outline sejarah peradaban arab pra islam
DESCRIPTION
Outline Sejarah IslamTRANSCRIPT
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 1/16
!!! Outline Sejarah Peradaban Arab Pra-Islam !!!
A. Kondisi Geografis Semenanjung Arab
Istilah Arab biasanya digunakan untuk menyebut daerah padang pasir yang
disebut dengan “ Jazirah Arab”. Para ahli-ahli ilmu purba membagi Jazirah Arab
menjadi tiga bagian yaitu: a) Arab Petrix, yaitu daerah-daerah yang terletak di
sebelah barat daya lembah Syam; b) Arab Deserta, yang disebut dengan Arab
Deserta tidak lain yaitu daerah Syam itu sendiri; dan yang terekhir c) Arab Felix,
yaitu negeri Yaman yang terkenal dengan sebutan “Bumi Hijau”. Sedangkan secara
etnis ia digunakan untuk menyebut penduduk yang tinggal di Timur Tengah dan
Afrika Utara (Misbach, 2010).
Semenanjung Arab sendiri merupakan semenanjung yang terletak disebelah
barat daya benua Asia, yaitu sebuah semenanjung terbesar dalam peta dunia. Wilayah
Semenanjung Arab luasnya 1.745.900 km2, dihuni sekitar empat belas juta jiwa. Arab
Saudi dengan luas daratan sekitar 1.014.900 km2, berpenduduk sekitar tujuh juta jiwa;
Yaman lima juta jiwa; dan selebihnya tinggal di Kuwait, Qatar, Emirat Arab, Oman,
Masqat dan Aden. Menurut para ahli geologi bahwa wilayah semenanjung Arab pada
awalnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dataran Sahara (sekarang
dipisahkan oleh Lembah Nil dan Laut Merah) dan kawasan berpasir yang
menyambungkan Asia melalui Persia bagian tengah ke Gurun Gobi (Hitti [terj.],
2010:16-18 ).
Ahli geografi Arab membagi wilayah Arab menjadi 5 bagian jikaditinjau dari
keadaan tanahnya, yaitu:
1. Tihamah, yaitu dataran rendah yang terbentang lurus di sepanjang pantai laut
merah, dari Yanbu’ sampai Najran di Yaman. Disebut Tihamah karena panas dan
kelembabannya sangat tinggi. Tihamah juga disebut dengan Ghawr karena
tanahnya yang rendah jika dibandingkan dengan kondisi tanah di Najd.
2. Hijaz, yaitu daerah yang terletak di sebelah utara Yaman dan di sebelah timur
Tihamah. Hijaz terdiri dari beberapa lembah yang menembus jajaran pegunungan
Saraat yang membentang dari Syria sampai Najran di Yaman. Disebut Hijaz
karena memisahkan Tihamah dengan Najd. Hijaz mempunyai dua kota suci yaitu
Mekkah dan Madinah.
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 2/16
3. Najd , yaitu daerah yang membentang antara Yaman di sebelah selatan dan padang
pasir Syria di sebelah utara dan antara Al-arud dengan pebatasan Irak di sebelah
timur. Dinamakan Najd karena ketinggian tanahnya.
4. Yaman, membentang dari Najd sampai laut Hindia di sebelah selatan dan sampai
laut Merah di sebelah barat. Daerah Yaman menghubungkan Hadramaut, Shibr
dengan Oman di sebelah timur.
5. Al-Arud , terdiri dari Yamana dan Bahrain. Disebut Al-Arud karena terletak
melintang Yaman, Najd dan Irak (Hassan [terj.], 1989:16).
Dari segi cuaca, Semenanjung Arab merupakan salah satu wilayah terkering
dan terpanas. Meskipun diapit oleh lautan di sebelah barat dan timur, laut tersebut
terlalu kecil untuk dapat mempengaruhi cuaca Afro-Asia yang jarang turun hujan.
Lautan di sebelah selatan memang membawa partikel air hujan, tetapi badai gurun
(samum) musiman menyapu wilayah tersebut dan hanya menyisakan sedikit
kelembaban di wilayah daratan. Angin timur (al-shaba) yang sejuk dan menyegarkan
menjadi tema yang sangat disukai oleh para penyair Arab.
Sedangkan di tempat lain di Hijaz, yaitu tempat kelahiran Islam, musim kering
yang berlangsung selama tiga tahun atau lebih merupakan hal yang lumrah. Hujan
badai yang setingkat dan banjir yang cukup besar kadang menimpa Mekkah dan
Madinah serta beberapa kali hampir meruntuhkan bangunan Ka’bah. Setelah turun
hujan, tanaman gurun untuk makanan ternak tumbuh subur. Di sebelah utara Hijaz,
oasis terpencil yang paling besar luasnya sekitar 17 km2 merupakan pendukung
kehidupan satu-satunya (Isawati, 2012: 51-52).
B.
Jenis-Jenis Bangsa Arab
Ada beberapa suku yang tinggal di Jazirah Arab antara lain:
1. Arab Ba’idah
Yaitu bangsa arab yang telah musnah yaitu, orang-orang arab yang telah
lenyap jejaknya. Jejak mereka tidak dapat diketahui kecuali hanya terdapat dalam
catatan kitab-kitab suci. Arab Ba'idah ini termaksud suku bangsa arab yang dulu
pernah mendiami Mesopotamia akan tetapi, karena serangan raja Namrud dan kaum
yang berkuasa di Babylonia, sampai Mesopotamia selatan pada tahun 2000 SM suku
bangsa ini berpencar dan berpisah ke berbagai daerah, di antara kabilah mereka yang
termaksud adalah: 'Aad, Tsamud, Ghasan, Jad.
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 3/16
2. Arab Aribah
Yaitu cikal bakal dari rumpun bangsa Arab yang ada sekarang ini. Mereka
berasal dari keturunan Qathan yang menetap di tepian sungai Eufrat kemudian pindah
ke Yaman. Suku bangsa arab yang terkenal adalah: Kahlan dan Himyar. Kerajaan
yang terkenal adalah kerajaan Saba' yang berdiri abad ke-8 SM dan kerajaan Himyar
berdiri abad ke-2 SM.
3. Arab Musta'ribah
Yaitu menjadi arab atau peranakan disebut demikian karena waktu klan
Jurhum dari suku bangsa Qathan mendiami Mekkah, mereka tinggal bersama nabi
Ismail dan ibunya Siti Hajar. Nabi Ismail yang bukan keturunan Arab, mengawini
wanita suku Jurhum. Arab Musta'ribah sering juga disebut Bani Ismail bin Ibrahim
Ismail (Adnaniyyun) (Mufrodi, 1997: 5-8).
Untuk lebih memudahkan maka pembahasan suku-suku bangsa Arab tersebut
akan dijelaskan secara terperinci sebagai berikut:
1.
Suku bangsa Arab yang telah punah (Suku ‘Aad & Suku Tsamud)
Diantara suku Arab Ba’idah yang terkenal dan paling menuonjol adalah suku
‘Aad dan suku Tsamud karena kedua suku tersebut disebut dalam Al-Qur’an kitab
suci agama Islam. Kedua suku bangsa ini punah akibat murka Tuhan dan tidak
mempunyai keturunan. Berikut deskripsi kedua suku bangsa Arab tersebut:
a. Suku ‘Aad (Kaum ‘Aad)
Kaum ‘Aad bertempat tinggal di al-Ahgraf (daerah Yaman) dan telah
mempunyai kerajaan yang besar. Hal ini ditunjukkan dengan wilayah kekuasaannya
yang sampai Syam dan Irak. Kaum ‘Aad tidak menyembah Tuhan yang Maha Esa,
sehingga diutuslah nabi Hud untuk memberi peringatan kepada kaum ‘Aad. Diantara
kaum ‘Aad ada yang mengikuti seruan nabi Hud dan ada yang tidak. Bagi kaum ‘Aad
yang tidak mengikuti seruan nabi Hud sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an
surat Hud, yaitu “Sama saja buat kami, engkau beri peringatan atau tidak ”, maka
mereka dibinasakan oleh Tuhan dengan menurunkan angin dingi yang sangat deras.
Kaum ‘Aad yang dibinasakan Tuhan tersebut dinamakan ‘Aad al-Ula (‘Aad Pertama).
Sedangkan nabi Hud dan kaum ‘Aad yang mau mengikuti seruan nabi Hud
diselamatkan dari bencana dan kaum ini dinamakan ‘Aad ay-Tsaniah (‘Aad Kedua).
Kaum ‘Aad yang selamat kemudian hijrah ke Hadramaut dan ada yang tetap
tinggal di Yaman tetapi akhirnya melebur dengan Bani Qathan yang berpindah ke
Yaman dari Mesopotamia. Bekas-bekas peninggalan kaum ‘Aad yang sekarang
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 4/16
terpendam di bawah pasir Sahara Al-Ahqaf menunjukkan tingginya taraf kebudayaan
yang telah mereka capai diantaranya bekas kota Irama Zati’il Imad. Di Hadramaut
yaitu di sebuah kota yang bernama Qabni Hudl terdapat makam nabi Hud.
Aktivitas eksplorasi gas wilayah selatan gurun pasir Arab baru-baru ini
menemukan tengkorak manusia dengan ukuran raksasa yang mengejutkan. Wilayah di
guurun pasir Arab selatan ini disebut “Perempatan Kosong” (Empty Quarter atau Rab
al-Khaliy). Fosil manusia raksasa itu ditemukan oleh Tim The Aramco Exploration.
Sebagaimana dinyatakan Allah SWT dalam kitab umat Islam yaitu Al-Qur’an bahwa
DIA pernah menciptakan manusia dalam ukuran besar. Mereka adalah kaum ‘Aad
dimana nabi Hud as diutus di situ untuk menyeru manusia pada kebenaran. Tubuh
mereka berukuran besar, sangat tinggi dan kuat karena itu mereka bisa memeluk
sebuah pohon besar dan mencabutnya. Kemudian, setelah Allah memberikan
kekuatan pada mereka dengan melebihkan mereka dari umat yang lain, mereka
berbalik menjadi umat pendurhaka, mendustakan serta menentang kenabian Hud as.
Sebagai hukumannya mereka kemudian diazab oelh Allah SWT. Para ulama Arab
Saudi meyakini penemuan ini adalah kaum ‘Aad dari zaman nabi Hud tersebut.
b. Suku Tsamud (Kaum Tsamud)
Kaum Tsamud mendiami daerah Al-Hijr dan Wadil Qura (antara Hijaz dan
Syam). Kaum Tsamud memiliki kekayaan yang terdiri dari binatang ternak dan
tanaman-tanaman. Rumah-rumah mereka tidak seperti kebiasaan rumah kita, tetapi
rumah kaum Tsamud dipahat dari gunung-gunung batu. Gunung-gunung batu tersebut
dibentuk kaum Tsamud menjadi istana, rumah, dan kuburan para petinggi kaum.
Pahatan ukiran dan ornamennya sangat halus dan indah serta menakjubkan. Dikishkan
dalam Al-Qur’an bahwa kaum Tsamud memiliki keahlian arsitektur luar biasa. Nabi
Shaleh, nabi kelima dari 25 nabi dan rasul yang tertulis, diutus Allah SWT, mengajak
mereka untuk bertauhid. Namun, kaum samud tidak menerima nabi Shaleh adalah
utusan Allah. Di luar batas kewajaran manusia, mereka minta seekor unta betina
keluar dari celah bebatuan. Nabi Shaleh berdoa meminta kepada Yang Maha Kuasa.
Doanya dikabulkan, dan keluarlah seekor unta betina dari celah bebatuan. Nabi
Shaleh lalu berpesan kepada umatnya, jangan sampai menyakiti unta tersebut, apalagi
membunuhnya. Azab Allah akan menyapu bersih, kalau sampai unta tersebut
dibunuh. Kaum Tsamud akhirnya sepakat menjadi umat nabi Shaleh.
Seiring perjalanan waktu, salah seorang umatnya kemudian mengingkari dan
membunuh umat tersebut. Menurut riwayat, konon sang pembunuh adalah utusan
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 5/16
bersama para petinggi kaum yang diiming-imingi hadiah seorang wanita cantik. Nabi
Shaleh marah luar biasa. Ia tahu, azab Allah tidak lama lagi akan datang dan
membumi hanguskan kaumnya. Karena, “mukjizat unta” hanyalah simbol kepatuhan
kaum Tsamud kepada Allah. Setelah kejadian tersebut, kaum Tsamud masih
menantang nabi Shaleh, karena ternyata azab tidak kunjung datang melanda mereka.
Maka, tidak lama berselang, murka Allah pun datang. Angin puting beliung dengan
suhu udara yang sangat dingin menyelimuti hari-hari kaum Tsamud, diiringi gempa
dahsyat. Akhirnya, kaum Tsamud tenggelam ditelan bumi. Yang tertinggal hanya
rumah dan istana gunung batu sebagai hasil karya besar mereka.
2. Bani Qathan leluhur suku Arab Aribah
Bani Qathan adalah keturunan Ya’rup Ibnu Qathan. Kaum ini berasal dari
Mesopotamia dan kemudian pindah ke Yaman. Di negeri Yaman telah berdiam kaum
‘Aad kedua sehingga terjadilah peperangan diantara mereka. Di dalam peperangan
tersebut, bani Qathan memperoleh kemenangan sehingga kaum ‘Aad kedua tunduk
pada Bani Qathan. Bani Qathan kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan, antara lain:
a. Kerajaan Sabaiah
Didirikan oleh Saba yang juga merupakan raja pertama dari kerajaan Sabaiah.
Raja Saba mendirikan sebuah kota sebagai pusat pemerintahan yang bernama Ma’rib.Di dekat kota Ma’rib didirikan sebuah bendungan untuk membendung air hujan yang
turun selama tiga bulan tiap tahun. Bendungan tersebut mempunyai pintu-pintu yang
boleh dibuka dan ditutup sesuai keperluan dan airnya dialirkan ke kanal-kanal.
Dengan pengairan yang teratur, Yaman menjadi negeri yang subur. Bendungan air
yang didirikan oleh raja Saba dinamakan Saddu Ma’rib.
Setelah raja Saba wafat digantikan oleh raja-raja dari keturunannya,
diantaranya adalah ratu Bilqis yang hidup pada zaman nabi Sulaiman. Dalam
perkembangannya rakyat kerajan Sabaiah hidup dalam kemewahan dan berpalig dari
ajaran Tuhan sehingga Tuhan membinasakan mereka dengan mendatangkan air bah
yang sangat dahsyat. Rakyat kerajaan Sabaiah alpa dalam menjaga dan memperbaiki
Saddu Ma’rib sehingga bendungan air yang besar akhirnya runtuh oleh air bah. Kota
Ma’rib hancur dan penduduknya yang masih selamat berpindah ke beberapa tempat di
seluruh semenanjung Arab. Menurut Gedillot, rubuhnya Saddu Ma’rib terjadi pada
120 M. Keruntuhan Saddu Ma’rib dapat dibaca dalam surat Saba ayat 15-17.
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 6/16
b. Kerajaan Himyariyyah
Kerajaan Himyariyyah didirikan setelah runtuhnya kerajaan Sabaiah oleh suku
Himayar yaitu satu cabang dari kaum Saba yang berpusat di San’a. Raja terakhir dari
kerajaan Himyariyyah adalah Yusuf Zu Nuas. Yusuf Zu Nuas menganut agama
Yahudi. Pada 534 M, Yusuf Zu Nuas memaksa rakyatnya yang beragama Masehi
untuk berpindah ke agama Yahudi dan rakyat yang jumlahnya sekitar 12.000 orang
yang tidak mau tunduk atas perintahnya dibakar. Perbuatan Zu Nuas tersebut
menyebabkan Justin I kaisar kerajaan Romawi Timur yang menjadi pelindung agama
Masehi memerintahkan kepada Negus dari Ethiopia untuk menyerang Yaman.
Negus mengirimkan bala tentara di bawah seorang panglima bernama Aryath.
Raja Zu Nuas tidak kuasa menolak serangan Habasyah tersebut dan melarikan diri.
Dengan demikian runtuhlah kerajaan Himyariyyah dan masuklah Yaman di bawah
kekuasaan Habasyah dengan Aryath sebagai gubernur yang pertama. Aryath
kemudian dibunuh oleh salah seorang kepala tentaranya yang bernama Abrahah.
Abrahah kemudian mengangkat dirinya sebagai Gubernur. Pemerintah Abrahah
mendapatkan pengesahan dari Negus. Abrahah inilah yang kemudian mengerahkan
bala tentaranya untuk menyerang Mekkah denga tujuan meruntuhkan Ka’bah.
Abrahah telah mendirikan sebuah bangunan di San’a dengan maksud agar orang naik
haji ke San’a tidak ke Mekkah lagi. Sesampainya di pintu gerbang Mekkah, Tuhan
menurunkan suatu penyakit kepada bala tentara Abrahah sehingga gagal
menghancurkan Ka’bah. Abrahah sendiri akhirnya tewas.
3. Ismail leluhur suku Arab Musta'ribah
Ismail adalah anak Ibrahim as. Ibrahim pada awalnya bertempat tinggal di
kota Ur, yang pada waktu itu menjadi kota Babylonia. Kepercayaan orang-orang
Babylonia adalah menyembah patung dan bintang-bintang, bahkan raja Namrud juga
disembah. Ibrahim menyeru kepada penduduk Ur agar menyembah Allah, tetapi
penduduk Ur tidak mau mengikuti seruan itu. Bahkan Ibrahim dibakar hidup-hidup,
tetapi Tuhan enyelamatkan Ibrahim. Pada akhirnya Ibrahim meninggalkan kota Ur
dan pindah ke Palestina. Pada waktu di Palestina terjadi kelaparan maka Ibrahim dan
Sarah pergi ke Mesir. Di Mesir, Sarah diberi hadiah oleh Firaun, yaitu Sisti Hajar.
Setelah sampai ke Palestina, Siti Hajar diberikan Sarah kepada Ibrahim untuk dinikahi
agar meperoleh keturunan.
Dengan Siti Hajar, nabi Ibrahim memperoleh putra yang diberi nama Ismail.
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 7/16
Atas suruhan Sarah, Siti Hajar dan Ismail diantarkan ke Hejaz dan didiamkan di wadi
(lembah sungai kering) Mekkah. Pada waktu itu Ismail masih menyusu dan wadi
belum didiami manusia. Ibrahim kembali ke Palestina dan meninggalkan siti Hajar
dan Ismail di Mekkah.
Suatu hari datanglah kabilah Jurhum dari Yaman. Mereka dikabarkan terlibat
persengketaan diantara kabilah, yang menyebabkan diantara mereka harus mencari
tempat perlindungan. Tentu hal tersebut tidak mudah karena Yaman sudah terlebih
dahulu sebagai kota yang makmur dan merupakan salah satu pusat perdagangan di
wilayah Arab. Mereka akhirnya melancong dan tiba di sebuah tempat yang kemudian
dikenal dengan Mekkah.
Pada suatu hari burung-burung mendekati pusat air yang ditemukan oleh Hajar
dan Ismail. Mereka terkejut dengan apa yang dilihatnya sehingga mereka mendatangi
Hajar dan meminta agar hidup bersama Hajar dengan kesepakatan bahwa sumber air
tetap milik Hajar dan putranya. Hajar menyepakati proposal yang diajukan kabilah
Jurhum sampai akhirnya Ismail tumbuh besar. Dalam sejarah disebutkan bahwa
hiduplah Ismail dengan kabilah Jurhum dan dipelajarinya bahasa mereka. Ismail
kemudian juga menikah dengan wanita dari kabilah Jurhum. Ismail diutus Tuhan
menjadi nabi kepada penduduk Hijaz. Kemudian Tuhan memerintahkan kepada
Ibrahim untuk membangun Ka’bah di Mekkah.
Setelah pekerjaan membangun Ka’bah selesai, Ibrahim memberitahukan
kepada penduduk Hejaz bahwa dirinya dan Ismail telah mendirikan Baitullah untuk
beribadah kepada Tuhan. Ibrahim kemudian berdoa agar Mekkah dijadikan suatu
negeri yang aman dan penduduknya diberi rizki. Ibrahim dalam doanya juga meminta
agar manusia berdatangan ke Mekkah dari segala penjuru dunia untuk melakukan
ibadah serta agar dari keturunan Ibrahim dan Ismail diutus seorang Rasul yang akan
mengajarkan Al-Kitab. Doa Ibrahimtelah dikabulkan Allah dengan mengutus nabi
Muhammd saw dan mensyariatkan haji ke baitullah. Nabi Ismail mempunyai putra
sebanyak dua belas orang yang masing-masing daripadanya mempunyai keturunan.
Dalam perkembangannya, keturunan dari Ismail menjadi pupus, kecuali hanya
keturunan “Adnan”-lah yang tetap lestari sehingga Bani Ismail juga dinamakan Bani
Adnan dari keturunan Ismail ini jugalah lalu dikenal sebagai orang-orang Arab
Musta’ribah (Iswati, 2012:59-68). Kemudian dari bani Adnan lahirlah kabilah
Kinanah dan dari kabilah tersebut lahirlah Suku Quraish suku asal Nabi Muhammad
saw. (Osman, 1970:22).
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 8/16
C. Kegiatan Ekonomi Bangsa Arab Pra Islam
Jazirah Arab merupakan salah satu pintu masuk pedagang Eropa dan Afrika ke
Benua Asia. Oleh karena bangsa Arab memiliki peranan penting bagi kegiatan ekonomi
dalam proses perdagangan kuno pada masa pra Islam. Pada masa itu orang belum merasa
begitu aman mengarungi lautan guna mengangkut barang dagangan atau mengadakan
pelayaran. Dari peribahasa arab yang yang dapat kita lihat sekarang menujukan, bahwa
ketakutan orang menghadapi laut sama seperti dalam menghadapi maut. Tetapi,
bagaimanapun juga untuk mengangkut barang dagangan itu harus ada jalan lain selain
mengarungi bahaya maut itu. Yang paling penting transpor dari perdagangan itu ialah
antara Timur dan Barat: antara Romawi dan sekitarnya, serta India dan sekitarnya. Jazirah
Arab masa itu merupakan daerah lalu lintas perdagangan yang di seberanginya melalui
Mesir, atau melalui Teluk Persia (Haekal, 2014: 5).
Kemajuan bangsa Arab di Hijaz pada masa itu, jika di bandingkan dengan
kemajuan bangsa Arab di Yaman, dapatlah dikatakan sangat jauh karena sukarnya
perjalanan atau jalan menuju ke Hijaz. Para penggembara pada masa itu tidak seorang
pun yang menggembara sampai ke sana. Sungguh pun demikian, dengan perlahan-lahan,
sedikit demi sedikit, dapat jua bangsa Arab di Hijaz memperoleh kemajuan. Kemajuan
yang mereka peroleh terutama dalam perdagangan pula, yang asal mulanya dari bangsa
Arab di Yaman dan kaum Yahudi yang pindah ke sana. Sesudah masuknya bangsa-
bangsa ini, barulah mereka itu maju dalam tata niaga atau berdagang (Chalil, 2001: 32-
33). Selanjutnya bangsa Arab di Hijaz ini melakukan sebuah perubahan dalam
perkembangan ekonomi yang tidak kalah pesat. Mereka melakukan hubungan dengan
negeri-negeri yang penting dalam perdagangan seperti halnya di timur tengah yaitu Syam,
Persia, Mesir dan Yaman.
Terdapat komoditi utama bagi kehidupan ekonomi masyarakat di wilayah Hijaz,
Jazirah Arab pada masa Pra Islam. Di daerah oase atau wadi (lembah sungai kering)
biasanya di gunakan sebagai lahan pertanian dan peternakan dan mayoritas bekerja
sebagai petani dan peternak. Sedangkan daerah yang tandus dan gersang biasanya di
gunakan sebagai tempat persinggahan para caravan para pedagang dan melakukan
kegiatan perdagangan.
Sidiqi (2001: 44) mengatakan bahwa Kota Yatsrib (Madinah) merupakan oase
yang luas dan subur. Sedangkan kota Mekah tidak cocok bagi pertanian. Oleh karena itu
Mekah dijadikan sebagai pusat perdagangan. Di Mekah terdapat pusat perdagangan, yaitu
pasar Ukaz. Dalam sistem ekonominya masyarakat di Jazirah Arab di wilayah Hijaz telah
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 9/16
mengenal sistem peminjaman harta dan pembayaran. Akan tetapi mereka kebanyakan
menggunakan sistem riba untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya dan kebanyakan
yang di untungkan adalah masyarakat yang kaya.
Ekonomi sebelum Islam yang dipenuhi dengan riba. Metode umum yang
digunakan dalam peminjaman dan pembayarannya kembali merupakan suatu pemerasan.
Sang rentenir meminjamkan uangnya kepada orang dengan bunga yang tinggi, dan ketika
uang yang dipinjam tidak dibayar pada waktu yang ditentukan, maka uang tersebut
dilipatgandakan dan kemudian dilipatkan tiga kali pada akhir tahun ketiga. Jika peminjam
gagal membayar pinjaman dan bunganya, pemberi pinjaman kadang-kadang mengambil
hak peminjam atas istri dan anaknya (Sidiqi, 2001: 45-46).
D. Keadaan Sosial & Budaya Bangsa Arab Pra Islam
Bangsa Arab pada masa pra islam terpecah menjadi beberapa kabilah-kabilah atau
suku-suku baik nomaden maupun yang menetap di kota-kota. Mereka hidup menjadi
penggembala, bertani kurma di sekitar oase, dan berdagang ke kota-kota.
Bangsa Arab memiliki karakter yang keras, karena mereka hidup di tanah yang
sebagian besar wilayahnya merupakan padang pasir. Arab terletak di antara benua Asia
dan Afrika. Sebelah barat Arab dibatasi oleh laut Merah dan sebelah timur dibatasai oleh
teluk Persia. Arab merupakan daerah yang gersang, nyaris tidak berair dan tidak ada
tempat istirahat dari panas yang menyengat kecuali sedikit tempat hijau yang penuh
dengan pohon kurma dan air yang dijadikan sebagai tempat istirahat bagi suku- suku
pengembara Arab (Sidiqqi, 2001: 19).
Menurut Razwy (1997: 35) ‘’Sebelum islam, bangsa Arab hanya memainkan
peran marjinal dalam sejarah Timur Tengah. Mereka selamanya akan tetap menjadi
bangsa animis dan penggembala apabila Nabi Muhammad SAW tidak memfokuskan,
merangsang dan menggalangkan suku-suku Arab nomadik yang semula itu tercerai berai
menjadi bangsa yang kuat, bersatu dan mempunyai tujuan hidup’’.
Sebelum Islam datang, karena masih belum mempunyai tujuan hidup dan masih
tercerai berai dengan karakter yang begitu keras. Maka dapat di simpulkan bahwa kondisi
sosial bangsa Arab sebelum Islam datang lebih condong sering berperang antar suku-suku
untuk merebutkan wilayah.
Selain mengenai perebutan wilayah, bangsa Arab juga mempunyai hukum primitif
gurun yang mejadikan bangsa Arab menjadi sering berperang. Menurut Hitti (2002: 32)
’’ Jika Sesorang anggota klan membunuh anggota klannya sendiri, tidak ada yang akan
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 10/16
melindunginya. Jika melarikan diri ia akan menjadi buronan (tarid). Jika korbannya
berasal dari luar klan itu, maka akan memunculkan tuntutan balas, dan klan itu harus
membayarnya dengan nyawa anggotanya”.
Darah menurut hukum primitif gurun harus di bayar darah; tidak ada hukum yang
harus di terapkan selain pembalasan yang setimpal. Keluarga yang terdekat di pandang
sebagai pihak yang paling bertanggung jawab.
Bangsa Arab sebelum islam memiliki kerusakan moral oleh karena itu nabi
Muhammad di turunkan oleh Allah SWT untuk membimbing bangsa Arab untuk menuju
kebenaran dengan ajaran-ajarannnya.
Terdapat beberapa kerusakan moral pada bangsa Arab sebelum Islam antara lain:
1. Meminum arak
Merupakan salah satu dari adat kebiasaan bangsa Arab pada masa itu. Di
antara salah satu cara mereka meminum arak atau khamr yaitu dengan minum
bersama dalam suatu pertemuan, mereka sambil berjudi dan dihibur oleh perempuan-
perempuan penyanyi kemudian sambil menari-nari bersama para gundik.
2. Perjudian
Judi atau bermain judi merupakan salah satu permaianan yang sangat di sukai
oleh bangsa Arab sebelum islam. Salah satu model permaianan judi yang di lakukan
oleh bangsa Arab adalah lotre Unta. Dalam perjudian ini kadang-kadang sampai
berpuluh-puluh unta yang di sembelih, dan mereka yang mendapat kemenangan
(mendapat bagian) tidaklah mengambil bagiannya. Tetapi di berikan kepada fakir
miskin. Jadi kemenangan itu di gunakan hanya mereka merasa bangga dan merasa
dapat kemuliaan. Judi yang serupa itu yang paling di gemari oleh mereka, dan orang
yang tidak suka ikut berjudi yang serupa itu di pandang seorang yang kikir serta biasa
dinamakan barm. Dengan demikian dia di pandang rendah oleh masyarakat mereka,
sehingga orang yang kawin dengan dia (barm) itu di pandang hina pula (Chalil, 2001:
27-28).
3. Pelacuran
Pelacuran atau perzinaan di antara lelaki dan perempuan bangsa Arab di
Jazirah Arab pada masa sebelum Islam merupakan hal yang biasa, tidak menjadikan
rendahnya derajat orang yang mengerjakan. Para perempuan pelacur membuka kedai
pelacuran dan untuk tandanya mereka memasang bendera di muka rumah masing-
masing (Chalil, 2001: 28-29).
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 11/16
4. Pencurian dan Perampokan
Perbuatan mencuri atau merampok dari suku ke suku yang lain, biasa terjadi.
Barang yang dirampok itu bukan saja harta benda, melainkan segala apa yang di
dapat, hingga orang yang mempunyai harta itu pun di jadikan menjadi tawanan.
Orang tawanan/ culikan dari hasil perampokan itu biasanya di jadikan menjadi budak
belian, dan kalau perempuan di jadikan sebagai gundik atau di jual kepada orang lain.
5. Kekejaman
Kekejaman yang dilakukan oleh bangsa Arab sangatlah melewati batas peri
kemanusiaan. Mengubur anak perempuan secara hidup- hidup dilakukan karena
mereka takut mendapat malu dan miskin. Selain itu, disebabkan karena muncul dalam
diri mereka rasa hormat yang benar- benar palsu yang memaksa mereka melakukan
pembunuhan massal terhadap anak perempuannya. Di mana gagasan yang
mendasarinya adalah bahwa golongan perempuan, terutama anak perempuan
merupakan sumber aib.
6. Pertengkaran dan Perkelahian
Pertengkaran mulut diantara seorang dan orang lain yang akhirnya
menimbulkan perkelahian masal, bagi bangsa Arab pada masa itu sudah menjadi hal
kebiasaan. Pertengkaran dan perkelahian terjadi akibat perselisihan dalam perkara
kecil-kecil dan urusan yang tak berarti. Menurut riwayat ahli tarikh, peperangan
saudara yang terjadi di kalangan bangsa Arab di Jazirah Arab pada masa sebelum
islam ada sejumlah 132 kali. Jumlah tersebut itu belum terhitung peperangan dan
pertempuran yang kecil-kecil. Peperangan yang sedemikian banyaknya itu terjadi,
terutama dalam masa antara 40-50 tahun sebelum islam (Chalil, 2001: 31).
Karena keboborokan moral tersebut maka dalam konteks sosial masyarakat
Arab pra-Islam disebut juga denga “al-Jahiliyyah”. Yang oleh sebagian kalangan al-
Jahiliyyah diartikan sebagai komunitas orang yang bodoh dan tidak berpendidikan
dari segi moral (Iswati, 2012:71).
E. Kepercayaan & Agama Bangsa Arab Pra Islam
Kepercayaan/agama merupakan hal yang mendasar dalam kehidupan manusia
sebagai jalan kehidupan kedepannya yang memiliki sifat yang abadi. Begitu pula pada
masyarakat Jazirah Arab di wilayah Hijaz pada masa Pra Islam yang terdiri atas berbagai
macam kepercayaan.
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 12/16
Menurut beberapa pendapat, dikatakan bahwa masyarakat Arab yang tinggal di
daerah pedalaman, menganut pula animisme dan dinamisme. Kepercayaan ini didapat
pada syair-syair kuno yang menceritakan berbagai macam aspek kehidupan sosial,
budaya, ekonomi, politik, gaya berfikir serta agama dan kepercayaan masyarakatnya.
Masyarakat di Jazirah Arab, percaya pada mitos-mitos yang di warisi oleh nenek
moyang. Mereka percaya pada watsaniyah atau paganisme. Mereka percaya pada dewa
dan dewi, hantu, roh jahat, azimat dan sebagainya. Bagi menyembah dewa-dewi mereka
menyembah patung. Mereka juga percaya pada hantu yang berkeliaran di padang pasir
yang mengganggu perjalanan para musafir. Hantu itu di sebut Ghaul yang identik pada
jenis laki-laki dan Aimir yang identik pada jenis perempuan. Mereka juga mempercayai
azimat yang berfungsi sebagai penangkal sihir, gangguan jin dan setan. Azimat juga dapat
di percayai dapat menyembuhkan penyakit-penyakit jiwa serta dapat mendatangkan
penyakit itu juga. selain itu mereka juga percaya kepada roh seperti roh Hammah yang
berada di dalam ular. Oleh karena itu masyarakat di jazirah Arab tidak membunuh ular
(Nurhakim, 2008: 13).
Sedangkan suku badui yang hidupnya sebagai pengelana sangat mementingkan
penyembahan terhadap “Dewa Bulan” hal ini dikarenakan Dewa Bulan adalah penguasa
malam, pemikiran ini didasarkan pada negeri yang ditinggali suku badui karena beriklim
panas dan menganggap kesejukan malam adalah kawannya dan matahari adalah
musuhnya (Hitti, 1962:29).
Kemudian juga ada golongan yang menyembah angin, matahari, bintang dan
angin. Akan tetapi masyarakat di jazirah Arab mayoritas menyembah berhala. Berhala
yang terkenal antara lain Latta, Uzza, dan Manat . Ketiga berhala tersebut diyakini sebagai
anak perempuan Tuhan. Al-Latta (Tuhan Perempuan) berada didekat Thaif. Di Thaif,
orang-orang Mekkah berkumpul untuk melaksanakan haji dan menyembelih binatang
kurban. Ada aturan yang harus dipatuhi oleh para penyembah berhala al-Latta, yaitu
larangan untuk menebang pohon, memburu binatang dan mnumpahkan darah. Mereka
melarang siapapun untuk mengganggu dan meneabang pohon karena diyakini disitulah
Tuhan mereka berada. Sedangkan al-Uzza (Yang Paling Agung) berada di Nakhlah
sebelah timur Mekkah. Al-Uzza menjadi berhala yang paling diagungkan oleh orang-
orang Quraish. Cara pemujaannya dengan menggunakan tiga batang pohon. Adapun
Manat (Pembagian Nasib) adalah dewa yang menentukan dan menguasai nasib.
Lokasinya berbetuk batu hitam di Qudayd, wilayah antara Mekkah dan Madinah. Dewa
ini sangat populer dikalangan orang-orang Arab. Bahkan, menurut K. Hitti, Manat
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 13/16
digunakan sebagai salah satu rujukan sebelum nabi Muhammad saw, melakukan hijrah ke
Madinah (Isawati, 2012:74).
Kemudian, Morey (2011: 42) mengatakan’’ at least 360 gods were represented at
the ka'bah and new one could be added if some stranger came into town and wanted to
worship his own god in addition to the ones that were already represented’’ . Diantara
berhala berhala tersebut bahkan ada pula patung nabi Ibrahim, nabi Isa al-Masih dan
patung Hubal berbentuk manusia yang mana disampingnya disediakan busur panah yang
digunakan untuk mengundi nasib para peramal, Hubal sendiri yaitu dewa tertinggi kaum
Quraish yang berhalanya terbuat dari batu akik dan batu hitam (Osman, 1970:24, Isawati,
2012:74-75).
Jadi setidaknya ada 360 patung berhala di sekitar Ka'bah yang di jaga oleh Azlim
(penjaga panah peramal yang mengetauhi pendapat para dewa) dan kemudian
ditambahkan jika orang asing datang ke kota Mekah dan ingin menyembah dewanya
sendiri dan di samping itu terdapat pendeta, shaman (dukun) yang mewakilinya untuk
menyembah masing-masing dewanya. Sebenarnya, selain dari kepercayaan animisme dan
dinamisme, Masyarakat jazirah Arab di wilayah Hijaz pada masa pra Islam juga ada yang
menganut agama Yahudi, Nasrani dan Majusi.
Salah satu bentuk corak agama yang ada sebelum Islam datang selain agama yang
terdapat di Jazirah Arab di wilayah Hijaz pada masa pra islam yang di jelaskan di atas
adalah Hanifiyah (Hanifism).
Hanifiyah yaitu mereka menolak setiap pengasosiasian “tuhan-tuhan palsu’’
(pesudo gods) dengan tuhan yang sebenarnya, karena perbutan semacam ini adalah
perbuatan yang syirik (mempersekutukan tuhan). Lebih jauh lagi mereka menolak untuk
berpartisipasi dalam ritual pagan, dan berusaha untuk mempertahankan kesucian teologi
etik mereka. Orang-orang Hanifiyah mengetahui dan memahami dalam hal agama. Berkat
kecenderungan untuk menemukan kebenaran yang sejati itu, orang-orang hanif pada
gilirannya menjadi orang-orang yang berpegang teguh pada monotheisme yang ketat
(strict monotheism). Para penganut Hanifiyah ini menjadikan Gua Hira (yang terkenal
sebagai tempat nabi Muhammad bersemedi) sebagai tempat mereka melakukan semedi
untuk mendekatkan dirii kepada Yang Maha Kuasa (Isawati, 2012:70). Ada tiga tokoh
penganut Hanifiyah yang terkenal yaitu Umaiyah bin Abi Shalt , Waraqah bin Naufal dan
Qus bin Sa’idah (Osman, 1970:24). Di dalam Al-Qur’an, terdapat seorang tokoh manusia
hanif yang identifikasikan dengan nabi Ibrahim yang dalam pencarian kebenaran pada
akhirnya menemukan tuhan yang sejati. Ibrahim tentu saja di kenal sebagai panutan tiga
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 14/16
agama wahyu: Yahudi, Nasrani dan Islam. Ketiga agama ini di kalangan ahli
perbandingan agama di sebut sebaga agama Abrahamik (Abrahamic Religion) (Al-Faruqi,
1986: 61).
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 15/16
Daftar Pustaka
1.
Misbach, Kholil. 2010. Sejarah Singkat Bangsa Arab Pra Islam. Paper Online.
Diakses dari http://hikmahkholil.blogspot.co.id/ 10 Oktober 2015. 19:12 WIB.
2. Hitti, Philip K. 2010. History of The Arabs. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
3. Hitti. Philip K. 2002. History of The Arabs. Jakarta: IKAPI.
4.
Hitti. Philip K. 1962. Dunia Arab. Bandung: Sumur Bandung.
5. Hassan, Ibrahim Hassan. 1989. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Yogyakarta:
Kota Kembang.
6. Isawati. 2012. Sejarah Timur Tengah (Sejarah Asia Barat) Jilid I . Yogyakarta:
Ombak.
7.
Mufrodi, Ali. 1997. Islam di Kawasan Kebudayaan Arab. Jakarta : Logos.
8. Haekal. M. Husain. 2014. Biografi Rasulullah Muhammad Saw. | Sirah
Nabawiyah: Teladan Sukses dalam Hidup, Akhlak, dan Bisnis. Jakarta:
Pustaka Cordova.
9. Chalil, Moenawar. 2001. Kelengkapan Tarikh Muhammad SAW Jilid 1.
Jakarta: Gema Insani Press.
10. Sidiqi, Abdul Hamid. 2001. Sirah Nabi Muhammad saw. Bandung: Penerbit
Marja.
11. Nurhakim, Muhammad, 2008. Jatuhnya Sebuah Tamadun: Menyingkap
Sejarah Kegemilangan dan Kehancuran Empayar Khalifah Islam. Batu
Caves: PTS Islamika.
7/21/2019 Outline Sejarah Peradaban Arab Pra Islam
http://slidepdf.com/reader/full/outline-sejarah-peradaban-arab-pra-islam 16/16
12. Robert, A. Morrey. 2011. The Islamic Invasions. Maitlad: Xulon Press.
13. Al Faruqi, Ismail. 1986. Cultural Atlas of Islam. Dalam Taher, Elza Peldi
(Eds). Merayakan Kebebasan Beragama: Bunga Rampai Menyambut 70
Tahun Djohan Efendi. Jakrata: Penerbit Kompas.
14. Osman, A. Latif. Ringkasan Sejarah Islam Djilid I . Jakarta: Penerbit Widjaya.