otitis media akut.pptx

33
OTITIS MEDIA R. Siti Farahnur Syaiful R 1310211106

Upload: farahrhamadani

Post on 14-Apr-2016

29 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

OTITIS MEDIA R. Siti Farahnur Syaiful R1310211106

Page 2: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

ANATOMI

Page 3: OTITIS MEDIA AKUT.pptx
Page 4: OTITIS MEDIA AKUT.pptx
Page 5: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

DEFINISI

Otitis Media adalah peradangan pada sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.

Page 6: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

KLASIFIKASI

Page 7: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

KLASIFIKASI Berdasarkan waktu

Akut : 0-3 mgg Subakut : 3-12 mgg Kronik >12 mgg

Spesifik Otitis Media TB Otitis Media Sifilis Otitis Media Adesif

Sekret Serod

Page 8: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan khususnya pada anak-anak.

Diperkirakan 70% anak mengalami satu atau lebih episode otitis media menjelang usia 3 tahun.

Penyakit ini terjadi terutama pada anak dari baru lahir sampai umur sekitar 7 tahun, dan setelah itu insidennya mulai berkurang.

Anak umur 6-11 bulan lebih rentan menderita OMA.

Insiden sedikit lebih tinggi pada anak laki-laki dibanding perempuan.

Page 9: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

ETIOLOGIPada OMA sebagian besar anak-anak dimulai oleh infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) atau alergi. Bakteri Tiga jenis bakteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus pneumoniae (40%), diikuti oleh Haemophilus influenzae (25-30%) dan Moraxella catarhalis (10-15%)

Page 10: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

Virus , yg paling sering dijumpai pada anak-anak, yaitu respiratory syncytial virus (RSV), influenza virus, atau adenovirus (sebanyak 30-40%).

Kira-kira 10-15% dijumpai parainfluenza virus, rhinovirus atau enterovirus, Respiratory Syncytial Virus (RSV)

Bayi : Chlamydia trachomatis Escherichia coli Spesies Klebsiella

Page 11: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

FAKTOR RISIKOIntrinsik EkstrinsikGenetik Tidak dapat ASIUsia Riwayat ISPABayi dan anak Sinus/rinitisPria Pajanan patogenKulit putih Pajanan asap rokokKelainan anatomi (disfungsi tuba EustachiusKelainan sistem imunAlergi

Page 12: OTITIS MEDIA AKUT.pptx
Page 13: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

GEJALA KLINIS Otalgia (rasa nyeri didalam telinga) Nyeri telinga Sakit kepala Demam Diare Gelisah / irritabilitas Mual Nafsu makan menurun Otorrhea (sekret mengalir ke liang telinga )

Page 14: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

GEJALA KLINIS Anak2 :

Mual Muntah Anorexia Demam

Page 15: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

STADIUMAda 5 stadium OMA berdasarkan pada perubahan mukosa telinga tengah, yaitu:

1. Stadium Oklusi tuba Stadium ini ditandai dengan gambaran retraksi membran timpani akibat tekanan negatif telinga tengah. Membran timpani kadang tampak normal atau berwarna suram, efusi mungkin ada namun blm terdeteksi

2. Stadium Hiperemis Pada stadium ini tampak pembuluh darah yang melebar di sebagian atau seluruh membran timpani, membran timpani tampak hiperemis disertai edem.

Page 16: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

3. Stadium Supurasi Stadium ini ditandai edem yang hebat telinga tengah disertai hancurnya sel epitel superfisial serta terbentuknya eksudat purulen di kavum timpani sehingga membran timpani tampak menonjol (bulging) ke arah liang telinga luar.

Page 17: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

4. Stadium Perforasi Pada stadium ini terjadi ruptur membran timpani sehingga nanah keluar dari telinga tengah ke liang telinga. 5. Stadium Resolusi Pada stadium ini membran timpani berangsur normal, perforasi membran timpani kembali menutup dan sekret purulen tidak ada lagi. Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kuman rendah maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan

Page 18: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

DIAGNOSISMenurut Kerschner (2007), kriteria diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut, yaitu:

1. Penyakitnya muncul secara mendadak dan bersifat akut.

2. Ditemukan adanya tanda efusi. Efusi merupakan pengumpulan cairan di telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti menggembungnya membran timpani atau bulging, terbatas atau tidak ada gerakan pada membran timpani, terdapat bayangan cairan di belakang membran timpani, dan terdapat cairan yang keluar dari telinga.

3. Terdapat tanda atau gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti kemerahan atau erythema pada membran timpani, nyeri telinga atau otalgia yang mengganggu tidur dan aktivitas normal.

Page 19: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

Diagnosis OMA dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cermat. Gejala yang timbul bervariasi bergantung pada

stadium dan usia pasien. Pada anak – anak umumnya keluhan berupa rasa

nyeri di telinga dan demam. Biasanya ada riwayat infeksi saluran pernafasan atas sebelumnya.

Pada remaja atau orang dewasa biasanya selain nyeri terdapat gangguan pendengaran dan telinga terasa penuh.

Pada bayi gejala khas adalah panas yang tinggi, anak gelisah dan sukar tidur, diare, kejang-kejang dan sering memegang telinga yang sakit.

Page 20: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

PX. PENUNJANG Beberapa teknik pemeriksaan dapat

digunakan untuk menegakkan diagnosis OMA, seperti otoskop, otoskop pneumatik, timpanometri, dan timpanosintesis. Dengan otoskop dapat dilihat adanya gendang telinga yang menggembung, perubahan warna gendang telinga menjadi kemerahan atau agak kuning dan suram, serta cairan di liang telinga.

Page 21: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

Chronic otitis media with a retraction pocket of the pars flaccida

Page 22: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

Membran timpani hiperemis

Page 23: OTITIS MEDIA AKUT.pptx
Page 24: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

Acute otitis media with purulent effusion behind a bulging tympanic membrane.

Page 25: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar.

Page 26: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

TATALAKSANA Tujuan pengobatan pada otitis media :

Menghindari komplikasi intrakrania Menghindari komplikasi ekstrakrania Mengobati gejala Memperbaiki fungsi tuba Eustachius Menghindari perforasi membran timpani Memperbaiki sistem imum lokal dan sistemik

Page 27: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

Terapi symptomatik Analgetik : asetaminofen, ibuprofen, preparat topikal

seperti benzokain, naturopathic agent, homeopathic agent

Sumbatan hidung: obat tetes hidung HCl efedrin 0,5 % dalam larutan fisiologik untuk anak kurang dari 12 tahun atau HCl efedrin 1 % dalam larutan fisiologis untuk anak yang berumur atas 12 tahun pada orang dewasa

Page 28: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

Terapi kausatif : terapi antibiotik antibiotik, lini pertama adalah amoksisilin dengan

dosis 80-90 mg/kg/hari. Pada pasien dengan penyakit berat dan bila mendapat

infeksi β-laktamase positif Haemophilus influenzae dan Moraxella catarrhalis terapi dimulai dengan amoksisilin-klavulanat dosis tinggi (90 mg/kg/hari untuk amoksisilin, 6,4 mg/kg/hari klavulanat dibagi 2 dosis).

Bila pasien alergi tehadap penisilin, diberikan eritromisin. eritromisin 50 mg/kgBB/hari yang terbagi dalam 3 dosis

Page 29: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

Terapi bedah terapi pembedahan perlu dipertimbangkan pada anak

dengan OMA rekuren, otitis media efusi (OME), atau komplikasi supuratif seperti mastoiditis dengan osteitis. Beberapa terapi bedah yang digunakan untuk penatalaksanaan OMA termasuk timpanosintesis, miringotomi, dan adenoidektomi

observasi

Page 30: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

Pengobatan OMA tergantung sesuai dengan stadiumnya.1. Stadium Oklusi : diberikan obat tetes hidung

HCL efedrin 0,5%, dan pemberian antibiotik. 2. Stadium Presupurasi : analgetika, antibiotika

(biasanya golongan ampicillin atau penisilin) dan obat tetes hidung.

3. Stadium Supurasi : diberikan antibiotika dan obat-obat simptomatik. Dapat juga dilakukan miringotomi bila membran timpani menonjol dan masih utuh untuk mencegah perforasi.

4. Stadium Perforasi : Diberikan H2O2 3% selama 3-5 hari dan diberikan antibiotika yang adekuat

5. Stadium Resolusi : jika masih otorea antibiotik 3 minggu

Page 31: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

KOMPLIKASI Komplikasi ini dibagi menjadi komplikasi intratemporal dan intrakranial. Komplikasi intratemporal terdiri dari:

mastoiditis akut, petrositis, labirintitis, perforasi pars tensa, atelektasis telinga tengah, paresis fasialis, dan gangguan pendengaran.

Page 32: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

Komplikasi intrakranial yang dapat terjadi antara lain yaitu meningitis, encefalitis, hidrosefalus otikus, abses otak, abses epidural, empiema subdural, dan trombosis sinus lateralis.

Page 33: OTITIS MEDIA AKUT.pptx

PROGNOSIS Dubia ad bonam jika pengobatan adekuat