p20 kak indeks kesehatan kebahagiaan

9

Click here to load reader

Upload: primasiwiharprastanti

Post on 05-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK)

    PENGEMBANGAN INDEKS KESEHATAN DAN KEBAHAGIAAN

    WARGA PADA KAWASAN PERKOTAAN BERDASARKAN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR

    Tahun 2015

    K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M P E R U M A H A N R A K Y A T B A D A N P E N G E M B A N G A N I N F R A S T R U K T U R W I L A Y A H

    P U S A T P E N G E M B A N G A N K A W A S A N P E R K O T A A N

    JL. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110.Telepon (021) 7398618, Fax (021)7398620

  • 1

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Unit Eselon I : Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

    Program : Pengembangan Infrastruktur Wilayah

    Hasil : Indeks Kesehatan dan Kebahagiaan Warga pada

    Kawasan Perkotaan Berdasarkan Ketersediaan

    Infrastruktur

    Unit Eselon II/Satker : Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan

    Pekerjaan : Pengembangan Indeks Kesehatan dan Kebahagiaan

    Warga pada Kawasan Perkotaan Berdasarkan

    Ketersediaan Infrastruktur

    Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Dokumen NSPK, Rencana Pengembangan

    Kawasan, dan Rencana Teknis Keterpaduan

    Pembangunan Infrastruktur PUPR di Kawasan

    Perkotaan dan Perdesaan

    Satuan Ukuran dan Jenis Kegiatan : Kegiatan, Laporan Penyelenggaraan

    Volume : 1 (satu) dokumen

    1. LATAR BELAKANG

    1.1 Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan

    Salah satu fungsi Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) berdasarkan Peraturan

    Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    adalah penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program keterpaduan pengembangan kawasan

    dengan infrastruktur di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Dalam kaitan penyiapan

    kebijakan teknis tersebut dibutuhkan kajian-kajian kebijakan yang terkait pengembangan kawasan

    yang salah satunya adalah kawasan perkotaan. Penyiapan kajian kebijakan sejalan dengan pula

    dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 dimana salah satu output kegiatan dalam BPIW

    terkait dengan laporan hasil kajian serta penyiapan pedoman.

    1.2 Gambaran Umum

    Pengembangan infrastruktur dapat mendukung kehidupan warga, menjaga proses ekologis,

    keberlanjutan sumber daya air, dan udara bersih, yang memberikan sumbangan pada tingkat

    kesehatan dan kebahagiaan warga kota. Untuk menilai index kebahagiaan dan kesehatan, pernah

    dilakukan oleh beberapa institusi seperti Kementerian Kesehatan, BPS, dan IAP, namun belum

    sepenuhnya menggunakan indikator keberadaan infrastruktur khususnya infrastruktur pekerjaan

    umum dan perumahan rakyat.

    Kajian ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui profil kaitan keberadaan infrastruktur

    terhadap kesehatan warga di Indonesia dan dapat membandingkan baik antar kota maupun

    dengan kota-kota di dunia yang telah terlayani dengan baik.

  • 2

    2. MAKSUD

    Maksud dari kegiatan ini adalah menyediakan piranti untuk pengambilan kebijakan dalam

    pengembangan infrastruktur di kawasan perkotaan untuk mendukung tingkat kesehatan dan

    kebahagiaan warga

    3. TUJUAN

    Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyusun profil dan indeks keberadaan infrasttruktur hijau

    terhadap kesehatan warga pada beberapa kota di Indonesia.

    4. SASARAN

    Sasaran dari kegiatan ini adalah:

    1) Terumuskannya metode perhitungan indeks keberadaan infrastruktur terhadap kesehatan dan

    kebahagiaan warga pada kawasan perkotaan di Indonesia

    2) Tersusunnya nilai indeks keberadaan infrastruktur terhadap kesehatan dan kebahagiaan

    warga pada kawasan perkotaan di Indonesia pada kota di Indonesia

    3) Tersusunnya profil indeks dan pemeringkatan indeks keberadaan infrastruktur hijau terhadap

    kesehatan dan kebahagiaan warga pada kawasan perkotaan di Indonesia

    5. MANFAAT

    Kajian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dan dasar penyusunan kebijakan pengembangan

    infrastruktur di kawasan perkotaan.

    6. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

    a. Lingkup Kegiatan

    Lingkup kegiatan ini sebagai berikut:

    1) Mengkaji literatur terkait baik secara regulatif, teoritis maupun praktis

    2) Mengembangkan dan menetapkan metodologi pengukuran, disertai dengan pelaksanaan FGD

    3) Melakukan survei pengumpulan data di 7 (tujuh) kota di Indonesia

    4) Melakukan analisis dan perhitungan, disertai dengan pelaksanaan workshop

    5) Melakukan penilaian, pemeringkatan dan penyajian hasil kajian disertai dengan pelaksanaan

    seminar

    6) Melakukan penyusunan dan penerbitan buku indeks

    b. Lingkup Wilayah Kegiatan

    Kegiatan dilakukan di Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian Pekerjaan Umum

    dan Perumahan Rakyat, serta pada kota-kota yang ditetapkan sebagai contoh (sampel). Survei

    dilaksanakan di 7 (tujuh) kota, yaitu:

  • 3

    1) Medan

    2) Padang

    3) Palembang

    4) Yogyakarta

    5) Semarang

    6) Surabaya

    7) Denpasar

    Penyedia jasa menyiapkan perangkat survei yang operasional berdasarkan pendekatan yang

    disepakati dengan tim supervisi. Masing-masing kegiatan survei tersebut menghasilkan Laporan

    Hasil Survei Lapangan. Pendekatan dalam analisis dan perhitungan didasarkan atas hasil kajian

    menggunakan tiga metode studi, yaitu (1) desk study , (2) secondary data analysis, dan (3)

    wawancara dengan para pakar perkotaan maupun dengan para praktisi. Untuk menunjang

    beberapa kegiatan tersebut diatas, beberapa kegiatan yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa

    dalam kegiatan ini adalah:

    1. Koordinasi dan Konsultasi dengan Tim Supervisi serta pihak terkait lainnya secara berkala

    untuk mendapatkan penjelasan Kerangka Acuan Kerja (KAK); masukan pada setiap kemajuan

    (progres) kegiatan, rencana pelaksanaan kegiatan lainnya dan survei; serta quality control

    atas setiap output dan sub output yang dihasilkan konsultan;

    2. Pelaksanaan Rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, dan Laporan Akhir

    di lingkungan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, masing-masing sebanyak 1 (satu)

    kali di Jakarta;

    3. Pelaksanaan Rapat Koordinasi sebanyak 2 (dua) kali di Jakarta;

    4. Pelaksanaan Rapat Konsinyasi sebanyak 2 (dua) kali di Jakarta;

    5. Pelaksanaan Focused Group Discussion (FGD) sebanyak 2 (dua) kali di Jakarta;

    6. Pelaksanaan Seminar sebanyak 1 (satu) kali di Denpasar, Bali.

    7. KELUARAN/OUTPUT

    Output yang dihasilkan pada paket pekerjaan ini adalah 1 (satu) Laporan Hasil Kajian yang

    meliputi:

    1. Metode Baku untuk Penilaian Keberadaan Infrastruktur terhadap Kesehatan Warga pada

    Kawasan Perkotaan dengan parameter air bersih, sanitasi, persampahan, drainase, hunian,

    RTH, fasilitas olah raga, rekreasi, rumah sakit, dan tanggap darurat.

    2. Profil kota berbasis Indeks keberadaan infrastruktur hijau terhadap kesehatan warga pada

    kawasan perkotaan untuk 7 kota pilot di Indonesia

    3. Strategi pengembangan sistem pemeringkatan keberdaan infrastruktur kota berdasarkan

    tingkat kesehatan warga

  • 4

    8. JANGKA WAKTU DAN JADWAL PELAKSANAAN

    Kegiatan ini dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2015 dalam dalam waktu 6 (enam) bulan

    kalender terhitung sejak dikeluarkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) dari Pejabat Pembuat

    Komitmen. Adapun rincian kegiatan selama 6 (enam) bulan tertuang di dalam tabel berikut:

    No. Kegiatan Bulan ke-

    1 2 3 4 5 6

    A. Kegiatan Utama

    1. Mengkaji literatur terkait baik secara regulatif, teoritis maupun praktis

    2. Mengembangkan dan menetapkan metodologi pengukuran, disertai dengan pelaksanaan FGD

    3. Melakukan survei pengumpulan data di 7 (tiga puluh tujuh) kota di Indonesia

    4. Melakukan analisis dan perhitungan, disertai dengan pelaksanaan workshop

    5. Melakukan penilaian, pemeringkatan dan penyajian hasil kajian disertai dengan pelaksanaan seminar

    6. Melakukan penyusunan dan penerbitan buku indeks

    B. Pembahasan/Rapat Pertemuan

    1. Rapat Koordinasi

    2. Konsinyasi

    3. FGD

    4. Workshop

    5. Seminar

    6. Pembahasan Laporan Pendahuluan/Antara/Akhir

    Penyedia jasa diharapkan menjabarkan rencana pelaksanaan kegiatan dalam satuan waktu

    mingguan.

    9. TENAGA AHLI

    Kegiatan ini dikategorikan ke dalam jenis kegiatan jasa konsultansi, dan dilakukan oleh konsultan

    dan diminta memberikan layanan jasa tenaga ahli yang dibutuhkan yang terdiri dari tim kerja serta

    tenaga pendukungnya. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini dibutuhkan keahlian dengan tenaga ahli

    11 orang TA dengan total 65 MM, sebagaimana yang dijelaskan dalam tabel berikut ini:

  • 5

    Tabel Kebutuhan dan Mobilisasi Tenaga Ahli,

    Tenaga Sub Profesional dan Tenaga Pendukung

    No Posisi/Jabatan Jumlah Orang

    Jumlah Bulan

    A. Tenaga Ahli Nasional

    1. Ahli Perencanaan Wlayah dan Kota (Ketua Tim) 1 6

    2. Ahli Psikologi 1 6

    3. Ahli Kesehatan 2 6

    4. Ahli Teknik Jalan 1 6

    5. Ahli Teknik Sungai dan Drainase 1 6

    6. Ahli Teknik Sanitasi dan Air Limbah 1 6

    7. Ahli Lansekap 1 6

    8. Ahli Kebijakan Publik 1 6

    9. Ahli Ekonomi Pembangunan 1 5

    10. Ahli Teknik Lingkungan 1 6

    B. Tenaga Sub Profesional

    1. Operator CAD 2 6

    2. Surveyor 6 1

    C. Tenaga Pendukung

    1. Sekretaris 1 6

    2. Operator Komputer 1 6

    Adapun kualifikasi tenaga ahli tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (Ketua Tim)

    Pendidikan Tinggi Pasca Sarjana / Master (S2) Perencanaan Wilayah dan Kota yang

    dibuktikan dengan ijasah S2 dengan pengalaman jasa konsultansi profesional dibidangnya

    minimal 4 (empat) tahun atau S-1 bidang perencanaan wilayah dan kota dan memiliki

    pengalaman profesional di bidangnya minimal 5 (lima) tahun;

    Diutamakan memiliki spesialisasi dan bersertifikat yang dibuktikan dengan Sertifikat

    Keahlian Kerja (SKA) Klasifikasi Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota kualifikasi Ahli

    Madya.

    2. Ahli Psikologi

    Pendidikan Tinggi Sarjana (S1) Psikologi yang dibuktikan dengan ijasah S1 dengan

    pengalaman jasa konsultansi profesional dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun;

    Diutamakan memiliki spesialisasi dan bersertifikat yang dibuktikan dengan surat referensi.

    3. Ahli Kesehatan

    Pendidikan Tinggi Sarjana (S1) Kesehatan Masyarakat yang dibuktikan dengan ijasah S1

    dengan pengalaman jasa konsultansi profesional dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun;

    Diutamakan memiliki spesialisasi dan bersertifikat yang dibuktikan dengan surat referensi.

  • 6

    4. Ahli Teknik Jalan

    Pendidikan Tinggi Sarjana (S1) Teknik Sipil yang dibuktikan dengan ijasah S1 dengan

    pengalaman jasa konsultansi profesional dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun;

    Diutamakan memiliki spesialisasi dan bersertifikat yang dibuktikan dengan Sertifikat

    Keahlian Kerja (SKA) Klasifikasi Bidang Teknik Jalan kualifikasi Ahli Muda.

    5. Ahli Teknik Sungai dan Drainase

    Pendidikan Tinggi Sarjana (S1) Teknik Sipil yang dibuktikan dengan ijasah S1 dengan

    pengalaman jasa konsultansi profesional dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun;

    Diutamakan memiliki spesialisasi dan bersertifikat yang dibuktikan dengan Sertifikat

    Keahlian Kerja (SKA) Klasifikasi Bidang Teknik Sungai dan Drainase kualifikasi Ahli Muda.

    6. Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah

    Pendidikan Tinggi Sarjana (S1) Teknik Sipil yang dibuktikan dengan ijasah S1 dengan

    pengalaman jasa konsultansi profesional dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun;

    Diutamakan memiliki spesialisasi dan bersertifikat yang dibuktikan dengan Sertifikat

    Keahlian Kerja (SKA) Klasifikasi Bidang Teknik Sanitasi dan Limbah kualifikasi Ahli Muda.

    7. Ahli Arsitektur Lansekap

    Pendidikan Tinggi Sarjana (S1) Arsitektur Lansekap/Pertamanan yang dibuktikan dengan

    ijasah S1 dengan pengalaman jasa konsultansi profesional dibidangnya minimal 3 (tiga)

    tahun;

    Diutamakan memiliki spesialisasi dan bersertifikat yang dibuktikan dengan Sertifikat

    Keahlian Kerja (SKA) Klasifikasi Bidang Arsitektur Lansekapan kualifikasi Ahli Muda.

    8. Ahli Kebijakan Publik

    Pendidikan Tinggi Sarjana (S1) Ilmu Politik yang dibuktikan dengan ijasah S1 dengan

    pengalaman jasa konsultansi profesional dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun;

    Diutamakan memiliki spesialisasi dan bersertifikat yang dibuktikan dengan surat referensi.

    9. Ahli Ekonomi Pembangunan

    Pendidikan Tinggi Sarjana (S1) Studi Pembangunan atau Ekonomi Pembangunan yang

    dibuktikan dengan ijasah S1 dengan pengalaman jasa konsultansi profesional dibidangnya

    minimal 3 (tiga) tahun;

    Diutamakan memiliki spesialisasi dan bersertifikat yang dibuktikan dengan surat referensi.

    10. Ahli Teknik Lingkungan

    Pendidikan Tinggi Sarjana (S1) Teknik Lingkungan yang dibuktikan dengan ijasah S1

    dengan pengalaman jasa konsultansi profesional dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun;

    Diutamakan memiliki spesialisasi dan bersertifikat yang dibuktikan dengan Sertifikat

    Keahlian Kerja (SKA) Klasifikasi Bidang Teknik Lingkungan kualifikasi Ahli Muda.

  • 7

    10. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

    Nama dan Organisasi Pemilik Pekerjaan adalah Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Pusat

    Pengembangan Kawasan Perkotaan, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian

    Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

    11. PAGU ANGGARAN DAN SUMBER PENDANAAN

    Perkiraan Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan ini pada Tahun Anggaran 2015 sebesar

    Rp2.000.000.000 (dua miliar rupiah) termasuk pajak sebagaimana RAB terlampir yang berasal dari

    APBN DIPA Satuan Kerja Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan.

    12. TIPE PELAKSANAAN KEGIATAN

    Kegiatan Pengembangan Indeks Kesehatan dan Kebahagiaan Warga pada Kawasan Perkotaan

    Berdasarkan Ketersediaan Infrastruktur dilaksanakan secara kontraktual.

    13. PELAKSANA

    Pelaksana kegiatan ini adalah Konsultan/Pihak Ketiga melalui Lelang Jasa Konsultansi dengan

    supervisi oleh Tim dari Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.

    14. PELAPORAN

    Kegiatan ini dilakukan dengan dilengkapi beberapa laporan sebagai rekam jejak proses

    keseluruhan kegiatan yang terdiri atas beberapa laporan sebagai berikut:

    1. Laporan Pendahuluan

    Laporan Pendahuluan diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah SPMK, dibuat

    sebanyak 10 (sepuluh) rangkap dengan softcopy-nya setelah mendapatkan masukan pada

    Rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan.

    2. Laporan Antara

    Laporan Antara diserahkan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah SPMK, dibuat sebanyak 10

    (sepuluh) rangkap dengan softcopy-nya setelah mendapatkan masukan pada Rapat

    Pembahasan Laporan Antara.

    3. Laporan Akhir

    Laporan Akhir diserahkan paling lambat 6 (enam) bulan setelah SPMK, dibuat sebanyak 20

    (dua puluh) rangkap dengan softcopy-nya setelah mendapatkan masukan pada Rapat

    Pembahasan Laporan Akhir.

    4. Buku Deluxe Eksekutif

    Buku Deluxe Eksekutif diserahkan paling lambat 6 (enam) bulan setelah SPMK, dibuat

    sebanyak 100 (seratus) rangkap dengan softcopy-nya setelah mendapatkan persertujuan dari

    tim supervisi.

    5. Album Peta

  • 8

    Album Peta diserahkan paling lambar 6 (enam) bulan setelah SPMK, dibuat sebanyak 10

    (sepuluh) rangkap dengan softcopy-nya.

    6. Peta Deluxe

    Peta Deluxe diserahkan paling lambar 6 (enam) bulan setelah SPMK, dibuat sebanyak 50

    (lima puluh) rangkap dengan softcopy-nya.

    7. DVD Softcopy Masterplan dan DED

    Semua data softcopy (doc, pdf, xls, dwg, dan sebagainya) dan foto hasil survei dan kegiatan

    yang dihasilkan termasuk pelaporan tersebut diatas dikumpulkan dalam 50 (lima puluh) DVD.

    Berbagai bahan, data laporan pada setiap penyelenggaraan kegiatan yang telah diperoleh

    dalam bentuk data digital diserahkan kepada pengguna jasa dengan struktur data yang

    terstruktur dengan baik, tidak diproteksi dalam berbagai format yang mudah dibuka oleh

    pengguna jasa. DVD beserta isinya diserahkan paling lambat 6 (enam) bulan setelah SPMK.

    15. KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL PEKERJAAN

    Seluruh data dan hasil pekerjaan sebagaimana dicantumkan dalam KAK ini dimiliki oleh Satuan

    Kerja Pengembangan Kawasan Perkotaan pada Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan,

    Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

    Rakyat.

    Penanggungjawab,

    Kasatker Pengembangan

    Kawasan Perkotaan

    ttd

    Endra S. Atmawidjaja

    NIP. 110054227