outline miniriset - burung derkuku

18
OUTLINE MINIRISET KAJIAN STRUKTUR MAKRO ANATOMI BURUNG TEKUKUR (Streptopelia chinensis) Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mata Kuliah Proyek Biologi Disusun oleh: Mufti Ali 09640010 Biologi PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

Upload: santri-kepyoh

Post on 24-Oct-2015

115 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

mkmkmm

TRANSCRIPT

Page 1: Outline Miniriset - Burung Derkuku

OUTLINE MINIRISET

KAJIAN STRUKTUR MAKRO

ANATOMI BURUNG TEKUKUR (Streptopelia chinensis)

Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan

Mata Kuliah Proyek Biologi

Disusun oleh:

Mufti Ali

09640010

Biologi

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: Outline Miniriset - Burung Derkuku

ABSRAK

Aves (Columba domestica) adalah hewan vertebrata yang tubuhnya ditutupi

oleh bulu, sedangkan hewan lain tidak ada memiliki bulu. Aves adalah vertebrata

yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota

gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tengah dan distal.

Respirasi aves bagian paru-paru yang berhubungan dengan sejumlah kantong udara.

Kantong-kantong udara tersebut berfungsi sebagai alat-alat tambahan dan sebagai

penghasil suara saat terbang. Aves pada umumnya berdarah panas.

Burung tekukur (Streptopelia chinensis) dipilih untuk mewakili kelas aves,

dalam penelitian ini karena mudah didapat, dan memiliki organ-organ yang lengkap

dalam mewakili kelas aves, sehingga mempermudah dalam pengamatan yang

dilakukan.

Pada penelitian Struktur Makro anatomi burung tekukur (Streptopelia

chinensis) akan dilakukan pembedahan, yaitu burung tekukur (Streptopelia chinensis)

di matikan dengan membius dengan kloroform selanjutnya ditaruh diatas paravin dan

mulai dibedah menggunakan pisau bedah, jarum, dan peralatan bedah lainnya.

Setelah pembedahan lalu pemotretan organ burung tekukur (Streptopelia chinensis)

dilakukan sebagai bentuk pengidentifikasian organ dan analisis data. Adapun bagian

Makro Anatomi burung tekukur (Streptopelia chinensis) yaitu bagian-bagian luar dan

bagian dalam yang terlihat oleh mata.

Page 3: Outline Miniriset - Burung Derkuku

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aves adalah hewan yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat

dimana-mana, aktif pada siang hari dan memiliki bulu sebagai penutup

badannya. Warna bulu dari beberapa aves merupakan daya tarik tersendiri

bagi manusia. Kata aves berasal dari Kata Latin dipakai sebagai nama khas,

sedangkan ornis dari kata Yunani dipakai dalam ornithology berarti ilmu yang

mempelajari burung-burung.

Aves merupakan vertebrata yang hidup di darat, memiliki bulu hampir di

seluruh tubuhnya dan sayap yang berasal dari elemen-elemen tubuh tengah

dan distal sehingga dapat digunakan untuk terbang. Selain itu, aves

mempunyai kaki yang dapat digunakan untuk berjalan, bertengger maupun

berenang (dengan selaput interdigital), tidak bergigi dan mempunyai paruh

yang berbeda-beda sesuai jenis makanannya. Beberapa aves mempunyai daya

tarik tersendiri bagi manusia.

Menurut pernyataan Djuhanda (1982), berdasarkan letaknya, bulu

terbagi menjadi 3 macam yaitu remiges, tetrices dan retrices. Remiges berupa

bulu besar yang terdapat pada sayap, bentuknya simetris, digunakan untuk

terbang. Tectrices berupa bulu-bulu kecil yang menutupi tubuh burung.

Retrices adalah bulu-bulu ekor, bentuknya simetris, digunakan sebagai kemudi

saat terbang. Berdasarkan strukturnya, bulu bulu terbagi menjadi 3 macam,

yaitu : plumae, plumulae dan filoplumae. Plumae terdiri dari calamus, rachis,

rami, radii dan radioli. Plumulae mempunyai calamus yang pendek, tidak

mempunyai vexillum karena terdapat radioli. Filoplumae hanya terdiri

calamus dan rami saja.

Page 4: Outline Miniriset - Burung Derkuku

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana struktur anatomi pada burung tekukur (Streptopelia chinensis)

2. Bagaimana struktur bagian makro Organ dalam pada burung tekukur

(Streptopelia chinensis)

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menjelaskan struktur bentuk tubuh dari ujung kepala hingga

ujung ekor burung tekukur (Streptopelia chinensis)

2. Untuk menjelaskan struktur bagian-bagian dalam burung tekukur

(Streptopelia chinensis)

D. Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Burung dibius menggunakan kloroform, kemudian diletakkan pada bak preparat.

2. Pangkal paruh dibuka selebar-lebarnya hingga terlihat bagian-bagian dari cavum

oris.

3. Bulu-bulu pada bagian dada dibasahi terlebih dahulu dengan air kemudian

dicabuti.

4. Pembedahan dilakukan pada bagian origo otot, yaitu bagian carina sterni,

pembedahan dilakukan dengan hati-hati, karena akan mengenai musculus

pectoralis minor yang terletak dibawahnya.

5. Muscullus pectoralis mayor dibuka, kemudian pembedahan perut dimulai dari

depan kloaka menuju kedepan yaitu pada daerah kanan dan kiri basis sternum

dengan memotong rusuk-rusuk sampai ke tulang furcula.

6. Organ pencernaan dikeluarkan dari perut derkuku sehingga sistem genetalinya

dapat dilihat.

Page 5: Outline Miniriset - Burung Derkuku

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Definisi

Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata)

yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan

dikenal sebagai Archaeopteryx.

Burung merupakan tentrapoda yang cepat dikenal, karena anggota kelas ini

karakter- karakternya paling homogeny dibanding kelas- kelas lain. Tak ada

satupun binatang yang memiliki bulu, selain golongan Aves. Oleh sebab itu, tak

dapat di pungkiri dengan adanya tubuh yang ditutupi oleh bulu dan memiliki

kemampuan terbang, burung bisa menempati berbagai habitat bahkan melakukan

migrasi dari satu tempat ke tempat yang sangat jauh

Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil,

hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti

burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang

bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas.

Alih-alih mengerami, burung-burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun

membusuk, panas matahari, atau panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis

seperti yang dilakukan kebanyakan reptile.

Jenis-jenis burung umumnya memiliki ritual berpasangan masing-masing.

Ritual ini adalah proses untuk mencari dan memikat pasangan, biasanya

dilakukan oleh burung jantan. Beberapa jenis tertentu, seperti burung merak dan

cenderawasih, jantannya melakukan semacam tarian untuk memikat si betina.

Sementara burung manyar jantan memikat pasangannya dengan memamerkan

sarang setengah jadi yang dibuatnya. Bila si betina berkenan, sarang itu akan

dilanjutkan pembuatannya oleh burung jantan hingga sempurna, akan tetapi bila

betinanya tidak berkenan, sarang itu akan dibuang atau ditinggalkannya. (Jasin,

1992).

Page 6: Outline Miniriset - Burung Derkuku

B. Klasifikasi

Berikut ini adalah klasifikasi lengkap dari burung tekukur dan puter

(Soejoedono 2001):

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Sub phylum : Vertebrata

Class : Aves

Ordo : Columbiformes

Sub ordo : Columbae

Familia : Columbidae

Sub Familia : Columbinae

Genus : Streptopelia

Spesies : (Streptopelia chinensis)

Badan terkuku (Streptopelia chinensis) terbagi atas caput, cervix, truncus,

dan cauda. Bagian kepala terdiri atas paruh, mata, membrana niktitans, lubang

telinga luar dan externa yang terdapat sepasang terletak pada pangkal paruh.

Belakang lubang ini terdapat suatu penebalan kulit yang disebut cerome yang

dapat membuka dan menutup lubang hidung. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Djuhanda (1982) yang menyatakan bahwa badan burung merpati (Columba

domestica) terbagi atas caput, cervix, dan cauda.

Menurut pernyataan Djuhanda (1982), berdasarkan letaknya, bulu terbagi

menjadi 3 macam yaitu remiges, tetrices dan retrices. Remiges berupa bulu besar

yang terdapat pada sayap, bentuknya simetris, digunakan untuk terbang. Tectrices

berupa bulu-bulu kecil yang menutupi tubuh burung. Retrices adalah bulu-bulu

ekor, bentuknya simetris, digunakan sebagai kemudi saat terbang. Berdasarkan

strukturnya, bulu bulu terbagi menjadi 3 macam, yaitu : plumae, plumulae dan

filoplumae. Plumae terdiri dari calamus, rachis, rami, radii dan radioli. Plumulae

mempunyai calamus yang pendek, tidak mempunyai vexillum karena terdapat

radioli. Filoplumae hanya terdiri calamus dan rami saja. Plumulae, merupakan

bulu yang lebih kecil dari plumulae, mempunyai calamus yang pendek,

vexillumnya tidak kukuh karena tidak ada radioli. Filoplumae, disebut juga bulu

Page 7: Outline Miniriset - Burung Derkuku

rambut karena bentuknya seperti rambut yang hanya dibangun oleh calamus dan

rami. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hildebrand (1983) yang menyatakan

bahwa burung umumnya memiliki kulit tipis, mengandung keratin yang sedikit

sekali. Struktur tambahan dari kulit adalah yang mengalami penandukan secara

kuat. Bagian bawah dari kaki dan jari ditutupi oleh sisik tanduk.

Djuhanda (1982), menyatakan cakar disusun oleh kepung cakar atau unguis

yang konveks, terletak di bagian dorsal yang runcing pada ujungnya. Bagian

ventral terdapat sol cakar atau sub unguis, bentuknya konkaf dan tidak sekeras

unguis. Kedua struktur ini meliputi kedua tulang ruas jari yang terujung (distal

phalax). Baik unguis maupun sub unguis di bagian ujung akarnya menjadi makin

tebal. Bagian basal dari cakar dibatasi oleh oleh lipatan kulit berbentuk cincin,

dengan demikian bagian basal yang lemah ini menjadi terlindung.

C. Sistem Pencrnaan

Sistem pencernaan pada burung merpati menurut Walter and Sayles (1959),

terdiri dari oeshophagus yang dibagian tengahnya pada pangkal leher melebar

menjadi tembolok, sedangkan lambung terbagi menjadi dua, lambung kelenjar

dan lambung otot. Duodenum berbentuk seperti huruf U dan dibagian proksimal

dan distalnya terdapat pankreas, ductus sisticus bermuara ke duodenum bagian

distal yang membawa empedu dari hati langsung ke dalam saluran pencernaan.

Jejunum dan ileum yaitu usus halus sesudah duodenum, batas bagian-

bagiannya tidak nyata, rectum adalah usus kasar yang bermuara di kloaka.

Menurut Jasin (1989), truncus digestivus dari Columba domestica terdiri dari

cavum oris, dilanjutkan ke faring yang pendek, kemudian oesophagus yang

panjang dan terjadi perluasan disebut crop, yaitu tempat sementara, dari lambung

akan dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi atas bagian yang halus dan terakhir

adalah rectum dan kloaka.

Page 8: Outline Miniriset - Burung Derkuku

D. Sistem Respirasi

Sistem respirasi pada Columba domestica terdiri atas trachea yang melanjut

sebagai dua buah bronchi pada siring (alat suara). Paru-paru dilengkapi dengan

kantung-kantung udara (ada sembilan buah, empat berpasangan dan satu median).

Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan fase inspirasinya yaitu inhalasi

(Brotowijaya, 1990).

Mekanisme pernapasan pada burung ada dua yaitu pernapasan waktu

istirahat dan waktu terbang. Fase istirahat dilakukan oleh pars sternalis costae dan

pars vertebralis costae, keduanya dihubungkan oleh suatu persendian sehingga

dapat digerakkan. Pernapasan waktu istirahat terjadi dalam dua fase yaitu fase

inspiratio dan fase exparatio. Fase terbang yang sangat berfungsi adalah saccus

interclavicularis dan saccus axillaries. Apabila sayap diturunkan saccus axillaris

terjepit, sehingga saccus interclavicularis menjadi longgar dan sebaliknya

(Radiopoetro, 1977).

E. System Genitalia

Sistem genitalia pada burung tekukur (Streptopelia chinensis) jantan

tersusun dari testis yang terdapat sepasang terletak ventro lateral dari ginjal, dan

ductus defferens merupakan saluran sperma ke kloaka. Hal ini sesuai dengan

pernyatan Brotowijoyo, (1990) bahwa alat genitalia pada burung merpati jantan

terdiri dari sepasang testis dan ductus defferens yang menyalurkan sperma ke

kloaka. Organ kelamin betina terdiri dari ovarium, osteum tuba dan saluran

oviduct.

F. System Reproduksi

Menurut Radiopoetro (1977), perkembangbiakan aves bersifat ovipar yaitu

bertelur. Proctodea (bagian cloaca yang paling ujung caudal) dari kedua jenis

burung ditempelkan kuat-kuat pada waktu kopulasi, sehingga sperma yang keluar

pada saat ejakulasi langsung masuk ke dalam proctodeum yang betina, untuk

kemudian menuju ke oviduct.

Page 9: Outline Miniriset - Burung Derkuku

G. System Peredaran Darah

Sistem peredaran darah pada aves menurut Rizal (2008), Peredaran darah

burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan pembuluh

darah. Jantung burung berbentuk kerucut dan berbungkus selaput perikardium.

Jantung terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang

dindingnya lebih tebal. Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan

vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri anonim yang

bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang member darah ke bagian kepala, otot

terbang, dan anggota depan; dan sebuah aorta yang merupakan sisa dari arkus

aortikus yang menuju ke kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri mereduksi).

Pembuluh nadi ini kemudian melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok

kearah ekor menjadi aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh yang

keluar dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonis (pembuluh nadi paru-

paru) yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.

Jantung ( Cor ) pada merpati terbagi menjadi empat ruang, yaitu dua atrium

dan dua ventriculus. Tidak mempunyai sinus venosus. Kedua atrium dan kedua

ventriculus tersebut masing-masing telah mempunyai septum atriorum dan

septum ventriculorum yang sempurna. Ventriculus dexter, keluar arteri

pumonalis, yang bercabang dua menjadi arteri pulmonalis sinister dan arteri

pulmonalis dexter. Keluar pembuluh besar dari ventriculus sinister yaitu arcus

aorta yang kemudian bercabang 3; aorta anonyma dextra, aorta anonyma sinistra

dan aorta dorsalis yang langsung berjalan ke caudal. Aorta anonyma dextra dan

sinistra, masing-masing akan bercabang lagi menjadi ; arteri carotis communis

yakni menuju ke daerah kepala, arteri subclavia yaitu menuju ke daerah ketiak

dan arteri pectoralis yang menuju ke musculus pectoralis major. Vena cava

superior sinistra dan dextra masuk kedalam atrium dextrum. Tiap-tiap vena cava

superior sebelum masuk dalam atrium dextrum menerima empat buah vena ; vena

jugularis yaitu dari daerah kepala, vena subclavia dari anggota muka, vena

pectoralis dari musculus pectoralis dan vena cava inferior dari bagian caudal

badan. Vena pulmonalis masuk kedalam atrium sinistrum, di sini masih terdapat

sistem portae hepatis,tetapi sistem portae renalis sudah tidak ada (Radiopoetro,

1986).

Page 10: Outline Miniriset - Burung Derkuku

H. System Ekskresi

Alat ekskresi berupa ren yang relatif besar, berwarna merah coklat, tertutup

oleh peritoneum (retropetrional). Ren sebelah ventral keluar ureter yang sempit

menuju ke cauda dan berakhir pada kloaka. Darah yang berasal dari arteri renalis

akan disaring secara filtrates. Zat-zat yang tidak berguna dalam darah terutama

berupa urea akan dibuang dalam proses filtrasi ini (Kimball,1992).

Page 11: Outline Miniriset - Burung Derkuku

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Burung tekukur (Streptopelia chinensis) merupakan kelas aves yang tubuhnya

terbagi atas caput, cervix, truncus, dan cauda.

2. Bulu pada tekukur (Streptopelia chinensis) berdasarkan letaknya dapat

dibedakan menjadi tiga macam yaitu remigres, rectrises, tectrices.

3. Sistem pencernaan pada tekukur (Streptopelia chinensis) terdiri dari

oesophagus, lambung, pylorus, duedonum, jejunum, ileum, rectum, dan

kloaka.

4. Sistem genetalia tekukur (Streptopelia chinensis) terdiri dari testis, ductus

defferens yang berfungsi menyalurkan sperma ke kloaka.

5. Sistem respirasi pada burung tekukur (Streptopelia chinensis) yaitu trachea,

paru-paru yang dilengkapi dengan knatong udara yang berjumlah 9 buah

terdiri dari 4 buah berpasangan dan 1 buah median.

6. Berkembang biak dengan cara bertelur.

7. Sistem ekskresinya berupa ren yang relatif besar, berwarna merah coklat,

tertutup oleh peritoneum (retropetrional).

Page 12: Outline Miniriset - Burung Derkuku

Daftar Pustaka

Brotowijoyo. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.

Djuhanda, T. 1982. Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata. Armico,

Bandung.

Hildebrand, M. 1983. Analisis Structur Vertebrata. Armico, Bandung.

Hildebrand, M. 1995. Analyst Of Vertebratae Stucture. John Wiley dan Sons Inc,

New York.

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Universitas. Sinar Jaya, Surabaya.

Kimball, J.W. 1992. Biologi. Erlangga, Jakarta

Radiopoetra, 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Radiopoetra, 1983. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Radiopoetra, 1986. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Rizal.2008. Sistem Perdaran Darah pada Vertebrata.

Soejoedono RR. 2001. Sukses Memelihara Derkuku dan Puter. Jakarta: PenebarSwadaya.

Stoner, TI. 1957. General Zoologi. Kogakhusa Company, LTD, Tokyo.

Sukiya. 2003. Biologi Vertebrata.Universitas Negeri Yogyakarta : JICA

Walter, H. E, Leonard P. Sayles. 1959. Biology of the Vertebrates. The Macmilan

Company, New York.