pajak pusat dan daerah

12
PAJAK PUSAT DAN PAJAK DAERAH 1. Pajak yang dipungut pemerintah pusat 2. Pajak yang dipungut pemerintah daerah 3. Pajak langsung dan pajak tak langsung 4. Pemungutan pajak berdasarkan sifatnya 5. Tarif pajak 6. Retribusi daerah

Upload: rikayulia

Post on 02-Aug-2015

205 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pajak Pusat Dan Daerah

PAJAK PUSAT DAN PAJAK DAERAH

1. Pajak yang dipungut pemerintah pusat2. Pajak yang dipungut pemerintah daerah3. Pajak langsung dan pajak tak langsung4. Pemungutan pajak berdasarkan sifatnya5. Tarif pajak6. Retribusi daerah

Page 2: Pajak Pusat Dan Daerah

1. Pajak yang dipungut oleh Direktorat Jendral Pajaka. Pajak Penghasilan (PPh): pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan pada tingkat keberhasilan tertentub. Pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan pajak penjualan aatas barang mewah (PPN dan PPn. BM): dua macam pajak yang merupakan satu kesatuan sebagai pajak yang dipungut atas konsumsi dalam negeri, oleh karena itu terhadap penyerahan atau impor barang mewah selain dikenakan pajak pertambahan nilai juga sikenakan pajak penjualan barang mewah.c. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB): pajak atas harta tidak bergerak yang terdiri dari tanah dan bangunan (property tax)d. Bea Materai: pajak yang dikenakan atas dokumene. Bea Lelang: pajak yang dikenakan atas barang yang penjualannya dengan cara penjualan lelang.

2. Pajak yang dipungut oleh Direktorat Jendral Bea Cukaia. Bea Masuk : bea yang dikenakan atas barang masuk kedalam kawasan pabeanb. Pajak Ekspor (bea keluar)c. Pajak Pertambahan Nilai (impor):(impor) khusus untuk barang yang dibeli dari luar negeri.

3. Pajak yang dipungut oleh Direktot Jendral Monetera. Pajak atas minyak bumi sebagai penghasilan produkb. Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh daerah seperti, propinsi, kabupaten/kota berdasarkan peraturan daerah masing-masing dan hasilnya digunakan untuk pembiayaan rumah tangga daerah.masing-masing.

Page 3: Pajak Pusat Dan Daerah

Pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah

1. Pajak di tingkat Propinsi meliputi :a. Pajak kendaraan bermotorb. Pajak bea balik nama kendaraan bermotorc. Pajak bea balik nama tanah (pulasi)d. Pajak izin penangkapan ikan diwilayahnya

2. Pajak yang di pungut oleh Kabupaten/Kota meliputi :a. Pajak atas pertunjukan dan keramaian umumb. Pajak atas reklamec. Pajak atas anjingd. Pajak atas kendaraan tidak bermotore. Pajak atas pembangunanf. Pajak atas radiog. Pajak atas jalanh. Pajak atas bangsa asingi. Pajak atas potong hewan dan sebagainya

Page 4: Pajak Pusat Dan Daerah

Pemerintah daerah di samping memungut berbagai macam pajak seperti tersebut diatas juga melakukan pemungutan berbagai macam pemungutan dan retribusi yaitu:a.bea jalan/jembatanb.bea pangkalanc. bea pembangunand.bea sepadan/izin bangunane.bea penguburanf. bea atas pengujian kendaraan bermotorg.retribusi jembatan timbangh.retribusi stasiun bus, taxi dan sebagainyai. retribusi tempat rekreasij. retribusi pasark.retribusi pesanggrahanl. retribusi pelelangan ikan 

CATATAN :Pajak yang dipungut atas barang tertentu yaitu bea cukai :Contoh : - bea rokok

- bea beras

Page 5: Pajak Pusat Dan Daerah

Pajak langsung dan Pajak tak langsunga. Pajak langsung

Pajak langsung dalam arti ekonomis adalah pajak yang beban pembayarannya harus dipikul sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan, tidak boleh dilimpahkan kepada orang lain. Pajak langsung dalam arti administratif adalah pajak yang dipungut secara berkala.

b. Pajak tak langsungPajak tidak langsung dalam arti ekonomis adalah pajak yang beban pembayarannya dapat dilimpahkan kepada orang lan, yang menanggung beban pajak pada akhirnya adalah konsumen.Pajak tak langsung dalam pengertian administratif adalah pajak uang pungut yang setiap terjadi peristiwa yang menyebabkan terhutangnnya pajak.Misalnya: Saat terjadi penyerahan penjualan dari produsen kepada konsumen, saat pembuatan akta, syarat persetujuan (sewa-menyewa, jual-beli, pinjammeminjam)

Pembagian pajak menurut sifatnya1. Pajak subyektif/pajak bersifat perseorangan

Ialah pajak-pajak yang dalam pemungutannya pertama-tama memperhatikan keadaan pribadi pembayarnya (subyeknya). Status pembayaran pajak akanmempengaruhi besar kecilnya pajak yang akan dibayar.

2. Pajak obyektif/pajak yang bersifat kebendaanIalah pajak yang dalampemungutannya pertama-tama melihat obyeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan dan peristiwa yang menyebabkankewajiban membayar pajak.

- Besar kecilnya pajak tidak dipengaruhi oleh keadaan obyeknya- Setelah ketemu obyeknya baru dicari subyeknya (orang atau badan yang

bersangkutan)

Page 6: Pajak Pusat Dan Daerah

Tarif Pajak DaerahTarif pajak yang ditetapkan paling tinggi sebesar :1.Pajak kendaraan bermotor 5%2.Bea balik nama kendaraan bermotor 10%3.Pajak bahan bakar kendaraan bermotor 5%4.Pajak hotel dan restoran 10%5.Pajak hiburan 35%6.Pajak reklame 25%7.Pajak penerangan jalan 10%8.Pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian C 20%9.Pajak pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan 20%

Untuk pajak yang tersebut pada no. 1, 2, 3, ditetapkan seragam diseluruh Indonesia dengan peraturan pemertintah. Selanjutnya jenis pajak yang resebut lainnya (no. 4 sampai dengan no. 9) ditetapkan dengan peraturan daerah

Page 7: Pajak Pusat Dan Daerah

Retribusi DaerahObyek retribusi daerah adalah jasa umum, jasa usaha, jenis

perizinan tertentu1. Retribusi jasa umum ditetapkan berdasarkan kebijakan daerah

dengan mempertimbangkan biaya penyedia jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. Obyek retibusi jasa umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

2. Retribusi jasa usaha didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak.Obyek retribusi jasa usaha adalah pelayanan yang disedakan pemerintah daerah dengan menganut siostem komersiil karena pelayanan tersebut belum cukup disediakan oleh swasta.

3. Retribusi perizinan sebagian tertentu didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau sama dengan biaya penyelenggaraan pemberian izin yang bersangkutan. Obyek perizinan tertentu adalah kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin kepada pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

Page 8: Pajak Pusat Dan Daerah

Pajak bahan bakar kendaraan bermotor

1. · Obyek pajak ini adalah bahan bakar, yaitu solar, bensin dan gas

2. · Subyek pajak ini adalah konsumen bahan bakar kendaraan bermotor

3. · Wajib pajak adalah penyedia bahan bakar kendaraan bermotor

4. · Dasar pengenaan pajak adalah harga jual bahan bakar

5. · Tarif pajak adalah 5%

Page 9: Pajak Pusat Dan Daerah

Pedoman Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Daerah1) Daerah adalah Daerah Propinsi, atau Daerah Kabupaten atau Daerah Kota;2) Kepala Daerah adalah Gubernur bagi Daerah Propinsi atau Bupati bagi Daerah Kabupaten

atau Wali Kota bagi Daerah Kota;3) Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badankepada

daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pembangunan Daerah;

4) Pajak Kendaraan Bermotor yang kemudian disingkat dengan PKB adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor;

5) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat BBN-KB adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau kendaraan yang terjadi akibat jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha;

6) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat PBB-KB adalah pajak atas pemilikan dan/atau pengusahaan kendaraan bermotor dan kendaraan diatas air;

7) Pajak Penerangan Jalan yang kemudian disingkat PPJ adalah pajak yang dipungut atas penggunaan tenaga listrik, dengan ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedianya penerangan jalan, yang rekeningnya dibayar oleh Pemerintah Daerah;

8) Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data obyekdan subyek pajak, penentuan besarnya pajak yang terutang sampai penagihan pajak kepada wajib pajak serta pengawasan penyetorannya;

9) Biaya pemungutan adalah biaya yang diberikan kepada aparat pelaksana pemungutan dan aparat penunjang dalam rangka kegiatan pemungutan.

Page 10: Pajak Pusat Dan Daerah

Biaya pemungutan(1) Dalam rangka pemungutan pajak daerah dapat diberikan

biaya pemungutan.(2) Biaya pemungutan yang dimaksud pada poin (1)

digunakan untuk membiayai kegiatan penghimpinan data obyek dan subyek pajak, penagihan dan pengawasan.

(3) Biaya pemungutan ditetapkan paling tinggi sebesar 5% (lima persen) dari realisasi penerimaan pajak daera.

(4) Prosentase besarnya biaya pemungutan sebagaimana dimaksud pada poin (1) di tetapkan dalam peraturan daerah.

Pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraana.70% (tujuh puluh persen) untuk aparat pemungutb.30% (tiga puluh persen) untuk aparat penunjang, terdiri dari :

1). 2,5% (dua koma lima persen) untuk tim pembina pusat2). 7,5% (tujuh koma lima persen) untuk kepolisian3). 20% (dua puluh persen) untuk aparat penunjang lainnya.

Page 11: Pajak Pusat Dan Daerah

4. Pajak bahan bakar kendaraan bermotora. 20% (dua puluh persen) untuk Dinas/Instansi Pengelola;b. 60% (enam puluh persen) untuk Pertamina dan produsen bahan bakar kendaraan bermotor c. 5% (lima persen) untuk Tim Pembina Pusat;d. 15% (lima belas persen) untuk aparat penunjang lainnya.

5.Pajak penerangan jalana. 54% (lima puluh empat persen) untuk biaya pemungutan PT. PLN;b. 6% (enam persen) untuk Tim Pembina Pusatc. 20% untuk Aparat Pemerintah Daerah yang berkaitan dengan pelaksanaan pemungutan;d. 20% untuk petugas PT. PLN setempat yang terkait dengan pelaksanaan pemungutan.

Page 12: Pajak Pusat Dan Daerah

6.Pelaksanaana. Alokasi biaya pemungutan sebagaimana dimaksud dalam point 3, 4, 5, ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.b. Alokasi biaya pemungutan pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan, pajak kendaraan bermotor diatas air dan bea balik nama kendaraan

diatas air, pajak pengambilan bahan galian golongan C, pajak reklame, pajak hotel, pajak restoran, pajak parkir, pajak hiburan dan pajak lainnya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.c. Alokasi biaya pemungutan yang diberikan kepada Tim Pembina Pusat digunakan hanya untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengankebijakan pemungutan pajak Daerah di tingkat pusat.d. Alokasi biaya pemungutan bagian Tim Pembina sebagaimana dimaksud dalam poin 4, poin 5 dan poin 6, akan diatur tersendiri dengan Keputusan Mentri Dalam Negeri.