paket 13 politik - cs.unsyiah.ac.idfrdaus/penelusuraninformasi/file-pdf/ips-1...ilmu pengetahuan...

21
Ilmu Pengetahuan Sosial 1 13 - 1 Paket 13 Politik POLITIK Paket 13 Pendahuluan Paket 13 berfokus pada pembahasan politik. Pembahasan politik pada paket 13 ini ditekankan pada aspek pengertian, ruang lingkup, tujuan, metodologi, dan konsep-konsep dasar politik. Paket ini merupakan kelanjutan paket 4 dan 5 yang di dalamnya dijelaskan tentang IPS sebagai social science dan social studies serta hubungannya dengan ilmu-ilmu sosial. Pemahaman terhadap paket tersebut dapat membantu mempermudah memahami topik pada paket 13 ini. Untuk mengefektifkan perkuliahan, pada pertemuan ini digunakan strategi tanya jawab, kerja berpasangan, dan kerja individu. Strategi tanya jawab digunakan untuk menggali pemahaman mahasiswa-mahasiswi dalam mempelajari pengertian, ruang lingkup dan tujuan politik. Strategi kerja berpasangan dengan bantuan LK. 13.1 digunakan untuk melatih pemahaman mahasiswa-mahasiswi tentang metodologi dan konsep dasar politik. Sedangkan strategi kerja individu dengan bantuan Uraian materi 13.2 digunakan untuk memberi kesempatan mahasiswa-mahasiswi memahami materi politik dengan membaca secara individu. Dosen menggunakan slide PowerPoint 13.3 untuk memberikan penguatan pada mahasiswa-mahasiswi setelah mereka bertanya jawab dengan dosen maupun bekerja secara berpasangan. Terakhir, dosen memberikan penilaian dan tindak lanjut. Untuk mewujudkan perkuliahan aktif dan efektif berikut diberikan beberapa tips. Dosen mengumpulkan fakta politik yang sedang terjadi seperti partai politik dan pemilu 2009, serangan Israel ke Gaza, kerja lembaga negara seperti DPR, MPR, DPD, dan sebagainya. Dosen perlu bersikap toleran dengan berbagai pendapat mahasiwa dan mahasiswi yang mungkin extreme. Dosen menyediakan potongan berita politik di tanah air dari berbagai koran atau berita online. Mahasiswa dan mahasiswi perlu membaca uraian materi 13.4 dan mencermati kejadian politik yang terbaru

Upload: hoangdat

Post on 21-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 1Paket 13 Politik

POLITIK

Paket 13

Pendahuluan

Paket 13 berfokus pada pembahasan politik. Pembahasan politik pada paket 13

ini ditekankan pada aspek pengertian, ruang lingkup, tujuan, metodologi, dan

konsep-konsep dasar politik. Paket ini merupakan kelanjutan paket 4 dan 5 yang

di dalamnya dijelaskan tentang IPS sebagai social science dan social studiesserta hubungannya dengan ilmu-ilmu sosial. Pemahaman terhadap paket tersebut

dapat membantu mempermudah memahami topik pada paket 13 ini.

Untuk mengefektifkan perkuliahan, pada pertemuan ini digunakan strategi

tanya jawab, kerja berpasangan, dan kerja individu. Strategi tanya jawab

digunakan untuk menggali pemahaman mahasiswa-mahasiswi dalam

mempelajari pengertian, ruang lingkup dan tujuan politik. Strategi kerja

berpasangan dengan bantuan LK. 13.1 digunakan untuk melatih pemahaman

mahasiswa-mahasiswi tentang metodologi dan konsep dasar politik.

Sedangkan strategi kerja individu dengan bantuan Uraian materi 13.2

digunakan untuk memberi kesempatan mahasiswa-mahasiswi memahami

materi politik dengan membaca secara individu. Dosen menggunakan slidePowerPoint 13.3 untuk memberikan penguatan pada mahasiswa-mahasiswi

setelah mereka bertanya jawab dengan dosen maupun bekerja secara

berpasangan. Terakhir, dosen memberikan penilaian dan tindak lanjut.

Untuk mewujudkan perkuliahan aktif dan efektif berikut diberikan beberapa tips.

• Dosen mengumpulkan fakta politik yang sedang terjadi seperti partai politik

dan pemilu 2009, serangan Israel ke Gaza, kerja lembaga negara seperti

DPR, MPR, DPD, dan sebagainya. Dosen perlu bersikap toleran dengan

berbagai pendapat mahasiwa dan mahasiswi yang mungkin extreme.• Dosen menyediakan potongan berita politik di tanah air dari berbagai

koran atau berita online.

• Mahasiswa dan mahasiswi perlu membaca uraian materi 13.4 dan

mencermati kejadian politik yang terbaru

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 2Paket 13 Politik

Kompetensi DasarMahasiswa-mahasiswi mampu mengimplementasikan konsep dasar politik

dan pemerintahan

IndikatorPada akhir perkuliahan ini mahasiswa-mahasiswi diharapkan dapat:

1. menjelaskan pengertian, ruanglingkup, dan tujuan politik,

2. menjelaskan konsep-konsep dasar polotik, dan

3. mengimplementasi konsep dasar politik dalam kehidupan bermasyarakat

dan pemerintahan.

Waktu3 x 50 menit

Materi Pokok1. Pengertian, Ruang Lingkup, dan Tujuan Politik

2. Konsep Dasar Politik dan Implimentasinya dalam Kehidupan Masyarakat

dan Pemerintahan

Kelengkapan Bahan Perkuliahan1. Lembar Kegiatan LK. 13.1

2. Lembar Uraian 13.2

3. Lembar PowerPoint 13.3

4. Lembar Penilaian 13.4

5. Alat dan bahan: LCD dan komputer (tidak disediakan dalam paket ini)

Rencana Pelaksanaan Perkuliahan

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 3Paket 13 Politik

Langkah-langkah Perkuliahan

pasangan dengan anggota 2 orang

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 4Paket 13 Politik

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 5Paket 13 Politik

Lembar Kegiatan 13.1

PengantarKehidupan kita tidak terlepas dari perisitiwa politik, misalnya proses pemilihan

anggota DPR, presdien, dan sebagainya. Partai politik, pemilu, MPR, DPD,

dan sebagainya merupakan contoh implementasi konsep dasar politik.

Kegiatan ini diarahkan untuk menguak konsep dasar politik secara lebih rinci.

TujuanMahasiswa-mahasiswi dapat menjelaskan konsep dasar politik dan

implementasinya dalam kehidupan masyarakat dan pemerintahan.

Langkah Kegiatan1. Bacalah uraian materi 13.2 bagian B tentang konsep dasar politik dan

implementasinya dalam kehidupan sosial masyarakat.

2. Buatlah rangkuman uraian materi 13.2 bagian B dalam bentuk peta konsep

3. Bersiaplah untuk mempresentasikan hasil kerja kalian

KONSEP DASAR POLITIK

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 6Paket 13 Politik

POLITIK

Uraian Materi 13.2

A. Pengertian, Ruang Lingkup, dan Tujuan PolitikPengertian PolitikPerilaku politik adalah perilaku dasar kehidupan manusia. Komunitas dari

suku terasing dalam mempertahankan klan-nya akan dilakukan secara politik.

Para kepala suku akan mempengaruhi para pemudanya agar bersedia

membela kelompoknya walaupun harus ditukar dengan nyawanya. proses

persuasif kepala suku adalah bagian dari teknik berkomunikasi tetapi tindakan

kepala suku tersebut dapat pula dimaknai bahwa ia telah bertindak politik,

yaitu melakukan perang dari gangguan suku lain agar ia tetap sebagai kepala

suku. Karena jika kelompok suku itu kalah dalam berperang ia akan

kehilangan dalam kedudukannya. Ilustrasi di atas ingin menunjukkan bahwa

politik telah hidup sejak manusia eksis dipermukaan bumi (Cikusin. 2005).

Kehidupan yang bersifat politik juga telah berkembang cukup lama, yaitu ketika

kelompok manusia menetapkan wilayah kekuasaannya. Walaupun kehidupan

berpolitik, menjaga teritorial atau bernegara sudah melekat dalam kehidupan

manusia, tetapi studi yang bersifat politik baru nampak di akhir abad ke-19,

Alexander seperti dikutip oleh Abdurrachmat (1982) menyatakan bahwa studi

yang bersifat politik sudah dimulai sejak dari 2000 tahun yang lampau, dan

memasuki abad ke-20 diajukan sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri.

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang teratur dalam

kehidupan masyarakat dengan pemusatan perhatian pada perjuangan

manusia mencari atau mempertahankan kekuasaan guna mencapai apa yang

diinginkan (The Liang Gie, 1991).

Objek ilmu politik adalah perilaku politik atau tindakan politik, yaitu kegiatan

manusia untuk mencari, memperoleh, mempergunakan, membagi dan

mempertahankan kekuasaan dalam mengejar apa yang dicita-citakan.

Politik juga disebutkan cara negara yang digerakkan oleh suatu pemerintahan

untuk mewujudkan tujuan nasional negara tersebut.

Menurut Dimock and Dimock,1983 pemerintah adalah alat untuk bertindak demi

kepentingan rakyat untuk mencapai tujuan organisasi negara, diantaranya

kesejahteraan, pertahanan, keamanan, tata tertib, keadilan, kesehatan,

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 7Paket 13 Politik

pendidikan, dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah

mempunyai wewenang yang dipegang oleh alat-alat kekuasaan negara, agar

tiap sektor tujuan negara dapat dikerjakan pada waktu bersamaan.

Ruang Lingkup dan Tujuan PolitikRuang lingkup kajian ilmu politik terbagi atas empat bidang berikut.

a. Teori politik, yang meliputi politik, sejarah perkembangan dan ide-ide politik

b. Lembaga-lembaga politik, meliputi Undang-Undang Dasar, Pemerintah

Pusat (nasional), Pemerintah daerah/Lokal. Fungsi ekonomi dan sosial

dari pemerintah, dan perbandingan lembaga politik.

c. Partai-partai, golongan-golongan, dan pendapat umum, mencakup partai

politik, golongan-golongan, asosiasi-asosiasi, partisipasi warga negara

dalam pemerintahan administrasi dan pendapat umum.

d. Hubungan internasional, meliputi politik internasional, organisasi dunia,

administrasi, dan hukum internasional.

Bila Anda ingin memperdalam mengenai politik ini tentu saja Anda harus

banyak belajar tentang ilmu politik itu sendiri.Pada dasarnya ilmu politik

mempelajari gejala-gejala yang teratur dalam kehidupan masyarakat dengan

memusatkan perhatian pada perjuangan manusia mencari dan

mempertahankan kekuasaan untuk mencapai tujuannya.

Ada 5 konsep dasar ilmu politik, yaitu:

a. negara;

b. kekuasaan;

c. pengambilan keputusan;

d. kebijaksanaan (policy); dan

e. pembagian tugas.

Tujuan ilmu politik ialah untuk mengetahui dan membahas tentang pembagian

wilayah, batas negara dan masalah yang berhubungan dengan kekuasaan

negara (Hayati, 2007).

Pendekatan Ilmu PolitikKarena adanya titik pandang yang berbeda dari pakar ilmu politik dalam

meneliti objeknya, terdapat perbedaan tekanan dalam mengemukakan definisi

ilmu politik. Perbedaan tersebut beranjak dari pendekatan dan unsur yang

digunakan sebagai titik kajian ilmu politik.

Menurut paparan Merriam Budiarjo (1996), ada 5 unsur objek politik yang

sering digunakan dalam pengkajian ilmu politik, yaitu:

a. negara;

b. kekuasaan;

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 8Paket 13 Politik

c. pengambilan keputusan;

d. kebijakan (policy); dan

e. pembagian (alokasi) kekuasaan.

Pendekatan yang digunakan dalam meneliti gejala-gejala politik menurut

James A. Bank yang dikutip oleh Brian Fay (1991) adalah pendekatan

normatif, pendekatan legal-institusional, pendekatan behavioral, dan

pendekatan sistem. Pendekatan normatif adalah pendekatan yang

memusatkan perhatian pada analisa ide-ide pada teori politik. Tokoh-tokohnya

adalah Plato dan John Lock. Tujuannya adalah mendeskripsikan ide sistem

politik dan cara pencapaiannya. Pendekatan behavioral adalah pendekatan

yang memusatkan perhatian pada tingkah laku para politikus (aktor Politik).

Tujuannya untuk mengembangkan teori perilaku politik yang dapat digunakan

untuk memprediksi dan mengontrol perilaku politik. Pendekatan sistem adalah

pendekatan yang memusatkan perhatian pada tingkah laku politik yang

terorganisasi serta pengaruhnya pada sistem politik. Tujuannya untuk

mengembangkan generalisasi dan teori tuntutan dan input sebagai bagian

proses politik dalam sistem politik.

B. Konsep Dasar Politik dan Implementasi dalamPemerintahan

Dewasa ini terdapat sekitar 150 negara di dunia, yang tersebar diberbagai

belahan dunia. Sebagian ada yang disebut negara maju yaitu berupa negara

industri, dan ada pula negara berkembang yaitu negara yang masih didominasi

oleh aktivitas ekonomi pertanian. Tapi tahukah anda darimanakah asal kata

negara yang sering kita pergunakan itu?. Istilah negara yang kita kenal dewasa

ini, berasal dari kata staat (bahasa Belanda dan Jerman) yang kali pertama

diperkenalkan pada abad ke-15 di Eropa Barat.

Pengertian tentang negara seperti dikemukakan oleh F. Iswara (1996), yaitu

bahwa “negara adalah suatu organisasi politik teritorial suatu bangsa yang

mempunyai kedaulatan”. Berdaulat kedalam, artinya bahwa pemerintah

mempunyai wewenang dan kekuasaan untuk mengatur dan membina

kehidupan berbangsa dan bernegara dan ditaati oleh seluruh rakyatnya.

Dalam mewujudkan tujuan nasional negara digerakkan oleh pemerintahan

yang berdaulat dalam bentuk-bentuk demokrasi.

Pemerintahan yang BerdaulatPemerintahan sebagai salah satu unsur negara adalah gabungan seluruh alat

perlengkapan negara. Pemerintah haruslah berdaulat baik ke dalam maupun

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 9Paket 13 Politik

keluar. Berdaulat kedalam, artinya bahwa pemerintah mempunyai wewenang

dan kekuasaan untuk mengatur dan membina kehidupan berbangsa dan

bernegara dan ditaati oleh seluruh rakyatnya.

Sedangkan berdaulat keluar, artinya pemerintah mempunyai wewenang dan

kekuasaan untuk mengadakan hubungan dan kerjasama dengan negara lain,

baik kerjasama di bidang politik, ekonomi, sosial-budaya serta melindungi

keselamatan dan kedaulatan negara dari segala ancaman baik yang datang

dari dalam maupun dari luar.

Ada tiga macam pengertian pemerintah.

a. Pemerintah sebagai gabungan dari semua badan kenegaraan atau

gabungan seluruh alat perlengkapan negara dalam arti luas, yang meliputi

legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

b. Pemerintah sebagai kepala negara atau badan kenegaraan tertinggi yang

berkuasa memerintah di dalam wilayah-wilayah negara.

c. Pemerintah sebagai badan eksekutif, presiden dibantu oleh menteri-menteri

(Indonesia), kabinet (Dewan Menteri) di Inggris.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap pemerintah suatu negara harus berdaulat

penuh ke dalam dan keluar agar negara dapat berdiri tegak selamanya.

Mengenai kedaulatan, David E. Apter (1987) mengartikan sebagai kekuasaan

mutlak, abadi, dan asli. Mutlak berarti kekuasaan tertinggi tidak terbagi-bagi.

Abadi berarti kekuasaan negara berlangsung menerus tanpa terputus-putus.

Asli berarti tidak berasal dari kekuasaan lain.

Dalam perkembangannya kedaulatan oleh para ahli dibedakan dalam beberapa

teori, berikut.

a. Teori Kedaulatan Tuhan atau Teokrasi

Menurut teori ini, kekuasaan yang ada pada pemerintah negara berasal dari

Tuhan. Tuhan menyerahkan kekuasaan itu pada seseorang sebagai wakil

Tuhan di dunia. peletak dasar teori teokrasi adalah F.J. Stahl (1802-1861)

orang Jerman. Ia mengatakan bahwa “negara itu tidak terwujud atas

kehendak manusia, melainkan atas kehendak dzat yang Maha Tinggi”.

b. Teori Kedaulatan Hukum

Tokoh teori ini adalah Krabbe (1857-1936) dan Leon Duguit (1859-

1928).Menurut teori ini bahwa hukum berada di atas segala-galanya, bukan

hanya manusia, tetapi negara pun berada di bawah perintah hukum. Jadi

menurut teori ini hukum adalah pemegang kekuasaan tertinggi negara.

c. Teori Kedaulatan Rakyat atau Demokrasi

Tokoh ini adalah J.J. Rousseau (1712-1778). Menurut teori ini rakyatlah

pemegang kekuasaan tertinggi. Pemerintah mendapat kekuasaan itu dari

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 10Paket 13 Politik

rakyat. Rakyat menyerahkan kekuasaannya kepada penguasa dan

penguasa harus menjamin hak-hak warga negaranya. Pemerintah hanya

sekedar menjadi wakil rakyat yang dibentuk berdasarkan kehendak rakyat

dan apabila pemerintah tidak mampu menjamin kebebasan dan persamaan

hak warga negaranya, maka pemerintah itu dapat diganti.

Bentuk-Bentuk DemokrasiTeori kadaulatan rakyat disebut demokrasi. Demokrasi secara harfiah berasal

dari kata demos berarti rakyat dan cratein atau cratos berarti pemerintahan.

Menurut Presiden Amerika serikat ke-16, Abraham Lincoln (1808-1865),

“demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”

(“Democrasy is goverment of the people, by the people and for the people”).

Jadi, suatu pemerintahan dikatakan demokratis, apabila kekuasaan ada di

tangan rakyat dan segala tindakan negara ditentukan oleh kehendak rakyat.

Ditinjau dari “titik berat yang menjadi perhatiannya” demokrasi dapat

dibedakan menjadi beberapa jenis berikut ini.

a .a .a .a .a . Demokrasi formalDemokrasi formalDemokrasi formalDemokrasi formalDemokrasi formal, adalah demokrasi yang menjunjung tinggi

persamaan dalam bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi

atau menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi. Dalam

demokrasi ini secara resmi semua orang dianggap mempunyai derajat dan

hak yang sama, seperti hak memilih, hak mengeluarkan pendapat, hak

menjadi wakil rakyat, dan berhak menjadi menteri.

Namun di bidang ekonomi, tetap digunakan asas persaingan bebas atau

“free fight competition”. Kelemahan asas ini adalah timbulnya kesenjangan

antara si miskin dan si kaya yang semakin lebar. Golongan kaya dapat

membeli suara rakyat dan suara dewan perwakilan rakyat. Demikian juga

di bidang politik, akan menimbulkan kesenjangan di bidang material, yang

akhirnya persamaan dalam bidang politik pun tidak berjalan sesuai dengan

yang diharapkan. Demokrasi formal ini tidak berjalan sesuai yang

diharapkan. Demokrasi formal ini disebut juga demokrasi liberal atau

demokrasi barat.

b .b .b .b .b . Demokrasi materialDemokrasi materialDemokrasi materialDemokrasi materialDemokrasi material, adalah demokrasi yang menitikberatkan pada

usaha-usaha untuk menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi

sedangkan di bidang politik kurang mendapat perhatian. Untuk

menghilangkan perbedaan di bidang ekonomi, maka partai yang

memegang kekuasaan dengan mengatasnamakan negara akan

menjadikan segala sesuatu menjadi milik negara, sehingga hak milik

pribadi tidak diakui serta hak-hak politik warga negara dihilangkan.

Demikian juga hak di bidang rohaniah dan spiritual ditekan. Demokrasi ini

dianut oleh negara-negara komunis.

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 11Paket 13 Politik

c .c .c .c .c . Demokrasi gabunganDemokrasi gabunganDemokrasi gabunganDemokrasi gabunganDemokrasi gabungan, adalah demokrasi yang menggabungkan

demokrasi formal dan demokrasi material dengan menghilangkan

keburukannya dan mengakui kebaikannya. Persamaan derajat dan setiap

orang diakui, tetapi demi kesejahteraan seluruh rakyat kadang-kadang

perlu dibatasi. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk

kesejahteraan seluruh rakyat jangan sampai menghilangkan dan menekan

persamaan derajat dan hak asasi manusia.

Semengtara itu, atas dasar cara penyaluran kehendak rakyat demokrasi dapat

dibedakan menjadi beberapa jenis berikut.

a. Demokrasi langsung, yaitu rakyat secara langsung mengemukakan

kehendaknya dalam suatu rapat akbar di lapangan terbuka yang dihadiri

oleh seluruh rakyat. Demokrasi ini hanya mungkin dilakukan dalam negara

yang penduduknya sedikit/kecil.

b. Demokrasi perwakilan, yaitu rakyat menyalurkan kehendak atau

pendapatnya melalui perwakilannya yang duduk di “Dewan Perwakilan

Rakyat”. Karena pertambahan penduduk yang begitu pesat, maka tidak

mungkin menggunakan demokrasi langsung. Pada negara-negara modern

sekarang ini pada umumnya digunakan sistem demokrasi sosial.

c. Demokrasi Perwakilan dengan sistem referendum, demokrasi ini gabungan

dari demokrasi langsung dengan demokrasi perwakilan. Rakyat memilih

wakil-wakilnya untuk duduk di “Dewan Perwakilan Rakyat” tetapi dikontrol

oleh pengaruh rakyat melalui sistem “referendum” dan “inisiatif rakyat”.

Sistem Pemerintahan Negara RI Menurut UUD 1945Mengenai sistem pemerintahan negara Indonesia dapat diketahui dalam

penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, yang dikenal dengan tujuh kunci

pokok sistem pemerintahan.

a. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechstaat) tidakberdasarkan atas kekuasaan belaka (Machsstaat). Ini mengandung

pengertian bahwa negara, termasuk di dalamnya Pemerintahan dan

lembaga-lembaga negara dalam melaksanakan tindakan-tindakan apapun,

harus dilandasi oleh hukum atau harus dapat dipertanggungjawabkan

secara hukum. Prinsip sistem ini merupakan pelaksanaan dari pokok-

pokok pikiran yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang

diwujudkan oleh cita-cita hukum yang menjiwai UUD 1945 dan hukum

dasar tak tertulis. Pengertian negara hukum menurut UUD 1945 adalah

negara hukum dalam arti luas. Negara bukan saja “melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”, tetapi juga harus

“memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan

bangsa”...dst

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 12Paket 13 Politik

b. Sistem KonstitusionalPemerintahan berdasarkan sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat

absolutisme (kekuasaan yang tak terbatas). Hal ini memberikan ketegasan

bahwa cara pengendalian Pemerintahan dibatasi oleh ketentuan-ketentuan

konstitusi dan ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang merupakan produk

konstitusional, seperti Ketetapan MPR, Undang-Undang dan sebagainya.

c. Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara Penjelasan Undang-

Undang Dasar 1945 lebih lanjut menyatakan dalam menjalankan

pemerintahan negara, kekuasaan dan tanggung jawab adalah di tangan

Presiden (concentration of power and responsibility upon the President)”.d. Presiden tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat

Di samping Presiden ada Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden harus

mendapat persetujuan DPR untuk membuat Undang-Undang

(Gasetzgebung) dan untuk menetapkan anggaran pendapatan dan belanja

negara (Staatsbegrooting). Oleh sebab itu, presiden harus bekerja sama

dengan Dewan. Presiden tidak dapat membubarkan DPR, namun DPR pun

tidak dapat menjatuhkan Presiden, karena Presiden tidak ber

tanggungjawab kepada DPR.

e. Menteri Negara ialah pembantu Presiden dan tidak bertanggungjawabkepada DPRPresiden mengangkat dan memberhentikan Menteri-Menteri Negara.

Menteri-Menteri ini tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan

Rakyat. Kedudukannya tidak tergantung kepada Dewan, tetapi tergantung

kepada Presiden. Menteri-Menteri ini bukan pegawai tinggi biasa dan

merekalah yang bertanggungjawab menjalankan roda pemerintahan sesuai

dengan bidangnya masing-masing. Pemerintah semacam ini disebut

“Kabinet Presidentil”, artinya Presiden di samping sebagai kepala negara

juga merangkap menjadi “Kepala Pemerintahan.”

f. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatasWalaupun Kepala Negara (Presiden) tidak bertanggungjawab kepada

Dewan Perwakilan Rakyat, ia bukan “diktator” atau kekuasaan tidak

terbatas.. Dengan demikian berarti kekuasaan Presiden tidak tak terbatas,

tatapi kekuasaannya dibatasi oleh ketetapan-ketetapan MPR, Undang-

Undang, dan peraturan negara lainnya.

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 13Paket 13 Politik

Lembaga-Lembaga Tinggi Negara

Bagan Lembaga tinggi NegaraBagan Lembaga tinggi NegaraBagan Lembaga tinggi NegaraBagan Lembaga tinggi NegaraBagan Lembaga tinggi Negara

Dari bagan tersebut di atas dapat kita ketahui hubungan antara Pancasila dan

sistem UUD 1945 dengan Lembaga-Lembaga Tinggi Negara.

Seperti tergambar dalam bagan di atas, lembaga tinggi negara adalah:

1. Majelis Perwakilan Rakyat (MPR)

2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

3. Dewan perwakialan Rakyat (DPR

4. Presiden

5. Mahkamah Agung (MA)

6. Mahkamah Konstitusi

Majelis Perwakilan Rakyat (MPR)MPR mempunyai tugas pokok sebagai berikut.

a. Menetapkan Undang-Undang Dasar

b. Mengangkat Presiden dan Wakil Presiden

MPR mengadakan sidang sekurang-kurangnya satu kali dalam lima tahun,

kecuali ada hal-hal yang mendesak dapat mengadakan sidang istimewa.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)BPK adalah lembaga tinggi negara yang mempunyai tugas dan wewenang

sebagai berikut.

a. BPK memeriksa penggunaan keuangan negara, apakah sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku apa tidak. Pertanggungjawaban

penggunaan keuangan negara ini meliputi semua lembaga terkait dalam

penggunaan APBN.

b. Hasil pemeriksaan keuangan negara itu dilaporkan kepada DPR.

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 14Paket 13 Politik

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)DPR adalah salah satu lembaga tinggi negara yang anggotanya dipilih melalui

pemilihan umum. Kedudukan DPR cukup kuat karena tidak dapat dibubarkan

oleh Presiden.

Untuk dapat menjalankan fungsi dan kewajibannya dengan baik, DPR

mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut.

a. DPR bersama pemerintah menetapkan Undang-Undang

b. DPR menetapkan APBN yang diajukan oleh Presiden

c. DPR memberikan persetujuan kepada Presiden atas pernyataan perang,

membuat perjanjian dan perdamaian dengan negara lain.

d. DPR mengadakan sidang paling sedikit sekali dalam setahun.

PresidenPresiden adalah penyelenggara pemerintah tertinggi. Adapun tugas dan

kewajiban Presiden antara lain sebagai berikut.

a. Melaksanakan UUD’45

b. Memegang kekuasaan tertinggi pemerintahan

c. Membuat Undang-Undang dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) atas persetujuan DPR.

d. Menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU.

e. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Bersenjata Republik

Indonesia sebagai Panglima Tertinggi ABRI.

f. Menyatakan perang, membuat perjanjian dengan negara lain atas

persetujuan DPR.

g. Menyatakan negara dalam keadaan bahaya.

h. Mengangkat duta, duta besar, dan konsul serta menerima duta, duta besar

dari negara lain.

i. Memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi.

j. Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya.

Kekuasaan Presiden itu tidak dijalankan dengan sekehendak hati, sebab

pengawasan tetap dilakukan oleh DPR sebagai lembaga legislatif (pembuat

Undang-Undang).

Mahkamah Agung (MA)Mahkamah Agung dan badan peradilan lainnya adalah lembaga tinggi negara

yang merdeka, artinya dalam melakukan tugasnya tidak di bawah pengaruh

kekuasaan pemerintah, MA berhak memberikan pertimbangan hukum kepada

lembaga-lembaga tinggi negara lainnya baik diminta atau tidak.

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 15Paket 13 Politik

Mahkamah Konstitusi (MK)Mahkamah Konstitusi dan badan peradilan lainnya adalah lembaga tinggi

negara yang merdeka, artinya dalam melakukan tugasnya tidak di bawah

pengaruh kekuasaan pemerintah, MK bertugas mengadili sengketa antar

lembaga negara, dan memberikan pertimbangan hukum kepada lembaga-

lembaga tinggi negara lainnya baik diminta.

Latihan1. Jelaskan pengertian, ruanglingkup, dan tujuan politik!

2. Berilah contoh konsep dasar politik.

3. Bagaimana implementasi politik dalam kehidupan sosial masyarakat dan

pemerintahan.

Rangkuman1. Politik adalah ilmu yang mempelajari gejala–gejala yang teratur dalam

kehidupan masyarakat dengan pemusatan perhatian pada perjuangan

manusia mencari atau mempertahankan kekuasaan guna mencapai apa

yang diinginkan.

2. Politiki bertujuan untuk mencapai tujuan negara, di antaranya

kesejahteraan, pertahanan, keamanan, tata tertib, keadilan, kesehatan,

pendidikan, dan lain-lain.

3. Konsep dasar yang dikaji dalam studi politik yaitu: negara, kekuasaan,

pengambilan keputusan, kebijaksanaan (policy) dan pembagian (alokasi)

kekuasaan.

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 16Paket 13 Politik

Lembar PowerPoint 13.3

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 17Paket 13 Politik

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 18Paket 13 Politik

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 19Paket 13 Politik

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 20Paket 13 Politik

Lembar Penilaian 13.4

A. Tes Tulis1. a. Sebutkan pengertian politik menurut The Liang Gie!

b. Sebutkan 4 bidang yang merupakan ruang lingkup kajian ilmu politik!

c. Benar atau salah pernyataan berikut, Jelaskan! “Tujuan ilmu politik ialah

untuk mengetahui dan membahas tentang pembagian wilayah, batas

negara dan masalah yang berhubungan dengan kekuasaan negara”

2. Apakah pemerintahan yang berdaulat merupakan contoh konsep dasar

politik? Jelaskan!

3. Berilah satu contoh implementasi politik dalam kehidupan masyarakat!

Jelaskan proses pelaksanaannya!

B. Penilaian Kinerja (Performance)

Ilmu Pengetahuan Sosial 1

13 - 21Paket 13 Politik

Daftar Pustaka

Abdurrachmat. 1982. Pengantar Geografik Politik. Bandung: IKIP Bandung.

Alexander. 1996. World Political Pattren. Chicago: Rand McNally & Company.

Budiarjo, Merriam. 1996. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia.

Cikusin, Yaqub. 2005. Strategi Politik Kepemimpinan. Malang: UniversitasBrawijaya Press.

David E. Apter. 1987. Politik Modernisasi. Jakarta: PT. Gramedia.

Dimock and Dimock. 1983. Administrasi Negara. Jakarta: Aksara Baru.

Fay, Brian. 1991. Teori Sosial dan Praktek Politik, Jakarta: Pustaka UtamaGrafindo.

Geniarto. 1984. Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia. cetakanpertama. Jakarta: PT Bina Aksara.

Hayati, Sri. 2007. Geografi Politik. Bandung: P T. Rafika Aditama.

Iswara, F. 1996. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Putra A. Bardin

Lincoln, Abraham. 1968. Democrasy is goverment of the people, by thepeople and for the people. Utrecht/Antwerpen.

Tambunan, A.S.S. 1990. Hukum Tata Negara Perbandingan. Jakarta: PuporisPublishers.

The Liang Gie, 1991. Administrasi Publik. Yogyakarta: Liberty.

UUD ’45. 2005. Jakarta: CV. Rajawali.

Wahyono, Padmo. 1982. Negara Republik Indonesia. Jakarta: CV. Rajawali.