padanan istilah linguistik dari mu‘jam musṮalah al...
TRANSCRIPT
PADANAN ISTILAH LINGUISTIK
DARI MU‘JAM MUSṮALAHȂT ‘ILM AL LUGHAH
AL HADȊTS (ARAB-INGGRIS)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Humaniora (S.Hum)
Oleh:
Hany Yulia Rachmawati
NIM: 11140240000055
PROGRAM STUDI TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/ 2019 M
LEMBAR PERNYATAAN
Yangbertandatangan di bawahini:
Nama : Hany Yulia Rachmawati
NIM : 11140240000055
Program Studi : Tarjamah (B. Arab)
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
“Padanan Istilah Linguistik dariMu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al-
Lughah al-Hadȋts (Arab-Inggris)” adalah benar merupakan hasil
karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam
penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam karya ini telah
saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia
melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini sebagian atau
keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.
Demikian, pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan
seperlunya.
Jakarta, 16 April 2019
Hany Yulia Rachmawati
NIM 11140240000055
ABSTRAK
HANY YULIA RACHMAWATI, 11140240000055,
"Padanan Istilah Linguistik Dari Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm
al-Lughah al-Hadȋts (Arab-Inggris)". Skripsi, Program Studi
Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses
pemadanan istilah linguistik dan mengetahui macam-macam
teknik pemadanan istilah yang digunakan untuk memadankan
istilah linguistik dari Mu'jam Musthalahat 'Ilm Al Lughah Al
Hadits versi Arab Inggris karya para pakar linguistik Arab, yaitu
Dr. Muhammad Hasan Bȃkalla, dkk. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Dalam
proses penyediaan data, penelitian ini menggunakan konsep
penerjemahan (pemadanan) yang disampaikan oleh Nida dan
Taber yaitu analisis, transfer, dan restrukturisasi yang setiap
tahapnya dilakukan teknik baca dan teknik catat dengan
pendekatan wacana intertekstual. Adapun cara pemadanan istilah
yang dalam hal ini adalah penerjemahan, penyerapan, atau
gabungan antara penerjemahan dan penyerapan yang mesti
diterapkan dengan kaidah umum pembentukan istilah atau tata
istilah (terminologi), baru diterapkan pada tahap restrukturisasi
yaitu tahap pencarian padanan dalam bahasa Indonesia (BSa)
sehingga menghasilkan suatu lema atau istilah tertentu yang
dianggap sesuai dan wajar dalam BSa. Penelitian ini, pada
akhirnya, menghadirkan suatu padanan istilah linguistik dalam
Bahasa Indonesia (BSa) dari Mu'jam Musthalahat 'Ilm Al Lughah
Al Hadits versi Arab-Inggris yang merupakan sebuah hasil dari
proses pemadanan istilah yang dilakukan. Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa pemadanan istilah dan tata istilahnya
merupakan teknik yang paling efektif untuk digunakan dalam
penelitian yang menghasilkan suatu padanan istilah tertentu.
Kata Kunci: Padanan, Istilah Linguistik, Pemadanan Istilah.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan sejagat
raya, atas karunia dan kasih sayang-Nya yang tak terhingga,
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Humaniora pada jurusan Tarjamah,
Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Shalawat dan salam pun tak luput untuk selalu dilimpahcurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang dari beliau, arti
pengorbanan, kesabaran, kasih sayang, dan suri teladan yang
hakiki mesti direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun skripsi ini, dalam proses penyusunannya sudah
tentu mengalami berbagai kendala dan hambatan. Namun, dengan
adanya dukungan baik moril maupun materiil dari berbagai
pihak, peneliti akhirnya dapat juga menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu, ucapan terima kasih yang tak terhingga peneliti
haturkan kepada;
1. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Saiful Umam, M.A, Ph.D.;
2. Ketua dan Sekertaris Prodi Tarjamah, Dr. Moch. Syarif
Hidayatullah, M.Hum. dan Dr. Rizqi Handayani, M.A.
yang telah banyak memberikan arahan, dukungan, dan
motivasi kepada peneliti;
3. Dosen pembimbing skripsi peneliti, Dr. Akhmad
Saehudin, M.Ag. yang telah sabar meluangkan waktunya
viii
memberikan banyak dukungan, masukan, dan motivasi
kepada peneliti;
4. Dosen pembimbing akademik, Dr. Darsita Suparno,
M.Hum. yang telah membimbing peneliti dengan baik
selama masa studi di Jurusan Tarjamah;
5. Dosen penguji 1, Dr. Tb. Ade Asnawi, M.A. dan dosen
penguji 2, Ibu Umi Kulsum, M.A. yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan berbagai masukan dan
arahan yang berharga demi perbaikan skripsi ini;
6. Seluruh dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khususnya
para dosen di Prodi Tarjamah yang telah memberikan
banyak ilmu dan motivasi kepada peneliti. Barakallah fii
hayatikum;
7. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu peneliti,
diantaranya Salma Hafizh dengan bantuan layouting-nya,
Izzati dengan pencerahan dan diskusinya, Personil
Sumayyah dengan ukhuwah dan motivasi berharganya.
Dan semua pihak yang ikut andil dalam membantu
terlaksananya penelitian skripsi ini, semoga selalu diberikan
keberkahan dan dilimpahkan rahmat-Nya dalam hidup. Pada
akhirnya, peneliti berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi
khalayak ramai, khususnya bagi para akademisi yang menggeluti
bidang linguistik ataupun dunia perkamusan dan penerjemahan.
Jakarta, 04 April 2019
Peneliti
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
Bapak Handoyo dan Ibu Supriyatin tersayang.
Hadiah terindah yang Allah berikan untuk peneliti.
Terima kasih atas segala limpahan kasih sayang dan kesempatan
berpendidikan.
Juga untuk Muhammad Zaki Ramadhan dan Adinda Zahra.
Terima kasih telah memperkuat motivasi peneliti.
Barakallȃhu fî hayatikum.
x
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia,
yang mengajar (manusia) dengan pena.
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
(Qs. Al-Alaq [96]: 1-5)
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................ 9
KATA PENGANTAR ........................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................... ix
DAFTAR ISI........................................................................................ xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 4
E. Tinjauan Pustaka ............................................................... 4
F. Metodologi Penelitian ........................................................ 7
1. Fokus penelitian ........................................................... 8
2. Sumber data .................................................................. 8
3. Metode dan teknik penyediaan data ............................. 9
4. Analisis data ............................................................... 11
5. Teknik Penulisan ........................................................ 12
G. Sistematika Penelitian ..................................................... 12
BAB II KAMUS DAN PEMADANAN ISTILAH .......................... 15
A. Tentang Kamus ................................................................ 15
1. Pengertian Kamus ...................................................... 15
2. Fungsi Kamus ............................................................. 16
xii
3. Ragam Kamus ............................................................ 17
4. Sistematika Penyusunan Mu'jam ................................ 18
B. Pemadanan Istilah ............................................................ 21
1. Tata Istilah/ Terminologi ............................................ 24
2. Cara Pemadanan Istilah .............................................. 26
BAB III TENTANG MU‘JAM MUSṮALAHȂT ‘ILM AL LUGHAH
AL HADÎTS DAN PADANAN ISTILAHNYA ................................ 33
A. Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts (Arab-
Inggris) ...................................................................................... 33
B. Padanan Istilah Linguistik dari Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm
al Lughah al Hadîts (Arab-Inggris-Indonesia) ...................... 34
BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN AKADEMIK
PEMADANAN ISTILAH LINGUISTIK (ARAB-INGGRIS-
INDONESIA) ...................................................................................... 37
A. Deskripsi Singkat Hasil Pemadanan Istilah ................... 37
B. Pertanggungjawaban hasil pemadanan istilah linguistik
(Arab-Inggris-Indonesia) ........................................................ 39
BAB V PENUTUP ............................................................................. 71
A. Kesimpulan ....................................................................... 71
B. Rekomendasi ..................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................. 81
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah mengalihaksarakan suatu tulisan ke
dalam aksara lain. Misalnya, dari aksara Arab ke aksara Latin.
Transliterasi yang peneliti gunakan dalam penelitian skripsi ini
merujuk pada pedoman transliterasi pada Keputusan Rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor: 507 Tahun 2017 Tentang
“Pedoman Penelitian Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut daftar aksara Arab dan
padanannya dalam aksara latin:
A. Konsonan
Huruf Arab Huruf Latin Keterangan
Tidak dilambangkan ا
B Be ب
T Te ت
Ts te dan es ث
J Je ج
H h dengan garis bawah ح
Kh ka dan ha خ
D De د
Dz de dan zet ذ
R Er ر
Z Zet ز
S Es س
Sy es dan ye ش
xiv
S es dengan garis di bawah ص
D de dengan garis di bawah ض
Ṯ te dengan garis dibawah ط
Z zet dengan garis bawah ظ
koma terbalik di atas hadap kanan ‘ ع
Gh ge dan ha غ
F Ef ف
Q Ki ق
K Ka ك
L El ل
M Em م
N En ن
W We و
H Ha ه
Apostrof ` ء
Y Ye ي
B. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa
Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan
vokal rangkap atau diftong. Untuk vokal tunggal, ketentuan
alih aksaranya adalah sebagai berikut:
Tanda Vokal
Arab
Tanda Vokal
Latin Keterangan
ـ A Fathah
xv
ـ I Kasrah
ـ U Dammah
Adapun vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah
sebagai berikut:
Tanda Vokal
Arab
Tanda Vokal
Latin Keterangan
Ai a dan i ـ ي
Au a dan u ـ و
C. Vokal Panjang
Ketentuan alih aksara vokal panjang (madd), yang
dalam bahasa Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf,
yaitu:
Tanda Vokal
Arab
Tanda Vokal
Latin Keterangan
ا Ȃ a dengan topi di atas ــ
ي ــ Ȋ i dengan topi di atas
ـ و ـ Ȗ u dengan topi di atas
D. Kata Sandang
Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab
dilambangkan dengan huruf, yaitu ال, dialihaksarakan
menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf syamsiyyah maupun
xvi
huruf qamariyyah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl, al-dîwân
bukan ad-dîwân.
E. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah atau Tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan tanda (ـــ), dalam alih aksara ini
dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan
huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak
berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak
setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf
syamsiyyah. Misalnya kata “الضرورة” tidak ditulis ad-darûrah
melainkan al-darûrah. Demikian seterusnya.
F. Ta Marbûtah
Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta
marbûtah terdapat pada katayang berdiri sendiri, maka huruf
tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat contoh 1 di
bawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbûtah
tersebut diikutioleh kata sifat (na’t) (lihat contoh 2). Namun,
jika huruf ta marbûtah tersebut diikuti kata benda (ism),
maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/ (lihat
contoh nomor 3).
Contoh:
No. Kata Arab Alih Aksara
Tarîqah طريقة .1
al-jâmi’ah al-islâmiyyah الجامعةاإلسالمية .2
Wahdat al-wujûd وحدةالوجود .3
xvii
G. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal, dalam alih aksara ini huruf kapital tersebut juga
digunakan, dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain untuk menuliskan
permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan,
nama diri, dan lain-lain. Jika nama diri didahului oleh kata
sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf
awal nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata
sandangnya. Contoh: Abû Hâmid al-Ghazâlî bukan Abû
Hâmid Al-Ghazâlî, al-Kindi bukan Al-Kindi.
Beberapa ketentuan lain dalam EBI sebetulnya juga
dapat diterapkan dalam alih aksara ini, misalnya ketentuan
mengenai huruf cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold).
Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan cetak miring,
maka demikian halnya dalam alih aksaranya, demikian
seterusnya.
Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama
tokoh yang berasal dari dunia Nusantara sendiri, disarankan
tidak dialihaksarakan meskipun akar katanya berasal dari
bahasa Arab. Misalnya ditulis Abdussamad al-Palimbani,
tidak ‘Abd al-Samad al-Palimbânî; Nuruddin al-Raniri, tidak
Nûr al-Dîn al-Rânîrî.
H. Cara Penelitian Kata
Setiap kata, baik kata kerja (fi’l), kata benda (ism),
maupun huruf (harf) ditulis secara terpisah. Berikut adalah
xviii
beberapa contoh alih aksara atas kalimat-kalimat dalam
bahasa Arab, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan
di atas:
Kata Arab Alih Aksara
ت اذ ذ ھ ب Dzahaba al-ustâdzu األ س
ر ث ب ت Tsabata al-ajru األ ج
ك ة ية ال حر ر al-harakah al-‘asriyyah الع ص
د ھ هلل إ ل إ لھ ل أ ن أش asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh
ل ن ا و ل ك م ال ح م الص Maulânâ Malik al-Sâlih
ك م ث ر هلل ي ؤ yu’atstsirukum Allâh
الع ق ل ية المظ اھ ر al-mazâhir al-‘aqliyyah
Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan
nama diri mereka. Nama orang berbahasa Arab tetapi bukan
asli orang Arab tidak perlu dialihaksarakan. Contoh:
Nurcholish Madjid, bukan Nûr Khâlis Majîd; Mohamad
Roem, bukan Muhammad Rûm; Fazlur Rahman, bukan Fadl
al-Rahmân.
xix
DAFTAR SINGKATAN
BSu1 : Bahasa Sumber 1 (Bahasa Arab)
BSu2 : Bahasa Sumber 2 (Bahasa Inggris)
BSa : Bahasa Sasaran (Bahasa Indonesia)
KL : Kamus Linguistik
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa
Edisi Keempat)
DMWA : A Dictionary of Modern Written Arabic
OAD : Oxford Arabic Dictionary
MWDD : Merriam Webster Dictionary Daring
MD : al Maany Daring
KM : Kamus al Munawwir
DTL : Dictionary of Theoretical Linguistics
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di masa sekarang ini, mendorong semua bangsa untuk berlomba-
lomba melakukan penerjemahan dengan maksud agar dapat
melakukan tukar-menukar informasi. Sejalan dengan pendapat
Dick Hartono dalam Widyamartaya yang mengatakan bahwa
"Kebutuhan menerjemahkan buku bukanlah tanda
keterbelakangan. Justru sebaliknya, tanda keterbukaan, tanda
kegiatan hendak ikut serta dalam tukar-menukar informasi."1
Selain itu, tujuan dari kegiatan menerjemahkan ini adalah
untuk mendapatkan padanan istilah, konsep, jargon, frasa, atau
kalimat-kalimat yang dipakai ilmu pengetahuan, teknologi,
kebudayaan, dan seni dari bahasa-bahasa yang telah memilikinya
lebih dahulu.2 Adapun tujuan penting lainnya yaitu mengangkat
bahasa Indonesia ke tingkat kedewasaan sebagai bahasa modern
sebagaimana bahasa-bahasa dari negara maju lainnya.3
Berangkat dari tujuan-tujuan besar tersebut, kegiatan
penerjemahan ini menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Namun, untuk menjadi seorang penerjemah bukanlah suatu
1 A. Widyamartaya, Seni Menerjemahkan cetakan ke-18 (Yogyakarta:
Kanisius, 2012), h. 9. 2 Nur Mufid dan Kaserun AS. Rahman, Buku Pintar Menerjemah Arab-
Indonesia (Cara Paling Tepat, Mudah, dan Kreatif), (Surabaya: Pustaka
Progressif, 2007), h. 1. 3Sutan Takdir Alisjahbana dalam A. Widyamartaya, Seni Menerjemahkan
cetakan ke-18, h. 10
2
tanggung jawab yang mudah. Seorang penerjemah harus
menguasai BSu dan BSa yang dalam hal ini berarti menguasai
perbendaharaan kosakata, pola pembentukan kata, dan aspek
pemaknaan pada masing-masing bahasa.4 Penerjemah juga harus
memiliki wawasan yang luas terkait berbagai disiplin ilmu,
khususnya di bidang yang akan ia terjemahkan.5 Dan menjadi
salah satu syarat wajib juga bagi penerjemah untuk selalu dekat
dengan kamus. Sebab, salah satu cara untuk memperkaya
wawasannya itu yaitu dengan membuka kamus, baik kamus
bahasa ataupun kamus istilah, ensiklopedia, dan lain-lain.6
Sehingga, penting bagi semua ahli bahasa untuk bersahabat
dengan kamus itu sendiri.
Kamus yang berfungsi sebagai referensi untuk menjaga
eksistensi sebuah bahasa -yang pada mulanya berkembang hanya
pada tradisi lisan saja- menjadi suatu hal yang niscaya untuk
dilakukan penyusunannya.7 Penyusunan kamus dianggap penting
terlebih jika dalam bidang ilmu tertentu literature-literature yang
digunakan masih minim. Termasuk di antaranya dalam bidang
ilmu Linguistik. Meskipun buku-buku yang menyajikan bidang
ilmu tersebut sudah cukup banyak, namun kamus yang ada
tentang bidang tersebut hanya banyak tersaji dari bahasa Inggris
4 Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia
Kontemporer (Tangerang Selatan: Alkitabah, 2014), h. 36. 5 Nur Mufid dan Kaserun AS. Rahman, Buku Pintar Menerjemah Arab-
Indonesia, h. 29. 6 Pamusuk Eneste, Buku Pintar Penyuntingan Naskah Edisi Kedua
(Revisi). (Jakarta: Gramedia, 2012), h. 16 7 Akhmad Saehudin, "Tradisi Penyusunan Kamus Arab: Telaah Kritis
tentang Sejarah Leksikografi Arab", Jurnal Al-Turāṡ, Fakultas Adab dan
Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, vol.11, no.2, September 2005, h.
220.
3
saja atau Inggris-Indonesia. Kamus-kamus istilah Linguistik dari
bahasa Arab ke Indonesia atau versi tiga bahasa (Arab-Inggris-
Indonesia) masih dirasa belum cukup memadai.
Oleh karena itu, dirasa perlu bagi peneliti untuk
melakukan penelitian skripsi dengan judul Padanan Istilah
Linguistik dari Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al-Lughah al-Hadȋts
(Arab-Inggris) ini. Sehingga peneliti berharap dengan adanya
pemadanan kamus ini dapat menunjang perkembangan wawasan
bagi para mahasiswa atau para pengguna yang menekuni bidang
Linguistik Arab, Inggris, maupun Indonesia dan juga bagi yang
menekuni kegiatan pemadanan dan penerjemahan.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Agar pokok masalah yang dibahas tidak meluas, peneliti
merasa perlu untuk memberikan batasan dan rumusan masalah
pada penelitian ini. Dalam hal ini peneliti hanya akan
mendeskripsikan hasil pemadanan istilah dari Mu‘jam Musṯalahȃt
‘Ilm al-Lughah al-Hadȋts (Arab-Inggris). Adapun rumusan
masalah dalam penelitian ini ialah "bagaimana proses pemadanan
istilah linguistik dari Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al-Lughah al-
Hadȋts (Arab-Inggris)?".
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti melakukan
penelitian ini dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan proses pemadanan istilah linguistik dari
Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts (Arab-Inggris).
4
2. Mengetahui macam-macam teknik pemadanan istilah yang
digunakan untuk memadankan istilah linguistik dari Mu‘jam
Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts (Arab-Inggris).
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini di samping
sebagai salah satu syarat penyelesaian studi adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dalam
khazanah perkamusan di Indonesia, khususnya di bidang
Linguistik Arab, baik bagi peneliti sendiri, ataupun bagi para
penerjemah dan para pembaca sekalian.
2. Sebagai referensi dalam menerjemahkan atau untuk
mengetahui padanan istilah Linguistik Arab dalam bahasa
Indonesia maupun bahasa Inggris.
3. Sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya sehingga diharapkan
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan untuk
pengembangan penelitian terkait penerjemahan maupun
penyusunan kamus dwibahasa atau kamus anekabahasa.
E. Tinjauan Pustaka
Setelah mencari berbagai macam literature sebagai bahan
rujukan skripsi, peneliti menemukan beberapa penelitian yang
berkaitan, di antaranya yaitu yang pertama, sebuah tesis yang
ditulis oleh Singgih Kuswardono (2013), S2 Ilmu Perbandingan
Agama/ Kajian Timur Tengah, Universitas Gadjah Mada.
Penelitian ini membahas tentang "Pembentukan Istilah Linguistik
5
dalam Bahasa Arab (Analisis Morfologis dan Sintaksis)". Kajian
yang dilakukannya yaitu terkait proses pembentukan istilah
Linguistik Arab pada kamus istilah Linguistik Arab yang berjudul
Dictionary of Linguistic Terms English-Arabic karya Ramzi
Munir Baalbaki terbitan Dar El-Ilm Lil Malayin (1990). Tesis ini
mengkaji pembentukan istilah Linguistik Arab pada kamus
tersebut dengan aspek morfologis dan gramatikal. Sementara
pada penelitian ini mengkaji proses dan langkah-langkah
pemadanan istilah baik dari segi penerjemahan, penyerapan, atau
gabungan keduanya pada kamus istilah Linguistik: Mu‘jam
Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts (Arab-Inggris).
Kedua, peneliti menemukan tesis yang membahas tentang
"Perkamusan Arab-Indonesia dan Indonesia-Arab (Kajian
Metode Penyusunan dan Kriteria di Indonesia)" yang diteliti oleh
Mohd Fikri Azhari (2015), Program Studi Pendidikan Islam,
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Dalam tesis tersebut peneliti
melakukan penelitian yang bersifat historis yang menjelaskan
perkembangan serta sistematika perkamusan Arab-Indonesia dan
Indonesia-Arab di Indonesia. Sementara pada penelitian ini
membahas tentang pendeskripsian proses pemadanan istilah
linguistik aneka bahasa (Arab-Inggris-Indonesia) dari Mu‘jam
Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts.
Ketiga, sebuah kamus istilah kedokteran yang berjudul
"Kamus Kedokteran 'Nuria': Indonesia-Arab, Arab-Indonesia"
yang disusun oleh Taufiqurrochman, R (2015) dengan nomor
ISBN 978-602-313-031 dan diterbitkan di Yogyakarta oleh Ar-
Ruzz Media. Kamus ini disusun berdasarkan hasil riset disertasi
6
penyusunnya terhadap tipologi kamus-kamus Arab yang populer
di Indonesia. Berangkat dari disertasi tersebut, penyusun kamus
ini pun menyusun sebuah Qamus Takhshis di bidang kedokteran
ini. Adapun pada skripsi ini peneliti berfokus pada bidang
Linguistik dan juga penelitian ini hanya mencari padanan
istilahnya dalam bahasa Indonesia dari kamus Linguistik: Mu‘jam
Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts (Arab-Inggris).
Pustaka keempat yaitu penelitian skripsi yang dilakukan
oleh Annida Suri Hasanah (2017), Fakultas Adab dan Humaniora,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, tentang
"Terjemahan Kamus Al-Farȋd Arab-Inggris (Studi Kasus Istilah
Ekonomi)". Penelitian ini membahas tentang bagaimana teknik
dan langkah pemadanan istilah diaplikasikan dalam kamus Al-
Farȋd Arab-Inggris yang merupakan kamus istilah ekonomi.
Sedangkan pada penelitian ini korpus data yang digunakan yaitu
kamus istilah Linguistik: Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al
Hadîts yang berfokus pada pendeskripsian proses pemadanan
istilah linguistik dengan teknik penerjemahan, penyerapan, atau
gabungan antara penerjemahan dan penyerapan.
Kelima, yaitu sebuah skripsi yang diteliti oleh Fitriana
Ray (2017), Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang membahas tentang
"Istilah Teknologi Informasi Bahasa Arab dan Padanannya dalam
Kamus Al-‘Asrȋ". Skripsi ini membahas tentang proses
identifikasi istilah teknologi informasi serta padanan bahasa
Indonesia dan ketepatan istilah teknologi informasi dalam kamus
kontemporer Al-‘Asrȋ. Sementara pada penelitian ini korpus data
7
yang digunakan yaitu kamus Linguistik: Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm
al Lughah al Hadîts (Arab-Inggris) dan berfokus pada
pendeskripsian proses pemadanan istilahnya.
Oleh karena tidak adanya penelitian serupa dengan apa
yang peneliti lakukan baik dari segi korpus ataupun teknik yang
digunakan, maka penelitian ini dianggap perlu agar dapat ikut
serta dalam ajang tukar-menukar informasi dunia, khususnya di
bidang Linguistik Arab, Inggris, dan Indonesia.
F. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
penelitian bahasa yang bersifat kualitatif-deskriptif. Adapun
metode penelitian bahasa berhubungan erat dengan tujuan
penelitian bahasa yaitu mengumpulkan dan mengkaji data, serta
mempelajari fenomena-fenomena kebahasaan.8 Sedangkan
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.9 Penelitian
yang menggunakan penelitian kualitatif bertujuan untuk
memahami objek yang diteliti secara mendalam.10
8 T. Fatimah Djajasudarma, Metode Linguistik: Ancangan Metode
Penelitian dan Kajian (Bandung: Refika Aditama, 2006), h. 4. 9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2017), h. 6. 10 Imam Gunawan, "Metode Penelitian Kualitatif", diakses pada 29
November 2017 pukul 10:10 WIB <http://fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2015/12/3_Metpen-Kualitatif.pdf,>
8
Berdasarkan hasil sintesa Moleong terdapat sebelas buah
ciri penelitian kualitatif. Sebelas ciri penelitian kualitatif tersebut
yaitu (1) latar alamiah; (2) manusia sebagai alat (instrumen); (3)
metode kualitatif; (4) analisis data secara induktif; (5) teori dari
dasar (grounded theory); (6) deskriptif; (7) lebih mementingkan
proses daripada hasil; (8) adanya batas yang ditentukan oleh
fokus; (9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan data; (10)
desain yang bersifat sementara; dan (11) hasil penelitian
dirundingkan dan disepakati bersama.11
Dari sebelas ciri di atas, hampir semua ciri dapat
terpenuhi dalam penelitian ini. Adapun beberapa ciri tersebut
dapat direfleksikan sebagai berikut:
1. Fokus penelitian
Fokus pada penelitian ini adalah mendeskripsikan proses
pemadanan istilah dari Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al-Lughah al-
Hadȋts (Arab-Inggris) dengan menyesuaikan teori tata istilah
(terminologi) dan cara-cara pemadanan istilah baik dengan
penerjemahan, penyerapan, maupun gabungan antara
penerjemahan dan penyerapan.
2. Sumber data
Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan atau library
research yang data-datanya berasaskan pada berbagai kamus,
dokumen-dokumen, atau buku-buku yang berhubungan
dengan judul penelitian. Sumber data yang digunakan dalam
11 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 8-13.
9
penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
Adapun sumber data primer yang peneliti gunakan yaitu
Kamus Istilah Linguistik: Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah
al Hadîts (Arab-Inggris) yang disusun oleh para pakar
linguistik Arab, Dr. Muhammad Hasan Bȃkalla, dkk. dan
Kamus Linguistik karya Harimurti Kridalaksana.
Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini
yaitu literatur-literatur terkait dengan penelitian yang
dilakukan, diantaranya Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat oleh Dendy Sugono, dkk., Glosarium
Linguistik karya Hans Lapoliwa, A Dictionary of Modern
Written Arabic karya Hans Wehr, Oxford Arabic Dictionary
karya Tressy Arts, dkk., Kamus al Ma‘ȃny daring
(www.almaany.com), Kamus Merriam Webster daring
(www.merriam-webster.com), Kamus Inggris-Indonesia karya
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus A Dictionary of
Theoretical Lingustics karya Muhammad Ali Al Khuli, Kamus
Kontemporer Arab Indonesia karya Atabik Ali dan Ahmad
Zuhdi Muhdlor, Kamus al Munawwir karya Ahmad Warson
Munawwir, Kamus Kata Serapan Asing dalam Bahasa
Indonesia karya J.S. Badudu, dan buku-buku Linguistik
lainnya ataupun buku-buku dan website terkait dengan
penelitian ini.
3. Metode dan teknik penyediaan data
Dalam penelitian yang bersifat deskriptif, setiap tahapan
yang dilalui pasti memiliki metode dan teknik tersendiri yang
10
berbeda antara satu sama lain. Adapun dalam tahapan metode
penyediaan data ini, secara global, peneliti menggunakan
teknik baca dan teknik catat. Teknik penyediaan data ini
dinamakan teknik baca karena peneliti membaca sumber data
baik primer maupun sekunder secara heuristis sehingga
menghasilkan data yang diperlukan. Sedangkan teknik catat
yaitu mencatat seluruh kegiatan dalam proses penyediaan data
tersebut.
Adapun proses penyediaan data (proses untuk
mendapatkan padanan istilah dalam BSa) yang peneliti
lakukan sangat bergantung pada konsep mengenai
penerjemahan (atau pemadanan) yang ditawarkan oleh Nida
dan Taber yaitu analisis-transfer-restrukturisasi12 yang setiap
tahapnya banyak melibatkan pendekatan intertekstual. Pada
tahap analisis, peneliti menelaah makna leksikal istilah yang
akan dipadankan dan membaca secara heuristis teks-teks
dalam BSu1 maupun BSu2 yang berkaitan dengan istilah yang
akan dipadankan. Setelah dirasa cukup, peneliti yang berperan
penting sebagai instrumen/ alat pengumpul data utama13
mentransfer konsep yang telah didapatkan tersebut dari BSu1
dan BSu2 ke dalam BSa. Kemudian konsep yang sudah
berhasil ditransfer, peneliti restrukturisasi ke dalam BSa
menggunakan cara-cara pemadanan istilah diantaranya dengan
penerjemahan, penyerapan, ataupun gabungan antara
12 Eugene A. Nida dan Charles R. Taber, The Theory and Practice of
Translation (Leiden: E.J.Brill, 1969), h. 33. 13 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 9.
11
penerjemahan dan penyerapan dengan menyesuaikan pada
ketentuan umum pembentukan istilah atau terminologi. Pada
tahap restrukturisasi ini, peneliti banyak melibatkan wacana
intertekstual dalam BSa dengan maksud agar padanan istilah
yang dihasilkan sesuai dan wajar bagi para penutur dan
pengguna BSa.
Dari berbagai tahap proses penyediaan data di atas, jika
digambarkan tahapan-tahapannya yaitu sebagai berikut:
4. Analisis data
Dalam menganalisis data ini, peneliti memaparkan dan
mendeskripsikan proses penyediaan data, atau dalam hal ini,
analisis data di sini yaitu mendeskripsikan proses pemadanan
istilah linguistik dari Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al
Hadîts (Arab-Inggris) -yang kemudian disebut BSu1 dan
BSu2- dengan teknik atau cara pemadanan istilah tertentu
hingga mendapatkan padanan yang sesuai dan wajar dalam
BSa. Data yang terpilih untuk dianalisis adalah data yang
dianggap dapat mewakili tujuan penelitian.
12
5. Teknik Penulisan
Secara teknis skripsi ini berpedoman pada buku "Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta" berdasarkan keputusan Rektor
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta nomor: 507 tahun 2017.
G. Sistematika Penelitian
Penelitian ini terdiri dari lima bab yang akan dipaparkan
sebagai berikut:
Bab I adalah pendahuluan, meliputi latar belakang
masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan
sistematika penelitian.
Bab II membahas tentang kamus dan pemadanan istilah
yang terdiri dari pengertian kamus, fungsi kamus, ragam kamus,
sistematika penyusunan lema, tata istilah atau terminologi, dan
cara pemadanan istilah.
Bab III merupakan pemaparan tentang Mu‘jam
Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts (Arab-Inggris) dan padanan
istilahnya yang terdiri dari seputar Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al
Lughah al Hadîts (Arab-Inggris) dan padanan istilah dari Mu‘jam
Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts (Arab-Inggris-Indonesia).
Bab IV merupakan pokok penelitian yang akan
membahas terkait pertanggungjawaban akademik pemadanan
istilah linguistik (Arab-Inggris-Indonesia) yang terdiri dari
deskripsi singkat hasil pemadanan istilah dan
13
pertanggungjawaban hasil pemadanan istilah linguistik (Arab-
Inggris) dari Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts.
Bab V adalah penutup yang berupa kesimpulan dan
rekomendasi.
15
BAB II
KAMUS DAN PEMADANAN ISTILAH
A. Tentang Kamus
1. Pengertian Kamus
Secara etimologi, kata kamus berasal dari kata dalam
bahasa Arab yaitu qamus yang diserap dari kata dalam
bahasa Yunani kuno, okeanos, yang berarti "lautan".14
Sedangkan padanan kata kamus dalam bahasa Inggris adalah
dictionary yang diserap dari bahasa Latin, yaitu dictionarium
yang berarti "berbicara, kata, atau ungkapan".15
Dalam bahasa Arab, istilah kamus disinonimkan
dengan kata Mu‘jam. Kata Mu‘jam berasal dari kata عجم yang
berarti incomprehensible, unintelligible, dan obscure (sulit
dipahami, tidak jelas, dan kabur).16 Sedangkan menurut Ibnu
Manzhur, jika pada kata عجم ditambahkan hamzah menjadi
maka maknanya menjadi sebaliknya أفعل dengan wazan أعجم
yaitu "menghilangkan atau menghapuskan kesamaran,
kekaburan, dan ketidakjelasan".17
Adapun pengertian kamus menurut terminologi
adalah [1] buku acuan yang memuat kata dan ungkapan,
biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang
14 Abdul Chaer, Leksikologi & Leksikografi Indonesia, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2007), h. 179. 15 Merriam Webster Dictionary, "Dictionary", diakses pada 29 April 2019
pukul 15:03 WIB <https://www.merriam-webster.com/dictionary/dictionary>. 16 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, h. 594. 17 Jamaluddin Muhammad Ibn Makram Ibn Manzhur, Lisan al ‘Arab,
(Beirut: Dȃr Sȃdir, 1990), J. 12, h. 388-389.
16
makna, pemakaian, atau terjemahannya; [2] buku yang
memuat kumpulan istilah atau nama yang disusun menurut
abjad beserta penjelasan tentang makna dan pemakaiannya.18
Dalam pengertian yang lebih ringkas, kamus bisa diartikan
sebagai sebuah buku referensi yang memuat daftar kosakata
yang terdapat dalam sebuah bahasa, yang disusun secara
alfabetis disertai keterangan bagaimana menggunakan kata
itu.19
2. Fungsi Kamus
Berangkat dari pengertian di atas, kamus memiliki
berbagai macam fungsi baik itu fungsi teoretis maupun
fungsi praktis. Adapun kamus yang berfungsi sebagai
referensi bagi para penutur bahasanya. seiring perkembangan
teknologi dan ilmu pengetahuan dituntut untuk terus
berkembang. Dengan perkembangan bahasa yang dinamis
tersebut, manusia akan kesulitan menghafal semua kekayaan
bahasanya. Oleh karena itu, di sinilah fungsi teoretis kamus
lainnya yaitu sebagai wadah penghimpun konsep-konsep
budaya dari masyarakat atau bangsa penutur suatu bahasa.20
Adapun fungsi praktis kamus diantaranya yaitu
sebagai sarana mengetahui makna kata, sarana mengetahui
lafal dan ejaan sebuah kata, sarana untuk mengetahui asal-
18 Dendy Sugono (Pim. Red.), dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 614. 19 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2010), h. 44. 20 Abdul Chaer, Leksikologi & Leksikografi Indonesia, h. 184.
17
usul kata,21 sarana untuk menentukan istilah,22 sarana untuk
memilih diksi,23 dan sarana mengetahui berbagai informasi
lainnya mengenai kata.
3. Ragam Kamus
Dalam menyusun sebuah kamus, seorang leksikograf
sudah harus menentukan tujuan dan sasaran tertentu di awal
penyusunannya. Dengan begitu, penyusunan sebuah kamus
akan memiliki berbagai macam ragam bentuk, isi maupun
jenisnya sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditentukan
penyusunnya. Di antara ragam kamus tersebut yaitu sebagai
berikut:
a. klasifikasi kamus berdasarkan sasaran. Ragam kamus ini
terdiri dari (1) kamus ekabahasa atau monolingual, (2)
kamus dwibahasa atau bilingual, dan (3) kamus aneka
bahasa atau multilingual.
b. klasifikasi kamus berdasarkan ukuran atau jumlah entri.
Ragam kamus berdasarkan ukuran terbagi dua macam
yaitu (1) kamus besar dan (2) kamus terbatas. Adapun
ragam kamus terbatas terbagi lagi menjadi (2.1) kamus
saku dan (2.2) kamus pelajar. Sedangkan ragam kamus
berdasarkan jumlah entri terbagi menjadi tiga macam
yaitu (1) kamus besar, (2) kamus sedang, dan (3) kamus
kecil.
21 Abdul Chaer, Leksikologi & Leksikografi Indonesia, h. 185. 22 Abdul Chaer, Leksikologi & Leksikografi Indonesia, h. 190. 23 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, h. 44.
18
c. klasifikasi kamus berdasarkan isi. Ragam kamus ini
terbagi kepada beberapa macam, diantaranya:
1) kamus lafal
2) kamus ejaan
3) kamus sinonim
4) kamus antonim
5) kamus homonim
6) kamus ungkapan/idiom
7) kamus singkatan/ akronim
8) kamus etimologi
9) kamus istilah24
4. Sistematika Penyusunan Mu'jam
Secara garis besar, terdapat dua model sistematika
penyusunan kamus-kamus bahasa Arab yang digunakan para
leksikolog yaitu (a) sistem makna dan (b) sistem lafal.25
a. Sistem Makna
Sistem makna adalah model penyusunan kosakata di
dalam kamus dengan cara menata kata/entri kamus secara
berurutan berdasarkan makna atau kelompok kosakata
yang maknanya sebidang (tematik). Dengan kata lain,
pengelompokan entri pada kamus-kamus macam ini lebih
mengedepankan aspek makna yang terkait dengan topik/
tema yang telah ditetapkan oleh leksikolog, atau lebih
24 Abdul Chaer, Leksikologi & Leksikografi Indonesia, h. 196-205. 25 Salim Sulaiman Al-Khammas dalam H.R. Taufiqurrochman, Leksikologi
Bahasa Arab (Malang: UIN-Malang Press, 2008), h. 213.
19
tepatnya macam kamus ini bisa disebut dengan kamus
tematik. Kamus-kamus tematik berbahasa Arab antara
lain: al Gharib al Musannaf karya Abu Ubaid bin Qasim
bin Salam (150-244 H), Al Mukhassah fi al Lughah karya
Ibnu Sydah (398-458 H), dll.26
b. Sistem Lafal
Sistem lafal atau yang biasa disebut kamus alfaẕ
adalah kamus yang kata-kata (item) di dalamnya tersusun
secara berurutan berdasarkan urutan lafal (indeks) dari
kosakata yang terhimpun, bukan melihat dari makna kata.
Mu‘jam al ‘Ain yang diperkenalkan oleh Khalil bin
Ahmad Al-Farahidi adalah kamus pertama dengan sistem
lafal ini yang kemudian disusul dengan berbagai kamus
bahasa Arab lainnya.27
Menurut Emil Ya'qub, berdasarkan sejarah
perkembangan leksikon bahasa Arab, paling tidak terdapat
lima model sistematika penyusunan atau pengurutan entri
kamus atau mu‘jam, 28 yaitu sebagai berikut:
1) Sistem pengurutan berdasarkan urutan makhȃrij al
hurȗf (tempat-tempat keluar huruf) dan sistem acak
(niẕam al taqlibȃt). Sistem ini mengurutkan huruf
pertama dari setiap kata berdasarkan makhraj (tempat
keluar suara) kemudian mengacak huruf-huruf dari
26 H.R. Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab, h. 213-214. 27 H.R. Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab, h. 217. 28 Emil Ya'qub, al Ma‘ajim al Lughawiyyah al ‘Arabiyyah Badaˋatuhȃ wa
Taṯawwuruhȃ (Beirut: Dar al ‘ilm al Malȃyîn, 1985), h. 37-178.
20
kata tersebut sehingga membentuk kata-kata lain.
Adapaun cara seperti ini diinisiasi oleh Khalil bin
Ahmad Al-Farihidi dalam menyusun Mu‘jam al ‘Ain.29
2) Sistem pengurutan entri berdasarkan alfabet khusus,
yaitu pengurutan entri yang menggunakan urutan huruf
yang dikemukakan oleh Nashr bin ‘Ashim seperti yang
dikenal sekarang ini, berikut urutan hurufnya: ت -ب -أ
ع -ظ -ط -ض -ص -ش -س -ز -ر -ذ -د -خ -ح -ج -ث -
ي -و -ه -ن -م -ل -ك -ق -ف -غ - . Adapun sistem
seperti ini dilakukan salah satunya oleh Ibn Duraid al
Azdi (Abu Bakr Muhammad Ibn al Hasan Ibn Duraid)
dalam menyusun 30.الجمهر ة
3) Sistem alfabetis yang diurutkan berdasarkan sistem
qȃfiyah ( القافيةنظام ) yaitu sistem pengurutan entri
yang diurutkan berdasarkan huruf terakhir dari setiap
kata. Cara seperti ini dilakukan diantaranya oleh Ismail
bin Hammad al Jauhari dalam الصحاح dan Ibn
Manzhur dalam 31.لسان العرب
4) Sistem alfabetis yang diurutkan berdasarkan huruf
pertama dari setiap kata dasar setelah membuang
29 Emil Ya'qub, al Ma‘ajim al Lughawiyyah al ‘Arabiyyah..., h. 37-74. 30 Emil Ya'qub, al Ma‘ajim al Lughawiyyah al ‘Arabiyyah..., h. 75-96. 31 Emil Ya'qub, al Ma‘ajim al Lughawiyyah al ‘Arabiyyah..., h. 97-132.
21
huruf-huruf tambahannya. Cara seperti ini dilakukan
diantaranya oleh tim dari Majma‘ al Lughah al
‘Arabiyyah di Kairo dalam menyusun املعجم الوسيط
dan juga oleh Louis Ma'luf dalam32.املنجد
5) Sistem alfabetis yang diurutkan berdasarkan artikulasi
yang dilakukan dengan mengurutkan entri apa adanya
tanpa membuang huruf tambahannya. Sistem ini
dimaksudkan agar dapat memudahkan pemula dalam
mencari kata tanpa mencari kata dasarnya terlebih
dahulu seperti cara-cara pengurutan entri yang
dilakukan oleh penyusun kamus lainnya. Cara seperti
ini dilakukan salah satunya oleh al Jurjani dalam
menyusun Kitȃb al Ta‘rifȃt.33
Sedangkan kamus-kamus bahasa selain berbahasa
Arab umumnya diurutkan berdasarkan susunan alfabet
latin, yaitu A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-Q-R-S-
T-U-V-W-X-Y-Z.34
B. Pemadanan Istilah
Padanan atau ekuivalensi merupakan tujuan dan
sekaligus sebagai produk dari sebuah penerjemahan.35 Makna
padanan sendiri berakar kata padan yang berarti banding,
32 Emil Ya'qub, al Ma‘ajim al Lughawiyyah al ‘Arabiyyah..., h. 133-160. 33 Emil Ya'qub, al Ma‘ajim al Lughawiyyah al ‘Arabiyyah..., h. 161-178. 34 Akhmad Saehudin, "Tradisi Penyusunan Kamus Arab... ", h. 225. 35 Syihabuddin, Penerjemahan Arab Indonesia (Teori dan Praktek)
(Bandung: Humaniora, 2005), h. 11.
22
imbangan, cocok, sesuai, dan patut benar. Sedangkan kata
padanan berarti [1] keadaan seimbang (sebanding, senilai,
seharga, sederajat, sepadan, searti); dan [2] kata atau frasa di
sebuah bahasa yang memiliki kesejajaran makna dengan kata atau
frasa dalam bahasa lain; ekuivalen.36
Padanan sebagai sebuah produk atau hasil kerja seorang
penerjemah, tidak pernah berhubungan langsung dengan proses
penerjemahan. Oleh karena itu, mereka yang bertindak sebagai
pembaca hasil kerja tersebut tidak akan mengetahui permasalahan
yang dihadapi penerjemah dalam proses pengambilan keputusan
yang dilakukannya. Dengan begitu, pembaca hanya akan
mengetahui suatu produk saja bukan prosesnya.37
Terlepas dari hal itu, sebuah produk terjemahan
(padanan) salah satunya pasti dihasilkan dari suatu proses
penerjemahan. Menerjemahkan sendiri adalah memindahkan atau
menyalin gagasan, ide, pikiran, pesan, atau informasi lainnya dari
satu bahasa ke dalam bahasa yang lain.38 Lebih jelasnya, Nida
dan Taber menjelaskan bahwa penerjemahan adalah "consists in
reproducing in the receptor language the closest natural
equivalent of the source language message, first in terms of
meaning and secondly in terms of style"39 yaitu kegiatan
mengungkapkan kembali pesan dari bahasa sumber dengan
36 Dendy Sugono (Pim. Red.), dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat, h. 995. 37 Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa
Indonesia (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 5. 38 Nur Mufid dan Kaserun AS. Rahman, Buku Pintar Menerjemah Arab-
Indonesia, h. 6. 39 Eugene A. Nida dan Charles R. Taber, The Theory and Practice of
Translation, h. 12.
23
padanan yang sedekat-dekatnya ke dalam bahasa sasaran,
pertama dari segi makna dan kedua dari segi gaya.
Sejalan dengan itu, Pinchuck dalam Sayogie juga
memberikan definisi tentang penerjemahan sebagai "a process of
finding a TL (target language) equivalent for an SL (source
language) utterance" 'suatu proses menemukan padanan suatu
ujaran dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran'.40
Pengertian penerjemahan yang dikemukakan oleh para
ahli tersebut sangatlah mementingkan aspek ekuivalensi sebagai
wujud pengalihan makna dari bahasa sumber ke dalam bahasa
sasaran. Bahkan Catford dalam Syihabuddin menegaskan bahwa
kegiatan utama penerjemahan ialah pencarian ekuivalensi itu
sendiri.41
Selain itu, padanan yang dalam hal ini menjadi suatu
produk terjemahan juga bisa dihasilkan dari sebuah penyerapan
yang dalam Vinay dan Darbelnet disebut dengan istilah
borrowing42 atau juga dalam skripsi Saiful Anwar disebut sebagai
dakhil43. Dalam pedoman umum pembentukan istilah (PUPI)
yang akan diterangkan lebih lanjut, juga disebutkan bahwa
kegiatan pemadanan istilah salah satunya juga bisa dengan
penyerapan atau gabungan antara penerjemahan dan penyerapan.
40 Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa
Indonesia, h. 7. 41 Syihabuddin, Penerjemahan Arab Indonesia (Teori dan Praktek), h. 12. 42 Jean-Paul Vinay dan Jean Darbelnet, "A Methodology for Translation"
penerj. Juan C. Sager dan M.J. Hamel. Dalam The Translation Studies Reader,
ed. Lawrence Venutti, pen. ed. Mona Baker (London: Routledge, 2000), h.85. 43 Muhammad Saiful Anwar, "Kamus Istilah Elektronika Tiga Bahasa"
(Skripsi, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Jakarta, 2019), h. 25.
24
1. Tata Istilah/ Terminologi
Dalam proses pembentukannya, pengistilahan tidak
sama dengan proses penamaan yang lebih banyak
berlangsung secara arbitrer. Pengistilahan lebih banyak
berlangsung menurut suatu prosedur. Hal ini terjadi karena
pengistilahan dilakukan untuk mendapatkan "ketepatan" dan
"kecermatan" makna untuk suatu bidang kegiatan atau
keilmuan tertentu.44
Dengan kata lain, istilah adalah [1] kata atau gabungan
kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu;
[2] sebutan; nama; [3] kata atau ungkapan khusus.45 Adapun
perangkat asas dan ketentuan pembentukannya serta
kumpulan istilah yang dihasilkannya dibahas dalam kajian
tata istilah atau terminologi.46
Kegiatan yang dilakukan oleh ilmuwan (scientist) dan
pandit (scholar) Indonesia menghasilkan konsep ilmiah yang
dituangkan dalam perangkat peristilahan. Konsep ilmiah
yang dihasilkan oleh ilmuwan dan pandit Indonesia dengan
sendirinya mempunyai istilah yang mapan. Akan tetapi,
adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era
globalisasi seperti sekarang ini, membuat konsep ilmu
pengetahuan banyak dilambangkan dalam istilah asing.
44 Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 52. 45 Dendy Sugono (Pim. Red.), dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat, h. 552. 46 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
dan Pembentukan Istilah (Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2018), h. 99.
25
Dengan begitu, penciptaan istilah baru begitu diperlukan, di
samping, adanya kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh para
ilmuwan dan pandit Indonesia untuk mengungkapkan konsep
ilmiah dari ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni yang sama
sekali baru.47
Untuk menciptakan istilah baru tersebut, pemadanan
dan perekaciptaan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia
lazim digunakan oleh ilmuwan dan pandit Indonesia. Adapun
pemadanan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia,
dilakukan dengan tiga cara yaitu melalui penerjemahan,
penyerapan, atau gabungan penerjemahan dan penyerapan.48
Dalam pembentukan istilah baru juga terdapat persyaratan-
persyaratan yang harus diperhatikan dan dipatuhi dalam
pemanfaatan kosakata bahasa Indonesia. Adapun
persyaratan-persyaratan tersebut yaitu sebagai berikut: 49
a. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling
tepat yang menungkapkan konsep termaksud dan yang
tidak menyimpang dari makna itu.
b. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling
singkat di antara pilihan yang tersedia.
c. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang
berkonotasi (bernilai rasa) baik.
d. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang eufonik.
47 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 103. 48 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 104. 49 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 100.
26
e. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang
bentuknya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
2. Cara Pemadanan Istilah
Dalam upaya menghadirkan padanan, seorang
penerjemah harus memiliki kompetensi yang memadai
terkait bidang yang akan diterjemahkannya dan juga
kompetensi terkait teori penerjemahan.50 Hal itu
dimaksudkan agar amanat dari penulis teks sumber dapat
tersampaikan dengan baik sesuai dengan tingkat keakuratan,
kejelasan, dan kewajaran yang memadai. Adapun teori
penerjemahan berfungsi sebagai solusi atas permasalahan
penerjemah dalam mengatasi perbedaan bahasa, budaya, dan
konteks sosiologis yang dimiliki penulis teks sumber dan
pembaca terjemahan.51
Padanan yang dihasilkan mesti melalui suatu proses
baik itu dengan pemadanan istilah ataupun perekaciptaan
istilah (untuk istilah yang sama sekali baru). Adapun proses
pemadanan istilah asing dilakukan lewat penerjemahan,
penyerapan, maupun gabungan dari penerjemahan dan
penyerapan. Untuk istilah asing yang dijadikan padanan,
sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah Inggris yang
pemakaiannya bersifat internasional karena sudah dilazimkan
oleh para ahli dalam bidangnya. Penulisan istilah serapan
50 M. Zaka Alfarisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia (Strategi,
Metode, Prosedur, Teknik), h. 25. 51 M. Zaka Alfarisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia (Strategi,
Metode, Prosedur, Teknik), h. 26.
27
dilakukan dengan atau tanpa penyesuaian ejaannya
berdasarkan kaidah fonotaktik, yakni hubungan urutan bunyi
yang diizinkan dalam bahasa Indonesia.52
a. Penerjemahan
Kegiatan penerjemahan ini memiliki keuntungan yang
berguna untuk memperkaya kosakata Indonesia dengan
sinonim dan meningkatkan daya ungkap bahasa
Indonesia. Penerjemahan dapat dilakukan berdasarkan
kesesuaian makna, tanpa kesesuaian bentuk yang
sepadan.
Misalnya:
ع فر م الص ل morfologi
ق ط عة الن tempo سر
atau penerjemahan dapat pula dilakukan berdasarkan
kesesuaian bentuk dan makna sekaligus.
Misalnya:
ة ي و ف
جمة الش ر
penerjemahan lisan الت
ر يبع Arabisasi الت
Penerjemahan juga dapat menjadi jalan keluar terbaik
saat penyerapan istilah asing yang bercorak Anglo-
Sakson menghadapi kesulitan karena perbedaan antara
lafal dan ejaannya. 53
52 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 104-
105. 53 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 105.
28
1) Penerjemahan langsung
Dalam pembentukan istilah lewat penerjemahan
perlu diperhatikan pedoman berikut:
a) Penerjemahan tidak harus berasas satu kata
diterjemahkan dengan satu kata.54
Misalnya:
medical practitioner dokter
ي يث الجماع dialog الحد
م لتك persona pertama امل
b) Istilah asing dalam bentuk positif diterjemahkan
ke dalam istilah Indonesia bentuk positif, begitu
juga istilah dalam bentuk negatif.55
Misalnya:
illiterate niraksara
ؤاف
ك ketanlarasan عدم الت
ت ائ سالص مو ه امل vokal aspirat (bukan
vokal tak bersuara)
c) Kelas kata istilah asing dalam penerjemahan
sedapat-dapatnya dipertahankan pada istilah
terjemahannya.56
Misalnya:
ي ب ل imperatif (adjektiva) (adjektiva) الط
54 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 105. 55 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 106. 56 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 106.
29
جة ه dialek (nomina) (nomina) الل
(to) filter (verba) menapis (verba)
d) Dalam penerjemahan istilah asing dengan
plural, pemarkah kejamakannya ditanggalkan
pada istilah Indonesia.57
Misalnya:
alumni lulusan
ة ي ت و ار الص
ت و pita suara األ
ق ط ضاء الن ع
alat ucap أ
2) Penerjemahan dengan perekaan
Adakalanya upaya pemadanan istilah asing perlu
dilakukan dengan menciptakan istilah baru.58 Istilah
هام ف ت مة اال س
misalnya, dalam khazanah kosakata ,عل
bahasa Indonesia terdapat bentuk tanda tanya yang
menggambarkan permintaan keterangan (penjelasan
dsb.) untuk mendapatkan pemahaman tertentu. Lalu,
direka istilah tanda tanya sebagai padanan istilah
dari هام ف ت س مة اال
Begitu pula pemadanan .عل
يد س ج menjadi (majas) personifikasi dan الت
ل م ع
ر ف .menjadi morfologi الص
57 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 106. 58 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 107.
30
b. Penyerapan
1) Penyerapan istilah
Penyerapan istilah asing menjadi istilah Indonesia
dilakukan berdasarkan hal berikut:
a) Istilah asing yang diserap meningkatkan
ketersalinan bahasa asing dan bahasa Indonesia
secara timbal balik (intertranslatability).
b) Istilah asing yang akan diserap mempermudah
pemahaman teks asing oleh pembaca Indonesia
karena dikenal lebih dulu.
c) Istilah asing yang diserap lebih ringkas
dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
d) Istilah asing yang diserap mempermudah
kesepakatan antarpakar jika padanan
terjemahannya terlalu banyak sinonimnya.
e) Istilah asing yang diserap lebih cocok dan lebih
tepat karena tidak mengandung konotasi
buruk.59
Proses penyerapan istilah asing dengan
mengutamakan bentuk visualnya dilakukan dengan
cara-cara berikut:
a) Penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal.
Contohnya seperti ر menjadi asar atau [asr'] عص
ر ط .menjadi syarat [syarṯ] ش
59 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 107.
31
b) Penyerapan dengan penyesuaian ejaan tanpa
penyesuaian lafal. Contohnya قف [ufuqˋ] أ
menjadi ufuk, ةيق menjadi akikah [aqîqah'] عق
atau dalam bahasa Inggris seperti photocopy
[fotokopi] menjadi fotokopi [fotokopi].
c) Penyerapan tanpa penyesuaian ejaan, tetapi
dengan penyesuaian lafal. Contohnya seperti
bias [baiəs] menjadi bias [bias], nasal [neisəl]
menjadi nasal [nasal], atau radar [reidər]
menjadi radar [radar].
d) Penyerapan tanpa penyesuaian ejaan dan lafal.
(i) penyerapan istilah asing tanpa penyesuaian
ejaan dan lafal jika ejaan dan lafal istilah
asing itu tidak berubah dalam banyak
bahasa modern, istilah itu dicetak dengan
huruf miring. Contoh: devide et impera.
(ii) penyerapan istilah tanpa penyesuaian ejaan
dan lafal dilakukan jika istilah itu juga
dipakai secara luas dalam kosakata umum,
istilah itu tidak ditulis dengan huruf tegak.
Misalnya seperti istilah golf menjadi golf,
internet menjadi internet, lift menjadi lift,
atau orbit menjadi orbit.60
60 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 108-
109.
32
2) Penyerapan afiks dan bentuk terikat istilah asing
Prefiks dan sufiks asing yang bersumber pada
bahasa Indo-Eropa dapat dipertimbangkan
pemakaiannya di dalam peristilahan Indonesia
setelah disesuaikan ejaannya. Prefiks, sufiks dan
bentuk terikat asing bisa dilihat secara lebih lengkap
dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) dan Pembentukan Istilah yang
disusun oleh tim redaksi BIP.61
c. Gabungan penerjemahan dan penyerapan
Istilah bahasa Indonesia dapat dibentuk dengan
menerjemahkan dan menyerap istilah asing sekaligus.62
Misalnya:
bound morpheme morfem terikat
نى ع يم امل م
ع perluasan makna ت
يف ت ي ة الد
kasus datif حال
61 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 109-
123. 62 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 123.
33
BAB III
TENTANG MU‘JAM MUSṮALAHȂT ‘ILM AL LUGHAH AL
HADÎTS DAN PADANAN ISTILAHNYA
A. Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts (Arab-
Inggris)
Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts merupakan
kamus istilah linguistik dwibahasa yang disusun dengan dua versi
pada kedua sisinya. Versi pertama yaitu Arab-Inggris yang
terletak pada sisi kanan mu‘jam yang terdiri dari 109 halaman
dengan 2391 lema dan versi kedua yaitu Inggris-Arab berada
pada sisi kirinya yang terdiri dari 103 halaman dengan 2584
lema.
Penyusunan mu‘jam ini mulai dilakukan sejak tahun 1975
dan mulai diterbitkan pada tahun 1983 M oleh penerbit Librairie
du Liban di Beirut. Adapun para penyusun mu‘jam ini merupakan
para pakar Linguistik Arab, diantaranya yaitu Dr. Muhammad H.
Bakalla, Dr. Ali M. Al Kasimi, Dr. Muhyiddin K. Al Rayyih, Dr.
George N. Saad, dan Dr. Mahmoud E. Sieny. Setelah melalui
proses penyusunannya, mu‘jam ini kemudian melalui proses
peninjauan kembali untuk perbaikan (revisi) yang dilakukan oleh
beberapa tim penyusun yang baru (dikarenakan beberapa tim
penyusun sebelumnya telah meninggal dunia) diantaranya yaitu
Dr. Muhammad H. Bakalla, Dr. Kamal M. Bishr, Dr. A. H. Al
Shalakani, Dr. Mahmoud E. Sieny, dan Dr. Saleh J. Al Toma.
34
B. Padanan Istilah Linguistik dari Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm
al Lughah al Hadîts (Arab-Inggris-Indonesia)
Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts (Arab-
Inggris-Indonesia) merupakan hasil pemadanan dari Mu‘jam
Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts versi Arab-Inggris. Proses
pemadanan ini dilakukan dengan cara mencari padanan istilah
linguistik yang sesuai dan wajar bagi para pengguna bahasa
Indonesia dengan menggunakan pendekatan wacana intertekstual
yang dimulai dari proses menganalisis makna leksikal dan konsep
makna suatu istilah; kemudian mentransfer konsep makna dari
kedua bahasa tersebut ke dalam bahasa Indonesia; dan terakhir,
merestrukturisasinya sesuai dengan cara-cara pemadanan istilah,
kaidah umum pembentukan istilah, dan terminologi.
Proses pemadanan istilah linguistik dari Mu‘jam
Musṯalahȃt ‘Ilm al Lughah al Hadîts ini dimaksudkan agar dapat
membantu memberikan informasi terkait padanan istilah
linguistik kepada para pengguna ketiga bahasa tersebut
(khususnya bahasa Indonesia) dan juga dimaksudkan untuk
keperluan pertukaran informasi dan pencendikiaan bahasa, serta
memperkaya wawasan terkait padanan bidang linguistik pada
bahasa-bahasa tersebut.
Adapun padanan istilah yang telah berhasil dipadankan ke
dalam bahasa Indonesia hanya merupakan entri lema dengan
padanan istilah masing-masing dalam bahasa Arab-Inggris-
Indonesia. Sedangkan istilah yang dipadankan ke dalam bahasa
Indonesia merupakan istilah yang dianggap sesuai, wajar, dan
sering digunakan saja, karena dalam mu'jam tersebut banyak lema
35
atau entri yang sudah tidak digunakan lagi pada masa sekarang
atau peneliti belum menemukan padanan yang sesuai dan wajar
dalam bahasa Indonesia, mengingat bahwa Mu‘jam Musṯalahȃt
‘Ilm al Lughah al Hadîts diterbitkan pada tahun 1983 M (jangka
waktu yang cukup lama untuk sebuah kamus masih dikatakan
modern dan juga sebagai dampak dari bahasa yang begitu
dinamis) dan peneliti belum menemukan cetakan berikutnya dari
mu‘jam tersebut.
37
BAB IV
PERTANGGUNGJAWABAN AKADEMIK PEMADANAN
ISTILAH LINGUISTIK (ARAB-INGGRIS-INDONESIA)
A. Deskripsi Singkat Hasil Pemadanan Istilah
Sesuai dengan penjelasan peneliti dalam bab I tentang
metode penyediaan data dan analisis data, maka bab ini akan
membahas tentang pertanggungjawaban akademik terkait proses
pemadanan istilah linguistik dari Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al
Lughah al Hadîts (Arab-Inggris). Adapun dalam subbab ini,
peneliti akan memaparkan istilah atau lema yang telah dipilih
dengan menyesuaikan tujuan dari penelitian ini untuk
dideskripsikan dalam subbab berikutnya. Berikut istilah-istilah
yang terpilih:
Ablaut
Perubahan vokal utk
menandai pelbagai fungsi
gramatikal.
Ablaut;
apophony;
vowel gradation
وت
ل ب األ
ي ل اخ ر الد ي س ف )الت
ي ت ف وائ للص
نة( ات معي ياق س
Monolingual Monoglot;
Monolingual;
Unilingual
ةلغ
ي ال حاد
األ
Abreviasi; Kependekan
Berhubungan dengan
penyingkatan,
Abbreviation صار ت اال خ
ض دام بع خ ت
اس )ب
مة( ل حروف الك
38
pemenggalan, akronimi,
kontraksi, dan lambang
huruf.
Tingkat Perbandingan;
Perbandingan Lebih;
Tingkat Komparatif;
Tingkat Superlatif
Superior
Comparison;
Degree of
Comparison
ل ي ض ف م الت س ا
Polisemi Polysemy ي ظ ف راك الل ت
اال ش
Uraian Kalimat; I'rab Parsing ل ي ل تح راب )ب ع اإل
ة(ل الجم
Konsonansi Consonance ي ت و س الص
جان الت
Personifikasi Externalization;
Personification
يد س ج الت
Labialisasi Lip Rounding;
Labialization
ن تي ف
ر الش ي و
د ت
Pemanjangan Fonem;
Geminasi; Bunyi
Kembar; Tasydid
Gemination د ي د ش
الت
تابة( ي الك )ف
Diftong; Gugus Vokal;
Vokal Rangkap Dua
Diphthong;
Vowel Cluster
ب رك
ت امل ائ الص
Tanda Kutip; Tanda
Petik
Quotation
Marks
مات
عل
يص ص ن الت
39
Kelimpahan;
Redundansi
Redundancy ةل ض
الف
Titik Artikulasi;
Makhraj
Point of
Articulation
ت و رج الص مخ
Sistem Tulisan; Aksara Writing System تابة ام الك ظ ن
B. Pertanggungjawaban hasil pemadanan istilah linguistik
(Arab-Inggris-Indonesia)
Berdasarkan deskripsi singkat di atas, pada subbab ini
peneliti akan memaparkan 15 istilah linguistik yang
pemaparannya sesuai dengan langkah-langkah yang telah
disebutkan pada bab I. Berikut ini pemaparan proses pemadanan
istilah linguistik beserta analisisnya.
Bsa BSu2 BSu1 No
Ablaut
Perubahan vokal utk
menandai pelbagai
fungsi gramatikal.
Ablaut;
Apophony
وت
ل ب األ
ي ل اخ ر الد ي س ف )الت
ي ت ف وائ للص
نة( ات معي ياق س
1.
Istilah وت
ل ب dalam BSu1 yang dijelaskan dengan klausa األ
ي ت ف وائ ي للص ل اخ ر الد ي س ف نةالت ات معي
ياق س yang bermakna
'interpretasi internal pada berbagai vokal dalam konteks tertentu'
merupakan kata serapan dari istilah dalam BSu2 yang berasal dari
40
bahasa Jerman, ablaut, dari bentuk terikat ab- 'turun, dari' + laut
'bunyi'. Kata ini mulai digunakan sejak tahun 1838 sejak mulai
diperkenalkan oleh Jacob Grimm pada tahun 1819.63 Sedangkan
istilah apophony dalam MWDD dirujuk langsung ke istilah
ablaut.64
Dalam KL, istilah ablaut dimaknai sebagai 'perubahan
vokal untuk menandai pelbagai fungsi gramatikal; mis. Jerman
[au] menjadi [oy] untuk perubahan singularis menjadi pluralis
dalam Haus 'rumah' menjadi Häuser 'rumah-rumah'.65 Sedangkan
KBBI menerangkan bahwa kata ablaut masuk ke dalam bid.
Linguistik yang berarti 'perubahan vokal untuk menandai
pelbagai fungsi gramatikal, msl untuk mengungkapkan perubahan
kala, aspek, jumlah, dsb (seperti dalam b. Ing. drink, drank,
drunk)'.66
Adapun istilah وت
ل ب dalam BSu1 dan istilah ablaut dan األ
apophony dalam BSu2 memiliki padanan istilah yang banyak
pada masing-masing bahasanya, berikut ini peneliti cantumkan
padanan-padanan istilahnya:
Ablaut Vocalic alternation;
vowel gradation
بادل ي الت ت ائ ر( الص ي
غ )الت
63 Merriam Webster Dictionary, "Ablaut", diakses pada 26 Februari 2019
pukul 17:00 WIB <https://www.merriam-webster.com/dictionary/ablaut> 64 Merriam Webster Dictionary, "Apophony", diakses pada 09 April 2019
pukul 17:50 WIB <https://www.merriam-webster.com/dictionary/apophony> 65 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 1. 66 Dendy Sugono (Pim. Red.), dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat, h. 3.
41
Ablaut Gradation ي ت ائ درج الص الت
Ablaut Internal Inflexion;
Introflexion
ي ل اخ ر يف الد ص الت
Ablaut Internal Modification ي ل اخ يل الد د ع الت
Ablaut Internal Change ي ل اخ ر الد يغ الت
Dari berbagai padanan dalam BSu1 dan BSu2 di atas, padanan
istilah dalam BSa hanya mengenal satu istilah saja yaitu ablaut.
Hal itu dikarenakan budaya dan kaidah dalam BSa belum familiar
terhadap gejala bahasa ablaut dan juga karena gejala bahasa
ablaut banyak terdapat dalam bahasa fleksi saja67, mengingat
bahasa Indonesia adalah bahasa aglutinasi.68 Adapun kata praktik
atau praktek, telur atau telor, apotek atau apotik, dll. yang
dianggap sebagai gejala bahasa ablaut dalam BSa69 kemudian
disanggah dengan menyebut kata-kata tersebut sebagai variasi
fonologis saja bukan ablaut.70
Dengan begitu, istilah وت
ل ب dalam BSu1 atau ablaut األ
dalam BSa yang merupakan serapan dari istilah ablaut dalam
BSu2 (lebih tepatnya dari bhs. Jerman) dianggap memiliki
kesepadanan konsep makna karena baik BSu1 maupun BSa
67 Sumber Kompas cetak, "Gejala Bahasa Ablaut" diakses pada 26
Februari 2019 pukul 18:05 WIB <https://www.wisma-bahasa.com/praktik-
dan-apotek/> 68 Syamsul Hadi, Kata-Kata Arab dalam Bahasa Indonesia (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2015), h. 6. 69 <https://www.wisma-bahasa.com/praktik-dan-apotek/> 70 Dedy Ari Asfar, "Telur dan Telor Pengamat Bahasa", diakses pada 26
Februari 2019 pukul 18:34 WIB
<https://www.kompasiana.com/dedy.ari.asfar/551f4794a33311a633b66646/tel
ur-dan-telor-pengamat-bahasa>
42
hanya menyerap istilah dalam BSu2 saja, terlebih dalam BSa
sendiri belum didapati padanan yang tepat dan sesuai.
Bsa BSu2 BSu1 No
Monolingual Monoglot;
Monolingual;
Unilingual
ةلغ
ي ال حاد
.2 األ
Istilah ةلغ
ي ال حاد
dalam BSu1 memiliki konsep makna األ
yang sama dengan istilah dalam BSu2 maupun BSa. Hal itu
karena istilah ini sudah dikenal luas sebagai padanan kata
monolingual seperti disebut dalam OAD.71 Adapun dalam MD
istilah ةلغ
ي ال حاد
ر عنه بلغة واحدة فقط، أو من bermakna األ معب
'[1] menggunakan satu bahasa 72يعرف أو يستخدم لغة واحدة فقط
saja; [2] orang yang mengetahui atau menggunakan satu bahasa
saja'.
Adapun istilah 'monoglot, monolingual, dan unilingual'
dalam BSu2 masing-masingnya merupakan sinonim. Namun,
antara satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan kategori
makna. Istilah monolingual dan unilingual memiliki kesamaan
makna pada kategori makna 'knowing or using a single language
(mengetahui atau menggunakan satu bahasa)', sedangkan pada
monolingual yang berkategori makna 'a person who knows or
71 Tressy Arts, dkk, Oxford Arabic Dictionary (Britania Raya: Oxford
University Press, 2014), h.7. 72 al Ma‘any daring, "Al Uhadiy Al Lughah", diakses pada 18 Februari
2019 pukul 09:17 WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/ ي اد اللغ ة-األ ح />
43
uses only a single language (seseorang yang tahu atau
menggunakan satu bahasa saja)' disinonimkan dengan istilah
monoglot73 yang sering juga dibedakan jumlahnya dengan istilah
polyglot.
Sedangkan dalam budaya BSa, istilah yang digunakan dan
dikenal hanya istilah monolingual saja. Karena, dalam KL, istilah
monoglot74 dan unilingual75 ini hanya dirujuk saja ke istilah
monolingual tanpa diberi makna khusus. Sedangkan dalam
KBBI, istilah monoglot dan unilingual belum dimasukkan
sebagai entri kata.
Istilah monolingual sendiri bermakna '[1] mampu atau
biasa memakai satu bahasa saja; [2] bersangkutan dengan atau
mengandung satu bahasa; mis. kamus monolingual'.76 Atas dasar
penjelasan tersebut, maka istilah monolingual yang merupakan
serapan secara langsung dari BSu2 dianggap sepadan dengan
istilah ةلغ
ي ال حاد
,dalam BSu1 dan istilah monoglot األ
monolingual, dan unilingual dalam BSu2.
Bsa BSu2 BSu1 No
Abreviasi;
Kependekan
Abbreviation تصار
دام االخ خ ت
اس )ب
مة( ل ض حروف الك بع
3.
73 WikiDiff, "Unilingual vs Monolingual - What's the difference?" diakses
12 Maret 2019 pukul 14:41 WIB
<https://wikidiff.com/unilingual/monolingual> 74 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 140. 75 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 223. 76 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 157.
44
Dalam MD, Istilah صار ت ,memiliki arti abbreviation اال خ
abstraction, shortening, summarization, dll.77 Sedangkan dalam
OAD istilah صار ت bermakna 'abbreviation' dan disinonimkan اال خ
dengan kata 78.اختزال Atau dalam KM, kata صار ت bermakna اال خ
'ikhtisar, ringkasan' yang jika ditambahkan ب menjadi صار ت باال خ
maknanya menjadi 'dengan singkat, pendek kata'.79 Dalam
penjelasannya, istilah صار ت dalam BSu1 dijelaskan dengan اال خ
klausa مة ل ض حروف الك دام بع
خ ت
اس yang bermakna 'menggunakan ب
beberapa huruf saja dalam sebuah kata'.
Sejalan dengan itu, istilah abbreviation dalam BSu2
bermakna [1] singkatan; kependekan, [2] perpendekan.80 Dari
istilah dalam BSu2 inilah yang kemudian diserap dengan
penyesuaian ejaan dan lafal ke dalam BSa menjadi 'abreviasi'.
Abreviasi dalam KL adalah proses morfologis berupa
penanggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi
leksem sehingga terjadi bentuk baru yang berstatus kata.
Abreviasi ini menyangkut penyingkatan, pemenggalan, akronimi,
77 al Ma‘any daring, "Al Ikhtishar", diakses pada 19 Februari 2019 pukul
12:10 WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/ار ت ص خ .</ال 78 Tressy Arts, dkk, Oxford Arabic Dictionary, h. 227. 79 Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia
(Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h. 343. 80 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta:
Gramedia, 2003), h. 1.
45
kontraksi, dan lambang huruf.81 Abreviasi disebut pula sebagai
kependekan yang merupakan hasil proses pemendekan.82
Sedangkan istilah abreviasi yang menyangkut
penyingkatan, pemenggalan, akronimi, kontraksi, dan lambang
huruf menampilkan sebagian huruf saja dalam sebuah kata juga.
Salah satu contoh dari penyingkatan, mis. DKI dari Daerah
Khusus Ibukota, dll. (dan lain-lain). Dari contoh tersebut,
pemendekan hurufnya diambil dari huruf pertama setiap kata.
Dengan begitu, istilah صار ت dalam BSu1, istilah abbreviation اال خ
dari BSu2 yang kemudian diserap dalam BSa menjadi 'abreviasi'
dianggap memiliki kesepadanan makna.
Bsa BSu2 BSu1 No
Tingkat Perbandingan;
Tingkat Superlatif;
Perbandingan Lebih;
Tingkat Komparatif
Superior
Comparison;
Degree of
Comparison
ل ي ض ف م الت س .4 ا
Istilah ل ي ض ف م الت س dalam BSu1 adalah nomina derivatif ا
dari fi'il madhi tsulatsi berwazan (أفعل) yang menunjukkan dua
hal berserikat dalam sifat tertentu, namun salah satunya memiliki
nilai lebih.83 Istilah ل ي ض ف م الت س ini bisa berbentuk superlatif dan ا
81 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 1. 82 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 118. 83 Hagar Moharam, "Syarh Dars Ism al Tafdhil bil Amtsilah", diakses pada
14 Maret 2019 pukul 21:36 <https://www.almrsal.com/post/534407>.
46
komparatif84 yang ditandai dengan wazan أفعل untuk muzakkar
dan wazan فعلى untuk muannats85 atau berasal dari fi'il-fi'il yang
secara langsung boleh dibentuk fi'il ta'ajjub.86 Sedangkan dalam
BSu2, tingkat perbandingan ini memiliki tiga tingkat
perbandingan yaitu positive degree (tingkat positif), comparative
degree (tingkat komparatif), dan superlative degree (tingkat
superlatif).87
Adapun istilah superior comparison dalam BSu2
berdasarkan makna leksikalnya superior berarti 'ulung, unggul,
tinggi'88 sedangkan comparison berarti 'perbandingan'.89 Dalam
indeks KL istilah superior comparison ini dipadankan dengan
istilah perbandingan lebih.90 Dan istilah 'perbandingan lebih'
memiliki makna 'bentuk komparatif dari ajektiva dan adverbia
yang menunjukkan bahwa sesuatu mempunyai kualitas lebih
daripada yang lain'.91 Kualitas lebih daripada yang lain tersebut
bisa bermakna lebih tinggi atau lebih rendah.
84 al Ma‘any daring, "Ism Al Tafdhil", diakses pada 19 Februari 2019 pukul
10:57 WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/ م ي ل-ا س التف ض />. 85 Wakid Yusuf, "Nahwu Sharaf (26) Isim Tafdhil" diakses pada tanggal 19
Februari 2019 pukul 01:13 WIB
<https://wakidyusuf.wordpress.com/2017/03/21/nahwu-sharraf-26isim-
tafdhil/> 86 Fitrotul Ainurrohmah, "Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Arab dan
Bahasa Inggris serta Metode Pengajarannya (Perspektif Analisis Kontrastif)".
(Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,
2013), h. 15. 87 Fitrotul Ainurrohmah, "Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Arab dan
Bahasa Inggris serta Metode Pengajarannya...", h. 19-21. 88 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, h. 569. 89 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, h. 132. 90 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 308. 91 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 188.
47
Sedangkan dalam BSa, istilah 'perbandingan lebih'
memiliki kemiripan makna (sinonim) dengan istilah 'tingkat
komparatif' yang maknanya adalah tingkat yang menyatakan
suatu kualitas atau keadaan lebih tinggi atau lebih rendah dalam
hubungan dengan titik tertentu.92 Kedua istilah ini biasa ditandai
dengan kata 'lebih' sebagaimana penggunaan dalam BSu1 yang
sudah dijelaskan sebelumnya.
Kemudian, istilah degree of comparison dalam BSu2
berarti tingkatan perbandingan.93 Dan didapati pula dalam KL
dengan istilah 'tingkat perbandingan' yang maknanya yaitu
klasifikasi atas ajektiva dan adverbia yang menandai tingkat
dalam proses, sifat, ukuran, hubungan, dsb.94 Istilah tingkat
perbandingan ini lebih umum dibanding dengan istilah
perbandingan lebih dan tingkat komparatif di atas, sehingga
istilah tingkat superlatif yang memiliki makna 'tingkat yang
menyatakan kualitas atau keadaan yang paling tinggi atau paling
rendah yang dipandang dari sudut titik tertentu'95 dapat tercakup
di dalamnya.
Sehingga, dari penjelasan di atas, istilah tingkat
perbandingan yang tercakup di dalamnya istilah perbandingan
lebih, tingkat komparatif, dan istilah tingkat superlatif dapat
dianggap sepadan dengan istilah ل ي ض ف م الت س dalam BSu1 dan ا
92 Dendy Sugono (Pim. Red.), dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat, h. 1469. 93 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, h. 132. 94 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 243. 95 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 243.
48
istilah superior comparison dan degree of comparison dalam
BSu2.
Bsa BSu2 BSu1 No
Polisemi Polysemy; Multiple
Meaning
نى ع د امل عد
.5 ت
Dalam OAD, istilah نى ع د امل عد
ini dapat dipadankan ت
secara langsung menjadi polisemi96 yang makna leksikalnya
berasal dari kata د عد yang bermakna 'diversity, multi-, poly-'97 ت
dan نى ع yang berarti 'sense, meaning, signification'98 dan sudah امل
diserap dalam BSa menjadi makna. Adapun unsur makna terkecil
disebut dengan sem.99 Istilah lain dalam BSu1 yang merupakan
padanan istilah polysemy yaitu istilah ي ظ ف راك الل ت
yang berarti اال ش
'memungkinkan satu kata memiliki lebih dari satu makna'100
Sedangkan istilah polysemy dalam BSu2 merupakan kata
serapan dari bahasa Latin yang terdiri dari bentuk terikat poly- +
sēma yang artinya having multiple meanings101 (memiliki
96 Tressy Arts, dkk, Oxford Arabic Dictionary, h. 564. 97 al Ma‘any daring, "Ta'addud", diakses pada 17 Februari 2019 pukul
17:01 WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/ت ع دد/>. 98 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, h. 650. 99 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 216. 100 al Ma‘any daring, "Al Isytirak Al Lafdziy", diakses pada 17 Februari
2019 pukul 14.10 WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/ اك ت ر ش -ال
ي .</اللف ظ 101 Merriam Webster Dictionary, "Polysemy", diakses 17 Februari 2019
pukul 12:11 <https://www.merriam-webster.com/dictionary/polysemy#h1>.
49
beragam makna). Dalam BSa, istilah polysemy sudah diserap
secara langsung menjadi polisemi yang memiliki arti pemakaian
bentuk bahasa seperti kata, frase, dsb. dengan makna yang
berbeda-beda.102 Istilah yang diserap ke dalam BSa tersebut
mengikuti struktur dalam bahasa Latin dengan menyesuaikan
ejaan bentuk terikat poly- yang bermakna 'banyak atau
berkelebihan'103 menjadi poli- + 'sem' sebagai unsur makna
terkecil104 menjadi -semi, polisemi.
Berdasarkan penjelasan di atas, istilah نى ع د امل عد
dalam ت
BSu1 dan istilah polysemy atau multiple meaning memiliki
padanan dalam BSa dengan istilah polisemi yang merupakan kata
serapan langsung dari BSu2.
Bsa BSu2 BSu1 No
Uraian Kalimat;
I'rab
Parsing اإلعراب
ة(ل ل الجم ي ل
تح )ب
6.
Istilah راب ع dalam BSu1 memiliki makna 'perubahan اإل
yang terjadi di akhir kalimat baik secara lafaz maupun dikira-
kirakan disebabkan perbedaan amil yang menyertainya'.105
Sedangkan dalam MD istilah راب ع dijelaskan sebagai اإل
102 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 197. 103 Tim Redaksi BIP, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.., h. 115. 104 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 216. 105 Muhammad bin Daud As-Sanhaji, Matn Al-Ajurrumiyah (Semarang: Al
Alawiyyah), h. 3.
50
'penjelasan fungsi gramatikal yang sesuai dengan kedudukannya
dalam sebuah kalimat'.106 Dari penjelasan tersebut, dapat
dipahami bahwa istilah راب ع merupakan istilah di bidang اإل
sintaksis atau gramatikal yang memiliki dua makna sekaligus
yaitu terkait proses yang menyangkut analisis kalimat untuk
menentukan fungsi gramatikal serta hasil perubahan nomina,
pronomina, ajektiva, verba, dsb yang disebabkan unsur-unsur
tertentu yang menyertainya.
Adapun dalam BSu2, istilah راب ع dipadankan dengan اإل
kata parsing yang akar katanya adalah parse yang berarti
'menguraikan (kalimat)'.107 Sedangkan dalam BSa, dikenal istilah
'uraian kalimat' yang merupakan terjemahan dari kata parse
tersebut. Dalam BSa, istilah 'uraian kalimat' dimaknai sebagai
latihan tata bahasa dengan mendeskripsikan kalimat dan kata
berdasarkan kategori dan fungsi, seperti nomina, persona, subyek,
dsb.108 Padanan istilah راب ع lainnya dalam BSa adalah kata اإل
i'rab itu sendiri yang merupakan kata serapan secara langsung
dari istilah BSu1 tersebut. Istilah i'rab memiliki makna 'infleksi
dengan desinens.109 Namun, istilah i'rab ini belum dimasukkan
sebagai entri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sehingga
masih ditulis secara kursif.
106 al Ma‘any daring, "Al I'rab", diakses pada 23 Februari 2019 pukul 18:00
WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/اب ع ر .</اإل 107 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, h. 419. 108 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 251. 109 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 96.
51
Bsa BSu2 BSu1 No
Konsonansi Consonance سجان ي الت ت
و الص 7.
Istilah ي ت و س الص
جان س memiliki makna leksikal الت
جان الت
yaitu homogeneity, homogeneousness110 (kehomogenan111,
bersejenis112) dan ي ت و bermakna 'yang bersuara, yang الص
berbunyi'.113 Adapun istilah ي ت و س الص
جان dalam MD Arab الت
merupakan istilah yang digunakan dalam bidang ilmu balagah
dan secara langsung diartikan sebagai 'pengulangan pada satu
bunyi atau lebih dalam kalimat yang berurutan seperti kalimat
dalam syair'.114 Di dalam Al-Qur'an contoh-contoh سجان الت
ي ت و juga sering didapati, seperti dalam surah Taha pada ayat الص
(64, 66, 68) yang pelafalannya serupa, meskipun tekanan
suaranya tidak sesuai tetapi mendekati.115
Adapun dalam BSu2, istilah ي ت و س الص
جان dipadankan الت
dengan istilah consonance yang artinya yaitu pengulangan bunyi
110 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, h. 141. 111 Google Translate, "Homogeneity", diakses pada 21 Februari 2019
pukul
21:37<https://translate.google.co.id/#view=home&op=translate&sl=en&tl=id
&text=homogeneity> 112 Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir.., h. 214. 113 Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir.., h. 801. 114 al Ma‘any daring, "Baynahuma Tajanus Kabir", diakses pada 22 Januari
2019 pukul 14:31 WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/ -تجانس-بينھما
.</كبير115 Umar Muhammad Bahadzan, Al Janib Al Fanniy fi Qashas Al Qur'an Al
Karim. (Beirut: Dar Al-Ma'mun li Turats), h. 179.
52
konsonan yang seringkali terjadi di awal atau permulaan kata.116
Pengertian lainnya consonance dimaknai sebagai bunyi yang
menyenangkan yang disebabkan oleh pengulangan bunyi
konsonan dalam kalimat, frasa, atau dalam puisi. Biasanya
pengulangan ini terjadi di akhir kata, tetapi juga dapat ditemukan
dalam sebuah kata atau di awalnya.117
Berdasarkan penjelasan tersebut, didapati istilah rima
dalam BSa memiliki kesepadanan makna dengan istilah-istlilah
dalam BSu1 maupun BSu2 di atas yang maknanya yaitu
'pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak
maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan'.118 Lebih lanjut,
dalam pencarian wacana intertekstual, peneliti menemukan
bahwa di dalam rima ada istilah yang lebih khusus lagi, seperti
aliterasi, asonansi,119 dan konsonansi.120
Di sini, istilah aliterasi merupakan bidang sastra yang
bermakna [1] sajak awal (untuk mendapatkan efek kesedapan
bunyi); [2] pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang
116 Maria Howard, "Consonance, Assonance, and Repetition: Definitions &
Examples" diakses pada 22 Januari 2019 pukul 14:32 WIB
<https://study.com/academy/lesson/consonance-assonance-and-repetition-
definitions-examples.html> 117 YourDictionary, "Examples of Consonance", diakses pada tanggal 22
Januari 2019 pukul 14:45 WIB
<https://examples.yourdictionary.com/examples-of-consonance.html>. 118 Dendy Sugono (Pim. Red.), dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat, h. 1174. 119 Eko Mandala Putra, "Aliterasi dan Asonansi pada Puisi", diakses pada
22 Januari 2019 pukul 14:57 WIB <https://mandala991.wordpress.com/tugas-
kuliah/aliterasi-dan-asonansi-pada-puisi/>. 120 Dosen Pendidikan 2, "Rima dalam Puisi" diakses pada 22 Februari 2019
pukul 08:29 WIB <https://www.dosenpendidikan.com/rima-dalam-puisi-
pengertian-jenis-contoh/>
53
berurutan.121 Sedangkan istilah asonansi yang merupakan kata
serapan dari assonance bermakna 'persamaan bunyi vokal pada
kata' sesuai dengan makna leksikalnya. Asonansi dalam BSa
bermakna perulangan bunyi vokal dalam deretan kata;
purwakanti.122 Adapun istilah konsonansi berarti pengulangan
bunyi konsonan yang berdekatan yang mengapit vokal yang
berbeda, digunakan dalam puisi untuk mencapai efek tertentu.123
Dari penjelasan di atas terjadi interferensi (tumpang-tindih
makna). Namun, dalam situs www.dosenpendidikan.com istilah-
istilah tersebut dapat dibedakan sesuai dengan penggunaannya
yaitu sebagai berikut:
a. Rima aliterasi yaitu persamaan bunyi pada awal kata, contoh:
sedu sedan.
b. Rima asonansi yaitu persamaan bunyi vokal pada kata,
contoh: ketekunan kegemukan.
c. Rima konsonansi yaitu persamaan bunyi konsonan pada kata,
contoh: kocar kacir.124
Dengan begitu, padanan yang dianggap paling tepat untuk
istilah ي ت و س الص
جان dalam BSu1 dan istilah consonance dalam الت
BSu2 adalah istilah konsonansi dalam BSa.
121 Dendy Sugono (Pim. Red.), dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat, h. 41. 122 Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Terbaru, (Gita
Media Press, 2011), h. 75. 123 Dendy Sugono (Pim. Red.), dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat, h. 727. 124 Dosen Pendidikan 2, "Rima dalam Puisi" diakses pada 22 Februari 2019
pukul 08:30 WIB <https://www.dosenpendidikan.com/rima-dalam-puisi-
pengertian-jenis-contoh/>.
54
Bsa BSu2 BSu1 No
Personifikasi Externalization;
Personification
يد س ج .8 الت
Istilah يد س ج yang dijelaskan dalam MD sebagai istilah الت
dalam kajian ilmu Balagah yang bermakna perubahan pikiran dan
perasaan menjadi objek fisik dan tindakan konkret untuk
menyikapi alam seolah-olah seperti orang yang sedang
mendengar dan merespons.125
Lebih lanjut, dalam kajian intertekstual, peneliti
menemukan bahwa kata يد س ج bersinonim dengan kata الت
يم س ج يص dan dibedakan dengan kata الت خ
ش
Namun dalam 126 .الت
MD (Arab-Inggris) kata يد س ج salah satu maknanya adalah الت
personification.127 Juga disebutkan dalam kamus Al-Ashry, kata
يد س ج diterjemahkan dengan 'pen-jasad-an, personifikasi, dan الت
inkarnasi'.128
Istilah personifikasi sendiri dalam BSa merupakan kata
serapan langsung dari BSu2, personification. Istilah
125 al Ma‘any daring, "Al Tajsid Arab-Arab", diakses pada 22 Februari
2019 pukul 08:45 WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/يد س .</التج 126 Zahra Mutafailah, "Al Tajsid wa Al Tasykhish", diakses pada 22
Februari 2019 pukul 09:25 <http://alfaseeh.com/vb/showthread.php?t=77693>. 127 al Ma‘any daring, "Al Tajsid Arab-Inggris", diakses pada 17 Februari
2019 pukul 11:42 WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/يد س .</التج 128 Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab
Indonesia Cetakan Kedelapan, (Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 1998), h.
411.
55
personification berarti penjelmaan dan pengejawantahan129
serupa dengan makna personifikasi atau prosopopoeia dalam BSa
yaitu semacam gaya bahasa kiasan (baca: majas) yang
menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak
bernyawa seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan.130 Sedangkan
dalam KL, personifikasi berarti penggambaran benda mati yang
seolah-olah hidup, misal dalam kalimat Daun melambai-
lambai.131
Dari penjelasan tersebut, maka didapati istilah يد س ج الت
dalam BSu1 dan istilah personification dalam BSu2 merupakan
padanan yang tepat dan sesuai dengan istilah personifikasi dalam
BSa yang juga merupakan kata serapan langsung dari BSu2.
Bsa BSu2 BSu1 No
Labialisasi Lip Rounding;
Labialization
ن تي ف
ر الش ي و
د .9 ت
Kata ر ي و د ن dalam BSu1 dari ت تي
ف
ر الش ي و
د merupakan ت
bentuk masdar dari verba ر yang berarti 'act of making round132 دو
atau pembulatan dan pemutaran133'. Sedangkan kata ن تي ف
yang الش
129 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, h. 426. 130 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, h. 140. 131 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 191. 132 al Ma‘any daring, "Tadwir", diakses pada 26 Februari 2019 pukul 19:22
WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/ي ر .</ت د و 133 Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab
Indonesia Cetakan Kedelapan, h. 448.
56
berasal dari kata ةف
'yang berarti 'lip134 atau bibir135 الش
menggunakan bentuk dualis ن تي ف
ة yang berarti الش
ف
يا الش
العل
(bibir atas) dan ةف
ى الش
ل ف الس (bibir bawah).
Adapun istilah labialisasi merupakan kata serapan dari
BSu2 labialization yang dalam MWDD, istilah labialization
merupakan nomina yang berasal dari verba labialize yang artinya
'to make labial (untuk membuat labial)'.136 Labial sendiri yaitu
ajektiva yang digunakan dalam bidang linguistik untuk bunyi
bahasa yang berarti 'produced by using one or both lips137
(diproduksi oleh satu atau dua bibir)'. Dengan begitu,
berdasarkan makna tersebut, istilah labialization memiliki
kesepadanan makna dengan istilah dalam BSu1 ن تي ف
ر الش ي و
د .ت
Sedangkan dalam BSa, istilah yang dapat mewakili
konsep makna tersebut yaitu istilah labialisasi yang diserap
langsung dari istilah dalam BSu2, labialization. Adapun istilah
labialisasi dalam KL merupakan bidang fonetik yang dimaknai
dengan 'pembulatan bibir pada waktu vokal dihasilkan; mis.
bunyi yang dihasilkan pada awal kata ujud sering dilafalkan
134 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, h. 477. 135 al Ma‘any daring, "Al Syafah", diakses pada 27 Februari 2019 pukul
09:55 WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-id/الشف ة/>. 136 Merriam Webster Dictionary, "Labialization", diakses pada tanggal 06
Maret 2019 pukul 17:00 WIB <https://www.merriam-
webster.com/dictionary/labialization>. 137 Merriam Webster Dictionary, "Labial", diakses pada tanggal 06 Maret
2019 pukul 17:54 WIB <https://www.merriam-webster.com/dictionary/labial>.
57
menjadi [wujud]'.138 Dan istilah labial yang merupakan bentuk
ajektivanya juga dimasukkan sebagai lema dalam kamus tersebut
yang artinya '[1] terjadi karena penyempitan ruang antara bibir
atas atau gigi atas dengan bibir bawah; mencakup bunyi-bunyi
bilabial, labio-velar, dsb.; [2] bunyi yang terjadi demikian; mis.
[p, b, v, m], dsb.'139
Istilah labialisasi ini sering dibedakan dengan istilah
delabialisasi. Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan di atas,
istilah dalam BSu1 ن تي ف
ر الش ي و
د dan istilah labialization dalam ت
BSu2 yang kemudian dilakukan penyerapan secara langsung
dalam BSa menjadi labialisasi, dianggap memiliki kesepadanan
makna antara masing-masing konsep istilah pada tiap bahasa
tersebut.
Bsa BSu2 BSu1 No
Pemanjangan Fonem;
Geminasi; Bunyi
Kembar; Tasydid
Gemination ديد
ش الت
تابة( ي الك )ف
10.
Istilah dalam BSu1 د ي د ش
,ini bermakna 'gemination الت
doubling (of a consonant)'140 yang sudah dipadankan dalam
BSu2, gemination. Istilah gemination sendiri bermakna 'kembar,
138 Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 139. 139 Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 139. 140 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, h. 460.
58
rangkap, dobel'.141 Dalam MD, istilah د ي د ش
berarti الت
memberikan tanda syiddah yang dilambangkan dengan ( ) di atas
suatu huruf. Dan dalam penjelasan lainnya dalam bidang ilmu
tajwid, د ي د ش
berarti menahan bunyi suatu huruf kemudian الت
meluncurkannya dengan kuat, seperti bunyi ba'.142
Adapun dalam BSa, istilah BSu1 dan BSu2 tersebut
dipadankan dengan cara menyerap atau menginterpretasikannya
ke dalam istilah yang baru. Istilah pemanjangan fonem, geminasi,
bunyi kembar, dan tasydid merupakan padanan yang peneliti
dapatkan dalam penggunaan istilah BSa yang dianggap paling
sesuai dan tepat. Istilah geminasi yang merupakan serapan dari
istilah gemination dalam KL dirujuk kepada istilah 'pemanjangan
fonem'.143 Sedangkan makna dari pemanjangan fonem adalah
deretan fonem atau bunyi yang sama. Istilah ini biasanya
bersangkutan dengan pemanjangan konsonan144 (untuk dibedakan
dengan pemanjangan vokal).
Sedangkan makna dari istilah 'bunyi kembar' yaitu
konsonan yang terjadi dengan memperpanjangkannya kalau
bunyi itu malaran atau dengan memperpanjangkan waktu antara
implosi dan eksplosi dalam hal bunyi letupan.145 Bunyi letupan di
sini dihasilkan oleh tanda syiddah yang dalam BSu1
141 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, h. 265. 142 al Ma‘any daring, "Al Tasydid", diakses pada 15 Maret 2019 pukul
12:31 WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/التشديد/>. 143 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 71. 144 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 177. 145 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 39.
59
dilambangkan dengan ( ). Adapun istilah 'tasydid' sendiri sudah
diserap dalam BSa dengan makna 'tanda pada tulisan Arab ( )
untuk menyatakan huruf rangkap'.146
Dengan begitu, atas dasar penjelasan di atas, istilah BSu1
د ي د ش
istilah dalam BSu2 gemination, dan istilah dalam BSa ,الت
'pemanjangan fonem, geminasi, bunyi kembar, dan tasydid'
dianggap memiliki kesepadanan makna.
Bsa BSu2 BSu1 No
Diftong; Gugus
Vokal; Vokal
Rangkap Dua
Diphthong;
Vowel Cluster
ب رك
ت امل ائ .11 الص
Istilah ب رك
ت امل ائ merupakan istilah yang dikenal di الص
dalam bidang علم األصوات atau fonetik. Istilah ب رك
ت امل ائ الص
dikenal juga dengan istilah تا صائ ن yang dimaknai sebagai vokal ث
rangkap yang terdiri dari dua huruf vokal pendek atau dari satu
huruf vokal dan satu semivokal seperti bunyi /au/ dalam kata
now.147 Sedangkan menurut Al-Si'ran, Istilah ب رك
ت امل ائ الص
146 Dendy Sugono (Pim. Red.), dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat, h. 1408. 147 Muhammad Ali Al-Khuli, Madkhal Ila 'Ilm Al Lughah (Jordan: Dar Al
Falah, 2010), h. 38.
60
biasanya terjadi sebagai hubungan dua bunyi vokal yang menjadi
satu suku kata.148
Adapun istilah ب رك
ت امل ائ dipadankan dengan istilah الص
diphtong dan vowel cluster dalam BSu2. Kata diphtong bermakna
'diftong, harakat/ bunyi rangkap'149 yang manasudah diserap ke
dalam BSa dengan penyesuaian lafal dan ejaan menjadi 'diftong'.
Sedangkan istilah vowel cluster bermakna two or more adjacent
vowel letters150 (dua atau lebih huruf vokal yang berdekatan).
Dalam Echols dan Shadily, istilah vowel cluster tidak dijelaskan
secara satu kesatuan. Namun, dalam kata cluster sublemanya
menjelaskan istilah consonant cluster yang bermakna konsonan
rangkap151. Dalam hal ini, kata consonant sering dibedakan
dengan kata vowel atau vokal152, sehingga istilah vowel cluster
bisa diartikan juga sebagai vokal rangkap.
Kemudian padanan dalam BSa pun didapati istilah
'diftong, gugus vokal, dan vokal rangkap dua' yang dapat
mewakili konsep makna dari BSu1 dan BSu2. Istilah 'diftong'
dalam KL memiliki arti 'bunyi bahasa yang pada waktu
pengucapannya ditandai oleh perubahan gerak lidah dan
perubahan tamber satu kali, dan yang berfungsi sebagai inti dari
148 Mahmud Al-Si'ran, Ilm AlLughah: Muqaddimah Li Al Qari' al Arabiyy
(Beirut: Dar Al-Nahdhah Al-Arabiyyah), h. 176. 149 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, h. 183. 150 Johnson, Dale D., " Vowel Cluster-Phoneme Correspondences in 20,000
English Words", diakses pada 14 Maret 2019 pukul 12:37 WIB
<https://eric.ed.gov/?id=ED039092>. 151 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, h. 121. 152 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, h. 632.
61
suku kata, seperti [ay] pada [lambay], dsb.'153 Sedangkan istilah
'gugus vokal' didapat dari pencarian di dalam indeks KL dengan
kata kunci vowel cluster dalam BSu2 yang berarti 'kumpulan
beberapa vokal yang berlainan'.154 Dan dalam KL istilah 'vokal
rangkap dua' juga dijadikan sebagai entri kamus dengan maksud
untuk membedakan dari istilah triftong ataupun monoftong yang
pemaknaannya dirujuk langsung ke istilah diftong155.
Bsa BSu2 BSu1 No
Tanda Kutip;
Tanda Petik
Quotation Marks يص ص ن مات الت
.12 عل
Istilah يص ص ن مات الت
bermakna tanda kurung yang عل
terletak pada perkataan yang dikutip penulis.156 Sedangkan untuk
makna leksikalnya kata م
ةعل berarti mark, sign, atau token
(tanda)157 dan يص ص ن يص berarti quotation158 atau الت ص
ن مات الت
عل
dipadankan secara langsung dalam BSu2 dengan istilah quotation
marks.159 Dan dalam BSu2 istilah quotation marks diberi makna
langsung serangkai dengan arti tanda kutip atau tanda petik.160
153 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 49. 154 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 79. 155 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 257. 156 al Ma‘any daring, "Nashasha", diakses pada 16 Februari 2019 pukul
21:34 WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/نصص />. 157 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, h. 636. 158 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, h. 968. 159 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, h. 968. 160 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, h. 462.
62
Adapun istilah dalam BSa ' tanda kutip atau tanda petik'
merupakan terjemahan langsung secara leksikal dari BSu1
maupun BSu2. Istilah tanda kutip dalam KL dirujuk kepada
istilah tanda petik tanpa memberikan makna khusus. Adapun
makna tanda petik yaitu tanda yang dipakai antara lain untuk
mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan,
naskah, atau bahan tertulis. Kedua pasang tanda petik itu ditulis
sama tinggi di sebelah atas baris.161
Namun, dalam hal ini, budaya dalam BSu1 dan BSa
berbeda dalam melambangkan tanda kutip yang digunakan.
Untuk BSu1 menggunakan tanda kurung ((...)) pada sebuah
kutipan,162 sedangkan dalam BSa lazim menggunakan tanda petik
("...") untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis.163 Dengan begitu,
istilah يص ص ن مات الت
dalam BSu1 dan istilah quotation marks عل
dalam BSu2 dianggap sepadan dengan istilah dalam BSa yaitu
tanda kutip dan tanda petik, meskipun memiliki perbedaan bentuk
tandanya.
Bsa BSu2 BSu1 No
Kelimpahan;
Redundansi
Redundancy ةل ض
.13 الف
161 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 235. 162 al Ma‘any daring, "Nashasha", diakses pada 8 Januari 2019 pukul 23:
25 WIB <https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/نصص/>. 163 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 235.
63
Istilah ةل ض
dalam BSu1 bermakna 'yang lebih dari الف
cukup, sisa, bekas, surplus, kelebihan'.164 Adapun istilah ةل ض
الف
ini merupakan istilah yang sering digunakan dalam ilmu nahwu
atau gramatika dan sering dibedakan dengan istilah عمدة. Dalam
konteksnya, istilah ةل ض
merupakan suatu kata yang bisa saja ف
ditiadakan atau tidak digunakan, karena suatu kalimat sudah
dapat dipahami tanpa kehadirannya. Jika pun ada ةل ض
maka ,ف
akan menambah maknanya, contoh kalimat جاء زيد maknanya
sudah sempurna yaitu 'Zaid telah datang', sedangkan kalimat جاء
.hal tersebut menambah makna padahal bisa ditiadakan زيد راكبا
Adapun istilah عمدة keadaannya dalam suatu kalimat tidak akan
sempurna maknanya tanpa kehadirannya, seperti kata العبين
dalam ayat ين ب ع
نهما ال ض وما بي ر ماء واأل نا الس ق
ل 165.وما خ
Dalam BSu2, istilah ةل ض
dipadankan dengan istilah ف
redundancy. Adapun istilah redundancy menurut leksikal
164 al Ma‘any daring, "Fadhlah", diakses pada 15 Maret 2019 pukul 22:52
WIB <https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/فضلة/>. 165 Ejabat, "Ma Hiya Ism Fadhlah wa Ism 'umdah", diakses pada tanggal 15
Maret 2019 pukul 23:12 WIB <http://www.ejabat.co/9037/ -و-فضلة-اسم-ھي-ما
؟؟-عمدة-اسم >
64
bermakna [1] pleonasme; [2] kelebihan, redundansi.166 Dijelaskan
pula oleh Crystal bahwa fitur (suara, tata bahasa, dll.) dianggap
redundant (berlebihan) jika keberadaannya tidak diperlukan
untuk mengidentifikasi unit linguistik.167
Dan dalam istilah BSa, dikenal istilah 'kelimpahan' yang
artinya dalam KL yaitu jumlah informasi yang dikomunikasikan
melebihi jumlah minimum yang diperlukan. Bahasa
menggunakan kelimpahan untuk menjamin pemahaman yang
penuh. Alat-alat yang dipakai, misal pengulangan kata, atau
dalam bahasa Inggris penggunaan ciri-ciri gramatikal seperti
persesuaian jumlah.168
Namun, dalam berbagai referensi buku-buku linguistik,
istilah 'redundansi' sebagai kata serapan dari BSu2, redundancy,
banyak digunakan. Seperti dalam Chaer, istilah redundansi
diartikan sebagai 'berlebih-lebihan pemakaian unsur segmental
dalam suatu bentuk ujaran'.169 Atau dalam Moeliono yang
menyebut redundansi sebagai kelewahan yang berguna dalam
teks.170 Juga dalam bunga rampai disebutkan bahwa pengulangan
unsur yang sama merupakan suatu redundansi dari segi informasi.
Dan salah satu alat sintaksis untuk mengurangi taraf redundansi
166 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, h. 472. 167 David Crystal, A Dictionary of Linguistics and Phonetics. (UK:
Blackwell Publishing, 2008), h. 406. 168 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 117. 169 Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, h. 105 170 Anton Moeliono dan C. Ruddyanto, Kembara Bahasa: Kumpulan
Karangan Tersebar (Gramedia, 1989), h. 207.
65
itu adalah pelesapan atau elips, yaitu penghilangan unsur tertentu
dari satu kalimat atau teks.171
Atas penjelasan tersebut, istilah ةل ض
,dalam BSu1 الف
istilah redundancy dalam BSu2, dan istilah 'kelimpahan dan
redundansi' dalam BSa, dianggap memiliki kesepadanan makna
antara satu sama lainnya.
Bsa BSu2 BSu1 No
Titik Artikulasi;
Makhraj
Point of
Articulation
ت و رج الص .14 مخ
Istilah BSu1 ت و رج الص dalam DMWA memiliki arti مخ
kata terpisah. Kata رج bermakna place of exit atau articulation مخ
(of a sound)172 dan kata ت و bermakna suara atau bunyi.173 الص
Adapun, istilah رج تمخ و الص lebih dikenal dengan istilah مخرج
sebagai bahasan dalam ilmu tajwid. Di dalamnya dibahas الحروف
tentang lima tempat keluarnya huruf tersebut, yaitu jauf
171 Balai Penelitian Bahasa, "Bunga Rampai Hasil Penelitian Bahasa dan
Sastra, Masalah 9" (Balai Penelitian Bahasa, Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2005), h.
54. 172 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, h. 233. 173 al Ma‘any daring, "Shawt", diakses pada 16 Februari 2019 pukul 16:45
<https://www.almaany.com/ar/dict/ar-id/صوت/>.
66
(pangkal), halq (kerongkongan), lisan (lidah), syafatan (dua
bibir), dan khaisyum.174
Sedangkan istilah point of articulation dalam BSu2 berarti
titik atau tempat artikulasi.175 Istilah point of articulation dalam
DTL dipadankan dengan istilah مكان النطق ;نقطة النطق yang
maknanya yaitu anggota alat ucap statis yang berpartisipasi dalam
kegiatan pengucapan bunyi dengan disentuh atau didekati oleh
anggota alat ucap yang bergerak (artikulator).176
Adapun padanan istilah dalam BSa didapati istilah 'titik
artikulasi dan makhraj' atau dalam istilah lainnya juga bisa
disebut dengan artikulator pasif. Istilah titik artikulasi dalam KL
bermakna bagian dari rongga mulut yang dituju oleh artikulator
dalam proses penghasilan bunyi.177 Sedangkan istilah makhraj
merupakan kata serapan dari istilah dalam BSu1 رج yang sudah مخ
dimasukkan dalam entri KBBI yang berarti [1] daerah artikulasi,
dan [2] ketepatan ucapan.178
Dengan begitu, berdasarkan keterangan-keterangan
tersebut, istilah dalam BSu1 ت و رج الص yang dipadankan مخ
dengan istilah dalam BSu2 'point of articulation' memiliki konsep
174 Aiman Rusyd Al Suwait, Al Tajwid Al Mushawwar (Damaskus:
Maktabah Ibn Al Jazariy, 2011), h. 93. 175 U-Dictionary. Versi 4.0.9. 176 Muhammad Ali Al Khuli, A Dictionary of Theoretical Linguistics
English Arabic with an Arabic English glossary, (Lebanon: Libraire du Liban,
1991), h. 218. 177 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, h. 244. 178 Dendy Sugono (Pim. Red.), dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat, h. 863.
67
makna yang juga dianggap sepadan dengan istilah 'titik artikulasi
dan makhraj' dalam BSa.
Adapun selain itu, dari padanan istilah dan konsep
maknanya di atas, terdapat beberapa padanan istilah yang
memiliki konsep makna yang sama yaitu sebagai berikut:
Titik Artikulasi;
Makhraj
Position of
Articulation
ت و ق الص ط
ع ن ض
مو
رج( خ )امل
Artikulator Pasif;
Titik Artikulasi
Immovable Speech
Organs; Point of
Articulation
ر ي ق غ
ط ضاء الن ع
أ
ة كتحر
امل
Dari padanan-padanan istilah di atas terdapat istilah
artikulator pasif dalam BSa yang maknanya yaitu artikulator yang
tidak bergerak dalam memproduksi bunyi bahasa, seperti gigi
atas dan langit-langit keras.179 Dan makna itu serupa dengan
penjelasan dalam DTL terkait point of articulation.
Bsa BSu2 BSu1 No
Aksara;
Sistem Tulisan
Writing System تابة ام الك ظ .15 ن
Istilah تابة ام الك ظ dalam BSu1 memiliki makna leksikal ن
ام ظ تابة yang berarti system180 dan ن ,yang berarti [1] writing الك
179Abdul Chaer, Fonologi Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),
h. 125. 180 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, h. 978.
68
piece of writing, text; [2] script, writing system.181 Secara
terminologi istilah تابة ام الك ظ adalah jenis sistem simbol yang ن
menunjukkan ekspresi dan unsur-unsur yang ada dalam bahasa.182
Adapun istilah writing system yang berarti sistem tulisan dapat
dibagi menjadi dua jenis utama: yang mewakili konsonan dan
vokal (huruf), dan yang mewakili suku kata (suku kata),
meskipun beberapa melakukan keduanya. Ada sejumlah subdivisi
dari setiap jenis, dan ada klasifikasi yang berbeda dari sistem
penulisan di sumber yang berbeda.183
Dari penjelasan BSu1 dan BSu2 di atas, istilah aksara dan
sistem tulisan menjadi padanan yang tepat untuk mewakili
konsep makna keduanya. Istilah aksara secara etimologis berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu bentuk terikat "a-" 'tidak' dan
"kshara" 'termusnahkan'184 dimaknai sebagai [1] sistem tanda
grafis yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan sedikit
banyaknya mewakili ujaran; [2] jenis sistem tanda grafis tertentu,
misalnya aksara Pallawa, aksara Inka, dsb.; [3] huruf.185
Sedangkan istilah 'sistem tulisan' merupakan terjemahan langsung
181 Tressy Arts, dkk, Oxford Arabic Dictionary, h. 696. 182 Marefa, "Nizham Kitabah", diakses pada 24 februari 2019 pukul 11.23
WIB <https://www.marefa.org/ م_كتابةنظا >. 183 Omniglot, "Types of Wirting System" diakses pada 15 Maret 2019
pukul 11:39 WIB <https://www.omniglot.com/writing/types.htm>. 184 Wikipedia, "Aksara", diakses pada 25 Februari 2019 pukul 20:33 WIB
<https://id.wikipedia.org/wiki/Aksara>. 185 Dendy Sugono (Pim. Red.), dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat, h. 29..
69
secara leksikal dari BSu1 maupun BSu2 yang disinonimkan
dengan istilah abjad, aksara, dan huruf alfabet.186
Adapun istilah aksara atau sistem tulisan di sini seringkali
dipadankan dengan istilah تابة saja tanpa menyertakan kata الك
امظ 'sehingga istilah dalam BSa yaitu 'aksara, sistem tulisan ن
dianggap sepadan dengan istilah dalam BSu1 yaitu تابة ام الك ظ ن
atau تابة saja yang dalam kamus ini juga dipadankan ke dalam الك
BSa dengan istilah 'tulisan, huruf, dan aksara'. Dan juga dianggap
sepadan dengan istilah dalam BSu2 yaitu writing system yang
juga sering digunakan untuk mewakili ujaran.
186 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, "sistem tulisan" diakses
pada 25 Februari 2019 pukul 20:39 WIB
<http://tesaurus.kemdikbud.go.id/tematis/lema/sistem%2Btulisan>
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
padanan istilah linguistik dari Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al-Lughah
al-Hadȋts (Arab-Inggris) merupakan hasil dari kegiatan
pemadanan istilah yang dalam hal ini adalah melalui
penerjemahan, penyerapan, atau gabungan antara penerjemahan
dan penyerapan dengan memperhatikan kaidah umum
pembentukan istilah dan tata istilah (terminologi).
Kegiatan pemadanan istilah ini menggunakan konsep
penerjemahan (atau pemadanan) yang ditawarkan oleh Nida dan
Taber yaitu analisis-transfer-restrukturisasi yang setiap tahapnya
mesti menggunakan pendekatan intertekstual. Dengan begitu,
peneliti bisa mendapatkan padanan istilah linguistik yang sesuai
dan wajar dalam bahasa Indonesia (BSa) dengan mudah dan
efektif. Dalam penelitian kualitatif-deskriptif ini, pendekatan
intertekstual sangat berperan penting dalam proses pencarian
padanan istilah linguistik dari Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al-Lughah
al-Hadȋts (Arab-Inggris), karena konsep makna yang didapatkan
dari hasil membaca secara heuristis wacana intertekstual dapat
membantu peneliti -yang dalam hal ini sebagai instrumen
penelitian- dalam menemukan padanan yang sesuai dan wajar.
Adapun sebagaimana penjelasan di atas, hasil akhir dari
penelitian ini yaitu berupa padanan istilah linguistik dari kata atau
entri lema dalam Mu‘jam Musṯalahȃt ‘Ilm al-Lughah al-Hadȋts
72
versi Arab-Inggris yang berhasil ditemukan padanan yang sesuai
dan wajar dalam bahasa Indonesia. Padanan istilah linguistik
tersebut merupakan hasil dari proses pencarian padanan dengan
menggunakan teknik pemadanan istilah, diantaranya
penerjemahan, penyerapan, atau gabungan antara penerjemahan
dan penyerapan dan juga dengan menyesuaikan pada kaidah
umum pembentukan istilah atau terminologi.
B. Rekomendasi
Dalam upaya pemadanan istilah linguistik (Arab-Inggris-
Indonesia) ini, teknik pemadanan istilah dengan pendekatan
intertekstual merupakan teknik yang paling tepat dan efektif
untuk menemukan suatu padanan istilah dalam BSa. Oleh karena
itu, peneliti menyarankan untuk para penyusun kamus berikutnya
atau para penerjemah yang berfokus pada pencarian padanan
istilah agar menggunakan teknik pemadanan istilah dan tata
istilahnya. Selain itu, pemahaman yang mendalam terkait istilah
yang akan dicarikan padanannya serta penguasaan bidang yang
dikaji baik dari BSu maupun BSa menjadi suatu keharusan untuk
dapat menghasilkan padanan yang memiliki nilai keakuratan
yang tinggi.
73
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Al Khuli, Muhammad Ali. A Dictionary of Theoretical
Linguistics English Arabic with an Arabic English
glossary. Lebanon: Libraire du Liban, 1991.
Al Suwait, Aiman Rusyd. Al Tajwid Al Mushawwar. Damaskus:
Maktabah Ibn Al Jazariy, 2011.
Alfarisi, M. Zaka. Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia
(Strategi, Metode, Prosedur, Teknik). Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014.
Ali, Atabik dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
Arab Indonesia Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: Multi
Karya Grafika, 1998.
Al-Khuli, Muhammad Ali. Madkhal Ila 'Ilm Al Lughah. Jordan:
Dar Al Falah, 2010.
Al-Si'ran, Mahmud. Ilm AlLughah: Muqaddimah Li Al Qari' al
Arabiyy. Beirut: Dar Al-Nahdhah Al-Arabiyyah.
Arts, Tressy, dkk. Oxford Arabic Dictionary. Britania Raya:
Oxford University Press, 2014.
As-Sanhaji, Muhammad bin Daud. Matn Al-Ajurrumiyah.
Semarang: Al Alawiyyah, tanpa tahun.
Bahadzan, Umar Muhammad. Al Janib Al Fanniy fi Qashas Al
Qur'an Al Karim. Beirut: Dar Al-Ma'mun li Turats.
BIP, Tim Redaksi. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI) dan Pembentukan Istilah. Jakarta: Bhuana Ilmu
Populer, 2018.
74
Chaer, Abdul. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta,
2013.
Chaer, Abdul. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta, 2007.
Chaer, Abdul. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta, 2013.
Crystal, David. A Dictionary of Linguistics and Phonetics. UK:
Blackwell Publishing, 2008.
Djajasudarma, T. Fatimah. Metode Linguistik: Ancangan Metode
Penelitian dan Kajian. Bandung: Refika Aditama, 2006.
Echols, John M. dan Hassan Shadily. Kamus Inggris-Indonesia.
Jakarta: Gramedia, 2003.
Eneste, Pamusuk. Buku Pintar Penyuntingan Naskah Edisi Kedua
(Revisi). Jakarta: Gramedia, 2012.
Hadi, Syamsul. Kata-Kata Arab dalam Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2015.
Hidayatullah, Moch. Syarif. Seluk Beluk Penerjemahan Arab-
Indonesia Kontemporer. Tangerang Selatan: Alkitabah,
2014.
Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2010.
Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik Edisi Keempat.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Manzhur, Jamaluddin Muhammad Ibn Makram Ibn. Lisan al
‘Arab. Jil. 12. Beirut: Dar Sadir, 1990.
75
M.S, Mahsun. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi,
metode, dan Tekniknya edisi revisi. Jakarta: Rajawali
Press, 2012.
Moeliono, Anton dan C. Ruddyanto. Kembara Bahasa:
Kumpulan Karangan Tersebar. Jakarta: Gramedia, 1989.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2017.
Mufid, Nur dan Kaserun AS. Rahman. Buku Pintar Menerjemah
Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progressif, 2007.
Munawwir, Ahmad Warson. Al Munawwir Kamus Arab-
Indonesia. Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.
Nida, Eugene A. dan Charles R. Taber. The Theory and Practice
of Translation. Leiden: E.J.Brill, 1969.
Pena, Tim Prima. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Terbaru.
Gita Media Press, 2011.
Sayogie, Frans. Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa
Indonesia. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah, 2008.
Sugono, Dendy (Pim. Red.), dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2008.
Syihabuddin. Penerjemahan Arab Indonesia (Teori dan Praktek).
Bandung: Humaniora, 2005.
Taufiqurrochman, H.R. Leksikologi Bahasa Arab. Malang: UIN-
Malang Press, 2008.
Vinay, Jean-Paul dan Jean Darbelnet. "A Methodology for
Translation" penerj. Juan C. Sager dan M.J. Hamel.
76
Dalam The Translation Studies Reader, ed. Lawrence
Venutti, pen. ed. Mona Baker. London: Routledge, 2000.
Wehr, Hans. A Dictionary of Modern Written Arabic ed. J.Milton
Cowan third edition. New York: Spoken Language
Service, 1976.
Widyamartaya, A. Seni Menerjemahkan cetakan ke-18.
Yogyakarta: Kanisius, 2012.
Ya'qub, Emil. al Ma‘ajim al Lughawiyyah al ‘Arabiyyah
Badaˋatuhȃ wa Taṯawwuruhȃ. Beirut: Dar al ‘Ilm al
Malayin, 1985.
Jurnal:
Balai Penelitian Bahasa, "Bunga Rampai Hasil Penelitian Bahasa
dan Sastra, Masalah 9", Balai Penelitian Bahasa, Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, (2005).
Saehudin, Akhmad. "Tradisi Penyusunan Kamus Arab: Telaah
Kritis tentang Sejarah Leksikografi Arab", Jurnal Al-
Turāṡ, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, vol.11, no.2, (2005), h. 220-228.
Skripsi:
Ainurrohmah, Fitrotul. "Kalimat Perbandingan dalam Bahasa
Arab dan Bahasa Inggris serta Metode Pengajarannya
(Perspektif Analisis Kontrastif)". Skripsi, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta, 2013.
77
Anwar, Muhammad Saiful. "Kamus Istilah Elektronika Tiga
Bahasa". Skripsi, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN
Jakarta, 2019.
Website:
Al Maany daring, diakses pada 8 Januari 2019 pukul 12:10
WIB<https://www.almaany.com/>.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, "sistem tulisan"
diakses pada 25 Februari 2019 pukul 20:39 WIB
<http://tesaurus.kemdikbud.go.id/tematis/lema/sistem%2
Btulisan>
Dedy Ari Asfar, "Telur dan Telor Pengamat Bahasa", diakses
pada 26 Februari 2019 pukul 18:34 WIB
<https://www.kompasiana.com/dedy.ari.asfar/551f4794a
33311a633b66646/telur-dan-telor-pengamat-bahasa>
Dosen Pendidikan 2, "Rima dalam Puisi" diakses pada 22
Februari 2019 pukul 08:30 WIB
<https://www.dosenpendidikan.com/rima-dalam-puisi-
pengertian-jenis-contoh/>.
Ejabat, "Ma Hiya Ism Fadhlah wa Ism 'umdah", diakses pada
tanggal 15 Maret 2019 pukul 23:12 WIB
<http://www.ejabat.co/9037/ ؟؟-عمدة-اسم-و-فضلة-اسم-ھي-ما >
Eko Mandala Putra, "Aliterasi dan Asonansi pada Puisi", diakses
pada 22 Januari 2019 pukul 14:57 WIB
<https://mandala991.wordpress.com/tugas-
kuliah/aliterasi-dan-asonansi-pada-puisi/>.
Google Translate, diakses pada 21 Februari 2019 pukul 21:37
WIB <https://translate.google.co.id/>.
78
Imam Gunawan, "Metode Penelitian Kualitatif", diakses pada 29
November 2017 pukul 10:10 WIB
<http://fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2015/12/3_Metpen-Kualitatif.pdf,>
Johnson, Dale D., " Vowel Cluster-Phoneme Correspondences in
20,000 English Words", diakses pada 14 Maret 2019
pukul 12:37 WIB <https://eric.ed.gov/?id=ED039092>.
Marefa, "Nizham Kitabah", diakses pada 24 februari 2019 pukul
11.23 WIB <https://www.marefa.org/ نظام_كتابة >.
Maria Howard, "Consonance, Assonance, and Repetition:
Definitions & Examples", diakses pada 22 Januari 2019
pukul 14:32 WIB
<https://study.com/academy/lesson/consonance-
assonance-and-repetition-definitions-examples.html>
Merriam Webster Dictionary, diakses pada 26 Februari 2019
pukul 17:00 WIB <https://www.merriam-webster.com/>.
Omniglot, "Types of Wirting System" diakses pada 15 Maret
2019 pukul 11:39 WIB
<https://www.omniglot.com/writing/types.htm>.
Sumber Kompas cetak, "Gejala Bahasa Ablaut", diakses pada 26
Februari 2019 pukul 18:05 WIB <https://www.wisma-
bahasa.com/praktik-dan-apotek/>
Wakid Yusuf, "Nahwu Sharaf (26) Isim Tafdhil" diakses pada
tanggal 19 Februari 2019 pukul 01:13 WIB
<https://wakidyusuf.wordpress.com/2017/03/21/nahwu-
sharraf-26isim-tafdhil/>.
WikiDiff, "Unilingual vs Monolingual - What's the difference?"
diakses 12 Maret 2019 pukul 14:41 WIB
<https://wikidiff.com/unilingual/monolingual>
79
Wikipedia, "Aksara", diakses pada 25 Februari 2019 pukul 20:33
WIB <https://id.wikipedia.org/wiki/Aksara>.
Your Dictionary, "Examples of Consonance", diakses pada
tanggal 22 Januari 2019 pukul 14:45 WIB
<https://examples.yourdictionary.com/examples-of-
consonance.html>.
Zahra Mutafailah, "Al Tajsid wa Al Tasykhish", diakses pada 22
Februari 2019 pukul 09:25 WIB
<http://alfaseeh.com/vb/showthread.php?t=77693>.
Aplikasi:
U-Dictionary. Versi 4.0.9.
81
LAMPIRAN-LAMPIRAN
أ معجم مصطلحات علم اللغة
1
Instrumental;
Kasus Instruktif
Instrumental ي اآلل
Abjad; Alfabet Alphabet ة ي جد ب األ
Kreativitas;
Daya Cipta
Creativity داع ب ي اإل و غالل
Episemem Episememe يم يم بس اإل Ablaut Ablaut; apophony;
vowel gradation
وت
ل ب األ
Apostrof;
Tanda penyingkat
Apostrophe ف رو ت بوس
األ
Arah
Perkembangan
Drift ي و غ ر الل و
ط جاه الـت
ات
Arah Tulisan Writing Direction تابة جاه الك ات
Kesesuaian Pola Pattern Congruity مط ساق الن ات
Komunikasi Communication صال ت اإل
Kontak Bahasa Language contact ي و غصال الل
ت اإل
Prosedur Procedure راء اإل ج Bagian Kalimat Sentence parts ة
ل جم
زاء ال ج
أ
Penyuaraan Voicing;
vocalisation
هار اإل ج
Unilateral Unilateral ي ب الجان ي حاد
األ
Monofonemis Monophonemic م ي ن ي الفو حاد
أ
أ
معجم مصطلحات علم اللغة أ
2
Monolingual Monoglot;
Monolingual;
Unilingual
ةلغ
ي ال حاد
األ
Monosilabis;
Monosilabel
Monosyllabic;
Monosyllable
عط ق
ي امل حاد
األ
Monomorfemis Monomorphemic م ي رف و ي امل حاد
أ
Monosistemis Monosystemic امظ
ي الن حاد أ
Monosemi Monosemy ةل
ال ة الد ي حاد أ
Monolingualisme Monolingualism ةغة الل ي حاد
أ
Monosilabisme Monosyllabism ة ي ع ط ق
ة امل ي حاد
أ
Anafora Anaphora ة ي و ح ة الن
اإل حال
Frikatif;
Bunyi Geseran;
Bunyi Frikatif;
Spiran
Constrictive;
Fricative; Spirant
ي اك ك ت
ت اإل ح و ي الص
Sibilan;
Bunyi Desis
Groove Fricative;
Sibilant; Groove
Spirant; Whistling
Consonant
ي ر ي ف ي الص اك
ك ت
اإل ح
Makna Potensial Semantic
Potentialities;
Meaning Potential
ة ي ل
ال ت الد
ماال ت اال ح
Leksikon;
Kosakata;
Perbendaharaan
Kata
Vocabulary; Word
Count
مات ل ك صاء ال ح إ
Deklaratif Declarative ي بار اإل خ
مصطلحات علم اللغةمعجم أ
3
Ujian Bahasa Language Testing بار ت ي اال خ و
غ الل
Pemenggalan Clipping; Reduction زال ت اال خ
Abreviasi Abbreviation صار ت اال خ
Pengurangan
Vokal
Vowel Reduction ت ائ صار الص ت خ ا
Ketakkongruènan Incongruity ي ل
ال دى الد ف امل
ل ت
خ ا
Opsional Optional ي يار ت اإلخ
Performance;
Penampilan
Performance األداء
Partikel Particle; Form word األداة Subordinator Subordinator باع
ت داة اإل
أ
Partikel
Pengecualian
Exceptive Particle ناء ث ت
س داة اال أ
Konjungsi
Adversatif
Adversative
Conjunction
داة راكأ
د ت س اال
Artikel Takrif Definite article ر ي فع داة الت
أ
Artikel Tak Takrif Indefinite article ر ي ك ن داة الت
أ
Konjungsi;
Kata Hubung;
Kata Penghubung;
Kata Sambung
Relational Word ط ب داة الر أ
Konjungsi Ingkar Negative
Conjunction
ية اف ط الن ب داة الر
أ
Kata Tanya Interrogative word;
Question word
ؤال داة الس أ
Post-Posisi Post-Position رة تأخ
داة امل
األ
Partikel Ingkar Negative Particle ي ف داة الن أ
معجم مصطلحات علم اللغة أ
4
Kognisi Cognition راك اإلد Persepsi;
Persepsi Bahasa
Perception; Speech
Perception
ي م ل
راك الك اإلد
Kognitif Cognitive ي راك اإلد
Integrasi Integration ماج د اإل Artikel Articles ف ر ي
ع أدوات الت
ر ي ك ن والت
Konjungsi Conjunctions ط ب و الر ل أ دوات الوص
أ
Ideofon Ideophone ن و ف يو د اإل
Ideogram Ideogram يوگرام د اإل Kelantangan Loudness اع
ف ت ر تاا و لص
Ameliorasi Amelioration;
Elevation
نى ع اء امل
ق ت ر ا
Parataksis Parataxis داف ر اإل Parataktis Paratactic ي داف
ر اإل Delabialisasi Delabialisation;
Unrounding; Lip
Spreading
ر ي و د الت
ةزال إ
Denasalisasi Denasalisation ة ن الغ
ةزال إ
Diglosia;
Bilingualisme
Diglossia;
Bilingualism
ي و غواج الل د
ز اال
Koartikulasi Co-articulation واج د ز رجا
خامل
Dasar Base ساس األ
Akar; Dasar Root Base ي ر ساس الجذ
األ
مصطلحات علم اللغةمعجم أ
5
Substitusi Substitution;
Replacement
دال ب ت اال س
Komutasi Commutation ي ت و دال الص ب ت
اال س Substitusi Fonemis Phonemic
Substitution
دال ب ت ي اال س يم الفون
Paraplasme Paraplasm;
Paraplastic form
ة ي دال ب ت
اال س
Tanggapan Response جابة ت اال س
Metafora; Kiasan Metaphor; Figure of
speech
عارة ت اال س
Figuratif;
Metaforis
Metaphorical;
Figurative
ي عار ت اال س
Pemakaian
Idiomatis
Idiomatic Usage ي ح
ل ط مال اال ص ع ت
اال س
Katakresis;
Malapropisme
Catachresis;
Malapropism
ىء اط مال الخ ع ت
اال س
Pemakaian Bahasa
Harian
Colloquialism ة ي مال العام ع ت
س ا
Klausa Pengukuh Confirmatory clause ي ت ي ب ث هام الت ف ت
اال س Interogatif Interrogative ي هام
ف ت اال س
Malaran Continuant; Durative تو رار ي الص
م ت ي اال س
Pemuntiran data Elicitation اقط ن ت
اال س Keluarga bahasa;
Rumpun Bahasa
Language family;
family of languages;
linguistic group
ة ي و غرة الل س
األ
Elisi Elision قاط اإل س
معجم مصطلحات علم اللغة أ
6
Aferesis; Afesis Apheresis
(Aphaeresis)
ي ئ ت البد ائ قاط الص س إ
Aposiopesis Aposiopesis ي ق ط قاط الن اإل س
Gaya;
Gaya Bahasa
Style ب و ل س
األ
Hipokorisme Hypocorism ح ي ل م ب الت و
ل س
أ
Gaya Bahasa
Jurnalistik; Gaya
Bahasa Pers
Journalese ةحاف
ب الص و ل س
أ
Laminal Laminal ت األ
و ي الص ي سل Nomina;
Kata Benda; Ism
Substantive;Noun م اال س
Demonstrativa;
Ism Isyarat
Demonstrative ارةم اإل ش س ا
Perbandingan
Lebih
Superior
Comparison
ل ي ض ف م الت س ا
Nomina tak
terbilang
Uncountable noun س ن م الج
س ر ا ي غ
د دو ع امل
Nomina Bernyawa Animate Noun م الحي س ا Nomina Konkret Concrete noun ات
م ذ س ا
Kata Sifat;
Adjektiva
Substantival adjunct ةف م الص اال س
Nomina Insan Human noun ل م العاق س ا
Nomina Terbilang Count noun ي م العد اال س
Nama diri;
Ismul ‘Alam
Proper name; Proper
noun مم العل س ا
Nomina Tak Insan Non-human noun م س لا رالعاق ي غ
مصطلحات علم اللغةمعجم أ
7
Jenis; Genus;
Nama Jenis
Gender Noun س ن ج
ل ن ل
بي م امل اال س
ه ت يغ ص ب
Ism Marfu‘ Nominative noun ع و ف ر
م امل اال س
Nomina Predikatif Predicate
Nominative
نداال س م امل س
Matronim Matronymic م ن اال س تق م شامل
م م األ اس
Nomina terbilang Count Noun; Unit
Noun
د دو ع م امل اال س
Toponimi Toponymy;
Toponymic
انم مك س ا
Patronim Patronymic م ب اال س ى األ
ل ب ا سو
نامل
Pronomina Relatif;
Ism Mausul
Relative pronoun م س ل ا صو و امل
Nomina Atributif Noun adjunct ت ع م الن اال س Kelas Kata;
Kelas Kategorial
Caste ن ف ماء الص س
أ
Nominal Nominal ي م اال س
Predikasi Predication ناد اإل س Dental Dental ي نان
س األ
Dentolabial;
Labiodental
Dentolabial;
Labiodental
ي و ف
ي الش نان
س األ
Isyarat; Sinyal Signal ارة اإل ش
Polisemi Polysemy ي ظ ف راك الل ت
اال ش
Derivasi Derivation اقق ت
اال ش
معجم مصطلحات علم اللغة أ
8
Parasintetis;
Parasinteton
Parasynthesis;
parasyntheton;
parasynthetic
Derivation
ق واص الل اق ب
ق ت
اال ش
Kérata Basa;
Etimologi Rakyat;
Reinterpretasi;
Adaptasi
Folk etymology;
Popular etymology
ي ب ع اق الش
ق ت
اال ش
Derivasi Balik Back formation;
Inverse Derivation
ي س اق العك
تق
اال ش
Penyebaran
Makna
Radiation;
Irradiation
عاع اإل ش
Akar; Radikal Radical; Root ل ص األ
Asal; Etimon Etymon مة ل ل الك ص
أ
Pembaruan Ejaan Spelling Reform ةئ ج
ه ح الت
ل ص إ Bunyi-Bunyi Oral Buccal Sounds; Oral
Sounds
ة / ي م وات الف ص
األ
ة ي مو الف
Penegasan Emphatics مة خ فوات امل ص
األ
Lenis; Pelenisan Lenis; Lenition ت ام عاف الص ض إ
Rangka; Pola Frame; Pattern ار اإل ط
Rangka Substitusi Substitution Frame دال ب ت ار اال س
ط إ
Pemanjangan
Kompensatori
Compensatory
Lengthening
ة ي يض و ع ة الت
ال اإل ط
Velarisasi Velarisation باق اإلط
Keteraturan Regularity راد ط اإل
Pelepasan Release ت و ق الص
ل ط إ
مصطلحات علم اللغةمعجم أ
9
Pelepasan Cepat Instantaneous
Release
ي ق اآلن
ل اإل ط
Atlas Bahasa Linguistic Atlas ي و غس الل
ل ط األ
Atlas Dialek Dialect Atlas هجات س الل
ل ط أ
Iẕhȃr Manifestation هار اإل ظ
Rekomposisi Recomposition مة ل ناء الك عادة ب إ
Rekonstruksi
Dalam
Internal
reconstruction
عادة ي إ ل اخ ب الد ي ك ر الت
Rekonstruksi Reconstruction ي و غب الل ي ك ر
عادة الت إ
Parafrasa Paraphrase;
Reshaping
ةياغ
عادة الص إ
Uraian Kalimat;
I'rab
Parsing راب ع اإل
Alat Ucap Organ of speech;
Speech Organs
ق ط ضاء الن ع
أ
Artikulator Pasif;
Titik Artikulasi
Immovable Speech
Organs; Point of
Articulation
ر ي ق غ
ط ضاء الن ع
أ
ة كتحر
امل
Artikulator;
Artikulator Aktif
Articulator; Movable
Speech Organs
ة كتحر
ق امل
ط ضاء الن ع
أ
Hambatan Closure ق
ل اإل غ
Hambatan Luar Outer Closure ي ار ج ق الخ
ل
اإل غ
Anggapan Supposition راض ت ف اال
Monoftongisasi Monophthongisation ب رك
ت امل ائ راد الص
ف إ
Peminjaman;
Pinjaman
Borrowing; Loan راض ت ق اال
معجم مصطلحات علم اللغة أ
10
Pinjam Terjemah Loan Translation;
Calque
جمة ر الت راض ب ت
ق اال
Pinjaman Fonemis Phonemic Loan ي م ي ن راض الفو ت
ق اال
Peminjaman
Gramatikal
Grammatical
Borrowing
ي و ح راض الن ت
ق اال
Kehematan Economy صاد ت ق اال
Intrusi Intrusion ت و حام الص ق إ
Bahasa Minoritas Linguistic Minority ة ي و غة الل ي
لق األ
Area Area م ي ل ق اإل
Pemerolehan
Bahasa
Language
Acquisition
ةغساب الل ت
ك ا
Akrofoni Acrophony يا ن و ف رو
ك األ
Akustik Acoustic ي ت وس
ك األ
Akustika Acoustics ايك ت
وس ك األ
Ambiguitas Ambiguity باس ت ل اال
Istilah
Kekerabatan
Kinship terms رابةاظ الق
ف ل أ
Alfabet Alphabet باء ف ل األ
Alfabetis Alphabetic ة ي بائ ف ل األ
Aksara Kiril Cyrillic Alphabet ة ي بائ ف ل ةاأل ي ل
ي ر ي الس
Abjad Fonetis Phonetic Alphabet ة ي ت و ة الص ي بائ
ف ل األ
International
Phonetic Alphabet
(IPA)
International
Phonetic Alphabet
ة ي ت و ة الص ي بائ
ف ل األ
ة ي العامل
Abjad Fonemis Phonemic Alphabet ة ي م ي ن ة الفو ي بائ
ف ل األ
مصطلحات علم اللغةمعجم أ
11
Abjad Romawi;
Abjad Latin
Roman Alphabet ة ي ن ي ت
ة الل ي بائ
ف ل األ
Alotagma Allotagma وتاگمال األ
Aloton Allotone ن و وت
ل األ
Alosem Alloseme م ي وس ل األ
Alofon Allophone; Phonetic
variant
ن و وف
ل األ
Alofonis Allophonic ي ن و وف
ل األ
Alograf Allograph راف وگ
ل األ
Alomorf Allomorph;
Morpheme alternant
ف ومور ل األ
Alomorf Zero Zero Allomorph ر ف ف الص ر ومو
ل األ
Anterior; Frontal Anterior; Frontal ي مام األ
Buta Huruf Illiteracy ة ي م األ
Produktif Productive ي تاج ن اإل
Produktivitas Productivity ة ي تاج ن اإل
Difusi Diffusion ارش ت
ن اال
Penyebaran
Sinonim
Radiation of
Synonyms
ات ف راد
تار امل
ش ت
ن ا
Sendi Transition ةالق ت
ن اال
Sendi Buka Open Transition توحة ف ة امل
الق ت
ن اال
Antropolinguistik Anthropological
linguistics
ة ي و غيا الل وج
روبول
ث ن األ
Hambatan Dalam Inner Closure ي ل اخ باس الد ح ن اال
معجم مصطلحات علم اللغة أ
12
Peyorasi Degeneration
of Meaning;
Pejoration
نى ع اط امل
ط ح
ن ا
Luncuran Glide ق
ز ال ن ي / اال ق
ز ال
ن اال
Luncuran Akhir Off-glide ي ال ق ت
ن ي اال ق
ز ال
ن اال
Luncuran Awal Initial Glide ي ئ ي البد ق
ز ال
ن اال
Luncuran Awal On-glide ىء ي الباد ق
ز ال ن اال
Luncuran Akhir Final (off-) glide ي هائ ي الن ق
ز ال
ن اال
Oklusi Occlusion داد س ن اال
Hentian; Oklusif Stop; Occlusive ي داد س ن اال
Pisahan Split ارط ش
ن اال
Leburan;
Peleburan
Fusion هار ص ن اال
Enklisis Enclisis ي وائ ض ن اال
Pelepasan Lateral Lateral release ي ب ق الجان
ل ط ن اال
Letupan Burst; Explosion جار ف ن اال
Letupan Nasal Nasal plosion ي ف نجار األ ف
ن اال
Letupan Lateral Lateral plosion جار ف ن ي اال ب الجان
Hirup Implosion ي ل اخ جار الد ف ن اال
Eksplosif Explosive ي جار ف ن اال
Plosif; Bunyi
Letupan
Plosive ت ام ي الص جار ف
ن اال
Hentian Ingresif Suction stop ي صاص ت م ي اال جار ف
ن اال
Implosif Implosive ي ل اخ ي الد جار ف ن اال
Oklusif Tak
Beraspirat
Unaspirated stop ي س ف ر الن ي
ي غ جار ف
ن اال
مصطلحات علم اللغةمعجم أ
13
Ejektif Ejective ز مو ه ي امل جار ف
ن اال
Tenues Tenues موس ه ي امل جار ف
ن اال
Model Model جذ مو
ن األ
Pengawasuaraan Devoicing ماس ه اإل Pita Suara Vocal bands; Vocal
chords (cords)
ة ي ت و ار الص
ت و األ
Umlaut Umlaut ت و
ل وم األ
Ontogeni Ontogeny ن ي ج تو ن و األ
Brakilogi Brachylogy ف حذ
ال جاز ب
ي اإل Isofon Isophone ون
سوف ي
األ
Isoglos Isogloss وسل سوگ ي
األ
Isoleks Isolex س ك سول
ي األ
Isomorf Isomorph ف سومور ي األ
Ritme Rhythm اعق ي اإل
Performatif;
Ritmik
Performative ي اع ق اإلي
Ikonis Iconic ي ن قو ي
األ
معجم مصطلحات علم اللغة أ
14
ب معجم مصطلحات علم اللغة
15
Raban Babbling ةبأ البأ
Prefiks
Derivasional
Augment ة ي ف ر ة الص ئ الباد
Paragog;
Swarabakti Akhir
Paragogue ـوگ
الباراگ
Paroksiton Paroxytone تون ي س الباروك
Pasigrafi Pasigraphy يا راف گ ي الباس
Varian Bebas Free variants ة ل الحر البدائ Proto-onset Proto-onset ي البدائ Frasa Apositif Appositive Phrase البدل Aposisi Apposition ة ي البدل Alternasi; Replasif;
Substitusi
Alternation;
Replacement;
Replacive
يل البد
Bentuk Dasar Basic Alternant ي ساس يل األ البد
Parafrasa Pro-phrase يرة ب ع يل الت بد
Proverba Pro-verb ل ع يل الف بد Saling
Menghindarkan
Mutually Exclusive ع ان يل امل البد
Bentuk Kembar Doublets ن
يل البد Perancangan Programming مجة البر Proparoksiton Pro-paroxytone تون س
البروباروك
ب
معجم مصطلحات علم اللغة ب
16
Prominen Prominence البروز Delabialisasi Unrounding ط البس
Delabialisasi Lip Spreading ن تي ف
ط الش بس
Post-vokalis Post-vocalic ت ائ د الص بع Retorika Rhetoric ابة
ط و الخ
ة أ
غ
البل
Faring Pharynx م عو البل
Faringal Pharyngeal ي م عو
البل
Diatesis;
Bina'
Voice ناء الب
Struktur Fonemis;
Sistem Bunyi
Phonemic Structure ي م ي ن ناء الفو الب
Diatesis Pasif Inactive Voice هول مج ل ناء ل الب
Struktur Structure ية ن الب
Struktur Batin Underlying
Structure; deep
Structure; deep
grammar
ة ي ن ية الباط ن الب
Struktur Semantis Semantic Structure ة ي ل
ال ية الد ن الب
Struktur Lahir;
Struktur
Permukaan
Surface Structure ة ي ح ط ية الس
ن الب
Struktur Batin Underlying
Structure; deep
Structure; deep
grammar
ة ق ي ية العم
ن الب
ب معجم مصطلحات علم اللغة
17
Morfologi Morphology مة ل ية الك
ن ب
Struktur Frasa Phrase Structure ة ي م ظ ية الن
ن الب
Strukturalisme Structuralism ة ي يو ن الب
Wilayah Pusat Focal Area رة البؤ
Polifoni Polyphony يا ن فو ي ل
البو Lingkungan Environment ة
ئ ي الب
Diksi Diction البيان Interdental Interdental ي نان
س ن األ بي
Antarvokal Intervocalic ن تي ائ ن الص بي
معجم مصطلحات علم اللغة ب
18
ت معجم مصطلحات علم اللغة
19
Satelit; Tabi' Satellite ع اب الت
Penyebaran
Sinonim
Radiation of
Synonyms
ي عاع ير اإل ش ث
أ الت
ات ف راد
مت
ل ل
Etimologi Etymology ل ي ث أ الت
Glotokronologi Glottochronology ي و غخ الل ي ار
الت
ي صائ اإل ح
Diakronis Diachronic ي خ ي ار
الت Tagma Tagma مة
اگ الت
Lengkap; Komplet Perfect ام الت Nasalisasi Nasalization ف ي ن
أ الت
Aksen Sengau Nasal twang ف ي ن أ الت
Tipologi;
Klasifikasi
Tipologis
Typology يا ج و بول اي الت
Alternasi Alternation بادل الت Ablaut Vocalic alternation;
vowel gradation
بادل ي الت ت ائ الص
Simplifikasi;
Penyederhanaan
Simplification يط س ب الت
Subordinasi Subordination ة ي بع
الت Konsonansi Consonance ي ت
و س الص جان الت
ت
معجم مصطلحات علم اللغة ت
20
Alat Ucap; Rongga
pada Alat Ucap
Cavities of Speech
Organs
م
لضاء الك ع
يف أ جاو
ت
Inovasi Innovation يد د ج الت
Abstraksi Abstraction ر يدج الت
Segmentasi Segmentation م
لة الك
ئ ز
ج ت
Partitif Partitive ي ز يئ ج الت
Personifikasi Externalization يد س ج الت
Pengolahan (Data) Collation;
Gathering
يع م ج الت
Rongga Hidung Nasal cavity ي ف نيف األ و
ج الت Rongga Pasif Passive cavity ت اب
يف الث و
ج الت Rongga Mulut Mouth Cavity م
يف الف و
ج ت
Rongga Mulut Buccal cavity ي م يف الف و
ج الت Rongga Mulut Oral cavity ي مو
يف الف و
ج الت Rongga
Supraglotal
Supraglottal cavity ق و يف ما ف و
ج الت
مار ز امل Kata Usang;
Obsolet; Arkais
Fixation; Fossilized
Word
ر حج الت
Determinasi Determination يد د ح الت
Realisasi Realization;
Representation
يق ق ح الت
Realisasi;
Aktualisasi;
Manifestasi
Actualization ت و يق الص ق ح ت
Penyempitan Faucalization; يق ل ح الت
ت معجم مصطلحات علم اللغة
21
Faring;
Faringalisasi
Pharyngealization
Analisis Analysis يل ل ح الت
Analisis Kesilapan Error Analysis اءط
خيل األ ل
ح ت
Analisis Konstituen
Terdekat
Immediate
constituent analysis
ات ن و
كى امل
ل يل إ ل
ح الت
رة باش امل
Metanalisis Metanalysis ي ن ي م
خ يل الت ل
ح الت Analisis Prosodi Multi-dimensional
Phonology;
Prosodic Analysis
ز ي ي ر ط يل الت ل
ح الت
Analisis Kontrastif Contrastive
Analysis
ي ابل ق يل الت ل
ح الت
Analisis Tagmemik Tagmemic
Analysis
ي يم ـگم يل الت ل
ح الت
Analisis Distribusi Distributional
Analysis
ي ع ي ز و يل الت ل
ح الت
Analisis Makna;
Analisis Semantik
Semantic Analysis ي ل
ال يل الد ل ح الت
Analisis Untaian String Analysis ي ل س ل يل الس ل
ح الت Analisis Wacana Logotactics;
Discourse Analysis
ي ياق يل الس ل
ح الت
Analisis
Spektrograf
Spectral Analysis ي بق يل الط ل
ح الت
Analisis Komponen Componential
Analysis
ر ي يل العناص ل ح الت
Analisis Fonologis Phonological ي وج ول
يل الفون ل
ح الت
معجم مصطلحات علم اللغة ت
22
Analysis
Analisis Fonemis Phonemic Analysis ي م ي ن يل الفو ل
ح الت Analisis Bahasa Linguistic Analysis ي و
غيل الل ل
ح الت Leksis Lexis ي ظ
ف يل الل ل
ح الت Analisis Soalan Item Analysis ي رد
ف يل امل ل
ح الت Analisis
Gramatikal
Grammatical
Analysis
ي و ح يل الن ل
ح الت
Analisis Wacana Discourse Analysis ص يل الن ل ح ت
Palatalisasi Palatalization;
Softening
يك ن ح الت
Transposisi;
Pengalihan
Conversion;
Switching
ل حو الت
Pinjam Ubah Loan Shift ي راض ت ق ل اال حو الت
Fonemisasi Phonemization م ي ن و ى ف
ل ل إ
حو الت Pergeseran Makna Semantic Shift ي ل
ال ل الد حو الت
Pergeseran
Tataran
Rank Shift بة ت ل الر حو
ت
Pergeseran Vokal Vowel Shift ت وائ ل الص حو ت
Pergeseran
Konsonan
Consonant Shift ت وام ل الص حو
ت
Pergeseran Bunyi Sound Shift ل حو ي الت ت و الص
Pergeseran Bahasa Language Shift ي و غ ل الل حو الت
Pergeseran Makna Shift of Meaning نى ع ل امل حو
ت
Pergeseran Fungsi;
Transposisi
Functional Shift;
Transmutation
ي ف ي ل الوظ حو الت
ت معجم مصطلحات علم اللغة
23
Nominalisasi Nominalization م ى اس ل ل إ
ي و ح الت
Transformasi
Sederhana
Simple
Transformation
ط ي ل البس ي و ح الت
Vokalisasi Vocalization ىل ت إ ام
ل الص ي و ح ت
ت صائ Alih Kode Code Switching ام
ظ
ي الن ل ف ي و
ح الت
ز ي م الر
Transformasi
Serempak
Complex
Transformation
د عق ل امل ي و
ح الت
Transformasi
Opsional
Optional
Transformation
ة ي يار ت ة اال خ
ل ي و
ح الت
Transformasi
Wajib
Obligatory
Transformation
ة ي زام ل ة اإل
ل ي و
ح الت
Netralisasi Neutralization د ي ي ح الت
Disimilasi Dissimilation فالخ الت
Disimilasi Jauh Distant
Dissimilation
د تباع ف امل
الخ الت
Penyempitan
Makna
Specialisation of
Meaning
نى ع ص امل ي ص
خ
ت
Perencanaan
Bahasa
Language Planning ي و غط الل ي ط
خ الت
Peredaman Damping ف ي ف خ الت
Interferensi;
Tumpang Tindih
Interference;
Overlapping
لداخ الت
Ablaut Gradation ي ت ائ درج الص الت
معجم مصطلحات علم اللغة ت
24
Ablaut Kuantitatif Quantitative
Gradation
ي م درج الك الت
Penahapan Staging درج ي الت حل ر امل
Ablaut Kualitatif Qualitative
Gradation
ي ع و درج الن الت
Latih Runtun Pola Pattern Drill ماط نى األ
ب عل ر ي
د الت Latih Runtun Pola Structure Drills ة ي يو
ن بات الب ي ر
د الت Labialisasi Labialization ر ي و
د الت Labialisasi Lip Rounding;
Labialization
ن تي ف
ر الش ي و
د ت
Retrogresif Retrogressive ي راجع الت
Urutan Order ب ي ت ر الت
Perjenjangan Grading ي ج درب الت ي ت ر
الت
Urutan Kata Word Order مات ل ب الك ي ت ر
ت
Urutan Kata Bebas Free Word Order مات الحر ل ب الك ي ت ر
ت
Penerjemahan;
Terjemahan;
Alih Bahasa
Translation جمة ر الت
Penerjemahan
Otomatis
Automatic
Translation;
Machine
Translation
ة ي جمة اآلل ر الت
Penerjemahan
Faktual
Pragmatic
Translation
ة ي جمة البراگمات ر الت
ت معجم مصطلحات علم اللغة
25
Penerjemahan
Harfiah; Metafrasa
Literal Translation;
Metaphrase
ة ي ف جمة الحر ر الت
Penerjemahan
Lisan
Interpreting ة ي و ف
جمة الش ر
الت
Umpan Balik Feedback ع ي ج ر الت
Sinkope Syncope
(Syncopation)
ي م الوسط ي خ ر الت
Frekuensi Frequency د رد الت
Tanda Baca Punctuation م ي ق ر الت
Konstruksi;
Struktur
Construct;
Construction;
Structure
ب ي ك ر الت
Sintesis Synthesis ب ي ك ر الت
Konstruksi
Predikatif
Predicative
Construction
ي ناد ب اإل س ي ك ر
الت
Sintesis Wicara Speech Synthesis وات ص ب األ ي ك ر
ت
Konstruksi
Koordinatif
Co-ordinative
Construction
ق تناس ط امل ب ب الر ي ك ر
ت
Konstruksi
Konektif;
Sindeton
Connective
Construction;
Syndetic
Construction;
Syndeton
ي ط ب ب الر ي ك ر
الت
Konstruksi
Eksosentris
Exocentric
Construction
ز ي ك مر
ب الل ي ك ر
الت
Neksus Nexus ط راب تب امل ي ك ر
الت
معجم مصطلحات علم اللغة ت
26
Bentuk Turunan Transform ل حو ب امل ي ك ر
الت
Konstruksi
Endosentris
Endocentric
Construction
ز ي ك ر
ب امل ي ك ر
الت
Konstruksi
Sintaksis
Syntactic
Construction
ي م ظ ب الن ي ك ر
الت
Diftongisasi Diphthongization ت ائ ة الص ي ب ي ك ر
ت
Pengodean Encoding ز ي م ر الت
Sinkronis Synchronic ي زامن الت
Isosilabisme Isosyllabism ي من ي الز ساو
الت
ع اط مق
ل ل
Hierarki; Deret Hierarchy;
Sequence
سل سل
الت
Penamaan Apellation;
Naming
ية م س الت
Label Pemakaian Usage Label مال ع ت ية اال س م
س ت
Onomatope Onomatopoeia اةحاك
امل ية ب م
س الت
ة ي ت و الص
Isomorfisme Isomorphism ي يو ن ابه الب
ش
الت
Ibarat Simile ه ي ب ش
الت
Identifikasi Bahasa Identification of
Languages
ات غة الل ي يص هو خ
ش
ت
Pemanjangan
Fonem; Geminasi;
Bunyi Kembar;
Tasydid; Amalgam
Gemination;
Doubling
د ي د ش
الت
ت معجم مصطلحات علم اللغة
27
Divergensi Dialectalisation هجاتى ل
ل ة إ
غب الل ع
ش
ت
Forman Formant ي ج و ل امل ي ك
ش
الت
Gangguan; Bising Noise; Slur ش ي و ش
الت
Tasrif; Fleksi;
Infleksi
Accidence;
Flection; Inflection
ر يفص الت
Deklinasi Declension م ر يف اال س ص
ت
Deklinasi Lemah Weak Declension م ر يف اال س ص
ت
يف ع الض
Konjugasi Conjugation عال فر يف األ
ص ت
Infleksi Tematis Radical Inflexion;
Thematic Inflexion
ي ر ر يف الجذ
ص الت
Ablaut Internal Inflexion;
Introflexion
ي ل اخ ر يف الد ص الت
Fleksional;
Infleksional
Flectional
Inflectional
ي ر يف ص الت
Subkategorisasi Subcategorisation ي ع ي ر ف يف الت ن
ص الت Klasifikasi Areal;
Klasifikasi
Geografis
Areal
Classification;
Geographical
Classification
ي راف يف الجغ ن
ص الت
Frasa Word Group;
Phrase
يرة ب ع الت
Frasa Nominal Nominal Phrase;
Noun Cluster;
Noun Phrase
ة ي م يرة اال س ب
ع الت
معجم مصطلحات علم اللغة ت
28
Frasa
Interjeksional
Interjectional
Phrase
ة ي ب عج يرة الت ب
ع الت
Frasa Perangkai
Sumbu
Relator-axis Phrase ةل ه الجم ب يرة ش ب
ع ت
Frasa Adverbial Sentence Adverbial ة ي ف ر يرة الظ ب
ع الت Frasa Verbal Verbal Phrase ة ي ل
ع يرة الف ب ع الت
Frasa Eksosentris Exocentric Phrase ة ي ز ك مر
يرة الل ب
ع الت Frasa Endosentris Endocentric Phrase يرة ب
ع ةالت ي ز ك ر
امل
Frasa Predikatif Predicate Phrase ند س يرة امل ب
ع الت Pertuturan
Ekspresif
Expressive ي ير ب ع الت
Seruan; Interjeksi Exclamation;
Interjection
ب عج الت
Kalimat Seruan Exclamatory ي ب عج الت
Multilingualisme Multilingualism اتغد الل عد
ت
Polisemi Multiple Meaning نى ع د امل عد
ت
Ketransitifan;
Transitivitas
Transitivity ية د ع الت
Modifikasi;
Perwatasan
Modification يل د ع الت
Ablaut Internal
Modification
يل د ع ي الت ل اخ الد
Arabisasi Arabization ر يبع الت
Definisi Definition ر يفع الت
Definisi Ostensif Ostensive
Definition
ارة ش اإل ر يف ب
ع الت
ت معجم مصطلحات علم اللغة
29
Definisi Nominal Nominal Definition ر ح الش ر يف ب
ع الت Definisi Riil Real Definition ي يق ر يف الحق
ع الت Generalisasi Generalization دة اع
يم الق م
ع ت
Perluasan;
Perluasan Makna
Expansion نى ع يم امل م
ع ت
Umpan Balik Feedback عة اج ية الر ذ غ الت
Umpan Balik
Auditoris
Auditory Feedback عة اج ية الر ذ غ الت
ة ي ع م الس Umpan Balik
Kinestetis
Kinaesthetic
Feedback
عة اج ية الر ذ غ الت
ة ي العضل Perubahan
Alofonis;
Perubahan Fonetis
Allophonic Change ي ن و ف و
لر األ ي
غ الت
Ablaut Internal Change ي ل اخ ر الد يغ الت
Perubahan Makna Semantic Change;
Vocabulary
Change
ي ل
ال ر الد يغ الت
Umlaut Vowel Mutation وائ ت ر الص يغ ت
Mutasi; Perubahan
Bunyi
Mutation; Phonetic
Change; Sound
Change
ي ت و ر الص ي
غ الت
Perubahan Bunyi
Terbatas
Dependent Sound
Change;
Conditional Sound
Change
ع اب ي الت ت
و ر الص يغ الت
Perubahan Bunyi Unconditional ر ي ي غ ت
و ر الص يغ الت
معجم مصطلحات علم اللغة ت
30
Tak Terbatas Sound Change ط رو ش امل
Perubahan Bunyi
Tak Terbatas
Sporadic Sound
Change
ر ي ي غ ت
و ر الص يغ الت
ر د ط امل
Perubahan
Fonemis
Phonemic Sound
Change
ي ت و ر الص ي
غ الت
ي يم الفون Perubahan
Fonemis
Phonological
Change
ي ج و ل و
ن ر الفو ي
غ الت
Perubahan
Fonemis
Phonemic Change ي م ي ن ر الفو ي
غ الت
Perubahan
Fonemis
Phonemic Change ي ت و ام الص
ظ
ي الن ر ف يغت
ةغل ل
Perubahan Bunyi
Terbatas
Combinatory
SoundChange
ر امل ي
غ طالت رو
ش
ت و للص Perubahan
Leksikal
Lexical Change ي جم ع ر امل ي
غ الت
Perubahan
Sintaktis
Syntactic Change ي م ظ ر الن ي
غ الت
Kerata Basa;
Etimologi Rakyat
Folk Etymology غ طالت ب ف الر ائ
ير الز ي
Saling Pengertian Mutual
Intelligibility
تبادلاهم امل
ف الت
Penegasan Emphasis م ي خ ف الت
Pencabangan Branching ع ي ر ف الت
Oposisi Privatif Privative
Opposition
ي ف الن ابل ب ق الت
ت معجم مصطلحات علم اللغة
31
Kontras Fonemis Phonemic Contrast ي م ي ن ابل الفو
ق الت
Pengedepanan Fronting م ي د ق الت
Deklaratif Declarative ر يي ر ق الت
Pemendekan Shortening ر ي ص ق الت
Pemendekan
Kompensatori
Compensatory
Shortening
ي يض و ع ر الت ي ص
ق الت
Penyukuan Syllabification ع ي ط ق الت
Koda Coda ةل ي ف
ق مق الت ل عل
ط
Pembatasan
Seleksi
Selection
Restriction
يار ت د اال خ ي ي
ق ت
Komplementasi Complementation املك الت
Amplifikatif;
Augmentatif
Amplificative;
Augmentative
ير ي ب ك الت
Taktik Tactics ك ي ت ك الت
Rekursif Recursiveness رار ك الت
Bicara Speaking ملك الت
Tagmem Tagmeme يم م اگ يم / الت م
گ الت
Tagmemik Tagmemics ة ي يم م اگ ة / الت ي يم م
گ الت
Parasintesis Parasynthesis ي ب ي ك ر
ين الت و
ك الت
Komposisi Composition مات ل ين الك و
ك ت
Konvergensi Convergence ي ق
ل الت Eufemisme Euphemism ف ي ط
ل الت
Gagap Stammer مث ع
ل الت
Asimilasi Assimilation لماث الت
Diferensiasi Differentiation يز ي م الت
معجم مصطلحات علم اللغة ت
32
Pengenalan Wicara Speech
Recognition
م
لز الك ي ي
م ت
Simetri Symmetry ناسق الت Keselarasan Vokal Vowel Harmony ت وائ ناسق الص
ت
Kakofoni Cacophony ف ر الحرو ناف
ت
Kakofoni Cacophony ي ت و ر الص
ناف الت
Alternasi Alternation ناوب الت Alternasi Otomatis Automatic
Alternation
ي ائ ق ل ناوب الت الت
Alternasi
Gramatikal
Grammatical
Alternation
ي و ح ناوب الن الت
Aksentuasi; Aksen;
Tekanan
Accentuation
(Accent)
ير ب ن الت
Regularisasi Levelling يم ظ ن الت
Intonasi; Kadensa Cadence;
Intonation
يم غ ن الت
Purisme Purism ية ق ن الت
Pemolaan Simetris Symmetrical
Patterning
ي يط التناسق م التن
Variasi
Morfofonemis
Morphophonemic
Variation
ي ت و ع الص نو -الت
ي ف ر الص
Keanekaragaman
Bahasa
Variety in
Language
ةغي الل ع ف
نو الت
Varian Variants عات نو الت Diafon Diaphone;
Diaphoneme
ن و ف و
لعات األ نو
ت
ت معجم مصطلحات علم اللغة
33
Nunasi; Tanwin Nunation ين و ن الت
Ejaan Spelling ةئ ج
ه الت Ejaan Fonetis Phonetic Spelling ة ي ت
و ة الص ئ ج
ه الت Ejaan Spelling ية ج
ه الت Glotalisasi Glottalisation ز ي م
ه الت Keseimbangan Balance وازن الت Kongruensi;
Kesepadanan
Correspondence قواف الت
Konvergensi;
Standarisasi
Dedialectalisation;
Standardization
ي و غ يد الل ح
و الت
Distribusi Distribution يع ز و الت
Distribusi
Komplementer
Complementary
Distribution
ي امل ك يع الت ز
و الت
Ekstensi Extension ع وس الت Perluasan Makna Semantic
Extension
ي ل
ال ع الد وس الت
Perluasan
Morfologis
Morphological
Extension
ي ف ر ع الص وس الت
Perluasan Makna Widening
of Meaning
نى ع يع امل س
و ت
Penegasan Emphasis يد ك و الت
Derivasi Derivation ةل يد الجم ل
و ت
Generatif Generative ي يد ل و الت
معجم مصطلحات علم اللغة ت
34
ث معجم مصطلحات علم اللغة
35
Invariabel;
Konstan
Invariable; Invariant;
Constant
اب ت ي الث صرف العن
Rumpang dalam
Pola
Holes in The Pattern مط ي الن رات ف غ ث
Trisilabis Trisyllabic عط ق
ي امل ث
ل الث
Trilingualisme Trilingualism ة ي و غة الل ي ث
ل الث
Diptotos Diptote راب ع ي اإل نائ الث
Bisemi Bisemy ةل
ال ي الد نائ ث
Disilabis Disyllabic عط ق
ي امل نائ
الث
Pasangan Minimal Minimal Pair رى غ ة الص ي نائ
الث
Bilingualisme;
Kedwibahasaan;
Diglosia
Bilingualism;
Diglossia
ةغة الل ي نائ
ث
Retrofleksi Retroflexion سان رف الل
ي ط ن
ث
ث
معجم مصطلحات علم اللغة ث
36
ج معجم مصطلحات علم اللغة
37
Bilateral Bilateral
م ي الف ب ي جان
Lateral; Bunyi
Sampingan
Lateral ت و ي الص ب الجان
Paradigma Paradigm ر يفص ول الت جد
Tabulasi Tabulation ةول الجد
Radikal; Akar;
Asal
Radical; Root ر الجذ
Pangkal Stem ع ذ مةالج ل
ك ل ل
Kompositum
Pangkal
Stem Compound ب رك
ع امل
ذ الج
Tamber Timbre; Tone-colour الجر س Fragmen Fragment ة
ل ن الجم ء م
الجز Masyarakat
Bahasa Terpencil
Speech Island ة ي و غرة الل ي الجز
Geografi Bahasa Linguistic
Geography
ة ي و غيا الل راف
الجغ
Dialek Regional Dialect Geography;
Geographical Dialect
هجات يا الل راف
جغ
Pluralis Plural ع الجم Jamak Taksir Broken Plural ر ي س
ك ع الت جم
Sineresis Syneresis ن تي ائ ع الص جم
ج
معجم مصطلحات علم اللغة ج
38
Kalimat Sentence ةل الجم
Kalimat Dasar Basic Sentence ة ي ساس ة األ
ل الجم
Kalimat Tanya Interrogative
Sentence
ة ي هام ف ت
ة اال س ل الجم
Kalimat Tunggal Simple Sentence ةط ي ة البس
ل الجم
Kalimat Ekuatif Equational Sentence عادل ة الت ل جم
Kalimat Urutan Sequential Sentence ياق ة الس
ل جم
Kalimat Minor Minor Sentence;
Sentence Fragment
رى غ ة الص
ل الجم
Kalimat Turunan Transformed
Sentence
ةل حو
ة امل
ل الجم
Kalimat Majemuk Compound
Sentence; Multiple
Sentence
بة رك
ة امل
ل الجم
Kalimat Terikat;
Kalimat Bersusun
Bound Sentence;
Complex Sentence
دة عق ة امل
ل الجم
Kalimat Turunan Derived Sentence دة ولة امل
ل الجم
Kalimat Minor;
Kalimat Tak
Lengkap
Minor Sentence;
Non-Favourite
Sentence
صة اق ة الن
ل الجم
Kalimat Inti Kernel Sentence واة ة الن ل الجم
Kalimat
Eksistensial
Existential Sentence ة ي د ة الوجو
ل الجم
Aliterasi Alliteration ي ل
ل ه ت ناس اإل س الج
Asonansi Assonance ي ت ائ ناس الص الج
Jenis; Genus Gender س ن الج
ج معجم مصطلحات علم اللغة
39
Peregang Wicara Speech Stretcher م
ليد الك د م
هاز ت ج
Saluran Suara Articulatory System;
Vocal Tract
ق ط هاز الن ج
Bunyi Hambat Voice ر الجه Apodosis;
Klausa Akibat
Consequence Clause ر ط جواب الش
Penyimpangan
Puitis;
Ragam Puitis
Poetic Licence رورة جواز الض
ة ي ر ع الش
معجم مصطلحات علم اللغة ج
40
ح معجم مصطلحات علم اللغة
41
Tajam Sharp الحاد
Kasus Case ةوف الحال ح ي الن
Kasus Ablatif Ablative; Ablative
Case
ة ي ت ل ب راب األ ع ة اإل
حال
Kasus Lurus Common Case ةرك
ت شة امل ي راب
ع ة اإل الحال
Kasus
Preposisional
Prepositional
Case ة الجر
حال
Kasus Genitif Genetive Case ةضاف اإل ب
ة الجر حال
Kasus Datif Dative Case يف ت ي ة الد
حال
Kasus Nominatif Nominative
Case ع ف ة الر
حال
Kasus Miring Oblique Case ة ي راب ع ع اإل
ف ر الر ي
ة غ
حال
Kasus Subyektif Subjective Case ةةحال ي ل اع
الف
Diatesis Aktif Active Voice ومل لمع ي ل ن
ب ة امل
حال
Kasus Komitatif Commitative
Case ة ي ع
ة امل
حال
Kasus Akusatif;
Kasus Obyektif
Accusative
Case; Objective
Case
ة ي عول ف ة امل
حال
Kasus Genitif Possessive Case ةةحال ي ك
ل امل
Pita Suara Vocal Bands;
Vocal Cords;
ة ي ت و بال الص الح
ح
معجم مصطلحات علم اللغة ح
42
Vocal Folds
Afasia Aphasia سة الحب Ruang Resonansi Resonance
Chamber
ن ي ن رة الر حج
Isoplet Isopleth ي و غي -الحد الل اف
ق الث
Pertuturan Speech Event;
Speech Act
ي م
ل الحدث الك
Batas Kata Word Boundary مة ل حدود الك
Dialog; Multilog Multilogue ي يث الجماع الحد Katalek Catalect;
Catalexis
ذ ي العروضالحذ ف
Pelesapan Deletion ف الحذ
Elipsis Ellipsis ي جاز ي ف اإل
الحذ
Haplografi Haplography ي ت و ف الص
تابةالحذ ي الك ف
Haplologi Haplology ق ط ي الن ف
ي ت و ف الص
الحذ
Sinkope Syncope ف الوسط حذ
خ معجم مصطلحات علم اللغة
43
Sentrifugal Centrifugal رعف ة الت ي
اص خ
Sentripetal Centripetal يد ح و ة الت ي
اص خ
Penanda Suara Voice Quality;
Voice Qualifer;
Voice Register
ة ي ت و ة الص ي
اص الخ
Predikat Subject
Complement;
Predicate
بر الخ
Predikat Tunggal Simple
Predicate
ي ط بر البس الخ
Predikat Gabungan Verb Phrase;
Compound
Predicate
ة ل بر الجم
الخ
Pelengkap Pemeri Adjective
Complement
ة ف بر الص
الخ
Kasar Strident ن ش الخ
Isoglos Isoglottic Line;
Isograph;
Isogloss
هجات ل ل ل اص
الف
ط
الخ
Tulisan Paku Cuneiform ي مار س امل
ط
الخ
خ
معجم مصطلحات علم اللغة خ
44
Garis-Garis Isotonis
Isotonic Lines ة ي ون سوت ي
وط األ
ط
الخ
Isofon
Isophonic Lines;
Isophones ة ي ون
سوف ي
وط األ
ط
الخ
Isoleks
Isolexic Lines;
Isolex
ة ي س ك سول
ي وط األ
ط
الخ
Isomorf Isomorphic
Lines;
Isomorphs
وط ط
الخ
ة ي ف سومور ي
األ
Garis Isosintagmis Isosyntagmatic
Lines;
Isosyntactic
Lines
ي ة ف ل اص
وط الف
ط
الخ
ةل ام الجم
ظ ن
د معجم مصطلحات علم اللغة
45
Infiks Infix ةل اخ الد
Imanensi Immanence ة ي ل اخ الد
Penanda Significant ال الد
Diafon Diaphone وناياف الد
Studi Wilayah Area Studies ةغل ة ل ي يم ل
ق راسات اإل
الد
Sosiolinguistik Sociological
Linguistics
ةغل ة ل ي ماع ت
راسة اال ج الد
Leksikostatistik Lexicostatistics ي ظ ف صاء الل راسة اإل ح د
Stilostatistika Stylostatistic ة ي صائ وب اإل ح
ل س
راسة األ د
Toponimi Toponomasiolog;
Toponomastics;
Toponomatology
ن ماك ماء األ س
راسة أ د
Onomastika Onomastics;
Onomatology
م
ل ع راسة األ د
Makrolinguistik Macrolinguistics ة ي ر ة البش
غواع الل
نراسة أ د
Ekologi Bahasa Ecology of
Language
ةغة الل
يئ راسة ب د
Fonotaktik Phonotactics تابع الوحداتراسة ت د
ة ي وت الص
د
معجم مصطلحات علم اللغة د
46
Fonemik
Taksonomis
Taxonomic
Phonemics
يمات يف الفون ن ص
راسة ت د
Vokalisme Vocalism ت وائ راسة الص د
Paralinguistik Paralinguistics ه ب ر ش واه راسة الظ د
ة ي و غ الل
Patologi Bahasa Speech Pathology ة ي م
لراسة العاهات الك د
Onomasiologi Onomasiology ة ي ل
ال ات الد ق
راسة العل د
Interlinguistika Interlinguistics ة ي و غات الل
ق
راسة العل د
Filologi Philology صوص ة النغراسة ل د
يمة د الق
Poetika Poetics ر ع لش ة ل
ي و غراسة الل
الد
Leksikologi Lexicology ردات ف راسة امل د
Sintaktika Syntactics ةل م الجم
ظ
راسة ن د
Morfotaktik Morphotactics يمات ورف م امل
ظ
راسة ن د
Epigrafi Epigraphy قوش راسة الن د
Paleografi Palaeography يمة د قوش الق راسة الن د
Tinggi Nada
Dasar
Fundamental
Pitch
ة ي ساس ت األ و درجة الص
Tingkat
Superlatif
Superlative
Degree
ة ارن
قي امل ى ف
ل رجة الفض الد
ة ي ف الوص
Aksara
Dewanagari;
Aksara Nagari
Devanagari ة ي ـگار ن ف
الد
د معجم مصطلحات علم اللغة
47
Pengertian;
Referensi; Makna
Reference;
Meaning; Sense
ة ل
ال الد
Amalgam;
Inkorporasi;
Sinkretisme
Amalgam;
Incorporation;
Syncretism
ج م الد
Periodik Periodic ي ر و الد
Subfonemis Subphonemic يم دون الفون
Substandar;
Nonstandar
Substandard;
Non-standard
ي دون ج موذ الن
Desibel Decibel ل ب يس الد
Demotik Demotic ي يق يموط الد
Demografi
Bahasa
Linguistic
Demography
ة ي و غيا الل راف
يموغ
لد ل
معجم مصطلحات علم اللغة د
48
ذ معجم مصطلحات علم اللغة
49
Repertorium Repertory; Repetoire يرة خ الذ
Inti Suku Kata Climax وة ر الذ
Relevan; Relevansi Relevant ةق
و عل
ذ
Egresif Egressive ار جو الهواء الخ
ذ
Ingresif Ingressive ل اخ و الهواء الد ذ
ذ
معجم مصطلحات علم اللغة ذ
50
ر معجم مصطلحات علم اللغة
51
Getar; Bunyi
Geletar
Trilled 'r' رة ر كاء امل الر
Sentuhan; Bunyi
Sentuhan
Tapped 'r'
(Flapped 'r')
قورة ن اء امل الر
Penyambung;
Kopula
Linking; Connector اب طة الر
ل ي الجم ف
Koordinator;
Konjungsi
Koordinatif
Co-ordinator ي ناسق ط الت اب الر
Penghubung
Kalimat;
Konjungsi
Sentence Connector ط الجملراب
Rotasisme Rhotacism ةرأ أ الر
Osilograf Oscillograph باتذ ب
م الذ راس
Resonator Resonator ان الر Unsur Utama Principal ي يس ئ يس / الر ئ الر Ligatur Ligature موز ي الر ط ف
ب الر
ة ي تاب الك Hipotaksis Hypotaxis دوات
األ ط ب
ب الر Disjungsi Disjunction ي ف
ل ط الخ
ب الر Polisindeton Syndesis بارات ط الع
رب
ر
معجم مصطلحات علم اللغة ر
52
Koordinasi Co-ordination ق تناس ط امل ب الر
Tataran Rank بة ت الر
Kendur Lax و خ و / الر
خ الر
Diagram Pohon Tree Diagram جر ي
م الش س الر Fonografi Phonography ي ت
و م الص س الر Spektrum Spectrum ي ف
ي م الط س الر
Numeralia; Kata
Bilangan
Numeral م ق الر
Numeralia
Multiplikatif
Iterative Numeral ي رار ك م الت
ق الر
Tanda; Lambang Sign; Symbol ز م الر Akronim Acronym ي صار ت
ز اال خ م الر
Tanda Palatal Soft Sign يق ق ر ز الت رم
Piktogram Pictogram ير ي و ص ز الت م الر
Tanda Prosodis Prosodic Sign يز ي ر ط ز الت م الر
Tanda Bunyi Phonetic Sign ي ت و ز الص م الر
Logogram Word Sign مة ل ز الك رم
Tanda Bahasa;
Petanda
Linguistic Sign
(Signe Linguistique);
Signifier (Signifié)
ي و غز الل م الر
Digraf Digraph ب رك
ز امل م الر
Silabogram Syllabary;
Syllabogram
عط ق
ز امل رم
Silabogram Syllabic Sign ي ع ط ق
ز امل م الر
ر معجم مصطلحات علم اللغة
53
Hieroglif;
Aksara Hieroglif
Hieroglyph;
Hieroglyphic Script
ي يف ل يروغ ز اله
م الر
Simbolisme Symbolism ة ي ز م الر
Lambang Bunyi Sound Symbolism ة ي ت و ة الص ي ز
م الر Tanda Bunyi Phonetic Symbols ة ي ت
و موز الص الرResonan Resonant; Sonorant ان ن الر Resonansi;
Kenyaringan
Resonance; Sonority ين ن الر
معجم مصطلحات علم اللغة ر
54
ز معجم مصطلحات علم اللغة
55
Penanda Bunyi Phonetic
Complement
ة ي ت و دة الص ائ
الز
Kumulasi Cumulation دة تعد
دة امل ائ
الز
ف ائ الوظ
Lapsus Lapse; Speech Lapse سان ة الل
زل
Heterofemi Heterophemy ة ي و غة الل
ل الز
Kala Tense من الز
Defleksi Deflection;
Deflexion
ر يفص زوال الت
Pasangan Semantis Semantic Pair ي ل
ال ج الد و الز
Anaptiksis;
Epentesis
Anaptyxis ت ائ يادة الص ز
Protesis;
Swarabakti Awal
Prothesis ت و يادة الص ل ز و ي أ ف
مة ل الك
ز
معجم مصطلحات علم اللغة ز
56
س معجم مصطلحات علم اللغة
57
Prefiks Prefix ة
ق اب
الس
Spektrograf Spectrograph / توگراف ك ب
الس
روگراف ت ك ب
الس Spoonerism Spoonerism م
ز ر بون ة / س ي ر بون الس
Cedilla Cedilla ةيل د الس
Tempo Tempo ق ط عة الن سر
Jeda Pause تة ك الس
Untaian Concatetion ةسل
ل الس
Untaian String ةل س
ل الس
Suku Bertekanan Stress Group ة ي ر ب ة الن
ل س
ل الس
Untaian Akhir Terminal
String
ة ي هائ ة الن
ل س
ل الس
Sintagma Syntagm ة الوحداتل س
ل س
Behaviorisme Behaviorism ة ي وك ل الس
Refleks Reflex ةيل ل الس
Semantem Semanteme يم ت مان
الس (Metode) Audio-
Lingual
Audio-Lingual
(method)
ي ع م ي -الس ه ف
الش
Sintagmatis Syntagmatic ة ي تاگم ن الس
Sintagmem Syntagmeme يم تاگم ن الس
س
معجم مصطلحات علم اللغة س
58
Sintagma Otonom Autonomous
Syntagma
ل تق س م امل
تگ
ن الس
Pertanyaan Question الؤ الس
Klausa Pengukuh Tag Question ي ل ي ال الذ
ؤ الس
Pertanyaan Tak
Langsung
Indirect
Question;
Oblique
Question
ر باش ر امل ي
ال غ
ؤ الس
Sonagraf Sonagraph راف وگ
ون الس
Ilmu Politik Bahasa Glottopolitics ة ي و غياسة الل
الس Konteks;
Lingkungan; Situasi
Context;
Environment;
Situation
ياق الس
Lingkungan Bunyi Phonetic
Context
ي ت و ياق الص
الس
Konteks Linguistis Linguistic
Context
ي و غياق الل
الس
Konteks Situasi Context of
Situation
ف ق و ياق امل س
Kibernetika Cybernetics ة ي ران يب
الس Dominasi Domination رة
ط ي الس
Sem Seme يم الس
Semem Sememe يم يم الس
Semiotika Semiotics ة ي يوت يم الس
ش معجم مصطلحات علم اللغة
59
Tak Teratur Irregular
اذ
الش
Frase
Preposisional;
Konstruksi
Direktif
Prepositional
Phrase;
Directive
Construction
ةل ه الجم ب ش
Semivokal Semi-vocoid;
Semi-vowel
ت ائ ه الص ب ش
Semivokal;
Semikonsonan
Semi-consonant;
Semi-contoid
ت ام ه الص ب ش
Persona Person ص خ
الش
Fortis Fortis يد د تالش ام
الص Anomali;
Keganjilan
Anomaly وذذ
الش
Penyimpangan;
Anomali
Deviance وذذ
دةالش اع
عن الق
Bilabial; Labial;
Oral
Bilabial; Labial;
Oral
ي و ف
الش
Labio-dental Labio-dental ي نان س ي األ و
ف
الش
Daya Kemampuan
Gramatika
Power of Grammar ة ي مول وش ح الن
ش
معجم مصطلحات علم اللغة ش
60
Penghirupan Inhalation;
Inspiration
يق ه الش
Schwa; Vokal
Tengah; Pepet
Schwa; Shwa وا الش
Kekecualian Exceptions واذ
الش
ص معجم مصطلحات علم اللغة
61
Vokal Vowel ت ائ الص Vokal Depan Front Vowel;
Slender Vowel
ي مام ت األ ائ الص
Monoftong Simple Vowel يط ت البس ائ الص Vokal Rangkap
Tiga; Triftong
Tripthong ي ث
لت الث ائ الص
Anaptiksis;
Swarabakti
Anaptyctic
Vowel
ت ائ دالص ائ الز
Vokal Tegang Tense Vowel يد د ت الش ائ الص
Vokal Sempit Narrow Vowel ق ي ت الض ائ الص
Vokal Panjang Long Vowel يل و ت الط ائ الص
Vokal Tinggi High Vowel ي ت العال ائ الص Monoftong Pure Vowel ب
رك
ر امل ي
ت غ ائ الص
Vokal Buka Open Vowel;
Wide Vowel
ع س تت امل ائ الص
Vokal Tengah Intermediate
Vowel; Medium
Vowel; Neutral
Vowel
د حاي ت امل ائ الص
Vokal Bundar Rounded Vowel ر دو ت امل ائ الص
ص
معجم مصطلحات علم اللغة ص
62
Diftong;
Gugus Vokal
Diphthong;
Vowel Cluster
ت ائ بالص رك
امل
Diftong Naik Rising
Diphthong
د اع ب الص رك
ت امل ائ الص
Diftong Sempit Narrow
Diphthong
ق ي ب الض
رك
ت امل ائ الص
Diftong Turun Falling
Diphthong
ط ب الهاب رك
ت امل ائ الص
Vokal Pusat Central Vowel ت ائ ز ي الص ك ر
امل
Vokal Bundar Rounded Vowel موم ض ت امل ائ الص
Vokal Hambat;
Vokal Tertutup
Checked Vowel قل غت امل ائ الص
Monoftong Monophthong رد ف ت امل ائ الص
Vokal Hampar Spread Vowel ط بس ن ت امل ائ الص
Vokal Bawah Low Vowel ض ف خ ن
ت امل ائ الص
Vokal Setengah
Bundar
Half-rounded
Vowel
موم ض ف امل ص ت ن ائ الص
ر دو و امل
أ
Vokal Setengah
Tertutup
Half-closed
Vowel
قل غف امل ص ت ن ائ الص
Vokal Setengah
Terbuka
Half-open
Vowel
توح ف ف امل ص ت ن ائ الص
Konsonan; Kontoid Consonant;
Contoid
ت ام الص
Konsonan Getar;
Bunyi Geletar
Rolled
Consonant; Trill
رار ي ك ت الت ام
الص
ص معجم مصطلحات علم اللغة
63
Sibilan Whisthling
Consonant
ي ر ي ف ت الص ام
الص
Pemanjangan
Konsonan; Geminasi
Long Consonant يل و ت الط ام
الص
Konsonan Palatal Palatalized
Consonant
ك حن ت امل ام
الص
Konsonan Palatal Soft Consonant ق رف
ت امل ام
الص Geminasi; Konsonan
Kembar
Double
Consonant
د د شت امل ام
الص
Geminasi;
Pemanjangan
Konsonan;
Konsonan Kembar
Double
Consonant
ف ضع ت امل ام
الص
Sonan; Konsonan
Silabis
Sonant; Syllabic
Consonant;
Syllabic Contoid
ي ع ط ق
ت امل ام
الص
Konsonan Getar Rolled
Consonant; Trill
ر ر كت امل ام
الص
Ajektiva; Atribut Adjective;
Attribute
ة ف الص
Komponen Makna Semantic
Property
ة ي ل
ال ة الد ف الص
Ajektiva Predikatif Predicate
Adjectival
ند س ة امل
ف الص
Zero Zero ر ف الص
Bunyi Desis; Sibilan Sibilant ي ير ف الص
معجم مصطلحات علم اللغة ص
64
Leksikografi Lexicography جم ع ناعة امل ص
Kelas Class ن ف الص
Golongan Segatra Substitution
Class
يل ف البد ن الص
Kelas Kategorial Form Class ةيغ
ف الص ن ص Kelas Kata Word Class مة ل
ف الك ن ص
Pengisi Gatra Filler Class اتئ ال
ف امل ن ص
Vokal Nasal Nasal Vowels ة ي ف نت األ وائ الص
Vokal Kardinal Cardinal Vowels ة ي يار ع ت امل وائ الص
Kegramatikalan Grammaticality ي و ح واب الن الص
Konsonan Nasal Nasal
Consonants
ة ي ف نت األ وام
الص
Bunyi; Suara Sound; Voice ت و الص Bunyi Ceklik Click ت و ي الص صاص ت
م اال Bunyi Afrikat Affricate ي جار ف
ن ت اال و الص
ي اك ك ت
اال ح Bunyi Asibilan Assibilant
(Assibilate)
ي جار ف ن ت اال و الص
ي ير ف ي الص اك
ك ت
اال ح Bunyi Aspirat Aspirate ي جار ف
ن ت اال و الص
ي س ف الن
Bunyi Sengau Nasal (Sound) ي ف نت األ و الص
Bunyi Ceklik Click ةقط ق
ت الط صو
Bunyi Oral Oral Sound ي مو ي / الف
م ت الف و الص
Bunyi Bahasa Phone; Speech
Sound
ي م
لت الك و الص
ص معجم مصطلحات علم اللغة
65
Sonan Sonant هور ج ت امل و الص
Obstruen Obstruent;
Obstructive
ق عو ت امل و الص
Retrofleksi Cerebral ي ن ث ن ت امل و الص
Morfofonemik Morpho-
phonemics
ي ت و ي -الص ف
ر الص
Fonologi Historis Historical
Phonology
ة ي ار يخ ات الت ي ت
و الص
Spektogram;
Spektrogram
Sonogram;
Spectogram;
Spectrogram
ة ي ف ي رة الط و الص
Replika; Replikasi Replica;
Replication
ة قول ن
رة امل و الص
Pembentukan Kata;
Kejadian Kata
Word Formation مة ل غ الك صو
Bentuk Alegro Allegro Forms تصرة خيغ امل
الص Bentuk; Forma Form ة
يغ
الص Modus Mood ة
يغ عالص
فاأل
Modus Indikatif Indicative Mood ة ي بار ة اإل خ
يغ
الص Bentuk Dasar Base Form ة ي ساس
ة األ
يغ
الص Modus Obligatif Obligative
Mood
ة ي زام ل ة اإل
يغ
الص
Honorifik; Bentuk
Hormat
Honorific; Polite
Form
يل ج ب ة الت
يغ ص
Diminutif Diminutive ير غ ص ة الت
يغ ص
معجم مصطلحات علم اللغة ص
66
Tingkat Komparatif Comparative
Degree
يل ض ف ة الت
يغ ص
Modus Optatif Optative Mood ي من ة الت
يغ ص
Modus Jusif Jussive Mood م ة الجز يغ ص
Bentuk Bebas Free Form ةيغ
ةالص الحر Struktur Lahir Outer Form ة ي ار ج
ة الخ
يغ
الص Innerform; Struktur
Batin
Inner Form ة ي ل اخ ة الد يغ
الص
Bentuk Lemah Weak Form ةيف ع
ة الض يغ
الص Diatesis Medial Middle Voice ى
ط ل الوس ع ة الف
يغ ص
Bentuk Kata Word Form مة ل ة الك
يغ ص
Diatesis Pasif Passive Voice هول مج ل ي ل ن
ب ة امل
يغ ص
Persona Pertama
Inklusif
Inclusive First
Person
ة ل ام
م الش
لتكة امل
يغ ص
Persona Pertama
Eksklusif
Exclusive First
Person
ده م وح لتكة امل
يغ ص
Modus Subjungtif Subjunctive
Mood
صوب ن ضار ع امل
ة امل
يغ ص
ة ي ي العرب ف Bentuk Dasar;
Bentuk Kanonis
Canonic Form ة ي يار ع ة امل
يغ
الص
Bentuk Terikat Bound Form دة ي قة امل
يغ
الص Bentuk Asterisk Asterisk Form;
Starred Form
جومة ن ة امل
يغ
الص
Arkaisme Archaism جورة ه ة امل
يغ
الص
ض معجم مصطلحات علم اللغة
67
Antonimi Antonymy د ةالض
ل
ال ي الد ف Lenis Lenis يف ع
ي الض جار ف ن اال
Pronomina
Persona;
Pronomina; Kata
Ganti
Pronoun; Personal
Pronoun
ير م الض
Pronomina
Refleksif
Intensive Pronoun ي يد ك أ ير الت م
الض
Pronomina
Penegas
Emphatic Pronoun يد ك و ير الت ضم
Pronomina
Refleksif
Reflexive Pronoun س ير العاك م الض
Pronomina
Resiprokal
Reciprocal Pronoun تبادلير امل م
الض
Pronomina
Obyektif
Object Pronoun عول ف ير امل م
الض
Pronomina Posesif Possessive Pronoun ة ي ك ل ير امل ضم
Pronominal Pronominal ي ير م الض
ض
معجم مصطلحات علم اللغة ض
68
ط معجم مصطلحات علم اللغة
69
Velum Soft Palate; Velum بق الط
Stratum Stratum ةبق
الط
Adstratum Adstratum ةبق
ةالط ي ضاف اإل
Substratum Substratum ة ي ت ح ة الت
بق
الط
Tinggi Nada Pitch ت و ة الص بق
ط
Superstratum Superstratum ة ي ق و ة الف
بق
الط
Velar Velar ي بق الط
Labiovelar Labiovelar ي و ف
ي الش بق
الط
Daun Lidah Blade of The
Tongue
سان رف الل
ط
Koronal Coronal ي جار ف ن ي اال رف
الط
Fonik Phonics ة ي ت و ة الص
ر يق
الط
Analisis Fourier Fourier Analysis ي ير ف ور ة ف
ر يق
ط
يل ل ح الت
Cara Artikulasi Manner (or Mode)
of Articulation
ق ط ة الن
ر يق
ط
Imperatif Imperative ي ب ل الط
Fase Phase ر و الط
Fase Artikulasi Phase of
Articulation
ق ط ر الن و
ط
ط
معجم مصطلحات علم اللغة ط
70
Panjang (Bunyi);
Rentang Waktu;
Kuantitas
Length ول الط
Kuantitas Vowel Quantity ت ائ ل الص و ط
Spektrum Spectrum ي ت و ف الص ي
الط
ظ معجم مصطلحات علم اللغة
71
Monolingualisme Monolingualism ةغة الل ي حاد
رة أ اه
ظ
Monosilabisme Monosyllabism ة ي حاد رة أ اه
ظ
ة ي ع ط ق
امل
Universal Universal وة أ ي
رة العامل اه
الظ
ة العام
Semesta Bahasa Language Universal ة ي و غرة الل اه
الظ
ة و العام ة أ ي
العامل
Adverbia Adverb ر ف الظ
Adverbia
Konjungtif
Conjunctive Adverb ط اب ف الر ر
الظ
Adverbia
Konjungtif
Introductory Adverb د مه ف امل ر
الظ
Adverbial Adverbial ي ف ر الظ
Konotasi Connotation ة ي ل
ال ل الد
ل الظ
Konotasi Overtone نى ع ل امل
ل ظ
ظ
معجم مصطلحات علم اللغة ظ
72
ع معجم مصطلحات علم اللغة
73
Cacat Bahasa;
Gagap
Speech
Impediment
ي م
لق الك العائ
Keluarga Bahasa;
Rumpun Bahasa
Family of
Language
ة ل ةالعائ ي و
غالل
Ahli Fonetik Phonetician ة ي و غوات الل ص
م األ عال
Linguis; Ahli
Linguistik; Ahli
Ilmu Bahasa
Linguist ةغم الل عال
Universal Universal ي العامل
Universalisme Universalism ة ي العامل
Pelaku Agent; Operator ل العام
Bahasa Harian;
Bahasa Ammiyyah
Colloquial ة ي العام
Cacat Bahasa;
Gagap
Speech Defect;
Stammer
ة ي م
ل العاهة الك
Taraf Kekariban Intimacy ة ي و غة الل
ف لبارات األ ع
Klausa Clause بارة الع
Klausa Nominal Nominal Clause;
Noun Clause
ة ي م بارة اال س الع
ع
معجم مصطلحات علم اللغة ع
74
Klausa Parentetis Inserted Clause;
Parenthetical
Clause
ة ي راض ت ع بارة اال الع
Klausa Apositif Appositive Clause بارة البدل الع Klausa Terikat;
Klausa
Subordinatif
Dependent Clause;
Subordinate Clause
عة اب بارة الت الع
Klausa Utama Main Clause;
Principal Clause
يسة ئ بارة الر الع
Klausa Temporal Temporal Clause ة ي من بارة الز الع
Protasis Protasis ة ي ط ر بارة الش الع
Klausa Relatif Relative Clause ةل بارة الص ع
Klausa Adverbial Adverb Clause ة ي ف ر بارة الظ الع
Klausa Perangkai
Sumbu; Klausa
Subordinatif;
Klausa Terikat
Relator-axis
Clause; Sub-clause;
Subordinate Clause
ة ي ع ر بارة الف الع
Klausa Parentetis Inserted Clause رجةد بارة امل الع
Klausa Bebas Independent Clause ة ل تق
س بارة امل الع
Numeralia; Kata
Bilangan
Numeral العدد
Numeralia Tingkat Ordinal Numeral ي يب ت ر العدد الت
Numeralia
Multiplikatif
Iterative Numeral;
Multiplicative
Numeral
ي رار ك العدد الت
Bilangan; Jumlah Number و ح ي الن العدد ف
ع معجم مصطلحات علم اللغة
75
Delabialisasi Lip Spreading;
Unrounding
ن تي ف
ير الش و
د عدم ت
Ketanlarasan Incompatibility ؤاف
ك عدم الت
Eufoni Euphony ت و وبة الص عذ
Artikulator Pasif;
Titik Artikulator
Passive Articulator ت اب ق الث
ط و الن عض
Artikulator;
Artikulator Aktif
Articulator ك تحر
ق امل
ط و الن عض
Beban Tugas Functional Load ي يف اء الوظ العط
Apositif Appositive ف البيان عط
Terapi Bahasa Speech Therapy ق ط ج الن
ل ع
Hubungan Makna Sense Relations نى ع ات امل
ق
عل
Hubungan
Sintagmatis
Syntagmatic
Relationship
ة ي ق فة األ
ق
العل
Hubungan
Paradigmatis
Paradigmatic
Relationship
ة ي س أ ة الر
ق
العل
Hubungan
Sintagmatis
Syntagmatic
Relationship
ة ي م ظ ة الن
ق
العل
Tanda Kutip;
Tanda Petik
Quotation Marks يص ص ن مات الت
عل
Tanda Mark; Sign; Signal مة
العلTanda Tanya Interrogation Mark;
Interrogation Point;
Question Mark
مة
هامعل ف ت س اال
Penanda Bunyi Phonetic Indicator مة
ق عل ط ى الن
دل عل
ت
معجم مصطلحات علم اللغة ع
76
Tanda Baca;
Pungtuasi;
Interpungsi
Punctuation Mark يم ق ر مة الت
عل
Penjodoh Classifier يف ن ص مة الت
عل
Grafem
Suprasegmental
Suprasegmental
Grapheme
ة ي ر يز ط مة الت
العل
Penanda Satuan
Sintaksis
Phrase Marker يرة ب ع مة الت
عل
Ciri Korelasi Mark of
Correlation
رناظ مة الت
عل
Diaeresis; Trema Diaeresis; Tremma كمة الف
عل
Brêve Brêve ر ص مة الق
عل
Makron Macron دمة امل
عل
Diakritik; Tanda
Diakritis
Diacritical Mark دة ساع مة امل
العل
Penanda Marker زة مي مة امل
العل
Tilde Tilde زة مة ممي
تابةعل ي الك ف
Aksen; Tanda
Tekanan
Accent; Stress
Mark
ر ب مة الن
عل
Tanda Hembus Breathing ة ي س ف مة الن
عل
Fonostilistika Phonostylistics ي ت و يب الص سال
م األ
ل ع
Stilistika Stylistics / وبل س
م األ
ل ع
ة ي وب ل س
األ
Fonetik Phonetics وات ص م األ
ل ع
ع معجم مصطلحات علم اللغة
77
Fonetik
Instrumental
Instrumental
Phonetics
م ل ي ع وات اآلل ص
األ
Morfofonemik Morphophonemics ي ف ر وات الص ص
م األ
ل ع
Fonetik
Artikulatoris
Articulatory
Phonetics
وات ص م األ
ل ع
ي وج يول س الف
Fonetik Akustis;
Akustika
Acoustic Phonetics ي يائ يز وات الف ص م األ
ل ع
Fonetik
Artikulatoris
Articulatory
Phonetics; Motor
Phonetics
ي ق ط وات الن ص
م األ
ل ع
Linguistik
Perkembangan
Developmental
Linguistics
ةغساب الل ت
م اك
ل ع
Metrika Metrics زان و م األ
ل ع
Etimologi Etymology مات ل ار يخ الك
م ت
ل ع
Grafemik;
Grafologi
Graphemics;
Graphonomy
تابة راسة الك م د ل ع
Linguistik Afro-
Asiatika
Hamito-Semitic
Linguistics
ات غراسة الل م د
ل ع
ة ي ة -الحام ي ام
الس Fonemik; Fonologi Phonemics ر م د
ل اسة الوحدات ع
ة ي ت و و الص
يماتأ الفون
Semantik Semantics;
Semasiology
ةل
ال م الد ل ع
Semantik
Struktural
Structural
Semantics
ي يو ن ة الب
ل
ال م الد ل ع
Semantik Historis Historical
Semantics
ي ار يخ ة الت
ل
ال م الد ل ع
معجم مصطلحات علم اللغة ع
78
Semantik Semesta Universal
Semantics
و ي أ
ة العامل
ل
ال م الد ل ع
ي العموم Semantik Umum General Semantics ة العام
ل
ال م الد ل ع
Semiotika;
Semiologi
Semiology;
Semiotics;
Significs
موز م الر ل ع
Morfologi; Sarf Morphology م ل فع ر الص
Fonetik Akustis;
Akustika
Acoustics ي يائ يز ت الف و م الص
ل ع
Prosodi; Arud Prosody م العروض ل ع
Linguistik; Ilmu
Bahasa; Ilmu
Pengetahuan
Bahasa
Linguistics;
Science of
Language
ةغم الل
ل ع
Etnolinguistik Ethnolinguistics ي وج نول
ث ة اإل
غم الل
ل ع
Sosiolinguistik Sociolinguistics;
Sociological
Linguistics
ي ماع ت ة اال ج
غم الل
ل ع
Linguistik
Kuantitatif
Quantitative
Linguistics;
Statistical
Linguistics
ي صائ ة اإل ح
غم الل
ل ع
Biolinguistik Biolinguistics ي يائ ح ة األ
غم الل
ل ع
Linguistik
Afro-Asiatika
Afro-Asiatic
Linguistics
رو فة األ
غم الل
ل -ع
ي يو آس
ع معجم مصطلحات علم اللغة
79
Antropolinguistik Anthropological
Linguistics
ة غم الل
ل ع
ي وج روبول
ث ن األ
Mikrolinguistik;
Linguistik
Struktural
Microlinguistics;
Structural
Linguistics
ي يو ن ة الب
غم الل
ل ع
Biolinguistik Biolinguistics ي وج يول ة الب
غم الل
ل ع
Linguistik
Diakronis;
Linguistik Historis
Diachronic
Linguistics;
Historical
Linguistics
ي ار يخ ة الت
غم الل
ل ع
Linguistik
Deskriptif;
Linguistik Statis;
Linguistik
Sinkronis
Static Linguistics;
Synchronic
Linguistics
ي زامن ة الت
غم الل
ل ع
Linguistik
Taksonomis
Taxonomic
Linguistics
ة غم الل
ل ي ع يف ن
ص الت
Linguistik Terapan Applied Linguistics ي يق ب ط ة الت
غم الل
ل ع
Linguistik
Perkembangan
Evolutionary
Linguistics;
Developmental
Linguistics
ي ر وط ة الت
غم الل
ل ع
Linguistik
Pedagogis
Pedagogical
Linguistics
م ل ي ع يم ل
ع ة الت غالل
Linguistik
Kontrastif
Contrastive
Linguistics
ي ابل ق ة الت
غم الل
ل ع
معجم مصطلحات علم اللغة ع
80
Linguistik
Matematika
Mathematical
Linguistics
ي ياض ة الر
غم الل
ل ع
Ilmu Politik
Bahasa
Institutional
Linguistics
ي ياس ة الس
غم الل
ل ع
Linguistik
Komparatif
Comparative
Linguistics
ارن قة امل
غم الل
ل ع
Linguistik Teoretis Theoretical
Linguistics
ر ي ظ ة الن
غم الل
ل ع
Psikolinguistik Psycholinguistics ي س ف ة الن
غم الل
ل ع
Linguistik
Deskriptif
Descriptive
Linguistics
ي ف ة الوص
غم الل
ل ع
Linguistik
Fungsional
Functional
Linguistics
ي يف ة الوظ غم الل
ل ع
Dialektologi Dialectology هجات م الل
ل ع
Metalinguistik Exolinguistics;
Metalinguistics
م ما ل ةع
غوراء الل
Gramatika; Tata
Bahasa
Grammar و ح م الن ل ع
Fonematik Phonematics ة ي ت و م الوحدات الص
ل ع
Ilmu Pengetahuan
Bahasa; Ilmu
Bahasa; Linguistik
Linguistic Sciences ةغوم الل
عل
Kedalaman Waktu Time Depth ي من ق الز العم
Perbuatan Action العمل Rotisisasi Rhoticization ت و يل الص و
ح ة ت ي عمل
ى راءل إ
ع معجم مصطلحات علم اللغة
81
Konvergensi De-dialectalization ي و غيد الل ح
و ة الت ي عمل Universal Universal ي العموم Universalisme Universalism ة ي العموم Komponen
Fonologis
Phonological
Components
ة ي ت و ر الص العناص
زة مي امل
Supletif Forlorn Elements ن رومة م ح ر امل العناص
ر يفص الت
Komponen; Unsur Component;
Element; Item
صر العن
Komponen
Kategorial
Categorial
Component
ي ر يع ف صر الت العن
Komponen Makna;
Komponen
Semantik; Plerem
Semantic
Component
ي ل
ال صر الد العن
Unsur Bebas Independent
Element
ل تق س صر امل العن
Komponen
Sintaktis
Syntactic
Component
صر ي العن م ظ الن
Fungtor Functor ي يف صر الوظ العن
Gugus Vokal Vowel Cluster ي ت ائ قود الص العن
Gugus Konsonan Consonant Cluster ت وام قود الص عن
Gugus Cluster ي ت و قود الص العن
Fonestem Phonaestheme وي ذ يم قود الفون
العن
ةل
ال الد Korpus Corpus ي و
غث الل نة البح
عي
معجم مصطلحات علم اللغة ع
82
غ معجم مصطلحات علم اللغة
83
Persona Ketiga Third Person ب ائ
الغ
Ambigu; Ambiguitas Ambiguity موض الغ
Tak Malar Non-continuant ي رار م ت
ر اال س ي غ
Imperfektum Imperfect ام ر الت ي لل غ ع لف
Tak Bernyawa Inanimate ر الحي ي غ
Infleksibel Indeclinable ف تصر
ر امل ي
غ
Tak Bersuara Unvoiced هور ج ر امل ي
غ
Tak Bundar;
Hampar
Unrounded دور امل ي
ر غ
Selaan Interrupted ر تم س ر امل ي
غ
Tak Bundar;
Hampar
Unrounded موم ض ر امل ي
غ
Peluas Non-restrictive دة ي قر امل ي
غ
Tak Produktif Nonproductive;
Unproductive
ج ت ن ر امل ي
غ
Infleksibel; Ghair
Munsarif
Indeclinable صر فن ر امل ي
غ
Tak Gramatikal Ungrammatical ي و ح ر الن ي
غ
غ
معجم مصطلحات علم اللغة غ
84
ف معجم مصطلحات علم اللغة
85
Hiatus Hiatus ن تي ائ ن الص ل بي اص
الف
Sendi Buka
Dalam
Internal Hiatus ي ل اخ ل الد اص الف
ن تي ن صائ بي Interlud Interlude ة
ل اص
ن الف تي ن صائ بي
Sendi Turun Double-cross
Juncture
دو ج ز يب امل ل ة الص
ل اص
ف
Sendi Naik Double-bar
Juncture
دو ج ز ة العمود امل
ل اص
ف
Sendi Tertahan Single-bar Juncture ر دف ن
ة العمود امل
ل اص
ف
Pelaku Actor ل اع الف
Glotis Glottis مار ز حة امل ت ف
Periode Period بذ ب
ذ رة الت
ت ف
Relativitas
Bahasa
Whorfian
Hypothesis
ة ي ف ة الوور ي ض ر الف
Kategori
Gramatikal
Grammatical
Categories
ة ي و ح ل الن صائ
الف
Kategori Category ةيل ص
الف
Kategori Leksikal Lexical Categories ة ي جم ع ة امل
يل ص
الف
Kategori Sintaktis Syntactic Category ة ي م ظ ل الن صائ
الف
Kelimpahan Redundancy ةل ض
الف
ف
معجم مصطلحات علم اللغة ف
86
Verba Verb ل ع الف Verba
Instrumentatif
Instrumentative
Verb
ي ل اآلل ع الف
Aspek
Imperfektif;
Aspek
Inkompletif;
Aspek
Kontinuatif;
Aspek Progresif
Imperfective;
Incompletive
Aspect;
Continuative
Aspect;
Progressive Aspect
ي رار م ت
ل اال س ع الف
Verba Frasal Phrasal Verb يرة ب ع ل الت ع الف
Kopula Linking Verb;
Catenative Verb;
Copula
اب طل الر ع الف
Verba Utama Main Verb;
Principal Verb
ي يس ئ ل الر ع الف
Verba Desideratif Desiderative Verb بة غ ل الر ع ف
Aspek Perfektif;
Aspek
Momentan;
Aspek Kompletif;
Aspek Permansif
Perfective Aspect;
Momentaneous
Aspect;
Completive
Aspect;
Permansive Aspect
ي رار م ت
ر اال س ي ل غ ع الف
Aspek
Inkompletif
Incomplete Verb ل ام ر الك ي
ل غ ع الف
Verba Teratur Regular Verb ي ياس ل الق ع الف
مصطلحات علم اللغةمعجم ف
87
Verba Intransitif Intransitive Verb ز م
ل الل ع الف Verba Impersonal Impersonal Verb ي ص
خ
ش
ل الل ع الف
Verba Transitif Transitive Verb ل ع يالف تعد
امل
Verba Resiprokal Reciprocal Verb ةارك
شل امل ع ف
Verba Refleksif Reflexive Verb اوعةطل امل ع ف
Verba Teratur Weak Verb م تظ ن ل امل ع الف
Verbal Verbal ي ل ع الف
Filologi Philology ةغه الل ق ف
Pengawakodean Decoding موز ك الر ف
Kaligrafi Calligraphy ط
ن الخ
ف
Fonograf;
Gramofon
Phonogram رام وگ
الفون
Ahli Fonologi Phonologist ي وج ول
الفون
Fonologi Phonology يا وج ول
الفون
Fonologi Historis Historical
Phonology
ة ي ار يخ يا الت وج
ول
الفون
Fonologi
Segmental
Segmental
Phonology
ة ي ع ط
يا الق وج
ول
الفون
Fonometri Phonometrics ة ري ت وم
الفون
Fonestem Phonaestheme يم ت يس الفون
Fonem Phoneme يم الفون
Arkifonem Archiphoneme ي ساس يم األ الفون
Fonem
Suprasegmental
Suprasegmental
Phoneme
ر يز ي ط يم الت الفون
معجم مصطلحات علم اللغة ف
88
Fonem Sekunder Secondary
Phoneme
ي و ان يم الث الفون
Fonem Primer Primary Phoneme ي يس ئ يم الر الفون Fonem
Suprasegmental
Suprasegmental
Phoneme
ي ع ط
ق الق و
يم ف الفون
Fonem Gabungan Compound
Phoneme
ب رك
يم امل الفون
Fonem Segmental Segmental
Phonemes
ة ي ع ط
يمات الق الفون
Fonematik;
Fonemis
Phonematic;
Phonemic
ي يم الفون
مصطلحات علم اللغةمعجم ق
89
Sistem Tertutup Closed List; Closed
Set
ة قل غمة امل ائ
الق
Daftar Kata;
Daftar Istilah
Word List ردات ف مة امل ائ
ق
ة ي ساس األ
Kaidah Penjabaran Rewrite Rule ة ي ير س ف دة الت اع
الق
Kaidah Penjabaran Expansion Rule يع س و دة الت اع
ق
Kaidah Penjabaran;
Kaidah Struktur
Frasa
Phrase Structure
Rule
ية ن ي الب دة ف اع
ق
ة ي م ظ الن
Kaidah Gramatika;
Kaidah Tata Bahasa
Rule of Grammar ة ي و ح دة الن اع
الق
Rima Rhyme ية اف الق
Kamus Dictionary اموس الق
Hukum Distribusi Law of Distribution يع وز ون الت
ان ق
Hukum Bunyi Phonetic Law;
Sound Law
ي ت و ون الص
ان الق
Hukum Verner Verner's Law رن ر ون ف
ان ق
Hukum Grassmann Grassmann's Law مان راس ون گ
ان ق
Hukum Grimm Grimm's Law ون گر مان ق
Kemampuan Bahasa Linguistic
Competence
رة ةالقد ي و
غالل
ق
معجم مصطلحات علم اللغة ق
90
Batang Tenggorok;
Kerongkongan
Trachea; Windpipe ة ي صبة الهوائ الق
Pemendekan Shortening ر ص الق
Pemendekan
Kompensatori
Compensatory
Shortening
ي يض و ع ر الت ص
الق
Dorsal Dorsal ي ص الق
Dorso-alveolar Dorso-alveolar ي و ث ي الل ص
الق
Aposiopesis Aposiopesis م
لع الك
ط
ق
Segmental Segmental ي ع ط
الق
Pelompatan Tataran Level Skipping توى س ي امل ز ف
ف الق
Inversi Inversion ب ل الق
Metatesis Metathesis ي ان كب امل
ل الق
Puncak
Kenyaringan
Complex Peak دة عق ة امل م الق
Puncak
Kenyaringan
Syllabic Peak ة ي ع ط ق
ة امل م الق
Puncak
Kenyaringan
Peak (of Sonority) ي ع م ة الوضوح الس م ق
Kaidah Dasar Base Rules ة ي ساس د األ واع
الق
Aliran Gramatika School Grammar و ح د الن واع ق
ة ي رس د امل
Kelantangan Volume ت و ة الص و ق
Analogi Analogy ياس الق Nilai Value يمة الق Nilai Semantis Semantic Value ة ي ل
ال يمة الد الق
ك معجم مصطلحات علم اللغة
91
Katakana Katakana ا
اناك
ات الك
Kana Kana اان الك
Kine Kine ي ن اي الك
Kinem Kinem يم ن اي الك
Tulisan; Huruf;
Aksara
Script; Writing تابة الك
Transkripsi
Impresionistis
Impressionistic
Transcription
ة ي باع ط ن تابة اال الك
Notasi Notation موز دام الر خ ت
اس تابة ب الك Romanisasi Romanization ة ي ين ت
الحروف الل تابة ب الك
Semasiografi Semasiography ة ي ير و ص تابة الت الك
Tulisan Runa Runic Writing ة ي ون تابة الر الك Notasi Fonetis;
Transkripsi;
Transkripsi Fonetis
Phonetic
Notation;
Transcription;
Phonetic
Transcription
ة ي وت تابة الص الك
Transkripsi
Saksama
Narrow
Transcription
ة ق ي ة الض ي وت تابة الص الك
Transkripsi Kasar Broad ة العر يضةي وت تابة الص الك
ك
معجم مصطلحات علم اللغة ك
92
Transcription
Transkripsi Fonemis Phonemic
Transcription
ة ي يم تابة الفون الك
Aksara Silabis Syllabic
Writing;
Syllabography
ة ي ع ط ق
تابة امل الك
Transkripsi
Sistematis
Systematic
Transcription
ة ي وت تابة الص مة الك نظ
امل
Aksara Kursif;
Aksara Miring
Cursive
Writing
ةل ص
ت ة امل ي تابة البدو الك
Grafem Grapheme يم الگراف Kron Chrone الكرون Kronem Chroneme يم الكرون Kemampuan Bahasa Linguistic
Competence
اية ف ةالك ي و
غالل
Bahasa; Wicara;
Bicara; Ucapan;
Parole
Speech م
ل الك
Endofasia Internal
Speech
ي ل اخ م الد
ل الك
Wacana Tak
Langsung
Indirect/
Reported
Speech
ر باش ر امل ي
م غ
ل
الك
Tabu; Pantang
Bahasa
Taboo م حر م امل
ل
الك
ك معجم مصطلحات علم اللغة
93
Kakologi Cacology حون لم امل
ل
الك
Partikel Closed Class
Words
ق ل غف امل ن
مات الص ل ك
Kata Penuh Open-class
Words
ة ي جم ع مات امل ل
الك
Kata Word مة ل الك
Kata Pustaka Learned Word ة ي دب مة األ ل
الك
Kata Tanya Interrogative
Word
ة ي هام ف ت
مة اال س ل الك
Kata Asli Native Word ة ي ل ص مة األ ل
الك
Partikel; Kata Tugas Structural
Word
ل ة الك ي يو
ن ةمة الب ي يف الوظ
Proklitik Proclitic عة اب مة الت ل
رالك ب ي الن ف
Kata Penuh Full Word ة ام مة الت ل الك
Holofrasis Holophrase;
Sentence Word
ةل مة الجم ل
الك
Bentuk Asing; Kata
Serapan
Alien Word ةيل خ
مة الد ل الك
Kata Sambung;
Kata Hubung
Link Word ةط اب
مة الر ل الك
Kata Tanya Question Word الؤ مة الس ل
ك
Kelas Kata Class Word ة ي ف ن مة الص ل
الك
Noa Noa Word ورةظ ح
ر امل ي
مة غ ل
الك
Variabel Variable Word رة ي تغ
مة امل ل
الك
معجم مصطلحات علم اللغة ك
94
Kata Peniru Bunyi;
Onomatope
Mimetic Word ية مة محاك ل ك
Kata Peniru Bunyi;
Onomatope
Imitative Word نى مع ل ية ل حاك
مة امل ل
الك
Penggalan;
Penggalan Kata
Clipped Word;
Stump Word
ة زلت خمة امل ل
الك
Amalgam Telescoped
Word
بة رك
مة امل ل
الك
Kata Kepala Head Word ة ي ز ك ر
مة امل ل
الك
Kata Penuh Notional Word رة عب مة امل ل
الك
Kata Penuh Content Word;
Vocabulary
Word
ة ي جم ع مة امل ل
الك
Kata Bersusun Complex
Word
دة عق مة امل ل
الك
Kata Kunci Key-word تاح ف مة امل ل الك
Kata Pinjaman Borrowed
(Loan) Word
رضة ت ق مة امل ل
الك
Rima Rhyme Word اة ف قمة امل ل
الك
Kata Keterangan;
Adverbia
Adjunct
(Word)
ة حق
لمة امل ل
الك
Amalgam Portmanteau
Word
ة حوت ن
مة امل ل
الك
Hibrida Hybrid Word;
Mongrel Word
ين مة الهج ل الك
ك معجم مصطلحات علم اللغة
95
Kata Tugas; Partikel Empty Word;
Functional
Word
ة ي يف مة الوظ ل الك
Glosematik;
Aliran Glosematik
Glossematics ة ي مات وس الگل
Glosolalia Glossolalia يا يل وسول گل
Glosem; Noem Glosseme;
Noeme
يم وس الگل
Kuantitas Quantity م الك
Antonomasia;
Metonimia
Antonomasia;
Metonymy
ناية الك
Koine Koine نة وي الك
Kualitas Quality ي ف الك
Kimograf Kymograph راف يموگ الك
Kinesika Kinesics ة ي يس ين الك Kinemik Kinemics ة ي يم ين الك
معجم مصطلحات علم اللغة ك
96
ل معجم مصطلحات علم اللغة
97
Sufiks Suffix ة
ق ح
الل
Sufiks Derivatif Derivational Suffix ة ي اق ق ت
ة اال ش
ق ح
الل
Suprafiks Superfix ة ي ر يز ط ة الت
ق ح
الل
Nonvokalis Non-vocalic ي ت صائ
اللAfiks; Formatif Affix; Formative ة
ق ص
الل
Afiks Derivatif Derivation Affix ة ي اق ق ت
ة اال ش
ق ص
الل
Afiks Inflektif Inflectional Affix ة ي ر يف ص ة الت
ق ص
الل
Suprafiks Superfix ة ي ر يز ط ة الت
ق ص
الل
Prefiks Produktif;
Sufiks Produktif
Productive Prefix
(or Suffix) جة ت
ن ة امل
ق ص
الل
Afiks Negatif Privative (Affix) ية اف ة الن
ق ص
الل
Cedal Lamdacism;
Lamdaism ة ي بداس م
الل
Asilabis;
Nonsilabis
Asyllabic;
Non-syllabic ي ع
ط مق
الل
Pangkal Gigi;
Alveola; Alveolum
Teeth Ridge ةث الل
Alveolar Alveolar; Gingival ي و ث تالل و الص
Alveodental Alveo-dental ي نان س ي األ و
ث الل
Postalveolar;
Alveolar Belakang
Post-alveolar ي ف لي الخ و
ث الل
Melodi Melody ن ح ي ل الل يق لموس
ل
معجم مصطلحات علم اللغة ل
98
Solecism; Lahn;
Pelanggaran Tata
Bahasa
Solecism ن ح ي الل روج عن ف
الخ
ي و غف الل العر
Lidah Tongue سان الل
Epiglotis Epiglottis مار ز سان امل ل Lingual; Verbal Lingual; Verbal ي سان
الل
Bahasa Kentum Centum Languages ة ي ت ن ات الك
غ الل
Bahasa Romawi;
Bahasa Latin
Romance Languages ة ي ين ت
ات اللغ الل
Kontak Bahasa LanguagesContact ةش تعاي
ات امل
غ الل
Bahasa; Langue Language; Langue ةغ الل
Bahasa Antara Interlanguage ي ل و صال الد
ت ة اال
غ ل
Pijin Pidgin ينة صال الهج ت ة اال
غ ل
Bahasa Sastra;
Ragam Sastra
Literary Language ة ي دب ة األ
غ الل
Bahasa Tubuh Gestural Language ة ي ار ة اإل ش
غ الل
Bahasa Buatan Artificial Language ةغةالل ي ناع ط
اال ص Bahasa Induk;
Bahasa Moyang;
Bahasa Sumber
Parent Language;
Source Language ل ص
ة األ
غ الل
Bahasa Aglutinatif Affixing Language;
Agglutinative
Language
ة ي صاق ت ل ة اال
غ الل
Bahasa Ibu;
Bahasa Pertama
Native Language ىولة األ
غ الل
Bahasa Pasar;
Bahasa Dagang
Trade Language جارة ة الت
غ ل
ل معجم مصطلحات علم اللغة
99
Bahasa Analitis Analytical (Analytic)
Language ة ي يل ل
ح ة الت غ الل
Bahasa
Inkorporatif;
Bahasa Sintetis
Incorporating
Language;
Polysynthetic
Language; Synthetic
Language
ة ي يب ك ر ة الت
غ الل
Bahasa Flektif;
Bahasa Inflektif
Flectional Language;
Inflectional
Language
ة ي ر يف ص ة الت
غ الل
Bahasa Bertempo
Suku Kata
Syllable-timed
Language ي ع
ط ق
يت امل وق
ة الت غ ل
Bahasa Bertempo
Tekanan
Stress-timed
Language ي ر
ب يت الن وق ة الت
غ ل
Bahasa Kedua Second Language ية ان ة الث
غ الل
Bahasa Hatti Hittite ة ي ث ة الحي
غ الل
Bahasa Khusus Restricted Language;
Special Language ة اص
ة الخ
غ الل
Bahasa Daerah;
Bahasa Umum
Vernacular ار جةة الد
غ الل
Dialek Tinggi Prestige Language
(or Dialect) جة ه
و الل
ة أ
غ الل
ةانكات امل
ذ
Bahasa Oksitonis Oxytonic Language ي هائ ر الن ب ات الن
ة ذ
غ الل
Bahasa Resmi Official Language ة ي م س ة الر
غ الل
Bahasa Manusia;
Bahasa Alamiah
Natural Language ة ي يع ب ة الط
غ الل
Bahasa Isolatif Isolating Language ةة العاز ل
غ الل
Bahasa Berakar
Isolatif
Root Isolating
Language ة
فتصر
ر امل ي
ة غ
غ الل
معجم مصطلحات علم اللغة ل
100
Bahasa Kerabat Related Language ر يبةة الق
غ الل
Bahasa Nasional National Language ة ي م و ة الق
غ الل
Bahasa Klasik Classical Language ة ي س
لة الك
غ الل
Bahasa Klasik Classical Language ة ي يك س
لة الك
غ الل
Bahasa Bersufiks Suffixing Language ق واح ة الل
غ ل
Bahasa Inflektif Inflected Language ةف تصر
ة امل
غ الل
Bahasa Berakar
Inflektif
Root Inflected
Language ور
ة الجذ
ف تصر
ة امل
غ الل
Bahasa Umum;
Bahasa Campuran
Spoken Language ة ي ك ح ة امل
غ الل
Bahasa Campuran Mixed Language ر ة العناص ط تل
ة مخ
غ ل
Bahasa Obyek Object Language روسة د ة امل
غ الل
Bahasa Buatan Auxiliary Language دة ساع ة امل
غ الل
Lingua Franca Lingua Franca ةرك
ت شة امل
غ الل
Ragam Tulis;
Bahasa Tulis
Written Language توبة كة امل
غ الل
Bahasa / Dialek
Imigran
Immigrant Language
(or Dialect) ر ين هاج
ة امل
غ ل
Kreol Creole دة ولة امل
غ الل
Bahasa Politonis;
Bahasa Berton
Polytonic Language;
Tone Language ة ي م
غ ة الن
غ الل
Ragam Standar;
Bahasa Standar
Standard Language ة ي ج موذ ة الن
غ الل
Bahasa Pinggiran Peripheral Language ة ي ش ة الهام غ الل
Bahasa Sasaran Target Language ة الهدفغ الل
Bahasa Hottentot Hottentot توت ن ة الهوت
غ ل
Bahasa Persatuan Union Language دة ة الوح غ ل
ل معجم مصطلحات علم اللغة
101
Bahasa Nasional National Language ة ي ن ة الوط
غ الل
Tautologi;
Pleonasme
Tautology و غ الل
Neologisme Neologism يدة ة الجد ظ ف
الل
Aksen; Tekanan Accent نة ك الل
Uvula; Anak
Tekak
Uvula هاة الل
Dialek Dialect جة ه الل
Dialek Sosial Social Dialect ة ي ماع ت جة اال ج ه
الل
Dialek Regional Regional Dialect;
Territorial Dialect ة ي يم ل
ق جة اإل ه
الل
Argot; Penanda
Suara; Ragam
Bahasa
Argot; Register ة اص جة الخ ه
الل
Dialek Temporal Temporal Dialect ة ي من جة الز ه
الل
Slang; Bahasa
Prokem; Bahasa
Gaul
Slang ة اص ة الخ ي جة العام ه
الل
Idiolek Idiolect د ر جة الف ه
ل
Patois Patois ة ي حل جة امل ه
الل
Uvular Uvular ي هو الل
Logogram Logogram وگوگرام ل
Logograf Logograph وگوگراف ل
معجم مصطلحات علم اللغة ل
102
م معجم مصطلحات علم اللغة
103
Bunyi Alir;
Likuida; Bunyi
Likuida
Liquid ت و ع الص ائ امل
Interkonsonantal Interconsonantal ت وام ن الص ما بي
Dorsum Dorsum سان رة الل خ
مؤ
Substansi Bunyi Phonic Substance ة ي ت و ة الص اد
امل
Kala Lampau;
Aoristus
Past Tense; Aorist ي اض امل
Pluperfektum;
Kala Pluperfektum
Past Perfect Tense;
Pluperfect Tense
ام ي الت اض امل
Feminin; Betina Feminine ث ن ؤ امل
Metabahasa Metalanguage ةغ ما وراء الل
Hiperbola Hyperbole ةغبال
امل
Hiperkorek Over-correction يب و ص ي الت ة ف
غبال
امل
Prinsip Fonemis Phonemic Principle ي يم دأ الفون ب امل
Unsur Utama Principal ه ن دل م ب امل
Bebas Konteks Context Free ياق ن الس ر م
متحر Vibran Vibrant ت و ب الص ذ
ب تذ
امل
Juru Bahasa;
Penerjemah
Bahasa Lisan;
Interpreter
Interpreter ي و ف
م الش ج
ر ت امل
م
معجم مصطلحات علم اللغة م
104
Polisistemis Polysystemic مة ظ ند األ
متعد Heteronim Heteronymous ية م
س د الت
متعد Multilingual;
Multibahasa
Multilingual;
Polylingual
ات غد الل
تعد امل
Poliglot;
Multibahasawan
Polyglot اتغد الل
تعد امل
صل خ
لش
Polisilabel Multisyllable;
Polysyllabic
ع اط قد امل
متعد
Persona Pertama First Person م لتك امل
Varian Alofonis Contextual Variant ي ياق ع الس
تنو امل
Alofon Phonetic Variant ي ت و ع الص
تنو امل
Varian Alofonis Combinatory Variant روط ش ع امل
تنو امل
Varian Variants عات تنو
امل
Varian Bebas Optional Variants ة ي يار ت عات اال خ
تنو امل
Varian Bebas Free Variants ة عات الحر تنو
امل
Teori Semantik
Segitiga
Semantic Triangle ي ل
ال ث الد لث امل
Dualis Dual ى ن ث امل
Perangsang Stimulus ير ث امل
Metafora Metaphor جاز امل
Metaforis;
Figuratif
Figurative ي جاز امل
Medan
Morfosemantis
Morpho-semantic
Field
ي ف ر ي الص ل
ال جال الد
امل
م معجم مصطلحات علم اللغة
105
Masyarakat
Bahasa
Speech Community ي م
لتمع الك ج
امل
Aliran Udara
Pulmonis
Pulmonic
Air-stream
ي و ئ رى الهواء الر مج
Abstrak Abstract د جر امل
Leksikon;
Kosakata;
Perbendaharaan
Kata
Vocabulary ردات ف موع امل مج
Seri Series موعة ج امل
Tata Nama;
Tata Istilah
Nomenclature;
Terminology
و ماء أ س
موعة األ مج
حات لط ص
امل
Bahasa Satem Satem Languages "م موعة "سات مج
ة ي و غ الل
Leksikon;
Kosakata;
Perbendaharaan
Kata
Lexicon ردات ف موعة امل مج
جم ع و امل
أ
Gugus Hirup Breath Group ة ي س ف موعة الن ج
امل
Laringoskop Laryngoscope جر يهر الحن ج
امل
Bunyi Hambat Voiced ت و هور الص ج امل
Anteseden Antecedent ه ي حال عل
امل
Jenis Bebas Epicene د حاي س امل
ن ن الج م
ي و ح الن
معجم مصطلحات علم اللغة م
106
Netral Neuter د حاي ي امل ير ف ك
ذ الت
يث أن والت
Determinator Determiner د حد
امل
Determinator
Umum
Indefinite
Determiner
ير ي ك ن د الت
حد امل
Pembilang Quantifier ي م د الك
حد امل
Tabu; Pantang
Bahasa
Taboo مة حر امل
Lokalisme Localism ة ي حل
امل
Sumbu Axis ور ح امل Persona Kedua Second Person ب
اط
خ امل
Disimilasi Dissimilation ةفالخ امل
Disimilasi Dekat Juxtapositional
Dissimilation
ة ي جاور ة الت
فالخ امل
Disimilasi
Progresif
Progressive
Dissimilation
ة ي م دق ة الت
فالخ امل
Disimilasi Regresif Regressive
Dissimilation
ة ي ع ج ة الر
فالخ امل
Disimilasi Jauh Incontiguous
Dissimilation
ر ي ة غ
فالخامل
رة تجاو امل
Disimilasi Jauh Distant Dissimilation دة تباع ة امل
فالخ امل
Disimilasi Dekat Contiguous
Dissimilation
ة ق ص
تل
ة امل
فالخ امل
Informan Informant ي و غر الل ب
خ امل
Laboratorium
Bahasa
Language
Laboratory
ة غتبر الل
مخ
م معجم مصطلحات علم اللغة
107
Titik Artikulasi Point of Articulation ت و رج الص مخ
Jangkauan Range دى امل
Jangkauan Makna Semantic Range ي ل
ال دى الد امل
Pemanjangan
Kompensatori
Compensatory
Lengthening
ي يض و ع د الت
امل
Rentang Waktu;
Durasi
Duration ة د امل
Entri Entry لخ د
امل
Aliran Praha Prague School رسة براغ مد
Teori Kasus Case Grammar ت
رسة الحاالمد
ة ي و ح الن
Firthianisme;
Aliran Linguistik
Firth
Firthian Linguistics م ل ي ع ث ف
ير رسة ف مد
ة غ الل
Junggrammatiker Neolinguists;
Junggrammatiker;
Neogrammarians
ين ي و غرسة الل
مد
ين دث ح امل
Arti; Makna;
Pelambangan
Meaning;
Signification
ول ل د
امل
Maskulin; Jantan Masculine ر كذ امل
Sinonim Synonym ف راد امل
Sinonim Dekat Near Synonym;
Pseudo-synonym
ي ر يب ق ف الت راد
امل
Majemuk;
Gabungan;
Kompositum
Compound ب رك
امل
معجم مصطلحات علم اللغة م
108
Kompositum
Iteratif;
Reduplikasi
Iterative Compound;
Repetitive
Compound;
Reduplication
ي رار ك ب الت
رك
امل
Kompositum
Sintetis
Synthetic Compound ي ج ز ب امل
رك
امل
Kompositum
Sintaktis
Syntactic Compound ي م ظ ب الن
رك
امل
Inti Suku Kata Centre (Center) زك ر
امل
Pusat Broca Centre of Broca از بروك
ك مر
Kontaminasi Contamination ز ج امل
Koartikulasi Coarticulation رج خدو ج امل
مز Paduan Pinjam Loan Blend ي راض ت
ق ز يج اال
امل
Tingkat Level توى س امل
Titi Nada Pitch Levels ةبق
تويات ط مس
ت و الص Glosarium Glossary رد س
امل
Eponim Eponym ى سم م امل ن اس م
ص خ
ش
Predikat Predicate ند س امل
Subyek; Topik Subject; Topic ه ي ل ند إ
س امل
Paronim Paronym ر رك الجذ
ت مش
Homofon Homophone ي ت و رك الص
ت ش امل
م معجم مصطلحات علم اللغة
109
Heteronim;
Homograf;
Homogram
Heteronym;
Homogram
ي تاب رك الك ت ش امل
Homonim Homonym ي ظ ف رك الل
ت ش امل
Kata Seasal Semu False Cognate ي ظ ف رك الل
ت شامل
ب اذ الك
Seasal; Kata Seasal Cognates ة ي ظ ف ات الل
رك
ت ش امل
Derivatif Derivative تق ش امل
Kolokasi Collocation ة ي ظ ف صاحبة الل
امل
Nomina Verbal;
Gerund; Masdar
Verbal Noun;
Gerund
در ص امل
Sumber Bunyi Sound Source ت و در الص مص Infinitif Infinitive در ي
ص امل
Kata Generik Generic Term ي يم م ع ح الت
لط ص
امل
Kala Kini Present Tense ضار ع امل
Kesesuaian;
Kongruensi
Agreement;
Concord;
Congruence
اب طةامل ي و
ح ة الن ق
Divelarisasikan Velarized بق ط امل
Absolut; Mutlak Absolute قل ط امل
Kamus; Leksikon Dictionary; Lexicon جم ع امل
Kamus Dwibahasa Bilingual Dictionary ةغي الل نائ
جم ث ع
امل
Leksikal Lexical ي جم ع امل
Pemeri Qualifier ل عد
امل
معجم مصطلحات علم اللغة م
110
Modifikator;
Pewatas
Modifier ةل عد
امل
Adnominal Adnominal م ة اال س ل معد
Melek Huruf Literacy راءة ة الق ر ف
مع
تابة والك Laboratorium
Bahasa
Language
Laboratory
ة غمل الل مع
Makna; Arti;
Maksud
Content; Sense;
Meaning;
Significance
نى ع امل
Makna Gramatikal Structural Meaning ي يو ن نى الب
ع امل
Makna Ekstensi;
Makna Luas
Extensional Meaning ي ع وس نى الت ع
امل
Makna Hakikat;
Denotasi
Denotation ي يق نى الحق ع امل
Makna Sempit Specialized Meaning اصنى الخ ع
امل
Makna Gramatikal Internal Meaning ي ل اخ نى الد ع امل
Tema Theme ي يس ئ نى الر ع امل
Makna
Kontekstual
Contextual Meaning ي ياق نى الس ع
امل
Makna Sempit Narrowed Meaning ق ي نى الض ع
امل
Makna Referensial Referential Meaning نى العام ع امل
Makna Kiasan Transferred Meaning قول ن نى امل ع
امل
Perluasan Makna Widening of
Meaning
ع وس نى امل ع
امل
م معجم مصطلحات علم اللغة
111
Makna Gramatikal Grammatical
Meaning
ي و ح نى الن ع
امل
Makna Gramatikal Functional Meaning ي يف نى الوظ ع امل
Norma Norm يار ع امل Normatif;
Preskriptif;
Proskriptif
Normative;
Prescriptive;
Proscriptive
ي يار ع امل
Preskriptivisme Prescriptivism ة ي يار ع امل
Arti; Makna Significance زى غ امل
Penegas; Bunyi
Penegas
Retracted; Emphatic ت و م الص خ ف امل
Singularis Singular رد ف امل
Perbendaharaan
Dasar; Leksikon
Dasar
Basic Vocabulary ة ي ساس ردات األ ف
امل
Leksikon;
Kosakata;
Perbendaharaan
Kata; Mufradat
Vocabulary; Word
Count
ردات ف امل
Kata; Leksem Item; Lexeme ردة ف امل
Model Tata Unsur;
Model Penataan
Item and
Arrangement Model
يب ت ر ردة والت ف
امل
Model Proses Item-and-process
Model
ة ي ردة والعمل ف امل
Obyek Object ه عول ب ف امل
Pelengkap Obyek Object Complement ي ان ه الث عول ب
ف امل
معجم مصطلحات علم اللغة م
112
Obyek Tak
Langsung
Indirect Object ر باش ر امل ي
عول غ ف
امل
Obyek Langsung Direct Object ر باش عول امل ف
امل
Obyek
Preposisional
Prepositional Object رور ج عول امل ف
امل
Tersirat Understood هوم ف امل
Antitesis Antithesis ةابل
قوب امل
ل س
ي األ ف
ي غ
البلWawancara Interview ة
ابل
قع امل جم ل
ة ي و غومات الل
ل ع امل
Perbandingan
Lebih
Upward Comparison يا ة العل
ارن
ق امل
Perbandingan
Bahasa
Comparison of
Languages
ات غة الل
ارن
مق
Konteks Situasi Context of Situation ى الحال تض مق Segmen Segment (of Speech) ي م
ل
ع الك
تط ق
امل
Segmen Speech Segment عتط ق
مامل
ل
ن الك م
Pengedepanan Fronting م د ق امل
Referen Referend (Referent) صود ق امل
Segmentator Segmentator ع ط
ق امل
Suku Kata Syllable عط ق
امل
Suku Buka Free Syllable ع الحرط ق
امل
Suku Tertutup Blocked Syllable;
Closed Syllable
ق ل غع امل
ط ق
امل
Suku Buka Open Syllable توح ف ع امل
ط ق
امل
م معجم مصطلحات علم اللغة
113
Silabis; Suku Kata Syllabic ي ع ط ق
امل
Retrofleks Inverted وبل ق امل
Terikat Konteks;
Peka Konteks
Context Restricted;
Context Sensitive
ياق الس د ب
ي مق
Kasus Lokatif Locative Case ي ان كي امل حالة ف
ة ي راب ع إ
Komplemen;
Pelengkap
Complement ةل م ك امل
Konstituen Constituent ن و ك امل
Konstituen
Langsung;
Konstituen
Terdekat
Immediate
Constituent
ر باش ن امل
و ك امل
Forman Formant ي ج و ن امل
و ك امل
Konstituen
Terjauh;
Konstituen Akhir
Ultimate
Constituents
رى غ ات الص
ن و ك امل
Kelas Kategorial Constituent Class هة اب ش
تات امل
ن و ك امل
Konstituen Terbagi Discontinuous
Constituents
ة ل ص
ف ن
ات امل
ن و ك امل
Ciri-Ciri Akustik Acoustic Features ة ي وست كح األ م
ل امل
Ciri-Ciri Prosodis Prosodic Features ة ي يز ر ط ح الت م
ل امل
Ciri-Ciri Ekspresif Expressive Features ة ي ير ب ع ح الت م
ل امل
Ciri-Ciri Tonalitis Tonality Features ة ي يم غ ن ح الت م
ل امل
معجم مصطلحات علم اللغة م
114
Ciri-Ciri Pembeda
Utama
Major Class Features ف ن ح الص م
مل
يسة ئ الر Ciri-Ciri
Intralinguistis
Intralinguistic
Features
ة ي و غح الل م
لامل
ة ي ل اخ الد Ciri-Ciri
Protensitas;
Ciri Pembeda
Protensity Features زة مي ح امل م
ل امل
Ciri Sekunder; Ciri
Suprasegmental
Secondary Features ة ي و ان ق الث
ط ح الن م
مل
Posesif Possessive ي لك امل Ciri Feature مح
ل امل
Ciri
Suprasegmental
Multisegmental
Feature
يز ي ر ط مح الت
ل امل
Komponen Makna Semantic Feature ي ل
ال مح الد ل امل
Ciri-Ciri Sonoritas Sonority Feature ين ن مح الر مل
Ciri Nondistingtif Non-distinctive
Feature
ز مي ر امل ي
مح غ
ل امل
Ciri
Suprasegmental
Suprasegmental
Feature
ي ع ط
ق الق و
مح ف
ل امل
Taksem Grammatical Feature ي و ح مح الن
ل امل
Modulasi Modulation ي و ح مح الن
لامل
ي يم غ ن الت
Taksem Taxeme ي م ظ مح الن
ل امل
Asimilasi Assimilation ةلماث
امل
م معجم مصطلحات علم اللغة
115
Absorpsi Absorption;
Complete
Assimilation
ة ام ة الت لماث
امل
Asimilasi Dekat Juxtapositional
Assimilation
ة ي جاور ة الت
لماث
امل
Asimilasi Progresif Progressive
Assimilation
ة ي م دق ة الت
لماث
امل
Akomodasi Accomodation ة ي ئ ة الجز
لماث
امل
Asimilasi Regresif Regressive
Assimilation
ة ي ع ج ة الر
لماث
امل
Asimilasi
Morfologis
Morphological
Assimilation
ة ي ف ر ة الص لماث
امل
Asibilasi Assibilation ة ي ير ف ة الص
لماث
امل
Asimilasi Jauh Incontiguous
Assimilation
رة تجاو ر امل ي
ة غ
لماث
امل
Asimilasi
Resiprokal
Reciprocal
Assimilation
ة تبادل
ة امل
لماث
امل
Asimilasi Jauh Dilation; Distant
Assimilation
دة تباع ة امل
لماث
امل
Asimilasi Dekat Contiguous
Assimilation
ة ق ص
تل
ة امل
لماث
امل
Diptotos; Ghair
Munsarif
Diptote ف ر ن الص نوع م م امل
Distingtif Significant ز مي امل
Distingtif Distinctive ز مي امل
معجم مصطلحات علم اللغة م
116
Pembeda;
Pembeda Makna
Semantic
Distinguisher
ي ل
ال ز الد مي امل
Kasus Vokatif Vocative Case نادى امل
Area Bahasa Linguistic Areas ة ي و غق الل ناط
امل
Paroksiton Paroxytone ل ب ع ق
ط ق
بور امل ن
امل
ير خ األ
Produktif Productive ج ت ن امل
Sistematis Systematic م تظ ن امل
Ambisilabis Ambisyllabic ن عي ط ى مق
ل ي إ تم
ن امل
Retrofleks Inverted; Retroflex ت و ي الص ن ث ن امل
Monolateral;
Lateral
Monolateral ب و ن جان د م اح
ت و الص Kontur; Pola
Intonasi; Kontur
Intonasi
Contour; Intonation
Contour
ر يز ي ط حنى الت ن
امل
Area Area ةقط ن امل
Wilayah Peralihan Transition Area ة ي ال ق ت
ن ة اال
قط ن امل
Wilayah Peralihan Graded Area ة ي ج در
ة الت قط ن امل
Wilayah Peralihan Convergence Area ي ق
ل ة الت قط ن م
Medan Makna Domain رةط ي ة الس
قط ن م
Pusat Wernicke Wernicke's Area يكا ن ير ة ف قط ن م
Wilayah Terpencil Relic Area ة ي و غة الل
قط ن امل
ة ظ حاف
امل
Wilayah Terpencil Isolated Area ةزول ع
ة امل
قط ن امل
م معجم مصطلحات علم اللغة
117
Wilayah Pinggir Marginal Area;
Peripheral Area
ة ي ش ة الهام قط ن امل
Ujaran Utterance وقط ن
امل
Makrosegmen Macrosegment دة مة واح نغ وق ب
ط ن
امل
Ingkar Negative ي ف ن امل
Metode
Komparatif
Comparative Method ارنقهج امل ن
امل
Keterampilan
Bahasa
Linguistic Skill ة ي و غهارة الل
امل
Keterampilan
Bahasa
Verbal Skill ة ي و غهارة الل
امل
ة ي م
ل الك
Arkais Archaic جور ه امل
Obsolet; Arkais Obsolete مل ه امل
Bunyi Desis Surd; Voiceless;
Unvoiced
موس ه امل
Gelombang Bunyi Sound Wave ت و جة الص مو Mora Mora ورا
امل
Morf Morph ف ور امل
Morfem Morpheme يم ف ور امل
Morfem Bebas;
Morfem Dasar
Singulative; Free
Morpheme
راد ف يم اإل ف
مور
Morfem Bebas Free Morpheme يم الحر ف ور امل
Morfem Terbagi Discontinuous
Morpheme
أ جز يم امل ف
ور امل
Morfem Terikat Bound Morpheme د ي قيم امل ف
ور امل
معجم مصطلحات علم اللغة م
118
Amalgam;
Inkorporasi
Portmanteau
Morpheme Word;
Incorporation
ل مث
يم امل ف
ور امل
ن يمي ف ور مل
Monem Fungsional Functional Moneme ي يف يم الوظ ف ور امل
Distributif Distributive عة وز امل
Penyempitan Stricture يق ي ض ع الت ض
مو Titik Artikulasi Position of
Articulation
ت و ق الص ط
ع ن ض
مو
Topik Topic ضوع و امل
Posisi Position ع ق و امل
Posisi Awal Initial Position ي ئ ع البد ق
و امل
Konstruksi Absolut Included Position ن ضم ع امل ق
و امل
Posisi Akhir Final Position ي هائ ع الن ق
و امل
Posisi Medial Medial Position ي ع الوسط ق و امل
Kreol Creole دة ولةل امل
غ ل
Monolog Monologue وجول
ون امل
Monem Moneme; Monѐme يم ون امل
Monem
Gramatikal
Grammatical
Moneme
ي و ح يم الن ون
امل
Monem Fungsional Functional Moneme;
Monѐme
Functionelle
ي يف يم الوظ ون امل
Metafon Metaphone ونيتاف امل
ن معجم مصطلحات علم اللغة
119
Hasil Output ج ات
الن Bahasawan Native Speaker ة
غل ي ل ل
ص ق األ اط الن
Lembut Mellow م اع الن
Verba Defektif Defective Verb ص اق الن
Larangan Prohibitive ي اه الن
Aksen; Tekanan Accent; Stress ر ب الن Tekanan Dinamis Stress Accent ي از
ك ت ر ر اال ب الن
Tekanan Resesif Recessive Stress ي راجع ر الت ب الن
Penegasan Emphasis ي يد ك و ر الت ب الن
Tekanan Sekunder Secondary Stress ي و ان ر الث ب الن
Tekanan Dinamis Dynamic Accent ي ر الحرك ب الن
Tekanan Keras Heavy Stress;
Primary Accent;
Primary Stress
ي يس ئ ر الر ب الن
Tekanan Dinamis Expiratory Accent ي ير ف ر الز ب الن
Tekanan Keras Intensity Accent يد د ر الش ب الن
Tekanan
Morfofonemis
Morphophonemic
Stress ي ت
و ر الص ب ي -الن ف ر الص
Tekanan Lunak Weak Stress يف ع ر الض ب الن
Tekanan Fonemis Phonemic Stress ي يم ر الفون ب الن
Tekanan Kata Word Stress;
Lexical Stress مة ل
ر الك ب
ن
ن
معجم مصطلحات علم اللغة ن
120
Oksiton; Tekanan
Akhir
Oxytone ير خ ع األ
ط ق
ر امل ب
ن
Tekanan Akhir Terminal Stress ي هائ ر الن ب الن
Tekanan Tersier Tertiary Stress ةث ال
رة الث ب الن
Tekanan Nada Chromatic Accent ت و ة الص بق
رة ط ب
ن
Asterisk Asterisk مة ج الن Amalgam;
Pemaduan
Blending; Sandhi ت ح الن
Gramatika; Tata
Bahasa
Grammar و ح الن
Gramatika
Struktur Frasa
Phrase Structure
Grammar ة ي م
ظ ية الن
ن و الب
ح ن
Gramatika
Struktural
Structural
Grammar ي يو
ن و الب
ح الن
Gramatika Historis Diachronic
Grammar;
Historical
Grammar
ي ار يخ و الت ح الن
Gramatika
Transformasi
Transformational
Grammar ي يل و
ح و الت ح الن
Gramatika
Transformasi
Generatif
Transformation
Generative
Grammar
ي يل و ح و الت ح الن
ي يد ل و الت
Gramatika Skala
dan Kategori
Scale and Category
Grammar ة
يل ص
درج والف و الت ح
ن
Gramatika
Sinkronis
Synchronic
Grammar ي زامن
و الت ح الن
ن معجم مصطلحات علم اللغة
121
Gramatika
Pedagogis
Pedagogical
Grammar ي يم ل
ع و الت ح الن
Gramatika
Tradisional
Traditional
Grammar ي يد ل
ق و الت ح الن
Gramatika
Generatif
Generative
Grammar ي يد ل
و و الت ح الن
Gramatika
Terbatas
Finite State
Grammar تاج
ن و اإل
و ذ ح الن
دود ح امل
Gramatika
Stratifikasi
Stratificational
Grammar ي بق
و الط ح الن
Gramatika
Semesta
Universal
Grammar و
ي أ
و العامل ح الن
ي العموم
Gramatika Teknis Scientific Grammar ي م ل و الع
ح الن Struktur Batin Deep Grammar يق و العم
ح الن Gramatika
Filosofis
Philosophical
Grammar ي سف
لو الف ح الن
Tata Bahasa
Preskriptif
Prescriptive
Grammar يار ي
ع و امل ح الن
Gramatika
Sistemika
Systemic Grammar ي ام ظ
و الن ح الن
Gramatika
Deskriptif
Descriptive
Grammar ي ف
و الوص ح الن
Junggramatiker;
Neogrammarian
Young
Grammarians ون
دث ح
ون امل ي و
ح الن
Relativisme Relativism ة ي ب س الن
معجم مصطلحات علم اللغة ن
122
Relativitas Bahasa Linguistic
Relativity ة ي و
غة الل ي ب
س الن
Teks Text ص الن Teks Bilingual;
Teks Dwibahasa
Bilingual Text ةغي الل نائ
ص ث الن
Kutipan Quotation قول ن ص امل الن
Koronal Coronal جار ي ف ن ي اال ع
ط
الن Artikulasi Articulation;
Phonation ق
ط الن
Artikulasi Pertama First Articulation ل و ق األ
ط الن
Artikulasi
Sekunder
Secondary
Articulation ي و
ان ق الث
ط الن
Artikulasi Kedua Second
Articulation ي ان
ق الث
ط الن
Artikulasi Primer Primary
Articulation ي يس ئ ق الر
ط الن
Endofasia Endophasia موع س ر امل ي
ق غ
ط الن
Produksi Wicara Speech Production م
لق الك
ط
ن
Artikulasi Ganda Double
Articulation دو ج
ز ق امل
ط الن
Eksofasia Exophasia موع س ق امل
ط الن
Lafal Yang Diakui Received
Pronounciation ي ج
موذ ق الن
ط الن
Lafal Ejaan Spelling
Pronounciation ي جائ ق اله
ط الن
Sistem System امظ
الن Pasimologi Pasimology صال
ت ام اال
ظ ن
ارات اإل ش ب
Ortografi Orthography ةئ ج
ه ام الت ظ ن
ن معجم مصطلحات علم اللغة
123
Kode; Sistem
Semiotis; Sistem
Tanda
Code; Symbolic
System; Semiotic
System
ز ي م ام الر
ظ
الن
Kode Terbatas Restricted Code د ي قز ي امل
م ام الر ظ
الن Sistem Vokal Vowel System ت وائ ام الص
ظ ن
Sistem Bunyi Sound System ي ت و ام الص
ظ
الن Morfofonologi Morphophonology ي ف
ر ي الص ت و ام الص
ظ
الن Aksara; Sistem
Tulisan
Writing System تابة ام الك ظ ن
Aksara Glagolit Glagolitic Alphabet تابة ام الك ظ ن
ة ي يت ول گ
الگل
Silabogram Syllabary ة ي ع ط ق
تابة امل ام الك
ظ ن
Diasistem Dia-system دو جز ام امل
ظ
الن Teori Pooh-Pooh Pooh-Pooh Theory;
Exclamation
Theory
وات ص ة األ ي ر
ظ
ن
ة ي عال ف ن اال
Teori Migrasi Migration Theory ارش ت
ن ة اال ي ر
ظ
ن
Teori Ta-Ta Ta-Ta Theory ة ي ائ ات ة الت ي ر
ظ الن
Teori Sing-Song Sing-Song Theory م رن ة الت ي ر
ظ
ن
Teori Pooh-Pooh;
Teori Interjeksi
Pooh-Pooh Theory;
Interjectional
Theory
ب عج ة الت ي ر ظ
ن
Teori Poligenesis Polygenesis Theory صولد أ عد
ة ت ي ر
ظ
ن
ات غ الل
Teori Segitiga
semantik; Teori
Segitiga Makna
Triadic Theory of
Meaning; Semantic
Triangle Theory
نى ع ة امل ي ث
لة الث ي ر
ظ الن
معجم مصطلحات علم اللغة ن
124
Teori Ding-Dong Ding-Dong Theory ظ
ز ن م ن الر ط بي ب ة الر ي ر
ت و نى الص ع وامل
Hukum Zipf Zipf's Law ف ة ز ب ي ر ظ
ن
Teori Mentalistik Mentalistic Theory ة ي ل ة العق ي ر
ظ الن
Model Paradigma Word and
Paradigm Model مة ل
ة الك ي ر
ظ
ن
ر يف ص والت
Teori Nativistik;
Teori
Onomatopetik
Nativistic Theory;
Onomatopoetic
Theory
وات ص اة األ
ة محاك ي ر
ظ
ن
Teori Medan
Makna
Field Theory ي ل
ال دى الد ة امل ي ر
ظ
ن
Teori Informasi Information Theory وماتل ع ة امل ي ر
ظ
ن
Teori Gelombang Wave Theory جة و ة امل ي ر
ظ
ن
Teori Mekanistik Mechanistic
Theory ة ي يك ان
يك ة امل ي ر
ظ الن
Teori Bow-Wow Bow-Wow Theory هوة ة الهو ي ر ظ
ن
Teori Monogenesis Monogenesis
Theory ل ص
دة أ ة وح ي ر
ظ
ن
ات غ الل
Fungsionalisme Functionalism ة ي يف ة الوظ ي ر ظ الن
Teori Yo-He-Ho Yo-He-Ho Theory يهو ة اليوه ي ر ظ
ن
Teori Difusi dan
Migrasi
Diffusion and
Migration Theory ار
ش ت
ن تا اال ي ر
ظ
ن
رة ج واله Urutan Order م
ظ الن
Urutan Kata Tetap Fixed Word Order مات ل ك ل ت ل اب
م الث
ظ الن
Sintaksis Syntax ةل م الجم
ظ
ن
ن معجم مصطلحات علم اللغة
125
Urutan Kata Word Order م الك
ظ
م ن
ل
Sintaktika Syntactics ي م ظ الن
Padanan Analogue ير ظ الن
Segmen Isolate بارة يرة الع ظ ن
Atribut; Ajektiva Attribute ت ع الن Ajektiva Verbal Verbal Adjective ي ل
ع ت الف ع الن
Ajektiva Atributif Predicative
Attribute ند س
ت امل ع الن
Ajektiva Predikatif Predicate
Adjectival ند س
ت امل ع الن
Ton Tone مة غ مة / الن
غ الن
Kadensa Cadence ة ي تام مة الخ غ الن
Penanda Suara Tone of Voice ت و مة الص غ ن
Tonetika Tonetics ة ي م غ الن
Aspirasi Aspiration ة ي س ف الن
Pengingkaran Negation ي ف الن Petrogram Petrogram;
Petroglyph ش الحجر ي ق الن
Simpai Node يع ر ف ة الت
ط ق
ن
Pengalihan Transfer ل ق الن Transmisi Budaya Cultural
Transmission ي اف
ق ل الث ق الن
Transliterasi Transliteration ي تاب ل الك ق الن
Transposisi Transposition ي ان كل امل ق الن
Tak Takrif Indefinite رة ك الن
Pola Configuration;
Pattern مط الن
معجم مصطلحات علم اللغة ن
126
Pola Intonasi Intonation
Countour يم غ
ن مط الت ن
Pola Intonasi Intonation Pattern ي يم غ ن مط الت الن
Pola Kalimat Sentence Pattern ةل مط الجم
ن
Pola Kalimat Syntactic Pattern ي م ظ مط الن الن
Token Token جموذ الن
Inti; Inti Suku
Kata
Nucleus واة الن
Inti Kompleks Complex (Vowel)
Nucleus دة عق
واة امل
ن
Inti Suku Kata Syllable Nucleus عط ق
واة امل
ن
Noem Noeme يم وئ الن
Type; Tipe Bahasa Type عو الن
Kualitas Quality ة ي ع و الن
Kualitas; Kualitas
Vokal
Vowel Quality ت وائ ة الص ي ع و ن
ه معجم مصطلحات علم اللغة
127
Harmonik Harmonic ي مون الهار
Marginal Marginal ي ش الهام
Hijāiyyah Alphabetical ة ي جائ اله
Hibrida Hybrid Word ين الهج
Humboldtisme; Neo-
Humboldtianisme;
Relativitas Bahasa
Humboldtism ة ي ت بول الهم
Hamzah Glottal Catch;
Glottal Stop
زة الهم
Hamzah Qaṯ‘ Catch ع ط
زة الق هم
Bunyi Desis Whisper س الهم
Indo-Arian;
Indo-Aryan
Indo-Arian دو ن ة -اله ي آر
Indo-Eropa Indo-European دو ن ي -اله ورب
أ
Indo-Germanika Indo-Germanic دو ن ي -اله مان ر ج
Aksara Hieratik Hieratic Script ة ي يق يراط اله
Hiragana Hiragana ايراگـان اله
Aksara Hieroglif Hieroglyphic Script ي يف ل يروغ اله
ه
معجم مصطلحات علم اللغة ه
128
و معجم مصطلحات علم اللغة
129
Pronomina
Konjungtif
Conjunctive
(Pronoun)
ة ي ل ع ة الف
ل الواص
Afektif; Emotif Affective ي دان ج الو
Aspek Progresif Progressive Aspect رار م ت س هة اال ج و
Aspek
Frekuentatif;
Aspek Repetitif
Iterative Aspect ة ي رار ك هة الت ج الو
Aspek Perfektif Perfective Aspect ل ع لف مام ل هة الت ج و
Aspek Aspect عال فأل هة الحدث ل ج و
Aspek Inseptif;
Aspek Inkoatif
Inceptive Aspect روعهة الش ج و
Aspek Momentan Momentaneous
Aspect
ة ي هة الفجائ ج الو
Satuan Unit دة الوح Semantem Semanteme ة
ل
ال دة الد وح
Satuan Dasar Primary Unit يسة ئ دة الر الوح
Prosodem Prosodeme ة ي ت و دة الص الوح
ة ي ر يز ط الت
Morfofonem Morphophoneme ة ي ت و دة الص -الوح
ة ي ف ر الص
و
معجم مصطلحات علم اللغة و
130
Segmen Isolate; Segment
(of Speech)
عة تط ق
دة امل الوح
Satuan Gramatikal Grammatical Unit ة ي و ح دة الن الوح
Sintagma Otonom Autonomous
Syntagma
ة ل تق
س م امل
ظ دة الن وح
Sintagma Syntagm ة ي م ظ دة الن الوح
رى غ الص
Tonem Toneme ة ي م غ دة الن الوح
Metrum Metre ن الوز
Alat-Alat
Gramatikal
Grammatical
Devices
ة ي و ح ل الن الوسائ
Inti Suku Kata Centre (Center) سان وسط الل
Medial Medial ي الوسط Bunyi Desis Whisper ة
وش
الوش
Deskripsi
Struktural
Structural
Description ي يو
ن ف الب
الوص
Deskriptif Descriptive ي ف الوص
Penyambung Liaison ل الوص Penciptaan Kata Coinage ع ي الوض مة ا ف ل
ار ك
ك ت
ب
يدة جد Posisi Bibir Lip Position ة
ف
ع الش وض
Tumpuan
Artikulasi
Basis of
Articulation ق
ط و الن ع عض وض
ي ياد الح Fungsi Function ة
يف الوظ
Fungsi Apelatif Appellative
Function
ارة ث ت
ة اال س يف وظ
و معجم مصطلحات علم اللغة
131
Fungsi
Demarkatif;
Fungsi Delimitatif
Demarcative
Function;
Delimitative
Function
يد د ح ة الت
يف وظ
Fungsi Ekspresif Expressive
Function
ة ي ير ب ع ة الت
يف الوظ
Fungsi Konstrastif Contrastive
Function ة ي ابل
ق ة الت
يف الوظ
Fungsi
Representatif
Representational
Function ة ي يل ث م
ة الت يف الوظ
Fungsi Kulminatif Culminative
Function يز ي
م ة الت يف وظ
Fungsional Functional ي يف الوظ Sendi; Kekangan Hold; Juncture ة
ف الوق
Sendi Buka Luar External Open
Juncture
ة ي ار ج ة الخ
ف الوق
توحة ف امل
Sendi Buka Plus Juncture د ائ ة الز
ف وق
Sendi Naik Rising Juncture دة اع ة الص ف الوق
Sendi Turun Double-cross
Juncture
دو ج ز يب امل ل ة الص
ف وق
(Ciri) Akhir
Klausa
Clause Terminal بارة ة الع ف وق
Sendi Naik Double-bar
Juncture
دو ج ز ة العمود امل
ف وق
Sendi Tertahan Sustained Juncture ة ر تم س ة امل
ف الوق
Sendi Tutup Close Juncture ةقل غة امل
ف الوق
Sendi Buka Open Juncture توحة ف ة امل
ف الوق
معجم مصطلحات علم اللغة و
132
Sendi Buka Dalam Internal Open
Juncture
توحة ف ة امل
ف الوق
ة ي ل اخ الد Sendi Tutup Minus Juncture صة اق
ة الن ف الوق
Sendi Akhir Terminal Juncture ة ي هائ ة الن
ف الوق
ي معجم مصطلحات علم اللغة
133
Penguasaan Government;
Rection
م ك يح
ي