p u t u s a n - pt-medan.go.id · penggugat (i .c. pt. pln) untuk menjadi hak/kepunyaan (a sset)...
TRANSCRIPT
Halaman 1 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
PUTUSAN
Nomor : 44 / PDT / 2015 / PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara
perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara gugatan antara :
I. M.CHALDOON ALRASYID disebut juga TENGKU CHALDOON
ALRASYID, Umur 71 Tahun, Pekerjaan Partikulir, tempat
tinggal Jalan Brigjen Katamso Nomor 66, Kelurahan Aur,
Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding semula Tergugat I;
2. ANANDA KUMAR, untuk diri sendiri dan selaku Kuasa dari
TM.CHALDOON ALRASYID disebut juga TENGKU
CHALDOON ALRASYID, umur 52 tahun, Wiraswasta,
beralamat di Jln. Gaharu Gg. Perdamaian Nomor 16
A,Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur, Kota
Medan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula
Tergugat II;
Dalam hal ini Tergugat I,II diwakili oleh Kuasanya
S.SULAIKA,SH,IGNATIUS ARIS YUWONO,SH,
MUHAMMAD ARIF LUBIS,SH, Para Advokat dan
Konsultan Hukum pada Kantor Hukum S.SULAIKA,SH &
REKAN , beralamat di Jalan Jenderal Gatot Subroto Gang
Johar Nomor 4 Medan, berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal 08 Nopember 2013 dan 20 Nopember 2013, Untuk
selanjutnya disebut sebagai Para Pembanding semula
Tergugat I,II;
Halaman 2 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
L A W A N
1. IR. DIDIK MARDIYANTO,SE.MM, Selaku General Manager PT.PLN
(Persero) Unit Induk Pembangunan I, dalam hal ini
bertindak untuk atas nama PT PLN ( Persero ) Unit Induk
Pembangunan I, beralamat di Jalan Kasuari Nomor 8
Medan, yang dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya,
H.ADNAN GUSTI,SH, HJ. SUHARTI,SH dan HAIRUL
ANWAR,SH, Advokat/Pengacara berkantor di Jln. Jend A
Yni VII Nomor 25 A Medan, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus, tanggal 27 September 2013, selanjutnya disebut
sebagai Terbanding semula Penggugat;
2. DIREKSI PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA ( PERSERO).TBK, DI
JAKARTA Cq. Kantor SBU DISTRIBUSI WILAYAH III,
SUMATERA BAGIAN UTARA, beralamat di Jln. Imam
Bonjol Noor 15 D, Kota Medan, yang selanjutnya disebut
sebagai Turut Terbanding semula Tergugat III;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara Nomor 44/PDT/2015/PT.MDN dan
surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
Setelah membaca salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan
Nomor 599/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 21 Agustus 2014 dan surat-surat yang
bersangkutan dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat Gugatan tanggal 17
Oktober 2013 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Medan dalam Register Nomor 599/Pdt.G/2013/PN.Mdn, 18 Oktober 2013 telah
mengajukan gugatan sebagai berikut:
Halaman 3 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
1. Bahwa, Pengugat mempunyai hak atas sebidang tanah yang luasnya +
6.143 M2 yang terletak Jl. Yos Sudarso, Kelurahan Glugur Kota, Kecamatan
Medan Barat, Kota Medan, dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Timur berbatas dengan Tanah Ngatimin.
- Sebelah Selatan berbatas dengan Yayasan Dharmawangsa.
- Sebelah Barat berbatas dengan Jl. Yos Sudarso.
- Sebelah Utara berbatas dengan Tanah Muchyar.
Bahwa, persil tanah tersebut adalah bekas (ex. Hak Guna Bangunan No.
642/Desa Glugur Kota) atas nama Perusahan Gas Negara (i.c. Tergugat III)
yang oleh Perusahaan Gas Negara tersebut telah diserahkan kepada
Penggugat (i.c. PT. PLN) untuk menjadi hak/kepunyaan (asset) Penggugat
berdasarkan :
Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.
1173.K/90/M.PE/1995 tanggal 7 Juli 1995 tentang Penetapan Status
Pemilikan Tanah dan Bangunan EKS BPU-PLN/DITJEN GATRIK.
Berita Acara Serah Terima Tanah EKS BPU-PLN di Jalan Yos Sudarso
Medan antara Perusahaan Umum Gas Negara Cabang Medan dengan
PT. PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara tanggal 5 Desember 1995.
a. Akta Pernyataan No. 13 tanggal 16 Januari 1998 yang diperbuat
dihadapan Lolita Pulungan, SH, Notaris di Medan.
Setelah penyerahan dari Perum Gas Negara kepada Penggugat tanggal 5
Desember 1995, maka Penggugat menguasai tanah tersebut. Sedangkan
sebelumnya tanah tersebut dikuasai oleh Tergugat III, sehingga cukup
alasan untuk menyatakan bahwa persil tanah tersebut adalah hak /
kepunyaan atau asset PT. PLN (i.c. Penggugat) serta menyatakan sah dan
berkekuatan hukum Surat-Surat / Akta yang tercantum pada sub. a, b, c
tersebut diatas.
Halaman 4 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
2. Bahwa, tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 642/Desa Glugur Kota
tersebut adalah berasal dari Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 135/Desa
Glugur Kota atas nama Perusahaan Gas Negara, yang luasnya 7.700 M2,
kemudian Sertifikat HGB No. 135 tersebut diadakan pemisahan diatas
namanya sendiri yakni menjadi :
2.1.Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 641/Desa Glugur Kota, Jalan
Kom.Laut Yos Sudarso, Kelurahan Glugur Kota, Kecamatan Medan
Barat, Kota Medan, Prop. Sumatera Utara atas nama Perusahaan
Perseroan (Persero) PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk disingkat PT.
PGN (Persero), berkedudukan di Jakarta seluas 713 M2. Surat Ukur
tanggal 11-10-2005 No. 57/Glugur Kota/2005.
2.2.Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 642/Desa Gelugur Kota, Jalan
Kom.Laut Yos Sudarso, Kelurahan Glugur Kota, Kecamatan Medan
Barat, Kota Medan, Prop. Sumatera Utara atas nama Perusahaan Gas
Negara, berkedudukan di Jakarta seluas 6.143 M2. Surat Ukur tanggal
14-11-1997 No. 9650/1997.
3. Bahwa, persil tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 135 tersebut diatas
adalah berasal dari eks Recht Van Opstal Verpounding No. 75 (Hak Guna
Bangunan Verpounding No. 75) dengan Surat Ukur tanggal 5 Desember
1917 No. 8.
4. Bahwa, kemudian persil tanah Recht Van Opstal verpounding tersebut,
berdasarkan Acte Verkoop en Koop No. 37 (Akta Jual Beli No. 37) tanggal
19 November 1927 dihadapan Christian Joseph Johan Gottagens, Notaris
Pengganti di Medan, telah dibeli oleh N.V. NIGM.
5. Bahwa, berdasarkan proces verbaal van schating No. 125-1-654 tanggal 30
Desember 1954, persil tanah tersebut menjadi Eigendom van N.V. OGEM
(Hak Milik N.V. OGEM).
Halaman 5 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
Kemudian dari NV. OGEM menjadi hak / kepunyaan Perusahaan Listrik dan
Gas Negara berdasarkan Nasionalisasi.
6. Dengan demikian, persil tanah tersebut terbukti tidak pernah dimiliki oleh
Kesultanan Deli, karena apabila persil tanah tersebut dimiliki oleh
Kesultanan Deli, maka secara hukum atas persil tanah tersebut tidak
mungkin diterbitkan Hak Barat (Recht Van Opstal).
7. Bahwa, pada tanggal 14 Juni 2012, tanpa setahu dan tanpa seizin
Penggugat, Tergugat-Tergugat I dan II secara paksa dan melawan hukum
telah menduduki / menguasai persil tanah hak / kepunyaan Penggugat
tersebut (ex. Hak Guna Bangunan No. 642).
8. Oleh karena Tergugat-Tergugat I dan II telah menduduki / menguasai persil
tanah terperkara secara paksa dan melawan hukum, maka cukup alasan
Penggugat memohon semoga Pengadilan Negeri Medan menyatakan :
“ bahwa Tergugat-Tergugat I dan II telah melakukan Perbuatan Melanggar
Hukum (Onrechtmatige daad). “
9. Bahwa, oleh karena tindakan Tergugat-Tergugat I dan II tersebut diatas
telah melakukan Perbuatan Melanggar Hukum (Onrechtmatige daad), maka
Penggugat mohon semoga Pengadilan Negeri Medan menghukum
Tergugat-Tergugat I dan II, serta semua orang yang mendapat hak dari
padanya untuk mengosongkan persil tanah ex. Hak Guna Bangunan No.
642 tersebut dan menyerahkannya dalam keadaan baik dan kosong kepada
Penggugat.
10. Bahwa, seandainya Tergugat-Tergugat I dan II tidak bersedia atau lalai
mengosongkan persil tanah tersebut, Penggugat mohon semoga
Pengadilan Negeri Medan menghukum Tergugat-Tergugat I dan II secara
tanggung menanggung membayar denda atau uang paksa (dwangsom)
kepada kepada Penggugat sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) per
Halaman 6 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
hari terhitung sejak gugatan ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Medan.
11. Bahwa, pada tanggal 26 April 2013, Tergugat II sebagai Penggugat ada
mengajukan gugatan terhadap Tergugat III sebagai Tergugat yang terdaftar
di Pengadilan Negeri Medan dengan Reg. No. 225/Pdt.G/2013/PN-Mdn
yang objek perkaranya adalah persil tanah Sertifikat HGB No. 642.
Dalam gugatan No. 225/Pdt.G/2013/PN-Mdn tersebut Tergugat II sebagai
Penggugat adalah selaku Kuasa Penuh dari T.M. Chaldoon Alrasyid atau
disebut juga Tengku Chaldon Al Rasyid.
12. Dalam gugatan Reg. No. 225/Pdt.G/2013/PN-Mdn Tergugat II sebagai
Penggugat memohon didalam Petitumnya pada point 4 :
“ menyatakan Penggugat sebagai Pemegang hak atas sebidang tanah
berukuran + 6.045 M2 (enam ribu empat puluh lima meter persegi) yang
menjadi objek perkara a quo yang terletak di Jl. Yos Sudarso, Kel. Glugur
Kota, Kec. Medan Barat, Kota Medan, Prop. SU adalah bahagian yang
menjadi satu kesatuan dari tanah objek Grand Sultan No. 266 tanggal 8
Desember 1936. “
Bahwa, Tergugat II (Ananda Kumar) telah keliru menyatakan bahwa objek
perkara adalah bahagian yang menjadi satu kesatuan dengan tanah Grand
Sultan No. 266 tanggal 8 Desember 1936 karena tanah objek perkara (ex
HGB No. 642), adalah berasal dari Recht Van Opstal Verpounding No. 75
dengan Surat Ukur tanggal 5 Desember 1917 No. 8, sebagaimana yang
telah diuraikan diatas.
13. Bahwa, pada tanggal 13 Juni 2013 Penggugat telah mengajukan
permohonan kepada Ketua Majelis Hakim Persidangan Pengadilan Negeri
Medan Reg. No. 225/Pdt.G/2013/PN-Mdn untuk ikut bergabung (Intervensi)
dalam perkara perdata Reg. No. 225/Pdt.G/2013/PN-Mdn tersebut.
Halaman 7 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
14. Bahwa, ternyata dalam Surat Tanggapan tertanggal 1 Agustus 2013 atas
permohonan intervensi tersebut, oleh Ananda Kumar sebagai Penggugat
dalam perkara Reg. No. 225/Pdt.G/2013/PN-Mdn tersebut menyatakan :
bahwa antara Ananda Kumar sebagai Penggugat dengan PT. Perusahaan
Gas Negara (Persero), Tbk sebagai Tergugat dalam Perkara Reg. No.
225/Pdt.G/2013/PN-Mdn tersebut telah diadakan perdamaian yang
dituangkan dalam Surat Kesepakatan Perdamaian tanggal 26 Juni 2013.
15. Demikian pula dalam Surat Jawaban PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero), Tbk tertanggal 31 Juli 2013 terhadap Intervensi dalam perkara di
Pengadilan Negeri Medan Reg. No. 225/Pdt.G/2013/PN-Mdn menyatakan :
“ bahwa, antara PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk dengan
Ananda Kumar telah sepakat untuk membuat dan menandatangani
kesepakatan perdamaian pada tanggal 26 Juni 2013. “ ;
16. Bahwa, didalam Surat Kesepakatan Perdamaian tersebut, menurut PT.
Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk dalam Jawabannya tanggal 31 Juli
2013 pada halaman 2 point 4 tercantum ;
“ bahwa, dalam Surat Kesepakatan Perdamaian tersebut disepakati hal-hal
sebagai berikut :
a. Termohon Intervensi I sedang tidak dalam menguasai atau menjadi
Pemilik objek gugatan.
b. Termohon Intervensi II setuju dan sepakat untuk mencabut gugatan No.
225/Pdt.G/2013/PN-Mdn yang diajukan ke Pengadilan Negeri Medan.
c. Termohon Intervensi II tidak akan melibatkan Termohon Intervensi I
terkait permasalahan yang timbul dikemudian hari berkenaan dengan
penguasaan atas objek gugatan.
d. Segala dokumen yang telah dikeluarkan terkait dengan objek gugatan
dinyatakan atau setidak-tidaknya dianggap tidak pernah ada. “
Halaman 8 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
17. Bahwa, oleh karena telah ada Surat Kesepakatan Perdamaian antara
Ananda Kumar dengan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk dalam
perkara No. 225/Pdt.G/2013/PN-Mdn, maka Permohonan Intervensi dari
Penggugat ditolak oleh Majelis Hakim Persidangan Pengadilan Negeri
Medan Reg. No. 225/Pdt.G/2013/PN-Mdn dengan alasan sudah ada
perdamaian jadi tidak ada perkara lagi.
18. Bahwa, tindakan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk (i.c. Tergugat
III) yang berdamai dengan Ananda Kumar (i.c. Tergugat II) adalah tindakan
melawan Hukum karena PT. Perusahaan Gas Negara telah mengetahui
bahwa, tanah terperkara ex. HGB No. 642 adalah kepunyaan / hak PT. PLN
(Persero) (i.c. Penggugat), yang mana PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero), Tbk (i.c. Tergugat III) telah menyerahkannya kepada Penggugat
berdasarkan :
a. Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.
1173.K/90/M.PE/1995 tanggal 7 Juli 1995 tentang Penetapan Status
Pemilikan Tanah dan Bangunan EKS BPU-PLN/DITJEN GATRIK.
b. Berita Acara Serah Terima Tanah EKS BPU-PLN di Jalan Yos Sudarso
Medan antara Perusahaan Umum Gas Negara Cabang Medan dengan
PT. PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara tanggal 5 Desember 1995.
c. Akta Pernyataan No. 13 tanggal 16 Januari 1998 yang diperbuat
dihadapan Lolita Pulungan, SH, Notaris di Medan.
Sehingga dengan demikian jelas bahwa Tergugat III (PT. Perusahaan Gas
Negara Persero, Tbk) telah melakukan perbuatan melawan hukum karena
seharusnya Tergugat III dalam Surat Kesepakatan Perdamaian tersebut
menyatakan bahwa persil tanah terperkara ex. HGB No. 642 adalah telah
menjadi hak / kepunyaan atau asset PT. PLN (Persero) (Penggugat).
19. Oleh sebab itu, cukup alasan bagi Penggugat memohon kepada Pengadilan
Negeri Medan untuk menyatakan bahwa Tergugat III telah melakukan
Perbuatan Melanggar Hukum (Onrechtmatige daad).
Halaman 9 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
20. Bahwa, oleh karena Tergugat-Tergugat I, II dan III telah melakukan
Perbuatan Melawan Hukum, sehingga Surat Kesepakatan Perdamaian yang
telah diperbuat oleh Ananda Kumar (i.c. Tergugat II) dengan PT.
Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk (i.c. Tergugat III) telah cacat
hukum.Oleh karena itu cukup alasan untuk menyatakan bahwa Surat
Kesepakatan Perdamaian tanggal 26 Juni 2013 antara Ananda Kumar
dengan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk adalah tidak sah dan
dinyatakan batal atau dinyatakan tidak berkekuatan Hukum.
21. Bahwa, untuk mencegah agar persil tanah Sertifikat ex. HGB No. 642/Desa
Glugur Kota yang luasnya + 6.143 M2 yang terletak di Jl. Yos Sudarso, Kec.
Medan Barat, Kota Medan, Prop. Sumatera Utara dengan batas-batas :
- Sebelah Timur berbatas dengan Tanah Ngatimin
- Sebelah Selatan berbatas dengan Yayasan Dharmawangsa
- Sebelah Barat berbatas dengan Jl. Yos Sudarso
- Sebelah Utara berbatas dengan Tanah Muchyar
Tidak dialihkan atau tidak diperjual belikan ataupun tidak diagunkan kepada
Pihak Lain, Penggugat mohon semoga Pengadilan Negeri Medan
melakukan Sita Penjagaan (Conservatoir Beslag) terhadap persil tanah
tersebut.
22. Bahwa, oleh karena bukti-bukti yang Penggugat ajukan adalah autentik,
maka Penggugat mohon semoga Pengadilan Negeri Medan menyatakan
Putusan dalam Perkara ini dapat dilaksanakan dengan serta merta
(Uitvoerbar bij voorraad) meskipun ada verzet, banding dan kasasi.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat mohon semoga
Pengadilan Negeri Medan memanggil Para Pihak untuk hadir pada
persidangan yang telah ditetap dan memutuskan dengan amarnya sebagai
berikut :
Halaman 10 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
PRIMAIR.
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.
2. Menyatakan sah dan berharga Sita Penjagaan (Conservatoir Beslag) yang
telah diletakkan.
3. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah melakukan
Perbuatan Melanggar Hukum (Onrechtmatige daad).
4. Menyatakan Surat Kesepakatan Perdamaian tanggal 26 Juni 2013 antara
Ananda Kumar dengan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk adalah
tidak sah dan dinyatakan batal atau dinyatakan tidak berkekuatan Hukum.
5. Menyatakan bahwa, tanah Sertifikat ex. HGB No. 642/Desa Glugur Kota
yang luasnya + 6.143 M2 yang terletak di Jl. Yos Sudarso, Kec. Medan
Barat, Kota Medan, Prop. Sumatera Utara dengan batas-batas :
- Sebelah Timur berbatas dengan Tanah Ngatimin
- Sebelah Selatan berbatas dengan Yayasan Dharmawangsa
- Sebelah Barat berbatas dengan Jl. Yos Sudarso
- Sebelah Utara berbatas dengan Tanah Muchyar
Adalah hak / kepunyaan atau asset Penggugat.
6. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum :
a. Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.
1173.K/90/M.PE/1995 tanggal 7 Juli 1995 tentang Penetapan Status
Pemilikan Tanah dan Bangunan EKS BPU-PLN/DITJEN GATRIK.
b. Berita Acara Serah Terima Tanah EKS BPU-PLN di Jalan Yos Sudarso
Medan antara Perusahaan Umum Gas Negara Cabang Medan dengan
PT. PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara tanggal 5 Desember 1995.
c. Akta Pernyataan No. 13 tanggal 16 Januari 1998 yang diperbuat
dihadapan Lolita Pulungan, SH, Notaris di Medan.
Halaman 11 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
7. Menghukum Tergugat-Tergugat I dan II serta semua orang yang mendapat
hak dari padanya untuk mengosongkan persil tanah Sertifikat ex. Hak Guna
Bangunan (HGB) No. 642/Desa Glugur Kota yang luasnya + 6.143 M2 yang
terletak di Jl. Yos Sudarso, Kelurahan Glugur Kota, Kecamatan Medan
Barat, Kota Medan, Prop. Sumatera Utara dengan batas-batas :
- Sebelah Timur berbatas dengan Tanah Ngatimin
- Sebelah Selatan berbatas dengan Yayasan Dharmawangsa
- Sebelah Barat berbatas dengan Jl. Yos Sudarso
- Sebelah Utara berbatas dengan Tanah Muchyar
Dan menyerahkannya kepada Penggugat dalam keadaan baik dan kosong.
8. Menghukum Tergugat-Tergugat I dan II secara tanggung menanggung
membayar denda atau uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar
Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) per hari terhitung sejak gugatan ini
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan, seandainya
Tergugat-Tergugat I dan II tidak bersedia mengosongkan atau lalai
mengosongkan persil tanah tersebut
9. Menghukum Tergugat III untuk mematuhi Putusan ini.
10. Menghukum Tergugat-Tergugat I, II dan III membayar biaya-biaya perkara.
11. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan dengan serta merta (Uitvoerbar bij
voorraad) walaupun ada verzet, banding dan kasasi
SUBSIDAIR
“ Mohon Putusan yang seadil-adilnya. “
Halaman 12 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I dan
Tergugat II telah pula mengajukan jawabannya yang pada pokoknya sebagai
berikut:
DALAM EKSEPSI :
1. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil
Penggugat kecuali atas pengakuan yang jelas dan tegas ;
PENGGUGAT TIDAK BERKWALITAS HUKUM SEBAGAI PENGGUGAT.
2. Bahwa dalam Gugatannya Penggugat menyebutkan bahwa Penggugat yang
menjabat sebagai General Manager PT.PLN (Persero) Unit Induk
Pembangunan I, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. PLN
(Persero ) Unit Pembangunan I ;
3. Bahwa Penggugat tidak mempunyai kwalitas hukum sebagai Penggugat,
karena yang berhak mewakili sebuah PT.(Persero) di dalam melakukan
Gugatan adalah Direksi, bukan seorang General Manager, sebagaimana di
atur dalam undang-undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007 pasal 98
ayat 1 “ bahwa direksi mewakili Perseroan baik didalam maupun diluar
pengadilan”.
4. Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat I dan Tergugat II sama sekali
tidak ada hubungan hukum dan tidak pernah ada hubungan baik itu jual beli
atau dalam bentuk perjanjian apapun juga ;
5. Bahwa jelas sertifikat HGB Nomor 642 adalah milik dari Turut
Terbanding /Tergugat III bukan milik dari Terbanding /Penggugat sehingga
jelas sama sekali Terbanding tidak berhak atas obyek
perkara.Terbanding/Penggugat di dalam persidangan tidak dapat
menunjukkan asli dari Sertifikat HGB Nomor 642 karena HGB Nomor 642
yang telah berakhir masa berlakunya tersebut bukan milik Tervbanding.
Terbanding sama sekali tidak dapat membuktikan kepemilikannya atas
obyek perkara .Obyek perkara jelas dan terang milik para pembanding
Halaman 13 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
sehingga Para Pembanding sehingga Para pembanding berhak untuk
menguasai, mengusahai, memiliki obyek perkara tersebut;
Bahwa menurut Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung RI No.4 K/Sip/1958
tanggal 13 Desember 1958, ditegaskan bahwa : “ Untuk dapat menuntut
seseorang di depan Pengadilan adalah syarat mutlak bahwa harus ada
perselisihan hukum antara kedua belah pihak yang berperkara;
Yurisprudensi ini dengan jelas dan tegas menegaskan bahwa harus ada “
perselisihan hukum”, Sedangkan dalam hal ini perselisihan hukum
dimaksud di atas tidak ada sama sekali ;
GUGATAN ERROR IN PERSONA
6. Bahwa Gugatan Penggugat ternyata juga tidak lengkap dalam menarik
subjek hukum (PLURIUM LITIS CONSORTIUM), hal ini dikarenakan telah
dengan jelas dan tegas bahwa Pengggugat melakukan gugatan atas objek
perkara dengan menggunakan alas hak berupa :
a. Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.
1173.K/90/M.PE/1995 tanggal 7 Juli 1995 tentang Penetapan Status
Pemilikan Tanah dan Bangunan EKS BPU-PLN/DITJEN GATRIK.
b. Berita Acara Serah Terima Tanah EKS BPU-PLN di Jalan Yos Sudarso
Medan antara Perusahaan Umum Gas Negara Cabang Medan dengan
PT.PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara tanggal 5 Desember 1995.
c. Akte Pernyataan No.13 tanggal 16 Januari 1998 yang diperbuat
dihadapan Lolita Pulungan, SH Notaris di Medan.
Bahwa Penggugat didalam gugatan sama sekali tidak melibatkan nama-
nama tersebut di atas yang nyata-nyata mempunyai hubungan hukum
dengan Penggugat untuk dijadikan sebagai para pihak alam Gugatan ini,
dalam hal ini patut kiranya Majelis Hakim menolak Gugatan Penggugat ;
GUGATAN OBSCUURER LIBELLI
7. Bahwa Gugatan Penggugat kabur/ tidak jelas atau Obscuurer Libelli, hal
yang dikarenakan Objek Sengketa sebagaimana yang dipersoalkan oleh
Halaman 14 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
Penggugat Dalam Surat Gugatan Penggugat bukanlah milik Penggugat
namun, milik dari Tergugat I dan Tergugat II, yang pada saat itu dikuasai
oleh Perusahaan Gas Negara, yang mana Tergugat II telah melakukan
Gugatan pada Tergugat III di ppengadilan Negeri Medan dengan No.Reg :
225/Pdt.G/PN.Mdn tanggal 20 April 2013.
8. Bahwa atas Gugatan dari Tergugat II kemudian Tergugat II dan Tergugat III
telah melakukan perdamaian, yang mana Tergugat III mengakui bahwa
Tergugat III tidak menguasai objek perkara, dan Tergugat III mengatakan
segala surat-surat yang dikeluarkan atas objek perkara dianggap tidak
pernah ada. Bahwa Penggugat mengatakan Penggugat memperoleh tanah
tersebut atas penyerahan dari Tergugat III, sementara Tergugat III sendiri
tidak mengakui pernah menyerahkan kepada Penggugat, jelas Gugatan
Penggugat semakin kabur, karena pada dasarnya Tergugat I dan Tergugat II
adalah pemilik yang sah atas objek perkara ;
9. Bahwa, dengan berdasarkan kepada Yurisprudensi Mahkamah Agung RI,
dan undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 maka sudah
sepantasnya Gugatan Penggugat dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA
atau DITOLAK UNTUK SELURUHNYA ;
DALAM POKOK PERKARA
10. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak semua dalil-dalil yang
dikemukakan oleh Penggugat sebagaimana yang terdapat dalam surat
Gugatannya tertanggal 18 Oktober 2013 kecuali yang secara tegas diakui
kebenarannya oleh Tergugat I dan Tergugat II sepanjang tidak merugikan
kepentingan Tergugat I dan Tergugat II ;
11. Bahwa dalil-dalil yang kami sampaikan dalam eksepsi mohon kiranya
dijadilan pertimbangan pula dalam pokok perkara ini ;
12. Bahwa Tergugat I dan tergugat II menolak dengan tegas pernyataan
Penggugat dalam Gugatannya halaman I point I yang menyatakan bahwa
Penggugat mempunyai hak atas sebidang tanah yang terletak di Jl/Yos
Halaman 15 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
Sudarso Kelurahan Glugur Kota Kecamatan Medan Barat Kota Medan,
karena tanah tersebut adalah milik Tergugat I dan Tergugat II, yang mana
pada saat ini tanah tersebut secara pisik dikuasai oleh Tergugat I dan
Tergugat II ;
13. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II membantah dengan tegas pernyataan
Penggugat pada halaman 3 (tiga) point 2 (dua) yang menyatakan bahwa
Penggugat memperoleh tanah tersebut diserahkan oleh Perusahaan Gas
Negara (Tergugat III) berdasarkan :
a. Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.1173
K/90/M.PE/1995 tanggal 7 Juli 1995 tentang Penetapan Status Pemilikan
Tanah dan Bangunan EKS BPU-PLN/DITJEN GATRIK.
b. Berta Acara Serah Terima Tanah EKS BPU-PN di Jalan Yos Sudarso
Medan antara Perusahaan Umum Gas Negara Cabang Medan dengan
PT.PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara tanggal 5 Desember 1995 ;
c. Akta Pernyataan No.13 tanggal 16 januari 1998 yang diperbuat
dihadapan Lolita Pulungan, SH Notaris di Medan ;
Bahwa dengan Tegas Tergugat I dan Tergugat II menyatakan tanah yang
menjadi objek perkara adalah milik dari Tergugat I dan Tergugat II, yang
Tergugat I peroleh berdasarkan Grant Sultan No.266 tanggal 8 Desember 1936
yang mana bertalian dengan hak hibah tertanggal 17 juli 1957 yang
ditandatangani oleh Perdana Menteri Sri Mahkota Negeri Deli ;
14. Bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan No.642 yang trdapat di objek
perkara yang sebenarnya sudah berakhir jangka waktu berlakunya
sejak tahun 2005, dan perlu diketahui Tergugat II telah melakukan
gugatan kepada Tergugat III yang Tergugat II daftarkan dengan
No. 225/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 26 April 2013 di Pengadilan Negeri
Medan, yang mana atas Gugatan Tergugat II tersebut kemudian antara
Tergugat II dan Tergugat III telah membuat perdamaian yang dituangkan
dalam Surat Kesepakatan Perdamaian tanggal 26 Juni 2013, dimana
Halaman 16 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
Tergugat III sebagai Pihak I dan Tergugat II sebagai Pihak II yang isinya
pada pokoknya sebagai berikut :
Pasal 1
Pihak Pertama tidak sedang dalam keadaan menguasai atau pemilik objek
Gugatan sebagaimana dimaksud di atas ;
Pasal 2
Para Pihak setuju dan sepakat untuk mengakhiri Gugatan Nomor
225/Pdt.G/2013/PN.Mdn, yang diajukan ke Pengadilan Negeri Medan melalui
permohonan Putusan Perdamaian (akta van daading) ;
Pasal 3
Pihak kedua tidak akan melibatkan Pihak Pertama terkait permasalahan yang
timbul dikemudian hari berkenan dengan penguasaan atas Objek Gugatan ;
Pasal 4
Segala dukumen yang tidak dikeluarkan terkait dengan objek Gugatan
dinyatakan atau setidak-tidaknya dianggap tidak pernah ada ;
Bahwa dengan adanya Surat Kesepakatan Perdamaian antara Tergugat III
dengan Tergugat II yang kemudian dibuat AKTA PERDAMAIAN atas Gugatan
No. 225/Pdt.G /2013/PN.Mdn pada tanggal 21 Agustus 2013 yang mana dalam
Putusan Majelis Hakim mengadili Menghukum kedua belah pihak untuk
mentaati perjanjian yang telah disepakati Menghukum pula kedua belah pihak
yang berperkara tersebut untuk membayar biaya perkara secara tanggung
renteng sejumlah Rp.386.000,-(tiga ratus delapan puluh enam ribu rupiah) ;
Bahwa pada saat Tergugat II dan Tergugat III telah berdamai dan telah
mengahiri Gugatan No. 225/Pdt.G/2013/PN.Mdn, saat itu Penggugat meminta
masuk untuk sebagai pihak atau intervensi atas gugatan
No.225/Pdt.G/2013/PN.Mdn, Yang mana Majelis Hakim telah membuat Putusan
Sela pada tanggal 13 Agustus 2913 dengan mengadili yang pada pokoknya
menyatakan permohonan Penggugat dalam Perkara insidentil untuk
Halaman 17 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
menggabungkan diri dalam perkara perdata No.225/Pdt.G/2013/PN.Mdn tidak
dapat diterima ;
Bahwa dengan demikian telah dengan jelas dan tegas, bahwa kepemilikan atas
tanah tersebut yang saat ini menjadi objek sengketa adalah milik dari dari
Tergugat I dan Tergugat II, dimana Tergugat III telah menyatakan dengan
sebenarnya tidak memiliki atas tanah tersebut, sementara Penggugat saat ini
mengakui bahwa Penggugat memperoleh tanah tersebut berdasarkan
penyerahan dari Tergugat III, sungguh suatu hal yang tidak masuk akal, apa lagi
Penggugat hanya seorang General Manager PT.PLN (Persero) Unit Induk
Pembangunan I, bukan seorang Direksi PT.PLN, sehingga tidak punya
kapasitas sebagai Penggugat, apalagi untuk urusan asset PT.PLN, sehingga
jelas terlihat Penggugat telah melakukan gugatannya tampa diketahui
olehDireksi PT.PLN sehingga terkesan adanya dugaan Penggugat melakukan
untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan PT.PLN, Berdasarkan hal
tersebut patut kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan menyidangkan
perkara ini untuk menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
15. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dengan tegas pernyataan
Penggugat pada halaman 4 (empat) point 8 yang menyatakan bahwa
tampa sepengetahuan dari Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II secara
paksa dan melawan hukum telah menduduki/menguasai persil tanah hak/
kepunyaan Penggugat tersebut teks Hak Guna Bangunan No.652, Bahwa
Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah merampas atau mengambil secara
paksa, karena Tergugat I dan Tergugat II dalam menduduki tanah tersebut
adalah dikarenakan dengan sukarela eks karyawan Tergugat III telah
mengosongkan tanah objek perkara, bahkan Tergugat I dan Tergugat II
telah memberikan uang tali kasih sebagai uang untuk pindah kepada eks
karyawan Tergugat III, jadi tidak benar pernyataan Penggugat yang
menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah merebut dengan paksa, justru
Penggugat telah mencoba mencari keuntungan terhadap tanah milik
Tergugat I dan Tergugat II dengan cara melakukan gugatan ke Pengadilan
Negeri Medan, padahal Penggugat mengetahui bahwa Penggugat bukan
lah pemlik atas tanah yang menjadi objek perkara. Karena seandainya saya
Halaman 18 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
benar Pengugat adalah sebagai pemilik dari objek perkara seharusnya
Pengggugat dari tahun 1995 telah mendaftarkan tanah tersebut kepada
Kantor Pertahanan Kota Medan untuk memperoleh Hak Kepemilikkannya,
tetapi justru Tergugat III yang mana sebagai pemegang Hak Guna
Bangunan No.642 yang telah berakhir masanya pada tahun 2005 telah
mencoba untuk mendaftarkan HGB terhadap tanah milik Tergugat I dan
Tergugat II, tetapi karena Tergugat II telah melakukan gugatan atas
Tergugat III, sehingga Tergugat III menyadari bahwa tanah tersebut
bukanlah Hak milik Tergugat III karena telah berakhir masa berlakunya, dan
Tergugat III telah mengakui bahwa Tergugat I dan Tergugat II adalah
sebagai pemilik atas tanah tersebut sebagaimana telah dilakukannya
perdamaian antara Tergugat II dengan Tergugat III, Bahwa berdasarkan
dalil-dalil yang Tergugat I dan Tergugat II sampaikan telah nyata dan terang
bahw Tergugat I dan Tergugat II adalah pemilik dari tanah objek perkara
dimaksud ;
16. Bahwa Pengugat dalam Gugatannya menyatakan memperoleh Hak atas
Tanah tersebut dari proses verball van zscatting No.125-1654 tanggal 30
Desember 1954, yang Tergugat menyatakan persil Tanah tersebut menjadi
Eigendom Van N.V.OGEM, sehingga menjadi milik Tergugat berdasarkan
Nasionalisasi, sehingga hal ini bertentangan dengan pernyataan Penggugat
dalam surat gugatannya yang mnyatakan perolehan hak tanah tersebut dari
Penyerahan Hak Guna Bangunan PT,GAS NEGARA kepada PLN, yang
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.1173
K/90/M.PE/1995 tanggal 7 Juli 1995, Dan juga bahwa menurut Ketentuan
UUPA No.5 tahun 1960, pasal 1 ketentuan Konversi ayat I seharusnya Hak
Eigendom di konversikan menjadi Hak Milik bukan menjadi hak Guna
Bangunan ;
17. Bahwa Penggugat dalam membuat Gugatan atas perkara a qua tidak
masuk akal sama sekali karena Penggugat tidak pernah mendaftarkan Hak
Kepemilikan Penggugat atas tanah tersebut ke Kantor Pertahanan Kota
Medan atas nama PLN saat penyerahan dari PT. Gas Negara, yang mana
Hak Guna Gangunan berakhir masa berlaku sampai tahun 2005, hal
Halaman 19 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
tersebut jelas menunjukkan bahwa Penggugat sama sekali bukan pemilik
dari tanah yang menjadi objek perkara dimaksud ;
18. Bahwa berdasarkan kuasa Tergugat I kepada Tergugat II, maka Tergugat II
telah menguasai objek Tanah tersebut, dan sebelumnya eks karyawan
Tergugat dengan sukarela mengosongkan tanah objek perkara tersebut
dan pada saat pengosongkan tanah tersebut eks karyawan tersebut
menyebutkan/ menyatakan bahwa objek tanah tersebut bukan milik
Penggugat ;
19. Bahwa terjadi Kesepakatan Perdamaian antara Tergugat II dengan
Tergugat II, mengenai objek Tanah tersebut didasarkan kesadaran dari
Tergugat III, bahwa Tergugat III menguasai tanah dalam perkara a qua
adalah melanggar hukum, karena tanah tersebut adalah milik Tergugat I ;
20. Bahwa pada saat Tergugat I dan Tergugat II mengklaim hak kepemilikan
atas tanah tersebut, dengan memasang PLANG KEPEMILIKAN atas tanah
tersebut yang berukuran luas lebih kurang 6.945M2 (enam ribu empat
puluh lima meter persegi) pada tahun 2012, pihak Penggugat tidak pernah
membantah atau melarang atau menanyakan kepada Tergugat I maupun
kepada Tergugat II, sehingga jelas bahwa Gugatan Penggugat atas tanah
tersebut dalam perkara a qua adalah tidak mempunyai dasar, dan patut di
duga Gugatan Penggugat hanya coba coba untuk kepentingan pribadi
Penggugat ;
21. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II membantah dengan tegas pernyataan
Penggugat dalam gugatannya pada halaman 5 (lima) point 19 yang
menyatakan bahwa Tergugat II dan Tergugat III yang telah melakukan
perdamaian adalah merupakan tindakan melawan hukum. Sungguh sangat
aneh pernyataan yang disampaikan Penggugat Perdamaian yang dibuat
oleh Tergugat II dengan Tergugat III adalah suatu jalan, yang tepat dan
benar, dan di dalam Hukum Acara Perdata sendiri jelas sebelum sidang
dibuka Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak
untuk melakukan perdamaian, jadi jelas yang namanya perdamaian bukan
suatu perbuatan melanggar hukum ;
Halaman 20 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
22. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II membantah dengan tegas atas
pernyataan Penggugat dalam Gugatannya halaman 6 (enam) point 21 yang
Menyatakan Tergugat I,II dan III telah melakukan Perbuatan Melawan
Hukum, sehingga Surat Kesepakatan Perdamian yang telah diperbuat oleh
Ananda Kumar (I.c Tergugat II ) dengan PT.Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk (I.c Tergugat III) telah cacat hukum; Bahwa tidak ada hak
Penggugat untuk menyatakan Surat Kesepakatan Perdamaian dimaksud
cacat hukum ,karena telah dengan jelas dan tegas MAJELIS HAKIM yang
menyidangkan perkara Perdata No. Reg.225/Pdt.G/2013/PN.Mdn
menyatakan dalam AKTA PERDAMAIAN tanggal 21 Agustus 2013
memberikan putusan dengan mengadili : Menghukum kedua belah pihak
untuk mentaati perjanjian yang telah disepakati tersebut, Menghukum pula
kedua belah pihak yang berperkara tersebut untuk membayar biaya perkara
secara tanggung renteng sejumlah Rp.386.000.-(tiga ratus delapan puluh
enam ribu rupiah) ;
23. Bahwa dikarenakan tanah objek perkara adalah milik dari Tergugat I dan
Tergugat II yang mana tanah tersebut juga dikuasai dan diusahai oleh
tegugat I dan Tergugat II, sehingga tidak ada alasan bagi Penggugat untuk
memintakan Sita Penjagaan (Conservatoir Beslag) terhadap tanah milik
Tergugat I dan Tergugat II, untuk hal tersebut kiranya Majelis Hakim yang
menyidangkan perkara ini mengabaikan permintaan Penggugat ;
24. Bahwa secara hukum Menteri Pertambangan dan Energi tidak dapat
membuat suatu Penetapan tentang Status Tanah, karena menurut undang-
undang yang berhak membuat perubahan Pemindahan Hak atas Tanah
adalah Badan Pertanahan Negara, dan setiap perubahan kepemilikan
Objek atas tanah harus di daftarkan di Badan Pertahanan Negara, namun
oleh karena tanah yang menjadi objek perkara tersebut tidak pernah
menjadi milik Penggugat dan Tergugat III, dikarenakan baik Penggugat
maupun Tergugat III tidak mempunyai alas hak untuk mendaftarkan
kepemilikan ke Badan Pertahanan Negara walaupun Hak Guna Bangunan
No,642 yang dimiliki oleh Tergugat III yang telah berakhir masa berlaku
sampai tahun 2005, namun Penggugat tidak pernah mempunyai keinginan
Halaman 21 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
mengajukan kepemilikan hak atas tanah tersebut, hal ini membuktikan
bahwa Penggugat tidak pernah memiliki tanah yang tersebut dalam
perkara ini ;
25. Bahwa Kesepakatan Perdamaian tenyang objek Tanah tersebut antara
Tergugat II dan Tergugat III, adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum
yang tetap, karena berdasarkan alas hak yang sah berdasarkan hukum,
dan tidak bisa di ganggu gugat oleh pihak ketiga, dan Gugatan Tergugat
tidak mempunyai alasan dan dasar hukum yang jelas, untuk melakukan
gugatan terhadap tanah tersebut yang dimaksud Penggugat dalam perkara
ini ;
Berdasarkan dalili-dalil dan alasan-alasan sebagaimana tersebut diatas, maka
Tergugat I dan Tergugat II mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara perdata No.599/Pdt.G/2913/PN.Mdn, untuk
memberikan putusanya sebagai berikut :
PRIMAIR
DALAM EKSEPSI :
1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Tergugat I dan Tergugay II untuk
seluruhnya ;
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima/Niet Ontvankelijk
Verklaarrd ;
DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan tidak dapat diterima / Niet Ontvankelijk Verklaarrd ;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini
SUBSIDAIR
Apabial Majelis Hakim yang mengadili perkara aqua berpendapay lain,
mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;
Halaman 22 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat III
telah mengajukan Jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
Tentang Gugatan Penggugat Error Inpersona
- Bahwa Penggugat telah salah dan keliru menempatkan PT.Perusahaan Gas
Negara (Persero) Tbk, sebagai Tergugat III di dalam perkara a qua,
dikarenakan adanya “perdamaian” antara Tergugat III dengan Ananda
Kumar dalam perkara perdata Nomor : 225/PdtG/2013/PN.Mdn, sehingga
menurut Penggugat perdamaian tersebut dikatagorikan sebagai perbuatan
melawan hukum (Onrechtmatige daad) ;
- Bahwa dalil Penggugat a qua tidak beralasan menurut hukum, sebab
perdamaian yang dibuat antara Tergugat III dengan Ananda Kumar dalam
perkara perdata Nomor : 225/Pdt.G/2013/PN.Mdn sejalan dengan maksud
Pasal 130 HIR/Pasal 154 RBG.
Pasal 130 HIR/154 RGB, berbunyi sebagai berikut :
Ayat (1) : Jika pada hari yang ditentukan itu kedua belah pihak datang maka
Pengadilan Negeri dengan pertolongan ketua mencoba akan
memperdamaikan mereka ;
Ayat (2) : Jika perdamainan yang demikian itu dapat dicapai, maka pada
waktu bersidang diperbuat sebuah surat (akta) tentang itu, dalam
mana kedua belah pihak dihukum akan mentaati perjanian yang
diperbuat itu surat mana akan berkekuatan dan akan dijalankan
sebagai putusan yang biasa ;
- Bahwa bahkan perdamaian tersebut signifikan dengan asas
penyelenggaraan kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud dalam
pasal 2 ayat (4) UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
yaitu : Peradilan dilakukan dengan sederhana cepat dan biaya ringan ;
Halaman 23 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
- Bahwa alasan perdamaian yang dilakukan oleh Tergugat III dan Ananda
Kumar dalam perkara perdata Nomor : 225/Pdt.G/2013/PN.Mdn, adalah
karena dikarenakan keberadaan Tergugat III di dalam perkara a qua tidak
ada relevansinya sama sekali dengan objek terperkara, sebab objek
terperkara bukan kepunyaan dan tidak dikuasai oleh Tergugat III sehingga
perdamaian tersebut merupakan upaya terbaik untuk menyelesaikan
sengketa antara Tergugat III dengan Ananda Kumar ( in casu Tergugat II)
sebagimana dimaksud dalam pasal 130 HIR/154 RBG dan Pasal 2 ayat (4)
UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman ;
- Bahwa dengan demikian perdamaian yang dilakukan oleh Tergugat III
dengan Ananda kumar tanggal 26 Juni 2013 sebagaimana termaktub dalam
Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 225/Ptt.G/2013/PN.Mdn,
tanggal 13 Agustus 2013 adalah merupakan perbuatan yang dibenarkan
oleh undang-undang dan tidak dapat dikatagorikan sebagai perbuatan
melawan hukum (onrechematige daad), sehingga tidak beralasan menurut
hukum untuk menempatkan PT.Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk,
sebagai Tergugat III di dalam perkara a quo ;
- Bahwa oleh karenanya cukup beralasan menurut hukum untuk menyatakan
gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvanklijk verklaard) ;
DALAM POKOK PERKARA
Bahwa segala sesuatu yang telah diuraikan di dalam eksepsi, secara
mutatis mutandis mohon dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan
di dalam pokok perkara ini sehingga tidak perlu diulang kembali ;
Bahwa Tergugat III menolak dengan tegas seluruh dalil yang dikemukakan
oleh Penggugat di dalam gugatannya, kecuali yang diakui secara tegas di
dalam pokok perkara ini ;
1. Tentang Asal Usuk Hak Atas Tanah Terperkara
1.1. Bahwa benar Penggugat memiliki sebidang tanah seluas + 6,143 M2
(enam ribu seratus empat puluh tiga meter persegi) yang terletak di jalan
Halaman 24 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
Kom Laut Yos Sudarso Kelurahan Glugur Kota, Kecamatan Medan Barat,
Kota Medan sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB)
Nomor : 642/Desa Glugur Kota, Surat Ukur Nomor :9650/1997 tanggal 14
November 1997 ;
1.2. Bahwa hak atas tanah yang termaktub dalam Sertifikat Hak Guna
Bangunan (SHGB) Nomor :642 Desa Glugur Kota tersebut merupakan
pemisahan dari bidang tanah yang tersebut di dalam Hak Guna
bangunan (HGB) Nomor : /Glugur Kota dengan Surat Ukur Nomor :
3746/1985 dan telah diserahkan oleh Tergugat III kepada Penggugat
berdasarkan :
1.2.1 Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor :
1173.K/90/M.PE/1995 tanggal 07 Juli 1995 tentang Penetapan
Status Pemilikan Tanah dan Bangunan Eks BPU-PLN Ditjen Gantrik
1.2.2 Berita Acara Serah Terima Tanah Eks.BPU-PLN di Jln Yos Laut
Sudarso Medan antara Perusahaan Umum Gas Negara Cabang
Medan dengan PT.PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara
bertanggal 05 Desember 1995 ;
1.2.3 Akta Pernyataan Nomor : 13 tanggal 16 januari 1998 yang
diperbuat dihadapan Lolita Pulungan, SH, Notaris di Medan;
1.3. Bahwa krologis penguasaan hak atas tanah terperlkara oleh Penggugat
adalah sebagai berikut :
1.3.1 Bahwa bidang tanah yang dimaksud di dalam Sertifikat Hak Guna
Bangunan Nomor “135/Gluigur Kota tersebut berasal dari eks Recht
Van Opstal Verponding (hak Opstal) Nomor 78 dengan Surat Ukur
Nomor : 8 tanggal 05 Desember 1917.
1.3.2. Bahwa berdasarkan Acte Verkoop en Komp Nomot 17 tanggal 19
November 1927 yang dibuat dihadapan Christina Joseph Johan
Gottagens, Notaris Pengganti di Medan, bidang tanah Recht van
Opstal verponding No.75 tersebut dialihkan kepada Perusahaan
lisrik Belanda bernama N.NIGM.
Halaman 25 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
1.3.3. Bahwa berdasarkan Procesverbal van Schsting tanggal 30
Desember 1954 N.V.NIGM berganti nama menjadi N.V.OGEM dan
bidang tanah tersebut menjadi Eigendom (hak milik) N.V. OGEM.
1.3.4. Bahwa setelah Indonesia merdeka, selurih perusahaan listrik
Belanda termasuk N.V.OGEM dinasionalisasikan dan seluruh
asetnya (termasuk tanah dan bangunannyaI dikuasai oleh Badan
Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN);
BPU-PLN adalah sebuah perusahaan Negara yang bergerak di bidang
listrik, gas dan lokasi, didirikan pada tanggal 1 Januari 1961 berdasarkan
Nomor 19 PRP 1960 dan PP Nomor 67 Tahun 1961.
Berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 1965,BPU-PLN dibubarkan dan
Pemerintah RI membentuk dua perusahaan Negara yaitu Perusahaan
Listrik Negara (PLN) yang kemudian berubah nama menjadi
PT.Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan Perusahaan Gas Negara
(PGN) yang kemudian berubah nama menjadi PT.Perusahaan Gas
Negara (Pesero) TBk ;
1.3.5. Bahwa terhadap pembubaran BPU-PLN tersebut, maka tanah eks
eigendom N.V.OGEM yang terletak di jln.Kom laut Yos Sudarso
(dahulu Jln.Labuan) dengan luas + 7.700 M2 (tujuh ribu tujuh ratus
meter persegi) menjadi asset Perusahaan Gas Negara
berkedudukan di Jakarta berdasarkan Sertifikat Hak Guna
Bangunan (SHGB) Nomor : 135/Glugur Kota dengan Surat Ukur
Nomor : 3746/1985.
1.3.6 Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri dan Energi Nomor :
1173.K/90/M.PE/1995 tanggal 07 Juli 1995 tentang Penetapan
Status Pemilikan Tanah dan Bangunan Eks BPU-PLN/Ditjen Gatrik,
dan Berita Acara Serah terima Tanah Eks BPU-PLN di Jln.Yos
Sudarso Medan antara Perusahaan Umum Gas Negara Cabang
Medan dengan PT. PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara
bertanggal 05 Desember 1995 daan Akta pernyataan Nomor : 13
Halaman 26 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
tanggal 16 januari 1998 yang diperbuat dihadapan Lolita Pulungan,
SH, Notaris di Medan, dilakukan pemisahan di atas namanya
sendiri terhadap bidang tanah yang termaktub dalam Sertifikat Hak
Guna Bangunan (SHGB) Nomor : 135/Glugur Kota dengan Suat
Ukur Nomor : 3746/1985, yaitu sebagai berikut :
1.3.6.1. seluas +- 713 M2 sebagaimana termaktub dalam Sertifikat
Hak Guna bangunan(SHGB) Nomor : 641/Glugur kota Surat
Ukur Nomor:57/luur Kota/2005 tanggal 11 Oktober 2005
(dahulu Surat Umkur Nomor :9648/1997) menjadi asset
PT.Perusahaan Gas Negara9persero) Tbk (in casu
Tergugat III).
1.3.6.2 seluas +- 6.143 m2 sebagaimana termaktub dalam Sertifikat
hak Guna Bangunan (SHGB) Nomor? 642/Glugur Kota
Surat Ukur Nomor: 9650/1997 tanggal 14 November 1997)
diserahkan dan menjadi asset PT.perusahaan Listrik
Negara Persero).
1.4. Bahwa berdasarkan kronologis tersebut di atas, peralihan hak atas tanah
terperkara dari tergugat III kepada penggugat adalah sah dan tidak
bertentangan dengan undang-undang ;
1.5. Bahwa denagn demikian adalah pantas dan beralasan menurut hukum
untuk Menyatakan tanah terperkara adalah kepunyaan Penggugat.
2. Tentang Perbuatan Melawan Hukum Oleh Tergugat III
2.1 Bahwa di dalam gugatan a qua, Penggugat mendalilkan bahwa tergugat
III telah melakukan perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige daad)
karena telah membuat kesepakatan damai pada tanggal 26 juni 2013
dengan Ananda kumar dalam perkara perdata Nomor ;
225/pdt.G/2013/Pn.mdn dengan Klausul sebagai berikut :
Halaman 27 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
Pasal 1 : Pihak pertama tidak sedang dalam keadaan menguasai atau
pemikik objek gugatan sebagaimana dimaksud di atas.
Pasal 2 : Para pihak setuju dan sepakat untuk mengakhiri Gugatan
Nomor : 225/pdtG/2013/PN.mdn, yang diaukan ke pengadilan
negeri medan melalui permohonan putusan perdamaian (acta
van daading).
Pasal 3 : Pihak kedua tidak akan melibatkan Pihak Pertama terkait
permasalahan yang timbul dikemudian hari berkenaan
dengan penguasaan atas objek gugatan.
Psal 4 : Segala dokumen yang telah dikeluarkan terkait dengan objek
gugatan dinyatakan atau setidak-tidaknya dianggap tidak
pernah ada.
22. Bahwa dalil gugatan penggugat a quatidak beralasan hukum sama selkali
sebab kesepakatan damai yang dilakukan oleh tergugat III dengan
ananda Kumar merupakan alasan yang dibenarkan menurt Pasal 130
HIR/pasal 154 RBG dan sebagai wujud ari atas penyelenggaraan
kekuasaan kehakiman sebagaimana dimakdud dalam pasak 2 ayat 94)
nomor 48 tahun 2009 tentang kekuasaan Kehakiman yaitu : peradilan
dilakukan dengan serderhana cepat dan biaya ringan ;
2.3 Bahwa disamping itu,keberadaan PT. Perusahaan Gas Negara Persero)
Tbk, sebagai Tergugat di dalam perkara perdata Nomor :
225/Pdt.G/2013/PN.mdn tersebut tidak ada relevansinya sama sekali
dengan objek gugatan, sebab PT. Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk
bukan sebagai pemilik dan/ataupun yang menguasai objek terperkara.
2.4. Bahwa demikian juga dengan klausul yang tentang di dalam
kesepakatan damai tersebut tidak menimbulkan kerugian sama sekali
bagi Penggugat termasuk penguasaan objek terperkara oleh penggugat ;
2.5 Bahwa ada karenanya dalil penggugat yang menyatakan Tergugat III
telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige dad) karena
telah melakukan kesepakatan damai dengan Ananda Kumar dalam
Halaman 28 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
perkara perdata Nomor : 225/Pdt.G/2013/PN.mdn sudah selayaknya
untuk ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet
Ontvanklijk verklaard) ;
Kesimpulan.
Berdasarkan uraian-urain dan alasan tersebut di atas, Tergugat III
berkesimpulan sebagai berikut :
1. Keberadaan Tergugat III di dalam perkara a qua adalah Error in persona ;
2. Objek terperkara adalah kepunyaan penggugat ;
3. Kesepakatan damai yang dibuat oleh Tergugat III dengan Ananda Kumar
dalam perkara perdata Nomor : 225/Pdt.G/2013/PN.mdn tidak bertentangan
dengan undang-undang dan bukan merupakan perbuatan melawan hukum
(onrechtmatige daad) ;
Oleh karenanya dimohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan
yang memeriksa perkara ini berkenan memberi putusan yang amarnya
berbunyi sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
- Menerima eksepsi Tergugat III untuk seluruhnya ;
- Menyatakan gugatan penggugat khususnya terhadap Tergugat III tidak dapat
diterima (Niet Ontvanklijk verklaard) ;
DALAM POKOK PERKARA
- Menyatakan penyerahan tanah terperkara dari Tergugat III kepada
penggugat seluas + 6.143 M2 (enam ribu seratus empat puluh tiga meter
persegi) yang terletak di Jln. Kom Laut Yos Sudarso, Kelurahan Glugur Kota,
kecamatan Medan barat, Kota Medan sesuai dengan Sertifikat hak Guna
bangunan (SHGB) Nomor : 642/Desa Glugur Kota, Surat Umkur Nomor :
9650/1997 tanggal 14 November 1997, adalah sah dan berkekuatan hukum ;
Halaman 29 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
- Menyatakan objek terperkara adalah kepunyaan penggugat ;
- Menyatakan kesepakatan damai antara Tergugat III dengan Ananda kumar
dalam perkara perdata Nomor : 225/Pdt.G/2013/PN.Mdn bukan merupakan
perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad).
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Medan telah memutus perkara
tersebut dengan Nomor 599/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 21 Agustus 2014
dengan amar putusan sebagai berikut:
M E N G A D I L I:
DALAM EKSEPSI
- Menolak Eksepsi para Tergugat tersebut ;
DALAM POKOK PERKARA
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
- Menyatakan para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;
- Menyatakan Surat Kesepakatan Perdamaian tanggal 26 Juni 2013 antara
Ananda Kumar dengan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk.
adalah tidak sah dan tidak berkekuatan hukum ;
- Menyatakan bahwa tanah Sertifikat Ex. HaK Guna Bangunan (HGB) Nomor
642/Desa Glugur Kota seluas kurang lebih 6.143 m2 (enam ribu seratus
empat puluh tiga meter persegi) yang terletak di Jln. Yos Sudarso,
Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara dengan batas-
batas :
Sebelah Tinur berbatas dengan Tanah Ngatimin.
Sebelah Selatan berbatas dengan Yayasan Dharmawangsa.
Sebelah Barat berbatas dengan Jln. Yos Sudarso.
Sebelah Utara berbatas dengan tanah Muchyar.
Aadalah hak / kepunyaan atau asset Penggugat ;
Halaman 30 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
- Menghukum Tergugat I dan Tergugat II dan semua orang yang mendapat
hak dari padanya untuk mengosongkan persil tanah ex. Hak Guna
Bangunan (HGB) Nomor 642/Desa Glugur Kota yang luasnya kurang lebih
6.143 M2 (enam ribu seratus empat puluh tiga meter persegi) yang terletak
di Jln. Yos Sudarso, Kelurahan Glugur Kota, Kecamatan Medan Barat, Kota
Medan, Prop. Sumatera Utara dengan batas-batas :
Sebelah Timur berbatas dengan tanah Ngatimin.
Sebelah Selatan berbatas dengan Yayasan Dharmawangsa.
Sebelah Barat berbatas dengan Jln. Yos Sudarso.
Sebelah Utara berbatas dengan tanah Muchyar.
dan menyerahkannya kepada Penggugat dalam keadaan baik dan kosong ;
- Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung menanggung
membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebanyak
Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) per hari terhitung sejak putusan
mempunyai kekuatan hukum tetap, apabila Tergugat I dan Tergugat II tidak
bersedia mengosongkan atau lalai mengosongkan persil tanah objek
perkara tersebut ;
- Menghukum Tergugat III untuk memenuhi isi putusan ini ;
- Menyatakan Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
No. 1173.K/90/M.PE/1995 tanggal 7 Juli 1995 tentang Penetapan Status
Pemilikan Tanah dan Bangunan eks. BPU-PLN/DITJEN GATRIK, Berita
Acara Serah Terima Tanah eks. BPU-PLN di Jln. Yos Sudarso Medan
antara Perusahaan Umum Gas Negara Cabang Medan dengan PT. PLN
(Persero) Wilayah II Sumatera Utara tanggal 5 Desember 1995 dan Akta
Pernyataan No. 13 tanggal 16 Januari 1998 yang dibuat dihadapan Lolita
Pulungan, SH, Notaris di Medan adalah sah dan berkekuatan hukum ;
- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan dalam
perkara ini ;
Halaman 31 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
- Menghukum para Tergugat untuk membayar biaya perkara sebanyak
Rp. 3.177.000,00 (tiga juta seratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah) ;
- Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;
Menimbang:
1. Akta Banding Nomor 105/2014 tanggal 29 Agustus 2014 yang
dibuat oleh SUGENG WAHYUDI,SH,MM, Panitera Pengadilan
Negeri Medan yang menerangkan bahwa M.Arif Lubis,SH sebagai
Tergugat I dan Tergugat II, telah menyatakan banding terhadap
putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 599/Pdt.G/2013/
PN.Mdn tanggal 21 Agustus 2014;
2. Relaas pemberitahuan pernyataan banding kepada Terbanding
semula Penggugat pada tanggal 23 September 2014;
3. Relaas pemberitahuan pernyataan banding kepada Turut
Terbanding semula Tergugat III pada tanggal 23 September 2014;
4. Kuasa Pembanding semula Tergugat I dan Tergugat II telah
mengajukan Memori Banding tanggal 16 Oktober 2014 yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 16
Oktober 2014;
5. Relaas penyerahan memori banding kepada Terbanding semula
Penggugat pada tanggal 28 Oktober 2014;
6. Relaas penyerahan memori banding kepada Turut Terbanding
semula Tergugat III pada tanggal 28 Oktober 2014;
7. Terbanding semula Penggugat telah mengajukan kontra memori
banding tanggal 5 Desember 2014 yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan tanggal 5 Desember 2014;
8. Relaas penyerahan kontra memori banding kepada Kuasa
Pembanding semula Tergugat I dan Tergugat II pada tanggal 18
Desember 2014;
9. Relaas penyerahan Kontra memori banding kepada Turut
Terbanding semula Tergugat III pada tanggal 17 Desember 2014;
Halaman 32 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
10.Relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara banding kepada
Kuasa Para Pembanding semula Tergugat I,II pada tanggal 18
Desember 2014 dan kepada Terbanding semula Penggugat pada
tanggal 08 Desember 2014 serta kepada Turut Terbanding semula
Tergugat III pada tanggal 17 Desember 2014 untuk diberi
kesempatan mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu
14 (empat belas) hari setelah diterimanya pemberitahuan ini
sebelum berkas perkara dikirimkan kepada Pengadilan Tinggi
Medan;
Menimbang, bahwa memori banding dari Pembanding semula Tergugat I,II
pada pokoknya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
- Penggugat tidak berkualitas hukum sebagai Penggugat;
- Gugatan Error in persona;
- Gugatan Obscuur Libelli;
Dalam pokok Perkara:
- bahwa Para Pembanding semula Tergugat I ,II sangat keberatan dan
tidak setuju dengan putusan Judex factie Pengadilan Negeri Medan
tidak didasarkan pada bukti-bukti dan saksi –saksi yang diajukan para
pihak di depan persidangan, serta tidak mencerminkan rasa
kepatutan dan keadilan;
- Bahwa putusan Judex factie tersebut jelas telah salah karena Para
pembanding semula Tergugat I,II adalah sah adanya berdasarkan
Grand Sultan Nomor 226 Tahun 1936 yang bertalian dengan Hak
Hibah tanggal 17 juli 1957 yang ditandatangani oleh Perdama Menteri
Sri Mahkota negeri Deli. Bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor
642 yang terdapat di obyek perkara sebenarnya sudah berakhir
jangka waktu berlakunya sejak tahun 2005, dan perlu diketahui
Pembanding semula Tergugat II telah melakukan gugatan kepada
Turut Terbanding semula tergugat III yang didaftarkan dengan Nomor
225/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 26 April 2013 di Pengadilan Negeri
Medan atas gugatan tersebut Pembanding semula Tergugat II dan
Halaman 33 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
Turut terbanding semula Tergugat III telah membuat perdamaian yang
dituangkan dalam Surat Kesepakatan Perdamaian tanggal 26 Juni
2013;
- Bahwa dengan adanya Surat Kesepakatan Perdamaian antara
Pembanding semula Tergugat II dengan Turut Terbanding semula
Tergugat III yang kemudian dibuat Akta Perdamaian atas gugatan
Nomor 225/Pdt.G/2013/PN.Mdn pada tanggal 21 Agustus 2013,
dalam putusan Majelis Hakim mengadili menghukum kedua belah
pihak mentaati perjanjian yang telah disepakati, menghukum kedua
belah pihak yang berperkara tersebut membayar biaya perkara
secara tanggung renteng sejumlah Rp386.000;( Tiga ratus delapan
puluh enam ribu rupiah);
- Bahwa jelas sertifikat HGB Nomor 642 adalah milik dari Turut
Terbanding /Tergugat III bukan milik dari Terbanding /Penggugat
sehingga jelas sama sekali Terbanding tidak berhak atas obyek
perkara.Terbanding/Penggugat di dalam persidangan tidak dapat
menunjukkan asli dari Sertifikat HGB Nomor 642 karena HGB Nomor
642 yang telah berakhir masa berlakunya tersebut bukan milik
Tervbanding. Terbanding sama sekali tidak dapat membuktikan
kepemilikannya atas obyek perkara .Obyek perkara jelas dan terang
milik para pembanding sehingga Para Pembanding sehingga Para
pembanding berhak untuk menguasai, mengusahai, memiliki obyek
perkara tersebut;
Menimbang, bahwa Terbanding semula Penggugat telah mengajukan
kontra memori banding yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut:
Dalam Eksepsi
- Bahwa terhadap eksepsi sebagaimana disebutkan dalam memori
banding Para Pembanding semula Tergugat I,II tersebut telah
dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan
eksepsi tersebut tidak beralasan;
Dalam Pokok Perkara
Halaman 34 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
- Bahwa tidak ada alasan Pembanding semula Tergugat I,II menyatakan
keberatan dan tidak setuju terhadap Putusan Judex Factie Pengadilan
Negeri Medan Nomor 599/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 21 Agustus 2014
karena putusan Judex factie dalam memutus perkara tersebut
berdasarkan bukti-bukti dan saksi-saksi yang diajukan oleh para pihak di
depan persidangan serta memutus perkara tersebut berdasarkan
ketentuan hukum dan keadilan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Para Pembanding
semula Tergugat I,II telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata
cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang
oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan mempelajari
dengan seksama berita acara sidang beserta surat-surat yang tersebut dalam
berkas perkara Nomor 44/PDT/2015/PT.MDN, turunan resmi putusan
Pengadilan Negeri Medan Nomor 599/Pdt.G/2013/PN.Mdn, tanggal 21 Agustus
2014 dan setelah pula membaca dan memperhatikan memori banding serta
kontra memori banding, maka Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut
dibawah ini;
Menimbang, bahwa keberatan Para Pembanding semula Tergugat I,II
pada pokoknya dalam Eksepsi:
- Penggugat tidak berkualitas hukum sebagai Penggugat;
- Gugatan Error in persona;
- Gugatan Obscuur Libelli;
Menimbang, bahwa keberatan tersebut tidak beralasan karena
apabila diteliti secara seksama pertimbangan Pengadilan Negeri Medan
Nomor 599/Pdt.G/2013/PN.Mdn, tanggal 21 Agustus 2014 dapat diketahui
eksepsi tersebut telah dipertimbangkan dengan baik oleh Pengadilan Tingkat
Pertama dan segala pertimbangan tentang eksepsi tersebut diambil alih menjadi
pertimbangan Pengadilan Tingkat Banding, dengan demikian eksepsi
sebagaimana tersebut diatas sepatutnya ditolak;
Halaman 35 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
Menimbang, bahwa keberatan selanjutnya adalah bahwa Para
Pembanding semula Tergugat I ,II sangat keberatan dan tidak setuju dengan
putusan Judex factie Pengadilan Negeri Medan tidak didasarkan pada bukti-
bukti dan saksi –saksi yang diajukan para pihak di depan persidangan, serta
tidak mencerminkan rasa kepatutan dan keadilan;
Menimbang, bahwa dalam pertimbangan putusan Pengadilan Negeri
Medan Nomor 599/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 21 Agustus 2014 ,khususnya
halaman 40 sampai dengan halaman 48 Pengadilan Tingkat Pertama telah
mempertimbangkan bukti-bukti Penggugat dan Para Tergugat, sehingga
keberatan Para pembanding semula Tergugat I,II tidak beralasan hukum
sehingga sepatutnya ditolak;
Menimbang, bahwa keberatan Para Pembanding semula Tergugat I,II
lainnya adalah putusan Judex factie tersebut jelas telah salah karena
kepemilikan Para pembanding semula Tergugat I,II adalah sah adanya
berdasarkan Grand Sultan Nomor 226 Tahun 1936 yang bertalian dengan Hak
Hibah tanggal 17 juli 1957 yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Sri
Mahkota Negeri Deli. Bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 642 yang
terdapat di obyek perkara sebenarnya sudah berakhir jangka waktu berlakunya
sejak tahun 2005, dan perlu diketahui Pembanding semula Tergugat II telah
melakukan gugatan kepada Turut Terbanding semula tergugat III yang
didaftarkan dengan Nomor 225/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 26 April 2013 di
Pengadilan Negeri Medan atas gugatan tersebut Pembanding semula Tergugat
II dan Turut terbanding semula Tergugat III telah membuat perdamaian yang
dituangkan dalam Surat Kesepakatan Perdamaian tanggal 26 Juni 2013. Bahwa
dengan adanya Surat Kesepakatan Perdamaian antara Pembanding semula
Tergugat II dengan Turut Terbanding semula Tergugat III yang kemudian dibuat
Akta Perdamaian atas gugatan Nomor 225/Pdt.G/2013/PN.Mdn pada tanggal 21
Agustus 2013, dalam putusan Majelis Hakim mengadili menghukum kedua
belah pihak mentaati perjanjian yang telah disepakati, menghukum kedua belah
pihak yang berperkara tersebut membayar biaya perkara secara tanggung
renteng sejumlah Rp.386.000;( Tiga ratus delapan puluh enam ribu rupiah);
Menimbang, bahwa perihal keberatan tersebut sebenarnya Pengadilan
Tingkat Pertama telah mempertimbangkan secara baik dan seksama serta pada
Halaman 36 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
akhirnya telah menyimpulkan Penggugat terbukti sebagai pemilik atas tanah
obyek perkara, dengan demikian keberatan tersebut juga tidak beralasan
sehingga sepatutnya ditolak;
Menimbang, bahwa Para Pembanding semula Tergugat I,II juga keberatan
terhadap putusan Pengadilan Tingkat Pertama karena jelas sertifikat HGB
Nomor 642 adalah milik dari Turut Terbanding /Tergugat III bukan milik dari
Terbanding /Penggugat sehingga jelas sama sekali Terbanding tidak berhak
atas obyek perkara.Terbanding/Penggugat di dalam persidangan tidak dapat
menunjukkan asli dari Sertifikat HGB Nomor 642 karena HGB Nomor 642 yang
telah berakhir masa berlakunya tersebut bukan milik Terbanding. Terbanding
sama sekali tidak dapat membuktikan kepemilikannya atas obyek perkara
.Obyek perkara jelas dan terang milik para pembanding sehingga Para
Pembanding sehingga Para pembanding berhak untuk menguasai, mengusahai,
memiliki obyek perkara tersebut;
Menimbang, bahwa apabila diteliti secara seksama pertimbangan dan
putusan Pengadilan Tingkat Pertama telah dipertimbangkan dengan baik dan
seksama perihal kepimilikan obyek perkara yang pada pokoknya dahulu persil
tersebut berasal dari sertifikat HGB Nomor 642 atas nama Perusahaan Gas
Negara atau Turut Terbanding semula Tergugat III, selanjutnya melalui Surat
Keputusan Menteri Pertambangan dan energy diserahkan kepada PT.PLN
sehingga menjadi asset PLN dan secara nyata tanah obyek perkara telah
dikuasai oleh PT.PLN yang difungsikan sebagai Rumah Dinas bagi
Pegawai / Pejabat PT.PLN ;
Menimbang, bahwa dengan pertimbangan tersebut keberatan Para
Pembanding semula Tergugat I,II perihal tersebut tidak beralasan hukum
sehingga sepatutnya ditolak;
Menimbang, bahwa dengan segenap pertimbangan sebagaimana
tersebut diatas maka seluruh keberatan dari Para Pembanding semula
Tergugat I,II tidak beralasan hukum sehingga sepatutnya ditolak seluruhnya;
Menimbang, bahwa selanjutnya perihal Kontra memori banding dari
Terbanding semula Penggugat oleh karena isinya pada pokoknya mendukung
pertimbangan dan putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
Halaman 37 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
599/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 21 Agustus 2014 maka tidak relevan lagi untuk
dipertimbangkan lebih lanjut;
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim Tingkat Banding
sependapat dengan pertimbangan hukum dan putusan Majelis Hakim Tingkat
Pertama, sehingga segala pertimbangan putusan tersebut diambil alih menjadi
pertimbangan putusan di Tingkat Banding;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
di atas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 599/Pdt.G/
2013/PN.Mdn tanggal 21 Agustus 2014 dapat dipertahankan dan dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat Pertama
dikuatkan , maka Para Pembanding semula Tergugat I,II berada dipihak yang
kalah, sehingga harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua
tingkat peradilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Umum, RBG dan peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
MENGADILI :
- Menerima permohonan banding dari Para Pembanding semula Tergugat I,II
tersebut;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 599/Pdt.G/2013/
PN.Mdn, tanggal 21 Agustus 2014 yang dimohonkan banding;
- Menghukum Para Pembanding semula Tergugat I,II untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding
ditetapkan sejumlah Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Selasa, tanggal 3 Maret 2015, oleh kami,
RUSTAM IDRIS,SH, sebagai Hakim Ketua, BENAR KARO KARO,SH.MH. dan
HERU PRAMONO, S.H., M.Hum, masing-masing sebagai Hakim Anggota,
yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan
Nomor 44/PDT/2015/PT.MDN tanggal 6 Pebruari 2015, putusan tersebut pada
Halaman 38 dari 38 Halaman PUTUSAN NOMOR : 44/PDT/2015/PT.MDN.
hari Selasa, tanggal 10 Maret 2015 diucapkan dalam persidangan terbuka
untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota
tersebut, dibantu Hj. DIANA SYAHPUTRI NASUTION, S.H., Panitera Pengganti
tanpa dihadiri oleh Para Pembanding dan Terbanding serta Turut Terbanding.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,
ttd. ttd.
BENAR KAROKARO,SH.MH. RUSTAM IDRIS ,SH.
ttd.
HERU PRAMONO, S.H., MHum.
PANITERA PENGGANTI,
ttd.
Hj. DIANA SYAHPUTRI NASUTION, SH.
Perincian biaya:
1. Materai ……………… Rp. 6. 000,002. Redaksi……..............Rp. 5. 000,003. Pemberkasan ………Rp. 139.000,00
Jumlah …………….... Rp. 150.000,00
(seratus lima puluh ribu rupiah)