overmacht menurut hukum positif dan …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/bab i,v.pdfii abstrak ada...

45
OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI'AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT GUNA MEMPEROLEH ENUHI GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM BIDANG ILMU HUKUM ISLAM OLEH: HARDIANTO SIAGIAN NIM. 06360011 DOSEN PEMBIMBING: BUDI RUHIATUDIN, SH.,M.Hum SRI WAHYUNI, S.Ag., M.Ag., M.Hum PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2010

Upload: others

Post on 15-Feb-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI'AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT

GUNA MEMPEROLEH ENUHI GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM BIDANG ILMU HUKUM ISLAM

OLEH:

HARDIANTO SIAGIAN NIM. 06360011

DOSEN PEMBIMBING:

BUDI RUHIATUDIN, SH.,M.Hum SRI WAHYUNI, S.Ag., M.Ag., M.Hum

PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM

FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2010

Page 2: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

ii

ABSTRAK

Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang

dikemudikan si B, yang dari sebab apa pun juga menjalankan mobilnya sedemikian rupa, sehingga bagi si A hanya ada dua jalan, yaitu menabrak pohon yang berada di tepi jalan, atau menabrak si B, dan si A berpikir, ia ada lebih kemungkinan akan mati, kalau menabrak pohon dari pada kalau menabrak si B, maka ia menabrak mobil si B dengan akibat, bahwa mobil si B menjadi rusak dan si B mendapat kerugian. Apakah ini merupakan perbuatan yang dibenarkan, atau apakah ini termasuk dari overmacht.

Dalam skripsi ini penyusun akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah overmacht ini yang ditinjau dari hukum positif dan hukum Islam. Dikarenakan kajian ini merupakan penelitian pustaka, sedangkan sifat penelitiannya adalah deskriftif-analisis-komparatif, maka penelitian ini mengunakan pendekatan Yuridis Normatif, yaitu mendekatan masalah dengan melihat dan membahas suatu permasalahan dengan menitik beratkan pada aspek-aspek yang berkaitan dengan hukum Islam, serta melihat dan membahas suatu permasalahan yang menitik beratkan pada aspek-aspek hukum positif.

Berdasarkan metode yang digunakan dalam menganalisis kedua hukum tersebut yaitu hukum positif dan hukum Islam, maka dapat disimpulkan bahwa hukum positif dan hukum Islam menawarkan konsep yang berbeda. Perbedaan ini semua tidak terlepas dari latar belakang pembentukan hukum itu sendiri. Akan tetapi pengertian overmacht menurut kedua hukum ini tetap sama yaitu suatu keadaan diluar kekuasaan manusia, atau suatu perbuatan yang memaksa atau memaksakan orang lain berbuat sesuatu yang tidak disenanginya baik perkataan maupun perbuatan dengan ancaman hendak dibunuh, dianiaya, dipenjara, dirusak hartanya dan disiksa.

Page 3: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

iii

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-07/R0

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Hal : Skripsi Saudara Hardianto Siagian Lamp : - KepadaYth. Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamu’alaikum wr. wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi Saudara:

Nama : Hardianto Siagian NIM : 06360011 Judul Skripsi : overmacht Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah Jurusan/Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Hukum Islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqosyahkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 15 Rabî-al-awwal 1430 H 01 Maret 2010 M

Page 4: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

iv

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-07/R0

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Hal : Skripsi Saudara Hardianto Siagian Lamp : - KepadaYth. Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamu’alaikum wr. wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi Saudara:

Nama : Hardianto Siagian NIM : 06360011 Judul Skripsi : Overmacht Menurut Hukm Positif dan Hukum Islam

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah Jurusan/ Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Hukum Islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/ tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqosyahkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Page 5: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

v

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FMFMFMFM----UINSKUINSKUINSKUINSK----BM BM BM BM 05050505----7777////RORORORO

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Nomor: UIN.02/ K.JS.SKR/ PP. 00.92/ / 2010

Skripsi/Tugas Akhir dengan judul: Overmacht Menurut Hukum Positif dan Hukum

islam Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh:

Nama : Hardianto Siagian

NIM : 06360011

Telah dimunaqasyahkan pada : 10 Maret 2010

Nilai Munaqasyah : A-

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga

Page 6: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

vi

MOTTO

ا�����رات�� ا���ورات

Keadaan yang memaksa itu

membolehkan hal-hal yang dilarang

Page 7: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

vii

PERSEMBAHAN

Untuk yang telah terus dan tanpa hentiUntuk yang telah terus dan tanpa hentiUntuk yang telah terus dan tanpa hentiUntuk yang telah terus dan tanpa henti sssselalu membekaliku dengan tumpahan elalu membekaliku dengan tumpahan elalu membekaliku dengan tumpahan elalu membekaliku dengan tumpahan keringat, keringat, keringat, keringat, doa doa doa doa dan harapan serta cinta dan kasih sayang yang penuh dan harapan serta cinta dan kasih sayang yang penuh dan harapan serta cinta dan kasih sayang yang penuh dan harapan serta cinta dan kasih sayang yang penuh

ikhlas dan penuh makna ku persembahakan karya ini ikhlas dan penuh makna ku persembahakan karya ini ikhlas dan penuh makna ku persembahakan karya ini ikhlas dan penuh makna ku persembahakan karya ini sebagai ungkapan cintasebagai ungkapan cintasebagai ungkapan cintasebagai ungkapan cinta untuk;untuk;untuk;untuk;

� Ayahanda NurhaliNurhaliNurhaliNurhalimmmm Siagian Siagian Siagian Siagian dan Ibundaku Tersayang SularmiSularmiSularmiSularmi yang tidak pernah lelah

menjaga, memberikan keikhlasan kasih sayang dan doa.

� Untuk yang sabar menantiku Istriku tercinta Nursatiyah Situmorang SHINursatiyah Situmorang SHINursatiyah Situmorang SHINursatiyah Situmorang SHI dan

Anankku tersayang Nur Raihan SiagianNur Raihan SiagianNur Raihan SiagianNur Raihan Siagian maafkan Ayah yang terlalu lama

meninggalkanmu

� Untuk semangat hidupku, kakak dan Abangku Deliana siagianDeliana siagianDeliana siagianDeliana siagian & Melyuzar nasution& Melyuzar nasution& Melyuzar nasution& Melyuzar nasution

yang selalu menyemangatiku agar selalu semangat dan senantiasa sehat selalu, dan buat

adik-adiku Ariana Siagian & SaipulAriana Siagian & SaipulAriana Siagian & SaipulAriana Siagian & Saipul, juga adikku Parlin siagiagian juga Adelia SiagianParlin siagiagian juga Adelia SiagianParlin siagiagian juga Adelia SiagianParlin siagiagian juga Adelia Siagian

yang selalu mendukungku

� Saudara-saudaraku yang selalu mengharapkan aku agar kelak aku menjadi orang yang

berguna bagi keluarga.

� Sahabat-sahabatku Kelas PMH 2006. yang penuh dengan keakraban selalu menemani

hari-hariku dan saling berbagi dengan ketulusan memberikan semangat, terima kasih

sobat … semoga persaudaraan ini sampai akhir hayat.

� Kawan-kawaku dari Ikatan Mahasiswa Tanjungbalai IMTAIMTAIMTAIMTA----JOGJA JOGJA JOGJA JOGJA yang tidak

mungkin kusebutkan satu persatu, , , , terima kasih atas kepercayaan kaliaan terhadapku

� Teman-teman HMI HMI HMI HMI ku, terima kasih atas inspirasi yang kalian berikan

� Pada al-Mamater tercinta Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 8: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

viii

KATA PENGANTAR

����الرحيم����الرمحن����اهللا����بسم

�والصالة�اهللا،�رسول�حممدا�أن�وأشهد�اهللا�إال�اله�ال�أن�أشهد��العاملني،��رب�هللا�احلمد

دنا�على�الموالسد�سير��صدري�يل�اشرح�رب��أمجعني �وأصحابه��آله��وعلى�حممويس�

���:بعد أما��قويل،��يفقهوا��لساين�من��عقدة�واحلل��أمري��يل

Puji syukur selayaknya penyusun panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan

semesta alam, yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang menguasai hari

pembalasan dan hanya kepada-Nya manusia menyembah dan meminta pertolongan,

yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan taufiq-Nya, sehingga Penyusun

dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Salawat dan salam tidak lupa Penyusun

haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw, melalui ajaran-ajarannya

manusia dapat berjalan di atas kebenaran yang penuh dengan Islam dan Iman.

Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, akhirnya penyusunan skripsi

ini dapat juga terselesaikan. Banyak pihak, baik langsung maupun tidak, telah

membantu dalam penyelesian skripsi yang mengambil judul: “Overmacht Menurut

Hukum Positif dan Hukum Islam.

Selanjutnya dengan selesainya skripsi ini, sebagai rasa takzim, ijinkanlah

Penyusun untuk mengucapkan rasa terima kasih yang tidak terhingga, kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syari’ah

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Budi Ruhiatudin, SH.,M.Hum selaku Pembimbing I, yang dengan penuh

kesabaran bersedia mengoreksi secara teliti seluruh isi tulisan yang mulanya

Page 9: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

ix

‘semrawut’ ini, sehingga menjadi lebih layak dan berarti. Semoga kemudahan

dan keberkahan selalu menyertai beliau dan keluarganya.

3. Ibu Sri Wahyuni, S.Ag., M.Ag., M.Hum selaku Pembimbing II, atas arahan dan

nasehat yang diberikan, di sela-sela kesibukan waktunya, membaca, mengoreksi

dan memberikan arahan, sehingga dapat terlesaikannya penyusunan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh civitas akademika Fakultas Syari’ah UIN

Sunan Kalijaga sebagai tempat interaksi Penyusun selama menjalani studi di

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

5. Ayahanda tercinta Nurhalim Siagian dan Ibundaku tersayang Sularmi yang

dalam situasi apa pun tidak pernah lelah dan berhenti mengalirkan rasa cinta dan

kasih sayang, doa dan dana buat Penyusun.

6. Istri dan anakku tercinta yang merelakan aku untuk meninggalkan mereka hanya

untuk menyusun skripsi ini semoga karya kecil ini menjadi pengikat hubungan

kasih kita selamanya

7. Untuk Teman-teman seperjuangan Di Ikatan Mahasiswa Tanjungbalai

terimaksih atas kepercayaan kalian terhadapku.

8. Teman-teman HMI terimakasih atas inspirasinya. Juga teman-teman PMH

seangkatanku terima kasih atas kekompakan dan semangat kita bersama.

Akhirnya, Penyusun sadar bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan, dan atas semua kekurangan di dalamnya, baik dalam pemilihan

bahasa, teknik penyusunan dan analisisnya, sudah tentu menjadi tanggung jawab

penyusun sendiri. Karena itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan

dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan karya ilmiah ini, juga untuk penelitian-

Page 10: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

x

penelitian selanjutnya. Penyusun berharap, skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi

Penyusun maupun para masyarakat pembaca serta dapat menjadi khasanah dalam

ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu hukum Islam. Atas semua bantuan

yang diberikan kepada Penyusun, semoga Allah SWT. memberikan balasan yang

selayaknya. Amin.

Yogyakarta,15 Rabî-al-awwal 1431H

01 Maret 2010

Penyusun

Hardianto Siagian NIM. 06360011

Page 11: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi huruf-huruf Arab yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab

Nama

Huruf Latin

Nama

ا

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ر

ز

س

ش

ص

ض

ط

ظ

Alif

ba’

ta’

sa’

jim

ha’

kha

dal

Ŝal

ra’

zai

sin

syin

sad

dad

ta

za

Tidak dilambangkan

b

t

s

j

h

kh

d

Ŝ

r

z

s

sy

s

d

t

z

Tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

Page 12: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

xii

ع

غ

ف

ق

ك

ل

م

ن

و

ء

ي

‘ain

gain

fa

qaf

kaf

lam

mim

nun

waw

ha’

hamzah

ya

`

g

f

q

k

l

m

n

w

h

'

Y

koma terbalik

ge

ef

qi

ka

‘el

‘em

‘en

w

ha

apostrof

ye

B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis Rangkap

"! �دة

$�ة

ditulis

ditulis

Muta`addidah

`iddah

C. Ta’ marbutah di Akhir Kata ditulis h

%&'(

%)$

آ/ا"% ا-و,+*ء

زآ*ة ا,12/

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

H �ikmah

`illah

Karāmah al-auliyā'

Zakāh al-fit�ri

Page 13: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

xiii

D. Vokal Pendek

_____

4 5

_____

ذآ/

_____

>;ه9

fath�ah

kasrah

d�ammah

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

a

fa`ala

i

Ŝukira

u

yaŜhabu

E. Vokal Panjang

1

2

3

4

Fathah + alif

��ه���

Fathah + ya’ mati

���

Kasrah + ya’ mati

� آ��

D ammah + wawu mati

"�وض

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ā

jāhiliyyah

ā

tansā

i

karim

ū

furūd�

F. Vokal Rangkap

1

2

Fathah + ya’ mati

�#��$

Fathah + wawu mati

&�ل

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ai

bainakum

au

qaul

Page 14: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

xiv

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan

Apostrof

اا<!=

ا$�ت

? @A,=B/'

ditulis

ditulis

ditulis

a'antum

u`iddat

la'in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

Diikuti huruf Qamariyyah maupun Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan

huruf "al".

ا,C/ان

ا,C+*س

ا,D&*ء

E&F,ا

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

al-Qur'ān

al-Qiyās

al-Samā'

al-Syam

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut penulisannya.

ذوى ا,2/وض

%HD,اه4 ا

ditulis

ditulis

Ŝawi al-furūd�

ahl al-sunnah

Page 15: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii

PENGESAHAN ..................................................................................................... v

MOTTO ................................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN.................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

TRANSLITERASI ARAB-LATIN ....................................................................... xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xvii

BAB II I : PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Pokok Masalah ................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian............................................................................. 5

D. Mamfaat Penelitian.......................................................................... 5

E. Telaah Pustaka ................................................................................. 6

F. Kerangka Teoretik ............................................................................ 8

G. Metode Penelitian............................................................................. 11

H. Sistematika Pembahasan .................................................................. 13

BAB II. GAMBARAN UMUM TENTANG OVERMACHT MENURUT

HUKUM ISLAM

A. Pengertian dan Batasan Overmacht Menurut Hukum Islam............ 16

1. Pengertian Al-d�arūrāt...................................................................... 16

2. Pengertian Ikrāh.............................................................................. 21

3. Batasan Al-d�arūrāt dan Ikrāh......................................................... 24

B. Syarat-syarat overmacht Dalam Islam…….................................................... 25

1. Syarat-syarat Al-d�arūrāt.................................................................. 25

Page 16: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

xvi

2. Syarat-syarat Ikrāh........................................................................... 26

C. Unsur-unsur overmacht Dalam Islam……................……………….…….... 27

1. Unsur-unsur Al-d�arūrāt.................................................................. 27

2. Unsur-unsur Ikrāh........................................................................... 28

D. Macam-macam Overmacht Dalam Islam...................................................... 29

E. Akibat Overmacht Menurut Hukum Islam.................................................... 33

BAB III. GAMBARAN UMUM TENTANG OVERMACHT MENURUT

HUKUM POSITIF

A. Pengertian dan Batasan Overmacht menurut hukum Positif…...… …....... 37

1..Pengertian Overmacht dalam hukum Pidana................................. 37

2. Pengertian Overmacht dalam hukum Perdata................................ 39

3. Batasan overmacht menurut hukum positif................................... 41

B. Syarat-syarat overmacht Menurut Hukum Positif……………….…............ 41

C. Unsur-unsur Overmacht Menurut Hukum Positif………............................. 42

1. Unsur-unsur Overmacht dalam hukum pidana.............................. 42

2. unsur-unsur Overmacht dalam hukum Perdata.............................. 43

D. Macam-macam Overmacht Menurut Hukum Positif.................................... 45

1. Macam-macam Overmacht dalam hukum pidana........................ 45

2. Macam-macam Overmacht dalam hukum dalam hukum perdata. 48

E. Akibat hukum Overmacht Menurut Hukum positif. ……….........……........ 53

1. Menurut Hukum Pidana................................................................. 53

2. Menurut Hukum perdata................................................................ 55

Page 17: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

xvii

BAB IV. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN OVERMACHT

MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM

A. Unsur-unsur Overmacht............................................................................... 57

B. Akibat Hukum dari Overmacht.................................................................... 61

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………............... 66

B. Saran-saran ……………………………………………………................... 68

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 69

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Terjemahan ……………………………………………………….............. I

B. Biografi Ulama ….……………………………………………….............. III

C. Biodata Penyusun……………………………………………………........ VI

Page 18: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tiap-tiap bangsa memiliki hukumnya sendiri, seperti terhadap bahasa dikenal tata

bahasa, demikian juga terhadap hukum dikenal juga tata hukum. Tiap-tiap bangsa

mempunyai tata hukumnya sendiri. Perbuatan atau tindakan manakah yang menurut

hukum, dan manakah yang melawan hukum, bagaimanakah kedudukan seseorang dalam

masyarakat, apakah kewajiban-kewajiban dan wewenang-wewenangnya. Semua

pertanyaan itu akan terjawab menurut tata hukum masing-masing negara.

Dalam KUHPidana terdapat suatu aturan yang dapat meringankan atau bahkan

menghapuskan sanksi bagi pelaku tindak pidana dikarenakan pengaruh overmacht,

sebagai misal, seseorang penyimpan berangkas uang suatu perusahaan, dipaksa oleh

sekelompok orang jahat untuk menyerahkan uang tersebut kepada mereka, sehingga ia

memberikan uang itu lantaran takut akan dibunuh. Menghilangkan uang perusahaan

adalah merupakan tindak pidana, tetapi dalam situasi seperti ini perbuatan tersebut tidak

dihukum karena pengaruh overmacht. Hal ini terdapat dalam KUHPidana Pasal 48,

“Barang siapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa, tidak dipidana”.1

Hukum pidana memberikan pengertian tentang Overmacht yaitu kekuatan atau daya yang

lebih besar.2 Menurut bunyi Pasal 48, daya paksa (overmacht) menjadi dasar peniadaan

1 Andi Hamzah, KUHP dan KUHAP, cet ke-10, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), hlm. 25 2 Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 139

Page 19: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

2

hukuman. Akan tetapi pasal tersebut tidak memberikan pengertian dan penjelasan tentang

overmacht itu sendiri. Pengertian dan penjelasan tersebut diberikan oleh sarjana-sarjana

hukum. Sama halnya juga dalam KUHPerdata pengaruh overmacht juga tercamtum

dalam pasal-pasal tertentu seperti dalam Pasal 1237, perjanjian sepihak, Pasal 1460

perjanjian jual beli, Pasal 1545, perjanjian tukar-menukar, Pasal 1553, perjanjian sewa-

menyewa. Yang karena itu pihak-pihak bebas memperjanjikan tanggung jawab itu dalam

perjanjian yang mereka buat, apabila terjadi overmacht.3

Overmacht berasal dari bahasa Belanda yang berarti keadaan yang merajalela dan

menyebabkan orang tidak dapat menjalankan tugasnya.4 Dalam kamus hukum overmacht

mempunyai arti keadaan memaksa, yaitu keadaan yang mengahalangi penunaian

perikatan yang membebaskan seseorang dari kewajiban mengganti biaya, kerugian dan

bunga.5

Dalam arti luas overmacht berarti suatu keadaan di luar kekuasaan manusia yang

mengakibatkan salah satu pihak dalam perjanjian tidak dapat memenuhi prestasinya. Jadi

pada overmacht ini tidak ada kesalahan dari pihak yang tidak memenuhi prestasinya,

sehingga menyebabkan suatu hak atau suatu kewajiban dalam suatu perhubungan hukum

tidak dapat dilaksanakan.

3 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, cet ke-3, ( Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,

2000), hlm. 207

4 S. Wujowasito, kamus Umum Belanda Indonesia, (Jakarta: PT. Ikhtiar Baru-van Hoevo, 1990), hlm. 478.

5 Andi Hamzah, Kamus Hukum (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986), hlm. 425

Page 20: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

3

Dalam Islam istilah overmacht dikenal dengan istilah �al-d�arūrāt dan ikrāh yang

diberi arti merusak atau memberi mud�ārāt, keadaan sangat merusak atau sangat

memaksa, kebutuhan yang amat mendesak dan amat berbahaya apabila tidak terpenuhi.6

Keadaan memaksa ini misalnya ganguan yang menggunakan kewajiban

pertanggungjawaban hukum. Seperti alasan hukum yang membebaskan seseorang dari

kewajiban hukum, anak di bawah umur, sakit ingatan, paksaan kelalaian dan

ketidaktahuan. Termasuk juga dalam keadaan tersebut adalah memindahkan karena

kesukaran dan penderitaan misalnya orang yang berhutang ternyata dalam keadaan

sempit untuk membayar hutangnya juga boleh menunda hutangnya dari waktu yang

disanggupkan sampai keadaan leluasa.7 Dasar hukum overmacht menurut hukum Islam

ialah

ϑù �ÜÊ# ��î ø$/ ωρ Š$ã ξù ΝO) µ‹=ã β) !$# ‘θ�î ΟŠm‘ 8

Lalu apa sebenarnya overmacht itu? Apakah overmacht itu suatu keadaan yang

memang tidak bisa dielakkan lagi sehingga mengakibatkan seseorang dapat melanggar

aturan hukum yang berlaku, atau bahkan keadaan itu benar-benar keadaan yang

mengharuskan seseorang dalam hukum perjanjian membatalkan perjanjiannya karena

keadaan memaksa tersebut.

6 Abdul Azis Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta : PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001), hlm. 260

7 Sobhi Mahmasani, Filsafat Hukum Dalam Islam. Alih bahasa Ahmad Sudjono (Bandung: PT al-

Maarif, 1975), hlm. 200 8 Al-Baqarah (2) : 173.

Page 21: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

4

Inilah yang menjadi persoalan sekarang, seberapa besarkah keadaan memaksa itu

untuk dapat dikatakan overmacht yang mengakibatkan seseorang tidak dikenakan beban

atau sanksi apa pun, dan apakah overmacht itu suatu keadaan yang mana seseorang tidak

dapat menghindarkan diri dari keadaan itu, atau suatu keadaan yang mau tidak mau orang

tersebut harus melanggar perjajian ataupun melanggar sebuah aturan hukum yang telah

ditetapkan karena pengaruh overmacht tersebut. Oleh karena itu penyusun ingin menulis

skripsi yang berkaitan dengan hal tersebut dengan judul: Overmacht Menurut Hukum

Positif dan Hukum Islam.

B. Pokok Masalah

Setelah penyusun mengemukakan latar belakang maslah di atas, maka dapatlah

disimpulkan dan dapat diangkat menjadi pokok masalah yang berkaitan dengan judul

dalam penyusunan skipsi ini, yaitu :

1. Bagaimana konsep hukum Positif dan hukum Islam tentang overmacht?

2. Apa saja batasan-batasan overmacht itu menurut hukum positif dan hukum

Islam?

3. Apa saja persamaan dan perbedaan overmacht menurut hukum Positif dan

hukum Islam?

Page 22: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

5

C. Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini antara

lain

1. Untuk mengetahui bagaimana konsep hukum Positif dan hukum Islam tentang

overmacht

2. Untuk memberikan gambaran apa saja batasan overmacht menurut hukum positif

dan hukum Islam

3. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan overmacht menurut hukum positif

dan hukum Islam.

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari pembahasan ini ialah :

1. Sebagai sumbangan pemikiran ilmu pengetahuan untuk menambah dan

memperkaya khasanah kepustakaan khususnya dalam bidang hukum tentang

overmacht

2. Kajian ini diharapkan mampu menjelaskan konsep overmacht menurut hukum

positif dan hukum Islam.

Page 23: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

6

E. Telaah Pustaka

Sejauh pengamatan penulis memang sudah ada kajian tentang overmacht ini

seperti : Skripsi yang disusun oleh Alfa Ifana dengan judul Daya Paksa dalam Perspektif

Hukum Positif dan Hukum Islam9 yang menjelaskan tentang bagaimana konsep daya

paksa menurut hukum positif dan hukum Islam.

Meski sama-sama menyinggung tentang daya paksa tetapi sasaran

permasalahanya berbeda, karena Alfa Ifana menyoroti masalah daya paksa pada hukum

pidana positif dan hukum pidana Islam saja, sedangkan skripsi yang penyusun teliti disini

mengambil tema overmacht dan mengkomparasikannya menurut hukum positif dan

hukum Islam. Baik secara kepidanaan mauapun secara keperdataan.

Skripsi yang disusun oleh Andriani Ulfah dengan judul Tinjauan Hukum Islam

terhadap Overmacht Pada Sewa Menyewa dan Akibatnya Dalam Hukum Perdata10 yang

menjelaskan tentang bagaimana pandangan Hukum Islam terhadap overmacht pada

perjanjian sewa-menyewa dalam Hukum Perdata.

Meski sama-sama menyinggung tentang overmacht, tetapi sasaran

permasalahanya berbeda, karena Andriani Ulfa menyoroti masalah overmacht pada sewa

9 Alfa Ifana, Daya Paksa dalam Perspektif Hukum positif dan Hukum Islam, Skripsi Fakultas

Syari'ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1999, tidak diterbitkan. 10 Andriani Ulfah, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Overmacht Pada Sewa Menyewa dan

Akibatnya dalam Hukum Perdata, Skripsi Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1997, tidak diterbitkan.

Page 24: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

7

menyewa dalam hukum perdata, sedangkan skripsi yang penyusun teliti disini mengambil

tema overmacht dan mengkomparasikannya menurut hukum positif dan hukum Islam.

Skripsi yang disusun oleh Nikmatu Zahkotin dengan judul Tinjauan Hukum Islam

Terhadap Overmacht Dalam Perjanjian Pemborongan11 yang menjelaskan tentang

bagaimana pandangan hukum Islam tentang Overmacht dalam perjanjian pemborongan.

Meski sama-sama menyinggung tentang overmacht, tetapi sasaran

permasalahanya berbeda, karena Nikmatu Zahkotin menyoroti masalah overmacht

Dalam Perjanjian Pemborongan menurut hukum Islam, sedangkan skripsi yang penyusun

teliti di sini mengambil tema overmacht dan mengkomparasikannya menurut hukum

positif dan hukum Islam.

Walaupun sudah ada yang membahas tentang overmacht ini, skiripsi yang penulis

teliti ini lebih memposisikan penelitian tentang overmacht yang dibahas secara konsep

dan batasan-batasanya secara lebih detail serta mengkomparasikannya antara hukum

positif dan hukum Islam, sementara skripsi yang dibahas sembelumnya hanya membahas

tentang bagaimana overmacht dalam perjanjian pemborongan dan bagaimana overmacht

dalam sewa-menyewa menurut hukum Islam saja dan hukum perdata saja. Lebih jelasnya

pembahasan skripsi yang sebelumnya tidak membahas masalah overmacht secara utuh,

hanya saja mengambil dari salah satu peristiwa yang ada kaitannya dengan masalah

overmacht yang kemudian ditinjau dari hukum Islam dan hukum perdata, sementara itu

11 Nikmatu Zahkotin, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Overmacht Dalam Perjanjian

Pemborongan, Skripsi Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2004, tidak diterbitkan.

Page 25: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

8

skripsi yang penulis teliti lebih membahas masalah overmacht secara konsep dari mulai

pengertian sampai kepada akibat hukumya baik menurut hukum positif maupun hukum

Islam.

F. Kerangka Teoritik

Seiring dengan perkembangan zaman, maka banyak permasalahan-permasalahan

hukum yang muncul, dan ini sudah menjadi suatu kelaziman yang masuk akal.

Ditetapkannya suatu aturan atau hukum adalah hanya bertujuan untuk kemaslahatan

manusia.

Overmacht yang dalam hukum positif diartikan dengan keadaan memaksa dan

daya paksa, dalam hukum Islam diartikan dengan keadaan d�arūrāt, atau ikrāh adalah

permasalahan hukum yang sudah lama, akan tetapi menjadi hal yang baru jika dikaitkan

dengan kehidupan manusia yang sudah semakin berkembang. Dalam hukum positif

peraturan yang mengatur tentang overmacht terdapat dakam KUHPidana dan

KUHPerdata, yang secara tegas mengatakan bahwa Barang siapa melakukan perbuatan

karena terpaksa oleh sesuatu keadaan yang tak dapat dihindarkan tidak boleh dihukum.12

Sama halnya juga yang terdapat dalam KUHPerdata juga secara tegas menulsikan pada

Pasal 1245, "tidaklah biaya rugi dan bunga, harus digantinya, apabila lantaran keadaan

memaksa atau lantaran suatu kejadian tak disengaja si berutang beralangan memberikan

atau berbuat sesuatu yang diwajibkan, atau lantaran hal-hal yang sama telah melakukan

12 Andi Hamzah,KUHP & KUHAP, (Jakarta: PT Rineka Cipta, cet ke-10 2003), Pasal 48, hlm. 25

Page 26: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

9

perbuatan yang terlarang".13 Begitu juga dalam hukum Islam, keadaan memaksa

membolehkan sesorang melakukan sesuatu yang pada asalnya dilarang karena keadaan

memaksa tersebut. Hal ini terdapat dalam firman Allah SWT.

ϑù �ÜÊ# ��î ø$/ ωρ Š$ã Iξù ΝO) µ‹=ã 4 β Î) !# ‘θ�î ΟŠm‘ 14

Overmacht yang berasal dari bahasa Belanda yang berarti suatu keadaan yang

meraja lela dan menyebabkan orang tidak dapat menjalankan tugasnya.15 Dalam kamus

hukum overmacht mempunyai arti keadaan memaksa, yaitu keadaan yang menghalangi

penunaian perikatan yang membebaskan seseorang dari kewajiban mengganti biaya,

kerugian dan bunga. Dan dalam bahasa Prancis disebut dengan istilah force majeure yang

artinya sama dengan keadaan memaksa.16

Dalam Islam istilah overmacht dikenal dengan istilah al-d�arūrāt dan ikrāh yang

diberi arti merusak atau memberi mud�ārāt, keadaan sangat merusak atau sangat

memaksa, kebutuhan yang amat mendesak dan amat berbahaya apabila tidak terpenuhi.17

Keadaan memaksa ini misalnya ganguan yang menggunakan kewajiban pertanggung

jawaban hukum. Seperti alasan hukum yang membebaskan seseorang dari kewajiban

13 R. Subekti, dan R. Tjirosudibio, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, (Jakarta: PT Pradnya

Paramita, cet ke-21, 1989), hlm. 292 14 Al-Baqarah (2) : 173. 15 S. Wujowasito, Kamus Umum Belanda Indonsia (Jakarta: PT Ikhtiar Baru-van Hoevo,1990),

hlm. 478.

16 Andi hamzah, Kamus Hukum, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986), hlm. 425

17 Abdul Azis Dahlan, EnsiklopediHukum Islam, (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001), hlm.260

Page 27: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

10

hukum, anak di bawah umur, sakit ingatan, paksaan kelalaian dan ketidaktahuan.

Termasuk juga dalam keadaan tersebut adalah memindahkan karena kesukaran dan

penderitaan misalnya orang yang berhutang ternyata dalam keadaan sempit untuk

membayar hutangnya juga boleh menunda hutangnya dari waktu yang disanggupkan

sampai keadaan leluasa.18

Sehubungan dengan al-d�arūrāt ini, fuqhā merumuskan kaidah pokok yaitu :

19ا��ر��ال

20ا��ورات ����� ا� ��رات

�21������ ا������� ا�������

Kaidah di atas mengandung pengertian bahwa kesulitan atau kesukaran

merupakan sebab kemudahan, dan pada waktu keadaan mendesak kebebasan harus

diberikan. Maka dari itu, teori istinbat hukum yang digunakan dalam penelitian ini,

terutama adalah al-Qur'ān juga Kaidah-kaidah us�uliyāh dan KUHPidana dan

KUHPerdata. Dalam penelitian ini digunakan teori maqās�id al-Syari'ah. Yaitu teori

yang mengandung arti memelihara lima hal yaitu : agama, jiwa, akal, harta, dan

keluarga.

18 Sobhi Mahmasani, Filsafat Hukum Dalam Islam. Alih bahsa Ahmad Sudjono (Bandung: PT al-

Maarif, 1975), hlm. 200 19 Ridho Rokamah, Al-Qawa'id Al-fiqhiyah, (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2007), hlm. 52 20 A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 72

21 Abdul Mudjib, Kaidah-kaidah Ilmu Fiqh, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), hlm. 29

Page 28: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

11

Ulamā' us�ūl fiqh mendefinisikan Maqās�id al-Syari'ah dengan makna dan tujuan yang

dikehendaki syara' dalam mensyariatkan suatu hukum bagi kemaslahatan umat manusia.

Ahli us�ūl fiqh mazhab Maliki menyatakan bahwa untuk mewujudkan kemaslahatan dunia

dan akhirat, ada lima pokok yang harus diwujudkan dan dipelihara. Berdasarkan hasil

induksi ulamā' us�ūl fiqh terhadaap berbagai nas, kelima masalah pokok itu adalah:

agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.22 Kelima pokok ini apibila diabaikan sangat

berbahaya, oleh karena itu apabila salah satu dari kelima prinsip ini sedang terancam

eksistensinya, Islam mewajibkan manusia untuk menyingkirkan ancaman itu dan tidak

memandang salah atau dosa mengatasinya jika dengan tindakan yang dalam keadaan

biasa termasuk perbuatan yang dilarang atau perbuatan yang haram.

G. Metode Penelitian

Setiap penulisan karya ilmiah khususnya skripsi, dapat dipastikan selalu memakai

suatu metode. Hal ini terjadi karena metode merupakan suatu instrument yang penting

dalam bertindak, agar suatu penelitian terlaksana dengan terarah sehingga tercapai hasil

yang maksimal. Dalam penyusunan skripsi ini digunakan berbagai metode yaitu:

1. Jenis dan Sifat Penelitian

22 Abdul Azis Dahlan, EnsiklopediHukum Islam, (Jakarta : PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001),

hlm.1108

Page 29: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

12

Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research), yaitu

penelitian yang menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya,23 sedangkan sifat

penelitian ini adalah deskriftif-analisis-komparatif.24 Yakni penelitian ini diharapkan

memberi gambaran secara rinci dan sistematis mengenai overmacht menurut hukum

positif dan hukum Islam dengan menyusun literatur yang telah dikumpulkan,

menjelaskan dan menganalisinya kemudian mengkomparasikannya.

2. Pengumpulan Data

Dalam menyusun skripsi ini penyusun mengambil sumber datanya dari hukum

Islam dan hukum positif, yaitu :

a. Sumber primer

Yaitu yang diperoleh dari sumber-sumber yang asli yang memuat segala keterangan yang

berkaitan dengan penelitian ini, dengan data-data sebagai berikut : dari hukum Islam

penyusun mengambil data dari al-Qur’an dan tafsirnya dan kitab-kitab fiqh qaidah-

qaidah fiqh dan us�ūl fiqh. Sedangkan dari hukum positif sumber data yang diambil dari

KUHPidana dan KUHPerdata.

23 Sutrisno Hadi, Metodologi Reseat (Yogyakarta: Andi Offset, 1990), hlm.9

24 Deskriftif berarti menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atu kelompok tertentu dan untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala/frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala yang lain dalam masyarakat. Analisis adalah jalan yang dipakai untuk mendapatkan ilmu pengetahuan ilmiah dengan mengadakan perincian terhadap objek yang diteliti dengan jalan memilah-milah antara pengertian yang satu dengan yang lain untuk memperoleh kejelasan mengenai sesuatu. Sedangkan komparasi adalah usaha untuk membandingkan sifat hakiki dalam objek penelitian sehingga dapat menjadi lebih jelas dan lebih tajam. Dengan perbandingan itu kita dapat menentukan secara tegas persamaan dan perbedaan sesuatu dengan hakikat objek dapat dipahami dengan semakin murni. Sudarto, Metode Penelitian Filsafat (Jakarta: Grafindo Persada, 1996), hlm. 47-59

Page 30: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

13

b. Sumber Skunder

Yaitu yang diperoleh dari sumber yang memuat segala keterangan yang berkaitan

dengan penelitian ini dari hukum Islam ialah Fiqh dan pendapat para ulama. Dan dari

hukum positif adalah pendapat para ahli yang disusun dalam satu buku.

3. Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Analisis yang digunakan adalah

berupa analisis deduktif, yaitu, menganalisis literatur-literatur yang bersifat umum,

kemudian diolah untuk mendapatkan kesimpulan yang khusus. Penyusun juga

menggunakan analisis komparatif, yaitu cara pengambilan data-data dengan cara

membandingkan antara dua obyek atau lebih kemudian dicari mana data yang lebih kuat

atau untuk kemungkinan dapat mencapai pengkompromiannya.

4. Pendekatan

Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan Yuridis Normatif,

yaitu pendekatan masalah dengan melihat dan membahas suatu permasalahan dengan

menitik beratkan pada aspek-aspek yang berkaitan dengan hukum Islam, serta melihat

dan membahas suatu permasalahan yang menitik beratkan pada aspek-aspek hukum

positif, seperti KUHPidana dan KUHPerdata, dan juga dengan penerapan kaidah-kaidah

hukum yaitu dalam mendekatkan masalah yang ada untuk mendukung mana yang kuat

dan mencapai kemungkinan dalam mengkompromikannya.

Page 31: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

14

F. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan dalam membahas skripsi ini, maka penyusun membagi dalam

sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB I .Memuat Pendahuluan, bab ini mencakup latar belakang masalah, latar

belakang masalah ini sangat dibutuhkan dalam penulisan karya ilmiah karena tanpa

adanya latar belakang maslah tidak akan mungkin terumuskan pokok masalah.

Perumusan masalah, ini dapat dirumuskan dari latar belakang masalah yang dibuat

sehingga akan tampak lebih terperinci apa yang menjadi masalah pokok dalam tulisan

karya ilmiah. Tujuan penelitian, dicantumkan agar dalam suatu karya ilmiah jelas apa

maksud dan tujannya. Mamfaat penelitian, bertujuan untuk mengetahui apa manfaat dari

ditulisnya karya ilmiah tersebut. Telaah pustaka, disajikan untuk mencari literatur yang

membahas tentang suatu persoalan yang hampir sama untuk dijadikan bahan pentelaahan.

Kerangka teori, dicamtumkan dalam karya Ilmiah agar supaya jelas teori apa yang

diguanakan untuk menyeleaikan karya ilmiah tersebut. Metode penelitian bertujuan agar

suatu penelitian terlaksana dengan terarah dan mencapai hasil yang maksimal, dan

sistematika pembahasan digunakan untuk mensistematiskan suatu penbahasan.

BAB II. Pada bab ini dibahas tinjauan umum tentang overmacht menurut hukum

Islam yang meliputi pengertian dan batasan-batasan overmacht, syarat-syarat overmacht,

pembahasan ini diperlukan untuk mengetahui lebih jelas pengertian overmacht secara

hukum Islam, yang bertujuan untuk menggambarkan secara umum penegertian dan syarat

syarat overmacht menurut hukum Islam.Unsur-unsur dan macam-macam overmacht,

Page 32: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

15

serta akibat hukum perbuatan karena overmacht. Dibahas agar dapat memberikan

gambaran yang berbeda tentang overmacht yang selama ini hanya dikenal dalam hukum

positif saja dan nantinya pembahasan ini juga bertujuan untuk menjawab apa yang

menjadi pokok masalah dalam penelitian ini

BAB III. Memuat tinjauan umum tentang overmacht menurut hukum positif yang

meliputi pengertian dan batasan-batasan overmacht, syarat-syarat overmacht,

pembahasan ini sangat diperlukan agar dapat memperjelas apa yang dimaksud dengan

overmacht itu sendiri, karena tanpa pembahasan ini tidak akan mengetahui apa yang

sebenarnya dimaksud dengar overmacht. Unsur-unsur dan macam-macam overmacht,

serta akibat hukum overmacht. Pembahasan ini dikaji agar dapat memberikan jawaban

dari pokok masalah yang di cari dan agar dapat dikomparasikan dengan pandangan

hukum Islam tentang ovemacht.

BAB IV. Memuat tentang persamaan dan perbedaan overmacht menurut hukum

positif dan hukum Islam yang dilihat dari segi unsur-unsur overmacht, prinsip-prinsip

overmacht dan dari segi akibat hukum overmacht. Pembahsan ini sangat diperlukan agar

dapat mengkomparasikan dari kedua hukum tersebut sehingga menghasilkan

pengkompromian yang lebih jelas.

BAB V. Penutup, bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang direncanakan

dengan harapan semoga bisa terlaksana.

Page 33: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah memperhatikan uraian dan penjelasan dalam skripsi ini, penyusun dapat

mengambil kesimpulan sebagaimana yang termaktiub dalam tabel berikut :

NO Pokok Masalah Menurut Hukum Positif Menurut Hukum I slam

1. Konsep

overmacht

adalah suatu perbuatan yang

dilakukan seseorang karena

paksaan dari orang lain yang

apabila tidak dilakukannya

akan membahayakan jiwanya,

yang pada konsepnya paksaan

ini merupakan paksaan absolut

yang mana si perbuat tidak

bisa melawan atau

menghindarinya. Overmacht

dalam jenis ini termasuk

overmacht yang terdapat dalam

hukum pidana. Begitu juga

konsep overmacht dalam

hukum perdata adalah suatu

keadaan yang terjadi setelah

dibuatnya persetujuan yang

menghalangi seseorang yang

berkedudukan sebagai debitur

untuk memenuhi prestasinya

Ikrāh ialah suatu perbuatan

yang diperbuat oleh seseorang

karena paksaan orang lain,

yang oleh karena itu hilang

kerelaan si perbuat. Ikrāh jika

dikaitkan dengan hukum

positif sama dengan

overmacht dalam hukum

pidana karena paksaan atau

overmacht yang timbul

dikarenakan oleh paksaan

orang lain. Sedangkan d�arūrāt

adalah kebutuhan yang sangat

mendesak dan sangat

berbahaya apabila tidak

dipenuhi, yang secara

konsepnya ialah bahwa

d�arūrāt itu membolehkan hal-

hal yang dilarang karena ke

d�arūrāt annya.

Page 34: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

67

2 Batasan-batasan

Overmacht

Batasan overmacht dalam

hukum positif khususnya

dalam hukum pidana hanya

terbatas pada hal-hal paksaan

psikis, yang biarpun masih

juga dapat dilawan, tetapi dari

orang yang dipaksa tidak dapat

melakukan perlawanan. Dalam

hukum perdata hanya terbatas

pada overmacht absolut yaitu

suatu keadaan yang

diakibatkan bencana alam atau

keadaan yang tidak disangka

sebelumnya. Dalam keadaan

seperti ini seoarang yang

berkedudukan sebagai debitur

tidak dikenakan beban ganti

rugi. Batasan seseorang dapat

dikatakan mendapati keadaan

memaksa ini apabila semua

orang yang berkedudukan

sebagai debitur tidak dapat

memenuhi kewajibannya untuk

memeuhi prestasinya

Batasan overmacht menurut hukum Islam ialah suatu paksaan (ikrāh) yang apabila suatu ancaman yang cukup mempengaruhi orang yang berakal dan berpikiran sehat untuk mengerjakan apa yang dipaksakn kepadanya, serta timbul duagaan kuat pada dirinya bahwa ancaman tersebut akan dikenakan pada dirinya apabila ia menolak apa yang dipaksakan kepadanya. Inilah yang disebut dengan Ikrāh bahwa dengan ancaman semata-mata sudah cukup sebagai paksaan dan tidak memerlukan kepada siksaan yang benar-benar menimpa baru dikatakan paksaan. Batasanya ialah selama paksaan itu tidak sampai menghilangkan nyawa orang lain, maka perbuatan itu tidak dikenakan hukuman, akan tetapi jika paksaan itu sampai menghilangkan nyawa orang lain maka perbuatan itu tetap dihukum. Begitu juga batasan overmacht dalam arti batasan ad�-d�arūrāt dalam hukum Islam batasannya hanya terletak dalam hal makanan dan minuman. Semua makanan yang haram dapat menjadi halal dalam keadaan d�arūrāt dengan batasan hanya sekedar cukup untuk menghilangkan rasa lapar dan haus saja. Jika rasa lapar dan haus itu sudah hilang maka kehalalan makanan itu juga ikut hilang.

Page 35: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

68

Persamaan Perbedaan

3. Persamaan

&

Pebedaan

Overmacht

menurut Hukum

Positif dan

Hukum Islam

Ikrāh juga ad�-d�arūrāt dalam

hukum Islam dan daya paksa

juga keadaan memaksa dalam

hukum positif terdapat

persamaanya yaitu, seseorang

yang dalam keadaan itu

dibebaskan dari hukuman,

tuntutan, ganti rugi, ataupun

dosa karena adanya overmacht.

Perbedaan Overmacht dalam hukum positif dan hukum Islam, terdapat dalam hal makanan dan minuman. Syari’at Islam menganggap overmacht sebagai faktor yang membolehkan dilakukannya perbuatan - perbuatan yang dilarang. Maka hukum positif tidak menganggap overmacht sebagai faktor yang menghapuskan hukumannya saja. Tetapi juga sebagai alasan pemaaf, sebab orang yang melakukan itu karena overmacht dapat dimaafkan tetapi perbuatannya tetap dilarang.

B. Saran-saran

1. Overmacht ini merupakan kajian yang sangat penting untuk diajarkan, maka dari

itu hendaknya para dosen fakultas syariah agar mengajarkan tentang overmacht

ini di dalam kelas. karena bahasan pelajaran hukum difakultas syariah hanya

sekedar pengertian hukum pidana maupun perdata, ruang lingkup dan lain-lain

tetapi belum samapi kepada materi tentang overmacht.

2. Jika terjadi dalam persidangan tentang Overmacht ini hendaknya para hakim

dapat meneliti sejauh mana perbuatan itu sehingga bisa dikatakan Overmacht.

Page 36: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

69

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Tafsir

Depertemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjamahnya, Bandung:

JART, 2005.

Fiqh/ us �ūl fiqh/Hukum

Dahlan, Abdul Azis, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve,

2001. 6 Jilid

Mudjib, Abdul, Kaidah-kaidah Ilmu Fiqh, Jakarta : Kalam Mulia, 2001

Muhammad, Abdulkadir, Hukum Perdata Indonesia, Bandung : Citra Aditya

bakti, 2000.

Hanafi, Ahmad, Asas-asas Hukum Pidana Islam, Jakarta : Bulan Bintang, 2005

Ifana, Alfa Daya Paksa Dalam Persepektif Hukum Positif dan Hukum Islam,

Skripsi Sarjana tidak diterbitkan, Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga, 1999

Al-Baihaqi, Ma'rifat as-Sunan wa al-āsār, Bairut : Dar-al-Kutub, 1999.

Syarifuddin, Amir, Ushul FiqhI, Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1977

As-Suyuti, Al-Asbāh wa an-Na zāir, Semarang : Toha Putra t.t.

Page 37: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

70

Ulfah, Andriani, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Overmacht Pada Sewa

Menyewa dan Akibtnya Dalam hukum Perdata, skipsi Sarjana tidak diterbitkan,

yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga, 1997.

Sabiq As-Sayyid, Fiqh sunnah, alih bahasa Moh Thalib, (Semarang: Toha

Putra,tt)

Nikmatu Zahkotin, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Overmacht Dalam

Perjanjian Pemborongan, Skripsi Fakultas Syariah tidak diterbitkan, IAIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2004

Usman, Muhlish, Kaidah-kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah, Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 1993

Zahroh, Muhammad Abu, Ushul Fiqh, Jakarta : Pustaka Firdaus, 1994

Biek, M. Khudory, Ushul Fiqh, t.t.p : Almaktabatut Tijjariyatul Kubro, 1996

Rokamah, Ridho, Al-Qawa'id Al-Fiqhiyah, Ponorogo: STAIN Ponorogo Press,

2007

Mahmasani, Sobhi, Filsafat Hukum Dalam Islam, Alih bahasa, Sudjono, Ahmad,

bandung : PT al-Maarif, 1975.

Sahetapy, J.E, Hukum Pidana, Yogyakarta : Liberty, 1995

Satrio, J, Hukum Perikatan, perikatan Pada Umumnya, Bandung : Alumni, 1999

Page 38: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

71

Lamintang, Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung : Sinar Baru, cet.

Ke-2, 1990

Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Jakarta : Rineka Cipta, 2002

Prodjodikoro, R. Wirjono, Azas-azas Hukum Perdata, Bandung : Sumur, 1976

HS, Salim, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), Jakarta : Sinar Grafika,

2002

Lain-lain

Hamzah, Andi, Kamus Hukum, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1986.

Hamzah, Andi, KUHP & KUHAP, Jakarta : Rineka Cipta, 2003.

Hadi, Sutrisno, Metodologi reseat, Yogyakarta : Andi Offset, 1990.

Soesilo, R. Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Serta Komentar-komentarnya

pasal demi pasal, Bogor : Politeia, t.t

Sujowasito, S, Kamus Umum Belanda Indonesia, Jakarta :Ikhtiaar Baru Van

Hoevo, 1990.

Subekti, Raden, dan Tjirosdibio, Raden, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,

Jakarta : PT Pradnya Paramita, 1989.

Page 39: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

I

Lampiran I TERJAMAHAN

No Hlm Foot

Note Terjamahan

BAB I 01 03 07 Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa memakannya sedang

dia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

02 08 13 Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa memakannya sedang dia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

03 10 18 "Kemud �aratan harus dihilangkan". Kemud �aratan itu membolehkan hal-hal yang dilarang". "Kesulitan mendatangkan kemudahan".

BAB II 04 16 25 Darurat samapainya seseorang pada batas ketika ia tidak

memakan (melakukan) yang dilarang ia akan binasa (mati) atau mendekati binasa

05 17 27 ""Kemud �aratan tu membolehkan hal-hal yang dilarang". 06 18 29 Tiada keharaman bagi d �arurat dan tiada kemakruhan bagi

kebutuhan. 07 18 30 Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa memakannya sedang

dia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

08 18 31 Maka barang siapa terpaksa Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

09 19 33 Apa yang dibolehkan karena d �arurat diukur sekedar ked �aruratannya saja.

10 20 35 Apa yang diizinkan karena adanya uzur, maka keizinan itu hilang mana kala uzurnya hilang

11 20 36 Kemud �aratan tidak boleh dihilangkan dengan Kemud �aratan lagi 12 21 41 Paksaan adalah keadaan tertutup (terdesak) karena orang yang

dipaksa keadaannya segala sesuatunya tertutup atau terdesak 13 23 43 Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa memakannya sedang

dia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

14 23 44 Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu Telah mendapat petunjuk Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, Maka dia akan menerangkan kepadamu apa yang

Page 40: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

II

Telah kamu kerjakan. 15 23 45 Katakanlah: "Tiadalah Aku peroleh dalam wahyu yang

diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi. Karena Sesungguhnya semua itu kotor, atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, Maka Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha penyayang".

16 31 59 Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu Karena takut kemiskinan, kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya melainkan dengan sesuatu sebab yang benar demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahaminya

17 32 61 Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa memakannya sedang dia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

BAB IV 18 58 104 Apabila kedua mafsadah bertentangan, maka perhatikanlah mana

yang lebih besar mud �aratnya dengan mengerjakan yang lebih ringan mud �aratnya

Page 41: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

III

Lampiran II

BIOGRAFI ULAMA

Imam Syafi'i

Imam Syafi’i bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Idris

As Syafi’i, lahir di Gaza, Palestina pada tahun 150 Hijriah (767-820 M), berasal dari

keturunan bangsawan Qurays dan masih keluarga jauh rasulullah SAW. dari ayahnya,

garis keturunannya bertemu di Abdul Manaf (kakek ketiga rasulullah) dan dari ibunya

masih merupakan cicit Ali bin Abi Thalib r.a. Semasa dalam kandungan, kedua orang

tuanya meninggalkan Mekkah menuju palestina, setibanya di Gaza, ayahnya jatuh

sakit dan berpulang ke rahmatullah, kemudian beliau diasuh dan dibesarkan oleh

ibunya dalam kondisi yang sangat prihatin dan seba kekurangan, pada usia 2 tahun, ia

bersama ibunya kembali ke mekkah dan di kota inilah Imam Syafi’i mendapat

pengasuhan dari ibu dan keluarganya secara lebih intensif.

Saat berusia 9 tahun, beliau telah menghafal seluruh ayat Al Quran dengan

lancar bahkan beliau sempat 16 kali khatam Al Quran dalam perjalanannya dari

Mekkah menuju Madinah. Setahun kemudian, kitab Al Muwatha’ karangan imam

malik yang berisikan 1.720 hadis pilihan juga dihafalnya di luar kepala, Imam Syafi’i

juga menekuni bahasa dan sastra Arab di dusun badui bani hundail selama beberapa

tahun, kemudian beliau kembali ke Mekkah dan belajar fiqh dari seorang ulama besar

yang juga mufti kota Mekkah pada saat itu yaitu Imam Muslim bin Khalid Azzanni.

Kecerdasannya inilah yang membuat dirinya dalam usia yang sangat muda (15 tahun)

Page 42: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

IV

telah duduk di kursi mufti kota Mekkah, namun demikian Imam Syafi’i belum merasa

puas menuntut ilmu karena semakin dalam beliau menekuni suatu ilmu, semakin

banyak yang belum beliau mengerti, sehingga tidak mengherankan bila guru Imam

Syafi’i begitu banyak jumlahnya sama dengan banyaknya para muridnya.

Imam Hanafi

Imam Abu Hanifah yang dikenal dengan dengan sebutan Imam Hanafi

bernama asli Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Al Kufi, lahir di Irak pada tahun 80

Hijriah (699 M), pada masa kekhalifahan Bani Umayyah Abdul Malik bin Marwan.

Beliau digelari Abu Hanifah (suci dan lurus) karena kesungguhannya dalam beribadah

sejak masa kecilnya, berakhlak mulia serta menjauhi perbuatan dosa dan keji. dan

mazhab fiqhinya dinamakan Mazhab Hanafi.

Disamping kesungguhannya dalam menuntut ilmu fiqh, beliau juga

mendalami ilmu tafsir, hadis, bahasa arab dan ilmu hikmah, yang telah

mengantarkannya sebagai ahli fiqh, dan keahliannya itu diakui oleh ulama ulama di

zamannya, seperti Imam hammad bin Abi Sulaiman yang mempercayakannya untuk

memberi fatwa dan pelajaran fiqh kepada murid muridnya. Keahliannya tersebut

bahkan dipuji oleh Imam Syafi’i ” Abu Hanifah adalah bapak dan pemuka seluruh

ulama fiqh “. karena kepeduliannya yang sangat besar terhadap hukum islam, Imam

Hanafi kemudian mendirikan sebuah lembaga yang di dalamnya berkecimpung para

ahli fiqh untuk bermusyawarah tentang hukum hukum islam serta menetapkan hukum

hukumnya dalam bentuk tulisan sebagai perundang undangan dan beliau sendiri yang

mengetuai lembaga tersebut. Jumlah hukum yang telah disusun oleh lembaga tersebut

berkisar 83 ribu, 38 ribu diantaranya berkaitan dengan urusan agama dan 45 ribu

lainnya mengenai urusan dunia.

Page 43: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

V

Imam Hanbali

Beliau adalah Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin

Asad bin Idris bin Abdullah bin Hayyan bin Abdullah bin Anas bin ‘Auf bin Qasith

bin Mazin bin Syaiban bin Dzuhl bin Tsa‘labah adz-Dzuhli asy-Syaibaniy. Nasab

beliau bertemu dengan nasab Nabi pada diri Nizar bin Ma‘d bin ‘Adnan. Yang berarti

bertemu nasab pula dengan nabi Ibrahim. Imam Ahmad tumbuh dewasa sebagai

seorang anak yatim. Ibunya, Shafiyyah binti Maimunah binti ‘Abdul Malik asy-

Syaibaniy, berperan penuh dalam mendidik dan membesarkan beliau.

Beliau mendapatkan pendidikannya yang pertama di kota Baghdad. Saat itu,

kota Bagdad telah menjadi pusat peradaban dunia Islam, yang penuh dengan manusia

yang berbeda asalnya dan beragam kebudayaannya, serta penuh dengan beragam jenis

ilmu pengetahuan. Di sana tinggal para qari’, ahli hadits, para sufi, ahli bahasa,

filosof, dan sebagainya. Setamatnya menghafal Alquran dan mempelajari ilmu-ilmu

bahasa Arab di al-Kuttab saat berumur 14 tahun, beliau melanjutkan pendidikannya

ke ad-Diwan. Beliau terus menuntut ilmu dengan penuh azzam yang tinggi dan tidak

mudah goyah.

Imam Ahmad tertarik untuk menulis hadits pada tahun 179 saat berumur 16

tahun. Beliau terus berada di kota Baghdad mengambil hadits dari syaikh-syaikh

hadits kota itu hingga tahun 186. Beliau melakukan mulazamah kepada syaikhnya,

Hasyim bin Basyir bin Abu Hazim al-Wasithiy Pada tahun 186, beliau mulai

melakukan perjalanan (mencari hadits) ke Bashrah lalu ke negeri Hijaz, Yaman, dan

selainnya. Tokoh yang paling menonjol yang beliau temui dan mengambil ilmu

Page 44: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

VI

darinya selama perjalanannya ke Hijaz dan selama tinggal di sana adalah Imam

Syafi‘i. Beliau banyak mengambil hadits dan faedah ilmu darinya. Imam Syafi‘i

sendiri amat memuliakan diri beliau dan terkadang menjadikan beliau rujukan dalam

mengenal keshahihan sebuah hadits. Ulama lain yang menjadi sumber beliau

mengambil ilmu adalah Sufyan bin ‘Uyainah, Ismail bin ‘Ulayyah, Waki‘ bin al-

Jarrah, Yahya al-Qaththan, Yazid bin Harun, dan lain-lain.

Imam Malik

Nama lengkap Malik bin Anas bin Malik bin Abu ‘Amir bin ‘Amr bin Al

Harits bin Ghaiman bin Khutsail bin ‘Amr bin Al Harits Al Himyari Al Ashbahi Al

Madani. Beliau diberi gelar Syaikhul Islam, Hujjatul Ummah, Mufti Al Haramain

(Mufti dua tanah suci) dan Imam Daarul Hijrah.

Ayah beliau, Anas adalah seorang ulama besar dari kalangan Tabi’in. Ibu

beliau bernama ‘Aliyah bintu Syariik Al Adziyyah. Paman-paman beliau bernama

Abu Suhail Nafi’, Uwais, Ar Rabi’, An Nadhar, semuanya putra Abu ‘Amr.

Imam Malik tumbuh dalam suasana yang penuh pengawasan dan perhatian

kedua orang tuanya, serba berkecukupan, dan beliau memiliki ketabahan hati yang

luar biasa. Beliau berperawakan tinggi besar, berambut putih (beruban) dan

berjenggot putih lebat. Beliau berwajah tampan dan kulit beliau putih bersih dengan

mata jernih kebiru-biruan. Beliau suka sekali memakai baju putih dan beliau selali

memakai pakaian yang bersih.

Page 45: OVERMACHT MENURUT HUKUM POSITIF DAN …digilib.uin-suka.ac.id/4324/1/BAB I,V.pdfii ABSTRAK Ada seorang pengemudi mobil, si A, berjumpa dengan mobil lain, yang dikemudikan si B, yang

VII

Lampiran III

CURICULUM VITAE

Nama : Hardianto Siagian

Tempat/tanggal lahir : 09 Mei 1988

Alamat asal : Tanjung Balai, Sumatera Utara

Alamat Jogja : Blok O. Dusun wonocatur rt/rw 12/26. No: 167

Nama Orang Tua

Ayah : Nurhalim Siagian

Ibu : Sularmi

PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri 130012 Tanjungbalai, Sumatera Utara (1994-2000)

2. Mts Daar Al-Uluum Kab. Asahan, Sumatera Utara (2000-2003)

3. MAK Daar Al-Uluum Kab. Asahan, Sumatera Utara (2003-2006)

4. Fakultas Syariah UIN Sunan kalijaga, Yogyakarta (2006 sampai sekarang)

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua Organisasi Pelajar Daar Al-Uluum (OPDU) (2005-2006)

2. Kabid PTKM HMI Komsat Syari'ah (2008-2009)

3. Anggota Senat Mahasiswa Fakultas Syari'ah UIN SUKA (2009 sampai sekarang)

4. Ketua Ikatan Mahasiswa Tanjungbalai (IMTA-Jogja) (2007 samapai sekarang)