pancasila dan uud 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

54
PANCASILA DAN UUD 1945 DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Materi yang dibahas: A. Membandingkan UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen B. Perilaku konstitusional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Di susun oleh: Kelompok 3 1. Agityarizki (XIA3/02)

Upload: yufrida

Post on 18-Jan-2016

107 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pkwn...........

TRANSCRIPT

Page 1: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

PANCASILA DAN UUD 1945 DALAM KEHIDUPAN

BERBANGSA DAN BERNEGARA

Materi yang dibahas:

A. Membandingkan UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen

B. Perilaku konstitusional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Di susun oleh:

Kelompok 3

1. Agityarizki (XIA3/02)

2. Diah Ayu Puspitarini (XIA3/10)

3. Fatona Julia Tinsi (XIA3/12)

4. Ferdianto Tejo S.W. (XIA3/14)

5. Yufrida Amalia (XIA3/29)

6. Zaenab Roswina (XIA3/30)

Page 2: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

A. Membandingkan UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen

- UUD 1945 sebelum perubahan : - UUD 1945 setelah perubahan :

1. Jumlah bab 16 1. Jumlah bab 212. Jumlah pasal 37 2. Jumlah pasal 733. Terdiri dari 49 ayat . 3. Terdiri dari 170 ayat4. 4 pasal aturan peralihan 4. 3 pasal aturan peralihan5. 2 ayat Aturan Tambahan 5. 2 Pasal Aturan Tambahan6. Dilengkapi dengan penjelasan. 6. Tanpa penjelasan

Amandemen UUD 1945

Amandemen (bahasa inggris: amendment) berarti perubahan. UUD 1945 telah mengalami beberapa amandemen. Berikut perubahan UUD 1945 sampai saat ini:

i. Amandemen pertama terjadi pada Sidang Umum MPR Tahun 1999, Disahkan 19 Oktober 1999Pasal yang diamandemen: pasal 5, pasal 7,  pasal 9, pasal 13, pasal 14, pasal 15, pasal 17, pasal 20, pasal 21.

ii. Amandemen kedua terjadi pada Sidang Tahunan MPR, Disahkan 18 Agustus 2000Pasal-pasal yang diamandemen Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 19, Pasal, 20, Pasal, 20A, Pasal 22A, Pasal 22B,BAB IXA WILAYAH NEGARA Pasal 25E,BAB X WARGA NEGARA DAN PENDUDUK Pasal 26 Pasal 27,BAB XA HAK ASASI MANUSIA Pasal 28A Pasal 28B Pasal 28C Pasal 28D Pasal 28E Pasal 28F Pasal 28G Pasal 28H Pasal 28 I Pasal 28J,BAB XII PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA Pasal 30,BAB XV BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN Pasal 36A Pasal 36B Pasal 36C

iii. Amandemen ketiga terjadi pada Sidang Tahunan MPR, Disahkan 10 November 2001Pasal 1, Pasal 3, Pasal 6, Pasal 6A, Pasal 7A, Pasal 7B, Pasal 7C, Pasal 8, Pasal 11, Pasal 17,BAB VIIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH Pasal 22C Pasal 22D,BAB VIIB PEMILIHAN UMUM Pasal 22E Pasal 23 Pasal 23A Pasal 23C,BAB VIIIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Pasal 23E Pasal 23F Pasal 23G Pasal 24 Pasal 24A Pasal 24B Pasal 24C

iv. Amandemen keempat terjadi pada Sidang Tahunan MPR, Disahkan 10 Agustus 2002Pasal 2, Pasal 6A, Pasal 8, Pasal 11, Pasal 16,BAB IV DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG Pasal 23B Pasal 23D Pasal 24,BAB XIII PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Pasal 31 Pasal 32,BAB XIV PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL Pasal 33 Pasal 34 Pasal 37ATURAN PERALIHAN Pasal I Pasal II Pasal IIIATURAN TAMBAHAN Pasal I Pasal II

Page 3: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Perbandingan antara pasal pasal sebelum dan sesudah amandemen dapat dijelaskan seperti di bawah ini:

1. Kedaulatan rakyat yang semula dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR,dikembalikan lagi kepada rakyat. (Pasal 1 ayat 2)

2. Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas DPR dan DPD yangdipilih melalui pemilu. Hal ini menunjukkan bahwa rakyat mempunyaiwewenang untuk menentukan pilihannya sesuai hati nuraninya secaralangsung, sehingga tidak ada penjatahan anggota MPR.(Pasal 2)

3. Tugas dan wewenang MPR semakin diperkecil, karena tugas-tugasMPR seperti memilih Presiden dan Wakil Presiden diserahkan secarapenuh kepada pilihan rakyat , serta GBHN tidak ditentukan olehMPR tetapi diserahkan kepada Presiden sesuai dengan misi dan visipemerintahannya. (Pasal 3)

4. Presiden dan Wakil Presiden dipilih rakyat secara langsung, denganmasa jabatan paling lama dua periode masa jabatan.

5. Pemberlakuan otonomi daerah berdasarkan alas desentralisasi.

6. Peranan DPR semakin ditingkatkan dengan memberdayakan fungsiDPR baik fungsi legislasi, fungsi anggaran maupun fungsi pengawasansehingga terjadi check and balance.

7. Anggota DPR diplih langsung oleh rakyat.

8. DPD (Dewan Perwakilan Daerah), berfungsi sebagai mediatorantara pemerintahan daerah dengan pemerintahan pusat.

9. Adanya lembaga baru yang memegang kekuasaan yudikatif, yaituMahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial.

10. Adanya perhatian secara khusus mengenai HAM, terbukti dengandimasukkannya HAM secara rinci dalam UUD 1945.

11. Adanya perhatian yang serius dalam bidang pendidikan, denganmemberikan anggaran pendidikan sebesar 20%.

Pasal 1 ayat 2

Sebelum Amandemen: Kedaulatan memang berada di tangan rakyat, tetapi dilaksanakan sepenuhnya berada di tangan rakyat, sehingga kelemahan di sini MPR dalam menjalankan kedaulatnnya tidak dibatasi oleh undang-undang

Sesudah Amandemen: Sesudah amandemen, kedaulatan masih berada di tangan rakyat tetapi semuanya harus sesuai dengan undang-undang. Kelebihan dari amandemen ayat ini adalah mengurangi kesewenang-wenangan penggunaan kedaulatan oleh rakyat dan harus sesuai dengan undang-undang

Pasal 1 ayat 3

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Page 4: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Sesudah Amandemen: Negara Indonesia mempertegas statusnya sebagai negara hukum karena pada saat Orde Baru kekuasaan banyak diselewengkan dan semuanya dikuasai oleh para ‘kerah-putih’ sehingga dengan di tambahkannya pasal ini, maka semua orang Indonesia, tanpa melihat statusnya dalam berbuat harus tetap dipertanggungjawabkan di depan hukum yang berlaku di Indonesia

Pasal 2 ayat 1

Sebelum Amandemen: Kelemahan dari ayat ini adalah anggota MPR yang berasal dari golongan-golongan daerah bisa saja tidak sesuai dengan kualifikasi yang diminta untuk duduk di kursi MPR

Sesudah Amandemen: Kelebihan dari amandemen ayat ini adalah anggota DPD yang akan duduk di MPR haruslah melalui pemilihan umum sehingga bukan asal pilih saja

Pasal 3 ayat 1

Sebelum Amandemen: MPR hanya berperan untuk menetapkan UUD dan GBHN. Pengubahan UUD bukan menjadi hak MPR

Sesudah Amandemen: MPR bisa melakukan perubahan pada UUD, selain menetapkannya. Apabila dipandang suatu pasal tidak sesuai dengan zaman, maka MPR bisa melakukan perubahan sesuai dengan UU yang berlaku

Pasal 3 ayat 2

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: MPR berwenang sebagai lembaga yang melantik presiden dan wakil presiden saja, karena sebelumnya MPR juga memilih, mengangkat, dan memberhentikan presiden dan wakil presiden

Pasal 3 ayat 3

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: MPR hanya berwenang untuk memakzulkan presiden dan wakil presiden berdasarkan UUD, dengan alasan presiden/wapres itu gagal dalam melaksanakan pemerintahan. Mereka tidak berwenang untuk memilihnya

Pasal 5 ayat 1

Sebelum Amandemen: Presiden memiliki hak penuh untuk membentuk UU dengan persetujuan DPR sehingga dengan demikian UU yang dibentuk itu pasti bisa disahkan

Sesudah Amandemen: Presiden hanya berhak untuk membuat dan mengajukan RUU kepada DPR untuk kemudian dibahas dan disahkan. Kelebihan dari pengubahan ini adalah RUU yang sebelum dijadikan UU bisa dilakukan wacana terlebih dahulu, apakah sesuai dengan kondisi yang ada di masyarakat

Pasal 6 ayat 1

Sebelum Amandemen: Latar belakang presiden Indonesia pada saat itu hanya disebutkan harus orang Indonesia tanpa menjelaskan syarat yang lebih jelas lainnya

Page 5: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Sesudah Amandemen: Sesudah amandemen latar belakang seorang presiden semakin dipertegas dengan beberapa syarat, seperti harus mampu melaksanakan tugas kepresidenan secara jasmani dan rohani

Pasal 6 ayat 2

Sebelum Amandemen: Presiden dipilih langsung oleh MPR dengan suara terbanyak tanpa adanya campur tangan rakyat, sehingga rakyat tak pernah tahu bagiamana sosok/figur yang akan menjadi pemimpin negara waktu itu

Sesudah Amandemen: Syarat-syarat untuk menjadi presiden dan wapres diatur oleh UU sehingga sesuai dengan ketentuan  UU, maka dalam hal ini masyarakat Indonesia berhak untuk memilih presiden serta wapres, tanpa ikut campur MPR secara langsung

Pasal 6A ayat 1

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: Di sini menegaskan tentang hak pilih rakyat dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung, sehingga hal ini tentu berbeda dengan masa Orde Baru saat era kepemimpinan mantan Presiden Soeharto

Pasal 6A ayat 2

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: Calon Presiden dan Wakilnya merupakan usulan dari satu parpol ataupun gabungan beberapa parpol (koalisi) sebelum dilaksanakan pemilihan umum

Pasal 6A ayat 3

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: Ayat ini membahas mengenai syarat sah untuk menjadi seorang Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan jumlah suara yang diperolehnya pada saat pemilu, yakni lebih dari 50% secara nasional dan lebih dari 20% di tiap provinsi di Indonesia

Pasal 6A ayat 4

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: Apabila dalam penghitungan ditemukan suara yang terbanyak yang sama pada dua calon pasangan presiden dan wapresnya, maka akan dilaksanakan pemilu ulang dengan calon para  pemenang suara pertama dan kedua tersebut oleh rakyat secara langsung

Pasal 6A ayat 5

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: Syarat-syarat untuk menjadi seorang Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjutnya akan diterangkan di undang-undang yang berlaku

Pasal 7

Sebelum Amandemen: Presiden memiliki hak untuk diangkat kembali sebagai presiden  dalam jangka 5 tahun kepemerintahan dan selanjutnya bisa dipilih kembali tanpa batas yang ada. Hal ini bisa saja membuat seorang Presiden untuk mencalonkan dirinya berkali-kali atau selamanya

Page 6: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Sesudah Amandemen: Presiden memiliki hak kepemerintahan sebanyak dua kali masa jabatan  yang masing-masing berjangka 5 tahun untuk dipilih oleh masyarakat Indonesia secara langsung. Hal ini diharapkan bisa menghilangkan kepemerintahan abadi

Pasal 7A

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: MPR dengan usul DPR bisa saja memberhentikan jabatan seorang Presiden maupun Wakil Presiden apabila dia terbukti telah melakukan pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan serta tindakan pidana berat lainnya ataupun sudah tidak memenuhi syarat-syarat untuk menjadi seorang Presiden ataupun Wakil Presiden lagi

Pasal 7B ayat 1

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: Sebelum memberikan usulan kepada MPR untuk memberhentikan seorang Presiden ataupun Wakil Presiden yang terbukti salah melakukan tindakan semacam korupsi, penyuapan, dan semacamnya, maka DPR terlebih dahulu mengajukan permintaan ke MK sebelum memutuskan apakah Presiden atau Wapres tersebut terbukti melakukan tindakan tersebut

Pasal 7B ayat 2

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: DPR memiliki fungsi pengawasan terhadap kinerja seorang Presiden beserta Wakil Presidennya, dan apabila terbukti salah satunya ataupun keduanya melakukan kesalahan, maka DPR telah menjalankan fungsi pengawasannya

Pasal 7B ayat 3

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: Sebelum mengajukan permintaan untuk memberhentikan seorang presiden atau wapresnya yang terbukti melakukan kesalahan ke MK, DPR haruslah melakukan sidang & mendapatkan suara paling tidak 2/3 dari anggotanya dan anggota yang hadir dalam sidang paling tidak sebanyak 2/3 dari keseluruhannya untuk bisa mengajukan permintaan pemberhentian presiden / wapres

Pasal 7B ayat 4

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: MK diberi waktu paling lambat 90 hari untuk memeriksa, mengadili, dan memutus usulan DPR setelah MK menerima usulan permintaan pemberhentian presiden atau wakilnya

Pasal 7B ayat 5

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: Apabila MK telah menemukan bahwa usul yang disampaikan DPR itu benar mengenai kesalahan-kesalahan yang dilakukan presiden atau wakilnya dan menyetujuinya, maka DPR berhak untuk meneruskan usul pemberhentian itu ke MPR

Page 7: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Pasal 7B ayat 6

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: Setelah menerima persetujuan dari MK dan mendapat tembusan dari DPR, maka MPR berhak menyelenggarakan sidang dan memutuskannya paling lambat 30 hari setelah usul dari DPR tersebut diterima MPR

Pasal 7B ayat 7

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: Presiden atau wakil presiden yang terbukti bersalah akan korupsi/suap/tindakan tercela lainnya diberi hak untuk menyampaikan penjelasannya di sidang paripurna MPR sebelum MPR melakukan penghitungan suara dari anggotanya dengan jumlah anggota yang hadir paling tidak ¾ dan jumlah suara paling tidak sebanyak 2/3 dari yang hadir itu

Pasal 7C

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: Presiden tidak meiliki hak untuk membekukan ataupun membubarkan DPR karena DPR adalah lembaga wakil rakyat yang berfungsi utuk melaksanakan fungsi pengawasannya terhadap kinerja pemerintah

Pasal 8 ayat 1

Sebelum Amandemen: Wakil presiden memiliki hak untuk menggantikan posisi presiden apabila ada kondisi tertentu yang menghalanginya untuk berhenti bertugas. Wakil presiden tersebut akan menggantikannya sampai habis

Sesudah Amandemen: Wakil Presiden berhak menggantikan posisi presiden dalam menjalankan tugasnya sampai masa presiden yang mangkat itu habis, bukannya sampai masa seumur hidup

Pasal 8 ayat 2

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: Apabila terjadi kekosongan jabatan wakil presiden yang disebabkan oleh sakit/meninggal dunia/sebab lainnya, maka MPR akan menyelenggarakan rapat sidang untuk membahas dua calon wapres yang sebelumnya diusulkan oleh presiden

Pasal 8 ayat 3

Sebelum Amandemen: (TIDAK ADA)

Sesudah Amandemen: Apabila terdapat keadaan di mana presiden

Page 8: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Perbandingan UUD 1945 Sebelum dan Sesudah Amandemen

Periode Amandemen

Pasal Yang Diamandemen

Bunyi Pasal Yang DiamandemenSebelum Amandemen Sesudah Amandemen

Amandemen

Pertama

Pasal 5 ayat 1

Presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan PerwakilanRakyat.

Pasal 7 Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali

Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnyadapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

Pasal 9 ayat 1

Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut :Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan

Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurutagama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan MajelisPermusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut:Sumpah Presiden (Wakil Presiden):“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden RepublikIndonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadiladilnya,memegang teguh Undang-undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang

Page 9: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”.Janji Presiden (Wakil Presiden) :“Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”. 

dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”.Janji Presiden (Wakil Presiden):“Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban PresidenRepublik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya danseadil-adilnya, memegang teguh Undang-undang Dasar dan menjalankan segala undangundangdan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa danBangsa”.

Pasal 9 ayat 2

Jika Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat tidak dapatmengadakan sidang, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah di hadapan PimpinanMajelis Permusyawaratan Rakyat dengan disaksikan oleh Pimpinan MahkamahAgung.

Pasal 13 ayat 2

Presiden menerima duta negara lain

Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DewanPerwakilan Rakyat.

Pasal 13 ayat 3

Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikanpertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.

Pasal 14 ayat 1

Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi

Presiden memberi grasi dan rahabilitasi

Page 10: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

dan rehabilitasi.  dengan memperhatikan pertimbanganMahkamah Agung.

Pasal 14 ayat 2

Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DewanPerwakilan Rakyat.

Pasal 15 Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan.

Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur denganundang-undang.

Pasal 17 ayat 2

Menteri-menteri itu diangkat dan diperhentikan oleh Presiden.

Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

Pasal 17 ayat 3

Menteri-menteri itu memimpin departemen pemerintah.

Setiap menteri membidangi urusan tertentu dan pemerintahan.

Pasal 20 ayat 1

Tiap-tiap undang-undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.

Pasal 20 ayat 2

Jika sesuatu rancangan undang-undang tidak mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.

Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat danPresiden untuk mendapat persetujuan bersama.

Pasal 20 ayat 3

Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama, rancanganundang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan PerwakilanRakyat masa itu.

Pasal 20 ayat 4

Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah

Page 11: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

disetujui bersamauntuk menjadi undang-undang.

Pasal 21 ayat 1

Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak memajukan rancangan undang-undang.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul rancangan undangundang.

Pasal 21 ayat 2

Jika rancangan itu, meskipun disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, tidak disahkan oleh Presiden, maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.

Amandemen Kedua

Pasal 18 Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa.

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.

Pasal 18 ayat 2

Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pasal 18 ayat 3

Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

Pasal 18 ayat Gubernur, Bupati dan

Page 12: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

4 Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis.

Pasal 18 ayat 5

Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.

Pasal 18 ayat 6

Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

Pasal 18 ayat 7

Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.

Pasal 18 A ayat 1

Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.

Pasal 18 A ayat 2

Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.

Pasal 18 B Negara mengakui dan

Page 13: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

ayat 1 menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan Undang-undang.

Pasal 18 B ayat 2

Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.

Pasal 19 ayat 1

Susunan Dewan Perwakilan Rakyat ditetapkan dengan undang-undang. 

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.

Pasal 19 ayat 2

Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.

Susunan Dewan Perwakilan rakyat diatur dengan undang-undang.

Pasal 19 ayat 3

Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun

Pasal 20 ayat 5

Tidak ada Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undang-undang tersebut disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.

Pasal 20 A ayat 1

Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan.

Page 14: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Pasal 20 A ayat 2

Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-Undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat.

Pasal 20 A ayat 3

Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-Undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, serta hak imunitas.

Pasal 20 A ayat 4

Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam undang-undang.

Pasal 22 A Tidak ada. Hanya Tambahan.

Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan undang-undang diatur dengan undang-undang.

Pasal 22 B Tidak ada. Hanya Tambahan.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang.

Pasal 25 E Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 26 ayat 2

Syarat-syarat yang mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang. 

Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

Page 15: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Pasal 26 ayat 3

Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.

Pasal 27 ayat 1

Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Pasal 28 A Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Pasal 28 B ayat 1

Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.

Pasal 28 B ayat 2

Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28 C ayat 1

Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

Pasal 28 C ayat 2

Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

Page 16: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Pasal 28 D ayat 1

Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.

Pasal 28 D ayat 2

Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.

Pasal 28 D ayat 3

Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

Pasal 28 D ayat 4

Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

Pasal 28 E ayat 1

Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

Pasal 28 E ayat 2

Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

Pasal 28 E ayat 3

Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

Pasal 28 F Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk

Page 17: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Pasal 28 G ayat 1

Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.

Pasal 28 G ayat 2

Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28 H ayat 1

Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

Pasal 28 H ayat 2

Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

Pasal 28 H ayat 3

Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang

Page 18: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

bermartabat.Pasal 28 H ayat 4

Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.

Pasal 28 I ayat 1

Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.

Pasal 28 I ayat 2

Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

Pasal 28 I ayat 3

Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban.

Pasal 28 I ayat 4

Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.

Pasal 28 I ayat 5

Untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin,

Page 19: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundangan-undangan.

Pasal 28 J ayat 1

Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pasal 28 J ayat 2

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Pasal 30 ayat 1

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Pasal 30 ayat 2

Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.

Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.

Pasal 30 ayat 3

Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat,

Page 20: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.

Pasal 30 ayat 4

Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

Pasal 30 ayat 5

Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia , hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.

Pasal 36 A Lambang negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Pasal 36 B Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.

Pasal 36 C Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan diatur dengan undang-undang.

Amandemen Ketiga

Pasal 1 ayat 2

Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.

Page 21: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Pasal 1 ayat 3

Negara Indonesia adalah negara hukum.

Pasal 3 ayat 1

Majelis Permusyawaratan Rakyat menetapkan Undang-Undang Dasar dan garis-garis besar daripada haluan negara.

Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-UndangDasar.

Pasal 3 ayat 3

Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden.

Pasal 3 ayat 4

Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau WakilPresiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar.

Pasal 6 ayat 1

Presiden ialah orang Indonesia asli.

Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus warga negara Indonesia sejak kelahirannyadan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernahmengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugasdan kewajibannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Pasal 6 ayat 2

Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan suara yang terbanyak.

Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih lanjut denganundang-undang.

Pasal 6 A ayat 1

Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.

Pasal 6 A ayat 2

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan

Page 22: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

oleh partai politik atau gabunganpartai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum.

Pasal 6 A ayat 3

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih lama dari limapuluh presiden dari jumlah suara dalam pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihanumum.

Pasal 6 A ayat 5

Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut diatur dalamundang-undang.

Pasal 7 A Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh MajelisPermusyawaratan Rakyat atas usul Dewan Perwakilan Rakyat, baik apabila terbukti telahmelakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindakpidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syaratsebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.

Pasal 7 B ayat 1

Usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diajukan oleh DewanPerwakilan Rakyat kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dengan terlebih dahulu

Page 23: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

mengajukan permintaan kepada Mahkamah Agung untuk memeriksa, mengadili, danmemutuskan pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presidentelah melakukan pelanggaran hukum berupa penghiatan terhadap negara, korupsi,penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela; dan/atau pendapat bahwaPresiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atauWakil Presiden.

Pasal 7 B ayat 2

Pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telahmelakukan pelanggaran hukum tersebut ataupun telah tidak lagi memenuhi syarat sebagaiPresiden dan/atau Wakil Presiden adalah dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasanDewan Perwakilan Rakyat.

Pasal 7 B ayat 3

Pengajuan permintaan Dewan Perwakilan Rakyat kepada Mahkamah Konstitusi hanyadapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DewanPerwakilan Rakyat

Page 24: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri oleh sekurangkurangnya2/3 dari jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Pasal 7 B ayat 4

Mahkamah Konstitusi wajib memeriksa, mengadili, dan memutuskan dengan seadil-adilnyaterhadap pendapat Dewan Perwakilan Rakyat tersebut paling lama sembilan puluh harisetelah permintaan Dewan Perwakilan Rakyat itu diterima oleh Mahkamah Konstitusi.

Pasal 7 B ayat 5

Apabila Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presidenterbukti melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi,penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela; dan/atau terbukti bahwaPresiden dan/atau Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat menyelenggarakan sidangparipurna untu merumuskan usul perberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden kepadaMajelis Permusyawaratan Rakyat.

Pasal 7 B ayat 6

Majelis Permusyawaratan Rakyat wajib menyelenggarakan sidang untuk memutuskan usul

Page 25: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Dewan Perwakilan Rakyat tersebut paling lama tiga puluh hari sejak MajelisPermusyawaratan Rakyat menerima usul tersebut.

Pasal 7 B ayat 7

Keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat atas usul pemberhentian Presiden dan/atauWakil Presiden harus diambil dalam rapat paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat yangdihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurangkurangnya2/3 dari jumlah anggota yang hadir, setelah Presiden dan/atau Wakil Presidendiberi kesempatan menyampaikan penjelasan dalam rapat paripurna MajelisPermusyawaratan Rakyat.

Pasal 7 C Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat.

Pasal 8 ayat 1

Jika Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya.

Jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannyadalam masa jabatannya, ia digantikan oleh Wakil Presiden sampai masa jabatannya.

Pasal 8 ayat 2

Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, selambat-lambatnya dalam waktu enampuluh hari, Majelis

Page 26: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Permusyawaratan Rakyat menyelenggarakan sidang untuk memilihWakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden.

Pasal 11 ayat 2

Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yangluas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara,dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus denganpersetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

Pasal 11 ayat 3

Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan undang-undang.

Pasal 17 ayat 4

Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementrian negara diatur dalam undang-undang

Pasal 22 C ayat 1

Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum.

Pasal 22 C ayat 2

Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlahSeluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah itu tidak lebih dari sepertiga jumlahanggota Dewan Perwakilan Daerah.

Pasal 22 C ayat 3

Dewan Perwakilan Daerah bersidang sedikitnya sekali

Page 27: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

dalam setahun.Pasal 22 C ayat 4

Susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Daerah diatur dengan undang-undang.

Pasal 22 D ayat 1

Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Dewan Perwakilan RakyatRancangan Undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dandaerah, pembentukan dan pemakaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber dayaalam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangankeuangan pusat dan daerah.

Pasal 22 D ayat 2

Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas Rancangan undang-undang yang berkaitandengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan pemekaran, danpenggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,serta perimbangan keuangan pusat dan daerah; serta memberikan pertimbangan kepadaDewan Perwakilan Rakyat atas rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanjanegara dan Rancangan undang-

Page 28: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, danagama.

Pasal 22 D ayat 3

Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undangmengenai: otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubunganpusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama sertamenyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai bahanpertimbangan untuk ditindaklanjuti.

Pasal 22 D ayat 4

Anggota Dewan Perwakilan Daerah dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syaratdan tata caranya diatur dalam undang-undang.

Pasal 22 E ayat 1

Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiaplima tahun sekali.

Pasal 22 E ayat 2

Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat,Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat

Page 29: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Daerah.Pasal 22 E ayat 3

Peserta pemilihan umum untuk memilih

anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan

anggotaDewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai politik.

Pasal 22 E ayat 4

Peserta pemilihan umum untuk memilih

anggota Dewan Perwakilan Daerah

adalahperseorangan.

Pasal 22 E ayat 5

Pemilihan umum diselenggarakan oleh

suatu komisi pemilihan umum yang

bersifatnasional, tetap dan mandiri

Pasal 22 E ayat 6

Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur dengan undang-undang.

Pasal 23 ayat 1

Anggaran pendapatan dan belanja ditetapkan tiap-tiap tahun dengan undang-undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui anggaran yang diusulkan pemerintah, maka pemerintah menjalankan anggaran tahun yang lalu.

Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negaraditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka danbertanggungjawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pasal 23 ayat 2

Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang.

Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presidenuntuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbanganDewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pasal 23 ayat 3

Macam dan harga mata uang ditetapkan

Apabila Dewan Perwakilan Rakyat

Page 30: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

dengan undang-undang.

tidak menyetujui Rancangan anggaran pendapatan danbelanja negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu.

Pasal 23 A Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undangundang.

Pasal 23 C Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.

Pasal 23 E ayat 1

Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satubadan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.

Pasal 23 E ayat 2

Hasil pemeriksa keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, DewanPerwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,sesuai dengan kewenangnnya.

Pasal 23 E ayat 3

Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan sesuaidengan undang-undang.

Pasal 23 F ayat 1

Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat denganmemperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh Presiden.

Page 31: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Pasal 23 F ayat 2

Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan dipilih dari dan oleh anggota.

Pasal 23 G ayat 1

Badan Pemeriksa Keuangan berkedudukan di Ibukota negara, dan memiliki perwakilan disetiap provinsi.

Pasal 23 G ayat 2

Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan Pemeriksa Keuangan diatur dengan undang-undang.

Pasal 24 ayat 1

Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman menurut undang-undang.

Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakanperadilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

Pasal 24 ayat 2

Susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman itu diatur dengan undang-undang.

Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yangberada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuahMahkamah Konstitusi.

Pasal 24 A ayat 1

Mahkamah Agung berwenang menjadi pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangandi bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenanglainnya yang diberikan oleh undang-undang.

Pasal 24 A ayat 2

Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil,professional, dan berpengalaman di bidang hukum.

Page 32: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Pasal 24 A ayat 3

Calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat untukmendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden.

Pasal 24 A ayat 4

Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung.

Pasal 24 A ayat 5

Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum acara Mahkamah Agung serta badanperadilan dibawahnya diatur dengan undang-undang.

Pasal 24 B ayat 1

Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agungdan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan,keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

Pasal 24 B ayat 2

Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman dibidang hukumserta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela.

Pasal 24 B ayat 3

Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuanDewan Perwakilan Rakyat.

Pasal 24 B ayat 4

Susunan, kedudukan, dan keanggotaan Komisi Yudisial diatur

Page 33: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

dengan undang-undang.

Pasal 24 C ayat 1

Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yangputusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar,memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan olehUndang-Undang Dasar, memutuskan pembubaran partai politik, dan memutuskanperselisihan tentang hasil pemilihan umum.

Pasal 24 C ayat 2

Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyatmengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar.

Pasal 24 C ayat 3

Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yangditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh Mahkamah Agung,tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden.

Pasal 24 C ayat 4

Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh Hakim konstitusi.

Pasal 24 C ayat 5

Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang

Page 34: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

tidak tercela, adil,negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagaipejabat negara.

Pasal 24 C ayat 6

Pengangkatan dan pemberhentian hakim konstitusi, hukum acara serta ketentuan lainnyatentang Mahkamah Konstitusi diatur dengan undang-undang.

Amandemen

Keempat

Pasal 2 ayat 1

Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat, ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang.

Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang pilih melalui pemilihan umum dan daitur lebih lanjut dengan undang-undang.

Pasal 6 A ayat 4

Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Pasal 8 ayat 3

Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, pelaksana tugas

Page 35: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan secara bersama-sama. Selambat-lambatnya tigapuluh hari setelah itu, Majelis Permusyawaratan Rakyat menyelenggarakan sidang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai akhir masa jabatannya.

Pasal 11 ayat 1

Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.

Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.

Pasal 16 (1) Susunan Dewan Pertimbangan Agung ditetapkan dengan undang-undang.(2) Dewan ini berkewajiban memberi jawab atas pertanyaan Presiden dan berhak memajukan usul kepada pemerintah.

Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutanya diatur dalam undang-undang.

Pasal 23 B Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 23 D Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan

Page 36: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

independensinya diatur dengan undang-undang.

Pasal 24 ayat 3

Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-undang.

Pasal 31 ayat 1

Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.

Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

Pasal 31 ayat 2

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang.

Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

Pasal 31 ayat 3

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

Pasal 31 ayat 4

Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari aggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.

Pasal 31 ayat 5

Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Page 37: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Pasal 32 ayat 1

Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.

Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan mesyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.

Pasal 32 ayat 2

Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

Pasal 33 ayat 4

Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Pasal 33 ayat 5

ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Pasal 34 ayat 1

Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Pasal 34 ayat 2

Negara mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.

Pasal 34 ayat 3

Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan

Page 38: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

fasilitas pelayanan umum yang layak.

Pasal 34 ayat 4

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Pasal 37 ayat 1

Untuk mengubah Undang-Undang Dasar sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat harus hadir.

Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Pasal 37 ayat 2

Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota yang hadir.

Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.

Pasal 37 ayat 3

Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Pasal 37 ayat 4

Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya limapuluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Pasal 37 ayat 5

Khusus mengenai bentuk negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat

Page 39: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

dilakukan perubahan.Aturan PeralihanPasal 1

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengatur dan menyelenggarakan kepindahan pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia.

Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.

Aturan PeralihanPasal 2

Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.

Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.

Aturan PeralihanPasal 3

Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung.

Aturan TambahanAyat 1 menjadi Pasal 1

Dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan Asia Timur Raya, Presiden Indonesia mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar ini.

Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003.

Aturan TambahanAyat 2 menjadi Pasal 2

Dalam enam bulan sesudah Majelis Permusyawaratan Rakyat dibentuk, Majelis itu bersidang untuk menetapkan Undang-Undang Dasar.

Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal.

Page 40: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

B. Perilaku konstitusional dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara

Konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan hal yang penting. Oleh karena itu, bangsa Indonesia sudah memiliki konstitusi sejak kemerdekaan dari UUD 1945, konstitusi RIS, UUDS 1950, sampai UUD 1945 hasil amandemen. Konstitusi negara tidak hanya sekedar teks-teks yang tertuang dalam suatu naskah. Konstitusi diharapkan bisa hidup dalam

Page 41: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Atau dengan kata lain, konstitusi benar-benar harus ditaati dan dijalankan oleh segenap komponen negara.

Para penyelenggara negara wajib taat dan melaksanakan semua yang digariskan oleh konstitusi. Demikian juga halnya dengan warga negara harus taat pada konstitusi. Ketaatan terhadap konstitusi ini diwujudkan dalam perilaku konstitusional. Perilaku konstitusional adalah perilaku-perilaku yang senantiasa berdasar dan hanya berpijak pada aturan-aturan penyelengaraan bernegara yang tertuang dalam UUD 1945. Perilaku konstitusional juga dapat diartikan sebagai perilaku yang sesuai dengan konstitusi negara. Sebaliknya, perilaku inkonstitusional adalah perilaku yang menyimpang dari konstitusi negara.

Sebagai warga negara yang baik adalah warga negara yang memiliki kesetiaan terhadap bangsa dan negara, yang meliputi kesetiaan terhadap ideologi negara, kesetiaan terhadap konstitusi, kesetiaan terhadap peraturan perundang-undangan, dan kesetiaan terhadap kebijakan pemerintah. Oleh sebab itu, maka setiap warga Negara harus dan wajib untuk memiliki prilaku positif terhadap konstitusi, yang mempunyai makna berperilaku peduli atau memperhatikan konstitusi (UUD), mempelajari isinya, mengkaji maknanya, melaksanakan nilai-nilai yang terjandung didalamnya, mengamalkan dalam kehidupan, dan berani menegakkan jika konstitusi dilanggar.

Perilaku konstitusional wajib dimiliki dan diterapkan oleh semua warga negara, karena perilaku konstitusional dapat menciptakan keadaan yang tertib, disiplin, dan sesuai dengan hukum.

Berikut adalah contoh sikap konstitusional :A.   Perilaku Konstitusional Bagi Penyelenggaraan Negara

Berdasarkan konstitusi yang berlaku di Indonesia saat ini penyelenggaraan Nagara dilaksanakan oleh lembaga-lembaga Negara meliputi : MPR, Presiden, Kementrian Negara, DPR, DPD, KPU, Badan Pemeriksa Keuangan, MA, MK, TNI, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.Lembaga-lembaga penyelenggara Negara tersebut melaksanakan tugas atau kewajibannya berdasarkan wewenang yang dimiliki berdasarkan ketetapan konstitusi lain :

1.     MPR           Mengubah dan menetapkan UUD

         Melantik Presiden dan Wakil Presiden          Memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD         Mengubah dan menetapkan UUD         Melantik Presiden dan Wakil Presiden          Memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD2.    Presiden dan Kementrian Negara

           Tidak pernah menghianati Negara           Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas sebagai Pres dan Wapres           Mengajukan rancangan UU kepada DPR           Menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU

3.     Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)                Bersidang sedikitnya sekali dalam setahun                Membentuk undang-undang                Membahas rancangan undang-undang bersama dengan Presiden

4.     Dewan Perwakilan Daerah (DPD)                Mengajukan rancangan undang-undang tentang otonomi daerah, hubungan antar pusat dan

daerah                Pembentukan dan pemekaran atau penggabungan daerah, dan lain-lain kepada DPR

5.     Komisi Pemilihan Umum (KPU)                Menyelenggarakan pemilu yang langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil

6.     Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Page 42: Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

                Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara                Menyerahkan laporan hasil pemeriksaan kepada DPR, DPD, DPRD

7.     Mahkamah Agung (MA)                Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang

8.     Mahkamah Konstitusi (MK)Memutuskan sengketa kewenangan yang diberikan UUD

                Memutuskan pembubaran partai politik, perselisihan tentang hasil pemilihan umum9.     Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia

                Mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan serta kedaulatan Negara                Menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat

B.  Perilaku Konstitusional Warga Negara1.     Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain.2.    Mematuhi dan menaati peraturan yang berlaku, baik peraturan lalu lintas, sekolah, dan lain

sebagainya.3.    Tidak main hakim sendiri.4.    Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.5.    Adanya keterbukaan dan etika dalam menghadapi suatu permasalahan.6.    Mengembangkan sikap sadar dan rasional.7.    Menjalin persatuan dan kesatuan melalui berbagai kegiatan.8.    Pelaksanaan pemilihan umum secara transparan, jujur, adil, dan bebas, serta sesuai dengan

peraturan yang berlaku.9.    Pengambilan keputusan dengan musyawarah atau pemungutan suara, tidak dengan money

politic, suap, kolusi, dan intimidasi.10. Pelaksanaan demonstrasi atau aksi-aksi secara damai bukan dengan kekerasan, infiltrasi, atau

revolusi.11.  Membayar pajak tepat waktu12. Ikut melaksanakan pembelaan negara sesuai dengan kemampuan, hak dan kewajiban.13. Memberikan kritik atau saran kepada pemerintah melalui wakil rakyat.

Berikut adalah contoh perilaku inkonstitusional yang perlu dihindari dalam kehidupan berbangsa dan bernegara :

1.     Melanggar apa yang menjadi isi Konstitusi atau melanggar aturan dan norma yang telah ditetapkan di dalam konstitusi.

2.    Menyalahgunakan konstitusi untuk kepentingan pribadi atau kelompok, ataupun untuk memperkaya diri sendiri (korupsi).

Perilaku konstitusional harus dilaksanakan oleh penyelenggara dan warga negara secara seimbang. Untuk mengembangkan perilaku konstitusional, pertama kali dengan mengetahui dan memahami aturan-aturan penyelenggaraan negara yang tecantum dalam UUD 1945. Oleh karena itu, sosialisasi UUD 1945 kepada seluruh warga negara harus dilaksanakan secara efektif melalui kegiatan pembelajaran di sekolah.