osmoregulasi hewan di lingkungan air laut
DESCRIPTION
osmoregulasiTRANSCRIPT
OSMOREGULASI HEWAN DI LINGKUNGAN AIR LAUT
Kebanyakan hewan invertebrata laut bersifat osmokonformer, ditandai dengan adanya
konsentrasi osmonk cairan tubuhnya yang sama dengan air laut tempat hidup mereka.
Hal ini berarti bahwa mereka berada dalam keseimbangan osmotik dengan
lingkungannya (tidak ada perolehan atau-pun kehilangan air). Akan tetapi, bukan
berarti bahwa mereka berada dalarn keseimbangan ionik. Jadi, antara air laut dan
cairan di dalam tubuh hewan terdapat perbedaan komposisi ion, yang akan
menghasilkan gradien konsentrasi. Dalam keadaan demikian, hewan memiliki peluang
untuk memperoleh masukan ion tertentu dari air laut, apabila konsentrasi ion tersebut
di laut lebih tinggi dari pada yang terdapat di dalam tubuh hewan. Pemasukan ion
tersebut akan membuat cairan tubuh hewan menjadi hiperosmotik dibanding air laut,
dan keadaan tersebut akan menyebabkan terjadinya pemasukan air ke dalam tubuh
hewan. Dengan cara demikian, hewan osmokonformer dapat memperoleh masukan
berbagai macam zat yang dibutuhkannya. Komposisi ion pada air laut dan cairan
tubuh hewan invertebrata laut diperlihatkan pada Tabel.
Tabel Komposisi Ion dalam Cairan Tubuh Invertebrata Laut dan dalam
Air Laut
Spesies Hewan/
Air Laut
Konsentrasi Ion (mmol/liter)
Na K Mg Ca S04 cl Urea TMAO TOTAL
Air laut
Rajungan
479,0
500,0
10,2
12.0
55
30
10.3
24.0
29.9
16,6
540,0
550,0
0
-
0
-
Sumbcr: Kay, 1998.
Pada umumnya, konsentrasi osmotik berbagai ion dalam tubuh hewan tidak
berbeda secara bermakna dari yang terdapat dalam air laut Akan tetapi, kita dapat
menemukan beberapa kekecualian. Beberapa spesies hewan laut, misalnya ubur-
ubur, mempertahankan konsentrasi ion SO(: dan Ca2' dalam tubuhnya agar tetap
berbeda dari konsentrasi ion tersebut dalam air laut. Hal ini menunjukkan bahwa
konsentrasi ion tertentu yang dibutuhkan hewan harus diatur secara fisiologis.
Hewan melakukan pengaturan konsentrasi ion dengan cara menyekresi atau
menyerap ion secara aktif. Pada ubur-ubur, ion S04:~ akan dikeluarkan dari dalam
tubuh untuk meningkatkan daya apungnya (buoyancy). S04:~ merupakan ion yang
relatif berat sehingga mengurangi konsentrasinya berarti meningkatkan daya
apung. Sementara itu, oktopus mempertahankan konsentrasi cairan tubuhnya
tetap hiperosmotik dibandingkan dengan air laut, sedangkan kerang kecil dan
Krustasea mempertahankan kondisi hipoosmotik dalam cairan tubuhnya. Hewan
juga dapat mengalami perolehan dan pelepasan ion yang tidak diatur dengan cara
khusus. Hal ini dapat tcrjadi melaiui pcrmukaan tubuh, insang, makanan yang
ditelan, dan dengan menghasilkan zat sisa (misalnya urin).
Cara osmoregulasi pada vertebrata laut berbeda dengan osmoreguiasi pada
invertebrata. Vertebrata laut dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
konformer osmotik dan ionik (osmokonformer) serta regulator osmotik dan ionik.
Contoh vertebrata laut yang membentuk keseimbangan osmotik dan ionik dengan
air laut adalah sikiostomata (hagfish), yang merupakan vertebrata primitif.
Hewan ini mclakukan osmoregulasi dengan cara yang sama seperti yang
dilakukan invertebrata laut. Aktivitas regulasi osmotik dan ionik pada ikan laut
pada umumnya tidak sama dan memperlihatkan adanya tingkatan. Konsentrasi
osmotik plasma ikan laut pada umumnya mendekati sepertiga dari konsentrasi
osmotik air laut. Dengan dcmikian, mereka adalah regulator hipoosmotik.
Teleostei laut, yang mempunyai cairan tubuh hipoosmotik terhadap air laut,
mempunyai mekanisme adaptasi tertenru yang bermanfaat untuk menghindari
kehilangan air dari tubuhnya. Pada hewan ini, kehilangan Untuk mengatasinya,
hewan ini menghasilkan sedikit urin. Sekalipun ha-nya sedikit, urin tersebut
juga dapat dimanfaatkan untuk mengeluarkan kelebihan NaCl.
Sejumlah mamalia laut, contohnya lumba-lumba dan ikan paus,
menghadapi masalah pemasukan garam yang terlalu banyak ke dalam
tubuhnya, yang masuk bersama makanan. Masalah tersebut diatasi dengan
dimilikinya ginjal yang sangat efisien sehingga dapat menghasilkan urin
yang sangat pekat. Dengan ginjal semacam itu, dapat dipastikan bahwa
kelebihan garam dapat dikeluarkan dari tubuh. Urin yang dihasilkan
mempunyai kepekatan 3-4 kali dari cairan plasmanya.