otop in thailand (lesson learnt from otop in thailand)

2
BELAJAR DARI DESA KREATIF DI THAILAND OLEH ASRUL SIDIQ, Penerima Beasiswa Pemerintah Aceh, studi di Asian Institute of Te chnology Thailand, melaporkan dari Thailand Salah satu program pembangunan yang berhasil di Thailand adalah OTOP. One Tambon One  Produ ct OTOP! pada dasarnya adalah suatu kons ep atau prog ram untuk menghasilk an satu  "enis komoditas a tau produk unggulan yang berada dalam suatu kawasan tertentu. Pengertian kawasan dalam hal ini bisa melip uti suatu areal wilay ah denga n luasan tertentu. #ntuk di Thailand mengambil areal wilayah kecamatan tambon!. $odel OTOP yang mengadopsi konsep O%OP One %illage One Product! di &epang ini didu kung oleh prod uk'pr oduk dari sektor pertanian maupun sektor industri kera"inan. &enis  produk unggulan yang telah berhasil dikembangkan melalui program OTOP terdiri atas enam kel omp ok bes ar. (eenam kel omp ok bes ar ters ebu t ada lah mak ana n, min uma n, tekstil , kera"inan tangan sou)enir!, hiasan ornament!, dan tanaman obat*rempah. +alam salah satu kesempatan kuliah lapangan field trip! ke kawasan perdesaan di salah satu (abupaten +i stri ct! Tha ang di Thaila nd. Say a ber kes empatan unt uk ber kun "un g ke  beberapa lokasi kelompok masyarakat yang mengemb angkan produk OT OP tersebut. +iantara lokasi OTOP yang saya kun"ungi adalah produksi beras, anggur wine!, dan kain sutera. +alam kun"ugan ke lokasi produksi beras, saya men"umpai kelompok masyarakat  petani yang memproduksi beras organik. (omunitas masyarakat petaninya sudah sangat kuat, dimana mereka beker"a bersama'sama secara berkelompok. $ereka beker"asama tidak hanya terkait produksi tetapi "uga terkait permodalan dan pemasaran. Sementara dalam produksi anggur wine! dilakukan oleh sekelompok wanita di pedesaan yang ber"umlah sebanyak - wanita. #ntuk produksi anggur wine! ini bahkan telah sampai die ksp or. Selain dar i produk 'pr odu k makana n dan min uman saya "ug a ber kes empatan mengun"ungi produksi tekstil berupa kain sutera Thailand. Ada / kri teri a unt uk memili h produk OTOP ters ebu t. Per tama ada lah masy arak at yan g memproduksi produk yang unik akan mendapatkan prioritas. (edua, produk harus memiliki sta ndar ya ng ti nggi . (eti ga, harus ada tenaga ya ng mema dai dalam kelompok untuk men"amin produksi yang tepat dan cepat. Program OTOP ini mendapat dukungan yang kuat dari pemerintah dari berbagai tingkatan dan instansi. Peran pemerintah di sini adalah dengan mengidentifikasi produk yang potensial untuk di"adikan OTOP, memberikan saran pada produksi, kualitas kemasan, kontrol dan desain yang membuat mereka bahkan lebih menarik bagi pasar domestik dan ekspor. Selain itu "uga pemerintah memberikan dukungan dalam pemasaran. Pengaturan dari rantai pasar 

Upload: asrul-sidiq

Post on 16-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OTOP in Thailand (Lesson Learnt from OTOP in Thailand)

7/23/2019 OTOP in Thailand (Lesson Learnt from OTOP in Thailand)

http://slidepdf.com/reader/full/otop-in-thailand-lesson-learnt-from-otop-in-thailand 1/2

BELAJAR DARI DESA KREATIF DI THAILAND

OLEH ASRUL SIDIQ, Penerima Beasiswa Pemerintah Aceh, studi di Asian Institute of 

Technology Thailand, melaporkan dari Thailand

Salah satu program pembangunan yang berhasil di Thailand adalah OTOP. One Tambon One

 Product OTOP! pada dasarnya adalah suatu konsep atau program untuk menghasilkan satu

 "enis komoditas atau produk unggulan yang berada dalam suatu kawasan tertentu. Pengertian

kawasan dalam hal ini bisa meliputi suatu areal wilayah dengan luasan tertentu. #ntuk di

Thailand mengambil areal wilayah kecamatan tambon!.

$odel OTOP yang mengadopsi konsep O%OP One %illage One Product! di &epang ini

didukung oleh produk'produk dari sektor pertanian maupun sektor industri kera"inan. &enis

 produk unggulan yang telah berhasil dikembangkan melalui program OTOP terdiri atas enam

kelompok besar. (eenam kelompok besar tersebut adalah makanan, minuman, tekstil,

kera"inan tangan sou)enir!, hiasan ornament!, dan tanaman obat*rempah.

+alam salah satu kesempatan kuliah lapangan field trip! ke kawasan perdesaan di salah satu

(abupaten +istrict! Tha ang di Thailand. Saya berkesempatan untuk berkun"ung ke

 beberapa lokasi kelompok masyarakat yang mengembangkan produk OTOP tersebut.

+iantara lokasi OTOP yang saya kun"ungi adalah produksi beras, anggur wine!, dan kain

sutera. +alam kun"ugan ke lokasi produksi beras, saya men"umpai kelompok masyarakat petani yang memproduksi beras organik. (omunitas masyarakat petaninya sudah sangat kuat,

dimana mereka beker"a bersama'sama secara berkelompok. $ereka beker"asama tidak hanya

terkait produksi tetapi "uga terkait permodalan dan pemasaran.

Sementara dalam produksi anggur wine! dilakukan oleh sekelompok wanita di pedesaan

yang ber"umlah sebanyak - wanita. #ntuk produksi anggur wine! ini bahkan telah sampai

diekspor. Selain dari produk'produk makanan dan minuman saya "uga berkesempatan

mengun"ungi produksi tekstil berupa kain sutera Thailand.

Ada / kriteria untuk memilih produk OTOP tersebut. Pertama adalah masyarakat yang

memproduksi produk yang unik akan mendapatkan prioritas. (edua, produk harus memiliki

standar yang tinggi. (etiga, harus ada tenaga yang memadai dalam kelompok untuk 

men"amin produksi yang tepat dan cepat.

Program OTOP ini mendapat dukungan yang kuat dari pemerintah dari berbagai tingkatan

dan instansi. Peran pemerintah di sini adalah dengan mengidentifikasi produk yang potensial

untuk di"adikan OTOP, memberikan saran pada produksi, kualitas kemasan, kontrol dan

desain yang membuat mereka bahkan lebih menarik bagi pasar domestik dan ekspor. Selain

itu "uga pemerintah memberikan dukungan dalam pemasaran. Pengaturan dari rantai pasar 

Page 2: OTOP in Thailand (Lesson Learnt from OTOP in Thailand)

7/23/2019 OTOP in Thailand (Lesson Learnt from OTOP in Thailand)

http://slidepdf.com/reader/full/otop-in-thailand-lesson-learnt-from-otop-in-thailand 2/2

dan penggunaan sistem internet telah didorong dalam rangka memperluas pasar dan saluran

distribusi dari produk'produk tersebut.

Sebuah pengalaman yang menarik dari OTOP di Thailand ini adalah kawasan

kecamatan*desa! yang semula miskin men"adi desa yang masyarakatnya men"adi makmur.0erakan satu desa*kecamatan satu komoditi ini, meskipun dilakukan dalam konteks gerakan

masyarakat dalam pembangunan daerah, namun salah satu inti dari gerakan tersebut adalah

 bagaimana menciptakan produk unggul dan memiliki daya saing yang berasal dari

keunggulan, keunikan, dan kekhasan yang dimiliki.

(eberhasilan OTOP di Thailand ini "uga telah mengundang lembaga lain untuk berperan aktif 

dan menggalakkan promosi dan pameran, seperti yang diprakarsai oleh Otoritas Pariwisata

Thailand dan Badan In)estasi. Selain dapat memberikan kontribusi terhadap sektor ekonomi,

 program ini "uga dapat menun"ang sektor pariwisata.

Aceh memiliki produk unggulan yang berbeda'beda antara satu daerah dengan daerah lain.

+iantaranya adalah kopi di Aceh Tengah, pala di Aceh Selatan, dan kera"inan bordir di Aceh

Besar. #ntuk itu, diperlukan pengembangan produk unggulan yang sesuai dengan potensi

daerah.

1adirnya satu atau lebih produk unggulan dari satu gampong di Aceh tentunya akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama di perdesaan. Tentunya tidak salah

apabila kita dapat mengambil pela"aran dari program OTOP di Thailand ini. Apalagi program

ini "uga se"alan dengan arahan pembagunan Aceh ke depan yang lebih menitikberatkan kein)estasi dan "uga pengembangan sektor pariwisata. 2email penulis3 asrul4mosa5yahoo.com6