pandangan tokoh-tokoh protagonis dan … · 3.2.2 pandangan tokoh ayah terhadap aborsi dalam ......

119
PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN ANTAGONIS TERHADAP ABORSI DALAM NOVEL ABORSI KARYA IDAYU KRISTANTI TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Disusun Oleh EKA SUMARYATI NIM : 044114008 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Upload: vukhuong

Post on 07-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN ANTAGONIS

TERHADAP ABORSI DALAM NOVEL ABORSI

KARYA IDAYU KRISTANTI TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Disusun Oleh EKA SUMARYATI

NIM : 044114008

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

Page 2: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

ii

Page 3: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

iii

Page 4: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

iv

SKRIPSI INI DIPERSEMBAHKAN KEPADA:

• Tuhanku Yesus Kristus

• Keluargaku yang tercinta, Bapak Usram Santosa, Ibu Sutarmi, dan Adik Wawan

• Elifas yang kusayangi dan semua orang yang kukasihi dan mengasihiku

• Kampusku yang keren

• Semua penghuni bumi Indonesia yang menolak adanya praktek aborsi karena anak yang

diberikan Tuhan merupakan berkah dan titipanNya yang harus dijaga bukan dibunuh.

Page 5: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

v

MOTTO

SABAR, BERUSAHA, DAN SELALU BERDOA

YAKIN BAHWA TUHAN SELALU IKUT BERKARYA DALAM HIDUP KITA

SEGALA SESUATUNYA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA

GOD BLESS U ALL

Page 6: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Maret 2009

Penulis,

(Eka Sumaryati)

Page 7: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Eka Sumaryati Nomor Mahasiswa : 044114008

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : ”PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN ANTAGONIS TERHADAP ABORSI DALAM NOVEL ABORSI KARYA IDAYU KRISTANTI” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : Maret 2009 Yang menyatakan,

(Eka Sumaryati)

Page 8: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

viii

ABSTRAK

Sumaryati, Eka. 2009. ”Pandangan Tokoh-Tokoh Protagonis dan Antagonis Terhadap Aborsi dalam Novel Aborsi karya Idayu Kristanti: Tinjauan Sosiologi Sastra”. Skripsi Strata I. Yogyakarta: Prodi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana pandangan tokoh-tokoh

protagonis dan antagonis terhadap aborsi dalam novel Aborsi karya Idayu Kristanti. Peneliti menganalisis latar, tokoh dan penokohan dalam cerita dan kemudian mengkaji bagaimana pandangan tokoh-tokoh protagonis dan antagonis dalam menyikapi permasalahan aborsi.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitan ini adalah pendekatan secara struktural dan pendekatan Sosiologi Sastra. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis, yaitu menganalisis fakta-fakta dan menjelaskan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, diakhiri dengan penyajian hasil analisis data.

Hasil dalam penelitian ini, yaitu (1) analisis sruktural meliputi tokoh, penokohan, dan latar, (2) analisis sosiologi sastra meliputi pandangan tokoh-tokoh protagonis dan antagonis terhadap aborsi.

Dalam cerita novel Aborsi karya Idayu Kristanti terdapat tokoh-tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh protagonis meliputi tokoh Melodi, Ibu Melodi, Kania Ephipania, Firdaus Malik, Denis Deo, dan Lenvin. Mereka adalah tokoh yang menolak adanya praktik aborsi. Tokoh antagonis meliputi Firdaus, Ayah Melodi, dan Dokter Sanusi. Mereka adalah tokoh yang menyetujui adanya praktik aborsi. Tokoh-tokoh tersebut terikat pada cerita yang sama yaitu yang mempermasalahkan aborsi dengan penggambaran latar tempat, latar waktu, dan latar sosial yang detil, sedangkan secara sosiologi mereka adalah tokoh-tokoh yang memiliki pandangan sendiri-sendiri yang pada akhirnya menyebabkan mereka untuk menyetujui atau menolak adanya praktik aborsi. Analisis sosiologi sastra menghasilkan rumusan pandangan tokoh-tokoh protagonis dan antagonis terhadap aborsi. Pandangan tokoh-tokoh protagonis terhadap aborsi yaitu sebagai berikut; (i) aborsi itu bukanlah jalan satu-satunya untuk memecahkan masalah; (ii) aborsi itu merupakan pembunuhan; (iii) aborsi itu hanya membuat sedih; (iv) aborsi itu membahayakan nyawa; (v) aborsi itu tindakan yang berdosa; (vi) aborsi itu merampas hak hidup ciptaan Tuhan.

Pandangan tokoh-tokoh antagonis terhadap aborsi yaitu sebagai berikut: (i) aborsi itu dilakukan untuk menjaga nama baik keluarga; (ii) aborsi itu merupakan satu-satunya jalan keluar yang terbaik; (iii) aborsi dilakukan untuk menjaga keutuhan keluarga; (iv) aborsi dilakukan untuk menjaga persahabatan.

Berdasarkan pandangan tokoh-tokoh dalam menyikapi aborsi, terungkap bahwa aborsi merupakan tindakan yang lebih sering merugikan kaum perempuan. Aborsi dilihat dari sisi manapun akan meninggalkan luka di hati para korbannya. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya cocok ditinjau secara psikologis.

Page 9: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

ix

ABSTRACT

Sumaryati, Eka. 2009. ” Point of view of Protagonist and Antagonist

Character about Abortion in Novel ”Aborsi” by Idayu Kristanti: Literature Sociology Observed”. Bachelor degree Thesis. Jogjakarta: Indonesian Literature Program Study, Literature Faculty, Sanata Dharma University.

This research examines about what is the opinion of the protagonist and

antagonist characters concerning abortion in novel ”Aborsi” by Idayu Kristanti. The researcher analyzes the setting, character, and characterization in that story then examines what is the opinion of the protagonist and antagonist characters in abortion problem. The approach that is used in this research is structural approach and literature sociology approach. The method that is descriptive analysis. It is a method that is done by analyzing and explaining the facts. The data collecting method is done by literature study and the final step is present the result of the data analyze.

The result of this research are (1) structural, that are plot, character, and setting analyses, (2) literature sociology that discusses the opinion of the protagonist and antagonist characters about abortion. In novel ”Aborsi” by Idayu Kristanti, there are protagonist and antagonist characters. The protagonis characters are Melodi, Melodi’s Mother, Kania Ephipania, Firdaus Malik, Denis Deo, and Lenvin. These characters disagree with the abortion practice.The antagonist character are Firdaus, Melody’s Father, and Doctor Sanusi. They agree with the abortion practice. All characters are bound in the sane story that make a problem out of abortion by a detail description f place, time, and social setting. However, sociologically they have their own opinions that make them agree or disagree with abortion practice. The analyze literature sociology result point of view of the protagonist and antagonist characters’ concerning abortion. Point of view of protagonist characters about abortion are: (i) abortion is not the only way to solve a problem; (ii) abortion is a killing; (iii) abortion can make sadness; (iv) abortion is dangerous for someone’s soul; (v) abortion is asinful act; (vi) abortion seizes the living right of God’s creatures.

The analyze of the antagonist characters’ opinion are: (i) abortion is done to keep the family’s name good; (ii) abortion is the best way to solve the problems; (iii) abortion is done to keep the family’s wholeness; (iv) abortion is done to keep a friendship. Base on those characters’ opinion about abortion, it is revealed that abortion is an harmful act especially for woman. Abortion will leave a wound in the heart of someone who have done it for the next research, it is better to observe this novel psychologically.

Page 10: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasihNya

yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas

akhir untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana sastra di

Fakultas Sastra, Jurusan Sastra Indonesia, Program Studi Sastra Indonesia,

Universitas Sanata Dharma. Skripsi yang disusun penulis berjudul ”Pandangan

Tokoh-Tokoh Protagonis dan Antagonis Terhadap aborsi dalam novel Aborsi

karya Idayu Kristanti Tinjauan Sosiologi Sastra”.

Penulis menyadari bahwa dalam proses persiapan hingga penyelesaian

penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak.

Berdasarkan hal tersebut, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dr. I. Praptomo Baryadi, M. Hum. selaku dekan Fakultas Satra

2. Drs. B. Rahmanto, M.Hum dan S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum selaku dosen

pembimbing. Terima kasih atas perhatian dan kesabarannya sehingga

skripsi ini akhirnya terselesaikan.

3. Bapak Usram dan Ibu Tarmi, kedua orang tuaku yang selalu memberi

dukungan doa, semangat, dan segala bentuk dukungan lainnya sehingga

proses penyususan skripsi ini berjalan dengan lancar. Terima kasih atas

pesan-pesannya semoga ini bisa membahagiakan bapak dan ibu.

4. Adik Wawan, adikku yang cakep yang selalu bantu dalam doa.

Page 11: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

xi

5. Mas Elifas, atas komputer yang aku pakai untuk menulis skripsi juga

bantuan doa dan kasih sayangnya yang memberiku kekuatan.

6. Dosen-dosen Sastra Indonesia atas bimbingan dan pengajaran yang

diberikan. Pak Ari, Pak San, Pak Heri, Pak Yapi, dan Bu Tjandra.

7. Seluruh keluarga besar Universitas Sanata Dharma yang tidak pernah

membuat kampusku sepi.

8. Keluarga besar Mbah Apuk yang selalu menemaniku dan mendukungku.

9. Teman-teman seperjuanganku di angkatan ’04 dan semua angkatan di

Sastra Indonesia. I love U all, my friends”.

10. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu kelancaran proses

penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi yang disusun ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia dengan terbuka menererima masukan,

kritik, dan saran terhadap skripsi ini.

Semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak yang membutuhkan dan

dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut. Terimakasih

Penulis,

Eka Sumaryati

Page 12: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………. iii

PERSEMBAHAN ................................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ................................................... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................... vii

ABSTRAK .............................................................................................. viii

ABSTRACT .............................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 6

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................... 7

1.5 Tinjauan Pustaka ............................................................ 7

1.6 Landasan Teori ............................................................... 8

1.6.1 Teori Struktural ................................................... 8

1.6.2 Sosiologi Sastra ................................................... 12

Page 13: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

xiii

1.6.3 Pandangan ........................................................... 14

1.6.4 Aborsi .................................................................. 14

1.7 Metode Penelitian .................................................................. 16

1.8 Sumber Data .......................................................................... 17

1.9 Sistematika Penyajian ........................................................... 17

BAB II ANALISIS TOKOH, PENOKOHAN, DAN LATAR TERHADAP

ABORSI DALAM NOVEL ABORSI KARYA IDAYU

KRISTANTI................ ............................................................... 18

2.1 Tokoh dan Penokohan .......................................................... 18

2.1.1 Tokoh Protagonis .................................................. 20

2.1.2 Tokoh Antagonis ................................................... 36

2.2 Latar ..................................................................................... 43

2.2.1 Latar Tempat ........................................................ 43

2.2.2 Latar Waktu .......................................................... 47

2.2.3 Latar Sosial ........................................................... 50

BAB III ANALISIS PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS

DAN ANTAGONIS TERHADAP ABORSI DALAM

NOVEL ABORSI KARYA IDAYU KRISTANTI ..................... 55

3.1 Tokoh Protagonis ................................................................... 57

3.1.1 Pandangan Tokoh Melodi terhadap Aborsi dalam

Novel Aborsi Karya Idayu Kristanti ...................... 57

Page 14: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

xiv

3.1.2 Pandangan Tokoh Ibu Melodi terhadap Aborsi

dalam Novel Aborsi Karya Idayu Kristanti ............. 66

3.1.3 Pandangan Tokoh Kania Ephipania terhadap

Aborsi dalam Novel Aborsi Karya Idayu Kristanti ..... 69

3.1.4 Pandangan Tokoh Firdaus Malik terhadap Aborsi

dalam Novel Aborsi Karya Idayu Kristanti ............. 71

3.1.5 Pandangan Tokoh Lenvin terhadap Aborsi

dalam Novel Aborsi Karya Idayu Kristanti ................. 75

3.2 Tokoh Antagonis ........................................................................ 82

3.2.1 Pandangan Tokoh Farid terhadap Aborsi dalam

Novel Aborsi Karya Idayu Kristanti ............................ 82

3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam

Novel Aborsi Karya Idayu Kristanti ............................ 87

3.3.3 Pandangan Tokoh Dokter Sanusi terhadap Aborsi

dalam Novel Aborsi Karya Idayu Kristanti ................ 91

BAB IV PENUTUP ............................................................................ 97

4.1 Kesimpulan ..................................................................... 97

4.2 Saran ............................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 103

BIOGRAFI ................................................................................................. 105

Page 15: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra pada dasarnya adalah hasil dari cipta karya manusia yang

memaparkan tentang hidup dan kehidupan. Dengan bahasa sebagai mediumnya,

sastra menampilkan gambaran kehidupan manusia yang mencakup hubungan

antara masyarakat dengan orang seorang, antara manusia, dan juga antara

peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Peristiwa-peristiwa yang terjadi

dalam batin seseorang sering menjadi kajian sastra. Sastra adalah pantulan

hubungan seseorang dengan orang lain atau dengan masyarakat (Damono, 1978 :

1).

Karya sastra sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Karya sastra

tidak lepas dari dunia yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan semua itu

mempengaruhi terciptanya hubungan antara pencipta karya sastra dengan pesan

yang akan disampaikan oleh pengarang, agar dapat diterima oleh masyarakat.

Pada umumnya, orang sepakat menyatakan bahwa sastra dipahami sebagai

satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan

bahasa sebagai bahan. Sastra terwujud sebagai sarana komunikasi dengan

penikmatnya atau pembacanya. Pada intinya, sastra itu adalah sebagai cerminan

masyarakat karena menampilkan kehidupan manusia (Jabrohim, 2003 : 10-11).

Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah kegiatan seni. Salah satu batasan

“sastra” adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak, ada segi estetisnya.

Page 16: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

2

Bahasa yang digunakan mempunyai fungsi ekspresif. Karyanya disebut karya

yang imajinatif (Wellek dan Warren. Trj. Melani Budianta, 1990 : 3-11).

Karya sastra menurut ragamnya dibedakan atas prosa, puisi, dan drama.

Cerita rekaan merupakan jenis karya sastra yang beragam prosa atau cerita fiksi.

Karya sastra memang bersifat dulce et utile; menyenangkan dan bermanfaat.

Demikian cerita rekaan sebagai suatu karya sastra seharusnya menarik dan

menimbulkan rasa ingin tahu. Semua cerita rekaan ada kemiripan dengan sesuatu

dalam hidup ini karena bahannya diambil dari pengalaman hidup. Pengalaman ini

dapat berupa pengalaman langsung, yaitu pengalaman yang dialami secara

langsung oleh pengarang, dapat juga berupa pengalaman tak langsung, yaitu

pengalaman orang lain yang secara tak langsung sampai kepada pengarang

(Sudjiman, 1988 : 11-13).

Mengacu dari situlah maka novel Aborsi karya Idayu Kristanti bisa

dikatakan suatu bentuk prosa atau cerita fiksi. Cerita yang dipaparkan di dalamnya

mencerminkan realitas kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, karya Idayu

Kristanti menyuguhkan kisah tentang fenomena aborsi sekarang yang sering

terjadi di Indonesia.

Menurut hukum-hukum yang berlaku, aborsi atau pengguguran janin

termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis”,

yang menerima hukuman adalah ibu yang melakukan aborsi, dokter atau bidan

atau dukun yang membantu melakukan aborsi orang-orang yang membantu

terlaksananya aborsi.(http://www.aborsi.org/hukum-aborsi.htm).

Page 17: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

3

Perdebatan aborsi di Indonesia akhir-akhir ini semakin ramai, karena

dipicu oleh berbagai peristiwa yang mengguncang sendi-sendi kehidupan

bermasyarakat dan berbangsa. Banyak orang bertanya mengapa tidak boleh

melakukan aborsi? Apa salahnya melakukan aborsi?. Sudah bukan rahasia lagi

bahwa masyarakat mengetahui adanya dokter-dokter tertentu atau klinik-klinik

tertentu yang sering melakukan aborsi. Oleh karena sering melakukan aborsi

mereka dianggap sebagai para pelaksana aborsi yang sah. Padahal menurut Kode

Etik Kedokteran Indonesia (kodeki), KUHP, dan Undang-undang Kesehatan,

aborsi dilarang karena alasan apa pun kecuali ada terdapat indikasi medis,

sehingga praktik aborsi seperti yang selama ini berlangsung, sebenarnya adalah

praktik ilegal (CB. Kusmaryanto, 2002 : xiv-xv).

Masalah aborsi di Indonesia masih menjadi kontroversi. Walaupun sudah

ada undang-undang yang melarang tindak aborsi, namun hal itu masih terjadi dan

kerap dijumpai di kalangan masyarakat, bisa dilakukan oleh siapa saja apa pun

status sosial dan ekonominya. Aborsi merupakan proses pengeluaran janin secara

paksa sebelum janin tersebut dapat hidup di luar kandungan.

Novel Aborsi karya Idayu Kristanti ini menggambarkan tentang sebuah

pembunuhan janin dan penyelamatan janin dari bahaya aborsi. Melodi adalah

tokoh yang mengalami aborsi. Melodi menjalin hubungan secara diam-diam

dengan Farid, karena Farid sudah beristri. Walaupun Farid sudah beristri, ia

sangat mencintainya hingga ia hamil. Setelah mengetahui Melodi hamil, Farid

tidak mau bertanggungjawab dengan alasan lebih mementingkan keluarganya.

Farid menyuruh Melodi untuk mengaborsi kandungannya tetapi Melodi tidak mau

Page 18: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

4

mengugurkan kandungannya dengan alasan tidak mau mengulangi kesalahan yang

kedua kalinya. Melodi kecewa, ia meninggalkan Farid dan keluar dari

pekerjaannya. Melodi pulang ke rumah dengan harapan dapat melanjutkan

kehamilannya dengan tenang. Namun, Ayah Melodi tidak mau menerima

kehamilan Melodi yang statusnya tidak jelas. Ayah Melodi pun menyuruh Melodi

untuk mengaborsi kandungannya. Melodi sedih dan tetap memohon agar Ayah

tidak mengaborsi kandungannya. Tetapi Ayah Melodi merasa malu dan diam-

diam membawa Melodi ke sebuah klinik untuk aborsi dengan alasan

memeriksakan kesehatan kandungan Melodi. Ayah bersekongkol dengan Dokter

Sanusi untuk mengaborsi kandungan Melodi. Akhirnya Ayah dan Dokter Sanusi

berhasil mengaborsi kandungan Melodi. Setelah Melodi tahu bahwa bayinya

hilang, ia sangat sedih dan merasa bersalah dan dari perasaan bersalah itulah ia

memiliki motivasi untuk melindungi semua janin dan anak yang tak diinginkan

oleh orangtuanya. Melodi sangat membenci aborsi dengan alasan apapun. Tokoh

Melodi juga menjadi penasihat bagi teman-teman atau orang-orang yang sudah

mengalami aborsi atau akan melakukan aborsi. Setelah menjalani hidup baru ia

pergi mencari kerja disebuah kota, di sana ia bertemu dengan seorang teman yang

akan melakukan aborsi, namanya Kania. Kania juga hamil di luar nikah, ia

disuruh mengaborsi kandungannya oleh Firdaus kekasihnya. Firdaus menyuruh

aborsi dengan alasan belum ingin terikat pernikahan. Melodi tahu dan ingin

mencegah perbuatan Firdaus. Melodi pun menolong Kania agar ia tidak

melakukan aborsi, dengan penuh kesabaran Melodi menghibur dan memberi saran

agar Kania tidak melakukan aborsi. Selain memberikan nasehat pada Kania,

Page 19: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

5

Melodi juga memberikan nasehat pada Firdaus agar sadar dan membatalkan

aborsi. Melodi tetap optimis menyelamatkan bayi Kania, agar ia dapat menebus

semua kesalahannya pada masa lalu, dan ternyata Melodi pun berhasil. Melodi

berhasil menyelamatkan bayi Kania dengan bantuan Lenvin, teman dalam dunia

mayanya. Menurut tokoh Farid, ia menganggap aborsi itu sah-sah saja, selama

masih berupa janin ia boleh di aborsi. Berbeda lagi dengan tokoh Ayah Melodi,

apapun akan dilakukan untuk menutupi aib keluarga. Ia melakukan aborsi

terhadap Melodi karena malu terhadap masyarakat, mempunyai cucu yang tidak

punya ayah bahkan ayahnya tidak mau bertanggung jawab. Dalam novel ini

terdapat banyak pandangan tokoh terhadap aborsi.

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis pandangan tokoh terhadap

aborsi dalam novel Aborsi. Dalam novel ini terdapat tokoh-tokoh yang pro dan

kontra terhadap aborsi. Penulis akan menganalisis tokoh-tokoh yang berkaitan

dengan aborsi dan menganalisis bagaimana pandangan tokoh-tokoh protagonis

dan antagonis terhadap aborsi dalam novel Aborsi karya Idayu Kristanti.

Idayu Kristanti melalui karyanya ini menjelaskan beragam pendapat

tentang aborsi, pandangan mengenai aborsi, alasan-alasan menolak dan

menyetujui aborsi. Aborsi dalam kenyataannya banyak dilakukan oleh lapisan

masyarakat. Dalam karyanya yang berjudul Aborsi inilah, Idayu Kristanti benar-

benar menolak adanya praktek aborsi sehingga terlihat dalam ceritanya. Idayu

menyajikan tokoh-tokoh protagonis dan antagonis dalam ceritanya. Idayu

mengangkat tokoh perempuan sebagai tokoh yang tersakiti. Tokoh perempuan

Page 20: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

6

merupakan sasaran dari tindakan aborsi, bagaimana tokoh bersikap dalam

menanggapi masalah aborsi.

Penulis memiliki pandangan yang sama dengan penulis novel Aborsi ini

dalam menyikapi masalah aborsi, menolak dengan tegas praktek aborsi dengan

alasan apa pun. Penulis ingin agar di Indonesia ini menindak dengan tegas praktek

aborsi. Dalam bentuknya yang paling sederhana. Hal inilah yang membuat penulis

tertarik untuk menjadikan novel Aborsi karya Idayu sebagai bahan kajian

penelitian. Apalagi di Indonesia saat ini praktek aborsi masih terus terjadi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka masalah yang akan dibahas dalam

penelitian hanya dibatasi dan ditekankan pada permasalahan dibawah ini:

1.2.1 Bagaimanakah tokoh, penokohan dan latar dalam novel Aborsi karya

Idayu Kristanti?

1.2.2 Bagaimana pandangan tokoh-tokoh protagonis dan antagonis terhadap

aborsi dalam novel Aborsi karya Idayu Kristanti?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian masalah ini

adalah untuk

1.3.1 Mendeskripsikan analisis tokoh, penokohan dan latar dalam novel Aborsi

karya Idayu Kristanti.

Page 21: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

7

1.3.2 Mendeskripsikan dan menganalisis pandangan tokoh-tokoh protagonis dan

antagonis terhadap aborsi dalam novel Aborsi karya Idayu Kristanti.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini tidak hanya untuk kepentingan penulis semata, tetapi

penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kajian karya sastra Indonesia

terutama karya-karya yang mengangkat tema mengenai aborsi. Hasil pendekatan

ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pendekatan analisis karya sastra

berdasar pada sosiologi sastra. Penelitian ini juga bermanfaat untuk menambah

wawasan tentang permasalahan aborsi yang dalam hal ini fenomena tersebut bisa

diangkat kedalam sebuah karya sastra.

1.5 Tinjaun Pustaka

Novel Aborsi adalah novel pertama dari Idayu Kristanti. Ia saat ini

menjaga rutinitasnya di sebuah bank swasta. Pada akhirnya menulis menjadi salah

satu ekspresi kejenakaannya. Menulis membantunya berkembang menjadi pribadi

yang lebih ekstrovert (Kristanti, 2002 : 160).

Sejauh pengamatan penulis, novel ini belum pernah diulas secara khusus

dalam seminar, penelitian, maupun dalam tulisan-tulisan. Oleh karena itu peneliti

tertarik untuk menjadikan novel Aborsi sebagai bahan kajian penelitian dengan

pendekatan sosiologi sastra. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh

dan mendalam mengenai permasalah aborsi yang masih menjadi kontroversi.

Page 22: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

8

Ajaran mengenai aborsi dalam abad pertengahan tidak mengalami

perubahan yang berarti karena memang sejak awal mula Gereja, aborsi selalu

dipandang salah dan mendapatkan hukuman sebagai pembunuhan. Dari sejarah ini

kita bisa belajar sesuatu yang sangat menarik. Meskipun dunia di sekitar Gereja

Purba tumbuh dan berkembang, membiarkan dan melegalkan aborsi, tetapi Gereja

sejak semula menentang keras aborsi itu. Penentangan ini terjadi secara konsisten

dan terus-menerus. Tidak pernah terjadi dalam sejarah gereja di mana aborsi itu

dipandang sebagai sesuatu yang legal dan diperbolehkan( CB. Kusmaryanto, 2005

: 41-43).

Aborsi dalam ajaran gereja ditolak dengan alasan apapun. Seperti Idayu

Kristanti, menolak dengan tegas tindak aborsi, hal ini dapat dilihat dari novel

Aborsi yang ia tulis. Dalam novel tersebut ia juga menuliskan saat bergabung

dalam Komunitas Anti Aborsi.

1.6 Landasan Teori

Teori ini menggunakan teori struktural dan sosiologi sastra. Teori sturktural

untuk membahas tokoh, penokohan dan latar, sedangkan teori sosiologi sastra

untuk mengkaji pandangan tokoh-tokoh terhadap aborsi.

1.6.1 Teori Stuktural

Teori struktural merupakan sebuah pendekatan yang mengkaji unsur-unsur

pembangun karya sastra. Nurgiyantoro (1995:36) menyebutkan bahwa karya

sastra merupakan unsur yang terdiri dari bagian-bagian yang bermakna. Struktur

Page 23: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

9

karya sastra menyarankan pada pengertian hubungan antara unsur (instrinsik)

yang bersifat timbal balik, saling menguntungkan, saling mempengaruhi yang

secara bersamaan membentuk kesatuan yang utuh. Unsur instrinsik itu sendiri

terdiri dari tokoh, penokohan, latar, tema, alur, dan gaya. Dalam penelitian ini,

lebih ditekankan unsur instrinsik tokoh, penokohan, dan latar mengingat ketiga

unsur tersebut sangat dominan dalam novel yang akan diteliti. Di samping itu

dengan meneliti tokoh, penokohan, dan latar akan membantu penulis dalam

mencari pandangan tokoh-tokoh protagonis dan antagonis yang terdapat dalam

novel Aborsi karya Idayu Kristanti.

1.6.1.1 Tokoh

Tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan

dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh pada umumnya berwujud manusia,

tetapi dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan (Sudjiman,1988 :

16). Semua unsur cerita rekaan termasuk tokohnya, bersifat rekaan semata-mata.

Tokoh itu di dalam dunia nyata tidak ada. Boleh jadi ada kemiripannya dengan

individu tertentu di dalam hidup ini; artinya, ia memilih sifat yang sama dengan

seseorang yang kita kenal di dalam hidup kita. Memang supaya tokoh dapat

diterima pembaca, ia hendaklah memilih sifat-sifat yang dikenal pembaca, yang

tidak asing baginya, bahkan yang mungkin ada pada diri pembaca itu (Sudjiman,

1998 : 17).

Tokoh-tokoh cerita dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis penamaan

berdasarkan dari sudut pandang dan tinjauannya, antara lain:

Page 24: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

10

1. Tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaanya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Sedangkan tokoh tambahan pemunculan dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak terlalu penting, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama, secara langsung ataupun tidak langsung (Nurgiyantoro, 1995:176).

2. Tokoh protagonis dan tokoh antagonis Tokoh protagonis berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, sedangkan tokoh-tokoh itu sendiri tidak semua berhubungan satu dengan yang lain (Sudjiman, 1988:16). Tokoh protagonis juga menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan dan hararapan-harapan kita (Nurgiyantoro, 1995:178). Tokoh antagonis merupakan penyebab terjadinya konflik (Nurgiyantoro, 1995:176). Tokoh yang merupakan penentang utama dari protagonis disebut antagonis (Sudjiman, 1988:19).

Dalam penelitian ini digunakan sudut pandang tokoh protagonis dan tokoh

antagonis.

1.6.1.2 Penokohan

Menurut Sudjiman (1988:23), penokohan merupakan penyajian watak dan

penciptaan tokoh. Penokohan merupakan gambaran ciri-ciri lahir dan sifat serta

sikap batin. Sikap batin ini dapat diartikan juga sebagai watak. Yang dimaksud

dengan watak adalah kualitas tokoh, kualitas nalar dan jiwanya yang

membedakannya dengan tokoh lain. Penokohan dapat mengungkap makna niatan

si pengarang sebagai pencipta tokoh (Sudjiman, 1988:28). Penokohan menunjuk

pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah

cerita. Menurut Jones (dalam Nurgiyantoro, 1998 : 165), penokohan adalah

pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah

cerita.

Page 25: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

11

Dalam penelitian ini akan dianalisis unsur penokohan karena dengan

menganalisis unsur penokohan tersebut dapat ditemukan keterkaitan antara tokoh-

tokoh dengan pandangannya terhadap aborsi.

1.6.1.3 Latar

Latar atau setting menurut Hudson via Sudjiman (1988 : 44) membedakan

latar sosial dan latar fisik/latar material. Latar sosial mencakup penggambaran

keadaan masyarakat, kelompok-kelompok sosial dan sikapnya, adat kebiasaan,

cara hidup, kebiasaan dan lain-lain yang melatari peristiwa. Adapun yang

dimaksud dengan latar fisik adalah tempat dalam wujud fisiknya, yaitu bangunan,

daerah, dan sebagainya.

Menurut Kenney via Sudjiman (1988 : 44) latar secara terperinci meliputi

penggambaran lokasi geografis, termasuk topografi, pemandangan sampai kepada

perincian perlengkapan sebuah ruangan; pekerjaan atau kesibukan sehari-hari,

para tokoh; waktu berlakunya kejadian, masa sejarahnya, musim terjadinya;

lingkungan agama, moral, intelektual, sosial, dan emosional para tokoh.

Latar memberikan informasi situasi (ruang dan tempat) sebagaimana

adanya. Latar juga berfungsi sebagai proyeksi keadaan batin para tokoh; latar

menjadi metafor dari keadaan emosional dan spiritual tokoh (Sudjiman, 1988 :

44).

Berdasarkan pemaparan tentang latar diatas, dapat disimpulkan bahwa

latar itu mencakup tentang tempat kejadian cerita, penggambaran masa sejarahnya

yaitu kapan waktu kejadiannya atau latar waktu; dan bagaimana latar sosialnya

Page 26: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

12

yang mencakup latar keluarga, budaya, ekonomi, pendidikan, agama, dan

sebagainya.

1.6.2 Sosiologi Sastra

Sosiologi berasal dari bahasa Latin, yaitu socius dan social, yang berarti

’teman’, ’berteman, berserikat’. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup

bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yang

menguasai kehidupan itu. Oleh karena itu, sosiologi dengan sendirinya meliputi

atau sedikitnya rapat bertalian dengan ilmu-ilmu masyarakat lainnya seperti ilmu

hukum, ekonomi, ilmu jiwa, antropologi, dan ilmu lainnya. Hal ini menyebabkan

sosiologi dikenal sebagai ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia

sebagai anggota golongan atau masyarakatnya dengan ikatan-ikatan adat,

kebiasaan, kepercayaan atau agama, tingkah laku serta kebudayaan yang meliputi

segala kehidupannya. Sosiologi mendasarkan pelajarannya kepada hubungan

manusia dalam golongan dan antara golongan dengan golongan antar masyarakat

yang terdiri dari masyarakat di kota besar dan di pedesaan beserta peralihannya,

yaitu anggota masyarakat desa yang tinggal di kota (Shadily, 1984 : 1-13).

Sastra dipahami sebagai satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong

pada karya seni yang menggunakan bahasa sebagai bahan. Sastra terwujud

sebagai sarana komunikasi dengan penikmatnya atau pembacanya. Pada intinya,

sastra itu adalah sebagai cerminan masyarakat karena menampilkan kehidupan

manusia (Jabrohim, 2003 : 10-11).

Page 27: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

13

Meskipun sosiologi dan sastra adalah dua hal yang berbeda, namun dapat

saling melengkapi. Hal ini dipahami karena objek sosiologi adalah manusia dan

sastra pun demikian. Sastra adalah ekspresi kehidupan manusia yang tak lepas

dari akar masyarakatnya. Pada intinya sastra merupakan cermin dari masyarakat

(Endraswara, 2003: 78).

Hubungan antara sastra dan masyarakat dalam ilmu sastra disebut

Sosiologi Sastra. Sosiologi Sastra adalah suatu telaah sosiologis terhadap suatu

karya sastra. Sosiologi Sastra merupakan satu telaah sastra yang objektif dan

ilmiah tentang manusia dalam masyarakat dan tentang sosial serta tentang proses

sosialnya (Semi, 1989: 52). Menurut Damono, Sosiologi Sastra merupakan sebuah

pendekatan yang menganggap sastra sebagai lembaga sosial yang diciptakan oleh

sastrawan yang juga bagian dari anggota masyarakat (2002 : 2).

Berdasarkan pemahaman tersebut di atas, sosiologi dan sastra memiliki

persamaan dan saling berkaitan satu sama lain. Manusia dan masyarakat adalah

salah satu dunia dari sosiologi dan sastra. Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji

masyarakat beserta isinya, sedangkan sastra merupakan cerminan dari masyarakat.

Dengan demikian sebuah karya sastra bisa dikaji secara sosiologi yaitu dikenal

dengan tinjauan sosiologi sastra. Dalam hal ini novel Aborsi karya Idayu Kristanti

dapat dikatakan sebagai bentuk karya sastra sosiologis karena cerita yang

dipaparkan merupakan cerminan kehidupan masyarakat.

Page 28: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

14

1.6.3 Pandangan

Pandangan berarti pengetahuan atau pendapat. Pandangan hidup berarti

konsep yang dimiliki seorang atau golongan dalam masyarakat yang bermaksud

menanggapi dan menerangkan segala masalah di dunia ini.(KBBI, 1988: 643).

Pandangan hidup sepadan dengan sikap hidup. Sikap merupakan

perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian; pendapat atau

keyakinan (KBBI, 1988: 838).

Dari hasil teori di atas dapat kita simpulkan bahwa pandangan hidup

merupakan pendapat seseorang berdasarkan pada pendirian dalam menanggapi

segala sesuatu.

1.6.4 Aborsi

Aborsi (abortion) = berasal dari kata bahasa Latin abortio ialah

pengeluaran hasil konsepsi dari uterus secara prematur pada umur janin itu belum

bisa hidup di luar kandungan. Secara medis janin dapat hidup di luar kandungan

pada umur 24 minggu. Secara medis aborsi berarti pengeluaran kandungan

sebelum berumur 24 minggu dan mengakibatkan kematian; sedangkan

pengeluaran janin sesudah berumur 24 minggu dan mati tidak disebut aborsi tetapi

pembunuhan bayi (infanticide). Sedangkan dalam terminologi moral dan hukum,

aborsi berarti pengeluaran janin sejak adanya konsepsi sampai dengan

kelahirannya yang mengakibatkan kematian (C.B Kusmaryanto, 2005 : 15-16).

Aborsi yaitu menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran

dikenal dengan istilah ”abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan

Page 29: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

15

sel telur dan sperma) sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Ini adalah

suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk

bertumbuh. Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:

1. aborsi spontan/alamiah.

Aborsi spontan berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan

disebabkan kurang baiknya kualitas sel telur dan sperma.

2. aborsi buatan/sengaja.

Aborsi buatan adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan

28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh

calon ibu maupun si pelaksana abosi (dalam hal ini dokter, bidan atau

dokter beranak).

3. aborsi terapeutik/medis.

Aborsi terapeutik/medis adalah pengguguran kandungan buatan yang

dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh calon ibu yang sedang

hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau mempunyai

penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu

maupun janin yang di kandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan

medis yang matang dan tidak tergesa-gesa

http://www.aborsi.org/definisi.htm

Dari hasil pemaparan pengertian aborsi di atas, aborsi dapat disimpulkan

sebagai tindakan kekerasan karena dengan paksa mengeluarkan janin yang belum

dapat hidup di luar kandungan. Dengan kata lain aborsi dapat dikatakan sebagai

tindak pembunuhan terhadap janin (anak) yang masih terdapat di dalam

kandungan.

Dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan teori aborsi sengaja,

yaitu aborsi yang memang dilakukan secara sengaja oleh si ibu atau pelaku untuk

Page 30: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

16

menggugurkan kandungannya. Dalam penelitian penulis juga tidak menemukan

adanya aborsi lain, hanya ada aborsi yang dilakukan dengan disengaja.

1.7 Metode Penelitian

1.7.1 Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural dan Sosiologi Sastra.

Pendekatan struktural adalah pendekatan yang membatasi diri pada penelaahan

karya itu sendiri. Telaah berdasarkan segi intrinsik meliputi tokoh, penokohan,

latar, tema, alur, dan gaya (Nurgiyantoro, 1995 : 36). Dalam penelitian ini, lebih

ditekankan unsur instrinsik tokoh, penokohan, dan latar. Pendekatan sosiologis

adalah pendekatan yang bertolak bahwa sastra merupakan pencerminan kehidupan

masyarakat ( Semi, 1989 : 46).

1.7.2 Metode

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Secara etimologis,

deskripsi dan analisis mempunyai arti menguraikan. Namun demikian, metode

analisis tidak hanya menguraikan tetapi memberi pemahaman dan penjelasan

(Ratna, 2004 : 53). Penelitian ini dilakukan dengan cara memaparkan fakta-fakta

yang disusul dengan penjelasan.

1.7.3 Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi

pustaka. Data-data tersebut diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan

Page 31: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

17

permasalahan penelitian. Data-data tersebut kemudian diklasifikasikan dan dikaji

berdasarkan kriteria rumusan masalah hingga menemukan jawaban permasalahan.

Tahap akhir adalah penyajian hasil analisis data.

1.8 Sumber Data

Judul Buku : Aborsi

Penulis Novel : Idayu Kristanti

Tebal : 160 halaman

Penerbit : Pinus Yogyakarta

Tahun Terbit : 2006

1.9 Sistematika Penyajian

Penelitian ini disajikan kedalam empat bab. Bab I merupakan bab yang

berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian.

Bab II merupakan bab yang berisi hasil analisis tokoh, penokohan dan latar dalam

novel Aborsi karya Idayu Kristanti. Bab III merupakan bab yang berisi hasil

analisis pandangan tokoh-tokoh protagonis dan antagonis terhadap aborsi dalam

novel Aborsi karya Idayu kristanti. Bab IV merupakan bab yang berisi kesimpulan

dari hasil analisis data dan saran yang diakhiri dengan daftar pustaka.

Page 32: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

18

BAB II

ANALISIS TOKOH, PENOKOHAN, DAN LATAR TERHADAP ABORSI

DALAM NOVEL ABORSI KARYA IDAYU KRISTANTI

Pada bab ini penulis akan mengemukakan analisis unsur-unsur tokoh,

penokohan, dan latar pada novel Aborsi karya Idayu Kristanti. Analisis dilakukan

dengan memperhatikan dan mengkaji unsur-unsur pembangun struktur novel.

Tokoh, penokohan dan latar merupakan unsur pembangun karya sastra. Di sini

ditekankan unsur tokoh, penokohan, dan latar dengan tujuan untuk mempermudah

memahami karya sastra novel Aborsi.

2.1 Tokoh dan Penokohan

Menurut Sudjiman (1988 : 16), tokoh adalah individu rekaan yang

mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh

pada umumnya berwujud manusia, tetapi dapat pula berwujud binatang atau

benda yang diinsankan. Menurut Nurgiyantoro (1995: 176), tokoh-tokoh cerita

dapat dibedakan kedalam beberapa jenis penamaan berdasarkan dari sudut

pandang dan tinjauannya. Penokohan menurut Sudjiman (1988 : 23), penokohan

adalah penyajian watak dan penciptaan tokoh.

Dalam novel Aborsi karya Idayu Kristanti terdapat beberapa tokoh yang

membentuk peristiwa dalam cerita. Tokoh-tokoh dapat dibedakan dalam beberapa

jenis penamaan berdasarkan dari sudut pandang dan tinjauannya. Dalam

penelitian ini penulis akan memaparkan tokoh-tokoh yang ada dalam novel Aborsi

Page 33: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

19

dan menganalisis tokoh-tokoh yang berkaitan dengan aborsi. Tokoh yang ada

dalam novel Aborsi meliputi tokoh protagonis, antagonis, dan tokoh tambahan.

Tokoh protagonis dalam novel Aborsi karya Idayu Kristanti yaitu terdapat

beberapa tokoh. Tokoh protagonis yaitu Melodi, digambarkan sebagai tokoh

protagonis wanita karena ia merupakan tokoh yang menjadi korban aborsi. Ia

merupakan tokoh korban paksa aborsi oleh ayahnya sendiri. Ibu Melodi,

merupakan tokoh protagonis karena ia tidak menyetujui tindakan aborsi. Ibu

mencoba melindungi Melodi dari aborsi yang diinginkan oleh Ayah. Denis Deo,

sahabat masa kecil Melodi. Denis mencoba membantu Melodi untuk menyelidiki

apa yang sebenarnya terjadi pada kandungan Melodi sehingga diaborsi. Kania

Ephipania, ia menolak aborsi dan mencoba melindungi kandungannya dari

bahaya aborsi. Ia berhasil mempertahankan kandungannya sampai bayinya terlahir

dengan selamat. Firdaus Malik, ia menolak aborsi dengan alasan keselamatan

Kania. Ia takut Kania mengalami bahaya-bahaya pasca-aborsi jika melakukan

aborsi. Lenvin, termasuk tokoh protagonis karena ia menolak tindakan aborsi.

Lenvin merupakan korban aborsi, ia dilahirkan secara paksa oleh ibunya. Tokoh

antagonis yaitu Farid, termasuk tokoh antagonis karena menyetujui adanya

aborsi. Farid adalah tokoh yang menyakiti Melodi. Ayah Melodi, ia adalah pelaku

aborsi. Ia merupakan penyebab terjadinya aborsi pada kandungan Melodi. Dokter

Sanusi, sebagai tokoh antagonis karena ia pelaku aborsi. Dokter yang telah

mengaborsi kandungan Melodi. Selain tokoh protagonis dan antagonis juga

terdapat tokoh tambahan.

Page 34: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

20

2.1.1 Tokoh Protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang menampilkan sesuatu yang sesuai

dengan pandangan dan harapan-harapan kita. Tokoh protagonis yang akan

dianalisis yaitu, tokoh Melodi, Ibu Melodi, Kania Ephipania, Lenvin, Denis Deo,

dan Firdaus Malik.

2.1.1.1. Melodi

Tokoh Melodi termasuk tokoh wanita protagonis. Hal ini dikarenakan

tokoh inilah yang paling banyak diceritakan. Tokoh Melodi adalah korban tindak

aborsi, karena kandungannya diaborsi secara paksa oleh ayahnya sendiri.

Tokoh Melodi digambarkan sebagai tokoh yang cantik, menarik dan

berpola pikir modern. Dia penyayang dan lembut, peduli terhadap sahabatnya

dibuktikan saat ia menjaga Kania yang sedang mengalami kebimbangan. Hal ini

dapat dilihat dalam kutipan berikut ini:

(1) Wanita dengan nama GENTA , damn... sangat mempesona! Mengapa Tuhan begitu sempurna menciptakannya? Tidak adil...Ia begitu cantik, menarik, berpola pikir modern namun tak lepas dari sisi sensitif manusiawi. Dia begitu penyayang dan lembut (hlm.156).

(2) Sepeninggal Kania, aku tak mampu kembali melanjutkan mimpiku. Aku

memikirkan Kania. Menyadari aku mulai menyayanginya. Aku sangat peduli perubahan Kania yang menjadi sangat pemurung akhir-akhir ini (hlm.92).

(3) Kania yang tangisannya sudah mereda kembali tersedu. Ia mengatupkan

mukanya di atas meja. Aku memeluknya erat memberi kekuatan (hlm.94). (4) HARI ini Kania tidak masuk kerja. Sebelum berangkat kerja, aku

meninggalkan banyak pesan untuknya. Aku wanti-wanti Kania jangan melakukan tindakan apapun. Aku menyarankan agar ia beristirahat (hlm.96).

Tokoh Melodi adalah tokoh korban paksa aborsi. Ia tokoh yang disakiti

oleh kekasihnya, Farid. Setelah mengetahui Melodi hamil, Farid tidak mau

Page 35: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

21

bertanggungjawab. Melodi kecewa dengan Farid yang tanpa pikir panjang

menyuruhnya untuk aborsi. Walaupun Melodi kecewa, ia tetap mencintai Farid.

Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut ini:

(5) Aku lebih terluka dibandingkan Farid karena aku yang mengalami. Karena proses itu tengah terjadi di dalam tubuh ini (hlm.11).

(6) Aku menanti keputusan dari bibirnya dengan membisu. Kuharap keputusan

yang senada dengan harapku. Keputusan yang... ” Kamu harus menggugurkannya, Mel.” (hlm.12).

(7) Dan aku masih sangat mencintainya hingga detik ini...walau ia tidak menginginkan darah dagingnya sendiri (hlm.22).

Selain dikecewakan oleh kekasihnya, ia juga dikecewakan oleh Ayah.

Ayah tidak mau menerima kehamilan Melodi. Ayah telah mengaborsi kandungan

Melodi secara paksa dengan membohongi Melodi. Melodi sangat sedih telah

kehilangan bayinya hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut ini:

(8) ABORSI. ABORSI! Tidak adakah jalan lain? Keputusan ayah membuatku lunglai untuk kedua kalinya. Sama seperti ketika aku mendengar kalimat yang sama dari Farid. Aku kira ayah akan lebih bijaksana mengambil solusi. Memberikan kedamaian untuk ibu serta solusi dan dukungan untukku (hlm. 22).

(9) Ayah melakukan persetujuan dengan Dokter Sanusi...ayah telah membuat persetujuan tanpa ibu dan aku tahu (hlm.47)

(10) Aku menyesal. Jadi ini adalah jawaban ketidak nyamananku berada di

klinik Dokter Sanusi. Aku menyesal telah membiarkan semua ini terjadi. Aku menangis meraung-raung (hlm. 40).

Tokoh Melodi digambarkan sebagai seorang wanita yang sangat mencintai

kekasihnya (Farid) meskipun ia telah dikecewakan namun ia sabar dan tak mau

menyalahkan Farid. Melodi mencoba untuk tegar. Hal ini dapat dilihat dalam

kutipan berikut ini:

Page 36: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

22

(11) Tiba-tiba saja aku tidak mengenal pria yang sangat kucintai, yang kini berdiri mematung dihadapanku ini (hlm.11).

(12) Aku memang sudah gila, Farid...

Jangan salahkan cinta yang kutanam dan tumbuh di ladang yang tak dapat kita tuai bersama. Salahkan aku yang mencintaimu. Dan tak perlu salahkan dirimu yang mencintai perawan seperti aku (hlm.15).

Tokoh Melodi digambarkan sebagai tokoh yang mandiri, pekerja keras,

tegas dalam berpendirian, percaya diri dan sedikit arogan. Hal tersebut dapat

dilihat dalam kutipan berikut ini:

(13) Kehidupan dengan ritme yang padat. Perkerjaan yang menumpuk. Lembur. Pulang malam. Kau tidak punya saudara disana. Tidak ada yang menjagamu. Kamu terlalu memaksakan diri untuk jadi mandiri, Anakku. Ayah tahu kau terlalu keras hati untuk tidak bergantung pada orang lain (hlm.21).

(14) “Kalau Ayah malu dengan kehamilan ini, lebih baik aku pergi,” kataku

lirih tapi tegas (hlm.25). (15) “Pergi menjalani pilihan hidupku, Ayah. Aku sedikit punya tabungan.

Aku punya ketrampilan dan pengalaman bekerja (hlm.25). (16) “Kikis sedikit jiwa aroganismu, Mel. Kamu terlalu terbiasa bisa. Tapi ada

saat-saat kau membutuhkan orang lain,” kata Denis Deo lagi (hlm.55).

Tokoh Melodi pintar dan selalu menjadi anak kebanggaan orang tuanya,

jeli selalu ingin tahu kejanggalan yang terjadi pada dirinya saat ia mengalami

keguguran. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(17) Satu-satunya putri yang membanggakan dan berprestasi karena mampu menyelesaikan kuliah tepat waktu dan dengan hasil yang terbaik. Bekerja mapan di perusahaan besar di ibu kota. Lalu pulang membawa kehancuran (hlm.23).

(18) Dari obrolan yang terjadi saat pemeriksaan dengan Dokter Sanusi, aku

menangkap ada sesuatu yang tidak beres. Aku mencoba menyelidik (hlm.43).

Page 37: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

23

Tokoh Melodi masih trauma untuk jatuh cinta lagi. Melodi memiliki

pekerjaan yang mapan dan penghasilan yang tetap. Ia juga memiliki suami yang

tampan dan mencintainya luar dalam. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam kutipan

berikut ini:

(19) Tuhan jangan buat aku jatuh cinta padanya! Benarkah ada cinta pada pandangan pertama? (hlm.59).

(20) Aku menyetujui tapi sisi hatiku yang lain mengutuk. Betapa bodohnya aku membiarkan diriku terseret pada pesonanya. Ayolah Melodi, bangunlah dari pingsan panjangmu. Sudah terlalu lena kau biarkan Firdaus memikatmu...tapi rasa itu tetap tak mau pergi. (hlm.72).

(21) Dia memiliki pekerjaan yang mapan dan penghasilan tetap yang mampu

mencukupi kebutuhannya. Ia memiliki suami yang tampan dan mencintainya luar dalam (hlm.156).

Dari kutipan (1) sampai (21) di atas, dapat disimpulkan bahwa secara fisik

tokoh Melodi adalah tokoh seorang wanita yang cantik dan menarik. Melodi

termasuk tokoh yang berpola pikir modern. Melodi penyayang, lembut dan peduli

terhadap sahabatnya (1)-(4). Melodi adalah korban yang disakiti, ia kecewa

karena Farid tidak mau bertanggungjawab atas kehamilannya (5). Melodi sedih

karena setelah Farid mengetahui kehamilannya, ia disuruh aborsi (6). Walaupun

Melodi kecewa pada Farid, ia tetap mencintainya dan tidak bisa menghilangkan

rasa cintanya pada Farid (7). Melodi tokoh yang dikecewakan untuk kedua

kalinya, kehamilannya tidak disetujui oleh ayahnya. Ayah tidak ingin punya cucu

yang tidak jelas asal-usulnya. Ayah menyuruh Melodi untuk mengaborsi

kandungannya. Ayah melakukan persetujuan dengan Dokter Sanusi untuk

mengugurkan kandungan Melodi dengan membohongi Melodi dan Ayah berhasil

mengaborsi kandungan Melodi. Melodi sangat kecewa dengan sikap Ayah,

Page 38: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

24

Melodi sangat sedih ketika mengetahui kandungannya telah diaborsi (8-10).

Melodi sangat mencintai kekasihnya walaupun ia telah dikecewakan. Melodi tidak

mau menyalahkan siapapun, ia sadar telah mencintai pria yang telah beristri dan

menyalahkan dirinya sendiri (11-12). Tokoh Melodi seorang pekerja keras,

bekerja siang dan malam karena ia berusaha untuk selalu mandiri. Melodi tidak

ingin merepotkan kedua orang tuanya maupun orang lain (13). Melodi tegas dan

percaya diri dalam melakukan sesuatu tetapi ia sedikit arogan. Melodi tidak ingin

mengaborsi kandungannya walaupun Ayah tetap bersikeras memaksanya. Melodi

memilih pergi meninggalkan rumah demi menyelamatkan kandungannya, dengan

bermodal ketrampilan yang Melodi miliki, ia yakin dapat meneruskan hidupnya

(14)-(16). Dalam keluarganya, Melodi menjadi anak kebanggaan orang tuanya

karena ia pintar. Melodi berhasil menyelesaikan kuliah tepat waktu kemudian

bekerja di perusahaan terbesar di ibukota (17). Selain itu, Melodi jeli karena ia

berhasil menyelidiki dengan di bantu oleh Denis sahabatnya. Melodi menyelidiki

apa yang sebenarnya terjadi terhadap kandungannya, sehingga diharuskan untuk

aborsi dan ternyata dugaannya benar bahwa semua itu telah direncanakan oleh

Ayah. Ayah telah bersekongkol dengan Dokter Sanusi (18). Karena pengalaman

masa lalunya yang pahit, Melodi menjadi trauma untuk cepat jatuh cinta lagi.

Padahal Melodi sudah menyukai seorang pria yaitu Firdaus tetapi Melodi tetap

mencoba untuk menghapus cintanya (19) dan (20). Namun, pada akhirnya Melodi

menemukan seorang pria tampan yang mencintainya luar dalam yaitu Denis Deo

sahabat masa kecilnya sendiri dan mereka akhirnya hidup bahagia bersama (21).

Page 39: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

25

2.1.1.2 Ibu Melodi

Tokoh Ibu dalam novel ini digolongkan penulis dalam tokoh protagonis.

Hal ini dikarenakan tokoh Ibu memiliki penampilan sesuai dengan pandangan-

pandangan kita.

Secara fisik, tokoh ibu digambarkan sebagai sosok wanita yang sudah tua.

Memiliki tangan yang mulai mengeriput, rambut legam dan matanya mulai sayu.

Hal ini dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini.

(22) Aku merasakan tangannya yang mengeriput mengusap pipiku. Menyibak anak-anak rambutku. Mengiris-iris pilu rasa dalam hatiku. Wajahnya terlihat lebih renta dari sebelum masalah ini terkuak. Rambutnya masih saja legam di usianya yang lebih dari setengah abad. Matanya yang sayu memancarkan kasih (hlm.24).

Tokoh Ibu digambarkan sebagai tokoh yang lembut dan penuh kasih

sayang. Terlihat saat ibu memeluk Melodi. Ibu sangat menyayangi Melodi. Hal ini

dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(23) Ibu, wanita paling lembut yang pernah kukenal selama hidupku hanya menangis mengharap mampu menahanku untuk tak jauh darinya (hlm.43-44).

(24) Melihatku, ia datang menghampiri dan memelukku dengan penuh kasih.

Ibu membimbing dan mendudukan aku di tepi ranjang (hlm.24). Tokoh Ibu selalu menjadi penengah atau jembatan ketidak cocokan Melodi

dengan ayah. Hal ini dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(25) “Yah,” kita bisa minta tolong Dik Sanusi untuk merawat Melodi kan? Iya kan, Yah?” ibu menjadi jembatan antara bekunya hatiku dan hati ayah (hlm.29).

Tokoh Ibu perhatian dan sayang terhadap Melodi, ibu tidak ingin

kandungan Melodi digugurkan. Hal ini terlihat saat ibu memilih solusi lain selain

aborsi yaitu menyuruh orang lain mengadopsi anak Melodi setelah lahir nanti. Ibu

Page 40: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

26

tidak ingin Melodi mengalami bahaya pasca-aborsi. Hal ini dapat ditunjukan

dalam kutipan berikut ini:

(26) Kita tetap akan mempertahankan kehamilanmu dan membiarkan seseorang mengadopsi anak itu setelah lahir nanti,” bujuk ibu lembut (hlm.26).

(27) Ibu mendekat dan memelukku.

“Ibu tunggu di luar ya, Sayang. Ibu harap semuanya baik-baik saja. Ibu percaya Dokter Sanusi akan melakukan yang terbaik,” ibu mencium kedua pipi dan keningku (hlm.32).

(28) Ibu marah karena bukannya ayah mencemaskan kesehatanku, tetapi malah sibuk mencari laki-laki yang menodai putri tunggalnya (hlm.42).

Dari kutipan (22) sampai (28) di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh Ibu

adalah seorang wanita yang sudah tua. Secara fisik tangannya sudah mulai

mengeriput, memiliki rambut legam dan mata yang mulai sayu (22). Sifat Ibu

lembut dan penuh kasih sayang, ibu sangat menyayangi Melodi. Walaupun

sedikit kecewa dengan Melodi namun ibu tetap menyayanginya (23) dan (24).

Saat Ayah dan Melodi bertengkar soal kandungan Melodi, Ibu selalu menjadi

penengah antara kerasnya hati ayah dan Melodi (25). Ibu memilih meneruskan

kandungan Melodi dan menyuruh orang lain untuk mengadopsinya (26). Ibu

khawatir dengan kondisi Melodi. Ia menemani Melodi untuk memeriksakan

kandungannya (27). Tokoh Ibu tidak menyetujui kandungan Melodi diaborsi

karena takut Melodi mengalami bahaya-bahaya yang akan terjadi pasca-aborsi dan

berpengaruh pada kondisi kesehatan Melodi. Ibu mencemaskan kesehatan Melodi

(28).

Page 41: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

27

2.1.1.3 Denis Deo

Tokoh Denis Deo termasuk dalam tokoh protagonis. Tokoh Denis Deo ini

juga mempengaruhi penceritaan dalam novel. Tokoh Denis memiliki pandangan-

pandangan yang sama dengan kita.

Tokoh Denis Deo adalah sahabat dekat Melodi sejak kecil. Denis baik,

banyak akal, kekanak-kanakan, suka menggoda, kreatif dan usil. Denis sangat

peduli terhadap Melodi. Dikatakan baik terbukti saat dia mau menolong Melodi

untuk menyediki yang sebenarnya terjadi terhadap kandungannya. Hal ini dapat

ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(29) DENIS Deo, sahabat jiwa, sahabat erat...(hlm.45). (30) Usil, banyak akal, kekanak-kanakan, suka menggoda, kreatif tapi juga

sangat melindungi. Beberapa teman pernah menjodohkan kami (hlm.54). (31) Ditemani seorang sahabat, aku mengikuti kepergian Ayah. Aku bisa saja

pergi sendiri tapi tentu ayah akan segera mengetahui bahwa aku mengikutinya dari belakang. Tapi menggunakan mobil Denis Deo, sahabatku itu, perhatian ayah dapat di belokkan (hlm.45).

Secara fisik, tokoh Denis Deo digambarkan sebagai seorang pria yang

tampan. Denis Deo memiliki rambut lebat berwarna hitam dan legam. Selain itu,

Denis juga bertubuh atletis. Tubuh besar, tinggi dan kekar. Hal ini dapat di

tunjukan dalam kutipan berikut ini:

(32) Kini, setelah dewasa, Denis Deo menjelma menjadi pria yang sangat

tampan, menurut banyak orang. Rambutnya yang hitam legam dan lebat cocok untuk model iklan sampo. Ditunjang dengan tubuhnya yang atletis. Sekilas Denis Deo mirip dengan Samuel Rizal dengan rambut sedikit panjang (hlm.54).

(33) Tubuh Denis Deo yang tinggi , besar dan kekar selalu menjadi pelindung

tubuhku yang mungil dan kurus (hlm.49).

Page 42: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

28

Denis Deo penuh pengertian dan selalu menghibur Melodi saat Melodi

sedih karena mengetahui bahwa ayahnya bersekongkol dengan Dokter Sanusi.

Denis sedih karena melihat sahabatnya sedih kandungannya telah diaborsi. Denis

sahabat yang suportif. Hal ini dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(34) Sahabatku itu membiarkanku melepaskan semua bebanku lewat air mata. Sesekali tangannya yang kekar merapatkan pelukannya. Dengan jemarinya, ia mengusap punggungku lembut (hlm.48).

(35) Inilah yang aku suka dari Denis Deo. Dia seorang sahabat yang selalu

supportif. Denis Deo selalu memiliki kalimat-kalimat sugestif yang sangat positif. Itu juga yang membuatnya selalu terlihat bahagia (hlm.130).

Denis Deo juga mau mencintai Melodi walaupun Denis tahu kalau Melodi

pernah mengalami masa lalu yang sangat pahit. Ia benar-benar tulus mencintai

Melodi. Denis pun menikahi Melodi dan mereka hidup bahagia. Hal ini dapat

ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(36) Dan kalau kamu mau, aku ingin mengubah hubungan pertemanan kita. Kalau kamu punya perasaan yang sama denganku, aku ingin menikah denganmu (hlm.136).

(37) Matanya bening indah melekat dan menusuk jauh di dasar hatiku.

Ketulusan kasih sayangnya tak pernah kuragukan (hlm.137). (38) “Genta Melodi, aku mencintaimu.”

Aku juga, hmmm... Aku rasa, aku juga mencintaimu... “Maukah kamu menikah denganku?” Sesederhana inikah menyatakan jawaban : “”Yes. I do.”(hlm.140-141).

Dari kutipan (29) sampai (38) di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh

Denis Deo adalah sahabat Melodi pada masa kecil (29). Ia adalah seorang tokoh

yang baik, banyak akal, kekanak-kanakan, suka menggoda, kreatif dan usil (30).

Denis Deo sangat peduli terhadap Melodi karena ia sudah menganggap Melodi

Page 43: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

29

sebagai saudaranya sendiri. Denis peduli terhadap Melodi terbukti saat ia mau

membantu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi terhadap kandungan Melodi

sampai diharuskan diaborsi (31). Secara fisik, tokoh Denis Deo adalah seorang

pria yang tampan, berambut hitam legam. Selain itu, Denis Deo juga bertubuh

atletis, tinggi besar dan kekar (32) dan (33). Mengetahui Melodi sedih karena

kandungannya diaborsi oleh ayahnya, Denis selalu menghibur dan memberikan

suport kepada Melodi (34) dan (35). Denis mencintai Melodi, ia ingin mengubah

pertemanan dan menikahi Melodi. Denis mau mencintai Melodi secara tulus dan

akhirnya ia menikahi Melodi dan mereka hidup bahagia (36)-(38).

2.1.1.4 Kania Ephipania

Tokoh Kania Ephipania termasuk dalam tokoh protagonis. Tokoh Kania

Ephipania menyebabkan Melodi dan Firdaus Malik berkonflik. Tokoh Kania juga

mengalami konflik dengan dirinya sendiri.

Tokoh Kania adalah seorang pegawai di perusahaan Bonafit, ia adalah

rekan kerja Melodi. Secara fisik, tokoh Kania Ephipania adalah seorang tokoh

wanita yang mungil dengan energi besar, memiliki wajah yang manis, bola mata

yang besar, bibir bulat penuh, dan memiliki kebiasaan menguncir rambut dikuncir

ekor kuda. Hal ini dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(39) Kania sudah bekerja di Pinastika Production selama tiga tahun (64). (40) KANIA EPHIPANIA

Perempuan mungil dengan energi besar. Wajahnya yang manis, bola mata besar, bibir bulat penuh, dan rambut yang sering dikuncir ekor kuda (hlm.64).

Page 44: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

30

Tokoh Kania memiliki hobi makan, mendengarkan musik dan olah raga.

Kania cinta hidup sehat. Selain itu, Kania juga jago masak. Hal ini dapat

dibuktikan dalam kutipan berikut ini:

(41) Kami doyan makan. Kami doyan musik...Pertemanan kami betul-betul

bersih. Kami doyan olah raga. Kami berdua cinta hidup sehat. Setiap Selasa dan Jumat berenang. Rabu senam aerobic (hlm.64-65).

(42) Sebagai balasannya, Kania yang jago masak sering jadi koki pribadi

(hlm.65).

Tokoh Kania adalah korban paksa aborsi. Ia disuruh mengaborsi

kandungannya. Kania merasa sedih karena kekasihnya tidak mau

bertanggungjawab atas kehamilannya. Kania selalu murung dan tidak mau

berangkat kerja. Kania mengalami depresi sampai-sampai ia ingin bunuh diri

karena bingung menghadapi masalahnya dengan Firdaus. Hal ini dapat ditunjukan

dalam kutipan berikut ini:

(43) Kania menangis semakin keras. “Farid...menginginkan... aborsi...” (hlm.109).

(44) HARI ini kania tidak masuk kerja (hlm.96). (45) Aku membayangkan hal-hal buruk terjadi pada Kania. Aku

menemukannya tertidur di meja dapur. Di tangannya terdapat sebotol obat-obatan (hlm.105).

Tokoh Kania sedikit tertutup dan mengalami depresi saat mengetahui

hamil dan disuruh aborsi oleh Frdaus kekasihnya. Kania mencoba bunuh diri

tetapi niatnya diurungkan karena ia takut berdosa. Hal ini dapat ditunjukan dalam

kutipan berikut ini:

(46) Pacar, yang tak pernah diceritakannya padaku. Memang agak aneh, sekian lama pertemananku dan Kania, tapi kami tak pernah menceritakan hubungan pribadi kami dengan seseorang (hlm.92).

Page 45: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

31

(47) “Aku...takut... bunuh diri. Tadi aku sempat berpikir untuk menelan

semua obat itu, Mel. Tapi aku takut dosa. Kenyataanya, aku memang orang yang berdosa. Aku perempuan kotor. Aku tidak bisa menjaga diri. Semuanya sudah berakhir.” (hlm.108).

Akhrirnya Kania menyadari bahwa perbuatannya salah. Ia akhirnya dapat

hidup bahagia dengan kekasihnya karena Firdaus mau bertanggungjawab atas

kehamilannya. Hal ini dapat ditunjukan pada kutipan berikut ini:

(48) Firdaus menyampaikan pada Kania tentang solusi yang aku tawarkan tentang pengadopsian itu. Tapi Kania memutuskan untuk tetap merawat sendiri bayinya. Ia menginginkannya. Kania rela keluar dari Pinasthika demi keluarga kecil mereka (hlm.120).

Dari kutipan (39) sampai (48) di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh

Kania Ephipania adalah karyawan dan rekan kerja Melodi di perusahaan Pinastika

(39). Secara fisik, Kania digambarkan sebagai seorang wanita yang mungil

dengan energi besar, memiliki wajah yang manis, bola mata yang besar, bibir

bulat penuh, dan memiliki kebiasaan menguncir rambut dikuncir ekor kuda (40).

Tokoh Kania memiliki hobi makan, mendengarkan musik, olah raga dan

memasak. Kania cinta hidup sehat (41) dan (42). Kania adalah korban paksa

aborsi, ia sangat sedih dan mengalami depresi. Ia tidak mau berangkat kerja. Kaia

sedih karena ia disuruh mengaborsi kandungannya oleh Firdaus. Kania mengalami

depresi hingga ia hampir melakukan bunuh diri, tapi niatnya diurungkan karena ia

takut berdosa (43-45). Kania juga memiliki sifat yang tertutup dan jarang terbuka

dengan orang lain bahkan dengan teman dekatnya yang sudah berteman cukup

lama ia tidak mau cerita tentang dirinya (46). Kania adalah korban paksa aborsi, ia

hampir melakukan bunuh diri karena depresi saat mengetahui dirinya hamil

karena Firdaus menyuruhnya untuk mengaborsi kandungannya (47). Namun, hal

Page 46: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

32

itu dapat dicegah setelah Melodi menasehati dan memberitahu bahaya-bahaya

pasca-aborsi. Melodi juga menasehati Firdaus agar mau bertanggung jawab.

Setelah Melodi memberikan solusi, akhirnya Kania mau untuk melanjutkan

kehamilannya dan Firdaus pun mau bertanggung jawab (48).

2.1.1.5 Firdaus Malik

Tokoh Firdaus Malik termasuk dalam tokoh protagonis. Tokoh Firdaus

Malik menyebabkan konflik antara Kania dan Melodi. Tokoh Firdaus Malik juga

berkonflik dengan dirinya sendiri.

Secara fisik, tokoh Firdaus Malik adalah seorang pria yang tampan, seksi,

penuh wibawa, dan mempesona. Selain itu, Firdaus Malik juga memiliki dada

yang kekar berkulit putih. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan berikut ini:

(49) Aku belum pernah bertemu orang setampan pria di hadapanku ini. Aku mengakui ketampanan Tom Cruise. Aku mengagumi keseksian Brad Pitt. Aku menikmati kewibawaan Pierce Brosnan. Tapi pria ini kolaborasi dari ketiganya (hlm. 58).

(50) Ketika kubuka mata aku mendapati pemandangan yang sangat indah.

Sebuah dada kekar dengan kulit putih bersih terpapar di pupil mataku. Senyum mengembang di sudut bibirnya (hlm.77).

(51) “Dia kepala pimpinan cabang, Mel. Biasanya setiap enam bulan sekali

confirm laporan ke kantor pusat untuk koordinasi (hlm.60).

Tokoh Firdaus Malik senang bercanda, dia juga pandai merayu wanita.

Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan berikut ini:

(52) “Pinastika Production, selamat siang. Dengan Melodi, ada yang bisa saya bantu?” sapaku di telepon. “Disini Pinastika production juga. Selamat siang juga. Di situ Melodi, di sini Memori,” serangkai tawa renyah terdengar di seberang. Guyonan yang garing banget...(hlm.63).

Page 47: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

33

(53) “Justru sebaliknya, aku tertarik padamu.” “Come on!stop this fucking joke!” “I am serious! Aku tertarik padamu sejak pertama kali melihatmu (hlm.74).

(54) “Katakan padaku Melodi, apakah kau merasakan getaran ketika ku pegang tanganmu, seperti ini. “ia mempererat genggaman tangannya. “Atau ketika ku sentuh pipimu. Seperti ini. Dan lehermu...(hlm.74).

Firdaus Malik membuat Kania mengalami konflik dengan dirinya sendiri,

saat Firdaus menyuruh mengaborsi kandungan Kania. Firdaus juga mengalami

konflik dengan Melodi, saat Melodi melarang Firdaus untuk mengaborsi

kandungan Kania. Melodi menasihati Firdaus, dan Firdaus pun mengalami

kebimbangan antara takut dan ingin mengaborsi kandungan Kania. Akhirnya,

Firdaus sadar dan mau bertanggung jawab menikahi Kania. Hal ini dapat di

buktikan dalam kutipan berikut ini:

(55) Kania menangis semakin keras. “Farid... menginginkan... aborsi...” (hlm.109).

(56) “Kamu jangan menakutiku, Mel!” Firdaus menatapku dengan tatapan

nanar. Aku tak menyangka mendapati reaksi spontannya mendengar kalimatku terakhir. Aku sengaja memaparkan segala sesuatu yang telah kudapatkan hasil browsing di internet tentang aborsi... Firdaus termenung. Tatapanya kosong menembus gelas yang digenggamnya (hlm.117).

(57) Kukabarkan padanya lewat email, Firdaus akan segera menikahi Kania Firdaus menyampaikan pada Kania tentang solusi yang aku tawarkan tentang pengadopsian itu. Tapi Kania memutuskan untuk tetap merawat sendiri (hlm.120).

Dari kutipan (49) sampai (57) di atas, dapat disimpulkan bahwa secara

fisik tokoh Firdaus Malik adalah seorang pria yang tampan, seksi, penuh wibawa.

Firdaus pria mempesona memiliki dada kekar dan berkulit putih. Ia adalah kepala

pimpinan cabang di perusahaan Pinasthika tempat Melodi bekerja (49)-(51).

Page 48: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

34

Firdaus Malik senang bercanda dan pandai merayu wanita, terlihat saat ia merayu

Melodi. Firdaus juga menyukai Melodi, ia tetap merayu dan berharap Melodi mau

menjadi kekasihnya (52)-(54). Firdaus Malik membuat Kania panik dan

mengalami depresi karena di suruh mengaborsi kandungannya (55). Firdaus pun

mengalami konflik dengan Melodi mengenai rencana aborsi Kania karena Melodi

menghalangi rencana Firdaus. Melodi menasehati Firdaus agar mau

bertanggungjawab dan membatalkan niatnya untuk mengaborsi kandungan Kania.

Melodi juga mencoba memaparkan segala resiko mengenai bahaya pasca-aborsi

kepada Firdaus (56). Akhirnya, Firdaus Malik sadar setelah Melodi menjelaskan

bahaya pasca-aborsi dan Firdaus mau bertanggung jawab menikahi Kania (57).

2.1.1.6 Lenvin

Tokoh Lenvin termasuk dalam tokoh pria protagonis. Di samping karena

dia adalah korban aborsi dia juga bekerja sebagai konsultan anti-aborsi. Tokoh

Lenvin memiliki pandangan-pandangan yang sama dengan kita.

Tokoh Lenvin adalah sahabat Melodi dalam dunia maya. Ia adalah

seorang konsultan anti aborsi. Hal ini dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(58) Salam persahabatan, Genta! Aku telah menerima emailmu. Maaf agak lama merespon email darimu (hlm.102).

(59) Aku menggunakan nama depanku, Genta, dalam dunia mayaku....Solusi yang Lenvin berikan untuk surat-surat yang masuk ke kotak suratnya menggugah simpatiku. Kalimatnya berbeda dengan beberapa konsultan lainnya (hlm.103).

Secara fisik, tokoh Lenvin digambarkan sebagai seorang pria yang

memiliki tubuh cacat dengan sepasang kaki kecil tak bertulang, dan dua lengan

Page 49: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

35

yang kekar. Lenvin adalah korban aborsi. Hal ini dapat ditunjukan dalam

kutipan berikut ini:

(60) Walau dengan kedua kaki kecil tak bertulang. Mungkin akibat obat-obat yang dikonsumsi ibu waktu itu. Tetapi aku mempunyai dua lengan kekar yang mampu menopang tubuhku. Tuhan melengkapi tubuh rapuhku dengan jiwa yang sempurna (hlm.158).

(61) Walau ibu yang mengandung aku berusaha membunuhku dengan

memakan sebanyak-banyaknya nanas muda yang bukannyamembuatku mati, tapi hanya membuatnya sakit perut. Lalu ibuku berusaha memukul-mukul perutnya, yang berisi aku, supaya aku mati (hlm.157).

Walaupun ia cacat, namun ia sabar dan tabah. Ia bersyukur masih di beri

kesempatan untuk hidup oleh Tuhan. Lenvin tidak mau mengeluh. Hal ini dapat

ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(62) Tuhan Maha Pengasih, walau aku tidak diberinya tubuh yang sempurna, tetapi jiwaku cukup sempurna untuk merasakna kasih dan hadiratnya (hlm.158).

(63) Aku adalah di antara semua manusia yang paling diberkati secara

melimpah (hlm.158). (64) Aku selalu bersyukur atas nikmat berkat dan indah karunia Tuhan atas

hidupku yang sangat berharga. Aku seorang yang diberkati (hlm.157).

Lenvin tinggal di Yayasan. Lenvin orang yang mandiri, ia berusaha untuk

tidak bergantung kepada orang lain. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan

berikut ini:

(65) Aku dikirim ke yayasan. Disinilah aku menemukan banyak ibu baru. Beberapa ayah baru. Tapi seiring perjalanan hidup yang menempaku, siapapun ayah dan ibu bagiku, hidup ini membentuk diriku menjadi ayah dan ibu bagi hatiku sendiri. Aku selalu berusaha mandiri. Dan aku mampu mandiri (hlm.158).

(66) Walau kehilangan kali ini terlalu dalam bagiku, melalui saluran maya

sebagai forum berdiskusidan beretorika. Tempat kita memadu argumen, berbagi pujian dan dorongan semangat untuk hidup (hlm.158).

Page 50: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

36

(67) Aku jatuh hati pada setiap tulisan dan keluhannya. Tentang sahabat yang hendak aborsi. Keluhan-keluhan yang sama kuhadapi tiap hari. Kadang kurasakan jenuh seiring dengan panggilan hati untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang harus mati bukan pada saatnya. Tapi sekali membaca email dari Genta ada sesuatu yang menyeruduk meminta perhatian lebih (hlm.151)

Dari kutipan (58) sampai (67) di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh

Lenvin adalah sahabat Melodi dalam dunia maya. Mereka berkomunikasi dengan

mengirim email. Lenvin selalu memberikan informasi tentang aborsi kepada

Melodi (58) dan (59). Lenvin adalah tokoh korban aborsi. Ia dilahirkan secara

paksa oleh ibunya. Oleh karena itu ia cacat, ia hanya memiliki tubuh dengan

sepasang kaki kecil tak bertulang, dan dua lengan yang kekar. Walau demikian ia

sabar dan tabah. Ia bersyukur masih di beri kesempatan untuk hidup oleh Tuhan.

Lenvin sangat mensyukuri hidupnya yang sekarang walau ia tidak memiliki tubuh

yang sempurna namun ia memiliki jiwa yang sempurna (60)-(64). Lenvin tidak

mau dikasihani terus, ia ingin mandiri dan ingin pula membantu orang lain. Walau

hanya lewat dunia maya ia bergabung menjadi konsultan anti aborsi membantu

orang-orang yang ingin melawan aborsi. Ia yakin kalau hidupnya berguna dan

bisa membantu orang lain, menyelamatkan jiwa-jiwa yang harus mati bukan pada

saatnya, terutama membantu Melodi untuk menggagalkan niat aborsi Kania (65)-

(67).

2.1.2 Tokoh Antagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang pandangan-pandangannya tidak

sesuai dengan pandangan dan harapan-harapan kita. Tokoh antagonis yang akan

dianalisis yaitu, tokoh Firdaus Malik, Ayah dan Dokter Sanusi.

Page 51: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

37

2.1.2.1 Farid

Tokoh Farid termasuk dalam tokoh pria antagonis. Tokoh Farid inilah

yang menyebabkan tokoh Melodi berkonflik. Melodi berkonflik dengan Farid dan

orang tuanya. Selain itu, tokoh Farid juga berkonflik dengan dirinya sendiri.

Secara fisik, tokoh Farid digambarkan sebagai seorang tokoh pria yang

tampan dan lembut. Hal itu ditunjukan lewat kutipan berikut ini:

(68) Pria tampan di hadapanku berdiri kaku menatapku dengan tatapan tegang. Ia menahan nafasnya dengan berat (hlm.11).

(69) Farid, kekasihku yang lembut. Yang membuatku jatuh cinta sejak

pertamakali aku mengenalnya (13).

Farid adalah seorang pria matang penuh kharisma, memiliki gaya bicara

yang hangat dan senyum yang damai, Farid bekerja sebagai pimpinan perusahaan

Bonafid. Hal ini dapat ditunjukkan dalam kutipan berikut ini:

(70) Farid, pria matang penuh kharisma, sebagai pimpinan perusahaan. Saat itu aku tahu, aku telah jatuh cinta padanya. Senyumnya yang damai, suaranya yang berat dan menyenangkan, dan cara bicaranya yang hangat (hlm.13).

Tokoh Farid digambarkan juga sebagai tokoh pria yang tidak setia karena

ia selingkuh, menjalin cinta secara diam-diam dengan Melodi sampai Melodi

hamil. Padahal Farid sudah memiliki istri dan dua orang anak. Hal ini dapat

ditunjukan dalam kutipan berikut ini.

(71) Itu pula mengapa hubungan cinta kami yang rahasia terasa sempurna. Selama menjalin hubungan dengannya, tak ada satupun karyawan yang mengetahui kisah asmara yang terjalin ini. Kami tahu, kami bermain api. Tapi kami bermain dengan rapi (hlm.14).

(72) ”AKU PUNYA KELUARGA, MEL! APA KATA ISTRI DAN DUA

ANAKKU DI RUMAH NANTI? (hlm.15).

Page 52: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

38

(73) ”Aku akan bertanggungjawab, ”katanya kemudian membuat senyumku merekah. Hatiku bersorak. Aku tahu tahu Farid memiliki hati yang lembut dan tidakakan tega melukaiku maupun janin yang sedang bertumbuh di dalam tubuhku (hlm.14).

Farid juga memiliki konflik terhadap dirinya sendiri, ia ingin bertanggung

jawab atas kehamilan Melodi tetapi Farid tidak bisa menikahinya karena ia sudah

berkeluarga. Hal ini dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(74) “Maafkan aku, Sayang, maafkan aku membentakmu. Bukan maksudku melukai hatimu. Aku yang sudah gila. Aku tergila-gila padamu. Aku mencintaimu. Aku hanya tak bisa menikahimu. Gugurkan kandunganmu, dan kita masih tetap bisa mencintai seperti yang lalu,” bisiknya kemudian berulang-ulang (hlm.16).

(75) Farid terpekur dihadapanku. Aku tahu, masih ada perang batin yang

bergejolak dalam hatinya. Dan kuharap perang antara nurani dan ego dalam dirinya dimenangkan oleh nurani, sehingga keputusan yang diambil sesuai dengan harapanku (hlm.14).

Walaupun Farid egois dan tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan

Melodi, tetapi ia perhatian. Farid mengirim uang secara diam-diam ke rekening

Melodi untuk biaya hidup Melodi dan anaknya. Hal ini dapat ditunjukkan dalam

kutipan berikut ini:

(76) Aku mendapatkan uang pesangon untuk bekal hidupku kemudian nanti. Dan di belakang hari, ternyata Farid juga mentransfer sejumlah uang yang sangat besar ke rekening tabunganku (hlm.17).

Dari kutipan (68) sampai (76) di atas, dapat disimpulkan bahwa secara

fisik tokoh Farid ini adalah seorang pria yang tampan dan lembut (68) dan (69). Ia

seorang pria yang matang dan penuh kharisma, bekerja sebagai pimpinan

perusahaan tempat Melodi bekerja (70). Di sana ia bertemu dengan Melodi dan

menjalin cinta secara diam-diam. Farid pria yang tidak setia ia sudah beristri dan

Page 53: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

39

mempunyai dua orang anak tapi selingkuh dengan Melodi sampai Melodi hamil

(71)-(73). Farid bingung, ia ingin bertanggung jawab dengan menikahi Melodi

tetapi tidak mungkin karena ia sudah beristri. Karena takut perselingkuhannya

diketahui maka ia menyuruh Melodi untuk mengaborsi kandungannya. Farid pun

mengalami konflik dengan dirinya sendiri (74) dan (75). Walaupun Farid tidak

mau bertanggung jawab untuk menikahi Melodi, tapi secara diam-diam ia

mengirim uang dengan jumlah yang cukup besar ke rekening Melodi untuk biaya

hidup Melodi dan anaknya sendiri yang sedang dikandung Melodi (76).

2.1.2.2 Ayah Melodi

Tokoh Ayah termasuk dalam tokoh antagonis. Tokoh Ayah merupakan

pelaku aborsi. Tokoh Ayah mempengaruhi alur dan banyak diceritakan. Tokoh

Ayah juga menyebabkan konflik antara Ibu, Ayah dan Melodi. Konflik juga

terjadi pada diri Ayah sendiri.

Secara fisik, tokoh Ayah digambarkan sebagai seorang pria yang gagah

dengan postur tubuh yang tinggi besar dan sehat. Ayah adalah orang yang rajin

olah raga. Hal ini dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(77) Ayah adalah lelaki gagah dengan tubuh tinggi besar dan selalu sehat. Olah raganya sederhana saja, jalan kaki mengelilingi kampung setiap pagi hari selama kurang lebih satu jam (hlm.25).

Selain itu, Ayah juga memiliki raut wajah yang tegas, dan berwibawa.

Tokoh ayah memiliki sifat yang keras, dan disiplin. Hal ini dapat ditunjukan

dalam kutipan berikut ini:

Page 54: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

40

(78) Ayah memiliki raut wajah yang tegas dan berwibawa. Ayah adalah tipikal orang tua pada jamannya. Keras, tegas, berwibawa dan disiplin (hlm.25).

Menurut Ayah, apa yang ia anggap baik merupakan hal yang baik pula

bagi orang lain. Ayah tidak peduli pendapat orang lain. Ayah merupakan pria

yang memiliki sifat egois. Terbukti saat ia memutuskan aborsi terhadap Melodi.

Hal ini dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(79) Ayah selalu mempertahankan apa yang ia anggap baik. Yang terbaik baginya adalah yang terbaik bagi semuanya, sayangnya aku juga mewarisi sifat keras itu (hlm.25).

(80) “DAN SOLUSI IBU? AYAH SUNGGUH TIDAK YAKIN DENGAN

YANG KAMU PIKIR, BU! MAU DITARUH DIMANA MUKA KITA, HAH? AYAH MASIH BERPIKIR SEHAT, MELODI! (hlm.28).

(81) AYAH INGIN YANG TERBAIK UNTUKMU. LAKUKAN SEKALI

INI, NURUT SAMA AYAH. LAKUKAN APA YANG TERPIKIR AYAH SEBAGAI SOLUSI,” Ayah masih berkata-kata penuh api (hlm.28).

Tokoh Ayah selalu berusaha melakukan hal yang ia anggap baik,

menurutnya aborsi adalah hal yang baik oleh karena itu ia mencari cara agar dapat

mengaborsi kandungan Melodi. Sampai ia berbohong dan bersekongkol dengan

sahabatnya yaitu Dokter Sanusi. Hal ini dapat ditunjukan dalam kutipan berikut

ini:

(82) Ayah menjelaskan semuanya.... Seandainya aku meneruskan kehamilanku akan dapat membahayakan kesehatanku. Dokter Sanusi meminta persetujuan ayah untuk mengambil jalan yang terbaik untuk kesehatanku (38).

(83) Ayah tidak tahu siapa ayah bayimu. Ayah bingung, Mel. Ayah merasa masih berhak atas dirimu selama kau belum menikah. Aku sayahmu. Aku ingin yang terbaik untukmu, Anakku.” (hlm.39).

Page 55: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

41

Dari kutipan (77) sampai (83) di atas, dapat disimpulkan bahwa secara

fisik tokoh Ayah gagah memiliki postur tubuh yang tinggi besar dan sehat (77).

Selain itu, Ayah memiliki raut wajah tegas dan berwibawa (78). Mengenai sifat,

Ayah memiliki sifat yang keras dan disiplin. Ayah selalu berpikir bahwa apa yang

ia anggap baik merupakan hal yang terbaik pula bagi orang lain. Ia egois karena

tidak pernah peduli terhadap pendapat orang lain (79)-(81). Menurut Ayah,

mengaborsi kandungan Melodi adalah jalan yang baik maka ia berusaha mencari

cara agar dapat melakukannya. Akhirnya Ayah berhasil mengaborsi kandungan

Melodi dengan membohonginya. Ayah berbohong bahwa kandungan Melodi

berbahaya, maka langkah yang terbaik mengaborsi kandungannya. Ayah telah

bersekongkol dengan Dokter Sanusi dimana dokter adalah sahabat Ayah sendiri

(82) dan (83).

2.1.2.3 Dokter Sanusi

Tokoh Dokter Sanusi adalah termasuk tokoh antagonis. Dokter Sanusi

adalah pelaku aborsi. Dokter Sanusi menggugurkan kandungan Melodi. Ia

membohongi Melodi bahwa akan memeriksa kandungannya.

Secara fisik, Dokter Sanusi digambarkan sebagai seorang dokter dengan

tubuh besar. Memiliki rambut keriting dan kulit legam tapi bersih. Selain itu,

Dokter Sanusi juga memiliki senyum yang menawan, hidung yang bangir dan

mata yang tajam. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(84) Dokter Sanusi adalah seorang dokter dengan tubuh sebesar dan setinggi ayah. Rambutnya keriting. Kulitnya legam tapi bersih. Senyumnya menawan dengan hidung mencuat menantang langit. Bangir. Matanya tajam menatapku ( hlm.31-32).

Page 56: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

42

Dokter Sanusi ramah, dan akrab terhadap Ayah Melodi karena mereka

sudah bersahabat sejak lama. Hal ini dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(85) Dokter Sanusi menyambut kami dengan ramah. Rupanya ayah telah mengabarkan kedatangan kami semalam (hlm.32).

(86) Terakhir, ia menjabat serta memeluk penuh keakraban pada ayah.

Mereka sudah bersahabat sejak lama (hlm.23).

Dokter Sanusi tidak profesional dalam bekerja. Terbukti saat ia

membohongi Melodi untuk mengaborsi kandungannya. Ia memberikan anestesi

terhadap kandungan Melodi. Padahal ibu hamil tidak boleh diberi anestesi. Dokter

Sanusi melakukan praktek ilegal. Hal ini dapat ditunjukan dalam kutipan-kutipan

berikut ini:

(87) “Ayo kita mulai saja, ” katanya kemudian. Sebentar nanti kami akan melakukan anestesi ringan untuk memeriksa kandunganmu. Kamu tidak keberatan, kan?” tanya Dokter Sanusi simpatik (hlm.32).

Dari kutipan (84) sampai (87) di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh

Dokter Sanusi adalah seorang dokter dengan tubuh tinggi besar, berambut

keriting, kulitnya legam tapi bersih. Selain itu, Dokter Sanusi juga memiliki

senyum yang menawan, hidung bangir serta tatapan mata yang tajam (84). Dokter

Sanusi adalah sahabat Ayah sejak lama oleh karena itu ia ramah terhadap keluarga

ayah Melodi (85-86). Dokter Sanusi adalah pelaku aborsi. Ia melakukan mala-

praktek. Hal ini di buktikan saat ia melakukan pengguguran terhadap kandungan

Melodi di klinik pribadinya. Dokter Sanusi melakukan aborsi dengan cara

membohongi Melodi, ia memberikan anestesi terhadap kandungan Melodi

sehingga menyebabkan keguguran (87).

Page 57: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

43

2.2 Latar

Latar dalam sebuah cerita biasanya meliputi latar tempat, latar waktu, dan

latar sosial. Dalam novel ini yang paling dominan adalah latar waktu.

2.2.1 Latar Tempat

Latar tempat dalam novel ini berada di Jakarta, khususnya di perusahaan

Bonafid, hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut:

(88) Jakarta, Akhir September 2004......(hlm.11). (89) Aku masih ingat, setahun yang lalu aku bertemu muka dengan Farid di

sini, di perusahaan idaman ku ini. Sejak kuliah aku sudah mengincar untuk bekerja di sini. Perusaaah Bonafid yang bergengsi (hlm.13).

Selain di Jakarta latar tempat novel ini terjadi di Mojotengah yaitu di rumah

Melodi. Latar tempat di rumah Melodi meliputi kamar tidur Melodi, kamar orang

tua Melodi, di ranjang. Hal tersebut dapat di lihat dalam kutipan berikut ini:

(90) Mojotengah, Oktober 2004 Kepulanganku disambut dengan penuh kebahagiaan oleh ayah dan ibu. Pelukan ayah dan air mata kerinduan ibu. Aku sungguh-sungguh menikmati kedamaian yang hilang selama kurang lebih tujuh tahun dalam hidupku yang penuh keriuhan dan hingar bingar metropolitan (hlm.19).

(91) Malam itu aku tak bisa tidur. Mataku terlalu lelah untuk menangis. Tapi

tak juga kelelahan ini mampu mengantarku ke gerbang mimpi. Dalam kesunyian malam, telingaku menangkap isak tangis dari kamar sebelah (hlm.23).

(92) Aku bangkit dari tidurku. Aku ketuk pintu kamar mereka. Ternyata tidak

dikunci. Aku melihat ayah berdiri menghadap tembok dengan rokok disela jari dan asap deras mengepul dari mulutnya. Ibu duduk terpekur disisi ranjang. Melihatku, ia datang menghampiri dan memelukku dengan penuh kasih. Ibu membimbing dan mendudukan aku ditepi ranjang (hlm.24).

Page 58: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

44

Latar tempat novel ini juga terjadi di klinik Dokter Sanusi. Hal tersebut

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

(93) Klinik Dokter Sanusi semacam rumah sakit bersalin yang ditanganio oleh beberapa perawat. Dokter Sanusi sendiri hanya berada di klinik itu tiap hari Sabtu dan Minggu (hlm.31).

Latar tempat juga terjadi di halaman rumah kosong, di atas pohon mangga.

Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

(94) Di halamannya yang super luas itu ditanami bermacam pohon buah. Ada rambutan, kelengkeng, manggis, kweni (sejenis mangga dengan daging buahnya yang berserat), jambu, dan masih banyak lagi. Favorit kami adalah pohon mangga dengan buah yang sangat lebat. Pohon kekar dengan cabang yang nyaman diduduki, kami betah berlama-lama diatasnya. Sering kami membawa pisau dan memetik serta mengupas dan memakannya langsung dari atas pohon (hlm.50).

Latar tempat terjadi di dalam mobil Denis Deo, saat Denis menemani

Melodi untuk menyelidi Ayahnya.. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan

berikut ini:

(95) Dalam mobil Denis Deo aku melepas semua emosiku. Kemarahanku. Kekecewaanku. Kesedihanku. Kehilanganku.....(hlm.48).

Latar tempat terjadi di terminal dan di dalam bis. Di terminal, saat Melodi

ingin pergi mencari pekerjaan dan diantar oleh Denis. Hal tersebut dapat

ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(96) Diiringi pelukan dan ciuman penuh cinta dari ibu dan tatapan yang tak dapat terdefinisikan dari ayah, aku diantar Denis Deo sampai terminal. Ada sebongkah harapan yang menyenangkan untuk menyambut hari baru (hlm.55).

(97) Aku menatapnya dengan perasaan campur-campur. Bahagia. Haru. Biru.

Aku menggenggam secarik kertas kecil dari tangannya. Aku masih menatap Denis Deo dari jendela sampai kelokan jalan memudarkan sosoknya (hlm.56).

Page 59: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

45

Latar tempat novel ini terjadi di Surabaya. Meliputi perusahaan Pinastika

Production, Sunday cafe, di dalam mobil Melodi, tempat clubbing, dan warnet.

Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(98) Surabaya, Juni 2005 Aku belum pernah bertemu orang setampan pria di hadapanku ini. Aku mengakui.......(hlm.58).

(99) “Pinastika Production, selamat siang. Dengan Melodi, ada yang bisa saya bantu?” sapaku di telepon. “Disini Pinastika Production juga. Selamat siang juga. Disitu Melodi, disini Memori,”...(hlm.63).

(100) AC mobil kupasang maksimal. Lagu jazz lembut mengiringi perjalanan kami menuju Sunday Cafe yang hanya buka setiap Minggu pagi sampai sore hari dengan menu-menu makanan ringan (hlm.69).

(101) Kania sedang tidak berada dirumah. Kania menginap disalah satu

teman setelah sebelumnya clubbing. Aku terlalu lelah. Lagi pula hari hujan(hlm.76).

Latar tempat juga terjadi di paviliun Melodi, tempat tinggal Melodi saat

bekerja di Surabaya. Meliputi dapur, kamar mandi, di luar pintu kamar mandi,

kamar tidur, dan di sofa bed. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan berikut

ini:

(102) Pernah seharian penuh dihari Minggu Firdaus menjadi teman kencanku karena Kania sedang pulang ke Sukabumi. Tempat kost ini berupa Paviliun yang memungkinkan Firdaus mengeksplorasi setiap sudut rumahku, kecuali kamar pribadiku. Dengan sigap ia membantuku di dapur (hlm.73).

(103) Firdaus masuk ke kamar mandi cukup lama. Aku berinisiatif

meminjamkannya kaos oblong yang cukup besar untuk ukuran tubuhnya (hlm.77).

(104) “ FIRDAUS, LEPAS SAJA KAOSMU LALU CUCI DAN

KERINGKAN DI MESIN CUCI. KAMU SEMENTARA PAKAI KAOSKU,” kataku setengah berteriak di luar pintu kamar mandi (hlm.77).

(105) Aku terkesiap mendapati Firdaus terlelap di sofa bed di ujung kamar

tidurku. Ya Tuhan,....(hlm.78).

Page 60: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

46

Latar tempat novel ini juga terjadi di paviliun Kania. Meliputi kamar tidur,

sudut dapur, dan meja dapur. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan berikut

ini:

(106) Beberapa malam terakhir ini aku memaksa menemani tidurnya. Kini, aku yang lebih sering tidur di paviliunnya. Aku kuatir sesuatu terjadi padanya (hlm.91).

(107) Sampai suatu malam ketika aku terlelap disandingnya, HP Kania

berdering. Kania yang ternyata belum terlelap, segera meraihnya. Awalnya ia berbicara dengan berbisik. Lalu ia keluar dari kamar. Aku meneruskan tidurku (hlm.91-92).

(108) Ternyata Kania berada disana. ‘Berdua’ ia mojok di udut dapur dengan

seseorang di seberang. Aku tak berkomentar,...(hlm.92). (109) Aku membayangkan hal-hal buruk terjadi pada Kania. Aku

menemukannya tertidur di meja dapur. Di tangannya terdapat sebotol obat-obatan (hlm.105).

Latar tempat novel ini juga terjadi di warnet, saat Melodi mencari

informasi tentang aborsi. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(110) Malam itu aku pulang dari warnet sangat larut. Aku merasa tubuhku sangat lelah. Aku ingin segera menenggelamkan tubuhku dalam selimut dan bantal yang empuk (hlm.104-105).

Latar tempat terjadi di Yayasan. Saat Lenvin di kirim ke Yayasan untuk

dirawat.. Latar tempat juga terjadi di kuburan, saat ibu Lenvin dikuburkan. Hal ini

dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(111) Tuhan mengirim orang-orang untuk mengurus hidupku. Ibu dikuburkan. Aku dikirim ke yayasan (hlm.158).

Page 61: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

47

2.2.2 Latar Waktu

Latar waktu dalam novel ini adalah akhir September tahun 2004. Hal

tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(112) Jakarta, akhir September 2004

Pria tampan di hadapanku berdiri kaku menatapku dengan tatapan tegang. Ia menahan napasnya...(hlm.11).

Latar waktu terjadi pada bulan Oktober tahun 2004 dan Juni tahun 2005.

Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(113) Mojotengah, Oktober 2004

Kepulanganku disambut dengan penuh kebahagiaan oleh ayah dan ibu (hlm.19).

(114) Surabaya, Juni 2005 Aku belum pernah bertemu orang setampan pria di hadapanku ini. Aku mengakui...(hlm. 58).

Latar waktu juga terjadi pada bulan Mei tahun 2006, tanggal 13, 14 dan

16. Saat Melodi berkenalan pertama kali dengan Lenvin. Melodi membaca email

dari Lenvin dan bertanya lebih banyak mengenai aborsi serta solusinya. Hal

tersebut dapat ditunjukan dala kutipan berikut ini:

(115) 13 Mei Salam persahabatan , Genta! Aku telah menerima emailmu (hlm.102).

(116) 13 Mei Lenvin, pada usia berapa sesungguhnya janin memiliki nyawa? (hlm.103).

(117) 14 Mei Tolong, Lenvin! Bagaimana aku harus meyakinkan sahabatku untuk tidak melakukan aborsi?Aku tetap survive mempertahankan bahwa ia tidak boleh melakukan aborsi (hlm.104).

Page 62: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

48

(118) 16 Mei Tuhan tidak pernah memberikan cobaan diluar kemampuan kita untuk mengatasinya. Ingat: aborsi bukanlah JALAN KELUAR! Aborsi hanya akan membuat masalahnya semakin besar (hlm.104).

Latar waktu terjadi pada bulan Mei tahun 2006, tanggal 20 dan 22. Saat

Lenvin mengirim email kepada Melodi. Lenvin membujuk Melodi untuk

bergabung ke dalam komunitas anti aborsi tetapi Melodi menolaknya. Hal tersebut

dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(119) 20 Mei Mereka ingin mengenalmu lebih dekat. Atau lebih tepatnya, mengajakmu bergabung dengan kami. Semangatmu kami butuhkan disini untuk mengajak sahabat-sahabat yang lain untuk menentang praktek aborsi ilegal. Bagaimana, tertarik? (hlm.121).

(120) 22 Mei Lenvin, Sahabatku Terus terang aku tertarik dengan tawaran teman-teman disana. Tapi aku tak cukup percaya diri untuk menjadi salah satu pemberi solusi atau sekedar pemberi semangat dalam komunitas resmi kalian (hlm.121).

Latar waktu terjadi pada bulan Agustus tahun 2006, tanggal 25 dan 31.

Kemudian latar waktu terjadi pada bulan Sepember tanggal 8 dan 9. Saat Melodi

mengirim email kepada Lenvin untuk bertemu dan memberitahukan hari ulang

tahun serta dirinya dimasa lalu. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan

berikut ini:

(121) 25 Agustus Dear Lenvin Kau belum membalas emailku. Kau juga belum menjawab pertanyaanku. Aku ingin bertemu denganmu. Ada yang harus aku bicarakan denganmu (hlm.137).

(122) 31 Agustus Lenvin, Sahabatku. Kau marah padaku karena aku mengharap pertemuan? Ataukah terlalu banyak kesibukanmu sehingga tak sempat membuka dan membalas emailku? (hlm.137).

Page 63: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

49

(123) 8 September Dear Lenvin. Besok adalah hari ulang tahunku. Ada seseorang hendak melamarku. Dia pria yang sangat baik (hlm.137).

(124) 9 September Lenvin yang baik, Pernahkah aku cerita mangapa aku menolak bergabung dalam forum kalian! Aku tak cukup percaya diri. Aku seorang pendosa. Inilah rahasia hidup yang kupendam dalam diam. Hanya padamu aku rela membukanya kembali. Lenvin, aku pernah mengugurkan bayiku...(hlm.139).

Latar waktu terjadi pada bulan Juni tahun 2007 tanggal 9 dan Desember

tanggal 1. Saat Lenvin mengirim email kepada Melodi memberitahukan mengapa

ia menolak bertemu sebelum Melodi menikah dan mereka pun sepakat untuk

bertemu disebuah cafe. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini :

(125) 09 Juni Karena biasanya orang yang akan menikah selalu mengalami masa-masa kebimbangan... Kalau memang dia pria yang baik dalam hidupmu dan benar-benar mencintaimu, terima dia sebagai pasanganmu. Setelah itu aku akan menemuimu. Jadi aku bisa menjaga sikap pada seseorang yang berstatus sebagai istri orang (hlm.140).

(126) Saat ini aku berdiri di front desk sunview Cafe di jantung kota Jakarta. Menebar pandang ke seluruh sudut mencari sosok manusia dengan kriteria yang telah disepakati. 01 Desember Temui aku di sunview Cafe. 10 Dec, 01.00 Lunch time. Dress-code warna biru. No reservation (hlm.144).

Latar waktu terjadi pada pagi hari saat tokoh Melodi memeriksakan

kandungannya di klinik dan pada pukul dua dini hari saat tokoh Firdaus datang

menemui Kania. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(127) Pagi itu klinik dokter Sanusi sepi. Masih sangat sepi. Hanya ada dua orang perawat yang menyiapkan alat-alat medis dan seorang pesuruh yang membersihkan lantai...(hlm.31).

Page 64: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

50

(128) Beberapa jam kemudian laki-laki tampan penuh pesona itu sudah tiba di depan paviliun Kania. Jam menunjukan pukul dua dini hari. Aku membukakan pintu untuknya (hlm.110).

Latar waktu terjadi pada siang hari pukul 11.25 saaat Kania mengajak

Melodi untuk makan siang dan Minggu siang saat Kania dan Melodi pergi ke cafe

untuk makan siang. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(129) “PAGI, Nona Manis? Ini sudah jam sebelas lebih. Aku mau mengajakmu

makan siang. Ada apa denganmu? Kamu sakit?” Aku terperanjat. Spontan melihat jam dinding yang menunjukan angka 11.25 (hlm.79-80).

(130) Ada kejadian siang ini. Hari minggu ini tidak seperti biasa. Suhu udara panas luar biasa. Aku mengajak Kania untuk makan siang diluar (hlm.69).

Latar waktu juga terjadi pada malam hari. Saat Melodi mendengar ibunya

menangis karena kecewa dengan Melodi dan saat Melodi pulang dari warnet. Hal

tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(131) Dalam kesunyian malam, telingaku menangkap isak tangis dari kamar sebelah. Ayah dan ibu sedang berdiskusi. Aku tahu mereka sedang membicarakan aku (hlm.23).

(132) Malam itu aku pulang dari warnet sangat larut. Aku merasa tubuhku

sangat lelah (hlm.105).

2.2.3 Latar Sosial

Latar sosial dalam novel ini adalah masyarakat modern. Hal ini dibuktikan

dengan adanya dokter pribadi Ayah, mobil mewah, istilah-istilah asing, dan

perbedaan status sosial, Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kutipan berikut ini:

(133) Dokter Sanusi berpraktek di rumah sakit terbesar di Semarang. Tapi demi aku hari ini Dokter Sanusi berada di klinik pribadinya ini (hlm.31).

Page 65: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

51

(134) Menu empek-empek dan buble tea menjadi tujuanku. AC mobil kupasang maksimal. Lagu jazz lembut mengiring perjalanan kami menuju Sunday cafe (hlm.69).

(135) Malam itu aku hangout out sendiri. Aku sengaja datang sendirikarena

satu-satunya teman clubbing yang mengasyikan sedang menjalani ‘karantina’. Yah , maksudku Kania. Tentu saja Kania yang sedang dalam kondisi hamil besartidak mungkin ikut aku nongkrong di cafe menjadi perokok pasif, right (hlm.123).

(136) Saat itu ayah Denis Deo menjadi orang terkaya di desaku......

Tapi kekayaan ayah tidak dapat ditandingkan dengan kekayaan keluarga Denis Deo yang sangat berlimpah. Tapi bagaimanapun, ayah lebih terpandang terbukti ketika pemilihan kepala desa, ayahlah yang terpilih (hlm.49).

Latar sosial masyarakat modern juga ditunjukan dengan gaya hidup yang

modern. Gaya hidup yang modern itu misalnya selalu hidup sehat, pergi ketempat-

tempat hiburan, suka musik yang berkelas. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam

kutipan berikut ini:

(137) Pertemanan kami betul-betul bersih. Kami doyan olahraga. Kami berdua cinta hidup sehat. Setiap Selasa dan Jumat berenang. Rabu senam aerobic (hlm.65).

(138) Setiap week end aku dan Kania hang out mencoba tempat-tempat

clubbing baru. Sekedar menikmati live music. Tanpa rokok tanpa alkhohol (hlm.65).

(139) Shoot the Moon-Norah Jones mengalun lembut. Suara Kania yang jernih

terdengar senandung ringan (hlm.70).

Latar sosial modern juga ditunjukan dengan adanya fasilitas yang mewah

seperti paviliun, mesin cuci, menggunakan alat komunikasi dan teknologi. Hal

tersebut ditunjukan dalam kutipan berikut:

(140) Aku tinggal di sebuah rumah kontrakan berbentuk paviliun yang terdiri dari rumah-rumah kecil. Maksudku, semacam kamar tapi memiliki fasilitas yang lengkap. Ada kamar dalam, ruang tamu, ruang tengah dan dapur (hlm.65).

Page 66: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

52

(141) “FIRDAUS, LEPASKAN SAJA KAOSMU LALU CUCI DAN KERINGKAN DI MESIN CUCI. KAMU SEMENTARA PAKAI KAOSKU,” kataku setengah berteriak di luar pintu kamar mandi (hlm.77).

(142) Ponsel mungilku bergetar, tanpa nada. Nomor Genta (hlm.152). (143) Siang itu aku browsing web-site tentang aborsi (hlm.96). (144) Aku menyelusuri situs tentang aborsi (hlm.97).

Setelah menganalisis latar, penulis dapat menyimpulkan bahwa latar dalam

novel Aborsi meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat

dibagi menjadi tiga tempat yaitu di Jakarta, Mojotengah, dan Surabaya. Latar

tempat yang berkaitan dengan aborsi yaitu di Jakarta, dimana Jakarta merupakan

ibu kota dan tempat pergaulan yang bebas. Seperti di Perusahaan Bonafit, tempat

Melodi bekerja. Tokoh Melodi menjalin hubungan dengan Farid hingga Melodi

hamil di luar nikah, yang mengakibatkan aborsi. Mojotengah, merupakan desa

yang masih kental dengan adat dan norma-norma masyarakat. Melodi telah

melanggar norma masyarakat, yaitu hamil di luar nikah, agar tidak dicemooh oleh

masyarakat Ayah menyuruh Melodi untuk mengaborsi kandungannya. Di klinik

Dokter Sanusi, di mana Melodi diaborsi paksa oleh Dokter Sanusi. Surabaya,

hampir sama seperti di Jakarta, merupakan kota besar di mana banyak terdapat

pergaulan bebas. Seperti tokoh Kania yang menjalin hubungan dengan Firdaus

hingga menyebabkan Kania hamil dan Firdaus menyuruhnya untuk aborsi.

Latar waktu, yang berkaitan dengan aborsi yaitu pagi, malam, dan tgl 13

Mei. Latar waktu yang berkaitan dengan aborsi seperti waktu pagi hari di klinik

Dokter Sanusi masih terlihat sepi dan Dokter mengaborsi kandungan Melodi.

Malam, saat Melodi di warnet mencari informasi tentang aborsi serta saat Ayah

Page 67: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

53

dan Ibu mencari solusi untuk kandungan Melodi. Tanggal 13 Mei, Melodi

berkenalan dengan Lenvin lewat internet. Melalui Lenvin, Melodi dapat

mengetahui lebih banyak informasi tentang aborsi. Latar sosial, masyarakat

modern terdapat mobil pribadi, internet, klinik pribadi. Terlihat pada Dokter

Sanusi yang memiliki klinik pribadi, klinik tempat Melodi diaborsi.

Berdasarkan hasil analisis di dalam Bab II ini, diketahui bahwa cerita

dalam novel Aborsi, disajikan Idayu Kristanti dalam satu penceritaan yang

berkaitan dengan aborsi dimana penceritaan tersebut terfokus pada semua tokoh.

Setiap tokoh memiliki peran masing-masing, terdapat tokoh protagonis, tokoh

antagonis, dan tokoh tambahan.

Penulis dalam kajiannya terhadap novel Aborsi karya Idayu Kristanti

memfokuskan permasalahan pada pandangan-padangan tokoh terhadap aborsi.

Dalam novel Aborsi terdapat banyak tokoh dan peneliti memaparkan semua tokoh

tetapi hanya tokoh-tokoh yang berkaitan dengan aborsi yang akan dianalisis dalam

bab berikutnya.

Di samping menyajikan tokoh dan penokohan yang lengkap, Idayu

Kristanti juga membuat latar cerita yang detail, mulai dari latar tempat dan waktu

sampai penggambaran latar sosial tokoh-tokohnya. Latar-latar inilah yang

merupakan media di mana tokoh-tokoh dapat tergambarkan dengan lengkap.

Penggambaran latar tempat dan waktu yang sangat detail tersebut sengaja

dibuat untuk mempermudah para pembaca memahami cerita dalam novel Aborsi.

Pembaca akan lebih tertarik jika latar tempat dapat digambarkan secara detail

karena proses penceritaan tidak monoton hanya di beberapa tempat saja.

Page 68: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

54

Latar tempat dan waktu yang disajikan secara detail membuat pengkisahan

tokoh-tokoh bisa terwujud karena dalam latar tempat dan latar waktu mendukung

proses cerita. Latar tempat berfungsi untuk menjelaskan bagaimana keseharian

para tokoh yang hidup di kota Jakarta, Surabaya, dan Mojotengah. Latar tempat

memberi kenyataan bahwa aborsi erat hubungannya dengan keseharian hidup

manusia, aborsi sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia walaupun hal itu

masih dilakukan secara tertutup. Kenyataan inilah yang membuat latar tempat

menjadi sarana pengungkapan realita tersebut.

Latar waktu dalam kaitannya dengan kajian peneliti dimaksudkan untuk

menggambarkan bagaimana di waktu-waktu tersebut, tokoh-tokoh dalam Aborsi

menjalani kehidupan mereka terutama kehidupan yang berkaitan dengan aborsi.

Sama halnya dengan fungsi latar tempat dan latar waktu, penggambaran

latar sosial berfungsi untuk menjelaskan tentang kehidupan masing-masing tokoh

tersebut. Kehidupan para tokoh yang berkaitan dengan aborsi. Dalam novel

Aborsi terdapat kehidupan manusia yang anti-aborsi dan pro-aborsi dimana

terdapat pelaku dan korban aborsi. Masing-masing tokoh dihadapkan dalam

permasalahan yang sama yaitu aborsi.

Page 69: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

55

BAB III

ANALISIS PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN

ANTAGONIS TERHADAP ABORSI

DALAM NOVEL ABORSI KARYA IDAYU KRISTANTI

Pada bab ini penulis akan mengemukakan pandangan-pandangan tokoh

protagonis, antagonis, dan tambahan terhadap aborsi pada novel Aborsi karya

Idayu Kristanti. Berdasarkan hasil analisis tokoh, penokohan, dan latar dalam bab

II, diketahui bahwa tokoh-tokoh dalam novel Aborsi memiliki pandangan-

pandangan yang berbeda terhadap aborsi. Dalam bab ini, akan dibahas

pandangan-pandangan tokoh protagonis, antagonis, dan tambahan yang berkaitan

dengan aborsi.

Melodi, Ibu Melodi, Kania Ephipania, Firdaus Malik, Denis Deo dan

Lenvin adalah termasuk tokoh protagonis. Tokoh antagonis yaitu Farid, Ayah

Melodi, dan Dokter Sanusi. Sedangkan, tokoh tambahan yaitu Gadis, Orang Tua

Gadis, John Keith dan Winarsih. Tokoh-tokoh tersebut memiliki peran dan watak

yang berbeda. Perbedaan inilah yang mempengaruhi sikap mereka dalam

memandang aborsi.

Aborsi sudah terjadi di mana-mana baik di masyarakat kelas bawah

sampai masyarakat kelas atas. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi

salah satu faktor terjadinya aborsi. Peralatan medis yang semakin canggih

menjadikan orang tidak takut lagi akan gagalnya aborsi dan bahaya yang akan

terjadi pasca-aborsi. Selain itu banyak terdapat tempat untuk aborsi walaupun

Page 70: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

56

tempatnya tersembunyi.. Walaupun ada sebagian perempuan yang melakukan

aborsi tetapi tidak sedikit pula perempuan yang menentang tindakan tersebut.

Kalangan perempuan secara umum juga kurang setuju terhadap aborsi.

Perempuan yang melakukan aborsi biasanya tidak memiliki pengetahuan tentang

aborsi, mereka kurang tahu bahaya-bahaya pasca-aborsi dan kurang mengerti apa

arti aborsi yang sebenarnya.

Ada orang yang membuat kriteria teknik hanya berdasarkan kegunaannya

untuk meningkatkan mutu hidup manusia, terutama menjadikan hidup manusia

menjadi semakin nyaman dan enak. Meskipun hal itu benar, tetapi kualitas hidup

manusia tidak bisa dipakai sebagai ukuran tertinggi untuk mengukur segala

sesuatu. Ukuran macam ini justru akan menjadi ancaman bagi kehidupan itu

sendiri sebab dengan ukuran itu orang akan dengan mudah sampai pada

kesimpulan bahwa hidup yang penuh penyakit, tua renta, atau yang belum

berbentuk (janin) merupakan hidup yang tidak berkualitas dan oleh karena itu

layak untuk dihentikan saja, baik dengan cara aborsi, pembunuhan atau eutanasia

(CB. Kusmaryanto, 2005:132-133).

Tokoh protagonis, antagonis, dan tambahan memiliki watak dan

penokohan yang berbeda dihadapkan dalam permasalahan yang sama, yaitu

berhadapan dengan permasalahan aborsi. Tokoh protagonis Melodi, Ibu Melodi,

Kania Ephipania, Firdaus Malik, dan Lenvin, mereka adalah tokoh-tokoh yang

menolak adanya tindakan aborsi. Tokoh yang menyetujui tindakan aborsi yaitu

Ayah, Farid, dan Dokter Sanusi mereka adalah tokoh antagonis. Sedangkan, tokoh

tambahan yaitu Gadis, Orang Tua Gadis, John Keith dan Winarsih, mereka adalah

Page 71: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

57

tokoh yang mendukung tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis,

antagonis, dan tambahan memiliki alasan tersendiri mengapa mereka menyetujui

atau menolak tindakan aborsi, dan di dalam bab inilah analisis pandangan mereka

terhadap aborsi akan dipaparkan.

3.1 Tokoh Protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang sesuai dengan jalan ceritanya. Tokoh

protagonis adalah tokoh yang pandangan-pandangannya sesuai dengan pembaca.

Tokoh protagonis dalam novel Aborsi yang akan dianalisis adalah Melodi, Ibu

Melodi, Lenvin, Kania Ephipania. Pandangan mereka mengenai aborsi akan

dianalisis berikut ini.

3.1.1 Pandangan Tokoh Melodi terhadap Aborsi dalam Novel Aborsi Karya

Idayu Kristanti

Melodi adalah tokoh yang memiliki karakter tegas dan mandiri. Ia berasal

dari Mojotengah. Ia bekerja di Jakarta sebagai karyawan di salah satu perusahaan

ternama. Di sana Melodi bertemu dengan Farid dan mereka menjalin hubungan

secara diam-diam, sampai pada akhirnya Melodi hamil.

Melodi lahir dari keluarga elit dan orang tua yang selalu mendidik dengan

tegas. Oleh karena itu, Melodi selalu mandiri dan tegas dalam mengatasi masalah-

masalah dalam kehidupannya. Karakter yang dimiliki oleh Melodi ini yang

mempengaruhi pandangannya terhadap aborsi.

Page 72: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

58

Melodi berpandangan bahwa aborsi bukanlah jalan satu-satunya untuk

memecahkan suatu masalah. Melodi adalah korban paksa aborsi. Ia kecewa

dengan Farid karena tidak mau bertanggungjawab, tetapi menyuruh Melodi untuk

mengaborsi kandungannya. Melodi menolak dengan tegas tawaran Farid. Sikap

Farid membuat Melodi sedih dan kecewa (145).

Melodi bingung harus bersikap apa karena Farid tidak mau bertanggung

jawab. Melodi memiliki pemikiran yang dewasa, ia tidak memaksa Farid untuk

bertanggungjawab. Melodi memilih membesarkan anaknya sendiri dari pada

disuruh memusnahkan bayinya. Melodi tetap menolak tawaran Farid. Ia berpikir

bahwa aborsi bukanlah jalan yang baik, dengan hati yang sabar dan percaya diri

Melodi tetap melanjutkan kehamilannya tanpa Farid. Ia yakin dapat menjadi ibu

sekaligus ayah bagi anaknya (146).

(145) ”Aborsi bukan jalan satu-satunya, Farid,” sayatku pilu. Kecewa dengan keputusannya yang tanpa pikir panjang. ”Kita...kita memang belum siap dengan kehadirannya. Tapi ia sudah ada disini. Ia hadir disini sebagai wujud nyata cinta kita, Farid. Aku ingin kau juga menginginkannya.” Farid diam. Merunduk. Tatapannya kosong. Beku. ”Kalau kau tidak menginginkannya...,” kataku parau. ”Aku akan membesarkannya sendiri,” tegarku (hlm.13).

(146) ”Baiklah. aku tidak memaksamu menikahiku, Farid. Kalau memang kau

tidak bisa, aku akan membesarkannya seorang diri. Tapi jangan paksa aku memusnahkannya. Aku tetap akan menjaga dia yang tumbuh di dalam sini.”

”Tidak mungkin, Mel. Dia butuh ayah.”

”Aku bisa menjadi ibu sekaligus ayah baginya, ”lirihku berusaha tegar (hlm.16).

Melodi memiliki pandangan bahwa aborsi sama dengan pembunuhan.

Melodi tidak ingin membunuh anaknya sendiri. Melodi sangat terluka karena

sikap Farid. Melodi berusaha memberitahu Farid bahwa aborsi sama dengan

Page 73: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

59

pembunuhan. Aborsi akan membunuh anaknya sendiri yang masih berupa janin.

Walaupun Farid memaksa Melodi untuk mengaborsi kandungannya, Melodi tetap

menyadarkan Farid. Melodi menyadarkan Farid dengan sedikit panik, berharap

pada agar Farid mau menerima kehamilannya (147-148).

(147) ”Kamu mau menjadi pembunuh, Farid?” erangku luka. ”Pembunuh anakmu sendiri? Anak yang kini ada dalam rahimku?”

(148) ”Aku tidak akan menggugurkan bayi ini. Aku tidak mau membunuh

anakku sendiri. INI ANAK KITA, FARID!ANAK KITA!” kataku setengah berteriak panik mendapati harapan yang mulai berada di sisi kenyataan lalu kembali rapuh terperosok dalam keputusasaan (hlm.14).

Melodi mencoba mencari kedamaian, ia pulang ke rumah untuk bertemu

dengan kedua orang tuanya berharap orang tuanya mau menerima kehamilannya.

Namun, apa yang diharapkan Melodi salah, orang tuanya kecewa terutama Ayah.

Ayah sangat marah dan tanpa pikir panjang ia menyuruh Melodi untuk segera

mengaborsi kandungannya. Melodi sangat sedih karena selain Farid, Ayah juga

mengharapkan kandungannya untuk diaborsi. Melodi tetap bersikeras untuk

menyelamatkan anaknya dari usaha pembunuhan. Melodi memohon sampai

menangis pada ayahnya agar Ayah mau mengubah keputusannya. Ia rela

melakukan apa saja asalkan tidak mengugurkan kandungannya. Melodi tidak

ingin menggugurkan kandungannya karena menggugurkan kandungan berarti

membunuh anaknya sendiri (149-151).

(149) Kepulanganku disambut dengan penuh kebahagiaan oleh ayah dan ibu...Namun kebahagiaan dan nostalgia di kampung kelahiranku ini tidak terlalu lama bisa aku nikmati...Ayah yang mulai curiga ada yang tidak beres dengan tubuhku (19-20).

(150) ...yang utama aku harus menyelamatkan anakku dari usaha pembunuhan

yang hendak dilakukan oleh ayah dan eyangnya (hlm.26).

Page 74: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

60

(151) Kali ini aku menangis. Aku mengiba. Aku meratap. Apapun akan kulakukan asal tidak membunuhnya. Aku tidak mau membunuhnya!!! Berharap ayah mengubah keputusannya (hlm.23).

Demi hidup sebuah nyawa, Melodi rela meninggalkan kekasihnya dan

pekerjaanya. Melodi berpendapat bahwa untuk menolak aborsi membutuhkan

suatu pengorbanan. Melodi kecewa dengan keputusan Farid yang tanpa pikir

panjang menyuruhnya untuk aborsi. Pendapat Melodi dan Farid sudah berbeda,

diantara mereka sudah tidak ada lagi kesamaan. Hati Melodi sudah rapuh dan

sedih karena sikap Farid. Melodi tidak ingin bertengkar terus karena pendapatnya

sudah berbeda. Ia memilih pergi melanjutkan hidupnya. Dengan hati yang berat

Melodi rela meninggalkan kekasih yang sangat dicintainya demi menyelamatkan

kandungannya. Melodi bekerja satu perusahaan bersama Farid, dari pada Melodi

sakit hati bertemu dengan Farid maka ia mengundurkan diri dari perusahaan.

Melodi senang dapat bekerja di Bonafit, tapi demi melanjutkan kehamilannya ia

rela mengorbankan pekerjaannya. Melodi rela meninggalkan kekasihnya, memilih

membesarkan anaknya sendiri, dan mengundurkan diri dari pekerjaanya. Semua

itu Melodi lakukan untuk menolak aborsi, ia ingin menyelamatkan bayinya dari

tindak aborsi. (152-53).

(152) ”Farid, kupikir hubungan kita berakhir disini saja. Kamu sudah mengambil keputusan, begitu juga aku. Dan keputusan kita berseberangan. Aku akan membesarkannya seorang diri. Kau dapat melanjutkan hidupmu dan aku dengan hidupku. Jadi, tolong jangan pernah hubungi aku lagi,” aku bangkit berdiri dengan segala kekuatan yang berhasil kuhimpun diatas kerapuhan hatiku (hlm.16-17).

(153) Itulah terakhir kalinya aku bertemu dengan Farid karena setelah

pertemuan terakhir itu aku mengundurkan diri dari pekerjaan yang sudah kutekuni selama kurang lebih satu tahun ini (hlm.17).

Page 75: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

61

Melodi merupakan tokoh yang percaya diri dan berani menghadapi segala

sesuatu. Karakter inilah yang mempengaruhi Melodi untuk tetap berani menolak

aborsi. Menurut Melodi, menolak aborsi tidak hanya membutuhkan pengorbanan

tetapi juga membutuhkan suatu keberanian.

Setelah meninggalkan kota Jakarta yang semakin sumpek, Melodi memilih

pulang kerumahnya di Mojotengah. Setelah Ayah mengetahui kehamilan Melodi,

Ayah menyuruh Melodi untuk segera mengaborsi kandungannya. Walaupun Ayah

memaksa untuk mengaborsi kandungannya, Melodi tetap berani menolaknya.

Melodi berani meninggalkan rumah dan menjalani hidup sendiri. Ia yakin dapat

menjalani hidup sendiri dengan sedikit keterampilan dan pengalaman bekerja

(154-155). Melodi berani mengakui bahwa ia telah salah langkah, dan ia berani

menanggung semua resikonya. Melodi berani meninggalkan rumah karena tidak

ingin Ayah mengaborsi kandungannya dan keluarganya ikut menanggung malu

perbuatan Melodi (156).

(154) Aku kembali ke rumah Rumah di desa kecil bernama Mojotengah yang sejuk dengan hawa dingin dan udara yang masih bersih. Sangat bersih. Udara yang tidak bisa aku dapatkan di Jakarta ini yang sudah sumpek dengan asap, keringat dan jiwa-jiwa yang kotor (hlm.18).

(155) ”Pergi menjalani pilihan hidupku, Ayah. Aku sedikit punya tabungan aku

punya keterampilan dan pengalaman bekerja. Itulah satu-satunya modal untuk menggenapi pilihan hidup yang akan aku jalani bila Ayah berkeras untuk membunuh janin yang tumbuh dalam rahimku (hlm.25).

(156) ”Aku tidak malu dengan kehamilan ini. Oke. Memang aku telah salah

langkah. Aku melanggar aturan norma masyarakat. Aku belum menikah. Aku hamil. Tapi aku siap dengan segala resikonya! Bahkan kalau aku harus menanggung malu, aku akan jalani! Kalau ayah dan ibu malu dengan keadaanku, aku akan pergi jauh untuk menghindarkan cemoohan orang terhadap ayah dan ibu...(hlm.27).

Page 76: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

62

Melodi memandang aborsi sebagai suatu tindakan yang merampas hak

seorang ibu. Melodi tetap bersikeras mempertahankan kandungannya. Ia tidak

mau orang lain merenggut bayinya. Bayi yang dikandungnya merupakan sebuah

permata yang sangat berarti. Melodi sangat kecewa dengan sikap Ayah yang

dengan mudah memutuskan untuk mengaborsi kandungannya. Melodi merasa

bahwa Ayah tidak berhak memutuskan apa yang terjadi pada kandungannya.

Setelah mengetahui kandungannya telah diaborsi, Melodi menangis dan

menyalahkan Ayah. Melodi sedih kehilangan bayinya. Ayah telah merenggut hak

Melodi, hak seorang ibu. Bagi Melodi mempertahankan kandungannya

merupakan hak seorang ibu, jadi tidak ada orang lain yang berhak atas

kandungannya kecuali Melodi sendiri (157-158).

(157) Aku akan tetap memperjuangkan anakku. Dia adalah permataku dan hak seorang ibu untuk mempertahankan harta miliknya (hlm.30).

(158) AYAH TIDAK BERHAK MEMUTUSKAN APA YANG TERJADI

PADA TUBUHKU! AKU MENGINGINKAN BAYI ITU, AYAH!” aku menangis histeris. Menyalahkan ayah. Menyalahkan dunia. Menyalahkan kepergian Demetrius. Aku merasa ayah telah merenggut hakku yang paling hakiki. Hak seorang calon ibu mempertahankan hidup seorang bayi dalam kandungan! (hlm.38-39).

Melodi memandang aborsi sebagai tindakan yang telah merampas

cintanya. Mempertahankan bayinya berarti segala-galanya bagi Melodi. Bayi yang

di kandung Melodi merupakan cintanya. Melodi sangat mencintai kekasihnya

walaupun Farid tidak mau bertanggung jawab ia tetap mencintainya. Melodi

menolak aborsi karena ia tidak ingin kehilangan bayinya, tanda cintanya dengan

Farid. Mempertahankan bayinya adalah mempertahankan cintanya kepada Farid.

Page 77: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

63

Melodi meninggalkan Farid dan meninggalkan semua kenangan yang

berhubungan dengannya. Namun, Melodi tidak mau memusnahkan bayinya (159).

(159) Yang pasti, yang aku ingin semua tahu : mempertahankan bayiku ini berarti segalanya! Juga berarti mempertahankan cintaku pada Farid. Kalau ia tidak ada, aku akan kehilangan segala-galanya. Cintaku. Faridku. Hidupku. Masa lalu yang terbungkus rapi. Masa lalu yang terbungkus rapi (hlm.34).

Setelah kehilangan bayinya karena dibohongi oleh Ayah, Melodi

mengalami depresi. Ia ingin pergi meninggalkan rumah untuk melupakan masa

lalunya. Ia ingin pergi dari rumah untuk mengobati luka hatinya. Melodi bertemu

dengan sahabat yang bingung dengan kandungannya karena disuruh aborsi.

Melodi teringat dengan masa lalunya, dan ingin menebus kesalahnya dengan

menyelamatkan bayi sahabatnya. Ia pun rajin mencari informasi dan solusi

tentang kegiatan aborsi dan pencegahannya. Kadang Melodi bingung dengan apa

yang harus dilakukannya. Melodi kurang yakin dapat mencegah sahabatnya, tetapi

dengan bantuan Lenvin lewat email, Melodi menjadi yakin dapat

mempertahankan bayi sahabatnya (160-162).

(160) SESAMPAI di rumah , tekadku semakin bulat. Keluar dari rumah adalah satu-satunya jalan untuk mengobati luka batinku (hlm ).

(161) Aku sadar, aku harus menyelamatkan sahabatku. Sekarang atau

terlambat. Dan setidaknya satu nyawa lagi melayang. Aku semakin rajin mencari informasi dan solusi tentang kegiatan aborsi dan pencegahannya (hlm.97).

(162) Tolong, Lenvin!

Bagaimana aku harus meyakinkan sahabatku untuk tidak melakukan aborsi? Aku tetap survive mempertahankan bahwa ia tidak boleh melakukan aborsi (hlm.104).

Melodi tetap berusaha menasihati Kania agar tidak mengaborsi

kandungannya. Selain menasihati Kania, ia juga menasihati Firdaus. Melodi

Page 78: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

64

memberitahu tentang bahaya-bahaya yang akan terjadi pasca-aborsi, dengan

harapan Firdaus sadar dan mau bertanggung jawab. Melodi menasihati Firdaus

dengan semangat dan penuh keyakinan. Semua informasi tentang aborsi yang ia

dapat dari internet telah ia sampaikan, dengan harapan Firdaus mengerti bahwa

aborsi bukanlah jalan keluar yang baik. Melodi tetap berusaha mencegah agar

Kania tidak mau melakukan aborsi, Melodi berpikir bahwa aborsi hanya akan

membahayakan keselamatan Kania sendiri. Akhirnya, Melodi berhasil mencegah

Kania dan Firdaus melakukan aborsi. mereka pun menikah dan hidup bahagia

(163-164).

(163) ”Aku juga takut, Firdaus. Aku takut bila Kania melakukan aborsi, dia

mengalami salah satu dari akibat itu. Ia sangat mencintaimu, Firdaus. dan kau tega membiarkannya mengalami resiko yang mungkin muncul pacsa aborsi?” (hlm.118-119).

(164) Seiring terselesaikannya masalah Firdaus dan Kania, hubunganku dengan

Lenvin makin akrab. Kukabarkan padanya lewat email, Firdaus akan segera menikahi Kania (120).

Setelah melihat beberapa sikap-sikap yang dilakukan Melodi dalam

menyikapi tindakan aborsi, dapat disimpulkan bahwa Melodi menolak aborsi

dengan alasan apapun. Akan tetapi, karena dibohongi dan di jebak oleh ayahnya,

Melodi pun melakukan aborsi. Melodi adalah korban paksa aborsi oleh Ayahnya

sendiri. Pada ahkirnya Melodi kecewa dan sedih karena tidak bisa menyelamatkan

bayinya.

Aborsi yang dialami Melodi membuat dirinya sedih dan terluka. Menurut

Melodi aborsi bukanlah jalan satu-satunya untuk memecahkan suatu masalah.

Aborsi hanya akan membuat masalah semakin besar. Perasaannya terluka saat

mengetahui Farid tidak mau bertanggungjawab tetapi menyuruh Melodi untuk

Page 79: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

65

mengaborsi kandungannya. Melodi memilih jalan lain dengan cara membesarkan

anaknya sendiri dari pada memusnahkannya (145).

Aborsi dipandang Melodi sebagai tindakan pembunuhan. Pembunuhan

terhadap sebuah janin/bayi yang tidak berdosa. Melodi tetap berupaya agar dapat

menyelamatkan bayinya. Melodi menyadarkan Farid, memberitahukan bahwa

melakukan aborsi sama dengan menjadi seorang pembunuh. Farid akan

membunuh anak yang merupakan darah dagingnya sendiri (147-148).

Melodi menolak aborsi dengan pengorbanan. Ia rela berkorban

meninggalkan kekasihnya dan mengorbankan pekerjaanya. Semua itu ia lakukan

demi mempertahankan kandungannya (152-153).

Selain membutuhkan pengorbanan, untuk menolak aborsi juga

membutuhkan keberanian. Melodi berani menolak tawaran Farid dan Ayah untuk

mengaborsi kandungannya. Melodi juga berani menanggung semua resiko yang

akan terjadi pada dirinya (155-156).

Melodi memandang aborsi sebagai suatu tindakan yang merampas hak

seorang ibu yang paling hakiki. Tidak ada orang lain yang dapat memutuskan apa

yang akan terjadi terhadap kandungan Melodi. Meskipun Ayah dan Farid adalah

orang yang paling dekat, mereka tidak berhak atas kandungan Melodi (157-158).

Melodi juga memiliki pandangan bahwa melakukan aborsi sama halnya

dengan merampas cintanya. Bayi yang di kandung Melodi merupakan bukti

cintanya kepada Farid. Kehilangan bayinya, maka Melodi juga akan kehilangan

cintanya. Melodi akan kehilangan segala-galanya (159).

Page 80: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

66

Aborsi bagi Melodi merupakan tindakan yang harus dicegah. Aborsi dapat

membahayakan nyawa si ibu dan janin, oleh karena itu aborsi harus dicegah. Ia

merasa bersalah karena tidak dapat menjaga kandungannya hingga ia kehilangan

bayi yang sangat dicintainya. Melodi pun ingin menebus kesalahannya dengan

mencegah sahabatnya yang akan mengaborsi kandungannya. Melodi berusaha

sebisa mungkin untuk menyelamatkan bayi Kania. Melodi tetap optimis

mempertahankan kandungan Kania, dengan bantuan Lenvin, akhirnya Melodi

berhasil mencegahnya. Firdaus mau bertanggung jawab menikahi Kania dan

mereka hidup bahagia (161-162).

3.1.2 Pandangan Tokoh Ibu Melodi terhadap Aborsi dalam Novel Aborsi

Karya Idayu Kristanti

Tokoh Ibu juga merupakan tokoh protagonis. Ibu tidak setuju dengan

tindakan aborsi. Ibu memiliki hati yang lembut dan sayang terhadap anaknya yaitu

Melodi. Ibu tidak ingin melihat Melodi sedih dan terluka. Karakter yang dimiliki

oleh Ibu ini yang mempengaruhi pandangan tentang aborsi.

Ibu tidak tahu kalau suaminya mengaborsi kandungan Melodi. Ibu kecewa

terhadap sikap Ayah yang egois, mengaborsi kandungan Melodi secara diam-

diam. Ibu selalu mencemaskan kondisi kesehatan Melodi. Ibu bingung, dan hanya

bisa menangis melihat kondisi Melodi. Ibu selalu marah pada Ayah karena Ayah

tidak pernah peduli terhadap Melodi. Tetapi, Ayah sibuk mencari lelaki yang

menodai putri tunggalnya (165-167).

(165) Ayah sudah membuat persetujuan tanpa ibu dan aku tahu, Dokter Sanusi akan mengakhiri kehamilanku (hlm.47).

Page 81: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

67

(166) ”Kau sudah siuman, anakku? Syukurlah, Puji Tuhan, ibu memelukku dengan air mata yang seperti tiada habisnya (hlm.36).

(167) Ibu tiada hari tanpa meributkan kelakuan ayah yang menyelidik siapa

pelaku ’pemerkosaan’ atau apapun namanya yang mengakibatkan kehamilanku. Ibu marah karena bukannya ayah mencemaskan kesehatanku tetapi sibuk mencari laki-laki yang menodai putri tunggalnya (hlm.42).

Ibu memandang bahwa aborsi bukanlah jalan satu-satunya karena masih

ada jalan lain yaitu dengan mengadopsikan si bayi setelah ia lahir. Menawarkan

bayinya kepada orang lain yang mau mengadopsinya Ibu sangat sayang terhadap

Melodi, oleh karena itu ia mencoba solusi lain. Ibu tetap ingin melindungi

kandungan Melodi dengan menawarkan pendapatnya. Setelah Ibu membujuk

Ayah, akhirnya Ayah setuju dengan solusi yang ditawarkan yaitu setuju untuk

mempertahankan kehamilan Melodi. Setelah bayinya lahir, akan mencari ibu asuh

yang mau mengadopsi bayinya, dengan begitu si bayi dapat terselamatkan.(168-

169).

(168) Aku memasang telinga lekat-lekat. Ayah tetap pada keputusan semula. Ibu menawar dan menimbang-nimbang untuk tetap mempertahankan kehamilanku dengan pertimbangan akan ada yang mengadopsi anakku setelah ia lahir (hlm.24).

(169) Kita akan sama-sama menjaganya sampai lahir. kemudian kita akan

mencari ibu asuh yang mau mengadopsinya. lalu kau bisa melanjutkan hidupmu. Menemukan seorang laki-laki yang mencintaimu dengan tulus,” ibu tetap pada solusi yang menurutnya terbaik (hlm.29).

Ibu juga memandang bahwa aborsi bukanlah jalan satu-satunya karena ada

jalan lain yaitu dengan cara menikah dengan orang lain. Ibu memberikan solusi

kepada Melodi untuk menikah dengan orang yang ia cintai dari pada disuruh

aborsi oleh Ayah. Semua itu Ibu lakukan demi keselamatan si bayi dan Melodi.

Tetapi Melodi menolak tawaran ibu karena Melodi tidak malu dengan

Page 82: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

68

kehamilannya dan ia ingin membesarkan anaknya sendiri. Ibu tidak marah dengan

pilihan Melodi karena ibu sangat sayang terhadap Melodi (170).

(170) ”Atau kamu mau menerima usul lain, hmm...kamu menikah dengan seseorang?” sahut Ibu lagi Menikah... dengan... seseorang... yang... tidak... aku... kenal... demi... menghindarkan... rasa... malu... TIDAK AKAN TERJADI !!! (hlm.27).

Aborsi dipandang Ibu sebagai tindakan yang dapat membahayakan si janin

dan si Ibu. Ibu tidak ingin kandungan Melodi diaborsi karena dapat

membahayakan kesehatan Melodi. Ibu sangat sayang terhadap Melodi, dan ia

tidak ingin Melodi mengalami bahaya-bahaya yang akan terjadi pasca-aborsi

(171).

(171) Ibu mencemaskan kesehatan dan keselamatanku pasca aborsi. terimakasih, ibu. Air mata yang sudah mengering di pipiku mulai mengalir dan membasahi lagi (hlm. 24).

Setelah melihat beberapa sikap-sikap yang dilakukan Ibu dalam menyikapi

aborsi, dapat disimpulkan bahwa Ibu menolak tindakan aborsi. Ibu berusaha

mencegah aborsi akan tetapi ia gagal karena Ayah telah membohonginya.

Aborsi dipandang Ibu bukan sebagai jalan satu-satunya karena ada jalan

lain yaitu mengadopsikan si bayi setelah ia lahir. Ibu tetap mempertahankan

pendapatnya kepada Ayah agar mau menerima pendapatnya. Semua itu Ibu

lakukan demi kebahagiaan Melodi (168-169).

Ibu menganggap aborsi bukanlah sebagai jalan satu-satunya karena dapat

juga dengan cara menikah dengan orang lain yang mencintainya. Ibu tetap

berusaha mempertahankan pendapatnya agar kandungan Melodi dapat

diselamatkan (170).

Page 83: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

69

Ibu juga memandang aborsi sebagai tindakan yang dapat membahayakan.

Aborsi dapat membahayakan keselamatan si janin dan si ibu itu sendiri. Dengan

membantu Melodi dalam menolak aborsi, Ibu menghindarkan Melodi dari bahaya

(171).

3.1.3 Pandangan Tokoh Kania Ephipania terhadap Aborsi dalam Novel

Aborsi Karya Idayu Kristanti

Kania Ephipania adalah gadis keturunan Sunda. Dia adalah sahabat dan

teman kerja Melodi di perusahaan Pinasthika. Kania hamil di luar nikah dengan

Firdaus kekasihnya. Kania bingung karena Firdaus tidak mau bertanggung jawab.

Hampir saja ia melakukan aborsi karena bingung dan sakit hati. Firdaus menyuruh

agar kandungannya di aborsi. Tapi karena bantuan Melodi, ia tidak melakukan

aborsi.

Kania memiliki karakter periang dan selalu ceria. Tapi setelah ia hamil di

luar nikah dan disuruh aborsi, ia menjadi pemurung. Kania menjadi stres dan

hampir bunuh diri, tetapi dengan bantuan Melodi, ia dapat meneruskan

kehamilannya.

Setelah menjalin hubungan lama dengan Firdaus, akhirnya Kania hamil.

Kania sedih karena Firdaus tidak mau bertanggungjawab tetapi menyuruhnya

aborsi. Selain kecewa, hati Kania juga pilu mendengar ucapan Firdaus. Kania

bingung menghadapi masalahnya (172)

(172) Kania kembali menangis. Aku memeluknya. ”Ia ingin aborsi, ”katanya pilu.

Page 84: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

70

Tawaran aborsi menjadikan Kania semakin sedih dan murung, tidak ada

lagi wajah cantiknya. Aborsi membuat Kania mengalami konflik dengan dirinya.

Firdaus membuat Kania mengalami konflik batin, ia mencoba bunuh diri tetapi ia

takut bunuh diri. Kania takut dirinya berdosa (173-174).

(173) Kania, Kania...Wajahnya basah oleh air mata. Tidak ada lagi wajah cantiknya yang selalu ceria. Kini diganti dengan wajah tirus tak terurus (hlm. 109).

(174) ”Baru kali ini, Mel. Aku takut, Mel!”

”Sebenarnya apa yang kamu takutkan, Nia?” ”MEL, KAMU BISA SEDIKIT EMPHATY TIDAK SIH? TENTU SAJA AKU TAKUT DENGAN KEADAANKU INI. AKU TAKUT BUNUH DIRI. AKU TAKUT DOSA. AKU MEMANG BERDOSA. AKU BENCI DIRIKU. AKU TAKUT...AKU TAKUT, MEL...!!! Kania kembali menangis tersedu (hlm.108).

Kania memandang aborsi adalah tindakan yang berdosa oleh karena itu ia

tidak jadi bunuh diri. Kania mengalami konflik batin dengan dirinya sendiri,

akibat tawaran aborsi Firdaus. Kania mencoba bunuh diri karena ia bingung.

Kania merasa takut dengan kehamilannya, ia takut berdosa. Kania sangat

membenci dirinya sendiri karena tidak dapat menjaga diri, ia merasa dirinya kotor

oleh karena itu ia mencoba untuk bunuh diri (175).

(175) ” Aku...takut...bunuh diri. Tadi aku sempat berpikir untuk menelan semua obat itu, Mel. Tapi aku takut dosa. Kenyataanya, aku memang orang yang berdosa. Aku perempuan kotor. Aku tidak bisa menjaga diri. Semuanya sudah berakhir.’ (hlm.108).

Dilihat dari sikap-sikap Kania, diketahui bahwa awal mulanya Kania

menginginkan aborsi dengan cara bunuh diri. Kania sadar karena telah di beritahu

oleh Melodi.

Page 85: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

71

Kania memandang bahwa aborsi merupakan tindakan yang berdosa. Ia

tahu bahwa ia telah salah langkah dan berdosa. Ia tidak ingin berdosa lagi dengan

mengaborsi kandungannya dengan cara bunuh diri (175).

3.1.4 Pandangan Tokoh Firdaus Malik terhadap Aborsi dalam Novel Aborsi

Karya Idayu Kristanti

Firdaus adalah seorang pria tampan, mempesona dan berkulit putih. Ia

adalah pimpinan cabang di perusahaan Pinastika. Ia memiliki sifat usil, suka

menggoda wanita. Firdaus adalah kekasih Kania tetapi secara diam-diam ia juga

mencintai Melodi. Firdaus tetap berusaha untuk mendapatkan Melodi. Ia termasuk

pria yang tidak setia. Karakter inilah yang mempengaruhi pandangan Firdaus

terhadap aborsi.

Firdaus sudah tiga tahun menjalin hubungan dengan Kania secara diam-

diam. Firdaus tidak tahu kalau kekasihnya hamil. Bahkan setelah mengetahui

Kania positif hamil, Firdaus dengan mudah menawarkan agar Kania mengaborsi

kandungannya. Firdaus mempunyai kenalan yang dapat melakukannya dengan

baik. Ia berpikir aborsi mudah dilakukan dan tanpa beresiko (176-177).

(176) “Maafkan aku tak pernah jujur padamu, Mel. Aku dan Farid sudah menjalin hubungan sejak tiga tahun yang lalu. Sejak aku masuk kerja. Sejak pertama kali aku melihatnya. Begitu juga katanya, sejak pertama kali melihatku. Farid tidak ingin teman-teman tahu hubungan kami (hlm. 106).

(177) “Aku sudah menawarkan dia solusi,. Aku punya kenalan yang dapat

melakukannya dengan aman, Mel. Tapi dia tidak mau. Bahkan sejak tahu positif hamil Kania tidak mau menemuiku. Ia menutup diri. Ia tidak mau dihubungi. Kupikir ia butuh waktu untuk berpikir jadi yah... kubiarkan saja begitu.” (hlm. 112-113).

Page 86: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

72

Firdaus memandang aborsi itu dapat dilakukan jika belum ingin terikat

pernikahan. Firdaus tidak ingin terikat pernikahan karena masih ingin bekerja. Ia

tidak mau meninggalkan pekerjaannya yang sudah mapan, apalagi sebagai kepala

pimpinan. Dengan alasan belum ingin terikat pernikahan, ia menyuruh Kania

untuk menggugurkan kandungannya. Jika Kania mau mengaborsi kandungannya

maka Farid dapat melanjutkan pekerjaanya (178-179).

(178) Aku pernah menanyakan tentang kepastiannya menikahiku. Tapi itu menjadi perdebatan yang panjang. Salah satu dari kami harus keluar dari pekerjaan. Farid tentu tidak mau meninggalkan posisinya yang sudah mapan ( hlm.107).

(179) “ Ia ingin aborsi,” katanya pilu.

Aku merasa ada sesuatu yang menohok jantungku. A-B-O-R-S-I !!! Satu kata lagi ... “Dia belum ingin terikat pernikahan (hlm.95).

Firdaus memandang bahwa aborsi dapat dilakukan jika usia kandungan

belum berusia empat bulan. Kandungan yang belum berusia empat bulan berarti

belum berupa janin, selama masih berupa janin berarti ia belum bernyawa.

Firdaus tetap memberikan alasan agar Kania mau melakukan aborsi (180).

(180) Lagi pula belum ada empat bulan,” kata Kania di sela isaknya.

“ Katanya,... kalau belum berusia empat bula,... ini belum berupa janin. Dia... belum... bernyawa. Farid... ingin aborsi,” kata Kania terpatah-patah karena isak tangis yang ditahannya (hlm.95).

Banyak yang melakukan aborsi membuat Firdaus berpandangan bahwa

aborsi dapat saja dilakukan. Firdaus mengetahui bahwa bukan hanya wanita yang

belum menikah saja yang melakukan aborsi tetapi para istri-istri yang sudah

menikah juga melakukan aborsi. Banyak juga para dokter yang punya ijin untuk

Page 87: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

73

melakukan aborsi. Firdaus tetap mengutarakan berbagai pendapatnya agar Kania

mau melakukan aborsi (181-182).

(181) “Tapi banyak yang melakukan aborsi dan baik-baik saja, “ Firdaus masih berkeras dengan pendapatnya (hlm. 115).

(182) “Banyak juga para istri-istri yang melakukan aborsi karena belum

menginginkan kehadiran bayi. Banyak juga dokter yang mau melakukannya. Mereka punya ijin untuk itu.” (hlm.115)

Tetapi setelah mendengar nasehat dan cerita Melodi mengenai aborsi dan

bahaya-bahaya pasca-aborsi, Firdaus agak sedikit takut untuk melakukan aborsi.

Firdaus tidak mau mendengar penjelasan Melodi lagi, karena ia tidak tega

mendengarnya. Firdaus merasa sangat bersalah jika tetap menyuruh Kania aborsi.

Firdaus takut kalau Kania akan mengalami bahaya-bahaya seperti yang Melodi

ceritakan kepadanya. Firdaus sadar dan mengurungkan niatnya untuk mengaborsi

kandungan Kania. Firdaus tahu bahwa aborsi merupakan tindakan yang salah.

Firdaus pun mau bertanggungjawab dan menikahi Kania. Mereka hidup bahagia,

bayi Kania dapat terselamatkan dari aborsi (183-185).

(183) Firdaus terdiam sambil menggenggam erat gelas air mineral yang mtelah mengantikan kopi instant cream-nya. Kuperhatikan air dalam gelas itu berguncang- guncang mengikuti gerakan gemetar jemari Firdaus (hlm. 116-117).

(184) Sudah...sudah, cukup, Melodi! Kamu membuatku takut.”...

Firdaus termangu. Terjeda cukup lama (hlm.118).

(185) ...Firdaus akan segera menikahi Kania,. Firdaus menyampaikan pada Kania tentang solusi yang aku tawarkan (hlm.120).

Setelah melihat sikap-sikap tokoh Firdaus, dapat disimpulkan bahwa pada

mulanya Firdaus menyetujui adanya aborsi. Tapi setelah mendengar cerita dan

Page 88: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

74

nasehat Melodi ia mau mengurungkan niatnya untuk mengaborsi kandungan

Kania.

Sebelum mendengarkan penjelasan Melodi tentang aborsi, Firdaus

menyetujui adanya aborsi. Aborsi menurut Firdaus dapat dengan mudah dilakukan

dengan aman. Firdaus menawarkan aborsi pada Kania setelah mengetahui Kania

hamil (177).

Aborsi dipandang oleh Firdaus bahwa aborsi dapat dilakukan jika belum

ingin terikat pernikahan. Firdaus tidak ingin terikat pernikahan karena masih ingin

bekerja. Oleh karena itu ia menyetujui aborsi (178).

Firdaus memandang aborsi dapat dilakukan selama janin itu belum berusia

empat bulan. Sebelum berusia empat bulan berarti belum berupa janin dan

sebelum berupa janin maka ia belum memiliki nyawa dan boleh diaborsi (180).

Firdaus memandang aborsi dapat dilakukan karena banyak yang

melakukannya. Menurtnya aborsi bukan hanya dilakukan oleh wanita yang belum

menikah saja tetapi para itrsi yang sudah menikah juga melakukannya. Hal ini

yang membuat Firdaus setuju dengan adanya aborsi (181-182).

Firdaus mengurungkan niatnya dan sadar bahwa melakukan aborsi adalah

salah. Firdaus sadar dan mengurungkan niatnya untuk mengaborsi kandungan

Melodi, setelah ia mendengarkan cerita Melodi, cerita tentang aborsi dan bahaya-

bahayanya. Aborsi membuat Firdaus takut, takut menyakiti Kania. Firdaus takut

kalau Kania akan mengalami bahaya-bahaya seperti yang Melodi ceritakan. Oleh

karena itu Firdaus mau bertanggungjawab dan menikahi Kania. Mereka pun hidup

bahagia (183-185).

Page 89: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

75

3.1.5 Pandangan Tokoh Lenvin terhadap Aborsi dalam Novel Aborsi Karya

Idayu Kristanti

Lenvin merupakan anak yatim, ibunya meninggal saat mengaborsi Lenvin.

Lenvin adalah korban aborsi, sejak kecil diasuh di salah satu yayasan. Walaupun

memiliki tubuh cacat namun ia tetap bersyukur. Tubuh cacat tidak menjadikan

Lenvin manja tetapi sebaliknya ia bersikap mandiri. Lenvin tidak ingin dikasihani

terus oleh orang lain. Lenvin mencoba untuk menolong orang lain lewat

komunitas anti aborsi. Karakter yang dimiliki oleh Lenvin ini yang mempengaruhi

pandangan tokoh terhadap aborsi.

Lenvin korban aborsi, ibunya mengkonsumsi makanan yang tidak baik

untuk kandungan yang menjadikan Lenvin cacat. Lenvin selamat dari aborsi, ia

lahir ke dunia dengan tubuh yang catat. Aborsi menurut Lenvin merupakan hal

yang menyakitkan. Menyakitkan secara fisik dan batin. Akibat aborsi, Lenvin

menjadi seorang yang cacat. Tetapi ia tetap bersyukur dan yakin bahwa Tuhan

memberinya jiwa yang sempurna. Akibat aborsi, Lenvin kehilangan ibunya,

Lenvin selalu mengalami konflik batin dengan dirinya sendiri. Ia ingin merasakan

kasih orangtua namun Lenvin tetap sabar dan merasa cukup merasakan kasih

Tuhan (186-187).

(186) Bukannya aku tak percaya diri. Aku selalu bersyukur atas nikmat berkat dan indah karunia Tuhan denga hidupku yang sangat berharga. Aku seorang yang terberkati. Walau ibu yang mengandung aku berusaha membunuhku dengan memakan sebanyak-banyaknya nanas muda yang bukannya membuatku mati, tapi hanya membuatnya sakit perut (hlm.157).

(187) Ibu menyakiti tubuhnya untuk menyakitiku.Tapi aku tahan sakit. Setelah

usahanya yang kesekian kali membuatku terlahir di dunia dengan paksa. Aku hidup, ibu mati. Tuhan maha pengasih, walau aku tidak

Page 90: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

76

diberiNya tubuh yang sempurna, tetapi jiwaku cukup sempurna untuk merasakan kasih dan hadirat-Nya (hlm.158).

Lenvin memiliki pandangan terhadap aborsi yaitu tidak ada alasan apapun

yang tepat untuk melakukan aborsi. Lenvin tidak pernah setuju dengan adanya

aborsi. Menurutnya setiap orang yang akan melakukan aborsi pasti mencari

alasan-alasan yang tepat untuk menutupi kesalahannya. Lenvin mencoba

memberitahu kepada Melodi bahwa aborsi bukanlah tindakan yang tepat untuk

dilakukan. Pasti ada jalan lain untuk menghadapi suatu masalah selain aborsi

(188).

(188) Genta, setiap orang yang ingin melakukan aborsi selalu mencari alasan yang tepat untuk menutupi rasa bersalahnya. Tetapi sesungguhnya tidak ada alasan apapun yang ’TEPAT” untuk melakukan aborsi (hlm.103).

Aborsi yang pernah ia alami menjadikannya optimis untuk menolong para

bayi yang hendak diaborsi. Lenvin ikut bergabung dalam komunitas anti-aborsi.

Lewat situs internet ia dapat memberitahu kepada semua orang arti aborsi dan

memberitahu cara mengatasi aborsi. Seperti yang dilakukan kepada Melodi,

Lenvin juga membantu memberi semangat agar Melodi tetap optimis mencegah

sahabatnya melakukan aborsi (189-190).

(189) Semangatmu kami butuhkan di sini untuk mengajak sahabat-sahabat yang lain untuk menentang praktek aborsi ilegal. Bagaimana, tertarik? (hlm.121).

(190) Jangan berhenti memberi suport bagi sahabatmu. Dia membutuhkan

kamu. Bila saatnya kau tak mampu lagi mendampinginya, atau mungkin kau sudah tak lagi menemukan jalan keluar bagi sahabatnya, hubungi kami (hlm.102).

Page 91: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

77

Aborsi di pandang oleh Lenvin bukanlah sebagai jalan keluar tetapi akan

menambah masalah tersebut semakin besar. Aborsi hanya akan menambah

masalah semakin banyak. Seperti, masalah kesehatan mengalami beberapa kanker,

aborsi juga dapat membahayakan nyawa si pelaku karena aborsi yang dilakukan

mengalami ke gagalan. Seperti yang dialami oleh ibu Lenvin, ia meninggal karena

memaksakan diri untuk mengaborsi Lenvin (191-193).

(191) Ingat: aborsi bukanlah JALAN KELUAR! Aborsi hanya akan

membuat masalahnya semakin besar (hlm. 104). (192) Wanita yang pernah melakukan aborsi memiliki kemungkinan besar

untuk menderita beberapa penyakit kanker. Kanker payu dara, kanker leher rahim,...(hlm.118).

(193) Setelah usahanya yang kesekian kali membuatku terlahir di dunia dengan

paksa. Aku hidup, ibu mati (hlm. 157-158).

Lenvin memandang aborsi sebagai tindakan merampas hak hidup. Lenvin

tidak ingin ciptaan Tuhan nyawanya ditentukan oleh manusia. Kita tidak berhak

menentukan hidup dan mati ciptaan Tuhan. Sekecil apa pun mahkluk itu ia berhak

untuk hidup. Sama halnya dengan janin yang ada dalam kandungan, janin juga

berhak untuk hidup. Aborsi berarti merampas hak hidup si janin sebagai ciptaan

Tuhan. Oleh karena itu Lenvin tidak setuju dengan tindakan aborsi (194).

(194) Janin adalah ciptaan Tuhan. Sekecil apapun, dia berhak hidup. Manusia tidak berhak menentukan hidup atau mati atas segala ciptaan Tuhan, bukan? Pada usia 1 bulan janin sudah memiliki jaringan saraf dan pada hari ke 24 jantungnya sudah mulai berdetak (hlm.103).

Lenvin merupakan korban pembunuhan yang selamat. Dari masa lalu yang

di alaminya, Lenvin mencoba untuk memberitahu bahwa orang yang melakukan

aborsi adalah seorang pembunuh. Pembunuhan terhadap janin yang tidak berdosa.

Page 92: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

78

Selain membayahakan nyawa, aborsi juga bisa membahayakan kesehatan seperti

penyakit kanker, infeksi pada rahim yang akan merugikan si pelaku sendiri (195).

(195) Jika sahabat anda sempat berpikir untuk melakukan aborsi, dia bukan saja akan menjadi pembunuh tetapi juga akan mengalami berbagai masalah kesehatan kandungan, seperti infeksi, kanker rahim, dan kemandulan permanen. Efek samping lain bagi para pelaku aborsi adalah stres dan mimpi buruk selama bertahun-tahun dalam hidupnya (hlm.104).

Dengan melihat beberapa sikap-sikap yang dilakukan Lenvin terhadap

aborsi, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Lenvin menolak tindakan aborsi.

apalagi Lenvin sudah pernah mengalami bagaimana menderitanya diaborsi.

Lenvin memandang aborsi sebagai tindakan yang menyakitkan.

Menyakitkan secara fisik maupun batin. Lenvin merasa kesakitan saat ibunya

meremas-remas dirinya dalam kandungan. Menyakitkan secara batin karena ia

tidak dapat melihat ibunya dan merasakan kasih sayang seorang ibu (187).

Lenvin memiliki pandangan terhadap aborsi yaitu tidak ada alasan apapun

yang tepat untuk melakukan aborsi. menurutnya setiap orang mencari alasan

sendiri-sendiri untuk menutupi kesalahannya. Lenvin menolak aborsi dengan

tegas. Tidak ada alasan apapun yang tepat untuk aborsi (188).

Aborsi juga membuat Lenvin mampu untuk dapat optimis. Optimis untuk

menolong para bayi yang hendak diaborsi dengan merelakan diri untuk bergabung

dalam komunitas anti aborsi. Lenvin memberi semangat kepada Melodi untuk

tetap optimis mencegah sahabatnya melakukan aborsi (189).

Lenvin memandang bahwa aborsi bukanlah sebagai jalan keluar tetapi akan

menambah masalah tersebut semakin besar. Aborsi tidak akan menyelesaikan

masalah tetapi menambah masalah semakin banyak (191).

Page 93: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

79

Lenvin memandang aborsi sebagai tindakan yang merampas hak hidup

ciptaan Tuhan. Tindakan ini tidak baik karena manusia tidak berhak menentukan

hidup dan mati seseorang. Hanya Tuhan yang berhak melakukannya bukan

manusia (194).

Aborsi dipandang oleh Lenvin sebagai tindakan pembunuhan. Orang yang

melakukan aborsi akan menjadi seorang pembunuh. Pembunuhan terhadap janin

atau bayi yang belum dapat berteriak minta pertolongan dan kasihan. Aborsi

merupakan tindakan yang sangat sadis karena membunuh seorang mahkluk hidup

yang tidak berdosa (195).

3.1.6 Pandangan Tokoh Denis Deo terhadap Aborsi dalam Novel Aborsi

Karya Idayu Kristanti

Denis Deo adalah sahabat Melodi pada masa kecil. Ia adalah seorang

tokoh yang baik, dan sayang terhadap Melodi. Denis peduli terhadap Melodi, ia

mau membantu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi terhadap kandungan

Melodi sampai diharuskan diaborsi Ia mau mencintai Melodi tulus. Karakter

inilah yang mempengaruhi pandangannya terhadap aborsi.

Denis mau mencintai Melodi, ia sangat sedih melihat Melodi diaborsi. Ia

menolong Melodi untuk menyelidiki Ayah. Denis mencari tahu apakah Ayah telah

berencana dengan Dokter Sanusi untuk menggugurkan kandungannya (196).

(196) Denis Deo mengikuti ayah dengan tindakan tanpa kentara sementara aku menunggu dengan cemas di dalam mobil. Sekembali dari dalam klinik, Denis Deo mengabarkan kepastian pembicaraan ayag dengan Dokter Sanusi (hlm.45).

Page 94: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

80

Aborsi membuat Denis resah dan bingung. Denis membantu menyelidiki

Ayah, setelah ia tahu ia pun bingung ingin menyampaikannya pada Melodi. Denis

kecewa setelah mengetahui Ayah yang telah melakukan aborsi terhadap

kandungan Melodi (197).

(197) Beralih dia menatapku dan pandangan lurus kedepan. Kosong Entahlah., mungkin memilah kalimat yang tepat untuk disampaikan. Berkali menarik dan membuang nafas resah (hlm.45).

Denis bingung ingin menyampaikan bahwa Ayahlah yang telah mengaborsi

kandungan Melodi. Denis tidak ingin permusuhan Melodi dan Ayah makin

meruncing. Setelah mengetahui Ayahlah yang mengaborsi kandungan Melodi,

Melodi pun semakin marah pada Ayah. Melihat itu semua, Denis berpikir bahwa

aborsi hanya dapat memperburuk keadaan (198).

(198) ” Aku tidak mau hal buruk terjadi padamu Mel, aku tidak mau perang dingin kamu dengan ayah kamu semakin meruncing ” (hlm. 46).

Denis Deo memandang aborsi sebagai tindakan yang membuat orang yang

dicintainya sedih. Denis sangat mencintai Melodi. Ia tahu Melodi sedih karena

kandungannya diaborsi. Denis tidak ingin melihat Melodi sedih, ia mencoba

menghibur Melodi (199-200).

(199) Sahabatku itu membiarkanku melepaskan semua bebanku lewat air mata. Sesekali tangannya yang kekar merapatkan pelukannya. Dengan jemarinya, ia mengusap punggungku lembut (hlm.48).

(200) Inilah yang aku suka dari Denis Deo. Dia seorang sahabat yang selalu

supportif. Denis Deo selalu memiliki kalimat-kalimat sugestif yang sangat positif. Itu juga yang membuatnya selalu terlihat bahagia (hlm.130).

Aborsi dipandang Denis Deo sebagai hal yang menyakitkan karena ia

kehilangan orang yang dicintainya. Setelah Melodi mengetahui ayahnya yang

Page 95: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

81

melakukan aborsi, ia pergi meninggalkan rumah. Melodi menghilang, ia tidak

mau memberitahu keberadaannya. Denis merasa kehilangan Melodi (201-202).

(201) ” Aku pergi, De,” pamitku. ” Be careful, my mate!” (hlm.55).

(202) ”Wajar dong aku pikir kamu enggak mau mengenalku lagi. Kamu tidak pernah menghubungiku. Bahkan kamu tidak simpan nomorku di nomor barumu” (hlm.128).

Aborsi tidak membuat cinta Denis Deo berkurang. Denis telah mengetahui

masa lalu Melodi tetapi ia tetap mencintainya. Denis pun menikahi Melodi dan

mereka hidup bahagia (203-204).

(203) Aku tidak memaksamu, Mel. Tapi aku sekarang tahu sendiri. dan kalau kamu mau, aku ingin mengubah pertemanan kita. Kalau kamu punya perasaan yang sama denganku, aku ingin menikah denganmu.” (hlm. 136).

(204) Lagu cinta yang mengiringi pernikahanku dan Denis Deo masih

terngiang di telingaku. Aku sudah menjadi Nyonya deo seminggu yang lalu (hlm.143).

Dengan melihat beberapa sikap-sikap yang dilakukan Denis Deo terhadap

aborsi, dapat disimpulkan bahwa Denis tidak menyetujui tindakan aborsi. Denis

memandang aborsi hanya dapat membuat orang resah. Denis menjadi resah karena

mengetahui Melodi diaborsi oleh ayah (197).

Denis Deo memandang aborsi sebagai hal yang dapat memperburuk

keadaan. Setelah melihat keadaan Melodi dan Ayah yang selalu bermusuhan

karena masalah aborsi, Denis jadi berpikir bahwa aborsi hanya dapat

memperburuk keadaan (198).

Aborsi dipandang Denis Deo sebagai tindakan yang membuat orang sedih.

Denis melihat Melodi sedih karena kandungannya telah diaborsi (199).

Page 96: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

82

Aborsi dipandang oleh Denis Deo sebagai hal yang membuat ia menjadi

kehilangan. Denis Deo kehilangan Melodi, orang yang dicintainya. Melodi pergi

meninggalkan rumah karena kecewa pada Ayah yang telah mengaborsi

kandungannya (201).

3.2 Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis merupakan tokoh yang memiliki pandangan-pandangan

berbeda dengan kita. Tokoh antagonis adalah tokoh yang menyebabkan konflik.

Tokoh antagonis meliputi Farid, Ayah, dan Dokter Sanusi. Pandangan mereka

mengenai aborsi akan dianalisis berikut ini.

3.2.1 Pandangan Tokoh Farid terhadap Aborsi dalam Novel Aborsi Karya

Idayu Kristanti

Farid adalah seorang pria yang memiliki kharisma. Ia bekerja sebagai

pimpinan cabang perusahaan Bonafit, di perusahaan inilah ia bertemu dengan

Melodi dan menjalin hubungan secara diam-diam hingga Melodi hamil. Farid

adalah pria yang tidak setia. Farid sudah berkeluarga dan memiliki dua orang

anak, tetapi ia selingkuh dengan Melodi hingga Melodi hamil. Farid sangat

mencintai Melodi, ia tidak ingin kehilangan Melodi. Farid juga tidak ingin

keluarganya mengetahui perselingkuhannya dengan Melodi. Oleh karena itu,

Farid menyetujui aborsi, menurutnya aborsi sah-sah saja untuk di lakukan. Hal

inilah yang mempengaruhi pandangan Farid terhadap aborsi.

Page 97: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

83

Farid bingung setelah mengetahui Melodi hamil. Ia tidak tahu apa yang

harus ia lakukan. Farid ingin bertanggungjawab dengan menikahinya tetapi ia

tidak bisa karena ia telah menikah. Menurutnya aborsi dapat dilakukan jika pihak

pria tidak dapat bertanggung jawab. Farid sangat mencintai Melodi tetapi ia tidak

dapat bertanggung jawab atas kehamilan Melodi. Farid tetap menyuruh Melodi

untuk menggugurkan kandungannya (205).

(205) Kamu harus menggugurkannya... Kalimatnya mendengung diseluruh ruang telinga dan hatiku Menggugurkannya... Bukan ini jawaban yang kupinta darimu, Farid. ” Kamu tahu Mel, aku tidak bisa...,” Farid menghela napas panjang (hlm.12).

Farid mengalami konflik batin, ia ingin bertanggungjawab tapi tidak bisa,

sedangkan disisi lain ia merasa kasihan terhadap Melodi. Farid terpaksa menyuruh

Melodi untuk mengaborsi kandungannya dengan berbagai alasan (206).

(206) Farid duduk termangu menatap ketegaranku dengan ragu. Lalu ia menunduk lagi lebih lama. Aku tahu ada perang hati di sana (hlm.13).

Farid tetap memaksa Melodi dengan memberikan alasan-alasannya agar

Melodi mau melakukan aborsi. Farid memandang aborsi dapat dilakukan jika

masih berupa embrio dengan alasan belum memiliki nyawa (207).

(207) ”Anak itu belum berupa janin, Mel. Dia masih berupa embrio.” ”Tapi ia sudah bertumbuh di sini, Farid, pekikku kering sambil mengelus perutku yang masih tipis (hlm.12).

Farid tidak ingin kehilangan keluarganya, tetapi disisi lain Farid juga tidak

ingin kehilangan Melodi. Jalan satu-satunya yang dapat Farid ambil adalah

dengan aborsi. Farid tetap berusaha membujuk Melodi agar mau mengaborsi

kandungannya. Semua itui ia lakukan dengan alasan untuk kebaikan semuanya. Ia

Page 98: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

84

hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri. Ia tidak memikirkan Melodi

yang sedih karena sikapnya (208).

(208) ”untuk kebaikan semuanya, Mel”. ”Aku tidak mau melakukannya.” ”Hanya itu satu-satunya jalan yang bisa kita ambil, Sayang.” (hlm.13).

Pandangan Farid mengenai aborsi yaitu bahwa aborsi dapat dilakukan

untuk menjaga keutuhan keluarganya. Farid memang sudah berkeluarga tetapi ia

selingkuh dengan Melodi. Farid takut jika mepertahankan kandungan Melodi

maka ia kehilangan keluarganya. Oleh karena itu, Farid memaksa Melodi untuk

aborsi. Farid sedikit marah karena Melodi tidak mau mendengarkan solusinya,

dengan sedikit merayu Farid tetap memaksa Melodi (209)

(209) ”AKU PUNYA KELUARGA, MEL! APA KATA ISTRI DAN DUA ANAKKU DI RUMAH NANTI? TIDAK MUNGKIN AKU MENIKAHIMU DALAM KONDISI SEPERTI INI! LALU BAGAIMANA NANTI DENGAN MEREKA? PIKIR DONG, MEL! HAL TERBAIK YANG BISA DILAKUKAN ADALAH MENGGUGURKAN KANDUNGAN ITU (hlm.15).

Farid memandang bahwa aborsi dilakukan agar ia dapat melanjutkan

hubungannya dan dapat mencintai Melodi lagi. Farid sedikit merayu agar Melodi

mau mengugurkan kandungannya, tetapi Melodi tetap menolak. Farid sedikit

egois dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Menurutnya ia dapat bertanggung

jawab dengan mencarikan tempat aborsi yang aman sehingga Farid tetap bisa

mencintai tanpa diketahui oleh siapapun. Aborsi dipandang sebagai jembatan

untuk melanjutkan cintanya kepada Melodi (210-211).

(210) AKU BERJANJI AKAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS ATAS SEGALA SESUATU YANG AKAN TERJADI KEMUDIAN. AKU

Page 99: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

85

TETAP AKAN MENCINTAIMU. AKU TIDAK AKAN PERNAH BISA BERHENTI MENCINTAIMU, MELODI. (hlm.15).

(211) Gugurkan kandunganmu, dan kita masih tetap bisa mencintai seperti

yang lalu, ” bisiknya kemudian berulang-ulang. Farid menyesal dengan kalimat menyudutkan yang keluar dari bibirnya. ”Maafkan aku, ...aku tak bisa berpikir jernih.” (hlm.16).

Farid memandang bahwa dengan melakukan aborsi berarti ia dapat melanjutkan

kehidupan yang baru tanpa diganggu oleh kehadiran seorang anak. Kehamilan

hanya akan menghambat hidup. Farid mencoba membujuk Melodi agar mau

mengaborsi kandungannya (212).

(212) KAMU MASIH TETAP BISA MELANJUTKAN HIDUPMU TANPA DIRECOKI DENGAN SEORANG ANAK (hlm.15).

Farid bingung menghadapi Melodi karena menolak aborsi. Farid pun

sedikit marah dan memaksa Melodi terus. Pandangan lain Farid mengenai

dilakukannya aborsi, yaitu agar dapat melanjutkan karier. Farid terus berusaha

mencari alasan agar Melodi mau mengaborsi kandungannya. Menurutnya, Melodi

masih muda, jadi melakukan aborsi tidak masalah. Farid tidak mau menikahi

Melodi. Farid menganggap bahwa aborsi merupakan solusi yang terbaik (213).

(213) KAMU MASIH MUDA. KAMU MASIH BISA MENGEJAR KARIER. HIDUPMU MASIH PANJANG. MENIKAHIMU, BUKAN CARA YANG BAIK UNTUK MENJADI SOLUSI. GILA KAMU MEMAKSAKU MENIKAH DENGANMU. AKU TIDAK BISA. AKU TIDAK BISA!” Farid berteriak-teriak kalap (hlm.15).

Walaupun Farid tidak mau bertanggungjawab, ia tetap peduli dan sayang

pada Melodi. Terbukti saat ia mengirimkan sejumlah uangnya yang cukup besar

ke rekening Melodi untuk biaya hidup Melodi dan anaknya. Farid tetap

memperhatikan dan peduli terhadap keadaan dan kondisi Melodi (214).

Page 100: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

86

(214) Dan di belakang hari, ternyata Farid juga mentransfer sejumlah uang yang sangat besar ke rekening tabunganku (hlm. 17).

Dilihat dari analisis sikap-sikap Farid, diketahui bahwa Farid merupakan

tokoh yang menyetujui adanya aborsi. Farid memandang aborsi sah-sah saja

dilakukan jika pihak pria tidak bisa bertanggungjawab ( 205).

Aborsi bagi Farid dapat dilakukan jika masih berupa embrio. Farid

menganggap janin yang masih berupa embrio belum memiliki nyawa. Mengaborsi

janin yang belum bernyawa berarti bukanlah hal yang berdosa (207).

Farid memiliki pandangan bahwa aborsi merupakan satu-satunya jalan

dan untuk kebaikan semuanya. Kebaikan untuk kelanjutan hubungannya dengan

Melodi agar tidak ada yang mengetahui perselingkuhannya (208).

Farid memandang bahwa aborsi dapat dilakukan untuk menjaga keutuhan

keluarganya. Farid tidak ingin kehilangan keluarganya hanya karena anak yang

dikandung Melodi. Farid lebih mementingkan keluarganya dibanding Melodi

(209).

Aborsi dipandang sebagai jembatan agar dapat melanjutkan hubungan.

Farid tidak ingin hubungannya dengan Melodi berakhir gara-gara kehadiran

seorang anak. Farid tetap menyuruh Melodi aborsi agar ia dapat berhubungan

dengan Melodi dan mencintai Melodi terus (210-211).

Farid memandang aborsi dapat dilakukan untuk melanjutkan hidup.

Kehamilan hanya akan menghambat hidup seseorang jika belum menikah. Aborsi

merupakan solusi yang tepat untuk dilakukan. Farid menganggap bahwa dengan

Page 101: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

87

aborsi maka Melodi dapat melanjutkan hidupnya tanpa direcoki dengan seorang

anak (212).

Aborsi bagi Farid dapat dilakukan dengan alasan agar dapat melanjutkan

karier. Farid melihat Melodi masih muda, ia tidak ingin karier Melodi hilang gara-

gara Melodi hamil. Aborsi tetap dipaksakan oleh Farid agar Melodi dapat

melanjutkan kariernya (213).

3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam Novel Aborsi Karya

Idayu Kristanti

Ayah berasal dari keluarga kelas atas. Ayah memiliki keluarga yang

terpandang dan di hormati oleh masyarakat, terbukti saat pemilihan kepala desa

Ayahlah yang terpilih.

Ayah adalah seorang lelaki yang memiliki pendirian tegas. Ayah selalu

berpendapat bahwa apa yang dilakukan olehnya dan menurutnya baik adalah hal

yang baik pula bagi orang lain. Ayah memiliki sifat yang egois dan keras kepala.

Karakter inilah yang mempengaruhi pandangan terhadap aborsi.

Ayah curiga saat melihat tingkah laku Melodi yang berbeda. Ayah

mengetahui ada sesuatu yang beda dengan tubuh Melodi. Setelah mengamati

Melodi, Ayah pun sangat kecewa setelah mengetahui Melodi hamil (215-216).

(215) Namun ayahlah yang kemudian mengajukan pertanyaan ’itu’ pertama kali. Ayah mulai curiga ada yang tidak beres dengan tubuhku (hlm.20).

(216) ” Bukan ini yang Ayah dan Ibu harapkan, Anakku. Tentu bukan pula

yang kau harapkan?” sesal ayah (hlm.21).

Page 102: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

88

Ayah semakin marah kepada Melodi karena tidak mau memberitahu siapa

ayah dari bayi yang dikandungnya. Tanpa berpikir panjang lagi, Ayah

memutuskan untuk segera mengaborsi kandungan Melodi. Ayah memandang

bahwa aborsi merupakan hal yang terbaik. Ayah tidak peduli pendapat Melodi

atau pun Ibu. Ayah tetap ingin melakukan solusinya, solusinya nerupakan hal

yang terbaik pula bagi orang lain. Ayah tetap memaksa Melodi untuk

mnggugurkan kandungannya (217-220).

(217) ”KATAKAN NAMANYA MEL! DIA HARUS MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PERBUATANNYA! SIAPA LAKI-LAKI ITU? PACARMU? DIA HARUS MENIKAHIMU. KATAKAN!” ayah berteriak panik (hlm. 20).

(218) ”DAN SOLUSI IBU? AYAH SUNGGUH TIDAK YAKIN DENGAN

YANG KAMU PIKIR BU! MAU DITARUH DIMANA MUKA KITA, HAH? AYAH MASIH BERPIKIR SEHAT...(hlm. 28)

(219) AYAH INGIN YANG TERBAIK UNTUKMU LAKUKAN SEKALI

INI, NURUT SAMA AYAH. LAKUKAN APA YANG TERPIKIR AYAH SEBAGAI SOLUSI, ” Ayah masih berkata-kata penuh api (hlm. 28).

(220) ” Gugurkan saja,” suara ayah seperti pisau yang membelah hatiku

(hlm.21-22).

Aborsi dipandang Ayah dapat dilakukan jika anak dalam kandungan tidak

memiliki status yang jelas. Ayah berusaha mencari tahu siapa yang menghamili

Melodi, tetapi Melodi tidak mau mengatakannya. Ayah pun memiliki kesimpulan

sendiri bahwa Melodi telah diperkosa. Ayah berasal dari keluarga yang

terpandang, ia tidak menginginkan bayi yang dikandung oleh Melodi. Ia tidak

ingin memiliki seorang cucu yang tidak jelas asal usulnya. Oleh karena itu, ayah

menyuruh Melodi untuk mengaborsi kandungannya (221-222).

Page 103: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

89

(221) Aku tak mampu menjawab. Dalam hati aku sudah bertekad tidak akan membawa Farid dalam permasalahan ini. Niatku sudah bulat. Tidak akan ada lagi Farid dalam hidupku (hlm. 20).

(222) ”KAMU MAU MENGANDUNG BENIH PEMERKOSA DALAM

RAHIMMU ITU? MAU JADI APA DIA BESOK JIKA BESAR? AYAH TIDAK MAU PUNYA CUCU YANG TIDAK JELAS,” ayah kembali meradang (hlm.22).

Ayah tidak ingin Melodi memiliki seorang anak yang tidak memiliki ayah.

Ayah menyetujui aborsi apabila anak yang ada dalam kandungan tidak memiliki

seorang ayah. Anak tidak boleh dilahirkan jika tidak memiliki orang tua yang

tidak lengkap. Ayah terus mendesak Melodi agar mau mengugurkan

kandungannya. Ayah segera mencari tempat aborsi yang aman. Ayah memutuskan

sendiri tanpa menunggu Melodi dan Ibu menyetujui pendapatnya (223-224).

(223) ”Lalu siapa yag akan menjadi ayahnya kelak kalau ia lahir? (hlm.22-23). (224) ”Besok kita cari tempat aborsi yang aman, ”ayah memutuskan (hlm. 22).

Aborsi dapat dilakukan untuk memperbaiki nama baik keluarga. Ayah

tidak ingin menerima cemoohan masyarakat dan Ayah tidak mau dianggap oleh

masyarakat sebagai orang tua yang telah gagal mendidik anaknya. Dengan

melakukan aborsi, maka nama baik Ayah dan keluarga tidak tercemar. Ayah dan

keluarga akan terbebas dari cemoohan masyarakat (225-226).

(225) Apa kata masyarakat melihatmu hamil tanpa suami? Pikirkan Ayah dan Ibu, Melodi! (hlm.23).

(226) ”Selama sembilan bulan kita akan menulikan telinga dari cemoohan

tetangga kemudian menganggung malu seumur hidup sebagai orang tua yang gagal mendidik anak,” desis ayah dingin (hlm.29).

Ayah memiliki seorang sahabat dokter, Ayah meminta bantuan kepada

Dokter Sanusi agar mau mengaborsi kandungannya. Dengan alasan ingin

memeriksakan kandungannya, Ayah mengajak Melodi untuk pergi ke klinik

Page 104: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

90

Dokter Sanusi. Ayah dan Dokter Sanusi telah memiliki rencana untuk mengaborsi

kandungan Melodi (227-228).

(227) Tapi demi aku, hari ini dokter Sanusi berada di klinik pribadinya ini (hlm.31).

(228) Terakhir, ia menjabat serta memeluk penuh keakraban pada ayah.

Mereka sudah bersahabat sejak lama (hlm. 32).

Aborsi dianggap sebagai satu-satunya jalan oleh Ayah. Ayah melakukan

rencana dengan Dokter Sanusi untuk mengaborsi kandungan Melodi. Ayah dan

Dokter Sanusi berhasil melakukan aborsi. ayah melakukan persetujuan dengan

Dokter Sanusi tanpa Ibu dan Melodi tahu (229-231).

(229) Satu-satunya jalan keluar adalah aborsi. Ayah akan cari dokter yang bisa melakukannya dengan aman.” (hlm.23).

(230) Ayah sudah membuat persetujuan tanpa ibu dan aku tahu, Dokter Sanusi

akan mengakhiri kehamilanku (hlm. 47).

(231) P-E-N-D-A-R-A-H-A-N-? Aku mendekap perutku. Ada rasa nyeri memutar di seluruh rongga dinding rahimku (hlm.37).

Dilihat dari analisis sikap-sikap Ayah, diketahui bahwa Ayah merupakan

pelaku aborsi. Ayah telah menjebak Melodi dengan alasan ingin memeriksa

kandungannya. Tanpa Ibu dan Melodi tahu Ayah telah bersekongkol dengan

Dokter Sanusi.

Aborsi dipandang oleh Ayah sebagai hal yang terbaik. Ayah sudah

mencoba untuk bertanya kepada Melodi siapa ayah dari bayinya tetapi Melodi

tetap tidak mau memberitahu. Ayah marah dan langsung memilih jalan

penyelesaian sendiri. Aborsi adalah jalan yang terbaik bagi Ayah (219-220).

Page 105: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

91

Aborsi dipandang Ayah dapat dilakukan, jika anak dalam kandungan tidak

memiliki status yang jelas. Ayah sudah bertanya berulang kali kepada Melodi

tentang siapa ayah dari bayi yang ada di dalam kandungannya, tetapi tidak

menemukan jawaban. Ayah memiliki kesimpulan sendiri bahwa Melodi telah

diperkosa. Ayah tidak ingin mempunyai seorang cucu dengan status yang tidak

jelas. Oleh karena itu, Ayah memaksa Melodi untuk aborsi (222).

Ayah memandang aborsi dapat saja dilakukan jika anak yang akan lahir

tidak memiliki seorang ayah. Anak tidak boleh dilahirkan jika tidak memiliki

orang tua yang tidak lengkap (223).

Ayah memandang aborsi sebagai jalan untuk memperbaiki nama baik

keluarga. Ayah merupakan orang yang terpandang di desanya. Ayah tidak ingin

menerima cemoohan masyarakat dan Ayah tidak mau menanggung malu dan

dianggap sebagai orang tua yang telah gagal mendidik anaknya (226).

Aborsi menurut Ayah adalah satu-satunya jalan keluar. Jalan keluar untuk

memecahkan permasalahan yang sedang dialami oleh Melodi. Ayah tidak peduli

dengan pendapat Ibu dan Melodi. Menurutnya apa yang dipikir Ayah harus

dilakukan, dan dengan berbagai cara Ayah lakukan agar dapat mengaborsi

kandungan Melodi. Ayah pun berhasil melakukannya (229).

3.2.3 Pandangan Tokoh Dokter Sanusi terhadap Aborsi dalam Novel Aborsi

Karya Idayu Kristanti

Dokter Sanusi memiliki tubuh tinggi besar. Rambutnya keriting. Kulitnya

hitam legam namun bersih, Dokter Sanusi termasuk dalam golongan masyarakat

kelas elit. Ia bekerja sebagai seorang dokter di salah satu rumah sakit terbesar di

Page 106: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

92

Semarang. Ia juga membuka praktek sendiri di klinik pribadinya. Ayah

merupakan sahabat Dokter Sanusi. Mereka bersahabat sejak kecil. Dokter sangat

menghormati Ayah. Karakter inilah yang mempengaruhi pandangan Dokter

Sanusi terhadap aborsi.

Dokter Sanusi memiliki pandangan dilakukannya aborsi, untuk membantu

sahabatnya sendiri. Dokter Sanusi melakukan aborsi karena disuruh oleh Ayah.

Dokter pun tidak tega melihat nama baik sahabatnya tercemar gara-gara Melodi

hamil. Dengan bujukan Ayah, akhrinya Dokter mau menolongnya (232-233).

(232) Dokter Sanusi masih berdiri di pintu sambil berkata ’Percaya sama aku, Mas, aku masih memegang janji kita. Mungkin dia yang menjebakmu, Mas.’ Begitu” (hlm.47).

(233) ”Aku sudah berjanji pada ayahmu. Aku akan melakukan yang terbaik

untukmu. Dan cucunya,” kata Dokter Sanusi lagi sambil menepuk perutku untuk yang ketiga kalinya (hlm.33).

Dokter Sanusi mau melakukan aborsi terhadap kandungan Melodi dengan

cara berbohong. Dokter memberikan anestesi kepada kandungan Melodi, tidak

lama kemudian Melodi mengalami pendarahan dan keguguran. Dokter Sanusi

berhasil mengaborsi kandungan Melodi. Dokter telah menyalah gunakan

pekerjaannya untuk mengaborsi kandungan (234-235).

(234) ”Ayo kita mulai saja, katanya kemudian. ”Sebentar kami akan melakukan

anestesi ringan untuk memeriksa kandunganmu (hlm. 32). (235) ”TAPI BAGAIMANA BISA SEMUA INI TERJADI? PASTI KARENA

ANESTESI DOKTER SANUSI. AYAH HARUS MELAPORKAN ADANYA MALAPRAKTEK DI SINI! TIDAK BENAR SEORANG WANITA HAMIL DIBERIKAN ANESTESI UNTUK MEMERIKSAKAN KANDUNGANNYA, ” teriakku mengerang (hlm.39).

Page 107: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

93

Setelah menganalisis sikap Dokter Sanusi, dapat disimpulkan bahwa

Dokter Sanusi merupakan pelaku aborsi. Dokter telah melakukan praktik ilegal.

Aborsi dipandang Dokter Sanusi dapat dilakukan untuk membantu

sahabatnya, membantu memulihkan nama baik sahabatnya. Dokter mau

melakukan aborsi karena tidak ingin kehilangan sahabatnya. Dokter tidak ingin

nama baik keluarga sahabatnya tercemar, oleh karena itu ia mau melakukan aborsi

(232-233).

Berdasarkan hasil analisis bab III, diketahui bahwa terdapat tokoh

protagonis dan tokoh antagonis. Mereka memiliki pandangan sendiri-sendiri

terhadap aborsi. Ada tokoh yang menerima aborsi ada pula tokoh yang menolak

dengan tegas tindakan tersebut. Mereka memiliki alasan-alasan tersendiri

mengenai aborsi mengapa mereka setuju dan menolak tindakan aborsi.

Tokoh protagonis merupakan tokoh yang menolak dengan tegas adanya

aborsi. Melodi berasal dari keluarga yang berstatus sosial tinggi. Ia adalah seorang

wanita yang pandai dan berpendidikan tinggi. Melodi menolak aborsi karena ia

tidak ingin membunuhan anaknya sendiri, ia sangat mencintai anaknya. Walau

Melodi menolak aborsi, tetapi ia ia melakukan tindakan aborsi. Ia melakukan

aborsi tanpa sadar, karena ia di bius saat memeriksakan kandungannya di klinik

Dokter Sanusi.

Melihat anaknya sedih, Ibu menolak aborsi. Menurutnya aborsi bukanlah

jalan keluar satu-satunya. Ibu sangat sayang terhadap Melodi, oleh karena itu Ibu

tidak ingin sesuatu terjadi pada Melodi. Ibu takut jika aborsi akan membahayakan

Page 108: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

94

keselamatan Melodi. Menurutnya, aborsi dapat membahayakan nyawa dan janin

yang berada dalam kandungan Melodi.

Berbeda dengan Melodi, Kania bingung dan kecewa mengetahui dirinya

hamil. Kania hampir bunuh diri. Tapi setelah dinasehati oleh Melodi akhirnya ia

sadar dan tidak melakukan aborsi. Kania berpandangan bahwa aborsi merupakan

tindakan yang berdosa.

Firdaus pada awalnya menyetujui tindakan aborsi, tetapi setelah

mendengarkan penjelasan mengenai aborsi dari Melodi, akhirnya ia sadar dan

menolak aborsi. Firdaus menolak aborsi lebih kepada keselamatan Kania, ia tidak

ingin nyawa Kania terancam akibat melakukan aborsi.

Lenvin merupakan tokoh korban tindak aborsi. Ia pernah mengalami masa

lalu yang menyedihkan. Oleh karena itu, Lenvin menolak tindakan aborsi karena

melihat masa lalunya, bahwa aborsi merupakan tindakan yang menyakitkan. Ia

menolak aborsi karena tidak ingin bayi-bayi mengalami nasib yang sama dengan

dirinya. Cacat akibat diaborsi.

Ada pun tokoh antagonis, tokoh yang menyetujui tindakan aborsi. Seperti

Farid, ia menyetujui aborsi karena tidak dapat bertanggungjawab. Farid

menyetujui aborsi lebih kepada alasan untuk menjaga keutuhan keluarganya.

Ayah merupakan orang terpandang di desanya. Ayah menyetujui aborsi

karena ia ingin menjaga nama baik keluarganya. Ayah tidak ingin dicemooh oleh

masyarakatnya gara-gara kehamilan Melodi yang tidak jelas. Ayah lebih

mementingkan nama baik keluarganya dari pada keselamatan dan perasaan

Melodi.

Page 109: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

95

Dokter Sanusi menyetujui aborsi lebih kepada persahabatan. Ia rela

melakukan aborsi demi membantu sahabatnya untuk menutupi aib. Dokter Sanusi

rela melakukannya hanya untuk membantu keluarga sahabatnya.

Tokoh-tokoh protagonis dalam novel Aborsi karya Idayu Kristanti yaitu

Melodi, Ibu Melodi, Kania, Lenvin dan Firdaus Malik merupakan tokoh yang

menolak adanya praktek aborsi. Mereka memandang bahwa aborsi bisa terjadi

pada siapa saja. Aborsi merupakan tindakan yang lebih sering merugikan

perempuan karena mereka yang mengalami. Perempuan yang akan mengalami

akibat-akibat yang terjadi pasca-aborsi. Mereka menolak aborsi karena aborsi

merupakan tindakan yang salah, dimana aborsi merupakan tindakan pembunuhan.

Pembunuhan terhadap mahkluk yang tidak berdosa.

Tokoh antagonis dalam novel Aborsi karya Idayu Kristanti, yaitu Farid,

Ayah, dan Dokter Sanusi. Mereka memandang bahwa aborsi dapat dilakukan

untuk menutupi aib dan mementingkan nama baiknya. Aborsi dilakukan untuk

menutupi aib di mata masyarakat dan sahabat-sahabatnya. Aborsi merupakan

tindakan yang menguntungkan laki-laki, karena mereka tidak mengalaminya.

Pembunuhan adalah tindakan yang melanggar norma, sedangkan aborsi

sama dengan pembunuhan. Jadi, dapat dikatakan bahwa melakukan aborsi sama

dengan melanggar norma. Aborsi dilihat dari sisi manapun pastilah salah karena

aborsi merenggut nyawa mahkluk kecil yang tidak berdosa. Aborsi sama halnya

dengan merampas hak hidup ciptaan Tuhan.

Tindakan aborsi pastilah akan meninggalkan luka di hati para pelaku.

Bukan hanya luka fisik tetapi luka batin. Setiap orang yang akan melakukan

Page 110: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

96

aborsi, mengalami konflik batin. Seorang ibu tidak akan pernah lupa terhadap

anaknya meski mereka terpaksa melakukannya. Mereka akan selalu ingat dan

menyesal telah melakukan aborsi, dimana penyesalan itu tidak akan terobati

dengan cara apa pun.

Page 111: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

97

BAB IV

PENUTUP

Bagian penutup ini berisi tentang kesimpulan. Kesimpulan merupakan

jawaban dari permasalahan dalam objek penelitian yang dipecahkan melalui

analisis dalam Bab II dan Bab III.

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis Bab II dan Bab III disimpulkan bahwa novel

Aborsi karya Idayu Kristanti bertemakan tentang aborsi. Unsur instrinsik yang

digunakan dalam meneliti novel aborsi yaitu tokoh, penokohan, dan latar.

Dalam novel ini terdapat tokoh-tokoh protagonis, antagonis dan tokoh

tambahan. Tetapi yang diteliti hanya tokoh-tokoh protagonis dan antagonis yang

memiliki pandangan-pandangan terhadap aborsi. Tokoh protagonis yang memiliki

pandangan terhadap aborsi yaitu Melodi, Ibu Melodi, Firdaus Malik, Kania

Ephipania dan Lenvin. Mereka adalah tokoh-tokoh yang menolak adanya aborsi.

Tokoh antagonis yang memiliki pandangan terhadap aborsi yaitu Ayah, Farid, dan

Dokter Sanusi, mereka adalah para tokoh yang menyetujui adanya aborsi. Dalam

analisis penokohan diperoleh kesimpulan bahwa masing-masing tokoh memiliki

penggambaran watak yang berbeda dan memiliki pandangan yang berbeda pula

terhadap aborsi.

Dalam menganalisis latar digunakan tiga unsur pokok, yaitu latar tempat,

latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat menunjukan pada tempat atau lokasi

Page 112: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

98

terjadinya peristiwa yang diceritakan. Latar waktu berhubungan dengan kapan

terjadinya sebuah peristiwa. Latar sosial menunjukan pada perilaku kehidupan

tokoh atau pun masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam cerita.

Dalam novel Aborsi peneliti menganalis unsur tokoh, penokohan dan latar.

Tokoh protagonis dan antagonis dalam novel Aborsi karya Idayu Kristanti adalah

tokoh-tokoh yang berkaitan dengan permasalahan aborsi. Latar kehidupan dan

sifat mereka yang berbeda mempengaruhi pandangan mereka tentang

permasalahan aborsi yang mereka hadapi.

Melodi adalah korban paksa aborsi. Melodi memiliki beberapa pandangan

terhadap aborsi yaitu sebagai berikut: (i) aborsi dipandang Melodi bukanlah jalan

satu-satunya untuk memecahkan masalah karena aborsi hanya akan menambah

masalah semakin besar dan rumit; (ii) Melodi memandang aborsi sebagai tindakan

pembunuhan; (iii) aborsi hanya membuat dirinya sedih dan menderita; (iv) aborsi

membuat dirinya takut untuk jatuh cinta lagi; (v) aborsi membuat dirinya peduli

terhadap orang lain dan para bayi; (vi) aborsi dipandang oleh Melodi sebagai

suatu tindakan yang sangat sulit untuk ditolaknya; (vii) Melodi memandang aborsi

sebagai tindakan yang merampas hak seorang ibu yang paling hakiki untuk

melindungi anaknya; (viii) aborsi dipandang Melodi sebagai tindakan yang telah

merampas cintanya; (ix) Melodi memandang aborsi sebagai tindakan yang harus

dicegah; (x) menurut Melodi untuk menolak aborsi membutuhkan keberanian; (xi)

aborsi membutuhkan pengorbanan.

Ibu Melodi juga memiliki beberapa pandangan terhadap aborsi yaitu

sebagai berikut: (i) Ibu memandang bahwa aborsi itu tidak baik dilakukan karena

Page 113: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

99

dapat membahayakan si janin dan ibunya; (ii) Ibu memandang aborsi hanya

membuat dirinya cemas; (iii) aborsi membuat dirinya menjadi semakin peduli

terhadap Melodi; (iv) Ibu memandang aborsi bukanlah sebagai jalan satu-satunya

karena bisa dilakukan dengan jalan lain yaitu menikah dengan orang lain; (v)

aborsi bukanlah jalan satu-satunya karena bisa dengan jalan lain yaitu

mengadopsikan si bayi.

Kania awalnya menyetujui tindakan aborsi, tetapi ia sadar dan akhirnya

menolak aborsi. Kania memiliki pandangan-pandangan terhadap aborsi yaitu

sebagai berikut: (i) aborsi dipandang Kania sebagai tindakan yang berdosa; (ii)

Kania memandang aborsi sebagai tindakan yang salah.

Firdaus Malik menyetujui adanya aborsi, tapi setelah mendengar

penjelasan Melodi ia menjadi menolak aborsi. Pandangan-pandangan Firdaus

mengenai aborsi sebagai berikut: (i) aborsi menurut Firdaus dapat dengan mudah

dilakukan dengan aman; (ii) Firdaus memandang aborsi dapat dilakukan jika

belum ingin terikat pernikahan; (iii) aborsi dipandang sebagai solusi yang terbaik;

(iv) Firdaus memandang aborsi dapat dilakukan selama janin itu belum berusia

empat bulan; (v) aborsi dipandang Firdaus dapat dilakukan karena banyak yang

melakukannya; (vi) Firdaus memandang aborsi sebagai tindakan yang salah; (vii)

aborsi dipandang Firdaus sebagai tindakan yang dapat membahayakan nyawa.

Setelah mengalami pengalaman yang menyakitkan, diaborsi secara paksa

oleh ibunya, Lenvin memiliki beberapa pandangan terhadap aborsi yaitu sebagai

berikut: (i) Lenvin memandang aborsi sebagai tindakan yang menyakitan; (ii)

Lenvin memandang aborsi itu tidak dapat dilakukan dengan alasan apapun; (iii)

Page 114: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

100

aborsi dipandang Lenvin mampu membuat dirinya optimis; (iv) aborsi dipandang

Lenvin bukanlah sebagai jalan keluar tetapi akan menambah masalah tersebut

semakin besar; (v) Lenvin memandang aborsi sebagai tindakan pembunuhan.

Denis Deo memiliki beberapa pandangan terhadap yang namanya aborsi

yaitu sebagai berikut: (i) aborsi dipandang sebagai tindakan yang dapat membuat

orang resah dan sedih; (ii) Denis memandang aborsi sebagai hal yang dapat

memperburuk keadaan; (iii) aborsi dipandang oleh Denis sebagai hal yang

membuat ia kehilangan.

Farid menyetujui adanya aborsi dengan alasan sudah beristri. Farid

memiliki beberapa pandangan terhadap aborsi yaitu sebagai berikut: (i) aborsi

dipandang Farid sebagai sesuatu yang sah-sah saja dilakukan jika pihak pria tidak

dapat bertanggungjawab; (ii) Farid memandang aborsi dapat dilakukan jika masih

berupa embrio; (iii) Farid memiliki pandangan bahwa aborsi merupakan jalan

satu-satunya dan untuk kebaikan semuanya; (iv) Farid memandang aborsi dapat

dilakukan untuk menjaga keutuhan keluarganya; (v) aborsi dipandang Farid

sebagai jembatan agar dapat melanjutkan hubungan dengan Melodi; (vi) Farid

memandang aborsi dapat dilakukan untuk melanjutkan hidup; (vii) aborsi

dipandang Farid dapat dilakukan untuk melanjutkan karier.

Ayah juga memiliki beberapa pandangan dalam menyikapi aborsi yaitu

sebagai berikut: (i) Ayah memandang bahwa aborsi merupakan hal yang terbaik;

(ii) Ayah memandang bahwa aborsi dapat dilakukan jika anak dalam kandungan

tidak memiliki status yang jelas; (iii) aborsi dipandang Ayah dapat dilakukan jika

anak yang akan lahir tidak memiliki seorang ayah; (iv) Ayah memandang aborsi

Page 115: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

101

sebagai jalan untuk memperbaiki nama baik keluarga; (v) aborsi dipandang Ayah

sebagai satu-satunya jalan keluar.

Dokter Sanusi yang bekerja sebagai seorang dokter yang seharusnya

menyelamatkan nyawa tetapi malah membunuh. Pandangan-pandangan Dokter

Sanusi terhadap aborsi sebagai berikut: (i) Dokter Sanusi memandang aborsi dapat

dilakukan untuk membantu memulihkan nama baik sahabatnya; (ii) aborsi

dipandang Dokter Sanusi dapat dilakukan demi sebuah persahabatan.

Melodi dan Kania Ephipania adalah contoh pembuktian bahwa dilihat dari

sisi manapun aborsi adalah tindakan yang merugikan perempuan. Aborsi secara

umum membuat kehidupan perempuan tidak tenang. Melodi dan Kania memiliki

perjuangan yang berbeda untuk mengatasi masalah dalam membebaskan diri dari

aborsi.

4.2 Saran

Objek kajian mengenai pandangan tokoh protagonis, antagonis, dan

tambahan tentang aborsi dalam novel Aborsi karya Idayu Kristanti ini, dalam

penelitian selanjutnya dapat dikaji secara psikologi karena secara tidak langsung

praktek aborsi berakibat pada pskikis kaum perempuan. Hal ini dikarenakan

perempuan banyak yang merasa dipaksa untuk melakukan aborsi. Oleh karena itu

aborsi dapat menyebabkan konflik batin di hati para pelakunya.

Aborsi selalu menjadikan perempuan sebagai korban karena luka sekecil

apapun akan muncul akibat tindakan laki-laki yang menyebabkan adanya aborsi

dalam kehidupan mereka. Laki-laki yang melegalkan adanya praktek aborsi

Page 116: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

102

kurang memperhatikan perasaan perempuan sehingga konflik yang dialami

perempuan hanya tersimpan di dalam batin. Hal ini terlihat bahwa dilihat dari sisi

mana pun aborsi akan merugikan pihak perempuan karena aborsi hanya dapat

terjadi pada kaumperempuan saja.

Page 117: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

103

DAFTAR PUSTAKA

Damono, Sapardi Djoko. 2002. Pedoman Penelitian Sosiologi Sastra. Jakarta:

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra Epistimologi, Model,

Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Jabrohim. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha

Widya.

Kristanti, Idayu,2006. Aborsi. Yogyakarta : Pinus.

Kusmaryanto SCJ, CB. 2002. Kontroversi Aborsi. Jakarta : Grasindo.

Kusmaryanto SCJ, CB. 2005. Tolak Aborsi. Yogyakarta : Kanisius.

Nurgiyantoro, Burhan. 1998. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gajah Mada

University Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pusat

Pelajar.

Semi, Atar. 1989. Kritik Sastra. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung.

Shadily, Hassan. 1984. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta : PT. Bina

Aksara

Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita rekaan. Jakarta : Pustaka Jaya.

Page 118: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

104

Wellek, Renne dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan. Trj. Melani

Budianta. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1988. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Balai Pustaka.

http://www.aborsi.org/hukum-aborsi.htm (download 16 Mei 2008).

http://www.google.com/ (download 15 Mei 2008).

Page 119: PANDANGAN TOKOH-TOKOH PROTAGONIS DAN … · 3.2.2 Pandangan Tokoh Ayah terhadap Aborsi dalam ... satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa

105

BIOGRAFI

Eka Sumaryati lahir di Cilacap, 18 November 1985, Karang Tawang,

Nusawungu, Jawa Tengah. Pendidikan yang dijalaninya dimulai dari

SD Negeri Karang Tawang (1992), SLTP Negeri II Nusawungu

(1998), SMA Stella Duce III Bantul (2001), sampai dengan menjadi

mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma di

Yogyakarta (2004). Penulis pernah bekerja di Jeges Accecoris Shop, Gejayan (2007),

tentor di Lembaga Bimbingan Belajar Brilliant, Kalasan (2007). Selama di Universitas,

penulis pernah aktif dalam kegiatan kampus yang mendukung kreatifitas. Tulisannya

pernah di publikasikan dalam Warta Kampus. Penulis juga pernah aktif dalam majalah

Gereja Kerasulan Baru, menulis pengalaman kepercayaan dan berita-berita gereja, sampai

saat ini penulis masih aktif.

Penulis bercita-cita ingin menjadi seorang jurnalis dan pengajar sehingga dapat

membanggakan dan membahagiakan keluarga.