optimalisasi produksixanthone manggis … · dalam proposal tahun idiusulkan penelitian tentang...

2
Ringkasan Eksekutlf Hasil-Hasi/ Pene/itian Tsbun 2007 _ Penelitian variasi produksi xanthone terkait dengan varietas rnanggis dilakukan di sentra yang mengembangkan varietas manggis yang telah dilepas yaitu var. Wanayasa, var. Kaligesing, dan var. Pupahiang. Sedangkan sentra yang mewakili tipe tanah yang berbeda yaitu Podzolik (Leuwiliang, Bogor dan Watulirno, Trenggalek): Latosol merah coklat (Wanayasa, Purwakarta): latosol coklat (Puspahiang, Tasikrnalaya). Akumulasi xanthone selama fase perkernbangan buah di pohon dan setelah buah dipanen dilakuakn untuk me nd a p a tk an fase perkembangan buah dengan kadar tertinggi dan kemungkinan memanfaatkan buah rontok serta buah tidak layak jua\. Peranan pupuk nitrogen dan dosisnya akan diketahui dari percobaan pernupukan nitrogen. OPTIMALISASI PRODUKSI XANTHONE MANGGIS SEBAGAI BAHAN INDUSTRI FITOFARMAKA Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto, MSc ' ), Dr. Herry Cahyana", Dr. M. Dzajuli", dan Dr. Ioko Pltono" Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) yang dikenal sebagai "Queen of tropical fruits" karena citarasa dan penampilannya yang istimewa, baru-baru ini diketahui mempunyai fungsi sebagai obat. Tanaman m anggls dilaporkan mengandung senyawa bahan alam yaitu xanthone yang mempunyai peluang besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku pernbuatan obat (lead compound). Efek farmakologi xanthone telah banyak dilaporkan yaitu berpotensi sebagai antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, antivirus, dan antikanker. Penelitian mengenai produksi xanthone sebagai bahan baku obat sangat penying dan mendesak untuk dilakukan agar Indonesia sebagai center of origin manggis dan penghasil manggis terbesar di dunia tidak ketinggalan dalam memanfaatkannya. Karena buah manggis yang layak ekspor sangat rendah (20-30%), maka pemanfaatannya untuk bahan baku obat akan meningkatkan nilai ekonorni dari manggis: bahkan nilai ekonomi dari manggis sebagai fitofarmaka mungkin akan lebih besar daripada sebagai buah segar. Dalam proposal tahun I diusulkan penelitian tentang kadar dan profil xanthone terkait dengan varietas, akumulai xanthone selama perkembangan buah manggis dipohon dan setelah dipanen, pengaruh lingkungan yaitu tipe tanah, serta teknik budidaya, yaitu pemupukan nitrogen terhadap produksi xanthone. Faktor lingkungan dan budidaya lainnya akan dilanjutkan pada tahun II dan III. I. Pengajar Institut Pertanian Bogor 2. Peneliti Badan Litbang Pertanian Hasil Penelitian tahun I yaitu Varietas Kaligesing menghasllkan biomassa kulit tertinggi, berbeda secara significant antar varietas Puspahiang dan Wanayasa. Kadar xanthone tidak berbeda secara significant antar varietas, tetapi varietas Kaligesing tertinggi. Karakteristik buah varietas Kaligesing : kulit tebal, bobot kulit lebih tinggi, kurang mulus (serangan burik dan getah lebih tertinggi). Dengan demikian potensi produksi xanthone terbaik adalah varietas Kaligesing. Biornassa kulit terbesar berasal dari sentra Purworejo, Trenggalek, dan Bogor. Kadar xanthone berkorelasi positif dengan tingkat kejadian serangan burik. Dengan demikian potensi produksi xanthone kulit manggis dari Bogor, Purworejo dan Trenggalek lebih baik dibandingkan sentra lainnya. Kadar xanthone berkorelasi positif dengan tingkat kejadian serangan burik. Akumulasi 88 -------------------- Kerjasama KemJtraan Pene/itian Pert anian dengan Perguruan Tinggi (KKP3T)

Upload: truongphuc

Post on 06-Sep-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Ringkasan EksekutlfHasil-Hasi/ Pene/itian Tsbun 2007 _

Penelitian variasi produksi xanthone terkaitdengan varietas rnanggis dilakukan di sentra yangmengembangkan varietas manggis yang telahdilepas yaitu var. Wanayasa, var. Kaligesing,dan var. Pupahiang. Sedangkan sentra yangmewakili tipe tanah yang berbeda yaitu Podzolik(Leuwiliang, Bogor dan Watulirno, Trenggalek):Latosol merah coklat (Wanayasa, Purwakarta):latosol coklat (Puspahiang, Tasikrnalaya).Akumulasi xanthone selama fase perkernbanganbuah di pohon dan setelah buah dipanendilakuakn untuk me nd a p a tk an faseperkembangan buah dengan kadar tertinggi dankemungkinan memanfaatkan buah rontok sertabuah tidak layak jua\. Peranan pupuk nitrogendan dosisnya akan diketahui dari percobaanpernupukan nitrogen.

OPTIMALISASI PRODUKSI XANTHONE MANGGIS SEBAGAI BAHANINDUSTRI FITOFARMAKA

Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto, MSc'), Dr. Herry Cahyana",Dr. M. Dzajuli", dan Dr. Ioko Pltono"

Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.)yang dikenal sebagai "Queen of tropical fruits"karena citarasa dan penampilannya yangistimewa, baru-baru ini diketahui mempunyaifungsi sebagai obat. Tanaman m angglsdilaporkan mengandung senyawa bahan alamyaitu xanthone yang mempunyai peluang besaruntuk dikembangkan sebagai bahan bakupernbuatan obat (lead compound). Efekfarmakologi xanthone telah banyak dilaporkanyaitu berpotensi sebagai antioksidan,antiinflamasi, antibakteri, antivirus, danantikanker.

Penelitian mengenai produksi xanthonesebagai bahan baku obat sangat penying danmendesak untuk dilakukan agar Indonesiasebagai center of origin manggis dan penghasilmanggis terbesar di dunia tidak ketinggalandalam memanfaatkannya. Karena buah manggisyang layak ekspor sangat rendah (20-30%),maka pemanfaatannya untuk bahan baku obatakan meningkatkan nilai ekonorni dari manggis:bahkan nilai ekonomi dari manggis sebagaifitofarmaka mungkin akan lebih besar daripadasebagai buah segar.

Dalam proposal tahun I diusulkan penelitiantentang kadar dan profil xanthone terkaitdengan varietas, akumulai xanthone selamaperkembangan buah manggis dipohon dansetelah dipanen, pengaruh lingkungan yaitu tipetanah, serta teknik budidaya, yaitu pemupukannitrogen terhadap produksi xanthone. Faktorlingkungan dan budidaya lainnya akandilanjutkan pada tahun II dan III.

I. Pengajar Institut Pertanian Bogor2. Peneliti Badan Litbang Pertanian

Hasil Penelitian tahun I yaitu VarietasKaligesing menghasllkan biomassa kulit tertinggi,berbeda secara significant antar varietasPuspahiang dan Wanayasa. Kadar xanthonetidak berbeda secara significant antar varietas,tetapi varietas Kaligesing tertinggi. Karakteristikbuah varietas Kaligesing : kulit tebal, bobot kulitlebih tinggi, kurang mulus (serangan burik dangetah lebih tertinggi). Dengan demikian potensiproduksi xanthone terbaik adalah varietasKaligesing.

Biornassa kulit terbesar berasal dari sentraPurworejo, Trenggalek, dan Bogor. Kadarxanthone berkorelasi positif dengan tingkatkejadian serangan burik. Dengan demikianpotensi produksi xanthone kulit manggis dariBogor, Purworejo dan Trenggalek lebih baikdibandingkan sentra lainnya.

Kadar xanthone berkorelasi positif dengantingkat kejadian serangan burik. Akumulasi

88 -------------------- Kerjasama KemJtraan Pene/itian Pert aniandengan Perguruan Tinggi (KKP3T)

Ringkasan Eksekutlf_________________________ Hasil-Hasli Peneiitian Tahun 2007

xanthone kulit manggis telah dimulai pada umur1 BSA: 1.97 g per 100 g kulit manggis kering.Akumulasi xanthone tertinggi pada umur 4 BSA: 4.78 g/l 00 g kulit manggis kering. Tidakterdapat perubahan yang signifikan terhadapkadar xanthone setelah buah dipanen hingga 4rninggu setelah panen. Kadar xanthone tertinggipada penyimpanan 2 MSP : 2.62 g per 100 gkulit manggis kering.

Peningkatan dosis pupuk N dari 0 g meniadl600 g dan 1200 g tidak mernpengaruhi kadarxanthone dalam kulit manggis. Pemupukan Ntidak rnempengaruhi morfologi buah.

Peningkatan dosis pupuk N dari 0 gmenjadi 600 g dan 1200 g tidak mempengaruhikadar xanthone dalam kulit m anggls.Pemupukan N tidak mempengaruhi morfologibuah kecuali serangan burik. Pernupukan Nmeningkatkan kadar N daun dan kadar N padakulit manggis.

Dalam pengembangan budidaya kulitmanggis sebagai bahan industri fltofarrnaka,

dapat menggunakan varietas manggis yang telahdilepas yaitu Kaligesing, Puspahiang danWanayasa karena kadar xanthone tidak berbedanyata secara statistik. Namun karena adanyakeragarnan karakteristik buah maka potensiproduksi per satuan luas terbesar adalah varietasKaligesing. Potensi produksi xanthone kulitmanggis dari Bogor, Purworejo dan Trenggaleklebih baik dibandingkan sentra lainnya di P. jawa.Produksi xanthone dapat mengambil buahm atan g panen, buah rontok selamaperkembangan buah, buah burik dan buah tidakterjual. Pemupukan Nitrogen tidakmempengaruhi kadar xanthone. Diperlukanpenelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor Iingkungan lainnya yang mempengaruhiakumulasi kadar xanthone kulit manggis,diantaranya hara makro dan mikro lainnya,peran cahaya, fruit load. Selain itu, diperlukanvalidasi respon Iura sealama minimal 2 musimbuah (terkait dengan pola pembuahan manggisdanurnur ekonomisnya) agar dapat menentukanest andar hara untuk produksi xanthoneterstandar.

Kerjasama Kemitraan Peneiitian Pertanian ---------------------dengan Perguruan Tinggi (KKPJT)

89