organisasi keperawatan

29
MANAGEMEN KEPERAWATAN STRUKTUR ORGANISASI RUANG PERAWATAN DISUSUN OLEH : Dwi Hartanti NIM ST. 13019

Upload: rizqi77

Post on 18-Sep-2015

22 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

aas

TRANSCRIPT

MANAGEMEN KEPERAWATAN

STRUKTUR ORGANISASI RUANG PERAWATAN

DISUSUN OLEH : Dwi HartantiNIM ST. 13019PROGRAM TRANSFER PRODI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2014BAB I

KONSEP TEORI A. Pengertian PengorganisasianPengertian pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat, tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian merupakan proses mencapai tujuan dengan koordinasi kegiatan dan usaha, melalui penataan pola struktur, tugas, otoritas, tenaga kerja dan komunikasi.Beberapa aspek penting dalam pengorganisasian meliputi :1. Pola struktur yang berarti proses hubungan interaksi yang dikembangkan secara efektif2. Penataan tiap kegiatan yang merupakan kerangka kerja dalam organisasi3. Struktur kerja organisasi termasuk kelompok kegiatan yang sama, pola hubungan antar kegiatan yang berbeda, penempatan tenaga yang tepat dan pembinaan cara komunikasi yang efektif antar perawat.Pengelolaan kegiatan asuhan keperawatan dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan klien misalnya unit rawat anak memerlukan kegiatan asuhan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya. Pengorganisasian dapat diuraikan sebagai rangkaian aktifitas menyusun suatu kerangka kerja yang menjadi wadah bagi semua kegiatan usaha kerja sama dengan cara menbagikan, mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan, menerpakan menjalin hubungan kerja antar bagian dan menjalin hubunagan antar staf dan atasan.B. Prinsip-prinsip pengorganisasian1. Pembagian Kerja Prinsip dasar pencapaian efisiensi yaitu pekerjaan dibagi-bagi sehingga setiap orang memilik tugas tertentu. Untuk ini kepala bidang keperawatan perlu mengetahui tentang :a) Pendidikan dan pengalaman setiap staf peran dan fungsi perawat yang diterapkanb) Mengetahui ruang lingkup tugas kepala bidang keperawatan dan kedudukan dalam organisasic) Mengetahui batas wewenang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnyad) Mengetahui hal- hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan kepada tenaga non keperawatanBeberapa hal yang perlu diperhatikan pada pengelompokkan dan pembagian kerja diantaranya :a) Jumlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan kemampuannyab) Tiap bangsal / bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan tertulisc) Tiap staf memiliki perincian tugas yang jelasd) Variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat hubungannyae) Mencegah terjadinya pengkotakkan antar staf/kegiatanf) Penggolongan tugas berdsasarkan kepentingan mendesak, kesulitan dan waktuDisamping itu setiap staf mengetahui kepada siapa dia harus melapor, minta bantuan atau bertanya, dan siapa atasan langsung serta dari siapa dia menerima tugas.2. Pendelegasian TugasPengertoian pendelegasian adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf untuk bertindak dalam batas-batas tertentu. Dengan pendelegasian, seorang pimpinan dapat mencapai tujuan dan sasaran kelompok melalui usaha orang lain, hal mana merupakan inti manajemen. Selain itu dengan pendelegasian , seorang pimpinan mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal lain yang lebih penting seperti perencanaan dan evaluasi. Pendelegasian juga merupakan alat pengembangan dan latihan manajemen yang bermanfaat. Staf yang memiliki minat terhadap tantangan yang lebih besar akan menjadi lebih komit dan puas bila diberikan kesempatan untuk memegang tugas atau tantangan yang penting. Sebaliknya kurangnya pendelegasian akan menghambat inisiatif staf.Keuntungan bagi staf dengan melakukan pendelegasian adalah mengambangkan rasa tanggung jawab, meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya diri, berkualitas, lebih komit dan puas pada pekerjaan.. Disamping itu mamfaat pendelegasian untuk kepala bidang keperawatan sendiri adalah mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal lain seperti perencanaan dan evaluasi, meningkatkan kedewasaan dan rasa percaya diri, memberikan pengaruh dan power baik intern maupun ekstern, dapat mencapai pelayanan dan sasaran keperawatan melalui usaha orang lain. Walaupun pendelegasian merupakan alat manajemen yang efektif, banyak pimpinan yang gagal mengerjakan pendelegasian ini.Alasan-alasan yang menghambat dalam melakukan pendelegasian :a) Meyakini pendapat yang salah Jika kamu ingin hal itu dilaksanakan dengan tepat, kerjakanlah sendiri.b) Kurang percaya diric) Takut dianggap malasd) Takut persaingane) Takut kehilangan kendalif) Merasa tidak pasti tentang apa dan kapan melakukan pendelegasian, mempunyai definisi kerja yang tidak jelasg) Takut tidak disukai oleh staf, dianggap melemparkan tugash) Menolak untuk mengambil resiko tergantung pada orang laini) Kurang kontrol yang memberikan peringatan dini adanya masalah, sehubungan dengan tugas yang didelegasikanj) Kurang contoh dari pimpinan lain dalam hal mendelegasikank) Kurang keyakinan dan dan kepercayaan terhadap staf, merasa staf kurang memiliki ketrampilan atau pengetahuan untuk melakukan tugas tersebut.

Dalam pendelegasian wewenang, masalah yang terpenting adalah apa tugas dan seberapa besar wewenang yang harus dan dapat dilimpahkan kepada staf. Hal ini tergantung pada :1) Sifat kegiatan ; untuk kegiatan rutin, delegasi wewenang dapat diberikan lebih besar kepada staf2) Kemampuan staf ; tugas yang didelegasikan jangan terlalu ringan atau terlalu berat3) Hasil yang diharapkan ; Applebaum dan Rohrs menyarankan agar pimpinan jangan mendelegasikan tanggung jawab untuk perencanaan strategik atau mengevaluasi dan mendisiplin bawahan baru. Mereka juga menyarankan agar mendelegasikan tugas yang utuh dari pada mendelegasikan sebagian aspek dari suatu kegiatan.Petunjuk-petunjuk untuk melakukan pendelegasian yang efektif :a) Jangan membaurkan dengan pelemparan tugas. Oleh karena itu jangan mendelegasikan tugas yang anda sendiri tidak mau melakukannya.b) jangan takut salahc) jangan mendelegasikan tugas pada seseorang yang kurang memiliki ketrampilan atau pengetahuan untuk suksesd) kembangkan tingkat keterampilan dan pengetahuan staf, sehingga mereka dapat melakukan tugas yang didelegasikane) perlihatkan rasa percaya atas kemampuan staf untuk berhasilf) antisipasi kesalahan yang dapat terjadi dan ambil langkah pemecahan masalahnyag) hindari kritik bila terjadi kesalahanh) berikan penjelasan yang jelas tentang tanggung jawab, wewenang, tanggung gugat dan dukungan yang tersediai) berikan pengakuan dan penghargaan atas tugas yang telah terlaksana dengan baikLangkah-langkah yang harus ditempuh agar dapat melakukan pendelegasian yang efektif :a) tetapkan tugas yang akan didelegasikanb) pilihlah orang yang akan diberi delegasic) berikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelasd) uraikan hasil spesifik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan hasil tersebute) jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki staf tersebutf) minta staf tersebut menyimpulkan pokok tugasnya dan cek penerimaan staf tersebut atas tugas yang didelegasikan.g) tetapkan waktu untuk mengontrol perkembanganh) berikan dukungani) evaluasi hasilnya3. KoordinasiPengertian koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar tenaga yang ada dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar perawat dengan anggota tim kesehatan lain maupun dengan tenaga dari bagian lain. Manfaat Koordinasi:a. menghindari perasaan lepas antar tugas yang ada dibangsal / bagian dan perasaan lebih penting dari yang lainb. menumbuhkan rasa saling membantuc. menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar stafLangkah untuk dapat berkoordinasi dengan baik adalah dengan komunikasi terbuka, dialog, pertemuan/rapat, pencatatan dan pelaporan, pembakuan formulir yang berlaku.4. Manajemen WaktuBanyak waktu pengelola dihabiskan untuk orang lain. Oleh karena itu perlu pengontrolan waktu sehingga dapat digunakan lebih efektif. Untuk mengendalikan waktu agar lebih efektif perlu :a) analisa waktu yang dipakai; membuat agenda harian untuk menentukan kategori kegiatan yang adab) memeriksa kembali masing-masing porsi dari tiap aktifitasc) menentukan prioritas pekerjaan menurut kegawatan, dan perkembangannnya serta tujuan yang akan dicapaid) mendelegasikanBeberapa hambatan yang sering terjadi pada pengaturan waktu :a) terperangkap dalam pekerjaanb) menunda karena takut salahc) tamu yang tidak terjadwald) telpone) rapat yang tidak produktiff) peraturan open doorg) tidak dapat mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak perluC. Pengorganisasian Kegiatan Keperawatan Di Ruang Perawatan

Kepala ruangan bertanggung jawab untuk mengorganisasi kegiatan asuhan keperawatan di unit kerjanya untuk mencapai tujuan pengorganisasian, pelayanan keperawatan di ruangan meliputi :1. Struktur OrganisasiStruktur organisai ruang perawatan terdiri dari struktur bentuk dan bagan. Berbagai struktur, bentuk dan bagan dapat digunakan tergantung pada besarnya organisasi dan tujuan yang ingin dicapai. Ruang perawatan sebagi wadah dan pusat kegiatan pelayanan keperawatan perlu memiliki struktur organisasi yang mampu menggambarkan pola hubungan antar bagian atau staf atasan baik vertikal maupun horizontal. Dapat juga dilihat posisi tiap bagian, wewenang dan tanggung jawab serta tanggung gugat. Bentuk organisasi dapat pula disesuaikan dengan pengelompokkan kegiatan atau sistem penugasan yang digunakan.2. Pengelompokkan KegiatanSetiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan. Kegiatan perlu dikumpulkan sesuai dengan spesifikasi tertentu. Pengorganisasian kegiatan dilakukan untuk memudahkan pembagian tugas pada perawat sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan dimiliki peserta sesuai dengan kebutuhan klien pengorganisasian tugas perawat ini disebut metode penugasan.Keperawatan diberikan karena ketidakmampuan, ketidaktahuan dan ketidakmampuan klien dalam melakukan aktifitas untuk dirinya dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal. Setiap kegiatan keperawatan diarahkan kepada pencapaian tujuan dan merupakan tugas menejer keperawatan untuk selalu mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan proses pencapaian tujuan melalui interaksi, komunikasi, integrasi pekerjaan diantara staf keperawatan yang terlibat.Dalam upaya mecapai tujuan tersebut meneger keperawatan dalam hal ini kepala ruangan bertanggung jawab mengorganisir tenaga keperawatan yang ada dan kegiatan pelayanan keperawatan yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan klien, sehingga kepala ruangan perlu mengkatagorikan klien yang ada diunit kerjanya berdasarkan tingkat pelayanan keperawatan yang dibutuhkan klien, misalnya keperawatan mandiri, minimal, sebagian, total atau intensif. Usia misalnya anak, dewasa, usia lanjut. Diagnosa/masalah kesehatan yang dialami klien misalnya perawatan bedah/ortopedi, kulit dan terapi yang dilakukan, misalnya rehabilitas, kemoterapi. Selanjutnya kepala ruangan bertanggung jawab menetapkan metode penyusunan keperwatan apa yang tepat digunakan di unit kerjanya untuk mencapai tujuan sesuai dengan jumlah katagori tenaga yang ada di ruangan serta jumlah klien yang menjadi tanggung jawabnya.D. Macam-macam Metode Menugasan Keperawatan1. Metode FugsionalYaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Contoh : Perawat A tugasnya menyuntik, perawat B tugasnya mengukur suhu badan klien.Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk semua klien yang ada di unit tersebut. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas tersebut dan menerima laporan tentang semua klien serta menjawab semua pertanyaan tentang klien.2. Keuntungan Metode Fugsionala. Perawat terampil untuk tugas /pekerjaan tertentu.b. Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas.c. Kekurangan tenaga yang ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.d. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik yang praktek untuk ketrampilan tertentuKerugian Metode Fugsionala. Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau total sehingga proses keperawatan sulit dilakukan.b. Apabila pekerjaan selesai cenderung meninggalkan klien dan melakukan tugas non keperawatan.c. Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai dan sulit diidentifikasi kontribusinya terhadap pelayanan.d. Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai keterampilan saja.3. Metode Alokasi Klien/Keperawatan TotalYaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas/jaga selama periode waktu tertentu atau samapi klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan klienKeuntungan Metode Alokasi Klien/Keperawatan Totala. Fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.b. Memberikan kesempatan untuk melakukan keperawatan yang komprehensif.c. Memotivasi perawat untuk selalu bersama kien selama bertugas, non keperawatan dapat dilakukan oleh yang bukan perawatd. Mendukung penerapan proses keperawatane. Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapaiKerugian Metode Alokasi Klien/Keperawatan Totala. Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan.b. Peserta didik sakit untuk melatih keterampilan dalam perawatan besar, misalnya: menyuntik, mengukur suhuc. Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penanggung jawab klien bertugas.4. Metode Tim Keperawatan /Keperawatan KelompokYaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok klien dan sekelompok klien. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya (registered nurse). Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan kelompok/ketua grup. Selain itu ketua grup bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota grup/tim. Sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila menjalani kesulitan Selanjutnya ketua grup yang melaporkan pada kepala ruangan tentang kemajuan pelayanan/asuhan keperawatan terhadap klien.Keuntungan Metode Tim Keperawatan /Keperawatan Kelompoka. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensifb. Memungkinkan pencapaian proses keperawatanc. Konflik atau perbedaan pendapat antar staf daapt ditekan melalui rapat tim cara ini efektif untuk belajar.d. Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonale. Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan efektif.Kerugian Metode Tim Keperawatan /Keperawatan Kelompoka. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat.b. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.c. Akontabilitas dalam tim kabur.5. Metode Keperawatan Primer/Utama (Primary Nursing)Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan oleh satu orang registered nurse sebagai perawat primer yang bertanggung jawab dalam asuhan keperawatan selama 24 jam terhadap klien yang menjadi tanggung jawabnya mulai dari masuk sampai pulang dari rumah sakit. Apabila perawat primer/utama libur atau cuti tanggung jawab dalam asuhan keperawatan klien diserahkan pada teman kerjanya yang satu level atau satu tingkat pengalaman dan keterampilannya (associate nurse).Keuntungan Metode Keperawatan Primer/Utama (Primary Nursing)a. Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan.b. Memungkinkan asuhan keperawatan yang komprehensifc. Memungkinkan penerapan proses keperawatand. Memberikan kepuasan kerja bagi perawate. Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatanKerugian Metode Keperawatan Primer/Utama (Primary Nursing)a. Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesionalb. Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain6. Metode modularYaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat profesional dan non profesional (trampil) untuk sekelompok klien dari mulai masuk rumah sakit sampai pulang disebut tanggung jawab total atau keseluruhan. Untuk metode ini diperlukan perawat yang berpengetahuan, terampil dan memiliki kemampuan kepemimpinan. Idealnya 2-3 perawat untuk 8 12 orang klien.Keuntungan dan Kerugian Metode modular:Sama dengan gabungan antara metode tim dan metode perawatan primer. Semua metode di atas dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi ruangan. Jumlah staf yang ada dan kategori pendidikan tenaga yang ada perlu diperhatikan sesuai dengan kondisi ketenagaan yang ada BAB IILAPORAN PELAKSANAAN

A. PELAKSANAAN

Proses pelaksanaan laporan ini dilakukan selama 3 hari yaitu 2 hari untuk wawancara dengan narasumber pada hari senin-selasa tanggal 27-28 april 2015, pada waktu narasumber berada di tempat kerja selama jam kerja setelah jam pelayanan berakhir (11.00-14.00 WIB). Dan proses penyusunan laporan hingga selesaiB. NARASUMBERNarasumber selama proses pelaksanaan laporan ini adalah Tri Mulyani,S.Kep selaku kepala ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) yang mempunyai wewenang dan bertanggung jawab penuh di ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi Surakarta.

C. JABATANJabatan narasumber dalam penelitian ini adalah seorang kepala ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi SurakartaD. TOPIKTopik yang diambil dalam penelitian ini adalah mengenai struktur organisasi di ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi Surakarta.

E. DAFTAR PERTANYAAN1. Bagaimana sistem pengorganisasian di ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi Surakarta? 2. Apa saja kewenangan bidang keperawatan di ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi Surakarta3. Apa saja tugas/ tanggung jawab masing-masing sub-bidang tersebut?4. Bagaimanakah struktur organisasi keperawatan di di ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi Surakarta?

5. Faktor apa sajakah yang menentukan dalam proses penyusunan organisasi keperawatan di ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi Surakarta?

6. Apa saja kelebihan dan kelemahan sistem organisasi keperawatan yang sudah berlaku di ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi Surakarta?F. RESUME

1. Bagaimana sistem pengorganisasian di ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi Surakarta? Sistem pengorganisasian di ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi Surakarta dibedakan menjadi 2 sub-bidang yaitu

a. Sub bidang Pelayanan Keperawatan; danb. Sub bidang Sumber Daya Manusia dan Logistik Keperawatan. 2. Apa saja kewenangan bidang keperawatan di ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi Surakarta?a. Mengelola penyelenggaraan pelayanan keperawatan dan koordinasi dengan unit-unit pelayanan terkait, termasuk dengan Komite Keperawatan. b. Berperan dalam rekrutment ketenagaan keperawatan, dan mengatur alokasi penempatan perawat

b. Mengatur alokasi anggaran untuk pengembangan keperawatan ( SDM, fasilitas dan sarana ) c. Mengatur pengawasan dan penilaian penyelenggaraan pelayanan keperawatan3. Apa saja tugas/ tanggung jawab masing-masing sub-bidang tersebut?

Sub Bidang pelayanan keperawatan mempunyai tugas :

a. Menyiapkan usulan pengembangan/ pembinaan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan;

b. Menyiapkan program upaya peningkatan mutu asuhan Keperawatan, koordinasi dengan tim keperawatan di ruang keperawatan;

c. Berperan serta menyusun SOP pelayanan keperawatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan memberikan bimbingan dalam pembinaan asuhan keperawatan sesuai standar;

d. Memberikan bimbingan pendokumentasian asuhan keperawatan dan melaksanakan evaluasi secara berkala dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dan evaluasi pelayanan keperawatan.e. Menyiapkan usulan penetapan/distribusi tenaga keperawatan sesuai kebutuhan pelayanan.

f. Merencanakan pengembangan staf sesuai kebutuhan pelayanan, koordinasi dengan pipinan serta mengumpulkan berkas kepegawaian tenaga keperawatan

g. Kolaborasi, koodinasi, dan bekerja sama dengan tenaga medis lain untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan;

h. Memberikan saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan pada pimpinan mengenai pelayanan keperawatan di ruang perawatan.i. Mengawasi kegiatan tenaga keperawatan di seluruh unit pembantu pelayanan keperawatan.

j. Menyiapkan rencana kebutuhan peralatan perawatan baik jumlah maupun kualitas alat serta pendistribusian peralatan keperawatan sesuai kebutuhan pelayanan;

k. Menyusun Protap/SOP pendayagunaan dan pemeliharaan peralatan berdasarkan kebijakan yang berlakul. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.Tugas Sub Bidang Sumber Daya Manusia dan Logistik Keperawatan:

a. Menyusun rencana kerja dan kebutuhan tenaga keperawatan baik jumlah maupun kualifikasi tenaga keperawatan, berkoordinasi dengan pimpinan.

b. Menyusun rencana kerja Sub Bidang sumber daya manusia dan logistik keperawatan

c. Berkoordinasi, kolaborasi, dan kerja sama dengan tenaga medis lain serta tenaga keperawatan di sub bagian lain untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan;

d. Mengupayakan peralatan keperawatan selalu dalam keadaan siap pakai koordinasi dengan instalasi;

e. Melaksanakan pengawasan pengendalian dan penilaian pendayagunaan dan pemeliharaan peralatan keperawatan;

f. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian sistem inventarisasi peralatan perawatan untuk mencegah terjadinya kehilangan alatg. Penilaian mutu terapan etika, kemampuan profesi tenaga keperawatan serta pembinaan pengembangan profesi tenaga keperawatanh. Melakukan pengawasan, pengendalian, penilaian terhadap pendayagunaan.i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan4. Bagaimanakah struktur organisasi keperawatan di di ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi Surakarta?

5. Faktor apa sajakah yang menentukan dalam proses penyusunan organisasi keperawatan di ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi Surakarta?a. sesuai dengan jumlah katagori tenaga yang ada di ruangan

b. jumlah klien yang menjadi tanggung jawab perawat

c. kegiatan atau sistem penugasan yang digunakan

d. besarnya organisasi dan tujuan yang ingin dicapai

6. Apa saja kelebihan dan kelemahan sistem organisasi keperawatan yang sudah berlaku di ruang PICU (Pediatric Inensive Care Unit) RSUD dr. Moewardi Surakarta?Keuntungana. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensifb. Memungkinkan pencapaian proses keperawatanc. Konflik atau perbedaan pendapat antar staf ditekan melalui rapat tim.d. Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonale. Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda.Kerugiana. Rapat tim memerlukan waktu sehingga sehingga komunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu dan kelancaran tugas terhambat.b. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.c. Akontabilitas dalam tim kabur.BAB III

ANALISA KEGIATANManajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen kedua yang penting dilaksanakan oleh setiap unit kerja sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan berdaya guna dan berhasil guna. Pengorganisasian merupakan pengelompokan yang terdiri dari beberapa aktifitas dengan sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan masing-masing kelompoknya untuk melakukan koordinasi yang tepat dengan unit lain secara horizontal dan vertikal untuk mencapai tujuan organisasi sebagai organisasi yang komplek, maka pelayanan keperawatan harus mengorganisasikan aktivitasnya melalui kelompok-kelompok sehingga tujuan pelayanan keperawatan akan tercapaiRuang rawat merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh semua tim kesehatan dimana semua tenaga termasuk perawat bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah kesehatan klien. Pengorganisasian pelayanan keperawatan secara optimal akan menentukan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan Yang menjadi bahasan dalam pelayaan keperawatan diruang rawat meliputi : struktur organisai ruang rawat, pengelompokkan kegiatan (metode pengawasan), koordinasi kegiatan dan evaluasi kegiatan kelompok kerja yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang struktur organisasi dalam pelayanan keperawatan untuk mencapai tujuan.DATAR PUSTAKA

Aziz alimul hidayat. 2008. Pengantar Konsep Keperawatan edisi 2. Salemba Medika Jakarta.Carpenito. (2005). Nursing diagnosis application to clinical practice. Philadephia: J.B.Lippincott Co.

Daft, Richard L. (2008) Manajemen. Edisi kedua. Jakarta: Salemba empat.

Kozier & Erbs.2004. Fundamentals of Nursing Person. Edition 9. USA. Hal;85

Kusnanto.2004. Pengantar Profesi dan Praktek Keperawatan Professional. EGC. Jakarta.Makmur keliat. 2013. Pemetaan Pekerja Terampil Indonesiadan Liberalisasi Jasa ASEAN. (online). http://www.kemlu.go.id/Documents/Penelitian%20BPPK%202014/Laporan%20Akhir%20Liberalis

HYPERLINK "http://www.kemlu.go.id/Documents/Penelitian%20BPPK%202014/Laporan%20Akhir%20Liberalisasi%20Jasa.pdf" \t "_blank" asi%20Jasa.pdf

Nursalam.2011. Manajemen Keperawatan; Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional Edisi 3. Salemba Medika. Jakarta hal;37 Patricia Hinton W. (2010) Information Systems & Technology The tiger Initiative: A Call to Accept and Pass the Baton for Nursing Policy and Professor of Nursing, Uniformed Services University of the Health Sciences in BethesdaPotter dan Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan.EGC :Jakarta.Ratna Sitorus. 2006. Model Praktek Keperawatan Profesional Di Rumah sakit: Penataan Struktur & Proses (sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan Diruang Rawat. EGC. Jakarta. Hal;16-17 LAMPIRANBUKTI TANDA KUNJUNGAN WAWANCARA NARASUMBER DI RUANG PICU RDUD HARI PERTAMA

HARI

: SENIN

TANGGAL

: 27 April 2015JAM

: 14.00 WIBNARASUMBER

: Tri Mulyani,S.KepTTD NARASUMBER:

HARI KEDUA

HARI

: SELASA

TANGGAL

: 28 April 2015

JAM

: 14.00 WIB

NARASUMBER: Tri Mulyani,S.KepTTD NARASUMBER:

Direktur Rumah Sakit

Kepala Rang PICU

Sub bidang Pelayanan Keperawatan

Sub bidang Sumber Daya Manusia dan Logistik