pak ocad

2
Dimulai usaha integrasi kesehatan jiwa di puskesmas dari kapan? Dari awal 2009. Untuk pembentukan Tim Kesehatan Jiwa itu dari Rumah Sakit yang datang kemari. Awalnya puskesmas sudah terpikirkan mengadakan program kesehatan jiwa karena sudah ada pasien yang datang dengan gangguan jiwa. Kebetulan saya sendiri, dulu, pernah dapat pelatihan jiwa. disini juga pernah ada prakterk jiwa dari mahasiswa jadi sedikitnya kita juga uda mengerti tentang jiwa. Program-program keswa ya banyak. Ada pertemuan-pertemuan orang khusus yang gangguan jiwa di Kebun Raya Bogor, ada namanya Tim ACT juga ya. Untuk pasien-pasien gangguan jiwa, pemberdayaan agar mempekerjakan & kembali produktif, belum terlalu berjalan. Kader menjaring atau mendatangi pasien awalnya dari keluarganya dulu, lalu kader melaporkan ke puskesmas. Dokter dan saya (perawat kesehatan jiwa) menunggu laporan dari Kader. Kalau pasiennya gak bisa dibawa ke Puskesmas, ada yang ngamuk, gak mau bicara, nah kita tuh yang datang ke sana. Kalau pasiennya beragam ? bervariasi, malah ada pasien yang anak +/- 17 tahun. Kesulitan / hambatan : - Terutama dari dana nya - Tenaga / SDM nya. Apalagi kan kita turun sendiri ya. Juga ada dari Rumah Sakit Marzuki Mahdi yang suka datang. Bersama-sama kita kunjungi ke warganya itu. Rujukan untuk pasien psikotik atau gangguan jiwa berat dimulai dengan keluarga yang mengontak kader. Lalu kader melanjutkan ke pihak Rumah Sakit (RS Marzuki Mahdi) untuk datang menjemput pasien itu. Saya sudah dapat pelatihan tentang kesehatan jiwa 2 kali. Yang pertama saat sekolah keperawatam, lalu dengan Tim ACT ini. Penting / tidak adanya program keswa ini? Penting lah.. karena banyak orang yang sakit jiwa banyak yang gak terdeteksi, dan ya masa di”bodo”in lingkungan setempat. Kita juga selaku dari puskesmas juga boleh diadakan program-program seperti

Upload: givenchy-es

Post on 26-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

..

TRANSCRIPT

Page 1: Pak Ocad

Dimulai usaha integrasi kesehatan jiwa di puskesmas dari kapan?

Dari awal 2009. Untuk pembentukan Tim Kesehatan Jiwa itu dari Rumah Sakit yang datang kemari. Awalnya puskesmas sudah terpikirkan mengadakan program kesehatan jiwa karena sudah ada pasien yang datang dengan gangguan jiwa. Kebetulan saya sendiri, dulu, pernah dapat pelatihan jiwa. disini juga pernah ada prakterk jiwa dari mahasiswa jadi sedikitnya kita juga uda mengerti tentang jiwa.

Program-program keswa ya banyak. Ada pertemuan-pertemuan orang khusus yang gangguan jiwa di Kebun Raya Bogor, ada namanya Tim ACT juga ya.

Untuk pasien-pasien gangguan jiwa, pemberdayaan agar mempekerjakan & kembali produktif, belum terlalu berjalan.

Kader menjaring atau mendatangi pasien awalnya dari keluarganya dulu, lalu kader melaporkan ke puskesmas. Dokter dan saya (perawat kesehatan jiwa) menunggu laporan dari Kader. Kalau pasiennya gak bisa dibawa ke Puskesmas, ada yang ngamuk, gak mau bicara, nah kita tuh yang datang ke sana.

Kalau pasiennya beragam ? bervariasi, malah ada pasien yang anak +/- 17 tahun.

Kesulitan / hambatan :

- Terutama dari dana nya- Tenaga / SDM nya. Apalagi kan kita turun sendiri ya. Juga ada dari Rumah Sakit Marzuki

Mahdi yang suka datang. Bersama-sama kita kunjungi ke warganya itu.

Rujukan untuk pasien psikotik atau gangguan jiwa berat dimulai dengan keluarga yang mengontak kader. Lalu kader melanjutkan ke pihak Rumah Sakit (RS Marzuki Mahdi) untuk datang menjemput pasien itu.

Saya sudah dapat pelatihan tentang kesehatan jiwa 2 kali. Yang pertama saat sekolah keperawatam, lalu dengan Tim ACT ini.

Penting / tidak adanya program keswa ini?

Penting lah.. karena banyak orang yang sakit jiwa banyak yang gak terdeteksi, dan ya masa di”bodo”in lingkungan setempat. Kita juga selaku dari puskesmas juga boleh diadakan program-program seperti ini untuk membantu mereka juga ya, walaupun dengan dana sedikit, atau tidak.

Pasien gangguan jiwa sudah mendapat perlakuan yang wajar, tidak terdiskriminasi karena kan mereka dapat obat ya. Tiap habis obat ya mereka datang kemari. Dapat obat-obat generik untuk gangguan jiwa, semacam Haloperidol, THP, standar-lah itu. Kalau untuk harganya masih bisa dijangkau, bahkan kalau punya jamkesmas tidak dibayar atau gratis.

Pasien udah gak dijauhin dengan masyarakat, pasien juga mampu melayani dirinya sendiri, tidak bergantung dengan orang lain, itu juga tergantung dari kondisi pasiennya. Bisa mandi sendiri, makan sendiri.

Page 2: Pak Ocad

Tugas bagi Kepala Perawat Jiwa adalah mengunjungi pasien gangguan jiwa di masyaraka dan memberikan pelayanan pengobatan.

Saya sendiri uda kerja di Puskesmas 15 tahun ya. Kerja sih PNS udah dari tahun 90-an. Saya megang program kesehatan jiwa ya baru 2 tahun ini. Sebelumnya ada yang pegang program kesehatan jiwa, tapi orangnya uda pensiun. Kadernya ada 3 untuk desa. 1 untuk masing-masing desa.

Kalau pasien berontak, tidak kontrol-kontrol ke petugas, sering keluyuran, baru kita rujuk. Di gang kelor, ada 3 kelurahan. Clendek Barat, Clendek Timur dan Menteng.