orbital t

Upload: andri-wijaya

Post on 14-Apr-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 orbital t

    1/19

    BAB II

    TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    2.1 KERANGKA TEORI2.1.1 DEFENISI :

    Tumor orbita adalah tumor yang terletak di rongga orbita. Tumor orbita terdiri

    dari primer, sekunder yang merupakan penyebaran dari struktur sekitarnya, atau

    metastase. 1,2

    2.1.2 ANATOMI TUMOR ORBITARongga orbita mempunyai volume 30 cc, dengan ukuran lebar 40 mm, panajang

    35 mm, tinggi 45 mm. Dinding orbita terdiri dari 7 macam tulang, yaitu etmoid,

    frontal,lakrimal, maksila, palatum, sfenoid, dan zigomatik.

    Rongga orbita dibagi atas 4 bidang yaitu :

    1,2,7,8

    1. Atap orbita terdiri dari tulang frontal dan sfenoid ala parva. Daerah ataporbita berdekatan dengan fosa kranii anterior dan sinus frontal.

    2. Dinding lateral, terdiri dari tulang zigomatik, frontal dan sfenoid alamagn,berdekatan dengan fosa kranii tengan fosa pterigopalatinus.

    3. Dinding medial, terdiri dari tulang edmoid, frontal, lakriamal dan sfenoidberdekatan dengan sinus edmoid, sfenoid dan kavum nasi.

    4. Dasar orbita terdiri dari tulang maksila, palatum dan zigomatik, berdekatandengan sinus maksila dan rongga rongga tulang palatum.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    2/19

    Tulang tengkorak membentuk dinding orbita, selain itu didalamnya juga terdapat

    apertura seperti foramina etmoidal, fisura orbita superior, fisura orbita interior,

    kanal optik, dan tempat- tempat tersebut dilalui oleh saraf saraf kranial arteri

    dan vena.

    Jaringan lunak yang terdapat dirongga orbita adalah :

    8

    1. Periorbita, jaringan perios yang meliputi tulang orbita. Periorbita pada kanlaoptik bersatu dengan durameter yang meliputi saraf optik di anterior bersatu

    dengan septum orbita.

    2. Saraf optik, atau saraf ke II kranial yang diselubungi oleh piamater,araknoid, durameter seperti selubung otak.

    3. Otot ekstra okular. Setiap bola mata mempunyai enam buah otot ekstraokular yang juga diselubungi oleh fasia. Ligamen dan jaringan ikat.

    4. Jaringan lemak. Hampir sebagian besar rongga orbita berisi jaringan lemak.5. Kelenjar lakrimal berfungsi mengeluarkan air mata dan sebagian terletak

    dirongga orbita.

    Jelas terlihat bahwa rongga orbita berisi berbagai macam jaringan sehingga

    masing-masing jaringan mempunyai kemungkinan untuk tumbuh menjadi

    berbagai jenis tumor.

    2.1.3 PEMERIKSAAN TUMOR ORBITA

    6,8

    Oleh karena letaknya yang tertutup rapat, maka sulit menemukan tumor orbita

    pada stadium dini. Gejala yang paling sering ditujukan oleh tumor dibelakang

    bola mata adalah terdorongnya mata keluar sehingga tampak menonjol

    (proptosis). Proptosis tidak selalu disebabkan oleh adanya tumor mata, tetapi

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    3/19

    dapat disebabkan oleh penyakit lain, misalnya proses inflamasi atau kelainan

    pembuluh darah. Proptosis dapat mengindikasikan lokasi massa. Axial

    displacement disebabkan oleh lesi-lesi retrobulbar seperti hemagioma, glioma,

    menigioma, metastase, arterivena malformasi dan lesi lainnya di dalam muscle

    cone. Non axial displacement disebabkan oleh lesi lesi yang terletak di luar

    muscle cone. Superior displacement disebabkan oleh tumor sinus maxillaris

    yang mendesak lantai orbita dan mendorong bola mata keatas. Inferomedial

    displacement dapat dihasilkan dari kista dermoid dan tumor tumor kelenjar

    lakrimal. Nyeri juga dapat dikeluhkan oleh penderita yang merupakan gejala dari

    invasi karsinoma nasofagerial atau lesi lesi matastatik.

    Terkadang disebabkan oleh lokasi tumor, sulit untuk menegakkan diagnosa

    hanya berdasarkan pemeriksaan klinis saja. Sehingga membutuhkan

    pemeriksaan tambahan sebagai penunjang dalam menegakkan diagnosa.

    1,9

    2

    Untuk pemeriksaan klinis secara lengkap diperlukan tahap tahap pemeriksaan

    sebbagai berikut :

    A. Tahap Pemeriksaan MedisTahap pemeriksaan dibagi 3 yaitu :

    1. Riwayat penyakitRiwayat penyakit dalam membantu menduga penyebab proptosis. Hal ini

    penting karena proptosis dapat disebabkan oleh ateri vena malformasi,

    penyakit infeksi, tiroid dan tumor. Sebaiknya pemeriksaan ini sudah

    dapat membedakan tumor dari penyebab- penyebab tersebut diatas.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    4/19

    Untuk dapat membedakan ke empat penyakit penyakit yang disebutkan

    diatas dapat dibuat anamnesis :

    1.1Arteri vena malformasi : adanya riwayat trauma dan penambahanproptosis bila penderita dalam posisi membungkuk.

    4,6,11,12

    1.2Penyakit infeksi : proptosis terjadinya secara tiba-tiba, adanya tanda-tanda infenksi lainnya seperti panas badan yang meningkat dan

    adanya riwayat penyakit sinusitis atau abses gigi.

    1.3Penyakit tiroid : adanya tanda- tanda penyakit tiroid seperti tremor,gelisah yang berlebihan, berkeringat banyak dan adanya penglihatan

    ganda.

    Bila dari pernyataan pernyataan ini tidak dapat dijawab, maka

    riwayat penyakit bisa diarahkan ke penyakit tumor dan dapt

    dilanjutkan dengan pencarian perkiraan jenis tumor.

    1.4Tumor Retrobulbar- Lama terjadinya proptosis, karena umumnya proptosis dapat terjadi

    lebih pada tumor jinak, sedangkan tumor ganas proptosi terjadi lebih

    cepat.

    - Umur penderita saat terjadinya tumor, karena umur dapatmenentukan jenis tumor yaitu tumor anak anak dan tumor dewasa.

    - Tajam penglihatan penderita yang menurun bersamaan denganterjadinya proptosis, dapat diduga tumor terletak di daerah apeks,

    atau saraf optik, sedangkan bila tidak bersamaan dengan terjadinya

    proptosis kemungkinan letak tumor diluar daerah ini.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    5/19

    - Adanya tanda tanda klinis lain tumor ganas seperti rasa sakit, atauberat badan menurun.

    - Riwayat penyakit keganasan di organ lain, karena kemungkinantumor diorbita merupakan metastasis.

    2. Pemeriksaan mataPemeriksaan mata secara teliti sangant diperlukan antara lain 4

    - Penilaian penglihatan (visus):

    - Penilaian struktur palpebra- Pengamatan terhadap perubahan orbita seperti proptosis, palpasi

    massa atau pulsasi.

    - Penilaian pergerakan dan posisi bola mata.- Penilaian permukaan bola mata dan konjungtiva, tekanan bola matan

    dan kondisi bagian bola mata khususnya nervus optikus.

    3. Pemeriksaan orbita- Pengukuran proptosis : untuk mengetahui adanya derajat proptosis

    dengan memperbadingkan ukuran kedua mata. Nilai penonjolan mata

    normal antara 12 20 mm dan beda penonjolan kedua mata tidak

    melebihi 2 mm. Bila penonjolan bola mata lebih dari 20 mm atau

    beda kedua mata lebih dari 3 mm ini merupakan keadaan patologi.

    Pengukuran dapat dilakukan dengan Hertel eksoftalmometer.

    1,2,6,11

    - Posisi proptosis : diperlukan karena letak dari tumor akan sesuaidengan macam jaringan yang berada di orbita. Ada dua arah

    proptosis yang harus diperhatikan yaitu sentrik dan eksentrik.

    Proptosis sentrik disebabkan oleh tumor yang berada di konus.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    6/19

    Kemungkinan jenis tumornya adalah glioma, maningioma atau

    hemangioma. Proptesis ekstresik harus dilihat dari arah terdorongnya

    bola mata untuk menduga kira kira jenis tumornya, misalnya : arah

    inferemedial disebabkan oleh tumor yang berasal dari kelenjar

    lakrimal atau kista dermoid. Arah inferetemporal disebabkan oleh

    tumor dermoid, mukokel sinus etmoid atau sinus frontal atau

    meningkokel. Arah superior disebabkan oleh tumor berasal dari

    antrum maksila.

    - Proptosis bilateral atau uniteral : bisa membantu dalammemperkirakan jenis tumor.

    - Palpasi : pada atumor yang teraba sebaiknya dinilai konsistensinyakistik atau solid, pergerakan dari dasar, adanya rasa sakit pada

    penekanan dan halus dan benjolannya permukaan tumor. Dapat

    memperkirakan terdapatnya massa pada anterior orbita, khususnya

    pembesaran kelenjar lakrimal. Peningkatan tahanan retrobulbar

    merupakan abnormalitas yang spesifik. Dapat oleh karena tumor

    retrobulbar merupakan abnormalitas yang difus seperti pada Thyroid

    assosiated Orbytopathy (TAO). Sebaiknya dilakukan palpasi

    kelenjar limfatik regional.

    - Auskultasi : auskultasi dengan stetoskop terhadap bola mata atautulang mastoid untuk mendeteksi adanya bruit pada kasus kasus

    fistula kavernosa carotid.

    B. Tahap Pemeriksaan Diagnostik Penunjang1. Pemeriksaan Primer

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    7/19

    Plain film radiography digunakan dalam mengevaluasi pasien pasien

    dengan kelainan orbita. Begitu juga Computed Tomography (CT)

    bermanfaat untuk memepelajari anatonomi dan penilaian dari tulang.

    Magnetic Resonance Imaging (MRI) sangar efektif dalam menilai

    perubahan jaringan lunak, khususnya lesi-lesi yang mempengaruhi

    nervus optikus atau struktur intrakranial. Ultrasonography (USG) dapat

    sangat membantu dalam beberapa kasus.

    2. Pemeriksaan Sekunder

    1,9,11,12

    Pemeriksaan ini dilakukan atas indikasi yang spesifik meliputi

    venography dan arteriography. Jarang dilakukan tetapi sangat berguna

    dalam kasus kasus tertentu.

    3. Pemeriksaan Patologi

    1,2,9,19

    Diagnosa pasti dari kebanyakan lesi lesi orbita tidak dapat dibuat tanpa

    pemeriksaan histopatologi dimana dapat berupafine needle aspiration

    biopsy(FNAB, Incisional biopsy, excisional biopsy.2

    4. Pemeriksaan Laboratorium

    Penetapan jenis tumor sangat penting dan ini dicari dengan berbagai

    jalan dan sedapat mungkin menghindar pembedahan. Pada mata,

    pembedaan sering merupakan suatu tindakan eksploratif. Hal ini

    disebabkan sukarnya atau belum didapatnya diagnosa jenis tumor. Untuk

    menghindari pembedahan eksploratif ini dilakukan pemeriksaan

    laboratorium seperti tumor mareker, immunologi. Pemeriksaan

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    8/19

    laboratorium juga dilakuakan dalam rangka menyeleksi abnormalitas

    fungsi tiroid dan penyakit penyakit lainnya.

    Diagnosa tidak selamanya berdasarkan biopsi, khususnya bila lokasi

    tumor tidak diketahui secara pasti. Diagnosa dapat dibuat dengan

    bantuan USG. Metode diagnostik diatas tidak harus dilakukan seluruh

    pada setiap kasus tetapi tergantung pada indikasi klinis dan status sosial

    pasien.

    1,3,11

    C. Tahap Konsultasi Antar Disiplin

    2,3,11

    Orbita merupakan bagian dari kranial dan sangat berdekatan dengan organ

    lainnya, sehingga disiplin bedah saraf dan Telinga Hidung - Tenggorok

    sangat diperlukan. Banyak tumor mata merupakan bagian ini atau

    sebaliknya. Selain itu, tumor organ lainnya, seperti karsinoma serviks, paru

    paru, payudara, tiroid ataupun limfoma maglima sering bermetastasi di

    orbita. Jelas dibidang penyakit tumor. Meskipun bidang keahlian kedokteran

    berlainan, namun penanganan penyakit tumor mata tidak dapat dipisahkan

    dari kerjasama dengan bidang kedokteran lainnya. 6,13

    2.1.4 KLASIFIKASI TUMOR ORBITATumor orbita jarang terjadi. Tumor orbita terbagi menjadi 3 yaitu : tumor

    primer, sekunder, dan metastasi.

    A. Tumor primer terjadi dari struktur orbita yang bervariasi :1. Tumor divalopmental : dermoid, epidermoid, lipodermoid dan teratoma2. Tumor vaskular : hemagioma dan limfangioma

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    9/19

    3. Tumor jaringan adipose : liposarcoma4. Tumor jaringan : fibroma, fibrokarsoma, dan fibromatosis.5. Tumor asseous dan kartilage : osteoma, kondroma, osteoblastoma,

    sarkoma osteogenik sesudah irradiasi, displasia fibrous dari tulang dan

    sarkoma Ewings.

    6. Tumor miomatous : Rabdomioma, leomyoma dan rabdomiosarkama7. Tumor saraf optik : glioma dan meningioma8. Tumor glandula lakrimal : benign mixed tumor, malignant mixed tumor

    dan tumor limfoid.

    9. Tumor jaringan limfositik : limfoma benign dan maligna10.Histiocytosis X

    B. Tumor sekuder, merupakan penyebaran dari struktur sekitarnyaC. Tumor metastasis tumor yang berasal dari penyebaran tumor primer.

    A. Tumor Orbita Primer Tumor Developmental

    - DermoidDermoid merupakan tumor yang umum terdapat pada anak-anak tetapi

    terdapat juga pada orang dewasa. Lokasi kista dermoid biasanya berada

    diorbita superotemporal, tetapi dapat juga berada ditempat lain, yaitu

    didaerah superonasal. 1,2,6,9,13

    Permukaan tumor halus. Jenis kista ini tidak disertai rasa sakit. Pada

    umumnya dermoid tidak menyebabkan eksoftalmos, karena terletak

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    10/19

    dianterior septum orbita. Kadang- kadang terdapat pedikel dibelakang

    septum dan melekat dengan perioseteum orbita. Hal ini menyababkan

    kelainan pada tulang (fosa lakrimal, dan dapat terlihat secara radiologis.

    Pada pengangkatan tumor dilanjurkan agar membuang pedikel tersebut guna

    mencegah kekambuhan. Secara mikroskopis, tumor berbentuk padat

    bercampur dengan komponen kista, berisi materi seperti keju. Pada gambar

    histologis dinding kista terdiri dari epitel skuamosa berlapis, dan kista berisi

    kelenjar keringat, folikel rambut dan kelenjar sibasea. Lumen dari kista

    berisi dari sisa sisa keratin dan rambut. Sering terjadi ruptur pada kista dan

    dapat menyebabkan inflamasi. 1,2,3,6,9,13

    - EpidermoidEpidermoid sama dengan dermoid, hanya tidak berisi kelenjar kelenjar.

    Kadang kadang sulit untuk membedakan secara histologis epidermoid

    yang berasal dari kongenital atau akibat trauma masuknya epidermis

    kedalam jaringan. Dalam hal ini diperlukan anamnesis yang baik.

    - Teratoma

    2,3,13

    Teratoma berbeda dengan derdoid dalam strukturnya. Tumor tidak hanya

    berisi jaringan ektoderm saja, tetapi juga mesoderm. Biasanya tumor

    berbentuk kista dengan eksoftalmos yang luar biasa besarnya. Tumor sudah

    ada saat kelahiran. Pembedahan eksentrasi kadang-kadang masih dapat

    dilakukan pengangkatan tumor dengan tetap membiarkan bola mata di

    rongga orbita.

    2,6,13

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    11/19

    Tumor Vaskular- Hamangioma

    Hemangioma termasuk yang banyak terdapat di orbita dan merupakan

    tumor primer yang jinak. Hemangioma dibagi dalam 2 tipe, kapiler dan

    kavernosa.

    Hemangioma kapiler

    2,6

    Hamangioma kapiler merupakan tumor jinak. Penampakannya berupa

    modul merah, di palbebra disebut strawberry birthmark. Tumor cenderung

    membesar pada bulan bulan pertama setelah kelahiran, dengan cara

    infiltratif ke jaringan sekitarnya. Tumor dapat meluas, multipel sampai

    mengenai daerah kepala dan leher. Perjalanan penyakit hemangioma kapiler

    tumbuh dengan pesat menjelang enam bulan kehidupan dan mengecil

    setelah anak berumur 1 tahun. Pertumbuhan hemangioma lebih sesuai

    dikatakan sebagai pertumbuhan hemartroma dari pada pertumbuhan

    neoplasma. Involusi sempurna, 30% akan terjadi pada umur 3 tahun, 60%

    pada umur 4 tahun, 76% pada umur 7 tahun.

    Bila tumor hanya mengenai daerah orbita tanpa lesi di palpabra, maka

    persangkaan terhadap hemangioma didapat dari warna kebiru biruan yang

    terjadi di palpebra atau konjungtiva. Pada perabaan tumor akan terasa lunak

    seperti busa. Daerah predileksi sering terjadi di daerah superonasal.

    1,2,6,13

    Gambaran mikroskopis tumor terbentuk nodul padat berisi sel proliferasi sel

    endotel jinak dan berlumen. Dengan meningkatnya umur rongga vaskuler

    ini menjadi ektatik dan skarifikasi terjadi spontan atau akiabt pengobat.

    2,6

    6

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    12/19

    Pengobatan hanya dilakukan atas indikasi disfungsi okular atau deformitas

    kosmetik yang terlalu luar. Pengobatan steroid dapat dilakukan untuk

    mengurangi besarnya tumor. Radiasi dengan dosis rendah dikatakan cukup

    berhasil mengobati hemangioma. Tindakan pembedahan, injeksi zat

    sklerosing, krioterapi hendaknya dibatasi sedapat mungkin.

    Hemangioma kavernosa

    3,6,13

    Hemangioma kavernosa adalah tumor yang terjadi pada masa dewasa, dan

    penampakan klinis jarang pada masa kanak- kanak. Tumor terdiri dari

    rongga rongga dengan ukuran yang sangat bervariasi. Rongga tersebut

    dibatasi oleh septa, berukuran cukup tebal dengan dinding dilapisi sel

    endotel. Pertumbuhan slowly prograsif. Tumor berkapsul tidak mempunyai

    sifat regresi. Lokasi tumor sering terdapat didaerah intrakonal retrobulbar.

    Diagnosa dapat dibuat dengan diagnostik penunjang A dab B scan

    ultrasonografi dan CT scan. Arteriografy dan venograpi tidak menunjang,

    karena lesi terisolasi dari jaringan vaskular. Pengobatan dengan

    pembedahan. Biasanya tumor sangat mudah ditaksir karena tumor

    berkapsul. Perubahan sel menjadi tumor ganas sangat jarang terjadi.

    - Limfangioma

    2,3,6

    Limfangioma diorbita frekuensinya lebih sedikit dari hemangioma, tetapi

    pertumbuhannya sangat ekstensif. Pada anak anak pertumbuhan tumor ini

    lebih buruk karena seringnya terjadi infeksi sekunder. Gambaran histologi

    limfangioma memperlihatkan dinding yang tipis, limfoid dengan beberapa

    folikel limfa banyak didapat di antara dinding rongg. Pada tumor ini sering

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    13/19

    terjadi pendarahan kedalam rongga, sehingga sukar membedakannya dari

    hemangioma.

    Tumor Myomatous

    6

    - RabdomiosarkomaTumor ini merupakan tumor ganas yang sering didapati pada anak anak.

    Pertumbuhan tumor sangat cepat menimbulkan proptosis. Biasanya massa

    teraba didaerah kuadran nasal atas. Tindakan biopsi sebaiknya segera

    dilakukan untuk membuat diagnosis. Diagnosis dapat dibantu dengan

    ultrasonografi, CT scan atau tomografi. Kadang kadang biopsi sukar

    dilakukan, walaupun demikian diagnosis sering diketahui pada waktu

    pencarian metastasis dengan pemeriksaan aspirasi sum sum tulang.

    Gambaran mikroskopik dibagi dalam 3 kategori : embrional, alveolar,

    pleomorfik.

    Pengobatan rabdomiosarkoma adalah kombinasi dari pembedahan, radiasi,

    dan sitostatika. Kombinasi antara radiasi sebesar 5000 6000 rad, dengan

    sitostatika dan eksenterasi, menunjukkan angka keberhasilan yang lebih

    baik dari pada angka keberhasilan yang dicapai oleh pembedahan

    eksenterasi saja.

    6,13

    Tumor Saraf

    6

    Glioma dan maningioma berasal dari saraf optik, neurilemmoma dan

    neurofibroma berasal dari saraf perifer. Nonkromafin paraglioma atau tumor

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    14/19

    badan korotis, granular sel mioblastoma, alveolar softpart sarcoma, diduga

    berasal dari saraf, sangat jarang ditemukan.

    - Neurofibroma

    6,13

    Neurofibroma adalah jenis tumor saraf yang terbanyak ditemukan. Tumor

    ini merupakan priliferasi endoneural matriks dengan dominasi dari sel

    schwann, yang berada diselubung saraf. Neurofibroma tipe fleksiforn

    tumbuh infiltratif dan dapat terjadi pada penyakit von recklinghausen.

    Biasanya tipe ini dimulai pada masa anak anak, pengangkatannya sangat

    sukar. Disamping dilakukan eksenterasi, sebaiknya vermiform cords

    diangkat, karena tumor ini dapat kambuh lagi. Neurofibroma yang

    berbentuk soliter biasanya bila terjadi pada ornag dewasa maka

    prognosisnya lebih baik. Tumor ini berkapsul, pengangkatannya tidak

    menyebabkan masalah karena dapat diangkat intoto.

    - Glioma2,3,6,13

    Glioma biasanya ditemui pada anak-anak pada dekade pertama pada

    kehidupannya. Kurang lebih seperempat dari penderita glioma disertai

    penyakit neurofibroma. Gejala klinisnya memperlihatkan bahwa pada

    penderita terdapat proptoss, kelainan saraf optik, cafe aulait spot yang ganda

    di tubuh. Gejala ini sangat karateristik untuk penyakit glioma. 6

    Diagnosa dapat dibuat dengan CT scan X ray standart. Penggunaan USG

    akan memperlihatkan hilangya gambar saraf optik yang karateristik.

    Gambar CT scan akan memperlihatkan pembesaran saraf optik. Dengan X

    ray standar kadang kadang terlihat pembesaran kanal optik. Bila terdapat

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    15/19

    pembesaran kanal sebaiknya dilanjutkan dengan foto tomografi untuk

    menilai kemungkinan ekstensi ke intrakranial.

    Gambaran mikroskopis glioma memperlihatkan tumor berisi sel astrosit

    dengan diferensiasi baik. Pertumbuhan tumor ini invasif dan apabila disertai

    penyakit neurofibromatosis, tumore dapat berproliferasi sampai

    ruangsubaraknoid. Glioma tanpa neurofibroma biasanya hanya tumbuh

    disekitar saraf mata. Pada anak anak tumor tidak bergenerasi ganas,

    keganasan pada glioma hanya terjadi pada orang dewasa. Pengobatan masih

    kontroversial. Hal ini disebabkan masih adanya dugaan bahwa tumor

    merupakan suatu pertumbuhan hemartoma. Oleh ophthalmology basic and

    Clinial Science Course American Academic of Opththalmology

    dikemukakan pengobatan glioma sebagai berikut :

    2,12

    1. Dapat dilakukan pembedahan. Untuk pemeriksaan histologik biobsidapat dilakukan melalui medial bola mata dengan disinsersi rektus

    medial. Pembedahan orbitotomi lateral dilakukan bila ingin mengangkat

    satu segmen saraf optik.

    1,2,6,12

    2. Dilakukan operasi intrakranial bila tumor berada tumor berada diintrakranial, kanal optik, atau bila ingin memperoleh lapang operasi

    yang luas.

    3. Diberikan radiasi bila tumor tidak mungkin untuk diangkat lagi ataupertumbuhannya sangat angresif.

    4. Tidak dianjurkan pembedahan bilamana intrakranial sudah meningkat.

    Maningioma

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    16/19

    Tumor berasal dari sel meningiotelial lapisan araknoid. Lapisan araknoid ini

    berada dirongga orbita, dan merupakan pembungkus serabut saraf optik.

    Maningioma intra orbita yang berasal dari selubung saraf optik disebut

    maningioma primer intra orbita, sedangkan yang berasal dari invasi intrakranial

    disebut maningioma sekunder intra orbita.

    Selain meningioma primer dan sekunder primer dan sekunder di dapat juga

    meningioma ektopik. Meningioma merupakan tumor yang tumbuh lambat

    progresif, umumnya terjadi pada wanita dewasa muda. Meningioma

    mempunyai sifat keganasan lokal, tidak bermetastasis. Selain dari pada itu

    meningioma mempunyai sifat menjalar melalui lubang lubang kranial

    sehingga tumor dapat memasuki daerah intrakranial atau sebaliknya meningioma

    intrakranial dapat memasuki intraorbita. Foto orbita dapat dilakukan secara

    rutin, tetapi kadang kadang tidak memberikan gambar yang karateristik.

    Dengan USG gambar saraf optik akibat tumor yang mengelilingi saraf tersebut

    menjadi tidak karateristik lagi. Dan sebaiknya diperiksa dengan CT scan.

    2,6,13

    Terapi adalah pembedahan, tetapi sukar menghindari komplikasi trauma saraf

    optik. Sebaliknya bila fungsi saraf optik dipertahankan tanpa melakukan

    pengangkatan tumor secara total pada saat operasi, kemungkinan tumor akan

    tumbuh kembali. Angka keberhasilan tergantung dari pengangkatan adekuat.

    6,9,11

    6,9

    Histiocytosis XPenyakit ini mempunyai karateristik proliferasi idiopatik abnormal dari

    histiositik dengan pembentukan granuloma. Penyakit primer cenderung pada

    1,2,3

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    17/19

    anak-anak dengan melibatkan orbita terdapat pada 20 % kasus. Histiocytosis X

    dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

    1. Hand Schuller Christian disease. Penyakit kronik disebarkan dariHistiocytosis yang melibatkan jaringan dan tulang. Ditandai dengan

    proptosis, diabetes insipidus dan kerusakan / cacat pada tulang tengkorak.

    2. Letterer Siwe disease. Bentuk sistemik dari histiocytosis Xdi tandaidengan penyebaran kejaringan lunak dan viscera dengan atau tanpa

    melibatkan perubahan tulang.

    3. Eosinophilic granuloma. Ditandai oleh granuloma soliter atau multipelmelibatkna tulang. Penyakit ini biasanya terjadi pada dewasa muda.

    B. Tumor Orbita Sekunder

    Tumor yang berasal dari kelopak mata karsinoma sela basa, sel skuamosa dan

    kelenjar sebasea dapat menyebar secara lokal kedalam orbita anterior. Tumor

    yang berasal dari hidung dan sinus paranasal, tumor ini sering melibatkan orbita

    (50%). Tumor nasofaring, tersering dari sinus maksilaris, tumor ini melibatkan

    orbita. 30% kasus tumor menunjukkan gejala proptosis. Dan meningioma

    menginvasi orbita posterior.

    C. Tumor Orbita Metastase

    1,2,3,9

    Tumor tumor metastase mencapai orbita melalui penyebaran hematogen,

    karena orbita tidak memiliki saluran limfe. Metastase biasanya berasal dari

    payudara pada wanita dan paru pada pria. Pada anak anak tumor metastase

    paling sering terjadi adalah neuroblastoma, yang sering berkaitan dengan

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    18/19

    pendarahan periokular spontan, sewaktu tumor yang tumbuh cepat mengalami

    nekrois. Tumor tumor metastase jauh lebih sering terdapat dikoroid dari pada

    didalam orbita, mungkin karena sifat pasokan darahnya. Banyak tumor

    metastase di orbita respon terhadap radiasi dan komoterapi. Tumor kecil yang

    terlokalisasi dan simtomatik kadang kadang dapat di eksisi secara total maupun

    parsial. Neuroblastoma pada anak berusia kurang dari 11 bulan memiliki

    prognosis yang relatif baik. Ornag dewasa yang mengalami tumor metastase

    diorbita memiliki usia harapan hidup yang sangat sempit. 1,2,3

    2.1.5 PENGOBATANTerapi medis disesuaikan dengan diagnosis yang diperoleh dengan biopsi atau

    eksisi. Situasi tertentu tidak memerlukan biopsi atau eksisi untuk memulai

    perawatan. Kondisi seperti selulitis orbita sering diperlukan secara medis dengan

    berbagai atimikro agen. Intervensi badah diperlukan jika tidak ada respon

    terhadap pengobatan atau memburuk klinis terbukti pada pemeriksaan.

    Pseudotumor biasanya ditangani secara medis dengan steroid sistemik.

    Hemangioma kapiler juga dapat diobati dengan non surgical, seperti suntikan

    steroid.

    Pengobatan yang diberikan pada tumor tidaklah sama, tergantung dari jenis

    tumor dan stadium saat tumor ditemukan.

    7

    Terdapat lima sirgical space dalam cavum orbita yaitu :

    a. Subperiorbital surgical space (subperiosteral)%, antara tulang dan periorbita

    1,2

    b. Extraconal surgical space (peripheral), terletak antara periorbita dan musclecone

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/30/2019 orbital t

    19/19

    c. Intraconal surgical space (central), terletak didalam musclle coned. Episcleral seruang intrakranial surgical space (sub teon) teletak antara

    kapsul tenon dan bola mata

    e. Subarachnoid surgical space, terletak antara nervur optus dan nerve sheathInsisi untuk mencapai surgical space tersebut melalui orbitotomi anterior dan

    orbitotomi lateral. Lesi orbita dapat meliputi lebih dari satu ruang sehingga

    membutuhkan kombinasi dari beberapa pendekatan. 2,9,10 Ekssentrasi dapat

    dipertimbangkan di dalam penanganan tumor yang meluas dari sinus, wajah,

    palpebra, konjungtiva atau runag intrakranial. 9