oseanografi kimia.pdf
DESCRIPTION
materi kuliah 1 sampai 7.TRANSCRIPT
![Page 1: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/1.jpg)
Oseanografi Kimiawi
Materi Kuliah I M.K Oseanografi Kimiawi ITK 322
![Page 2: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/2.jpg)
Pengertian
n Suatu bidang oseanografi yang mengkaji permasalahan yang mencakup:
v pembentukan air laut dan sedimen dasar laut; v keterkaitan antar senyawa kimia (organik dan anorganik); v pengaruh masukan materi kimia ke lautan; v peran materi kimia mempengaruhi proses-proses di lautan
seperti faktor biologi, geologi dan fisika.
n Oseanografi kimiawi juga dikenal sebagai kimia laut, geokimia laut, dan biogeokimia laut, termasuk pencemaran laut
![Page 3: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/3.jpg)
Mengapa Penting?
n Terkait dengan kemampuan air melarutkan materi yang mengakibatkan perubahan kimia dan mempercepat proses reaksinya.
n Terkait dengan kemampuan air dalam menyerap panas selanjutnya pengaruhi perubahan iklim dan cuaca.
n Ketergatungan kehidupan di laut dan di daratan akan air.
![Page 4: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/4.jpg)
Sejarah Kajian Kimia Laut
n Menjadi subdisiplin bidang kimia pada awal 1900s, sebelumnya terfokus pada masalah komposisi garam di air laut.
n 1674, Robert Boyle, tingkah laku gas ideal (Hukum Boyle).
n 1772, Antoine Lavoisier, metode evaporasi utk analisis air laut; Olaf Bergman, metode gravimetri endapan garam.
n 1818, John Murray dan 1819 – 1822, Alexander Marcet, kandungan garam proporsional.
![Page 5: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/5.jpg)
Sejarah Kajian Kimia Laut
n 1824 dan 1836, Joseph Louis Gay-Lussac, teknik titrasi volumetrik.
n 1855, penemuan 99 % garam laut.
n 1865, Georg Forchhammer, konsep salinitas memperkuat Marcet.
n 1876, era modern oseanografi, ekspedisi chellenger, termasuk
publikasi William Dittmar 1984 juga memperkuat Marcet, dan hubungan salinitas vs chlorinitas oleh Martin Knudsen, Carl Forch, Sorensen 1889 – 1902; analisis O2 dan nutrien.
n 1925 – 1940, R/V Meteor, pertama penggunaan echo sounding dalam pemetaan dasar laut.
![Page 6: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/6.jpg)
Investigasi Ke depan
n Masih banyak ditemui hambatan dalam mempelajari proses-proses kimia di laut, karena; v Banyak senyawa dalam konsentrasi sangat rendah, bentuk,
dan rekativitas,
v Variasi waktu dan ruang yang besar,
v Kelemahan pendekatan teori lautan (pendekatan kesetimbangan termodinamika, walaupun jarang terjadi di lautan).
![Page 7: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/7.jpg)
Senyawa KimiaUtama air Laut
Materi Kuliah I M K Oseanografi Kimiawi ITK 322
![Page 8: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/8.jpg)
Senyawa Kimia Air Laut
n Komponen Kimia Air Laut: 1. Partikel tersuspensi (filter > 0,45 µm)
v Bahan organik (detritus) v Bahan anorganik (mineral)
2. Gas v Konservatif (tidak terpengaruh oleh proses biologi; N2, Ar dan Xe). v Non-konservatif (dipengaruhi oleh proses biologi; O2 dan CO2).
3. Kolloids (< 0,45 µm, tidak terlarut) v Anorganik (oxyhidroksida) v Organik (organometalik)
4. Bahan Terlarut v Anorganik
v Unsur utama (0,05 – 750 mM); Na, Cl, Ca, K, Mg
v Unsur minor (0,05 – 50 µM); P dan N v Unsut trace (0,05 – 50 nM); Pb, Hg, Cd
v Organik (asam humus)
![Page 9: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/9.jpg)
Senyawa Kimia Utama Air Laut
n Pertama di analisis Bergman 1779. n Marcet 1819, sample air laut dari Artika,
Antartika, Tengah, Hitam, Baltik, China. (Komposisi dengan perbandingan sama)
n Forchhammer 1865, mengukur Cl-, SO42-,
Mg2+, Ca2+ dan K+, serta Na+ (Komponen utama > 1 ppm, hampir konstan).
![Page 10: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/10.jpg)
Unsur-Unsur Utama di air laut (Millero, 1982)
Unsur Kation gr/Cl (‰)
Na+ 0,55653
Mg2+ 0,06626
Ca2+ 0,02127
K+ 0,02060
Sr2+ 0,00041
Unsur Anion gr/Cl (‰)
Cl- 0,99891
SO42- 0,14000
HCO3- 0,00586
Br- 0,00347
CO32- 0,00060
B(OH)4- 0,00034
F- 0,000067
B(OH)3 0,00105
![Page 11: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/11.jpg)
Sumber: Senyawa Kimia
Pelapukan
Hidrothermal
Aktifitas Manusia
![Page 12: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/12.jpg)
Proses Pelapukan:
n Air hujan mengandung CO2 dan SO2 (asam), bereaksi mineral tanah dan bantuan.
CaCO3 (s) + CO2(g) + H20 (calcite) (air hujan)
Ca2+ (s) + 2HCO3-
(terlarut)
2NaAlSi3O8(s) + CO2(g) + H20 (albite) (air hujan)
Al2Si2O5(OH)4(s) + 2Na+(aq) + 2HCO3-(aq) + 4SiO2(aq.s)
(kaolinit, clay) (terlarut)
![Page 13: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/13.jpg)
Komposisi unsur di laut dan batuan
![Page 14: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/14.jpg)
Konsep Salinitas
n Salinitas sebagai ”nilai masa garam terlarut dalam masa air laut tertentu”.
n Caranya: pengeringan dan penimbangan
n Kelemahan/kesulitan: sebagian senyawa hilang saat pemanasan
misalnya; q bikarbonat dan karbonat teroksidasi, q Cl2, Br2 dan B(OH)3 menguap
![Page 15: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/15.jpg)
Garam
![Page 16: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/16.jpg)
Difinisi
“berat dalam gram garam terlarut dalam satu kilogram air laut, dimana semua bromida dan iodida digantikan dengan jumlah equivalen chlorida, dan semua karbonat digantikan dengan jumlah equivalen oksida”
(Forch, Knudsen dan Sorensen)
![Page 17: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/17.jpg)
Prinsip “Marcet”
n Komposisi unsur utama di air laut adalah relatif tetap.
n Dasar penentuan chlorinitas sbg teknik analisis salinitas.
n Chlorinitas = nilai equivalen chlorin terhadap konsentrasi total halida dalam ppt berat (g Cl/Kg air laut) yang diukur dengan titrasi AgNO3.
![Page 18: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/18.jpg)
Komposisi ion utama Rata-rata air laut
Ion ‰ berat
Cl- 18,980 Total anion = 21,861‰ SO4
2- 2,649 HCO3
- 0,140 Br- 0,065 H2BO3
- 0,026 F- 0,001 Na+ 10,556 Total kation = 12,621‰ Mg2+ 1,272 Ca2+ 0,400 K+ 0,380 Sr2+ 0,013 Total S 34,482 ‰
Kondisi Salinitas 35 ‰
![Page 19: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/19.jpg)
Hubungan Chlorinitas vs Salinitas
No. Rumus Keterangan
1. S = 1,812 Cl (‰) Forchhammer
2. S = 1,8056 Cl (‰) Dittmar
3. S = 1,8148 Cl (‰) Lyman dan Fleming
4. S = 1,81537 Cl (‰) Millero dan Sohn
5. S = 1,805 Cl (‰) + 0,03 Morris dan Riley
6. S = 1,80655 Cl (‰) JPOTS
![Page 20: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/20.jpg)
Komposisi ion-ion air laut dapat berubah pada wilayah-wilayah
n Daerah tertutup, estuari, dan pengaruh sungai
n Palung, Fjord, dan sirkulasi terbatas n Daerah dangkal dan penguapan tinggi n Daerah hidrotermal n Dalam sedimen
![Page 21: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/21.jpg)
Masukan Air Sungai
n Komposisi air sungai dengan TDS 70 – 200mg atau 0,07 – 0,2 ‰.
n Rasio Ca2+, K+, Mg2+, SO4
2- dan HCO3-
terhadap Cl- >>> dari air laut
![Page 22: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/22.jpg)
Daerah sirkulasi terbatas
n SO42-/Cl- rasio <<<, karena SO4
2- menurun (proses dekomposisi anaerob), hasilkan H2S.
n HS- menghilang/mengendap sbg FeS2, ZnS, CuS dll.
![Page 23: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/23.jpg)
Evaporasi
n Ca2+ dan SO42- mengendap sbg
CaSO4.H2O (gysum)
n HCO3- berkurang krn terbentuk
CaCO3 (aragonit)
n Mg2+ dan K+ menurun sedikit
![Page 24: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/24.jpg)
Gunung api bawah laut
n Cairan magma: Ø Rasio F/Cl meningkat 6,7x10-5 menjad 8-9x10-5
Ø Kelebihan F dalam bentuk koloid krn membentuk komplek dengan Ca dan trace elemen lainnya.
n Hidrotermal: Ø Si dan Ca meningkat. Ø Mg, K, B dan SO4 menurun.
![Page 25: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/25.jpg)
Air antara (Interstitial water/ porewater)
n Perubahan Ca2+ karena pelarutan CaCO3 akibat oksidasi bahan organik dan menghasilkan CO2
n Perubahan SO4 karena produksi H2S oleh bakteri.
n Perubahan K+ karena pertukaran ion mineral lumpur.
n Mg menurun krn terkait Chlorin atau reaksi dengan CaCO3 (dolomite).
n K+ meningkat karena hidrolisis mineral felpspar.
![Page 26: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/26.jpg)
Sebaran Salinitas
![Page 27: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/27.jpg)
Sebaran Salinitas Menegak
![Page 28: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/28.jpg)
Profile Salinitas
![Page 29: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/29.jpg)
Penentuan Salinitas
n 1. Metoda kimiawi yaitu khlorinitas n Masukkan 15 ml contoh air laut ke dalam sebuah 150 ml
Erlenmeyer. n Tambahkan 6 tetes larutan indikator potasium kromat (K2MnO4). n Titrasi dengan peraknitrat (AgNO3)melalui buret. n Titrasi selesai jika telah terjadi perubahan dari kuning menjadi
jingga. n Catat jumlah ml perak nitrat dan ukur suhu air contoh campuran
tersebut. n Tentukan nilai khlorinitas dengan rumus:
S = 1,80655 Cl ‰
![Page 30: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/30.jpg)
Metoda Fisik : Konduktifitas
n S = 0,0080 – 01692 R151/2 +
25,3851 R15 + 14,0941 R153/2
– 7,0261 R152 + 2,7081 R15
5/2
n Δ15 = R15 - Rt = 10-5xRt(Rt – 1)x(t –
15)x[96,7 – 72,0Rt + 37,3Rt2 –
(0,63 + 0,21Rt2)(t – 15)]
n atau R15 = Rt + Δ15
![Page 31: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/31.jpg)
Refraktometer, CTD.
Refraktometer
CTD
![Page 32: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/32.jpg)
Pengambilan contoh
![Page 33: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/33.jpg)
Materi Kuliah II Oseanografi Kimiawi
ITK 322
![Page 34: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/34.jpg)
Pengertian ó Unsur-unsur dalam konsentrasi sedikit yang
diperlukan oleh fitoplankton laut untuk pertumbuhan. ó Unsur hara akan dimanfaatkan sampai keberadaannya
menjadi menipis dan pertumbuhannya terhambat.
![Page 35: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/35.jpg)
Jenis Unsur Hara ó Unsur utama : Nitrogen dan fosfor ó Unsur tambahan : silika
(untuk membentuk cangkang, siliceous frustules, mis. Diatom)
ó Unsur lain : Fe, Mn, Cu, Zn, Co dan Mo (penting, tetapi tidak menghambat atau membatasi
pertumbuhan)
![Page 36: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/36.jpg)
Fosfor di Laut ó Bentuk :
terlarut dan partikel ó Komponen :
anorganik dan organik (berasal dari penguraian tanaman)
![Page 37: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/37.jpg)
Fosfor Organik ó Misal gula fosfat, fosfolipid, fosfonukleat, fosfat ester
(ikatan O-P), asam aminofosfonat (ikatan C-P). ó Organik fosfor terlarut melimpah, walaupun tidak
banyak yang teridentifikasi (berasal dari penguraian atau ekskresi organisme laut)
![Page 38: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/38.jpg)
Fosfor Anorganik ó Sebagian besar berbentuk terionisasi yaitu:
H3PO4 H+ + H2PO4- K1
H2PO4- H+ + HPO4
2- K2
HPO42- H+ + PO4
3- K3
ó dimana; K1 = [H+][H2PO4
-] ∕ [H3PO4]
K2 = [H+][HPO42-] ∕ [H2PO4
-]
K3 = [H+][PO43-] ∕ HPO4
2-]
![Page 39: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/39.jpg)
Spesiasi Fosfat
![Page 40: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/40.jpg)
Variasi Nilai K vs Ionic Strength
Media pK1 pK2 pK3
H2O 2,15 7,20 12,34 NaCl (0,7) 1,73 6,38 11,13 Air Laut (S=35) 1,57 5,86 8,69
![Page 41: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/41.jpg)
Kontrol Fraksi Ionisasi ó Tingkat ionisasi bergantung pada pH, ionic
strength, pembentukan ion pairing dengan Ca2+ dan Mg2+. ó Tingkat ionisasi terkait dengan tekanan
(kedalaman).
![Page 42: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/42.jpg)
Formasi Ion pairing M2+ + H2PO4
- MH2PO4+
M2+ + HPO42- MHPO4
0
M2+ + PO43- MHPO4
- dimana konstanta assosiasi, K* adalah:
K*1 = [MH2PO4+] ∕ [M2+][2PO4
3-]
K*2 = [MHPO40] ∕ [M2+][HPO4
3-]
K*3 = [MPO4-] ∕ [M2+][PO4
3-]
![Page 43: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/43.jpg)
Nilai log K* Formasi Mg2+ dan Ca2+
Spesies (X) LogK*MgX LogK*CaX H2PO4
- 0,14 - 0,15 H2PO4
- 1,23 0,97 PO4
3- 3,36 4,51
![Page 44: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/44.jpg)
Komposisi (%) Fosfat X Xbebas MgX CaX
H2PO4- 92,3 7,0 0,7
H2PO4- 49,3 45,8 4,9
PO43- 0,2 26,6 73,2
![Page 45: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/45.jpg)
Siklus Fosfat di Laut Guano Burung Laut
Kotoran Hewan
Hewan Tanaman
Bahan Partikel Fosfor Organik Terlarut
Sedimen Batuan
Bakteri Buangan Domestik
Ortofosfat Terlarut
ekskresi
ekskresi
pemangsaan
aktifitas bakteri fo
tosi
ntes
is
Aktifitas bakteri
![Page 46: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/46.jpg)
Manfaat Fosfat ó Organisme memerlukan fosfat untuk pembentukan
asam nukleat seperti ADP = adenosin diphosphat yang dibutuhkan dalam proses fotosintesa. ó Reaksi fotosintesa secara umum: CO2 + H2O CH2O + O2
ó Reaksi fotosintesa mikroalga di laut: 106 CO2 + 122 H2O + 16HNO3 + H3PO4
(CH2O)106(NH3)16(H3PO4) + 138 O2
![Page 47: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/47.jpg)
Skema Fotosintesa
![Page 48: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/48.jpg)
Distribusi fosfat di laut ó Dipengaruhi oleh proses
biologi dan fisika perairan. ó Dipermukaan perairan,
fosfat dimanfaatkan melalui proses fotosintesa. ó Absorpsi dan konversi ke
fase fosfor organic dapat terjadi pada kondisi tanpa cahaya.
![Page 49: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/49.jpg)
Nitrogen di Laut ó Senyawa nitrogen
di laut sangat terbatas (~ 1/10 konsentrasi N2). ó Bentuk : terlarut
dan partikel (organik dan anorganik).
Fase Okidasi Senyawa
+5 NO3-; N2O5
+4 NO2
+3 HONO, NO2-, N2O3
+2 HONNOH, HO2N2-,
N2O22-
+1 N2O
0 N2
-1 H2NOH, HN3, N3-,
NH2OH
-2 H2NNH2
-3 RNH4, NH3, NH4+
![Page 50: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/50.jpg)
NH4+ H+ + NH3
Konsentrasi ó Konsentrasi:
ó NO3(1 – 500 µM) ó NO2 (0,1 – 50 µM) ó NH3 + NH4 (1 – 50 µM)
ó Ion ammonia terdapat dua bentuk benrgantung pH:
ó pK = 9,5, pada pH 8,1; 95 % berbentuk NH4+
dan hanya 5 % bentuk NH3
![Page 51: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/51.jpg)
Spesiasi Ammonia
![Page 52: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/52.jpg)
Proses Fiksasi NO3 melalui NH3 Proses pembentuk NO3 menjadi asam amino melalui NH3 NO3
- + 2 H+ + 2 e NO2- + H2O
2 NO2- + 4 H+ + 4 e N2O2
- + 2 H2O N2O2
- + 6 H+ + 4 e 2 NH2OH NH2OH + 2 H+ + 2 e NH3 + H2O NH3 diubah menjadi asam glutamat dengan asam ketoglutarat
melalui,
HOOC-CO-(CH2) + NH3 + 2 NADPH HOOC-CH(NH2)CH2CH2COOH + 2 NADP + H2O Transaminasi dari asam glutamat dihasilkan 20 asam amino, sebagai
contoh pembentukan alanin dari asam piruvat: CH3COCOOH + HOOC-CH(NH2)CH2CH2COOH CH3CH(NH2)COOH + HOOC-CO(CH2)2COOH
![Page 53: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/53.jpg)
Manfaat Nitrogen ó Banyak digunakan untuk pembentukan asam amino
dan protein. ó Protein merupakan polimarisasi (penggabungan) dari
ribuan unit asam-asam amino
![Page 54: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/54.jpg)
Asam Amino
![Page 55: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/55.jpg)
Regenerasi Nitrogen ó Regenerasi NO3 terjadi melalui oksidasi bakteri dari
N-organik. ó Jika sel mati, terjadi autolisis, menghasilkan NH3 dan
PO4. ó Dekomposisi terjadi melalui beberapa tahap;
dekomposisi N-organik dan nitrifikasi NH3 menjadi NO3. ó Denitrifkasi (NO3 menjadi N2 atau N2O) terjadi pada
kondisi anaerob, dimana NO3 dipakai sebagai pengganti O2.
![Page 56: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/56.jpg)
Siklus Nitrogen
![Page 57: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/57.jpg)
Degradasi Org. Nitrogen
![Page 58: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/58.jpg)
Sebaran Nitrogen di laut ó Sumber nitrogen: aktifitas gunung api (NH3); udara
(fixasi N2); sungai (pupuk). ó Fiksasi Nitrogen di laut dilakukan oleh cyanobacteria
(blue-green algae), tetapi sangat terbatas. ó Pemanfaatan oleh fitplankton bentuk NH3 dan NO3,
dan biasanya NH3 atau NH4+ lebih disukai
![Page 59: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/59.jpg)
Sebaran Nitrogen
![Page 60: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/60.jpg)
Silika di Laut ó Bentuk : terlarut dan partikel ó Daya larut silica padat menurut reaksi.
ó Karena bersifat asam lemah, terhadi desosiasi;
ó pK1* = 9,47 dan pK2* = 12,60; di laut pada pH = 8,1, 95,9
% adalah Si(OH)4, 4,1 % Si(OH)3O-.
SiO2 (s) + 2 H2O Si(OH)4 (aq)
Si(OH)4 H+ + Si(OH)3O- Si(OH)3O- H+ + Si(OH)2O2
2-
![Page 61: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/61.jpg)
Spesiasi Si
![Page 62: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/62.jpg)
Silika di Laut ó Sumber mineral utama adalah pelapukan batuan,
bentuk mineral adalah quartz, feldspar dan clay. ó Hidrotermal juga dapat menyumbang silica.
ó Polimerisasi silica tidak penting, karena
konsentrasinya yang rendah. ó Pembentukan ion pairing dengan Ca+ dan Mg+,
meningkatkan konsentrasi ion-ion silica.
![Page 63: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/63.jpg)
Sebaran Silika ó Di laut, kondisi silica kurang jenuh,
partikel silica melarut di perairan dalam, dan proses pelarutan ini berjalan lambat, karenanya profil konsentrasi dengan kedalaman tidak menunjukkan maksimum seperti nitrogen dan fosfor.
ó Konsentration di laut antara 0 – 200 µM, daerah pantai umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan laut terbuka.
![Page 64: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/64.jpg)
Unsur-Unsur Kelumit
Materi Kuliah III Oseanografi Kimiawi
ITK 322
![Page 65: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/65.jpg)
Difinisi dan Sumber n Unsur mikro dan kelumit (trace) didasarkan pada
konsentrasi:
v Unsur utama (0,05 – 750 mM); Na, Cl, Ca, K, Mg v Unsur minor (0,05 – 50 µM); P dan N v Unsur trace (0,05 – 50 nM); Pb, Hg, Cd.
n Logam berat (unsur dengan densitas > 5 g/cm3) n Sumber:
§ Sungai § Udara § Hidrotermal § Antropogenis
![Page 66: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/66.jpg)
Sungai
Pelapukan
vBentuk : Partikel dan Terlarut
vKarakteristik:
o Terabsorpsi pada mineral liat.
o Terdesorpsi dengan peningkatan ionic strength.
o Terpresipitasi thd peningkatan ionic strength dan pH (oxyhidroksida dan koloid metalorganik)
![Page 67: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/67.jpg)
Udara • Komponen
debu dan debris
• Input utama di laut As dan Pb.
• Sumber utama pada mid-ocean gyres
![Page 68: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/68.jpg)
Hidrotermal
n Fluida berasosiasi dengan pusat tektonik
n Pengkayaan trace metal saat air laut terpanaskan akibat kontak dengan magma.
n Sebagian besar metal terpresipitasi sebagai sulfida
Hidrothermal
![Page 69: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/69.jpg)
Komposisi Unsur di Batuan
![Page 70: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/70.jpg)
Antropogenis
n Akibat aktifitas manusia masuk ke laut melalui transport sungai dan atmosfer.
n Transport lain Penimbunan, ledakan bom atom, oil-drilling
Aktifitas Manusia
![Page 71: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/71.jpg)
Masukan Unsur Trace
![Page 72: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/72.jpg)
Konsep Residence Time n Waktu rata-rata unsur berada di laut sebelum keluar ke
pengendapan sedimen. n Secara empiris ditunjukkan melalui hubungan
τ = dA dt A
n dimana : n τ = residence time n A = jumlah total unsur tersuspensi/terlarut dalam air. n dA/dt = jumlah unsur masuk atau keluar per waktu
![Page 73: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/73.jpg)
Beberapa Arti Residence Time
n Mencerminkan variasi reaktivitas unsur di air laut (nilai 2.6x108, Na, sampai 100 th, Al).
n RT terlama terdapat pada logam alkali dan alkali tanah, cerminkan kurang reaktive.
n RT pertengahan (~ 103 – 104 th), Zn, Mn, Co dan Cu.
n RT pendek (~ 10 – 103 th), Al, Ti, Cr dan Fe
![Page 74: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/74.jpg)
Karakteristik Unsur Mikro
n Adsorpsi dan Presipitasi n Adsorpsi terjadi karena mineral liat, logam oxyhidroksida
dan bahan organik partikel cenderung memiliki net muatan negatif pada pH air laut, sehingga menarik logam kation.
n Adsorpsi menimbulkan proses “scavenging” yang bergantung pada sifat unsur, kelimpahan partikel, konsentrasi terlarut dan kedalaman.
n Inkorporasi ke bahan biogenis (jaringan dan skeletal. n Presipitasi akibat kondisi anoxia (logam sulfida di sedimen
kaya bahan organik)
![Page 75: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/75.jpg)
Proses adsorpsi
![Page 76: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/76.jpg)
Tipe Profil Distribusi Logam
n Tipe unsur hara n Tipe Peningkatan di permukaan air n Tipe Peningkatan di tengah kolom air n Tipe Penurunan di tengah kolom air n Tipe Kondisi anoksia
![Page 77: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/77.jpg)
Tipe Unsur Hara
n Ciri Umum n Turun di permukaan n Meningkat di kedalaman n Unsur terlibat dalam
proses siklus biogeokimia (nutrien : nitrat, fosfat dan silika)
n Contoh lain: Ni, Cd, Cu
![Page 78: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/78.jpg)
Tipe Peningkatan di permukaan air
n Ciri Umum n Input di permukaan n Penurunan di kedalaman n Diperkirakan masukan
dari transport udara atau percampuran horisontal dari sungai atau sedimen paparan benua.
![Page 79: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/79.jpg)
Tipe Peningkatan di tengah kolom air
n Ciri umum n Sumber logam di
pertengahan kolom air laut (Emisi Hidrotermal).
![Page 80: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/80.jpg)
Tipe Penurunan di tengah kolom air
n Ciri umum n Sumber logam di
permukaan dan dasar. n Scavenging di tengah
kolom air oleh cangkang siliceous.
n Unsur membentuk spesies terlarut reaktive thd partikel
![Page 81: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/81.jpg)
Tipe Kondisi anoksia
n Ciri Umum n Terjadi pada perairan
Anoxia seperti: n Sirkulasi terbatas n Keluaran permukaan
hidrotermal n Sedimen interstitial (air
antara
![Page 82: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/82.jpg)
Spesiasi Cd dan Pb
Konstata dari
Byrne, (1981)
dan Byrne & Miller (1984)
![Page 83: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/83.jpg)
DASAR SPESIASI UNSUR
n Sistem dengan kandungan senyawa padat MgSO4 = 1 m dan CaF2 = 1 m dalam air, tentukan konsentrasi ion bebas dari spesies Mg2+, Ca2+, SO4
2-, F-).
n Penyelesaian memerlukan kemungkinan terbentuknya senyawa komplek, diasumsikan komplek terlarut terbentuk adalah MgSO4, MgF+, CaSO4 dan CaF+
![Page 84: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/84.jpg)
Kesetimbangan Masa n Mg = (Mg2+) + (MgSO4) + (MgF+) = 1
n Ca = (Ca2+) + (CaSO4) + (CaF+) = 1
n S = (SO42-) + (MgSO4) + (CaSO4) = 1
n F = (F-) + (MgF+) + (CaF+) = 2
Diketahui:
n KMgSO4 = 10; KMgF+ = 18.3
n KCaSO4 = 7.99; KCaF+ = 3.27
![Page 85: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/85.jpg)
Hukum Masa n KMgSO4 = (MgSO4)/(Mg2+)(SO4
2-)
(MgSO4) = KMgSO4(Mg2+)(SO42-) = 10(Mg2+)(SO4
2-)
n KMgF+ = (MgF+)/(Mg2+)(F-)
(MgF+) = KMgF+(Mg2+)(F-) = 18.3(Mg2+)(F-)
n Untuk mengawali hitungan nilai ligan diasumsikan tidak terjadi komplek sehingga S = (SO4
2-) = 1 dan F = (F-) = 2
![Page 86: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/86.jpg)
Hitungan n (MgSO4) = 10(Mg2+)(SO4
2-) = 10(Mg2+)
(MgF+) = 18.3(Mg2+)(F-) = 36.6(Mg2+)
Mg = (Mg2+) + 10(Mg2+) + 36.6(Mg2+) = 1
(Mg2+) = 0.021 m
n Dengan cara yang sama diperoleh
Ca = (Ca2+) + 7.99 (Ca2+) + 6.55 (Ca2+) = 1
(Ca2+) = 0.064 m
n Kedua nilai selanjutnya dimasukkan pada S dan F
![Page 87: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/87.jpg)
Hitungan n Nilai sulfat bebas diperoleh dari
S = (SO42-) + (MgSO4) + (CaSO4)
S = (SO42-) + KMgSO4(Mg2+)(SO4
2-) + KCaSO4(Ca2+)(SO42-)
S = (SO42-) + {10 x 0.021(SO4
2-)} + {7.99 x 0.064(SO42-) = 1
(SO42-) = 0.58 m
n Dengan cara yang sama florida bebas diperoleh F = (F-) + (MgF+) + (CaF+) = 2 F = (F-) + KMgF+(Mg2+)(F-) + KCaF+ (Ca2+)(F+) = 2 F = (F-) + {18.3 x 0.021(F-)} + {3.27 x 0.064(F-)} = 2 (F-) = 1.3 m
n Kedua nilai selanjutnya dimasukkan pada kembali ke Mg dan Ca, untuk mendapatkan nilai (Mg2+) dan (Ca2+) terkoreksi, perhitungan dilakukan sampai nilai spesiasi yang diperoleh tidak lagi berubah, dan setelah 10 kali pengulangan (iterasi) diperoleh (Mg2+) = 0.05 m, (Ca2+) = 0.15, (SO4
2-) = 0.37 m (F-) = 0.83 m
![Page 88: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/88.jpg)
Hasil Iterasi
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
1.2
1.4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kon
sent
rasi
Ion
Beb
as
Pengulangan
Mg2+
Ca2+
SO42-
F-
![Page 89: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/89.jpg)
Hasil Spesiasi Akhir
Spesies Konsentrasi Mg2+ 0,050 Ca2+ 0,150 SO42- 0,370 F- 0,830 MgSO4 0,186 MgF+ 0,764 CaSO4 0,555 CaF+ 0,407
![Page 90: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/90.jpg)
RADIOISOTOP di LAUT
Materi Kuliah VI dan VII M K Oseanografi Kimiawi
ITK 322
![Page 91: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/91.jpg)
Pengertian § Isotop : unsur bernomor atom sama,
tetapi berbeda jumlah neutron. § Nomor atom (proton), masa atom
adalah jumlah antara proton dan neutron.
238 92 U
Masa Atom
Nomor Atom
Proton
Proton Neutron +
![Page 92: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/92.jpg)
Pengertian § Sifat isotop : ØStabil (16O. 17O, 12C, 13C, 32S, 34S) ØRadioaktif isotop (radionuclida) = atom
yang kehilangan material inti secara spontan pada laju tertentu (238U, 232Th, 14C)
![Page 93: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/93.jpg)
Latihan 1 Tentukan berapa nilai proton dan neutron, serta ratio n/pnya pada contoh radioaktif berikut:
1. 34 16 S
2. 210 82 Pb
3. 234 90 Th
![Page 94: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/94.jpg)
Manfaat § Isotop Stabil : ØMempelajari perubahan cuaca ØMempelajari struktur rantai makanan ØMempelajari “fate” bahan organik
§ Radioaktif isotop (radioisotop/radionulida): ØMempelajari sedimentasi/geologi ØMempelajari fotosintesa ØMempelajari pergerakan masa air
![Page 95: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/95.jpg)
Radioaktive Decay
Pengertian Radioaktive decay
§ Satu rangkaian berbagai proses yang menyebabkan satu inti atom memancarkan partikel inti subatom (radiasi)
§ Decay terjadi apabila inti induk menghasilkan inti turunan.
![Page 96: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/96.jpg)
Mengapa Inti tak stabil ? § Pada inti tak stabil gaya repulsive lebih kuat
dari pada gaya tarik. § Gaya repulsive berasal dari interaksi
elektrostatis antar proton bermuatan positif. § Penambahan proton ke inti menyebabkan
peningkatan gaya repulsive. § Ketidakstabilan diimbangi dengan
penambahan neutron.
![Page 97: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/97.jpg)
Penambahan neutron vs Stabilitas inti
![Page 98: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/98.jpg)
Mekanisme Radioactive Decay
§ Atom berinti tak stabil akan mengalami Radioactive decay, untuk mencapai suatu kondisi stabilitas lebih besar.
§ Atom non radioaktif akan mengalami reaksi
nuklir (fusion), hanya jika energi diberikan energi melalui bentuk radiasi elektro-magnetis atau tumbukan dengan partikel berenergi.
![Page 99: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/99.jpg)
Stabilisasi utk Proton Berlebih
§ Pencapaian stabilitas terjadi dengan memancarkan (Emisi): § Partikel α (4
2He) § Positron (partikel β+) § Penangkapan elektron ( e)
0 -1
![Page 100: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/100.jpg)
Contoh Reaksi Emisi He
§ Proses emisi He mengakibatkan Uranium dapat kehilangan 2 proton dan 2 neutron,
§ Rasio n/p = 1,59 di parent (U) meningkat menjadi 1.60 di daughter (Th),
§ merupakan karakter dari radionuclida lebih besar, § Q = sinar gama
238 92 U 234
90 Th 4 2 He Q + +
n = 238 – 92 = 146 p = 92 n = 234 – 90 = 144
p = 90
n/p = 146/92 =1,59 n/p = 144/90 =1,60
![Page 101: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/101.jpg)
Contoh Reaksi Emisi β+
§ Emisi positron, berasal dari penguraian proton secara spontan, yang juga menghasilkan neutron melalui reaksi:
1 1 p 1
0 n β+ ( e) Q + + 0 1
§ Cu kehilangan 1 proton, § Rasio n/p = 1,21 di parent (Cu) meningkat menjadi 1.29 di daughter
(Ni), § Karakter radionuclida dengan berat atom menengah, § Produk reaksi nuklir pada pembangkit listrik dan peledak (Q =
neutrinous)
64 29 Cu 64
28 Ni 0 1 e Q + +
n = 64 – 29 = 35 p = 29 n = 64 – 28 = 36
p = 28
n/p = 35/29 =1,21 n/p = 56/28 =1,29
![Page 102: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/102.jpg)
§ Kelebihan Proton, terjadi perusakan dengan menangkap elektron (elektron ereaksi dengan proton menghasilkan neutron) melalui reaksi:
Contoh Electron Capture
1 1 p + 1
0 n e 0 -1
§ terjadi penurunan energi elektron dengan memancarkan radiasi gelombang pendek (sinar X) karena elektron pada energi terendah dalam atom (1s) yang telah tertangkap inti, diganti dengan elektron level tinggi,
§ Ciri dari stabilitas radioaktif berat atom kecil/rendah.
40 19 K + 40
18 Ar + Q e 0 -1
§ Hanya 10 % 40K mengalami mekanisme decay.
![Page 103: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/103.jpg)
Kelebihan Neutron, § umumnya 40Ca melalui emisi β- (energi besar),
§ Emisi Partikel β- dari inti menyebabkan konversi neutron
menjadi proton § Q dapat berupa sinar gama atau neutrinos bergantung
radinuclida.
20
Stabilisasi utk Neutron Berlebih
1 1 p + β- ( 1
0 n e ) + Q 0 -1
§ Mekanisme juga terjadi pada Tritium (11H) yaitu:
3 2 He + β- ( 3
1 H e) + Q 0 -1
![Page 104: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/104.jpg)
Latihan 2 Tentukan bentuk emisi pada pensatbilan radioaktif berikut :
1. 234 91 Pa + 234
90 Th + Q
218 84 Po 214
82 Pb Q + + 2.
![Page 105: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/105.jpg)
Kekuatan Emisi Partikel
Partikel α dapat sitahan dengan Selembar kertas Partikel β tertahan dengan lembaran Aluminium Partikel γ dapat dikurangi dengan Bahan timbal yang sangat tebal
![Page 106: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/106.jpg)
Hukum Radioactive Decay
§ Laju decay berbanding lurus dg jumlah atom atau dN dt = λN _
dimana : N = jumlah atom dalam mol atau gram t = waktu Λ = konstanta laju
![Page 107: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/107.jpg)
Jika t dan N saat awal dan akhir diketahui
Jika to = 0, tt = t dan Nt = N, maka rumus:
∫ Nt
No
1 N dN = λ dt _ ∫ tt
to
│ Nt
No = λ t _ │ tt
to Ln N
Ln Nt - Ln No = - λ (tt - to)
Ln (N/No) = - λt atau N No
= e-λt
![Page 108: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/108.jpg)
Saat No mencapai separuh, tercapai saat waktu paruh (t½), atau
Jika Nt = ½ No, tercapai saat tt = t½ , dari rumus:
Ln 0,5 = - λt½
N No
= e-λt
atau 0,5 = e-λt½
atau - 0,693 = - λt½
Sehingga, t½ = 0,693 λ
N No = 0,5
![Page 109: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/109.jpg)
Hubungan Fraksi dan Half life
![Page 110: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/110.jpg)
Laju Radioactive decay Ditentukan oleh § konstanta: § Waktu paruh (t½ - waktu paruh bahan terjadi decay). § lifetime rata-rata setiap partikel (τ). § Konstanta decay (λ)
§ Variable waktu: § Total activity (A) = nilai decay yang terjadi dalam 1 detik. § Specific activity (SA) = nilai decay per detik per jumlah
bahan (massa atau volume).
![Page 111: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/111.jpg)
Hubungan antar parameter
a0 = jumlah awal bahan active – bahan yang memiliki persentase sama partikel tak stabil saat bahan terbentuk.
![Page 112: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/112.jpg)
Satuan Radioaktivitas § Satuan Internasional (SI); becquerel (Bq).
§ Bq = jumlah bahan radioaktive yang menghasilkan 1 decay
per detik.
§ Curie (Ci)= radioaktivitas 1 g radium murni
§ 1 Ci = 37 GBq (giga becquerel)
§ Disintegrasi per menit (dpm/L atau dpm/gram) = counts per menit
§ 1 Ci = 2,2 x 1012 dpm
§ Radioaktivitas = laju decay, dihitung dengan rumus A = λ [N]
![Page 113: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/113.jpg)
Contoh menghitung Radioaktivitas Tentukan radioaktivitas 228Ra, jika diketahui konsentrasinya dalam air mencapai 1,4 x 10-17 g/L, dan waktu paruh 5,75 tahun. (bilangan avogadro = 6,02 x 1023) Satuan radioaktivitas adalah dpm/L (disintegrasi per menit per liter)
Rumus : A 228Ra = λ [N]
t½ = 0,693/λ atau λ = 0,693/5,75 = 0,12 th-1
λ = 0,12/(365 x 24 x 60) = 2,29x10-7 menit-1
[N] = C/BA x Bil.avo = 1,4x10-17 / 228 x 6,02x1023
[N] = 36964,91 mol/L
A = λ [N] = 2,29x10-7 x 36964,91
A = 8,46x10-3 dpm/L = 3,85x10-15 Ci = 3,85x10-3 pCi = 1,42x10-4 Bq
![Page 114: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/114.jpg)
Latihan 3 1. Tentukan berapa Bq radioaktivitas 234Pa di
sedimen dengan konsentrasi 4,7x10-20 g/g dan waktu paruh mencapai 1.18 menit (bil avogadro 6,02x1023).
![Page 115: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/115.jpg)
Klasifikasi Radionuclida
§ Radioaktive primordial § Radioaktive cosmogenis § Radioaktive artifisial
![Page 116: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/116.jpg)
Radioaktive Primordial § Umumnya berupa logam, kecuali Rn dalam
bentuk gas, dengan konsentrasi rendah § Teknik paling sensitive untuk menghitung
adalah mengukur radioaktivitas (memisahkan isotop diikuti dg mengukur laju masing-masing emisinya).
![Page 117: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/117.jpg)
Contoh Series Radioaktive
![Page 118: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/118.jpg)
Rata-rata Konsentrasi Isotop di air laut dan sedimen
![Page 119: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/119.jpg)
Rata-rata nilai A di masa air
![Page 120: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/120.jpg)
Radioaktive Cosmogenis
§ Cosmic Rays yaitu partikel bermuatan yang masuk atmosfer bumi dari luar angkasa.
§ 87 % proton
§ 12 % α partikel
§ 1 % inti lebih besar
![Page 121: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/121.jpg)
Contoh Radioaktive § 3H, 7Be, 10Be, 26Al dan 32Si ;
banyak digunakan dalam mempelajari proses di laut. § 10Be ;
untuk laju sedimentasi dan akresi maganese nodule. § 14C ;
dimanfaatkan laju pertumbuhan karang, sedimentasi, dan bioturbasi.
![Page 122: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/122.jpg)
Proses Pembentukan
§ Ionisasi gas atmosfer akibat benturan dan cosmic berenergi rendah.
§ Cosmic berenergi tinggi akan menyebabkan fragmentasi inti gas termasuk neutronnya (dikenal dengan spallation reactions).
§ Energi neutron akan melemah pada tingkat tertentu akibat benturan berulang-ulang sehingga mudah tertangkap oleh inti atom gas
![Page 123: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/123.jpg)
Contoh Nuclida
![Page 124: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/124.jpg)
Radioaktive Buatan § Sumber utama di laut: § Fallout dari uji bom atom § Kebocoran reaktor nuklir
![Page 125: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/125.jpg)
Proses Pembentukan § Terjadi karena benturan sebagian neutron
(berasal dari ledakan bom atom) dengan selongsong bom, bumi, air dan gas (dikenal neutron aktivasi). § Setelah terjadi ledakan terjadi peluruhan
radioaktif umur pendek seperti (143Pr, 140Ba dalam beberapa minggu) dan mensisakan 90Sr dan 137Cs melimpah setelah 20 tahun.
![Page 126: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/126.jpg)
![Page 127: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/127.jpg)
Tugas
Mahasiswa diperlukan membaca skripsi: Penulis; Agung Pandu Dewata Tahun; 2007 Judul ; Estimasi Laju akumulasi Sedimen di perairan teluk Jakarta dengan teknik radionuklida alam unsupported 210Pb.
1. Jelaskan metode penentuan laju akumulasi 2. Jelaskan metode analisisnya
![Page 128: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/128.jpg)
Kesetimbangan Sekular
• t½ daughter Radioaktif primordial umumnya << t½ parent, decay Daughter dikontrol decay parent sebagai penentu laju decay.
• Jika laju decay Parent lambat, maka konsentrasi parent dan aktivitasnya (Ap) relatif tetap thd waktu.
• Saat tak ada proses lain, maka laju decay dalam “steady state” (AP = AD) disebut Kesetimbangan Sekular.
![Page 129: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/129.jpg)
Kesetimbangan Sekular
Gambaran waktu pencapaian kesetimbangan sekular
Saat Radioaktif parent masuk ke laut/sedimen akan diikuti dengan waktu dimana AD meningkat sampai tercapai ke level sama dengan AP.
Waktu tercapai kesetimbangan ditentukan oleh waktu paruh daughter.
![Page 130: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/130.jpg)
Rasio AD/AP di Laut § Di laut rasio AD/AP < 1, krn AD cenderung
cepat hilang akibat proses fisika dan kimia.
![Page 131: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/131.jpg)
Proses Removal
partikel unsur terlarut
[terlarut] [partikel]
C, N, P, Si, Pb, Cu, dll
C, N. P, Si, Pb, Cu dll
Removal akibat proses fisika dan/atau kimiawi
Permukaan laut
sedimen
![Page 132: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/132.jpg)
Perhitungan Laju Removal
§ Konsep “steady-state”.
§ AD diasumsikan hanya dari AP atau laju penyediaan AD sama dengan AP.
§ Laju penyediaan AD = laju removal AD, sehingga laju removal nonradiaktive sebanding dengan konsentrasi D.
Daughter (D) λP[P]
λD[D]
KD[D]
masukan hilang
![Page 133: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/133.jpg)
Perhitungan Laju Removal
laju removal non-radioaktive = kD[D]
dimana: kD = konstanta laju removal
Pada steady-state, persamaan kesetimbangan masa adalah laju penyediaan = laju hilang atau AP = AD + kD[D]
![Page 134: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/134.jpg)
§ Karena AD = λD [D], maka persamaan menjadi
Perhitungan Laju Removal
kD AD
λD atau
kD = AP - AD λD AD
AP = AD +
atau
AP
kD =
AD
λD AP
AD
1 -
![Page 135: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/135.jpg)
Contoh Laju Scavenging Partikel
§ Isotop dipakai 228Ra sbg parent dan 228Th. § Rasio A228Th/A228Ra <1, § Artinya 228Th teradsorpsi ke partikel, § 228Ra tetap tersuplai dari dua sumber
yaitu: § resuspensi sedimen (plankton kalsium). § 228Ra dari decay 232Th.
![Page 136: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/136.jpg)
Contoh Hasil Pengamatan di Perairan Pantai
Removal 228Th dapat dihitung dengan rumus kD, dimana waktu paruhnya berkisar 0,1 – 1 th di permukaan laut.
Di peraitran dangkal (salinitas rendah), absorpsi 228Th sangat kuat;
Dilain pihak 228Ra cukup tersuplai dari diffusi
sedimen, sehingga rasio A228Th/A228Ra < 1.
![Page 137: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/137.jpg)
Contoh hitungan
§ Analisis radioaktif diperoleh konsentrasi dan waktu paruh induk 228Ra adalah 1,4x10-17 g/L dan 5,8 th, sedang turunan 228 Th adalah 5,6x10-17 g/L dan 1,9 th. Tentukan laju adsorpsi 228Th.
§ dimana : AP = aktifitas radioaktif induk (dpm/L), AD = aktifitas radioaktif turunan (dpm/L), λD = laju turunan (th-1), KD = laju adsorpsi (th-1), Navo = 6,02 x 1023 dan C = konsentrasi radioaktif (mol/L).
![Page 138: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/138.jpg)
Jawaban Aktivitas 228Ra: λP = 0.693/(5.8 x 365 x 24 x 60) = 2.27x10-7 min-1 AP = λP N = 2.27x10-7 x 1,4x10-17/228 x 6,02 x 1023 = 0.008 dpm/L
Aktivitas 228Th: λD = 0.693/(1.9 x 365 x 24 x 60) = 6.94x10-7 min-1 AD = λD N = 6.94x10-7 x 5,6x10-17/228 x 6,02 x 1023 = 23.4 dpm/L KD = [1 – AD / AP ]/[AD / AP ] x λD = 2.03x10-3 min-1 = 1067 th-1
![Page 139: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/139.jpg)
Hal penting thd Rasio
§ Jika kD >>> λD, artinya t½ kimiawi <<< t½ radioaktive, maka removal cepat sehingga nilai AD akan selalu rendah.
§ Jika kD <<< λD, t½ kimiawi >>> t½ radioaktive, removal sangat
lambat, sehingga kesetimbangan sekular mudah tercapai.
§ Jika kD = λD, removal cukup cepat, sehingga kesetimbangan sekular tidak mudah tercapai.
Kasus KD t½ Ch* λD t½ Rd** AD/AP
1 0,69 1 0,0069 100 0,0099 2 0,0069 100 0,0069 100 0,5
3 0,0069 100 0,69 1 0,99
![Page 140: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/140.jpg)
Latihan 4 Hasil pengamatan radioaktif 228Th di sedimen dari beberapa stasiun adalah Jika waktu paruh = 1,9 th dan aktifitas (A) = l x N avo x C, dimana A = aktifitas radioaktif (dpm/L), l = laju turunan (th-1), N avo = 6,02x1023, dan C = konsentrasi radioaktif a. Tentukan aktifitas 228Th masing-masing stasiun. b. Gambarkan hubungan salinitas (sb x) dan A228Th (sb.y). c. Apa arti hubungan tersebut dalam kaitan dengan proses adsorpsi.
Stasiun 1 2 3 4 5 Salinitas, ‰ 31 32 33 34 35
Kons., g/L 4,98x10-24 5,46x10-24 7,36x10-24 9,02x10-24 9,97x10-24
![Page 141: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/141.jpg)
Laju Sedimentasi
§ Beberapa AD mudah diendapkan ke dasar, sehingga di permukaan sedimen AD/AP > 1. § Selain AD juga bersumber dari decay AP
setelah di sedimen (AD supported). § AD dari hasil endapan (AD unsupported) =
AD – AP.
![Page 142: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/142.jpg)
Penentuan Laju Sedimentasi
ADz ADzo
= e-λDt Jika s = z/t atau t = z/s
ADz ADzo
= e-λDz/s atau
Ln ADz = - z + Ln ADzo s λD
Laju sedimentasi
kedalaman
waktu
Y a X b = +
![Page 143: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/143.jpg)
Contoh
![Page 144: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/144.jpg)
Contoh Hasil pengamatan diperoleh data 228Th dalam sedimen: Tentukan laju sedimentasi (cm/1000th). dimana: Az dan Ao = masing-masing aktifitas radioaktif pada kedalaman z dan pemukaan (dpm/g), l = laju turunan (th-1), z = kedalaman (m), s = laju sedimentasi (m/th), C = konsentrasi (g/g) dan N avo = 6,02x1023. t½ = 5.8 th
Dalam, m 0,1 0,3 0,4 1,5 2,2 Kons., g/g 1,97x10-
12 1,70x10-
12 1,32x10-
12 6,63x10-13 3,73x10-13
![Page 145: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/145.jpg)
Jawaban Aktivitas 228Th: λD = 0.693/(5.8 x 365 x 24 x 60) = 2.27x10-7 min-1 AD1 = λP N = 2.27x10-7 x 1,97x10-12/228 x 6,02 x 1023 = 1181
dpm/g 0.1 m Dengan cara yang sama: AD2 = 1019 dpm/g 0.3 m AD3 = 791 dpm/g 0.4 m AD4 = 397 dpm/g 1.5 m AD5 = 223 dpm/g 2.2 m
Ln AD = - 431 z + 1110
λD
s = 2.27x10-7
s = - 431
S = 5.3 x 10-10 m/min = 27 cm/1000th
![Page 146: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/146.jpg)
Pemanfaatan Radiokarbon di Laut § Pengukuran laju pergerakan air § Sedimentasi § Bioturbasi § Waktu Perubahan muka laut
![Page 147: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/147.jpg)
Pemanfaatan 14C dalam sedimen
![Page 148: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/148.jpg)
Aktifitas uji bom
§ Antara tahun 1958 – 1965 § Beberapa radioaktive masuk ke laut,
sebagian terdeposisi di darat dan masuk ke udara. § Hasil aktivasi 90Sr dan 3H, yang
kemudian dipakai dalam mempelajari percampuran masa air
![Page 149: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/149.jpg)
Pemantauan deposisi 90Sr akibat Aktifitas uji bom
![Page 150: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/150.jpg)
Pemanfaatan 90Sr Tahun 1970 pada proses di laut Atlantik dan Pasifik
![Page 151: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/151.jpg)
Pemanfaatan 3H di Barat Atlantik
![Page 152: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/152.jpg)
Variasi Rasio 228Th/228Ra § Di laut terbuka rasio A228Th/A228Ra meningkat dengan
kedalaman dan dpt > 1, karena 228Th tersupply dari remineralisasi partikel biogenis.
§ 234Th dapat dipakai sbg tracer removal di perairan pantai terutama pada kondisi sangat keruh, krn hasilkan waktu penyerapan ≈ 228Th.
§ 234Th tidak dapat dipakai di laut terbuka karena waktu paruh radioaktivenya pendek (24 hari).
§ Jadi pemilihan radioaktive tracer penting, kesalahan dapat terjadi karena rasio mendekati satu, atau sangat-sangat kecil.
![Page 153: Oseanografi Kimia.pdf](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061313/55cf9aef550346d033a41282/html5/thumbnails/153.jpg)
Tugas
§ Sebutkan beberapa radioaktif yang dapat dipakai untuk mempelajar: § Laju sedimentasi (kel. 1-3) § Produktivitas Primer (kel. 4 – 6) § Pergerakan masa air (kel. 7-10)
§ Tunjukkan bagaimana cara pengukuran dan perhitungan dilakukan.