optimalisasi penggunaan model pembelajaran …

52
RANCANGAN AKTUALISASI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 6 SATAP HULU GURUNG DISUSUN OLEH : MUHAMMAD HANAFI, S.Pd NIP. 198701222020121005 23 BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUASHULU BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA

PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 6 SATAP

HULU GURUNG

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD HANAFI, S.Pd

NIP. 198701222020121005

23

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUASHULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2021

Page 2: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …
Page 3: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …
Page 4: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …
Page 5: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,

atas berkat Rahmat dan KaruniaNya lah “Rancangan Aktualisasi Calon

Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan

CXIV Pemerintah kabupaten kapuas hulu tahun 2021 dapat diselesaikan.

Penulisan rancangan ini terlaksana karena karena kontribusi

banyak pihak berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan

ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Fransiksus Diaan, S.H selaku Bupati Kapuas Hulu

2. Bapak Jantau, S.Sos.,M.M. selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu

3. Bapak Petrus Kusnadi, S.Sos, M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Kapuas Hulu.

4. Bapak Beny Wahyudi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 6

Satap Hulu Gurung

5. Bapak Allukmanul Hakim, S.STP.,M.Eng selaku penguji yang telah

memberikan masukan dan saran

6. Bapak Sagitarisman,S.I.P. selaku Coach yang telah memberikan

bimbingan, masukan dan pengarahan

7. Bapak A.A. Hanifah, S.Pd.SD selaku mentor yang telah memberikan

bimbingan dan dukungan

8. Panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III

Angkatan CXIV Tahun 2001 Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu

tahun 2021 yang telah memberikan bantuan dan motivasi.

9. Rekan Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan

III Angkatan CXIV Tahun 2001 Pemerintah kabupaten kapuas hulu

tahun 2021 yang telah memberikan semangat dan motivasi.

10. Keluarga Besar tercinta yang selalu memberi do’a, semangat dan

dukungan.

Page 6: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

v

Penyusun berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat

mencapai tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun

demi kesempurnaan penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga

Raporan Aktualisasi ini dapat bermamfaat.

Putussibau, 30 Juli 2021

Penyusun

Page 7: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... i

BERITA ACARA .................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................. iv

DAFTAR ISI .......................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................. 3

C. Tempat dan Waktu Kegiatan ................................................. 3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil sekolah ........................................................................ 4

B. Data Siswa SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung ..................... 4

C. Data Guru dan Personil Sekolah ........................................... 5

D. Visi dan Misi SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung ................... 6

E. Nilai-Nilai Organisasi ............................................................. 6

F. Struktur Organisasi .............................................................. 7

G. Tupoksi Organisasi ............................................................... 8

BAB III NILAI –NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

A. Nilai-Nilai Dasar ASN…………………….. ............................. 11

1. Akuntabilitas ...................................................................... 11

2. Nasionalisme..................................................................... 13

3. Etika Publik ....................................................................... 15

4. Komitmen Mutu ................................................................. 17

5. Anti korupsi ....................................................................... 18

B. Peran dan Kedudukan ASN ................................................. 19

1. Manajemen ASN ............................................................... 20

2. Whole of Government (WoG) ........................................... 21

3. Pelayan Publik .................................................................. 22

Page 8: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

vii

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Isu ........................ 24

B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan .................................. 30

C. Rancangan Jadwal Kegiatan ................................................ 38

D. Jadwal Konsultasi Coach ...................................................... 39

E. Jadwal Konsultasi Mentor ...................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 41

Page 9: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jumlah Peserta Didik SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung . 4

Tabel 2.2 Data Data Guru dan Personel di SMP Negeri 6 Satap

Hulu Gurung ...................................................................... 5

Tabel 4.1 Tabel Nilai Ulangan Harian Kelas VIII SMP Negeri 6

Satap Hulu Gurung ........................................................... 24

Tabel 4.2 Isu Aktual .......................................................................... 25

Tabel 4.3 Isu Analisis Masalah ......................................................... 27

Tabel 4.4 Rancanagan Aktualisasi .................................................... 30

Tabel 4.5 Rancangan Jadwal Aktualitasi ........................................ 37

Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi dengan Coach .................................... 38

Tabel 4.7 Jadwal Konsultasi dengan Mentor .................................... 39

Page 10: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara besar da memiliki sumber

daya alam yang melimpah, sumber daya alam yang potensial dan

demokrasi yang realtif stabil. Agar mampu mengelola sumber daya

dengan baik maka diperlukan pengelolan pemerintahan dengan SDM

yang berkualitas, salah satunya adalah ASN yang profesional.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara disingkat ASN

adalah profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah

dengan Perjanjian Kerja pada instansi Pemerintah. Sebagai salah satu

aparatur sipil negara, PNS memiliki peran yang penting untuk

mendukung kemajuan negara Indonesia saat ini. Peran tersebut dapat

dipenuhi ketika PNS mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya

sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya dengan efektif dan

efisien sebagai aparatur sipil negara menjadi PNS yang berkualitas dan

profesional.

Untuk memenuhi hal tersebut, maka dilaksanakan pembinaan

melalui Pelatihan Dasar CPNS dimana CPNS ditanamkan sikap

perilaku bela negara, nilai- nilai dasar PNS serta peran dan kedudukan

PNS untuk membentuk karakter yang kuat dalam jabatannya. Sesuai

dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil, maka ditetapkan mekanisme Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil yang memungkinkan para CPNS mampu

menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan serta

membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi). Dalam hal ini apa yang

telah didapatkan selama Pelatihan Dasar bisa di terapkan di tempat

kerja. Oleh karena itu, melalui Pelatihan Dasar CPNS sebagai ASN

Page 11: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

2

wajib melaksanakan fungsi dasar ASN yaitu sebagai pelaksana

kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa

sehingga dapat menjadi PNS yang memiliki daya saing nasional.

Satu di antara beberapa profesi yang merupakan bagian dari

pegawai ASN dan wajib melaksanakan pelatihan dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil (CPNS) adalah tenaga pendidik atau guru. Menurut

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

menjelaskan tugas dan fungsi guru. Lebih lanjut, dijelaskan dalam

Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan

Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.Selain itu, tenaga pendidik atau

guru juga dituntut untuk memiliki karakter yang baik dalam dirinya

sehingga menjadi pegawai ASN yang berkompeten, profesional,

berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang

embannya.

Melalui Kegiatan habituasi, peserta pelatihan dasar sebagai calon

pegawai negeri sipil (CPNS) dapat membiasakan diri untuk

menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya di lingkungan kerjanya sebagai

pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan

pemersatu bangsa. Dalam hal ini, penyusun merupakan peserta

pelatihan dasar yang akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur

Sipil Negara (ASN) di SMP Negeri 06 Satap Hulu Gurung.

Pembelajaran yang efektif dan inovatif tentunya menjadi salah satu

dasar bagaimana menstimulus cara berpikir peserta didik untuk sedikit

lebih maju untuk itu tenaga pendidik perlu berpikir bagaimana

mengembangkan suatu cara atau model pembelajaran baru yang

mampu memberikan dampak yang signifikan dalam kaitannya dengan

capaian hasil belajarnya. Permasalahan yang sering ditemukan di

sekolah saat ini adalah guru cenderung menerapkan pola mengajar

yang sama dan cenderung monoton yang mengakibatkan peserta didik

yang pasif, dalam artian tidak mampu menangkap atau mencerna ilmu

Page 12: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

3

yang diajarkan imbasnya bisa dilihat dari evaluasi penilaian yang jauh

dari kata tuntas atau memenuhi KKM terutama di pelajaran IPS. Model

pembelajaran kooperatif tipe picture and picture menjadi solusi

sekaligus terobosan baru dari penulis untuk meningkatkan tingkat

partisipasi siswa di kelas, menjadikan pembelajaran lebih menarik dan

dapat meningkatkan daya nalar atau cara berpikir peserta didik

terhadap materi yang diajarkan. Model pembelajaran kooperatif tipe

picture and picture merupakan sebuah model dimana guru

menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan

sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Kegiatan-

kegiatan yang akan dilaksanakan selama agenda habituasi tertuang di

dalam rancangan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and

picture pada pelajaran IPS kelas IX SMP Negeri 6 Satap Hulu

Gurung”.

B. Tujuan

Pelatihan Dasar Calon PNS diselenggarakan untuk membentuk

PNS profesional berkarakter dibentuk oleh sikap perilaku bela negara,

nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), dan pengetahuan tentang

kedudukandan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang

tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan pernannya secara

profesional sebagai pelayan masyarakat. Selain itu, peserta Pelatihan

Dasar juga mampu menganalisis manfaat aktualisasi di dalam agenda

habituasi terhadap usaha terwujudnya visi, misi, dan tujuan sekolah,

serta penguatan bagi nilai-nilai organisasi sekolah.

C. Tempat dan Waktu Kegiatan

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan dari tanggal tanggal 5

Agustus s/d 7 September 2021 bertempat di SMP Negeri 6 Satap Hulu

Gurung Kecamatan Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu.

Page 13: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

4

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil Organisasi

Berikut ini adalah profil organisasi sekolah yang terdapat di SMP

Negeri 6 Satap Hulu Gurung, Kecamatan Hulu Gurung Kabupaten

Kapuas Hulu :

PROFIL SEKOLAH

1. Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung

2. NSS : 69806131

3. NPSN : 201100603006

4. Status Sekolah : Negeri

5. Tanggal SK Pendirian : 24 Tahun 2014

Tanggal SK Izin Operasional: 2 Februari 2014

6. Alamat Sekolah

a. Jalan : Lintas Selatan

b. Kelurahan/ Desa : Lubuk Antuk

c. Kecamatan : Hulu Gurung

d. Kabupaten / Kota : Kapuas Hulu

e. Kode Pos : 78764

f. Provinsi : Kalimantan Barat

B. Data Siswa SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung

Data siswa SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung Kabupaten

Kapuas Hulu Tahun Ajaran 2021/2022

Tabel 2.1 Jumlah peserta didik SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung

Rombel Laki – Laki

(Orang) Perempuan

(Orang) Jumlah (Orang)

VII 2 3 5

VIII 5 6 12

IX 5 6 11

Jumlah 13 15 28

Page 14: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

5

C. Data Guru dan Personel Sekolah

Data Guru SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung Kabupaten

Kapuas Hulu Tahun Ajaran 2021/2022

Tabel 2.2 Data Guru dan personel di SMP Negeri 6 Satap

Hulu Gurung

No Nama NIP Jabatan Pangkat/ Golongan

1 Beni Wahyudi, S. Pd 198602092010011007 Kepala Sekolah

Penata Tk.1 III/d

2 Herizal, A.md.Pd 196307041987031016

Wakil Kepala Sekolah

Guru Mapel

Pembina IV/ a

3 Syahri, S.Pd 196404072007011003 Guru Mapel

Penata Muda III/a

4 Muhammad Hanafi,

S.Pd 198701222020121005

Guru Mapel

Penata Muda III/a

5 Desi Herlina S.Pd Guru Mapel

Honorer

6 Leni Marlina Tata

Usaha Honorer

7 Burhanudin Guru Mapel

Honorer

8 Rusnawati, S.Pd Guru Mapel

Honorer

9 Raskinah, S.Pd Guru Mapel

Honorer

10 Masnun, S.Pd Guru Mapel

Honorer

11 Dwi Mulatsih, S.Pd Guru Mapel

Honorer

12 Corina Sandra Dewi,

S.Pd

Guru Mapel

Honorer

13 Beri Gunawan, S.Pd Guru Mapel

Honorer

14 Dede Haryadi, S.Pd Guru Mapel

Honorer

15 Eni Mardiah, S.Pd Guru Mapel

Honorer

16 Nurul Hidayah, S.Pd Guru Mapel

Honorer

Page 15: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

6

D. Visi Dan Misi SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung

Adapun Visi Misi SMP Negeri 6 Hulu Gurung yang ingin

diwujudkan adalah sebagai berikut:

1. Visi

VISI

“Berprestasi, Berbudaya dan Berakhlak Mulia”

2. Misi

MISI

Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, serta

nilai-nilai agama dan budaya, bersih aman dan nyaman dalam

kehidupan sehari-hari.

E. Nilai-Nilai Organisasi

Berikut ini adalah nilai-nilai yang terdapat di SMP Negeri 6 Satap

Hulu Gurung:

1. Religus

2. Sopan

3. Disiplin

4. Jujur

5. Kerja sama

6. Tanggung Jawab

7. Percaya diri

8. Mandiri

Page 16: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

7

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen

atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi

menunjukkan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaiman fungsi

atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Dan selain itu

struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi dari

pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian laporan. Demi

mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, berikut struktur

organisasi di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung.

Struktur Organisasi

SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung

WAKIL KEPALA SEKOLAH

HERIZAL, A.Md. Pd

WALI KELAS VII

RASKINAH, S.Pd

WALI KELAS VIII

ENI MARDIAH, S. Pd

WALI KELAS IX

DWI MULATSIH, S. Pd

GURU

KEPALA SEKOLAH BENI WAHYUDI, S. Pd

KOMITE SEKOLAH HARIS

Page 17: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

8

G. Tupoksi Organisasi

1. Tugas dan Fungsi Sekolah

Adapun Tugas yang dilaksanakan sekolah adalah menindak

lanjuti strategi pelaksanaan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh

warga sekolah sebagai berikut:

1. Mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan

karyawan secara berkelanjutan;

2. Mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu;

3. Melakukan kerjasama dengan pihak kabupaten dan untuk

membantu pembiayaan bagi peserta didik yang mempunyai

semangat dan motivasi yang tinggi untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi;

4. Mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan, peringatan hari

besar keagamaan;

5. Menjalin komunikasi yang baik dengan Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu;

6. Pengadaan buku penunjang;

7. Mengintensifkan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua;

8. Pelaporan kepada orang tua secara berkala;

9. Mengintensifkan berbagai kegiatan ekstra kurikuler seperti olah

raga, pramuka, dan kegiatan keagamaan.

Dengan fungsi sekolah adalah sebagai Fasilitator dan Tempat

Proses belajar mengajar dengan harapan terjalinnya proses belajar

mengajar yang kondusif dan terukur.

2. Tugas dan Fungsi Guru

a. Tugas Guru

Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2)

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Pasal 20 Undang- Undang No. 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74

Page 18: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

9

Tahun 2008 tentang Guru, yakni :

1) Merencanakan pembelajaran;

2) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;

3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

4) Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;

5) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

6) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan

pokok yang sesuai;

7) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi

akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, tugas guru secara dijelaskan dalam

Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :

1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;

2) Menyusun silabus pembelajaran;

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;

5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata

pelajaaran di kelasnya;

7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan

dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;

9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi

tanggungjawabnya (khusus guru kelas);

10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses

dan hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;

11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;

12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses

pembelajaran;

13) Melaksanakan pengembangan diri;

14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan

Page 19: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

10

15) Melakukan presentasi ilmiah.

b. Fungsi guru

Fungsi guru yang disini juga sudah termasuk dalam tugas

guru yang telah dijabarkan diatas, namun beberapa fungsi lain

terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal

40 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, yakni :

1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

2) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan

kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,

menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;

4) Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan

mutu pendidikan; dan

5) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan

kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan

kepadanya.

Page 20: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

11

BAB III

NILAI – NILAI DASAR SERTA PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

A. Nilai – Nilai Dasar ASN

Nilai-nilai dasar ASN merupakan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan

dalam menjalankan tugas jabatan ASN secara profesional sebagai

pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan berakuntabilitas,

mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar

etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas

jabatannya, dan tidak korupsi dan mendorong percepatan

pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. Adapun nilai-

nilainya adalah sebagai berikut:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok

atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi

amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya

nilai-nilai publik, yaitu (LAN RI, 2015):

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi

konflik kepentingan antara kepentingan publik dengan

kepentingan sektor, kelompok dan pribadi;

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan

mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; serta

d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan

sebagai penyelenggara pemerintahan.

Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku

pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan

dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada

atasannya. PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu

mengambil pilihan yang tepat ketika kerjadi konflik kepentingan, tidak

Page 21: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

12

terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan

konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya (LAN RI, 2015).

Adapun indikator nilai dasar akuntabilitas yaitu sebagai berikut:

1. Tanggungjawab

Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang

disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga

dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan

kewajiban.

2. Jujur

Sikap, perkataan, dan perbuatan yang sesuai dengan kebenaran

dan keadaan.

3. Kejelasan Target

Kejelasan target dalam menjelaskan cara, tindakan ataupun

proses kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.

4. Netral

Tidak berpihak, tidak ikut atau tidak membantu salah satu pihak.

5. Mendahulukan kepentingan publik

Tidak egois, menghargai pendapat orang banyak.

6. Adil

Suatu sikap yang tidak memihak, tidak berat sebelah, berpihak

dan berpegang kepada kebenaran.

7. Transparan

Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan

oleh individu maupun kelompok/instansi.

8. Konsisten

Suatu sikap yang tetap (tidak berubah-ubah), taat asas, selaras

dan sesuai.

9. Partisipasif

Suatu keterlibatan fisik baik mental dan emosional serta ikut

bertanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan.

Page 22: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

13

2. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang

wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati

bangsa lain (LAN RI, 2015). Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia

dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia

senantiasa:

a. Menempatkan persatuan dan kesatuan;

b. Kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;

c. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan

negara;

d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia

serta tidak merasa rendah diri;

e. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban

antara sesama manusia dan sesama bangsa;

f. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;

g. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.

Setiap pegawai ASN wajib memiliki orientasi berpikir mementingkan

kepentingan publik, bangsa, dan negara.

Adapun indikator dari nilai Nasionalisme adalah:

1. Religius artinya patuh terhadap ajaran agama.

2. Hormat- menghormati artinya saling menghormati antar sesama.

3. Kerjasama artinya sebuah usaha yang dilakukan oleh beberapa

orang atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

4. Tidak memaksakan kehendak artinya tidak memaksa orang agar

mau menerima.

5. Jujur artinya memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan

sesungguhnya.

6. Amanah artinya dapat dipercaya.

7. Adil artinya suatu sikap yang bebas dari diskriminasi.

Page 23: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

14

8. Persamaan derajat artinya persamaan nilai, harga, taraf yang

membedakan antar sesama

9. Tidak diskriminatif artinya sikap tidak membedakan secara

sengaja terhadap golongan-golongan yang berhubungan dengan

kepentingan tertentu.

10. Mencintai sesama manusia artinya saling mengasihi, saling

tolong menolong satu sama lain.

11. Tenggang rasa artinya sikap dalam menyikapi perbedaan

sehingga tidak menyakiti ataupun menyinggung orang lain.

12. Membela kebenaran artinya orang tersebut berani membela apa

yang menurutnya benar dan merupakan fakta dengan alasan

yang tepat.

13. Persatuan adalah berkumpulnya macam-macam corak dari

berbagai kalangan, ras, budaya dan adat-istiadat dalam

masyarakat yang bersatu dengan serasi.

14. Rela berkorban artinya sikap dan perilaku yang tindakannya

dilakukan dengan ikhlas serta mendahulukan kepentingan orang

lain daripada kepentingan diri sendiri.

15. Cinta tanah air artinya cara berpikir, bersikap dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan terhadap

bangsa.

16. Memelihara ketertiban artinya suatu keadaan dimana segala

kegiatan dapat berfungsi dan berperan sesuai dengan ketentuan

yang ada.

17. Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum

bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur.

18. Musyawarah merupakan suatu upaya bersama dengan sikap

rendah hati untuk dapat memecahkan persoalan (mencari jalan

keluar) untuk bisa mengambil keputusan bersama dalam

penyelesaian atau juga pemecahan yang menyangkut urusan

keduniawian.

Page 24: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

15

19. Kekeluargaan artinya suatu sistem, sikap dan juga kepercayaan

yang secara sadar ataupun tidak, mempersatukan anggota

keluarga pada satu budaya.

20. Menghormati keputusan artinya menerima pendapat orang lain,

tidak memaksa kehendak kita sendiri dan tidak boleh menyela

ketika orang berbicara.

21. Tanggungjawab artinya keadaan di mana wajib menanggung

segala sesuatu sehingga kewajiban menanggung, memikul

jawab, menanggung segala sesuatu yang menjadi akibat.

22. Kepentingan bersama artinya sebuah keputusan yang sudah

dipikirkan secara matng, untuk mewujudkan keinginan yang

diinginkan secara bersama.

23. Gotong-royong artinya bekerja bersama demi mencapai hasil

yang diinginkan.

24. Sosial artinya sesuatu yang dapat dicapai, dihasilkan serta

ditetapkan dalam proses interaksi sehari-hari antar warga.

25. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya artinya

26. Hidup sederhana artinya hidup dengan cara apa adanya yang

kita miliki sekarang dan tidak berlebihan. Sederhana juga bukan

berarti miskin tapi hidup yang sederhana berada ditengah dari

hidup yang kaya dan yang miskin.

27. Kerja keras artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-

sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target

kerja tercapai.

28. Menghargai karya orang lain artinya memberikan apresiasi

(penghargaan) atas hasil usaha dan jerih payah orang lain.

3. Etika Publik

Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang

menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan

keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka

menjalankan tanggungjawab pelayanan publik (LAN RI, 2015).

Page 25: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

16

Dengan kata lain kode etik dapat diartikan sebagai rumusan

eksplisit tentang kaidah-kaidah atau norma yang harus ditaati

secara sukarela oleh para pegawai di dalam organisasi publik. Ada

tiga dimensi dalam etika publik, yakni:

a. Kualitas Pelayanan (cepat, cermat);

b. Modalitas (cara memperbaiki sistem); dan

c. Tindakan Etika Publik (Integritas Publik).

Indikator nilai dasar dari etika publik diantaranya:

1. Jujur adalah suatu perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya

dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan, baik terhadap dirinya

maupun pihak lain.

2. Bertanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku

atau perbuatan, baik yang disengaja atau tidak disengaja.

3. Integritas Tinggi adalah bertindak secara konsisten antara apa

yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang

dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia

bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi).

4. Cermat adalah sikap hati-hati, teliti, sungguh-sungguh, ikhlas,

rajin dan ulet dalam melakukan pekerjaan.

5. Disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan

tunduk pada pengawasan.

6. Hormat adalah suatu sikap menghargai/menghormati diri sendiri,

orang lain, dan lingkungan, memperlakukan orang lain seperti

keinginan untuk dihargai, beradab dan sopan, tidak melecehkan

dan menghina orang lain.

7. Sopan adalah sikap hormat terhadap tata tertib menurut

peraturan yang berlaku.

8. Taat pada peraturan Perundang-Undangan

Melaksanakan ketentuan tugas dan funsi sesuai Peraturan

Perundang-Undangan.

Page 26: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

17

9. Taat perintah adalah mengikuti dan menuruti keinginan atau

perintah dari luar diri kita.

10. Menjaga rahasia adalah praktik pertukaran informasi antara

sekelompok orang, bisa hanya sebanyak satu orang lain.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik

dengan berorientasi pada nilai keunggulan produk/jasa yang

diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan

dan keinginannya. Target utama kinerja aparatur yang berbabasis

komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang

menerima layanan (LAN RI, 2015).

Untuk menciptakan mutu pelayanan prima diperlukan

perubahan orientasi, sikap, dan cara kerja, antara lain sebagai

berikut:

1. Dari orientasi kepada peraturan menjadi orientasi kepada

masyarakat.

2. Dari cara kerja “asal bapak senang” dan asal-asalan menjadi

berorientasi kepada mutu.

3. Dari sikap pasif menjadi proaktif dan inovatif.

4. Dari cara kerja individualis dan egosentris (bekerja sendiri dan

berorientasi melayani pimpinan) menjadi cara kerja tim

(kolektif).

Aktualisasi nilai-nilai dasar komitmen mutu dalam pelaksanaan

tugas aparatur akan mendorong terciptanya iklim atau budaya kerja

unggul yang dapat menumbuhkan keberanian untuk menampilkan

kreativitas dan inovasi (LAN RI, 2015).

Indikator nilai dasar komitmen mutu diantaranya yaitu:

1. Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai

dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat

ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut

jumlah maupun mutu hasil kerja.

Page 27: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

18

2. Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan

mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan

efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan

sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga

dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,

penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan

mekanisme yang keluar alur.

3. Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang

konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk

membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam

bentuk profesionalis melayanan publik yang berbeda dari

sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan

tugas rutin.

4. Berorientasi Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi

dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah

satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi

dan menjaga kredibilitas institusi.

5. Anti Korupsi

Korupsi adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya

bias berpengaruh secara jangka panjang (LAN RI, 2015). Selaras

dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan

luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang

luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup

pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Jadi,

anti korupsi berarti tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

memberantas segala tingkah atau tindakan yang berhubungan

dengan korupsi. Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti

korupsi agar bias menghindari dan mencegah terjadinya tindak

pidana korupsi.

Indikator nilai dasar anti korupsi adalah sebagai berikut:

1) Jujur apabila selalu berbicara, berbuat sesuai dengan fakta,

Page 28: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

19

tidak melakukan perbuatan curang, tidak berbohong, dan tidak

mengakui milik orang lain.

2) Disiplin adalah perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang

dipercaya merupakan tanggungjawab.

3) Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala

sesuatu.

4) Kerja keras adalah didasari dengan adanya kemauan didalam

kemauan terkandung ketekatan, ketekunan, daya tahan, daya

kerja dan pendirian keberanian.

5) Sederhana adalah kebiasaan untuk tidak hidup boros atau tidak

berlebih-lebihan.

6) Mandiri berarti selalu menuntaskan pekerjaan tanpa

mengandalkan bantuan dari orang lain.

7) Adil artinya suatu sikap yang bebas dari diskriminasi,

ketidakjujuran.

8) Berani berarti keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani

mengatakan dan membela keberanian.

9) Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan

diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar

kita.

B. PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

Peran dan kedudukan PNS menjadi hal penting bagi para PNS

agar PNS dapat menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana

kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa

sehingga mampu mengelola tantangan dan masalah keragaman

sosial-kultural dengan menggunakan perspektif whole of

government dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya dalam

melayani publik (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Provinsi Kalimantan Barat, 2019).

Page 29: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

20

1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)

Manajemen ASN yaitu pengelolaan ASN untuk menhasilkan

Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,

bebas dari intervensi publik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan

nepotisme. Dengan adanya manajemen ASN diharapkan agar selalu

tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan

perkembangan zaman. Dalam manajemen ASN terdapat indikator-

indikator, antara lain:

a. Profesionalitas artinya mengutamakan keahlian yang

berlandaskan pada kode etik dan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

b. Proporsionalitas artinya mengutamakan keseimbangan antara

hak dan kewajiban ASN;

c. Netralitas artinya setiap Pegawai ASN tidak berpihak dari segala

bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada

kepentingansiapapun;

d. Akuntabilitas artinya setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan

Pegawai ASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

e. Efektif dan efisien artinya dalam menyelenggarakan Manajemen

ASN sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu sesuai

dengan perencanaan yang ditetapkan;

f. Keterbukaan artinya dalam penyelenggaraan Manajemen ASN

bersifat terbuka untuk publik;

g. Non diskriminatif artinya dalam penyelenggaran manajemen,

ASN, tidak membedakan perlakuan berdasarkan gender, suku,

agama, ras, dan golongan;

h. Persatuan dan kesatuan artinya ASN sebagai perekat Negara

Kesatuan Republik Indonesia;

i. Keadilan dan kesetaraan artinya pengaturan penyelenggaraan

Page 30: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

21

ASN harus mencerminkan rasa keadilan dan kesamaan untuk

memperoleh kesempatan akan fungsi dan peran sebagai ASN.

2. Whole of Goverment (WOG)

Whole of Goverment adalah sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya kolaboratif

pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup

koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan

pembangunan kebijakan, manajemen, program, dan pelayanan

publik. Terdapat beberapa nilai indikator dalam Whole of

Government, yaitu:

a. Koordinasi artinya menyelaraskan atau menyeimbangkan

kegiatan kerja dari satu pihak dengan pihak yang lain demi

mencapai tujuan masing-masing pihak dan berakhir dengan

tujuan bersama;

b. Integrasi artinya pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh

atau bulat;

c. Kolaborasi artinya proses partisipasi beberapa orang, kelompok,

dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang

diinginkan;

d. Mudah dan murah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan

tersebut masuk akal untuk dipenuhi dan biaya yang dibutuhkan

oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau

oleh seluruh warga negara;

e. Komunikasi artinya penyampaian informasi atau pesan oleh

komukator pada komunikan melalui saran tertentu dengan tujuan

dan dampak tertentu pula;

f. Partisipasi artinya peningkatan peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi,

kebutuhan, dan harapan masyarakat;

g. Kerja sama artinya kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh

beberapa orang (lembaga, pemerintah, dan sebagainya) untuk

mencapai tujuan bersama;

Page 31: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

22

h. Komunikasi artinya proses penyampaian informasi atau pesan

oleh seorang komunikator kepada komunikan melalui sarana

tertentu dengan tujuan dan dampak tertentu pula;

i. Berkesinambungan artinya suatu hal atau peristiwa yang

merupakan suatu rangkaian yang berkelanjutan.

3. Pelayanan Publik

Menurut UU No. 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik adalah

kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang–

undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas jasa, barang

dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggaraan pelayanan publik Ada 9 prinsip pelayanan publik

untuk mewujudkan pelayan prima diantaranya adalah:

a. Partisipasif artinya dalam pelayanan harus melibatkan

masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi hasilnya;

b. Transparan artinya masyarakat diberikan akses sebesar-

besarnya untuk mempertanyakan dan mneyampaikan pengaduan

apila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang

diselenggarakan oleh pemerintah/instansi;

c. Responsif artinya dalam penyelenggaraan pelayanan publik

pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan

warga negaranya;

d. Tidak Diskriminatif artinya pelayan publik yang diberikan

pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara

dengan warga negara lainnya;

e. Mudah dan Murah yaitu pelayanan yang masyarakat perlukan

harus diterapkan prinsip mudah artinya berbagai persyaratan

yang dibutuhkan tersebut masuk akan dam mudah untuk

dipenuhi. Sedangkan murah artinya biaya yang dibutuhkan oleh

masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh

seluruh warga Negara;

Page 32: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

23

f. Efektif dan Efesien dengan cara mewujudkan tujuan tersebut

dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang

sedikit, dan biaya yang murah;

g. Aksesibel adalah pelayanan publik yang diselenggarakan oleh

pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang

membutuhkan dalam arti fisik maupun non-fisik;

h. Akuntabel adalah penyelengaraan pelayanan publik dilakukan

dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang

dibiayai oleh warga Negara melalui pajak yang mereka bayar;

i. Berkeadilan adalah penyelengaraan pelayanan publik harus

dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan

mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika

berhadapan dengan kelompok yang kuat.

Page 33: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

24

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan Wikipedia, Isu adalah suatu hal yang terjadi baik di

dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara

baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut

pad kritis. Didalam rancangan aktualisasi ini penulis merujuk kepada

isu-isu yang terjadi di ranah pendidikan. Isu-isu yang ditemukan

bersama di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu

adalah sebagai berikut.

1. Masih adanya peserta didik yang terlambat masuk kelas

Isu ini terlihat saat pengamatan langsung yang penulis lakukan

saat berada di sekolah. Saat diberikan waktu istirahat selama 15

menit untuk sekedar beristirahat di luar kelas, saat jam masuk masih

ada beberapa anak yang belum masuk sesuai dengan jam masuk,

sehingga hal tersebut menunda proses pembelajaran.

2. Sebagian besar peserta didik belum memenuhi Kreteria Ketuntasan

Minimal pada Pelajaran IPS

Berdasarkan hasil ulangan mata pelajaran IPS masih banyak

peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah Standar Ketuntasan

Minimal (KKM). Dibawah ini akan kita lihat hasil ulangan siswa kelas

VIII di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung.

Page 34: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

25

4.1 Tabel Nilai Ulangan Harian Kelas VIII SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung

No Nama KKM Nilai

1 Aminah 75 60

2 Latifah 75 70

3 Nanang Kurniawan 75 65

4 Pasha 75 60

5 Rahmad Hidayat 75 80

6 Regen 75 70

7 Soenarjo 75 60

8 Novalianti 75 75

9 Aminah 75 75

10 Riska Pratiwi 75 85

11 Siti Jamilah 75 75

Sumber :

3. Sebagian besar peserta didik belum aktif dalam proses pembelajaran

IPS

Isu ini terlihat saat pengamatan langsung yang penulis lakukan

saat berada di di dalam kelas. Karena ketika kegiatan pembelajaran

dilaksanakan tidak ada siswa yang bertanya dan siswa tidak bisa

atau tidak berani untuk menjelaskan ketika ditunjuk, setelah materi

dijelaskan. Hal ini terjadi pada setiap proses pembelajaran, jadi perlu

solusi untuk membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih aktif

baik dari pengajar maupun siswanya

Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan

dan perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi

guru, perlu ditentukan prioritas yang akan ditangani. Penentuan isu

prioritas dilakukan dengan menggunakan skala dengan rentang angka

dari 1 - 5 . Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu

yaitu isu yang bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau

biasa di singkat APKL. Adapun penentuan isu aktualnya sebagai

berikut.

Page 35: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

26

Tabel 4.2 Isu Aktual

No Isu Aktual Kriteria

Total Peringkat A P K L

1

Masih adanya peserta

didik yang terlambat

masuk kelas

4 3 4 3 14 III

2

Sebagian besar

peserta didik belum

memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal

pada Pelajaran IPS

5 5 4 5 19 I

3

Sebagian besar peserta

didik belum aktif dalam

proses pembelajaran

IPS

5 4 3 4 16 II

Keterangan :

5 : Sangat Tinggi

4 : Tinggi

3 : Sedang

2 : Rendah

1 : Sangat Rendah

Berdasarkan hasil analisis isu – isu tersebut menggunakan analisis

APKL, maka isu aktual yang paling mendasar dan mendapatkan peringkat

paling tinggi yaitu “Sebagian besar peserta didik belum memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal pada Pelajaran IPS”.

Untuk mempertajam isu yang akan diangkat maka dilanjutkan dengan

menggunakan kriteria analisis Urgency, Serius dan Growth (USG). Skala

penilaian ini berpedoman pada 3 (tiga) kriteria isu sebagai berikut:

Page 36: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

27

1. Kurangnya kesadaran peserta didik mengumpulkan tugas

Dasar penulis mengatakan kurangnya kesadaran peserta didik

mengumpulkan tugas didapat dalam pengamatan penulis selama

mengajar di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung. Pada saat

pengumpulan tugas ada beberapa siswa yang tidak mengumpulkan

tugas yang sudah diberikan. Hal ini bisa berpengaruh terhadap nilai

tugas.

2. Kurangnya media pendukung dalam proses pembelajaran

Media pembelajaran sangat membantu guru dalam

menyampaikan materi yang hendak disampaikan kepada peserta

didik. Dalam hal ini ada beberapa media pendukung pembelajaran

yang kurang di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung sehingga bisa

menghambat dalam mengajar.

3. Belum optimalnya penggunaan Model pembelajaran

Dalam proses pembelajaran media pembelajaran yang digunakan

tidak sesuai dengan standar pembelajaran yang ada kaitannya

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, model

konvensional yang cenderung monoton misalnya dengan metode

ceramah tergantung pada pola pikir guru tanpa adanya

pengembangan atau inisiatif lainnya.

Untuk menentukan masalah pokok prioritas tersebut digunakan

metode USG (Urgency, Seriuousness, Growth ) dengan skala penilaian 1

sampai 5.

Tabel 4.3 Isu Analisis Masalah

No Masalah Pokok Prioritas

Total Peringkat U S G

1 Kurangnya kesadaran peserta didik mengumpulkan tugas

3 4 5 12 II

2 Kurangnya media untuk mendukung dalam proses pembelajaran

3 4 4 11 III

3 Belum optimalnya penggunaan model pembelajran

5 5 4 14 I

Page 37: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

28

Keterangan :

5 : Sangat Tinggi

4 : Tinggi

3 : Sedang

2 : Rendah

1 : Sangat Rendah

Berdasarkan hasil analisis masalah pokok menggunakan USG yang

menggunakan dapat diketahui bahwa faktor utama yang menjadi masalah

pokok adalah kurang optimalnya penggunaan model pembelajaran.

Dengan mengetahui masalah pokok tersebut penulis dapat

menyimpulkan gagasan yang tepat untuk penulisan rancangan aktualisasi

ini adalah: “Optimalisasi penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik pada pelajaran IPS kelas IX SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung”.

Penulis mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and

picture berlandaskan pada masalah yang timbul pada proses

pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

picture and picture diharapkan dapat meningkatkan minat siswa pada

pembelajaran IPS. Picture and picture merupakan strategi pembelajaran

yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Model

pembelajaran kooperatif tipe picture and picture merupakan sebuah model

dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk

menerangkan atau memotivasi siswa untuk aktif belajar. Dengan

menggunakan alat bantu media gambar diharapkan siswa mampu

mengikuti pembelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang

menyenangkan sehingga apa pun pesan yang disampaikan bisa diterima

dengan baik dan mampu meresap dalam hati serta dapat di

ingat.pembelajaran ini memiliki ciri sebagai berukut: aktif, inovatif, kreatif,

dan menyenangkan. Inovatif pembelajaran harus memberikan sesuatu

yang baru dan menarik minat peserta didik dan selalu kreatif. setiap

Page 38: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

29

pembelajaran harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk

menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masah dengan

teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang di peroleh dari

proses pembelajan. Dalam pembelajaran seorang guru tidak cukup hanya

menampilkan pengetahuan saja. Akan tetapi juga mampu menciptakan

suasana kelas yang penuh perhatian sehingga kegiatan pembelajaran

akan lebih efektif dan tercapai tujuan yang optimal.

Adapun gagasan penanganan isu dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan

berikut:

a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum memulai materi

b. Guru menyiapkan beberapa gambar

c. Selanjutnya guru menjelaskan materi pembelajaran IPS tentang

keterkaitan media gambar kepada peserta didik.

d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya guru

e. Memberikan tugas kepada siswa dengan membagikan beberapa

gambar kepada siswa untuk dicocok kan dengan materi

f. Setelah semua selesai Guru akan megoreksi hasil kerja siswa dan

menyampaikan hasil kerja siswa

g. Guru membuat kesimpulan setelah itu menutup pembelajaran.

Untuk menindaklanjuti gagasan isu tersebut maka dilakukan

beberapa kegiatan, adapun kegiatannya sebagai berikut :

1. Membuat RPP

2. Membuat media pembelajaran kooperatif tipe picture dan picture

3. Membuat Instrumen Penilaian

4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

5. Melaksanakan kegiatan evaluasi dan menyampaikan hasil evaluasi.

Page 39: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

30

B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Tabel 4.4 Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung

Identifikasi Isu 1. Masih adanya peserta didik yang terlambat masuk kelas 2. Sebagian besar peserta didik belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal pada Pelajaran IPS 3. Bagian besar peserta didik belum aktif dalam proses pembelajaran IPS

Isu yang diangkat Sebagian besar peserta didik belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal pada Pelajaran IPS

Gagasan Pemecahan Isu Optimalisasi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada pelajaran IPS kelas IX SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung.

No Kegiatan dan Output/Hasil

Kegiatan Tahapan Kegiatan

Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar serta Peran dan

Kedudukan ASN

Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi dan Nilai-Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5

1 Kegiatan: Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Output/Hasil Kegiatan: Tersedianya RPP

1. Berkomunikasi dengan mentor dan Kepala Sekolah tempat aktualisasi.

2. Menelah

kompentesi inti (KI)dan kompetensi dasar (KD) Mempelajari Program tahunan

1. Saya akan berkonsultasi dengan mentor dan Kepala Sekolah dalam penyusunan RPP. (WoG: Komunikasi) (Nasionalisme: Musyawarah) Kemudian Saya berkonsultasi dengan menggunakan bahasa yang baik (Etika Publik: Sopan).

2. Setelah berkonsultasi dengan Mentor dan Kepala Sekolah saya akan menyiapkan silabus dengan melihat standar Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) (Akuntabilitas : Tanggung jawab)(Pelayanan Publik : Akuntabel).

Kontribusi terhadap Visi-Misi : Dengan tersedianya RPP, saya telah mendukung terlaksananya Visi : Berprestasi, Berbudaya dan Berakhlak Mulia Misi : Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, serta nilai-nilai agama dan budaya, bersih aman dan nyaman dalam kehidupan sehari-hari.

Page 40: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

31

(prota), program semestar(promes) dan silabus sebagai pedoman pembuatan RPP

3. Menyusun RRP yang sesuai dengan pedoman

4. Membuat RPP 5. Mencetak RPP dan

menyerahkan kepada Kepala Sekolah

Selanjutnya untuk menentukan indikator dan tujuan pembelajaran dengan benar dan tepat. (Etika Publik : Integritas Tinggi)

3. Kemudian saya akan menyusun RPP sesuai dengan aturan - aturan yang telah berlaku dan sesuai target, secara sistematis dan berkesinambungan dengan menyesuaikan pada model dan media pembelajaran yang digunakan serta mengimplementasikan media dengan cermat dan tepat (Akuntabilitas : Kejelasan target) (Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu)

4. Saya akan membuat RPP secara sistematis jumlah jam pelajaran, indikator dan tujuan, model dan media, alokasi waktu menyesuaikan materi ajar sesuai target yang akan dicapai (Akuntabilitas: Kejelasan Target).

5. Setelah pembuatan RPP selesai, saya akan mencetak dan menyerahkan RPP kepada Kepala Sekolah untuk ditandatangani (Anti Korupsi : Tanggung Jawab) (Manajemen ASN : Akuntabilitas)

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Dengan tersedianya RPP, saya telah memperkuat nilai -nilai organisasi: Sopan, jujur, disiplin, kerjasama, tanggung jawab,mandiri.

Page 41: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

32

2 Kegiatan :

Membuat media pembelajaran tipe picture dan picture Output/Hasil Kegiatan: Tersedianya media pembelajaran

1. Menyiapkan alat-alat untuk membuat media gambar untuk mendukung proses pembelajaran

2. Sebelum membuat media gambar saya akan menyesuai dengan indikataor yang ingin dicapai

3. Melaksanakan

pembuatan media pembelajaran

4. Mengkomunikasikan hasil pembuatan media pembelajaran kepada Kepala Sekolah

1. Saya akan menyiapkan alat-alat untuk membuat media pembelajaran yang akan dibuat menyenangkan bagi peserta didik (Akuntabilitas: Kejelasan Target) (Etika Publik : Tanggung Jawab )

2. Setelah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembuatan media saya akan menyiapkan buku-buku pembelajaran untuk menyesuaikan dengan kompetensi dasar (Komitmen mutu : Berorientasi Mutu), indikator dan tujuan yang telah terancang di RPP sehingga soal yang dibuat terarah dengan materi pelajaran yang dipelajari (Akuntabilitas: Kejelasan Target) (Pelayanan Publik : Kemudahan )

3. Saya akan mulai membuat media gambar dengan penuh ketelitian dalam membuat media pembelajaran sendiri (Akuntabilitas : Tanggung Jawab ) (Anti korupsi : Mandiri)

4. Sesudah Menyelesaikan semua media pembelajaran saya akan mengkomunikasikannya kepada Mentor (Nasionalisme : Hormat menghormati)(WoG: Komunikasi)

Kontribusi terhadap Visi-Misi : Dengan tersedianya media pembelajaran picture and picture, saya telah mendukung terlaksananya Visi : Berprestasi, Berbudaya dan Berakhlak Mulia Misi : Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, serta nilai-nilai agama dan budaya, bersih aman dan nyaman dalam kehidupan sehari-hari. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Dengan tersedianya media pembelajaran picture and picture saya telah memperkuat nilai -nilai organisasi: Sopan,disiplin,kerjasama,tanggung jawab,mandiri.

Page 42: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

33

5. Membuat lembar kerja peserta didik

5. Langkah terakhir dalam membuat media pembelajaran saya akan membuat lembar kerja siswa (Anti Korupsi : Kerja Keras)(Manajemen ASN : Keterpaduan)

3 Kegiatan : Membuat Instrumen Penilaian Output/Hasil Kegiatan: Tersedianya intrumen penilaian

1. Membuat kisi – kisi soal bahan pembelajaran

2. Membuat soal

sesuai dengan kisi-kisi

3. Membuat kunci jawaban sesuai dengan kegiatan

1. Setelah Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran saya akan menyiapkan kisi - kisi soal evaluasi dengan berdasarkan materi pembelajaran yang di sampaikan dan berdasarkan kemampuan siswa (Akuntabilitas : Kejelasan Target) (Manajemen ASN : Keterpaduan)

2. Kemudian saya akan membuat soal berupa pilihan ganda yaitu soal tes Postest yang rahasia dan tidak di tidak diketahui oleh peserta didik, dengan bahasa yang sopan (Etika Publik: Menjaga Rahasia) dan jelas dimengerti serta tersusun rapi dan soal tersebut sesuai dengan materi pelajaran yang dipelajari ( Anti korupsi : Jujur) (WOG : Komunikasi )

3. Saya akan membuat kunci jawaban dari soal evaluasi pembelajaran sebagai pegangan untuk guru dalam tahap penilaian evaluasi pembelajaran (Akuntabilitas : Kejelasan)

Kontribusi terhadap Visi-Misi : Dengan membuat instrumen penilaian (Membuat kisi-kisi, membuat soal, dan mencetak soal), saya telah mendukung terlaksananya Visi : Berprestasi, Berbudaya dan Berakhlak Mulia Misi : Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, serta nilai-nilai agama dan budaya, bersih aman dan nyaman dalam kehidupan sehari-hari. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Dengan tersedianya instrumen penilaian (membuat kisi-kisi, membuat soal, dan mencetak soal), saya telah memperkuat nilai -nilai organisasi: Disiplin tanggung Jawab,

Page 43: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

34

4. Membuat rubrik penilaian

5. Mencetak soal

4. Selanjutnya saya membuat rubrik teknik pensekoran yang digunakan harus objektif (Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu) Penskoran yang di berikan di dalam rubrik harus berimbang (Nasionalisme : Adil) (Pelayanan Publik : Tidak Diskriminatif)

5. Setelah membuat soal dan rubrik Kemudian

Saya akan mencetak soal pilihan ganda yaitu soal tes Postest , tanpa harus membedakan kemampuan semua siswa (Nasionalisme: Persamaan derajat) (Manajemen ASN : Keadilan )

percayadiri, mandiri.

4 Kegiatan : Melaksanakan kegiatan pembelajaran Output/Hasil Kegiatan:

Terlaksananya kegiatan pembelajaran

1. Kelas di mulai dengan mengucap salam dan dilanjutkan dengan doa.

2. Melakukan apersepsi

1. Saya akan mengucap salam serta mengajak siswa berdoa Bersama sebelum memulai pembelajaran (Nasionalisme : Relegius)(Etika Publik : Sopan), memeriksa kesiapan kelas, memeriksa kehadiran siswa.

2. Kemudian saya akan melakukan apersepsi terlebih dahulu untuk mengarahkan kepada siswa materi pembelajaran sebelumnya serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik (Akuntabilitas : kejelasan target) (Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu)

Kontribusi terhadap Visi-Misi : Dengan mengucapakan salam dan berdoa, melakukan evalusai, menjelaskan materi dengan metode picture and picture, melakukan kegiatan pembelajaran dengan membagikan media gambar serta melaksanakan penutup saya telah mendukung terlaksananya Visi : Berprestasi, Berbudaya dan Berakhlak Mulia

Page 44: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

35

3. Menjelaskan kepada peserta didik tentang materi pembelajaran dengan menggunakan metode picture dan picture

4. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan membagikan media gambar kepada siswa

5. Melaksanakan kegiatan penutup

3. Kemudian saya menjelaskan tetang materi pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran kooperatif tipe picture and picture terlebih dahulu agar proses pembelajaran lebih terarah dan berjalan lancar. (Akuntabilitas: Transparan)

4. Saya memberikan penjelasan dan bimbingan

materi kepada peserta didik dengan membagikan media gambar, media ini akan memudah kan siswa memahami materi yang di ajarkan (Manajemen ASN : Profesionalisme)(Anti Korupsi : Tanggung Jawab) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya (Nasionalisme : Tidak memaksa)

5. Pada saat proses kegiatan penutup, saya akan mengajak peserta didik menyimpulkan hasil dari pembelajar yang telah dilaksanakan (Akuntabilitas: Partisipatif). Kemudian Saya meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk penutup proses pembelajaran, dan sebelum pulang peserta didik berbaris rapi dan bersalaman satu persatu dengan kepada saya (Pelayanan Publik: Disiplin). Setelah

Misi : Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, serta nilai-nilai agama dan budaya, bersih aman dan nyaman dalam kehidupan sehari-hari. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Dengan mengucapakan salam dan berdoa, melakukan evalusai, menjelaskan materi dengan metode picture and picture, melakukan kegiatan pembelajaran dengan membagikan media gambar serta melaksanakan penutup saya telah memperkuat nilai -nilai organisasi: Religius, sopan, disiplin, kerjasama,tanggung jawab,mandiri.

Page 45: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

36

melaksanakan kegiatan pembelajaran saya akan memberikan laporan kepada kepala sekolah bahwa kegiatan pembelajaran telah saya laksanakan (Etika Publik :Tanggung Jawab) (WoG : Komunikasi).

5 Kegiatan: Melaksanakan kegiatan evaluasi dan menyampaikan hasil evaluasi. Output/Hasil Kegiatan: Terlaksananya evaluasi Pembelajaran

1. Memberikan soal kepada peserta didik

2. Menilai dan menganalisis hasil evaluasi

1. Selanjutnya akan memberikan soal evaluasi kepada peserta didik kelas IX dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan semua peserta didik (Etika Publik: Tanggung Jawab) dalam memahami materi pembelajaran dan sebagai hasil dari proses pembelajaran. (Akuntabilitas: Tanggung Jawab). Dalam memberikan soal evaluasi kepada peserta didik saya tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lainya. (Nasionalisme: Tidak Diskriminatif) (Manajamen ASN : Akuntabilitas)

2. Setelah memberikan dan membagikan soal Kemudian saya mengkoreksi soal test Posttest pesrta didik, kemudian memberikan penilaian dengan nilai yang sesuai dengan pedoman penskoran. (Pelayanan Publik: Tidak Diskriminataif) (Akuntabilitas: Jujur) Memeriksa hasil dan memberikan penilaian terhadap hasil siswa (Komitmen Mutu: Efektivitas)

Kontribusi terhadap Visi-Misi : Dengan tersedianya soal, menilai dan menganalisis hasil evaluasi dan menyampaikan hasil penilaian saya telah mendukung terlaksananya Visi : Berprestasi, Berbudaya dan Berakhlak Mulia Misi : Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, serta nilai-nilai agama dan budaya, bersih aman dan nyaman dalam kehidupan sehari-hari. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi : Dengan tersedianya soal, menilai dan menganalisis hasil evaluasi dan menyampaikan hasil penilaian saya telah

Page 46: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …
Page 47: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …
Page 48: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …
Page 49: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …
Page 50: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

41

DAFTAR PUSTAKA

Badan K e p e g a w a i a n d a n Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Kapuas Hulu. 2019. Panduan Penyelenggaraan

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XXXVII Tahun 2019.

Putussibau: BKPSDM Kabupaten Kapuas Hulu

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul

Pelatihan Dasar Calon PNS : Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul

Pelatihan Dasar Calon PNS : Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul

Pelatihan Dasar Calon PNS : Etika Publik. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul

Pelatihan Dasar Calon PNS : Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul

Pelatihan Dasar Calon PNS : Manajemen Aparatur Sipil Negara.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul

Pelatihan Dasar Calon PNS : Nasionalisme. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul

Pelatihan Dasar Calon PNS : Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul

Pelatihan Dasar Calon PNS : Whole Of Government. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia.

Peraturan LAN Nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1

Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Page 51: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

42

Permendikbud No. 6 tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai

Kepala Sekolah

Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Zainal Aqib. 2015. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran

Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya

Page 52: OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …

43

BIODATA PENULIS

1. Nama : Muhammad Hanafi,S.Pd

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Tempat/tanggal Lahir : Bongkong, 22 Jaunari 1987

4. NIP : 198701222020121005

5. Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda / III a

6. Status : Belum Kawin

7. Agama : Islam

8. Pendidikan : S-1 Pendidikan EKonomi

9. Jabatan : Ahli Pertama – Guru IPS

10. Unit Kerja : SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung

11. Alamat Unit Kerja : Desa Lubuk Antuk Kec. Hulu Gurung

12. Alamat Rumah : Desa Bongkong Kec. Silat Hilir

13. Nomor HP : 082153969540

14. Moto : Berkarya, dan Bertaqwa

15. e-mail : [email protected]