paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

135
PALEONTOLOGI Oleh: Hita Pandita Program Studi: Teknik Geologi (S-1) Sekolah Ting gi Teknologi Nasional Yogyakarta

Upload: putra-herianto

Post on 11-Aug-2015

168 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pdf tentang paleontologi serta paleontologi dalam paleontologi dan paleontologi jadi paleontologi adalah paleontologi

TRANSCRIPT

Page 1: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

PALEONTOLOGI Oleh: Hita Pandita Program Studi: Teknik Geologi (S-1) Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Page 2: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

ANALISIS INSTRUKSIONAL 1. 2. 3. Pendahuluan Sejarah Paleontologi & Konsep Dasar Aplikasi Paleontologi 6. 5. 4. Filum Protozoa Taksonomi Proses Pemfosilan 7. 8. 9. Filum Coelenterata Filum Moluska Filum Brachiopoda 12. 11. 10. Vertebrata Filum Echinodermata Filum Arthropoda 13. Fosil Jejak

Page 3: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KAJIAN PUSTAKA Buku Teks: 1. Briggs, D.E.G., and Crowther, P.R., 1996, Palaeobiology a Synthesis, The Pala eontological Association 2. Lehman, U., 1985, Invertebrate of Paleontology, Free man & Company, San Francisco 3. Raup, D., and Stanley, S., 1971, Principle of Pa leontology, Freeman & Company, San Francisco Referensi : 1. Ekdale, A.A., Broomley, R.G. and Pemberton, S..G., 1984, Ichnology: The Use o f Trace Fossils in sedimentology and Stratigraphy, SEPM, Tulsa-Oklahoma. 2. Bemm elen, R.W. van, 1949, The Geology of Indonesia, The Hague, Martinus Nijhoff, vol . IA.

Page 4: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

PENILAIAN No. 1. Kehadiran Mahasiswa Deskripsi Penilaian Bobot (%) 10 3. Tugas-tugas dan diskusi 20 4. Ujian Tengah Semester (UTS) 30 5. Ujian Akhir Semester (UAS) 40 Jumlah 100%

Page 5: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

PENDAHULUAN PENGERTIAN/DEFINISI Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan masa lampau. Paleo = masa lampau, Onto = kehidupan, logos = ilmu Shrock & Twenhofel (1952): Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keh idupan masa lampau dalam skala umur geologi. BATASAN Studi Paleontologi dibatasi oleh skala waktu geologi yaitu umur termuda adalah K ala Holosen (0,01 jt. th. yang lalu).

Page 6: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

OBYEK STUDI : Fosil, sisa atau jejak organisme yang terawetkan di dalam lapisan kerak bumi, ya ng terawetkan oleh proses-proses alami, dan dibatasi oleh umur termuda pada Kala Holosen.

Page 7: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

GEOLOGI DAN PALEONTOLOGI Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi meliputi prosesproses pembentu kannya dan gejala-gejala yang ada di dalamnya. Di dalam mempelajarinya terdapat tiga pilar ilmu yang diperlukan, yaitu: Paleontologi-Stratigrafi, Mineral-Batuan , dan Struktur Geologi.

Page 8: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

FOSIL Sisa atau jejak organisme yang terawetkan di dalam lapisan kerak bumi, yang tera wetkan oleh proses-proses alami, dan dibatasi oleh umur termuda pada Kala Holose n. Ada 4 faktor untuk disebut sebagai fosil : 1. 2. 3. 4. Sisa atau Jejak Organi sme. Contoh: tulang, cangkang, footprint, dll Terawetkan di dalam batuan atau ke rak bumi. Terawetkan secara alami. Contoh: fosil Stegodon di daerah Sangiran Umu r fosil tidak lebih muda dari Holosen (+ 10.000 th).

Page 9: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi
Page 10: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

UKURAN FOSIL Berdasarkan ukurannya dalam mempelajari fosil dibedakan menjadi dua , yaitu Mikrofosil, dan Makrofosil 1. Mikrofosil, jika dalam mengamati diperluka n mikroskop. 2. Makrofosil, jika dalam mengamati cukup menggunakan mata tanpa al at bantu.

Page 11: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Proses Pembentukan Fosil Ada 3 faktor yang mempengaruhi dapat tidaknya suatu organisme terawetkan menjadi fosil. Keempat faktor tersebut adalah: 1. Biologis, predator dan bakteri scaven ger selalu ada di semua lingkungan. Mencegah terawetkannya tubuh suatu organisme 2. Fisik/Mekanik, fosil sulit terbentuk pada lingkungan dengan energi sedimenta si yang kuat. 3. Kimiawi, faktor kimiawi bisa menjadi pendukung untuk terjadinya proses pemfosilan, misal replacement pada cangkang/tulang. Namun dapat menjadi faktor perusak, misalnya leaching.

Page 12: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SEJARAH PERKEMBANGAN PALEONTOLOGI Oleh: Hita Pandita Program Studi: Teknik Geologi (S-1) Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Page 13: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Strabo (58 SM 25 M), melihat kenampakan seperti beras pada batugamping yang digu nakan untuk membangun piramid. Fosil tersebut kemudian dikenal sebagai Nummulite s. Abbe Giraud de Saulave (1777) Law of Faunal Succession (Hukum Urut-urutan fauna) Jenis-jenis fosil itu berada sesuai dengan umurnya. Fosil pada formasi terbawah tidak serupa dengan formasi y ang di atasnya.

Page 14: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Chevalier de Lamarck (1774 - 1829), Pencetus Hipotesa Evolusi Organisme melakukan perubahan diri untuk beradaptasi d engan lingkungannya. Baron Cuvier (1769 1832) Penyusun sistematika Paleontologi (Taksonomi)

Page 15: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

William Smith (1769 - 1834), Law of Strata Identified by Fossils (Hukum Mengenali Lapisan Dengan Fosil Kemene rusan suatu lapisan batuan dapat dikenali dari kandungan fosilnya. Charles Robert Darwin (1809 - 1882) Perubahan makhluk hidup disebabkan oleh adanya faktor seleksi alam

Page 16: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KONSEP-KONSEP DASAR PALEONTOLOGI

Taksonomi Konsep Spesies Filogeni Metode Identifikasi

Page 17: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

TAKSONOMI Taksonomi adalah pengelompokan organisme berdasarkan kesamaan ciri fisik tertent u. Dalam penyebutan organisme sering dipergunakan istilah taksa apabila tingkata n taksonominya belum diketahui. Unit terkecil dalam taksonomi adalah spesies, se dangkan unit tertinggi adalah kingdom. Diantara unit-unit baku dapat ditambahkan super jika terletak di atas unit baku, contoh: super kingdom, merupakan unit ya ng lebih tinggi dari kingdom. Jika ditambahkan sub terletak di bawah unit baku, contoh: sub filum, terdapat di bawah unit filum.

Page 18: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Kingdom Filum Klas Ordo Famili Genus Spesies Filum Klas Ordo Famili Genus Spesies Filum Klas Ordo Famili Genus Spesies Animalia Moluska Gastropoda Mesogastropoda Turritellidae 10 Filum 4 Klas Turritella Turritella subulata

Page 19: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KONSEP SPESIES Spesies, merupakan unit terkecil di dalam taksonomi. Pengelompokan spesies dibat asi oleh kemampuan suatu organisme untuk berkembang biak dengan organisme yang s ama. Di dalam paleontologi pengelompokan spesies didasarkan atas kesamaan ciri f isik secara keseluruhan.

Page 20: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Spesifikasi Nama 1. Deskriptif, Pemberian nama di dasarkan pada ciri fisik, dapat berupa: a. Bent uk tubuh: Turritella angulata, memperlihatkan bentuk tubuh turreted (meninggi) d an menyudut pada kamarnya. b. Struktur: Tubipora musica, memperlihatkan struktur tubuh berpipa (tube) dan terangkai seperti alat musik (musica). Geografis: Pemb erian nama yang didasarkan pada lokasi dimana fosil tersebut pertama kali dikete mukan. Contoh: Fussulina sumatrensis, Fussulina yang diketemukan di sumatera. Pe rsonal: Mencantumkan nama penemunya. Contoh: Discoater martinii, Martini adalah penemu fosil tersebut. 2. 3.

Page 21: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Aturan Pemberian Nama Fosil 1. The Principle of Binomial Nomenclature Dalam penamaan terhadap spesies harus mengkombinasikan dua nama (binomial). Nama di depan adalah genus sedangkan nama belakang adalah spesiesnya. Contoh: Laevidentalium sexangulum, genus adalah Laev identalium sedangkan spesiesnya adalah sexangulum. The Principle of Priority Nam a yang pertama kali dikeluarkan merupakan nama yang diprioritaskan untuk dipergu nakan. Bahasa dan Penulisan Bahasa yang dipergunakan dalam penamaan adalah bahas a Latin, dan ditulis miring atau digaris bawahi. 2. 3.

Page 22: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

4. Nama Penemu Nama penemu yang pertama kali harus dicantumkan. Contoh: Turritella duplicata MARTIN, 1879. Spesies Baru Penamaan pada spesies baru harus ditambahka n kata n. sp. dibelakang nama fosil, dan hanya dipergunakan sekali pada saat dip ublikasikan pertama kali. Istilah Tambahan Suatu fosil kadang sulit untuk diiden tifikasikan/dibedakan dengan fosil yang lainnya. Untuk itu dapat dipergunakan be berapa istilah tambahan antara lain: aff. (affinitas), cf. (mirip dengan), sp/sp p (spesies/spesies jamak). 5. 6.

Page 23: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

FILOGENI Filogeni adalah ilmu yang mempelajari hubungan kekerabatan suatu organisme denga n organisme lainnya. Hubungan tersebut ditentukan berdasarkan morfologi hingga D NA. Filogeni sangat diperlukan dalam mempelajari proses evolusi dan penyusunan t aksonomi. Evolusi sendiri dapat diartikan sebagai perubahan yang berangsur-angsu r dari suatu organisme menuju kepada kesesuaian dengan waktu dan tempat. Jadi ev olusi sendiri merupakan proses adaptasi dari suatu organisme terhadap lingkungan nya.

Page 24: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Metode Penyusunan Filogeni 1. Fenetik, Metode penyusunan filogeni dengan pendekatan analisa numerik. Pendek atan tersebut meliputi penghitungan Indeks ketidaksamaan, Indeks keanekaragaman, Anaisa pola dan berbagai indeks yang lain. Dalam pendekatan fenetik semua subye k dan faktor yang dianalisis punya kedudukan yang sama. Kladistik, Metode ini mu ncul atas dasar pemikiran bahwa proses alamiah akan selalu mengambil jalan yang paling singkat. Dalam kladistik setiap ciri fisik mempunyai tingkatan yang berbe da. 2.

Page 25: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

METODE IDENTIFIKASI 1. 2. Morfologi. Pendekatan morfologi berupa deskriptif kualitatif. Meliputi bentuk tu buh, struktur yang biasanya berkembang, dan sebagainya. Biometri, Pendekatan sec ara kuantitatif, yaitu berdasarkan ukuran tubuh dari suatu organisme.

Page 26: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

APLIKASI PALEONTOLOGI 1. Menentukan Umur Relatif Batuan 2. Melakukan Korelasi 3. Menentukan Lingkungan Pengendapan 4. Mengetahui Paleoklimatologi

Page 27: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

1. Menentukan Umur Relatif Batuan Kemunculan fosil dari zaman ke zaman selalu berbeda, sehingga fosil dapat diguna kan untuk menentukan umur relatif suatu batuan sedimen. Fosil Indeks: fosil yang kemunculannya sangat spesifik mewakili suatu zaman, con toh: Ammonit pada Trias. Syarat-syarat fosil indeks: 1. Memiliki penyebaran late ral yang luas. 2. Kisaran umurnya pendek 3. Mudah dikenali

Page 28: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

2. Melakukan Korelasi Korelasi: menghubungkan dua atau lebih satuan batuan berdasarkan kesamaan umur. Biostratigrafi: Menyusun suatu satuan batuan berdasarkan kesamaan kandungan fosi lnya. Dalam perkembangannya satuan biostratigrafi sering identik dengan umur dar i batuan itu sendiri.

Page 29: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

3. Menentukan Lingkungan Pengendapan Organisme dalam hidupnya dibatasi oleh suatu lingkungan, dimana organisme terseb ut dapat beradaptasi. Dengan demikian fosil dapat dipergunakan untuk menentukan lingkungan pengendapan. Syarat: 1. Fosil terendapkan pada lingkungan dimana dia hidup (bioconoese) 2. Lingkungan hidupnya sempit 3. Mudah dikenali

Page 30: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Lingkungan Pengendapan 1. Darat, meliputi gurun, sungai, danau, dan sebagainya 2. Laut, meliputi: panta i, rawa, laut dangkal (neritik) dsb.

Page 31: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

4. Mengetahui Paleoklimatologi Selain lingkungan hidup, organisme juga dipengaruhi oleh iklim sebagai salah sat u unsur lingkungan. Contoh: Koral biasanya hidup pada iklim tropis sub tropis. Sehingga pada batuan yang diketemukan mengandung koral iklim masa lampaunya adalah tropis.

Page 32: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

TAPHONOMY Oleh: Hita Pandita Program Studi: Teknik Geologi (S-1) Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Page 33: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

TAPHONOMY Ilmu yang mempelajari tentang kemunculan dan ketidak munculan fosil atau organis me pada batuan, untuk mengetahui keberadaannya insitu atau tidak. Tinjauan kemunculan dan ketidakmunculan didekati dari banyak aspek, meliputi: Ek ologi Klimatologi stratigrafi, dsb.

Page 34: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KEBERADAAN FOSIL DALAM BATUAN 1. 2. 3. 4. Biocoenose Thanatocoenose Reworked Fossil Introduce Fossil

Page 35: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Biocoenose Keberadaan fosil dalam batuan adalah insitu, sesuai dengan ruang, dan waktu dari fosil tersebut. Thanatocoenose Keberadaan fosil dalam batuan adalah insitu, sesuai dengan waktu tetapi tidak se suai dengan ruang atau tempat orgenisme itu hidup. Introduce Fossil Keberadaan fosil dalam batuan adalah tidak insitu, tidak sesuai dengan ruang, da n waktu dari fosil tersebut, dimana fosil yang dijumpai berumur lebih muda dari batuannya. Reworked Fossil Keberadaan fosil dalam batuan adalah tidak insitu, tidak sesuai dengan ruang, da n waktu dari fosil tersebut, dimana fosil yang dijumpai berumur lebih tua dari b atuannya.

Page 36: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SYARAT PEMFOSILAN 1. Organisme tersebut tidak menjadi mangsa organisme yang lain, misal: predator atau bakteri scavenger 2. Memiliki bagian tubuh/rangka yang keras dan resisten. 3. Mengalami replacement yang menjadikan lebih resisten, misal rangka coelentera ta terubah menjadi kalsit dan lebih keras. 4. Terkubur dalam tempat yang anaerob (O2 rendah). 5. Diawetkan oleh lapisan es. 6. Jejak yang tertinggal tidak terer osi. 7. Tertutup oleh sedimentasi berfraksi halus atau berenergi rendah.

Page 37: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

PROSES PEMFOSILAN 1. Fosil Tak Terubah (Unaltered Remains) 2. Fosil Terubah (Altered Remain) 3. Im presi (Cetakan) 4. Fosil Jejak (Trace Fossil)

Page 38: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Fosil Tak Terubah (Unaltered Remains) Fosil yang diketemukan dalam kondisi relatif utuh tidak mengalami perubahan seca ra kimiawi dan fisik. Contoh: Fosil mamouth di Siberia, tertimbun oleh es.

Page 39: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Fosil Terubah (Altered Remains) Fosil yang telah mengalami perubahan baik fisik maupun kimiawi. Prosesproses ter sebut antara lain: Leaching, terlarutkannya sebagian unsur-unsur karbonat. Replacement, tergantikan nya unsur-unsur kimiawi/mineral dari suatu organisme menjadi unsur-unsur yang la in. Destilasi penggantian unsur asli dari cangkang oleh lapisan tipis karbon

Page 40: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Replcement

Page 41: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Impresi (Cetakan) Hasil cetakan dari jejak atau tubuh suatu organisme. Misal: Internal mold: cetak an bagian dalam dari suatu cangkang organisme Eksternal mold: cetakan bagian lua r dari suatu cangkang organisme Leaf Impression: Cetakan daun

Page 42: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Fosil Jejak (Trace Fossil) Merupakan proses pemfosilan dari jejak-jejak aktivitas organisme. Misal: Coproli te: Sisa-sisa kotoran binatang yang terawetkan. Footprint: Jejak-jejak kaki bina tang Borrows: Jejak-jejak lobang-lobang tempat tinggal dan pergerakan binatang/o rganisme.

Page 43: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

TAKSONOMI Whittaker (1969) membagi organisme kedalam dua superkingdom dan lima kingdom. Lehmann & Hillmer (1980) membagi organisme kedalam dua superkingdom dan lima kin gdom, dan 18 filum.

Page 44: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

I. Superkingdom: Prokaryota 1. Kingdom Monera 1. Subkingdom Bakteria 2. Subkingd om Cyanophyta II. Superkingdom: Eukaryota 2. Kingdom Protista 3. Kingdom Fungi 4. Kingdom Plan ta 5. Kingdom Animalia

Page 45: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUPERKINGDOM PROKARYOTA Organisme ini dicirikan dengan tubuh yang hanya tersusun oleh satu sel tanpa nuk leus (intisel). KINGDOM: MONERA 1. Subkingdom: Bakteri Bakteri merupakan organisme bersel tunggal dengan ukuran kurang dari 1 mm. Bersi fat aerob dan anaerob dapat hidup di setiap lingkungan. Dapat hidup pada suhu ai r > 90oC. Merupakan organisme paling tua muncul pada 3,1 milyar tahun yang lalu

Page 46: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

2. Subkingdom: Cyanophyta (Alga hijau-biru) Dicirikan oleh ukuran tubuh yang lebih besar dari bakteri, namun tidak lebih dar i 25 mm. Dapat melakukan fotosintesa karena mempunyai klorofil dan pigmen fotosi ntetik (phycocyanin). Cyanophyta dapat hidup didaerah dengan oksigen yang ekstrem rendah dan kadang ti dak ada oksigen. Sangat resisten terhadap perubahan temperatur, namun membutuhka n lingkungan dengan pH tidak lebih rendah dari 4 dan cenderung netral. Beberapa Alga hijau-biru dapat membentuk struktur stromatolit. Umur tertua yang pernah di ketemukan kurang lebih pada Prakambrium Atas.

Page 47: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUPERKINGDOM EUKARYOTA Merupakan organisme yang disusun oleh satu atau lebih sel yang memiliki inti sel (nuclei) Terbagi 4 kingdom, yaitu: Protista, Fungi, Plantae dan Animalia Kingdo m : Protista Merupakan organisme bersel tunggal. Terdiri atas dua sub kingdom, y aitu: Prothophyta dan Protozoa

Page 48: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Subkingdom: Protophyta Merupakan organisme yang dapat memproduksi oksigen, bersel tunggal dengan intise l. Terdiri atas dua filum, yaitu: Phyrophyta dan Chrysophyta Termasuk dalam kelo mpok ini adalah Dinoflagelata, Silicoflagelata, Diatomae, dan Coccolithus Diatomae Silicoflagelata

Page 49: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Subkingdom: Protozoa Merupakan organisme berukuran mikro tersusun oleh satu sel, dengan intisel bisa lebih dari satu. Klasifikasinya didasarkan pada alat geraknya. Terdiri atas 3 fi lum, yaitu: Flagellata, Rhizopoda, dan Ciliata. Termasuk dalam kelompok ini anta ra lain adalah: Foraminifera, Radiolaria, dan Acantharia. Radiolaria Foraminifera

Page 50: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KINGDOM: FUNGI Merupakan tumbuh-tumbuhan tingkat terendah. Tidak mempunyai kloro fil. Organisme ini diperkirakan muncul kurang lebih 3,4 milyar tahun yang lalu, dikenali dari Ramsaysphaera dan Isuasphaera (3,8 my tyl)

Page 51: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KINGDOM: PLANTAE Merupakan kerajaan tumbuh-tumbuhan. Disusun oleh sel-sel yang b anyak bersifat autotrophic. Dalam perkembangannya ada kelompok tumbuh-tumbuhan y ang sulit dipisahkan dengan kelompok hewan (Animalia). Kelompok tersebut adalah: Acritarcha, Chitinoza, dan Petalonamae. Dikelompokkan kedalam 2 Sub Kingdom, ya itu: Thallophyta dan Embryophyta. Dengan filum sebanyak 10 filum. Dalam bidang g eologi fosil yang umum dijumpai berupa: fosil daun (leaf fossils), spora atau po llen, dan fosil kayu. Gambar fosil daun dari Formasi Pucangan di daerah Kepuhklagen Mojokerto

Page 52: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KINGDOM: ANIMALIA Merupakan kelompok organisme yang sangat besar. Disusun oleh b anyak sel. Dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu: Mesozoa, Parazoa, Eumetazoa, dan Metazoa. Juga terbagi dalam 13 filum.

Page 53: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUBKINGDOM PROTOZOA Protozoa berasal dari kata proton = awal, dan zoon = hewan. Sehingga protozoa me rupakan bentuk awal dari suatu hewan. CIRI UMUM 1. Ukuran tubuh dari 1 micron (0,001 mm) sampai beberapa cm. 2. Organi sme bersel tunggal, dengan inti satu atau lebih, dikelilingi protoplasma. 3. Sel memiliki fungsi yang bermacam-macam. 4. Pada umumnya hidup secara soliter (send iri), beberapa berkoloni.

Page 54: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUSUNAN TUBUH 1. Memiliki shell atau test, tersusun dari cellulose, chitin, calc areous, atau material silica. 2. mempunyai alat gerak berupa: pseudopodia, axopo dia, cilia dan flagella.

Page 55: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

TAKSONOMI Subkingdom Protozoa terbagi atas 3 filum, yaitu: Flagellata, Rhizopoda, dan Cili ata. Golongan yang sering digunakan dalam bidang geologi adalah Filum Rhizopoda. Filum: Rhizopoda Termasuk dalam kelompok ini adalah Foraminifera dan Radiolaria.

Page 56: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Foraminifera Fosil tertua dari foraminifera terdapat pada batuan yang berumur Kambrium. Terda pat lebih dari 30.000 spesies. Tubuhnya memiliki shell yang tersusun dari calcar eous, bergerak dengan axopodia. Berdasarkan cara hidup dan ukuran foraminifera d ikelompokkan menjadi dua, yaitu: Foraminifera Besar dan Foraminifera Kecil.

Page 57: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Foraminifera Besar: biasanya hidup sebagai benthik. Dapat digunakan untuk penent uan umur (klasifikasi huruf). Contoh genus: Nummulites (Eosen) Foraminfera Kecil : hidup dengan cara benthik dan plangtonik. Yang benthik bagus untuk penentuan l ingkungan pengendapan, sedangkan yang plangtonik bagus untuk penentuan umur. Con toh genus plangtonik: Globigerina, Hantkenina, dsb. Contoh genus benthik: Uviger ina, Quinqueloculina, dsb.

Page 58: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Nummulites Gyroidina Globoquadrina altispira

Page 59: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Radiolaria Tubuhnya tersusun oleh test yang terbuat dari silica yang disebut dengan sclerac oma. Hidup secara plangtonik. Radiolaria bergerak dengan menggunakan pseudopodia yang berbentuk mirip rambut. Fosil tertua diketemukan pada batuan Prakambrium, dan berkembang pesat pada Zaman Kapur. Fosil Radiolaria baik digunakan untuk pen entuan lingkungan pengendapan laut dalam. 1. Spongotrochus glacialis 2. Lithelius nautiloides 3. Dihampora furcaspiculata 4. Theocalyptra bicornis

Page 60: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KINGDOM ANIMALIA Merupakan kelompok organisme yang sangat besar. Disusun oleh banyak sel. Dikelom pokkan menjadi 4 kelompok, yaitu: Mesozoa, Parazoa, Eumetazoa, dan Metazoa. Juga terbagi dalam 13 filum.

Page 61: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KELOMPOK: PARAZOA Merupakan organisme yang tidak mempunyai organ tubuh lunak. Tersusun lebih dari satu sel yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Terdiri atas dua filum: Porifera dan Archaeocyatha.

Page 62: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

FILUM: PORIFERA Merupakan organisme yang bentuk tubuhnya berpori-pori (ostia). Pori-pori tersebu t berfungsi untuk menyerap makanan dan bernapas. Tubuhnya juga disusun oleh rang ka yang disebut spicula. Atas dasar bentuk dan jumlah sumbunya terbagi menjadi e mpat: Monaxon, Tetraxon, Hexaxon, dan Polyaxon. Bentuk arsitektur tubuhnya dipen garuhi oleh sistem kanal, terdiri tiga macam, yaitu: asconoid, syconoid dan leuc onoid.

Page 63: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi
Page 64: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klasifikasi Klasifikasi Porifera didasarkan atas bentuk dan material penyusun spiculanya. Te rdapat empat klas, yaitu: Calcarea, Hexatinellida, Demospongia dan Sclerospongia .

Page 65: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klas: Demospongea Mempunyai dan tidak mempunyai spicula dengan material silika. Hubungan antara sp icula membentuk sudut 60O dan 120O. Fosil yang ditemukan bisanya disebut dengan sponga tanduk. Terdiri atas dua ordo: Lithistida dan Hadromerida. Fosil yang per nah diketemukan: Aulocopium (Ordovisium-Silur)

Page 66: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klas: Hexatinellida Spicula berbentuk hexaxon, tersusun oleh asam silika. Terdapat tiga ordo: Lyssak ida, Dictyida, dan Lychniskida. Fosil yang pernah diketemukan: Coeloptychium (Ka pur Atas)

Page 67: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klas: Calcarea (Calcispongea) Spicula tersusun oleh calcareous berupa: kalsit, aragonit dan sedikit magnesium karbonat. Tipe saluran: asconoid, syconoid, dan leuconoid. Hidup di laut dangkal (neritik) sampai zona pasang surut. Terdiri atas dua ordo, yaitu: Pharetronida dan Thalamida. Fosil yang pernah diketemukan: Enaulofungia (Yura-Kapur) dan Poly tholosia (Trias).

Page 68: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klas: Sclerospongea Spiculanya berbentuk seperti pin (jarum). Kanal berbentuk bintang sehingga diseb ut astrorhizae. Terdiri atas empat ordo, yaitu: Ceratoporellida, Tabulospongida, Chaetetida, dan Muranida. Fosil yang pernah diketemukan: Acanthochaetes (KapurResen).

Page 69: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

FILUM: ARCHAEOCYATA Merupakan bentuk peralihan antara Porifera dengan Coelenterata. Berbentuk kerucu t dengan dinding ganda. Terdapat septa diantara dinding dalam dan luar disebut p arietes. Terdapat dua klas, yaitu: Reguler dan Irreguler

Page 70: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KELOMPOK EUMETAZOA/METAZOA Merupakan organisme yang tersusun oleh tubuh lunak dan kerangka. Terdapat 2 sub kelompok, yaitu: Invertebrata dan Vertebrata.

Page 71: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUBKELOMPOK: INVERTEBRATA Merupakan organisme yang susunan tubuhnya belum mempunyai tulang belakang. Tubuh disusun oleh bagian yang lunak dan kerangka keras. Terdapat 3 superfilum, yaitu : Coelenterata, Protostomia dan Deuterostomia.

Page 72: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Ketiga superfilum tersebut terbagi dalam 11 filum, yaitu: 1. Cnidaria 2. Mollusc a 3. Aschelminthes 4. Annelida 5. Arthropoda 6. Phoronida 7. Bryozoa 8. Brachiop oda 9. Conodontophorida 10.Echinodermata 11.Branchiotremata

Page 73: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

PHYLUM COELENTERATA Coelenterata : Kailos/Hollow --- cekung Enteron/Intestine --- dalam = Hewan yang mempunyai cekungan (berlekuk) pada bagian dalamnya >>> Disebut semacam kantong yang terlapiskan endoderm Perkembangbiakan : -. Sexual -. Asexual

Page 74: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

PHYLUM COELENTERATA Coelenterata : Kailos/Hollow --- cekung Enteron/Intestine --- dalam = Hewan yang mempunyai cekungan (berlekuk) pada bagian dalamnya >>> Disebut semacam kantong yang terlapiskan endoderm Perkembangbiakan : -. Sexual -. Asexual

Page 75: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Ciri-ciri Coelenterata 1. 2. 3. Bentuk simetri radial/biradial, dengan satu lubang yang berfungsi sebag ai mulut (dikelilingi oleh tentakel) Termasuk fauna invertebrata (tidak bertulan g belakang) Dinding tubuh terdiri dari : -. Epidermis (ektoderm) >> lapisan luar -. Endodermis (Gastroderm) >> lapisan dalam Mulut langsung berhubungan dengan r ongga Gastrovasekuler>>enteron Sistem saraf terletak disepanjang dinding tubuhny a Disekitar mulut tdp tentakel yang berfungsi sebagai anus Mempunyai 2 bentuk : -. Polyp : kerangka zat tanduk/karbonat -. Medusa : tidak mempunyai bagian yang keras, dijumpai sebagai fosil hanya berupa jejak (impression) Hidup secara kolon i dan soliter, terutama dalam bentuk Secyl 3. 4. 5. 6. 7.

Page 76: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Polyp & Medusa Polyp : bentuk seperti tabung & membuka keatas, sebagian mulut dikelilingi oleh tentakel dan bagian bawahnya tertutup, menambatkan diri pada dasar (benthos secy l) & kerangkanya bersifat Calcareous Mempunyai bagian yang keras, dsb sebagai Ek soskeleton/Hydrotheca Medusa : bentuknya seperti payung dengan tentakel yang men ggantung sepanjang tepi dengan mulut terdapat pada bagian akhir manubrium. Terda pat Gonad, yang berfungsi sebagai penghasil sel-sel reproduksi Hidup berenang se cara nektonik & planktonik Dijumpai 2 macam Canal (Circular (berjumlah satu) & R adial (berjumlah empat & kelipatannya)

Page 77: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Fisiografi bentuk Polyp & Medusa

Page 78: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLAS HYDROZOA Ciri Fisik Mulut dikelilingi tentakel, bagian dasar tidak ada gullet Bentuk pera lihan dari medusa ke polip Tersusun oleh zat tanduk atau zat gampingan (calcareo us) Klasifikasi Terdapat 3 ordo, yaitu: Hydroida, Milleporida dan Stylasterida

Page 79: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLAS STROMATOPORIDA Tubuh tersusun oleh rangka bersifat gampingan yang disebut dengan coenosteum. St ruktur dalam sama untuk semua jenis, hanya dari ukuran tubuh yang membedakan. Hi dup berkoloni dihubungkan dengan coenosteum. Terdapat dua tipe koloni, yaitu: Hy drozoid, berbentuk masif, pipih atau spherical. Beatricoid, berbentuk tabung den gan permukaan undulating.

Page 80: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLAS SCYPHOZOA Bentuk tubuh medusa. Hidup soliter dengan berenang Diameter tubuh dapat mencapai lebih dari 2 meter, dengan tentakel mencapai 40 meter. Hidup pada Kambrium Teng ah Resen. Fosil dijumpai dalam bentuk cetakan.

Page 81: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLAS ANTHOZOA Bentuk tubuh polip, menyerupai bunga. Hidup soliter dan sebagian besar berkoloni . Tubuh mempunyai eksoskeleton (Theca). Pada theca terdapat sekat vertikal (Sept a) dan Horisontal (Tabula) Berkembang biak dengan dua cara, yaitu bertunas (late ral building) atau membelah diri (caicyl building)

Page 82: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

PHYLUM BRACHIOPODA Organisme yang hidup di laut dengan cara benthik. Menambat dengan menggunakan pe dikel. Tubuh tersusun oleh tubuh lunak yang dilindungi oleh rangka keras yang di sebut dengan valve berjumlah dua buah, ineqiuvalve, dengan bentuk valve simetri.

Page 83: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Valve dibedakan atas ventral valve dan dorsal valve. Pada valve yang terdapat lo bang deltryum disebut dengan pedikel valve. Posisi pedikel valve digunakan untuk penentu taksonomi. Brachiopoda terbagi dalam dua klas, yaitu: Artikulata dan Inartikulata. Brachiop oda hidup melimpah pada Masa Paleozoikum, beberapa menjadi fosil indeks.

Page 84: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klas Inartikulata Tidak mempunyai hinge line, sehingga urat dagingnya lebih kompleks. Tidak mempun yai pedikel opening. Klas Artikulata Mempunyai hinge line, sehingga urat dagingnya lebih sederhana. Mempunyai pedikel opening yang terdapat pada dorsal valve

Page 85: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUBGROUP : PROTOSTOMIA FILUM MOLUSKA Merupakan organisme yang mulai muncul pada zaman Kambrium dan masih dijumpai sam pai sekarang. Hidup di lingkungan yang aquatik sampai darat. Organ tubuhnya rela tif lengkap. Disusun oleh tubuh lunak dan dilindungi oleh rangka atau shell.

Page 86: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUSUNAN TUBUH Susunan tubuh lunak moluska dapat dibagi kedalam 4 bagian: 1. Kepala, dengan mul ut, tentakel, dan mata (pada pelecypoda tidak dijumpai 2. Bagian ventral yang be rfungsi sebagai kaki. 3. Bagian punggung (dorsal), terdapat intestines (pencerna an) dan alat reproduksi 4. Mantel, berada diantara shell dengan tubuh lunak, ber fungsi sebagai alat pernapasan.

Page 87: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Tubuh keras (Shell/Valve/Cangkang), ada pada subfilum Conchifera, pada subfilum Amphineura tidak dijumpai: Bershell ganda (bivalve) Bershell tunggal: 1. Terputa r/tidak terputar 2. Bagian dalam berstruktur/tidak berstruktur

Page 88: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLASIFIKASI Klasifikasi dalam moluska didasarkan pada tubuh kerasnya, dan terbagi dalam dua subfilum, yaitu: 1. Subfilum Amphineura 2. Subfilum Conchifera

Page 89: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUBFILUM AMPHINEURA Subfilum Amphineura merupakan golongan moluska yang tidak mempunyai tubuh keras atau shell. Sangat jarang diketemukan sebagai fosil. Masuk dalam subfilum ini: C hiton Bagian tubuh terdiri: mulut, kaki, gill (alat pernapasan), dan anus. Dilin dungi oleh zat chitin yang lunak disebut perionatum. Dijumpai sebagai fosil dala m bentuk cetakan.

Page 90: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUBFILUM CONCHIFERA Subfilum Conchifera merupakan golongan moluska yang mempunyai tubuh keras atau s hell. Sangat sering diketemukan sebagai fosil. Bagian tubuh terdiri: mulut, kaki , gill (alat pernapasan), dan anus. Jumlah sangat melimpah > 126.000 spesies te ridentifikasi. Klasifikasi: Pelecypoda, Gastropoda, Scaphopoda, Monoplacophora, dan Cephalopoda.

Page 91: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLAS PELECYPODA Sering disebut dengan Bivalves dan Lamellibranchia. Disebut Pelecypoda, karena b ergerak dengan kaki yang berbentuk seperti kapak. Tubuh dilindungi oleh dua buah cangkang (valve), tidak mempunyai kepala , tersusun oleh kaki, gills (alat pern apasan), jantung, ligamen, mantel, dan otot-otot (muscle). Klasifikasi untuk fos il didasarkan pada bentuk cangkang: Cryptodonta, Taxodonta, Heterodonta, paleota xodonta, Dysodonta, dan Desmodonta.

Page 92: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

L Deskripsi Morfologi: Bentuk struktur permukaan ngsel) Jumlah gigi engsel Bentuk valve H Jumlah ridge Bentuk hinge line (e

Page 93: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLAS GASTROPODA Disebut Gastropoda, karena bergerak dengan dada kaki Tubuh dilindungi oleh satu buah cangkang (shell), mempunyai kepala , tersusun oleh kaki, branchia (alat per napasan), radula (gigi), jantung, ligamen, mantel, dan otot-otot (muscle). Klasi fikasi untuk fosil didasarkan pada bentuk shell: Archaegastropoda, Mesogastropod a, dan Neogastropoda

Page 94: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

E Deskripsi Morfologi: nyudut atau membulat L D Bentuk kamar awal (apex) Jumlah spiral rib Jumlah kamar (whorl) Pola umum peri-peri Bentuk whorl, me

Page 95: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLAS SCAPHOPODA Dikenal dengan Tusk Shell, shell berbentuk seperti gading. Tubuh dilindungi oleh satu buah cangkang (shell), mempunyai kepala , tersusun oleh kaki, branchia (al at pernapasan), radula (gigi), jantung, ligamen, mantel, dan otot-otot (muscle). Klasifikasi untuk fosil didasarkan pada bentuk shell: Dentaliidae dan Siphonode ntallidae

Page 96: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLAS CEPHALOPODA Bergerak dengan alat pada bagian kepala Tubuh dilindungi oleh satu buah cangkang (shell), mempunyai kepala , tersusun oleh kaki, branchia (alat pernapasan), rad ula (gigi), jantung, ligamen, mantel, dan otot-otot (muscle), dan tentakel. Pada shell bagian dalam terdapat sutura dan kamar-kamar, serta siphuncle, berfungsi untuk pengapungan. Klasifikasi untuk fosil didasarkan pada bentuk shell: Nautilo id dan Bellemnoid.

Page 97: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Bagian-bagian shell Aperture Kamar Siphuncle Suture

Page 98: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

METODE IDENTIFIKASI MOLUSKA Moluska Tanpa Shell Shell ganda Berstruktur dalam Terputar Shell Shell tunggal Tidak Ber struktur dalam Tdk Terputar Gading Amphineura Pelecypoda Cephalopoda Gastropoda Scaphopoda Kerucut Monoplacophora Terputar Nautiloid Tdk Terputar Belemnoid

Page 99: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUBGROUP : PROTOSTOMIA FILUM ARTHROPODA Nama Arthropoda diambil dari bahasa Yunani yaitu arthron = ruas dan pous/podos = kaki. Muncul sejak zaman Prakambrium sampai sekarang.

Page 100: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Ciri Fisik Bentuk pada umumnya memanjang, simetri bilateral, tersusun oleh tubuh yang berua s-ruas. Ruas-ruas tubuh tersebut terbagi atas: kepala (cephalon), dada (thorax), perut (abdomen), terkadang ada yang memiliki ekor (pygidium). Sebagian besar da ri ruas-ruas tersebut ada yang memanjang disebut dengan appendages yang berfungs i macam-macam, untuk berjalan, menangkap, antena, berenang dan sebagainya.

Page 101: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klasifikasi Penentuan klasifikasi didasarkan atas: 1) Sifat ruas tubuhnya, 2) Struktur dan j umlah kaki, 3) Sifat dan posisi alat pernapasan. Berdasarkan pembagian tersebut dikelompokkan menjadi: 1. 2. 3. 4. Subfilum Crustacea Subfilum Chelicerata Subfi lum Trilobitomorpha Subfilum Insecta

Page 102: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Subfilum Crustacea Merupakan kelompok kepiting, udang, dan balanus. Bentuk tubuh dari Crustacea dic irikan dengan adanya bagian tubuh yang keras tersusun oleh zat chitin, calcareou s chitinous atau calcareous exoskeleton. Tiga klas yang cukup penting: Ostracoda , Cirripedia, dan Malacostraca

Page 103: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klas Ostracoda Berukuran kecil, berbentuk lensa, tersusun oleh dua cangkang, pembagian ruas tub uhnya tidak jelas. Dalam pengamatan biasanya di gunakan mikroskop, karena ukuran tubuhnya berkisar 1-20 mm.

Page 104: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klas Cirripedia Dikenal sebagai bernacle, hidup menambat pada usia dewasa, pada usia muda berupa larva. Tubuh tersusun oleh cangkang atau lempeng antara 4-10 buah. Contoh genus adalah Balanus

Page 105: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klas Malacostraca Merupakan organisme terbesar dari Subfilum Crustacea. Merupakan kelompok udang d an kepiting. Ciri fisik: Tersusun oleh sekitar 21 ruas tubuh (6 pada kepala, 8 d idada, 6 di perut dan ekor). Mempunyai carapace pada bagian kepala terkadang sam pai dada.

Page 106: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Subfilum Trilobitomorpha Trilobita merupakan Arthropoda dari Era Paleozoikum, dengan tubuhnya memiliki se gmen yang banyak. Ukuran tubuh Trilobita sendiri berukuran antara 50 sampai 75 m m, walaupun begitu ada beberapa yang berukuran sangat besar lebih dari 50 cm. Ha nya ada satu klas, yaitu: Trilobit

Page 107: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klas Trilobit Bentuk tubuh terbagi atas tiga bagian utama. Pada bagian kepala disebut dengan c ephalon, bagian tengah disebut thorax, dan pada bagian perut disebut pygidium (a bdomen). Pada bagian cephalon , Trilobita dilengkapi dengan hypostoma semacam bi bir, dua buah antenules. Pada bagian thorax, setiap jenis Trilobita terdiri atas jumlah segmen yang bervariasi. Pada setiap segmennya terdapat appendages. Sedan gkan pada bagian pygidium biasanya hanya tersusun atas satu segmen. Ekologi: Tri lobit biasanya hidup pada dasar laut yang dangkal.

Page 108: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Subfilum Insekta Secara umum bentuk tubuhnya terbagi atas head, thorax dan abdomen, serta sepasan g sayap yang terdapat pada segmen kedua dan ketiga pada thorax. Sampai saat ini ada sekitar 12.000 species terbagi dalam 24 ordo yang masih hidup dan 10 ordo ya ng ditemukan sebagai fosil.

Page 109: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUBGROUP : DEUTEROSTOMIA Merupakan organisme yang pada awalnya antara mulut dan anus tidak dipisahkan, na mun kemudian berkembang menjadi terpisah. Terdapat dua filum, yaitu: Echinoderma ta dan Branchiotremata.

Page 110: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUBGROUP : DEUTEROSTOMIA FILUM ECHINODERMATA CIRI FISIK Bentuk tubuhnya dicirikan adanya tangan berjumlah lima yang simetri. Tubuhnya memiliki sistim alur air dan mempunyai suatu rangka karbonatan, pada be berapa bentuk ada yang mempunyai duri. Ukuran tubuhnya dari beberapa millimeter sampai hampir 20 meter. Rangkanya tersusun oleh: 1) internal stereome, 2) krista l kalsit berorientasi seragam, dan 3) stroma organik bagian luar. Rangkanya meng andung 3 air. 15% magnesium karbonat bergantung pada suhu

Page 111: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

EKOLOGI hidup di laut dari laut dangkal (shallow marine) sampai laut dalam (deep marine) . Beberapa hidup pada substrate yang halus (lempung), yang lainnya hidup pada su bstrat yang kasar (pasir atau bebatuan), beberapa lainnya secara burrowing.

Page 112: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLASIFIKASI Berdasarkan cara hidupnya dibedakan atas dua, yaitu: menambat (Pelmatozoa) dan b ebas (Eleutherozoa). Klasifikasinya dibagi kedalam lima sub filum, yaitu: Homalo zoa, (Carpoids) Blastozoa, (Blastoid dan Cystoid) Crinozoa, (Lili laut) Asterozo a, (Bintang laut) Echinozoa. (Landak laut, bulu babi)

Page 113: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUB FILUM HOMALOZOA Bentuk tubuh tidak simetri (asimetri). Mempunyai rangka dan alat penambat (stalk ). Belum banyak diketahui bagaimana perkembangan tubuhnya. Muncul pada Masa Pale ozoikum. Klasifikasinya dibagi kedalam tiga klas, yaitu: Homostelea (Kambrium): Gyrocytstis Homoiostelea (Kambrium-Devon): Dendrocystites Stylophora (Kambrium D evon): Cothurnocystis

Page 114: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUB FILUM BLASTOZOA Merupakan kelompok yang hidup dengan cara menambat (pelmatozoa). Semuanya menemp el dengan brachioles (lengan yang pendek). Muncul pada masa Paleozoikum. Terdiri atas 4 klas, yaitu: Eocrinoidea, Parablastoidea, Blastoidea, dan Cyastoidea.

Page 115: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klas Blastoidea Memiliki bentuk tubuh pentagonal simetri dengan cara hidup menambat menggunakan stalk. Tubuh disusun oleh 13 lempeng, yang terbagi atas 5 lempeng sebagai ambura kal, 5 sebagai intraamburakal, dan 3 pada basal. Muncul pada Zaman Silur sampai Perm. Contoh genus: Timoroblastus, Schizoblastus, dan Pentremites. Pada Timorobl astus dicirikan dengan theca berbentuk bintang, ditemukan di Pulau Timor, berumu r Perm. Schizoblastus, theca berbentuk agak bulat, dengan ambulakral sedikit leb ih panjang sari thecanya. Pada setiap ambulakral terdapat hydrospires. Muncul pa da Perm - Karbon Bawah, di Pulau Timor.

Page 116: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUB FILUM CRINOZOA Merupakan kelompok yang hidup dengan cara menambat (pelmatozoa). Semuanya menemp el dengan stalk atau bagian bawah Calyx). Susunan tubuhnya terdiri dari Calyx (t heca) yang dilengkapai dengan brachial dan anal tube. Di bawah dari calyx terdap at stalk yang dilengkapi akar. Muncul pada masa Ahkir Kambrium sampai sekarang. Terdiri atas 2 klas, yaitu: Paracrinoidea, dan Crinoidea.

Page 117: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUB FILUM ASTEROZOA Merupakan kelompok yang hidup dengan cara berjalan bebas. Dikenal dengan bintang laut (star-fish). Bentuk tubuh relatif datar dengan lima buah lengan ambulakral . Mulut terdapat di bagian bawah tubuh. Muncul pada masa Ahkir Kambrium sampai s ekarang. Terdapat satu klas, yaitu: Stelleroidea

Page 118: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

SUB FILUM ECHINOZOA Echinozoa dicirikan dengan bentuk tubuh dari silindris sampai bulat yang simetri . Hidup dengan cara berjalan. Terdapat enam klas, yaitu: Helicoplacoidea, Ophioc ystoidea, Cyclocystoidea, Edrioasteroidea, Holothuroidea, dan Echinoidea. Hanya klas Echinoidea saja yang kita bahas.

Page 119: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klas Echinoidea Bentuk tubuhnya dicirikan dengan adanya duri serta bentuknya yang bulat. Shelnya (corona) tersusun oleh lempeng-lempeng kalsit. Posisi mulut dan anus saling ber seberangan. Pada bagian apical (atas) tersusun oleh 10 lempeng, terdiri 5 lempen g besar (genital plates), dan 5 lempeng kecil (ocular plates). Dari ocular plate s kemudian berkembang menjadi ambulakral, sedangkan genital plates berkembang me njadi inter-ambulakral. Pada lempeng ambulakral dapat dikenali jenis strukturnya .

Page 120: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klas Echinoidea terbagi dalam delapan ordo. Salah satu ordo yang masih dijumpai sampai sekarang adalah Cidaroida. Klasifikasi didasarkan atas: 1. Jumlah kolom p ada intra ambulakaral. 2. Jumlah lempeng yang ada pada ambukral 3. Pola struktur lempeng ambulakral

Page 121: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

VERTEBRATA Merupakan organisme yang dicirikan dengan tubuhnya mempunyai tulang belakang. Be ntuk tubuh simetri bilateral. Rangka berfungsi melindungi dan memperkuat. Dalam perkembangan kehidupan vertebrata merupakan perkembangan yang paling modern. Keh idupannya dapat dijumpai diberbagai lingkungan: udara, darat, dan air. Muncul pe rtama kali pada Ordovisium Awal

Page 122: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klasifikasinya didasarkan pada sistem sirkulasi darah, dibagi menjadi 8 klas, ya itu: Agnatha, Placodermi, Condrithyes, Ostheichthyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia. Kedelapan klas tersebut terbagi kedalam 2 kelompok, yaitu: Pisces (Ikan) dan Tetrapoda (berkaki empat)

Page 123: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KELOMPOK PISCES Merupakan bentuk kehidupan yang berada di air. Pada awalnya ikan tidak mempunyai rahang yaitu dari Klas Agnatha. Bernapas dengan insang. Pada ordo yang primitip belum mempunyai sisik. Alat gerak utamanya pada tulang ekornya. Sirip bawah yan g merupakan awal alat gerak belum berfungsi penuh sebagai alat gerak.

Page 124: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

Klasifikasi Terdiri dari 4 klas, yaitu: Agnatha, Placodermi, Condrithyes, dan Ostheichthyes.

Page 125: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KELOMPOK TETRAPODA Merupakan vertebrata yang dilengkapi dengan empat buah alat gerak (2 pasang).

Page 126: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLAS AMPHIBI Merupakan bentuk paling primitip dari Tetrapoda. Fosil tertua yang pernah dikete mukan adalah Seymouria berumur Devon Atas. Amphibia hidup di air dan di darat. D alam perkembangan hidupnya, bentuk muda hidup di air dengan bergerak menggunakan ekor, kemudian tumbuh menjadi hidup di darat bergerak dengan kakinya.

Page 127: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLAS REPTILIA Reptilia merupakan golongan binatang yang pernah mendominasi kehidupan di dunia yaitu pada Masa Mesozoikum. Merupakan vertebrata yang berdarah dingin. Dalam per kembangan hidupnya, telurnya berada di darat kemudian pada kehidupan dewasanya b erada di air. Hidup pada lingkungan yang luas dari udara, darat dan air. Ukuran tubuhnya bervariasi dari beberapa cm sampai beberapa meter. Bentuk terbesar cont ohnya adalah Brontosaurus.

Page 128: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLAS AVES Merupakan kelompok vertebrata yang dapat terbang. Sepasang alat geraknya yang te rdapat pada thorax berfungsi sebagai sayap, sedangkan yang sepasang pada bagian bawah berfungsi sebagai kaki. Kaki berfungsi sebagai penangkap dan berjalan. Fun gsi ekor sebagai alat gerak sudah tidak dominan, namun berguna pada pengaturan a rah gerak dan keseimbangan. Fosil tertua diketemukan pada batuan berumur Yura, y aitu: Archaeopteryx.

Page 129: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi
Page 130: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

KLAS MAMALIA Merupakan vertebrata berdarah panas. Bentuk kehidupan yang paling sempurna atau kompleks. Lingkungan hidupnya ada di udara, air, dan darat. Pada kehidupan yang di darat, alat geraknya berupa 2 pasang kaki. Ekor lebih berfungsi sebagai penye imbang berat badan. Khusus Primata mempunyai kecenderungan untuk bergerak dengan dua kaki belakang, sedangkan kaki depan berfungsi sebagai penangkap. Termasuk d alam kelompok ini adalah Primata dimana manusia termasuk di dalamnya.

Page 131: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi
Page 132: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi

VERTEBRATA DI INDONESIA Sampai saat ini belum dijumpai fosil vertebrata yang berumur lebih tua dari Plio sen. Fosil yang dijumpai pada umumnya berumur Pliosen Akhir sampai Resen. Lokasi yang banyak dijumpai adalah: Jetis (Mojokerto), Sangiran, Rancah, dan Cekungan Bandung. Di luar Jawa di Lampung, dan Sulawesi Selatan. Indonesia memiliki fosil manusia purba yaitu: Homo Mojokertensis, yang diketemukan di daerah Mojokerto.

Page 133: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi
Page 134: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi
Page 135: paleontolgoi aplikasi dan komunikasi