organisasi k3 di industri

11
STRUKTUR ORGANISASI K3 Struktur organisasi adalah suatu bagian yang menunjukkan hubungan antara fungsi dan tugas dari tiap – tiap bagian dalam suatu organisasi. Struktur organisasi k3 dapat dikategorikan sebagai berikut : a. Departemen berdiri sendiri dan berada langsung dibawah General Manager b. Departemen berada dibawah pengewasan departemen produksi c. DDepartemen berada dibawah pengawasan departemen Maintenance d. Berdiri secara independent, dan langsung berada dibawah pengawasan direktur. Secara umum struktur organisasi departemen K3 dapat dilihat pada gambar berikut :

Upload: giska

Post on 14-Jul-2016

158 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

k3

TRANSCRIPT

Page 1: Organisasi K3 Di Industri

STRUKTUR ORGANISASI K3

Struktur organisasi adalah suatu bagian yang menunjukkan hubungan antara

fungsi dan tugas dari tiap – tiap bagian dalam suatu organisasi. Struktur

organisasi k3 dapat dikategorikan sebagai berikut :

a. Departemen berdiri sendiri dan berada langsung dibawah General

Manager

b. Departemen berada dibawah pengewasan departemen produksi

c. DDepartemen berada dibawah pengawasan departemen Maintenance

d. Berdiri secara independent, dan langsung berada dibawah pengawasan

direktur.

Secara umum struktur organisasi departemen K3 dapat dilihat pada gambar

berikut :

Page 2: Organisasi K3 Di Industri

Bagian–bagian yang terlibat langsung dalam manajemen K3 antara lain:

Manajer

Merupakan tingkat tertinggi dari masing-masing divisi yang mengelola

dan mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas

divisinya, khususnya dalam hal penanganan keselamatan dan

kesehatan kerja.

Supervisor

Sebagai mengarahkan, membagi, mengawasi dan memberi penilaian

setiap pekerjaan yang dibebankan kepada tiap pelaksana.

Teknisi

Merupakan pekerja level terakhir yang bertugas menjalankan kegiatan

untuk menjalankan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di

Perusahaan Tersebut .

Page 3: Organisasi K3 Di Industri

Secara umum ada empat bentuk organisasi pengelola keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan dalam usaha pertambangan atau pun usaha lainnya, yakni :

1. Safety Department

Model organisasi ini memberikan kedudukan khusus kepada bagian keselamatan kerja (seafety department) sebagai subsistem organisasi perusahaan untuk mengurusi segala hal yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja dalam perusahaan.Untuk dapat melaksanakan tugas-tugas organisasi, mestinya personil safety department terdiri dari orang-orang yang punya percekapan teknik dan praktis tentang keselamatan dan kesehatan kerja.

(setifikasi khusu safety)

Secara umum tugas dari staf department adalah :

a. Memberikan petunjuk teknik dan praktis tentang keselamatan dan kesehatan kerja.b. Melakukan isnpeksi penerapan norma keselamtan dan kesehatan kerja oleh para pekerja dibawah pimpinananya.c. Melakukan pengusutan tentang sebab-sebab kecelakaand. Mencatat statistik kecelakaan yang terjadi pada perusahaane. Membuat laporan tentang keselamatan dan kesehatan kerja

2. Safety Committee

Komite keselamatan kerja (Safety Committee) merupakan suatu forum rapat para pimmpinan tingkat atas mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Biasanya komite diketuai oleh pimpinan tertinggi ( Kuasa Direksi/General Manager) dan sekretarisnya adalah Kepala bagian keselamatan dari kesehatan kerja serta anggotanya

Page 4: Organisasi K3 Di Industri

terdiri dari kepala-kepala dinas/ anager dan kepala bagian Superintendent, sehingga keputusan yang dikeluarkann mempunyai kekuatan moral dan dilaksanakan.Tugas Safety Committer antara lain :

a. Menetapkan kebijaksanaan perusahaan, pengarahan dan pedoman untuk rencana keselamatan dan kesehatan kerja (corporate level)b. Mempelajari usulan proses, fasilitas dan peralatan baru safety (technical level)c. Menilai dan mengevaluasi segi penerapann norma keselamatan dan kesehatan kerja dan tata cara kerja standar (management level)d. Mengusut,memeriksa, dan melaporkan setiap tindakan dan ondisi tidak aman dari masing-masing bagian dan mengusulkan tindakan koreksi (supervisory-in-plant level).

3. Bagian Personalia

Pada sistem organisasi ini penanganan masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak dilakukan oleh suatu badan khusus, tetapi oleh bagian personalia.Tugas dari bagian ini sama dengan tugas staf safety department, yakni antara lain :

a. Memberikan petunjuk teknik dan praktis kepada pekerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja.b. Melakukan onspeksi penerapan norma keselamatan dan kesehatan kerja.c. Melakukan pengusutan sebab-sebab kecelakaand. Mencatat data statistik kecelakaan kerjae. Membuat laporan tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Model manajeman pengelolaan seperti ini biasanya hasil kerjanya kurang memuaskan, kerena terkesan keselamatan dan kesehatan kerja diurus secara sambilan.

4. Organisasi staf dan garis

Organisasi perusahaan tambang yang berbentuk staf dan garis memberi tugas tambahan kepada staf yang ada pada posisi pengawas untuk terjun langsung dalam menangani keselamatan dan kesehatan kerja di bidang masing-masing.

Seorang staf dalam organisasi ini haruslah mempunyai sertifikasi khusus, motivasi tinggi, pengetahuan, dan pengalaman yang cukup dalam masalah keselamatan dan kesehatan kerja.

Mereka bertugas :a. Memberikan contoh langsung (mendemonstrasikan) cara dan kebiasaan kerja yang aman.b. Mengamati dan mengoreksi tindakan dan kondisi tidak aman.c. Membangkitkankan dan memilhara minat sert partisipasi anak buahnya dalam penerpan norma keselamatan dan kesehatan kerja.d. Membuat laporan keselamatan dan kesehatan kerja.

Page 5: Organisasi K3 Di Industri

Staf and line organization menetapkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab penuh organisasi dan aspek keselamatan dan kesehatan kerja adalah merupakan bagian integral dari kegiatan produksi.

ORGANISASI K3

Organisasi K3

adalah Suatu organisasi yang berada di dalam suatu perusahaan yang mengurusi segala

bentuk permasalahan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan di

perusahaan yang bersangkutan.

A.PENGURUS  ORGANISASI K3

1. KETUA

Berwenang menetapkan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Melaksanakan

Kebijakan dan Rekomendasi yang telah ditetapkan.

2. WAKIL KETUA I

Page 6: Organisasi K3 Di Industri

Sebagai Wakil Ketua bertanggung jawab dalam menjalankan Kebijakan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja Kerja yang sudah ditetapkan dalam membantu Ketua bila

berhalangan

3. SEKRETARIS

Berwenang dan bertanggung jawab untuk merekomendasikan ke Penanggung jawab yang

menyangkut Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang telah disahkan oleh Ketua dalam hal

pelaksanaannya.

4. WAKIL SEKRETARIS I & II

Sebagai wakil dari Sekretaris dalam melaksanakan tugas-tugas teknik dan tugas non

teknik dalam hal sekreatris berhalangan.

5. ANGGOTA

Membantu pelaksanaan organisasi dalam implementasi dan pelaksanaan dilapangan

Memberikan saran kepada organisasi dalam rapat

B. TUGAS-TUGAS KERJA :

1. KETUA

Memimpin dalam pertemuan rapat pleno P2K3 atau menunjuk anggota untuk memimpin rapat pleno yang diselenggarakan.2).Menentukan langkah, kebijakan untuk tercapainya pelaksanaan program - program P2K3Mempertanggung jawabkan pelaksanaan program - program K3 dan pelaksanaanya di perusahaan kepada Management.Memonitor & mengevaluasi pelaksanaan program-program K3 di Perusahaan

Page 7: Organisasi K3 Di Industri

2. WAKIL KETUA

        Melaksanakan tugas-tugas bila ketua berhalangan

3. SEKRETARIS

        Membuat undangan rapat dan notulennya.        Mengelola administrasi surat-surat P2K3        Mencatat data-data yang berhubungan dengan K3.       Memberikan bantuan/ saran-saran yang diperlukan oleh line-line untuk suksesnya K3.       Membuat laporan ke Departemen-departemen terkait mengenai adanya Tindakan dan Kondisi yang tidak sesuai di tempat kerja.

4. WAKIL SEKRETARIS I & II

        Melaksanakan tugas-tugas bila Sekretaris berhalangan.

2.5. ANGGOTA         Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai Bagian/ Groupnya

masing-masing.

        Melaporkan kepada Ketua atas kegiatan yang telah dilaksanakan.

C. PROGRAM KERJA

1. Identifikasi Masalah K3

        .Mengidentifikasi dan menginventarisasi sumber bahaya dan penyakit akibat kerja disetiap Bagian/ Group dalam rangka perlindungan tenaga kerja.        .Inventarisasi masalah yang berkaitan dengan upaya mengendalikan dan mencegah

timbulnya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan upaya peningkatan efisiensi dan produktifitas kerja.        Masalah yang berk aitan dengan upaya untuk memenuhi peraturan perundangan.         .Masalah yang berkaitan dengan upaya untuk memberikan jaminan akan kesela

matan dan rasa aman terhadap masyarakat umum khususnya dilingkungan tempat kerja.

2. Pendidikan dan Pelatihan

    .Melakukan training Safety untuk karyawan disemua tingkatan dan sesuai dengan kepentingan (didalam atau diluar perusahaan).

Page 8: Organisasi K3 Di Industri

    Pendidikan dalam bentuk: memasang spanduk-spanduk K3,Membuat film- film tentang K3.,buletin,majalah tentang K3      Melakukan ceramah didalam atau diluar perusahaan dengan mengundang tenaga ahli

K3.

D. SIDANG-SIDANG ATAU PERTEMUAN KOMITE K3

1.Bentuk Sidang:

        Sidang rutin

Membicarakan masalah yang berhubungan dengan K3 termasuk masalah organisasi P2

K3

         Sidang Khusus

Membicarakan masalah yang mendadak misalnya dalam kasus kecelakaan kerja.

Adapun Materi Pembahasan Dalam Sidang/ Pertemuan :

a.  Membahas hasil evaluasi yang telah dilaksanakan. b.  Menyusun rekomendasi cara mengatasi bahaya potensial yang diteliti.c.   Membahas hasil analisa kecelakaan dan membuat rekomendasi tentang Penanganan d.  Menyusun acara pendidikan/ pelatihan/ ceramah. e.  Mengadakan perbaikan program pencegahan kecelakaan yang telah dijalankan. f.    Masalah lain yang dianggap perlu yang berhubungan dengan Safety.

E. REKOMENDASI

Dengan tetap memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Bahaya potensial yang ada baik berupa kondisi maupun tindakan yang tidak aman.

b. Dampak yang timbul dari kondisi atau tindakan yang tidak aman terhadap ;

        Tenaga Kerja (Manusia)

         Kelancaran produksi

        Kerusakan peralatan, harta benda maupun lingkungan

c. Cara pencegahan yang tepat ditinjau dari ;

        Praktis ekonomis (besarnya biaya)

Page 9: Organisasi K3 Di Industri

        Efektivitasnya (dapat dan mudah dilaksanakan)

Rekomendasi ditujukan kepada PimpinanPerusahaan , setelah disetujui maka pimpinan

menunjuk tanggung jawab pelaksanaannya kepada Bagian/ Group terkait (yang ada

hubungannya dengan masalah tersebut). Jika ditolak harus diadakan penelitian lebih

lanjut dengan memperhatikan alasan-alasannya. Setiap rekomendasi yang dikeluarkan

harus dibukukan secara baik dengan segala perkembangannya.