panca indera teori

18
PANCA INDERA I. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum panca indera adalah mengenal mekanisme fisiologi dan sifat-sifat indera. II. Tinjauan Pustaka Panca indera merupakan sistem yang sangat penting bagi tubuh. Panca indera dibagi berdasarkan 3 kelompok, yaitu: a. Kemoreseptor Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra pembau (hidung) dan indra pengecap (lidah). b. Mekanoreseptor Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (telinga). c. Photoreseptor / Fotoreseptor Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra penglihatan atau mata. A. Indera Pendengaran (Telinga) 1

Upload: budiawanmilanisty

Post on 11-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

anfisman

TRANSCRIPT

PANCA INDERAI. Tujuan PraktikumAdapun tujuan dari praktikum panca indera adalah mengenal mekanisme fisiologi dan sifat-sifat indera.

II. Tinjauan PustakaPanca indera merupakan sistem yang sangat penting bagi tubuh. Panca indera dibagi berdasarkan 3 kelompok, yaitu:a. KemoreseptorKemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra pembau (hidung) dan indra pengecap (lidah).

b. MekanoreseptorMekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (telinga).

c. Photoreseptor / FotoreseptorPhotoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra penglihatan atau mata.

A. Indera Pendengaran (Telinga)Indera pendengar manusia adalah telinga, selain sebagai indera pendengar telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan. Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam.

1. Telinga LuarTelinga bagian luar terdiri atas daun telinga dan saluran telinga luar. Daun telinga tersusun atas tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada ujung paling bawah yaitu cuping telinga tersusun dari lemak.Daun telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk ke dalam telinga. Saluran telinga luar berfungsi menghasilkan minyak serumen.

Saluran telinga luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus untuk menjaga agar benda asing tidak masuk, dan terdapat kelenjar lilin yang berperan menjaga agar permukaan saluran telinga luar dan gendang telinga tidak kering.Di bagian akhir saluran telinga luar terdapat membran tipis yang memisahkan telinga luar dengan telinga tengah disebut membran timpani (selaput gendang).

2. Telinga TengahTelinga pada bagian tengah merupakan suatu ruang di dalam tulang pelipis, yang dilapisi jaringan mukosa. Pada telinga bagian tengah terdapat tulang-tulang pendengaran,yaitu tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang tersebut saling berhubungan melalui sendi dan berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju ke rongga telinga dalam. Saluran eustachius, saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan faring, saluran ini berfungsi menjaga keseimbangkan tekanan udara pada telinga luar dengan telinga tengah

3. Telinga DalamTelinga bagian dalam terdiri atas tiga bagian, yaitu jendela (tingkap), labirin, dan organ korti.Tingkap atau jendela pada telinga ada dua macam yaitu tingkap oval dan tingkap bulat (jorong). Telinga dalam terdiri dari rongga yang menyerupai saluran-saluran. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan rongga yang dilapisi membran disebut labirin membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian yaitu vestibula, koklea (rumah siput), dan tiga saluran setengah lingkaran.

Koklea merupakan suatu tabung berbentuk melingkar dan bergelung seperti cangkang keong serta berisi cairan limfa. Koklea terdiri atas tiga ruangan yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Skala vestibuli dan skala timpani mengandung cairan yang disebut perilimfe. Sedangkan skala media mengandung cairan endolimfe. Bagian dasar skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui suatu jendela berselaput yang disebut tingkap oval. Sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bundar.

Skala media terdapat diantara skala vestibuli dan skala timpani. Skala media bagian bawah dibatasi oleh membran basilaris. Diatas membran basilaris terdapat organ korti yang berisi ribuan sel rambut sebagai reseptor yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls.. Reseptor tersebut berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar (saraf auditori) dari saraf otak VIII.

B. Indera Pembau (Hidung)Hidung merupakan indera pembau pada manusia. Hidung adalah indera khusus yang terletak di dalam rongga hidung. Daerah sensitif pada indera pembau terletak di bagian atas. Struktur indera pembau terdiri dari sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel dan sel-sel pembau (sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai reseptor. Sel-sel olfaktori sangat peka terhadap rangsangan gas kimia (kemoreseptor).Sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak pada selaput lendir hidung, sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson membentuk berkas yang disebut saraf otak I (nervus olfaktori). Saraf ini akan menembus tulang tapis dan masuk ke dalam otak manusia.

Salah satu kelainan pada indera pembau adalah Anosmia. Akibat kelainan Anosmia ini indera pembau kita dapat kehilangan sensitivitas terhadap rasa bau, sehingga kita tidak bisa mencium bau dari sesuatu benda atau zat tertentu.Anosmia dapat disebabkan oleh penyumbatan rongga hidung akibat pilek, terdapat polip atau tumor di rongga hidung, sel rambut rusak akibat infeksi kronis dan gangguan pada saraf olfaktori.

C. Indera penglihatan (Mata)Alat indera penglihat pada manusia adalah mata. Indera penglihat (mata) disebut juga fotoreseptor karena mata sangat peka terhadap rangsangan cahaya. Mata memiliki sejumlah reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Selain itu terdapat alat tambahan yang terdiri dari alis mata, bulu mata, otot penggerak bola mata, kelopak mata dan kelenjar air mata.

Alis mata, terdiri dari rambut kasar melintang di atas mata, berfungsi untuk mempercantik wajah dan melindungi mata dari keringat yang mengalir dari dahi.Bulu mata, merupakan barisan rambut yang terdapat pada ujung kelopak mata, berfungsi melindungi bola mata dari masuknya debu dan partikel. Pada bulu mata terdapat kelenjar sebasea (kelenjar minyak) yang disebut kelenjar zeis, terletak pada akar bulu mata. Infeksi pada kelenjar sebasea disebut bintik (hordeolum).

Otot penggerak bola mata, pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang menghubungkan bola mata dengan tulang di sekitarnya. Otot ini berfungsi untuk menggerakkan bola mata, sehingga mata dapat mengerling ke kanan, kiri, atas, dan bawah. Kelopak mata, terdiri dari dua bagian yaitu pada kelopak mata atas dan kelopak mata bawah yang berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Mulai dari dalam nenuju ke arah luar, kelopak mata terdiri atas lima lapis, yaitu konjungtiva (selaput lendir yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan melapisi juga permukaan bola mata), kelenjar meibomian yang dapat menghasilkan lemak untuk mencegah pelekatan kedua kelopak mata, lapisan tarsal (lapisan jaringan ikat yang kuat untuk menunjang kelopak mata), otot orbikularis okuli (otot yang berfungsi menutup bola mata) dan jaringan ikat.

Kelenjar air mata, pada indera penglihatan kita di dalamnya terdapat Kelenjar air mata (Aparatus lakrimalis).Kelenjar air mata letaknya disudut lateral atas pada rongga mata, dan berfungsi untuk menghasilkan air mata. Dari kelenjar ini keluar kurang lebih dua belas duktus lakrimalis, yaitu saluran-saluran yang mengalirkan air mata menuju ke konjungtiva kelopak mata atas.

Bola mata, bola mata manusia berdiameter kira-kira 2,5 cm dengan 5/6 bagian nya terbenam dalam rongga mata dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak dari luar dengan bagian depan yang bening. Bola mata bagian luar tersusun atas lapisan jaringan ikat yang berwarna putih dan kuat yang disebut sklera dan lapisan dalam mempunyai pigmen tipis dan banyak pembuluh darah yang disebut koroid.

Sklera, dipermukaan sklera terdapat sel-sel epitel yang membentuk membran mukosa dan berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut kornea, dan berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk kedalam mata. Kornea dilindungi oleh selaput yang disebut konjungtiva, kornea tidak mengandung pembuluh darah tetapi banyak mengandung serabut saraf.

Koroid, yaitu lapisan tipis yang dibentuk oleh jaringan ikat yang mengandung banyak pembuluh darah dan sejumlah sel pigmen. Dengan adanya pembuluh darah koroid ini berperan sebagai penyuplai makanan kelapisan retina mata. Koroid terletak sebelah dalam sklera, bagian belakang lapiasan mata ini ditembus oleh saraf optik (saraf otak II).

Iris, merupakan selaput yang menggantung diantara lensa dan kornea. Iris dikenal sebagai selaput pelangi dan berperan mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam bola mata. Pengaturan ini berlangsung diluar kesadaran kita (otonom). Lubang bulat ditengah iris di sebut pupil. Didalamnya terdapat otot dilator pupil yang berfungsi untuk memperkecil diameter pupil. Iris banyak mengandung pembuluh darah dan pigmen, jumlah pigmen akan menentukan warna mata. Bila tidak ada pigmen maka mata kita akan berwarna merah. Jika ada sedikit pigmen maka mata kita akan berwarna biru. Jika jumlah pigmennya bertambah maka mata kita akan berwarna abu-abu, coklat, atau hitam.

Retina, merupakan lapisan terdalam dari bola mata. Retina terdiri dari tiga lapisan neuron yaitu lapisan sel batang dan sel kerucut, lapisan neuron bipolar dan lapisan neuron ganglion. Lensa mata terletak dibelakang pupil dan iris, berbentuk cembung, bersifat transparan, serta dikelilingi oleh jaringan yang mengikatnya (ligamentum suspensorium). Lensa mata terdiri atas lapisan serat protein. Apabila lensa mata menjadi keruh maka akan mengganggu penglihatan, ini disebut katarak.

D. Indera Pengecap (Lidah)Pada permukaan lidah terdapat tonjolan kecil yang disebut papila, sehingga permukaan lidah terlihat kasar. Lidah merupakan indra pengecap pada manusia, disinilah manusia bisa merasakan beberapa sensasi rasa dari makanan yang dimakan atau dirasakannya.

Berdasarkan bentuknya, papila dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:1. Papila filiformis adalah Papila yang berbentuk seperti benang halus, papila ini banyak terdapat pada bagian depan lidah.2. Papila fungiformisadalah Papila yang berbentuk tonjolan seperti kepala jamur, papila ini terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.3. Papila sirkumvalata adalah Papila yang bentuknya seperti huruf v terbalik dan terdapat pada pangkal lidah.

Di dalam setiap papila terdapat banyak tunas pengecap atau kuncup pengecap. Setiap tunas pengecap terdiri dari dua jenis sel yaitu sel penyokong yang berfungsi untuk menopang dan sel pengecap yang berfungsi sebagai reseptor dan memiliki tonjolan seperti rambut yang keluar dari tunas pengecap.Setiap tunas pengecap akan merespon secara maksimal terhadap salah satu rasa. Tunas pengecap dapat membedakan empat macam rasa, yaitu rasa manis, rasa pahit, rasa asam, dan rasa asin.

Tunas pengecap rasa manis lebih banyak terdapat di ujung lidah, tunas pengecap rasa pahit terletak di pangkal lidah, tunas pengecap rasa asam terletak di tepi belakang kiri dan kanan lidah, serta tunas pengecap rasa asin terletak di tepi depan kiri dan kanan lidah. Sejumlah tunas pengecap juga terdapat pada tenggorok dan langit-langit rongga mulut.

E. Indera Peraba (Kulit)Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis dan lapisan dermis.Lapisan Epidermis adalah lapisan luar yang terus berganti, tipis dan tidak mempunyai pembuluh darah ataupun sel saraf. Lapisan dermis terletak di bawah epidermis terdiri atas sel-sel yang longgar dengan letak yang berjauhan, serta banyak mengandung pembuluh darah. Pada bagian kulit terdapat reseptor khusus untuk dapat membedakan sentuhan, tekanan, temperatur (panas dan dingin), serta rasa sakit atau nyeri. Sebagian besar reseptor terletak pada lapisan dermis dan ada juga yang terletak pada lapisan epidermis. Pada ujung saraf tersebut ada yang terbungkus kapsul jaringan ikat (korpuskel) dan ada yang tidak terbungkus (ujung-ujung saraf bebas).

III. Alat dan BahanA. Alat Model anatomi telinga Model anatomi mata Pengukur pupil mata Lampu senter Pipet tetes Kartu snellen Garpu tala Kapas Penutup mata Penutup hidung Stopwatch Jam weker

B. Bahan Larutan kinin sulfat Larutan sukrosa Larutan natrium klorida Larutan asam asetat Bawang merah Cabe Roti Kamfer Minyak cengkeh Oleum mp Oleum citri

IV. Cara KerjaA. Penglihatan (visual)1. Anatomi mataAmati mata kambing/sapi lalu temukan bagian-bagian mata yang penting, terutama: Sclera, badan vilreous, Nervus opticus, lensa mata, cornea, retina, conjungtiva, iris, otot-otot mata ekstrinsik, bintik buta. Temukan juga bagian-bagian tersebut pada model anatomi mata manusia, kemudian cantumkan bagian-bagiannya.

2. Fisiologi Penglihatana. Refleks akomodasi1. Ukur pupil mata dan amati adanya perbedaan ukuran pupil mata di bawah sinar biasa dan sinar terang2. Ukur pupil mata bila mata melihat objek pada jarak 5 meter maupun 20 cm3. Buat tabel pengamatan

b. Titik dekat1. Fokuskan mata pada objek (mis: pensil/batang pengaduk) berjarak 1 meter2. Perlahan-lahan gerakkan objek mendekati mata sampai objek terlihat berganda3. Gerakkan kembali menjauh sampai objek tampak lagi sebagai objek tunggal. Jarak ini disebut titik dekat untuk akomodasi4. Buat tabel pengamatan

c. Bintik buta1. Tutup mata kiri, fokuskan mata kanan pada salib dengan jarak 60 cm.2. Dengan mata kanan tetap terfokus pada tanda salib, gerakkan gambar ini mendekati mata. Pada jarak tertentu bintik-bintik hitam akan hilang,tapi muncul kembali pada jarak yang lebih dekat. Hitung jarak ini.3. Buat tabel pengamatan

d. Ketajaman penglihatan1. Uji ketajaman penglihatan dengan kartu snellen yang ditentukan pada jarak yang ditentukan (bagi yang berkaca mata lakukanlah uji ini dengan tanpa kacamata)2. Ketajaman penglihatan dinyatakan sebagai: V=d/DD=Jarak pada mana huruf seharusnya dapat dibaca (mata normal)d=Jarak pada mana huruf dapat dilihat dengan jelas (dapat dibaca)

B. Kecap/rasa1. Anatomi2. Distribusi reseptor kecapDengan menggunakan satu tetes dari larutan dibawah ini,tentukan lokasi reseptor untuk empat jenis rasa lidah : larutan kinin sulfat 0,1%, larutan Sukrosa 5%, larutan asam asetat 1%, larutan natrium klorida 10%. Tiap kali setelah mengecap satu rasa,kumurlah dengan air tawar.

3. Nilai ambang rasaa. Larutan-larutan berikut merupak larutan yang memiliki ambang rasa lidah (pada rata-rata orang): pahit (Kinin 0,000008 M), manis (Sukrosa 0,1 M), asam (Asam klorida 0.009 M), asin (Natrium klorida 0,01 M)b. Seluruh anggota kelompok cobalah apakah hal ini benar,dengan meneteskan tiap tetes larutan pada lidah yang bersih.Sebelum dicicipi,larutan dipanaskan dulu 37C dan sewaktu mencicipi lidah tidak goyang.Lalu buat tabel pengamatan.C. Pendengaran1. Anatomi telinga2. Ketajaman Pendegarana. Pada saat meguji ini, ruangan harus sepi.b. Tempatkan seluruh jam yang berdetak pada telinga kanan salah satu anggota kelompok mata harus tertutup dan telinga kiri disumbat dengan kapas.c. Jauhkan jam perlahan-lahan,kemudian tentukan jarak dimana detak jam tepat tak terdengar lagi.d. Jauhkan jam tersebut sedikit lagi dan kemudian perlahan-lahan dekatkan kembali pada telinga.Tentukan jarak dimana detak jam tepat terdengar kembali.Apakah jarak yang diperoleh dengan kedua cara tersebut diatas sama besare. Lakukanlah hal yang sama pada telinga kiri dengan telinga kanan yang tersumbatf. Bandingkanlah ketajaman pendegaran telinga kanan dan kirig. Buat tabel pengamatan

3. Uji webera. Pukulkan sebuah garputala (sedapatnya dengan frekuensi 512 cps) pada lutut saudara, kemudian gigit garputala ini diantara gigi, dengan bibir terbukab. Catat apa yang dirasakan

4. Uji keseimbangana. Satu orang anggota kelompok berdiri tegak,kemudian merapatkan kakinya dan menutup matanyab. Dalam keadaan demikian,catat apakah ia sanggup berdiam selama 5 menit tanpa gerakc. Bila alat keseimbangan dalam keadaan tidak baik,maka seseorang tidak sanggup memelihara keseimbangannya.D. Penciuman1. Anatomi Lidah2. Adaptasi penciumana. Tutup mata salah satu anggota kelompokb. Cium kamfer pada satu lubang hidung lubang hidung lainnya ditutupc. Apakah bau tersebut langsung tercium?d. Bila diciumkan terus-menerus, catat waktu yang dibutuhkan sampai subjek tak dapat lagi mendeteksi bau tersebut (waktu adaptasi)e. Langsung minta kepada subjek agar ia membedakan/mengenali bau minyak permen dan minyak cengkeh dengan lubang hidung yang telah teradaptasi.f. Catat pengamatan saudara dan cari landasan teorinyag. Adaptasikan lagi salah satu lobang hidungnya dengan kamerh. Catat pengamatan dan buat tabel pengamatan

4. Interaksi rasa dengan penciumana. Tutup kedua lubang hidung subjek dan kedua matanyab. Pada lidah subjek yang terjulur, tempatkan bergantian potongan-potongan,bawang merah, cabe dan roti c. Apakah dapat diidentiikasi makanan-makanan ini?d. Ulangi dengan lubang hidung terbuka

E. Visceral refleks1. Refleks foto-pupilSaudara menutup kedua mata,teman saudara member sinar pada mata saudara.Bukalah mata saudara setelah disinari dan diukur besar pupil mata saudara. Bandingkan dengan diameter pupil mata saudara sebelum disinari. Saraf cranial apa sajakah yang terlibat dalam respon tersebut?

12