page dang an

13
Pendahuluan Pada dasarnya kota membutuhkan organisasi ruang secara efektif dan efisien. Hal ini merupakan manisfestasi dari perkembangan penduduk dan segala akyifitas yang cenderung meningkat dan kondisi sumberdaya lahan kota yang semakin terbatas. Apabila pertumbuhan dan perkembangan ini tidak diikuti dengan suatu perencanaan maka dapat menimbulkan permasalahan di masa depan, baik secara stuktural maupun fungsional. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan ruang optimal di masa depan adalah memubuat Rencana Detai Tata Ruang (RDTR) Kecamatan. RDTR Kecamatan merupakan rencana pemanfaatan ruang kota secara terinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pelakasanaan program- program pembangunan kota. Dalam RDTR Kecamatan Pagedangan berisi tentang : a. Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kecamatan b. Rencana struktur ruang Kecamatan c. Rencana pola ruang Kecamatan d. Rencana penanganan kawasan dan bangunan e. Rencana pemanfaatan ruang

Upload: ghifarry-rizqy

Post on 06-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

RDTR

TRANSCRIPT

Pendahuluan

Pada dasarnya kota membutuhkan organisasi ruang secara efektif dan efisien. Hal ini merupakan manisfestasi dari perkembangan penduduk dan segala akyifitas yang cenderung meningkat dan kondisi sumberdaya lahan kota yang semakin terbatas. Apabila pertumbuhan dan perkembangan ini tidak diikuti dengan suatu perencanaan maka dapat menimbulkan permasalahan di masa depan, baik secara stuktural maupun fungsional. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan ruang optimal di masa depan adalah memubuat Rencana Detai Tata Ruang (RDTR) Kecamatan. RDTR Kecamatan merupakan rencana pemanfaatan ruang kota secara terinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pelakasanaan program-program pembangunan kota.

Dalam RDTR Kecamatan Pagedangan berisi tentang :

a. Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kecamatanb. Rencana struktur ruang Kecamatanc. Rencana pola ruang Kecamatand. Rencana penanganan kawasan dan bangunane. Rencana pemanfaatan ruangf. Pengendalian pemanfaatan ruang.

RDTR juga memiliki fungsi, fungsi tersebut sebagai berikut :a. Acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang Kecamatanb. Acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang Kecamatanc. Acuan dalam penerbitan izin lokasi pembangunan dan izin pelaksanaan pembangunan Kecamatand. Acuan dalam penyusunan dan sinkronisasi program pembangunan sektoral di daerahe. Dasar penetapan lokasi investasi oleh pemerintah dan swasta atau masyarakatf. Acuan dalam penyusunan peraturan zonasig. Acuan dalam penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;

h. Acuan dalam administrasi pertanahani. Kendali mutu produk RDTR Kecamatan.Ruang Lingkup Wilayah Perencanaan

Kecamatan Pagedangan secara geografis terletak pada koordinat 106 34 25.3864 Bujur Timur - 106 39 27.7488 Bujur Timur dan 6 14 37.9285 Lintang Selatan - 6 20 54.0708 Lintang Selatan, dengan luas wilayah kurang lebih 4.782 (empat ribu tujuh ratus delapan puluh dua) hektar. Wilayah perencanaan RDTR Kecamatan terdiri atas 1 (satu) kelurahan dan 10 (sepuluh) desa meliputi:a. Kelurahan Medang; b. Desa Cihuni;c. Desa Lengkongkulon;d. Desa Pagedangan;e. Desa Cicalengka;f. Desa Cijantra;g. Desa Jatake;h. Desa Malangnengah;i. Desa Kadusirung;j. Desa Situgadung; dank. Desa Karang tengah.Kecamata Pagedangan berbatasan dengan Kecamatan Kelapa Dua di sebelah Utara, Kecamatan Cisauk dan Kabupaten Bogor di Sebelah Selatan, Kecamatan Legok di sebelah Barat dan Kecamatan Cisauk dan Sungai Cisadane di sebelah TimurProses Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan

RDTR mempunyai fungsi untuk mengatur dan menata kegiatan fungsional yang direncanakan oleh perencanaan ruang diatasnya, dalam mewujudkan ruang yang serasi, seimbang, aman, nyaman dan produktif. Dalam proses penyusunan RTRW Kota/RUTR Kawasan Perkotaan dan RDTR Kawasan Perkotaan, ditempuh dengan langkah-langkah: (1) Penentuan arah pengembangan

(2) Identifikasi potensi dan masalah pembangunan

(3) Perumusan rencana tata ruang;dan Penetapan rencana tata ruang.

1. Penentuan Kawasan Perencanaan PerkotaanPenentuan kawasan perencanaan dilakukan berdasarkan tingkat urgensi /prioritas /keterdesakan penanganan kawasan tersebut di dalam konstelasi Wilayah Kota/ Kawasan Perkotaan.

2. Identifikasi Permasalahan Pembangunan dan Perwujudan Ruang KawasanTahapan ini mencakup analisis yang didasarkan atas tuntutan pelaksanaan pembangunan suatu kegiatan perkotaan yang selanjutnya didukung keputusan strategis dari pemerintah daerah setempat untuk pengembangannya. Dalam hal ini perlu diidentifikasi pula permasalahan dalam perwujudan ruang kawasan seperti masalah rumah kumuh, urban heritage, kota tepi air, dan sebaginnya. Dalam hal ini, ada beberapa faktor yang perlu d ipertimbangkan:

(1) Perkembangan sosial-kependudukan

(2) Prospek pertumbuhan ekonomi

(3) Daya dukung fisik dan lingkungan

(4) Daya dukung prasarana dan fasilitas perkotaan

3. Perkiraan Kebutuhan Pelaksanaan Pembangunan KawasanPerkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan didasarkan atas hasil analisis kependudukan, sektor/kegiatan potensial, daya dukung lingkungan, kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan, sasaran pembangunan kawasan yang hendak dicapai, dan pertimbangan efisiensi pelayanan. Perkiraan kebutuhan pengembangan ini mencakup:

(1) Kependudukan(2) Ekonomi Perkotaan(3) Fasilitas Sosial Dan Ekonomi Perkotaan(4) Pengembangan Lahan Perkotaan

(5) Kebutuhan Ekstensifikasi

(6) Kebutuhan Intensifikasi

(7) Perkiraan Ketersediaan Lahan Bagi Pengembangan(8) Prasarana dan Sarana Perkotaan4. Perumusan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan PerkotaanPerumusan ini berdasarkan pada perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan ruang.

5. Penetapan Rencana Tata RuangUntuk mengoperasionalisasikan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan perkotaan, perlu adanya suatu upaya penetapan rencana tata ruang dalam bentuk surat keputusan Walikota/Bupati dalam hal Rencana Detail Tata Ruang kawasan Perkotaan sebagai penjabaran RTRW Kota/Kabupaten. Penyusunan Perda RDTR perkotaan menjadi sangat penting dalam mendukung perkembangan wilayah yang tertata dengan baik dan serasi. Di samping itu juga untuk mempastikan pembangunan tanah dilakukan dengan tersusun dan harmonis. Pembangunan yang tersusun akan memudahkan infrastruktur dibangun dan pelayanan diberikan, di samping kelihatan rapi dan menarik.RDTR adalah terwujudnya penataan ruang berkualitas sehingga dapat untuk melayani kebutuhan warganya kini dan di masa yang akan datang. Hal ini merupakan tugas pemerintah kota yang tidak ringan, karena harus dapat mengakomodir seluruh stakeholder pembangunan kota secara berkeadilan, yang meliputi masyarakat awam, pihak swasta dan pemerintah sendiri. RDTR harus dapat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara luas tanpa memandang suku, agama dan ras, baik yang berpendapatan tinggi maupun yang tidak berpunya.Aspek yang DikajiSebagaimana diatur dalam pedoman penyusunan RDTR melalui Permen PU No 20 Tahun 2011, ketentuan pemanfaatan ruang dalam RDTR merupakan upaya mewujudkan RDTR dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir tahun masa perencanaan Dalam penyusunan RDRT Kecamatan Pagedangan aspek yang dikaji antara lain: Analisis Fisik Dasar: topografi, geologi, hidrologi, klimatologi.

Analisis Pemanfaatan Ruang: analisis penggunaan lahan, penggunaan lahan berdasarkan pemanfaatan bangunan, Analisis Sosial Kependudukan: analisis perkembangan penduduk, analisis distribusi penduduk, struktur kependudukan.

Analisis Aspek Ekonomi: perdagangan dan jasa, industri, pendapatan Kecamatan Cipondoh.

Analisis Aspek Sarana: sarana pendidikan, kesehatan, peribadatan, perdagangan, pelayanan umum, perumahan.

Analisis Prasarana: air bersih, air limbah, sampah, drainase, drainase rawan genangan.

Analisis Transportasi: pola pergerakan, jaringan jalan dan kondisi lalu lintas, terminal, system perparkiran, transportasi lainnya.

Hasil analisis diatas akan menghasilkan output perencanaan Kecamatan Cipondoh yang tertuang dalam RDTR Kecamatan Cipondoh. Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Pagedangan sebagi berikut:

1. Kependudukan

Jumlah penduduk hingga tahun 2010 sebanyak 76.794 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 1.822 jiwa/km2. Penduduk terbanyak berada di Kelurahan Medang dengan persentase sebesar 19,32% dan Desa Cihuni diindentifikasi paling sedikit di Kecamatan Pagedangan dengan persentase sebesar 6,61% (2010). Jumlah penduduk Kecamatan Pagedangan di tahun 2007 dan 2010 mengalami perubahan di beberapa desa. Desa yang mengalami perkembangan penduduk diantaranya Desa Kadusirung, Situgadung, dan Pagedangan sebesar 1%, 1%, dan 2%. Sedangkan jumlah penduduk yaang mengalami penurunan diantaranya Desa Cicalengka, Jatake, Malangnengah, dan Medang sebesar 1 %, 1%, 1%, dan 2%..

2. Blok Pemanfaatan Ruang

Perumahan

Kawasan peruntukkan perumahan ditetapkan dengan luas lebih kurang 3.497 ha yang meliputi perumahan type kecil seluas lebih kurang 27.615.213,16 m2 atau sebesar kurang lebih 2.762 ha; dan perumahan type besar seluas lebih kurang 7.346.116,12 m2 atau sebesar lebih kurang 735 ha. Kegiatan Komersil

Kawasan peruntukkan perdagangan dan jasa di Kecamatan Pangedean meliputi warung/toko sebanyak 169 buah dengan luas lahan 16.900 m2, pertokoan sebanyak 11 buah dengan luas lahan 33.000 m2, pusat pertokoan dan pasar lingkungan sebanyak 4 buah dengan luas lahan 40.000 m2, dan pusat perbelanjaan dan niaga sebanyak 2 buah dengan luas lahan 72.000 m2.

Kegiatan Industri

Industri yang akan dikembangkan adalah industri sedang yang ramah lingkungan serta industri rumah tangga yang memanfaatkan ruang-ruang kosong yang ada (berpotensi untuk dikembangkan);3. Sistem Transportasi

a. Rencana sistem jaringan jalan di Kecamatan Pagedangan Pola jaringan penghubung (connection) atau aksesibilitas Kecamatan yang akan menghubungkan antara pusat-pusat kegiatan Pola jaringan jalan yang dikembangkan di Kecamatan tetap mengacu pada rencana sistem jaringan jalan makro Kabupaten Tangerang sesuai kebutuhan dan kondisi wilayah Pola jaringan jalan ini dapat melayani seluruh bagian wilayah Kecamatan, sehingga setiap bagian wilayah terbagi secara efisien dan mempunyai aksesibilitas dan nilai lahan yang hampir sama Hirarki jaringan jalan di Kecamatan Pagedangan terdiri dari: Jalan tol yang melalui wilayah Kecamatan Pagedangan adalah Jalan Tol Baru yang akan dibangun dan nantinya akan menghubungkan antara Serpong-Balaraja. Pada persimpangan dengan Jalan Tol akan dibuat simpang tidak sebidang terutama di dalam kawasan BSD Barat;

Jalan kolektor direncanakan untuk menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan yang ada di Kecamatan Pagedangan dengan pusat-pusat kegiatan yang ada di luar Kecamatan Pagedangan, yaitu ruas jalan Pagedangan legok; dan

Jalan lokal yang merupakan jalan penghubung antar aktivitas atau antar pusat unit lingkungan

b. Rencana pengaturan perparkiran

Perparkiran pada kawasan perdagangan dan jasa komersial serta ditempat-tempat yang menimbulkan tarikan pergerakan cukup besar diarahkan untuk menerapkan sistem perparkiran diluar badan jalan (off street parking); dan

Sistem perparkiran di badan jalan (on street parking) diperbolehkan pada sisi kiri jalur jalan, kecuali pada jalan yang sempit atau jalan dengan volume laju kendaraan tinggi karena dapat mengganggu kelancaran lalulintas.

c. Terminal

Penghapusan keberadaan terminal bayangan dengan melarang angkutan umum agar tidak berhenti di simpul-simpul persimpangan jalan sebagai upaya untuk memperlancar pergerakan lalulintas;

Pembangunan terminal penumpang type c; dan Menata keberadaan pangkalan ojek yang berlokasi pada simpul persimpangan sebagai upaya untuk memperlancar pergerakan lalulintas.

4. Sarana dan Prasarana

Sarana Pelayanan Umum

Sarana Pendidikan

Sarana Kesehatan

Sarana Perekonomian

Sarana Peribadatan

Prasarana Air Bersih

Prasarana Sampah

Prasarana Listrik

Drainase

Prasarana Telepon

5. Pengembangan Ruang Terbuka Hijau

Taman Kota Taman Wisata alam

Taman Lingkungan Perumahan & Permukiman Taman Lingkungan Perkotaan & Gedung Komersial

Lapangan Olahraga

Parkir Terbuka Jalur di Bawah Tegangan Tinggi

Sempadan Sungai dan Situ

Kawasan dan Jalur Hijau

Taman Atap