pada percobaan pertama yaitu pada pasir dicampurkan dengan air pada saat diaduk akan berhomogen...
DESCRIPTION
percobaanTRANSCRIPT
Pada percobaan pertama yaitu pada pasir dicampurkan dengan air pada saat diaduk
akan berhomogen namun ketika diendapkan pasir akan mengaendap kebawah dan air tetap
jernih. Kemudian larutan ditumpahkan. Pemisahan ini disebut dekantasi. Hal ini sesuai
dangan pendapat Wong (2011) yang mengatakan dekantasi adalah pemisahan komponen-
komponen dalam campuran dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan
untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak
saling campur (suspensi).
Percobaan kedua yaitu mengamati larutan bubuk kapur didalam larutan. Awalnya
larutan bercampur homogen namun ketika disaring tertinggallah ampas bubuk kapur atau
yang disebut residu pada kertas saring, dan air jernih kembali. Ini disebut dengan
penyaringan atau filtrasi. Hal ini juga sesuai dengan peengertian penyaringan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Susilo Tri A (2011) bahwa filtrasi, yaitu pemisahan komponen-komponen
dalam campuran dengan menggunakan filter (penyaring). Hasil filtrasi disebut filtrat
sedangkan sisa filtrasi disebut residu atau ampas. Filtrasi dapat dilakukan untuk memisahkan
campuran zat cair dan zat padat yang tidak saling larut.
Percobaan ketiga yakni garam yang dimasukkan kedalam air dan diaduk hingga
homogen, kemudian diuapkan. Setelah beberapa menit terlihat kristal-kttistal putih dipinggir
cawan penguap. Ini disebut demgan kristalisasi. Ini sesuai dengan pendapat Kednan (1991),
kristalisai dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang saling
larut. Pada kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu
terjadi karena kelarutan berkuran ketika suhu diturunkan. Apabila larutan tidak cukup pekat,
dapat dipekatkan terlebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan
pendinginan. Melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komposisi
larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.
Percobaan keempat yaitu mengamati garam CuSO4.5H2O yang diuapkan di atas
pembakar. Dalam penguapan tersebut terdapat kristal-kristal berwarna biru di pinggir cawan
penguap. Ini disebut kristalisaasi. Ini sesuai dengan pendapat Kednan (1991), kristalisai dapat
dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang saling larut. Pada
kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena
kelarutan berkuran ketika suhu diturunkan. Apabila larutan tidak cukup pekat, dapat
dipekatkan terlebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan
pendinginan. Melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komposisi
larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal
Percobaan kelima adalah mengamati air saringan dan air cucian disatukan kemudian
diuapkan di atas pembakar. Hasilnya adalah air menggumpal seperti butter. Destilasi, yaitu
pemisahan komponen-komponen dalam campuran yang didasarkan pada perbedaan titik
didih komponen campuran tersebut melalui pemanansan/pendidihan campuran. Destilasi
dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat cair yang berbeda titik
didihnya. (Michael Purba:2006)
Percobaan keenam, pada saat yod yang sudah dikotori dwngan pasir tadi dpanaskan
dalam cawan penguap yang kemudian ditutup dengan kaca erloji. Maka terbentuklah kzat
padat pada kaca erloci dengan bentuk tidak beraturan. Setelah didinginkan terbentuk kristal-
kristal ungu. Hal ini sesuai dengan pernyatan stanley (2006)., sublimasi adalah perubahan zat
dari wujud zat padat ke gas.