OSMART Sang Pengasin Telur

Dikirim oleh prasetyaFTP pada 17 Mei 2016 | Komentar : 0 | Dilihat : 2854

Osmotic Salted Egg Maker Technology (OSMART )

Meningkatnya permintaan telur asin yang tidak diimbangi kapasitas produksi melatari belakangi lima mahasiswa Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (TEP FTP) berinovasi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Teknologi (PKM-T) Dikti 2016. Selama ini, pengasinan  telur bebek dilakukan dengan cara konvensional menggunakan  media batu bata. Cara konvensional ini membutuhkan waktu yang relatif lama sehingga hanya mampu memenuhi sepertiga permintaan pasar.

Berangkat dari hal tersebut Ahmad Habib Elfikri (TEP 2013),  Amilia Choirurachma (TEP 2012), Syaifa Nuraini (TIP 2013), Danuh Kanara  (TEP 2013), dan  Sri Mursidah  (TIP 2013) dibawah bimbingan Dewi Maya Maharani, STP, M.Sc  membuat mesin pengasin telur, Osmotic Salted Egg Maker Technology (OSMART ). OSMART merupakan alat untuk mengasinkan telur berbasis osmosis menggunakan tekanan udara yang bersumber dari kompresor.

Ahmad Habib Elfikri (TEP 2013), Amilia Choirurachma (TEP 2012), Syaifa Nuraini

(TIP 2013), Danuh Kanara (TEP 2013), dan Sri Mursidah (TIP 2013) Pada sosialisasi yang dilakukan di UD Rukun Jaya, Jalan Diponegoro Gang 3 No. 41 Sisir Kota Batu, Minggu (15/05/16), OSMART dapat mengasinkan 300 butir telur dalam waktu tiga hari. Padahal jika menggunakan cara konvensional, pengasinan telur dengan jumlah sama membutuhkan waktu 10-14 hari. Dengan demikian, OSMART  dapat mengoptimalkan kapasitas produksi secara signifikan. Dipaparkan Amilia Choirurachma, alat ini tengah menjajagi proses paten.  “Saat ini OSMART tengah kami urus Hak Patennya melalui LPPM UB. Kedepan kami harap alat ini dapat diproduksi secara massal mengingat fungsinya bagi UKM atau industri rumahan,” pungkasnya. (dse/Humas UB)