pandangan tokoh masyarakat terhadap tradisi …etheses.uin-malang.ac.id/309/1/10210087...

18
PANDANGAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP TRADISI BUBAKAN PADA WALIMATUR URSY (Studi Kasus di Desa Bendosari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang) SKRIPSI Oleh: Anwar Chariri NIM 10210087 JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2014

Upload: doannguyet

Post on 13-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PANDANGAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP TRADISI BUBAKAN

PADA WALIMATUR URSY

(Studi Kasus di Desa Bendosari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang)

SKRIPSI

Oleh:

Anwar Chariri

NIM 10210087

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2014

2

PANDANGAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP TRADISI BUBAKAN PADA

WALIMATUR URSY

(Studi Kasus di Desa Bendosari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang)

SKRIPSI

Oleh:

Anwar Chariri

NIM 10210087

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2014

3

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Demi Allah,

Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan, Penulis

menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

PANDANGAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP TRADISI BUBAKAN PADA

WALIMATUR URSY

(Studi Kasus di Desa Bendosari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang)

Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplilat atau memindah data

milik orang lain, ada penjiplakan, duplikasi, atau memindah data orang lain, baik secara

keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar sarjana yang saya peroleh karenanya, batal

demi hukum.

Malang, 23 Juni 2014

Penulis,

Anwar Chariri

NIM 10210087

4

HALAMAN PERSETUJUAN

Setelah membaca dan mengoreksi saudara Anwar Chariri NIM : 10210087 Jurusan Al-Ahwal

Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Maulan Malik Ibrahim Malang

dengan judul :

PANDANGAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP TRADISI BUBAKAN PADA

WALIMATUR ‘URSY

(Studi Kasus di Desa Bendosari, Kec. Pujon, Kab. Malang)

Maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah

untuk diajukan dan diuji pada Majlis Dewan Penguji.

Malang,25 Juni 2014

Mengetahui, Dosen Pembimbing,

Ketua Jurusan

Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah

Dr. Sudirman, MA Dr. H. Mujaid Kumkelo, M.H

NIP. 19770822 200501 1 003 NIP. 19740619 200003 1 001

5

PENGESAHAN SKRIPSI

Dewan Penguji skripsi saudara Anwar Chariri, NIM 10210087, Jurusan Al-Ahwal Al-

Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Maulan Malik Ibrahim Malang dengan

judul :

PANDANGAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP TRADISI BUBAKAN PADA

WALIMATUR ‘URSY

(Studi Kasus di Desa Bendosari, Kec. Pujon, Kab. Malang)

Telah dinyatakan lulus dengan nilai B+

Dewan Penguji :

1. Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag. ( )

NIP 19670218 199703 1 001 Ketua

2. Dr. H. Mujaid Kumkelo, M.H ( )

NIP 19740619 200003 1 001 Sekretaris

3. Dr. H. Roibin, M.H.I ( )

NIP 19681218 199903 1 002 Penguji Utama

Malang, 12 Agustus 2014

Dekan,

Dr. H. Roibin, M.H.I

Nip 19681218 199903 1 002

6

MOTTO

“(agama Kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu.” (QS. Asy Syu‟araa‟:

137).

7

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ucapan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT

Telah memberikan sedikit kekuasaan-Nya kepada hamba.

Bangsa dan tanah air ku tercinta “INDONESIA RAYA”.

Dengan segenap rasa cinta dan sayang, ku persembahkan karya ini kepada :

Ayahanda Ahmad mubin dan ibunda Sulianah, dengan ikhlas membesarkan,

mengasuh, mendidik dan membiayai, serta iringan do‟a-Nya kepada penulis dalam

menuntut ilmu.

Serta Adik-adik Ku tercinta, yang telah memberikan dorongan baik moral maupun

spiritual, selama penulis studi, yaitu Ummu Tamimul Khoiroh dan Zidni Fahmi Nurron.

Tak lupa kepada seluruh teman-teman AS‟10 yang selalu menemani dalam keluh kesah sedih

dan bahagia selama menempuh pendidikan, terima kasih atas bantuan doa dan tenaga.

Teman-teman kontraan “mewah”, wahyu, lubab, dhovar, safii, ayyub, iqbal, dan juga teman-

teman yang ada dirumah hariz dan subekin, terimakasih atas bantuan dan doanya.

8

PRAKATA

Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT sang penggenggam jiwa seluruh

manusia, yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah serta karunia-Nya sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan segala kemampuan dan keterbatasan kami.

Shalawat dan salam senantiasa kami haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW

yang telah membawa petunjuk kebenaran bagi seluruh umat manusia. Semoga kita tergolong

orang-orang yang beriman dan mendapatkan syafaat dari beliau di hari akhir kelak. Amiinn..

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak bisa lepas

dari bantuan, bimbingan, maupun pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati dan penuh rasa syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang.

2. Dr. H. Roibin, M.H.I, selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Dr. H. Mujaid Kumkelo, M.H selaku pembimbing dalam skripsi ini. Terima kasih

atas bimbingan, arahan dan motivasinya dalam menyelaesaikan penulisan skripsi ini.

4. Ahmad Wahidi, M,HI selaku dosen wali yang telah membimbing penulis selama

menempuh studi.

5. Semua guru-guruku dari kecil sampai sekarang tanpa terkecuali, khususnya kepada

seluruh Dosen Fakultas Syariah yang telah mendidik, membimbing, mengajarkan dan

mencurahkan ilmu dan pengalamannya kepada penulis.

6. Ayahanda Ahmad Mubin, Ibunda Sulianah, adik-adik Ummu Tammimul Khoiroh dan

Zidni Fahmi Nuron serta seluruh keluargaku terima kasih yang tak terhingga atas

do‟a, dukungan, bimbingan, pengorbanan yang telah kalian berikan.

7. Semua Sahabat-sahabatku khususnya angkatan 2010 Fakultas Syariah yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan warna dalam kehidupan selama

menempuh masa studi ini.

9

8. Teman-teman seperjuangan dikontraan ”MewaH” Ahmad Syafii, Wahyu Setyo M,

Uhan Noor Ayyubi, Dhovar Navik, M. Lubab B, M Iqbal K, yang telah membantu

atas kelancaran dalam mengerjakan penelitian ini

9. Teman-teman seperjuangan di kelas Ma‟mun Syaikhoni dan Sunyoto, Serta teman-

teman, Subekin, dan Hariz Ubaidillah yang telah mendukung dan membantu dalam

penelitian ini

10. Semua pihak yang ikut membantu terselesaikannya skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan memberikan balasan yang setimpal atas segala jasa,

kebaikan, serta bantuan yang telah diberikan kepada peneliti.

Akhirnya, dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan dan banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari

berbagai pihak sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

khazanah ilmu pengetahuan, khususnya bagi pribadi penulis serta semua pihak yang

memerlukan.

Malang, 23 Juni 2014

Penulis

HALAMAN TRANSLITERASI

Transliterasi ialah pemindahalian tulisan Arab kedalam tulisan Indonesia (latin), bukan

terjemahan bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia. Termasuk dalam kategori ini ialah nama

Arab dari bangsa Arab, sedangkan nama Arab dari bangsa selain Arab ditulis sebagaimana ejaan

bahasa nasionalnya, atau sebagaimana yang tertulis dalam buku yang menjadi rujukan. Penulisan

judul buku dalam footnote maupun daftar pustaka tetap menggunakan ketentuan transliterasi ini.

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan pedoman

transliterasi dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan

10

Kebudayaan RI no. 150 tahun 1987 dan no. 05436/U/1987.Secara garis besar uraiannya

adalah sebagai berikut:

A. Konsonan Tunggal

dl = ض tidak dilambangkan = ا

th = ط b = ب

dh = ظ t = ت

(koma menghadap atas) „ = ع ts = ث

gh = غ j = ج

f = ف h = ح

q = ق kh = خ

k = ك d = د

l = ل dz = ذ

m = م r = ر

n = ن z = ز

w = و s = س

h = ھ sy = ش

y = ي sh = ص

B. Vokal, Panjang Dan Diftong

Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan

“a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

ditulis dengan berikut:

Vokal (a) panjang = â misalnya لبي menjadi qâla

11

Vokal (i) panjang = î misalnya menjadi qîla ل

Vokal (u) panjang = û misalnya menjadi dûna د

Khusus untuk bacaan ya‟ nisbat, maka tidak boleh diganti dengan “î” melainkan tetap

ditulis dengan “iy” agar dpat menggambarkan ya‟ nisbat diakhirnya.Begitu juga dengan suara

diftong wawu dan ya‟ setelah fathah ditulis dengan “aw” dan “ay”. Seperti contoh berikut:

Diftong (aw) = ـ misalnya ي menjadi qawlun ل

Diftong (ay) = ـ misalnya ز menjadi khayrun خ

C. Ta’ Marbuthah

Ta‟ marbu thah ditransliterasikan dengan “t ” jika berada di tengah kalimat, tetapi

apabila ta‟ marbu thah tersebut berada di akhir kalimat, maka ditranliterasikan dengan

menggunakan “h” misalnya الرسالة المدرسة menjadi al- risalat li al-mudarrisah, atau apabila

berada di tengah-tengah kalimat yang terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka

ditransliterasikan dengan menggunakan t yang disambungkan dengan kalimat berikutnya,

misalnya في رحمة اهلل menjadi fi rahmatilla h.

D. Kata Sandang dan Lafdh a - a a ah

Kata sandang berupa “al” )ال( ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di awal

kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jala lah yang berada di tengah-tengah kalimat yang

disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:

1. Al-Imam Al-Bukha riy mengatakan…

2. Al-Bukhariy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan…

3. asya ‟ lla h ka na a ma lam yasya‟ lam yakun.

4. illa h „azza a jalla.

12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv

MOTTO .................................................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vi

PRAKATA ............................................................................................................. vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................. ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii

ABSTRAK ............................................................................................................. xv

ABSTRACT .......................................................................................................... xvi

xvii ............................................................................................................ خض ابحث

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

E. Definisi Operasional .................................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan .................................................................................. 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 9

A. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 9

B. Kerangka Teori .......................................................................................... 11

1. Tradisi ............................................................................................ 11

2. Al-Urf ............................................................................................. 12

a. Pengertian al-Urf ................................................................ 12

13

b. Macam-macam Al-urf ........................................................ 13

c. Syarat Al-urf ...................................................................... 15

d. Kehujjahan Al-Urf ............................................................. 16

3. Perkawinan dalam islam ................................................................ 17

a. Pengertian Nikah ................................................................ 17

b. Hukum Nikah ..................................................................... 20

c. Rukun dan Syarat Nikah .................................................... 23

d. Tujuan Nikah ..................................................................... 25

4. Walimatur ursy............................................................................... 26

a. Pengertian Walimatur Ursy................................................ 26

b. Hukum dan Pelaksanaan Walimah .................................... 27

c. Hukum menghadiri walimah.............................................. 28

5. Perkawinan Adat Jawa ................................................................... 29

BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................... 32

A. Jenis Penelitian........................................................................................... 32

B. Pendekatan Penelitian ................................................................................ 33

C. Sumber Data............................................................................................... 33

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 35

E. Metode Pengolahan dan Analis Data ......................................................... 36

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 39

A. Kondisi Objek Penelitian ........................................................................... 39

1. Kondisi Geografis Bendosari ......................................................... 39

2. Kondisi penduduk ......................................................................... 40

3. Kondisi Sosial Keagamaan ............................................................ 40

14

4. Kondisi Sosial Pendidikan ............................................................. 41

5. Kondisi Sosial Ekonomi ................................................................ 42

B. Paparan Dan Analisis Data ........................................................................ 43

1. Pelaksanaan tradisi Bubakan Pada Walimatur Ursy ...................... 43

2. Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Tradisi Bubakan Pada Walimatur Ursy

........................................................................................................ 52

BAB V : PENUTUP ............................................................................................. 65

A. Kesimpulan ................................................................................................ 65

B. Saran-saran ................................................................................................. 66

DAFTAR ISI......................................................................................................... 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

15

ABSTRAK

Anwar Chariri, NIM 10210087, 2014. Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Tradisi

Bubakan Pada Walimatur ‘Ursy. Skripsi.Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas

Syari‟ah Universitas Islam Negeri Maulan Malik Ibrahim Malang.

Pembimbing : Dr. H. Mujaid Kumkelo, M.H

Kata Kunci : Pandangan, Tokoh masyarakat, Tradisi, Urf.

Pernikahan menjadikan proses keberlangsungan hidup manusia di dunia ini berlanjut dari

generasi ke generasi. Selain itu juga berfungsi sebagai penyalur birahi, melalui hubungan suami

isteri serta menghindari godaan setan yang menjerumuskan. Dalam pernikahan adat di Indonesia

tidak bisa di lepaskan dari tradisi, tradisi sendiri ialah kebiasaan atau adat istiadat yang sering

kita lakukan sehari-hari. Menurut Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974, mengatakan

bahwa pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami isteri

dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan ketuhanan Yang

Maha Esa

Dalam penelitian ini, terdapat rumusan masalh yaitu : 1). Bagaimana prosesi tradisi

Bubakan pada Walimatul „Ursy ? 2) Bagaimana pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Tradisi

Bubakan pada Walimatul „Ursy ?.

Penelitian ini tergolong penelitian empiris yang menggunakan metode pendekatan

deskriptif kualitatif, sumber data penelitian ini diperoleh dari observasi langsung serta

wawancara kepada tokoh masyarakat sebagai data primer, serta dari fatwa ulama‟ dan literatur

yang sesuai dengan tema sebagai data sekunder.

Hasil penelitian ini menunjukan, Bahwa pelaksanaan tradisi Bubakan dalam perkawinan

di Desa Bendosari memiliki keunikan sendiri dan menjadi ciri khas dari masyarakat desa

tersebut. Adapun makna dilaksanakannya tradisi Bubakan bagi masyarakat Bendosari adalah

mendoakan kepada calon mempelai agar nantinya dalam membina keluarga dapat menjadi

keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Dalam pandangan masyarakat di Desa Bendoari

tradisi Bubakan bisa disebabkan beragam macam dan menurut mereka merupakan warisan dari

nenek moyang yang harus dilestarikan serta dilanggengkan secara terus menerus. Dalam

pandangan masyarakat, pada umumnya di Bendosari bahwa tradisi Bubakan dalam perkawinan

tetap bisa untuk dilestarikan dan dipertahankan, disebabkan karena tradisi ini bisa diterima

dengan akal sehat dan tidak mengandung unsur kesyirikan di dalamnya.

16

ABSTRACT

Anwar Chariri, NIM 10210087, 2014. Views Bubakan Community Leaders Against

Tradition In Walimatur 'Ursy. Theses.Jurusan Al-ahwal Al-shakhsiyyah Faculty of

Sharia Islamic State University Maulan Malik Ibrahim Malang.

Supervisor: Dr. H. Mujaid Kumkelo, M.H

Key words: perspective, community leaders, Tradition, Urf, fatwa ulama.

Marriage is a process of human life in this whole world that is as form to continue

generation to the generation. Further, it is also as biological function, though conjugal

relationship and to avoid temptation of Satan who plunged. Wedding traditional party in

Indonesia is always related with culture daily activities in society itself. According to Indonesia

government law No.01 of 1974, said that marriage is a correlation between man and woman as

the husband and wife to purpose of forming family (household) by the name of God.

In this study, there are two formula of research questions; 1) How is processing tradition

Bubakan on walimatur ursy ? And 2) How do community leaders faces tradition Bubakan on

walimatur usry ?

This study is classified as empirical research, which qualitative approach is used. The

source of this research is base on observation and interviews to community leaders as the

primary data, and fatwa ulama appropriate as second any data.

The results show that, the implementation tradition of marriage in Bubakan Bendosari

has its own uniqueness and it is also as the cartelistic of community itself. Moreover, the

meaning of tradition Bubakan is to pray for people who are marriage at that time. So, they are

can be elegant family (sakinah,mawadah,wa rahma). In perspective society Bendosari Bubakan,

Bubakan tradition can be caused by much variety. They believe, Bubakan tradition is inherited

from ancestors that must be preserved and perpetuated continuously. Generally, Bubakan

tradition still has to be preserved and maintained. Again, the tradition can be accepted by

common sense and do not contain element of shirk in it self.

17

خض ابحث

، رأي شخ ادخع "بببوب" ف ت اعزش ، 4102، 10210087أار حززي،

الب به إبزا بالح.بحث ادبع، لس أحاي اشخظت، شعبت اشزعت، ادبعت

ازشذ: اذوخر احبج دبئذ وى ابخسخز

اىت ازئست: رأي، شخ ادخع، اعبدة، اعزف

حذف اىبذ إلسخزار احبث عى ام. بدبب عت ابذت ب اشخ سخطع اىبذ

س شخزن ببعبدة. اعبدة عت بعذ ع اشى. وثز عت اىبذ ف اإلذ

مي: اىبذ اعمذ اظزت اببطت 0792عب 0ات اخ فعج. اما اىبذ رل

ب ازخ اسأ وشخ ع ذف حظع األسزة اببلت عى أسبص إ احذة.

. وف رأي شخ 4ت اعزش ؟. . وف عت "بببوب" ف 0أب أسئت ابحث أع:

؟.عت "بببوب" ف ت اعزش ادخع ع

سخع ذا ابحث بذخ اطف اى. األداة ادع ابببث بطزمت الحظت مببت إى

شخ ادخع وبظذر األي ث لي اعبء اثبئك اخعك ببعا ابحث وبظذر اثب

بحث أع، أ عت "بببوب" ف اىبذ بمزت بذسبري بن عالت اخظص خدت ا

فزق بب أخز. أب عى "بببوب" ذي ادخع بذسبري أع ذع إى اشخ خى

اعسزة اسىت ادة ازحت. أب رأي شخ ادخع ف لزت بذسبري ع "بببوب"

عت خبء بطزمت اارثت اشب ابضى أ سخطع أ مي ادذ أ خبء بسبب اخ

ادذة ابضى. لبي أضب أ ذ اعبدة دس إلسخزار. ألب ال خعزع ببعم است ال

دذ أضب عبطز اشزن فب.

18