pacar air

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyebab kematian di usia muda. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002, tercatat sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian di usia muda (Anonymous, 2004). Banyak penelitian epidemiologi, laboratorium dan klinis memperlihatkan hubungan antara tingginya kolesterol total dan LDL kolesterol (hiperkolesterolemia) dengan terjadinya penyakit kardiovaskuler. (Hartanto, 2008). Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid (Anonymous, 2005). Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol (waxy steroid) yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk mengghindari hal ini. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 98-122 mg/dl (Anonymous, 2010a). Setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya, di mana 80% diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL (kolesterol baik) dan kolesterol LDL (kolesterol jahat), selain itu ada juga Trigliserida (Siswono, 2001). Untuk mengatasi berbagai komplikasi penyakit akibat tingginya kadar kolesterol dalam darah, harus dilakukan upaya diet makanan yang rendah lemak, selain itu juga dibantu dengan pemberian obat antihiperlipidemik. Mahalnya harga obat dan efek samping yang tidak ringan membuat masyarakat enggan untuk menggunakannya. Maka dipilih cara yang lebih murah yaitu pengobatan alternatif dengan obat

Upload: bella-nabila-soraya

Post on 19-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: pacar air

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyebab kematian di usia muda.

Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002, tercatat

sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari

jumlah total kematian di usia muda (Anonymous, 2004). Banyak penelitian

epidemiologi, laboratorium dan klinis memperlihatkan hubungan antara

tingginya kolesterol total dan LDL kolesterol (hiperkolesterolemia) dengan

terjadinya penyakit kardiovaskuler. (Hartanto, 2008).

Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling

tinggi. Lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat

dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.

Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid

(Anonymous, 2005).

Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol (waxy steroid) yang

ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Tingginya

kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola

makan sehat merupakan faktor utama untuk mengghindari hal ini. Batas normal

kolesterol dalam tubuh adalah 98-122 mg/dl (Anonymous, 2010a).

Setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya, di mana 80%

diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan. Kolesterol yang

diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL (kolesterol baik) dan

kolesterol LDL (kolesterol jahat), selain itu ada juga Trigliserida (Siswono, 2001).

Untuk mengatasi berbagai komplikasi penyakit akibat tingginya kadar kolesterol

dalam darah, harus dilakukan upaya diet makanan yang rendah lemak, selain

itu juga dibantu dengan pemberian obat antihiperlipidemik. Mahalnya harga

obat dan efek samping yang tidak ringan membuat masyarakat enggan untuk

menggunakannya. Maka dipilih cara yang lebih murah yaitu pengobatan

alternatif dengan obat herbal melalui pemanfaatan bahan alam yang

sebenarnya sudah menjadi tradisi turun temurun dari nenek moyang.

Salah satu tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan adalah pacar air. Pacar air

(Impatient balsamina L.) lebih dikenal sebagai tanaman hias yang mempunyai

beragam warna bunga, dari yang kuning, putih, merah, merah jambu, maupun

Page 2: pacar air

kombinasi-kombinasi warna. Semua bagian dari tanaman pacar air, dari mulai

akar, batang, daun, bunga, dan biji, dapat dimanfaatkan untuk pengobatan

penyakit (Anonymous, 2009).

Pacar air menyimpan beragam khasiat, bunga yang mengandung anthocyanin,

cyanidin, danmalvidum dapat meluruhkan haid, hipertensi, bisul, rematik, sendi,

gigitan ular berbisa, serta radang kulit. Biji pacar air dapat mempermudah

persalinan dan mengobati kanker saluran pencernaan bagian atas. Daunnya

adalah obat untuk keputihan, nyeri haid, radang usus buntu kronis, antiradang

dan patah tulang. Sedangkan akarnya berfungsi sebagai obat antiinflamasi

(antiradang), rematik, leher kaku, dan sakit pinggang (Susanto, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian Adfa pada tahun 2007, dari uji pendahuluan

metabolit sekundernya daun pacar air mengandung kumarin, flavonoid, kuinon,

saponin dan steroid. Flavonoid merupakan zat yang paling efektif menurunkan

kadar kolesterol darah karena flavonoid bekerja meningkatkan kolesterol HDL.

Untuk menguji khasiat daun pacar air sebagai penurun kadar kolesterol darah

maka perlu dilakukan penelitian laboratoris yang bertujuan untuk mengetahui

apakah daun pacar air dapat menurunkan kadar kolesterol.

Berdasarkan kandungan flafonoid yang terdapat dalam daun pacar air maka

dalam penelitian ini

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas diperoleh suatu permasalahan

yaitu dapatkah ekstrak daun pacar air (Impatient balsamina L.) menurunkan

kadar kolesterol darah pada tikus putih.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari ekstrak daun pacar

air (Impatient balsamina L.)  dalam menurunkan kadar kolesterol darah pada

tikus putih.

1.4 Manfaat Penelitian

Dapat memberikan informasi mengenai khasiat ekstrak daun pacar air sebagai

bahan alam yang berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol darah pada

tikus putih.

BAB II

Page 3: pacar air

STUDI PUSTAKA

2.1 Studi Pustaka

2.1.1 Kolesterol Darah

a)      Pengertian Kolesterol

Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, diproduksi oleh

hati dan sangat diperlukan oleh tubuh (Siswono, 2001). Kolesterol merupakan

senyawa yang termasuk turunan steroid, yaitu senyawa turunan (derivat) lipid

yang tidak terhidrolisis (Sudarmo, 2004).

Kadar kolesterol darah adalah kadar kolesterol yang terlarut dalam plasma

darah. Kolesterol terdapat dalam jaringan dan lipoprotein plasma yang bisa

berupa kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang

sebagai ester kolesterol. Kolesterol sangat larut dalam lemak tetapi hanya

sedikit yang larut dalam air, dan membentuk ester dengan asam lemak.

Kolesterol merupakan produk metabolisme hewan sehingga terdapat banyak

pada makanan yang berasal dari hewan seperti kuning telur, daging, hati, dan

otak (Nurwahyunani, 2006).

b)      Jenis Kolesterol

Kolesterol LDL, adalah kolesterol jahat, yang bila jumlahnya

berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah

membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah.

Kolesterol HDL, adalah kolesterol baik, yang mempunyai fungsi membersihkan

pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Kadar kolesterol HDL yang

tinggi merupakan suatu tanda yang baik sepanjang kolesterol LDL kurang dari

150 mg/dl. Triglisierda adalah lemak yang terbentuk sebagai hasil dari

metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi juga makanan

yang berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang tidak seluruhnya

dibutuhkan sebagai sumber energi. (Siswono, 2001).

c)      Penyebab Peningkatan Kadar Kolesterol Darah

Ada beberapa hal yang menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol dalam

darah. Diantaranyafaktor genetic. Sekitar 80 % dari kolesterol di dalam darah

diproduksi oleh tubuh sendiri. Ada sebagian orang meskipun hanya sedikit saja

mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh, tetapi

tubuh tetap saja memproduksi kolesterol lebih banyak.Makanan juga

Page 4: pacar air

mempengaruhi kadar kolesterol darah. Lemak merupakan bahan makanan yang

sangat penting, bila tidak makan lemak yang cukup maka tenaga akan

berkurang, tetapi bila makan lemak berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan

pembuluh darah. Lemak dalam makanan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

lemak jenuh, seperti daging dan minyak kelapa, serta lemak tak jenuh, seperti

asam lemak omega 3, asam lemak omega 6 dan asam lemak omega 9

(Siswono, 2001).

Selain itu berat badan juga berpengaruh. Orang yang obesitas memiliki

kandungan trigliserida (berperan menyimpan lemak, membentuk LDL serta

penggumpalan darah) dan HDL yang cenderung rendah. Kurangnya olahraga

dapat menjadi penyebab kolesterol tinggi akibat terhambatnya aliran

darah. Selain itu karena bertambahnya usia, kadar kolesterol pun semakin

tinggi akibat menurunnya daya kerja organ tubuh.

Jenis kelamin juga merupakan faktor penyebab kolesterol tinggi. Sebelum

menopause, wanita cenderung memiliki kolesterol rendah dibanding laki-laki.

Tetapi setelah menopause, produksi kolesterol LDL pada wanita cenderung

meningkat. Selain faktor-faktor di atas, penyebab kolesterol tinggi lainnya

dari stress. Stress memicu seseorang untuk mengkonsumsi makanan tanpa

kontrol dan juga mengubah gaya hidup sehat yang sudah dilakukannya

(Anonymous, 2010b).

d)     Pencegahan Peningkatan Kadar Kolesterol Darah

Mengkonsumsi makanan seimbang yang terdiri dari : 60 % kalori dari

karbohidrat, 15 % kalori dari protein, 25 % kalori dari lemak, dan kalori dari

lemak jenuh tidak boleh lebih dari 10 %. Kelebihan kalori dapat diakibatkan dari

asupan yang berlebih (makan banyak) atau penggunaan energi yang sedikit

(kurang aktivitas). Kelebihan kalori terutama yang berasal dari karbohidrat

dapat menyebabkan peningkatan kadar trigliserida.

Menurunkan asupan lemak jenuh. Lemak jenuh terutama berasal dari minyak

kelapa, santan dan semua minyak lain seperti minyak jagung dan minyak

kedelai yang mendapat pemanasan tinggi atau dipanaskan berulang-ulang.

Kelebihan lemak jenuh akan menyebabkan peningkatan kadar LDL kolesterol.

Menjaga agar asupan lemak jenuh tetap baik secara kuantitas maupun kualitas.

Minyak tak jenuh terutama didapatkan pada ikan laut serta minyak sayur dan

minyak zaitun yang tidak dipanaskan dengan pemanasan tinggi atau tidak

dipanaskan secara berulang-ulang. Asupan lemak tidak jenuh ini akan dapat

Page 5: pacar air

meningkatkan kadar kolesterol HDL, dan mencegah terbentuknya endapan pada

pembuluh darah.

Menurunkan asupan kolesterol. Kolesterol terutama banyak ditemukan pada

lemak dari hewan, jeroan, kuning telur, serta “seafood” (kecuali

ikan). Mengkonsumsi lebih banyak serat dalam menu makanan sehari-hari.

Serat yang dianjurkan adalah sebesar 25 – 40 gr/hari, setara dengan 6 buah

apel merah dengan kulit atau 6 mangkuk sayuran. Serat berfungsi untuk

mengikat lemak yang berasal dari makanan dalam proses pencernaan, sehingga

mencegah peningkatan kadar LDL kolesterol.

Merubah cara memasak. Sebaiknya memasak makanan bukan dengan

menggoreng tetapi dengan merebus,   mengukus atau membakar tanpa minyak

atau mentega. Minyak goreng dari asam lemak tidak jenuh sebaiknya bukan

digunakan untuk menggoreng tetapi digunakan untuk minyak salad, sehingga

mempunyai efek positif terhadap peningkatan kadar HDL kolesterol maupun

pencegahan terjadinya endapan pada pembuluh darah.

Melakukan aktifitas fisik dengan teratur. Dianjurkan untuk melakukan olah raga

yang bersifat aerobik (jalan cepat, lari-lari kecil, sepeda, renang dll.) secara

teratur 3 – 5 kali setiap minggu, selama 30–60 menit/hari. Olah raga yang

teratur akan membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL.

2.1.2 Tanaman Pacar Air ( Impatient balsamina   L.)

a)         Klasifikasi Tanaman Pacar Air

Regnum    : Plantae

Divisi        : Magnoliophyta

Kelas        : Magnoliopsida

Ordo         : Ericales

Famili       : Balsaminaceae

Genus       : Impatiens

Spesies     : Impatiens balsamina L.

b)        Morfologi Tanaman Pacar Air

Pacar air merupakan tanaman terna berbatang basah, lunak, bulat, bercabang,

warna hijau kekuningan. Pacar air biasanya ditanam sebagai tanaman hias

dengan tinggi 30-80 cm. Arah tumbuhnya tegak, percabangannya monopodial.

Page 6: pacar air

Daun tunggal, tersebar, berhadapan, atau dalam karangan. Bentuk daun lanset

memanjang, pinggirnya bergerigi, ujung meruncing, tulang daun menyirip.

Warna daun hijau muda tanpa daun penumpu, jika ada daun penumpu

bentuknya kelenjar. Bagian bawah membentuk roset akar. Tulang daun

menyirip. Luas daunnya sekitar 2 sampai 4 inchi. Pangkal daun bergerigi tajam,

runcing. Terna ini memiliki akar serabut.

Bakal buah menumpang, beruang 4-5. Dalam satu ruangan tersebut terdapat

dua atau lebih bakal biji. Buah membuka kenyal dan termasuk buah batu

dengan 5 inti. Bentuk buah elliptis, pecah menurut ruang secara kenyal.

Benihnya endospermic. Embrio akan mengalami diferensiasi.

Tanaman ini memiliki aneka macam warna bunga. Ada yang putih, merah, ungu,

kuning, jingga, dll. Jika pacar air yang berbeda warna disilangkan, maka akan

terbentuk keturunan yang beraneka ragam. Bunga zygomorph, berkelamin 2,

di ketiak. Daun kelopak 3 atau 5, lepas atau sebagian melekat, bertaji. Daun

kelopak samping berbentuk corong miring, berwarna, dan terdapat noda kuning

di dalamnya. Sedikit di atas pangkal daun mahkota memanjang menjadi taji

dengan panjang 0,2-2 cm. Daun mahkota 5, lepas. Daun mahkota samping

berbentuk jantung terbalik dengan panjang 2-2,5 cm, yang 2 bersatu dengan

kuku, yang lain lepas tidak berkuku dan lebih pendek. Ada 5 benangsari dengan

tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu. Kepala sarinya bersatu

membentuk tudung putih.Bunga terkumpul 1-3. Setiap tangkai hanya berbunga

1 dan tangkainya tidak beruas. Memiliki 5 kepala putik.

c)        Habitat Tanaman Pacar Air

Habitatnya pada daerah beriklim tropical, namun tidak dapat hidup pada daerah

yang kering. Tanaman ini sangat peka terhadap hama, biasanya tumbuh di

pekarangan rumah pada ketinggian 1-900 m.

d)       Kandungan Kimiawi Tanaman Pacar Air

Pacar air mengandung zat-zat kimia aktif seperti pada bunga yang

mengandung anthocyanins, cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidin,

kaempherol, quercetin. Sementara biji mengandung saponin dan kandungan

minyak seperti γ-spinasterol, β-ergosterol, balsaminasterol, parianaric acid,

quercetin, nephthaquinon, minyak terbang, dan turunan kaempherol, dan ada

jugakandungan racunnya, dan oleh karena itu harus diperhatikan kontra indikasi

pemakaian (Anonymous, 2009). Berdasarkan hasil penelitian Adfa pada tahun

Page 7: pacar air

2007, dari uji pendahuluan metabolit sekundernya daun pacar air mengandung

kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid.

e)        Manfaat Tanaman Pacar Air

Pacar air berkasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Jenis-jenis

penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan oleh tumbuhan pacar air adalah:

tumor usus, kanker saluran pencernaan, usus buntu, menurunkan kolesterol,

tekanan darah tinggi, rematik, pembengkakan, sakit pinggang, kaku pinggang,

leher kaku, tarsuga (terkena duri ikan ditenggorokan), sigurdongon (peradangan

dipinggir kuku), merangsang pertumbuhan rambut, pewarnaan kuku seperti

kuteks, dan lain-lain.

2.1.3 Pacar Air Sebagai Obat Herbal Penurun Kadar Kolesterol Darah

a)         Pengertian Obat Herbal

Istilah Herbal biasanya dikaitkan dengan tumbuh-tumbuhan yang tidak berkayu

atau tanaman yang bersifat perdu. Dalam dunia pengobatan, istilah herbal

memiliki makna yang lebih luas, yaitu segala jenis tumbuhan dan seluruh

bagian-bagiannya yang yang mengandung satu atau lebih bahan aktif yang

dapat dipakai sebagai obat (therapeutic).

b)        Cara Pengolahan Tumbuhan Herbal

Teknik pengolahan tanaman obat terdiri dari sortasi, pencucian, penjemuran,

pengirisan, dan pengolahan lebih lanjut menjadi berbagai produk/diversifikasi

produk (Anonymous, 2008).

Penyortiran

Penyortiran harus segera dilakukan setelah bahan selesai dipanen, terutama

untuk komoditas temu-temuan, seperti kunyit.  Rimpang yang baik dengan yang

busuk harus segera dipisahkan juga  tanah, pasir maupun gulma yang

menempel harus segera dibersihkan. Demikian juga untuk tanaman obat yang

diambil daunnya maupun herba.

Pencucian

Pencucian harus menggunakan air bersih, seperti air dari mata air, sumur atau

PAM.  Cara pencucian dapat dilakukan dengan cara merendam sambil disikat

menggunakan sikat yang halus.  Perendaman tidak boleh terlalu lama karena

zat-zat tertentu yang terdapat dalam bahan dapat larut dalam air sehingga

mutu bahan menurun.  Penyikatan diperbolehkan karena bahan yang berasal

Page 8: pacar air

dari rimpang pada umumnya terdapat banyak lekukan sehingga perlu dibantu

dengan sikat.  Tetapi untuk bahan yang berupa daun-daunan cukup dicuci dibak

pencucian sampai bersih dan jangan sampai direndam berlama-lama.

Penirisan dan Pengeringan

Selesai pencucian rimpang, daun atau herbal ditiriskan dirak-rak pengering.  Hal

ini dilakukan sampai bahan tidak meneteskan air lagi.Untuk komoditas temu-

temuan pengeringan rimpang dilakukan selama 4-6 hari dan cukup didalam

ruangan saja.  Setelah kering rimpang disortir kembali sesuai dengan standar

mutu perdagangan atau mungkin dapat diolah lebih lanjut.

Penyimpanan

Jika belum diolah bahan dapat dikemas dengan menggunakan jala plastik,

kertas maupun karung goni yang terbuat dari bahan yang tidak beracun/tidak

bereaksi dengan bahan yang disimpan. Pada kemasan jangan lupa beri label

dan cantumkan nama bahan, bagian tanaman yang digunakan, no/kode

produksi, nama/alamat penghasil dan berat bersih. Hal-hal yang perlu

diperhatikan untuk ruang penyimpanan, yaitu gudang harus bersih, ventilasi

udara cukup baik, tidak bocor, suhu gudang maksimal 30°C, kelembaban udara

serendah mungkin 65% dan gudang bebas dari hewan, serangga maupun tikus

dll.

Pengolahan

Dalam pengolahan tanaman obat perlu diperhatikan teknik pengolahan yang

baik karena menyangkut standar mutu.  Hal ini ada hubungannya dengan

masalah kebersihan maupun bahan aktif.

Tanaman obat dapat diolah menjadi berbagai macam produk seperti simplisia,

serbuk, minyak atsiri, ekstrak kental, ekstrak kering, instan, sirup, permen dll,

sehingga dapat menambah nilai ekonomi tanaman obat sekaligus menambah

pendapatan petani. Disamping itu  produk yang telah diolah tahan lebih lama

disimpan dari pada bentuk  segar.  Panen dengan hasil yang berlebihan (panen

raya) harga akan turun sehingga perlu diolah lebih lanjut.

c)         Pacar Air untuk Obat Herba Penurun Kolesterol Darah

Menurut Adfa (2007), daun pacar air mengandung kumarin, flavonoid, kuinon,

saponin dan steroid. Flavonoid merupakan antioksidan karena dapat

menangkap radikal bebas dengan membebaskan atom hydrogen dari gugus

hidroksilnya, dikatakan juga bahwa flavonoid dapat bertindak menghalangi

Page 9: pacar air

reaksi oksidasi kolesterol jahat ( LDL ) yang menyebabkan darah mengental

yang dapat mengakibatkan penyempitan pembuluh darah (Nurwahyunani,

2006).

Flavonoid merupakan molekul polifenolik yang larut dalam air dan mengandung

atom karbon 15. Flavonoid adalah golongan polifenol. Flavonoid terdiri dari 6

kelompok utama: chalcone, flavon, flavonol, flavanon, anthocyanin dan

isoflavonoids. Bersama dengan karoten, flavanoids memberikan warna buah-

buahan, sayuran dan herbal (Anonymous, 2010c).

Mekanisme flavonoid dalam menurunkan kadar kolesterol:

Flavonoid → antioksidan dan menangkapradikal bebas → melepas H

Berikatan dengan 1RB

Radikal peroksi distabilkan

Energi aktivasi

Menghalangi oksidasi LDL

Menurunkan kolesterol

2.2 Kerangka Konsep

Tikus dengan kolesterol normal

Pakan + minyak babi   →        Kenaikan kadar kolesterol

(Hiperkolesterolemi)

Menyebabkan aterosklerosis

Page 10: pacar air

Komplikasi yang fatal

Perlu diatasi dengan pengobatan

Obat modern                           Obat tradisional

Daun pacar air → Flavonoid

Antioksidan & menagkap radikal bebas

Melepas H

Berikatan dengan 1RB

Radikal peroksi distabilkan

Energi aktivasi

Menghalangi oksidasi LDL

Menurunkan kolesterol

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep di atas maka diambil hipotesis bahwa ekstrak

daun pacar air (Impatient balsamina L.) dapat menurunkan kadar kolesterol

darah pada tikus putih.

Page 11: pacar air

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental sesungguhnya.

Rancangan penelitian menggunakan eksperimental sederhana (Postest Only

Control Group Design).

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia UMM , waktu persiapan dan

pelaksanaan kira-kira 2 bulan.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih betina dewasa yang memilik

berat antara 150-175 gr yang diperoleh dari Laboratorium Kimia UMM.

Sampel dalam penelitian ini adalah 6 (empat) ekor tikus putih betina yang

diambil dari keseluruhan populasi penelitian melalui teknik Simpel Random

Sampling.

3.4 Variabel Penelitian

a)      Variabel Bebas            : Dosis ekstrak daun pacar air (Impatient

balsamina L.)

b)      Variabel Terikat          : Penurunan kadar kolesterol darah

c)      Variabel Kontrol         : Jenis kelamin tikus, berat tikus, pakan,

3.5 Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan RAL dengan postest design. Perlakuan untuk

penelitian ini dirancang sebagai berikut:

RP1BAKP2C

\

Keterangan:

Page 12: pacar air

R         : Randomisasi

K         : Kontrol

P1        : Perlakuan I

P2        : Perlakuan II

A         : Tanpa Perlakuan

B         : Ekstrak Daun Pacar Air

C         : Ekstrak Daun Pacar Air

3.6 Alat dan Bahan Penelitian

Alat Penelitian:

Timbangan elektrik, Juicer,

Spektrofotometer,

Oven,

Tabung reaksi,

Mikropipet,

Tabung haematokrit,

Sentrifuge,

Tabung ependrof,

Pipet.

Kandang tikus

Bahan Penelitian:

Tikus putih, Ekstrak daun pacar air,

Serum darah tikus,

Alkohol 96%

Pakan(pellet)

Minyak babi

Aquadest.

Page 13: pacar air

3.7 Prosedur Penelitian

a)      Pembuatan Ekstrak Daun Pacar Air

Persiapan pembuatan ekstrak yaitu mengambil daun pacar air secukupnya

kemudian dicuci bersih, tiriskan. Dipotong kecil-kecil kemudian diblender

dengan juicer merk Philips dicampur dengan alkohol 96 %, kemudian dimaserasi

24 jam. Setelah itu campuran tersebut disaring beberapa kali sampai didapat

larutan yang jernih (kehijauan), kemudian didestilasi. Dari proses destilasi

kemudian diuapkan sehingga terbentuk serbuk daun pacar air yang diperlukan.

Kadar tiap ml filtrat yang ada dihitung dengan cara membandingkan bobot

dengan volume ekstrak yang diperoleh sehingga diperoleh kadar dengan satuan

mg/ gr bb.

b)      Penyiapan Tikus Hiperkolesterolemi

Tikus putih yang akan digunakan dalam penelitian ini ditimbang berat badannya

untuk menentukan besarnya dosis yang akan digunakan kemudian diberikan

pakan yang sudah ditambah bahan yang dapat memicu peningkatan kadar

kolesterol darah. Setelah 7 hari diperiksa kadar kolesterol darahnya. Tikus yang

kadar kolesterol darahnya mencapai 98 mg/dl atau lebih dinyatakan sudah

menderita hiperkolesterolemi.

c)      Penentuan Dosis Ekstrak Daun Pacar Air

d)     Pemberian Perlakuan

Empat ekor tikus hiperkolesterolemi dipisahkan menjadi 2 kelompok , dan tiap

kelompok terdiri dari 2 ekor tikus ( 2 ulangan ). Masing-masing kelompok

kemudian mendapat perlakuan sebagai berikut:

Kelompok I     : kontrol diabetik

Kelompok II   : ekstrak daun pacar air

Kelompok III  : ekstrak daun pacar air

Perlakuan diberikan selama …………………….

e)      Cara Pengukuran Kadar Kolesterol Darah

Pengukuran kadar kolesterol darah dilakukan dengan “ CHOD-PAP “(Cholesterol

Oxidase Para Aminophenazone) yang direkomendasikan oleh Europen

Atherosklerosis Society. Melalui enzymatice photometric test, yang diawali

Page 14: pacar air

dengan mengambil darah tikus dari sinus orbitalis kemudian disentrifuge selama

kurang lebih 15 menit. Setelah mendapatkan serum darah selanjutnya diambil

kira- kira 10 mikro dimasukkan dalam tabung ependrof dan ditambah 10 mikro

larutan standart, kemudian disiapkan pula larutan blangko berupa aquadest 10

mikro. Ke dalam masing- masing tabung sampel dan blangko dimasukkan 1000

ml reagent, lalu dicampur. Langkah selanjutnya diinkubasi selama 20-25 menit

pada suhu 37 derajat celcius selama ± 10 menit, kemudian diukur

absorbansinya pada spektofotometer. Setelah diketahui absorbansinya kadar

kolesterol serum darah dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Kolesterol (mg/ dl) = Δ A sample x konsentrasi standart/ cal (mg/ dl)

Δ A std/cal

(Lab. Kimia UMM, 2008)

3.6 Analisis Data

Data yang didapat akan dianalisis menggunakan uji-t lain subyek.

DAFTAR PUSTAKA

Adfa, M. 2007. “Senyawa Antibakteri Dari Daun Pacar Air (Impatiens

Balsamina Linn.)”. Jurnal Gradien Vol.4 No.1 Januari 2008 : 318-322

Anonymous. 2004. “Cara Cerdas Menyikapi Kolesterol”. (online)

http://medicastore.comdiakses 10 April 2010

Anonymous. 2005. “Kolesterol”. (online) http://id.inaheart.or.id diakses 10

April 2010

Anonymous. 2008. “Teknologi Pengolahan Tanaman Obat”. (online)

http://balittro.litbang.deptan.go.id diakses 10 April 2010

Anonymous. 2009. “Attirangga si Pacar Air”.

(online) http://batakone.wordpress.comdiakses 07 April 2010

Anonymous. 2010a. “Kolesterol”. (online)  http://id.wikipedia.org diakses 10

april 2010

Anonymous. 2010b. “Penyebab Kolesterol Tinggi”. (online) http://Dunia-

Ibu.org diakses 10 April 2010

Anonymous. 2010c. “Flavonoid”. (online) http://en.wikipedia.org diakses 11

April 2010

Page 15: pacar air

Hartanto, Harun. 2008. “Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Lidah Buaya Terhadap

Kadar Kolesterol Total Dan Trigliserida Serum Tikus Putih Hiperkolesterolemik”.

(Online)  http://www.indoskripsi.com diakses 10 April 2010

Lab. Kimia UMM. 2008. Buku Penuntun Praktikum Biokomia. Malang:

Laboratorium Kimia UMM

Nurwahyunani, A. 2006. “Efek Ekstrak Daun Sambung Nyawa Terhadap Kadar

Kolesterol LDL dan Kolesterol HDL Darah Tikus Diabetik Akibat Induksi

Streptozotocin”. Semarang: Skipsi UNESA

Siswono.2001. “Bahaya Dari Kolesterol Tinggi”.

(online) http://gizi.net diakses 10 April 2010

Susanto, I. 2009. “Pacar Air”.(online)

http://www.ibnususanto.wordpress.com diakses 07 April 2010