pendahuluanrepository.unissula.ac.id/9027/4/file 4_bab i.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan...

21
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Nasib suatu negara semakin ditentukan oleh kekuatan persaingan global dalam dunia seperti ini, keputusan-keputusan operasi, investasi dan pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya keputusan yang berasal dari data-data akuntansi mengenai isu-isu akuntansi internasional sangat penting untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional dengan kata lain, saat ini akuntansi telah berkembang dalam tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global perusahaan dituntut juga untuk mampu menciptakan atau meningkatkan nilai perusahaan serta mampu untuk mengelola faktor-faktor produksi yang ada secara efektif dan efisien agar tujuan perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal dan optimal tercapai. Oleh karena itu perusahaan juga dituntut untuk mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dengan meningkatkan kualitas laporan keuangan yang disajikan perusahaan sehingga membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi. Laporan keuangan merupakan media yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan dan kinerja perusahaan yang akan berguna bagi para pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan.

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Nasib suatu negara semakin ditentukan oleh kekuatan persaingan global

dalam dunia seperti ini, keputusan-keputusan operasi, investasi dan

pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional.

Dengan banyaknya keputusan yang berasal dari data-data akuntansi

mengenai isu-isu akuntansi internasional sangat penting untuk memperolah

interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis

internasional dengan kata lain, saat ini akuntansi telah berkembang dalam

tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan

keuangan global perusahaan dituntut juga untuk mampu menciptakan atau

meningkatkan nilai perusahaan serta mampu untuk mengelola faktor-faktor

produksi yang ada secara efektif dan efisien agar tujuan perusahaan untuk

memperoleh laba yang maksimal dan optimal tercapai. Oleh karena itu

perusahaan juga dituntut untuk mampu meningkatkan kinerja keuangan

perusahaan dengan meningkatkan kualitas laporan keuangan yang disajikan

perusahaan sehingga membantu investor dalam pengambilan keputusan

investasi.

Laporan keuangan merupakan media yang digunakan untuk mengetahui

kondisi keuangan suatu perusahaan dan kinerja perusahaan yang akan

berguna bagi para pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan.

Page 2: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

Menurut Martani (2012:8) menyatakan bahwa informasi keuangan yang

dihasilkan oleh proses akuntansi disebut laporan keuangan. Laporan

keuangan juga menyediakan informasi mengenai bagaimana pihak

manajemen menggunakan sumberdaya perusahaan yang dipercayakan

kepadanya. Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, struktur modal,

distribusi aktiva, struktur pendapatan dan biaya perusahaan. Dalam hal ini

manajemen tidak hanya bertanggungjawab atas pemeliharaan dan penjagaan

sumberdaya perusahaan, tetapi juga atas penggunaan yang efisien serta

dapat menghasilkan keuntungan. Publikasi laporan keuangan kepada publik

merupakan salah satu konsekuensi bagi perusahaan yang telah mencatatkan

sahamnya di bursa saham. Keterlambatan penerbitan laporan keuangan

perusahaan go public akan sangat mempengaruhi investor.

Motivasi perusahaan mencatatkan sahamnya di lantai bursa secara

umum adalah untuk melakukan perluasan usaha, meningkatkan modal dasar

perusahaan, memperbaiki struktur hutang dan kombinasi diantaranya. Setiap

negara memiliki standar akuntansi keuangan sendiri yang menjadi pedoman

karena merupakan konsensus yang mengatur tentang pencatatan tentang

sumber-sumber ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya dan perubahannya

dalam bentuk laporan keuangan. Standar akuntansi ini merupakan masalah

penting dalam profesi dan semua pemakai laporan yang memiliki

kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu mekanisme penyusunan standar

akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan

Page 3: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan

keuangan. Namun yang perlu diingat bahwa standar akuntansi ini akan

terus-menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangannya dan

tuntunan masyarakat. Kenyataan yang ada bahwa standar akuntansi disetiap

negara dalam perkembangannya fleksibel terhadap standar akuntansi

keuangan dunia karena berbagai pertimbangan penting. Hal ini tidak

mungkin dihindari karena hubungan ekonomi internasional yang telah

berkembang pesat, mau tidak mau setiap negara khususnya Indonesia

melakukan adopsi atau yang lebih dikenal dengan konvergensi standar

akuntansi keuangannya dengan standar keuangan internasional (IFRS).

Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya

fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi

pengguna laporan keuangan. Dalam pengungkapan dan penyajian informasi

tersebut dibutuhkan sebuah aturan atau standar. Standar akuntansi secara

umum diterima sebagai aturan baku, yang didukung oleh sanksi-sanksi

untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui, 2006).

Standar akuntansi yang berkualitas sangat penting untuk pengembangan

kualitas struktur pelaporan keuangan global. Standar akuntansi yang

berkualitas terdiri dari prinsip-prinsip komprehensif yang netral, Menurut

Juan (2013:9) laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan bertujuan

untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pengambilan

Page 4: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

keputusan bisa menyangkut dalam bidang manajerial, keputusan operasional

jangka pendek maupun jangka panjang, dan keputusan dalam struktur modal

perusahaan.

Tuntutan konsumen yang meningkat dan pesatnya kemajuan teknologi

informasi, maka pengelolaan perusahaan secara efisien merupakan syarat

mutlak untuk dapat terus bertahan. Umumnya perusahaan yang lebih efisien

akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika dibandingkan dengan

perusahaan yang kurang efisien. Efisiensi perusahaan bukan hanya

merupakan ukuran perbandingan antara output yang dihasilkan dengan input

yang baik tetapi bagaimana manajemen mengelola sumberdaya yang ada

dengan segala keterbatasan untuk menghasilkan output yang optimal.

Perusahaan dapat dikatakan lebih efisien dibandingkan pesaingnya jika

dengan input yang sama menghasilkan output lebih tinggi atau dapat

menghasilkan output yang sama dengan input yang lebih rendah.

Perusahaan go public dengan kinerja yang baik akan meningkatkan nilai

return saham perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya tentu saja ini

akan menjadi kabar dan informasi yang diharapkan para investor.

Harapan investor selain memperoleh dividen adalah kenaikan harga

saham, karena dengan kenaikan harga saham maka investor akan

mendapatkan keuntungan dari capital gain. Kinerja perusahaan go public

dapat diukur dari kinerja harga sahamnya di lantai bursa, kinerja saham

yang baik adalah jika kenaikan harganya di atas atau paling tidak sama

dengan tingkat kenaikan indeks pasarnya. Dalam jangka panjang emiten

Page 5: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

yang dapat menunjukkan kinerja yang lebih efisien akan mendapatkan

tanggapan positif dari investor kinerja pelaporan keuangan sebelum IFRS.

IFRS merupakan jawaban atas permasalahan akan kredibilitas dan

transparansi pelaporan keuangan yang harus lebih ditingkatkan.

Permasalahan ini terlihat dari krisis keuangan yang dilanda beberapa

negara-negara Asia pada tahun 1997 krisis ini disebut dengan “financial

meltdown” yang secara langsung mempengaruhi Thailand, Malaysia, Korea

Selatan, Indonesia, Hongkong, Singapura serta terjadinya goncangan yang

besar pada tahun 2001 yakni Enron merestatement laporan keuangan karena

adanya accounting error. Masalah ini telah membuat dunia

mempertanyakan standar akuntansi yang lebih baik yang bisa menghasilkan

informasi keuangan yang dapat dipercaya. IFRS (InternasionalFinancial

Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur

keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya

transparansi informasi keuangan. Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa

laporan keuangan internperusahaan untuk periode-periode yang

dimaksudkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi

berkualitas tinggi yang: (1) Menghasilkan transparansi bagi para pengguna

dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan, (2) Menyediakan

titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS, (3)

Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para

pengguna (Gamayuni, 2009). Indonesia merupakan negara yang masih

dalam tahap transisi pada peraturan IFRS.

Page 6: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

Program konvergensi PSAK ke IFRS telah dicanangkan IAI pada

Desember 2007. Konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap

dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2012 (BAPEPAM–LK, 2010).

Pemerintah Indonesia sangat mendukung program konvergensi PSAK ke

IFRS. Hal ini sejalan dengan kesepakatan antara negara-negara yang

tergabung dalam G20 yang salah satunya adalah untuk menciptakan satu set

standar akuntansi yang berkualitas yangberlaku secara internasional. IFRS

merupakan jawaban atas kebutuhan standaryang dapat dibandingkan dengan

negara lain, SAK Indonesia merupakan SAK lokal yang sulit untuk

dibandingkan dengan SAK negara lain.Standar akuntansi Indonesia sebelum

konvergensi merupakan standar yangfleksibel yang memungkinkan adanya

pemberlakuan metode-metode akuntansiyang berbeda pada setiap

perusahaan. Standar yang fleksibel ini menimbulkankemungkinan terjadinya

accounting creative dan manajemen laba, Pengaruhadopsi IFRS pada

manajemen perusahaan yaitu; persyaratan akan item-itempengungkapan

akan semakin tinggi, dengan mengadopsi IFRS manajemenmemiliki

akuntabilitas yang tinggi dalam menjalankan perusahaan, laporankeuangan

perusahaan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

perusahaan,karena laporan keuangan perusahaan tersebut menghasilkan

informasi yang lebih relevan, krusial dan akurat. Serta, laporan keuangan

perusahaan akan lebih mudahdipahami, dapat diperbandingkan dan

menghasilkan informasi yang valid untukaktiva, hutang, ekuitas, pendapatan

dan beban perusahaan.

Page 7: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

Sebelum konvergensi ke IFRS standar akuntansi di Indonesia

menggunakan US GAAP yang dirumuskan oleh FASB. US GAAP

merupakan standar yang rules based (berbasis aturan). Standar yang

berbasis aturan akan meningkatkan konsistensi dan keterbandingan antar

perusahaan dan antar waktu, namun di sisi lain mungkin kurang relevan

karena ketidakmampuan standar merefleksi kejadian ekonomi entitas yang

berbeda antar perusahaan dan antar waktu. Standar berbasis aturan juga

akan mengakibatkan munculnya standar-standar akuntansi untuk industry

tertentu misalnya akuntansi penyelenggaraan jalan tol, akuntansi koperasi,

akuntansi kehutanan, akuntansi perbankan. Padahal secara prinsip terdapat

kesamaan untuk standar akuntansi tersebut dari sisi pengakuan pendapatan

dan pengakuan aset. Semakin banyak aturan, maka aturan tersebut akan

semakin memiliki banyak celah untuk dilanggar.

(Kartikahadi, 2010) Suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar

yang berlaku secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar

standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar

akuntansi internasional. Mengingat standar akuntansi tidak terlepas dari tata

hukum, social, ekonomi dan budaya suatu Negara maka pengertian

konvergensi ke IFRS lebih masuk akal untuk harmonisasi

(Kartikahadi,2010). Konvergensi standar akan menghapus perbedaan

tersebut perlahanlahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi

perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku

secara internasional.

Page 8: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

Mengadopsi IFRS akan membantu investor dalam mengestimasikan

investasi pada perusahaan berdasarkan data-data laporan keuangan

perusahaan pada tahun sebelumnya, dengan semakin tingginya tingkat

pengungkapan suatu perusahaan makaberdampak pada rendahnya biaya

modal perusahaan. Pengaruh yang terakhir adalah rendahnya biaya untuk

mempersiapkan laporan keuangan berdasarkan IFRS.

Berbeda dengan US GAAP yang berbasis aturan standar akuntansi

IFRS berbasis prinsip. Pengaturan pada tingkat prinsip akan meliputi segala

hal dibawahnya. Namun kelemahannya, akan dibutuhkan penalaran,

judgement, dan pemahaman yang cukup mendalam dari pembaca aturan

dalam menerapkannya. Standar semacam ini konsisten dengan tujuan

pelaporan keuangan untuk dapat menggambarkan kejadian yang

sesungguhnya di perusahaan. Standar berbasis prinsip memberi keunggulan

dalam hal memungkinkan manajer memilih perlakuan akuntansi yang

merefleksikan transaksi atau kejadian ekonomi yang mendasarinya,

meskipun hal sebaliknya dapat terjadi. Standar berbasis prinsip

memungkinkan manajer, anggota komite audit, dan auditor menerapkan

judgment profesionalnya untuk lebih fokus pada merefleksi kejadian atau

transaksi ekonomi secara substansial, tidak sekedar melaporkan transaksi

atau kejadian ekonomi sesuai dengan standar.

IFRS mensyaratkan pengungkapan berbagai informasi tentang risiko

baik kualitatif maupun kuantitatif. Pengungkapan dalam laporan keuangan

harus sejalan dengan data/informasi yang dipakai untuk pengambilan

Page 9: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

keputusan yang diambil oleh manajemen. Return dapat berupa return

realisasian yang telah terjadi (realized return) atau return ekspektasian

(expected return) yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di

masa mendatang. Return realisasian dihitung menggunakan data historis.

Return realisasian penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur

kinerja perusahaan. Dalam konsep investasi jika hanya mengkaji return saja

tidaklah lengkap. Return dan risiko merupakan dua hal yang tidak

terpisahkan. Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi

dari outcome yang diterima dengan yang diekspektasi. Van Horne dan

Wachowics, Jr (1992) mendefinisikan risiko sebagai variabilitas return

terhadap return yang diharapkan. Risiko yang diukur dengan ukuran ini

mengukur risiko dari seberapa besar nilai tiap-tiap item menyimpang dari

rata-ratanya.

Konsep perataan laba mengasumsikan bahwa investor adalah orang

yang menolak risiko (Fudenberg dan Tirole, 1995), sehingga investor lebih

menyukai aliran laba yang stabil. Secara teoritis, perilaku investor demikian

ini menyebabkan manajemen melakukan perataan laba. Perataan laba juga

merupakan perilaku rasional yang dilakukan oleh manajer (agent), yaitu

untuk lebih mementingkan kepentingan dirinya. Maka motivasi yang

memengaruhi kebijakan manajer atas kebijakan yang diambilnya adalah

untuk memaksimalkan kepentingannya, karena manajer percaya bahwa

penilaian pasar mendasarkan pada angka akuntansi yang mereka hasilkan.

Michelson et al. (2000) memberikan bukti bahwa perusahaan yang

Page 10: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif

abnormal return yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang

tidak melakukan perataan laba. Chen (2012) telah membuktikan bahwa

perusahaan dengan kondisi perataan laba yang lebih, akan cenderung untuk

memiliki return yang lebih pula. Martinez dan Castro (2011) membuktikan

bahwa perusahaan perata laba memiliki tingkat risiko pasar lebih rendah

dibanding perusahaan bukan perata laba, dan abnormal return perusahaan

perata laba signifikan lebih tinggi daripada perusahaan bukan perata laba.

Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Garizi et al. (2011)

memberikan hasil bahwa tidak ditemukan adanya perbedaan rata-rata return

antara perusahaan perata laba dan bukan perata laba.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menargetkan pengadopsian IAS dan

IFRS oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang akan

selesai pada tahun 2010 dan mulai menerapkannya pada tahun 2012. Proses

adopsi dibagi dalam 3 tahap yaitu tahap adopsi, tahap persiapan dan tahap

implementasi. Pada tahap pertama yaitu adopsi seluruh IFRS ke dalam

PSAK yang ditargetkan selesai pada tahun 2010. Tahap persiapan yaitu

penyiapan seluruh infrastruktur pendukung untuk implementasi PSAK yang

sudah mengadopsi seluruh IFRS yang akan dilaksanakan pada tahun 2011.

Pada tahun 2012 merupakan tahap implementasi yaitu penerapan PSAK

yang sudah mengadopsi seluruh IFRS bagi perusahaan-perusahaan yang

memiliki akuntabilitas publik. Menurut Dewan Standar Akuntansi

Page 11: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

Keuangan (DSAK), tingkat pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 4

tingkat :

1. Full Adoption; Suatu negara mengadopsi seluruh standar IFRS dan

menerjemahkan IFRS sama persis ke dalam bahasa yang negara tersebut

gunakan.

2. Adopted; Program konvergensi PSAK ke IFRS telah dicanangkan IAI

pada Desember 2008. Adopted maksudnya adalah mengadopsi IFRS

namun disesuaikan dengan kondisi di negara tersebut.

3. Piecemeal; Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor IFRS

yaitu nomor standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja.

4. Referenced (konvergence); Sebagai referensi, standar yang diterapkan

hanya mengacu pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang

disusun sendiri oleh badan pembuat standar.

International Financial Reporting Standards (IFRS), merupakan

standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan penekanan pada

penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan

transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga

mencapai kesimpulan tertentu. Standar ini muncul akibat tuntutan

globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu negara ikut serta

dalam bisnis lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional

yang berlaku sama di semua negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi

bisnis. Perbedaan utama standar internasional ini dengan standar yang

berlaku di Indonesia terletak pada penerapan revaluation model, yaitu

Page 12: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

kemungkinkan penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan

keuangan disajikan dengan basis ‘true and fair„ (IFRS framework

paragraph 46). Mengadopsi IFRS berarti menggunakan bahasa pelaporan

keuangan global yang akan membuat perusahaan bisa dimengerti oleh pasar

dunia (global market) sehingga investor asing tertarik untuk menanamkan

modalnya di perusahaan.

Teori Agency berfokus pada dua individu yaitu principal dan agen yang

masing-masing pihak yaitu agen dan principal berusaha untuk

memaksimalkan kepentingan dirinya sendiri, sehingga menimbulkan konflik

kepentingan diantara principal dan agen (Scott, 1997:240). Pihak principals

adalah pihak yang memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu agent,

untuk melakukan semua kegiatan atas nama principals dalam kapasitasnya

sebagai pengambil keputusan (Jensen dan Smith, 1984).

Tingkat pengungkapan yang makin mendekati pengungkapan penuh

(full disclosure) akan mengurangi tingkat asimetri informasi

(ketidakseimbangan informasi) ketidakseimbanagan informasi antara

manajer dengan pihak pengguna laporan keuangan. Asimetri informasi

adalah kondisi dimana manajer mempunyai informasi superior

dibandingkan dengan pihak lain. Oleh karena itu manajer akan melakukan

diysfunctional behavior dengan melakukan perataan laba terutama jika

informasi tersabut terkait dengan pengukuran kinerjamanajer. Jadi dapat

disimpulkan kondisi informasi asimetri inilah yang merupakan kondisi

yangdibutuhkan untuk dilakukannya manajemen laba. Dengan kata lain

Page 13: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

tingkat pengungkapan memilikihubungan negatif dengan manajemen laba

hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan olehSiregar dan Bachtiar

(2003) menemukan bahwa perusahaan yang melakukan manajemen

labacenderung mengungkapkan informasi lebih sedikit dalam laporan

keuangannya agar tidak terdeteksi. Perusahaan dengan tingkat

pengungkapan minimal cenderung melakukan manajemen laba

dansebaliknya, disisi lain berkembangnya IFRS dalam artian

mengkonvergensi peraturan yang ada sebelumnya maka ada banyak

perubahan dalam hal manajemn laba.

Kurang ketatnya pengawasan yang diberikan untuk perusahaan

terkadang menjadi boomerang dan tidak bisa diterima oleh investor atau

pihak yang terlibat, kinerja dengan terintregasi dengan baik dan sehat dapat

mengurangi dan mencegah terjadinya manajemen laba yang terkadang

menjadi kebiasaan buruk mendai pengaruhnya, namun meskipun

pengawasan sudah dilakukan secara demikian tidak menutup kemungkinan

perilaku manajemen laba bisa terjadi pada industri ini karena permintaaan

dalam intern perusahaan juga nengamini. Salah satu bentuk dari manajemen

laba adalah perataan laba (income smoothing) penerapan IFRS juga

bertujuan untuk mengurangi pengaruh negatif kesehatan ekonomi menjadi

tujuan utamanya.

Perhatian utama untuk menggambarkan kinerja atau

pertanggungjawaban manajemen terhadap perusahaan yang dikelolannya

pada umumnya terpusat pada laba akuntansi dan juga membantu pemilik

Page 14: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

perusahaan (pemegang saham) ataupun pihak lain dalam melakukan

penaksiran atas earning power perusahaan dimasa mendatang oleh Ida P,

Eko H, dan Margani P. (2011), dalam hal tersebut juga laba menjadi bahan

yang pokok untuk mengukur kinerja manajemen dalam lingkup lebih luas.

Mengenai reaksi pasar terhadap penerapan IFRS di Eropa, penelitian ini

telah memberikan bukti empiris bahwa IFRS telah membuat perusahaan-

perusaahan lebih mudah untuk dibandingkan yang mana hal ini akan

membuat pengalokasikan modal menjadi efisien (Armstrong et

al.(2008))Studi-studi empiris sebelumnya menyatakan bahwa adopsi IFRS

secara mandatory berkaitan dengan likuiditas pasar dan penurunan biaya

modal (cost of capital) perusahaan. Selain itu penggunaan praktik akuntansi

yang sama di berbagai negara akan memudahkan penilaian investor.

Penaksiran kinerja atau pertanggungjawaban manajemen terhadap

perusahaan yang dikelolanya pada umumnya terpusat pada laba akuntansi.

Laba akuntansi juga membantu pemilik perusahaan (pemegang saham)

ataupun pihak lain dalam melakukan penaksiran atas earning power

perusahaan di masa mendatang. Laba akuntansi dikatakan relevan jika

angka laba tersebut mampu mencerminkan perubahan return saham yang

terdapat pada pasar sehingga hal itu menyatakan bahwa laba akuntansi

tersebut mempunyai informasi yang berguna bagi para pemegang saham.

Informasi tersebut menyebabkan para pemegang saham bereaksi dan

menyebabkan perubahan return saham (Haryanto, 2012). Jika laba yang

dihasilkan tidak stabil atau terus berfluktuasi, maka kinerja manajer akan

Page 15: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

dipertanyakan dan akan berakibat buruk bagi nama baik perusahaan,

demikian pendapat, Thomas Jeanjeana dan herve Stolowya (2008), dalam

penelitian mereka menganalisis apakah pengenalan wajib standar IFRS

berdampak pada kualitas laba, hasilnya bahwa frekuensi manajemen laba

tidak menurun setelah pengenalan IFRS Bahkan meningkat di Perancis dan

tetap stabil di Inggris dan Australia. Secara keseluruhan, temuan ini

menunjukkan bahwa beralihnya ke IFRS bukan faktor utama perbaikan

dalam hal kualitas laba. Penelitian Ball et al. (2003) penerapan IFRS sebagai

sumber global akan menghasilkan laporan keuangan yang mempunyai

tingkat kredebilitas tinggi.

Konvergensi IFRS, jika negara tersebut menggunakan IFRS, berarti

negara tersebut telah mengadopsi pelaporan keuangan global sehingga

memudahkan pasar dunia untuk mengetahui dengan sama dan paham.

IFRS terhadap retrun saham adalah bahwa Perbedaan standar akuntansi

akan menjadi hambatan investasi antar Negara, ketika terdapat keseragaman

standar akuntansi maka investor di Negara lain akan memudahkan

investor/calon investor, kreditur/calon kreditur memahami laporan keuangan

perusahaan. Dari sisi akuntansi akan konvergensi ke IFRS meningkatkan

kualitas pelaporan laporan keuangan ke pasar modal. Webster dan

Thompson (2005) menguji kualitas laba dari perusahaan kanada yang

terdaftar di Bursa Efek Kanada dan Amerika dimana perusahaan Kanada

yang menggunakan standar akuntansi yang principal based mempunyai

kualitas akrual yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan Amerika yang

Page 16: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

US GAAP yang rules based. Barth et.al (2008) menemukan bahwa

perusahaan yang menggunakan standar akuntansi keuangan internasional

menunjukkan tingkan perataan laba dan manajemen laba dan mempunyai

korelasi yang tinggi antara laba akuntansi dan harga saham dan return.

Lantto (2007), meneliti apakah IFRS menaikkan kegunaan informasi

akuntansi di Finlandia, dengan melakukan survey pada manajer, analis

laporan keuangan dan auditor hasil penelitian menyatakan bahwa baik

auditor, manajer dan analis berpendapat bahwa laporan keuangan yang

disusun berdasarkan IFRS dapat diandalkan.dan relevan.

Namun demikian terdapat banyak studi empiris yang menyatakan

sebailknya Goncharov dan Zimmerman (2003) menganalisis tingkat

earnings management menggunakan discretionary accrual pada perusahaan

yang laporan keuangannya menggunakan IAS, German GAAP dan US

GAAP, menemukan bahwa tingkat earnings management pada perusahaan

yang laporan keuangannya menggunakan IAS dan German GAAP adalah

relative sama sedangka earning management pada tingkat yang lebih rendah

pada perusahaan yang menggunakan US GAAP. Leuz (2003)

membandingkan asymetri informasi dan likuiditas pasar dari perusahaan di

Jerman yang menggunakan IAS dan US GAAP, menemukan bahwa Bid ask

spred dan volume perdagangan saham antara perusahaan yang

menggunakan IAS dan US GAAP tidak berbeda secara signifikan. Zhou

et.al meneliti apakah perusahaan Cina setelah mengadopsi IAS mempunyai

kualitas.

Page 17: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

Mengukur risiko dari seberapa besar nilai tiap-tiap item menyimpang

dari rata-ratanya, adopsi standar akuntansi mengharuskan informasi menjadi

berkualitas tinggi, transparan dan dapat diperbandingkan. Sulit untuk

membandingkan informasi keuangan seluruh dunia tanpa seperangkat

standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang umum. Penggunaan

seperangkat standar akuntansi berkualitas tinggi akan memberikan fasilitas

investasi dan pengambilan keputusan ekonomis lainnya melewati lintas

batas, meningkatkan efisiensi pasar, dan mengurangi biaya untuk

peningkatan modal. IFRS semakin menjadi perangkat standar akuntansi

yang diterima secara global yang memenuhi kebutuhan dunia, dengan

semakin bertambahnya pasar modal global yang terintegrasi. PSAK 50 dan

55 merupakan penerapan IFRS pada laporan keuangan industri perbankan

ditujukan agar industri ini menjadi lebih transparan dalam menyajikan

laporan kinerjanya. Hal ini diharapkan agar industri perbankan semakin

strategis dan menarik bagi investor karena mereka menjadi lebih mudah

dalam memahami kinerja perbankan.

Penelitian terdahulu telah menemukan alasan bahwa perusahaan yang

telah menerapkan IFRS akan mengalami kenaikan likuiditas pasar,

menurunkan biaya modal, dan menaikkan penilaian ekuitas (Daske et al.,

2008). Daske et al. (2011) menemukan bukti bahwa “serious” adopters

IFRS akan memiliki dampak yang signifikan pada biaya modal dan

likuiditas pasar dibandingkan “label” adopters. Loureiro dan Taboada

(2012) menyatakan bahwa perusahaan yang mengadopsi IFRS

Page 18: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

keinformatifan harga sahamnya semakin meningkat. Demikian juga,

Armstrong et al. (2008) yang telah menyimpulkan bahwa investor-investor

di negara Eropa memberikan respon positif terhadap perusahaan yang telah

menerapkan IFRS, karena mereka telah merasakan keuntungan dari adopsi

standar ini, yang antara lain laporan keuangan menjadi lebih berkualitas

karena informasi asimetri dan risiko informasi yang semakin rendah IFRS

telah menghasilkan laporan keuangan yang lebih transparan karena

pengungkapannya dilakukan lebih detail dan terperinci sehingga dapat

membantu pengguna laporan keuangan untuk mendapatkan informasi yang

lebih relevan. Kualitas laporan keuangan yang semakin baik ini akan

direspon positif oleh para pengguna, khususnya para investor (Armstrong et

al., 2008) karena mereka menjadi lebih mudah dalam memahami kinerja

perusahaan dan diharapkan dapat memberi manfaat dalam mengestimasi

tingkat return dan risiko investasi yang dilakukannya.

Kepercayaan nilai suatu saham oleh investor sangat dipengaruhi oleh

kinerja perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Jika prospek suatu

perusahaan publik dalam kondisi kuat dan baik, maka harga saham

perusahaan tersebut diperkirakan akan merefleksikan kekuatannya

(Puspitaningtyas, 2012). Kepercayaan investor ini sangat bermanfaat bagi

perusahaan, karena semakin banyak investor yang percaya terhadap

perusahaan, maka keinginan untuk berinvestasi pada perusahaan ini akan

semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham dari suatu

perusahan maka dapat menaikkan harga saham tersebut, karena harga saham

Page 19: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

di bursa efek akan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.

Apabila harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan

investor terhadap investor akan semakin tinggi (Zuliarni, 2012). Keadaan ini

dapat menjanjikan tingkat pengembalian (return) yang lebih tinggi dan

risiko saham lebih minimal karena realisasi outcome yang diterima tidak

menyimpang dari outcome yang diharapkan.

Penilitian ini mereplika pada penelitian IdaPuspitarini W, Eko

Haryanto, Margani Pinasti. 2012 dan kawan kawan tetngan apakah ada

perbedaan atau tidak terkait Pencarian perbedaan pengaruh dari

pengkonvergensian IFRS di Indonesia ada tidaknya perbedaan return dan

resiko saham, perataan laba dengan mengacu pada semua perusahaan yang

ada dalam daftar atau menjadi anggota BEI (www.idx.ac.id ) ditahun 2009-

2014.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan bahan yang diangkat sebagai pemicu sejauh mana

permasalahan atau celah, dalam latar belakang serta tinjauan-tinjauan yang

menjadi perbandingan dalam topik yang diangkat juga pengembangannya

maka dapat ditemukan berbagai permasalahan-permasalahan yang musti

diterjemahkan dalam kaitannya tentang IFRS maka dapat ditemukan yaitu;

1. Apakah ada perbedaan return saham sebelum dengan sesudah

penerapan IFRS di Indonesia?

2. Apakah ada perbedaan resiko saham sebelum dengan sesudah

penerapan IFRS di Indonesia?

Page 20: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

3. Apakah ada perbedaan perataan laba sebelum dengan sesudah

penerapan IFRS di Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah;

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan dengan menguji secara empiris

ada tidaknya perbedaan return saham antara perusahaan yang telah

menerapkan IFRS dan perusahaan manufaktur yang belum menerapkan

IFRS.

2. Untuk menguji secara empiris mengetahui apakah ada perbedaan resiko

saham antara perusahaan yang telah menerapkan IFRS dengan

perusahaan yang belum menerapkan IFRS.

3. Untuk menguji secara empiris mengetahui apakah ada perbedaan

perataan laba antara perusahaan yang telah menerapkan IFRS dengan

perusahaan yang belum menerapkan IFRS.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada

beberapa pihak, yaitu:

1. Manfaat bagi pembaca yaitu memberikan pengetahuan dan wawasan

mengenai faktor konvergensi IFRS yang berpengaruh atau tidak

terhadap return dan resiko saham, serta perataan laba.

Page 21: PENDAHULUANrepository.unissula.ac.id/9027/4/File 4_BAB I.pdf · 2017. 12. 14. · melakukan perataan laba secara signifikan memiliki rata-rata kumulatif abnormal return yang lebih

2. Manfaat bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan

sebagai wacana memberikan informasi terutama penelitian ini sebagai

refernsi untuk penelitian yang sejenis terhadap pelaku ekonomi atau

dalam tahap study serta dalam perjalanannya bisa bermanfaat bagi

pengembangan hal-hal yang berkaitan dengan topik diatas.

3. Manfaat bagi akademis, sebagai wacana pada literatur-literatur

terdahulu mengenahi pengaruh konvergensi IFRS terhadap return dan

resiko saham, serta perataan laba.