p~. lembaga yatim piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedoman...

133
'P~. Lembaga Yatim Piatu Milik Kementerian A@ama RI lidak Diperjualbelikan

Upload: phamnhan

Post on 16-Mar-2019

249 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

'P~.Lembaga Yatim Piatu

Milik Kementerian A@ama RIlidak Diperjualbelikan

Page 2: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

Kementerian Agama R.I.Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Direktorat Pemberdayaan Zakat2010

PEDOMANLEMBAGA YATIM PIATU

Milik Kemenlerian Agama RI

Tidak Diperjualbelikan

Page 3: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

iii

Kami menyadari bahwa buku Pedoman LembagaYatim Piatu ini masih kurang memadai, karenanyaperlu penyempurnaan secara terus menerus, untuk itusaran dan masukan sangat diharapkan.

Dalam Pembukaan UUD 1945 telah diamanatkanbahwa salah satu tujuan negara adalah memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,dl mana lembaga sosial keagamaan merupakan mitrakerja pemerintah untuk melakukan layanan pembinaandan bimbingan kepada umat beragama dalam pemberdayaanpengelolaan lembaga yatim piatu. Lembaga Yatim Piatusebagai pranata keagamaan telah banyak kontribusidan membantu sebagian tugas pemerintah, maka sudahsepantasnya memperoleh support dan perlindungan daripemerintah. Oleh karena itu perlu dibangun ketauladanan dankomunikasi yang efektif dalam menggerakkan lembaga sosialkeagamaan itu terutama lembaga yatim piatu.

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur ke hadiratAllah SWT. seiring telah diterbitkannya buku PedomanLembaga Yatim Piatu pada anggaran tahun 2010, denganmaksud memberikan bahan rujukan bagi pejabat danaparat Pembina Ibadah Sosial dan Penyuluh serta instansiterkait dalam rangka meningkatkan pembinaan danbimbingan bagi pemberdayaan lembaga pengelola yatimpiatu.

KATA PENGANTAR

Page 4: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

iv

Pada akhirnya kepada seluruh pihak yang terlibatmembantu penerbitan buku ini, kami ucapkan terimakasih. Semoga menjadi 'amal shaleh yang memperolehridha dari Alloh SWT. Amin Ya Robbal'alamin.

Page 5: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

V

Lampiran-Lampiran- Undang-Undang RI Nomor : 6 Tahun 1974.............. 47- Undang-Undang RI Nomor : 8 Tahun 1985...... 61- Undang-Undang RI Nomor : 38 Tahun 1999 76- Peraturan Pemerintah RI Nomor : 18 Tahun 1986... 94- Keputusan Menteri Agama RI Nomor : 373 Tahun2003 114

BABV PENUTUP... 45

BAB IV PEMBINAANLEMBAGAYATIM PIATU 35A. Potensi Lembaga 35B. Kelemahan Lembaga 36C. Dasar Pembinaan Lembaga 38D. Pembina Lembaga Yatim Piatu 43

BAB III SISTEM PENGELOLAANLEMBAGAYATIMPIATU 21A. Urgensi Lembaga Yatim Piatu 21B. Kepengurusan Lembaga Yatim Piatu 22C. Unsur Lembaga Yatim Piatu 25D. Sumber dan Strategi Penghimpunan Dana

Lembaga 28

BAB II KEDUDUKANDAN PERANANLEMBAGA 7A. Sekilas Kondisi Lembaga Yatim Piatu 7B. Tata Cara Pendirian Lembaga Yatim Piatu. 9C. Kedudukan Lembaga Yatim Piatu 12D. Peranan Lembaga Yatim Piatu................. 13

Kata Pengantar...................................................... iiiDaftar Isi.............................................................. VBAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1B. Dasar Hukum 3C. Tujuan 4D. Sistimatika........................................... 5E. Pengertian Istilah 5

DAFTAR lSI

Page 6: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

1

A. Latar Belakang.Pembangunannasional merupakan usahapeningkatan

kualitas manusia dan masyarakat yang dilakukan secaraberkelanjutan berdasarkan kemampuan nasional, denganmemanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologiserta memperhatikan tantangan perkembangan global.Dalam pelaksanaannya mengacu kepada kepribadianbangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkankehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,sejahtera, maju, dan kukuh.

Lembagayatim piatu adalahorganisasikemasyarakatanIslam yang bergerak di bidang pembinaan yatim piatu.Lembaga ini dalam bentuknya yang sederhana sudah tumbuhdan berkembang sejak masuknya Islam ke Indonesia.Bidang tugas yang pertama dan utama adalah membinadan mendidik anak yatim piatu menjadi orang yang mandiri.Dalam perkembangannya lembaga ini mendapat tempat dihati masyarakat dan tumbuh dengan subur serta tersebardi pelosok tanah air baik yang diseponsori organisasikemasyarakatan maupun yayasan sosial atau bahkantidak sedikit yang didirikan oleh orang mampu secara pribadi.

Adapun peranannya dalam masyarakat sangatnampak, khususnya dalam membina, membimbing, danmendidik anak yatim piatu yang diasramakan maupunyang masih ikut dengan keluarganya. Peranan lembagaini tidak terpisahkan dengan tokoh dan para pemimpinnyayang mempunyai corak kepemimpinan yang kharismatik,yang menyebabkan anak binaannya patuh dan taatkepada perintah, anjuran dan ajakannya.

Diharapkan pembangunan agama dengan peningkatankeimanan, ketaqwaan, akhlak mulia, kepedulian sosial yangtinggi merupakan pilar agama yang dapat memberikankontribusi positif terhadap penanganan kesenjangan sosial.Dalam Ajaran Islam dijelaskan pada ayat AI Qur'an

· BAB IPENDAHULUAN

Page 7: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

2

maupun hadits sangat menganjurkan bersatunya imandan amal, hal ini sering dianalogikan sebagai dua sisikeping mata uang yang tentunya di antara satu denganlainnya tidak dapat dipisahkan. Sehingga indikator tingkatkeimanan seseorang akan terwujud dalam perilaku amalshaleh yang dijalankan dalam kehidupan sosial.

Kementerian Agama sebagai instansi pemerintahdalam hal ini Ditjen Bimas Islam mempunyai tugas untukmemberikan pelayanan dan perlindungan bagi masyarakatyang beragama Islam, di mana mereka sangat membutuhkanperlindungan dan kesejukan dalam melaksanakan ibadahnya,mengingat bangsa Indonesia yang mayoritas Islam 87%yang mempedomani AI Qur'an dan hadits, ijma dan qiyastelah banyak dikembangkan kegiatan ibadah sosial yangternyata telah mampu menjadi solusi mengatasi terhadapmasalah sosial di masyarakat.

Sebagaimana dimaklumi bersama, upaya memerangikebodohan, kemiskinan, pengangguran dan keterbelakanganterus kita tingkatkan. Dengan jumlah mayoritas pendudukIndonesia yang beragama Islam diharapkan menjadi iklimyang kondusif untuk tumbuh dan berkembang lembagasosial keagamaan yang mampu mengembangkan danasosial keagamaan dan menyalurkannya kepada yang berhak,dengan demikian diharapkan kesejahteraan masyarakat,khususnya kemampuan kesejahteraan yatim piatu dapatditingkatkan.

Visi pembangunan nasional dewasa ini telah berusahamenempatkan manusia sebagai pusat perhatian. Pembangunanekonomi diyakini harus sejalan dengan pembangunansosial sehingga pertumbuhan ekonomi dapat menyumbanglangsung terhadap peningkatan kualitas kesejahteraansosial; dan sebaliknya, pembangunan sosial dapatmenyumbang langsung terhadap pembangunan ekonomi.

Permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembangdewasa ini menunjukkan bahwa ada sebagian warganegara yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarsecara mandiri karena kondisinya yang mengalami

Page 8: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

3

B. Dasar Hukum.

Penyusunan buku ini didasarkan kepada peraturanperundang-undangan yang berlaku antara lain:

1. Undang-undang Dasar 1945.2. Undang-undangNomor 6 Tahun 1974 Tentang Ketentuan­

ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial.3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi

Kemasyarakatan.4. Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang

Pengelolaan Zakat.5. Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang

Wakaf.6. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1981 Tentang

Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Fakir Miskin.7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1986 Tentang

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 tahun 1985Tentang Organisasi Kemasyarakatan.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 TentangPelaksanaan Unadang-undang Nomor 41 Tahun 2004Tentang Wakaf.

9. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 TentangPedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara sebagaimana telah diubah dengan KeputusanPresiden Nomor 72 Tahun 2004.

hambatan fungsi sosial, dan akibatnya mereka mengalamikesulitan dalam menqakses sistem pelayanan sosial dasarserta tidak dapat menikmati kehidupan yang layak bagikemanusiaan.

Sementara itu, komitmen dunia tentang pembangunansosialjkesejahteraan sosial, telah disepakati oleh berbagainegara termasuk Indonesia, membawa konsekuensi bahwapermasalahan sosial dan penanganannya di setiap negaradipantau sekaligus didukung oleh masyarakat internasional.

Page 9: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

4

c. Tujuan.Tujuan penyusunan buku ini adalah:

1. Memenuhi saran dan usul para pengurus lembagayatim piatu dari berbagai daerah yang sampai bukuini disusun belum ada pedoman pengelolaan lembagayatim piatu yang diterbitkan oleh Kementerian Agama.

2. Pedoman bagi para pengelola lembaga yatim piatu,agar dalam mengelola sesuai dengan harapan dantujuan dari lembaga tersebut sebagai wali dari paraanak yatim piatu yang menjadi anak binaannya.

3. Panduan Aparat Kementerian Agama baik di tingkatpusat maupun di tingkat daerah dalam memberikanbimbingan dan layanan terhadap para pengelolalembaga yatim piatu.

10. Peraturan Presiden Nomor +0 Tahun 2005 TentangUnit Organisasi dan Tugas Eselon I KementerianNegara Republik Indonesia sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun2008.

11. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.

12. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja KantorWilayah Departemen Agama Provinsi dan KantorDepartemen Agama KabupatenjKota, sebagaimana telahdiubah dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 480Tahun 2003.

13. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 38 Tahun1999 Tentang Pengelolaan Zakat.

14. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006 TentangOrganisasi dan Tata Kerja Departemen Agama.

15. Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2006 TentangVisi dan Misi Deparemen Agama.

Page 10: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

5

E. Pengertian Istilah.

1. Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yangdibentuk oleh anggota masyarakat warga negaraRepublik Indonesia secara sukarela atas dasarkesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama dankepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untukberperan serta dalam pembangunan dalam rangkamencapai tujuan nasional dalam wadah negara kesatuanRepublik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.(UUNornor8Tahun 1985TentangOrganisasiKemasyarakatan).

2. Lembaga yatim piatu adalah salah satu dari macamorganisasi kemasyarakatan yang bersifat sosial yangdibentuk oleh masyarakat secara sukarela yang bersifatkhusus dalam kegiatan pembinaan yatim piatu.

3. Yatim (bahasa) adalah orang yang ditinggal matiayahnya. Sedangkan menurut istilah yatim adalahorang yang ditinggal mati ayahnya dalam keadaan

D. Sistematika.Sistematika penyusunan buku ini meliputi : Bab I

Pendahuluan yang berisi tentang latar belakangpenyusunan buku, dasar hukum, tujuan, sistematlka danpengertian istilah yang digunakan dalam buku ini. Bab IIKedudukan dan peranan lembaga yang berisi sekilaskondisi lembaga yatim piatu, tata cara pendirian lembagayatim piatu, kedudukan lembaga yatim piatu dan perananlembaga yatim piatu. Bab III Sistem pengelolaan lembagayatim piatu yang berisi tentang urgensi lembaga yatimpiatu, kepengurusan lembaga yatim piatu, unsur lembagayatim piatu dan sumber dan strategi penghimpunan danalembaga. Bab IV Pembinaan lembaga yatim piatu yangberisi tentang potensi lembaga, kelemahan lembaga,dasar pembinaan lembaga dan pembina lembaga yatimpiatu. Bab V Penutup yang berisi tentang kesimpulan. Dandiakhiri dengan lampiran tentang aturan perundang-undanganyang berkaitan dengan organisasi kemasyarakatan sertaaturan lainnya.

Page 11: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

6

belum dewasa (baligh). Hal ini didasarkan atas haditsnabi yang menyebutkan "Tidak disebut yatim jikasudah dewasa" (HR. Ibnu Saburah dan Dahak)

4. Yatim piatu (Indonesia) yang diartikan sebagai anakyang ditinggal mati oleh ayah dan ibunya sebelumbaligh/dewasa. Menurut Ragib al Asfahani (ahli kamusbahasa AI Qur'an) istilah yatim bagi manusia digunakanuntuk orang yang ditinggal mati ayahnya dalamkeadaan belum dewasa, sedangkan bagi binatang,yang disebut yatim adalah binatang yang ditinggalmati Ibunya.

5. Pengertian yatim dapat pula digunakan untuk orangyang tidak memiliki ilmu pengetahuan yangdidasarkan kepada hadits Nabi SAW, yang artinya"Orang yatim itu bukanlah orang yang tidak memilikiayah dan ibu, tetapi orang yatim itu adalah_orangyang tiada memiliki ilmu".

Page 12: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

7

Pengakuan atas kehidupan yang layak secara universalrru juga diakui oleh para pendiri Negara RepublikIndonesia seperti yang tercantum dalam batang tubuhpasal 27 (2) UUD 1945, yang berbunyi Bahwa "hak setiapwarga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layakbagi kemanusiaan" dan diperkuat dalam pasal 34 yangmenyatakan "fakir miskin dan anak-anak terlantardipelihara oleh neqere." Namun setelah lebih darisetengah abad Indonesia merdeka, masalah kesejahteraan

A. Sekilas Kondisi Lembaga Yatim Piatu.

Sejak bangsa Indonesia memproklamirkankemerdekaannya pada tahun 1945 terbukalah kesempatanyang seluas-Iuasnya untuk membangun negara danmengisi kemerdekaan sesuai cita-cita bangsa, yaknimenciptakan masyarakat yang adil dan makmur bagiseluruh rakyat Indonesia. Oleh karenanya segala dayadan upaya ditempuh untuk mencapai cita-cita tersebutdalam segala aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi.

Seperti termaktub dalam UUD1945yang mengamanatkantujuan nasional dan salah satunya adalah memajukankesejahteraan umum, maka dengan demikian setiap warganegara mempunyai hak untuk mendapatkan penghidupanyang layak secara merata, baik secara material maupunspiritual. Hal tersebut juga diakui dalam hak asasi manusiayang dinyatakan dalam pasal 25 (1) Declaration of HumanRight sebagai berikut:

Setiap orang berhak atas tingkat hidup yang menjaminkesehatan dan keadaan baik dirinya sendiri danke/uarganya, termasuk soal makanan, pakaian,perumahan dan perawatan kesehatannya, sertausaha-usaha sosiel yang diperlukan, berhak atasjaminan diwaktu mengalami pengganguran, janda,lanjut usia atau mengalami kekurangan nafkahkarena keadaan di luar kekuasaanya.

BAB IIKEDUDUKAN DAN PERANAN LEMBAGA

Page 13: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

8

Sebenarnya kemiskinan yang merupakan masalahakut bagi bangsa ini dapat dicarikan jalan keluar danpemecahannya dengan memperhatikan perintah menyantuniyatim piatu dan dhuafa (AI Quran Surat AI Maaun ayat 1-7).Bila spirit AI Quran ini bisa dielaborasi dan diimplementasikanke dalam ruang hukum positif dan mengalami prosesobyektifikasi di tengah-tengah kehidupan bangsa, niscayaakan memberi sumbangsih besar dalam memutus matarantai kemiskinan. Apalagi Indonesia adalah negara yangmempunyai jumlah penduduk muslim terbesar di dunia,(berdasarkan hasil sensus tahun 2005 jumlah pendudukIndonesia 220 juta jiwa, dan 87 persen dari jumlahtersebut adalah Muslim). Jumlah yang besar tersebutakan menjadi potensi donasi luar biasa untuk membantumengentaskan kaum dhuafa dan orang-orang miskin sertapara yatim piatu agar keluar dari lingkaran kemiskinanapabila nilai nilai qurani dan hadits ini bisa menjadisemangat yang menggerakkan kesadaran bagian terbesardari bangsa Indonesia. Karena bukan tidak mungkin, bilakita bisa menemukan solusi jitu atas problema yatimpiatu dan dhuafa dengan berbasiskan etika qurani, tanpaharus berkutat pada teori-teori ilmu ekonomi dan sosialyang rumit dan terkadang menyesatkan, sebenarnya kitasedang menyelesaikan sebagian besar dari persoalan yangsedang mendera bangsa ini.

Namun yang menjadi masalah adalah pengelolaanpotensi donasi kaum muslimin, baik berupa zakat, infaqdan shadaqah belum dilakukan secara profesional,amanah dan optimal. Begitu pula pengumpulan danpenyalurannya kurang terarah, terpadu dan tepatsasaran. Selama ini praktik penunaian zakat dan donasilain tidak jarang dilakukan dengan cara konvensional,tidak "well managed" dan rentan bagi timbulnyapersoalan sosial baru yang memicu kekisruhan danmenjadi prosesi parade kemiskinan yang ditonton jutaan

dan kualitas sumber daya manusia merupakan salahsatu problem sosial yang menjadi perhatian serius untukdiatasi.

Page 14: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

9

B. Tata Cara Pend irian Lembaga Yatim Piatu.

Salah satu sumber pendanaan potensial yangdapat dimanfaatkan untuk pendirian lembaga yatimpiatu adalah dari donasi kaum muslimin berupa zakat,infaq dan shadaqoh. Namun, donasi kaum muslimin yangdapat menjadi tumpuan pembiayaan aktivitas sosial terlebihdahulu harus diperbaiki secara fundamental terutama darisisi manajerialnya dari yang sebelumnya bersifat karikatifmenjadi bersifat memberdayakan (empowering). Perubahanini menjadi prasyarat penting bagi keberhasilan pengelolaanlembaga yatim piatu dan dhuafa maupun lembagalembaga lain yang dikelola dengan mengandalkan danaZiswa.

1. Susunan Kepengurusan Lembaga Kepengurusanpengelola lembaga Yatim piatu sebaiknya mencakup:a. Dewan Pembina/Dewan Pertimbangan;b. Komisi Pengawas;c. Badan Pelaksana;d. Anggota Badan Pelaksana terdiri atas unsur

masyarakat dan unsur pemerintah.

pasang mata. Kejadian distribusi zakat "maut" di Pasuruanpada bulan Ramadhan 1429 H yang lalu cukupmembelalakkan mata kita, bahwa banyak dari kita yangbernasib baik dan dapat menikmati kesejahteraan buahdari kemerdekaan bangsa ini, tapi masih lebih banyaklagi yang harus mengais-ngais, menadahkan tangan,berdesak-desakan untuk mendapatkan belas kasihandari orang lain sampai menelan korban jiwa puluhandhuafa untuk mendapatkan zakat yang hanya cukupuntuk makan satu hari saja. Sebuah tragedi kaumdhuafa yang tidak boleh terjadi lagi, dan membuat kitalayak mempertanyakan eksistensi kita sebagai sebuahbangsa, kohesivitas sosial dan sensitivitas hati nuranikita.

Page 15: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

10

2. Fungsi dan Tugas Pokok Pengurus.

a. Dewan PertimbanganjDewan Pembina:1) Fungsi: memberikan pertimbangan, saran dan

rekomendasi kepada Badan Pelaksana danKomisi Pengawas dalam pengelolaan LembagaYatim Piatu.

2) Tugas Pokok: memberikan garis-garis kebijakanumum Lembaga, mengesahkan rencana kerjadari Badan Pelaksana dan Komisi Pengawas,memberikan pertimbangan, saran dan rekomendasikepada Badan Pelaksana dan Komisi Pengawasbaik diminta maupun tidak, memberikan persetujuanatas laporan tahunan hasil kerja Badan Pelaksanadan Komisi Pengawas, menunjuk akuntan publik.

b. Komisi Pengawas:1) Fungsi: sebagai pengawas internal lembaga atas

operasional kegiatan yang dilaksanakan olehBadan.

2) Tugas Pokok: mengawasi kegiatan operasionallembaga vatrm piatu, mengawasi pelaksanaankebijakan yang_ telah ditetapkan DewanPertimbanganjDewan Pembina dan melakukanpemeriksaan operasional.

c. Badan Pelaksana:1) Fungsi: sebagai pengelola operasional Lembaga

Yatim Piatu.2) Tugas pokok: menyusun rencanakerja, melaksanakan

operasional pengelolaan lembaga sesuai denganrencana kerja yang telah ditetapkan, menyusunlaporan tahunan, menyampaikan laporanpertanggungjawaban kepada Dewan PertimbanganjDewan Pembina, Pemerintah dan Pemangkukepentingan (stake holder) yang lain, bertindakdan bertanggungjawab untuk dan atas namalembaga Yatim Piatu, baik ke dalam maupunke luar.

Page 16: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

11

3. Aspek Legal.

Membuat legalitas lembaga yatim piatu dalam bentukakta notaris dengan syarat sebagai berikut:

a. Foto kopi identitas pengurus, struktur kepengurusanb. Kelengkapan lembaga seperti kantorc. Asrama yatim piatud. Surat domisili, AD/ART dan dokumen penting lainnyae. Menghadap netarts pada wilayah operasional lembaga,

mendaftarkan diri pada Kementerian Hukum danHAM, Kementerian Sosial dan Kementerian AgamaRI.

4. Menyusun Reneana Strategi operasional lembagapengelola yatim platu,

Dalam hal lni pengelola lembaga perlu mengidentifikasidan menyusun harapan para pemangku kepentingan(stake holder), terutama kepentingan anak anak yatimpiatu secara langsung, kepentingan masyarakat, kepentinganumat dan r:nensinergikannyadengan kepentingan dan tugastugas pemerintah dalam merealisasikan kesejahteraanmasyarakat yang menjadi tanggungjawab konstitusionalnya.Rumusan ini sangat penting karena akan menentukanpositioning Lembaga Yatim Piatu seperti apa yang akandijalankan.Kemudian melakukan analisis visi dan missi untukmengevaluasi sejauhmana eapaian dan dampak yangtelah dihasilkan dari kegiatan yang telah digulirkanuntuk selanjutnya menghasilkan rekomendasi, apakahmasih akan melanjutkan program/kegiatan yang sudahdijalankan atau harus merumuskan reneana dan programbaru yang lebih sesuai dan coeok dengan tuntutan riildan kebutuhan para yatim piatu.

5. Melakukan anallsls internal dan eksternal.

Analisis internal mencakup faktor-faktor yangmempengaruhi perjalanan pengelolaan lembaga yatimpiatu, balk panti asuhan maupun non panti, yangberasal dari pengelola maupun obyek pengelolaan

Page 17: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

12

(para yatim piatu). Sedangkan analisis eksternalmencakup faktor-faktor luar yang mempengaruhijalannya pengelolaan lembaga yatim piatu.

6. Merumuskan strategi, target, sasaran dan tujuanpengelolaan.

Rumusan strategi, target, sasaran dan tujuan yangdetail dan lengkap akan memberikan panduan bagipara pengelola lembaga yatim piatu untuk mencapaihal-hal yang sudah digariskan. Target menggambarkanindikator keberhasilan yang akan dicapai, sasaranmenggambarkan suatu positioning dimana lembagayatim piatu akan berada pada masa mendatang,sedangkan tujuan menggambarkan cara bagaimanatindakan dan hasil-hasil yang diinginkan dapat tercapaiselama periode tertentu.

7. Merumuskan program kerja.

Program kerja bagi para pengelola lembaga yatim piatudapat dirumuskan menjadi program kerja reguler danprogam kerja unggulan. Program kerja reguler dapatberupa penataan sistem administrasi, penataan sistempelayanan kebutuhan yatim piatu, skala prioritaskebutuhan, penyusunan aktivitas rutin para yatim piatu(bila mereka tinggal bersama dalam satu asrama),sistem pembinaan yang efektif dan lain-lain. Sedangkanprogram unggulan bisa disesuaikan dengan situasi dankondisi masing-masing lembaga pengelola.

C. Kedudukan Lembaga Yatim Piatu.

Lembaga yatim piatu memiliki kedudukan yangsangat strategis, karena beberapa alasan. Selain karenaalasan yang bersifat religious dalam rangka merealisasikanpesan, ajaran dan semangat AI Quran, juga karena alasanhukum positif, yaitu pesan dan semangat konstitusionalyang memerintahkan kepada para penyelenggara Negarauntuk memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar.Kedua alasan ini seharusnya mampu menggerakkanelemen-elemen masyarakat membangun sinergi dengan

Page 18: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

13

Lembaga milik pemerintahini seharusnyabertanggungjawabmemfasilitasi potensi besar umat Islam yang merupakanbagian terbesar dari bangsa ini mengaktualisasikan ibadahsosialnya untuk membantu anak-anak yatim piatu. Karena

Oi Indonesia, ada beberapa lembagajinstitusipemerintah yang secara formal bertanggungjawab untukmemberikan perlindungan dan pelayanan bagi kaummarginal, para yatim piatu dan dhuafa, seperti OitjenSimas Islam Kementerian Agama dan Kementerian Sosial.

Sebagai lembaga sosial Islam yang bersifat nirlabadan memiliki kontribusi besar bagi upaya pembinaanyatim piatu, lembaga ini dalam bentuknya yang palingawal sudah ada semenjak masuknya Islam ke Indonesia.Para pengelolanya mengkonsentrasikan diri pada upayamembina dan mendidik anak yatim piatu menjadi orangyang mandiri. Pada periode selanjutnya lembaga ini mendapattempat di hati masyarakat dan mampu bertahan danmengembangkan diri. Oi seluruh pelosok tanah air baikyang dikelola oleh organisasi kemasyarakatan Islam,seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Persis, AI Irsyadmaupun yayasan sosial yang tidak berafiliasi kepadasalah satu organisasi Islam atau bahkan tidak sedikityang didirikan oleh perorangan yang memiliki kemampuanfinansial dan kepedulian terhadap para yatim piatu.Pimpinan lembaga-Iembaga yatim piatu ini biasanyamemiliki pola dan corak kepemimpinan yang kharismatik,sehingga seringkali memunculkan kepatuhan yang sangattinggi bahkan terkadang tanpa reserve dari anak-anakyatim piatu binaannya akan mengikuti perintah, anjuran danajakannya.

D. Peranan Lembaga Yatim Piatu.

pemerintah untuk merealisasikan pesan-pesan kitab sucidan perintah konstitusional, sehingga dapat mengatasisalah satu problema sosial besar bangsa ini, tentangpenyandang masalah kesejahteraan soslal.

Page 19: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

14

Secara legal, keterlibatan dan peran serta masyarakatdalam upaya pembinaan dan pengembangan lembagalembaga pengelola yatim piatu mendapat perlindungan danpayung hukum yang cukup kokoh, yaitu berdasarkan UUNo. 8/1985 yang berbunyi: warga negara Republik Indonesiasecara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi,fungsi, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang MahaEsa, untuk berperan serta dalam pembangunan dalamrangka mencapai tujuan nasional dalam wadah negarakesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Visi pembangunan nasional dewasa ini telah berusahamenempatkan manusia sebagai pusat perhatian. Pembangunanekonomi diyakini harus sejalan dengan pembangunansosial sehingga pertumbLihan ekonomi dapat menyumbanglangsung terhadap peningkatan kualltas kesejahteraansosial; dan sebaliknya, pembangunan sosial dapatmenyumbang langsung terhadap pembangunanekonomi. Permasalahan kesejahteraan sosial yangberkembang dewasa ini menunjukkan bahwa ada sebagianwarga negara yang belum dapat memenuhi kebutuhandasar secara mandiri karena kondisinya yang mengalamihambatan fungsi sosial, dan akibatnya mereka mengalamikesulitan dalam mengakses sistem pelayanan sosial dasarserta tidak dapat rnentkrnatt kehidupan yang layak bagikemanusiaan. Sementara itu, komitmen dunia tentangpembangunan sosialjkesejahteraan sosial, telah disepakatioleh berbagai negara termasuk Indonesia, membawakonsekuensi bahwa permasalahan sosial dan penanganannyadi setiap negara dipantau sekaligus didukung olehmasyarakat internasional.

apa yang dilakukan olen masyarakat sebenarnya telahmengurangi beban pemerintah di sektor pelayanan publik,yang secara faktual memang tidak dapat dipikul sendirioleh pemerintah tanpa melibatkan peran serta masyarakat.

Page 20: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

15

Dalam pandangan Islam kedudukan anak yatimpiatu adalah sama seperti anak-anak yang memiliki keduaorang tuanva dan tidak ada perbedaan. Islam memberikantempat dan perlakuan yang manusiawi kepada anak yatimpiatu. Islam telah mengeluarkan ketentuan tentang yatim,yaitu :

1. Orang yang menghardik anak yatim dinilai sebagaiorang yang mendustakan agama dan kelak akandiancam di neraka (QS. AI Ma'un : 1-2) .

.,,,., '- J.. "1"., ,. .... til ~ , "" J. ~...., iO_;~~:IIt_..4->;J1 -r-II\jjO~~~Y~ <s;JI~;.JI

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakanagama? Itulah orang yang menghardik anak yatim.

Yatim piatu (Indonesia) yang diartikan sebagaianak yang ditinggal mati oleh ayah dan ibunya. MenurutRagib al Asfahani (ahli kamus bahasa AI Qur'an) istilahyatim bagi manusia digunakan untuk orang yang ditinggalmati ayahnya dalam keadaan belum dewasa, sedangkanbagi binatang, yang disebut yatim adalah binatang yangditinggal mati ibunya. Pengertian yatim dapat puladigunakan untuk orang yang tidak memiliki ilmupengetahuan yang didasarkan kepada hadits Nabi SAW:"Orang yatim ttu bukanlah orang yang tidek memilikiayah dan ibu, tetapi orang yatim ftu adalah orang yangtidak memtttki ilmu".

Lembaga yatim piatu adalah salah satu darimacam organisasi kemasyarakatan yang bersifat sosialyang dibentuk oleh masyarakat secara sukarela yangbersifat khusus dalam kegiatan pembinaan yatim piatu.Menurut bahasa yatim (Tafsir al Maragi) adalah orangyang ditinggal mati ayahnya. Sedangkan menurut istilahyatim adalah orang yang ditinggal mati ayahnya dalamkeadaan belurn dewasa (balig). Hal ini didasarkan padahadits Nabi SAW yang menyebutkan 'Tidak sebut yatimjika sudah dewasa" (HR. Ibnu Saburah dan Dahak)

Page 21: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

16

Penjelasannya adalah [1] dekat dan jauh di siniada yang mengartikan dengan tempat, hubungankekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim danyang bukan muslim. [2] Ibnus sabil ialah orang yangdalam perjalanan yang bukan maksiat yang kehabisanbekal. termasuk juga anak yang tidak diketahui ibubapaknya.

Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamumempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuatbaiklah kepada dua orang tua, kerib-kerebet, enek­anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekatdan tetangga yang jauh {IJ, dan teman sejawat, ibnusabil [2J dan hamba sahayamu. SesungguhnyaAllah tidakmenyukai orang-orang yang sombong dan membangga­banggakan diri,

3. Anak yatim harus diperlakukan dengan baik, adil danmanusiawi (QS. An Nisa: 36).

~• ...r ... ~ .,...'J ::" ",. • J :::0 J .,; ...-;;J. ~ _,. ,,,,

cS..wj ~l ~:.u'.Jl~j ~ <-~ I§_p ~j .oJI IJ~lj......... "" ... ... '" "" ...

~I tll/ '/'~II d~ tLl/ ..c. / /11/ ~,~/iT/ '/'~il~ . ~. J r..J:.r- I,..;) / ~ • J ~ J - J r..J:.r-

:&101<iF' ~ L:j J-; ~.llqJj ~~ ~~Tj

Artinya: Sebab itu, terhadap anak yatim janganlahkamu berlaku sewenang-wenang.

2. Anak yatim tidak boleh diperlakukan sewenang-wenangatau disia-slakan (QS. Ad Dhuha: 9).

;~"..,,..,, ""-~t;I~' -- ')l9 / c/II ~u~~ ~

Page 22: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

17

'" J,... J """ _,J. .... ... { ~ J... ...

~ u~1 r-"~jlj l_,j~Artinya: Kebajikan itu bukanlah menghadapkanwajahmu ke arah timur dan barat, akan tetapiSesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepadaAllah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainyakepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orangmiskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) danorang-orang yang meminta-minta; dan (memer­dekakan) hamba sahaya, mendiriken shalat, danmenunaikan zakat; dan orang-orang yang menepatijanjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yangsabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalampeperangan.mereka itulah orang-orang yang benar(imannya); dan mereka itulah orang-orang yangbertakwa.

a. (QS. AI 8aqarah: 177).

~jy;:ilj~~1 ~ ~P'-J i)_'; uf~1~

4. Dan anak yatim dlmullakan.

Page 23: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

18

Para ulama berkata, bagi setiap wali anak yatimbilamana ia dalam keadaan fakir diperbolehkan baginyamemakan sebagian anak yatim dengan cara ma'ruf (baik)menurut sekadar kebutuhannya saja demi kemaslahatanuntuk memenuhi kebutuhannya tidak boleh berlebih­lebihan dan jika berlebih-Iebihan akan menjadi haram.Menurut Ibnul Jauzi dalam menafsirkan "bil me'rut" ada4 jalan yaitu, pertama, mengambil harta anak yatim denganjalan kiradl. Kedua, memakannya sekadar memenuhikebutuhan saja. Ketiga, mengambil harta anak yatimhanya sebagai imbalan, apabila ia telah bekerja untukkepentingan mengurus harta anak yatim itu, keempat,memakan harta anak yatim tatkala dalam keadaan

Lembaga yatim platu/penqurus yatim piatu berperansebagai orang tua dari anak itu sendiri. Saat itulah anakyatim piatu membutuhkan perlindungan dan tempatmengadukan segala persoalan yang ia hadapi. Peranlembaga terhadap yatim piatu adalah sebagai penggantiorang tuanya yang memberikan bimbingan, perlindungandan pendidikan, layaknya sebagai orang tuanya.

5. Dalam hadits Nabi SAW dinyatakan antara lain:

a. "bahwa saya dan orang yang memelihara anakyatim denganbaik akan beradadi surga, bagaikandekatnya jari telunjuk dengan jari tengah" (HR.Muslim).

b. bahwa "Pengasuhanak yatim, baik kemenakannyasendiri maupun anak orang lain, akan bersamasaya di surga, bagaikan jari telunjuk denganjaritengah" (HR. Muslim)

b. (QS. AI Insan: 8).&.... #' ;' ~ ,J~l'" (~~ ~ G '1-;' ~lJ:JI-: _~_C~~ ~ J ~,~J ~~ ~ ~~.: <..r i u~J

Artinya: Dan mereka memberikan makanan yangdisukainya kepada orang miskin, anak yatim danorang yang ditawan.

Page 24: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

19

terpaksa, dan apabilaIa telah mampu, harus mengembalikandan jika ia benar-benar tidak mampu hal tersebutdihalalkan.

Kecuali ancaman bagi orang yang merugikan hartaanak yatim, Allah juga akan mengangkat derajat orang­orang yang suka menyantuni anak yatim; sebagaimanasabda Nabi, "Barang siapa yang menanggung makan danminum (memelihara) anak yatim dari orang Islam, sampaiAllah SWT mencukupkan dia, maka Allah mengharuskania masuk surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidakterampunkan" (H.R, Turmudzi).

Sebagai institusi sosial yang bertujuan membantupara yatim piatu dan dhuafa agar memiliki kesempatanyang sama meraih masa depan yang lebih baik, menjadiprasyarat penting bagi para pengelola lembaga yatimpiatu dan dhuafa menyadari arti strategis perananmereka di tengah-tengah rnasvarakat. Ada ratusan ribubahkan jutaan anak-anak yatim piatu dan dhuafa yangbernasib kurang beruntung dan menunggu uluran tanganpemerintah dan seluruh elemen masyarakat untukdiselamatkan masa depannya. Jika tidak ada upaya yangbersifat sinergis dan simultan, para yatim piatu dananak-anak dhuafa terancam menjadi "the lost generation"karena ketiadaan harapan akan masa depan yang lebihbalk. Hal ini, tentu saja pada gilirannya nanti akanmenjadi ancaman potensial bagi munculnya kerawanandan kekacauan sosial (social disorder),

Keberadaan lembaga yatim piatu baik panti maupunnonpanti dapat lebih diarahkan untuk menjamin donasi­donasi yang diterima dapat dikelola secara benar danmaksimal sesuai dengan niat dan harapan para donatur.Selain itu. pendidikan dan kesejahteraan yatim piatu dandhuafa dapat lebih terpantau secara intensif dari waktu kewaktu sehingga potensi mereka pada saatnya nanti dapatlebih berdayaguna bagi umat dan bangsa.

Page 25: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

20

Sebagai organisasi nirlaba, sebuah lembaga yatimpiatu harus memiliki karakteristik yang sama denganlembaga nirlaba lainnya, yaitu memiliki sumber daya(resources), baik dana maupun barang yang bersumberdari para donatur perorangan, badan, maupun pemerintahyang mempercayakan pengelolaannya kepada lembaga,menghasilkan berbagai pengelolaan jasa dalam bentukpelayanan publik dan memiliki organisasi pengelola tidaksebagaimana lazimnya organisasi yang berorientasi padakeuntungan (profit oriented). Dengan kata lain kerja sosialsemacam ini tidak boleh dikelola dengan menggunakanvisi bisnis dan berfikir atas dasar untung rugi (profit lostsharing), Pengelolaannya pun harus secara ketat terikatdengan prinsip dan nilai Islam, karena sumber donasiutamanya mengandalkan pada zakat, infaq, shadaqohdan wakaf yang nota bene merupakan bagian darimetode Islam menciptakan dan membangun kesejahteraansosial, tidak saja bagi umatnya, tapi juga bagi kemanusiaansecara universal.

Page 26: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

21

BAB IIISISTEM PENGELOLAAN LEMBAGA YATIM PIATU

A. Urgensi Lembaga Yatim Piatu.

Lembaga yatim piatu diperlukan keberadaannya,mengingat:

1. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untukmenyalurkan zakat dan donasi-donasi lainnya seiringsuasana Negara dan pemerintah yang kian kondusifdan apresiatif terhadap ajaran Islam.

2. Besarnya perhatian pemerintah terhadap lembagalembaga sosial seperti lembaga yatim piatu, mengingatamanat konstitusi mewajibkan pemerintah memeliharaanak-anak yatim piatu dan anak terlantar.

3. Kebutuhan masyarakat akan lembaga yatim piatuyang kredibel dan terpercaya pengelolaannya sertamasih banyaknya daerah tertinggal dengan jumlahkaum miskin dan anak yatim piatu yang amat besar,sehingga tidak tertangani dengan baik oleh pemerintahmaupun oleh masyarakat.

4. Kecurigaan sementara pihak bahwa lembaga-Iembagayang membina terhadap kaum marginal, seperti anakyatim piatu dan dhuafa adalah kerja sosial yang mewakiligolongan atau kelompok tertentu dengan tujuan danagenda memurtadkan masyarakat muslim. Dalam halini, sebagian kalanqan muslim perlu pula disadarkanakan tugas dan tanggung jawabnya, sebagai manifestasidari kesalehan sosial, yang tidak kalah pentingnyadengan kesalehan individual (ritual).

5. Pola-pola kerja birokrasi yang seringkali menjadiresisten dan merasa terganggu manakala ada upaya darilembaga non pemerintah/lembaga swadaya masyarakatyang berusaha mengangkat persoalan kemiskinan,seperti masalah rawan pangan dan kasus gizi buruk yangmelanda kaum miskin dan dhuafa yang sebenarnyamenjadi tanggung jawab mereka secara struktural.

Page 27: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

22

B. Kepengurusan Lembaga Yatim Piatu.1. Kepengurusan Yatim Piatu terdiri dari :

Ketua;Wakil Ketua I;Wakil Ketua II;Sekretarls;Bendahara;Anggota/Bidang :a. Bidang Administrasi :

Urusan surat menyurat yang berkaitan denganyayasan/lembaga yatim piatu dan instansi terkait.

b. Bidang Pembangunan :Membangun dan merenovasi gedung-gedung yangsudah rusak dan sarana prasarana lainnya.

c. Bidang Kerjasama :Melakukan kerjasama dengan pihak lain untukmemaksimalkan pemanfaatan aset-aset yang adaguna pendukung pemasukan dana.

d. Bidang Pendidikan :Mengurus anak-anak yatim piatu agar merekamemiliki pendidikan untuk masa depan mereka.

e. Bidang Kesehatan :Bertugas mengurus anak-anak yatim piatu bagiyang sakit dan menjaga kesehatan mereka.

f.· Pembantu Umum :Beberapa orang yang ditugaskan untuk. mengurushal-hal teknis menyangkut anak yatim piatu.

g. Bidang Dana:Untuk meningkatkan pemasukan dana dalam rangkakelangsungan pengelolaan lembaga yatim piatu.

2. Pengorganisasian.

Sebagai organisasi nirlaba, pengorganisasian lembagayatim piatu memiliki karakteristik seperti organisasinirlaba lainya, yaitu:

a. Sumber daya (baik dana maupun barang) berasaldari para donatur yang mempercayakan kepadalembaga.

Page 28: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

23

Program Kerja dapat dibagi menjadi dua bentuk,yakni program unggulan dan regular (biasa). Salah satukekuatan lembaga yatim piatu adalah memiliki programunggulan dan reguler. Program unggulan memiliki berbagaitujuan di antaranya :

1. Sebagai brand image program lembaga yatim piatu.2. Sebagai monument program.3. Sebagai alat promosi lembaga yatim piatu.4. Sebagai indikator keberhasilan lembaga yatim piatu.5. Sebagai implementasi nilai-nilai lembaga yatim piatu.

Sedangkan program reguler memiliki berbagai tujuandi antaranya :

1. Sebagai aktivitas rutin lembaga.2. Sebagai media komunikasi publik.3. Sebagai penataan sistem administrasi.

Pengelolaan Proaram KeriaNo Aspek Program No Aspek Program

uncoulan Reouler1. l.2. 2.3. 3.4. 4.5. 5.6. 6.

b. Menghasilkan berbagai pengelolaan jasa dalambentuk pelayanan kepada masyarakat.

c. Kepemilikan organisasi pengelola zakat tidak sepertilazlmnya pada organisasi bisnis.

Organisasi pengelola lembaga yatim piatumempunyai karakteristik yang membedakannyadengan organisasi nirlaba lainya, yaitu:

a. Terikat dengan aturan dan prinip-prinsip syari'ahIslam.

b. Sumber dana utama adalah zakat, infaq, shadaqah,dan wakaf.

c. Memiliki Dewan Syariah

Page 29: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

24

AnggaranNo Program

BlnfTh-1 BlnfTh-2 BlnfTh-3 BlnfTh-4 BlnfTh-5

Minimal setiap program memiliki 4 (empat) kriteriayakni strategis, effect multiplier, massal (penerimamanfaatnya banyak) dan sustainable (dapat dilaksanakanuntuk jangka panjang dan mampu mandiri).

Form Rekapitulasi Program Kerja

P '1' PT b IRa e umusan em alan rogram

No Jenis KriteriaPenilaian No Indikator 'l, Penielasan

1 Aspek 1 Mencakup banyakProgram anak yatim piatuUnggulan

2 Baru3 Ditertrna masyarakat

4 Berkesinambungan5 Memiliki dampak sosial6 Menyentuh kebutuhan

yatim platu secaralangsung

7 Dalam jangka panjangmampu membangunkemandirian

8 Sesuai tuntunan ajaranIslam

Guna membedakan antara Program Unggulan danReguler, maka diperlukan adanya kriteria. Berikut inidisajikan jenis penilaian program regular kriterianya adalahmemenuhi aspek syariah. Sedangkan Program Unggulan(Masterpiece) mesti memenuhi indikator yang telahditentukan.

Page 30: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

25

2. Legalitas Lembaga.

Legalitas lembaga merupakan aspek penting yangharus disiapkan agar lembaga dapat bekerja dengansesuai aturan yang berlaku, dapat dipantau denganbaik oleh pemerintah dan masyarakat yang akan

1. Visl yang Jelas.

Hendaknya sebagai lembaga yang diharapkan menjaditumpuan umat dalam hal penyantunan yatim piatu dandhuafa tentu lembaga tersebut memiliki arah kebijakanyang jelas dalam pengelolaannya mengingat besarnyapotensi ZISWA masyarakat Indonesia. Tentunyadiharapkan dengan keberadaan lembaga tersebut parayatim piatu dan dhuafa bisa tersantuni bagi yang sakitdan uzur, juga bagi yang sehat bisa diberdayakansehingga mereka bisa mandiri secara ekonomi di masadepannya. Lebih mulia lagi bila lembaga ini ternyata punyatujuan untuk rnensejahterakan secara ekonomi, artinyakebutuhan utama mereka bisa terpenuhi dan kualitashidup mereka setara dengan masyarakat pada umumnya.

c. Unsur Lembaga Yatim Piatu.

Denganadanya RencanaStrategi (Renstra) ini, diharapkansemua sumberdaya yang ada dapat dioptimalkan untukpencapaian visi dan misi lembaga.

KPP • IForm erne asan rogram er]aNama ProgramPenanggung JawabTuiuanSasaranJumlah yatimpenerima manfaatHasil yang diharapkanWaktu PelaksanaanJumlah Anggaran

Page 31: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

26

5. Jaringan / Jejaring.

Menjalin kemitraan dengan lembaga lain sejenis adalahsangat penting, baik dengan Badan Amil Zakat ataupun

berujung pada tumbuhnya kepercayaan terhadaplembaga tersebut baik dari pihak yang akanmenyalurkan bantuannya maupun institusi yang akanbekerjasama dengan lembaga dalam melaksanakanprogram di masyarkat.

3. SDM yang Berkualitas dan Bekerja Penuh padaLembaga.

Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan bekerjapenuh pada lembaga dalam pengertian tidak sebagaipekerjaan sampingan terutama untuk posisi kuncidalam lembaga sangat menentukan keberhasilan dalampengelolaan lembaga karena tugas ini membutuhkankeseriusan dan ketekunan agar lembaga dapatberkembang dengan baik serta dipercaya oleh donatordan para mustahiq.

4. Kredibel / Amanah.

Kunci utama keberhasilan mengelola lembaga sepertiini adalah kepercayaan (trust). Untuk mendapatkankepercayaan ini tentu tidak bisa secepat kilat. Masyarakatakan melihat dan para donator pun akan memperhatikansejauh mana mereka bisa mempercayakan ZISWAmereka sampai ke tangan yang berhak. Jika ini bisadijaga maka bisa dipastikan perkembangannya akanlebih baik lagi. Dan kepercayaan ini sungguh dibutuhkanoleh dua sisl. Yakni dari sisi donator yang seandainyalembaga ini amanah di kemudian hari akan tidakmenutup kemungkinan menyalurkan lebih banyakbantuan lewat lembaga tersebut. Kedua, kaum yatimpiatu dan dhuafa pun mengharapkan hal yang sarnabahwa lembaga tersebut bisa membantu merekamendapatkan hak-hak dan asistensi menggapai cita­cita mereka sekedar kebutuhan akan pangan danpendidikan mereka.

Page 32: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

27

6. Peduli terhadap Lingkungan Sekitar.

Hendaknya lembaga seperti ini tahu persis kondisilingkungannya yang miskin dan banyak anak yatimpiatu serta lokasi tempat tinggal mereka juga kondisikurangnya pendidikan mereka dst. Dengan demikiankeberadaan lembaga tersebut akan dirasa besarmanfaatnya bagi mereka terlebih lingkungan terdekatnya.

7. Punya Relawan yang Ikhlas.

Keberadaan relawan mutlak diperlukan agar programpenyantunan ini berjalan sukses tepat sasaran. Tenturelawan ini pun harus melalui 'fit and proper test'agar dana yang disalurkan terjaga amanahnya. Di setiaptempat banyak sekali rnereka yang ikhlas berperanmembantu masyarakat, dan lembaga seperti ini perlujeli melirik dan melihat di antara mereka yang ikhlasuntuk bergabung membantu peran lembaga tersebut dilingkungan masyarakat manapun.

8. Bank Data.

Data memegang peranan penting dalam pelaksanaanprogram lembaga. Data tersebut menjadi tolok ukursejauh mana keberhasilan lembaga atau pemerintahdalam upaya menangani yatim piatu dan kaum dhuafadi satu tempat.

9. Konsep Penyantunan.

Buatlah beberapa program pengumpulan donasi ataupunkonsep penyantunan yang rinci. Buatlah planningpemberian bantuan dan tahapannya agar masyarakatdi suatu tempat yang dibantu itu suatu ketika berubahmenjadi mandiri dan mampu secara ekonomi jikamemungkinkan. Dengan demikian bantuan rutin bisadialihkan ke tempat lain yang membutuhkan.

lembaga mandiri yang didirikan oleh masyarakat.Hubunganbaik dengan lembaga sejenis juga akan menjadisinergi karena kemungkinan terjadinya penumpukanbantuan di satu tempat bisa dihindarkan.

Page 33: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

28

D. Sumber dan Strategi Penghimpunan Dana Lembaga.Lembaga yang dikelola dengan baik dan efektif

oleh pengurus dengan kreatif akan mampu memperolehsumber dana yang besar dari berbagai arah. Hal inidisebabkan karena lembaga dipandang umat sebagai pusatpembinaan pendidikan yang harus dihormati kaum muslimindan menjadi salah satu sarana dalam mengayomi anakyatim piatu. Itulah sebabnya kaum muslim in pada umumnyatidak pernah keberatan mengeluarkan dana sumbanganuntuk lembaga yang dikelola secara profesional.

Untuk itu para pengurus dituntut mencarl sumberdana lembaga sebanyak mungkin, yang penting halal dantidak mengikat dan tidak pula meresahkan/menggangguperekonomian masyarakat muslim sekitarnya.

Jika dlurai lebih lanjut ada beberapa hal yang dapatdijadikan sebagai sumber dana lembaga, seperti:

1. Zakat, Infak dan Shadaqah Masyarakat.

Pada umumnya masyarakat sangat percaya padaulama atau ustad yang mengurus lembaga untukmengelola zakat mal tahunan mereka. Untuk itu agarmasyarakat kelas atas yang ada di sekitar lembaga itumau berzakat, maka sosialisasi zakat dapat dilakukankepada masyarakat melalui ceramah, pengajian ataubahkan penyuluhan mungkin untuk dilakukan setiaptahunnya tergantung khaulnya terutama pada bulan suciRamadhan.

10. Non Partisan.

Sebaiknya lembaga sosial seperti ini tidak berafiliasidengan partai politik tertentu agar tujuan utama untukmenyantuni para yatim piatu tidak terkontaminasi olehkepentingan partai politik sehingga netralitas lembagadapat terjaga sehingga bisa fokus dalam menjalankantugas mulia tanpa harus menghadapi konflik kepentingangolongan di masyarakat.

Page 34: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

29

Dikatakan bulan suci Ramadhan, karena padaumumnya masyarakat memiliki kepekaan sosial yanglebih di banding bulan-bulan lainnya. Terpaan Ramadhan,bimbingan hikmah ibadah puasa biasanya mampumenginspirasikan kaum muslimin untuk berbagi padasaudaranya yang belum beruntung.

Sumber dana zakat dapat diterima dari manasaja meskipun dari kaum muslim yang tinggal di luardaerah/komplek lembaga berdiri. Agar dana zakat yangditerima lebih banyak, maka pengurus dapat memperluasjaringan untuk menemukan muzakki yang lebih banyak.

Adapun infak dan shadaqah biasanya dapatdilakukan dengan cara menyediakan kotak tabungansetiap pelaksanaan kegiatan hari-hari besar Islam(HBI) seperti ceramah-ceramah umum, shalat IdulFitri, Idul Adha dan lainnya.

Bahkan jika perlu, infak masyarakat ini jugadapat diperoleh dengan menebar tabung infak ditempat perbelanjaan masyarakat ramai seperti plaza,super market, mini market atau warung-warung/toko­toko yang dianggap strategis sehingga masyarakatyang tidak punya waktu datang ke lembaga atauselalu lupa terhadap lembaga dapat berpartisipasi.

Di samping itu, infak juga dapat diperoleh dariperkumpulan jema'ah wiridan, jema'ah pengajian,atau bahkan dengan mendatangi rumah masyarakat 1atau 2 kali seminggu sehingga masyarakat yang tidaksempat ke lembaga dapat berinfak. Akan tetapi halini harus disetujui masyarakat agar pengutipan itutidak mengganggu ketentraman mereka di rumah.

2. Wakaf Kaum Muslimin.

Sudah menjadi budaya umat Islam Indonesiauntuk berwakaf tanah atau bahkan tanah bersamabangunannya sekaligus untuk kepentingan ibadah sosial,seperti masjid, mushalla/langgar, madrasah termasuklembaga-Iembaga yang menangani sosial.

Page 35: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

30

Sebenarnya, ada juga bentuk lain dari wakaf lebihproduktif bagi lembaga-fembaga sosial (Iembaga yatimpiatu) yang disebut dengan wakaf produktif; di manabenda yang diwakafkan itu memberikan hasil terus­menerus tanpa henti yang juga diperuntukkan untukkepentingan umat Islam sesuai dengan niat pemberinyaseperti wakaf bangunan ruko, toko, warung yangkeuntungannyajsewanya dapat diambil setiap bulantanpa henti yang kemudian diberikan kepada lembagayatim piatu.

Dengan konsep wakaf produktif yang baru ini,pengurus lembaga dapat mencari masyarakat yangmau mewakafkan sebuah warung, wisma, gedungusaha, kebun atau pabrik di samping wakaf lembagaitu sendiri sebagai sumber dana rutin bagi kas lembaga.

Namun di samping itu benda wakaf yang diberikanpada lembaga ini juga harus diperhatikan kondisi dankeadaaanya. Dalam hal ini ada beberapa hal yangharus diperhatikan, yaitu:

a. Meneliti jangan sampai benda (tanah, toko, kebundan sebagainya) yang diwakafkan oleh individujkeluarga dari masyarakat itu termasuk dalampersengketaan hak milik, karena saat ini tidak sedikitbangunan masjid yang menjadi pertengkaran.

b. Jika tanah atau bangunan yang akan diwakafkankaum muslim in itu kepada masjid benar-benarhak milik pewakaf, maka segera daftarkan tanahitu ke pihak yang berwenang untuk dibuat aktenya,dalam hal ini camat atau notaris, agar tidak menjadipermasalahan di kemudian hari.

c. Upayakan tanah yang ingin diwakafkan ke lembagaitu terletak di tempatjlokasl yang tidak rawanbanjir, tidak di tengah-tengah keramaianjkeributanagar masyarakat lebih mudah beribadah dan fokusdalam melaksanakan pembinaan anak yatim piatu.

d. Pengurus lembaga harus menjaga dan menggunakantanah wakaf ini dengan baik dan sesuai dengantujuan pewakaf dan tidak merubah fungsinya tanpa

Page 36: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

31

izin pewakaf ke arah yang bersifat negatif, pemilikanpribadi dan lainnya.

3. Infak Donatur, Instansi atau Perusahaan.Infak donatur juga sangat besar pengaruhnya bagi

kelangsungan pembangunan/biaya operasional lembagayatim piatu, terutama bagi lembaga-Iembaga yang tidak/belum mampu mendanai biayaoperasionalbulanan lembaga.

Jika memungkinkan ada perusahaan atau instansi­instansi tertentu yang siap membantu lembaga yatimpiatu. Misalnya di instansi Kementerian Agama, KantorPemerintah Daerah Tingkat I dan II biasa mempunyaidana alokasi untuk itu. Maka pengurus lembaga dapatmengajukan proposal untuk memperoleh bantuan.

4. Infak Organisasi atau Pemerintah Luar Negeri.Bagi pengurus lembaga yatim piatu yang punya

llnk/akses ke luar negeri maka mereka juga dapatmenggunakan kesempatan ini. Bantuan lembaga yatimpiatu atau pendidikan agama biasanya sangat mudahdiberikan oleh luar negeri seperti Saudi Arabia, BrunaiDarus Salam, Malaysia.

Di antara organisasi dunia lain yang dapatdimintakan bantuannya seperti Rabithah Alam Islami,Kerajaan Arab Saudi dan Unl Emirat Arab.

5. Usaha (Bisnis Halal).Ada berbagai macam usaha halal yang dapat dikelola

pengurus dan bisa memberikan masukan yangberharga bagi lembaga yatim piatu, misalnya:

a. Mengadakan Pasar Bazar.

Bazar adalah merupakan trend saat ini yangmemiliki nilai produktif. Bazar sudah menjadi tradisimasyarakat pada saat-saat digelarnya acara besartertentu. Pengurus lembaga dapat menggunakandana lembaga sebagai modal usaha yang halal, dimana sebagian keuntungannya dapat diberikankepada lembaga dan sebagian lagi untuk pengelola.

Page 37: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

32

Di samping itu penqurus lembaga juga dapat mengutipdana kebersihan dan stand-stand yang berdiripada waktu bazar di mana infak itu akan diberikanpada lembaga. Bahkan jika perlu pengurus lembagadapat mencari sponsor pada saat moment bazardilakukan.

b. Hasil Produktif dari Sewa Aula Lembaga.

Aula lembaga dapat disewakan untuk acara-acararesepsi pernikahan (walimatul urs), seminar danpelatihan. Sewa dari aula tersebut merupakan usahahalal bagi peningkatan dana lembaga. Juga, tidakada salahnya jika pengurus lembaga mengadakanpertunjukan tart-tart dan lagu-Iagu Islami di ruangaula lembaga. Apalagi penetrasi budaya barat saatini begitu berat untuk dihadang. Setiap peserta harusmembayar dengan dana tertentu dan keuntungandana itu diberikan ke kas lembaga.

c. Infak dari Operasional Pendidikan TKAjTPA.

Lembaga yatim piatu yang telah memiliki TPAjTKAdapat memperoleh bagian dari pelaksanaan kegiatantersebut. Jika memungkinkan pengurus lembaga jugadapat membagikan kartu infak kepada anak-anakTKA untuk diserahkan pada seluruh orang tuamereka agar dapat berinfak secara suka rela demikemajuan lembaga yatim piatu.

d. Infak Hasil dari BuletinjKalender.Buletin lembaga yatim piatu juga bisa menghasilkandana. Para pengurus, ustad, pendidik/pembina yangmenulis diberi honor dan bulletinjkalender tersebutdicetak sebanyak mungkin dan dipasarkan kelembaga-Iembaga lain seperti masjid, mushallaatau perkantoran-perkantoran yang ada. Kemudiankeuntungan dari penjualan itu sesudah dipotonghonor penulis dimasukkan ke dalam kas lembaga.

Page 38: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

33

e. Infak dari wakaf produktif milik lembaga lainnya.Oi samping itu lembaga yang telah memiliki toko,perusahaan, instansi, kebun atau apa saja yangmenghasilkan juga bagian dari sumber danaterpenting bagi lembaga. Keuntungan dari toko atausewa gedungnya atau hasil kebunnya dan lain-laindapat dimasukkan ke kas lembaga setelah dipotongoperasional dan gaji peketja.

f. Pembinaan Usaha Kecil (Mudharabah).

Bagi lembaga yatim piatu yang besar dan memilikidana yang banyak dan tidak produktif, bolehmenggunakan dana tersebut untuk mudharabah(bagi hasil) dan membantu pengusaha kecil.Keuntungan dari bagi hasll tersebut dapat dijadikantambahan bagi kas lembaga.

g. Konsultasi Keagamaan.Infak masyarakat yang berkonsuitasi di Kantor eteuditempat khusus yang disediakan lembaga dapatdiambil persennya oleh lembaga sebagai tambahandana bagi lembaga.

h. Investasi (Oeposito/Mudharabah).

Ini termasuk alternatif terakhir. Jika dana lembagatidak dapat digunakan untuk hal-hal yang lebihproduktif, maka dana lembaga yang tertahan dapatdimasukkan ke Bank Syari'ah agar didepositokanselama jangka waktu yang disepakati.

Page 39: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

35

A. Potensi Lembaga.Ada beberapa potensi yang rasional bagi lembaga

yatim piatu untuk dapat melindungi, membina, dan mendidikserta turut serta dalam mensukseskan pembangungannasional.

1. Jumlah lembaga yang eukup menggembirakan.

Walaupun belum ada data yang lengkap, jumlah lembagaini sangat banyak, sebagai eontoh data sementaratahun 2008 (Kementerian Sosial) di seluruh Indonesia,jumlah lembaga tereatat lebih 3.486 buah.

2. Tradisi amal.

Organisasi kemasyarakatan Islam sejak dulu telahmemiliki tradisi yang baik berupa amal. Amal, walaupunkadang-kadang diartikan secara sederhana tetapi menjadlclri yang melekat dengan keberagamaan, karena padadasarnya agama Islam adalah agama yang menekankanpada amal. Lahirnya ratusan ribu pranata keagamaanIslam disebabkan karena dorongan beramal yangdatang dan kesadaran orang Islam.

3. Beketja tanpa pamrih.

Sejalan dengan tradisi amal, umumnya kegiatan­kegiatan yang dilakukan tanpa pamrih materil, selainhanya meneari ridho Allah. Di masa lalu konsep "amal"diartikan sebagai bekerja yang tidak meneari upahatau bayaran.Dewasa ini, pengertian tanpa pamrih seperti ini,umumnya masih tetjadi di desa-desa. Sedangkan dikota-kota sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup,pengertian ini sudah mulai agak bergeser, walaupuntidak sampai sebaliknya. Misalnya hanya mau beketjaapabila ada upah yang nyata.

BAB IVPEMBINAAN LEMBAGA YATIM PIATU

Page 40: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

36

B. Kelemahan Lembaga.Tingkat kelemahan lembaga yatim piatu bermacam­

macam, sesuai dengan tingkat level dan kedudukan dankematangan lembaga itu sendiri. Secara umum kelemahanlembaga ini dapat digolongkan pada beberapa unsur :

1. Kelembagaan.

Bagi lembaga masalah keorganisasian menyangkutdua hal. Pertama, status kelembagaan lembaga ini apakahsudah resmi (berbadan hukum) atau belum sepertiyang telah diatur dalam UU No 8 tahun 1985. Dankedua, menyangkut peningkatan efektifitas organisasiuntuk mencapai tujuan. Efektifitas organisasi menjadimasalah, karena umumnya organisasi-organisasijlembaga Islam belum dikelola secara profesional,

4. Dukungan masyarakat.

Keberadaan lembaga yatim piatu merupakan dukunganmasyarakat yang peduli dengan kegiatan sosial, baikyang bersifat materil maupun moril. Dukungan materildari masyarakat adalah berupa sumbangan dana dansumbangan barang yang diperuntukan lembaga yatimpiatu, sedangkan sumbangan moril dari masyarakatadalah turut serta memelihara dari segala ganguandan membina yatim piatu secara tidak langsung.

5. Sistem nilai yang unggul.

Ajaran Islam menjadi dasar motivasi utama darilembaga-Iembaga yatim piatu, sungguh suatu ajaranyang unggul terutama pada level individual. AjaranIslam tidak hanya mencakup sistem kepercayaan danibadah, tetapi juga mewajibkan umatnya untuk berilmu,beramal, berkeadilan sosial, me no long yang lemah,bermusyawarah, berakhlak dan selalu mendorong padakebaikan dan menjauhi kejahatan.Apabila diamalkan dengan sungguh-sungguh, makapada gilirannya ajaran ini akan melahirkan umat Islamyang berkualitas.

Page 41: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

37

C. Dasar Pembinaan Lembaga.

Sebagaimana telah dipahami bersama bahwa landasanpembinaan lembaga yatim piatu adalah Peraturan MenteriAgama Nomor 3 tahun 2006 yang termuat dalam pasal365 sampai dengan pasal 368 tentang tugas dan fungsiSubdirektorat Pembinaan Ibadah Sosial Kementerian

padahal sebagian besar pengurus organisasi merangkapjabatan pada orcantsasi atau memiliki pekerjaan lain.

2. Ketenagaan.

Berbagai keahlian yang diperlukan dalam tugas­tugas pembinaan yatim piatu di saat ini amat langkadi lingkungan lembaga ini. Apakah ahli administrasi,perencanaan, dan lain-lain. Demikian juga ahli-ahli yangmenguasai teknik komunikasi massa dalam terutamapenjaringan donator, penyampaian informasi kepadamasyarakat luas.

3. Kelangkaan informasi.

Penyebaran informasi dari lembaga yatim piatukepada masyarakat belum efektif, masih banyakmasyarakat yang belum tahu bahwa ada semacamlembaga yang mengurus anak yatim piatu. Dalampengertian bahwa lembaga yang dibangun masihsembunyi-sembunyi, ini karena kettdak mampuan Kltauntuk membuka diri. .

4. Komunikasi dan pimpinan.

Kurangnya komunikasi intern lembaga dan ekternlembaga menyebabkan lembaga yatim piatu berjalantersendat-sendat, bahkan bisa jadi hanya sebatas papannama yang terpampang, sementara kegiatannya tidakada.

Masih banyak para pengelola lembaga memilikimanajemen by angry, masih memegang tradisi sayaadalah pernilik dan pimpinannya. Pendekatan individual,sistem managemen dan evaluasi yang tuntas masihamat jarang di lingkungan lembaga agama Islam.

Page 42: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

38

Agama sebagai instansi pemerintah dalam hal ini DitjenBimas Islam mempunyai tugas untuk memberikanpelayanan dan perlindungan bagi masyarakat yangberagama Islam. -

Sejalan dengan lahirnya UU Nomor 8 tahun 1985tentang Organisasi Kemasyarakatan, usaha dan upayapembinaan lembaga yatim piatu hendaknya terusditingkatkan. Peningkatan dan pembinaan ini dapatdilakukan apabila, secara jelas dipaparkan pola pembinaanbaik yang menyangkut dasar, arah, tujuan dan ruanglingkup pembinaan agar aparat Kementerian Agama dapatmelaksanakan tugas pembinaan tersebut dengan baik.

1. Dasar Pembinaan.

a. Dasar Idiil.

Lembaga yatim piatu sebagai lembaga masayarakathendaklah dibina dikembangkan agar lebih dapatberfungsi mengembarigkan potensi masyarakat untukmenunjang terlaksananya pembangunan nasional.Pembangunan yang sedang dilaksanakan padahakekatnya adalah pembangunanmanusia seutuhnyadan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.Pembangunan sebagai yang dipahami bertujuanmengisi kemerdekaan termasuk di dalamnyakemerdekaan untuk bersarikat, memeluk agamadan melaksanakan ajar-an agamanya.Oleh karena itu dalam upaya meningkatkanperanan lembaga yatim piatu perlu dibina baiksebagai lembaga masyarakat, sarana penyaluranperan dan pendapat maupun sebaqai lembagapendidikan dan pengembangan masyarakat.

b. Dasar Yuridis.

Dasar utama secara yuridis memberikan pengarahandan pembinaan lembaga yatim piatu adalah PMANo. 3/2006, yakni dengan memasukan tugas-tugaspembinaan lembaga yatim piatu dalam tugasDirektorat Pemberdayaan Zakat. Hal ini berarti

Page 43: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

39

2. Arah Pembinaan.

Arah pembinaan lembaga-Iembaga yatim piatusebagaimana juga dimaksudkan dalam Undang­Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang OrganisasiKemasyarakatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 18Tahun 1986 tentang pelaksanaannya, agar lebihmeningkatkan peran serta dan partisipasi yangkonstruktif dalam mewujudkan masyarakat agamisberdasarkan Pancasila dan UUD 1945 demi tercapainyatujuan nasional. Pembinaan organisasi kemasyarakatantermasuk lembaga yatim piatu, secara umum diarahkandan dilakukan oleh pemerintah cq. Kementerian DalamNegeri sedangkan secara khusus dilakukan oleh instansitekhnis dengan organisasi tersebut. Pengarahan umumorganisasi kemasyarakatan termasuk lembaga yatimpiatu di samping dimaksudkan untuk meningkatkanperanannya dalam pelaksanaan agar lebih dapatmelaksanakan fungsinya yang antara lain dalampasal 5 Undang-undang No.8/198S disebutkan sebagaiberikut :

a. Wadah penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingananggotanya.

pembinaan lembaga yatim piatu secara formal telahmemperoleh leqltirnasl dalam rangkain tugas-tugassecara umum.Seperti yang diuraikan dalam pasal 365 PMANomor3/2006 tersebut jelas bahwa pemerintah cq.Kementerian Agama secara teknis bertanggungjawab terhadap pembinaan lembaga yatim piatu.Penegasan yang sama juga termuat dalam pasal16 ayat (1) PP.Nomor 18/1986 tentang PelaksanaanUU tentang Organisasi Kemasyarakatan Nomor 8/1985. (Pembinaan teknis organisasi kemasyarakatandilakukan oleh Menteri dan/atau Pimpinan Lembaganon Departemen yang membidangi sifat kekhususanorganisasi kemasyarakatan yang bersangkutan).

Page 44: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

40

Lembaga yatim piatu dalam hal ini sebagaiorganisasiyang dibentuk masyarakat berdasarkan kesamaanagama tetap diarahkan untuk mencapai sasaran pokokdi atas, diharapkan pula dapat melaksanakan fungsinyasebagaimana mestinya terutama dalam bidangkeagamaan.

Untuk mencapai sasaran, maka pembinaanorganisasi kemasyarakatan diarahkan kepada pencapaiandua sasaran pokok, yaitu :

a. Terwujudnya organisasi kemasyarakatan yangmampu memberikan pendidikan kepada masyarakatwarga negara Republik Indonesia ke arah :

1) Makin mantapnya kesadaran kehidupan masyarakat,berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasiladan UUD 1945.

2) Tumbuhnya gairah dan dorongan yang kuatpada manusia dan masyarakat Indonesia untukikut serta aktif dalam pembangunan nasional.

b. Terwujudnya organisasi kemasyarakatan yang mandiridan mampu berperan secara berdaya guna sebagaisarana untuk berserikat atau berorganisasi bagimasyarakat Warga Negara Republik Indonesia gunamenyalurkan aspirasinya dalam pembangunannasional, yang sekaligus merupakan penjabaranpasal 28 UUD 1945.

b. Wadah pembinaan dan pengembangan anggotanyadalam usaha mewujudkan tujuan organisasi.

c. Wadah peranserta dalam usaha mensukseskanpembangunan nasional.

d. Sarana penyalur aspirasi anggota dan sebagaisarana komunikasi sosial timbal balik antaraanggota dan atau antar organisasi kemasyarakatan,dan antara organisasikemasyarakatan dengan organisasikekuatan sosial politik, Badan PermusyawaratanlPerwakilan Rakyat dan Pemerintah.

Page 45: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

41

4. Ruang Lingkup Pembinaan.

Sesuai dengan tujuan pembinaan sebagaimanadijelaskan di atas, ruang lingkup pembinaan lembagayatim piatu secara umum meliputi usaha, upaya danpengarahan dalam rangka pencapaian tujuan lembagayatim piatu melalui bimbingan/penyuluhan, penatarandan latihan serta pendidikan.

Sedangkan secara tekhnis ruang lingkup pembinaandapat dilakukan antara lain meliputi :

3. Tujuan Pembinaan_.

Dalam rangka penjelasan tujuan-tujuanlembaga yatim piatu ada baiknya perlu dilihat tujuanorganisasi kemasyarakatan dalam pasal 3 UU nomor8. Tahun 1985 yang antara lain menegaskan bahwatujuan organisasi ditetapkan oleh organisasi masing­masing sesuai dengan sifat kekhususannya dalamrangka mencapai tujuan nasional sebagaimanatermaktub dalam Pembukaan UUD 1945.

Lembaga yatim piatu yang beraneka ragamdan jumlahnya yang banyak sudah barang tentumempunyai tujuan yang berbeda-beda pula dalampengertian sesuai dengan ruang lingkup obyek garapan.

Tujuan pembinaan lembaga yatim piatu meliputi :

a. Tujuan umum pembinaan dilakukan, agar seluruhlembaga yatim piatu dapat ikut serta dalamproses pembangunan bangsa dan memberikansumbangannya yang positif dalam rangka mengisipembangunan manusia seutuhnya dan seluruhmasyarakat Indonesia sesuai dengan ajaran agamaIslam dalam wadah negara Republik Indonesiasesuai semangat dan jiwa pembukaan UUD 1945.

b. Tujuan khusus pembinaan lembaga yatim piatudilakukan agar lembaga yatim piatu lebih efektifdalam melaksanakan berbagai program yangmenjadi tujuan masing-masing.

Page 46: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

a. Usaha pembinaan kelembagaan :

1) Meningkatkan peranan lembaga yatim piatusebagai lembaga masyarakat dalam bimbingan,pembinaan dan peningkatan peran serta umatIslam.

2) Meningkatkan mutu dan kualitas lembaga yatimpiatu agar mampu mandiri dan berswadaya.

3) Meningkatkan lembaga yatim piatu sebagailembaga pendidikan dan pembangunan umat.

b. Usaha pembinaan organisasi dan tata kerja :

1) Meningkatkan organisasi lembaga yatim piatusesuai dengan Undang Undang Nomor 8 tahun1985.

2) Meningkatkan bimbingan organisasi agar lebihefektif dan efisien dalam mencapai tujuan.

3) Mendayagunakan organisasi lembaga yatimpiatu sebagai partner pembangunan dan agenpembaharuan.

c. Usaha pembinaan program/kegiatan.

1) Meningkatkan pembinaan dan latihan penyusunandan perercanaan program kegiatan lembagayatim piatu.

2) Memberikan bimbingan dan pengarahan agarprogram-program lembaga yatim piatu dapatmenjurus ke arah pencapaian tujuan lembagayatim piatu dan tujuan nasional.

3) Memberikan motivasi, bantuan, baik berupafisik/materil maupun saran/usul atau pendapatdalam pelaksanaanprogram lembaga yatim piatu.

d. Usaha pembinaan SDM.

1) Melaksanakan bimbingan, latihan dan orientasipimpinan lembaga yatim piatu.

2) Mengikutsertakan anggota dan pimpinan lembagayatim piatu berbagai program pemerintah.

42

Page 47: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

43

dari :

a. Seksi Pelayananan Ibadah Sosial;Mempunyai tugas rnelakukan penyiapan bahanpelaksanaan penetapan standar pelayanan danevaluasi lembaga sosial keagamaan serta pemberianinformasi dan advokasi.

Subdirektorat Pembinaan Ibadah Sosial terdiri

D. Pembina Lembaga Yatim Piatu.1. Tingkat Pusat.

SesuaiPeraturanMenteriAgama RI Nomor 3 tahun2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja DepartemenAgama bahwa Direktorat Pemberdayaan Zakat memilikiempat Subdirektorat. (1) Subdirektorat PenyuluhanZakat, (2) Subdirektorat Pengelolaan Zakat, (3)Subdirektorat Pembinaan Lembaga Zakat, dan (4)Subdirektorat Pembinaan Ibadah Sosial.

Subdirektorat PembinaanIbadah Sosialmempunyaitugas rnelaksanakan bimbingan dan pelayanan dibidang ibadah sosial berdasarkan sasaran, program,dan kegiatan yang ditetapkan oleh Direktur.

Dalam melaksanakan tugasnya, SubdirektoratPembinaan Ibadah Sosial menyelenggarakan Fungsi :

a. Penqumpulan, pengolahan dan analisa data dibidangpenyuluhan ibadah sosial dan baitul maal.

b. Pelaksanaan bimbingan dan pelayanan di bidangibadah sosial.

c. Pelaksanaan bimbingan dan pelayanan di bidangpemberdayaan ibadah sosial.

3) Meningkatkan musyawarah/konsultasi antarapimpinan lembaga yatim piatu dengan berbagaipihak terutama pemerintah.

4) Menggalang kerjasama dan kordinasi antarasesame pimpinan lembaga yatim piatu.

Page 48: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

44

b. Seksi Bimbingan Ibadah Sosial;Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahanpelaksanaan bimbingan dan penyuluhan, sertakoordinasi kepada lembaga sosial.

c. Seksi Pemberdayaan Ibadah Sosial;Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahanpelaksanaan perencanaan, peniberian bantuan danpeningkatan kualitas pengelola ibadah sosial sertapemanfaatan dana ibadah sosial.

Sesuaidengantingkatan dan level,maka pembinaanlembaga yatim piatu sesuai dengan fungsinya lembagayatim piatu berskala nasional berada di bawah binaanDirektorat Pemberdayaan Zakat Ditjen Bimas Islam.

2. Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Agama RINomor 373 tahun 2002 tentang Organisasi dan TataKerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsidan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota(disempurnakan). Maka pembinaan lembaga yatimpiatu yang ada di tingkat provinsi sesuai dengantugas dan fungsi yang diemban oleh DepartemenAgama Provinsi dalam hal ini bidang yang bertugasmembina lembaga vatlrn piatu. Sedangkan lembagayatim piatu yang berada di tingkat kabupaten/kotasesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban olehDepartemen Agama Kabupaten/Kota dalam hal inibagian yang bertugas membina lembaga yatim piatutingkat kabupaten/kota.

3. Kecamatan dan Desa.

Pembinaan ibadah sosial pada tingkat kecamatandilakukan oleh aparat Kantor Urusan Agama (KUA)kecamatan dan pembinaan ibadah sosial pada tingkatdesa/kelurahan dilakukan oleh Penyuluh agamafungsional dan Penyuluh agama honorer yang bertugaspada desa dan atau kelurahan tersebut, serta Penghulu/Pembantu Pegawai Pencatat Nikah yang melakukanpencatatan pada saat peristiwa nikah.

Page 49: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

45

Bila semua yang telah dikemukakan dalam bab-babterdahulu dihubungkan dengan ilmu manajemen, maka untukmembangun kebersamaan diperlukan visi bersama, misibersama dan langkah-Iangkah strategis bersama.

Para pengelola yang berhak untuk menentukan hal itu,seperti visi mengelola lembaga itu adalah menjadikan anggotabinaan lebih mandiri dalam mengarungi kehidupan yang layakdan sejahtera. Dengan visi tersebut ada arah, tujuan danharapan bagi pengurus atau pengelola serta bagi anak binaan.Apabila visi pertama diterima, maka misi pengelola lembagayatim piatu ialah bagaimana dapat memandirikan anak binaan,meningkatkan kecerdasan anak binaan dan meningkatkansillaturahmi antara anak binaan, masyarakat lingkungan lembaga,dan masyarakat lainnya.

Bila misi telah disepakati, kemudian diambil langkah­langkah strategis antara lain'adalah:1. Langkah strategis pertama bisa berupa penyusunan

kepengurusan lembaga yatim piatu dengan mengikut­sertakan semua kalangan yang dapat diajak kerjasama,termasuk para profesional.

2. Berikutnya adalah membuat rencana kerja yang realistis,dimulai dari kegiatan harian, bulanan, tahunan, demikianpula untuk progam-program kerja jangka pendek danjangka panjang. Rencana program ini harus disosiallsasi­kan kepada pengurus lembaga, dan anak binaan, agarsemuapihak ikut mendukung,mengawasi, ikut memecahkanproblema bila ada dan ikut serta menyukseskan rencana,dengan dana dan pemikiran.

3. Langkah strategis berikutnya adalah mengadakanpelatihan wirausaha, keterampilan dan lain-lain yang dapatmenunjang kemandirian hidup anak binaan.Diharapkan langkah-Iangkah strategis tersebut menjadi

bahan dan acuan dalam upaya peningkatan dan pembinaanlembaga yatim piatu yang dilakukan oleh aparat DepartemenAgama maupun oleh para pendiri atau pimpinan pengelolalembaga yatim piatu.

Semoga bermanfaat. Amin.

BABVPENUTUP

Page 50: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

LAMPIRAN-LAM PIRAN

46

Page 51: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

47

Menimbang : a. bahwa tujuan perjuangan Bangsa Indonesiauntuk mencapai masyarakat Indonesia yangadil dan makmur, baik material maupunspiritual yang sehat, yang menjunjung tinggimartabat dan hak-hak azasi serta kewajibanmanusia sesuai dengan Pancasila, hanya dapatdicapai apabila masyarakat dan Negara beradadalam taraf kesejahteraan sosial yangsebaik-baiknya serta menyeluruh dan merata;

b. bahwa oleh karenanya kesejahteraan sosialharus diusahakan bersama oleh seluruhMasyarakat dan Pemerintah atas dasarkekeluargaan;

c. bahwa usaha-usaha kesejahteraan sosialperlu dilakukan di dalam rangka dan sebagaibagian yang integral dari usaha-usahapembangunan Nasional ke arah mempertinggitaraf kehidupan seluruh rakyat;

d. bahwa berhubung dengan itu perlu dibentukUndang-undang yang menetapkan garis pokokpelaksanaan usaha-usaha KesejahteraanSosial.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETENTUAN-KETENTUAN POKOKKESEJAHTERAAN SOSIAL

TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 6 TAHUN 1974

LAM PIRAN-LAM PIRAN

Page 52: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

48

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK KESEJAHTERAAN SOSIAL.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Setiap Warga negara berhak atas taraf kesejahteraan sosialyang sebaik-baiknya dan berkewajiban untuk sebanyakmungkin ikut serta dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial.

Pasal2

Yang dimaksudkan di dalam Undang-undang ini dengan :

(1) "Kesejahteraan Sosial" ialah suatu tata kehidupan danpenghidupan sosial materiil maupun spiritual yang diliputioleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketenteramanlahir bathin, yang memungkinkan bagi setiap Warganegara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan­kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik­baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat denganmenjunjung tinggi hak-hak azasi serta kewajibanmanusia sesuai dengan Pancasila.

(2) "Usaha-usaha Kesejahteraan Sosial" ialah semua upaya,program, dan kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan,membina, memelihara, memulihkan dan mengembangkankesejahteraan sosial.

MEMUTUSKAN :

Dengan persetujuanDewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

1. Pasal 5 ayat (1), jis, Pasal 20 ayat (1),Pasal 27 ayat (2), Pasal 33, dan Pasal 34Undang-Undang Dasar 1945;

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan RakyatRepublik Indonesia Nomor IVjMPRj 1973tentang Garis-garis Besar Haluan Negara.

Mengingat

Page 53: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

49

Pasal3

(1) Tugas-tugas Pemerintah ialah :

a. menentukan garis kebijaksanaan yang diperlukan untukmemelihara, membimbing, dan meningkatkan usahakesejahteraan soslal:

b. memupuk, memelihara, membimbing dan meningKatKankesadaran serta rasa tanggungjawab sosial masyarakat;

c. melakukan pengamanan dan pengawasan pelaksanaanusaha-usaha kesejahteraan soslal.

(2) Hal-hal tersebut dalam ayat (1) pasal ini diatur denganPeraturan Perundang-undangan.

Pasal4

(1) Usaha-usaha Pemerintah di bidang kesejahteraan sosialmeliputi:

a. bantuan sosial kepada Warga negara baik secaraperseorangan maupun dalam kelompok yangmengalami kehilangan peranan sosial atau menjadikorban akibat terjadinya bencana-bencana, baiksosial maupun alamiah, atau peristiwa-peristiwa lain;

b. pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial melaluipenyelenggaraan suatu sistim jaminan sosial;

c. bimbingan, pembinaan dan rehabilitasi sosial,termasuk di dalamnya penyaluran ke dalammasyarakat, kepada Warga negara baik perorangan

BAB IITUGAS DAN USAHA PEMERINTAH

(3) "Pekerjaan Sosial" ialah semua keterampilan teknis yangdijadikan wahana bagi pelaksanaan usaha kesejahteraansosial.

(4) "Jaminan Sosial" sebagai perwujudan dari pada sekuritassosial adalah seluruh sistim perlindungan danpemeliharaan kesejahteraan sosial bagi Warga negarayang diselenggarakan oleh Pemerintah danjatau masyarakatguna memelihara taraf kesejahteraan soslal.

Page 54: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

50

(2) Tugas, susunan dan wewenang serta hubungan alatkelengkapan Pemerintah tersebut dalam ayat (1) pasalini diatur dengan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal7

(1) Alat kelengkapan Pemerintah dalam lapangan kesejahteraansosial :a. di tingkat Pusat ialah Departemen yang diserahi

tugas urusan kesejahteraan sosial dengan seluruhaparatnya;

b. di tingkat Daerah ialah aparat-aparat yang diserahitugas urusan kesejahteraan sosial di Daerah.

Pasal6

Penyelenggaraan pendidikan, latihan khusus dan latihan­latihan yang tertuju ke arah pembentukan tenaga-tenagaahli dan kejuruan dalam profesi pekerjaan sosial diaturdengan Peraturan Perundang-undangan.

PasalS

(1) Pemerintah mengadakan usaha-usaha ke arah terwujudnyadan terbinanya suatu sistim jaminan sosial yangmenyeluruh.

(2) Penyelenggaraan sistim jaminan sosial tersebut dalamayat (1) dilaksanakan berdasarkan atas Peraturan Perundang­undangan.

maupun dalam kelompok, yang terganggu kemampuannyauntuk mempertahankan hidup, yang terlantar atauyang tersesat;

d. pengembangan dan penyuluhansosial untuk meningkatkanperadaban, perikemanusiaan dan kegotong-royongan.

(2) Pelaksanaan usaha-usaha Pemertntah tersebut dalamayat (1) pasal ini, diatur dengan Peraturan Perundang­undangan.

Page 55: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

51

Pasal 11

Segala peraturan perundang-undangan di bidang kesejahteraansosial yang sudah ada tetap berlaku selama dan sepanjangtidak bertentangan dengan Undang-undang ini.

BAB IVKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 10Usaha pengerahan dana dan penggunaannya bagi kegiatankesejahteraan sosial di dalam masyarakat diatur lebih lanjutdengan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal9

Untuk mencapai daya-guna dan daya-kerja sebesar-besarnva,bagi usaha masyarakat di bidang kesejahteraan sostal, ialahusaha kesejahteraan sosial dan pemenuhan jaminan sosialyang menyangkut kepentingan orang banyak, dapat dibentukyayasan atau lembaga lain yang syarat-syarat dan cara-carapembentukannya diatur lebih lanjut dengan PeraturanPerundang-undangan.

Pasal8

Masyarakat mempunyai kesempatan seluas-Iuasnya untukmengadakan usaha kesejahteraan sosial dengan mengindahkangaris kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan sebagaimanaditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan.

BAB IIIPERANAN DAN USAHA MASYARAKAT

Page 56: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

52

(SUDHARMONO, SH)

Diundangkan di Jakartapada tanggal 6 Nopember 1974MENTERI/SEKRETARIS NEGARA

REPUBLIK INDONESIA,ttd

SOEHARTOJENDERAL TN!.

Disahkan di Jakarta,pada tanggal 6 Nopember 1974PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

Pasal 12Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Undang-undang ini dengan penempatannyadalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

BABVKETENTUAN PENUTUP

Page 57: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

53

A. PENJELASAN UMUM

Dengan kalimat-kalimat yang sederhana tapi jelasUndang-Undang Dasar telah merumuskan, bahwaperjuangan Bangsa Indonesia bertujuan untuk mencapaimasyarakat Indonesia yang adil dan makmur, yaitukesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dimana setiap Warga negara hidup layak, bebas daripenindasan dan penghisapan, bebas dari kehinaan dankemiskinan, bebas menggerakkan secara konstruktifaktivitas-aktivitas sosial untuk mempertinggi kesejahteraanorang seorang, keluarga, golongan dan masyarakat.

Tujuan yang dimaksud diatas hanya dapat dicapaisebaik-baiknya pertama-tama bila, masyarakat dan Negaratelah berada dalam taraf kesejahteraan sosial yangmenyeluruh dan merata. Karena hal ini tidak mung kindicapai oleh Pemerintah sendiri atau oleh masyarakatsendiri, maka usaha-usaha kesejahteraan sosial harusdilaksanakan oleh Pemerintah dan oleh seluruh masyarakatsecara bersama-sama atas dasar kekeluargaan.

Perkembangan perikehidupan sosial yang sehatakan tumbuh dari masyarakat itu sendiri, tanpa adanyapaksaan dari luar, sebaliknya Pemerintah wajib memberikanpengarahannya serta menetapkan garis-garis kebijaksanaanyang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran yangdituju.

Usaha-usaha kesejahteraan sosial itu mewujudkansarana-sarana utama untuk secara langsung dapat

KETENTUAN-KETENTUAN POKOKKESEJAHTERAAN SOSIAL

TENTANG

PENJELASANATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 6-TAHUN 1974

Page 58: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

54

memperbaiki svarat-svarat kehidupan dan penghidupanrakyat, sehingga rakyat akan lebih mampu dan bersediauntuk aktif ikut serta dalam usaha-usaha pembangunanNasional.

Oleh karena itu usaha-usaha kesejahteraan sosialtersebut perlu diselenggarakan di dalam rangka dansebagai bagian integral dari usaha-usaha pembangunannasional ke arah mempertinggi taraf hidup seluruh rakyatIndonesia.

Lapangan kesejahteraan sosial adalah sangat luasdan kompleks, mencakup antara lain aspek-aspekpendidikan, kesehatan, agama, tenaga kerja, kesejahteraansosial, (dalam arti sempit) dan lain-lain.

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud denganusaha-usaha kesejahteraan sosial mempunyai ruangIingkup yang khusus tertuju kepada manusia sebagaiperseorangan, manusia dalam kehidupan masyarakat,yang karena faktor-faktor dalam dirinya sendiri ataufaktor-faktor dari luar, mengalami kehilangan kemampuanmelaksanakan peranan sosialnya (disfungsi sosial),memerlukan bantuan untuk membangun dirinya sendirikembali sebagai manusia yang berguna dalam masyarakatPancasila.

Dengan bekerja sama dan tanpa mengurangi tugas­tugas organ-organ Pemerintah lainnya dalam lapangankesejahteraan sosial, maka penyelenggaraan usaha-usahaini dilakukan baik oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat;pada pihak Pemerintah tanggung jawabnya dibebankanpertama-tama dan terutama kepada Kementerian yangdiserahi tugas urusan kesejahteraan sosial.

Tujuan Undang-undang ini ialah mengatur/menetapkangaris-garis pokok pelaksanaan usaha-usaha kesejahteraansosial, yang bagi Pemerintah menjadi dasar hukum untuklebih mengarahkan, meningkatkan, memperluas sertamenyempurnakan cara-cara pelaksanaan, pemeliharaandan pembinaan kesejahteraan sosial, yaitu denganmewujudkan sekuritas sosial bagi semua Warga negara.

Page 59: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

55

B. PENJELASAN PASAL OEMI PASAL

Pasal 1Undang-Undang Dasar 1945 merumuskan, bahwa

perjuangan bangsa Indonesia antara lain bertujuanuntuk mencapai kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia, karenanya setiap Warga negara Indonesiaberhak atas kesejahteraan sosial yang sebaik-baiknya.Agar kesejahteraan sosial itu dapat dicapai, maka setiapWarga negara Indonesia berhak dan wajib menurutkemampuannya masing-masing untuk sebanyak mungkinikut serta dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial.

Pasal 2

(1) Pengertian tentang kesejahteraan sosial sudahjelas dirumuskan dalam Undang-undang ini, namunperlu dijelaskan lagi bahwa tata kehidupan yangdimaksud di sini ialah suatu tata kehidupan dimanasetiap orang seorang, setiap keluarga setiapgolongan atau masyarakat sendirl, dapat selalumerasakan adanya keselamatan, kesusilaan, danketentraman lahir bathin dan setiap orang seorangmempunyai kemampuan bekerja, dan mengadakanusaha-usaha guna memenuhi kebutuhan hidupnyabalk materiil maupun spirituil tanpa adanyahambatan-hambatan fisik, mental atau sosial.

(2) Untuk dapat mencapai terwujudnya kesejahteraansosial seperti dimaksudkan dalam ayat (a) tersebutdiatas, maka perlu disusun berbagai program dankegiatan yang disebut usaha-usaha kesejahteraansosial.

Adapun usaha-usaha mewujudkan sekuritas sosial itu,ialah berupa pemenuhan jaminan sosial, yang bertujuanagar taraf kesejahteraan sosial para warga masyarakattidak menurun sampai dibawah suatu taraf yang dipandanglayak, tanpa melupakan pula usaha-usaha untuk secaraterus menerus meningkatkan taraf kesejahteraan sosialsegenap Warga negara Indonesia.

Page 60: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

56

(3) Agar terjamin, bahwa kegiatan-kegiatan itu tertujukepada sasarannya secara tepat dengan cara-carapelaksanaannya yang serasi maka kegiatan kegiatanitu harus didasarkan atas suatu teknologi danmempergunakan keterampilan-keterampilan teknistertentu; inilah yang dinamakan pekerjaan sosial.

(4) Cukupjelas.

Pasal3

(1) a. Agar usaha-usaha kesejahteraan sosial dapatberjalan dengan sebaik-baiknya, maka menjaditugas Pemerintah, dalam hal ini Departemenyang diserahi tugas urusan kesejahteraan sosialuntuk menentukan garis kebijaksanaan gunamemelihara, membimbing dan meningkatkanusaha kesejahteraan sosial.

b. Adalah menjadi tugas Departemen yang diserahiurusan kesejahteraan sosial untuk senantiasamemupuk, memelihara dan kemudian membimbingserta meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab sosial dalam masyarakat, agar kesadarandan tanggung jawab sosial itu meningkat terusmenerus.

c. Agar taraf kesejahteraan sosial itu dapat terusmenerus terpelihara dan ditingkatkan, Departemenyang diserahi urusan kesejahteraan sosial dilengkapidengan wewenang preventif dan represif gunamengamankan dan mengawasi terpeliharanyahasil-hasil usaha kesejahteraan sosial.

(2) Cukup jelasPasal 4(1) a. Makna kata-kata "kehilangan peranan sosial"

dalam ayat ini adalah "hilangnya kemampuanseseorang atau sekelompok orang-orang untuksecara aktif turut serta dalam penghidupanbersama". Ayat ini menggambarkan kewajibanPemerintah untuk memberikan bantuan kepada

Page 61: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

57

orang-orang yang dalam keadaan kehilanganperanan sosialnya dengan mengulurkan bantuanyang dapat membuka jalan bagi orang-orangyang bersangkutan guna mendapatkan kemampuanuntuk berperanan kembali.Adapun orang yang dimaksudkan itu adalah antaralain misalnya para korban banjir, kelaparan,gunung meletus, kebakaran, angin taufan, gempabumi dan demikian pula korban huru-hara,pergolakan-pergolakan sosial, para repatriandan sebagainya.

b. Cukup jelas.

c. Usaha-usaha yang dimaksud dalam Pasal 4 ayat(1) sub c adalah usaha-usaha yang bertujuanmemelihara kemampuan orang dan kelompok­kelompok orang untuk mempertahankan hidupnyadi sam ping usaha-usaha yang bertujuan agarorang-orang yang terganggu kemampuannyauntuk mempertahankan hidupnya dan karena ituterasing dari kehidupan ramai pulih kembalikemampuannya serta mendapatkan kesempatanyang seluas-Iuasnya untuk kembali turut sertadalam penghidupan bersama itu.

Termasuk dalam usaha-usaha ini, antara lainusaha-usaha penggarapan terhadap tuna netra,tuna runqu/wlcara, cacat tubuh, cacat mental,jompo, yatim piatu, fakir-miskin, putus sekolah,gelandangan, tuna susila, korban narkotika,korban minuman keras dan sebagainya dankorban-korban kesesatan lainnya.

Termasuk pula dalam usaha-usaha ini usahayang menunjang keluarga untuk melakukanfungsi sosialisasi terhadap generasi muda, danusaha-usaha lain guna mencegah terasingkannyaseseorang dari penghidupan bersama.

Page 62: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

58

d. Usaha yang dimaksudkan dalam Pasal 4 ayat(1) sub d adalah usaha-usaha yang bertujuanuntuk meningkatkan rasa kesadaran dan rasatanggung-jawab sosial para warga masyarakatIndonesia dengan meningkatkan taraf peradabansesuatu kelompok masyarakat terasing, menghilangkantata cara hidup yang sudah tak serasi denganjaman, dan sebagainya, usaha-usaha yangdilandaskan atas perikemanusiaan dan kegotong­royongan dan sebagainya.

Selanjutnya sebagai. penghargaan terhadapjasa-jasanya bagi Perjuangan Bangsa dan sebagaipernyataan rasa terima kasih bangsa, perhatiankhusus diberikan kepada pemeliharaan sekuritassosial para Pahlawan Bangsa, Pejuang Nasionaldan para Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya.Atas dasar pertimbangan ini pula pemeliharaandan oembancunan Taman-taman Makam Pahlawanmendapatkan perhatian khusus.

(2) Cukup jelas.Pasal 5(1) Ayat ini membebankan kewajiban kepada Pemerintah

untuk melaksanakan dan membina suatu sistimjaminan sosial sebagai perwujudan dari pada sekuritassosial dan sebagai wahana utama pemeliharaankesejahteraan sosial termaksud, pelaksanaannyamengutamakan penggunaan asuransi sosial dan/ ataubantuan sosial. Sistim jaminan sosial itu harusmencakup segenap Warga Negara Indonesia secaramenyeluruh dan pembentukannya dilaksanakan secarabertahap.

(2) Cukup jelasPasal6

Ketentuan pasal ini meletakkan kewajiban atas pundakPemerintah, untuk mengadakan usaha-usaha dibidangpendidikan profesi pekerjaan sosial, baik yang berupa

Page 63: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

59

(1) Alat-alat kelengkapan Pemerintah delern lapanganKesejahteraan Sosial di tingkat Pusat maupun diDaerah bekerja dengan koordinasi yang serasidengan alat-alat kelengkapan Pemerintah yang laindi dalam menangani persoalan-persoalan di bidangkesejahteraan sosial;

(2) Cukup jelas.

Pasal8Dalam penjelasan umum telah diuraikan, bahwa

usaha kesejahteraan sosial ini harus dilaksanakan olehseluruh masyarakat dan Pemerintah, secara bersama­sama atas dasar kekeluargaan, maka masyarakat mempunyaikesempatan seluas-Iuasnya untuk mengadakan usaha­usaha dalam lapangan kesejahteraan sosial ini denganketentuan, agar usaha-usaha ini tidak menyimpang daritujuannya.

Pemerintah memberikan garis-garis kebijaksanaandan syarat-syarat lain yang dianggap perlu.

pendidikan tenaga-tenaga baru, maupun yang berupalatihan-Iatihan untuk meningkatkan keterampilan­keterampilan teknis atau menyegarkan kembali keterampilanteknis yang dimiliki tenaga-tenaga profesionil pekerjaansoslal.

Dalam hal ini pihak-pihak swasta mempunyaikesempatan seluas-Iuasnya untuk menyelenggarakan atauikut serta menyelenggarakan usaha-usaha pendidikanprofesionil seperti tersebut diatas dan menjadi kewajibanPemerintah untuk memberikan bimbingan dan pembinaankepada dan melakukan pengawasan atas usaha-usahapendidikan profesionil itu guna menjamin mutunya.

Adapun kewajiban-kewajiban Pemerintah sepertidiuraikan diatas, secara terperinci diatur dalam PeraturanPerundang-undangan.

Pasal7

Page 64: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

60

Pasal9

Sehubungan dengan Pasal 8 diatas, agar usaha­usaha masyarakat dalam lapangan kesejahteraan sosialini benar-benar dapat diharapkan, maka usaha-usaha ituperlu diberi bentuk tertentu, apakah merupakan suatuorganisasi saja, apakah merupakan suatu Yayasan atauperlu merupakan suatu Lembaga lain.

Dalam kenyataannya bentuk Yayasan merupakanbentuk yang banyak dipakai di kota-kota, sedangkan bentukLembaga lain terutama berwujud "Lembaga Sosial Desa"yang didapati hampir di seluruh Wilayah Indonesia.Pembentukan OrganLsasi, Yayasan atau Lembaga Sosiallainnya perlu diatur terutama mengenai cara-carabekerja dan syarat-syaratnya.Pasal 10

Yang tidak kurang pentingnya dalam melaksanakanusaha-usaha kesejahteraan sosial ini ialah soal danayang dipergunakan untuk membiayai usaha-usaha ini.

Agar dalam usaha pengarahan dana ini tidak terjadipenyimpangan dari maksud dan tujuan yang sangatmulia ini, maka Pemerintah perlu dan wajib memberikanpengaturannya tentang care-cera dan syarat-syaratpengerahan dana yang akan dipergunakan bagi kegiatan­kegiatan kesejahteraan sosial.

Pasal 11Cukup jelas.

Pasal 12Cukup jelas.

LEMBARAN NEGARA DAN TAMBAHAN LEMBARAN NEGARATAHUN 1974

YANG TELAH DICETAK ULANG

Page 65: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

61

Menimbang : a. bahwa dalam pembangunan nasional yangpada hakekatnya adalah pembangunan manusiaIndonesia seutuhnya dan pembangunan seluruhmasyarakat Indonesia, kemerdekaan Warganegara RepublikIndonesia untuk berserikat atauberorganisasi dan kemerdekaan untuk memelukagamanya dan kepercayaannya masing­masingdijamin oleh Undang-UndangDasar1945;

b. bahwa pembangunan nasional sebagaimanadimaksud dalam huruf a memerlukan upayauntuk terus meningkatkan keikutsertaansecara aktif seluruh lapisan masyarakatIndonesia serta upaya untuk memantapkankesadaran kehidupan kenegaraan berdasarkanPancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

c. bahwa Organisasi Kemasyarakatan sebagaisarana untuk menyalurkan pendapat danpikiran bagi anggota masyarakat Warganegara Republik Indonesia, mempunyaiperanan yang sangat penting dalammeningkatkan keikutsertaan secara aktifseluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkanmasyarakat Pancasila berdasarkan Undang­Undang Dasar 1945 dalam rangka menjaminpemantapan persatuan dan kesatuan bangsa,menjamin keberhasilan pembangunan nasional

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ORGANISASI KEMASYARAKATAN

TENTANG

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 8 TAHUN 1985

Page 66: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

62

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG ORGANISASIKEMASYARAKATAN.

Dengan persetujuanDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN :

1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), danPasal 28 Undang-Undang Dasar 1945;

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan RakyatRepublik Indonesia Nomor II/MPR/1983tentang Garis-garis Besar Haluan Negara:

Mengingat

e. bahwa berhubung dengan hal-hal tersebutdi atas, maka dalam rangka meningkatanperanan Organisasi Kemasyarakatan dalampembangunan nasional, dipandang perluuntuk menetapkan pengaturannya dalamUndanq-unJanq;

sebagai pengamalan Pancasila, dan sekaligusmenjamin tercapainya tujuan nasionat:

d. bahwa mengingat pentingnya perananOrganisasi Kemasyarakatan sebagaimanadimaksud dalam huruf c, dan sejalan puladengan usaha pemantapan penghayatandan pengamalan Pancasila dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegaradalam rangka menjamin kelestarian Pancasila,maka Organisasi Kemasyarakatan perlumenjadikan Pancasila sebagai satu-satunyaasas;

Page 67: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

63

Pasal4Organisasi Kemasyarakatan wajib mencantumkan asassebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan tujuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 dalam pasal Anggaran Dasarnya.

Pasal3

Organisasi Kemasyarakatan menetapkan tujuan masing­masing sesuai dengan sifat kekhususannya dalam rangkamencapai tujuan nasional sebagaimana termaktub dalamPembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadahNegara Kesatuan Republik Indonesia.

(1) Organisasi Kemasyarakatan berasaskan Pancasila sebagaisatu-satunya asas.

(2) Asas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalahasas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, danbernegara.

Pasal 2

BAB IIASAS DAN TUJUAN

Pasal 1

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan OrganisasiKemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk olehanggota masyarakat Warga negara Republik Indonesiasecara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi,fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang MahaEsa, untuk berperanserta dalam pembangunan dalam rangkamencapai tujuan nasional dalam wadah Negara KesatuanRepublik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

BAB IKETENTUAN UMUM

Page 68: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

64

Pasal8

Untuk lebih berperan dalam melaksanakan fungsinya,Organisasi Kemasyarakatan berhimpun dalam satu wadahpembinaan dan pengembangan yang sejenis.

Pasal7

Organisasi Kemasyarakatan berkewajiban :

a. mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;b. menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945;c. memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

Pasal6

Organisasi Kemasyarakatan berhak :

a. melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi;b. mempertahankan hak hidupnya sesuai dengan tujuan

organisasi.

PasalS

Organisasi Kemasyarakatan berfungsi sebagai :

a. wadah penyalur kegiatan sesuai kepentingan anggotanya;b. wadah pembinaan dan pengembangan anggotanya dalam

usaha mewujudkan tujuan Crganisasi:c. wadah peran serta dalam usaha menyukseskan pembangunan

nasional;d. sarana penyalur aspirasi anggota, dan sebagai sarana

komunikasi sosial timbal balik antar anggota dan/atauantar Organisasi Kemasyarakatan, dan antara OrganisasiKemasyarakatan dengan organisasi kekuatan sosialpolitik, Badan Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat, danPemerintah.

BAB UIFUNGSI, HAK, DAN KEWAJIBAN

Page 69: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

65

Pasal 13

Pemerintah dapat membekukan Pengurus atau Pengurus PusatOrganisasi Kemasyarakatan apabila Organisasi Kemasyarakatan :a. melakukan kegiatan yang mengganggu keamanan dan

ketertiban umum;

BAB VIIPEMBEKUAN DAN PEMBUBARAN

Pasal12

(1) Pemerintah melakukan pembinaan terhadap OrganisasiKemasyarakatan.

(2) Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalamayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB VIPEMBINAAN

Pasal 11

Keuangan Organisasi Kemasyarakatan dapat diperoleh dari :a. iuran anggota;b. sumbangan yang tidak mengikat;c. usaha lain yang sah.

BABVKEUANGAN

Pasal 10

Tempat kedudukan Pengurus atau Pengurus Pusat OrganisasiKemasyarakatan ditetapkan dalam Anggaran Dasarnya.

Pasal9

Setiap Warga negara Republik Indonesia dapat menjadianggota Organisasi Kemasyarakatan.

BABIVKEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN

Page 70: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

66

Pasal 18

Dengan berlakunya Undang-undang ini Organisasi Kemasyarakatanyang sudah ada diberi kesempatan untuk menyesuaikan diridengan ketentuan Undang-undang ini, yang hams sudahdiselesaikan selambat-Iambatnya 2 (dua) tahun setelahtanggal mulai berlakunya Undang-undang ini.

BAB VIIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 17

Tata cara pembekuan dan pembubaran OrganisasiKemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13,Pasal 14, Pasal 15, dan Pasal 16 diatur dengan PeraturanPemerintah.

b. menerima bantuan dari pihak asing tanpa persetujuanPemerintah;

c. memberi bantuan kepada pihak asing yang merugikankepentingan Bangsa dan Negara.

Pasal 14

Apabila Organisasi Kemasyarakatan yang Pengurusnyadibekukan masih tetap melakukan kegiatan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13, maka Pemerintah dapat membubarkanorganisasi yang bersangkutan.

Pasal 15

Pemerintah dapat membubarkan Organisasi Kemasyarakatanyang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan Pasal 2, Pasal 3,Pasal 4, Pasal 7, dan/atau Pasal 18.

Pasal 16

Pemerintah membubarkan Organisasi Kemasyarakatan yangmenganut, mengembangkan, dan menyebarkan paham atauajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme serta ideologi, paham,atau ajaran lain yang bertentangan dengan Pancasila danUndang-Undang Dasar 1945 dalam segala bentuk danperwujudannya.

Page 71: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

67

SUDHARMONO, S.H.

ttd.

Diundangkan di Jakartapadatanggal 17Juni 1985

MENTERIjSEKRETARIS NEGARAREPUBLIK INDONESIA

SOEHARTO

ttd.

Disahkan di : Jakartapada tanggal : 17 Juni 1985PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pasal 20Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganUndang-undang ini dengan penampatannya dalam LembaranNegara Republik Indonesia.

Pasal 19

Pelaksanaan Undang-undang ini diatur dengan PeraturanPemerintah.

BAB IXKETENTUAN PENUTUP

Page 72: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

68

I. UMUM

Untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmurberdasarkan Pancasila, perlu dilaksanakan pembangunandi segala bidang yang pada hakekatnya merupakanpembangunan manusia Indonesia seutuhnya danpembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Denganhakekat pembangunan sebagaimana tersebut di atas,maka pembangunan merupakan pengamalan Pancasila.Dengan pengertian mengenai hakekat pembangunantersebut, maka terdapat dua masalah pokok yang perludiperhatikan. Pertama, pembangunan nasional menuntutkeikutsertaan secara aktif seluruh lapisan masyarakatWarga negara Republik Indonesia. Kedua, karenapembangunan nasional merupakan pengamalan Pancasila,maka keberhasilannya akan sangat dipengaruhi oleh sikapdan kesetiaan bangsa Indonesia terhadap Pancasila.

Masalahkeikutsertaan masyarakat dalam pembangunannasional adalah wajar. Kesadaran serta kesempatan untukitu sepatutnya ditumbuhkan, mengingat pembangunanadalah untuk manusia dan seluruh masyarakat Indonesia.Dengan pendekatan ini, usaha untuk menumbuhkankesadaran tersebut sekaligus juga merupakan upayauntuk memantapkan kesadaran kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara yang berorientasi kepadapembangunan nasional.

Dalam kerangka inilah letak pentingnya perananOrganisasi Kemasyarakatan, sehingga pengaturan sertapembinaannya perlu diarahkan kepada pencapaian duasasaran pokok, yaitu :

ORGANISASI KEMASYARAKATAN

TENTANG

PENJELASANATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 8 TAHUN 1985

Page 73: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

69

Oleh karena pembangunan merupakan pengamalanPancasila, dan tujuan serta subyeknya adalah manusiadan seluruh masyarakat Warga negara Republik Indonesiayang ber-Pancasila, maka adalah wajar bilamana OrganisasiKemasyarakatan juga menjadikan Pancasila sebagai satu­satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara, dalam rangka pembangunan nasionaluntuk mencapai masyarakat Pancasila.

Dalam Negara Republik Indonesia yang berlandaskanPancasila, maka agama dan kepercayaan terhadap TuhanYang Maha Esa merupakan sumber motivasi dan inspirasibagi para pemeluknya, dan mendapat tempat yang sangatterhormat.

Penetapan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagiOrganisasi Kemasyarakatan tidaklah berarti Pancasilaakan menggantikan agama, dan agama tidak mungkindi-Pancasilakan; antara keduanya tidak ada pertentangannilai. Organisasi Kemasyarakatan yang dibentuk atasdasar kesamaan agama menetapkan tujuannya danmenjabarkannya dalam program masing-masing sesuai

1. terwujudnya Organisasi Kemasyarakatan yang mampumemberikan pendidikan kepada masyarakat Warganegara Republik Indonesia ke arah :

a. makin mantapnya kesadaran kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan _bernegara berdasarkan Pancasiladan Undang-Undang Dasar 1945;

b. tumbuhnya gairah dan dorongan yang kuat padamanusia dan masyarakat Indonesia untuk ikutserta secara aktif dalam pembangunan nasional;

2. terwujudnya Organisasi Kemasyarakatan yang mandiridan mampu berperan secara berdaya guna sebagaisarana untuk berserikat atau berorganisasi bagimasyarakat Warga negara Republik Indonesia gunamenyalurkan aspirasinya dalam pembangunan nasional,yang sekaligus merupakan penjabaran Pasal 28 Undang­Undang Dasar 1945.

Page 74: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

70

II. PASAL OEMI PASAL

Pasal 1Salah satu ciri penting dalam Organisasi Kemasyarakatan

adalah kesuka-relaan dalam pembentukan dan keanggotaannya.Anggota masyarakat Warga negara Republik Indonesiabebas untuk membentuk, memilih, dan bergabung dalamOrganisasi Kemasyarakatan yang dikehendaki dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara atasdasar kesamaan kegiatan, protest, fungsi, agama, dankepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Organisasi Kemasyarakatan dapat mempunyai satuatau lebth dari satu sifat kekhususan sebagaimanadimaksud dalam pasal ini, yaitu kesamaan kegiatan,profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap TuhanYang Maha Esa.

Organisasi atau perhimpunan yang dibentuk secarasukarela oleh anggota masyarakat Warga neqara RepublikIndonesia yang keanggotaannya terdiri dari Warga negaraRepublik Indonesia dan Warga negara asing, termasukdalam pengertian Organisasi Kemasyarakatan sebagaimanadimaksud dalam pasal ini, dan oleh karenanya tundukkepada ketentuan-ketentuan Undang-undang ini.

dengan sifat kekhususannya, dan dengan semakinmeningkat dan meluasnya pembangunan maka kehidupankeagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang MahaEsa harus semakin diarnalkan, baik dalam kehidupanpribadi maupun kehidupan sosial kemasyarakatan.

Undang-undang ini tidak mengatur peribadatan, yangmerupakan perwujudan kegiatan dalam hubungan manusiadengan Tuhannya.

Dengan Organisasi Kemasyarakatan yang berasaskanPancasila, yang mampu meningkatkan keikutsertaan secaraaktif manusia dan seluruh masyarakat Indonesia dalampembangunan nasional, maka perwujudan tujuan nasionaldapat dipercepat.

Page 75: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

71

Organisasi atau perhlmpunan yang dibentuk olehPemerintah seperti Praja Muda Karana (Pramuka), KorpsPegawai Republik Indonesia (Korpri), dan lain sebagainya,serta organisasi atau perhimpunan yang dibentuk olehanggota masyarakat Warga negara Republik Indonesiayang bergerak dalam bidang perekonomian seperti Koperasi,Perseroan Terbatas, dan lain sebagainya, tidak termasukdalam pengertian Organisasi Kemasyarakatan sebagaimanadimaksud dalam pasal ini.

Sekalipun demikian dalam rangka pembangunannasional sebagai pengamalan Pancasila, organisasi atauperhimpunan tersebut juga berkewajiban untuk menjadikanPancasila sebagai satu-satunya azas dan mengamal­kannya dalam setiap kegiatan.

Pasal2

Dalam pasal inl pengertian asas meliputi juga kata"dasar", "Iandasan", "pedoman pokok", dan kata-kata lainyang mempunyai pengertian yang sama dengan asas.

Yang dimaksud dengan 'Pancasila"ialah yang rumusannyatercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi OrganisasiKemasyarakatan harus dipegang teguh oleh setiap OrganisasiKemasyarakatan dalam memperjuangkan tercapainya tujuandan dalam melaksanakan program masing-masing.

Pasal3

Setiap organisasi Kemasyarakatan menetapkan tujuanmasing-masing, yang sesuai dengan sifat kekhususannyadengan berpedoman kepada ketentuan-ketentuan Undang­undang ini.

Berdasarkan tujuan tersebut di atas OrganisasiKemasyarakatan dapat menetapkan program kegiatan yangdikehendaki.

Yang penting adalah, bahwa tujuan dan programyang dikehendaki dan ditetapkannya itu harus tetapberada dalam rangka mencapai Tujuan Nasional.

Page 76: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

72

Yang dimaksud dengan "Tujuan Nasional sebagaimanatermaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945"ialah "melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruhtumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraanumum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutmelaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial".

Pasal4

Cukup jelas.

PasalS

Huruf aOleh karena Organisasi Kemasyarakatan dibentukatas dasar sifat kekhususannya masing-masing,maka sudah semestinya apabila OrganisasiKemasyarakatan berusaha melakukan kegiatansesuai dengan kepentingan para anggotanya.

Huruf bOrganisasi Kemasyarakatan sebagai wadahpembinaandan pengembangananggotanya merupakantempat penempaan kepemimpinan dan peningkatanketerampilan yang dapat disumbangkan dalampembangunan disegala bidang.

Huruf cPembangunan adalah usaha bersama bangsa untukmencapai masyarakat adll dan makmur berdasarkanPancasila.Oleh karena itu Organisasi Kemasyarakatansebagai wadah peran serta anggota masyarakat,merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan.

Huruf dCukup jelas.

Pasal6Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Page 77: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

73

Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal inidiperlukan dalam rangka membimbing, mengayomi, danmendorong Organisasi Kemasyarakatan kearah pertumbuhanyang sehat dan mandiri sesuai dengan jiwa dan semangatUndang-undang ini.

Pasal 13, Pasal 14, dan Pasal 15Lembaga yang berwenang untuk membekukan

Pengurusatau Pengurus Pusat dan membubarkan OrganisasiKemasyarakatan adalah Pemerintah. Yang dimaksuddengan "Pemerintah" dalam pasal-pasal ini adalahPemerintahPusat,PemerintahDaerahTrngkat I yaitu GubernurKepala Daerah Tingkat I, dan Pemerintah Daerah TingkatII yaitu Bupati/Wali kotamadya Kepala Daerah Tingkat II.

Pasal8Dengan tidak mengurangi kebebasannya untuk lebih

berperan dalam melaksanakan fungsinya, OrganisasiKemasyarakatan berhimpun dalam suatu wadah pembinaandan pengembangan yang sejenis sesuai denqan kesamaankegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadapTuhan Yang Maha Esa.

Yang dimaksud dengan "satu wadah pembinaan danpengembangpn yang sejenis" ialah hanya ada satu wadahuntuk setiap jenis, seperti untuk Organisasi Kemasyarakatanpemuda dalam wadah yang sekarang bernama KomiteNasional Pemuda Indonesia (KNPI), untuk OrqanlsasiKemasyarakatan tani dalam wadah yang sekarang bernamaHimpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), dan lainsebagainya.

Pasal9Cukup jelas.

Pasal 10Cukup jelas.

Pasal 11Cukup jelas,

Pasal12

Page 78: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

74

Wewenang membekukan dan membubarkan tersebutberada pada:a. Pemerintah Pusat bagi Organisasi kemasyarakatan

yang ruang lingkup keberadaannya bersifat nasional;b. Gubernur bagi organisasi Kemasyarakatan yqng ruang

lingkup keberadaannya terbatas dalam wilayah Propinsiyang bersangkutan; _

c. Bupati/Walikotamadya bagi Organisasi Kemasyarakatanyang ruang lingkup keberadaannya terbatas dalamwilayah Kabupaten/Kotamadya yang bersangkutan.

Pembekuan dan pembubaran dapat dilakukan setelahmendengar keterangan dari Pengurus atau Pengurus PusatOrganisasi Kemasyarakatan yang bersangkutan dansetelah memperoleh pertimbangan dalam segi hukum dariMahkamah Agung untuk tingkat nasional, sedangkan untuktingkat Propinsi dan tingkat Kabupaten/Kotamadya setelahmemperoleh pertimbangpn dari instansi yang berwenangsehingga dapat dipertanggungjawabkan dari semua segi,bersifat mendidik, dalam rangka pembinaan yang positif,dan dengan mengindahkan peraturan perundang-undanganyang berlaku.

Pembubaran merupakan upaya terakhir.

Pasal 16

Yang dimaksud dengan "ideologi, paham, atauajaran lain yang bertentangan dengan Pancasila danUndang-Undang Dasar 1945 dalam segala bentuk danperwujudannya" ialah segala ideologi, paham, atau ajaranyang bertentangan dengan Pancasila sebagai pandanganhidup bangsa, dasar negara, dan ideologi nasional, sertaUndang-Undang Dasar 1945.Pasal 17

Cukup jelas.Pasal 18

OrganisasiKemasyarakatanyang terbentuk berdasarkanperaturan perundang-undangan sebelum berlakunyaUndang-undang ini, baik yang berstatus badan hukum

Page 79: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

75

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIANOMOR 3298

maupun tidak, sepenuhnya tunduk kepada ketentuan­ketentuan Undang-undang ini, dan oleh karenanya OrganisasiKemasyarakatan tersebut dalam waktu selambat-Iambatnya2 (dua) tahun setelah tanggal mulai berlakunya Undang­undang ini wajib menvesualkan diri dengan ketentuan­ketentuan Undang-undang ini.

Status badan hukum yang diperoleh OrganisaslKemasyarakatan tersebut di atas tetap berlangsungsampai adanya peraturan perundang-undangan nasionaltentang badan hukum.

Pasal 19

Cukup jelas.Pasal 20

Cukup jelas.

Page 80: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

76

: a. bahwa Republik Indonesia menjaminkemerdekaan tiap-tiap penduduk untukberibadatmenurut agamanyamasing-masing;

b. bahwa penunaianzakat merupakankewajibanumat Islam Indonesia yang mampu danhasil pengumpulan zakat merupakan sumberdana yang potensial bagi upaya mewujudkankesejahteraan masyarakat;

c. bahwa zakat merupakan pranata keagamaanuntuk mewujudkankeadilansosialbagi seluruhrakyat Indonesia dengan memperhatikanmasyarakat yang kurang mampu;

d. bahwa upaya penyempurnaan sistempengelolaan zakat perlu terus ditingkatkanagar pelaksanaan zakat lebih berhasil gunadan berdaya guna serta pelaksanaan zakatdapat dipertanggungjawabkan;

e. bahwa berdasarkan hal-hal tersebut padabutir a, b, c, dan d, perlu dibentuk Undang­undang tentang PengelolaanZakat;

Menimbang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGELOLAAN ZAKAT

TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 38 TAHUN 1999

Page 81: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

77

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :

1. Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadappengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunuanzakat.

2. Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorangmuslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuaidengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yangberhak menerimanya.

Pasal 1

BAB IKETENTUAN UMUM

UNDANG-UNDANG TENTANG PENGELOLAANZAKAT

Menetapkan

MEMUTUSKAN:

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Dengan persetujuan

1. Pasal 5 avat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal29, dan Pasal 34 Undang-Undang Dasar1945;

2. Ketetapan Mejelis Permusyawaratan RakyatNomor XjMPRj1998 tentang Pokok-pokokReformasi Pembangunan dalam rangkaPenyelamatan dan Normalisasi KehidupanNasional sebagai Haluan Negara;

3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989tentang Peradilan Agama (Lembaran NegaraRepubllk Indonesia Tahun 1989 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3400);

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Tahun 1999 Nomor 60, TambahanLembaran Negara Nomor 3839);

Mengingat

Page 82: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

78

Pengelolaanzakat bertujuan :

1. meningkatnya pelayananbagi masyarakat dalam menunaikanzakat sesuai dengan tuntutan agama;

2. meningkatnya fungsi dan peranan pranata keagamaandalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dankeadilan sosial;

3. meningkatnya hasil guna dan daya guna zakat.

Pasal 5

Pengelolaan zakat berasaskan iman dan taqwa, keterbukaan,dan kepastian hukum sesuai dengan Pancasila dan Undang­undang Dasar 1945.

Pasal4

BAB IIASAS DAN TUJUAN

Pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan, pembinaan,dan pelayanan kepada muzakki, mustahiq, dan amil zakat.

Pasal3

Setiap warga negara Indonesia yang beragama Islam danmampu atau badan yang dimiliki oleh orang muslimberkewajiban menunaikan zakat.

3. Muzakki adalah orang atau badan yang dlmiliki oleh orangmuslim yang berkewajiban menunaikan zakat.

4. Mustahiq adalah orang atau badan yang berhak menerimazakat.

5. Agama adalah Agama Isfam.

6. Menteri adalah menteri yang ruang lingkup tugas dantanggung jawabnya meliputi bidang agama.

Pasal 2

Page 83: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

79

Badan amil zakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 danlembaga amil zakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7mempunyai tugas pokok mengumpulkan, mendistribusikan,dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama.

Pasal8

(1) Lembaga zakat dikukuhkan, dibina, dan dilindungi olehpemerintah.

(2) Lembaga amil zakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus memenuhi persyaratan yang diatur lebih lanjut olehMenteri.

Pasal 7

(1) Pengelolaan zakat dilakukan oleh badan amil zakat yangdibentuk oleh pemerintah.

(2) Pembentukan badan amil zakat :a. Nasional oleh Presidenatas usul Menteri;b. Daerah Propinsi oleh Gubernur atas usul Kepala Kantor

Wilayah Departemen Agama Propinsi;c. Daerah Kabupaten atau Daerah Kota oleh Bupati atau

Wali Kota atas usul Kepala Kantor Departemen AgamaKabupaten atau Kota;

d. Kecamatan oleh Camat atas usul Kepala Kantor UrusanAgama Kecamatan.

(3) Badan amiI zakat di semua tingkatan memiliki hubungankerja yang bersifat koordinatif, konsulatif, dan informatif.

(4) Pengurus badan amil zakat terdiri atas unsur masyarakatdan pemerintah yang memenuhi persyaratan tertentu.

(5) Organisasi badan ami! zakat terdiri atas unsur pertimbangan,unsur pengawas, dan pelaksana.

Pasal6

BAB IIIORGANISASI PENGELOLAAN ZAKAT

Page 84: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

80

Badan amil zakat dapat menerima harta selain zakat, sepertiinfaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris, dan kafarat.

Pasal 13

(1) Pengumpulan zakat dilakukan oleh badan amil zakatdengan cara menerima atau mengambil dari muzakki atasdasar pemberitahuan muzakki;

(2) Badan amil zakat dapat bekerja sama dengan bank dalampengumpulan zakat harta muzakki yang berada di bankatas permintaan muzakki.

Pasal 12

(1) Zakat terdiri atas zakat mal dan zakat fitrah.

(2) Harta yang dikenai zakat adalah :a. emas, perak dan uang;b. perdagangan dan perusahaan;c. hasil pertanian, hasil perkebunan, dan hasil perikanan;d. hasil pertambangan;e. hasil peternakan;f. hasil pendapatan dan jasa;g. rikaz.

(3) Penghitungan zakat mal menurut nishab, kadar, danwaktunya ditetapkan berdasarkan hukum agama.

Pasal 11

BAB IVPENGUMPULAN ZAKAT

Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan organisasi dan tatakerja badan ami! zakat ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

Pasal 10

Dalam melaksanakan tugasnya, badan amil zakat dan lembagaamil zakat bertanggung jawab zakat bertanggung jawabkepada pemerintah sesuai dengan tingkatnya.

Pasal9

Page 85: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

81

Pasal 17

Hasil penerimaan infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris, dankafarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 didayagunakanterutama untuk usaha yang produktif.

(1) Hasil pengumpulan zakat didayagunakan untuk mustahiqsesuai dengan ketentuan agama.

(2) Pendayagunaanhasil pengumpulan zakat berdasarkan skalaprioritas kebutuhan mustahiq dan dapat dimanfaatkan untukusaha yang produktif.

(3) Persyaratandan prosedur pendayagunaanhasil pengumpulanzakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur denganKeputusan Menteri.

Pasal 16

BABVPENDAYAGUNAAN ZAKAT

Lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh badan amil zakatditetapkan dengan Keputusan Menteri.

Pasal 15

(1) Muzakki melakukan penghitungan sendiri hartanya dankewajiban zakatnya berdasarkan hukum agama.

(2) Dalam hal tidak dapat menghitung sendiri hartanya dankewajiban zakatnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1),muzakki dapat meminta bantuan kepada badan amil zakatatau badan amil zakat memberikan bantuan kepadamuzakki untuk menghitungnya.

(3) Zakat yang telah dibayarkan kepada badan amil zakat ataulembaga amil zakat dikurangkan dari laba/pendapatan sisakena pajak dari wajib pajak yang bersangkutan sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 11

BAB IVPENGUMPULAN ZAKAT

Page 86: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

82

(1) Setiap pengelola zakat yang karena kelalainnya tidakmencatat atau mencatat dengan tidak benar harta zakat,infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris, dan kafaratsebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 12, dan Pasal13 dalam undang-undang ini diancam dengan hukumankurungan selama-Iamanya tiga bulan dan/atau dendasebanyak-banyaknya Rp 30.000.000,00 (tiga puluh jutarupiah).

Pasal21

BAB VIISANKSI

Masyarakat dapat berperan serta dalam pengawasan badanamil zakat dan Lembaga amil zakat.

Pasal 20

Badan amil zakat memberikan laporan tahunan pelaksanaantugasnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesiaatau kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengantingkatannya.

Pasal 19

(1) Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas badan amil zakatdilakukabn oleh unsur pengawas sebagaimana dimaksuddalam (3) Pasal 6 ayat (5)

(2) Pimpinan unsur pengawas dipilih langsung oleh anggota.

(3) Unsur pengawas berkedudukan di semua tingkatan badanamil zakat.

(4) Dalam melakukan pemeriksaan keuangan badan amil zakat,unsur pengawas dapat meminta bantuan akuntan publik.

Pasal 18

BABVIPENGAWASAN

Page 87: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

83

(1) Semua peraturan perundang-undangan yang mengaturpengelolaan zakat masih tetap berlaku sepanjang tidakbertentangan dan/atau belum diganti dengan peraturanyang baru berdasarkan Undang-undang ini.

(2) Selambat-Iambatnyadua tahun sejak diundangkannyaundang­undang ini, setiap organisasi pengelolaan zakat yang telahada wajib menyesuaikan menurut ketentuan Undang­undang ini.

Pasal24

BAB IXKETENTUAN PERALIHAN

Dalam menunjang pelaksanaan tugas badan amil zakatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, pemerintah wajibmembantu biaya operasional badan amil zakat.

Pasal23

Dalam hal muzakki berada atau menetap di luar negeri,pengumpulan zakatnya dilakukan oleh unit pengumpul zakatpada perwakilan Republik Indonesia, yang selanjutnya diteruskankepada badan amil zakat Nasional.

Pasal 22

BABVIIIKETENTUAN-KETENTUAN LAIN

(2) Tindak pidana yang dimaksud pada ayat (1) di atasmerupakan pelanggaran.

(3) Setiap petugas badan amil zakat dan petugas lembaga amilzakat yang melakukan tindak pidana kejahatan dikenaisanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

Page 88: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

84

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIATKABINET RI

Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan IIPit.

Edy Sudibyo

LEMBARANNEGARARI TAHUN 1999 NOMOR 164

Diundangkan di Jakartapada tanggal 23 September 1999MENTERI NEGARASEKRETARISNEGARAREPUBLIKINDONESIA

ttd.MULADI

Disahkan di Jakartapada tanggal 23 September 1999PRESIDENREPUBUK INDONESIA

ttd.

BACHARUDDINJUSUFHABIBIE

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumumanUndang-undang ini dengan penempatannya dalam LembaranNegara Republik Indonesia.

Pasal 25

BABX -KETENTUAN PENUTUP

Page 89: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

85

Memajukan kesejahteraan umum merupakan salahsatu tujuan nasional negara Republik Indonesia yangdiamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar1945.

Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, bangsaIndonesia senantiasa melaksanakan pembangunan yangbersifat flsik materiil dan mental spiritual, antara lainmelalui pembangunan di bidang agama yang mencakupterciptanya suasana kehidupan beragama yang penuhkeimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang MahaEsa, meningkatkan akhlak mulia, terwujudnya kerukunanhidup umat beragama yang dinamis sebagai landasanpersatuan dan kesatuan bangsa, dan meningkatnya peranserta masyarakat dalam pembangunan nasional. Gunamencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya,antara lain dengan menggali dan memanfaatkan danamelalui zakat.

Zakat sebagai rukun Islam merupakan kewajibansetiap muslim yang mampu untuk membayarnya dandiperuntukkan bagi mereka yang berhak menerimanya.Dengan pengelolaan yang balk, zakat merupakan sumberdana potensial yang dimanfaatkan untuk memajukankesejahteraan umum bagi seluruh masyarakat.

I. UMUM

PENlELASANATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 38 TAHUN 1999

TENTANG

PENGELOLAAN ZAKAT

Page 90: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

86

Agar menjadi sumber dana yang dimanfaatkan bagikesejahteraan masyarakat terutama untuk mengentaskanmasyarakat dari kemiskinan dan menghilangkan kesenjangansosial, perlu adanya pengelolaan zakat secara profesionaldan bertanggung jawab yang dilakukan oleh masyarakatbersama pemerintah. Dalam hal ini pemerintah berkewajibanmemberikan perlindungan, pembinaan, dan pelayanankepada muzakki, mustahiq, dan pengelola zakat. Untukmaksud tersebut, perlu adanya undang-undang tentangpengelolaan zakat yang berasaskan iman dan takwa dalamrangka mewujudkan keadilan sosial, kemaslahatan,keterbukaan, dan kepastian hukum sebagai pengamalanPancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Tujuan pengelolaan zakat adalah meningkatkankesadaran masyarakat dalam penunaian dan dalampelayanan ibadah zakat, meningkatnya fungsi dan perananpranata keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahteraanmasyarakat dan keadilan sosial, serta meningkatkannyahasil guna dan daya guna zakat. Undang-undang tentangPengelolaan Zakat juga mencakup pengelolaan infaq,shadaqah, hibah, wasiat, waris, dan kafarat denganperencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan,dan pengawasanagar menjadi pedoman bagi muzaki dan mustahiq, baikperseorangan maupun badan hukum danjatau badanusaha. Untuk menjamin pengelolaan zakat sebagai amanahagama, dalam undang-undang ini ditentukan adanya unsurpertimbangan dan unsur pengawas yang terdiri atas ulama,kaum cendekia, masyarakat, dan pemerintah serta adanyasanksi hukum terhadap pengelola. Dengan dibentuknyaUndang-Undang tentang Pengelolaan Zakat diharapkandapat ditingkatkan kesadaran muzakki untuk menunaikankewajiban zakat dalam rangka menyucikan diri terhadapharta yang dimilikinya, mengangkat derajat mustahiq,dan meningkatnya keprofesionalan pengelola zakat, yangsemuanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

Page 91: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

87

Pasal 6Ayat (1)

Yang dimaksud dengan pemerintah adalahpemerintah pusat dan pemerintah daerah.Pemerintah pusat membentuk badan amilzakat Nasional yang berkedudukan di ibu kotaNegara.Pemerintah daerah membentuk badan amilzakat daerah yang berkedudukan di ibu kotapropinsi, kabupaten atau kota dan kecamatan.

Ayat (2)

huruf acukup jelas

huruf bcukup jelas

huruf ccukup jelas

huruf dBadan amil zakat kecamatan dapat membentukunit pengumpul zakat di desa atau di kelurahan.

Pasal 5Cukup jelas

Pasal4Cukup jelas jelas

Pasal3Cukup jelas

PEN1ELASAN PASAL OEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas

Pasal 2Cukup jelas

Page 92: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

88

Pasal8

Agar tugas pokok dapat lebih berhasil guna danberdaya guna, badan amil zakat perlu melakukantugas lain, seperti penyuluhan dan pemantauan.

Pasal9

Cukup jelas

Pasal7Ayat (1)

Lembaga ami! zakat adalah institusi pengelolaanzakat yang sepenuhnya dibentuk atas prakarsamasyarakat, dan oleh masyarakat.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan masyarakat ialah ularna,kaum cendekia, dan tokoh masyarakat setempat.Yang dimaksud dengan memenuhi persyaratantertentu, antara lain, memiliki sifat amanah,adil, berdedikasi, profesional, dan berintegritastinggi.

Ayat (5)

Unsur pertimbangan dan unsur pengawasterdiri atas para ulama, kaum cendekia, tokohmasyarakat, dan wakil Pemerintah. Unsurpelaksana terdiri atas unit administrasi, unitpengumpul, unit pendistribusi, dan unit lainsesuai dengan kebutuhan. Untuk meningkatkanlayanan kepada masyarakat, dapat dibentukunit pengumpul zakat sesuai dengan kebutuhandi instansi Pemerintah dan swasta, baik di dalamnegeri maupun di luar negeri.

Page 93: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

89

Pasal 12

Ayat (1)

Dalam melaksanakan tugasnya, badan amilzakat harus bersikap proaktif melalui kegiatankomunikasi, informasi, dan edukasi.

Pasal11

Ayat (1)

Zakat mal adalah bagian harta yang disisihkanoleh seorang muslim atau badan yang dimilikioleh orang muslim sesuai dengan ketentuanagama untuk diberikan, kepada yang berhakmenerimanya.Zakat fitrah adalah sejumlah bahan makananpokok yang dikeluarkan pada Bulan Ramadhanoleh setiap orang muslim bagi dirinya danbagi orang yang ditanggungnya yang memilikikelebihan makanan pokok untuk sehari padahari Raya Idul Fitri.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Nishab adalah jumlah minimal harta kekayaanyang wajib dikeluarkan zakatnya. Kadar zakatadalah besarnya penghitungan atau persentasezakat yang harus dikeluarkan. Waktu zakatdapat terdiri atas haul atau masa pemilikanharta kekayaan selama dua belas bulanQomariah, tahun Qomariah, panen, atau padasaat menemukan rikaz.

Pasal 10

Cukup jelas

Page 94: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

90

Pasal 14Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 13Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan :Infaq adalahharta yang dikeluarkanoleh seseorangataubadan,di luar zakat, untuk kemaslahatanumum;Shadaqah adalah harta, yang dikeluarkan, seorangmuslim atau, badan yang dimiliki oleh orang muslim, diluar zakat, untuk kemaslahatan umum;Hibah adalah pemberian uang atau barang olehseorang atau oleh badan yang dilaksanakan padawaktu orang itu hidup kepada badan amil zakat ataulembaga ami! zakat;Wasiat adalah pesan untuk memberikan suatubarang kepada badan amil zakat atau lembaga amilzakat; pesan itu baru dilaksanakan sesudah pemberiwasiat meninggal dunia dan sesudah diselesaikanpenguburannya dan pelunasan utang-utangnya, jikaada;Waris adalah harta tinggalan seorang yang beragamaIslam, yang diserahkan kepada badan amil zakatatau, lembaga amil zakat berdasarkan ketentuanperundang-undangan yang berlaku;Kafarat adalah denda wajib yang dibayar kepadabadan amil zakat atau lembaga amil zakat oleh orangyang melanggar ketentuan agama.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan bekerja sama denganbank dalam pengumpulan zakat adalah memberikankewenangan kepada bank berdasarkan persetujuannasabah selaku muzakki untuk memungut zakatharta simpanan muzakki yang kemudian diserahkankepada badan ami I zakat.

Page 95: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

91

Pasal 17Pendayagunaan infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris,dan kafarat diutamakan untuk usaha yang produktifagar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Pengadministrasian keuangannya dipisahkan daripengadministrasian keuangan zakat.

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 16

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Mustahiq delapan ashnaf ialah fakir, miskin,amil, muallaf, riqab, gharim, sabilillah, danibnussabil, yang di dalam aplikasinya dapatmeliputi orang-orang yang paling tidak berdayasecara ekonomi seperti anak yatim, orangjompo, penyandang cacat, orang yang menuntutilmu, pondok pesantren, anak terlantar, orangyang terlilit utang, pengungsi yang terlantar,dan korban bencana alam.

Pasal 15

Cukup jelas

Ayat (3)

Pengurangan zakat dari laba/pendapatan sisakena pajak dimaksudkan agar wajib pajak tidakterkena beban ganda, yakni kewajiban membayarzakat dan pajak kesadaranmembayar zakat dapatmemacu kesadaran membayar pajak.

Page 96: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

92

Pasal 21Cukup jelas

Pasal22Cukup jelas

Pasal23Cukup jelas

Pasal 24Ayat (1)

Selama ini ketentuan tentang pengelolaanzakat diatur dengan keputusan dan instruksimenteri. Keputusan tersebut adalah KeputusanBersama Menteri Dalam Negeri RepublikIndonesia dan Menteri Agama Republik IndonesiaNomor 29 dan 47 Tahun 1991 tentang Pembinaan

Pasal 20

Peran serta masyarakat diwujudkan dalam bentuk :a. memperoleh informasi tentang pengelolaan

zakat yang dikelola oleh badan amil zakat danlembaga amil zakat;

b. menyampaikan saran dan pendapat kepada badanamil zakat dan lembaga amil zakat;

c. memberikan laporan atas terjadinya penyimpanganpengelolaan zakat.

Pasal 19Cukup jelas

Pasal 18Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelasAyat (4)

Cukup jelas

Page 97: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

93

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIANOMOR 3885

Pasal 25Cukup jelas

Badan Ami! Zakat, Infaq dan Shadaqah diikutidengan Instruksi Menteri Agama RepublikIndonesia Nomor 5 Tahun 1991 tentangPembinaan Teknis Badan Amil Zakat, Infaq,dan Shadaqah dan Instruksi Menteri DalamNegeri Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1998tentang Pembinaan Umum Badan Amil Zakat,Infaq dan Shadaqah.

Ayat (2)Cukup jelas

Page 98: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

94

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

1. Undang-undang adalah Undang-undang Nemer 8 Tahun 1985tentang Organisasi Kemasyarakatan.

BAB IKETENTUAN UMUM

PERATURANPEMERINTAH REPUBLIK INDONESIATENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANGNOMOR 8 TAHUN 1985 TENTANG ORGANISASIKEMASYARAKATAN.

Menetapkan

MEMUTUSKAN:

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentangPokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (LembaranNegara Tahun 1974 Nemer 38, TambahanLembaran Negara Nomor 3037);

3. Undang-undang Nemer 8 Tahun 1985 tentangOrganisasi Kemasyarakatan (Lembaran NegaraTahun 1985 Nomor 44, Tambahan LembaranNegara Nomor 3298);

Mengingat

bahwa untuk melaksanakan Undang-undangNomor 8 Tahun 1985 tentang OrganisasiKemasyarakatan, dipandang perlu mengeluarkanPeraturan Pemerintah yang mengatur ketentuanpelaksanaan Undang-undang tersebut;

Menimbang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOM OR 8 TAHUN 1985TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 18 TAHUN 1986

Page 99: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

95

Pasal 3

(1) Setiap organisasi kemasyarakatan harus mempunyai AnggaranDasar.

Pasal 2

(1) Anggota masyarakat warga negara Republik Indonesia secarasukarela dapat membentuk organisasi kemasyarakatan atasdasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dankepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

(2) Organisasi kemasyarakatan yang baru dibentuk, Pengurusnyamemberitahukan secara tertulis kepada Pemerintah sesuaidengan ruang lingkup keberadaannya.

(3) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) selambat­lambatnya 2 (dua) bulan sejak tanggal pembentukannya denganmelampirkan Anggaran DasarjAnggaran Rumah Tangga danSusunan Pengurus.

BABIIPEMBENTUKAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN

2. Organisasi kemasyarakatan adalah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 1 Undang-undang.

3. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat, Pemerintah DaerahTingkat I adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I danPemerintah Daerah Tingkat II adalah BupatijWalikotamadyaKepala Daerah Tingkat II.

4. Pembinaan adalah setiap bentuk upaya untuk membimbing,mengayomi dan mendorong organisasi kemasyarakatan kearahpertumbuhan yang sehat dan mandiri, mampu berperan sertadalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tujuanpembentukannya dalam rangka mencapai tujuan nasional.

5. Pembinaan umum adalah pembinaan di bidang politik dalamrangka memantapkan kesadaran kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang­Undang Dasar 1945, menjamin persatuan dan kesatuan bangsa,berperan serta secara aktif data pembangunan nasionalsebagai pengamalan Pancasila.

6. Pembinaan tehnis adalah pembinaan yang berkaitan dengansifat kekhususan organisasi kemasyarakatan yang bersangkutan.

Page 100: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

96

(2) Untuk mencapai tujuan organisasi dan mempertahankan hakhidupnya, organisasi kemasyarakatan berhak :

Pasal6

(1) Untuk melaksanakan fungsinya sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 Undang-undang, organisasi kemasyarakatan dapatmelakukan:

a. rapat, lokakarya, seminar, dan pertemuan lain-lain;b. pendidikan dan latihan keterampilan;c. pelayanan masyarakat dalam bentuk bakti sosial dan lain­

lain;d. kegiatan lain-lain sepanjang tidak bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IIIFUNGSI, HAK, DAN KEWAJIBAN

Pasal4

Dalam rangka mencapai tujuan nasional, organisasi kemasyarakatandapat menetapkan program-programnya yang dirumuskan secarajelas dan realistis sesuai dengan sifat kekhususannya.

Pasal 5Pemerintah melakukan penelitian berkas surat pemberitahuandalam hubungannya dengan ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 dan Pasal 3.

(2) Dalam pasal Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalamayat (1) wajib dicantumkan Pancaslla sebagai satu-satunyaasas, dan tujuan organisasi sesuai dengan sifat kekhususannya.

(3) Dengan dicantumkannya Pancasila sebagai satu-satunya asassebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dibenarkanmencantumkan kata lain seperti dasar, landasan, pedomanpokok, atau kata lain yang dapat mengaburkan pengertianasas terse but.

(4) Sifat kekhususan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)adalah kesamaan dalam kegiatan, profesi, fungsi, agama dankepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan tidakdibenarkan dicantumkan dalam pasal atau bab tentang Asas.

Page 101: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

97

Pasal9

(1) Struktur Organisasi dan susunan kepengurusan diatur dalamAnggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga Organisasikemasyarakatan.

(2) Organisasi kemasyarakatan bersifat mandiri, tidak menjadi anggotaorganisasi kekuatan sosial politik, serta tidak menggunakan atributyang sama.

(3) Tempat kedudukan Pengurus atau Pengurus Pusat organisasikemasyarakatan ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

Pasal8

Organisasi kemasyarakatan melakukan pendaftaran anggota danmemelihara daftar anggota untuk menjaga tertib administrasi yangtata caranya diatur dan ditetapkan oleh organisasi kemasyarakatanyang bersangkutan.

Pasal 7(1) Anggota organisasi kemasyarakatan pada dasarnya terdiri atas

warga negara Republik Indonesia.

(2) Hal-hal mengenai keanggotaan organisasi kemasyarakatanditentukan dalam Anggaran Dasar dan/atau Anggaran RumahTangga organisasi kemasyarakatan yang bersangkutan.

a. menyusun rencana dan program kegiatan, dan menyelenggarakanberbagai kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi;

b. membela dan menunjang nama baik organisasinya denganberbagai kegiatan yang berguna bagi anggotanya danjataumasyarakat.

(3) Organisasi kemasyarakatan berkewajiban :

a. mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;b. menghayati, mengamalkan, dan mengamalkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945 antara lain denganberusaha mengikutkan anggotanya dalam pelaksanaanPenataran P4;

c. memelihara persatuan dan kesatuan bangsa denganmengutamakan kepentingan nasional diatas kepentinganperorangan maupun golongan.

BAB IVKEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN

Page 102: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

98

Pasal 13

(1) Guna meningkatkan kegiatan organisasi kemasyarakatan,Pemerintah melakukan pembinaan umum dan pembinaanteknis dalam bentuk bimbingan, pengayoman, dan pemberiandorongan dalam rangka pertumbuhan organisasi yang sehatdan mandiri.

(2) Bimbingan dilakukan dengan cara memberikan saran, anjuran,petunjuk, pengarahan, nasehat, pendidikan dan latihan ataupenyuluhan agar organisasi kemasyarakatan dapat tumbuhsecara sehat dan mandiri serta dapat melaksanakan fungsinyadengan baik.

BAB VIPEMBINAAN

Pasal 12

(1) Keuangan organisasi kemasyarakatan diperoleh dari:

a. iuran anggota yang pelaksanaannya diserahkan kepadaorganisasi kemasyarakatan yang bersangkutan;

b. sumbangan yang tidak mengikat baik dari dalam negerimaupun luar negerij

c. usaha lain yang sah.

(2) Bantuan keuangan kepada organisasi kemasyarakatan yangdiperoleh dari luar negeri harus dengan persetujuanPemerintah Pusat.

BABVKEUANGAN

Pasal11

Organisasikemasyarakatan dapat memasang papan nama dan lambangorganisasi pada semua tlnqkat kepengurusan yang pengaturannyadilakukan oleh Menteri Dalam Negeri.

Pasal 10

Penentuan organisasi kemasyarakatan yang mempunyai ruanglingkup Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kotamadya sesuai dengankeberadaannya, diatur oleh Menteri Dalam Negeri.

Page 103: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

99

Pasal 18

(1) Organisasi kemasyarakatan yang melakukan kegiatan yangmengganggu keamanan dan ketertiban umum, dan/atau

Pasal16

(1) Pembinaan teknis organisasi kemasyarakatan dilakukan olehMenteri dan/atau Pimpinan Lembaga non Departemen yangmembidangi sifat kekhususan organisasi kemasyarakatan yangbersangkutan.

(2) Pelaksanaan pembinaan teknis organisasi kemasyarakatan didaerah dilakukan oleh instansi teknis di bawah koordinasiGubernur, Bupati/Walikotamadya.

Pasal 17

Untuk memperoleh daya guna dan hasil guna dalam pembinaanumum dan pembinaan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal15 dan Pasal 16, Menteri Dalam Negeri melakukan koordinasisesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIITATA CARA PEMBEKUAN DAN PEMBUBARAN

Pasal 14

Dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna, pembinaanorganisasi kemasyarakatan diupayakan untuk berhimpun dalamwadah pembinaan dan pengembangan yang sejenis agar lebihberperan dalam melaksanakan fungsinya.

Pasal 15

Pembinaan umum organisasi kemasyarakatan dilakukan olehMenteri Dalam Negeri, Gubernur, Bupati Walikotamadya sesuaidengan ruang Iingkup keberadaan organisasi kemasyarakatan yangbersangkutan.

(3) Pengayoman dilakukan dengan cara memberikan perlindunganhak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

(4) Pemberian dorongan dilakukan dongan cara menggairahkan,menggerakkan kreativitas dan aktivitas yang positip, memberikanpenghargaan dan kesempatan untuk mengembangkan diri agardapat melaksanakan fungsinya secara maksimal untukmencapai tujuan organisasi.

Page 104: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

100

a. yang dapat merusak hubungan antara negara Indonesiadengan negara lain;

b. yang dapat menimbulkan ancaman, tantangan, hambatan, dangangguan terhadap keselamatan negara;

c. yang dapat mengganggu stabilitas nasional;d. yang dapat merugikan politik luar negeri.

Pasal 21

Bantuan kepada pihak asing yang merugikan kepentingan bangsadan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, meliputibantuan :

Pasal 20

Bantuan dari pihak asing yang harus mendapat persetujuanPemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, meliputibantuan :

a. keuangan;b. peralatan;c. tenaga;d. fasllltas.

Pasal19

Kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban umumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, meliputi :

a. menyebarluaskan permusuhan antar suku, agama, ras, danantar golongan;

b. memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa;c. merongrong kewibawaan dan/atau mendiskreditkan Pemerintah;d. menghambat pelaksanaan program pembangunan;e. kegiatan lain yang dapat mengganggu stabilitas polltik dan

keamanan.

menerima bantuan pihak asing tanpa persetujuan PemerintahPusat dan/atau memberi bantuan kepada pihak asing yangmerugikan kepentingan bangsa dan negara, dapat dibekukankepengurusannya.

(2) Pembekuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukanoleh Pemerintah sesuai cenqan ruang lingkup keberadaanorganisasi yang bersangkutan.

Page 105: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

101

Pasal 23

(1) Tindakan pembekuan dapat juga dilakukan oleh Gubernur atauBupati/Walikotamadya terhadap pengurus Daerah dariorganisasi kemasyarakatan yang mempunyai ruang lingkup

Pasal22

(1) Pemerintah sebelum melakukan tindakan pembekuan terlebihdahulu melakukan tegoran secara tertulis sekurang-kurangnya2 (dua) kali dengan jarak waktu 10 (sepuluh) hari kepadaPengurus, Pengurus Daerah atau Pengurus Pusat organisasikemasyarakatan yang bersangkutan.

(2) Apabila tegoran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidakdiindahkan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah diterimasurat tegoran, Pemerintah memanggil Pengurus, PengurusDaerah atau Pengurus Pusat sesuai dengan ruang lingkupkeberadaannya untuk didengar keterangannya.

(3) Apabila panggilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidakdipenuhi atau setelah didengar keterangannya ternyataorganisasi kemasyarakatan yang bersangkutan masih tetapmelakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18,Pasal 19, Pasal, 20, dan Pasal 21, maka Pemerintahmembekukan Pengurus, Pengurus Daerah atau Pengurus Pusatorganisasi kemasyarakaten yang bersangkutan.

(4) Sebelum melakukan tindakan pembekuan sebagaimanadimaksud dalam ayat (3) :

a. Bagi organisasi kemasyarakatan yang mempunyai ruanglingkup Nasional, Pemerintah Pusat meminta pertimbangandan saran dalam segi hukum dari Mahkamah Agung.

b. Bagi organisasi kemasyarakatari yang mempunyai ruanglingkup Propinsi atau Kabupaten/Kotamadya, Gubernuratau Bupati/Walikotamadya meminta pertimbangan dariinstansi yang berwenang di daerah dan petunjuk MenteriDalam Negeri dengan mengindahkan peraturan perundang­undangan yang berlaku.

(5) Pembekuan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Gubernur,Bupati/Walikotamadya sebagaimana dimaksud dalam ayat (4)diberitahukan kepada Pengurus, Pengurus Daerah atau PengurusPusat organisasi yang bersangkutan serta diumumkan kepadamasyarakat.

Page 106: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

102

Pasal 25

Apabila Pengurus, Pengurus Daerah atau Pengurus Pusat yangdibekukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2) masihtetap melakukan kegiatan yang mengakibatkan pembekuan,organisasi kemasyarakatan yang bersangkutan dapat dibubarkanoleh Pemerintah.

Pasal 24

(1) Pemerintah dapat mempertimbangkan untuk mencabut kembalipembekuan Pengurus, Pengurus Daerah atau Pengurus Pusatapabila organisasi kemasyarakatan yang bersangkutan dalamjangka waktu 3 (tiga) bulan memenuhi ketentuan sebagaiberikut :

a. secaranyata tidak lagi melakukan kegiatan yang mengakibatkanpembekuannya;

b. mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan melakukanpelanggaran lagi;

c. mengganti Pengurus, Pengurus Daerah atau Pengurus Pusatyang melakukan kesalahan tersebut.

(2)Pencabutan pembekuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)diberitahukan secara tertulis kepada Pengurus, PengurusDaerah atau Pengurus Pusat organisasi kemasyarakatan yangbersangkutan dan diumumkan kepada masyarakat.

(3) Dengan dicabutnya pembekuan sebagaimana dimaksud dalamayat (1), maka organisasi kemasyarakatan yang bersangkutandapat melakukan kegiatan kembali.

Nasional yang berada di wilayahnya apabila melakukan tindakansebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20 danPasal 21.

(2) Pembekuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukansesuai dengan cara yang diatur dalam Pasal 22.

(3) Sebelum melakukan tindakan pembekuan sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) Gubernur atau Bupati/Walikotamadyameminta pertimbangan dan petunjuk Menteri Dalam Negeri.

(4) Menteri Dalam Negeri sebelum memberi pertimbangan danpetunjuk terlebih dahulu mendengar keterangan dari PengurusPusat organisasi kemasyarakatan yang bersangkutan.

Page 107: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

103

Pasal27(1) Pemerintah membubarkan organisasi kemasyarakatan yang

menganut, mengembangkan dan menyebarkan paham atauajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme serta ideologi pahamatau ajaran lain yang bertentangan dengan Pancasila danUndang-Undang Dasar 1945 dalam segala bentuk danperwujudannya, sesuai dengan ruang lingkup keberadaanorganisasi kemasyarakatan yang bersangkutan.

Pasal 26

(1) Organisasi kemasyarakatan kecuali yang tersebut dalam Pasal28 yang melanggar ketentuan Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4 danPasal 7 Undang-undang dapat dibubarkan oleh Pemerintah.

(2) Pemerintah sebelum melakukan tindakan pembubaran, terlebihdahulu memberikan peringatan tertulis kepada organisasikemasyarakatan yang bersangkutan untuk segera menyesuaikandiri dengan ketentuan Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 7Undang-undang.

(3) Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah menerimaperingatan tertulis, organisasi kemasyarakatan tersebut masihbelum memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat(2), Pemerintah dapat membubarkan organisasi kemasyarakatanyang bersangkutan.

(4) Sebelum melakukan tindakan pembubaran sebagaimanadimaksud dalam ayat (3) :a. Bagi organisasi kemasyarakatan yang mempunyai ruang

lingkup Nasional, Pemerintah Pusat meminta pertimbangandan saran dalam segi hukum dad MahkamahAgung.

b. Bagi organisasi kemasyarakatan yang mempunyai ruanglingkup Propinsi atau Kabupaten/Kotamadya, Gubernuratau Bupati/Walikotamadya meminta pertimbangan dansaran dari instansi yang berwenang di daerah sertapetunjuk dari Menteri Dalam Negeri dengan mengindahkanperaturan perundang-undangan yang berlaku.

(5) Pembubaran yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Gubernur,Bupati/Walikotamadya sebagaimana dimaksud dalam ayat (4)diberitahukan kepada Pengurus, Pengurus Daerah atauPengurus Pusat organisasi kemasyarakatan yang bersangkutandan diumumkan kepada masyarakat.

Page 108: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

104

Pasal 28

(1) Organisagi kemasyarakatan yang telah ada pada tanggal mulaiberlakunya Undang-undang, wajib memberitahukan secaratertulis kepada Pemerintah sesuai dengan ruang lingkupkeberadaannya tentang penyesuaian terhadap ketentuan Pasal2, Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 7 selambat-Iambatnya tanggal 17Juni 1987,

(2) Organisasi kemasyarakatan yang telah memberitahukan secaratertulis tetapi ternyata belum sepenuhnya memenuhiketentuan Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 7 Undang­undang, oleh Pemerintah diberikan peringatan secara tertulisagar menyesuaikan dengan ketentuan dan batas waktusebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

(3) Organisasi kemasyarakatan yang setelah tanggal 17 Juni 1987tidak memberitahukan secara tertulis mengenai penyesuaianterhadap Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 7 Undang-undang,atau organisasi kemasyarakatan yang diberi peringatansebagaimana dimaksud dalam ayat (2) akan tetapi ternyatamasih tetap belum memenuhi persyaratan maka organisasikemasyarakatan yang bersangkutan dibubarkan olehPernerintah.

(4) Pembubaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diberitahukankepada organisasi yang dibubarkan tersebut dan diumumkankepada masvarakat.

BAB IIIKETENTUAN PERALIHAN

(2) Pembubaran dilakukan dengan memperhatikan saran danpertimbangan instansi yang berwenang sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Setelah dibubarkan, organisasi kemasyarakatan tersebutdinyatakan sebagai orqanisasiterlaranq.

(4) Keputusan pembubaran dan pernyataan sebagai organisasiterlarang disampaikan secara tertulis kepada organisasikemasyarakatan yang dibubarkan tersebut dan diumumkankepada masyarakat.

Page 109: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

105

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIATAHUN 1986 NOMOR 24

SUDHARMONO, S.H.

Diundangkan di Jakartapada tanggal 4 April 1986

MENTERI/SEKRETARIS NEGARAREPUBLIK INDONESIA

ttd.

SOEHARTO

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 4 April 1986

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttd.

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam LembaranNegara Republik Indonesia.

Pasal30

Pasal 29

Ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini diatur lebih lanjutoleh Menteri Dalam Negeri.

BAB IXKETENTUAN PENUTUP

Page 110: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

106

UMUMUntuk melaksanakan Undang-undang Nemer 8 Tahun

1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan agar dapat berlakusecara berdayagunadan berhasilgunaditengah-tengahmasyarakatperlu ditetapkan Peraturan Pemerintah.

Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur lebih lanjut hal-halmengenai pembentukan, fungsi, hak dan kewajiban, keanggotaandan kepengurusan, keuangan, pembinaan, pembekuan danpembubaran organisasi kemasyarakatan, dan penyesuaian bagiorganisasi kemasyarakatan yang telah ada.

Pembentukan organisasi kemasyarakatan adalah salahsatu perwujudan dari kemerdekaan berserikat dan berkumpulbagi warga negara Republik Indonesia yang didasarkan atassifat kekhususan organisasi kemasyarakatan tersebut untukberperan serta dalam pembangunannasional sebagaipengamalanPancasila. Sifat kekhususan organisasi kemasyarakatan adalahkesamaan dalam kegiatan, profesi, fungsi, agama dankepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Tujuan organisasi kemasyarakatan disesuaikan dengansifat kekhususannya yang dijabarkan lebih lanjut dalampregram-programnya dalam rangka mencapai tujuan nasional.

Dalam rangka penataan dan peningkatan peran sertaorganisasi kemasyarakatan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsadan bernegara,pembentukanorganisasikemasyarakatanoleh PengurusnyadiberitahukankepadaPemerintah.

Dalam menjaiankan fungsinya untuk mencapai tujuanorganisasi,diperlukan keseimbanganantara hak dan kewajibannyayang dapat dipertanggungjawabkan, baik terhadap anggotanya,maupun terhadap masyarakat, bangsa dan negara.

PENJELASANATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 18 TAHUN 1986

TENTANG

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1985TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

Page 111: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

107

Keanggotaan crqanlsast kemasyarakatan adalah bersifatsukarela, yang pelaksanaannya diserahkan kepada organisasiyang bersangkutan, namun demi adanya tertib administrasidiperlukan pendaftaran anggota.

Dalam pada itu ditilik dari ruang lingkup keberadaannyaorganisasi kemasyarakatan dapat dikelompokkan berdasarkan3 (tiga) kriteria yakni organisasi kemasyarakatan yangmempunyai ruang lingkup Nasional, ruang lingkup Propinsi danruang lingkup Kabupaten/Kotamadya.

Pengelompokkan dimaksud adalah dalam rangkapengembangan organisasi kemasyarakatan.

Pemerintah melakukan pembinaan terhadap organisasikemasyarakatan agar dapat tumbuh dan berkembang secarasehat dan mandiri, sehingga dapat memberikan pengaruhpositip dalam mendinamisasikan dan meningkatkan swadayaserta mendorong kreativitas masyarakat yang merupakansumber daya manusia yang sangat potenslal,

Sehubungandengan hal tersebut di atas maka organisasikemasyarakatandiupayakan berhimpun dalam wadah pembinaandan pengembangan yang sejenis. Untuk mencegah tindakanyang dapat merugikan masyarakat, bangsa dan negara sertaorganisasi kemasyarakatan itu sendiri perlu diadakan sanksiberupa tindakan pembekuan Pengurus organisasi yangbersangkutan. Pembekuandimaksudmerupakan langkah pertamaagar tindakan yang merugikan tersebut tidak berkelanjutan.Apabila tindakan tersebut masih berlanjut maka terhadaporganisasi kemasyarakatan tersebut dapat diambil tindakanpembubaran. Keputusan pembekuan dan pembubaran diambilsetelah mempertimbangkan semua segi dengan mengindahkanperaturan perundang-undangan yang berlaku.

Di samping itu bagi organisasi kemasyarakatan yang tidakmencantumkan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalampasal Anggaran Dasarnya, tidak menetapkan tujuan organisasidan tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana ditentukandalam Undang-undang dapat dibubarkan setelah melalui prosestertentu. Bahkan organisasi kemasyarakatan yang menganut,mengembangkandan menyebarkanfaham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme, serta ideologi atau faham atau ajaran lainyang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang

Page 112: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

108

Pasal 2Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup [elas

Pasal 1Angka 1

Cukup jelasAngka 2

Perhimpunanyang bersifatkekerabatanyangmempunyaikegiatan, tujuan yang bersifat sementara, sertayang keanggotaannya bersifat longgar, misalnyaarisan tidak termasuk pengertian organisasikemasyarakatan.

Angka 3Pemerintah Pusatadalah Menteri Dalam Negeri selakupembina umum terhadap organisasi kemasyarakatan,Pemerintah Daerah Tingkat I dan PemerintahDaerah Tingkat II adalah Gubernur Kepala DaerahTingkat I dan Bupati/Walikotamadya Kepala DaerahTingkat II saja tidak termasuk Dewan PerwakilanRakyat Daerah Tingkat I dan Dewan PerwakilanRakyat Daerah Tingkat II sebagaimana dimaksuddalam Pasal 13 Undang-undang Nomor 5 Tahun1974 tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah.

Angka 4Cukup jelas

Angka 5Cukup jelas

Angka 6Cukup jelas

PASAL OEMI PASAL

Dasar 1945 dalam segala bentuk dan perwujudannya langsungdibubarkan. Organisasi kernasvarakatan yang sudah adasebelum berlakunya Undang-undang diberi kesempatan untukmenyesuaikan diri dengan ketentuan Undang-undang.

Page 113: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

109

Pasal8Cukup jelas

Pasal 7Ayat (1)

Wargan egara aSingyang menjadi anggota organisasikemasyarakatanharus memenuhi ketentuan peraturanperundang-undanganyang berlaku.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 6Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelas

Pasal 5Cukup jelas

Pasal4Cukup jelas

Pasal3Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelasAyat (4)

Apabila sifat kekhususan tersebut lebih dari satu,maka organisasi kemasyarakatan yang bersangkutanharus menegaskan titik berat sifat kekhususannyadalam tujuan yang dicantumkan Anggaran Dasarsebagaimana dimaksud dalam ayat (2).

Page 114: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

110

Pasal 14Yangdimaksuddenganwadahpembinaandan pengembanganyang sejenis adalah suatu wadah yang dapat menghimpunorganisasi kemasyarakatan yang sejenis, tanpamenghilangkan identitas masing-masing organisasi, balkdalam bentuk gabungan, perserikatan organisasi, atauperorangan yang mewakili unsur dari organisasi-

Pasal 13Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelasAyat(4)

Cukup jelas

Pasal 12Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Yang dimaksud dengan persetujuan Pemerintah Pusatadalah persetujuan yang diberikan oleh MenteriDalam Negeri, atau Menteri/Pimpinan Lembaga NonDepartemen lainnya setelah mendengar pertimbanganMenteri Dalam Negeri.

Pasal 11Cukup jelas

Pasal 10Cukup jelas

Pasal 9Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelas

Page 115: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

111

Pasal22Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelas

Pasal21Cukup jelas

Pasal20Cukup jelas

Pasal 19Cukup jelas

Pasal 17Cukup jelas

Pasal 18Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelas

Pasal 16Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelas

Pasal 15Cukup jelas

organisasi yang bergabung, seperti antara lain KOWANI,KNPI, HKTI. Berhimpun dalam satu wadah pembinaan danpengembangan yang sejenis sebagaimana dimaksud diatas adalah untuk memudahkan Pemerintah dalam rangkapemberian bimbingan, perlindungan, dan dorongan tanpamengurangi kemandirian organisasi yang bersangkutan.

Page 116: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

112

Pasal 26Avat (1)

Cukup jelasAvat (2)

Cukup jelasAVat(3)

Cukup jelasAvat (4)

Cukup jelasAvat (5)

Cukup jelas

Pasal 25Cukup jelas

Pasal 24Avat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAVat(3)

Cukup jelas

Pasal 23Avat (1)

Cukup jelasAvat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelasAyat(4)

Cukup jelas

Avat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Page 117: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

113

TAM BAHAN LEt<1BARANNEGARA REPUBLIK INDONESIANOMOR 33

Pasal30Cukup jelas

Pasal 29Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Pasal 28Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelas

Pasal 27Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelasAyat (4)

Cukup jelas

Page 118: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

bahwa sehubungan dengan adanya perkembanganorganisasi Departemen Agama Republik Indonesia,di pandang perlu meninjau kembali keputusanMenteri Agama Republik Indonesia nomor 581tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-UndangNomor 38 Tahun 1999 Tentang PengelolaanZakat.

1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentangPemerintah Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia tahun 1999 Nomor 60, TambahanLembaran Negara Nomor 3839);

2. Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999tentang Pengelolaan zakat (Lembaran NegaraRepublik Indonesia tahun 1999 Nomor 164,Tambahan Lembar Negara Nomor 3885);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000tentang perubahan Ketiga atas undang-undangnomor 7 Tahun 1983 tentang Pajakpenghasilan;

4. Keputusan Presiden Republlk Indonesia Nomor102 tentang Tugas, Fungsi, Kewenangan,Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen,sebagaimana telah diubah dengan KeputusanPresiden RI Nomor 45 Tahun 2002;

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

114

Mengingat

Menimbang

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIANOMOR 373 TAHUN 2003

TENTANGPELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999

TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

MENTERI AGAMAREPUBLIK INDONESIA

Page 119: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

115

Dalam Keputusan ini, yang dimaksud dengan :

1. Badan Amil Zakat adalah organisasi pengelola zakat yangdibentuk oleh pemerintah terdiri dan unsur masyarakat danpemerintah dengan tugas mengumpulkan, mendistribusikandan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama.

Pasal 1

BAB IKETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA TENTANGPELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAANZAKAT

Menetapkan

Dengan mencabut Keputusan Menteri Agama Nomor 581 Tahun1999 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomer 38 Tahun 1999tentang Pengelolaan Zakat.

MEMUTUSKAN

Tugas Eselon I Departemen Sebagaimanatelah diubah dengan keputusan PresidenNomor 47 Tahun 2002;

6. Keputusan Presiden Republik IndonesiaNornor 49 Tahun 2002 tentang KedudukanTugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan TataKerja Instansi Vertikal Departemen Agama,sebagaimana telah diubah dengan KeputusanPresiden RI Namor 85 Tahun 2002;

7. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun2001 tentanq Kedudukan, Tugas, Fungsi,Kewenangan Susunan Organisasi dan TataKerja Departemen Agama;

8. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun2002 tentang Organisasi dan Tata KerjaKantor Wilayah Departemen Agama Provinsidan Kantor departemen Agama Kabupaten/Kota.

Page 120: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

116

Paragraf 1Badan Amil zakat Nasional

Pasal 3

(1) Badan Amil Zakat Nasional terdiri atas Dewan pertimbangan,Komisi Pengawas dan Badan Pelaksana.

(2) Badan Pelaksana Sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas seorang ketua umurn, dua orang ketua, seorangsekretaris umu, dua orang sekretaris, seorang bendahara, divisipengumpulan, divisi pendistribusian, divisi pendayagunaandan divisi pengembangan.

(1) Badan Ami! zakat meliputi Badan Amil Zakat Nasional, BadanAmil Zakat Daerah Provinsi, Badan Ami! zakat DaerahKabupaten/Kota dan Badan Ami! Zakat Daerah Kecamatan;

(2) Badan Amil Zakat terdiri atas unsur ulama, kaum cendekla,tokoh masyarakat, tenaga profesional dan wakil pemerintah;

(3) Badan Amil zakat Nasional berkedudukan di Ibukota Negara,Badan Amil Zakat Provinsi berkedudukan di Ibukota Provinsi,Badan Ami! Zakat Daerah Kabupaten/Kota berkedudukan diIbukota Kabupaten/Kota, dan Badan Amil Zakat DaerahKecamatan berkedudukan di Ibukota Kecamatan.

Pasal 2

Bagian KesatuSusunan Organisasi

BAB IISUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KER1A BADAN

AMIL ZAKAT

2. Lembaga Amil Zakat adalah institusi pengelola zakat yangdibentuk oleh masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintahuntuk melakukan kegiatan pengumpulan, pendistribusian danpendayagunaan zakat sesuai dengan ketentuan agama.

3. Unit Pengumpulan Zakat adalah satuan organisasi yang dibentukoleh Badan Amil Zakat di semua tingkatan dengan tugasmengumpulkan zakat untuk melayani muzakki, yang beradapada desa/kelurahan, instansi-instansi pemerintah dan swasta,baik dalam negeri maupun luar negeri.

Page 121: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

117

Pasal 5

(1) Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas DewanPertimbangan, Komisi Pengawas dan Badan Pelaksana.

(2) Badan Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas seorang ketua, dua orang wakil ketua, seorang sekretaris,dua orang wakil sekretaris, seorang bendahara, seksipengumpulan, seksi pendistribusian, seksi pendayagunaandan seksi pengembangan.

(3) Dewan Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas seorang ketua, seorang wakil ketua, seorangsekretaris, seorang wakil sekretaris dan sebanyak-banyaknya5 (lima) orang anggota.

Paragraf 2Badan Amil zakat Daerah

Pasal4

(1) Badan Amil Zakat Daerah -Provinsi terdiri atas DewanPertimbangan, Komisi Pengawas dan Badan Pelaksanaan.

(2) Badan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas seorang ketua, dua orang wakil ketua, seorangsekretaris, dua orang wakil sekretaris, seorang bendahara,bidang pengumpulan, bidang pendistribusian, bidangpendayagunaan dan bidang pengembangan.

(3) Dewan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas seorang ketua, seorang wakil ketua, seorangsekretaris, seorang wakil sekretaris dan sebanyak-banyaknya7 (tujuh) orang anggota.

(4) Komisi pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas seorang ketua, seorang wakil ketua, seorang sekretaris,seorang wakil sekretaris dan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh)orang anggota.

(3) Dewan Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas seorang ketua, seorng wakil ketua, seorangsekretaris, seorang wakil sekretaris dan sebanyak-banyaknya10 (sepuluh) orang anggota.

(4) Komisi Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas seorang ketua, seorang wakil ketua, seorang sekretaris,seorang wakil sekretaris dan sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh)orang anggota.

Page 122: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

118

Pasal 1

Pejabat Departemen Agama yang membidangi zakat dan pejabatPemerintah Daerah karena jabatannya sesuai tingkatan diangkatdalam kepengurusan Badan Amil Zakat.

Pasal8

Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Badan AmilZakat di semua tingkatan membentuk Unit Pengumpul Zakat.

Bagian KeduaTugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

Pasal9

(1) Badan Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional bertugas:a. menyelenggarakan tugas administratif dan teknis

pengumpulan, pendistribusian an pendayagunaan zakat;b. mengumpulkan dan mengolah data yang diperlukan ntuk

enyusunan rencana pengelolaan zakat;c. menyelenggarakantugas penelitian,pengembangan,komunikasi,

informasi dan edukasi pengelolaan zakat;

Pasal 6

(1) Badan Amil Zakat Daerah Kecamatan terdiri atas DewanPentimbangan, Komisi Pengawas dan Badan Pelaksana.

(2) Badan Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas seorang ketua, seorangwakil ketua, seorangsekretaris, seorangwakil sekretaris, seorang bendahara, urusan pengumpulan,urusan pendistribusian, urusan pendayagunaan dan urusanpenyuluhan.

(3) Dewan Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas seorang ketua, seorang wakil ketua, seorangsekretaris, seorang wakil sekretaris dan sebanyak-banyaknya5 (lima) onang anggota.

(4) Komisi Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas seorang ketua, seorang wakil ketua, seorang sekretaris,seorang wakil sekretaris dan sebanyak-banyaknya 5 (lima)orang anggota.

(4) Komisi Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas seorang ketua, seorang wakil ketua, seorang sekretaris,seorang wakil sekretaris dan sebanyak-banyaknya 5 (lima)orang anggota.

Page 123: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

119

(1) Badan Pelaksana Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten/Kotabertugas:

a. menyelenggarakantugas administratif dan teknis pengumpulan,pendistribusian dan pendayagunaan zakat;

Pasal11

(1) Badan Pelaksana Badan Amil Zakat Daerah Propinsi bertugas:

a. menyelenggarakan tugas administratif dan teknis pengumpuldan teknis, pendistrrbusian dan pendayagunaan zakat;

b. mengumpulkan dan mengolah data yang diperlukan untukpenyusunan rencana pengelolaan zakat;

c. menyelenggarakan tugas penelitian, pengembangan,komunikasi, informasi dan edukasi pengelolaan zakat;

d. membentuk dan mengukuhkan Unit Pengumpul Zakatsesuai wilayah operasional.

(2) Dewan Pertimbangan Badan Amil Zakat Daerah Propinsibertugas memberikan pertimbangan kepada Badan Pelaksanabaik diminta maupun tidak dalam pelaksanaan tugasorganisasi.

(3) Komisi Pengawas Badan Amil Zakat Daerah Propinsi bertugas:a. melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap

pelaksanaan tugas Badan Pelaksana dalam pengelolaanzakat;

b. menunjuk akuntan publik untuk melakukan audit pengelolaankeuangan zakat.

Pasal 10

d. membentuk dan mengukuhkan Unit Pengumpul Zakatsesuai wilayah operasional.

(2) Dewan Pertimbangan Badan Amil Zakat Nasional bertugasmemberikan pertimbangan kepada Badan Pelaksana baikdiminta maupun tidak dalam pelaksanaan tugas organisasi.

(3) Komisi Pengawas Badan Amil Zakat Nasional bertugas:a. melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap

pelaksanaan tugas Badan Pelaksana dalam pengelolaanzakat

b. menunjuk akuntan publik untuk melakukan audit pengelolaankeuangan zakat.

Page 124: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

120

(1) Badan Pelaksana Badan Amil Zakat Daerah Kecamatanbertugas:

a. menyelenggarakantugas administratif dan teknis pengumpulan,pendistribusian dan pendayagunaan zakat;

b. mengumpulkan dan mengolah data yang diperlukan untukpenyusunan rencana pengelolaan zakat;

c. menyelenggarakan tugas penelitian, pengem-bangan,komunikasi, informasi dan edukasi pengelolaan zakat;

d. membentuk dan mengukuhkan Unit Pengumpul Zakatsesuai wilayah operasional.

(2) Dewan Pertimbangan Badan Ami! Zakat Daerah Kecamatanbertugas memberikan pertimbangan kepada Badan Pelaksanabaik diminta maupun tidak dalam pelaksanaan tugasorganisasi.

(3) Komisi Pengawas Badan Amil Zakat Daerah Kecamatan bertugasmelaksanakanpengawasandan pengendalianterhadap pelaksanaantugas Badan Pelaksana dalam pengolaan zakat.

Pasal12

b. mengumpulkan dan mengolah data yang diperlukan untukpenyusunan rencana pengelolaan zakat;

c. menyelenggarakan tugas penelitian, pengembangan,komunikasi, informasi dan edukasi pengelolaan zakat;

d. membentuk dan mengukuhkan Unit Pengumpul Zakatsesuai wilayah operasional.

(2) Dewan Pertimbangan Badan Ami! Zakat Daerah Kabupaten/Kota bertugas memberikan pertlrnbanqan kepada BadanPelaksana baik diminta maupun tidak dalam pelaksanaantugas organisasi.

(3) Komisi Pengawas Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten/ Kotabertugas:a. melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap

pelaksanaan tugas Badan Pelaksana dalam pengelolaanzakat;

b. menunjuk akuntan publik untuk melakukan audit pengelolaankeuangan zakat.

Page 125: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

121

Setiap kepala dlvlst/bldanq/sekst/urusan Badan Amil Zakatmenyampaikan laporan kepada ketua Badan Amil Zakat melaluisekretaris, dan sekretaris menampung laporan-Iaporan tersebutserta menyusun laporan berkala Badan Amil Zakat.

Pasal 18

Setiap pimpinan satuan organisasi di Iingkungan Badan Amil Zakatwajib mengikuti dan mematuhi ketentuan serta bertanggung jawabkepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkalatepat pada waktunya.

Pasal 17

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Badan Amil Zakatbertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan, memberibimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan masing­masing.

Pasal 16

Dalam melaksanakan tugasnya masing-masing Badan Amil Zakatmenerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi di lingkunganrnastnc-rnestnc, serta melakukan konsultasi dan memberikaninformasi antar Badan Ami! Zakat di semua tingkatan.

Pasal15

Bagian Ketiga Tata Kerja

1) Ketua Badan Pelaksana Badan Amil Zakat di semua tingkat-anbertindak dan bertanggung jawab untuk dan atas nama BadanAmil Zakat baik ke dalam maupun keluar.

2) Untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,Badan Pelaksana Badan Amil Zakat di semua tingkatan dalammelaksanakan tugasnya secara profesional dan full time.

- Pasal 14

Jasa tugas kepengurusan Badan Amil Zakat adalah selama 3 (tiga)tahun.

Pasal 13

Page 126: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

122

Pengukuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21. dilakukanatas permohonan Lembaga Amil Zakat setelah memenuhi kriteriadan persyaratan sebagai berikut:

a. Permohonan untuk dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakatdapat diajukan oleh masyarakat dengan kriteria sebagaiorganisasi Islam dan atau Lembaga Dakwah yang bergerak dibidang dakwah, pendidikan, sosial dan kemaslahatan umatIslam.

b. Persyaratan untuk dapat dikukuhkan sebagai Lembaga AmilZakat tingkat Pusat adalah:

1. berbadan hukum;2. memiliki data muzakki dan mustahiq;3. telah beroperasi minimal selama 2 tahun ;

Pasal22

(1) Pengukuhan Lembaga Amil Zakat dilakukan oleh Pemerintah.

(2) Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. di Pusat oleh Menteri Agama;b. di Daerah Provinsi oleh Gubernur atas usul Kepala Kantor

Wilayah Departemen Agama Propinsi;

Pasal 21

BAB IIIPENGUKUHAN LEMBAGA AMIL ZAKAT

Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasiBadan Ami! Zakat dibantu oleh kepala satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahanmasing-masing wajib mengadakan rapat berkala.

Pasal20

Setiap Iaporan yang diterima oleh pimpinan Badan Ami! Zakatwajib diolah dan digunakan sebagai bahan untuk penyusunanlaporan lebih lanjut dan untuk memberikan arahan kepadabawahan.

Pasal 19

Page 127: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

123

Pengukuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 dilaksanakansetelah terlebih dahulu dilakukan penelitian persyaratan.

Pasal 23

4. memiliki laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntanpublik selama 2 tahun terakhir:

S. memiliki wilayah operasi secara nasional minimal 10Provinsi;

6. mendapat rekomendasi dan Forum zakat (FOZ);7. telah mampu mengumpulkan dana Rp 1.000.000.000,­

(satu milyar rupiah) dalam satu tahun;8. melampirkan surat pernyataan bersedia disurvei oleh Tim

yang dibentuk oleh Departemen Agama dan diaudit olehakuntan publik;

9. dalam melaksanakan kegiatan bersedia berkoordinasi denganBadanAmi! Zakat Nasional (Baznas) dan Departemen Agama.

c. Persyaratan untuk dapat dikukuhkan sebagai Lembaga AmilZakat tingkat Provinsi adalah:

1. berbadan hukum;2. memiliki data muzakki dan mustahiq;3. telah beroperasi minimal selama 2 tahun;4. memilki laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan

publik selama 2 tahun terakhir;5. memiliki wilayah operastonal minimal 40% dan jumlah

Kabupaten/Kota di Propinsi tempat lembaga berada;6. mendapat rekomendasi dan Kantor Wilayah Departemen

Agama Propinsi setempat;7. telah mampu mengumpulkan dana Rp SOO.OOO.OOO,- (lima

natus juta rupiah) dalam satu tahun;8. melampirkan surat pernyataan bersedia disurvei oleh Tim

yang dibentuk oleh Kantor Wilayah Departemen AgamaPropinsi dan diaudit oleh akuntan publik;

9. dalam melaksanakan kegiatan bersedia berkoordinasidengan Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) dan KantorWilayah Departemen Agama Propinsi wilayah operasional.

Page 128: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

124

Lingkup kewenangan pengumpulan zakat sebagaimana dimaksuddalam pasal 25 termasuk zakat fitrah dan harta selain zakat sepertiinfaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris dan kafarat.

Pasal 27

Pembayaran zakat dapat dilakukan melalui Unit Pengumpul Zakatpada Badan Amil Zakat Nasional, Daerah Propinsi, Kabupaten/Kotadan Kecamatan secara langsung atau melalui rekening pada bank.

Pasal 26

Lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh Badan Amil Zakatsesuai tingkatan, sebagai berikut:

a. Badan Amil Zakat Nasional mengumpulkan zakat dan muzakkipada instansi/lembaga pemerintah tingkat pusat, swastanasional dan luar negeri;

b. Badan Arnll Zakat Daerah Propinsi mengumpulkan zakat darimuzakki pada instansi/lembaga pemerintah dan swasta,perusahaan-perusahaan dan dinas Daerah Provinsi;

c. Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten/Kota mengumpulkanzakat dari muzakki pada Instansi/ lembaga pemerintah danswasta, perusahaan-perusahaan dan dinas Daerah Kabupaten/Kota;

d. Badan Amil Zakat Daerah Kecamatan mengumpulkan zakatdari muzakki pada instansi/lembaga pemerintah dan swasta,perusahaan-perusahaan kedl dan pedagang serta pengusahadi pasar.

Pasal 25

BAB IVLINGKUP KEWENANGAN PENGUMPULAN ZAKAT

pengukuhan tidak disetujui dan atau dibatalkan dan dicabut, apabila :

a. Pengajuan permohonan tidak memenuhi persyaratan sebagaimanadimaksud dalampasal 22 dan 23;

b. Tidak memenuhi kelayakan sebagai Lembaga Amil Zakat.

Pasal 24

Page 129: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

125

Hasil penerimaan infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris dan kafaratdidayagunakan terutama untuk usaha produktif setelah memenuhisyarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 29.

Pasal 30

Prosedur pendayagunaan hasil pengumpulan zakat untuk usahaproduktif ditetapkan sebagai berikut :

a. Melakukan studi kelayakan;b. Menetapkan jenis usaha produktif;c. Melakukan bimbingan dan penyuluhan;d. Melakukan pemantauan, pengendalian dan pengawasan;e. Mengadakan evaluasi; danf. Membuat laporan.

Pasal 29

(1) Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat untuk mustahiqdilakukan berdasarkan persyaratan sebagai berikut:

a. hasil pendataan dan penelitian kebenaran mustahiqdelapan asnaf yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqab,gharim, sabilillah, dan ibnussabil;

b. mendahulukan orang-orang yang paling tidak berdayamemenuhi kebutuhan dasar secara ekonomi dan sangatmemerlukan bantuan;

c. mendahulukan mustahiq dalam wilayah masing-masing.

(2) Pendayagunaa hasil pengumpulan zakat untuk usaha yangproduktif. Dilakukan berdasarkan persyaratan sebagai berikut:

a. Apabila pendayagunaan zakat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) sudah terpenuhi dan ternyata masihterdapat kelebihan;

b. Terdapat usaha-usahanyata yang berpeluangmenguntungkan;c. Mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Pertimbangan.

Pasal 28

BABVPERSYARATAN DAN PROSEDUR PENDAYAGUNAAN HASIL

PENGUMPULAN ZAKAT

Page 130: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

126

PROF. DR. H. SAID AGIL HUSIN AL MUNAWAR, MA

TTD.

Ditetapkan : di JakartaPada tanggal : 18 JULI 2003

MENTERI AGAMA RI

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diaturlebih lanjut oleh Direktur Jenderal Bimbingan MasyarakatIslam dan Penyelenggaraan Haji Departemen Agama

(2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Pasal32

BAB VIIKETENTUAN PENUTUP

Badan Ami! Zakat (BAZ) dan Lembaga Ami! Zakat (LAZ) memberikanlaporan tahunan pelaksanaan tugasnya kepada pemerintah sesuaidengan tingkatannya selambat-Iambatnya 3 (tiga) bulan setelahakhirtahun.

Pasal 31

BABVIPELAPORAN

Page 131: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

127

Tembusan Yth.1. PresidenRI;2. BadanPemeriksaKeuangan;3. ParaMenteri KabinetGotongRoyong;4. Sekjen DPRRI;5. Sekjen/Irjen/Direktur JenderalBimbinganMasyarakat

Islam PenyelenggaraanHajijDirjen KelembagaanAgamaIslarn/Kepala BalitbangAgama/Staf Ahli MenteriAgama;

6. ParaGubernur KepalaDaerahTingkat I SeluruhIndonesia;

7. Rektor Institut Agama Islam Negeri/KetuaSekolahTinggi Agama Islam Negeri,Seluruh Indonesia;

8. ParaKaro/Sekretaris/Direktur/Inspektur/Kepala Pusatdilingkungan DepartemenAgama;

9. KepalaKantor WilayahDepartemenAgama PropinsiSeluruh Indonesia;

10.Bupati/Walikota KepalaDaerahTingkat II SeluruhIndonesia;

11.Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/KotaSeluruh Indonesia.

Page 132: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi

Prof. DR. H. Nasrun Haroen, MADrs. H. A. Juraidi, MADrs. H.A. Buwaethy, M.Pd1. Hj. Siti Jauharoh Nafisah, B.Se2. Ora. Hj. Netty Susanti Djanan3. H. Mu'ti, S.Sos4. H. Gresi Artanto5. Nur Uyun, SE6. H. Ismail Sulaiman, M.Ag7. H. Mubarok.

TIM PENYUSUN

128

PengarahKetuaSekretarisAnggota

Page 133: P~. Lembaga Yatim Piatu - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Pedoman Lembaga Yatim... · keimanan,ketaqwaan,akhlakmulia, kepedulian sosial yang tinggi