page | 1 · struktur organisasi rsupn dr. cipto mangunkusumo 3 1.3. gambaran umum kondisi rsupn dr....
TRANSCRIPT
Page | 1
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - i
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - ii
LEMBAR PERSETUJUAN LAKIP 2019
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
Setelah saya meneliti dan memverifikasi seluruh data dan informasi yang tercantum
dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2019 adalah valid
Jakarta, 29 Januari 2020
1. Direktur Utama
dr. Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS, FIHA
............................................................
2. Direktur Pengembangan dan Pemasaran
Dr. dr. Ratna Dwi Restuti, SpTHT-KL (K). MPH
............................................................
3. Direktur Keuangan
Harris Fadillah, SE, Ak., MM
............................................................
4. Direktur Medik dan Keperawatan
dr. Sumariyono, SpPD-KR, MPH
............................................................
5. Direktur SDM dan Pendidikan
Dr. dr. Trimartani, SpTHT-KL(K)
............................................................
6. Direktur Umum dan Operasional
dr. Arif Rahman Sadad, SpKF(K), MSi, Med, SH,
DHM
............................................................
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - iii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Lembar Persetujuan Lakip 2019 ii
Daftar Isi iii
Daftar Lampiran iv
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vi
Kata Pengantar vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum 1 1.2. Struktur Organisasi RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo
3
1.3. Gambaran Umum Kondisi RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo
5
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. VISI DAN MISI 11
2.2. Budaya RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo 13 2.3. Kontrak Kinerja RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo dengan Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Tahun 2019
14
2.4. Perjanjian kinerja 17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi 18 3.2. Realisasi Anggaran
58
BAB IV PENUTUP 61
LAMPIRAN
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perjanjian Kinerja tahun 2019 antara Direktur Utama RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo dengan Direktur Jenderal
Pelayanan Kesehatan
62
Lampiran 1 Struktur Organisasi RSUPN 57
Lampiran 2 Laporan Barang Kuasa Pengguna (Intrakomptable)
58
Lampiran 3 Laporan Barang Kuasa Pengguna (Ekstrakomptable)
60
Lampiran 4 Laporan Barang Kuasa Pengguna (Kontruksi dalam pengerjaan)
62
Lampiran 5 Laporan Barang Kuasa Pengguna (Asset tak berwujud)
63
Lampiran 6 Laporan Barang Kuasa Pengguna (EKSTRAKOMTABLE dan
64
INTRAKOMTABEL)
Lampiran 7 Laporan Barang Milik Negara
66
Lampiran 8 Renstra in action
67
Lampiran 9 Kontrak Kinerja dan Penetapan Kinerja Direktur Utama RSUPN
68
Dengan Dirjen YANKES tahun 2017
72
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Faktor Kekuatan dan kelemahan Internal 7
Tabel 1.2 Faktor Peluang dan Tantangan Eksternal 8
Tabel 2.3 Budaya Rumah Sakit (Nilai dan Motto) 13
Tabel 2.4 Sasaran Strategis dan 16 indikator kinerja serta target tahun
2019
16
Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja 2019 Dibandingkan Capaian Tahun
2017, Tahun 2018, Target Renstra, dan Target Konkin 2019
19
Tabel 3.6 Rumah Sakit Binaan dan Jenis Layanan 34
Tabel 3.7 Penjabaran10 temuan terbanyak disusun mulai dari temuan
tersering
40
Tabel 3.8 Analisis dan Rekomendasi terkait sepuluh temuan yang
menunjukan tren perbaikan dan perbaikan yang masih
mungkin dilakukan
41
Tabel 3.9 Nilai Budaya , Makna Nilai Budaya, dan Perilaku Utama Baru 55
Tabel 3.10 Pendapatan dan belanja berdasarkan sistem akuntansi
indonesia
58
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo 3
Gambar 1.2 Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Rumah Sakit Umum
Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta 2019
9
Gambar 2.3 Perjanjian Kinerja tahun 2019 antara Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
17
Gambar 3.4 Capaian Unit Kerja yang Mendapatkan Nilai Ekselen 38
Gambar 3.5 Perbandingan Capaian dan Target Tahun 2017-2019 38
Gambar 3.6 Pencapaian Kelulusan ISO Like dan Rata-Rata Nilai 40
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - vii
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2019
disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden No.29 tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dibangun dan
dikembangkan atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi dalam rangka
perwujudan pertanggungjawaban pelaksana tugas pokok dan fungsi serta
pengelolaan sumber daya pelaksanaan kebijakan dan program/ kegiatan yang
dipercayakan kepada setiap pemerintah, salah satunya adalah RSUP. Nasional
Dr.Cipto Mangunkusumo (RSCM). LAKIP disusun sebagai sarana pengendalian
dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan
yang baik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya.
LAKIP tahun 2019 mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 53 tahun 2014
tentang petunjuk teknis penyusunan perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan reviu
atas laporan kinerja dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No.12 Tahun 2015 tentang pedoman
evaluasi atas implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP).
RSUP. Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo dalam menyusun Renstra
berdasarkan 4 perspektif yaitu : 1) Financial, 2) Customer, 3) Internal Business
Process serta 4) Learning & Growth, dan pihak manajemen RSUP. Nasional
Dr.Cipto Mangunkusumo juga telah menentukan langkah-langkah strategis dalam
mempertimbangkan kepentingan segenap stakeholder, inisiatif-inisiatif program
dan kegiatan yang disusun melalui suatu pendekatan yang sistematik serta
terintegrasi dimasing-masing departemen/ unit kerja sehingga dalam penyusunan
LAKIP ini didasarkan atas hasil pengukuran kinerja sebagai berikut:
1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) disusun melalui mekanisme top-down
(rincian program berdasarkan kebijakan manajemen) dan bottom-up (rincian
program berdasarkan kebutuhan dan pengembangan pelayanan, pendidikan
dan penelitian dari unit kerja mengacu pada Key Performance Indicator (KPI)
atau indikator kinerja koorporat dengan sasaran strategis yang menggunakan
Balance Score Card.
2. Pengukuran pencapaian sasaran dilakukan terhadap sasaran strategis di
Renstra terkait dengan KPI melalui mekanisme rapat koordinasi dan rapat
pimpinan Rumah Sakit.
3. Pengukuran kinerja sesuai KPI yang diterapkan di masing-masing unit kerja
yang merupakan bagian yang penting dalam mengubah budaya layanan
Rumah Sakit, dimana sudah dilakukan kontrak kinerja untuk penilaian Indikator
Kinerja Unit (IKU) dimasing-masing unit kerja untuk pemberian sistem
remunerasi.
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - viii
Dengan proses penyusunan LAKIP yang telah diuraikan di atas, terlihat
bahwa keterlibatan semua 73 unit kerja di RSUP. Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo yang melakukan kontrak kinerja dengan Direktur Utama. Hal ini
memang yang dikehendaki oleh pihak manajemen, sehingga RS mampu
menerapkan learning organization dalam implementasi pengukuran kinerja
berbasis KPI yang sudah dibuat dengan IT yang diintegrasikan. Namun demikian
penyajian laporan masih perlu lebih disempurnakan lagi dimasa-masa yang akan
datang, baik dari segi isi maupun cara mengintegrasikan pencapaian kinerja antara
korporat, direktorat dan unit kerja.
Jakarta, 29 Januari 2020
Direktur Utama
RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo
dr. Lies Dina Liastuti Sp.JP(K),MARS, FIHA
NIP. 19630205198832001
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 GAMBARAN UMUM
Sejarah berdirinya RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) diawali dengan
dibentuknya Centrale Burgelijke Ziekenhuis (CBZ) pada tanggal 19 November
1919. Pada tahun 1945, CBZ diubah namanya menjadi Roemah Sakit Oemoem
Negeri (RSON) dan selanjutnya diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)
pada tahun 1950. Sejak tanggal 17 Agustus 1964, RSUP diresmikan menjadi
Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (RSTM). Sejalan dengan perkembangan ejaan
baru bahasa Indonesia, maka diubah menjadi RSCM.
Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
553/Menkes/SK/VI/1994 tanggal 13 Juni 1994, RSCM berubah menjadi Rumah
Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
Mulai tahun 2002, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 116 Tahun 2000,
RSCM ditetapkan sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan). Namun dengan terbitnya
Peraturan Pemerintah Nomor: 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum dan Surat Menteri Kesehatan Nomor
1243/Menkes/SK/VIII/2005 RSCM kembali menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Kementerian Kesehatan dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (PPK-BLU).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1672/Menkes/PER/XII/2005
tanggal 27 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo pada pasal 2 RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan
melalui peningkatan kesehatan dan pencegahan serta upaya rujukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 2
Jakarta menyelenggarakan fungsi: pelayanan medik dan pelayanan penunjang
medik, pelayanan keperawatan, pelayanan rujukan, pelayanan penunjang non
medik, pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit, pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, serta pelaksanaan
administrasi dan keuangan.
Identitas RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
- Nama Rumah Sakit : RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo
- Kelas Rumah Sakit : A
- Status Kepemilikan : Kementerian Kesehatan RI
- Status pengelolaan : Badan Layanan Umum (BLU)
- Status lain : Rumah Sakit Pendidikan
- Alamat : Jl. Diponegoro No.71 Jakarta Pusat
- Kecamatan : Senen
- Kota : Jakarta Pusat
- Provinsi : DKI Jakarta
- Kapasitas Tempat Tidur : 927 Tempat Tidur
- Nomor Telepon : 021 1500135 (Call Center)
1. UGD : 021 3901193 – 021 70257726
2. Humas : 021 3917726 –021 70640723
- Fax : 021 3148991
- Luas Bangunan : 366.271,3 m2, terdiri dari :
1. Jl.Diponegoro : 331.868,00m2
2. Jl. Kimia : 30.007,00 m2
3. Jl. Raden Saleh : 1.754,00 m2
4. Jl. Adityawarman (PKG) : 2.642.43 m2
- Luas Tanah : 121.409 m2, terdiri dari :
1. Jl.Diponegoro : 91.260 m2
2. Jl. Kimia : 27.186 m2
3. Jl. Raden Saleh : 1.685 m2
4. Jl. Adityawarman (PKG): 1.278 m2
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 3
1.2 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1672/MENKES/PER/XII/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo, Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo adalah sebagai berikut (gambar 1.1).
Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 4
Susunan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas RSUPN Dr.Cipto
Mangunkusumo
1. Jajaran Direksi yang merupakan pengelola BLU yang terdiri:
a. Direktur Utama
dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP, MARS
Sesuai SK Menteri Kesehatan RI Nomor KP.03.03/ Menkes/ 254/ 2018
tanggal 14 Mei 2018
b. Direktur Pelayanan Medik danKeperawatan.
dr. Sumariyono, Sp.PD.KR, MPH
Sesuai SK Menteri Kesehatan RI Nomor KP.03.03/Menkes/516/2018
tanggal 12 September 2018
c. Direktur SDM dan Pendidikan
Dr. dr. Trimartani, Sp. THT, K-L
Sesuai SK Menteri Kesehatan RI Nomor KP.03.01/Menkes/444/2015
tanggal 11 November 2015
d. Direktur Pengembangan dan Pemasaran
Dr. dr. Ratna Dwi Restuti, Sp.THT-KL (K), MPH
Sesuai SK Menteri Kesehatan RI Nomor KP.03.03/Menkes/332/2018
tanggal 28 Juli 2018
e. Direktur Umum dan Operasional
dr. Arif Rahman Sadad, SpKF(K), MSi, Med, SH, DHM
Sesuai SK Menteri Kesehatan RI Nomor KP.03.03/Menkes/419/2019
tanggal 30 Juli 2019
f. Direktur Keuangan
Harris Fadillah, SE, MM
Sesuai SK Menteri Kesehatan RI Nomor KP.03.03/Menkes/314/2017
tanggal 5 Juli 2017
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 5
2. Jajaran Dewan Pengawas di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo.
Sesuai SK Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/290/2016
tanggal 18 Mei 2016 susunan Dewan Pengawas adalah sebagai berikut :
a. Dr.Hadiyanto, SH, L.L.M. Ketua Dewan Pengawas
b. Prof.Dr.Mardiasmo, MBA, Ak Anggota Dewan Pengawas
c. dr. Yudhi Prayudha Ishak Djuarsa, MPH Anggota Dewan Pengawas
d. Barlian , S.H., M.Kes Anggota Dewan Pengawas
e. Drs. Agus Hermanto, MM Anggota Dewan Pengawas
1.3 Gambaran Umum Kondisi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Tahun ini merupakan tahun kelima / tahun terakhir pelaksanaan Renstra bersama
RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo – FKUI Tahun 2015-2019 yang
mempunyai Visi “creating infinite experience for all through Academic Health
System (AHS)” yang memberikan sesuatu beyond the expectation kepada
seluruh pemangku kepentingan, baik pasien, peserta didik dan para pegawai.
Academic Health System akan menjadi model RS Pendidikan yang terintegrasi
dan melebur menjadi satu dengan Fakultas Kedokteran, untuk terwujudnya
program ini RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo - FKUI akan bekerjasama
melakukan advokasi yang prosesnya sudah dimulai sejak tahun 2015 yang lalu.
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 6
Terdapat 12 tantangan strategis yang dicanangkan yaitu:
1. Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja.
2. Terwujudnya staf yang memiliki kompetensi komprehensif yang unggul
dengan pendekatan integrative dan interdisipliner.
3. Terwujudnya integrasi riset dalam pelayanan dan pendidikan.
4. Terwujudnya riset operasional, translational dan HTA (berupa produk).
5. Terwujudnya sistem jaringan pelayanan dan pendidikan menuju RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo sebagai acute academic tertiary care.
6. Cost containment dalam pendidikan, layanan dan riset.
7. Terwujudnya pelayanan yang beyond expectation.
8. Terwujudnya sistem manajemen terintegrasi RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo.
9. Advokasi kepada pemerintah untuk mengoptimalkan fleksibilitas agar
kemandirian finansial meningkat.
10. Terwujudnya kematangan proses bisnis dan organisasi di Departemen secara
merata.
11. JCI sustainability.
12. Terwujudnya kesejahteraan pegawai.
Faktor internal dan eksternal RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
dapat dijabarkan dalam analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
Threat). Faktor internal adalah Strength (Kekuatan) dan Weakness (kelemahan).
Sedangkan faktor eksternalnya adalah Opportunity (peluang) dan Treath
(tantangan).
1. Faktor Internal
Dalam upaya mencapai visi dan misi organisasi, dan menghitung peta
kekuatan untuk menetapkan sasaran strategis, telah dibuat analisis SWOT.
Kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) adalah cerminan dari faktor
internal organisasi. Adapun kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta adalah sebagai berikut:
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 7
Tabel 1.1 Faktor Kekuatan dan kelemahan Internal
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
1. Status UI yg sudah PTN BH dan
RSCM yg sudah BLU
1. Belum meratanya tingkat
kematangan organisasi dan proses
bisnis
2. Adanya inovasi layanan baru
untuk non JKN
2. Kemampuan dan biaya operasional
pemeliharaan sarana prasarana
yang kurang memadai
3. Status dan reputasi RSCM &
FKUI di tingkat nasional,
internasional, dan international
acrreditation (JCI)
3. Proses bisnis pendidikan dan
layanan yang masih belum
seamless
4. Engagement staf medik dan non-
medik yang tinggi
4. Belum semua staf medik dan staf
non-medik memiliki soft skill yang
memadai
5. Staf medik dan tenaga kesehatan
lainnya dengan kualifikasi paling
tinggi di bidangnya dan
mempunyai integritas yang tinggi
di Indonesia
5. Sistem penilaian kinerja dalam
Remunerasi yang belum
sepenuhnya berlaku optimal
6. Peserta didik PPDS yang
berkualitas tinggi 6. Level integrasi IT yg masih rendah
7. Sudah memiliki layanan multi
unggulan dan teknologi tinggi
7. Inefisensi pemanfaatan
(pengendalian biaya belum tumbuh)
sedangkan sumber daya finansial
terbatas
8. Kesamaan visi dan
keharmonisan RSCM & FKUI
8. Sebagian alat kedokteran masih
KSO
9. Dukungan kebijakan supra-
sistem
9. Utilisasi sarana prasarana belum
optimal
10. Memiliki alat kedokteran yang
lengkap
11. memiliki variasi dan jumlah kasus
yang lengkap
12. Pembangunan / Renovasi
gedung layanan
13. Revisi tarif layanan
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 8
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang terdiri dari peluang (opportunity) dan tantangan (treath)
adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Faktor Peluang dan Tantangan Eksternal
Peluang (Opportunity) Tantangan (Treath)
1. Adanya JKN akses pelayanan
kesehatan
1. Pertumbuhan industri rumah sakit
dan munculnya jejaring RS swasta
2. Meningkatnya health literacy dan
kemampuan ekonomi masyarakat
2. Adanya Brain drain
3. Transisi demografi dan emerging
diseases
3. Perkembangan budaya
masyarakat yang lebih demanding
terhadap pelayanan dan
Pendidikan
4. Perkembangan teknologi IT dan
kedokteran
4. Sistem rujukan nasional yang
belum tertata
5. Jejaring kerjasama dengan PEMDA,
universitas dan institusi lain
terkemuka di dunia
5. Layanan penyakit khusus yang
menjadi beban anggaran RSCM
6. Mendapatkan status kemandirian
dan fleksibilitas pengelolaan BLU
6. Kelancaran Pembayaran BPJS
7. UU pendidikan kedokteran:
Pentingnya Hubungan antara FK
dan RS Pendidikan (AHC menjadi
mungkin untuk diwujudkan)
7. Peraturan-peraturan BPJS yang
tidak pro ke pelayanan di RSCM
8. Keberadaan rumpun ilmu kesehatan
dan RS UI Depok
9. Letak RSUPN-CM yang strategis
10. Tingginya kebutuhan alih ilmu dari
RSCM
11. Tingginya permintaan kerjasama
penelitian klinis
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 9
Dari analisis SWOT tersebut didapatkan posisi RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo saat ini pada diagram kartesius sebagai berikut:
Analisis SWOT RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Gambar 1.2 Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Rumah Sakit Umum
Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta 2019
Secara umum untuk Tahun 2019, peta kekuatan bisnis berbeda dari prediksi
Renstra Tahun 2015 – 2019 yang telah dibuat. Pada tahun 2019 tetap berada
di kuadran I pada diagram Kartesius (lihat gambar 1.2), akan tetapi terjadi
pergeseran ke arah kanan pada sumbu X. Hal tersebut disebabkan adanya
kekuatan yang bertambah, dengan demikian RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo perlu mengelola dan memanfaatkan kekuatan yang
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 10
bertambah besar dalam meningkatkan kinerja pelayanan dan kinerja
keuangan di tahun 2019. Patut dicatat di sini bahwa di periode Tahun 2010-
2014, RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo berada di posisi kuadran II
diagram Kartesius. Hal ini mengindikasikan bahwa ada kemajuan berarti
selama 5 (empat) tahun terakhir membangun mutu kelembagaan bagi RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Namun demikian RSUP Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo masih perlu terus menguatkan mutu kelembagaannya
karena hasil evaluasi pencapaian Renstra RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo periode Tahun 2015-2019 menunjukkan bahwa upaya
berkesinambungan untuk menata kembali mutu kelembagaan RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo - FKUI, dan upaya penataan ini menjadi
suatu keniscayaan terlebih dalam perjalanan mewujudkan bingkai Academic
Health System (AHS) pada kurun waktu Tahun 2015-2019.
Di akhir tahun Renstra 2015-2019 ini RSUPN-CM melaksanakan evaluasi
capaian kinerja dari Renstra 2015-2019 bahan untuk menyusun Renstra
2020-2024.
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 11
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 VISI DAN MISI
1. VISI
Pada periode 2015-2019 RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
mencanangkan visi yang baru yaitu: creating infinite experience for all through
Academic Health System (AHS) atau dapat didifinisikan “menciptakan
pengalaman istimewa untuk semua melalui Academic Health System ”
2. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu serta terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan lulusan unggul, berbasis
riset dalam rumah sakit bertaraf international.
3. Melaksanakan penelitian kedokteran dan penelitian pendidikan kedokteran
bertaraf internasional, lintas disiplin untuk mengatasi dan mengantisipasi
masalah kesehatan di masa depan.
4. Berperan aktif membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam
bidang pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.
5. Menyelenggarakan tatakelola organisasi yang terintegrasi, efektif, efisien,
dan akuntabel, sehingga terwujud pertumbuhan finansial serta manajemen
yang handal.
Dalam upaya merncapai misi yang telah ditetapkan, maka sasaran strategis
diarahkan pada target berdasarkan Key Performance Indikator (KPI) yang
mampu menjadi pemacu kinerja (performance driver) maupun hasil inti (core
outcomes) yang diharapkan, sehingga RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo menjadi rumah sakit berkelas dunia. Adapun dalam upaya
mencapai misi yang telah ditetapkan, maka sasaran strategis diarahkan kepada
target berdasarkan 4 balance score card (BSC) dengan 4 perspektif yaitu :
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 12
keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pertumbuhan dan
pembelajaran.
Adapun sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif keuangan (financial)
adalah :
1. Terwujudnya strategic public private partnership
2. Terwujudnya cost-cointanment dalam pendidikan, layanan dan riset
Sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif pelanggan (customer)
adalah:
1. Terwujudnya kepuasan stakeholder
2. Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang ekselen
Sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif proses bisnis internal
(internal business process) adalah :
1. Terwujudnya kelembagaan AHC
2. Terakreditasi Nasional dan Internasional
3. Terwujudnya pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan yang
terintegrasi
4. Terwujudnya sistem advokasi yang efektif kepada stakeholder
5. Terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu ditingkat unit kerja
6. Terwujudnya proses bisnis yang seamless dan terintegrasi
Sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran (learning and growth) adalah :
1. Terwujudnya percepatan integrasi IT
2. Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best place to work
3. Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja
4. Terwujudnya staf dengan memiliki kompetensi komprehensif yang unggul
dengan pendekatan integraif dan interdispliner
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 13
2.2 Budaya RSUP Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
Motto RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo adalah “Menolong Memberikan
yang Terbaik”. Sedangkan budaya, nilai-nilai dan perilaku utama RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.3 Budaya Rumah Sakit (Nilai dan Motto)
No. Nilai Makna Nilai Perilaku Utama
1. Integritas (Integrity) Keselarasan antara
perkataan dan
perbuatan sesuai etika,
moral, dan kemanusiaan
a. Beriman dan bertakwa
b. Jujur dan konsisten
c. Memegang teguh etika
2. Profesionalisme
(Professionalism)
Kompeten dan
bertanggung jawab
dalam menjalankan
tugas
a. Kompeten dan belajar
berkelanjutan
b. Bertanggungjawab dan
berdedikasi
c. Disiplin dan taat pada
aturan
3. Kepedulian (Care for
others)
Melayani dengan
empati, tulus dan peduli
a. Peduli dan empati
b. Cepat tanggap
c. Saling menghargai
4. Kolaborasi
(collaboration)
Bekerjasama secara ter-
padu dalam kesetaraan
untuk mencapai tujuan
bersama
a. Proaktif berkerjasama
b. Saling menolong dan
bersinergi
c. Integrasi dalam kesetaraan
5. Keunggulan
(Excellence)
Menghasilkan yang
terbaik secara kreatif,
inovatif dan
berkelanjutan
a. Berorientasi pada standar
tertinggi
b. Inovatif, kreatif dan mutakhir
c. Terbuka terhadap perubahan
dan berwawasan ke depan
Dalam upaya mencapai tujuan sesuai Visi dan Misi, RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo menekankan pada kegiatan peningkatan mutu pelayanan
bertaraf internasional, baik dalam menunjang keseluruhan proses pendidikan,
penelitian, dan pengembangan Iptek kedokteran dan kesehatan maupun
dalam menyelenggarakan perannya sebagai rujukan nasional.
Terdapat beberapa pengembangan pelayanan yang dilakukan RSUP Nasional
Dr. Cipto Mangunkusumo. Salah satu kegiatan adalah pengembangan
beberapa layanan unggulan. Telah dilakukan evaluasi terhadap layanan
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 14
unggulan yang telah dilaksanakan dengan pertimbangan kondisi keuangan
Rumah Sakit dan potensi pendapatan Rumah Sakit, dengan tetap
mempertimbangkan RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo sebagai pusat
rujukan Nasional. Adapun pelayanan unggulan yang menjadi prioritas adalah
sebagai berikut:
A. Peningkatan kapasitas dalam penangan kasus sulit dan dalam rangka
mendukung Universal Coverage :
- Pelayanan Transplantasi ginjal
- Pelayanan Kedokteran Intervensi dan Bedah invasif Minimal
- Pelayanan Bayi Tabung
- Pelayanan Gamma Knife
B. Word Class Hospital
- JCI Sustainability
- IT Governance
- Revitalisasi dan Transformasi Budaya
C. Sustainable Development Goals (SDG’s): Melanjutkan pembangunan
RSCM Kiara (Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Terpadu) dan
melengkapi sarana dan prasarananya
2.3 Kontrak Kinerja RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dengan
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Tahun 2019
Untuk mewujudkan visi dan misi RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo,
maka manajemen dalam mengarahkan dan memastikan langkah-langkah
strategisnya baik korporat maupun direktorat (departemen dan unit kerja)
mengacu pada key performance indikator (KPI) atau indikator kinerja renstra.
Pada tahun 2018 ada 26 indikator kinerja yang dikontrak kinerjakan dengan
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan sedangkan pada tahun 2019 terdapat
perubahan 1 KPI yaitu “Tingkat efisiensi biaya” menjadi “POBO” dan 10 KPI
yang tidak dinilai kembali, yaitu KPI :
1. Tingkat Kepuasan Peserta didik
2. Persentase pasien paliatif yang dikelola sesuai SPO pelayanan paliatif
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 15
3. Persentase lulusan tepat waktu yang mendapatkan pengalaman lebih
4. Terbitnya dasar hukum pembentukan AHC
5. Persentase proses bisnis terintegrasi yang dikelola AHC
6. Akreditasi LAMPT-Kes
7. Jumlah program pendidikan pelatihan RS jejaring yang dilaksanakan
RSCM-FKUI
8. Jumlah dokter spesialis baru lulusan FKUI yang bekerja di RSUD
9. Persentase staf medik yang memiliki perilaku integratif dan interdisipliner
10. Persentase staf non-medik yang memiliki kompetensi sesuai
Indikator yang tidak diukur kembali di tahun 2019 disebabkan karena Indikator
yang dinilai oleh FKUI.
Penetapan kinerja antara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan
Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo tahun 2019 ada 16 indikator.
Di tingkat unit kerja, indikator kinerja dituangkan dalam Rencana Kegiatan
Tahunan (RKT), sesuai dengan yang dikontrak kinerjakan antara unit kerja
dengan Direksi.
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo telah menetapkan indikator kinerja di tingkat
korporat serta rencana target pencapaian sesuai dengan Rencana Kegiatan
Tahunan (RKT) tahun 2019 yang mengacu sasaran strategis Renstra RSCM-
FKUI 2015-2019. Ini sejalan dengan dokumen perjanjian penetapan kinerja
yang telah disepakati antara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dan
Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo selama tahun 2019. Adapun
indikator tersebut adalah sebagai berikut (lihat tabel 2.4) :
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 16
Tabel 2.4. Sasaran Strategis dan 16 indikator kinerja serta target tahun 2019
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Konkin
2018
Terwujudnya kepuasan
stakeholder 1 Tingkat kepuasan pasien 85%
Terwujudnya pelayanan,
pendidikan dan riset yang
ekselen
2
Jumlah translational /operasional
research yang diterapkan dalam
layanan
17
Terwujudnya strategic
Public Private Partnership 3
Persentase KSO yang pembiayaannya
bekerja sama dengan pihak swasta
(≤5M) yang ditelaah
100%
Terwujudnya cost-
containment dalam
pendidikan, layanan dan
riset
4 POBO 65%
Terakreditasi International 5 JCI Re-Acredited
Terwujudnya pusat
unggulan riset, pelayanan
dan pendidikan yang
terintegrasi
6
Jumlah pusat unggulan riset,
pelayanan dan pendidikan yang
terintegrasi dengan kinerja ekselen
2
Terwujudnya system
jaringan pelayanan dan
pendidikan menuju RSCM –
FKUI sebagai acute
academic tertiary care
7 Jumlah RS binaan yang mampu
menjadi RS rujukan balik 7
Terwujudnya sistem
advokasi yang efektif
kepada stakeholder
8 Jumlah hasil kajian strategis yang
dipakai untuk advokasi ke stakeholder 5
Terwujudnya sistem tata
kelola dan penjaminan mutu
ditingkat unit kerja
9
Persentase unit kerja (Unit & Dept)
yang mendapatkan nilai ekselen (tata
kelola ISO, leadhership, continous
improvement, integrasi pendidikan,
pelayanan, dan riset
80%
Terwujudnya proses bisnis
yang seamless dan
terintegrasi
10 Jumlah BTP (Break Through Project)
yang berhasil diimplementasikan 5
Terwujudnya percepatan
integrasi IT 11 Level integrasi IT Level VI
Terwujudnya RSCM-FKUI
to be the best place to work 12
Indeks kepuasan staf terhadap system
dan lingkungan kerja 50%
Terwujudnya budaya
menolong dan Berkinerja
13 Persentase staf medik dengan kinerja
ekselen 90%
14 Persentase staf non-medik dengan
kinerja ekselen
Capaian TW1
2019+3%
15 Indeks budaya kinerja AHC RSCM-
FKUI 70%
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 17
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Konkin
2018
Terwujudnya staf yang
memiliki kompetensi
komprehensif dan kinerja
yang unggul dengan
pendekatan integrative dan
interdisipliner
16 Persentase pimpinan unit kerja yang
memiliki kompetensi manajerial 90%
2.4 Perjanjian kinerja
Dokumen perjanjian kinerja yang telah dikontrakkinerjakan antara Direktur
Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo di tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Gambar 2.3 Perjanjian Kinerja tahun 2019 antara Direktur Utama
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dengan Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Pengukuran kinerja dilakukan untuk membandingkan tingkat kinerja yang
dicapai dengan rencana tingkat capaian (target) dengan menggunakan KPI atau
indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk
mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil
dilakukan oleh RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dalam kurun waktu Januari
sampai dengan Desember 2019.
Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan melihat hasil
capaiannya yang dibandingkan dengan target yang telah dikontrakkinerjakan
antara Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan Direktur Utama RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo. Tahun 2019 merupakan tahun kelima/ terakhir
pelaksanaan Renstra RSCM-FKUI 2015-2019.
Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut, diperoleh informasi capaian dari masing-
masing indikator kinerja (KPI), sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan
program/ kegiatan dimasa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang
direncanakan dapat lebih berhasil dan berdaya guna. Manfaat pengukuran kinerja
antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal
tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan sasaran yang telah
ditetapkan dalam dokumen key performance indikator (KPI) bersama antar RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo dengan FKUI.
Adapun Realisasi capaian indikator kinerja, target Indikator Kinerja serta capaian
tahun 2019 yang telah dikontrak kinerjakan antara Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan dengan Direktur utama dibandingkan capaian tahun 2017 dan tahun
2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 19
Tabel 3.5. Capaian Indikator Kinerja 2019 Dibandingkan Capaian Tahun 2017, Tahun 2018, Target Renstra, dan Target
Konkin 2019
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Capaian 2017 Capaian 2018 Target Renstra
2019
Target Konkin
2019 Capaian 2019
Terwujudnya kepuasan
stakeholder 1 Tingkat kepuasan pasien 85% 85% 91% 85% 85%
Terwujudnya pelayanan,
pendidikan dan riset yang
ekselen
2 Jumlah translational /operasional research
yang diterapkan dalam layanan 14 37 6 17 37
Terwujudnya strategic Public
Private Partnership 3
Persentase KSO yang pembiayaannya
bekerja sama dengan pihak swasta (≤5M)
yang ditelaah
100% 100% 100% 100% 100%
Terwujudnya cost
containment dalam
pendidikan, layanan dan riset
4 POBO - - - 65% 86,49%
Terakreditasi International 5 JCI Sustainability Sustainability Re Acredited dg
AMC Re-Accredited Re-Accredited
Terwujudnya pusat unggulan
riset, pelayanan dan
pendidikan yang terintegrasi
6
Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan
dan pendidikan yang terintegrasi dengan
kinerja ekselen
5 5 5 2 2
Terwujudnya system jaringan
pelayanan dan pendidikan
menuju RSCM –FKUI
sebagai acute academic
tertiary care
7 Jumlah RS binaan yang mampu menjadi
RS rujukan balik 7 7 12 7 33
Terwujudnya sistem
advokasi yang efektif
kepada stakeholder
8 Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai
untuk advokasi ke stakeholder 5 7 1 5 5
Terwujudnya sistem tata
kelola dan penjaminan mutu
ditingkat unit kerja
9
Persentase unit kerja (Unit & Dept) yang
mendapatkan nilai ekselen (tata kelola
ISO, leadhership, continous improvement,
integrasi pendidikan, pelayanan, dan riset
94,44% 90,28% 65% 80% 98,65%
Terwujudnya proses bisnis
yang seamless dan
terintegrasi
10 Jumlah BTP (Break Through Project)
yang berhasil diimplementasikan 10 13 10 5 14
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 20
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Capaian 2017 Capaian 2018 Target Renstra
2019
Target Konkin
2019 Capaian 2019
Terwujudnya percepatan
integrasi IT 11 Level integrasi IT Level 4 Level 5 Level 5 Level 6 Level 6
Terwujudnya RSCM-FKUI to
be the best place to work 12
Indeks kepuasan staf terhadap system
dan lingkungan kerja 40,69%
tidak diukur di
2018
BL+30%
(43,7%) 50% 42,84%
Terwujudnya budaya
menolong dan Berkinerja
13 Persentase staf medik dengan kinerja
ekselen 98% 99,30%
BL+4%
(92%) 90% 99,30%
14 Persentase staf non-medik dengan kinerja
ekselen 67,57% 78,72% 11,50% 70% 83,73%
15 Indeks budaya kinerja AHC RSCM-FKUI 68,50% 79,5% 70% 72,70%
Terwujudnya staf yang
memiliki kompetensi
komprehensif dan kinerja
yang unggul dengan
pendekatan integrative dan
interdisipliner
16 Persentase pimpinan unit kerja yang
memiliki kompetensi manajerial 100% 94,59% 90% 90% 94,67%
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 22
Dari tabel di atas capaian KPI per sasaran strategis tahun 2019, jika capaian
2017 dibandingkan dengan capaian 2018, target renstra 2019, target Kontrak
Kinerja 2019 , dan capaian 2019 dapat digambarkan capaian, hambatan dan
analisa sebagai berikut:
A.1. Sasaran strategis terwujudnya stakeholder:
A.1. KPI Tingkat Kepuasan Pasien
Secara umum capaian untuk KPI Tingkat Kepuasan Masyarakat yang
dilaksanakan melalui Survey Kepuasan Masyarakat (SKM), dari tahun
2017 hingga 2019 hasilnya selalu mencapai target dan mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Target pelaksanaan di tahun 2017 adalah
satu kali, sementara target pelaksanaan di tahun 2018 dan 2019 adalah
dua kali dalam setahun.
Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat ditetapkan oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan
Publik, yang merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui tingkat
kepuasan masyarakat terhadap suatu layanan.
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat di tahun 2017 adalah 79% cenderung
sama dengan tahun 2018. Namun di tahun 2019 nilainya mencapai 81,93%
atau mengalami kenaikan sebesar 2,93% dari tahun sebelumnya.
Pencapaian 81,93% ini bila dikonversi ke rumus BLU akan mendapatkan
hasil 84,96% , termasuk kategori BAIK.
91%85%84,27% 85% 84,96%
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
Tahun 2017 Tahun 2018 Renstra 2019 Tahun 2019
Pencapaian KPI Tingkat Kepuasan PasienTahun 2019
Target Capaian
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 23
Unsur penilaian terendah dari hasil Survei Kepuasan Masyarakat sejak
tahun 2017 hingga 2019 relatif sama yakni adalah unsur Kecepatan
Pelayanan dan unsur Kualitas Sarana dan Prasarana, meskipun setiap
tahunnya mengalami peningkatan nilainya. Unsur Kecepatan Pelayanan
mendapat nilai yang rendah disebabkan karena rekam medis yang lama,
dokter terlambat datang ke poliklinik akibat mendahulukan visit ke ruang
rawat inap dan briefing kasus, kurangnya tenaga perawat dan penjadwalan
operasi yang terlalu lama. Sementara unsur Kualitas Sarana dan
Prasarana mendapat nilai yang rendah disebabkan oleh kenyamanan
yang kurang di ruang tunggu poliklinik tertentu di URJT, tidak tersedianya
kantin, lahan parkir yang belum memadai serta tidak tersedianya lift di
rumah singgah.
Unsur penilaian yang tertinggi dari hasil Survei Kepuasan Masyarakat sejak
tahun 2017 hingga tahun 2019 adalah unsur Penanganan Pengaduan
Pelayanan dimana menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya.
Analisa Hambatan / Kendala
1. Pemahaman pertanyaan yang diberikan kepada pasien masih banyak
yang belum dimengerti sehingga memungkinkan terjadinya bias dalam
penilaian yang diberikan.
2. Rencana tindak lanjut perbaikan perlu mendapat penekanan terutama
pada unsur Kecepatan Pelayanan dan unsur Kualitas Sarana dan
Prasarana, karena dua unsur inilah yang sejak tahun 2017 hingga 2019
mendapatkan nilai terendah dari 9 unsur yang dinilai.
3. Pengembalian kuisioner dari unit pelayanan yang telah ditetapkan tidak
tepat waktu
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 24
Langkah Strategis Perbaikan
1. Telah adanya perbaikan fasilitas ruang tunggu di lobby utama IRJT,
toilet, serta penambahan area parkir di basement Gedung Kiara oleh
Direktorat Umum dan Operasional
2. Telah adanya pengembangan Information and Technology oleh UMSI
terkait sistim pendaftaran mandiri, sehingga mempercepat proses
penyiapan rekam medis yang dibutuhkan oleh pasien
3. Telah adanya penjadwalan operasi di hari Sabtu, sehingga
memperpendek antrian jadwal operasi
4. Perlu pendampingan Bagian Penelitian dalam melakukan Survei
Kepuasan Masyarakat, terutama dalam modifikasi daftar pertanyaan
yang mudah dimengerti oleh pasien
Perbandingan dengan Renstra
1. Tahun 2018 tingkat kepuasan masyarakat yang terendah dibandingkan
tahun 2017 dan tahun 2019
2. Terjadi tren peningkatan tingkat kepuasan masyarakat pada tahun
2019
A.2. Sasaran strategis terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang
ekselen:
A.2. KPI Jumlah Translational/ Operasional Research yang Diterapkan dalam
Layanan
6
1714
37 37
0
10
20
30
40
Tahun 2017 Tahun 2018 Renstra 2018 Tahun 2019
Pencapaian KPI Jumlah Translational/Operasional Research yang Diterapkan dalam Layanan
Tahun 2019
Target Capaian
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 25
Secara umum capaian untuk KPI jumlah translational/ operasional research
yang diterapkan dalam layanan dari tahun 2017 hingga tahun 2019 mencapai
target. Di tahun 2018 terjadi penurunan capaian sebesar 7 dibandingkan
capaian di tahun 2017 yaitu 44 dengan target yang berbeda yaitu 14 pada
tahun 2017 dan 16 pada tahun 2018. Penurunan tersebut disebabkan adanya
beberapa hasil penelitian yang diterapkan dalam layanan berupa PPK
(Panduan Praktek Klinik) membutuhkan waktu yang lama dalam proses
pembuatan sampai dengan pengesahan. Sedangkan capaian jumlah
translational/ operasional research yang diterapkan dalam layanan pada
tahun 2019 sama dengan tahun 2018 yaitu 37, memang menurun dari tahun
2017, namun telah mencapai target. Capaian KPI jika dibandingkan dengan
renstra, target renstra berbanding dengan sasaran telah terpenuhi baik dari
tahun 2017 hingga 2019.
Hambatan/kendala yang harus dihadapi adalah implementasi berupa SPO
(standard prosedur operasional) dan PPK (Panduan Praktek Klinis)
membutuhkan waktu yang lama sampai dengan pengesahan. Selain itu,
lamanya respon unit kerja terhadap hasil review PPK oleh Unit CEEBM dan
banyaknya PPK yang direview oleh Unit CEEBM.
Untuk langkah strategis/perbaikan yang dapat dilakukan adalah memberikan
deadline terhadap revisian PPK yang sudah di review, memprioritaskan PPK
(Panduan Praktek Klinik) yang menjadi capaian KPI ini dan periode pelaporan
KPI tersebut dibuat per semester agar terpantaun capaiannya sebelum akhir
tahun.
Dalam suatu capaian, perlu pertimbangan peran dalam mencapai
keberhasilan, dalam prilaku ini diperlukan beberapa peran diantaranya,
peran dari Bagian Penelitian dalam melakukan peran monitoring untuk
mencapai keberhasilan contohnya dengan melakukan koordinasi dengan
Departemen yang membuat dokumen implementasi maupun Unit CEEBM
yang meriview PPK, serta Bagian Administrasi yang meriview proses
pengesahan SPO dan Instruksi Kerja. Lalu Departemen sebagai unit kerja
yang melakukan penelitian baik translational maupun penelitian operasional.
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 26
A.3. Sasaran strategis terwujudnya strategic public private partnership
A.3. KPI Persentase KSO yang Pembiayaannya Bekerjasama dengan Pihak
Swasta (≥5M) yang ditelaah
Di tahun 2019 pelaksanaan kerja sama operasional (KSO) yang melibatkan
pihak swasta dengan nilai kerja sama lebih atau sama dengan lima milyar
tidak tercapai dikarenakan di tahun tersebut kerja sama operasional yang
melibatkan pihak luar nilainya tidak ada yang melebihi atau sama dengan 5
milyar. Terakhir kerja sama operasional dengan melibatkan pihak luar
dilakukan oleh RSCM dengan PT Kuntum Wijaya Kusuma yang melakukan
kerja sama perasional dalam penyelenggaran perawatan jenazah. Nilai kerja
samanya mencapai 4,5 milyar dan sudah dilakukan telaah oleh Bagian
akuntansi dalam bentuk perhitungan aspek keuangan dalam bisnisplan
Dalam kurun waktu 2015 sampai dengan 2019 banyak kerjasama yang
melibatkan pihak luar dan hal pengadaan alat untuk mendukung pelayanan
serta kerjasama non pelayanan. Untuk kerja sama operasional yang berkaitan
dengan pelayanan di tahun 2018, RSCM bekerja sama dengan PT Besindo
dalam hal pengadaan alat untuk tindakan Gamma Knife dengan nilai kerja
sama investasi mencapai Rp 66.247.000.000 dan target pelayanan 20 pasien
per bulannya (komposisi 20% merupakan pasien tunai). Bagian Akuntansi
juga sudah melakukan telaah terkait KSO tersebut dan telah ditampilkan
dalam PKS dengan demikian realisasi tercapai sesuai target
Hambatan yang harus dihadapi ketika menelaah aspek keuangan dalam
bisnisplan Kerja sama operasional adalah kelengkapan data dukung dari
100% 100%100% 100% 100%
0
0,5
1
Tahun 2017 Tahun 2018 Renstra 2018 Tahun 2019
Pencapaian KPI Persentase KSO yang Pembiayaannya Bekerjasama dengan Pihak Swasta (≥5M) yang Ditelaah
Tahun 2019
Target Capaian
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 27
user. Hal ini terjadi karena biasanya pihak user kesulitan melengkapi
kebutuhan data terkait spesifikasi alat, harga perkiraan sendiri, serta biaya
yang terjadi dengan penggunaan alat tersebut. Kesulitan melengkapi data
akan mengakibatkan penelaahan menjadi lama.
Untuk langkah strategis/ perbaikan yang bisa dilakukan adalah dengan
menetapkan target penyelesaian telaah, menyiapkan format data yang bisa
diisi oleh user sehingga kelengkapan data bisa didapatkan dalam waktu yang
tidak terlalu lama. Mengenai analisis efisiensi sumber daya yang bisa
dilakukan adalah dengan layanan pro paperless dimana semua proses
perhitungan dimulai dari melengkapi data, perhitungan, sampai dengan follow
up dilakukan dengan surat elektronik sehingga tercapai efisiensi penggunaan
atk, dan mendukung efektivitas E-office.
A.4. Sasaran strategis terwujudnya cost containment dalam pendidikan, layanan
dan riset
A.4. KPI POBO
KPI POBO masuk didalam indikator kinerja dimulai pada tahun 2019
menggantikan efisiensi anggaran. Adapun Perbandingan antara target dan
realisasi kinerja tahun ini tergambar dalam grafik yang ada di bawah ini:
Didalam Grafik diatas menggambarkan perbandingan Rasio Pendapatan
PNBP dengan Belanja Operasional (POBO).Adapun POBO adalah Rasio
yang digunakan untuk menunjukkan berapa besarnya kemampuan
pendapatan usaha rumah sakit dalam menutupi biaya operasionalnya.
Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan
atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan
BL
65,00%
86,49%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Renstra 2019 Tahun 2019
Pencapaian KPI POBOTahun 2019
Target Capaian
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 28
yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa
lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara
langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal
dari APBN. Biaya operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang terdiri dari belanja
pegawai dan belanja barang, dan sumber dananya berasal dari penerimaan
anggaran APBN dan pendapatan PNBP BLU, tidak termasuk biaya
penyusutan.
Target Rasio POBO Tahun 2019 adalah sebesar 65% sedangkan realisasi
Rasio POBO Tahun 2019 adalah sebesar 86,49%. Rasio POBO sebesar
86,49% disebabkan oleh adanya pendapatan hibah yang mengalami
peningkatan dibandingkan pada tahun sebelumnya, serta adanya penurunan
belanja barang dan jasa serta belanja pemeliharaan Rasio POBO RSCM
setiap tahun selalu di atas target 65 persen dan selalu di atas 80 persen dalam
empat tahun terakhir. Target sebesar 65 persen tersebut merupakan skor
standar tertinggi dalam penilaian kinerja BLU Kesehatan sesuai Perdirjen
Perbendaharaan No. 24 Tahun 2018 tentang tata cara perhitungan kinerja
BLU bidang layanan kesehatan pada rumah sakit. Capaian kinerja rasio
POBO yang di bawah 100 persen berdampak terhadap timbulnya kewajiban
RSCM di akhir tahun yang belum dapat dibayarkan. Hal ini ditambah lagi
dengan saldo kewajiban jangka pendek RSCM yang sangat tinggi maka
sudah semestinya RSCM menargetkan rasio POBO di atas 100 persen agar
keuangan surplus dan dapat digunakan untuk membayar utang usaha.
Jika melihat tren rasio POBO maka beberapa hal yang bisa dianalisis
yaitu berkaitan dengan pendapatan dan belanja masing-masing setiap
tahunnya. Kenaikan rasio POBO disebabkan oleh beberapa hal, pertama
kenaikan pendapatan jasa layanan rumah sakit, terdapat pendapatan hibah
yang sangat signifikan. Penurunan rasio POBO disebabkan oleh beberapa
hal, seperti kenaikan belanja barang dan jasa serta pemeliharaan yang cukup
signifikan.
Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan antara lain dengan
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 29
melakukan update tarif rumah sakit, melakukan renegosiasi terhadap
perhitungan bagi hasil kerja sama operasional (KSO), melakukan reviu atas
kebijakan remunerasi medis yang melayani pasien BPJS, melakukan
A.5. Sasaran strategis terakreditasi international:
A.5. KPI Akreditasi JCI
Pencapaian KPI ini sejak tahun 2015-2019 selalu mencapai target yang
ditetapkan dalam renstra. Pencapaian tersebut dapat dilihat pada table berikut
ini:
Tahun Target Renstra Target Kontrak
Kinerja
Capaian
2017 Sustainability Sustainability Sustainability
2018 Sustainability Sustainability Sustainability
2019 Re-Accredited Re-Accredited Re-Accredited
*Standar nasional untuk RSUP adalah terakreditasi
Akreditasi JCI untuk RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo telah dilakukan
sesuai jadwal di tanggal 8-12 April 2019. Dari kegiatan akreditasi tersebut,
RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo dinyatakan terakreditasi (Re-
Accredited), namun terdapat beberapa temuan yang disampaikan oleh JCI,
yang terdiri atas 3 not met, 37 partially met, dan 61 rekomendasi. Dari seluruh
temuan tersebut sudah dibuatkan PPS (Perencanaan Perbaikan Strategis)
untuk memantau bagaimana temuan tersebut diselesaikan sesuai dengan
batas waktu penyelesaian yang telah ditetapkan.
Adapun program dan kegiatan yang mendukung pencapaian Akreditasi JCI
yang sudah dilakukan sebelum pelaksanaan akreditasi, antara lain:
a. Di tingkat korporat:
Peningkatan kapasitas melalui berbagai program orientasi dan pelatihan
Penetapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan keselamatan
pasien serta pencapaian indikator prioritas korporat
Peningkatan upaya koordinasi dan kolaborasi antar berbagai unit kerja
dalam upaya perbaikan berkelanjutan
Peningkatan berbagai upaya efisiensi pembiayaan
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 30
b. Di tingkat unit kerja:
Penunjukan dan peningkatan kapasitas PJ Mutu unit kerja
Penerapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan keselamatan
pasien serta pencapaian indikator prioritas unit kerja
Melaksanakan program kendali mutu dan kendali biaya secara konsisten
Sedangkan program dan kegiatan yang kami rencanakan di Tahun 2019 untuk
menjawab temuan akreditasi dan sudah kami laksanakan, antara lain:
a. Menetapkan beberapa indikator yang dikontrak-kinerjakan dengan
Direktur Utama terkait dengan temuan-temuan JCI dengan harapan
perbaikan dapat dilakukan.
b. Melakukan pengukuran dengan metode CMRR (Closed Medical Record
Review) untuk mendapatkan gambaran capaian RSUP Nasional dr.
Cipto Mangunkusumo terkait data dan informasi di rekam medis pasien.
c. Melakukan revisi pedoman, kebijakan, SPO, dan formulir rekam medis
sesuai dengan rekomendasi dari JCI
A.6. Sasaran Strategis Terwujudnya Pusat Unggulan Riset, Pelayanan dan
Pendidikan yang Terintegrasi
A.6. KPI Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan yang
terintegrasi dengan kinerja ekselen:
Pada tahun 2019, capaian KPI jumlah pusat unggulan riset, pelayanan dan
pendidikan yang terintegrasi telah mencapai 2 target yaitu sebagai berikut:
5
2
5 5
2
0
1
2
3
4
5
6
Tahun 2017 Tahun 2018 Rentra 2019 Tahun 2019
Pencapaian KPI Jumlah Pusat Unggulan Riset, Pelayanan dan Pendidikan yang Terintegasi dengan Kinerja Ekselen
Tahun 2019
Target Capaian
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 31
1. StemCell
FKUI-RSCM untuk kesejahteraan kesehatan masyarakat melalui penelitian
adalah dengan mengembangkan sel punca. UI merupakan bagian serta
koordinator riset nasional Sel Punca, Produk Metabolit dan Rekayasa
Jaringan. Hal ini dikoordinatori oleh Pusat Produksi Sel Punca dan Produk
Metabolit Nasional Universitas Indonesia. Kompetensi UI dalam hal ini
adalah untuk melakukan riset dasar hingga terapan terkait aplikasi sel
punca, produk metabolit dan produk rekayasa jaringanpada berbagai kasus,
selain itu UI dapat melakukan riset dasar meliputi proses isolasi, propagasi,
karakterisasi, cryopreservasi, thawing dan penyiapan sediaan, formulasi,
optimasi dan research development, lalu UI juga mampu melakukan riset
terapan meliputi Implantasi sel punca, produk metabolit dan produk rekayasa
jaringan pada 33 penyakit/kelainan. Saat ini, FKUI telah mulai melakukan
terapi sel punca kepada pasien-pasien post-operasi orthopedi sebagai
bagian dari penelitian sel punca sebelum produk ini dapat diaplikasikan pada
masyarakat luas.
2. INA-Repromed
Di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) telah berdiri pusat-
pusat riset berbasis layanan, salah satunya adalah pusat riset berbasis
layanan kesehatan reproduksi dan infertilitas, yang dibentuk bertujuan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh Universitas
Indonesia dalam rangka mendukung Universitas Indonesia sebagai
Universitas Riset (Research University). Dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, pusat riset ini juga memerlukan rumah sakit yang secara legal
berwenang untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Berdasarkan kesepakatan perjanjian antara RSCM dan FKUI Nomor
4496/TU.K/54/V/2009 dan Nomor : 81/PKS/FK/UI/2009. Bab V, Sarana
Prasarana dan Tenaga Medis pasal 6,4 disebutkan para pihak secara
bersama-sama dimungkinkan untuk membentuk unit kesehatan untuk
kepentingan pengembangan pendidikan dan penelitian, yaitu FKUI dengan
Rumah Sakit Umum Pendidikan Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
(RSCM).
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 32
Dengan tujuan memperkenalkan pusat riset berbasis layanan kesehatan
reproduksi dan infertilitas, telah diusulkan dan diputuskan bahwa nama yang
digunakan dan diperkenalkan kepada umum adalah Indonesian
Reproductive Medicine Research and Training Center (INA-REPROMED)
yang menyediakan layanan yang komprehensif, melakukan penelitian, dan
pendidikan berkesinambungan dalam bidang reproduksi. Memiliki 6 pilar
dalam melakukan kegiatannya, yaitu infertilitas dan bayi tabung, polycystic
ovarian syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik (SOPK),
endometriosis, keguguran berulang, ginekologi remaja, pendarahan uterus
abnormal, dan menopause.
Peran INA-REPROMED adalah untuk mengembangkan dan
menyelenggarakan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran di bidang
kesehatan Reproduksi dan Infertilitas. Dengan berjalannya seluruh kegiatan
ini diharapkan dapat mewujudkan peningkatan mutu kegiatan akademik
FKUI serta meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja RSCM sebagai
rumah sakit pendidikan Utama FKUI dan dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat untuk kemaslahatan umat manusia.
Dua pusat unggulan tersebut memenuhi kriteria ekselen, yaitu:
Menghasilkan penelitian multidisiplin/high technology yang diterapkan
dalam pelayanan dan/atau pendidikan
Melakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi peserta didik di
lingkungan FKUI-RSCM dan institusi lainnya
Memiliki publikasi dalam jurnal internasional terindeks di PubMed atau
Scopus (2)
Mengelola dana penelitian minimal sebesar Rp.1 M/tahun
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 33
Adapun hal-hal yang perlu ditindaklanjuti agar KPI ini dapat tercapai adalah
sebagai berikut.
PROGRAM AKAR MASALAH TINDAK LANJUT
Pertemuan berkala pusat unggulan dibawah RSCM
Belum adanya pertemuan/rapat rutin terkait kpi pusat unggulan riset
Menginisiasi pertemuan rutin yang mengundang setiap pusat unggulan riset dibawah RSCM
Pemetaan terkait capaian setiap pusat unggulan di setiap kriteria.
Tidak ada pemetaan yang terstruktur sebelumnya
Membuat time table berupa pemetaan kriteria dan pusat unggulan
Pemenuhan Sumber Daya Manusia sebagai PIC
Belum ada PIC langsung yang mengkordinir pengumpulan data terkait pusat unggulan (untuk data sendiri harus difollow up satu2 ke masing-masing pusat unggulan)
Penunjukan PIC yang bertanggung jawab langsung terkait pengumpulan data
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 34
A.7. Sasaran Strategis terwujudnya system jaringan pelayanan dan pendidikan
menuju RSCM–FKUI sebagai acute academic tertiary care:
A.7. KPI Jumlah RS Binaan yang Mampu Menjadi RS Rujukan Balik
Tahun 2019, capaian KPI Jumlah RS Binaan Yang Mampu Menjadi RS
Rujukan Balik sebanyak 33 RS, melebihi target yang ditentukan yaitu 7 RS.
Adapun jenis layanan pembinaan meliputi Transplantasi Ginjal, Radioterapi,
Implan Koklea, Perinatologi, Bedah Saraf, Patologi Klinik, Layanan Paliatif
dan Obstreti & Ginekologi sebagaimana terlampir (table 3.6)dibawah ini :
Tabel 3.6. Rumah Sakit Binaan dan Jenis Layanan
NO RS YANG DIBINA JENIS LAYANAN PEMBINA
1 2 3 4
1 RSUD dr. Zainoel Abidin Aceh, Transplantasi ginjal Tim Transplantasi Ginjal
2 RSUP H. Adam Malik Medan Transplantasi ginjal Tim Transplantasi Ginjal
3 RS Kanujoso , Balikpapan, Kalimantan Timur
Radioterapi Dept Radioterapi
4 RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, Riau
5 RSUD Dr. (HC) Ir.Soekarno Prop Bangka Belitung
Bedah Saraf Dept Bedah Saraf
6 RSUD Surakarta Perinatologi Divisi Perinatologi Dept IKA 7 RSUD Semanggi Surakarta
8 RSUD Muhammadiyah Surakarta
9 RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo
10 RSUD Tarakan
11 RSUD Penajam
12 RSUD Samarinda
13 RSUD Sanggata
14 RSUD Melak
15 RSUD Tanah Grogot
16 RSUD Berau
17 RSUD Malinau
18 RSUD Tanjung Selor
12
77 7
37
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Tahun 2017 Tahun 2018 Renstra 2019 Tahun 2019
Pencapaian KPI Jumlah RS Binaan yang Mampu Menjadi RS Rujukan Balik
Tahun 2019
Target Capaian
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 35
19 RSUD Bontang
20 RSUD Balikpapan
21 RSUD Samboja
22 RSUD Sangkulirang
23 RSUD Ulin Banjarmasin
24 RSUD Kotabaru
25 RSU AM Parikesit Tenggarong
26 RSDK Balikpapan
27 RSUD Palu
28 RS Siloam Tangerang
29 RS Akademis Jaury Jusuf Putera, Makasar
Implan Koklea Dept THT
30 RSUD Moewardi Surakarta Perinatologi Divisi Perinatologi Dept
IKA
31 RSUD Natuna Patologi Klinik Departemen Patologi
Klinik
32 RSUP Hasan Sadikin, Bandung Layanan Paliatif Tim Paliatif
33 RSUD dr. Ben Mboi, Ruteng Nusa Tenggara Timur
Layanan Obstetri dan Ginekologi
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Keberhasilan capaian KPI ini karena RSCM sebagai RS Rujukan Nasional
mempunyai tanggung jawab dan semangat untuk membantu membina/
mengampu RS lain dalam pengembangan layanan maupun peningkatan
kompetensi dokter- dokter di RS lain. Sebagai contoh RSCM ditunjuk oleh
Kemkes sebagai RS Pengampu untuk layanan transplantasi ginjal di
beberapa RS Vertikal, pengampuan akan dilepas ketika RS tersebut setelah
bisa melakukan transplantasi ginjal secara mandiri.
Untuk pembinaan/pengampuan harus melihat kapasitas jumlah SDM dokter
yang ada di departemen atau divisi dan pembiayaan. Pembinaan/
pengampuan RS lain seharusnya diatur dalam Perjanjian Kerjasama antara
RSCM dengan RS yang dibina/diampu, yang didalamnya mengatur tujuan,
ruang lingkup pembinaan/pengampuan, teknis pembinaan/ pengampuan
sampai pembiayaan yang menanggung siapa dan institusional fee untuk
RSCM. Pembinaan/ pengampuan ini harusnya melibatkan Pemda setempat
sehingga bisa dialokasikan biaya untuk pembinaan/pengampuan.
Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian KPI ini peningkatan
kerjasama dengan RS lain dalam hal pembinaan/pengampuan yang diwadahi
Program Jakarta Sehat dan AHS (Academic Health System)
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 36
A.8. Sasaran strategis terwujudnya sistem advokasi yang efektif kepada
stakeholder
A.8. KPI Jumlah Hasil Kajian Strategis yang dipakai untuk Advokasi ke
Stakeholder
Kajian strategis dan advokasi ke stakeholder yang dilakukan adalah kajian
penelitian dari staf dan peserta didik RSCM-FKUI yang dapat menjadi
kebijakan nasional dan sudah diusulkan ke Kemenkes.
Secara umum capaian untuk KPI jumlah hasil kajian strategis yang dipakai
untuk advokasi ke stakeholder dari tahun 2017 sampai tahun 2019 mencapai
target. Di tahun 2018 terjadi kenaikan capaian sebesar 2 kajian dibandingkan
capaian di tahun 2017 yaitu 5 kajian dengan target yang berbeda yaitu 3 kajian
pada tahun 2017 dan 5 kajian pada tahun 2018. Sedangkan capaian jumlah
hasil kajian strategis yang dipakai untuk advokasi ke stakeholder pada tahun
2019 adalah 5 kajian, memang menurun dari tahun sebelumnya, namun telah
mencapai target 2019. Hal ini dikarenakan memerlukan waktu yang lama
untuk melakukan suatu kajian yang dapat diterapkan. Capaian KPI jika
dibandingkan dengan renstra, target renstra berbanding dengan sasaran
telah terpenuhi baik dari tahun 2017 hingga 2019.
Hambatan/kendala yang harus dihadapi adalah perencanaan yang kurang
baik terhadap kajian yang ingin dikerjakan pada level unit kerja, selain itu tidak
semua unit kerja merespon/ mengirimkan hasil kajian/ penelitiannya
sementara penelitian di unit kerjanya banyak. Dari sisi stakeholder, tidak ada
feedback dari hasil kajian yang telah kami kirimkan.
1
55
7
5
0
2
4
6
8
Tahun 2017 Tahun 2018 Renstra 2019 Tahun 2019
Pencapaian KPI Jumlah Hasil Kajian Strategis yang Dipakai untuk Advokasi ke Stakeholder
Tahun 2019
Target Capaian
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 37
Untuk langkah strategis/perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan koordinasi yang intens dengan unit kerja melalui surat resmi dan
juga perlu dukungan Koordinator Penelitian dan Pengembangan masing-
masing departemen untuk mendorong dan meningkatkan kajian untuk dapat
digunakan secara nasional. Melakukan publikasi terhadap hasil kajian yang
menggunakan hasil penelitian, meminta rekomendasi tim ahli dalam bidang
yang sesuai dengan hasil kajian/ penelitiannya, kemudian
mengimplementasikan hasil kajianterlebih dahulu di RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo.
Dalam suatu capaian, perlu pertimbangan peran dalam mencapai
keberhasilan, dalam prilaku ini diperlukan tiga peran diantaranya, peran dari
Bagian Penelitian dalam melakukan peran monitoring untuk mencapai
keberhasilan contohnya dengan melakukan koordinasi dengan departemen
yang memiliki hasil kajian ataupun penelitian, lalu peran dari Individu pegawai
(sebagai peneliti) karena setiap staf wajib berperan aktif dalam melakukan
penelitian untuk mencapai target KPI kinerja ekselen. Lalu Departemen
sebagai pengampu staf medik, setiap departemen berperan dalam
mengumpul data penelitian/ hasil kajian tepat waktu dan berkoordinasi
dengan Bagian Penelitian jika mengalami kesulitan.
A.9. Sasaran strategis terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu
ditingkat unit kerja:
A.9. KPI Persentase Unit Kerja yang Mendapatkan Nilai Ekselen (Tata Kelola
ISO, Leadhership, Continous Improvement), Integrasi Pendidikan, Pelayanan,
dan Riset)
Untuk KPI Persentase Unit Kerja yang Mendapatkan Nilai Ekselen, jika
dibandingkan antara target dan capaian dalam 5 (lima) tahun terakhir, tercapai
sesuai dengan target yang ditetapkan.
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 38
KPI Persentase Unit Kerja yang Mendapatkan Nilai Ekselen
Tahun Target Renstra Target Kontrak
Kinerja
Capaian
2017 50% 70% 94,44%
2018 65% 80% 87,5%
2019 75% 80% 98,65%
*belum ada standar nasional mengenai indikator ini
Gambar 3.4. Capaian Unit Kerja yang Mendapatkan Nilai Ekselen
Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa dalam 5 tahun, capaian unit kerja
yang mendapat nilai ekselen mengalami kecenderungan tren membaik.
Meskipun di Tahun 2018 sempat mengalami penurunan capaian karena
terdapat beberapa komponen penilaian yang baru dilaksanakan di tahun
tersebut.
Gambar 3.5. Perbandingan Capaian dan Target Tahun 2017-2019
Sedangkan jika dibandingkan dengan target Renstra dan target pada Kontrak
Kinerja, capaian dalam 3 (tiga) tahun terakhir melebihi dari target yang
ditetapkan, meski penetapan target di setiap tahunnya juga mengalami
kenaikan.
94,44
87,5
98,65
80
90
100
2017 2018 2019
Capaian Unit Kerja yang Mendapatkan Nilai Ekselen (dalam persentase)
94,44 87,598,65
5065
757080 80
0
50
100
2017 2018 2019
Perbandingan Capaian dan Target (dalam persentase)
Capaian Target Renstra Target Kontrak Kinerja
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 39
Indikator ini dinilai dari 4 (empat) kriteria penilaian, analisis masing-masing
kriteria penilaian dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Membuat PDSA hingga selesai
Dari 74 unit kerja yang dinilai, 64 unit kerja sudah membuat PDSA hingga
selesai di Tahun 2019. Sedangkan yang tersisa, satu di antaranya belum
mengirimkan usulan PDSA sama sekali dan 9 di antaranya sudah
mengusulkan PDSA namun belum menyelesaikan sesuai dengan
rekomendasi dari Komite Mutu, Keselamatan, dan Kinerja hingga tenggat
waktu yang telah ditetapkan.
b. IKI (Indeks Kinerja Individu) Kepala Unit dengan nilai istimewa
Seluruh IKI Kepala Unit Kerja mencapai nilai istimewa dari Bulan Januari
hingga Desember 2019. Dikatakan istimewa jika hasil penilaian individu
mencapai nilai sebesar 31-35 dari 7 aspek penilaian.
c. Champion PPK (Panduan Praktik Klinis) tersertifikasi (khusus untuk
departemen)
Seluruh departemen yang diwajibkan memiliki Champion PPK sudah
tersertifikasi. Sertifikasi didapatkan jika Champion PPK masing-masing
departemen mengikuti serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas Champion EB-CPG (Evidence Based-Clinical
Practice Guideline), mendukung proses penyusunan PPK, dan
melakukan telaah PPK yang disusun oleh departemen masing-masing.
d. Lulus ISO Like
Dari 74 unit kerja yang melakukan ISO eksternal maupun ISO Like,
terdapat 3 unit kerja yang belum lulus ISO Like karena hasil penilaian
kurang dari 80, antara lain Departemen IPD, Departemen Radiologi, dan
UMSI. Dari ketiga unit kerja tersebut, akar masalah ketidaklulusan dapat
dijabarkan sebagai berikut:
UMSI konsisten mengalami penurunan di Tahun 2019. Penurunan
nilai tahun ini terjadi karena dokumen kadaluarsa dan belum
diperbaharui, belum menyelesaikan paket manajemen risiko dan
PDSA, pengelolaan pengembangan SDM mulai dari analisis gap
kompetensi hingga bukti pelaksanaan pelatihan tidak dapat
ditunjukkan, manajemen dokumen hingga komplain juga belum
konsisten diimplementasikan.
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 40
Departemen Radiologi dan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
sempat menyatakan tidak siap untuk menjalani audit ISO-Like
karena alasan internal, oleh sebab itu kedua departemen tersebut
baru menjalani audit di Bulan Oktober dengan auditor Ketua Komite
Mutu, Keselamatan, dan Kinerja. Namun hasil yang didapat
menunjukkan bahwa kedua Departemen tersebut belum siap dalam
hal bukti dokumen, bukti implementasi, dan konsistensi pelaksanaan
standar.
Unit kerja yang lulus audit ISO Like mengalami kecenderungan tren
membaik sejak Tahun 2016 hingga Tahun 2019 diikuti dengan nilai rata-
rata yang juga membaik.
Gambar 3.6. Pencapaian Kelulusan ISO Like dan Rata-Rata Nilai
Tabel 3.7 Penjabaran 10 temuan terbanyak disusun mulai dari temuan
tersering
No Bahan Telusur Temuan Terbanyak
2016 2017 2018 2019
1
Bukti tindakan perbaikan bisa melalui PDSA
atau lainnya (jika tidak berhubungan dengan
uji coba sistem baru)
42% 52% 31% 23%
2 Tindak lanjut program penanggulangan risiko
(FMEA) 47% 41% 39% 21%
3
Penggunaan data dalam pengambilan
keputusan termasuk pemilihan topik PDSA
yang ditujukan untuk memperbaiki sistem
30% 30% 46% 17%
4 Review dan tindak lanjut terhadap identifikasi
risiko tahun berjalan - - 35% 16%
5 Obsolete, controlled, uncontrolled 50% 41% 28% 13%
6
Pedoman Pengorganisasian sesuai SK yang
mencakup kriteria/ kompetensi SDM
termasuk tenaga kontrak
30% 20% 14% 13%
6886 90 94
80 88 90 93
0
50
100
2016 2017 2018 2019
Pencapaian Kelulusan ISO Like dan Rata-Rata Nilai (dalam persentase)
Unit Kerja Lulus ISO Like Rata-Rata Nilai
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 41
No Bahan Telusur Temuan Terbanyak
2016 2017 2018 2019
7 Pedoman Pelayanan sesuai SK 22% 17% 14% 13%
8
Verifikasi hasil tindakan perbaikan oleh PJ
Mutu atau Auditor yang bersifat corrective
(bukan correction)
- - 23% 12%
9
Bukti pelaksanaan orientasi pegawai baru
termasuk tenaga kontrak dengan materi yang
mencakup program mutu unit kerja
43% 18% 23% 11%
10 Survei kepuasan pelanggan 1x/tahun hingga
analisis dan tindak lanjut 42% 25% 26% 10%
Tabel 3.8. Analisis dan rekomendasi terkait sepuluh temuan yang
menunjukkan tren perbaikan dan perbaikan yang masih mungkin
dilakukan
No Temuan Rekomendasi PIC Deadline
1 Penggunaan data dalam
pengambilan keputusan termasuk
pemilihan topik PDSA yang
ditujukan untuk memperbaiki
sistem. Jika dilihat dari laporan
PDSA yang ada di KMKK maka
hingga Bulan Juli 2019 78% Unit
Kerja telah menyelesaikan PDSA
sehingga dipikirkan ada perbedaan
persepsi auditor dengan poin
penilaian yang seharusnya.
Untuk Audit berikutnya nilai
untuk poin PDSA dan
FMEA akan diberikan oleh
KMKK berdasarkan data,
auditor akan melakukan
cross check di lapangan
dan melaporkan dalam
bentuk keterangan jika ada
perbedaan.
KMKK Saat
Penilaian
2 Review dan tindak lanjut terhadap
identifikasi risiko tahun berjalan
serta tindak lanjut program
penanggulangan risiko (FMEA)
yang juga sejalan dengan laporan
penyelesaian FMEA unit kerja yang
baru mencapai 80%
Sama dengan rekomendasi
terkait ISO Eksternal:
Menambahkan fokus
manajemen risiko dalam
audit internal dan ISO-like.
Evaluasi berkala proses
manajemen risiko unit kerja
melalui pertemuan PJ
Mutu.
KMKK Januari
2020
3 Survei kepuasan pelanggan
1x/tahun hingga analisis dan tindak
lanjut mengalami penurunan
sebesar 16%, hal ini dikarenakan
Mengingatkan PJ Mutu di
akhir tahun untuk
melakukan survei kepuasan
hingga bukti tindak
KMKK Desember
2019
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 42
No Temuan Rekomendasi PIC Deadline
semakin banyak unit yang
memahami proses pengukuran
kepuasan pelanggan namun belum
dapat diberikan bukti tindak lanjut
perbaikannya
lanjutnya.
4 Obsolete, controlled, uncontrolled.
Pengelolaan dokumen obsolete,
controlled, uncontrolled mengalami
penurunan sebesar 15% namun
masih merupakan 10 temuan
terbanyak.
Rekomendasi KMKK
kepada Bagian Admistrasi
di Tahun 2018 adalah untuk
membuat panduan
manajemen dokumen unit
kerja dan workshop
mengingat ketidakpahaman
unit kerja tentang cara
pengelolaan dokumen yang
benar. Rekomendasi ini
belum terlaksana di Tahun
2018, sehingga
direkomendasikan kembali
di Tahun 2019 ini.
Bagian
Administ
rasi
Januari
2020
5 Verifikasi hasil tindakan perbaikan
oleh PJ Mutu atau Auditor yang
bersifat corrective (bukan
correction)
Membuat aplikasi mutu dan
keselamatan, sehingga
KMKK dapat langsung
melihat tindak lanjut yang
diunggah oleh unit kerja
dan memberikan
rekomendasi.
KMKK Triwulan
I/2020
6 Bukti pelaksanaan orientasi
pegawai baru termasuk tenaga
kontrak dengan materi yang
mencakup program mutu unit kerja
Mengingatkan unit kerja
melalui PJ Mutu dan PJ
SDM unit kerja.
Bagian
SDM
dan
KMKK
Desember
2019
Adapun upaya yang sudah kami lakukan untuk mendukung pencapaian KPI
ini, antara lain:
a. PDSA juga dijadikan salah satu kriteria penilaian dalam RSCM Award untuk
seluruh unit kerja dan kriteria penulisan program inovatif setiap unit kerja.
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 43
b. Pendampingan ISO untuk unit kerja yang belum lulus ISO di tahun
sebelumnya.
c. Peningkatan awareness Champion EP-CBG dengan melibatkan kepala
unit dan PJ Mutu, tidak hanya Koordinator terkait.
A.10. Sasaran strategis terwujudnya proses bisnis yang seamless dan terintegrasi:
A.10. Jumlah BTP (Break Through Project) yang berhasil
diimplementasikan
Dari grafik diatas untuk tahun 2019 capaian KPI ini adalah 14 BTP sesuai
dengan target yang ditetapkan saat Kontrak Kinerja Direktur Utama RSUPN
Cipto Mangunkusumo dengan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
Dimana BTP (Break Through Project) yang dihasilkan adalah sebagai
berikut:
1. BTP: Terbangunnya IT aplikasi integrasi antara Bag Anggaran dan
Perencanaan
2. BTP: Persentase pasien mendaftar online yang dilayani dengan jalur
khusus (rawat jalan)
3. BTP: Evaluasi Supply Chain Management
4. BTP: Turn over between surgery maksimal 30 menit
5. BTP: Penyelesaian proses bisnis RSCM
6. BTP: Ketepatan waktu Time Out pukul 8.30 operasi pertama di UPBT
7. BTP: Persentase Pasien code stroke dengan DTN <60 menit
10
5
10
1314
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Tahun 2017 Tahun 2018 Renstra 2019 Tahun 2019
Pencapaian KPI Jumlah BTP (Break Through Project) yang Berhasil Diimplementasikan
Tahun 2019
Target Capaian
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 44
8. BTP: Door to crosswire pasien STEMI primary PCI
9. BTP: Persentase perawatan pasien ≤8 jam di IGD
10. BTP: Persentase KSO yang menguntungkan rumah sakit
11. BTP: Jumlah Riset Keperawatan
12. BTP: CPOE
13. BTP: Layanan Farmasi Sendiri
14. BTP: Penyusunan sistem grading untuk remunerasi tenaga
keperawatan
Dari hasil capaian tahun 2019 bila dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya lebih meningkat dari capaian tahun 2017 dan 2018, dimana
capaian BTP pada tahun 2017 ada 10 BTP dan Tahun 2018 ada 13 BTP
adalah sebagai berikut:
Capaian BTP tahun 2017 adalah:
1. BTP: Persetase integrasi data alat medik dengan sistem aset
Manajemen RS
2. BTP: Time out operasi pertama maksimal jam 08.30 WIB dengan
seluruh departemen
3. BTP: Tersedianya sistem informasi BMN yang dapat dimanfaatkan
oleh unit kerja
4. BTP: Indek kepuasan staf terhadap sistem dan lingkungan kerja
terhadap sub sistem perpakiran
5. BTP: Persentase penggunaan persuratan elektronik (e-office) di
lingkungan RSCM
6. BTP: Kepatuhan penggunaan ID pegawai, tenaga ousourching,
vendor, peserta didik, tamu di gedung IGD, dan RSCM Kiara
7. BTP: Pengelolaan pelayanan dan asuhan keperawatan
8. BTP: Kesesuaian data mutasi perbekalan farmasi dengan data real
stok di satelit farmasi pusat
9. BTP: Response time perbaikan sarana dan prasarana
10. BTP: 1 Transplantasi pasien resipien
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 45
Capaian BTP tahun 2018 adalah:
1. Angka kuman di kamar operasi
2. Persentase pasien perjanjian online
3. Jumlah pelatihan eksternal yang bekerjasama dengan bagian diklat
4. Pendampingan operasi PPDS oleh DPJP
5. Ketepatan peresepan obat
6. Persentase pengembalian Rekam Medik lengkap dan tepat waktu
(1x24 jam)
7. Informasi ketersediaan tempat tidur (tepat dan update)
8. Terbangunnya IT aplikasi integrasi antara Bagian Anggaran,
Perencanaan, Perbendaharaan dan Akuntansi
9. Ketepatan waktu Time Out pukul 8.30 operasi pertama di UPBT
10. Food for All
11. Ketepatan waktu penerbitan SP3B
12. Persentase perawat di unit pelayanan yang memiliki 5 SKP per tahun
13. Kesesuaian preskripsi diet
Dan jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2015-2019 yang
disusun capaian KPI ini lebih baiik dari yang ditargetkan di Rencana
Strategis 2015-2019 yaitu ditahun 2019 ditargetkan 10 BTP.
Dari beberapa BTP yang kami usulkan dan diturunkan ke unit kerja masih
ada yang belum selesai sampai dengan PDSA. Karena penyelesaian dalam
kamus KPI BTP ini diselesaikan sampai PDSA dan diimplementasikan di
RSCM.
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 46
A.11. Sasaran strategis terwujudnya percepatan integrasi IT:
A.11. KPI Level Integrasi IT
Dapat dilihat dari tabel capaian diatas pada capaian di tahun 2019 KPI Level
Integrasi IT telah mencapai Level VI sesuai dengan target tahun 2019,.
Dimana Realisasi kinerja tahun ini, yaitu pencapaian Level Integrasi IT: Level
VI, mencakup:
1. Sistem Administrasi Pasien
2. Sistem Billing
3. Bridging Sistem Administrasi Pasien dan Sistem Billing dengan Sistem
BPJS
4. Tiga Sistem Penunjang
a. Sistem Laboratorium
b. Sistem Radiologi
c. Sistem Farmasi
5. Empat Sistem Manajemen
a. Sistem Logistik
b. Sistem Aset
c. Sistem SDM
d. Sistem Pengadaan
e. Sistem Keuangan (baru)
6. Rekam Medis Elektronik Tahap IV
a. RME Tahap III
b. Initial Assesment (baru)
c. Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (baru)
Capaian
2017
Capaian
2018
Target
Renstra
Tahun
2019
Target
2019
Capaia
n 2019
Level 4 Level 5 Level 5 Level VI Level VI
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 47
Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja, serta alternatif solusi yang telah dilakukan:
1. Analisa Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan memiliki tahap dalam proses pengembangan.
Dimulai dari tahap Analisa → tahap Design → tahap Pengembangan, Uji
coba dan Penerapan.
1) Pada tahap analisa sistem, hambatan yang ditemui dalam
pengembangan sistem adalah dokumen kebijakan dan SPO
keuangan kurang lengkap dan rinci. Maka, solusi yang dilakukan
adalah mencari tambahan informasi berdasarkan wawancara dan
pengamatan proses bisnis.
2) Pada tahap design sistem, hambatan yang ditemui adalah
terbatasnya referensi design database, aplikasi dan tampilan antar
muka. Maka solusi yang dilakukan adalah memperluas studi
referensi dan banding ke Sistem Informasi Keuangan RS lain.
3) Pada tahap pengembangan, uji coba dan penerapan, hambatan
yang ditemui adalah kurang SDM Programmer, SDM Quality
Assurance (Tester) dan SDM Implementator, serta kurangnya
sumberdaya server. Maka solusi yang dilakukan adalah rekrutmen
pegawai tetap tenaga lepas harian dan kerjasama pengembangan
dengan pihak ketiga, serta pengajuan pengadaan server.
2. Analisa Rekam Medis Elektronik tahap IV (Initial asessment,
catatan perkembangan terintegrasi
Rekam Medis Elektronik tahap IV (initial asessment, catatan
perkembangan terintegrasi) memiliki tahap dalam proses
pengembangan. Dimulai dari tahap Analisa → tahap Design → tahap
Pengembangan, Uji coba dan Penerapan.
1) Pada tahap analisa sistem, hambatan yang ditemui adalah belum
ada peraturan pemerintah yang mengatur secara khusus
penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME), dan kurangnya
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 48
infrastruktur dan teknologi pendukung RME diantaranya tanda
tangan digital, keamanan data, kamus data medis, form design, dan
lain-lain. Maka solusi yang dilakukan adalah mendukung Kementrian
Kesehatan segera mengesahkan peraturan penyelenggaraan
Rekam Medis Elektronik (RME) dan membuat perencanaan dan
usulan pengadaan infrastruktur dan teknologi pendukung RME
diantaranya tanda tangan digital, keamanan data, kamus data
medis, form desain, dan lain-lain.
2) Pada tahap Design, hambatan yang ditemui adalah beberapa form
Rekam Medis belum diintegrasikan dan masih revisi. Maka solusi
yang dilakukan adalah membentuk tim yang terdiri dari Panitia
Rekam Medis dan Departemen Medis untuk integrasi dan revisi form
rekam medis.
3) Pada tahap pengembangan, uji coba dan penerapan, hambatan
yang ditemui adalah kurang SDM Programmer, SDM Quality
Assurance (Tester) dan SDM Implementator, serta kurangnya
sumberdaya server. Maka solusi yang dilakukan adalah rekrutmen
pegawai tetap tenaga lepas harian dan kerjasama pengembangan
dengan pihak ketiga, serta pengajuan pengadaan server.
Dimana untuk aAnalisa Efisiensi Sumberdaya pada KPI Level Integrasi IT
2019 yaitu:
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 49
I. Sistem Informasi Keuangan
Dari hasil pengembangan sistem informasi tersebut,
berdampak langsung dalam mengurangi jumlah SDM untuk
verifikasi dan rekapitulasi proses Keuangan, serta mengurangi
jumlah kertas dan cetak lembar verifikasi dan pelaporan
Keuangan.
II. Rekam Medis Elektronik Tahap IV (Initial Assessment, Catatan
Perkembangan Terintegrasi)
Dari hasil pengembangan sistem informasi, berdampak pada
pengurangan jumlah SDM untuk mengumpulkan dan menata
lembar Initial Assessment, Catatan Perkembangan
Terintegrasi, serta mengurangi atau meniadakan jumlah kertas
lembar Initial Assessment, Catatan Perkembangan
Terintegrasi.
A.12. Sasaran Strategis terwujudnya RSCM-FKUI to be the best place to work
A.12. KPI Indeks Kepuasan Staf Terhadap Sistem dan Lingkungan Kerja
Survey kepuasan staf terhadap sistem dan lingkungan kerja merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan untuk membantu manajemen rumah sakit
dalam mendapatkan informasi mengenai harapan pegawai terhadap
fasilitas dan sarana prasarana yang ada di tempat kerjanya. Hal ini juga
selaras dengan misi RSCM untuk merwujudkan RSCM sebagai the best
Diukur 2019
50,00%
40,69%42,84%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Tahun 2017 Renstra 2019 Tahun 2019
Pencapaian KPI Indeks Kepuasan Staf terhadap Sistem dan Lingkungan kerja Tahun 2019
Target Capaian
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 50
place to work. Output dari kegiatan survey ini adalah diperolehnya
produktivitas pegawai.
Berdasarkan grafik analisis di atas, di tahun 2019 menunjukkan bahwa
capaian yang belum memenuhi target telah ditetapkan, yaitu hanya
mencapai 42.84% dari 50% hal ini disebabkan adanya beberapa harapan
responden yang belum terpenuhi seperti sarana kebugaran bagi pegawai,
tempat istirahat bagi para pengumudi mobil pribadi, sarana dan prasarana
rawat inap bagi pegawai, tempat penitipan anak yang belum sesuai
harapan dari aspek lokasinya, sedangkan harapan yang sudah terpenuhi
di tahun 2019 adalah kantin bagi karyawan dan perpustakaan. Hasil
survey juga menunjukkan adanya harapan baru dari responden di tahun
2019, yaitu pengendalian serangga dan binatang pengganggu.
Secara keseluruhan tingkat kepuasan responden terhadap sistem dan
lingkungan kerja terus meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2017
yaitu terjadi peningkatan sebesar 2,15%. Tidak tercapainya angka
kepuasan staf terhadap sistem dan lingkungan kerja di tahun 2019 adalah
karena target pemenuhan yang terlalu tinggi, yaitu naik sebesar 16,5%
dari 33,50% di tahun 2017 menjadi 50% di tahun 2019.
Alternatif solusi yang akan dilakukan dari hasil survey ini adalah
pelaksanaan pemenuhan seluruh harapan responden untuk kemudian
baru melakukan survey kembali, dikarenkan harapan atau keinginan
responden yang selalu berubah dan selalu akan adanya harapan baru di
setiap survey yang dilakukan. Apabila akan dilakukan survey kembali,
maka insturmen kuesioner yang akan ditanyakan adalah bagaimana
tingkat kepuasannya terhadap pelaksanaan pemenuhan yang telah
dilakukan dan bukan menimbulkan harapan baru.
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 51
A.13. Sasaran strategis terwujudnya budaya menolong dan berkinerja:
A.13. KPI Persentase staf medik dengan kinerja ekselen
Secara umum capaian untuk KPI Staf Medik dengan kinerja ekselen dari
tahun ke tahun mencapai target. Di tahun 2018 terjadi kenaikan capaian
sebesar 1% dibandingkan capaian di tahun 2017 yaitu 98% dengan target
yang masih sama yaitu 90%. Sedangkan capaian staf medik dengan kinerja
excellent pada tahun 2019 adalah 95%, memang menurun dari tahun
sebelumnya, namun telah mencapai target 2019. Hal ini dikarenakan
perubahan instrument dalam EDAKOP yang dinilai oleh FKUI yang
mengakibatkan mundurnya penerimaan hasil pengukuran yang diterima
RSCM. Data yang tersedia mengukur 462 staf medis dimana 440 staf medis
dinyatakan ekselen. Dengan staf medis yang sesuai kriteria pelayanan
sebanyak 459 orang, kriteria pendidikan sebanyak 427 orang, dan kriteria
penelitian sebanyak 393 orang. Capaian KPI jika dibandingkan dengan
renstra, target renstra berbanding dengan sasaran telah terpenuhi baik dari
tahun 2017 hingga 2019.
Hambatan yang harus dihadapi terhadap KPI ini adalah terjadi perubahan
kewenangan pengelolaan EDAKOP di FKUI dan perubahan instrument
dalam EDAKOP yang dinilai oleh FKUI yang mengakibatkan mundurnya
penerimaan hasil pengukuran yang diterima RSCM.
92%
90%
95%99,30% 99,30%
0,84
0,86
0,88
0,9
0,92
0,94
0,96
0,98
1
Tahun 2017 Tahun 2018 Renstra 2019 Tahun 2019
Persentase staf medik dengan kinerja Excellent
Target Capaian
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 52
Untuk langkah strategis/perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan koordinasi yang intens dengan FKUI melalui surat resmi
mengenai data EDAKOP. Dan juga perlu dukungan Koordinator Penelitian
dan Pengembangan masing-masing departemen dan bagian penelitian
untuk mendorong dan meningkatkan staf medis melakukan penelitian dan
publikasi hasil penelitian. Mengenai analisis sumber daya yang dilakukan
adalah dengan melakukan efisiensi dengan metode bersurat melalui email
hingga efisiensi dalam hal pengeluaran biaya ATK, Efisiensi waktu dalam
metode pengiriman melalui email hingga waktu sampai hingga analisis
semakin cepat, serta pengoptimalan peran EHR dalam indikator penilaian
kualitas sehingga efisiensi SDM dan waktu pengerjaan.
Dalam suatu capaian, perlu pertimbangan peran dalam mencapai
keberhasilan, dalam prilaku ini diperlukan empat peran diantaranya, peran
dari Bagian SDM dalam melakukan peran monitoring untuk mencapai
keberhasilan contohnya dengan melakukan koordinasi dengan departemen
terkait yang belum mengumpulkan atau yang capaiannya rendah, lalu peran
dari Individu pegawai (staf medik) karena setiap staf medik wajib berperan
aktif dalam melakukan pelayanan, membimbing mahasiswa dengan baik
hingga nilai edakop meningkat, dan penelitian untuk mencapai target KPI
ekselen. Lalu Departemen Medik sebagai pengampu staf medik, setiap
departemen Berperan dalam mengumpul data tepat waktu dan
berkoordinasi dengan bagian SDM jika mengalami kesulitan. Dan yang
terakhir adalah dari Pihak Ketiga (FKUI) untuk melakukan pengumpulan data
Edakop dan mengirimkan hasil ke Bagian SDM secara tepat waktu
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 53
A.14. KPI Persentase staf non-medik dengan kinerja ekselen
Secara umum capaian untuk KPI Staf Non Medik dengan kinerja ekselen
dari tahun ke tahun mencapai target. Di tahun 2019 capaian penilaian
kinerja (Januari- November 2019) adalah 83.73% dan telah mencapai target
tahun 2019 yaitu 83.21% yang merupakan capaian triwulan 1 (80,21%)
ditambah 3%. Sedangkan dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2017 dan 2018
juga telah mencapai target. Sedangkan perbandingan dengan renstra,
target renstra adalah 70%, dan target telah terpenuhi yaitu pada 2019 telah
melebihi jauh melampaui target dengan capaian 83.73%. Hambatan yang
dilalui adalah pemantauan terhadap pegawai berkinerja kurang dari rata-
rata, sehingga perlu dilakukan Analisis Program kegiatan yang
menunjang keberhasilan yang daintaranya Melakukan evaluasi dan
pemanggilan bagi pegawai yang berkinerja rendah, berkoordinasi dengan
unit kerja untuk menilai sesuai dengan kinerja pegawainya, koordinasi
pembinaan pegawai dengan unit kerja dan Bidang Keprofesian terkait,
program penempatan pegawai baru sesuai dengan kompetensinya, serta
program peningkatan penghasilan dengan peningkatan nilai uang makan
non PNS dan peningkatan indeks rumah sakit sehingga remunerasi
meningkat.
Peran dalam keberhasilan dalam KPI ini adalah dengan melibatkan,
Kepala Unit kerja dalam menerapkan system objektifitas dalam melakukan
penilaian kinerja hal tersebut menunjang pencapaian target dari tahun ke
tahun. Lalu Bagian SDM untuk Memfollow up jika terjadi terjadi kekurangan
11,50%
70%51%78,72%
83,73%
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
Tahun 2017 Tahun 2018 Target Renstra2019
Tahun 2019
Persentase staf non medik dengan kinerja ekselen
Target Capaian
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 54
elemen penilaian dalam penilaian kinerja serta memonitoring dan memanggil
pegawai dengan nilai penilaian kinerja yang dibawah rata-rata. Bidang
Keprofesian juga memiliki peran untuk koordinasi pembinaan pegawai
sesuai keprofesiannya.
Sedangkan dalam Langkah Strategis/perbaikan, hal-hal yang dilakukan
adalah mengingatkan PIC/PJ SDM unit kerja untuk menyerahkan penilaian
kinerja lengkap sesuai waktu yang ditentukan, serta melakukan dukungan
dari unit kerja dan bidang keprofesian untuk menerapkan sistem penilaian
kinerja melalui EHR, sehingga data dapat diperoleh dengan lebih cepat dan
akurat. Dari segi analisis sumber daya yang dapat diupayakan adalah
efisiensi dengan melakukan metode bersurat melalui email hingga efisiensi
dalam hal pengeluaran biaya ATK dan mengembangkan penggunaan EHR
untuk kegiatan penilaian kinerja sehingga tidak memerlukan penambahan
pegawai
A.15.c. KPI Indeks Budaya Kinerja Academic Health Center (AHC) RSCM-
FKUI
Dalam Renstra RSCM-FKUI, Indeks Budaya Korporat telah ditetapkan
sebagai salah satu KPI yang diukur setiap 2 tahun sekali. Penting disadari
perlunya dilaksanakan survei budaya untuk mengenali sejauh mana
gambaran budaya RSCM-FKUI saat ini khususnya yang terkait dengan
79,50%70,00%
34%
68,50%72,70%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Tahun 2015 Tahun 2017 Renstra 2019 Tahun 2019
Pencapaian KPI Indeks budaya kinerja Academic Health Center(AHC) RSCM-FKUI Tahun 2019
Target Capaian
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 55
tingkat pemahaman dan penerapan nilai-nilai budaya dan perilaku utama
yang telah disepakati. Pada tahun 2015, capaian KPI Indeks Budaya RSCM-
FKUI sebesar 53,16% yang menjadi baseline pencapaian KPI Indeks
Budaya RSCM-FKUI. Pada tahun 2017, capaian sebesar 68,50% sehingga
mencapai dari target yang ditetapkan 68,16%. Pada tahun 2019 berhasil
mencapai 72,7% sehingga memenuhi target yang telah ditetapkan, yaitu
70%.
Survey budaya 2019 dilakukan secara online pada tanggal 18 dan 19
Desember 2019 sehingga dapat melakukan efisiensi waktu dan sumber
daya manusia dalam hal pengumpulan data.
Salah satu tindak lanjut dari hasil survei budaya 2017, yaitu dengan
melaksanakan Lokakarya Manajemen: Transformasi Budaya RSCM-FKUI
dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari Direksi RSCM, Dekanat FKUI dan
Kepala Unit Kerja RSCM-FKUI. Hasil lokakarya manajemen tersebut
menghasilkan kesepakatan sejumlah Makna Nilai dan Perilaku Utama baru
RSCM-FKUI (Tabel 3.9.) yaitu:
Tabel 3.9. Nilai Budaya, Makna Nilai Budaya, dan Perilaku Utama Baru
Nilai Budaya Makna Nilai Budaya Baru Perilaku Utama Baru
Integritas Keselaran antara pikiran, perkataan dan perbuatan sesuai etika, moral dan kemanusiaan
1. Beriman & Betaqwa
2. Jujur & Konsisten
3. Memegang Teguh Etika
Profesionalisme Kompeten dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas berorientasi pada kepuasan pelanggan
4. Disiplin & Taat pada
Aturan
5. Bertanggungjawab dan
Berdedikasi
6. Kompeten & Belajar
Berkelanjutan
KepedulIan Menanggapi positif kebutuhan lingkungan dan mengekspresikannya dalam tindakan
7. Berempati
8. Peka & Cepat Tanggap
9. Memberi Solusi
Kolaborasi Bekerjasama secara terpadu dalam kesetaraan, efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi
10. Komunikasi Efektif
11. Proaktif Bekerjasama
12. Saling Menolong &
Bersinergi
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 56
Keunggulan Menghasilkan yang terbaik secara kreatif, inovatif, dan berkelanjutan
13. Berorientasi pada
Standar Tertinggi
14. Berjiwa
entrepeneurship,
Inovatif dan Kreatif
15. Terbuka terhadap
perubahan &
berwawasan ke Depan
Dari hasil lokakarya tersebut, terdapat tiga perilaku kritikal yang perlu didorong
penerapannya yaitu memberi solusi, komunikasi efektif, dan inovatif.
Adapun target 2019 dapat terpenuhi karena dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut dari survey budaya 2017. Sepanjang tahun 2018-2019 sosialisasi
terhadap nilai dan perilaku utama yang baru selalu disosialisakan di saat
acara orientasi pegawai baru, dilakukan bersamaan dengan sosilasi Code of
Conduct, saat Rapimtas, serta acara sosialisasi internalisasi nilai budaya
dengan mengundang Agent of Change unit kerja. Selain itu Tim Budaya
RSCM mengadakan lomba 5R serta internalisasi budaya sebagai bentuk
implementasi nilai budaya.
A.16. Sasaran strategis terwujudnya staf yang memiliki kompetensi
komprehensif dan kinerja yang unggul dengan pendekatan integrative
dan interdisipliner:
A.16 KPI Persentase pimpinan unit kerja yang memiliki kompetensi
manajerial
90% 90%100%
94,59% 94,67%
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
Tahun 2017 Tahun 2018 Renstra 2019 Tahun 2019
Pencapaian KPI Persentase Pimpinan Unit Kerja yang Memiliki Kompetensi Manajerial
Tahun 2019
Target Capaian
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 57
Secara umum capaian untuk KPI pimpinan unit kerja yang memiliki kompetensi
manajerial dari tahun 2017 hingga tahun 2019 mencapai target. Di tahun 2019
hampir memiliki kesamaan dengan 2018 yaitu di angka 94,59% namun tetap
mencapai target korporat. Penurunan tersebut disebabkan adanya pergantian
pimpinan (Kepala Unit) yang baru dan belum dapat mengikuti Diklat Leadership
(kepemimpinan). Perbandingan dengan renstra Target renstra berbanding
dengan sasaran telah terpenuhi baik dari tahun 2017 hingga 2019, target yang
ditetapkan dalam renstra maupun unit adalah sama yaitu target 90%.
Dalam analisis hambatan/kendala ada beberapa pimpinan unit kerja yang tidak
mengikuti kegiatan diklat manajerial walau telah diberitahukan beberapa bulan
sebelumnya dan juga terjadi pergantian pejabat yang menduduki posisi sebagai
kepala unit, sehingga belum mendapatkan diklat leadership. Langkah
Strategis/perbaikan yang dapat dilakukan terhadap kendala tersebut adalah
melakukan persuasive kepada Kepala Unit Kerja mengenai manfaat dalam
mengikuti kegiatan Diklat Kepemimpinan maupun Diklat PIM III untuk kepala
DSSG serta mengatur pelaksanaan Diklat manajerial dilaksanakan di akhir tahun
untuk mengantisipasi perubahan atau pergantian kepala unit kerja.
Peran dalam keberhasilan dalam KPI pimpinan unit kerja yang memiliki
kompetensi manajerial adalah peran dari Pimpinan Unit Kerja dalam menyadari
pentingnya kegiatan ini dan menghadiri pelatihan sesuai dengan ketentuan, Bagian
SDM dalam merencanakan diklat dan berkolaborasi dengan bagian Diklat
mengenai diklat kepemimpnan serta, Bagian Diklat dalam partisipasi dalam
penyelenggaraan. Sedangkan, analisis keberhasilan dapat dilakukan
berkoordinasi dengan Unit Kerja dan Bagian Pendidikan & Pelatihan dalam
terselenggaranya diklat leadership (kepemimpinan). Analisis sumber daya
dilakukan dengan melakukan efisiensi dengan melakukan metode bersurat melalui
email hingga efisiensi dalam hal pengeluaran biaya ATK serta mengadakan
pelaksanaan diklat sejak awal tahun seingga pimpinan unit kerja dapat
mengalokasikan waktu kegiatan dan Bagian Diklat dapat mengalokasikan
anggaran dan sumber daya lain yang dibutuhkan untuk terlaksananya kegiatan
tersebut.
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 58
3.2 Realisasi Anggaran
TA 2018
Anggaran Realisasi Realisasi
Pendapatan
1. Penerimaan
Negara Bukan PajakB.1 1.567.389.488.000 1.557.871.942.983 99,39% 1.526.128.621.658
Jumlah Pendapatan 1.567.389.488.000 1.557.871.942.983 99,39% 1.526.128.621.658
Belanja
1. Belanja Pegawai B.2 809.533.749.000 806.155.850.355 99,58% 750.864.952.043
2. Belanja Barang B.3 1.085.172.741.000 1.082.095.259.604 99,72% 925.497.707.167
3. Belanja Modal B.4 272.991.643.000 195.927.498.434 71,77% 60.987.060.216
Jumlah Belanja 2.167.698.133.000 2.084.178.608.394 96,15% 1.737.349.719.426
Uraian Catatan
31 Desember 2019 %
Realisasi
terhadap
anggaran
Tabel 3.10 Pendapatan dan Belanja Berdasarkan Sistem Akuntansi Indonesia
Diatas ini adalah Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan
antara PAGU dalam DIPA TA 2019 dengan realisasinya yang mencakup unsur-
unsur Pendapatan Negara dan Hibah dan realisasi Belanja Negara selama satu
tahun 2019 (1 Januari s.d 31 Desember 2019).
Realisasi pendapatan Tahun Anggaran (TA) 2019 sebesar Rp.
1.567.389.488.000,- atau 99,39% dari estimasi pendapatan sebesar Rp.
1.557.871.942.983,-
Realisasi belanja TA 2019 sebesar Rp. 2.084.178.608.394,- dari anggaran dalam
DIPA sebesar Rp. 2.167.698.133.000,- atau 96,15%.
Adanya peningkatan pendapatan tahun 2018-2019 sebesar 2%. Sedangkan pada
tahun 2019 jumlah aset lancar meningkat sebesar 41% dibandingkan tahun 2018.
Peningkatan jumlah aset lancar disebabkan oleh peningkatan saldo kas dan
setara kas dan adanya peningkatan jumlah piutang dan persediaan. Jumlah
piutang tahun 2019 meningkat sebesar 31% dibandingkan tahun 2018 yang
disebabkan ketepatan waktu penerbitan BA verifikasi dan keterlambatan
pembayaran oleh BPJS, sedangkan peningkatan jumlah persediaan tahun 2019
sebesar 90% dibandingkan tahun 2018 disebabkan adanya tambahan pengadaan
obat dan BMHP yang dibiayai dari APBN-P 2019 yang akan digunakan di awal
tahun 2020.
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 59
Adapun hambatan-hambatan yang terjadi antara lain:
1. Penyusunan anggaran tidak memperhitungkan utang usaha atau pihak ketiga
tahun sebelumnya sesuai Laporan Keuangan tahun 2018 sebesar Rp.
678.363.132.074
2. Alokasi anggaran tahun berjalan digunakan untuk pembayaran kegiatan
tahun sebelumnya
3. Persetujuan anggaran sudah disetujui namun sampai menjelang akhir tahun
kegiatan baru atau belum terlaksana.
4. Pengelola anggaran mengusulkan persetujuan anggaran setelah kegiatan
sudah dilaksanakan
5. Usulan kegiatan tidak masuk dalam RUP Belanja Modal
6. Alokasi anggaran tahun berjalan digunakan untuk pembayaran kegiatan
tahun sebelumnya
7. KMKB belum berjalan secara efektif
8. Fungsi pengelola anggaran belum berjalan secara efektif
9. Belum ada alokasi anggaran untuk kegiatan diluar perencanaan (emergency)
Sehingga ada beberapa program dan layanan unggulan tidak dapat terealisasi
terkait dengan ketersediaan dana tersebut.
Permasalahan dalam pelaksanaan operasional Rumah Sakit :
1. Kebijakan tarif RS masih berupa tarif satuan layanan, akan diubah menjadi
tarif paket secara bertahap
2. Mempertahankan Akreditasi Rumah Sakit International (JCI) membutuhkan
biaya yang cukup besar.
3. Masih adanya permasalahan dalam sistem klaimpembayaran sistem JKN,
tarif JKN masih dibawah unit cost, kebijakan JKN berubah-ubah dan proses
pembayarannya masih lambat.
4. Integrasi sistem informasi rumah sakit yang masih perlu ditingkatkan.
5. Penerapan tarif berbasis unit cost belum dapat dilaksanakan sepenuhnya.
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut :
1. Penghapusan piutang; telah dilakukan kerjasama dengan KPKNL dalam
pengelolaan piutang macet
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 60
2. Penghapusan persediaan setiap tahun
3. Meningkatkan efisiensi logistik dengan melaksanakan pelayanan logistik
satu pintu melalui administrasi logistik
Adanya upaya-upaya perbaikan tata kelola keuangan antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan penertiban terhadap 112 rekening menjadi terpusat;
2. Melakukan perbaikan dan pembenahan terhadap Proses Bisnis dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) antara lain penertiban pola pencatatan
keuangan yang dapat mengidentifikasi tambahan utang carry over tahun
sebelumnya;
3. Adanya Alokasi APBNP pada tahun 2019 untuk belanja modal alat kedokteran
dan belanja barang farmasi yang relatif besar sehingga menjadi persediaan
BMHP yang bisa digunakan pada Tahun 2020;
4. Melakukan upaya efisiensi belanja yang dapat menimbulkan utang sehingga
PNBP Tahun 2020 difokuskan untuk membayar utang;
5. Melakukan update tarif rumah sakit sebagai upaya meningkatkan daya saing
RSCM;
6. Renegosiasi dan menata kembali perhitungan bagi hasil Kerja Sama
Operasional (KSO);
7. Menata kembali kebijakan yang terkait belanja pegawai.
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 61
BAB IV
PENUTUP
Semua yang tertuang pada penyusunan buku LAKIP ini, diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo baik dalam program pelayanan, pendidikan, penelitian dan
pertanggungjawaban sumber daya yang digunakan serta memberikan informasi
penting tentang pengukuran pencapaian kinerja tahun 2019 yang dijabarkan dalam
bentuk KPI atau indikator kinerja.
KPI atau indikator kinerja di tahun 2019 sebanyak 16 indikator yang disepakati pada
penetapan kinerja tahun 2019 antara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan
Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo sudah sepenuhnya terealisasi.
Pagu DIPA 2019 untuk kegiatan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah sebesar
Rp 2.167.698.133.000,- (dua triliun seratus enam puluh tujuh milyar enam ratus
Sembilan puluh delapan juta seratus ratus tiga puluh tiga ribu rupiah) dan realisasinya
Rp 2.083.178.608.394,- (dua triliun delapan puluh tiga milyar seratus tujuh puluh
delapan juta enam ratus delapan ribu tiga ratus sembilan puluh empat rupiah) dengan
tingkat realisasi sebesar 96,15%. LAKIP ini merupakan pertanggungjawaban kinerja
instansi yang menggambarkan kinerja dalam satu tahun 2019.
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 62
Lampiran 1 Perjanjian Kinerja tahun 2019 antara Direktur Utama RSUP Nasional
Dr. Cipto Mangunkusumo dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 63
LAKIP RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2019 - 64