pak subandiyo

20
KANKER PARU-PARU

Upload: nisrina-july

Post on 07-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

KANKER PARU-PARU

Di Susun Oleh:

1.Nisrina Juli Nurjanah

2.Destine Zuhrotun Nisa K.

3.Ardi Sugiharto

Pengertian

Kanker paru adalah pertumbuhan sel – sel kanker yang tidak dapat terkendali dalam jaringan paru yang dapat di sebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan terutama asap rokok ( Ilmu penyakit dalam , 2001).

Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh di paru,sebagian besar kanker paru berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat juga berasal dari bagian tubuh lain yang terkena kanker.

EtiologiMeskipun etiologi sebenarnya dari kanker paru belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang agaknya bertanggung jawab dalam peningkatan insiden kanker paru :

1. Merokok2. Iridiasi3. Kanker paru akibat kerja4. Polusi udara 5. Genetik6. Teori Onkogenesis7. Diet

PATHOFISIOLOGI

• Dari etiologi yang menyerang percabangan segmen/sub bronkus menyebabkan cilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengandapan karsinogen maka menyebabkan metaplasia, hyperplasia dad dysplasia menembus ruang pleura, biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan korpus vertebra.

• Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang terbesar. Lesi ini menyebabkan obstruksi dan ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi di bagian distal

• Kanker paru dapat bermetastase ke struktur-struktur terdekat dapat seperti kelenjar limfe, dinding esophagus, pericardium, otak tulang rangka

GAMBARAN KLINIK

Gejala awal• Stridor local dan dispnea ringan yang mungkin

disebabkan oleh obstruksi bronkus.Gejal umum• Batuk• Hemoptisis• Anoreksia,lelah,berkurangnya berat badan.

PENGKAJIAN

1. Wawancara• Riwayat adanya faktor-faktor• Kaji respon pasien pada orang yang terdekat tentang dignosa• Pemeriksaan fisik dasar dalam survey umum Nampak

manifestasi komplikasi yang berhubungan dengan kanker• Kaji pengertian dan minat pasien tentang cara penentuan hidup• Kaji pasien dengan orang terdekat tentang cara penentuan obat• Kaji pasien dan orang terdekat tentang kebutuhan dukungan

spiritual• Kaji status nutrisi, mencakup berat badan, nafsu makan, diet,

kondisi umum,kulit dan mukosa mulut.

2. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik sangat penting dalam

mendiagnosis suatu penyakit. Tumor paru ukuran kecil dan terletak di perifer dapat memberikan gambaran normal pada pemeriksaan fisik. Tumor ukuran besar, terlebih bila disertai atelektasis sebagai akibat kompresi bronkus, efusi pleura atau penekanan vena kava akan memberikan hasil tang informative.

Pemeriksaan penunjang

• Radiologi• Laboratorium• Hispatologi• Pencitraan

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS: - klien mengungkapkan sesak saat bernapas dan dada terasa berat.DO: - KU agak lemah.

- Suara napas menghilang pada dada anterior.

- Pada perkusi dada terdenagr redup.

- Respirasi 36 x/mnt, cepat dan dangkal.

Massa pada mediastinum menekan rongga paru.Penurunan ekspansi paru. Pengembangan paru terbatas. Paru klien terbatas.

Ketidakefektifan pola napas.

2. DS: - pasien mengeluh sesak dan nyeri saat bernapas.DO: - gelisah.

- Nilai GDA tidak normal- Perubahan TTV.

Obstruksi jalan napas oleh sekresi dan spasme bronkus. Kerusakan alveoli. Bronkietaksis/akteletaksis.

Gangguan pertukaran gas

Analisis Data

No Data Etiologi Masalah

3. DS: - mengeluh sakit disertai rasa nyeri yang menetap.DO: - pasien tampak gelisah.

- Wajahnya terlihat pucat.

- Tanda vital: TD: 130/90 mmHg, Nadi: 112 x/m, Suhu: 38,6 derajat celcius, RR: 36 x/m.

Intrapulmoner, metastasik, adanya invasi kanker ke pleura, atau dinding dada.

Gangguan rasa nyaman (nyeri).

4. DS: - mengatakan nafsu makan menurun dan terasa mual.DO: - penurunan berat badan, (bb sebelumnya 66kg, setelah masuk RS BB 55kg).

- Porsi makan tidak habis, makan hanya 2-4 sendok

Sesak, Psikologis, Mual, anoreksia.

Perubahn nutrisi kurang dari kebutuhan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan antara lain:• Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan

penurunan ekspansi paru.• Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan

gangguan aliran udara ke alveoli atau kebagian utama paru, perubahan membrane alveoli.

• Gangguan rasa nyaman (nyeri) yang berhubunagn dengan invasi kanker ke pleura, atau dinding dada.

• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia.

Intervensidx TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL

1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan pola napas klien efektif dengan KH:NOC : Status Respirasi

- Klien mengungkapkan sesak berkurang/tidak sesak.

- Respirasi dalam batas normal.

- Tidak menggunakan otot bantu pernapasan.

NIC : Airway Management1. Kaji frekuensi,

kedalaman pernapasan dan ekspansi dada.

2. Auskultasi bunyi napas, catat adanya bunyi napas tambahan.

3. Observasi pola batuk dan karakter sekresi.

4. Berikan pada klien posisi semi fowler.

5. Kolaborasi dalam pemberian oksigen tambahan.

6. Berikan humadifikasi tambahan.

1. Untuk mengetahui frekuensi dan kedalaman karena kedalaman pernapasan bervariasi tergantung derajat gagal napas

2. Perubahan bunyi napas menunjukkan obstruksi sekunder

3. Kongesti alveolar mengakibatkan batuk kering/iriatif.

4. Posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernapasan.

5. Memaksimalkan pernapasan dan menurunkan kerja napas.

6. Memberikan kelembaban pada membrane mukosa dan membantu pengenceran sekresi

dx TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL

2. setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan pasien menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan yang adekuat dan pertukaran gas efektif dengan KH:NOC : Status Respirasi

- Tidak bingung dan gelisah

- TTV normal- Tidak sesak- Nilai GDA normal.

NIC : Airway Management1. Kaji frekuensi dan

kedalaman pernapasan.2. Auskultasi paru untuk

penurunan bunyi napas dan adanya bunyi tambahan

3. Tinggikan kepala/temapat tidur sesuai dengan kebutuhan.

4. Kaji TTV5. Monitor GDA6. Berikan oksigen tambahan

denagn indikasi hasil GDA.

1. Berguna dalam evaluasi derajat distress pernapasan dan kronisnya proses penaykit

2. Area yang tak terventilasi dapat diidentifikasiakan dengan tak adanya bunyi napas.

3. Menunjukkan hipoksemia sistemik

4. Jalan napas lengket/kolaps menurunkan jumlah alveoli yang berfungsi secara negative mempenagruhi pertukaran gas

5. Meningkatkan ekspansi dada maksimal,membuat muadah bernapas meningkatkan kenyamanan.

6. Dapat memperbaiki/memburuknya hipoksia.

dx TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL

3.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam nyeri hilang/berkurang dengan KH:NOC : Pain Control

- TTV normal- Klien tampak rileks - Klien dapat tidur- Klien dapat

berpatisi dalam aktivitas.

NIC : Pain Management1. Tanyakan pasien

tenyang nyeri,tentukan karakteristik nyeri.

2. Buat skala nyeri dari skala 0-10 rentang intensitasnya.

3. Observasi tanda-tanda vital.

4. Kaji pernyataan verbal dan nonverbal nyeri pasien.

5. Evaluasi efektifan pemberian obat.

6. Berikan tindakan kenyamanan, ubah posisi dan lain-lain.

7. Berikan lingkungan tenang.

8. Kolaborasi: berikan anagetik rutin s/d indikasi.

1. Membantu dalam evaluasi gejal nyeri kanker yang dapat melibatkan visera,saraf dan jaringan tulang.

2. Pengguanaan skala rentang membantu pasien dalam mengkaji tingkat nyeri.

3. Untuk mengetahui tekanan darah: peningkatan nadi dan pernapasan.

4. Ketidaksesuaian antara verbal dan nonverbal menunjukkan derajat nyeri.

5. Memberikan obat berdasarkan aturan.

6. Meningkatkan relaksasi dan pengalihan perhatian.

7. Penurunan stress, menghemat energy.

8. Mempertahankan kadar obat, menghindari puncak periode nyeri.

dx TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL

4.

Setelah dilakukan tindakan selama 2x24jam nutrisi klien terpenuhi. Dengan KH:NOC : Nutritinal Status

- Berat badan bertambah dan

- Menunjukkan perubahan pola makan.

NIC : -Nutritional Management1. Catat status nutrisi pasien

pada penerimaan,catat turgor kulit, berat badan dan derajat kekurangan berat badan.

2. Berikan penjelasan tentang pentingnya makanan yang adekuat dan bergizi.

3. Pastikan pola diet pasien yang disukai/tidak disukai.

4. Dorong klien untuk makan diet TKTP

5. Pertahankan hygiene mulut

6. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian makanan.

1. Berguna dalam mengidentifikasi derajat kurang nutrisi dan menentukan pilihan intervensi

2. Meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan untuk menjalankan program diet sesuai aturan

3. Pertimbangan keinginan individu dapat memperbaiki masukkan diet

4. Mengukur kereaktifan nutrisi dan dukungan cairan.

5. dan menurunkan nafsu makan

6. Meningkatkan kemampuan asupan sesuai dengan kemampuan klien

EVALUASI YANG DIHARAPKAN

No Evaluasi Awal Akhir

1

.

- Klien mengungkapkan sesak berkurang/tidak sesak.

- Respirasi dalam batas normal.

- Tidak menggunakan otot bantu pernapasan.

2

.

- Tidak bingung dan gelisah

- TTV normal

- Tidak sesak

- Nilai GDA normal.

Lanjutan..

No Evaluasi Awal Akhir

3. • TTV normal• Klien tampak rileks • Klien dapat tidur• Klien dapat berpatisi dalam

aktivitas.

4. • Berat badan bertambah dan• Menunjukkan perubahan pola

makan.

Keterangan :1. Kuat2. Berat3. Ringan4. Sedang 5. Tidak

Menunjukan

KOMPLIKASI

Kanker paru dapat menyebabkan komplikasi, seperti :

• Sesak napas• Batuk darah• Rasa nyeri akibat penyebaran kanker • Penumpukan cairan di dada• Penyebaran kanker ke organ tubuh lainnya

(metastasis)• kematian