pain ladder dan penilaian nyeri
DESCRIPTION
dcscdcTRANSCRIPT
WHO’s Pain Ladder
Pada tatalaksana paliatif, khususnya untuk pasien kanker. World Health Organization (WHO) membuat suatu metode pemberian analgesic yang bertahap, yang dikenal dengan nama WHO’s Pain Ladder. Saat nyeri timbul, obat oral diberikan secara sesuai dengan tahapan sebagai berikut : non-opioid (missal : aspirin, paracetamol); lalu jika dibutuhkan , opioid ringan (misal : kodein); dan terakhir opioid kuat (missal : morfin) hingga pasien merasa bebas dari nyeri. Untuk mengatasi rasa takut dan cemas dapat diberikan obat tambahan (terapi adjuvant). Untuk mempertahankan pasien tetap bebas dari rasa nyeri maka obat analgesic diberi sesuai dengan jam yaitu setiap 3-6 jam. Metode ini 80-90% efektif dalam menghilangkan rasa nyeri pada pasien.
Gambar 1. Prinsip Tatalaksana Nyeri Menurut WHO pain ladder
Step 1
Class Generic Dosing schedule
Recommended starting dose
Maximum recommended dose
p-Aminophenol derivate
Acetaminophen q4-6h 2,600 4,000
COX-2-selective inhibitor
Celecoxib q12h 200 600
Salicylates Aspirin q4-6h 2,600 6,000Propionic acids Ibuprofen q4-8h 1,200 3,200Acetic acids Ketorolac q6h 15-30 120Oxicams Meloxicam q2-4h 7,5 15Fenamates Mefenamic acid q6h 500 1000
Step 2
Class Generic Dose Peak effect DurationMorphine like agonist
Codein 32-65 1,5-2 3-6
Other Tramadol 2-3 4-6
Step 3
Class Generic Dose Peak effect DurationShort acting morphine like agonist
Morphine 10 IM, 20-60 PO
0,5-2 6 (IM), 4-7 (PO)
Short acting OTFC
Oral transmucosal fentanyl citrate
800mcg PO
0,3-0,5 Terkait dengan konsentrasi obat dalam darah
Short acting partial agonist
Buprenorphine 0,4 IM 0,5-1 3-4
Short acting mixed agonist-antagonist
Butorphanol 2 IM 0,5-1 3-4
Long acting morphine like agonist
Fentanyl transdermal
25mcg/h 24 72
Long acting morphine like agonist
Methadone 10 IM, 20PO
0,5-1,5 4-8
Dapus : Sudah dilampirkan
PENILAIAN NYERI
Penilaian nyeri merupakan elemen yang penting untuk menentukan terapi nyeri paska
pembedahan yang efektif. Skala penilaian nyeri dan keterangan pasien digunakan untuk menilai
derajat nyeri. Intensitas nyeri harus dinilai sedini mungkin selama pasien dapat berkomunikasi
dan menunjukkan ekspresi nyeri yang dirasakan.
Ada beberapa skala penilaian nyeri pada pasien sekarang ini:
1. Wong-Baker Faces Pain Rating Scale
Skala dengan enam gambar wajah dengan ekspresi yang berbeda, dimulai dari senyuman
sampai menangis karena kesakitan. Skala ini berguna pada pasien dengan gangguan komunikasi,
seperti anak-anak, orang tua, pasien yang kebingungan atau pada pasien yang tidak mengerti
dengan bahasa lokal setempat.
Gambar Wong Baker Faces Pain Rating Scale
2. Verbal Rating Scale (VRS)
Pasien ditanyakan tentang derajat nyeri yang dirasakan berdasarkan skala lima poin ;
tidak nyeri, ringan, sedang, berat dan sangat berat.
Gambar Verbal Rating Scale
3. Numerical Rating Scale (NRS)
Pertama sekali dikemukakan oleh Downie dkk pada tahun 1978, dimana pasien
ditanyakan tentang derajat nyeri yang dirasakan dengan menunjukkan angka 0 – 5 atau 0 – 10,
dimana angka 0 menunjukkan tidak ada nyeri dan angka 5 atau 10 menunjukkan nyeri yang
hebat.
Gambar Numerical Rating Scale
4. Visual Analogue Scale (VAS)
Skala yang pertama sekali dikemukakan oleh Keele pada tahun 1948 yang merupakan
skala dengan garis lurus 10 cm, dimana awal garis (0) penanda tidak ada nyeri dan akhir garis
(10) menandakan nyeri hebat. Pasien diminta untuk membuat tanda digaris tersebut untuk
mengekspresikan nyeri yang dirasakan. Penggunaan skala VAS lebih gampang, efisien dan lebih
mudah dipahami oleh penderita dibandingkan dengan skala lainnya. Penggunaan VAS telah
direkomendasikan oleh Coll dkk karena selain telah digunakan secara luas, VAS juga secara
metodologis kualitasnya lebih baik, dimana juga penggunaannya realtif mudah, hanya dengan
menggunakan beberapa kata sehingga kosa kata tidak menjadi permasalahan. Willianson dkk
juga melakukan kajian pustaka atas tiga skala ukur nyeri dan menarik kesimpulan bahwa VAS
secara statistik paling kuat rasionya karena dapat menyajikan data dalam bentuk rasio. Nilai VAS
antara 0 – 4 cm dianggap sebagai tingkat nyeri yang rendah dan digunakan sebagai target untuk
tatalaksana analgesia. Nilai VAS > 4 dianggap nyeri sedang menuju berat sehingga pasien
merasa tidak nyaman sehingga perlu diberikan obat analgesic penyelamat (rescue analgetic).
Gambar Visual Analogue Scale
Dapus Penilaian Skala Nyeri
Jensen MP, Chen C, Brugger AM. Interpretation of visual analog scale ratings and change scores
: a reanalysis of two clinical trial of postoperative pain. The Journal of Pain. 2003 ; 4(7) : 401-7.