pancasila sebagai idiologi dalam kehidupan politik

Upload: yudi-adiputra

Post on 17-Jul-2015

179 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI DALAM KEHIDUPAN POLITIK

A. PENGERTIAN IDIOLOGI Idiologi merupakan seperangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu system yang teratur.

B. PENGERTIAN POLITIK Politik dalam bahasa arab disebut syasyah yang kemudian di terjemahkan menjadi siasat , atau dalam bahasa inggrisnya disebut politics. Politik itu sendiri berarti cerdik dan bijaksana,yang dalam pembicaraan sehari-hari kita seakan akan suatu cara yang dipakai untuk mewujudkan tujuan. Asal mula kata politik tersebut berasal dari peradaban bangsa yunani yaitu kata polis yang berarti Negara kota. Politik yaitu suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri tetapi juga suatu seni. Beberapa pendapat para ahli mengenai ilmu politik diantaranya: 1. ROGER H. SOLTAU Mengatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang Negara, maksud dan tujuan Negara, lembaga yang melaksanakan tujuan tersebut, hubungan Negara dan warga negaranya serta hubungan Negara dan Negara. 2. ROBERT .A. DAHL Mengatakan bahwa ilmu politik adalah pelajaran tentang siasat.

C. MANUSIA SEBAGAI INSAN POLITIK DAN MASYARAKAT POLITIK Manusia sebagai insan politik adalah manusia sebagai elemen pokok yang melaksanakan aktivitas-aktivitas politik kenegaraan,baik sebagai aktor utama maupun sebagai objek tujuan. Dari manusia sebagai insan politik ini lahirlah yang disebut masyarakat politik. Masyarakat politik adalah masyarakat yang berada suatu wilayah tertentu dengan aktivitas tertentu yang berhubungan dengan cara-cara memperoleh kekuasaan, usaha mempertahankan kekuasaan, menggunakan kekuasaan (wewenang), dan mengendalikan kekuasaan.

D.1. SUFRA STRUKTUR POLITIK

Sufra struktur politik merupakan kelompok masyarakat pemegang kekuasaan Negara, yang diberi tugas menyelenggarakan kekuasaan Negara, memiliki wewenang dan kekuatan untuk mempertahankan kekuasaannya. Yang termasuk sufra struktur politik adalah lembaga-lembaga Negara yang memperoleh jabatan atas dukungan rakyat,seperti: MPR,DPR,DPD,PRESIDEN,WAPRES, dll.2. INFRA STRUKTUR POLITIK

Ini meliputi keseluruhan kebutuhan yang diperlukan di bidang politik dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas yang berkenaan dengan asal mula, bentuk dan proses pemerintahan berlevelkan Negara, hal ini dapat dikaji dengan melihat berbagai organisasi,system dan prosedur kerja. Yang termasuk infra struktur politik yaitu: partai politik, perkumpulan buruh dan tani,nelayan,organisasi wanita,pelajar,mahasiswa, dll.

E. TATA CARA BERPOLITIK Kehidupan politik di Indonesia pada prinsipnya ada dua yaitu:1. CARA KERJA SAMA

Cara ini cukup efektif untuk untuk membangun kehidupan politik diIndonesia karena sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yaitu musyawarah mufakat, kekeluargaan dan gotong royong.2. CARA OPOSISI

Oposisi yang berkembang diIndonesia bukanlah untuk mencari kesalahan pemerintah untuk dijatuhkan melainkan hanya untuk memperketat pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan , sehingga cita-cita untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat tercapai. F. DEMOKRASI 1. PENGERTIAN DEMOKRASI Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos dan kratein. Demos artinya rakyat dan kratein artinya pemerintah. Ini berarti kekuasaan pemerintah tertinggi berada di tangan rakyat.

Demokrasi juga memiliki dua pengertian yaitu demokrasi dalam arti sempit yang hanya meliputi di bidang politik saja sedangkan demokrasi dalam arti luas yang meliputi di bidang politik, ekonomi, dan sosial.2 BENTUK DEMOKRASI

Di dalam perkembangannya demokrasi mengalami dua bentuk yaitu: Demokrasi langsung Yaitu suatu system pemerintahan dimana rakyat secara langsung terlibat di dalam menentukan jalannya pemerintahan. Demokrasi tidak langsung Suatu system pemerintahan dimana rakyat tidak srcara langsung ikut serta terlibat di dalam menentukan jalannya pemerintahan melainkan dengan cara memilih wakil-wakilnya melalui pemilu. 3. ASAS DEMOKRASI Ada dua asas demokrasi yaitu: Adanya perlindungan harkat dan martabat manusia yaitu perlindungan hak asasi manusia. Adanya partisipasi rakyat di dalam pemerintahan baik secara langsung maupun tidak langsung. G. DEMOKRASI PANCASILA Di dalam sila ke empat pancasila kita menjumpai demokrasi pancasila yaitu; kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Rumusan sila ke-4 ini diliputi oleh sila pertama, kedua dan ketiga dan meliputi sila ke lima. Pada pembukaan alenia ke IV UUD 1945 kita juga menjumpai rumusan demokrasi pancasila yaitu .. Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ditinjau dari pengertian demokrasi Pancasila memiliki dua aspek yaitu aspek material dan aspek formal. Aspek material yaitu demokrasi Pancasila harus dijiwai dan diintegrasi oleh sila-sila yang lainnya, karena itulah pengertian demokrasi Pancasila tidak hanya merupakan demokrasi ekonomi dan sosial ( pasal 22E, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34 UUD 1945 ). Aspek formal yaitu demokrasi Pancasila merupakan bentuk pengambilan keputusan ( demokrasi politik ) yang dicerminkan oleh sila ke empat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yaitu demokrasi dalam arti sempit.

Landasan Demokrasi Pancasila yaitu : 1. Landasan Idiil yaitu sila ke empat yang dijiwai dan menjiwai sila yang lainnya. 2. Landasn Konstitusional yaitu : a. Pembukaan alenia ke IV UUD 1945 b. Pasal-pasal UUD 1945 yaitu : - Bab I tentang bentuk dan kedaulatan ( pasal 1 dan 2 ) - Bab II tentang MPR ( pasal 2 ayat 1 ) - Bab VII tentang DPR ( pasal 19-22D ) - Bab VII B tentang pemilu ( pasal 22 E ) 3. Landasan Operasional yaitu ; - Tap MPRS No XXXVII/ MPRS/ 1968 tentang Pelaksanaan demokrasi Pancasila. - Tap MPR No I /MPR/ 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, 1998, 1999 dan 2004 tentang tata tertib MPR didalam Bab dan pasalnya memuat mekanisme dan syarat sahnya pengambilan keputusan sesuai dengan pelaksanaan demokrasi Pancasila yaitu musyawarah mufakat. Demokrasi mempunyai 7 prinsip yaitu : 1. Prinsip persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia 2. Prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban 3. Prinsip kebebasan yang bertanggung jawab, secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, orang lain dan pemerintah 4. Prinsip mewujudkan keadilan sosial 5. Prinsip pengambilan keputusan denga musyawarah mufakat 6. Prinsip mengutamakn persatuan nasional dan kekeluargaan 7. Prinsip menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional Sedangkan cirri-ciri demokrasi Pancasila ada 8 yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tidak memaksaan kehendak kepada orang lain Dengan musyawarah setiap mengambil keputusan Mengusahakan keputusan dengan mufakat Bermusyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur Menjunjung tinggi setiap putusan musyawarah Memberikan kepercayaaan kepada wakil-wakil rakyat, agar mereka dapat bekerja dengan tenang 7. Menerima dan melaksanakan keputusan dengan itikad baik dan tanggung jawab 8. Menghormati Badan Permusyawaratan rakyat, perwakilan rakyat dan perwakilan daerah.

H. PEMILU Pada Bab I ketentuan Umum 1 ayat 1 UU RI No 12 tahun 2003 tentang pemilu menyebutkan ; pemilihan umum yang selanjutnya disebut pemilu adalah sarana pelaksaaanaan kedaulatan rakyat dalam NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD1945. I. KESIMPULAN Jadi, pelaksanaan politik di Indonesia dilaksanakan melalui demokrasi yang dilandasi Pancasila terutama sila ke-4. Pancasila yaitu demokrasi pancasila. Demokrasi pancasila merupakan satu-satunya paham demokrasi.