laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi oseanografi univeristas diponegoro

37

Click here to load reader

Upload: jefry-gunawan-mrg

Post on 28-Nov-2015

143 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

JEFRIGUNAWAN_MANURUNG

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM OSEANOGRAFI PERIKANAN

OLEH:

Jefri Gunawan Manurung : 26020212120013

ASISTEN

Gabriella Inez Aramita : 26020210120072

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

Lembar Penilaian dan Pengesahan

Semarang, Desember 2013

Asisten, Praktikan,

Gabriella Inez Aramita Jefri gunawan M

26020210120072 26020212120013

Mengetahui,

Dosen Praktikum

Ir. I R W A N I, M.Phil

NIP.19640424 199130 100 1

No Keterangan Nilai

1 Pendahuluan

2 Tinjauan Pustaka

3 Materi dan Metode

4 Hasil

5 Pembahasan

6 Kesimpulan dan Saran

7 Daftar Pustaka

Total

Page 3: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Umumnya semua ikan itu tumbuh dengan sendirinya, sampai pada saat

pertumbuhan sangat bergantung terhadap suhu, lingkungan maupungenetik.

Tujuan dari praktikum ini adalah Mengetahui perkembangan yang dialami ikan

melalui analisis parameter panjang, berat dan morfologi ikan. Memprediksi pola

perkembangan ikan, faktor kondisi dan kelompok umur. Dan sekaligus menduga

pola perkembangan populasi ikan.

Negara kita dikenal sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan

jumlah pulau yang sangat banyak yaitu 17.508 pulau dan dengan garis pantai yang

terpanjang kedua setelah Kanada yaitu 81.209 kilometer. Sekitar 60% wilayah

kedaulatan Indonesia merupakan laut (NONTJI, 2004). Oleh karena luas laut kita

yang besar, potensi perikanan juga akan semakin besar.

Perikanan sebenarnya merupakan salah satu Import unggulan yang dimiliki

Indonesia. Indonesia terletak di daerah ekuator, yang merupakan tempat terjadinya

upwelling equatorial. Upwelling ini menyebabkan teraduknya nutrien, sehingga

banyak fitoplankton, yang berimplikasi pada banyaknya konsumen sekunder

seperti ikan. Namun karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada

di Indonesia, potensi tersebut seakan tidak terlalu bisa dimanfaatkan. Pengetahuan

nelayan Indonesia masih kurang tentang oseanografi perikanan.

Dalam Oseanografi Perikanan, dipelajari berbagai model pertumbuhan dan

kebiasaan hidup ikan. Dengan model tersebut, bisa interpretasikan keadaan

Page 4: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

perikanan di suatu wilayah. FISAT (Fish Stock Assessment Tools), FISAT II

merupakan suatu program software (perangkat lunak) statistik yang

dikembangkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) Fisheries and

Aquaculture Department. Software (perangkat lunak) statistik FISAT II memiliki

fasilitas yang sangat lengkap untuk penelitian perikanan seperti menampilkan

grafik yang interaktif, dapat mengetahui parameter konstanta pertumbuhan ikan

seperti parameter K (curvature parameter of the VBGF), L∞ (asymptotic length),

WP (Winter Point). Dengan menggunakan software ini, bisa dimodelkan

pertumbuhan ikan.

1.2 Tujuan

1. Dapat mengetahui proses tabulasi data praktikum oseanografi perikanan

dengan menggunakan Microsoft Excel.

2. Mengetahui penggunaan dari program software FISAT II (Fish Stock

Assessment Tools).

3. Dapat mengaplikasikan data praktikum oseanografi perikanan dengan

menggunakan software FISAT II (Fish Stock Assessment Tools).

4. Dapat mengetahui proses penggunaan Elefan untuk menghasilkan grafik

Elefan.

5. Dapat mengetahui proses penggunaan Shepherd untuk menghasilkan grafik

Shepherd.

6. Dapat menganalisa grafik yang diperoleh berdasarkan penggunaan software

FISAT II (Fish Stock Assessment Tools).

Page 5: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

7. Dapat mengetahui dan menganalisa grafik tangkapan ikan dengan

menggunakan Microsof Excel.

Page 6: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Oseanografi Perikanan

Di dalam bidang perikanan, khususnya perikanan yang di laut, parameter

oseanografi mutlak diperlukan. Kebiasaan hidup, cara memakan, dan lain

sebagainya merupakan fungsi dari parameter oseanografi seperti keberadaan

upwelling, front, dan lain sebagainya. (Hariade,1998)

2.2. Pertumbuhan ikan menggunakan frekuensi panjang ikan

Pada umumnya, ikan mengalami pertumbuhan secara terus menerus

sepanjang hidupnya. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhanmerupakan salah

satu aspek yang dipelajari dalam dunia perikanan dikarenakan pertumbuhan

menjadi indicator bagi kesehatan individu dan populasi yang baik bagi ikan.

Dalam istilah sederhana pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai pertambahan

ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu, akan tetapi kalau kita lihat lebih

lanjut, sebenarnya pertumbuhan itu merupakan proses biologis yang komplek

dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor luar yang utama

mempengaruhi pertumbuhan seperti suhu air, kandungan oksigen terlarut dan

ammonia, salinitas dan fotoperiod. Faktor-faktor tersebut berinteraksi satu

sama lain dan bersama-sama dengan faktor-faktor lainnya seperti kompetisi,

jumlah dan kualitas makanan, umur dan tingkat kematian mempengaruhi laju

pertumbuhan ikan. Salah satu faktor lingkungan yang sangat penting dalam

mempengaruhi laju pertumbuhan. (Asdak,2002)

Page 7: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

Sedangkan menurut Fujaya (1999) Pertumbuhan adalah pertambahan

ukuran, baik panjang maupun berat. Pertumbuhan dipengaruhi faktor genetic,

hormone, dan lingkungan (zat hara). Ketiga faktor tersebut bekerja saling

mempengaruhi, baik dalam arti saling menunjang maupun saling menghalangi

untuk mengendalikan perkembangan ikan.

Hubungan panjang dan berat ikan memberikan suatu petunjuk keadaan

ikan baik itu dari kondisi ikan itu sendiri dan kondisi luar yang berhubungan

dengan ikan tersebut. Diantaranya adalah keturunan,sex, umur, parasit dan

penyakit. Pada keturunan yang berasal dari alam sangat sulit di control, untuk

mendapatkan pertumbuhan yang baik, ikan mempunyai kecepatan

pertumbuhan yang baik, ikan mempunyai kecepatan pertumbuhan yang

berbeda pada tingkat umuur dimana waktu muda pertumbuhan cepat, dan ketika

tua menjadi lamban, dan parasit dan penyakit sangat mempengaruhi bila yang

diserang adalah organ-organ pencernaan. Faktor luar yang utama adalah

makanan dan suhu perairan makanan dengan kendungan nutrisi yang baik akan

menunjang pertumbuhan dari ikan tersebut sedangkan suhu akan mempengarihi

prooses kimiawi tubuh (Effendie, 2002).

2.3. FISAT

Software Statistik FiSAT (FiSAT II) merupakan paket program yang

dikembangkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) Fisheries and

Aquaculture Department. Arti dari FiSAT itu sendiri adalah “The FAO-

ICLARM Stock Assessment Tools” Software Statistik FiSAT II memiliki

Page 8: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

fasilitas yang sangat lengkap untuk penelitian perikanan seperti menampilkan

grafis yang interaktif, bisa mengklik mouse pada fungsi-fungsi terkait lainnya,

memiliki panduan secara online dan bebas untuk di download dan fasilitas-

fasilitas lainnya.

Page 9: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

III. MATERI DAN METODE

3.1 Materi

Materi pada praktikum Oseanografi Perikanan, yaitu menggunakan software

FISAT II (Fish Stock Assessment Tools) dengan mengaplikasikan data frequency ikan

yang telah diolah dengan menggunakan Microsoft Excel, sampai menghasilkan grafik

ELEFAN I, grafik Sepherd’s Method, dan grafik Excel.

3.2 Metode

3.2.1 Tabulasi

Langkah-langkah dalam melakukan tabulasi di microsoft excel sebagai berikut:

1. Membuka data praktikum Oseanografi Perikanan yang telah di input kedalam

Microsoft Excel.

Page 10: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

2. Selanjutnya, urutkan data sampel ikan sesuai dengan waktu pengambilan,

sehingga menjadi 1.

Jan-13 Peb-13 Mar-13 Jan-13 Peb-13 Mar-13 Jan-13 Peb-13 Mar-13

1 9 11 13 42 18.5 34 83 39 45

2 9.5 13 14 43 19 34 84 40 45

3 11 13.5 15 44 19 34 85 41 46

4 12 14 15 45 19.5 34 86 42 46

5 11 15 15.5 46 20 34 87 43 46

6 13 15 15.5 47 20.5 34 88 43.5 46

7 13 15 16 48 21 34 89 44 46

8 13 15 16 49 22 34 90 45.5 47

9 13 15 16 50 23 34 91 45 47

10 13 15 16 51 24 35 92 45 47

11 14 16 18 52 26 35 93 45.5 47

12 14 16 22 53 27 35 94 45.5 47

13 14 16 25 54 28 35 95 46 48

14 14 16 26 55 29 35 96 46 48

15 15 16 51 56 29.5 35 97 46 48

16 15 17 53 57 30 36 98 46.5 48

17 15 17.5 53 58 31 36 99 47 48

18 15 18 53 59 31.5 36 100 47 49

19 15 18.5 54 60 32 36 101 48 49

20 15 19 54 61 32.5 36 102 50 49

21 15 20 54 62 32.5 37 103 51 49

22 15 22 54 63 33 37 104 52 50

23 15 24 54 64 33 37 105 52.5 50

24 15 26 54 65 33.5 38 106 53 50

25 15 27 54 66 33.5 38 107 53.5 50

26 15 28 54 67 33.5 38 108 54 50

27 15.5 29 55 68 33.5 38 109 54.5 52

28 15.5 29 55 69 34 39 110 54.5 53

29 15.5 30 56 70 34 39 111 55 53

30 15.5 30 56 71 34.5 39 112 56 53.5

31 15.5 31 72 34.5 40 113 57 54

32 15.5 31 73 34.5 40 114 58 54

33 17 31 74 34.5 40 115 60 54.5

34 17 31 75 35 41 116 54.5

35 17 32 76 35.5 42 117 54.5

36 17 32 77 36 43 118 54.5

37 17.5 33 78 36.5 44 119 54.5

38 17.5 33 79 36.5 45 120 55

39 18 33 80 37 45 121 56

40 18 33 81 37.5 45 122 58

41 18.5 33 82 38 45 123

No

Panjang IkanPanjang Ikan

No No

Panjang Ikan

Page 11: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

3. Buka sheet baru untuk data klas interval, dimana banyaknya jumlah klas

disesuaikan dengan nomor induk mahasiswa (NIM), pada praktikum ini, nim

terakhir praktikan adalah 3, maka jumlah klasnya 23. Tentukan interval,

panjang minimal adalah 9, yaitu panjang ikan yang paling pendek (9 cm),

sedangkan untuk panjang maksimal kelas adalah 60, karena panjang ikan

Jan-13 Peb-13 Mar-13

1 9 11 13

2 9.5 13 14

3 11 13.5 15

4 12 14 15

5 11 15 15.5

6 13 15 15.5

7 13 15 16

8 13 15 16

9 13 15 16

10 13 15 16

11 14 16 18

12 14 16 22

13 14 16 25

14 14 16 26

15 15 16 51

16 15 17 53

17 15 17.5 53

18 15 18 53

19 15 18.5 54

20 15 19 54

21 15 20 54

22 15 22 54

23 15 24 54

24 15 26 54

25 15 27 54

26 15 28 54

27 15.5 29 55

28 15.5 29 55

29 15.5 30 56

30 15.5 30 56

31 15.5 31

32 15.5 31

33 17 31

34 17 31

35 17 32

36 17 32

37 17.5 33

38 17.5 33

39 18 33

40 18 33

41 18.5 33

42 18.5 34

43 19 34

44 19 34

45 19.5 34

46 20 34

47 20.5 34

Panjang Ikan

No 48 21 34

49 22 34

50 23 34

51 24 35

52 26 35

53 27 35

54 28 35

55 29 35

56 29.5 35

57 30 36

58 31 36

59 31.5 36

60 32 36

61 32.5 36

62 32.5 37

63 33 37

64 33 37

65 33.5 38

66 33.5 38

67 33.5 38

68 33.5 38

69 34 39

70 34 39

71 34.5 39

72 34.5 40

73 34.5 40

74 34.5 40

75 35 41

76 35.5 42

77 36 43

78 36.5 44

79 36.5 45

80 37 45

81 37.5 45

82 38 45

83 39 45

84 40 45

85 41 46

86 42 46

87 43 46

88 43.5 46

89 44 46

90 45.5 47

91 45 47

92 45 47

93 45.5 47

94 45.5 47

95 46 48

96 46 48

97 46 48

98 46.5 48

99 47 48

100 47 49

101 48 49

102 50 49

103 51 49

104 52 50

105 52.5 50

106 53 50

107 53.5 50

108 54 50

109 54.5 52

110 54.5 53

111 55 53

112 56 53.5

113 57 54

114 58 54

115 60 54.5

116 54.5

117 54.5

118 54.5

119 54.5

120 55

121 56

122 58

123

Page 12: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

terpanjang adalah 60. Untuk nilai interval = (panjang maksimal-panjang

minimal)/jumlah kelas. Sehingga intervalnya adalah (60-9)/23 = 2.217

kemudian buat kolom baru, yaitu kelas dan interval, pada kolom yang dikiri

ditulis 9. Kemudian pada kolom yang ditengahnya dipakai rumus

9+intervalnya.

4. Kemudian buka sheet baru kembali untuk melakukan pengolahan data

(Tabulasi). Buat tabel dengan kolom adalah kelas, interval dan frekuensi. Pada

kelas dan frekuensi, copy-kan data pada sheet 1. Untuk memperoleh data

frequency, maka rumus yang digunakan yaitu =Frequency (panjang ikan awal

sampai panjang ikan terakhir (kemudian di lock, dengan cara tekan F4 pada

keyboard); kemudian nilai awal interval batas atas, selanjutnya untuk mencari

nilai kedua frequency, yaitu =Frequency (data panjang ikan awal sampai data

panjang ikan akhir, kemudian di lock, dengan cara tekan F4 pada keyboard);

Page 13: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

kemudian input nilai kedua interval batas atas dikurang dengan jumlah dari data

nilai awal frequency awal (kemudian di lock dengan cara F4) sampai data nilai

awal frequency awal.

5. Selanjutnya, lakukan cara yang sama untuk bulan Pebruari dan Maret 2013,

dengan menggunakan data nilai interval yang sama.

6. Langkah berikutnya, buka sheet baru yang digunakan untuk data frequency pada

bulan Januari, Pebruari dan Maret 2013 yang telah di copy.

Page 14: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

7. Data dapat digunakan untuk metode Fisat II selanjutnya.

3.2.2 Langkah – langkah Pengerjaan FISAT II

3.2.2.1 ELEFAN I

1. Buka software FISAT II, dengan cara double click icon FISAT II dan akan

ditampilkan lembar kosong FISAT II pada layar monitor.

2. Click File, pilih New, kemudian aka ditampilkan lembar untuk menyimpan

lembar kerja kosong sebelumnya, dengan file name

Page 15: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

Jefrigunawan_26020212120013_Ose A, pada format file yaitu *.lfq dan click

Save.

3. Selanjutnya, akan ditampilkan lembar kerja kosong sebagai berikut,

Page 16: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

4. Isikan pada Species name dengan Scarus dimiatus pada Others name dengan

jefrigunawan_26020212120013, pada Smallest midlength isikan dengan 9

dan pada Class interval yaitu 1.758621

5. Click kolom ML , maka secara otomatis data akan terganti dengan Smallest

midlength yang telah dijumlahkan dengan Class interval.

Page 17: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

6. Kemudian click Add Sample, akan ditampilkan message yang berisikan TIP ,

dan click OK .

7. Selanjutnya akan ditampilkan lembar kosong pada layar monitor, sebagai

berikut,

Page 18: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

Click kolom Day pilih 20, pada kolom Month pilih 1 dan pada kolom Year isi

dengan 2013, selanjutnya click OK .

Untuk menyamakan banyaknya jumlah kolom ML dengan kolom data sampel,

maka pada kolom ML yang paling akhir dapat ditambahkan dengan cara tekan

enter pada keyboard, sesuaikan banyaknya kolom dengan data sampel, apabila

data sampel hanya sampai 23 kolom, sementara data ML yang memenuhi ada

25 kolom (sesuai dengan class interval yang digunakan), maka 2 data terakhir

dapat dihapus dengan cara click kanan pada kolom ML yang akan dihapus, pilih

Delete Row. Selanjutnya, copy data frequency yang telah diolah pada Microsoft

Excel, kemudian buka kembali software FISAT II, click pada baris ke-2 dan

kolom ke-2 kemudian tekan Ctrl+V (paste) pada keyboard.

Page 19: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

8. Data sampel kedua yaitu pada tanggal 15 bulan Februari tahun 2013, dengan

cara yang sama pada langkah ke-7 yaitu, click Add Sample, click kolom Day

pilih 15, pada kolom Month pilih 2 dan pada kolom Year isi dengan 2013,

selanjutnya click OK.

9. Buka Microsoft Excel, kemudian copy data frequency kedua, dan buka kembali

software FISAT II click pada baris ke-2 kolom ke-3 tekan Ctrl+V (paste) pada

keyboard.

10. Data sampel ketiga yaitu pada tanggal 25 bulan Maret tahun 2013, dengan cara

yang sama pada langkah ke-7 yaitu, click Add Sample, click kolom Day pilih

25, pada kolom Month pilih 3 dan pada kolom Year isi dengan 2013,

selanjutnya click OK.

Page 20: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

11. Buka Microsoft Excel, kemudian copy data frequency ketiga, dan buka kembali

software FISAT II click pada baris ke-2 kolom ke-4 tekan Ctrl+V (paste) pada

keyboard.

12. Selanjutnya click icon Save pada Toolbar.

13. Click Assess pada toolbar, kemudian pilih Direct fit of L/F Data, click

ELEFAN I .

14. Akan ditampilkan lembar Non-Parametric Scoring of VBGF Fit Using

ELEFAN I pada layar monitor.

15. Click K scan

Page 21: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

16. Kemudian click Compute

17. Maka akan ditampilkan pada layar sebagai berikut, selanjutnya click OK .

Page 22: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

18. Click Plot VBGF Curve. Kemudian centang Plot the VBGF Curve, click Plot

VBGF dan click Graph (Output).

Page 23: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

3.2.2.2 Shepherd’s Method

1. Click kembali Assess, pilih Direct fit of L/F Data, dan click Shepherd’s

Method.

Page 24: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

2. Akan ditampilkan lembar Maximizing Non-Parametric Scoring of VBGF Fit

Using Shepherd’s Method.

3. Click K scan

Page 25: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

4. Click Compute

5. Click Plot VBGF Curve, kemudian centang Plot the VBGF Curve.

6. Pada Amplitute of oscillation (C) dan “Winter Point” (WP) ubah nilainya

menjadi 0, kemudian click Plot VBGF.

7. Click Graph (Output)

Page 26: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

3.2.3 Grafik Excel

1. Catatlah nilai k dan L infinity

Page 27: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

2. Buka microsft excel baru, kemudian pada kolom a, tuliskan t, pada kolom b

tuliskan lt. Pada kolom pertama, tuliskan angka 1 sampai 30.

3. Pada lt, tuliskan rumus =L infiniti*((1-2.30258509299404^(-K*(A2-0)))) =

61.15*((1-2.30258509299404^(-0.23*(A2-0)))). Maka akan muncul hasilnya.

Kemudian di drag hingga t=30.

Page 28: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

4. Blok pada batis kedua hingga ke 31 pada kolom a dan b. kemudian klik insert, lalu

pilih chart, dan pilih line. Maka akan muncul grafik seperti gambar berikut:

5. Selanjutnya beri judul grafik dan keterangan sumbu x dan y.

Page 29: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

IV. HASIL

4.1 Tabulasi

4.2 FISAT

4.2.1 Elefan

Page 30: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

4.2.2 Sphered

Page 31: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

4.3 Grafik Excel

4.3.1 Grafik Excel dengan K dari Elefan

Page 32: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

4.3.2 Grafik Excel dari K dari metode Shepherd

Page 33: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

V. PEMBAHASAN

5.1. Perbandingan metode Elefan dengan Sepherd

5.1.1. Metode Elefan

Pada metode yang dihasilkan oleh Elefan, metode ini

menjiplakkan atau “tracing”bentuk pertumbuhan ikan dengan

memanfaatkan data berupa kurva frekuensi panjang dan lebar ikan

dalam waktu acak atau sampel acakan. Metode ini melegalkan bahwa

hasil dari analisa Elefan dengan memanfaatkan data acak dari frekuensi

pertumbuhan ikan dapat dijadikan acuan untuk penaksiran ukuran dari

populasi ikan secara keseluruhan. Metode ini sangat cocok digunakan

untuk analisa pertumbuhan ikan dii daerah tropis, dikarenkan oleh

temperature nya yang cenderung konstan, hubungan Antara metode

Elefan dengan temperature di daerah tropis adalah kaitannya dengan

tingkat pertumbuhan ikan di daerah tropis itu sendiri ynag bisa

dikatakan stabil tanpa adanya penangkapan yang berlebihan. Sedangkan

di daerah subtropics, pertumbuhan ikan cenderung mengikut kurva

musiman yang mana pada musim tertentu pertumbuhan nya cepat dan

dimusim yang lain adalah sebaliknya. Dari data diatas dapat dilihat

bahwa perkiraan menggunakan metode shepherd dapat dilakukan

karena tersedianya data prakiraan nilai frekuensi dan juga nilai

intervalnya.

Page 34: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

5.2. Metode Shepherd

Pada metode shepherd yaitu mensimulasikan pertumbuhan ikan

dengan adanya atau tidak adanya potensi ikan di lautan. Metode

shepherd ini sangatlah familiar digunakan oleh nelayan di daerah Timur

Amerika. Metode shepherd ini adalah metode paling besar tingkat

kesalahannya, prakiraan atau estimasi dari pertumbuhan ikan yang

diberikannya seringkali jauh dari prakiraan “overcounting dan

seringkali overestimates” hal tersebut karena metode shepherd ini harus

melakukan asosiasi terhadap frekuensi panjang ikan, lebar,bobot massa

bahmur dari ikan yang ingin dianalisa, karena jika tidak maka hal diatas

dapat terjadi dan dampaknya adalah kesalahan perhitngan statistic

pertumbuhan dan perkembahangan ikan. Sedangkan metode Elefan

adalah metode yng cukup tangguh dan dapat melakukan estimasi

dengan keakuratan yang tinggi hanya dengan memanfaatkan data

frekuensi panjang ikan.

5.3. Analisa grafik Excel.

5.3.1. Analisa grafik LT Metode Elefan

Pada metode elefan pertumbuhan ikan dimualai dari panjang

minimalnya hingga maksimalnya sepanjang 60 centimeter terlihat

bahwa kenaikan diawali dengan pertumbuhan sebesar 10 centimeter

pada tahun pertama dan kemudian naik terus hingga pada tahun ke 19

adalah puncak kenaikan pertumbuhan ikan yang mencapai nilai

Page 35: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

maksimum yaitu sebesar 60 centimeter dan kemudian terus konstan

hingga tahun ke 30. Analisa grafik metode Elefan tergolong lebih stabil

dan bertahap sesuai dengan nilai oertumbuhan ikan dan sampel acak

frekusensi panjang ikan tersebut.

5.3.2. Analisa grafik LT Metode Shepherd

Pada analisa grafik metode shepherd ini pertumbuhan ikan

dimulai dari tahun pertama adalah sepanjang 20 centimeter.

Pertumbuhan tersebut dapat dikatakan melonjak drastis dan selisihnya

dengan metode Elefan adalah 10 centimeter dan ini cukup besar. Oleh

karenanya metode shepherd ini adalah metode paling besar tingkat

kesalahannya “weakly” disbanding menggunakan metode Elefan. Pada

metode shepherd ini, maksmimal pertumbuhan ikan terjadi pada tahun

ke 9 yaitu sebesar 60 centimeter dan kemudian tumbuh konstan hingga

di tahun ke 30, artinya tidak ada pertumbuhan lagi diatas tahun ke 9.

Pertumbuhan disini hanya menitikberatkan pada pertambahn panjang

ikan, bukan bobot atau berat ikan. Bisa saja pertumbuhan ikan dengan

bertambahnya nilai bobot massa nya bertambah, namun karena data

yang digunakan adalah analaisa menggunakan frekuensi panjang ikan

maka hal tersebut tidak akan ditampilkan.

Page 36: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Kesimpulan yng dapat diambil dari praktikum kali ini adalah.

1. Pertumbuhan suatu ikan dpat diestimasi menggunakan software, dan

software yng digunakan dalam praktikum kali ini adalah FISAT II.

2. Dalam software FISAT II ini terdapat dua metode yng digunakan untuk

memunculkan bentuk grafik dari pertumbuhan ikan, yaitu menggunakan

Metode Sheherd dan Elefan.

3. Kedua metode analisis pertumbuhan ikan ini sama-sama berpatokan

pada frekuensi panjang ikan,jumlha dan nilai intervalnya. Jika tidak hal

tersebut tidak dapat dilakukan.

4. Input data kedalam software ini juga menggunakan olahan pada data

excel sebelumnya.

6.2. Saran

Saran yang ingin saya sampaikan adalah ada baiknya praktikum

oseanografi perikanan selanjutnya juga dikaitakan dengan analisa

oertumbuhan dan penyebaran ikan dengan analisa faktor oseanografi

lainnya seperti proses upwelling bahkan gerakan aliran thermohaline

dan arus atmosfer.

Page 37: Laporan resmi praktikum oseanografi perikanan program studi Oseanografi Univeristas Diponegoro

DAFTAR PUSTAKA

Asdak, C.2002. Fishing Ground and Habitats. National University of Singapore

Press, 618, Hal

Fujaya.1999. Oseanografi Perikanan Indonesia. Gramedia Press. Jakarta

Effendi, H., 2007. Telaah Kualitas Air. Penerbit Kanius. Yogyakarta. 258 Hal

Hariade. 1998. The practical salinity scale (1978) and Its antecedents. 1EEE

j.Ocean.Eng, OE-5 (1) : 3-8.

Unesco (1981 a). The Practical salinity scale (1978) and The International Eguation

of stale of seawater (1980).Tech.pap.marsci.36 : 25 pp