pancasila sebagai ideologi persatuan dalam ... · menjunjung tinggi kesatuan, meskipun negara. dan...
TRANSCRIPT
Pengembangan Budaya
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGIPERSATUAN
DALAM RANGKAPENGEMBANGANBUDAYA NASIONAL
Oleh: Rizal Mustansyir
6
Pendabuluan
Perbincangan. rnerigenai budaya nasional di Indonesia, tidak bisaterlepas dari eksistensi bangsa Indonesia yang· senantiasa dihadapkanpada proses becoming (menjadi). Budaya nasional bukan barang jadi,melainkan selalu dalam proses "menjadi" melalui dinamika kehidupanbangsa Indonesia di tengah pergaulan antar suku, aritar bangsa danpergumulan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sejak awal pergerakan nasional yang ditandai dengan' munculnyaBudi Utomo (1908), bangsa Indonesia mencoba meredakan setiapkonflik yang mungkin timbul, yang kiranya dapat mengganggupergerakan kemerdekaan Indonesi~. Kemungkinan timbulnya konflikpada masa itu lebih banyak disebabkan semangat primordialisme yangberlebih-Iebihan. Semangat sumpah pemuda 28 Oktober. 1928merupakan salah satu momentum untukmeredakan konflik yang dapatditimbulkan oleh sikap primordialistik yang sempit.
Keanekaragaman adat istiadat, budaya dan 'agama di Indonesia inimerupakan kenyataan yang' tidak dapat dipungkiri lagi. Namun tidakberarti bahwa keanekaragaman itu sendin merupakan satu-satunyapemicu timbulnya konflik . Konflik itu lebih banyak ditimbulkan oleh sikapketertutupan dalam bentuk membesar~besarkan rasa· kedaerahan,kesukuan, keagamaan. Keterbukaan dalam bentuk kemauan menjalinkomunikasi antara pihak yang satu dengan yang lainnya akanmenciptakan suatu situasi dan kondisi harmonis. Di sinilah budayanasional seharusnya mampu berperan sebagai wadah pemersatu atauwahana dialog untuk menembus ketertutupan masing-masing daerah.
Di samping ~ budaya nasional tidak lagi terkungkung dalam relasiantar daerah, melainkan meluas pads relasi antar bangsa. Inkulturasidan akulturasi budaya ikut mewamaicorak budaya nasionat Di sinitahdipertukannya .alat pemersatu bangsa yang sungguh-sungguh dapat
PengembanganBudaya 7
menjaga karakteristik·· bangsa, namuntidak sampai menjadikan bangsaterkurung pada wawasan sempityangbercorak chauvinisms. Oi sinilahPancasila berperan sebagai ·ideologi pemersatu bangsa yang ·menjadiwadah bagi keberagamanetnis di Indonesia, karena diangkat danragam pengalaman bangsa Indonesia. Oleh karenaitu makalah ini akanmenelusurimasalahb-udaya di Indonesia.
L Masalah· Budaya Dl Indonesia
-Budayanasionalmerupakan salah satu masalah crusial diIndonesia, karena bangsalndonesi.a terdiriatas
omulti etnik dengan
berbagai adat istiadat, budaya danagama. ApabUaberbicara tentangbudayanasional, makatidak dapatdipisahkan dari perbincanganmengenai kedudukan suatubangsayang secara de/acto dan de jurememiliki kemerdekaan secara politik,hidup dalam suatu wilayahkekuasaan sendiri danmemiUki perraerintahan yang otonom. B~rbicara
tentang budaya· di Indonesia berartiO
menguraikemajemukanataukeberagamansebagai salah satu karakteristik yang ada.
Budaya nasional cukup mendapat perhatian dari para pendirinegara, karena merekamenyadaribahwa Indonesia .terdiri .dariberanekaragam·sukubangsa. Oleh karena itu dalam pasal 32 UUD ·1945disebutkan ·bahwa kebudayaan nasional ialahkebudayaan yangdidasarkan atas kebudayaan-kebudayaan ·daerah yang ada. di seluruhIndonesia,serta .berkembang sepanjang sejarah. ,Kebudayaannasionaldipandangsebagaipuncak-puncakkebudayaan daerah.Unsur-unsurkebudayaan· dan luar diterima, sejauh tidak bertentangan dengan budaya
° nasional.untuk memperkayakebudayaan nasional itu sendin.Kemungkinan timbulnyakonflik .di· antara ·budaya-budaya daerah
memangmasih terbuka, namuQ tidak berarti jalan .keluar untukmengatasinya sudahbuntu. Kunci utama. untuk .mengatasi konflikantarbudaya daerah itu dapat dilakukan° melalui pencarian simbol yang dapatmempersatukan keberagaman itu ke dalam kesatuan. Bhinneka TunggalIka merupakansimbol yangmenampung keanekaan dalam keikaan,keberagaman dalam kesatuan. Ruang gerakantara keberagaman dankesatuan dalam BhinnekaTunggallka adalah suatuharmoni, salingmelengkapi. Eka Dharmaputera (1992) merumuskan konsep harmonisebagaidunia yang stabil berdasarkan konflik atau sebagai teonmengendaUkan konflik.Konflik dilihat sebagai isikeserasian, bukannyaseb~gai lawana Konflik harus dijinakkan. Keserasian dan kese rasanbukanlah ketika konfUk diatasi den sintese lebihtinggi, tetapi ketika konflik sedapat mungkin J"@eir\lln"~~fl
Pengembangan·Budaya 8
Hardono Hadi (1993) memandang tulisan Bhinneka Tunggallka itusebagai kondensasi dan seluruh makna yang termuat dalam lambangnegara Indonesia. Kenyataan sebagai satu bangsa yang terdiri dariberanekaragam adalah hal yang paling mendasar bagi keberlangsunganbangsa Indonesia. Oleh karena itu makna kesatuan dankeanekaragaman harus dicari sumber dan muaranya. la merupakansemboyan. atau pemyataan jiwa dan semangat bangsa Indonesia yangmenjunjung tinggi kesatuan, meskipun negara. dan bangsa Indonesiaterdiri dan keanekaragaman yang begitu kompleks. Keanekaragaman didalam segala aspek kehid~pan tidak dilihat sebagai ancaman bagikesatuan bangsa Indonesia. Tetapi justeru keanekaragaman itudiharapkan mampu berperan sebagai sumber kekayaan bagi bangsaIndonesia sepanjang sejarahnya.
Dengan demikian masalah budaya di Indonesia dapat diibaratkandengan sebuah mata uang pada kedua belah sisinya. Kesatuan tidakmungkin ada tanpa keanekaragaman, sebaliknya keanekaragamanmemerlukan kesatuan sebagai pembentuk opini.
ll. Masalah NasiQoalisme
Pembahasan mengenai nasionalisme dapat dipahami secara jernihapabila dimengerti apa yang dimaksud dengan bangsa (nasion). Bangsa(nasion) menurut Renan didefinisikan sebagai berikut:
"suatu jiwa, suatu asas spiritUaL Suatu nasion adalah suatu solidaritas yang
besar, yang terbentuk oleh perasaan yang timbul sebagai akihat
pengorbanan-pengorbanan yang telah dibuat dan yang dalam masa depan
bersedia dibuat lagi. Suatu nasion dianggap mempunyai suatu masa lampau;
akan te~pi ia melanjutkan dirinya dalam masa sekarang ini dengan suatu
kenyataan yang jelas; persetujuan,. keinginan yang dinyatakan dengan jelas
untuk melanjutkan kehidupan bersama (Hans Kohn, 1965: 135).
kesatuantalah dijalani ol~h
r'\"'\o.ll"'\\/~'lo ...II"}LI".'''-iIll.. bahwasuatu n ra, hidup di
bawah rejim atau pemerhitahan yang sarna mempunyai suatukepentingan-kepentingan bersama; kolektivitas dan penduduk diwilayah dengan tradisi, aspirasi dan kepentingan bersama, dan tunduk
PengembanganBudaya .9
bawah suatukekuatan pusat yang bertugas mempertahankan kesatuandan kelompok tersebut (Hobsbawm, 1993: 18).
~>DhanieIDhakidae (1986: 70) 'mengatakanbahwa nasionalismemerupakan ekspresi hubungan antsra darah dan tanah. la melihatnasionalisme sebagai suatu proses yang dalamdlrinya terikat pada suatusituasi historis.Nasionalisme,adalahsebuah ideologi dalampengertianseperangkat keyakinanyang berorientasi pada tingkah .Iaku danperbuatan.Nasionalismedalam pengertian ini menurut Dhaniel,mempunyaidinamika dalamdialektika tersendiri. .' Karena .itu dalamsetiap·kurun waktu,·setiapgenerasi, nasionalisme'itumunculdalam dimensiyang 'khas. Sebelumpenjajahan· (masapra kemerdekaan),nasionalismetampil sebagai ideologi penantang dalam dimensikesatuan danpersa~uan dialektis untuk' mengusir penjajahan.Masa sesudahkemerdekaan (pascakemerdekaan),nasionalismemewuJudkan dirinyadalam usaha untuk melepaskan diri dari cengkeraman ekonomi kolonial.Ancaman terhadap nasionalisme dalamkurun waktu pasca kemerdekaanini adalah gurita raksasaekonomi yangmelilitkehidupan bangsa....bangsadi nagara sedang berkembang, termasuk Indonesia.
Nasionalisme atau kesadaran nasional (National Bewustzijn)merupakan kunci utama untuk mengatasi keberagaman adat istiadat,budaya· dan agama yang ada di .Indonesia. Tanpa nasionalisme sebagaialat pemersatu, suHt sekali untuk mencari titik temu dari berbagaikebiasaan yang berasal dan multi etnik. Nasionalisme dalamhal ini dapatdipandang sebagai komitmen moral .bangsa Indonesia untuk tidakmemandangperbedaanitu seb~gai konflik, melainkan ~ebagai
kenyataan yang ··tak dapat ditolak, Juga. sebagai 'kekayaan yang penuhdengan dinamikahidup. Sartono (1992) mengemukakan limaprinsipyang selalu termuat dalam nc;lsi<;>nalisme, yaitu:
10
khas ini dibangun atas dasar persamaan nasib, sehingga tercipta jatidiribangsa (national identity). lima, prestasi (performance) dalam a nilaiatau kualitas yang diperlihatkan dalam su tindakan sehinggamenimbulkan kekaguman pada bangsa lain. Sebagai c h: industripesawat terbang nusantara (IPTN) yang dipimpin oleh Habibie memilikiprestasi dan reputasi intemasional yang mengundang kekagumanbangsa lain "terhadap prestasi bangsa Indonesia di bidang teknologipesawat terbang.KeUma prinsip nasionalisme' ini saling terkait satu sarna lain dalammembentuk wawasan dan kesadaran nasianal.
III. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI PERSATUAN
Soerjanto (1992) menunjukkan salah satu peranan Pancasila yangpaling menonjol sejak permulaan penyelenggaraan nagara RepublikIndonesia adalah fungsinya dalam mempersatukan seluruh rakyatIndonesia menjadi bangsa yang berkepribadian dan percayapada dirisendin. Soe~anto (1992) dalam pidato pengukuhan Guru Besar diUniversitas Indonesia mensinyalir bahwa kondisi masyarakat Indonesiasejak permulaan hidup kenegaraan adalah serbamajemuk. MasyarakatIndonesia bersifat multi etnik, multi relijius dan multi ideologis.Kemajemukan tersebut menujukkan adanya berbagai unsur yang salingberinteraksi. Berbagai unsur inimerupakan benih-benih yang dapatmemperkaya khasanah budaya untuk membangun bangsa yang kuat,namun sebaliknya ia juga' melihat bahwa kemajemukan itu dapatmemperlemah kekuatan bangsa dengan berbagai percekcokan sertaperselisihan. Oleh karena itu ia menilai proses hubungan sosial perludiusahakan agar be~alan secara sentripetal, agar te~adi sepertisemboyan pe~uangan: 'Samenbundeling van aile Krachten ,I. Disinipersatuan atau kesatuan memegang peranan yang sangat penting
Bahtiar (1980) 'mengatakan· bahwa untuk membina rasakebangsaan dapat ditempuh melalui hirarki sibemetika yang
hubungan antar sistem budaya, sosial,,....f",..,I~lI""IltV Sistem budaya terdiri atas
9 dianut nilai-nilaioman laku ~6P"lla""l
sebagainya~"' .......... .,.,."-"' ..,,"'.. -...,, LI~I.;:2~L4,~!I. p~9ra~;aa,n, dan
yakni,
Pe'ngembangan Budaya 11
identitas diri orang yang bersangkutan yang menganggap. dirinya orangIndonesia. SeseQrang yang sungguh-sungguh menganggap dirinyaorang Indonesia, seharusnya lebih mengutamakan unsur-unsurkepribadiankeindonesiaan lebih daripada unsur-u'nsur kepribadiandaerah atau 'ssing. Sistem organik atsu jasmaniahdalam arti kesatuannasional tidak didasarkanataspersamaan ras, meskipun per~amaan rasdapat mempengaruhi kesatuan'. Sebab sulit sekaU untuk mengidentifikasi(menengarai) asli atau tidaknya seseorang(HarsyaBahtiar, 1980: 24).
IV.Pancasila Sebagai··Strategi Pengembangan Budaya Nasional
Pancasila sebagai ideologi .pemersatu sudah diakui dalam sejarahperjalanan bangsalndonesia. Namun yang l~bihpentingdalamera
globalisasisekarang lni adalah meningkatkan peran Pancasilasebagaistralegipengembangan budayanasional. Sebab bangsalndonesiayangsudah memilikiwawasankebangsaan tidak cukup berpuas din karenaberhasil mengatasi problem-problem intern, melainkan harusmengarahkanperhatianpada problem-problem eksternal berupapengaruhbudaya dari luar. Setiap sila dari Pancasila mengandungnilai-nUaiyangdiabstraksidari pengalamanhidupbangsa Indonesia.Pengalamanhidupiniharusbenar-benar teruji dalam seJarah perjalananbangsayang bersangokutan. Demikianpula halnyadengan Pancasilayangdian9katd,aripengalaman sejarah danbudaya·bangsa Indonesia.
Setiap siiaPancasilamemberiin'spirast, dasar. dinamika danvitalitas,kehidupan bagibangsa Indonesia,karenamasing-masing sUa'mengandung nilai-nilai yang bisa dipertanggung-jawabkan' baik' secaramoral maupunsecara kulturaL . ,
SilaKetuhanan Yang Maha Esa 'merupakan wahanabagi berbagaiagama yang tumbuh berkembang di Indonesia.· Kata Yang MahaEsamerupakan .tolok ukur yang· digariskanbagi penarikan gads batas yangtegas antara a9ama yang diakui dengan agama yang tidak diakui, yaknipenekanan pada aspek keesaan. Sila kemanusiaan yang adilberadab dimaksudkan
pada segi musyawarah merica ivoting, walaupun tidak mengingkarinya sarna ....,...,II''l.'Iilollll!'.
Pengembangan Budaya 12
Indonesia merupakan cita-cita yang digariskan olehpendiri negara. Ke n sebagal titik .omega atau cita-cita ideal
mengandung dimensi m.oral yang memerlukan perjuangan terusmenerus, tanpa mengenal titik hentL
V.PENUTUP
Bangsa indonesia memiliki ~epribadian tercerminmelalui Pancasila sebagai ideologi persatuan. Panca~na
sebagai ideologi persatuan diwujudkan dalam kemampuannya untukmenggalang semangat nasionalisme dan semangat persatuan diantarakeberagaman suku bangsa, multi etnik yang ada di Indonesia. Situasidan kondisi yang selalu berkembang membentuk jatidiri budaya nasionalsejak pra kemerdekaan. sampai pasca kemerdekaan. Tantanganterhadap budaya nasional dalam era pasca kemerdekaan. adalahperkembangan iptek yang melanda seluruh penjuru dunia. Arusperkembangan yang kuat ini ikut pula mempengaruhi pola pikir dan polapandang bangsa Indonesia. Dleh karena itu Pancasila sebagai ideologipersatuan selalu relevan untuk membentuk' kepribadian bangsaIndonesia.
Pengembangan Budaya
DA~TARPUSTAKA
13
Daoed Joesoef, 1991, "Satu Kebudayaan Di Abad Iptek", dalam
KEBUDA YAAN, Nomor 01 Tabun 1 1991/1992, Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan, Jakarta.
DhanielDhakidae, 1986, "Nasionalisme DalamProses Mencari Art", dalam
Menguak·Mifos-Mitos Pembangunan, editor: .M. Sastraprateja,
J.Riberu dan Frans M. Parera, Gramedia, Jakarta.
Eka Dharmaputera, 1992,Pancasila Identitas Dan Modernifas, BPK
Gunung Mulia, Cetakan ke-4, Jakarta.
Hardono Hadi, 1993, Epistemologl Pancasils, Diktat Kuliah Program
Pasea Sarjana Uni~ersitasGadjahMada, Yogyakarta.
Harsya W.Bachtiar, 1980, "Bhinneka Tunggal lka· Dalam Kebudayaan dan
Masalah Kesatuan Bangsa IndonesiaII, dalam KEBUDA YAAN,
Nomor 1 TahuD 1 1980/1981, Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan, Jakarta.
Hobsbaum,E.J., 1992, Nasionalisme MenJe/ang .Abad XXI, Penerjemah:
Hartian Silawati, Tiara Wacana, Yogyakarta.
Pranarka,AMW., 1985, Sejarah Pernik/ran Tentang Paneasils, CSIS, .
Jakarta.
Sartono, 1992, Sejarah NasionaJ ·Kebudayaan Indonesia, Diktat Kulish
Program Pasea Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Jakrta.
Soerjanto,Hidup WA1t"l'~On'lO
DP-7
Segi I'Ulda02IJlD
,.,a~nC~ISIA'a :;j19D81Qa, Ideol i