pada umumnya

3
Pada umumnya, amblyopia dipercaya disebabkan karena ketiadagunaan dari fovea atau stimulus retina perifer yang tidak adekuat dan/atau interaksi binokular yang menyebabkan perbedaan input visual dari fovea. Pasien yang suka memfiksasi satu mata. Hal ini menyebabkan inhibisi input visual ke jalur retinokorteks. Kelainan Klinik akibat Anisometropia 1) akibat perbedaan visus. adanya perbedaan visus kedua mata berakibat gangguan fusi, sehingga orang tersebut akan menggunakan mata yang lebih baik, sedangkan mata yang kurang visusnya akan disupresi. Apabila keadaan ini dibiarkan maka akan dapat terjadi strabismus, dan apabila terjadi pada anak- anak yang masih mengalami perkembangan visus binokular, dapat mengakibatkan ambliopia. 2) akibat perbedaan bayangan . perbedaan bayangan meliputi perbedaan ukuran dan bentuk. Adanya perbedaan bayangan disebut aniseikonia. Pada aniseikonia selalu terjadi gangguan penglihatan binokular. Gangguan penglihatan binokular ini diakibatkan oleh ketidaksamaan rangsangan untuk penglihatan stereoskopik. Secara klinik praktis aniseikonia yang terjadi akibat anisometropia dapat diketahui dari kelainan distorsi dan kelainan stereoskopik yang muncul. Anisometropia Perbedaan bayangan pada masing-masing mata akan mengakibatkan interaksi kortikal abnormal, inhibisi bayangan retina dan berakhir menjadi ambliopia Strabismic amblyopia Umumnya deviasi yang terjadi bersifat konstan dan nonalternating. Ini adalah mekanisme adaptasi untuk mengatasi kebingungan visual (visual confusion; bayangan yang tidak sama tumpang tindih) dan diplolpia (bayangan identik yang tumpang tindih). Tropia atau

Upload: birgitta-fajarai

Post on 07-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pada umumnya

TRANSCRIPT

Pada umumnya, amblyopia dipercaya disebabkan karena ketiadagunaan dari fovea atau stimulus retina perifer yang tidak adekuat dan/atau interaksi binokular yang menyebabkan perbedaan input visual dari fovea

Pada umumnya, amblyopia dipercaya disebabkan karena ketiadagunaan dari fovea atau stimulus retina perifer yang tidak adekuat dan/atau interaksi binokular yang menyebabkan perbedaan input visual dari fovea. Pasien yang suka memfiksasi satu mata. Hal ini menyebabkan inhibisi input visual ke jalur retinokorteks.Kelainan Klinik akibat Anisometropia

1) akibat perbedaan visus. adanya perbedaan visus kedua mata berakibat gangguan fusi, sehingga orang tersebut akan menggunakan mata yang lebih baik, sedangkan mata yang kurang visusnya akan disupresi. Apabila keadaan ini dibiarkan maka akan dapat terjadi strabismus, dan apabila terjadi pada anak-anak yang masih mengalami perkembangan visus binokular, dapat mengakibatkan ambliopia.

2) akibat perbedaan bayangan . perbedaan bayangan meliputi perbedaan ukuran dan bentuk. Adanya perbedaan bayangan disebut aniseikonia. Pada aniseikonia selalu terjadi gangguan penglihatan binokular. Gangguan penglihatan binokular ini diakibatkan oleh ketidaksamaan rangsangan untuk penglihatan stereoskopik. Secara klinik praktis aniseikonia yang terjadi akibat anisometropia dapat diketahui dari kelainan distorsi dan kelainan stereoskopik yang muncul.

Anisometropia Perbedaan bayangan pada masing-masing mata akan mengakibatkan interaksi kortikal abnormal, inhibisi bayangan retina dan berakhir menjadi ambliopiaStrabismic amblyopia

Umumnya deviasi yang terjadi bersifat konstan dan nonalternating. Ini adalah mekanisme adaptasi untuk mengatasi kebingungan visual (visual confusion; bayangan yang tidak sama tumpang tindih) dan diplolpia (bayangan identik yang tumpang tindih).

Tropia atau

mata juling yang konstan, non alternan atau tidak bergantian kanan

dan kiri merupakan penyebab ambliopia strabismus yang paling

signifikan.

Dengan satu mata yang lurus dan mata lain berdeviasi

dapat menimbulkan dua fenomena penglihatan yang berbeda yaitu

konfusi atau kekacauan dan diplopia atau melihat dobel. Konfusi

penglihatan merupakan persepsi yang bersamaan dari dua buah obyek

yang berbeda yang diproyeksikan ke area retina koresponden. Secara

fisiologis kedua fovea tidak dapat mempersepsikan obyek-obyek yang

berbeda secara bersamaan. Hal ini menyebabkan supresi terhadap

obyek dari mata yang deviasi agar penglihatan tetap tunggal.

Sedangkan diplopia adalah penglihatan ganda yang disebabkan oleh jatuhnya bayangan di fovea pada satu mata sedangkan pada mata yang

lain berada di luar fovea. Konfusi dan diplopia dihilangkan dengan

melakukan supresi.

Ambliopia anisometrik terjadi bila ada kelainan refraksi yang

tidak seimbang antara kedua mata sehingga bayangan yang jatuh pada

salah satu mata tidak fokus. Kaburnya bayangan retina asimetris atau

unilateral dapat mengakibatkan ambliopia pola distorsi monokular dan

hilangnya binokularitas.

trabismic amblyopia: strabismus (squint) results in amblyopia because the images at the fovea are different.

Ametropic amblyopia: bilateral moderate-to-high refractive errors can result in amblyopia.

Anisometropic amblyopia: differences in refraction (anisometropia) cause one image to be more blurred than the other, leading to amblyopia on that side.

Caused by early onset of constant unilateral

strabismus