pajak bumi dan bangunan
TRANSCRIPT
Nama Kelompok :
Abu Tholib (12312028)
Hidayatul Mahzunah (12311084)
Eva Yulia (12311064)
Nuril Ristanti (12311080)
UU No. 12 Tahun 1985 di ubah
UU No. 12 Tahun 1994
PP No. 25 Tahun 2002
KMK No. 523/KMK.04/1998
KEP-16/PJ.6/1998
PBB BPHTB
UU No. 21 Tahun 1997 di ubah
UU No. 20 Tahun 2000
PP No. 111-113 Tahun 2000
KMK No. 514-519 /KMK.04
Tahun 1998
KEP-221/PJ/2002
Obyek Pajak Bangunan
ADALAH :
PERMUKAAN BUMI YG MELIPUTI
TANAH
DANPERAIRAN PEDALAMAN
SERTA LAUT WILAYAH
INDONESIA, DAN TUBUH BUMI YG
ADA DIBAWAHNYA
Pasal 1 angka 1
Obyek Pajak Bumi
ADALAH :
KONSTRUKSI TEKNIK
YG DITANAM ATAU
DILEKATKAN SECARA
TETAP PADA TANAH
DAN/ATAU PERAIRAN
Pasal 1 angka 2
1. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dibidang
ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional yang tidak
dimaksudkan memperoleh keuntungan, seperti pesantren, mesjid, gereja,
tanah wakaf, rumah sakit umum, sekolah atau madrasah, panti asuhan,
candi, dll
2. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau yang sejenis
dengan itu seperti musium
3. Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan wisata, taman nasional,
tanah pengembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang
belum dibebani suatu hak
4. Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas
perlakuan timbal balik secara pasif
5. Digunakan oleh badan/perwakilan organisasi internasional yang
ditentukan oleh Menkeu
OBJEK PBB
YANG DIKECUALIKAN
OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BPHTB(pasal 2 UU No tahun 2000)
Objek Pajak adalah perolehan hak atas tanah dan bangunan
Jual beli; tukar menukar; hibah; hibah wasiat; waris.Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya;Pemisahan hak yang menyebakan peralihan ;Penunjukan pembeli dalam lelang ;Pelaksanaan keputusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap ;Penggabungan usaha ; peleburan usaha ; pemekaran usaha ; hadiah.
2). PEMBERIAN HAK BARU, karena :
Kelanjutan pelepasan hak;Diluar pelepasan hak.
1). PEMINDAHAN HAK, karena :
1) Hak milik2) Hak Guna Usaha3) Hak Guna Bangunan4) Hak Pakai5) Hak Milik atas Satuan Rumah Susun6) Hak Pengelolaan (Pasal 2 ayat (3) UU No 20 tahun 2000)
JENIS-JENIS HAK atas TANAH yang PEROLEHAN HAKNNYA DIKENAKAN BPHTB
1) Perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan perlakukan timbalbalik;
2) Negara untuk penyelenggaraan pemerintahan dan atau untukpelaksanaan pembangunan guna kepentingan umum ;
3) Badan atau perwakilan organisasi Internasional yang ditetapkanoleh Menteri ;
4) Orang Pribadi atau badan karena konversi hak dan perbuatan hukumlain dengan tidak ada parubahan nama ;
5) Karena wakaf ;6) Digunakan untuk kepentingan ibadah
PENGECUALIAN OBJEK YANG TIDAK DIKENAKAN BPHTB
Orang atau badan yang secara nyata
mempunyai suatu hak atas bumi,
dan/atau memperoleh manfaat atas bumi,
dan/atau memiliki, menguasai, dan/
atau memperoleh/manfaat atas bangunan
Subjek BPHTBSUBJEK Pbb
1) Subjek Pajak BPHTB adalah
orang pribadi atau badan yang
memperoleh hak atas tanah
dan bangunan.
2) Subjek pajak tersebut
dikenakan kewajiban
membayar pajak menjadi Wajib
pajak menurut UU BPHTB.
(Pasal 4 UU BPHTB No 20 than
2000).
DASAR PENGENAAN PAJAK PBB
NILAI JUAL KENA PAJAK (NJKP)
20% DARI NJOP
• OBYEK PAJAK PERTAMBANGAN
• OBYEK PAJAK LAINNYA NJOP < 1 M
40% DARI NJOP
• OBYEK PAJAK PERKEBUNAN• OBYEK PAJAK KEHUTANAN• OBYEK PAJAK LAIN NJOP>= 1 M
NILAI JUAL OBYEK PAJAK PBB
HARGA RATA-RATA YANG DIPEROLEH DARI TRANSAKSI JUAL BELI SECARA WAJAR
PERBANDINGAN HARGA DENGAN OBYEK SEJENIS
NILAI PEROLEHAN BARU
NILAI JUAL OBYEK PAJAK PENGGANTI
Kondisi Obyek
PAJAK PER AWAL
TAHUN (1 JAN)
MEKANISME DAN TARIF PBB
NILAI JUAL OBYEK PAJAK
DIKURANGI NILAI JUAL OBYEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK (DITETAPKAN SECARA REGIONAL MAX 12 JUTA)
NILAI JUAL KENA PAJAK (X 20% ATAU 40%)
X TARIF 0,5% = PBB TERUTANG
TARIF BPHTB DITETAPKAN TUNGGAL SEBESAR : 5 %TARIF PAJAK
DASAR PENGENAAN BPHTB adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP)
TRANSAKSI PEROLEHAN DASAR PENGENAAN
a. Jual Beli harga transaksi
b. Tukar menukar nilai pasarc. Hibah nilai pasard. Hibah wasiat nilai pasare. Pemasukan dalam perseroaan atau badan hukum lainnya nilai pasarf. Pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari nilai pasar
pelepasan hak nilai pasar g. Pemberian hak baru diluar pelepasan hak nilai pasar
h. Penggabungan,peleburan, dan pemekaran usaha nilai pasari. Hadiah nilai pasar
j. Penunjukan pembeli dalam lelang harga transaksi yangtercantum dalam risalah lelang
(Pasal 6 UU No 20 tahun 2000)
BPHTB = 5 % ( NPOP – NPOPTKP)
Besarnya pajak terutang dihitung dengan mengalikan tarif pajak dengan NPOPKP
BPHTB = 5 % ( NJOP – NPOPTKP)
Atau ;
BPHTB yang terutang karena waris, hibah wasiat adalah 50 % dari yang seharusnnya terutang. Terutang sejak tanggal pendaftaran peralihan hak kekantor Pertanahan Kabupaten / Kota bersangkutan. (PP No 111 tahun 2000).
BPHTB untuk hak pengelolaan diatur sebagai berikut :
0 % dari BPHTB yang seharusnya terutang, dalah hal penerima hakpengelolaan adalah Departemen, Lembaga pemerintah Non Departemen, Pemerintah daerah, Lembaga pemerintah lainnya dan Perum Perumnas
50 % dari BPHTB yang seharusnya terutang, untuk penerimaan Hak
Pengelolaan Lainnya.
(PP No 112 tahun 2000)
Sejak tanggal dibuat dan ditandatangani akta dihadapan Pejabat Pembuat AktaTanah/ Notaris, meliputi ; Jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalamperseroan atau badan hukum lainnya, pemisahan hah yang menyebabkanperalihan, penggabungan usaha, peleburan usaha, hadiah.
Sejak Penunjukan pemenang lelang untuk lelang Sejak tanggal keputusan pengadilan yang mempunyai ketetapan hukum tetap
dalam hal sudah keputusan hukum. Sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan peralihan haknya ke kantor
pertanahan, meliputi hibah wasiat dan waris Sejak tanggal ditandatangani dan diterbitkannya surat keputusan pemberian
hak, meliputi pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan daripelepasan hak dan pemberian hak baru di luar pelepasan hak.
Tempat pajak terutang adalah di wilayah Kabupaten, Kota atau Propinsi yang meliputi letak tanah dan atau bangunan.
SAAT PAJAK TERUTANG ;
TEMPAT PAJAK TERUTANG ;
KONDISI Wajib Pajak PENGURANGAN
WP pribadi memperoleh hak baru melalui program pemerintah
di bidang pertanahan sdan tidak mempunyai kemampuan
ekonomis.
WP pribadi menerima hibahdari keluarga sedarah satu
derajat kebawah, satu derajat keatas
WP pribadi memperoleh hak atas tanah dan atau bagunan
RS dan RSS langsung dari pengembang secara angsuran.
WP pribadi memperoleh hak baru selain Hak Pengelolaan
dan telah menguasai tanah/ bangunan secara fisik 20 tahun50%
25%
50%
75%
Pengurangan BPHTB diatur dalam pasal 20 UU BPHTB ; SK Menkeu No 87/KMK.03/2002Dan SK Dirjen Pajak No 221/PJ/2002, dimana WP dalam mengajukan keberatan dalam hal:
KONDISI Wajib Pajak PENGURANGAN
WP memperoleh hak atas tanah melaui pembelian dari
ganti rugi pemerintah yang nilai ganti ruginnya dibawah NJOP
WP memperoleh hak atas tanah sebagai penggantian
dari tanah yang dibebaskan oleh pemerintah.
WP memperoleh hak atas Objek pajak yang tidak berfungsi
lagi karena bencana alam (dalam waktu 3 bulan setelah akta)
WP pribadi (Veteran,PNS,TNI,Polri,pesnsiunan,purnawirwan;
janda/dudanya) yang memperoleh hak atas rumah dinasnya
WP badan yang terkena dampak krisis ekonomi sehingga
harus melakukan rektrukturisasi usaha dan atau hutang usaha
WP badan yang melakukan merger dan disetujui oleh Dirjen
Pajak.
Tanah dan atau bangunan bank Exim, BBD, Bapindo,BDN
sehubungan dengan pembetukan Bank Mandiri
75%
50%
100%
50%
50%
75%
50%