otw-1

127
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Fisik Sekolah dan Lingkungannya Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Jember (SMP Negeri 11 Jember) merupakan salah satu sekolah menengah pertama di kabupaten Jember yang beralamat di Jalan Letjen Soeprapto nomor 110 Jember. Penggagas berdirinya SMP Negeri 11 Jember yaitu yayasan PGA (Pendidikan Guru Atas). SMP Negeri 11 Jember awal mulanya diberi nama SKP kemudian menjadi SKKP sampai akhirnya menjadi SMP Negeri 11 Jember sampai sekarang ini. Peletakan batu pertama pada proses pembangunan dilaksanakan pada 1 April 1958 dan pembukaannya pada tanggal 1 Agustus 1958. Selanjutnya peresmiannya dilaksanakan pada 25 Juni 1958 oleh SGA Negeri berdasarkan Srt.Men.P.P dan K No.15/ 1.K / B/ III. SMP Negeri 11 Jember adalah salah satu sekolah negeri yang masih memberikan dan menerapkan pembelajaran karakter yang berbasis islami, misalnya adanya suatu program pembiasaan tartil setiap hari Jumat. SMP Negeri 11 Jember sudah berakreditasi A sejak tahun 2009. Secara fisik SMP Negeri 11 Jember memiliki beberapa ruangan yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar dan beberapa tempat yang diperlukan untuk mendukung aktivitas atau kegiatan 1

Upload: siti-rodliyatin

Post on 29-Jan-2016

241 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

CONTOH LAPORAN KKMT POSDAYA

TRANSCRIPT

Page 1: OTW-1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Fisik Sekolah dan Lingkungannya

Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Jember (SMP Negeri 11 Jember)

merupakan salah satu sekolah menengah pertama di kabupaten Jember yang

beralamat di Jalan Letjen Soeprapto nomor 110 Jember. Penggagas

berdirinya SMP Negeri 11 Jember yaitu yayasan PGA (Pendidikan Guru

Atas). SMP Negeri 11 Jember awal mulanya diberi nama SKP kemudian

menjadi SKKP sampai akhirnya menjadi SMP Negeri 11 Jember sampai

sekarang ini. Peletakan batu pertama pada proses pembangunan

dilaksanakan pada 1 April 1958 dan pembukaannya pada tanggal 1 Agustus

1958. Selanjutnya peresmiannya dilaksanakan pada 25 Juni 1958 oleh SGA

Negeri berdasarkan Srt.Men.P.P dan K No.15/ 1.K / B/ III. SMP Negeri 11

Jember adalah salah satu sekolah negeri yang masih memberikan dan

menerapkan pembelajaran karakter yang berbasis islami, misalnya adanya

suatu program pembiasaan tartil setiap hari Jumat. SMP Negeri 11 Jember

sudah berakreditasi A sejak tahun 2009.

Secara fisik SMP Negeri 11 Jember memiliki beberapa ruangan yang

dapat mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar dan beberapa

tempat yang diperlukan untuk mendukung aktivitas atau kegiatan di

sekolah. Dafar ruangan tersebut terdapat pada tabel 1.1.1 berikut.

No. Nama Ruangan Jumlah

1.Ruang kelas VII A, B, C, D, E, F,dan

G6 kelas

2.Ruang kelas VIII A, B,C, D, E, F, dan

G6 kelas

3. Ruang kelas IX A, B, C, D, E, F, dan G 6 kelas

4. Ruang KEPSEK dan WAKASEK 1

5. Ruang Guru 1

6. Ruang Bimbingan Konseling (BK) 1

7. Ruang Tata Usaha (TU) 1

8. Ruang Arsip 1

1

Page 2: OTW-1

9. Ruang Komite 1

10. Musholla 1

11. AULA 1

12. Perpustakaan 1

13. Laboratorium IPA 1

14. Multimedia 1

15. Lapangan upacara 1

16. Lapangan Basket 1

17. UKS 1

18. Koperasi siswa 1

19. Kantin sekolah 4

20. Parkiran sepeda guru 1

21. Parkiran sepeda siswa 1

Tabel 1.1.1 : Tabel Ruangan dan Tempat Kegiatan

Dari keseluruhan ruangan tersebut, terdapat beberapa ruangan yang saat

ini tidak dapat digunakan untuk proses belajar mengajar dikarenakan

bangunannya yang rusak dan masih perlu bnayak perbaikan. Solusinya

siswa yang awalnya belajar di dua kelas yang rusak itu dipindahkan di aula

sekolah. Pihak sekolah sebenarnya merasa sangat tidak efetif dengan adanya

aula sekolah yang disekat menjadi dua ruangan untuk menampung dua kelas

yang kondisi kelasnya rusak. Selain itu dengan dipindahnya siswa ke aula

dirasa sagat menghambat fungsi dari aula itu sendiri. Mengenai keadaan

kelas yang perlu perbaikan satusatunya solusi yang diusahakan oleh sekolah

adalah mengajukan pada pemerintah. SMP Negeri 11 Jember mempunyai

sarana dan prasarana yang sudah cukup memadai, dimana hampir 85%

sarana dan prasarananya baik dan dapat difungsikan dengan baik hanya

terkendala dua bangunan kelas yang perlu perbaikan.

1.2 Gambaran Umum Data Siswa dan Guru

SMP Negeri 11 Jember memiliki jumlah siswa yang cukup banyak. Data

tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2.1 berikut.

2

Page 3: OTW-1

NO KELAS WALI KELASJML SISWA

JUMLAHL P

1 VII A Retno Hastuti,S.Pd 18 20 38

2 VII B Eriyani Purwanti,S.Pd 22 16 38

3 VII C Dra. Nafiah 20 18 38

4 VII D Sujono,S.Pd 17 19 36

5 VII E Mustangin,S.Pd 21 17 38

6 VII F Pangestu,S.Pd 16 20 36

JUMLAH SISWA KELAS VII 114 110 224

7 VIII A Hariani,S.Pd 15 23 38

8 VIII B Dra. Dewi Novi Wardani 21 17 38

9 VIII C Khulasoh,S.PdI 15 23 38

10 VIII D Emi Sulistyowati,S,Pd 20 18 38

11 VIII E Misriyamah,S,Pd 14 24 38

12 VIII F Tri Lisiyani,S.Pd 17 21 38

JUMLAH SISWA KELAS VIII 102 126 228

13 IX A Wasis S.Pd 18 18 36

14 IX B T. Luxiningrum,S.Pd 18 18 36

15 IX C Nurmaida Tambun,S.Pd 20 16 36

16 IX D Triswita Nuswantarie,S.Pd 20 16 36

17 IX E Eko Ermawanto,S.Pd 16 20 36

18 IX F Kayitno,S.Pd 14 21 35

JUMLAH SISWA KELAS IX 106 109 215

       

JUMLAH SISWA SELURUHNYA 322 345 667

Tabel 1.2.1 Tabel Data Siswa

Jumlah siswa yang cukup banyak tersebut juga diimbangi dengan jumlah guru

yang memadai di setiap bidang pelajaran yang diajarka di SMP Negeri 11 Jember.

Data guru yang mengajar di SMP Negeri 11 Jember beserta mata pelajaran yang

diampu terdapat pada tabel 1.2.2 beikut.

NO NAMA/NIP GOL JABATAN PNS/GTT IJASAH BIDANG

3

Page 4: OTW-1

MENGAJAR

1

Drs. Joko Wahyudiyono,

S.Pd., M.Pd IV b Kep. Sek PNS S1/Bahasa Inggris

Bahasa

Inggris

 

NIP. 19631009 198601 1

003       S2/Bhs Inggris  

2 Yuni Setiyaningsih,S.Pd IV b Guru PNS S1/FISIKA IPA

 

NIP. 19630606 198602

2006          

3 Drs. Sunarko IV b Guru PNS S1/SOSPOL PAI

 

NIP. 19550810 198403

1005          

4 Drs. Setyono IV a Guru PNS SI/ GEOGRAFI I P S

  NIP. 19640706 199003 112          

5 Hariani,S.Pd IV a Guru PNS S1/ SEJARAH I P S

 

NIP. 19580605 198703 2

004          

6 T. Luxiningrum,S.Pd IV a Guru PNS S1 / PKn PKn

 

NIP. 19620425 198703 2

007          

7 Eriyani Purwanti,S.Pd IV a Guru PNS S1/ BHS INGGRIS

Bahasa

Inggris

 

NIP. 19651128 199003 2

007          

8 Farid Wadjdi,S.Pd IV a Guru PNS

S1/

MATEMATIKA Matematika

 

NIP. 19651216 198903 1

011          

9 Mustangin,S,Pd IV a Guru PNS S1/ BIOLOGI IPA

 

NIP. 19651129 199003 1

005          

10 Endah Setyo Hastuti S,Pd IV a Guru PNS S1/BHS Bahasa

4

Page 5: OTW-1

INDONESIA Indonesia

 

NIP. 19560410 198202 2

002          

11 Kayitno,S.Pd IV a Guru PNS S1/BK, BK

 

NIP. 19600212 198802 1

002          

12 Dra. Nafiah IV a Guru PNS S1/BK, BK

 

NIP. 19680406 199802

2003          

13 Eko Setia Budi,S.Pd IV a Guru PNS S1/BK, Matematika

 

NIP. 19631010 198403 1

014          

14 Emi sulistyowati,S.Pd IV a Guru PNS S1/BHS INGGRIS

Bahasa

Inggris

 

NIP. 19670409 198901 2

002          

15 Retno Hastuti,S.Pd IV a Guru PNS S1/MATEMATIKA Matematika

 

NIP. 19660813 199802 2

002          

16 Wasis.S.Pd IV a Guru PNS

S1/BHS

INDONESIA

Bahasa

Indonesia

 

NIP. 19610101 198412 1

010          

17 Misriyamah,S.Pd IV a Guru PNS S1/BK, BK

  19610103 199003 2 006          

18 Sujono,S.Pd IV a Guru PNS S1/Matematika Matematika

 

NIP. 19650421 198901 1

003          

19 Nurmaida Tambun,S.Pd IV a Guru PNS S1/BHS INGGRIS

Bahasa

Inggris

  NIP. 19650802 199112 2          

5

Page 6: OTW-1

001

20 Tri Lisiani,S.Pd III d Guru PNS S1/BK,

Bahasa

Indonesia

 

NIP. 19640927 198503 2

004          

21 Dra. Dewi Novi Wardhani III d Guru PNS S1/BIOLOGI IPA

 

NIP. 19670907 200012 2

003          

22 Triswita Nuswantarie III c Guru PNS S1/ SEJARAH IPS

 

NIP. 19690712 200501 2

018          

23 Khulasoh,S.Pd.I III b Guru PNS

SI/ P.AGAMA

ISLAM PAI

  NIP. 19801110 2010012014       S2 / PAI  

24 Pangestu,S.Pd III b Guru PNS S1/IPS IPS

 

NIP. 19750903 201001 2

005          

25 Eko Ermawanto,S.Pd   Guru GTT S1/ BIOLOGI TIK

 

NUPTK :

7448754656200012          

26 Siswanto,S.Pd   Guru GTT SI/ OR Penjaskes

 

NUPTK :

9145763665200013          

            Bhs. Daerah

27 Dian Sulistyoningtyas,S.P   Guru GTT

S1/ SOSEK(AKTA

IV) TIK

 

NUPTK :

3639760661300102       S1/BK, Seni Budaya

28 Diah Setyorini,S.Pd   Guru GTT SI/Bhs Indonesia Bhs Daerah

  NUPTK.2238759661300053          

6

Page 7: OTW-1

29 Yati Kurniawati,S.Pd   Guru GTT S1/OR Olah Raga

 

NUPTK :

1254763664210073          

30 Umi Rosida, S.Pd   Guru GTT S1/ BHS INGGRIS Bhs. Daerah

  NUPTK.          

31 Moh. Jamalul Lail,S.Pd   Guru GTT S1 / FISIKA IPA

            Ketrampilan

32 Sri Susanti Cahyani,S.TP   Guru GTT S1-TP Seni Budaya

 

NUPTK.

1759758658220002          

33 Tati Sugiati,S.Pd       S1/ Bhs Indonesia Seni Budaya

34 Dra. Puji Budi Yudawati   Guru PNS S1/ PKn PKn

Tabel 1.2.2 data Guru dan Mata Pelajaran yang Diampu

1.3 Gambaran Umum Pembelajaran di Sekolah

Sebelumnya proses pengajaran, SMP Negeri 11 Jember menggunakan

kurikulum 2013, setelah diterapkan ternyata sekolah merasa kurang efektif

dengan penerapan kurikulum 2013 tersebut, sehingga pada tahun ajaran

2015-2016 kembali lagi menggunakan kurikulum 2006. Keadaan tersebut

disesuaikan dengan kondisi sekolah dan peserta didik. Proses pembelajaran

IPA menekankan keterlibatan siswa dengan menggunakan berbagai

pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, menarik dan situasional

karena akan membuat siswa lebih cepat menangkap materi pembelajaran

dan lebih mudah mengingatnya. Metode pembelajaran yang digunakan

untuk mengajarkan materi IPA juga beragam dan disesuaikan dengan

keadaan atau potensi masing-masing kelas serta materi yang sedang

dipelajari.

SMP Negeri 11 Jember mengelompokkan peserta didik secara acak

berdasarkan urutan masuk dengan memperhatikan NEM, sehingga terbentuk

beberapa kelas yang setiap kelasnya terdiri dari peserta didik yang memiliki

kemampuan akademik baik dan ratta-rata. Kegiatan belajar mengajar di

7

Page 8: OTW-1

SMP Negeri 11 Jember dimulai dengan kegiatan Upacara jika hari Senin,

untuk selain hari Senin ada kegiatan pembiasaan 3S (Senyum, Sapa, Salam),

kegiatan 3S dilakukan ketika pagi hari sebelum bel masuk. Guru bersiap

berdiri di lapangan depan untuk menyambut, menyapa dan mengucapkan

salam kepada murid yang baru datang di sekolah serta mengingatkan perihal

kerapian atribut sekolah siswa. Kemudian dilanjutkan dngan kegiatan

belajar mengajar di kelas. Untuk hari Jumat, setelah kegiatan pembiasaan

3S, jam pertama ada kegiatan pembiasaan membaca Surat Yasin. Untuk hari

Sabtu ada kegiatan pengembangan diri yakni berupa ekstrakurikuler yang

diselenggarakan di sekolah.

8

Page 9: OTW-1

9

Page 10: OTW-1

BAB 2 ANALISIS MASALAH

2.1 Analisis Masalah Pendidikan

2.1.1 Analisis Masalah Belajar dan Pembelajaran

Siswa-siswi SMPN 11 Jember mempunyai kebudayaan membaca

yang sangat minim, hal ini dibuktikan dengan pengunjung perpustakaan

yang hanya terdiri 5 hingga 7 orang setiap harinya. Kebudayaan membaca

yang minim mengakibatkan siswa kurang terbiasa untuk belajar. Observasi

yang kami lakukan di perpustakaan selama 2 minggu di dapat bahwa siswa

hanya senang membaca buku fiksi dan hanya meminjam buku karena ada

tugas sekolah saja. Ketentuan sekolah yang mengharuskan siswa untuk

menggunakan buku-buku perpustakaan sebagai sumber belajar siswa di

dalam kelas belum dapat meningkatkan minat baca siswa. Hal ini

dikarenakan siswa cenderung hanya meminjam dan mengmbalikan saja

tanpa duduk diam membaca di perpustakaan. Siswa lain yang minat

bacanya lebih buruk justru memilih untuk tidak meminjam ke

perpustakaan. Menurut Bu Yuni selaku wakil kepala sekolah, siswa-siswi

SMPN 11 Jember memiliki kebiasaan belajar yang sangat rendah, siswa

cenderung belajar pada saat jam pelajaran berlangsung dan hanya beberapa

yang belajar di rumah dengan bantuan guru les privat.

Kesadaran akan belajar inilah yang menyebabkan siswa bermasalah

di sekolah, salah satunya adalah rendahnya hasil belajar siswa. Faktor

belajar juga berpengaruh terhadap pembelajaran di sekolah, hal ini

dibuktikan dengan pembelajaran di kelas yang cenderung kurang hidup.

Siswa kurang bersemangat selama pembelajaran dan masih banyak

memerlukan bantuan guru dalam mengerjakan tugas. Setelah melakukan

observasi kelas maka kami menyimpulkan bahwa pembelajaran di kelas

masih cenderung berpusat pada guru dan siswa cenderung pasif. Hal ini

dikarenakan siswa kurang dapat menggali informasi secara mandiri dan

cenderung meminta bantuan guru. Apabila siswa tidak mendapatkannya

maka siswa cenderung ramai dan berbicara sendiri. Kemandirian siswa

yang rendah tentu disebabkan oleh kebiasaan belajar yang rendah. Dari

10

Page 11: OTW-1

fakta yang kami terima dari lapangan tentu menjadi sebuah tantangan bagi

kami untuk meningkatkan minat baca siswa serta terbentuk kebiasaan

belajar dengan baik. Hal ini tentu tidak akan mudah tanpa kerjasama kami

beserta guru mata pelajaran terkait.

2.1.2 Analisis Masalah Karakter Siswa

Permasalahan karakter siswa di sekolah yang timbul yakni kenakalan

oleh siswa itu sendiri. Mulai dari kelas VII hingga kelas IX, berbagai

pelanggaran sering dilakukan oleh siswa. Kenakalan saat jam pelajaran

berlangsung diantaranya adalah ramai dikelas (kotek’an), bermain sendiri,

saat jam pelajaran berlangsung juga anak-anak sering ijin ke kamar mandi

ternyata mereka pergi ke kantin dan tidak sedikit yang melakukan hal

seperti itu. Berkaitan dengan sopan santun, beberapa siswa masih ada yang

berkata tidak baik, bahkan ada yang menjelekkan gurunya. Saat ulangan,

beberapa siswa ada yang mencontek jawaban milik temannya, adapula

yang melihat jawaban dari buku.

Namun dari berbagai kenakalan yang dilakukan siswa, berbagai upaya

pula telah dilakukan sekolah berkaitan dengan penanaman karakter siswa

mulai sejak kelas VII hingga kelas IX. Hal ini dibuktikan dengan SMPN

11 Jember yang menanamkan pembiasaan 3S (salam, senyum, sapa) untuk

seluruh warga sekolah, terutamanya terfokus pada siswa. Jadi setiap pagi

beberapa guru sudah siap di depan halaman sekolah menyambut para

siswa untuk bersalaman. Hal ini bertujuan untuk membelajarkan sikap

sopan dan hormat kepada guru. Contoh lainnya gerbang akan ditutup oleh

satpam tepat pukul 07.00 WIB, hal ini bertujuan untuk mendisiplinkan

siswa agar siswa masuk ke sekolah lebih awal. Selain itu sekolah juga

menyediakan buku pelanggaran pada tiap kelas, yang nantinya di isi nama

yang melakukan pelanggaran dan nantinya akan diberikan sanksi. Dari

beberapa upaya tersebut, hasilnya banyak siswa yang masih memiliki

kesadaran untuk mentaati tata tertib sekolah misalnya saja kebanyakan

siswa datang ke sekolah lebih awal, ketika guru masuk kelas ada siswa

yang menyuruh teman-temannya untuk diam dan tidak bermain sendiri.

11

Page 12: OTW-1

2.2 Analisis Bidang Kesehatan dan Lingkungan Sekolah

2.2.1 Analisis Masalah Kesehatan

Kesehatan siswa sering merasa terganggu ketika sedang upacara

berlangsung. Pada saat upacara hari senin banyak siswa merasa tidak kuat

dan pergi ke UKS. Hal ini dikarenakan siswa tidak sarapan dan

memaksakan diri untuk mengikuti upacara. Selain itu, pada saat kegiatan

pembelajaran berlangsung, terdapat beberapa gangguan yang berhubungan

dengan masalah kesehatan siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan,

ditemui beberapa masalah kesehatan siswa yang mengganggu pelaksanaan

pembelajaran diantaranya yaitu sakit gigi, nyeri perut karena haid, siswa

perempuan ada yang terganggu dengan bau nafas temannya seperti asap

rokok. Dari permasalahan tersebut dikhawatirkan akan semakin merajah

ke siswa yang lain dan dapat lebih mengganggu pelaksanaan pembelajaran

di kelas. Kekhawatiran ini yang mendorong kami untuk melakukan tindak

pencegahanya itu melakukan penyuluhan akan kesehatan reproduksi bagi

siswi dan penyuluhan anti narkoba dan HIV/AIDS, penyuluhan bahaya

rokok dan miras, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, serta pelatihan

UKS dan dokter sekolah. SMPN 11 Jember memiliki UKS dan tidak

memiliki perawat sekolah. UKS di SMPN 11 Jember dijaga oleh pegawai

bernama Bu Kayitno. UKS tersebut juga memiliki sejumlah tenaga kerja

yang berasal dari siswa yaitu PMR. Kegiatan yang dilakukan PMR adalah

membantu siswa lainnya yang memiliki masalah kesehatan khususnya

pada saat upacara hari senin. Kegiatan lainnya yaitu pemberian materi

setiap jumat sore tentang pertolongan pertama dalam kecelakaan dan

pencegahan lainnya. Pemberian materi tersebut dibimbing oleh Bu

Kayitno dan guru olahraga di SMPN 11 Jember.

2.2.2 Analisis Masalah Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah SMPN 11 Jember sangat bersih, dan rapi. Hal

ini dikarenakan karena adanya petugas tim 7K, selain itu juga melalui

guru, dan wali kelas yang selalu mengajarkan kebersihan lingkungan

sekolah. Hal ini dibuktikan oleh pembiasaan dari guru untuk malakukan

piket di pagi hari dan pada saat pulang sekolah. Namun, ada salah satu titik

12

Page 13: OTW-1

dimana tempat tersebut sangat tidak terawat yaitu kamar mandi siswa

khusus laki-laki. Kamar mandi tersebut berada di pojokan sekolah

sehingga hanya sedikit orang yang mengetahuinya. Siswa maupun siswi

cenderung menggunakan toilet umum di samping ruang guru karena

sangat bersih. Setiap minggunya juga diterapkan adanya bersih-bersih

lingkungan sekolah yang dilaksankan setiap hari Jum’at dengan sebutan

Jum’at Bersih. Kantin, ruang UKS sekolah SMPN 11 Jember juga sudah

cukup nyaman, karena keadaan ruangan di UKS tidak mengganggu

istirahat siswa yang sakit. Akan tetapi ruangan di UKS masih akan ada

perbaikan. Untuk obat-obatan yang ada di UKS sudah lengkap, tetapi obat-

obatannya yang ringan-ringan saja, misalnya seperti adanya tensi, minyak

kayu putih, obat merah, dan sebagainya. Namun sekolah ini mempunyai

kendala yaitu sulitnya air. Sehingga produk yang biasanya dihasilkan oleh

sekolah SMPN 11 Jember yaitu susu kedelai, sekarang masih terhambat.

Oleh sebab itu masalah tersebut sampai saat ini masih ditangani oleh guru

prakarya.

2.3 Analisis Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan

2.3.1 Analisis Permasalahan Ekonomi Siswa dari Keluarga

Prasejahtera

Berdasarkan obeservasi yang kami lakukan di SMP Negeri 11

Jember, kami mendapati sebagian besar siswa SMPN 11 Jember berasal

dari keluarga menengah kebawah. Pekerjaan orang tua siswa kelas

menengah sebagai wiraswasta, sebagian lagi dari keluarga yang kurang

mampu. Meskipun terdapat beberapa siswa yang berasal dari lingkungan

keluarga yang cukup mampu, namun jumlahnya hanya sedikit. Hal

tersebut membuat siswa menjadi kurang bersemangat dalam belajar di

kelas dikarenakan fasilitas yang diberikan keluarga siswa yang kurang

mampu dirasa belum maksimal. Untuk meningkatkan kesejahteraan

keluarga siswa yang kurang mampu, diperlukan usaha untuk mendukung

ekonomi keluarga siswa yaitu dengan membekali siswa atau orang tua

siswa dengan keterampilan – keterampilan berwirausaha.

13

Page 14: OTW-1

2.3.2 Analisis Potensi Wirausaha Siswa dan Keluarganya

Pada kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 11 Jember, siswa dibekali

dengan keterampilan bercocok tanam, yaitu pembibitan dan produksi.

Kegiatan ini diberikan sejak siswa berada di kelas VII. Di kelas VII siswa

dibekali dengan cara menanam dari bibit sayuran, misalnya kulbis; bunga

kol; dan seledri. Di kelas VIII siswa dibekali keterampilan berwirausaha

yaitu mengolah kedelai menjadi susu kedelai dan menjual hasil olahan

tersebut. Dan si kelas IX siswa mendapatkan bekal keerampilan membuat

es krim tape. Melalui bekal kegiatan yang telah diberikan oleh sekolah ini,

siswa dan keluarganya berpotensi untuk melakukan kegiatan wirausaha

dengan bercocok tanam sayuran (berkebun) dan menjual hasil kebunnya

ketika sudah siap panen atau siswa dan keluarganya juga dapat melakukan

usaha dengan mengolah kedelai menjadi susu dan menjual hasil olahan

tersebut di daerah sekitar rumahnya maupun dengan di titipkan di kantin

sekolah.

14

Page 15: OTW-1

BAB 3 RENCANA PROGRAM KERJA

Model KKMT Posdaya (Kuliah Kerja Mengajar Terbimbing Pos

Pemberdayaan Keluarga) merupakan suatu model pemberdayaan keluarga

yang bertujuan membangun setiap individu untuk bersemangat membangun

diri sendiri dan keluarganya secara mandiri lebih sejahtera dengan azas

gotong royong. Target sasaran progam ini salah satunya program

pendidikan. Pendidikan merupakan program yang diletakkan diurutan

paling atas ini, merupakan program yang mempunyai sasaran dalam

memberantas keterbelakangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Rencana

program pendidikan posdaya yang akan terlaksana di SMPN 11 JEMBER

meliputi; rencana praktek mengajar terbimbing, rencana program

pendidikan karakter siswa, rencana program kesehatan dan lingkungan serta

rencana program kewirusahaan.

3.1 Rencana Program Pendidikan

3.1.1 Rencana Praktek Mengajar Terbimbing

Rencana pelaksanaan praktek mengajar terbimbing di sekolah yang

sudah ditentukan yaitu dimulai dari minggu ke 3 setelah penerjunan ke

sekolah. Mulai minggu ke 3 sampai minggu ke 7 mahasiswa KKMT

Posdaya secara individual melaksanakan praktek mengajar di dalam kelas

dengan materi yang berkelanjutan. Praktek mengajar terbimbing ini

dilakukan selama 5 kali dengan 5 RPP. Saat praktek mengajar terbimbing

ini mahasiswa ditunggu oleh DPL dan guru pamong di dalam kelas.

Namun 1 minggu sebelum melaksanakan praktek mengajar individu,

mahasiswa wajib masuk ke dalam kelas untuk melihat guru pamong yang

sedang mengajar. Sehingga ketika minggu berikutnya saat mahasiswa

mengajar secara individu di dalam kelas, mahasiwa sudah mendapat

gambaran bagaimana ia nanti saat praktek mengajar individu dalam kelas

tersebut.

Setelah melaksanakan praktek mengajar terbimbing secara individu

5 kali dalam 5 minggu, di minggu berikutnya mahasiswa tetap praktek

mengajar di satu pertemuan dengan 1 RPP namun tanpa ditunggu oleh

15

Page 16: OTW-1

guru pamong maupun DPL di dalam kelas. Setelah itu minggu berikutnya

mahasiswa melakukan ujian mengajar terbimbing satu kali dengan 1 RPP

dan boleh mengadakan remedial jika diperlukan dalam kurun waktu

minggu ke 9 sampai minggu ke 10.

3.1.2 Rencana Program Pendidikan Karakter Siswa

Beberapa program kerja untuk menunjang kegiatan pendidikan

karakter siswa sebagai berikut;

1. Menghafalkan dan menghayati lagu-lagu wajib

Menghayati lagu nasional dan lagu wajib merupakan program yang

ditujukan untuk membangun semangat nasionalisme siswa-siswi SMP

Negeri 11 Jember.

a. Waktu pelaksanaan : Setiap upacara hari Senin dan upacara

peringatan hari nasional

b. Tempat : Lapangan upacara SMP Negeri 11 Jember

c. Sasaran : Siswa-siswi SMP Negeri 11 Jember

(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)

2. Menghafal dan mengamalkan Pancasila

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang wajib dihafalkan

oleh setiap warga negara. Penghafalan dan pelafalan Pancasila

diharapkan siswa mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan sehari-hari.

a. Waktu pelaksanaan : Setiap hari

b. Tempat : Lapangan upacara SMP Negeri 11 Jember

c. Sasaran :Siswa-siswi SMP Negeri 11 Jember

(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)

3. Membiasakan melaksanakan upacara dengan khidmat

Upacara yang dilaksanakan setiap hari Senin merupakan kegiatan rutin

yang selalu dilakukan oleh sekolah SMPN 11 Jember. Kegiatan ini

dapat menumbuhkan rasa sosialisme yang tinggi pada setiap anak dan

diharapkan mampu meneruskan kebiasaan melaksanakan upacara

dengan penuh khidmat.

a. Waktu pelaksanaan : Setiap senin dan hari nasional

16

Page 17: OTW-1

b. Tempat : Lapangan upacara SMPN 11 Jember

c. Sasaran : Siswa-siswi SMPN 11 Jember (khusunya

kelas VII-D, VII-E, VII-F)

4. Kegiatan pramuka / persami

Pramuka adalah kepanjangan dari Praja Muda Karana yang memiliki

karya atau sedang berkarya. Kegiatan pramuka ini merupakan kegiatan

wajib di SMPN 11 Jember. Kegiatan ini dapat menumbuhkan

kemandirian, kepemimpinan, kedisiplinan dan mampu mengatasi

masalah.

a. Waktu pelaksanaan : Sabtu - Minggu, 24 - 25 Oktober 2015

b. Tempat : SMPN 11 Jember

c. Sasaran : Siswa-siswi kelas VII dan VIII (khusunya

kelas VII-D, VII-E, VII-F)

5. Lomba mading

Majalah dinding merupakan media informasi tradisional yang berisi

tentang informasi terkini dari sekolah dan informasi-informasi penting

di Indonesia. Dalam program ini, kami memiliki gagasan agar siswa-

siswi SMPN 11 Jember dapat berperan aktif dalam menyampaikan

informasi dengan kreatifitas yang mereka miliki.

a. Waktu pelaksanaan : Selasa, 6 Oktober 2015

b. Tempat : Masing-masing ruang kelas VII dan VIII

c. Sasaran : Siswa-siswi kelas VII dan VIII SMPN 11

Jember (khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)

6. Lomba keagamaan

Lomba keagamaan ini diharapkan mampu menumbuhkan ketaqwaan

pada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam program ini, kami memiliki

gagasan agar siswa-siswi SMPN 11 Jember dapat lebih dekat dengan

Tuhannya.

a. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 26 September 2015

b. Tempat : Musholla dan koridor SMPN 11 Jember

c. Sasaran : Siswa-siswi kelas VII dan VIII SMPN 11

Jember (khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)

17

Page 18: OTW-1

7. Baksos Idul Adha

Bakti sosial merupakan kegiatan sosial yang melatih siswa untuk ikut

berperan aktif di dalam masyarakat. Dalam program ini, kami memiliki

gagasan agar siswa-siswi SMPN 11 Jember dapat menumbuhkan rasa

berbagi kepada masyarakat sekitar.

a. Waktu pelaksanaan : Senin, 28 September 2015

b. Tempat : SMP Negeri 11 Jember dan Yayasan Panti

Asuhan Mamba’ul Ulum

c. Sasaran : Seluruh siswa SMP Negeri 11 Jember

(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)

8. Positron

Positron adalah program yang ditujukan pada siswa-siswi SMP Negeri

11 Jember. Positron adalah kegiatan pengamatan matahari

menggunakan teleskop. Disamping itu kegiatan tersebut juga diisi

pemberian materi tentang astronomi dan teleskop.

a. Waktu pelaksanaan : Minggu, 27 September 2015

b. Tempat : Gedung 3 FKIP Universitas Jember

c. Sasaran : Siswa kelas IX SMP Negeri 11 Jember

3.2 Rencana Program Kesehatan dan Lingkungan Hidup

Kesehatan masyarakat sekolah sangatlah penting untuk

keberlangsungan sekolah, karena masyarakat sekolahlah yang membangun

dan memelihara sekolah. Kesehatan sangat bergantung pada masing-masing

individu masyarakat sekolah, selain itu juga bergantung pada keadaan

lingkungan. Maka dari itu perlulah untuk menjaga kesehatan masyarakat

sekolah dan lingkungan. Semua warga sekolah dan kami, mahasiswa peserta

KKMT POSDAYA UNEJ di SMP N 11 Jember bertanggung jawab untuk

menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup di sekolah. Dan kami

berencana memberlakukan beberapa program kerja untuk menunjang

pemeliharaan kesehatan lingkungan di sekolah.

18

Page 19: OTW-1

3.2.1 Rencana Program Kesehatan di Sekolah

Beberapa program kerja untuk menunjang pemeliharaan kesehatan

lingkungan di sekolah antara lain;

1. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu aspek penting yang

harus diperhatikan oleh siswa. Umumnya, siswa menyepelekan hal

demikian. Mereka menganggap bahwa kesehatan gigi dan mulut kurang

penting. Kesehatan gigi dan mulut juga sangat berpengaruh dalam

kegiatan belajar siswa. Oleh karena itu, kami berencana akan

melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Rincian kegiatannya

sebagai berikut:

a. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 19 September 2015

b. Tempat : Laboratorium IPA SMP Negeri 11 Jember

c. Sasaran : Siswa kelas VII dan VIII SMPN 11 Jember

(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)

2. Penyuluhan bahaya rokok dan minuman keras

Dikalangan remaja usia sekolah menengah, rasa ingin tahu dan rasa

ingin mencoba mereka sangat besar, terutama hal-hal yang berkaitan

dengan rokok dan minuman keras. Untuk mencegah hal tersebut, kami

berencana akan mengadakan penyuluhan bahaya rokok dan minuman

keras. Hal ini kami lakukan untuk meningkatkan kesadaran siswa

SMPN 11 Jember akan bahaya rokok dan minuman keras. Rincian

kegiatannya adalah sebagai berikut:

a. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 24 Oktober 2015

b. Tempat : Laboratorium IPA SMP Negeri 11 Jember

c. Sasaran : Siswa kelas VII dan VIII SMPN 11 Jember

(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)

3. Penyuluhan anti narkoba dan HIV/AIDS

Kami melihat bahwa remaja merupakan salah satu hal yang sangat

mudah untuk dijadikan sasaran sebagai korban dalam hal yang buruk.

Kurangnya pengatuhan akan pentingnya untuk tidak mengkonsumi obat

terlarang masih kurang. Dalam hal ini, kami berencana akan melakukan

19

Page 20: OTW-1

prnyuluhan anti narkoba dan HIV/AID pada siswa SMPN 11 Jember.

Dalam hal ini, kami bertujuan agar siswa-siswi SMPN 11 Jember

menjadi siswa-siswi yang bersih, sehat dan bebas dari narkotika.

Rincian kegiatannya sebagai berikut:

a. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 24 Oktober 2015

b. Tempat : Laboratorium IPA SMP Negeri 11 Jember

c. Sasaran : Siswa kelas VII dan VIII SMPN 11 Jember

(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)

4. Pelatihan UKS dan dokter sekolah

Dalam pelatihan UKS dan dokter sekolah, kami mempunyai gagasan

agar siswa-siswi SMPN 11 Jember bisa menjadi dokter untuk dirinya

sendiri maupun orang lain. Rincian kegiatan sebagai berikut:

a. Waktu pelaksanaan : Selasa, 22 September 2015

b. Tempat : Ruang kelas IX C SMP Negeri 11 Jember

c. Sasaran : Siswa kelas VII, VIII, IX, (khusunya kelas

VII-D, VII-E, VII-F) dan yang tergabung dalam ekstrakurikuler

PMR dan OSIS, serta pembinanya

5. Penyuluhan kesehatan reproduksi wanita

Program penyuluhan kesehatan reproduksi wanita sangatlah penting

untuk diketahui oleh siswa sedini mungkin. Pasalnya, hal demikian

yang seringkali disepelekan oleh para wanita. Dalam pelakukan

program ini, kami berencana akan melakukan kegiatan keputrian yang

akan diikuti oleh siswi SMPN 11 Jember.

a. Waktu pelaksanaan : Selasa, 29 September 2015

b. Tempat : Ruang kelas IX C SMP Negeri 11 Jember

c. Sasaran : Siswa kelas IX dan siswa yang tergabung

dalam ekstrakurikuler PMR

3.2.2 Rencana Program Lingkungan di Sekolah

Beberapa program kerja untuk menunjang pemeliharaan lingkungan di

sekolah antara lain;

20

Page 21: OTW-1

1. Gerakan kebun bergizi

Kami melihat bahwa SMPN 11 Jember merupakan salah satu sekolah

Adiwiyata yang dikenal sebagai sekolah yang hijau. Dalam hal ini,

kami memiliki tujuan agar pengoptimalan program sekolah hijau dapat

berkembang menjadi lebih baik. Gerakan kebun bergizi ini merupakan

suatu program yang kami lakukan dari siswa dan untuk siswa. Rincian

kegiatannya sebagai berikut:

a. Waktu pelaksanaan : Kamis, 05 November 2015

b. Tempat : Kebun SMPN 11 Jember

c. Sasaran : Siswa kelas VII SMPN 11 Jember (khusunya

kelas VII-D, VII-E, VII-F)

2. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya

Dalam melakukan observasi sekolah, kami melihat bahwa keadaan

sekolah sudah bersih, namun masih ada beberapa siswa yang masih

kurang sadar akan kebersihan dan kedisiplinan dalam membuang

sampah pada tempatnya. Kami masih menemukan beberapa siswa yang

meninggalkan sampah diloker meja kelas. Oleh karena itu, kami berniat

untuk membiasaakan siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.

a. Waktu pelaksanaan : Setiap hari

b. Tempat : Lingkungan SMPN 11 Jember

c. Sasaran : Semua warga sekolah (khusunya kelas VII-

D, VII-E, VII-F)

3. Lomba kelas yang rapi dan sehat

Kebersihan kelas merupakan salah satu syarat untuk terciptanya

kenyamanan kegiatan belajar. Berdasarkan observasi, kami melihat

bahwa setiap kelas yang ada di SMPN 11 Jember sudah bersih.

Sehingga dalam kegiatan ini kami memiliki gagasan supaya siswa-siswi

senantiasa selalu menjaga kebersihan kelas mereka. Rincian

kegiatannya sebagai berikut:

a. Waktu pelaksanaan : September 2015

b. Tempat : Masing-masing kelas VII dan VIII SMPN 11

Jember

21

Page 22: OTW-1

c. Sasaran : Kelas VII dan VIII SMPN 11 Jember

(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)

4. Jum’at bersih

Untuk menanamkan karakter kepada siswa tentang kebersihan dan

gotong royong, maka perlu diadakan kegiatan Jum’at bersih. Meskipun

telah ditanamkan pendidikan karakter pada siswa tentang kebersihan,

yaitu pada kegiatan membuang sampah pada tempatnya.

a. Waktu pelaksanaan : Setiap hari Jum’at

b. Tempat : Lingkungan SMPN 11 Jember

c. Sasaran : Semua warga sekolah (khusunya kelas VII-

D, VII-E, VII-F)

3.3 Rencana Program Kewirausahaan

Beberapa program kerja untuk menunjang kewirausahaan di sekolah

antara lain:

1. Kreasi bahan bekas

Barang bekas merupakan barang yang sudah atau telah terpakai

sebelumnya. Kami mempunyai gagasan untuk menjadikan barang

tersebut menjadi lebih bermanfaat. Contohnya dengan mengumpulkan

barang bekas yang ada pada SMPN 11 Jember seperti kertas dan

kardus. Dalam kegiatan ini, kami mengharapkan siswa-siswi SMPN 11

Jember menjadi lebih kreatif. Rincian kegiatannya sebagai berikut:

a. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 24 Oktober 2015

b. Tempat : Halaman SMPN 11 Jember

c. Sasaran : Siswa kelas VII dan VIII SMPN 11 Jember

(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)

2. Pelatihan kewirausahaan

Pada kegiatan ini, kami memfokuskan pada proses pelatihan yang

bertujuan untuk membuat aneka kreasi bahan pangan agar siswa dan

siswi dapat melanjutkan proses kewirausahaan tersebut sendiri. Dan

siswa-siswi diharapkan mampu menjualnya sendiri. Rincian kegiatan

pelatihan adalah sebagai berikut:

a. Waktu pelaksanaan : Selasa, 13 Oktober 2015

22

Page 23: OTW-1

b. Tempat : Rung PPL KKMT-Posdaya UNEJ di SMP

Negeri 11 Jember

c. Sasaran : Siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 11

Jember (khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)

3. Praktek menanam sayur pada barang bekas

Dalam kegiatan ini, kami mengkombinasikan kegiatan menanam sayur

pada barang bekas dengan kegiatan kebun bergizi yang ada pada

program kerja kami. Sehingga pada kegiatan ini, siswa dan siswi SMPN

11 Jember diharapkan mampu untuk memanfaatkan barang bekas yang

ada untuk menanam sayuran disekitar sekolah. Rincian kegiatan ini

adalah sebagai berikut:

a. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 07 November 2015

b. Tempat : Kebun SMPN 11 Jember

c. Sasaran : VII D, VII E, VII F (khusunya kelas VII-D,

VII-E, VII-F)

4. Pengoptimalan produksi susu kedelai

Pengoptimalan ini ditujukan untuk membantu siswa dan siswi SMPN

11 Jember dalam melakukan pemasaran produksi susu kedelai yang

pernah dilakukan oleh siswa-siswi SMPN 11 Jember sebelumnya.

Rincian kegiatannya sebagai berikut:

a. Waktu pelaksanaan : Setiap hari Selasa, Kamis, dan Jum’at

b. Tempat :Ruang praktek ketrampilan SMPN 11 Jember

c. Sasaran : Siswa kelas VIII SMPN 11 Jember

5. Kantin kejujuran

Kantin kejujuran kami tujukan untuk siswa siswi SMPN 11 Jember. Hal

tersebut bertujuan untuk membentuk karakter siswa supaya selalu

berperilaku jujur. Pada kantin kejujuran tersebut kami memberi

keleluasaan para siswa dan siswi untuk memilih dan membayar sesuai

harga yang tertera pada jajanan yang mereka beli. Rincian kegiatannya

sebagai berikut:

a. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 3 dan 24 Oktober 2015

b. Tempat : Koridor SMPN 11 Jember

23

Page 24: OTW-1

c. Sasaran : Seluruh warga SMPN 11 Jember

3.3.1 Rencana Program Pemberdayaan Ekonomi Bagi Siswa dari

Keluarga Prasejahtera

Dalam perberdayaan ekonomi bagi siswa dari keluarga prasejahtera,

pihak SMP N 11 Jember sudah melaksanaakan program sekolah

yaitu beasiswa bagi siswa dari keluarga prasejahtera yang sampai

saat ini sudah berjalan dengan lancar.

24

Page 25: OTW-1

BAB 4 REALISASI PROGRAM KKMT POSDAYA

4.1 Realisasi Program Pembelajaran

4.1.1 Mengajar Terbimbing

Time Table

Nama Mahasiswa/NIM Hari Waktu

Swit Tani Rahayu Ningsih/120210102001

Selasa 10.00 – 11.20Kamis 08.20 – 09.40

Siti Rodliyatin/120210102033

Selasa 11.40 – 13.00Jum’at 07.20 – 08.40

Windy Eka Safitri/120210102084

Senin 07.00 – 08.20Sabtu 07.00 – 08.20

Ratna Hapsari Eka Putri/120210102103

Kamis 10.10 – 11.30Sabtu 08.50 – 10.10

Ratna Sari/120210102104

Senin 11.10 – 12.30Kamis 07.00 – 08.20

4.2 Realisasi Program Pendidikan Karakter

4.2.1 Menghafalkan Lagu Wajib Nasional

4.2.1.1 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan menghafalkan dan menghayati lagu-lagu wajib

dilaksanakan setiap acara upacara bendara hari senin dan upacara

peringatan hari nasional. Setiap upacara semua siswa-siswi SMPN 11

Jember diwajibkan menghayati lagu wajib yaitu Indonesia Raya yang

dinyanyikan oleh grup paduan suara selama penaikan bendera merah

putih. Kemudian melakukan hening cipta dengan diiringi lagu

mengheningkan cipta. Guru PPL Unej secara bergantian melatih petugas

upacara pada hari sabtu sepulang sekolah. Petugas upacara hari senin

yaitu siswa-siswi SMPN 11 Jember kelas 8 dan 9 secara bergantian.

Sedangkan petugas upacara hari nasional dilakukan oleh petugas osis

SMPN 11 Jember. Lagu-lagu wajib lain juga dinyanyikan pada saat

upacara sebanyak dua lagu dan setiap minggunya menyanyikan lagu

wajib pilihan yang berbeda. Pada peringatan hari sumpah pemuda semua

guru ppl di SMPN 11 Jember diberi kepercayaan untuk menjadi petugas

upacara. Lagu wajib yang dinyanyikan oleh grup paduan suara guru ppl

25

Page 26: OTW-1

yaitu Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, Bangun Pemuda Pemudi,

Satu Nusa Satu Bangsa.

4.2.1.2 Anggaran Dana

-

4.2.1.3 Kendala

Siswa kurang menghafal berbagai macam lagu wajib nasional,

sehingga untuk lagu yang baru dikenal dibutuhkan latihan lebih giat.

4.2.1.4 Saran

Sebaiknya siswa dikenalkan dengan berbagai lagu nasional sehingga

siswa dapat mengenal dan menghafal berbagai lagu nasional. Untuk

lagu yang akan dinyanyikan pada saat upacara sebaiknya

diberitahukan minimal tiga hari sebelum pelaksanaan upacara.

4.2.2 Menghafal dan Mengamalkan Pancasila

4.2.2.1 Deskripsi Kegiatan

Program kerja menghafal dan mengamalkan pancasila

diimplementasikan setiap pelaksanaan kegiatan upacara di sekolah. Pada

susunan acara kegiatan upacara terdapat serangkaian acara pembacaan

pancasila oleh pembina upacara yang diikuti oleh seluruh peserta upacara

yang terdiri siswa, guru dan petugas upacara. Pembacaan sila-sila

pancasila setiap upacara hari senin diharapkan siswa dapat menghafal dan

selalu ingat untuk mengamalkan sila-sila pancasila dalam kehidupan

sehari-hari. Pada susunan acara kegiatan juga terdapat amanat yang diisi

oleh pembina upacara. Pembina upacara berpidato selalu mengaitkan

pada kedisplinan dan kesesuaian dengan sila-sila pancasila. Pembelajaran

di kelas juga harus selalu disinggung masalah pengamalan sila-sila

pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

4.2.2.2 Anggaran Dana

-

4.2.2.3 Kendala

Banyak siswa yang masih ramai ketika upacara berlangsung

sehingga ketika pembacaan pancasila menjadi tidak kondusif dan

makna dari pancasila tersebut kurang tersampaikan kepada siswa.

26

Page 27: OTW-1

4.2.2.4 Saran

Sebaiknya kedisplinan siswa saat upacara ditingkatkan kembali

dengan cara penjagaan yang ketat di belakang barisan oleh guru

maupun mahasiswa ppl.

4.2.3 Membiasakan Melaksanakan Upacara dengan Khidmat

4.2.3.1 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan upacara bendera dilaksanakan setiap hari senin dan setiap

memperingati hari nasional. Upacara di laksanakan mulai jam 07.00

hingga selesai dan diikuti oleh semua siswa SMPN 11 Jember. Petugas

upacara setiap seninnya merupakan siswa kelas 8 dan 9 yang bergantian

sesuai jadwal kelasnya sehingga semua siswa memiliki kesempatan

untuk menjadi petugas upacara. Pembina upacara hari senin yaitu guru

SMPN 11 Jember secara bergantian. Setiap senin siswa dilatih untuk

lebih disiplin dalam mengikuti upacara dengan khidmat. Upacara bendera

tidak akan dimulai sebelum siswa diam dan tertib dalam berbaris.

Apabila semua siswa telah siap maka upacara bendera dapat

dilaksanakan. Tata upacara bendera secara garis besar terdiri dari

penghayatan dalam pengibaran bendera merah putih yang diiringi lagu

Indonesia Raya, menghayati sila-sila pancasila dan pembukaan Undang-

undang Dasar 1945. Dalam serangkaian upacara bendera juga diselipkan

pengucapan janji siswa SMPN 11 Jember yang diharapkan siswa dapat

menghayati janji tersebut dan mengamalkannya. Selama pelaksanaan

upacara bendera, siswa SMPN 11 Jember sudah melaksanakan upacara

dengan khidmat walaupun masih ada siswa yang mengganggu temannya

dan membuat keramaian. Namun, hal tersebut dapat di atasi oleh

beberapa guru termasuk guru ppl di SMPN 11 Jember.

4.2.3.2 Anggaran Dana

-

4.2.3.3 Kendala

Siswa kurang disiplin dalam melalukan upacara sehingga pelaksanaan

upacara bendera sering molor

27

Page 28: OTW-1

Banyak siswa yang tidak memakai atribut lengkap dalam mengikuti

upacara

4.2.3.4 Saran

Sebaiknya semua guru ppl mengerahkan segala tenaganya untuk

menertibkan siswa

Sebaiknya guru ppl memeriksa kelengkapan atribut pada masing-

masing barisan kelas dan memberi sanksi sehingga siswa tidak

mengulanginya lagi.

4.2.4 Kegiatan Pramuka/Persami

4.2.4.1 Deskripsi Kegiatan

Dalam kegiatan persami antusias dari siswa-siswi SMP NEGERI

11 JEMBER Sangat bagus sekali. Dimana siswanya gembira bahwa akan

diadakan persami, karena dalam kegiatan persami siswa diajarkan untuk

mandiri terampil, kerjasama dan menjaga kerukunan antar teman,guru

dan orang tua. Pada acara persami yang dilaksanakan pada tanggal 24

Oktober 2015 banyak siswa yang begitu senang saat datang ke sekolah.

Banyak barang-barang yang dibawa sehingga kesulitan bagi kakak

pendamping untuk mengatur apa saja yang dibawa oleh siswa. Ketika

pelaksanaan kegiatan-kegiatan persami dilaksnakan tampak kerjasama

akan anggota. Sehingga mereka tahu bahwa perlunya kerja sama dengan

anggota.

Dalam acara api unggun dan pensi mereka tampak sorak sorak

bergembira melaksnakan kegiatan tersebut. Dimana mereka habis

melaksanakan UTS kemudian mereka persami dan dihibur pada acara

pennsi mereka senang sekali dan paartisipasi dalam kegiatan ini sungguh

luar biasa.

4.2.4.2 Anggaran Dana

Tanggal Pendapatan Pengeluaran24 Oktober 2015

Kas KK-MT Posdaya Unej

Rp 459.000,00 Konsumsi Pembina dan Satpam

Rp 188.000,00

Sie Kesekretariaan

Rp 28.000,00

Hadiah lomba Rp 123.000,00

28

Page 29: OTW-1

tartil dan kotak hadiahBanner Pensi Rp 120.000,00

Jumlah Rp 459.000,00 Jumlah Rp 459.000,00

4.2.4.3 Kendala

Acara pensi yang seharusnya selesai pukul 23.00 WIB molor hingga

pukul 24.00 WIB

Pendistribusian kiriman dari orang tua siswa kurang terorganisir

dengan baik sehingga ada kiriman dari orang tua yang tidak sampai

ke siswa yang bersangkutan

Konsumsi untuk sarapan siswa telat karena kurang koordinasi

dengan juru masak

4.2.4.4 Saran

Panitia harus lebih tegas dalam membatasi waktu yang disediakan

pada setiap penampilan pensi dan kegiatan persami

Pendistribusian kiriman dari orang tua sebaiknya dikelompokkan

berdasarkan kamar tidur siswa dan langsung diantarkan oleh panitia

ke kamar masing-masing

Sebaiknya dua jam sebelum jadwal sarapan sudah dilakukan

konfirmasi dengan juru masak dan setengah jam sebelum jadwal

sarapan sudah siap diambil

4.2.5 Lomba Mading

4.2.5.1 Deskripsi Kegiatan

Lomba Mading atau majalah dinding diikuti oleh seluruh siswa kelas

VII dan VIII SMPN 11 Jember. Siswa dapat mengerjakan madding pada

masing-masing kelas setelah dua minggu dari pengumuman yang

disampaikan kepada siswa di masing-masing kelas. Penilaian dilakukan

sekali pada saat penilaian akhir. Tim penilai adalah mahasiswa PPL

Unej yang merupakan panitia dari kegiatan tersebut.

Kriteria penilaian terdiri dari keindahan, isi, bahasa, kerapihan,

kekreatifan dalam membuat mading. Dari skor yang diperoleh masing-

masing kelas, kemudian dipilih juara 1, juara 2, dan juara 3 secara

29

Page 30: OTW-1

keseluruhan. Untuk kelas yang terpilih menjadi juara akan mendapatkan

hadiah berupa vas bunga beserta bunganya. Namun jenis dan kualitas

vas bunga beserta bunganya berbeda untuk setiap juara. Juara pada

lomba mading tersebut diumumkan pada saat pengumuman setelah

kegiatan upacara bersamaan dengan pengumuman kegiatan kebersihan

kelas.

4.2.5.2 Anggaran Dana

Tanggal Pendapatan PengeluaranKas KK-MT Posdaya Unej

Rp 75.000,-

Hadiah untuk juara 1

Rp.28.000,-

Hadiah untuk juara 2

Rp.25.000,-

Hadiah untuk juara 3

Rp.22.000,-

Jumlah Rp 75.000,-

Jumlah Rp.75.000,-

4.2.5.3 Kendala

Terdapat kesalahan ketika mengumumkan pemenang lomba mading,

sehingga banyak siswa yang protes karena setelah dilihat

kenyataannya untuk pemenang juara lomba mading sangat tidak

sesuai.

4.2.5.4 Saran

Panitia lebih selektif dan teliti terhadap skor masing-masing peserta

dan melakukan pengecekan ulang secara detail sebelum pemenang

diumumkan.

4.2.6 Lomba Keagamaan

4.2.6.1 Deskripsi Kegiatan

Lomba keagamaan dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 September

2015 dan diikuti oleh perwakilan setiap kelas dari siswa kelas VII dan

VIII. Dalam lomba keagamaan terdapat dua lomba, yaitu lomba adzan

dan kaligrafi. Lokasi lomba adzan ditempatkan di mushollah sedangkan

lomba kaligrafi di koridor sekolah. Pada lomba adzan dan kaligrafi

terdapat dua juri, yaitu guru agama SMP Negeri 11 Jember serta

30

Page 31: OTW-1

perwakilan mahasiswa KK-MT Unej yang merupakan panitia dari

kegiatan tersebut.

Kriteria penilaian lomba adzan terdiri dari volume, pelafalan,

pengaturan nafas (power), tempo, dan irama. Sedangkan kriteria

penilaian lomba kaligrafi terdiri dari makhroj dan kreativitas. Skor yang

diperoleh masing-masing peserta lomba adzan dan kaligrafi akan

diakumulasi dan dipilih 3 skor tertinggi sebagai juara. Pengumuman

juara lomba keagamaan dilakukan setelah upacara pada hari Senin, 28

September 2015 bersamaan dengan pengumuman lomba kegiatan yang

lain.

4.2.6.2 Anggaran Dana

Tanggal Pendapatan Pengeluaran24 Sept 2015

Kas KK-MT Posdaya Unej

Rp 124.000,- Kertas Ariston Rp 2.000,-

Map kertas Rp 2.000,-

Lembar fotokopi

Rp 1.500,-

25 Sept 2015

Tasbih Rp 7.500,-

Sajadah Rp 10.000,-

Sarung Rp 23.000,-Kertas sampul Rp 4.000,-Buku tulis new vision 38

Rp 15.900,-

Buku tulis sidu

Rp 17.400,-

Buku tulis new vision 58

Rp 24.000,-

Tipe x Rp 6.000,-Stabilo Rp 5.400,-Bolpoin Rp 4.500,-

Jumlah Rp 124.000,- Jumlah Rp 124.000,-

4.2.6.3 Kendala

Ada peserta lomba keagamaan (adzan dan kaligrafi) yang tidak hadir

ketika lomba sudah dilaksanakan dan nama peserta lomba langsung

dicoret (diidskualifikasi)

4.2.6.4 Saran

31

Page 32: OTW-1

Lebih teliti dalam mempersiapkan daftar hadir peserta lomba

keagamaan (adzan dan kaligrafi)

4.2.7 Baksos Idul Adha

4.2.7.1 Deskripsi Kegiatan

Baksos diadakan untuk memenuhi program kerja KK-MT Posdaya

2015 SMP Negeri 11 Jember dan untuk memperingati Hari Raya Idul

Adha. Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan baksos ini yaitu

mengumumkan kepada seluruh siswa SMP Negeri 11 Jember tentang

adanya kegiatan baksos pada peringatan Idul Adha. Panitia juga

mengumumkan bahwa dibuka penggalangan dana dari semua siswa

untuk santunan kepada panti asuhan. Selain itu, panitia juga sebagai

fasilitator penyaluran bahan makanan pokok, sembako, baju bekas layak

pakai, buku bacaan bekas layak baca maupun buku baru. Pengumpulan

bahan yang akan digunakan untuk baksos dijadwalkan pada tanggal 22-

28 September 2015 dan penyerahan tanggal 28 September pukul 12.30.

Barang-barang yang dikumpulkan berupa sembako (beras, minyak

goreng, mie instan), alat-alat sekolah, pakaian bekas yang layak pakai.

Peserta baksos terdiri dari siswa-siswi SMP Negeri 11 Jember yang

mampu dan mahasiswa Universitas Jember. Sasaran baksos kali ini

adalah siswa-siswi SMP Negeri 11 Jember yang membutuhkan, pegawai

SMP Negeri 11 Jember (Tukang kebun, tugas kebersihan sekolah,

pedagang kantin sekolah), tukang becak, masyarakat sekitar sekolah,

serta yayasan Mambaul Ulum. Dalam penyerahan baksos, mahasiswa

Unej dibantu oleh Pengurus Osis SMP Negeri 11 Jember.

4.2.7.2 Kendala

Siswa/siswi yang sudah terdaftar untuk menerima baksos sebagian

tidak datang sehingga terdapat bahan untuk baksos yang belum

tersalurkan

4.2.7.3 Saran

Panitia memberikan pada hari berikutnya atau menyalurkan bahan-

bahan tersebut pada yang berhak menerima

32

Page 33: OTW-1

4.2.8 Positron

4.2.8.1 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan positron ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 27

September 2015 di FKIP Universitas Jember. Kegiatan positron ini diisi

dengan pemberian materi, pengamatan matahari menggunakan teleskop

dan pameran media pembelajaran. Kegiatan positron dimulai pada pukul

08.00 pagi hingga jam 10.00 pagi. Acara tersebut difasilitasi oleh Himafi

Neutron FKIP Fisika Unej. Langkah pertama yang kami lakukan untuk

merealisasikan keiatan ini yaitu meminta izin kepala sekolah melalui

wakil kepala sekolah yaitu Bu Yuni Setyaningsih. Kemudian setelah

mendapat persetujuan kami memulai sosialisasi. Sasaran kegiatan adalah

siswa kelas 3 yang berminat mengikuti kegiatan positron. Pemilihan

peserta kegiatan didasarkan pada materi tata surya yang akan ditempuh

oleh siswa kelas 3 di semester 2 nanti. Peserta kegiatan sejumlah 23 anak

dari kelas yang berbeda. Siswa-siswi yang mengikuti kegiatan positron

wajib membayar uang administrasi sebesar Rp 5000,00 untuk konsumsi

dan print out materi. Siswa-siswi yang mengikuti positron dilarang

membawa kendaraan pribadi dan harus di antar oleh orang tua ke tempat

kegiatan.

4.2.8.2 Anggaran Dana

-

4.2.8.3 Kendala

Banyak siswa yang tidak jadi ikut kegiatan karena dilarang

membawa kendaraan pribadi dan diwajibkan memakai seragam.

4.2.8.4 Saran

Demi keamanan siswa-siswi SMPN11 Jember, sebaiknya lebih

ditegasi lagi untuk tidak membawa kendaraan pribadi dan

memastikan siswa ditemani oleh orang tua atau kerabat.

33

Page 34: OTW-1

4.3 Realisasi Program Kerja Bidang Kesehatan dan Lingkungan

4.3.1 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

4.3.1.1 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan pada

hari Sabtu tanggal 19 September 2015 bertempat di laboratorium IPA

SMP Negeri 11 Jember. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan gigi dan

mulut ini dilaksanakan sepulang sekolah pukul 11.00 WIB dengan

sasaran perwakilan siswa dari kelas VII, VIII, dan IX dari masing-

masing kelas. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ini mendatangkan

pemateri dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember yaitu Sdri.

Nervilia Ika Putri.

Dalam pelaksanaannya, penyuluhan ini menitikberatkan pada

pengetahuan tentang bagian-bagian gigi dan rongga mulut serta fungsi-

fungsinya, penyakit-penyakit dan kerusakan rongga mulut dan gigi, serta

memberikan contoh bagaimana cara menggosok gigi dengan benar dan

bagaimana cara memilih sikat gigi yang baik dan sehat. Dalam kegiatan

ini terlihat sekali antusiasme siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan

penyuluhan dibuktikan dengan siswa-siswi banyak yang bersemangat

bertanya dan menjawab pertanyaan dari pemateri. Setiap pertanyaan

yang telah dijawab dengan benar oleh siswa-siswi, pemateri

memberikan hadiah berupa satu sikat gigi dengan maksud agar semakin

menambah kesadaran peserta penyuluhan akan pentingnya menjaga

kesehatan rongga mulut dan gigi.

4.3.1.2 Anggaran Dana

Tanggal Pendapatan Pengeluaran19 Sept 2015

Kas KK-MT Posdaya Unej

Rp 95.900,- Konsumsi Pemateri

Rp 12.000,-

Konsumsi Guru Pendamping

Rp 12.000,-

Konsumsi Peserta Penyuluhan:Aqua GelasRoti

Rp 11.900,-Rp 60.000,-

Jumlah Rp 95.900,- Jumlah Rp 95.900,-

34

Page 35: OTW-1

4.3.1.3 Kendala

Jumlah peserta tidak sesuai dengan target yang diharapkan sehingga

dilakukan penambahan peserta dari siswa lain yang tidak menjadi

perwakilan kelas

Pengisian daftar hadir siswa kurang tertib sehingga jumlah siswa

yang hadir dengan jumlah pada daftar hadir tidak sama

4.3.1.4 Saran

Jumlah kehadiran siswa yang tidak sesuai target dan ketidak tertiban

siswa dikarenakan siswa tersebut lupa dan tidak menginformasikan

kepada orangtua untuk menjemput lebih lambat dari jam biasanya karena

siswa akan mengikuti kegiatan tersebut. Sehingga ketika telah dijemput,

siswa tersebut langsung pulang. Dan siswa pengganti hanya bersedia

karena tertarik konsumsi. Untuk kegiatan selanjutnya, diharapkan lebih

optimal ketika melakukan sosialisasi kepada siswa mengenai kegiatan

yang akan dilaksanakan dan diikuti siswa.

4.3.2 Penyuluhan Bahaya Rokok dan Minuman Keras

4.3.2.1 Deskripsi Kegiatan

Penyuluhan bahaya rokok dan minuman keras (Miras) dilaksanakan

bersamaan dengan penyuluhan anti narkoba dan HIV/AIDS. pada

kegiatan ini acara dibuka oleh MC selanjutnya diserahkan kepada

moderator acara. Tujuan kegiatan serta susunan acara disampaikan oleh

MC, kemudian moderator mengambil alih jalannya acara. Peserta sangat

antusias mengikuti kegiatan tersebut hingga maeri disampaikan oleh

pemateri yang merupakan mahasiswa fakultas kedokteran UNEJ,

Nugroho Priyo Utomo dan Rizki Nur Fitria.

Penyampaian materi bahaya rokok dan minuman keras berlangsung

sekitar 20 menit kemudian dilanjutkan dengan materi anti narkoba dan

HIV/AIDS serta tanya jawab. Selama proses tanya jawab tentang materi

yang berhubungan, siswa terlihat sangat antusias. Selama kegiatan

berlangsung, terdapat beberapa siswa yang berbicara dengan temannya.

Namun hal ini dapat diatasi dengan mengajukan pertanyaan pada siswa

yang bersangkutan.

35

Page 36: OTW-1

4.3.2.2 Anggaran Dana

Tanggal Pendapatan Pengeluaran

24 Oktober 2015

Kas KK-MT Posdaya Unej

Rp 27. 500,- Konsumsi Pemateri

Rp. 26. 000,-

Kesekretariatan Rp. 1.500,-

Jumlah Rp. 27.500,- Jumlah Rp. 27. 500,-

4.3.2.3 Kendala

Kurangnya alokasi waktu yang disediakan

Kegiatan sempat berlangsung kurang kondusif meskipun hanya

sebentar

4.3.2.4 Saran

Melihat keantusiasan siswa selama kegiatan berlangsung sebaiknya

kegiatan penyuluhan bahaya rokok dan miras perlu diakan rutin oleh

pihak sekolah maupun dari mahasiswa KKMT periode berikutnya.

Alokasi waktu untuk kegiatan penyuluhan bahaya rokok dan miras

sebaiknya ditambah karena penyuluhan semacam ini sangat penting

bagi para pelajardi sekolah

4.3.3 Penyuluhan Anti Narkoba dan HIV/AIDS

4.3.3.1 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan penyuluhan anti Narkoba dan HIV/AIDS dilaksanakan selama

kurang lebih 60 menit. Pada sesi pertama MC membuka acara dengan

memperkenalkan diri dan tim, lalu dilanjutkan dengan menyampaikan

maksud dan tujuan penyuluhan, sekaligus menjelaskan susunan acara. Di

awal sesi, siswa (audien) terlihat sangat antusias dalam menanggapi

penyuluan anti Narkoba dan HIV/AIDS.

Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan penyuluhan bahaya rokok

dan minuman keras, namun pematerinya berbeda. Pemateri pada kegiatan

penyuluhan narkoba dan HIV/AIDS dibawakn oleh Aditha Fitrina Andiani

Sesi, mahasiswa fakultas kedokteran UNEJ. Pemberian materi pada

kegiatan ini cukup singkat, namun siswa etap antusias dalam menyimak

materi yang disampaikan.

36

Page 37: OTW-1

4.3.3.2 Anggaran Dana

Tanggal Pendapatan Pengeluaran

24 Oktober 2015

Kas KK-MT Posdaya Unej

Rp. 13. 500,- Konsumsi

Pemateri

Rp. 13. 000,-

Kesekretariatan Rp. 500,-

Jumlah Rp. 13.500,- Jumlah Rp. 13.500,-

4.3.3.3 Kendala

Kurangnya alokasi waktu yang disediakan

Di tengah kegiatan sempat berlangsung kurang kondusif selama

beberapa menit karena beberapa siswa yang mulai bosan sehingga

berbicara sendiri dengan temannya

4.3.3.4 Saran

Melihat keantusiasan siswa selama kegiatan berlangsung, sebaiknya

antara kegiatan penyuluhan anti narkoba dan HIV/AIDS dan

penyuluhan bahaya rokok dan minuman keras tidak dilaksanakan

secara bersamaan

Diberikan pertanyaan pada siswa yang mulai terlihat kurang

memperhatikan dan menyimak materi yang diberikan.

4.3.4 Pelatihan UKS dan Dokter Sekolah

4.3.4.1 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan penyuluhan dokter sekolah ini diikuti oleh peserta dari

siswa dan guru. Peserta siswa terdiri dari perwakilan masing-masing

siswa kelas 7, 8, dan 9, siswa yang mengikuti ekstrakurikuler PMR,

pengurus OSIS. Kemudian pembina yang terdiri dari pembina

ekstrakurikuler PMR dan juga fasilitator PMR SMP Negeri 11 Jember

serta perwakilan guru. Sebelum peserta masuk ruangan, panitia

membagikan konsumsi kepada peserta berupa snack dan minuman.

Serangkaian acara penyuluhan dokter sekolah di pimpin oleh MC

yang mengatur jalannya acara mulai dari sambutan-sambutan sampai

37

Page 38: OTW-1

kepada penutup acara. Pemberian sambutan diisi oleh pembina,

fasilitator, dan ketua pelaksana. Sedangkan untuk acara inti yakni

pemberian materi diisi oleh pemateri dan fasilitator. Dalam kegiatan ini

pemateri dari kegiatan tersebut ialah Maya Mei Rositasari dari KSR PMI.

Acara ini berlangsung kurang lebih 90 menit. Kegiatan ini dibuka

oleh MC dan selanjutnya sambutan dari ketua pelaksana dan pelatih

PMR di SMP Negeri 11 Jember. Kegiatan pelatihan UKS dan dokter

sekolah diikuti kurang lebih oleh 80 peserta, yang terdiri dari 44 siswa

dari peserta PMR dan 36 siswa dari perwakilan kelas.

Berbagai alat yang menunjang kegiatan telah disiapkan oleh panitia.

Seperti termometer, ember, sabun cuci tangan, air. Setelah sambutan dari

ketua pelaksana dan pelatih, selanjutnya pemateri memberikan materi

kepada siswa kurang lebih selama 45 menit dan selama 15 menit

pemateri mempraktikan hal yang telah disampaikan. Setelah itu masuk

dalam sesi tanya jawab yang berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit.

Dalam sesi tanya jawab, pemateri memberikan 5 pertanyaan kepada

peserta pelatihan. Dalam sesi tanya jawab, peserta sangat antusias.

Panitia menyediakan 5 hadiah untuk peserta jika mereka bisa menjawab

pertanyaan dengan benar. Pada akhir acara MC membagikan doorprize

berjumlah 10 buah bagi peserta yang aktif bertanya dan juga berani maju

kedepan untuk menjawab kuis dari pemateri.

4.3.4.2 Anggaran Dana

Tanggal Pendapatan Pengeluaran

22

Septemb

er 2015

Kas

KK-MT

Posdaya

Unej

Rp 200.000,- Konsumsi pemateri+guru (makanan berat)

Rp. 80.400,-

Konsumsi peserta (makanan ringan)

Rp. 4.500,-

Minum pemateri+guru

Rp. 10.440,-

Air mineral untuk peserta

Rp. 77.400,-

Doorprize Rp. 20.200,-Total Rp 200.000,- Total Rp.192.940,-

38

Page 39: OTW-1

4.3.4.3 Kendala

Jumlah konsumsi yang disediakan oleh panitia kurang karena jumlah

peserta yang hadir melebihi target yang ditentukan

Kekurangan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan yang

berlangsung karena kerusakan pada baterai dan tidak tersedia

charger untuk kamera

4.3.4.4 Saran

Panitia segera membelikan konsumsi tambahan untuk peserta yang

diluar target

Menggunakan kamera ponsel panitia untuk mendokumentasikan

kegiatan yang berlangsung

4.3.5 Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Wanita

4.3.5.1 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi wanita ini bertujuan

untuk pembekalan dan tambahan pengetahuan bagi para siswa agar lebih

selektif dan berhati-hati dalam bergaul. Kegiatan ini dimulai pukul 14.30

WIB sampai pukul 15.30 WIB. Kegiatan tersebut ditargetkan untuk

siswa kelas IX yang dianggap telah mulai memasuki masa pertengahan

pubertas sehingga perlu diberikan bekal pengetahuan seputar masalah

reproduksi. Selain itu, kegiatan ini juga diperuntukkan anggota PMR

sekolah.

Pelaksananan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi wanita ini

terlihat sangat diminati oleh siswa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya

siswa yang hadir melebihi target yang telah ditentukan oleh panitia.

Peserta yang sebenarnya ditargetkan hanya sekitar 60 orang, baik itu

dari kelas IX maupun dari PMR, ternyata bisa mencapai 80 orang yang

hadir. Hal tersebut menjadi kendala bagi panitia karena daftar hadir yang

disediakan hanya cukup untuk 70 orang.

Peserta kegiaan penyuluhan kesehatan reproduksi wanita ini idak

hanya terdiri dari kalangan perempuan saja, namun ada juga dari

kalangan laki-laki. Materi yang diberikan juga disesuaikan dengan

39

Page 40: OTW-1

kisaran usia peserta. Selain itu juga diberikan materi tambahan tentang

kesehatan reproduksi pria. Hal ini karena target awal panitia adalah

siswi SMP Negeri 11 Jember, namun karena dari pihak guru dan siswa

sendiri terlihat sangat antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut, maka

panitia diminta untuk menyertakan peserta laki-laki mengikuti kegiatan

tersebut.

Proses acara terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama adalah pemberian

materi dari mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Jember. Sesi

kedua adalah tanya jawab dari peserta kekapa pemateri. Dan sesi ketiga

adalah pembagian doorprize bagi peserta yang aktif bertanya dan peserta

yang berhasil menjawab pertanyaan dari pemateri dengan benar dan

tepat.

4.3.5.2 Anggaran Dana

Tanggal Pendapatan Alokasi Pengeluaran

28 September 2015

Kas KK-MT Posdaya Unej

Rp 78.425 Konsumsi Pemateri dan Guru

Rp. 25.570,-

Konsumsi Peserta

Rp. 34.500,-

Doorprize Rp. 5.373,-

Total Rp 78.425 Total Rp. 78.425,-4.3.5.3 Kendala

Jumlah peserta yang hadir melebihi jumlah yang ditargetkan

sehingga daftar hadir yang disediakan kurang

4.3.5.4 Saran

Panitia menyiapkan daftar hadir peserta lebih dari yang ditargetkan

4.3.6 Gerakan Kebun Bergizi

4.3.6.1 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan Kebun Bergizi ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VII dan

VIII SMPN 11 Jember. Sebelum dilakukan praktik menanam, siswa telah

diberikan bekal materi yang berkaitan dengan kegiatan kebun bergizi.

Setelah siswa mendapatkan materi, maka pada minggu setelahnya siswa

melakukan kegiatan praktik. Spada praktik pertama siswa diajari untuk

40

Page 41: OTW-1

mengolah tanah yang dicampur dengan pupuk. Pada minggu selanjutnya

siswa melakukan praktik menanam menggunakan benih. Pada langkah

ini, siswa benar-benar dipandu oleh guru dan pemateri dari dinas

pertanian, Pak Imam, karena hal tersebut akan berpengaruh besar

terhadap pertumbuhan tanaman yang ditanam. Setelah tanaman ditanam,

maka siswa diajari untuk melakukan perawatan pada tanaman di minggu

selanjutnya. Kemudian pada seiap minggunya siswa mengecek

perkembangan anaman yang telah ditanam sambil menyiram dan

memberikan nutrisi pada tanaman tersebut.

Pada kegiatan ini, bahan bahan yang telah disediakan oleh sekolah

yaitu tanah dan benih tanaman, serta nutrisi tanaman. Untuk pot,

polybag, sekop, dan pupuk, setiap siswa dalam satu kelompok iuran

untuk membelinya. Siswa ditugaskan untuk membawa pot berukuran

diameter 40 cm. Sedangkan untuk bibit alat-alat perlengkapan seperti

sekop disediakan oleh sekolah.

4.3.6.2 Anggaran Dana

-

4.3.6.3 Kendala

Beberapa siswa terlambat mengumpulkan pot

Kurangnya koordinasi antara panitia dengan guru keterampilan yang

memandu siswa dalam pemberian materi sehingga pelaksanaan

kegiatan ini molor dari jadwal target yang telah ditentukan

4.3.6.4 Saran

Panitia lebih tegas memberikan batasan waktu untuk mengumpulkan

pot yang akan digunakan

Lebih sering berkoordinasi dengan pemateri tentang waktu

pelaksanaan kegiatan dan prosesnya

4.3.7 Membiasakan Membuang Sampah pada Tempatnya

4.3.7.1 Deskripsi Kegiatan

Dalam program kerja ini, pihak sekolah sangat mendukung kami.

Pihak sekolah sudah menyediakan tempat sampah di dalam kelas – kelas

dan juga tempat sampah untuk sampah kering maupun sampah basah di

41

Page 42: OTW-1

depan kelas. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami selaku mahasiswa

KK- MT memberikan contoh kepada siswa untuk selalu membiasakan

diri membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, kami juga menegur

siswa jika melihat mereka membuang sampah sembarangan dan meminta

siswa tersebut mengambil kembali sampah yang dibuang sembarangan

tersebut untuk dibuang di tempat sampah. Kami mengingatkan siswa

tersebut supaya tidak menjadikan hal tersebut menjadi kebiasaan. Dari

sampah kecil (bungkus permen) harus dibuang pada tempatnya.

Kebersihan sekolah menjadi tanggung jawab semua warga sekolah.

Sehingga, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya harus dilakukan

oleh semua warga sekolah.

4.3.7.2 Anggaran Dana

-

4.3.7.3 Kendala

Masih banyak siswa yang kurang memiliki kesadaran diri untuk

membuang sampah pada tempatnya

4.3.7.4 Saran

Lebih giat dan gigih untuk memberikan contoh, mengingatkan, dan

mengajak siswa menerapkan agar membuang sampah pada tempat

sampah

4.3.8 Lomba Kelas yang Rapi dan Sehat

4.3.8.1 Deskripsi Kegiatan

Lomba kelas diikuti oleh seluruh siswa kelas VII dan VIII SMPN 11

Jember. Penilaian dilakukan setelah satu minggu dari pengumuman yang

disampaikan kepada siswa di masing-masing kelas. Sistem

penilaiannnya berkala, yaitu dua minggu sekali secara rahasia oleh tim

penilai. Tim penilai adalah mahasiswa PPL Unej yang merupakan panitia

dari kegiatan tersebut.

Penilai terdiri dari dua tim. Masing-masing tim terdiri dari dua

orang. Pada penilaian pertama, tim 1 menilai kelas VII dan tim 2 menilai

kelas VIII. Kemudian pada penilaian kedua, tim 1 menilai kelas VIII dan

tim 2 menilai kelas VII, demikian seterusnya. Kriteria penilaian terdiri

42

Page 43: OTW-1

dari keindahan, kebersihan, kerapihan, kelengkapan atribut kelas, dan

keunikan serta kekreatifan hiasan ilmiah di kelas. Skor yang diperoleh

masing-mesing kelas akan diakumulasi dan dipilihl 3 juara, yaitu juara 1,

2, dan 3 pada keseluruhan kelas VII dan VIII.

Pengumuman juara lomba kelas dilakukan setelah upacara

peringatan G-30S/PKI. Awalnya pengumuman dijadwalkan dilaksanakan

selama dua kali (bulan September dan Oktober), namun karena kendala

waktu harus dibagi dengan pelaksanaan proker lain, maka diputuskan

untuk dilakukan penilaian hanya sau kali pada bulan September 2015.

4.3.8.2 Anggaran Dana

Tanggal Pendapatan Pengeluaran

25

September

2015

Kas

KK-MT

Posdaya

Unej

Rp 100.000,- Hadiah Juara 1 Rp 40.000,-

Hadiah Juara 2 Rp 35.000,-

Hadiah Juara 3 Rp 25.000,-

Total Rp 100.000,- Total Rp 100.000,-

4.3.8.3 Kendala

Kurangnya kepedulian siswa terhadap informasi lomba kelas,

sehingga banyak siswa yang asal menghias dan membersihkan kelas

tanpa memperhatikan kriteria penilaian yang diberitahukan

Minimnya waktu yang tersedia untuk pelaksanaan lomba kelas

4.3.8.4 Saran

Memberikan kriteria penilaian dan ditempel di mading kelas serta

lebih giat untuk mengingatkan siswa tentang kriteria penilaian lomba

kelas

Menjadwalkan lebih awal dan segera diinformasikan kepada siswa di

setiap kelas serta menyisipkan waktu penilaian di sela-sela kegiatan

lain

4.3.9 Jumat Bersih

4.3.9.1 Deskripsi Kegiatan

43

Page 44: OTW-1

Pelaksanaan kegiatan Jum’at Bersih dilaksanakan setelah kegiatan

belajar dan mengajar pada hari Jum’at. Baik siswa kelas VII, VIII dan IX

bertanggung jawab untuk membersihkan ruang kelas masing–masing.

Selain itu, siswa juga membersihkan musholla sekolah, laboratorium

sekolah dan halaman sekolah. Selain membersihkan ruang kelas masing–

masing, setiap kelas juga mendapat giliran untuk membersihkan tempat-

tempat tersebut. Semua kegiatan tersebut dibantu oleh para guru

(terutama wali kelas) serta mahasiswa KK- MT POSDAYA. Kegiatan

tersebut rutin dilaksanakan setiap hari Jum’at.

4.3.9.2 Anggaran Dana

-

4.3.9.3 Kendala

Pada saat pelaksanaan kegiatan Jum’at bersih, masih terdapat

beberapa siswa yang lebih asyik bermain sendiri dan tidak

bersemangat untuk membantu yang lain jika tidak didampingi oleh

guru atau mahasiswa PPL

4.3.9.4 Saran

Guru dan mahasiswa PPL turut bekerja sama membantu dan

mendampingi siswa selam kegiatan berlangsung (dari awal sampai

selesai)

4.4 Implemenasi Program Wirausaha

4.4.1 Kreasi Bahan Bekas

4.4.1.1 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan pada saat kegiatan PERSAMI berlangsung

pada tanggal 24 Oktober 2015. Peserta dari kegiatan ini sebanyak 32

peserta perwakilan dari masing-masing regu PERSAMI. Peserta

diwajibkan membawa barang bekas yang akan dimanfaatkan kembali.

Selain itu, kami juga mengijinkan siswa untuk membawa barang

setengah jadi yang kemudian dilanjutkan kembali di sekolah. Kegiatan

ini dilakukan di halaman samping sekolah. Peserta diberi waktu selama

30 menit untuk membuat kreasi barang bekas tersebut. Peserta diberi

44

Page 45: OTW-1

kebebasan untuk mengkreasikan barang bekas tersebut menjadi barang

yang lebih bermanfaat.

Kriteria dalam penilaian kegiatan ini yaitu: kreatifitas, ketepatan

mengumpulkan, dan kerapian. Para peserta terlihat sangat antusias dalam

mengerjakan barang bekas yang mereka bawa. Setelah semua peserta

selesai membuat kerajinan tersebut, hasilnya dikumpulkan menjadi satu.

Dari hasil tersebut, panitia mengambil tiga barang dengan kreasi terbaik

dan kreatif. Pada saat upacara bendera, panitia mengumumkan pemenang

dari kegiatan tersebut dan memberikan hadiah untuk masing-masing

pemenang.

4.4.1.2 Anggaran Dana

-

4.4.1.3 Kendala

Kurangnya koordinasi antara panitia dan Regsus (Regu Khusus) dari

pramuka dalam sistem pelaksanaan kegiatan

4.4.1.4 Saran

Sebelum kegiatan pada hari-H, sebaiknya dikoordinasikan sistem

pelaksanaan kegiatan hingga matang antara panitia dan Regsus

4.4.2 Pelatihan Kewirausahaan

4.4.2.1 Deskripsi Kegiatan

Pada kegiatan kewirausahaan kali ini, KKMT SMP 11 Jember

mengadakan ketrampilan membuat gelang. Salah satu tujuan

mengadakan acara ini untuk menarik siswi yang ingin bisa terampil

dalam berwirausaha. Peralatan yang dibutuhkan pun sederhana, hanya

memerlukan manik – manik serta senar elastis dalam membuatnya.

Pemateri dari mahasiswa KKMT Posdaya Unej.

Kegiatan yang dilakukan adalah pertama pemateri memberikan

petunjuk pembuatan serta memberi materi apa itu kewirausahaan serta

ketrampilan. Selanjutnya pemateri memberikan contoh cara membuat

gelang yang kemudian diikuti oleh siswa dengan waktu kurang lebih 30

menit. Disini bukan hanya diajarkan cara membuat gelang saja,

melainkan cara packing dan cara penjualannya.

45

Page 46: OTW-1

4.4.2.2 Anggaran Dana

Tanggal Pendapatan Pengeluaran

11 September 2015

Kas KK-MT Posdaya Unej

Rp 35.000,- 5 string mutiara

Rp 25.000,-

2 roll senar elastis

Rp 10.000,-

Jumlah Rp 35.000,- Jumlah Rp 35.000,-

4.4.2.3 Kendala

Kurangnya rasa antusias dari siswa sehingga peserta yang hadir

kurang dari target yang ditentukan

4.4.2.4 Saran

Panitia lebih bersemangat untuk mempromosikan proker pelatihan

kewirausahaan karena dapat menjadi bekal siswa untuk lebih

mandiri dan kreatif dalam berwirausaha

4.4.3 Praktek menanam Sayur pada Barang Bekas

4.4.3.1 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan praktek menanam sayur pada barang bekas ini

dilaksanakan mata pelajaran ketrampilan yang sebelumnya sekolah sudah

bekerja sama dengan konselor dari Dinas Pertanian (Bapak Imam). Pada

kegiatan ini, guru KK-MT dibantu oleh siswa dalam penanaman sayuran

dan dibimbing oleh Bu Tatik selaku guru ketrampilan dan Bapak Imam

selaku konselor pertanian di SMP Negeri 11 Jember. Hal pertama yang

dilakukan ialah mencampurkan pupuk dan tanah di polybag. Setelah itu

memasukan benih ke dalam tanah di polybag tersebut dan ditempatkan

ditempat yang strategis. Strategis disini adalah tempat yang terkena sinar

matahari cukup dan tidak mengganggu pemandangan lingkungan

sekolah. Benih sayuran yang ditanam adalah seledri, sawi, brokoli dan

lain–lain. Benih tersebut disediakan oleh Bapak Imam selaku konselor

pertanian di SMP Negeri 11 Jember. Sedangkan pot, tanah dan pupuk

disediakan oleh siswa.

46

Page 47: OTW-1

Pada rencana program kerja yang dibuat, praktek menanam sayur

tersebut ditempatkan pada barang bekas, misalnya botol air mineral.

Namun karena pada kegiatan menanam kebun bergizi masih terdapat sisa

pot, maka berdasarkan saran dari guru keterampilan, dipilih untuk tetap

menggunakan pot dan polybag. Karena tempat yang digunakan juga akan

berpengaruh terhadap hasil pertumbuhan tanaman.

4.4.3.2 Anggaran Dana

-

4.4.3.3 Kendala

Terdapat banyak sisa pot dari kegiatan kebun bergizi, sehingga

tempat yang digunakan untuk menanam sayuran diganti dengan pot

tersebut

4.4.3.4 Saran

Sebaiknya tempat yang digunakan untuk menanam sayur tetap

menggunakan barang bekas sebagian, dan sebagian lagi

menggunakan sisa pot yang ada

4.4.4 Pengoptimalan Produksi dan Pemasaran Susu Kedelai

4.4.4.1 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan produksi susu kedelai sudah merupakan program sekolah

yang dikhususkan siswa-siswi kelas 8. Kegiatan ini dilaksanakan pada

jam pelajaran ketrampilan masing-masing kelas secara bergantian.

Adapun jam pelajaran ketrampilan untuk kelas 8 yaitu hari selasa, kamis

dan jumat. Pada hari tersebut bagi kelas yang mendapat giliran untuk

praktek diwajibkan membawa bahan-bahan untuk membuat susu kedelai

secara per kelompok. Pelaksanaan prakte susu kedelai dibimbing oleh

guru ketrampilan yaitu Bu Santi dan Bu Tati kemudian di damping oleh 3

guru ppl yang tidak ada jam mengajar. Tahapan dalam produksi susu

kedelai yaitu pembuatan , pengemasan dan pemasaran. Dalam tahap

pembuatan dan pengemasan semua siswa diwajibkan terlibat, sedangkan

tahap pemasaran dilakukan oleh kurir SMPN 11 Jember. Pengemasan

susu kedelai yaitu dalam wadah botol dan plastik. Satu botol kecil

dihargai enam ribu rupiah, sedangkan setengah plastik sekitar 250ml

47

Page 48: OTW-1

dijual dengan harga seribu rupiah. Sasaran pemasaran yaitu warga dalam

sekolah dan warga sekitar sekolah. Untuk semester ini, produksi susu

kedelai hanya sampai pada prakek membuat susu kedelai dan hasilnya

dikembalikan lagi kepada siswa dan dibagikan kepada guru-guru. Hal ini

dikarenakan air yang terbatas sehingga tidak dapat produksi dalam

jumlah besar.

4.4.4.2 Anggaran Dana

-

4.4.4.3 Kendala

Air di SMPN 11 Jember terbatas karena musim kemarau sehingga

siswa harus mengambil air di halaman depan sekolah yang jaraknya

cukup jauh dengan kelas praktek sehingga siswa merasa kesusahan.

Alat produksi sperti blender masih kurang sehingga untuk

mempercepat produksi susu kedelai siswa harus menghaluskan

bahan-bahan di rumah masing-masing.

Banyak siswa yang tidak praktek dan kabur dari kelas praktek.

Pemasaran kurang mencapai target.

4.4.4.4 Saran

Sebaiknya disediakan selang yang panjang untuk mengantisipasi

kurangnya air sehingga untuk mengambil air tidak terlalu jauh.

Penambahan jumlah blender.

Sebaiknya diadakan absensi praktek dan pembagian kerja yang jelas

setiap kelompok.

Sebaiknya pemasaran dilakukan oleh masing-masing siswa per

kelompok sehingga setiap siswa mempunyai kewajiban untuk

mencapai target penjualan.

4.4.5 Kantin Kejujuran

4.4.5.1 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan kantin kejujuran yang dilaksanakan di SMP N 11 jember

berjalan dengan baik. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua kali

pada 3 Oktober 2015 bertepaan dengan pelaksanaan lomba keagamaan,

dan tanggal 24 Oktober 2015 bertepaan dengan kegiatan persami. Praktik

48

Page 49: OTW-1

berwirausaha dengan karakter jujur dapat dikembangkan oleh siswa

SMPN 11 Jember. Hal ini dapat dibuktikan dengan keantusiasan siswa

yang tinggi dalam membeli jajanan di kantin kejujuran yang disertai

dengan sikap jujur telah terwujud. Pada kegiatan ini tidak diperoleh

kerugian, justru malah keuntungan dan balik modal. Sikap jujur yang

dicerminkan siswa di SMP N 11 Jember dalam kegiatan kantin kejujuran

kali ini patut untuk diapresiasi.

4.4.5.2 Anggaran Dana

Tanggal Pendapata

n

Alokasi Pengeluaran

25

september

2015

Kas

KK-MT

Posdaya

Unej

Rp. 130.688 Roma malkist Rp. 6.678

Superco Big Rp. 4.310La Chocho Rp. 4.220Roma Zuperkeju Rp. 9.800Sosis Champ Rp. 34.220Teh Rio Rp. 15.960Milkita permen Rp. 30.000Mie enak Rp. 8.500Potato chips Rp. 8.500Stik balado Rp. 8.500

Jumlah Rp. 130.688 Jumlah Rp. 130.688

21

Oktober

2015

Rp. 88.800 Teh Anda Rp 45.800Pilus Rp 8.500Sandwich Rp 7.500Permen big babol

Rp. 5.500

Keripik rinbee Rp 4.500Mie soba Rp. 17.000

Jumlah Rp. 88.800 Jumlah Rp. 88.800

Total Rp. 219.488 Total Rp. 219.488

4.4.5.3 Kendala

Kurangnya uang pecahan kecil (receh) untuk kembalian karena rata-

rata siswa membayar dengan uang nominal besar

4.4.5.4 Saran

49

Page 50: OTW-1

Panitia telah menyediakan uang pecahan kecil (receh) untuk

persediaan kembalian jika ada yang membayar dengan nominal

besar

50

Page 51: OTW-1

BAB 5 KENDALA DAN SOLUSI

5.1 Kendala

Pada program kerja KKMT-Posdaya FKIP Universitas Jember di

SMP Negeri 11 Jember terdapat kendala di setiap program kerja yang telah

dilaksanakan. Namun tingkat keseriusan kendala tersebut masih tergolong

ringan dan masih dapat teratasi dengan baik sehingga program kerja yang

telah diajukan pada proposal sebelumnya dapat berjalan dengan lancar.

Berikut rincian kendala dan solusi secara umum :

1. Kurangnya sedikit komunikasi/koordinasi antara sesama mahasiswa

KK-MT Posdaya yang menyebabkan terjadinya kesalahpahaman.

2. Kurangnya koordinasi antara mahasiswa KK-MT Posdaya dengan

guru.

3. Kurangnya kesadaran dari masing-masing mahasiswa KK-MT

Posdaya dalam melaksanakan tugas piket masing-masing.

4. Masih terdapat beberapa siswa yang berkemampuan kurang sehingga

kegiatan belajar-mengajar sedikit kurang tertib dan lancar.

5. Masih terdapat beberapa siswa yang berperilaku kurang sopan

terhadap mahasiswa KK-MT Posdaya.

6. Kurangnya alat-alat laboratorium untuk menunjung pembelajaran IPA

selama praktek mengajar terbimbing.

5.2 Solusi

1. Mengkomunikasikan semua agenda yang akan dilaksanakan, sehingga

setiap mahasiswa tahu terhadap bagian – bagian pekerja yang telah

ditetapkan, dan meminimalisasi kesalahpahaman antar-mahasiswa

KK-MT Posdaya.

2. Mengkoordinasikan suatu kegiatan beberapa hari sebelum pelaksaan,

sehingga guru mengetahui susunan acara dari kegiatan tersebut.

3. Perlu adanya kesadaran terhadap tugas dan masing-masing kewajiban

setiap mahasiswa KK-MT Posdaya.

4. Perlu adanya motivasi khusus yang diberikan kepada siswa-siswa

yang berkemampuan kurang agar dapat beradaptasi dengan mata

pelajaran tertentu.

51

Page 52: OTW-1

5. Perlu adanya bimbingan dan konseling terhadap siswa yang

berkelakuan kurang sopan.

6. Melakukan peminjaman alat-alat laboratorium di laboratorium FKIP

Universitas Jember.

52

Page 53: OTW-1

BAB 6 REKOMENDASI

Setelah melaksanakan observasi dan KKMT Posdaya di SMP Negeri

11 Jember , beberapa rekomendasi yang dapat kami sampaikan diantaranya

sebagai berikut:

Rekomendasi untuk sekolah:

1. Merekrut tenaga atau karyawan dibagian kurikulum dan perpustakaan.

2. Meningkatkan perawatan dan penataan alat-alat laboratorium IPA

serta penambahan alat-alat laboratorium yang baru.

3. Perawatan dan pembenahan kamar mandi untuk siswa laki-laki.

4. Penambahan perangkat komputer untuk menunjang pembelajaran TIK.

5. Penambahan alat-alat olahraga untuk menunjang pembelajaran

olahraga.

Rekomendasi bagi mahasiswa KKMT-Posdaya di SMP Negeri 11 Jember

selanjutnya:

1. Menyusun program kerja pelatihan komputer bagi guru SMPN 11

Jember.

2. Menyusun program kerja sosialisasi kepada orang tua/wali murid

mengenai pendidikan karakter.

3. Menjaga hubungan baik dengan warga sekolah.

4. Menjaga nama baik alamamater Universitas Jember.

53

Page 54: OTW-1

LAMPIRAN

1. Pendidikan

1.1 Swit Tanti Rahayu Ningsih, NIM 120210102001

Seluruh mahasiswa FKIP Universitas Jember akan menempuh

program Kuliah Kerja Mengajar Terbimbing Pos Pemberdayaan Keluarga

(KK-MT Posdaya) yang dulunya disebut sebagai program KK-PPL. Pada

semester 7 ini dilaksanakan program KK-MT Posdaya sebagai bentuk

praktek langsung mahasiswa agar mendapat pembelajaran dari lapangan.

Program ini dilaksanakan selama 3 bulan (13 Minggu) dari pertengahan

bulan Agustus sampai pertengahan bulan November. Berikut ini pemaparan

kegiatan yang telah dilakukan selama program KK-MT Posdaya di SMP N

11 Jember.

Pembekalan program KK-MT Posdaya dilaksanakan pada 30 Juli

2015 serta kuliah umum pada 12 Agustus 2015, pada intinya bahwa

kegiatan yang akan dilaksanakan nanti mencakup tiga pilar diantaranya

pendidikan, kesehatan dan lingkungan, serta kewirausahaan dengan sasaran

sekolah. Kelebihan dari program KK-MT Posdaya adalah setiap program

kerja yang direncanakan oleh mahasiswa didasarkan atas permasalahan real

siswa di sekolah, atau masyarakat sasaran yang pelaksanannya lebih banyak

melibatkan siswa, guru, wali murid, atau masyarakat sekitar sekolah. Oleh

karena itu dilakukan pengenalan lapangan selama satu minggu setelah

proses penerjunan dari pihak UPPL pada 19 Agustus 2015. Serah terima

dilakukan oleh Bapak Andi selaku Dosen Pembimbing Lapangan kelompok

KK-MT Posdaya di SMP N 11 Jember dan disambut dengan baik oleh pihak

SMP N 11 Jember mulai dari Bapak Joko Wahyudiono selaku kepala

sekolah, Ibu Yuni Setyaningsih selaku wakil kepala sekolah, Ibu Retno, dan

Bapak Setyono serta bapak dan ibu guru yang lain.

Pelaksanaan kegiatan Mengajar Terbimbing merupakan kegiatan di

bidang pembelajaran. Kegiatan ini juga mulai dilaksanakan pada minggu

pertama setelah penerjunan sebagai bentuk pengenalan permasalahan

lapangan, baik terkait kegiatan belajar mengajar di sekolah dan karakter

siswa. Mengajar Terbimbing penulis laksanakan di kelas VII-D dimana

54

Page 55: OTW-1

siswanya berjumlah 36 orang, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA). Mata pelajaran ini dilaksanakan 4 JP (dua kali pertemuan) selama

satu minggu dengan waktu 40 menit setiap JP.

Proses pembelajaran Mengajar Terbimbing mulai dilaksanakan pada

minggu ke-3. Mengajar Terbimbing terdiri dari empat kegiatan yaitu:

Minggu ke-2 Magang mengajar

Minggu ke-3 s/d 7 Praktek mengajar terbimbing

Minggu ke-8 Praktek mengajar mandiri (1 RPP)

Minggu ke-9 Ujian mengajar terbimbing (1RPP)

Pada fase praktek mengajar terbimbing hingga ujian mengajar

terbimbing terdapat tiga siklus yaitu: pembahasan RPP, implementasi RPP,

dan hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh praktikan, guru

pamong, dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) program studi fisika oleh

Drs. Bambang Supriadi, M.Sc. Sebelum mengajar praktikan membuat

perhitungan hari efektif, program semester (promes), program tahunan

(prota) kemudian perangkat mengajar. Pada kegiatan magang mengajar

dilaksanakan pada minggu ke-2, dimana praktikan melakukan observasi

guru yang sedang mengajar di kelas sebanyak satu kali pertemuan. Minggu

ke-3 sampai ke-7 praktikan dalam mengimplementasikan 5 RPP dengan

materi berkelanjutan di dampingi oleh guru pamong atau DPL. Sedangkan

minggu ke-8 kegiatan praktek mengajar mandiri, dalam

mengimplementasikan 1 RPP praktikan tidak didampingi oleh guru pamong,

DPL maupun observer. Selama pelaksanaan praktek mengajar terbimbing

dan mandiri praktikan membahas SK ke 2 dan ke 3, KD 2.2 sampai 2.3, dan

3.1 sampai 3.2 dengan pokok bahasan Klasifikasi Zat dan Wujud Zat.

Adapun rincian kegiatan pada pelaksanaan Mengajar Terbimbing dijelaskan

sebagai berikut:

1. Minggu ke-1: Pengenalan Lapangan

Pada minggu ke-1 praktikan melakukan silaturahim atau perkenalan

dengan semua pihak dari sekolah, observasi Kegiatan Belajar Mengajar

55

Page 56: OTW-1

(KBM) yang biasanya berlangsung di SMP N 11 Jember, dan observasi

lingkungan sekolah. Berdasarkan pengamatan yang diperoleh praktikan

ketika melakukan observasi lingkungan sekolah, banyak lahan kosong yang

belum terpakai sehingga bisa digunakan sebagai sasaran lokasi dalam

pelaksanaan rencana kegiatan program kerja (proker). Selain melakukan

observasi, praktikan juga membuat susunan pembagian tugas untuk

mahasiswa di ruang kurikulum, BK, UKS, kesiswaan, dan perpustakaan.

Untuk penyusunan proposal kegiatan program kerja KK-MT Posdaya baik

di bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan, maupun kewirausahaan

juga dilaksanakan pada minggu ke-1.

2. Minggu ke-2: Magang Mengajar

Kegiatan minggu ke-2 ini, selain melanjutkan menyusun proposal

kegiatan secara menyeluruh dari hasil observasi yang dilakukan di sekolah

selama satu minggu, praktikan juga melakukan observasi mengajar guru

pamong sebanyak satu kali pertemuan. Tindakan ini bertujuan untuk

mengetahui permasalahan yang ada di kelas, sehingga praktikan dapat

menentukan strategi belajar yang cocok untuk diterapkan di kelas tersebut.

Dari hasil magang mengajar yang praktikan lakukan, dapat

dikatakan siswa kelas VII-D sangat hiperaktif selama proses pembelajaran.

Sehingga jika dilakukan model pembelajaran langsung yang mayoritas

menggunakan metode ceramah, siswa kurang memperhatikan guru di dalam

kelas. Karena karakter materi yang ada di dalam mata pelajaran IPA berupa

teori dan terlalu banyak rumus, siswa cenderung kurang tertarik dan mudah

bosan dengan mata pelajaran tersebut.

Setelah informasi yang diperoleh praktikan dalam magang mengajar,

praktikan merencanakan RPP yang sesuai dan tepat untuk digunakan di

kelas VII-D. Praktikan menyusun RPP dan kemudian dikonsultasikan

dengan guru pamong. Berdasarkan hasil konsultasi tersebut, RPP yang

sudah tersusun dengan baik tidak perlu direvisi sedangkan RPP yang kurang

sesuai masih perlu direvisi lagi.

Setelah RPP tersusun dengan baik, maka RPP tersebut

diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas.

56

Page 57: OTW-1

Berdasarkan RPP yang telah disusun, maka implementasi RPP Mengajar

Terbimbing siap dilaksanakan dengan alokasi waktu 2x40 menit atau satu

kali pertemuan. Implementasi RPP Mengajar Terbimbing dilaksanakan di

kelas VII-D pada hari Selasa, tanggal 1 September 2015.

3. Minggu ke-3 sampai dengan ke-7: Praktek Mengajar

Terbimbing

Dari hasil yang praktikan peroleh dari minggu ke-2, pada

pelaksanaan Mengajar Terbimbing ini model yang digunakan adalah

Cooperatif Learning atau Direct Instruction. Dikarenakan untuk memanfaat

kankarakter siswa yang hiperaktif, sehingga mereka dapat melakukan

diskusi dengan anggota kelompoknya.

Pada minggu ke-3 untuk pelaksanaan RPP 1, materi yang diajarkan

adalah “Asam, Basa, dan Garam”. Dalam KBM siswa dibentuk menjadi 6

kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang untuk

melakukan praktikum “Menguji zat yang bersifat asam, basa, dan netral

melalui indikator alami (kunyit) dan indikator buatan (kertas lakmus)”.

Seusai praktikum, siswa mendiskusikan pertanyaan yang ada di LKS

dengan kelompoknya. Kemudian praktikan (guru) menyuruh perwakilan

kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan jawaban hasil

diskusinya. Siswa terlihat antusias pada ssat pelaksanaan presentasi karena

terjadinya tanya jawab antar kelompok yang presentasi dengan kelompok

yang lain.

Pelaksanaan RPP 2 pada minggu ke-4, materi yang diajarkan adalah

“Unsur, Senyawa, dan Campuran”. Dalam KBM siswa dibentuk menjadi 6

kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang untuk

menjawab Lembar Diskusi Siswa (LDS). Kemudian praktikan (guru)

menyuruh perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk

mempresentasikan jawaban hasil diskusinya. Siswa terlihat antusias, hal ini

terlihat pada saat praktikan menjelaskan materi karena dikaitkan dengan

kehidupan sehari-hari yaitu berupa unsur-unsur penyusun tubuh manusia

dengan menampilkan gambar anak balita dan berupa unsur unsur penyusun

57

Page 58: OTW-1

rumah. Selain itu, juga dapat dilihat ketika siswa menghafalkan nama

senyawa dalam bahasa latin.

RPP 3 dilaksanakan pada minggu ke-5, yaitu materi “Campuran

Homogen dan Campuran Heterogen” pelaksanaannya dilakukan dengan

cara melakukan praktikum secara berkelompok ndengan mencampurkan

satu sendok gula ke dalam segelas air dan mencampurkan satu sendok pasir

ke dalam segelas air yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan campuran

homogen dan campuran heterogen. Siswa terlihat antusias, karena dapat

dilihat ketika mengamati gula bercampur dan pasir mengendap.

Pada minggu ke-6 adalah pelaksanaan RPP 4 dimana dalam

pelaksanaannya praktikan (guru) melakukan demonstrasi menunjukkan

adanya peristiwa kapilaritas yaitu meresap dan berpindahnya air fanta

berwarna merah dari gelas yang berisi fanta merah menuju gelas yang

kosong. Kemudian praktikan membagikan soal evaluasi kepada siswa secara

individu sebagai evaluasi akhir pembelajaran setelah praktikan menjelaskan

materi “Wujud Zat”.

RPP 5 dilaksanakan pada minggu ke-7, yaitu materi “Pemuaian”

dimana dalam pembelajaran praktikan (guru) dibantu siswa melakukan

demonstrasi dengan tujuan mengamati proses pemuaian zat padat, cair, dan

gas. Siswa menjawab LKS secara berkelompok dengan teman satu bangku.

Sebagai evaluasi akhir pembelajaran, guru memberikan soal menghitung

pemuaian pada zat padat.Siswa terlihat antusias karena pada saat

demonstrasi banyak siswa yang maju ke depan untuk mengamati dan

mencoba memahami demonstrasi yang dilakukan.

4. Minggu ke-8: Praktek Mengajar Mandiri

Untuk RPP 6 yang merupakan Praktek Mengajar Mandiri tanpa di

dampingi oleh guru pamong atau DPL dilaksanakan pada minggu ke-8.

Pembelajaran kali ini siswa diajarkan materi “Anomali Air”. Dalam KBM

siswa dibagi secara berkelompok untuk mengamati video bukti adanya

anomali air, kemudian secara individu siswa mengerjakan pertanyaan pada

Lembar Pengamatan Video yang sudah dibagikan oleh praktikan (guru).

Kemudian praktikan membagikan latihan soal kepada siswa secara individu

58

Page 59: OTW-1

sebagai evaluasi akhir pembelajaran. Selama proses pembelajaran, siswa

masih terlihat antusias, hal ini dapat dilihat pada saat siswa mengamati dan

memahami video bukti anomali air serta pada saat siswa mengerjakan

latihan soal.

5. Minggu ke-9 sampai dengan ke-10: Ujian Mengajar Terbimbing

Karena pada minggu ke-9 KBM di non-aktifkan digunakan untuk

kegiatan ujian tengah semester (UTS), sehingga ujian mengajar terbimbing

dilaksanakan pada minggu ke-10. Selama kegiatan UTS mahasiswa KK-MT

membantu sekolah dalam pelaksanaan ujian, mulai dari pembuatan soal

UTS bagi mahasiswa yang ditugaskan oleh guru pamong, menjaga

pelaksanaan ujian agar berjalan dengan kondusif, mempersiapkan

pelaksanaan ujian di ruang kurikulum, serta menilai hasil UTS siswa.

Pelaksanaan UTS berjalan selama 6 hari, yaitu pada dari Senin sampai

Sabtu.

Pada tanggal 3 Nopember 2015, dilaksanakan Ujian Mengajar

Terbimbing. Materi yang diajarkan kali ini adalah Bab 4 tentang Kalor.

Dalam KBM praktikan (guru) dibantu siswa melakukan demonstrasi

“Hubungan kalor dengan massa, jenis, dan perubahan suhu suatu zat”.

Siswa secara individu mengamati demonstrasi kemudian menjawab

pertanyaan yang ada di LKS. Kemudian praktikan membagikan soal post-

test kepada siswa secara individu sebagai evaluasi akhir pembelajaran.

Selama proses pembelajaran siswa terlihat antusias dalam memperhatikan

materi yang disampaikan oleh praktikan serta aktif menjawab pertanyaan

yang di ajukan oleh praktikan.

Ujian mengajar Terbimbing dinilai oleh DPL Bapak Drs. Bambang

Supriadi, M.Sc. dan guru pamong Bapak Mustangin, S.Pd. Penilaian

dilakukan secara menyeluruh dari aspek RPP, praktik pembelajaran, dan

aspek sosial. Penilaian ini dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung.

59

Page 60: OTW-1

1.2 Siti Rodliyatin, NIM 120210102033

Awal penerjunan KKMT-Posdaya FKIP Universitas Jember di SMP

Negeri 11 Jember dimulai pada hari Rabu tanggal 19 Agustus 2015.

Mahasiswa KKMT-Posdaya FKIP Universitas Jember di SMP Negeri 11

Jember terdiri dari 20 orang, yakni 5 orang dari Prodi Pendidikan Fisika; 5

orang dari prodi Pendidikan Sejarah; 4 orang dari Prodi Pendidikan Bahasa

Inggris; dan 6 orang dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Pada saat awal penerjunan ke sekolah yang bersangkutan, kami diterima

dengan baik oleh pihak sekolah. Acara sambutan serah terima mahasiswa

KKMT-Posdaya di SMP Negeri 11 Jember dihadiri oleh kepala sekolah,

wakil kepala sekolah 1 dan wakil kepala sekolah 2, waka kurikulum, dan

dosen pendamping dari pihak kampus (Bapak Andy dari Prodi Bahasa dan

Sastra Indonesia), serta mahasiswa KKMT-Posdaya yang bersangkutan.

Acara penyambutan awalnya dijadwalkan mulai pada pukul 07.00

WIB. Namun karena ada sedikit kendala yang tak terduga dari pihak

kampus, maka acara menjadi molor hingga pukul 08.00 WIB. Acara

penyambutan tersebut berlangsung dengan sederhana dan hangat. Banyak

wejangan yang diberikan oleh kepala sekolah dan dosen pendamping saat

memberikan sambutan. Setelah acara penyambutan selesai, dilanjutkan

dengan ramah tamah dengan beberapa guru di sekolah yang sedang tidak

sibuk. Banyak hal yang dapat kami tanyakan tentang sekolah melalui guru-

guru tersebut. Beberapa informasi yang mulai kami peroleh tersebut kami

catat.

Setelah menanyakan banyak hal dari guru-guru, kami diantarkan

menuju ke ruang PPL. Ruang PPL merupakan ruangan tempat anak

KKMT-Posdaya Universitas Jember beristirahat. Ruangan tersebut

sebenarnya adalah ruang baca perpustakaan yang di desain untuk lesehan

yang beralaskan karpet (tidak menggunakan kursi) dan hanya terdapat meja

lipat. Di ruangan ini terdapat TV, kipas angin, dan beberapa kardus tempat

penyimpan buku siswa. Menurut kami, tempat tersebut sangat nyaman

untuk tempat istirahat kami selama tiga bulan di SMP Negeri 11 Jember.

60

Page 61: OTW-1

Biasanya mahasiswa yang PPL di SMP Negeri 11 Jember ditempatkan

di aula atau ruang laboratorium IPA. Namun karena ruang laboratorium dan

separuh dari aula sekolah digunakan sebagai ruang kelas sementara, maka

kami ditempatkan di ruang baca perpustakaan. Kondisi ruangan sekolah

pada saat awal kami diterjunkan memang sedang kekurangan ruangan. Hal

ini dikarenakan tembok dari beberapa gedung sekolah sudah mulai rapuh

dan butuh direnovasi. Selain itu, sekolah juga sedang dalam proses

akreditasi, sehingga untuk sementara beberapa kelas dipindahkan dari

tempat aslanya.

Setelah ditunjukkan ruangan kami dan diijinkan untuk menata sendiri

sesuai kebutuhan kami oleh Bu Retno, maka tak menunggu lama kami

segera membersihkan ruangan tersebut (kami biasa menyebunya

basecamp). Tak lupa pula kami mempersiapkan beberapa kebutuhan

ruangan untuk menerima tamu (misalnya Dosen Pembimbing Lapang),

seperti kursi dan meja beserta taplak dan vas bunga. Untuk alat-alat

kebersihan ruangan, seperti sapu; kemoceng; pel; dan penebah, sudah

disediakan oleh sekolah. Tak lupa pula kami diberikan kunci ruangan

tersebut oleh ibu Ratna (Ibu perpus). Setelah kegiatan bersih-bersih selesai,

dilanjutkan dengan rapat untuk membahas agenda hari ini dan enam hari ke

depan sambil menunggu pembagian guru pamong dari sekolah.

Kami membagi kelompok untuk melakukan observasi berdasarkan

bidang-bidang yang diamanatkan dari pihak UPPL untuk program Posdaya.

Kemudian kami meminta ijin untuk melakukan observasi lingkungan

sekolah di hari pertama kami di sekolah sambil menunggu pembagian guru

pamong. Setelah mendapatkan ijin, kami berkeliling di lingkungan sekolah

untuk melakukan observasi. Selama melakukan observasi, kami mecatat

hal-hal penting yang kami dapatkan sambil berkenalan dengan beberapa

guru dan pegawai sekolah yang kami temui. Dari pihak sekolah belum

sempat memperkenalkan kami pada guru-guru dan karyawan serta pegawai

sekolah yang lain karena pada saat yang bersamaan sekolah sedang sibuk

dengan kegiatan lain. Hingga jam pelajaran berakhir, kami masih belum

mendapatkan kabar mengenai guru pamong kami.

61

Page 62: OTW-1

Hari kedua di sekolah, kami masih melakukan observasi melanjutkan

apa yang telah kami lakukan di hari sebelumnya. Pada hari kedua kami juga

belum mengetahui guru pamong. Pada hari ketiga baru kami mengetahui

guru pamong masing-masing. Kemudian di hari selanjutnya, kami secara

pribadi menemui guru pamong masing-masing untuk konsultasi mengenai

pelaksanaan program pembelajaran di sekolah. Jadi selama minggu pertama

di sekolah,kami hanya melakukan observasi tentang belajar mengajar,

karakter siswa, kesehatan dan lingkungan, serta ekonomi keluarga yang

nantinya digunakan sebagai dasar penyusunan program kerja. Selain tiu

juga melakukan konsultasi mengenai gambaran program kerja yang akan

diajukan.

Setelah berkonsultasi dengan guru pamong sebelumnya, kami

mengetahui pembagian untuk mengajar di kelas. Untuk prodi Pendidikan

Fisika diamanati untuk mengajar di kelas VII secara keseluruhan. Kelas VII

terdiri dari 6 kelas, sehingga untuk pembagian kelas, masing-masing

mahasiswa prodi pendidikan fisika memegang satu kelas, dan untuk satu

kelas yang tersisa dibuat jadwal secara bergiliran dari mahasiswa prodi

pendidikan fisika. Mahasiswa prodi pendidikan fisika terdiri dari lima

orang. Guru pamong untuk prodi pendidikan fisika ada dua, yaitu Bu Yuni

Setyaningsih dan Pak Mustangin. Bu Yuni merupakan guru IPA yang

basicnya fisika dan biasanya mengajar khusus untuk mata pelajaran IPA

khusus materi fisika di kelas VIII maupun kelas IX, sedangkan Pak Mus

adalah guru IPA yang mengajar kelas VII keseluruhan dan basicnya adalah

biologi. Guru pamong saya yaitu Bu Yuni Setyaningsih. Saya mendapatkan

jatah untuk mengajar IPA di kelas VII-B dan jam tambahan untuk mengisi

kelas VII-E secara bergantian dengan guru PPL dari prodi pendidikan fisika

yang lain.

Pada minggu kedua, kami mengamati guru pamong ketika mengajar

IPA di kelas. Setelah itu kami selaku guru PPL yang mengajar IPA kelas

VII diminta oleh Pak Mus membuat RPP untuk materi bab dua yaitu asam-

basa-garam. Selain itu juga kami mendapat tugas membuat soal ulangan

harian bab 1 tentang besaran dan pengukuran, tugas membuat program

62

Page 63: OTW-1

semester dan program tahunan, serta analisis KKM. Pada hari Rabu di

minggu kedua, Bu Yuni meminta kita untuk melakukan bimbingan karena

pada hari Rabu itu tidak ada jam mengajar IPA di kelas VII. Bimbingan

yang diberikan oleh Bu Yuni yaitu menjelaskan cara menghitung hari

efektif yang digunakan sebagai bekal untuk membuat program tahunan,

program semester, analisis KKM, selain itu kami juga diajari cara membuat

kisi-kisi ulangan harian, soal ulangan harian, kartu soal, dan analisis

ulangan harian. Setelah itu kami diminta untuk belajar membuat perangkat

yang telah dijelaskan oleh Bu Yuni tersebut. Akhir minggu kedua, kami

melakukan konsultasi RPP dan LKS yang akan digunakan untuk mengajar

bab 2 tentang asam-basa-garam di kelas masing-masing.

Ketika mengajar pertama kali di kelas pada minggu ketiga, hari Jumat

tanggal 4 September 2015 di ruang laboratorium, saya didampingi oleh

guru pamong yaitu Bu Yuni dan juga didampingi oleh Pak Mus. Mengajar

pertama adalah materi asam, basa, dan garam. Metode yang digunakan

yaitu eksperimen. Kesan pertama mengajar di kelas VII-B menyenangkan,

siswanya sangat antusias dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Setelah

melakukan praktik mengajar terbimbing pertama kali, saya mendapatkan

evaluasi dari guru pamong dan Pak Mus, secara keseluruhan sudah cukup

bagus untuk proses pembelajarannya, kekurangannya yaitu volume suara

kurang keras.

Mengajar terbimbing kedua pada hari Selasa tanggal 8 September

2015. Materi yang dibahas yaitu tentang ciri-ciri dan pengelompokan asam,

basa, dan garam yang berkaitan dengan makanan dan minumak dalam

kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan pada pembelajaran ini yaitu

diskusi kelompok. Berdasarkan evaluasi dari guru pamong, tingkat

keberhasilan pada pembelajaran terbimbing kedua ini tidak jauh berbeda

dengan pembelajaran sebelumnya.

Pada hari Jum’at tanggal 11 September melakukan praktek mengajar

terbimbing ketiga dengan materi nama unsur, lambang unsur, dan senyawa.

Metode yang digunakan yaitu penjelasan guru dan diskusi. Pada pertemuan

sebelumnya siswa diminta untuk membawa tabel periodik unsur untuk

63

Page 64: OTW-1

pertemuan kali ini karena tabel tersebut akan menjadi media penunjang

proses pembelajaran pada materi ini. Demikian juga pada mengajar

terbimbing keempat tanggal 15 September 2015 menjelaskan tentang

perbandingan sifat unsur, senyawa, dan campuran. Pada pembelajaran ini

tetap dibutuhkan tabel periodi unsur. Metode yang digunakan yaitu

demontrasi. Demontrasi yang dilakukan yaitu menggunakan salah satu

contoh dari unsur, senyawa, dan campuran yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari. Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa

sangat antusias mengikuti kegiatan demonstrasi dan mengerjakan soal.

Praktik mengajar kelima yaitu pada hari Jum’at tanggal 18 September

2015. Pada pertemuan ini siswa hanya diberikan penguatan terhadap materi

bab 2 yang telah dipelajari oleh siswa pada pertemuan sebelumnya. Metode

yang digunakan yaitu “game”. Proses pembelajaran didesain seperti

bermain game. Materi pada game adalah materi yang berhubungan dengan

materi IPA kelas VII bab 2. Selama proses pembelajaran siswa terlihat

sangat antusias dan aktif. Pada praktek mengajar terbimbing ini hanya

ditemani oleh guru IPA kelas VII, Pak Mustangin.

Setelah diberikan penguatan, pada pertemuan selanjutnya yaitu

ulangan harian bab 2 yang dilaksanakan pada tanggal 22 September 2015.

Kemudian untuk hari Jum’at tanggal 25 September 2015 dilanjutkan materi

bab tiga tentang perubahan wujud zat, susunan gerak partikel, peristiwa

kohesi, adhesi, dan kapilaritas. Pertemuan ini merupakan mengajar

terbimbing keenam. Pada pembelajaran ini siswa diminta untuk melakukan

pengamatan terhadap demonstrasi yang dilakukan oleh guru, kemudian

melakukan diskusi secara berkelompok. Evaluasi pembelajaran kali ini oleh

guru pamong yaitu kurang kondusifnya awal kegiatan pembelajaran karena

adanya sedikit kendala mengenai terbatasnya ruangan yang digunakan.

Awalnya siswa menggunakan ruang laboratorium, namun ada guru dari

kelas VIII yang secara tiba-tiba meminta untuk bertukar ruang karena kelas

VIII membutuhkan ruang laboratorium untuk melakukan praktikum secara

mendadak. Hal ini menyebabkan konsentrasi siswa terganggu pada saat

awal kegiatan pembelajaran.

64

Page 65: OTW-1

Hari Selasa tanggal 29 September 2015 saya melakukan praktek

mengajar terbimbing ketujuh mengenai massa jenis zat. Pada materi ini

saya menggunakan dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama metode

yang digunakan yaitu eksperimen. Sedangkan pada pertemuan kedua yaitu

tanggal 2 Oktober 2015 yang merupakan praktek mengajar terbimbing

kedelapan. Praktek mengajar ini didampingi oleh guru pamong, Bu Yuni,

dosen pembimbing lapang (DPL), Pak Bambang Supriadi, dan Pak

Mustangin. Pada pertemuan kedua ini siswa hanya diajarkan untuk aplikasi

materi massa jenis ke dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasinya berupa

latihan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk evaluasi

dari guru pamong pada praktek mengajar terbimbing ketujuh dan kedelapan

tidak disampaikan secara detail, hanya sedikit komentar yang menurut

beliau pembelajaran yang saya lakukan sudah baik. Pada pertemuan

berikutnya, siswa diberikan penguatan untuk materi massa jenis dan

dilanjutkan ulangan harian ketiga pada pertemuan selanjutnya..

Materi selanjutnya yang diberikan kepada siswa setelah ulangan

harian ketiga yaitu pemuaian. Praktek ini merupakan mengajar terbimbing

kesembilan yang dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2015. Metode yang

digunakan yaitu demonstrasi dan diskusi kelompok. Pada pertemuan

pertama yaitu guru melakukan demonstrasi dan siswa mengamati kemudian

melakukan diskusi secara kelompok serta diberikan latihan soal yang

merupakan aplikasi dari materi yang diberikan.

Masuk pada minggu kedelapan dan minggu kesembilan KKMT-

Posdaya, yaitu minggu ketiga bulan Oktober, ada kegiatan Ulangan Tengah

Semester (UTS) di SMP Negeri 11 Jember. Setelah kegiatan UTS, kami

melakukan bimbingan kepada guru pamong dan dosen pembimbing untuk

mempersiapkan ujian prakrik mengajar. Selain itu kami juga berdiskusi

untuk menentukan hari ujian masing-masing mahasiswa praktik mengajar

(PPL).

Jadwal ujian praktik mengajar pada hari Jum’at tanggal 30 Oktober

2015. Materi yang digunakan pada saat ujian mengajar yaitu tentang kalor

dengan metode demonstrasi. Pokok bahasaannya yaitu tentang persamaan

65

Page 66: OTW-1

kalor Q = m c ΔT. Proses pembelajaran kita yaitu menjelaskan hubungan

kalor dengan massa benda, hubungan kalor dengan jenis zat, dan hubungan

kalor dengan perubahan suhu.

Setelah ujian praktik mengajar, kami masih diberi amanah untuk

mengajar di kelas hingga minggu ke 11. Kami masih mengajar di kelas

masing-masing dan tambahan kelas VII-E yang secara bergantian hingga

materi pada bab kalor selesai sambil mengerjakan laporan. Minggu terakhir

di sekolah, kegiatan kami yaitu mengerjakan laporan dan mempersiapkan

untuk acara perpisahan dan penarikan. Dan setelah dikonfirmasi, untuk

penarikan KKMT-Posdaya FKIP Universitas Jember di SMP Negeri 11

Jember dilakukan pada tanggal 19 November 2015.

66

Page 67: OTW-1

1.3 Windy Eka Safitri, NIM 120210102084

Penerjunan KK-MT Posdaya Universitas Jember di SMP 11 Jember

berjalan dengan lancar pada tanggal 19 Agustus 2015 sekitar jam 08.30.

Jadwal penerjunan sempat tertunda karena kesalahan berita acara dan surat

yang kurang lengkap. Acara penerjunan dibuka dengan pemberian sambutan

oleh Bu Yuni Setiyaningsih dan Pak Setyono selaku wakil kepala sekolah

dan Pak Joko Wahyudiyono selaku kepala sekolah SMPN 11 Jember.

Kemudian sambutan selanjutnya oleh pak Andi selaku dosen FKIP

Universitas Jember. Setelah itu kami dibimbing untuk melakukan observasi

selama 1 minggu. Observasi yang kami lakukan meliputi observasi kelas

bersama guru pamong, observasi lingkungan sekolah terkait dengan

program kerja yang akan dilaksanakan dan wawancara dengan penanggung

jawab UKS, Kurikulum, dan wakil kepala sekolah terkait dengan

pembelajaran dan program kerja. Guru pamong saya adalah Bu Yuni

Setiyaningsih, S.Pd. Guru PPL prodi fisika mengajar kelas VII karena

SMPN 11 Jember masih menggunakan kurikulum KTSP sehingga materi

IPA belum terpadu dan materi fisika terdapat pada kelas VII. Saya mengajar

IPA di kelas VII A. Kelas VII A terdiri dari 38 siswa. Karakteristik siswa

kelas VII A mayoritas aktif dan cepat tanggap. Beberapa siswa

dikategorikan pandai dan kritis di setiap pembelajaran. Kemudian dua siswa

di anggap sebagai Trouble Maker di kelas tersebut. Mayoritas siswa kelas

VII A memiliki kelebihan dalam psikomotorik namun kurang dalam hal

kognitif. Sehingga mayoritas siswa kelas VII A tidak senang mendengarkan

penjelasan guru di depan kelas. Siswa kelas VII A cenderung lebih

menyukai metode praktikum, demonstrasi yang menarik dan permainan.

Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut saya cenderung memilih diskusi

informasi daripada ceramah selama pembelajaran. Jadwal pembelajaran IPA

di kelas VII A adalah pada hari senin dan sabtu pada jam pelajaran pertama

dan kedua. Selama proses observasi kelas kami juga banyak mendapat ilmu

dari Bu Yuni. Setiap hari Rabu kami mendapat bimbingan dari Beliau

terkait dengan persiapan mengajar. Sebelum mengajar kami wajib membuat

perhitungan hari efektif, program semester dan program tahunan. Kemudian

67

Page 68: OTW-1

setelah itu baru kami bisa merancang pembelajaran. RPP harus sudah selesai

sehari sebelumnya dan harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru

pamong. Mengajar terbimbing pertama dilakukan pada minggu ke tiga di

SMPN 11 Jember dengan materi asam, basa dan garam. Kompetensi dasar

pertama pada bab ini terkait dengan pemberian materi awal kemudian

kompetensi dasar kedua adalah praktikum. Namun, sesuai guru kelas VII A

menginginkan praktikum terlebih dahulu dan pertemuan kedua sebagai

penguatan hasil praktikum. Hal ini dikarenakan menghemat waktu

pembelajaran dan materi ini cukup mudah. Sebelum praktikum, siswa juga

mendapat pendahuluan sebelum praktikum. Pertemuan kedua yaitu

penguatan hasil praktikum yang saya kemas dalam sebuah permainan dan

metode diskusi informasi. Evaluasi dari guru pamong terkait dengan

mengajar terbimbing pertama yaitu suara kurang lantang dan kalah dengan

siswa, kurang dalam pengelolaan kelas kemudian manajemen waktu saat

praktikum juga masih kurang. Namun pada pertemuan kedua, metode

permainan yang saya pilih membuat siswa kelas VII A senang dan

pembelajaran menjadi menyenangkan alhasil siswa kelas VII A dapat

menyerap materi pembelajaran secara optimal.

Mengajar terbimbing kedua yaitu pada minggu ke empat dengan

materi unsur, senyawa dan campuran. Materi ini sangat asing bagi siswa

oleh sebab itu dibutuhkan penekanan dan metode yang tepat sehingga kesan

mudah dan menyenangkan didapat siswa pada materi ini. Metode yang saya

ambil adalah metode demonstrasi sebagai motivasi di awal pembelajaran

terkait dengan contoh unsur dalam kehidupan sehari-hari, kemudian metode

diskusi informasi terkait dengan pengetahuan awal tentang unsur, senyawa

dan campuran beserta contoh lainnya. Kemudian diskusi siswa dalam

kelompok dan diskusi kelas mengenai aturan penulisan nama dan lambang

unsur, penulisan nama dan lambang senyawa dan rumus kimia sederhana.

Semua siswa berpartisipasi dalam pembelajaran namun ketika diskusi

kelompok, hanya beberapa siswa dalam kelompok yang berdiskusi dan

lainnya berbicara dengan temannya. Kesalahan saya pada metode ini adalah

pengadaan lembar diskusi yang hanya terdiri satu per kelompok dan

68

Page 69: OTW-1

seharusnya satu untuk setiap siswa sehingga setiap siswa wajib berdiskusi

untuk menyelesaikannya. Kemudian untuk memicu siswa dalam berdiskusi

saya membimbing kelompok satu per satu dan membatasi waktu pengerjaan

lembar diskusi sehingga setiap anggota kelompok bekerja sama dalam

menyelesaikannya. Evaluasi dari pembelajaran ini adalah lembar diskusi

seharusnya diberikan pada setiap siswa dalam satu kelompok. Kemudian

diskusi kelas kurang maksimal karena manajemen waktu yang kurang baik.

Pertemuan selanjutnya membahas perbedaan unsur, senyawa dan campuran

kemudian jenis-jenis campuran dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Metode yang saya pakai dalam pembelajaran ini yaitu metode demonstrasi,

diskusi kelompok dan diskusi kelas. Kekurangan di pembelajaran

sebelumnya telah saya perbaiki di pembelajaran ini yaitu pengadaan lembar

diskusi untuk setiap siswa. Manajemen waktu pada pembelajaran kali ini

juga sudah baik namun terdapat kelemahan yaitu pengelolaan siswa yang

kurang pada saat demonstrasi berlangsung. Penggunaan metode demonstrasi

dikarenakan terbatasnya alat dan bahan. Siswa kelas VII A cenderung susah

di atur ketika melihat hal-hal baru saat guru mendemonstrasikan sesuatu

sehingga kelas menjadi gaduh karena banyak siswa berebut melihat

demonstrasi guru dengan jarak dekat. Dengan demikian membutuhkan

waktu tambahan untuk mengatur siswa kembali ke tempat duduk masing-

masing. Pada pertemuan selanjutnya dilaksanakan ulangan harian bab 2 .

Persiapan yang saya lakukan yaitu membuat kisi-kisi soal, kartu soal dan

lembar soal ulangan. Kisi-kisi soal dan kartu soal telah dikonsultasikan

kepada guru pamong sebelum ulangan berlangsung.

Mengajar terbimbing ketiga yaitu pada minggu kelima. Materi

pembelajaran selanjutnya yaitu wujud zat dengan materi pokok diantaranya

yaitu perubahan wujud zat, ciri-ciri zat padat, cair dan gas beserta susunan

partikelnya, kohesi dan adhesi kemudian kapilaritas. Semua materi pokok

tersebut saya ajarkan dalam dua jam pelajaran. Diantara materi pokok

tersebut , kohesi dan adhesi merupakan materi baru sehingga dibutuhkan

penekanan. Metode yang saya gunakan yaitu metode demonstrasi, diskusi

informasi dan diskusi kelompok. Selama jam pembelajaran berlangsung

69

Page 70: OTW-1

siswa VII A sudah bisa di atur ketika mengamati demonstrasi. Dalam

pembelajaran ini tidak ada kendala berarti, siswa kelas VII A juga dapat

berpartisipasi dalam pembelajaran dengan sangat baik. Pada saat saya

menjelaskan kapilaritas, siswa mengamati demonstrasi air yang berpindah

melalui tisu. Kemudian siswa berdiskusi dengan teman satu kelompok untuk

menjawab pertanyaan pada lembar diskusi. Selanjutnya siswa

menyimpulkan hasil demonstrasi dan mendiskusikannya dengan teman

sekelas melalui bimbingan guru. Di balik suksesnya mengajar terbimbing

yang ketiga ini, ada kelemahan yang harus saya tutupi yaitu saya gagal

memenuhi permintaan guru pamong untuk menggunakan demonstrasi

kapilaritas pada tumbuhan menggunakan air yang berwarna. Hal ini

dikarenakan saya tidak menemukan tumbuhan pacar air yang dapat

digunakan untuk demonstrasi tersebut. Sehingga saya menggunakan

demonstrasi air berpindah dari gelas satu ke gelas lainnya menggunakan

selembar tisu. Evaluasi dari guru pamong untuk pembelajaran ini adalah

kurang memanfaatkan media papan tulis, tulisan di papan tulis masih belum

rapi dan kurang terorganisir dengan baik dan sebaiknya menuliskan tujuan

pembelajaran di papan tulis. Kurangnya penggunaan papan tulis

dikarenakan saya terlalu fokus dengan demonstrasi dan diskusi informasi

bersama siswa. Kemudian saya kurang berpengalaman dalam mengorganisir

papan tulis sehingga sering lupa dan kurang rapi karena demam panggung

dan sebagainya. Sehingga untuk kemajuan pembelajaran selanjutnya, yang

saya lakukan adalah menyiapkan spidol pribadi dan berlatih di papan tulis.

Mengajar terbimbing keempat yaitu pada minggu keenam. Materi

pembelajaran adalah konsep massa jenis dan perhitungannya. Materi ini

sangat asing bagi siswa karena sebelumnya siswa tidak pernah mempelajari

konsep massa jenis. Sebelum mengajar saya bersama guru pamong

menganalisis rancangan pembelajaran yang telah saya buat. Kemudian

setelah itu saya merevisi dan memperbaiki rancangan saya terlebih dahulu.

Metode pembelajaran yang saya gunakan dalam pembelajaran kali ini

adalah diskusi informasi, demonstrasi, dan diskusi kelompok. Demonstrasi

kali kurang kondusif diakibatkan siswa menempati kelas laboratorium yang

70

Page 71: OTW-1

cukup luas sehingga banyak siswa yang berkeliaran. Sehingga dibutuhkan

waktu ekstra untuk mengkondisikan siswa kembali. Siswa belum tau dan

tidak pernah menggunakan neraca lengan sehingga siswa mengalami

kesusahan dalam menimbang benda cair maupun benda padat. Hal ini

dikarenakan pada bab besaran dan satuan siswa tidak diajarkan

menggunakan neraca lengan secara langsung. Oleh sebab itu , saya harus

menjelaskan penggunaan neraca lengan terlebih dahulu dan menuntun siswa

untuk menimbang benda. Hal ini dibutuhkan waktu yang sangat lama.

Kesalahan saya berikutnya dalam pembelajaran ini ialah membuat tabel

pada lembar kerja siswa dengan harapan siswa dapat mengambil data secara

kolektif melalui demonstrasi. Pada kenyataannya , siswa kelas VII A kurang

bisa menggunakan simbol dalam fisika seperti simbol massa menggunakan

“m” dan simbol volume adalah “V”, siswa masih kesulitan dengan hal

tersebut. Kemudian siswa masih membutuhkan waktu yang lama dalam

mengisi tabel pengamatan. Sehingga evaluasi dari guru pamong untuk

pembelajaran ini adalah menggunakan pertanyaan-pertanyaan akan lebih

cepat dimengerti oleh siswa daripada menggunakan tabel pengamatan .

Seperti contohnya, “Berapakah massa benda X tersebut? Hitung

menggunakan neraca lengan !” , kemudian , “Berapakah volume benda X

tersebut?” , Lalu “Hitunglah massa jenis benda X tersebut !”. Pertanyaan-

pertanyaan seperti di atas akan membuat siswa lebih mudah untuk mengerti

dan membuat kesimpulan. Selain itu dapat menghemat waktu karena siswa

dapat mengisi pertanyaan secara mandiri. Pengalaman saya dalam mengajar

kelas VII A adalah suara harus lantang, selalu marah ketika siswa mulai

berkeliaran dan harus tegas apabila siswa mulai tidak bisa di atur. Strategi

saya setiap pembelajaran berlangsung ialah pemberian poin tambahan bagi

yang menjawab pertanyaan guru, aktif dalam pembelajaran, mengerjakan

soal tercepat dan lembar diskusi tercepat, dll. Kemudian pengurangan poin

bagi yang terlambat, ramai di kelas, berkeliaran, tidak memperhatikan

penjelasan guru, dll. Saya lebih sering melakukan diskusi informasi dengan

memberikan pertanyaan cepat kepada siswa kemudian siswa menjawab

dengan cepat pula. Kemudian saya melakukan penjelasan lebih mendalam

71

Page 72: OTW-1

dan membuka diskusi kelas dengan siswa yang bertanya ataupun bercerita.

Materi untuk bab 3 sangat banyak sehingga untuk ulangan kami batasi

sampai dengan materi massa jenis, kemudian ulangan kedua tentang

pemuaian dan ulangan ketiga dalam bab ini mengenai kalor. Sehingga

setelah materi massa jenis, saya menyiapkan kisi-kisi ulangan , kartu soal

dan lembar soal ulangan.

Mengajar terbimbing kelima yaitu pada minggu ketujuh. Materi

pembelajaran adalah pemuaian. Materi pokok dari pembelajaran ini adalah

pemuaian pada zat padat, cair dan gas. Pengenalan koefisien muai panjang,

luas dan volume dan melalui percobaan siswa dapat menyimpulkan bahwa

sebagian besar zat dapat memuai. Metode yang saya gunakan adalah metode

demonstrasi, metode diskusi informasi dan diskusi kelompok. Pada saat

pembelajaran mengajar terbimbing kelima ini tidak hanya ditemani dengan

guru pamong tetapi juga ditemani oleh dosen pembimbing lapangan yaitu

Bapak Bambang Supriadi. Siswa kelas VII A yang awalnya selalu

membutuhkan perhatian ekstra ketika mengamati suatu demonstrasi yang

dilakukan guru tiba-tiba menjadi siswa yang pendiam dan mudah di atur

oleh guru untuk melakukan pengamatan. Hal ini dikarenakan ada dosen

yang berkunjung ke kelas mereka. Namun hal itu tidak berlangsung lama,

kira-kira lima belas menit kemudian siswa kelas VII A mulai aktif dan kritis

terhadap pembelajaran. Siswa pandai yang telah menguasai pelajaran

tersebut kemudian mulai acuh dan mengerjakan pekerjaan lainnya. Agar

kelas tidak gaduh maka saya memilih strategi pengamatan sesuai posisi

tempat duduk siswa. Contohnya seperti, siswa yang duduk di barisan depan

dapat mengamati demonstrasi terlebih dahulu. Kemudian selanjutnya siswa

yang duduk di barisan bangku kedua dan seterusnya. Pembelajaran

berlangsung kondusif dan efektif. Evaluasi pembelajaran dari dosen yaitu

kurang memanfaatkan papan tulis dengan baik sehingga dibutuhkan latihan

lebih sering menggunakan papan tulis. Kemudian materi pembelajaran

terlalu luas sehingga kesan pembelajaran kurang karena kurangnya

penekanan pada tujuan pembelajaran saat itu. Evaluasi dari guru pamong

yaitu guru kurang menguasi materi, sebaiknya ditambahkan demonstrasi

72

Page 73: OTW-1

untuk zat gas. Dari evaluasi tersebut, kami diberi kesempatan untuk latihan

mengajar di luar mengajar terbimbing. Untuk materi ujian mengajar

terbimbing adalah materi kalor. Materi ini kami pilih atas persetujuan guru

pamong dengan alasan materi ini merupakan materi lanjutan kelas VII yang

diharapkan dengan adanya ujian mengajar terbimbing ini siswa tidak

ketinggalan materi. Persiapan ujian mengajar terbimbing yang saya lakukan

adalah pembahasan materi bersama guru pamong, menyusun rancangan

pembelajaran, menyiapkan demonstrasi dan perlengkapan mengajar seperti

spidol dan lain-lain.

73

Page 74: OTW-1

1.4 Ratna Hapsari Eka Putri, NIM 120210102103

Pada hari penerjunan, yaitu tanggal 18 Agustus 2015 bertempat di

SMP N 11 Jember, serah terima mahasiswa KKMT POSDAYA dari pihak

kampus yang diwakili oleh salah satu dosen pembimbing kepada kepala

SMP N 11 Jember. setelah acara serah terima, pada hari kedua kegiatan

kami adalah melaksanakan observasi sekolah selama 2 minggu. Dalam

melaksanakan observasi, kami mengamati tentang tata ruang sekolah,

struktur sekolah dan sarana prasarana yang ada di SMP N 11 Jember.

Setelah melaksanakan observasi selama 2 minggu kegiatan minggu

selanjutnya adalah kegiatan mengajar terbimbing dikelas selama 5 minggu.

Minggu pertama mengajar terbimbing dilaksanakan setelah kegiatan

observasi sekolah selama 2 minggu. Dalam kegiatan observasi kita telah

mengatahui mengenai letak – letak ruangan yang ada di SMP N 11 Jember

dan juga struktur guru dan karyawan yang ada disana.

Kegiatan mengajar terbimbing minggu pertama dimulai pada tanggal

2 September 2015. Sebelum melaksanakan kegiatan mengajar terbimbing

mahasiswa KKMT dari prodi fisika sebanyak 5 orang mendapatkan

pengarahan dari masing-masing guru pamong . Dengan arahan dan

bimbingan guru pamong kami mengetahui apa saja yang perlu

dipersiapkan seorang guru sebelum mengajar di dalam kelas. Diantaranya

yang harus dipersiapkan yaitu RPP, Program semester, Progam Tahunan,

kisi-kisi penilaian, format ulangan harian dan perangkat pembelajaran

yang lain yang diperlukan. Dengan penuh kehangatan dan antusias guru

pamong memberikan arahan dan bimbingan.

Setelah mempersiapkan perangkat pembelajaran yang diperlukan ,

pada mengajar terbimbing pertama , materi yang diajarkan adalah bab 2

yaitu bab klasifikasi zat subbab asam, basa dan garam. Karena pada

subbab ini dilaksanakan praktikum maka kegiatan belajar mengajar

dilaksanakan di laboratorium IPA SMP N 11 Jember. Kelas yang menjadi

kelas mengajar terbimbing saya adalah kelas 7F dengan jumlah siswa 35

anak. Materi yang digunakan adalah materi IPA terpadu SMP semester

ganjil.

74

Page 75: OTW-1

Pada minggu pertama mengajar saya masih merasa agak gugup

karena baru pertama mengajar dengan siswa sebenarnya di sekolah.

Namun antusiasme siswa karena diajar oleh guru baru cukup baik. Mereka

bersemangat dalam menerima pelajaran. Terlihat ketika mereka ditugaskan

untuk membawa bahan-bahan yang diperlukan untuk praktikum mereka

dengan senang hati membawa nya. Dan ketika diajak untuk praktikum di

laboratorium mereka berbondong-bondong penuh semangat.

Ketika pelajaran dimulai siswa cukup antusias dalam menerima

pelajaran dan melaksanakan praktikum tentang asam, basa dan garam.

Mereka sangat antusias ketika diberikan indicator yang di celupkan dalam

larutan asam, basa dan garam warnanya berubah. Karena materi ini adalah

materi baru yang belum pernah mereka terima, maka mereka sangat

bersemangat ketika melaksakan praktikum. Setelah pembelajaran dan

praktikum usai , siswa mendapatkan evaluasi berupa post tes untuk

menyerap sejauh mana materi yang diberikan dapat mereka terima.

Pada minggu kedua mengajar terbimbing, sebelum melaksanakan

pembelajaran di kelas, seperti biasa guru pamong mengecek dan memberi

arahan mengenai perangkat pembelajaran yang akan di gunakan. Mulai dari

RPP, lembar penilaian, LKS dan post tes di koreksi kebenarannya oleh guru

pamong. Setelah perangkat pembelajaran direvisi maka siap digunakan

untuk mengajar di kelas.

Materi pelajaran pada kegiatan mengajar terbimbing yang kedua

adalah subbab unsure dan senyawa serta tata nama unsure dan senyawa.

Pada subbab ini siswa diharapkan mampu menuliskan lambang dan

tatanama unsur dan senyawa. Pada kegiatan mengajar terbimbing kedua ini

dilaksanakan di laboratorium IPA. Hal ini dikarenakan di kelas belum

terdapat proyektor sementara saya menggunakan media power point dalam

mengajar sehingga saya menggunakan LCD yang terapat di laboratorium

IPA. Alasan saya menggunakan media power point adalah supaya

memudahkan siswa dalam emnerima pelajaran dan juga supaya materi bisa

dijelaskan dengan urut dan tidak loncat-loncat.

75

Page 76: OTW-1

Pada kegiatan mengajar terbimbing kedua ini siswa-siswa cukup

antusias dalam menerima pelajaran. Karena materi ini masih baru bagi

mereka jadi dalam menjelaskan materi harus benar-benar sabar dan jelas.

pelajaran ipa yang berlangsung 2x40 menit ini berjalan cukup

menyanangkan karena banyak siswa yang antusias dalam bertanya tentang

materi yang belum dipahami. Dengan sabar dan telaten saya menjawab

pertanyaan dari siswa yang bertanya.

Pada saat kegiatan mengajar terbimbing, guru pamong tetap

memantau di dalam ruangan dari awal proses belajar mengajar hingga

selasai . Kegiatan guru pamong memantau cara mengajar saya selama 2

jam pelajaran selanjutnya akan dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan

kegiatan belajar mengajar pada pertemuan selanjutnya.

Setelah kegiatan belajar mengajar hampir berakhir diadakan post tes

sebagai evaluasi guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa

mengenai materi yang telah disampaikan. Siswa cukup antusias dan

bersemangat dalam mengerjakan post tes tanda bahwa mereka menyukai

materi pelajaran kali ini.

Masih mengenai materi bab 3 yaitu tentang klasifiksi zat, namun

subbab nya yaitu tentang campuran. Seperti biasa sebelum mengajar saya

konsultasi ke guru pmong mengenai perangkat yang akan saya ajarkan ke

siswa. Tentang kelengkapan dan kebenaran RPP, LKS , post tes dan

perangkat penilaian benar-benar di perhatikan dan diarahkan oleh guru

pamong. Pada materi kali ini guru pamong menyarankan untuk memakai

metode demonstrasi. Yaitu dengan menggunakan beberapa contoh larutan

yang termasuk campuran. Dengan menggunakan contoh campuran dengan

benar-benar menunjukkan kepada siswa melalui demonstrasi diharapkan

siswa lebih memahami materi yang disampaikan.

Sebagai contoh demonstrasi materi campuran kali ini saya

menggunakan larutan gula, larutan susu dan larutan pasir dengan air.

Larutan gula sebagai contoh campuran homogeny. Air susu sebagai contoh

campuran heterogen koloid dan larutan pasir dengan air sebagai contoh

larutan heterogen suspense. Dengan melihat secara langsung, siswa dapat

76

Page 77: OTW-1

membedakan struktur antara campuran momogen dan heterogen. Dengan

begitu siswa lebih mudah memahami materi yang saya sampaikan.

Setelah pelajaran usai seperti biasa terdapat post tes untuk mengukur

kemampuan siswa dalam menerima pelajaran. Memang sudah menjadi

anjuran dari guru pamong bahwa setiap pelajaran usai untuk memberikan

post tes untuk mengukur pemahaman siswa. Dan ternyata metode

demostrasi yang saya gunakan cukup berhasil . Hal ini dapat dilihat dari

nilai siswa yang cukup bagus daripaa post test pada pembelajaran

sebelumnya.

Setelah 3 subbab pada materi klasifikasi zat selesai, maka saya dan

teman-teman dari prodi fisika mendapat tugas untuk membuat kisi-kisi

sekaligus soal ulangan harian bab klasifikasi zat ini. Setelah selesai

membuat kisi-kisi dan soal ulangan harian, selanjutnya saya beserta teman-

teman dari prodi fisika mengadakan ulangan harian untuk semua kelas

yaitu 7 A sampai 7F. Ulangan harian ini menggunakan waktu 2 jam

pelajaran atau 1 kali tatap muka.

Setelah ulangan harian selesai kami ditugaskan untuk mengoreksi

hasil ulangan harian masing-masing kelas yang diampu. Setelah

mengetahui hasil ulangan harian , pada pertemuan selanjutnya yaitu

melaksanakan program perbaikan atau remedial bagi siswa yang nilai nya

belum tuntas sesuai KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal untuk materi

pelajaran IPA di SMP N 11 Jember adalah 72.

Pada materi pelajaran selanjutnya adalah bab mengenai wujud zat.

Pada materi ini subbab yang dipelajari adalah menyenai wujud zat, massa

jenis zat dan pemuaian. Seperti sebelumnya sebelum mengajar saya

konsultasi perangkat mengajar. Tentang kelengkapan dan kebenaran RPP,

LKS , post tes dan perangkat penilaian benar-benar di perhatikan dan

diarahkan oleh guru pamong. Pada materi wujud zat kali ini saya

menggunakan media power point agar memudahkan siswa dalam belajar .

Dengan media power point yang dilengkapi gambar-gambar yang menarik

diharapkan siswa lebih tertarik pada materi yang diajarkan.

77

Page 78: OTW-1

Setelah pelajaran usai seperti biasa terdapat post tes untuk mengukur

kemampuan siswa dalam menerima pelajaran. Memang sudah menjadi

anjuran dari guru pamong bahwa setiap pelajaran usai untuk memberikan

post tes untuk mengukur pemahaman siswa.

Subbab materi selanjutnya adalah massa jenis zat. Pada subbab ini

saya menggunakan metode demonstrasi. Seperti sebelumnya sebelum

mengajar saya konsultasi perangkat mengajar. Tentang kelengkapan dan

kebenaran RPP, LKS , post tes dan perangkat penilaian benar-benar di

perhatikan dan diarahkan oleh guru pamong. Guru pamong menyerankan

untuk menggunakan metode demonstrasi dengan bantuan balok berbagai

jenis zat untuk mengetahui besar massa jenis zat yang berbeda-beda.

Selain menggunakan balok zat padat, saya juga menggunakan minyak dan

air sebagai massa jenis zat cair. Siswa sangat antusias dalam menerima

pelajaran karena ini adalah materi baru bagi mereka. Dengan metode ini

siswa benar-benar memahami materi dengan kenyataan bisa melihat secara

langsung bahwa perbedaan jenis zat mempengaruhi massa jenis zat. Usai

pelajaran siswa di beri post tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa.

Pada subbab selanjutnya bab wujud zat, yaitu tentang materi

pemuaian. Pada bab ini guru pamong juga menganjurkan untuk

menggunakan metode demonstrasi. Demonstrasi kali ini menggunakan alat

muschenbrook untuk mengemati muai panjang zat padat, labu didih untuk

mengetahui muai volume pada zat cair. Siswa antusias dalam mengamati

demonstrasi karena ini merupakan materi baru untuk mereka. Sebelum

materi diakhiri siswa diberi post tes untuk mengukur kemampuan mereka

dalam memahami materi. Setelah materi bab 4 sepenuhnya selesai maka

dilaksanakan ulangan harian untuk semua kelas untuk mengukur

kompetensi siswa mengenai wujud zat.

Setelah selesai kegiatan mengajar terbimbing maka selanjutnya

adalah persiapan ujian . Setelah itu saya melaksanakan ujian mengejar

pada tanggal 31 oktober 2015 . setelah ujian selesai saya beserta teman-

teman menyusun laporan untuk proker dan kegiatan mengajar terbimbing.

78

Page 79: OTW-1

1.5 Ratna Sari, 120210102104

Kegiatan Kuliah Kerja Mengajar Terbimbing POSDAYA diawali

dengan pembekalan oleh UPPL sebelum mahasiswa terjun ke sekolah yang

dituju. Saat penerjunaan pada tanggal 19 Agustus 2015 yang didampingi

oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yakni Bapak Andi dari Program

Studi Bahasa Indonesia. Hari pertama penerjunan kami ke SMPN 11

Jember untuk serah terima yang dijadwalkan pukul 07.00 WIB. Namun

karena surat pengantar belum ditandatangani sehingga perwakilan

mahasiswa meminta tandatangan ke UPPL, maka acara serah terima mundur

sekitar pukul 07.30 WIB. Kami pun bertemu dengan pihak sekolah untuk

serah-terima mahasiswa KKMT POSDAYA selama 3 bulan disekolah yang

dituju. Mahasiswa yang diterjunkan di SMPN 11 Jember berjumlah 20

orang yang terdiri atas 5 mahasiswa pendidikani Fisika, 6 mahasiswa

pendidikan Bahasa Indonesia, 4 mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris, dan

5 mahasiswa pendidikan Sejarah. Saat penerjunan kami disambut hangat

oleh Kepala Sekolah Bapak Drs. Joko Wahyudiyono, S.Pd., M.Pd beserta

Wakil Kepala Sekolah Ibu Yuni Setyaningsih S.Pd dan Bapak Setyono

S.Pd.

Kami juga disambut baik oleh guru-guru serta staf karyawan di

SMPN 11 Jember. Setelah selesai serah terima mahasiswa KKMT

POSDAYA, kami diajak oleh waka kurikulum yaitu Ibu Retno untuk

melihat basecamp mahasiswa KKMT POSDAYA. Kami diberi ruangan

yang terletak di sebelah ruang perpustakaan. Kami sangat senang karena

ruang basecamp untuk kami memadai sehingga cukup untuk 20 orang

dengan fasilitas kursi dan meja khusus untuk bimbingan DPL serta televisi.

Pada hari kamis, tanggal 20 Agustus 2015 kami diijinkan untuk

berkeliling melihat kondisi dan juga beberapa tempat seperti kantin, kopsis,

ruang kelas, dan ruang guru SMPN 11 Jember. Kami melakukan observasi

di lapangan dengan mewawancarai guru BK, petugas UKS, petugas kantin.

Selama kurang lebih satu minggu kami melakukan observasi,

didapatkan hasil observasi bahwa terdapat beberapa permasalahan sehingga

perlu adanya perbaikan dan pengembangan lebih lanjut terhadap pengolahan

79

Page 80: OTW-1

bidang yang sudah baik terkait pendidikan karakter, kesehatan dan

lingkungan serta kewirausahaan. Permasalahan tersebut yang kemudian

menjadi dasar penyusunan proposal KKMT Posdaya. Melihat beberapa

permasalahan yang muncul, kami melakukan rapat terkait penyusunan

program kerja sehingga terbentuk 23 program kerja.

Selain observasi lapangan terkait program POSDAYA, kami juga melakukan

pertemuan dengan guru pamong terkait mengajar terbimbing. Untuk pembagian

guru pamong dibagi menjadi 2 kelompok untuk prodi fisika yang masing-masing

kelompok terdiri dari 2 mahasiswa di bawah naungan Ibu Yuni Setyaningsih S.Pd

yakni Windy Eka Safitri dan Siti Rodliyatin. Dibawah naungan Bapak Mustangin

S.Pd ada 3 mahasiswa yakni Ratna Sari, Ratna Hapsari dan Swit Tanti. Kami diberi

wewenang untuk mengajar kelas VII. Kelas VII berjumlah 6 kelas. untuk pelajaran

IPA kami diberi tugas mengajar 1 kelas dipegang oleh 1 mahasiswa. Penentuan

kelas binaan ini berdasarkan kesepakatan mahasiswa dan guru pamong. Setelah

pembagian guru pamong selesai, kami diberi jadwal mengajar guru untuk

mengetahui jam mengajar dan jam kosong. Hal ini bertujuan agar tidak

mengganggu kesibukan guru pamong. Ketika guru pamong tidak mengajar atau

tidak sedang sibuk, mahasiswa dapat menemui guru tersebut untuk konsultasi

tentang Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). Saya diberi tanggung jawab

untuk mengajar IPA kelas VII C. Berikut tabel jadwal mengajar kelas VII C.

Nama Kelas Jadwal Mengajar

Ratna Sari VII C Senin 11.10-12.30

Kamis 07.00-08.20

Tabel 1.1 Jadwal Mengajar

Pada tanggal 25 Agustus 2015, kami sudah mulai memasuki kelas

untuk melihat guru pamong mengajar. Saat itu kelas yang kami masuk

pertama kali adalah kelas VII E dengan materi yang dipelajari mengenai

asam, basa, garam. Setiap pelajaran IPA saya bersama teman-teman prodi

fisika memasuki kelas untuk melihat guru pamong mengajar. Untuk kelas

VII E, kami mengajar secara bergantian. Minggu kedua ini kami sudah

mendapatkan tugas pertama dari guru IPA yang merupakan guru pamong

80

Page 81: OTW-1

saya yakni Bapak Mustangin S.Pd untuk membuat soal ulangan beserta

kartu soal dan kisi-kisi untuk bab Besaran dan Pengukuran. Tugas

selanjutnya yang diberikan yaitu membuat program tahunan, program

semester, analisis KKM. Selama masuk dikelas, saya mengamati sikap dan

karakter siswa yang bertujuan untuk memudahkan memilih metode

mengajar yang cocok diterapkan dalam kelas tersebut.

Kurikulum yang digunakan di SMPN 11 Jember yakni KTSP yang

merupakan dasar pembuatan RPP. Pelajaran IPA di SMPN 11 Jember setiap

minggunya ada 2 pertemuan, dimana satu pertemuan waktunya 2 x 40 menit.

Jadi, kami membuat 2 RPP setiap minggunya. Berikut tabel RPP yang kami buat

dari minggu ke tiga sampai minggu ke 7.

Minggu

ke

Waktu Materi

3

2 x 40

menit

Asam, Basa, garam

4 Unsur, senyawa

5 Campuran

6 Wujud zat

7 Massa jenis

Tabel Pembuatan RPP

Pada minggu ketiga, saya melakukan praktek mengajar terbimbing

yang ditemani oleh guru pamong. Sebelum mengajar saya mengumpulkan

RPP mengenai materi asam, basa, dan garam untuk dikoreksi oleh guru

pamong. Selama praktek mengajar terbimbing, kami mendapatkan

bimbingan dan arahan dari guru pamong terkait Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran yang kami buat dan cara kami mengajar.

Pada pertemuan pertama dengan pembelajaran materi asam, basa,

garam saya menggunakan metode ceramah, praktikum dan diskusi. Siswa

sangat antusias dalam praktikum dikarenakan siswa baru pertama kali

81

Page 82: OTW-1

melakukan praktikum asam, basa, garam. Minat siswa yang tinggi membuat

hasil belajar siswa juga tinggi. Hal ini terlihat dari nilai post test siswa yang

sebagian besar mendapat nilai memuaskan. Kendala saat mengajar yaitu

saya belum bisa mengendalikan kelas sehingga banyak siswa yang ramai.

Terutama hal itu terjadi karena pembelajaran dilakukan di Laboratorium

IPA sehingga siswa banyak terfokus pada alat-alat di laboratorium. Solusi

agar siswa fokus terhadap materi lagi yaitu saya memberikan tebak-tebakan

kepada siswa. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar, maka

akan mendapatkan kertas berbentuk hati sebagai penghargaan.

Pada pertemuan selanjutnya, selesai materi asam,basa, garam saya

memberikan penguatan berupa permainan. Hal ini bertujuan agar siswa

tidak merasa bosan dan juga agar materi ini lebih lama diingat siswa.

Setelah penguatan selesai, maka pertemuan berikutnya ulangan materi asam,

basa, dan garam.

Minggu keempat saya memberikan materi baru berupa unsur dan

senyawa. Metode yang saya gunakan sama yakni ceramah, diskusi, dan

tanya jawab. Karakter siswa kelas VII C yang ramai namun tetap aktif

bertanya dan menjawab dikelas membuat saya memilih metode diskusi

kelompok lalu presentasi dan tanya jawab untuk mengurangi siswa yang

ramai. Supaya siswa tetap focus pada materi saya menampilkan materi lewat

PPT menggunakan LCD dengan tampilan yang menarik.

Minggu kelima saya memberikan materi lanjutan yakni campuran.

Dalam pembelajarannya saya memperlihatkan gambar terkait contoh

campuran homogen dan heterogen dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini

bertujuan juga untuk menjelaskan perbedaan campuran yang homogen dan

heterogen. Kedala dalam mengajar, siswa yang ramai membuat kelas tidak

kondusif sehingga pembelajaran kurang berjalan dengan baik. Solusi yang

diberikan memberika tebakan kepada siswa yang menjawab benar maka

akan diberi hati sebagai tambahan poin.

Minggu keenam, saya mengajar dengan materi wujud zat. Kendala

yang dialami yakni siswa masih sulit untuk memahami gejala kapilaritas.

Hal ini dikarenakan materi ini baru didapat oleh mereka. Solusinya saya

82

Page 83: OTW-1

menjelaskan ulang dan memberikan contoh lebih banyak dalam kehidupan

sehari-hari. Minggu ketujuh saya mengajar dengan massa jenis. Kendala

yang dialami yakni siswa sulit memahami materi massa jenis terutama pada

bagian menghitung massa jenis. Solusinya saya memberikan contoh riil

yakni minyak yang dimasukkan kedalam beker gelas berisi air. Selain itu,

dalam pembelajaran terdapat praktikum menentukan massa jenis pada balok

besi, kayu, aluminium.

Pada minggu keenam ini, Bapak Bambang selaku Dosen

Pembimbing Lapangan datang untuk melihat kondisi mengajar dikelas.

Setiap ada mahasiswa yang mengajar Bapak Bambang selalu

menyempatkan waktu untuk kesekolah sekedar melihat kami mengajar dan

melihat situasi dikelas yang kami ajar.

Minggu ke delapan praktek mengajar mandiri saya mengajar materi

mengenai pemuaian. Metode yang digunakan yakni ceramah, demonstrasi,

dan diskusi. Pembelajaran berlangsung di Laboratorium IPA. Kendala yang

dialami adalah selama pembelajaran berlangsung siswa kurang kondusif

karena banyak siswa yang antusias ingin melihat demonstrasi dari dekat

mengenai pemuaian zat padat, cair dan gas. Sedangkan beberapa siswa

lainnya bermain dibelakang.

Tepat hari Senin tanggal 2 November 2015 giliran saya ujian

mengajar. Materi yang diujikan mengenai bab kalor denga sub bab pengaruh

kalor terhadap kenaikan suhu. Saat pembelajaran berlangsung, metode yang

digunakan yakni ceramah, demonstrasi, diskusi kelompok dan tanya jawab.

Setelah seluruh mahasiswa KKMT Posdaya ujian mengajar, kami membuat

laporan terkait program kerja yang sudah dijalankan selama 3 bulan.

83