optimalisasi manajemen usaha kesehatan sekolah …

103
i OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI PUSKESMAS BONTANG UTARA 1 Oleh : LISA FITRIA NINGRUM NDH : 24 PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SAMARINDA 2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

i

OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA

KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI

PUSKESMAS BONTANG UTARA 1

Oleh :

LISA FITRIA NINGRUM

NDH : 24

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN

KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

SAMARINDA

2019

Page 2: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi

Pelatihan Dasar Calon PNS Angkatan V Tahun 2019:

Nama : Lisa Fitria Ningrum, SKM

NDH : 24

NIP : 19950307 201903 2 018

Jabatan : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama

Instansi : Puskesmas Bontang Utara 1

Judul Laporan Aktualisasi : “OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA

KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI PUSKESMAS BONTANG UTARA 1”

Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Laporan Aktulisasi pada hari

Selasa, tanggal 29 Oktober 2019 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN

Mentor,

drg. Erwin Wahyudiono

NIP. 19780615 200903 1 005

Coach,

Andi Yakub, SP NIP. 19770814 201101 1 001

Page 3: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Peserta

Pelatihan Dasar Calon PNS Angkatan V :

Nama : Lisa Fitria Ningrum, SKM

NDH : 24

NIP : 19950307 201903 2 018

Jabatan : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama

Instansi : Puskesmas Bontang Utara 1

Judul Laporan Aktualisasi : “OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA

KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI PUSKESMAS BONTANG UTARA 1”

TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Laporan Aktualisasi pada hari Selasa,

tanggal 29 Oktober 2019 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN.

Penguji,

Dr. Emy Rosana Saleh, M.A Tesol

NIP. 19770307 200604 007

Coach,

Andi Yakub, SP NIP. 19770814 201101 1 001

Page 4: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

iv

KOLAN

Nama : Lisa Fitria Ningrum, SKM

NDH : 24

JABATAN : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama

INSTANSI : Puskesmas Bontang Utara 1

No. Hari /

Tanggal Uraian Konsultasi Media

Tanda

Tangan 1 Jum’at, 25

Oktober 2019

Konsultasi Laporan aktualisasi Wa

2 Sabtu, 26

Oktober 2019

Konsultasi Kendala saat

dilapangan dan teknis penulisan

rancangan

Wa

3 Minggu, 27

Oktober 2019

Konsultasi Laporan Aktualisasi

dan teknis penulisan

Wa

LEMBAR KONSULTASI COACH

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN I

Page 5: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

v

KOLAN

Nama : Lisa Fitria Ningrum, SKM

NDH : 24

JABATAN : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama

INSTANSI : Puskesmas Bontang Utara 1

No. Hari /

Tanggal Uraian Konsultasi Media

Tanda

Tangan 1 Kamis, 12

September

2019

Konsultasi Rencana Gambaran

Kegiatan 4

Tatap

Muka

2 Jum’at 20

September

2019

Konsultasi Rencana Pelaksanaan

Kegiatan 2 dan 3

Tatap

Muka

3 Sabtu, 5

Oktober 2019

Konsultasi Rencana Pelaksanaan

Kegiatan 1 dan Kendala

Kegiatan 2

Tatap

Muka

4 Selasa, 8

Oktober 2019

Konsultasi Rencana Pelaksanaan

Kegiatan 2 selanjutnya

Tatap

Muka

5 Senin, 14

Oktober 2019

Konsultasi Pelaksanaan Kegiatan

1

Tatap

Muka

6 Jum’at, 18

Oktober 2019

Konsultasi Pelaksanaan Kegiatan

3 dan 5

Tatap

Muka

LEMBAR KONSULTASI MENTOR

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN I

Page 6: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

vi

RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL “OPTIMALISASI MANAJEMEN UKS DI PUSKESMAS

BONTANG UTARA 1”

Sistem Pengisian Laporan UKS dengan menggunakan google form adalah

cara pengisian laporan per 3 bulan oelh guru UKS kepada Puskesmas

menggunakan sistem google form online.

Sistem Pengisian Kuesioner Penjaringan dengan Menggunakan Google

Form adalah cara pengisian kuesioner penjaringan kesehatan anak sekolah untuk

peserta didik baru kelas 1 SD, VII SMP, dan X SMA menggunakan google form

online.

Penilaian PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Sekolah Dasar adalah

penilaian yang dilakukan untuk sekolah dengan 8 indikator PHBS: 1. Cuci tangan

menggunakan air mengalir dan memakai sabun, 2. Mengonsumsi jajan sehat di

kantin sekolah, 3. Menggunakan jamban sehat, 4. Olahraga teratur, 5.

Memberantas jentik nyamuk, 6. Tidak merokok di sekolah, 7. Menimbang berat

badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, 8. Membuang sampah pada

tempatnya. Hasil dari penilaian akan didapatkan indikator PHBS terendah yang

nantinya akan diberikan penyuluhan setelah itu akan kembali dilakukan evaluasi. .

Membuat Database UKS dengan Google Drive adalah program untuk

menata kembali semua hasil/laporan kegiatan yang melibatkan sekolah di dalam

google drive agar tertata rapi.

Leaflet dan Poster tentang PHBS adalah media informasi kesehatan untuk

mengajak siswa-siswi sekolah berperilaku hidup bersih dan sehat.

Seluruh kegiatan dilaksanakan tentunya sebagai upaya untuk peningkatan

cakupan kegiatan yang berhubungan dengan sekolah melalui Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS) ini.

Page 7: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan karunianya,

penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini tepat pada waktunya. Laporan

aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan Pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan V Tahun 2019

Pemerintah Kota Bontang yang diselenggarakan di Pusat Pelatihan dan

Pengembangn dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi daerah Lembaga

Administrasi Negara di Samarinda.

Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan, bantuan, dan dukungan dari banyak pihak sehingga rancangan ini

dapat terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini dengan setulus hati

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Mariman Darto, M.Si selaku Kepala Pusat Pelatihan dan

Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga

Administrasi Negara Kalimantan Timur beserta jajarannya yang telah

memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS Golongan III.

2. Pemerintah Kota Bontang dengan segala dukungan dan upayanya sehingga

kami dapat mengikuti pelatihan dasar CPNS Golongan III ini.

3. drg. Erwin Wahyudiono selaku mentor yang telah banyak sekali memberikan

dukungan, nasehat, dorongan untuk pelaksanaan aktualisasi ini

4. Bapak Andi Yakup, SP selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,

masukan, serta bimbingan yang diberikan dalam membuat rancangan

aktualisasi ini

5. Ibu DR. Emy Rosana Saleh, M.A Tesol selaku pembimbing atas semua

inspirasi, dorongan, masukan, serta bimbingan dalam membuat rancangan

aktualisasi ini

6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak ilmu yang nantinya

dapat diimplementasikan di lingkungan kerja

Page 8: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

viii

7. Ibu Rosdiawati selaku guru UKS SDN 008 BU, Ustadzah Maryam selaku

guru UKS MI AR-Riyadh, Ibu Ajra dan Ibu Anita selaku guru UKS SDN 010

yang telah banyak membantu dalam penyelesaian penugasan lapangan pada

pelatihan CPNS ini.

8. Mbak Vitry, Mbak Sukma, Mbak Dwi, Ibu Nurul, Mbak Metha, Mbak

Henny, Mbak Connie, Mbak Kesma, Mbak Septi, Mbak Ernita, Mbak Gones,

Mbak Rini, dan Mbak Lambang selaku staff Puskesmas Bontang Utara 1

yang telah memberikan masukan, bantuan, dan dukungan moril kepada

penulis sehingga penulis tidak kehilangan arah saat mengalami banyak

kendala teknis di lapangan.

9. Seluruh panitia yang telah membantu memfasilitasi kegiatan Pelatihan Dasar

CPNS.

10. Keluarga besar Peserta Pendidikan Dasar CPNS Golongan III ANGKATAN

V tahun 2019.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah menghibahkan tenaga, waktu, dan pikiran untuk membantu

penulis menyelesaikan laporan ini. Semoga semua kebaikan yang telah diberikan

dibalas dengan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT. Dan semoga, tulisan

ini dapat berguna bagi semua pihak yang memanfaatkannya dalam hal kebaikan.

Amin.

Page 9: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

LEMBAR KONSULTASI COACH ................................................................ iv

LEMBAR KONSULTASI MENTOR ............................................................ v

RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI ........................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ..................................................... 3

1.2.1 Tujuan Umum ........................................................................ 3

1.2.2 Tujuan Khusus ....................................................................... 3

1.2.3 Manfaat .................................................................................. 3

1.3 Ruang Lingkup ............................................................................... 3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI .......................................... 4

2.1 Sejarah Puskesmas Bontang Utara 1 .............................................. 4

Page 10: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

x

2.2 Visi Puskesmas Bontang Utara 1 ................................................... 5

2.3 Misi Puskesmas Bontang Utara 1 ................................................... 5

2.4 Struktur Organisasi ......................................................................... 6

2.5 Tata Nilai Organisasi ....................................................................... 10

BAB III NILAI-NILAI PEMBELAJARAN ............................................... 11

3.1 Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil .......................................... 11

3.1.1 Akuntabilitas ........................................................................... 11

3.1.2 Nasionalisme ......................................................................... 13

3.1.3 Etika Publik ........................................................................... 15

3.1.4 Komitmen Mutu .................................................................... 16

3.1.5 Anti Korupsi .......................................................................... 18

3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ...................................... 23

a. Whole of Government ............................................................. 23

b. Pelayanan Publik ..................................................................... 24

c. Manajemen ASN .................................................................... 25

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ................................................... 26

4.1 Identifikasi Isu ................................................................................ 26

4.2 Deskripsi Keterkaitan Isu ............................................................... 28

4.3 Analisis Isu .................................................................................... 30

4.4 Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih ..................................... 31

4.5 Rancangan Aktualisasi ................................................................... 32

Page 11: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

xi

4.6 Jadwal Kegiatan .............................................................................. 47

BAB V HASIL KEGIATAN ........................................................................... 49

5.1 Gambaran Umum Kegiatan ............................................................ 49

5.2 Tahapan Kegiatan, Hasil Kegiatan, Evaluasi, dan RTL ................. 50

5.2.1 Kegiatan 1: Membuat Sistem Pengisian Laporan UKS dengan

Menggunakan Google Form .................................................................... 50

5.2.2 Kegiatan 2: Membuat Sistem Pengisian Kuesioner Penjaringan dengan

Menggunakan Google Form .................................................................... 53

5.2.3 Kegiatan 3: Melakukan Penilaian PHBS Sekolah Dasar ................ 57

5.2.4 Kegiatan 4: Membuat Database UKS dengan Google Drive .......... 62

5.2.5 Kegiatan 5: Pembuatan Leaflet dan Poster tentang PHBS ............. 66

BAB VI KESEIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 69

6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 69

6.2 Saran .................................................................................................. 70

LAMPIRAN

Page 12: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Deskripsi Keterkaitan Isu ................................................................. 28

Tabel 4.2 Analisis Isu Strategis ........................................................................ 30

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi ..................................................................... 32

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan ............................. 33

Tabel 4.5 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ...................................................... 47

Page 13: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Puskesmas Bontang Utara 1 ......................... 6

Gambar 5.1 Konsultasi dengan Kepala Puskesmas ........................................ 51

Gambar 5.2 Konsultasi dengan PJ UKM ........................................................ 51

Gambar 5.2 Konsultasi dengan PJ UKM ........................................................ 52

Gambar 5.4 Penyebaran URL format pengisian laporan UKS ....................... 52

Gambar 5.5 Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas ..................... 53

Gambar 5.5 Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas ..................... 53

Gambar 5.6 Melakukan Konsultasi dengan PJ UKM ..................................... 54

Gambar 5.7 Kuesioner Online Penjaringan yang Siap Diisi ........................... 54

Gambar 5.8 Koordinasi dengan Guru UKS untuk Pengumpulan Orang Tua Murid

......................................................................................................... 55

Gambar 5.9 Sosialisasi Kuesioner Penjaringan Pada Orang Tua Murid di SDN

008 BU ......................................................................................................... 56

Gambar 5.10 Koordinasi dan pembibingan guru MI AR-Riyadh untuk pengisian

kuesioner Penjaringan ..................................................................................... 56

Gambar 5.11 Sosialisasi Kepada Perwakilan Siswa di 10 SMA di Kota Bontang

tentang Kegiatan Penjaringan dan Penyebaran Kuesioner Online di Masing-

masing Sekolah ............................................................................................... 56

Gambar 5.12 Konsultasi dengan PJ UKM ...................................................... 58

Gambar 5.12 Koordinasi dengan Guru UKS SDN 010 .................................. 59

Gambar 5.13 Observasi Kamar Mandi SDN 010 ............................................ 59

Page 14: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

xiv

Gambar 5.14 Observasi Tempat Sampah di SDN 010 .................................... 59

Gambar 5.15 Penyuluhan Cuci Tangan di Kelas 2,3, dan 4 SDN 010 ........... 60

Gambar 5.16 Pembinaan PHBS Tatanan Sekolah Pada Guru di SDN 010 ..... 61

Gambar 5.17 Pembinaan PHBS Tatanan Sekolah Pada Guru di SDN 010 .... 61

Gambar 5.18 Koordinasi dengan Lintas Program Melalui Kegiatan Minilokakarya

Bulanan Puskesmas ......................................................................................... 62

Gambar 5.19 Ruang dalam Google Drive Berdasarkan Tahun ....................... 63

Gambar 5.20 Ruang dalam Google Drive Berdasarkan Jenjang Sekolah ....... 63

Gambar 5.21 Data dari Kegiatan UKS yang Berhubungan dengan Sekolah yang

telah Diupload ................................................................................................. 64

Gambar 5.22 Koordinasi dengan Guru UKS untuk Permintaan Alamat Email 65

Gambar 5.23 Desain Poster ............................................................................. 66

Gambar 5.24 Pembagian Leaflet Kepada Anak-Anak .................................... 66

Gambar 5.25 Poster yang Siap Dicetak .......................................................... 67

Gambar 5.26 Stiker yang Siap Dicetak ........................................................... 67

Gambar 5.26 Leaflet yang Siap Dicetak ......................................................... 68

Page 15: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu bangsa yang terdiri dari ribuan pulau

yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan alam Indonesia membutuhkan

pengelolaan yang baik demi mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia.

Indonesia sebagai bangsa dan negara harus memberikan perlindungan terhadap kehidupan

dan penghidupan termasuk jaminan terhadap kesehatan, dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan umum yang berlandaskan Pancasila, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pelayan masyarakat / abdi negara yang

memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan publik dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut ditegaskan dalam Undang-Undang No 5 Tahun 2014

yang menyatakan bahwa untuk memenuhi tuntutan nasional dan tantangan global dalam

mewujudkan Aparatur Sipil Negara sebagai bagian dari reformasi birokrasi, maka Pemerintah

Pusat merasa perlu menetapkan Aparatur Sipil Negara sebagai profesi yang memiliki

kewajiban mengelola, mengembangkan diri serta wajib mempertanggungjawabkan kinerja

selain menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan Manajemen ASN.

Sebagai ASN dalam bidang kesehatan, ASN memiliki peran penting untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar

masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat

sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai

salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Sejalan dengan telah ditetapkannya UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (ASN) dan merujuk pada pasal 63 ayat 3 dan 4; CPNS wajib menjalani masa

percobaan yang dilaksanakan melalui proses Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi

untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan

kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat

profesionalisme serta kompetensi bidang.

Page 16: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

2

Oleh karena itu, diperlukan sebuah pelatihan dasar yang inovatif dan terintegrasi.

Penyelenggaraan Diklat ini bertujuan agar para peserta mampu menginternalisasi nilai-nilai

dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan

aktualisasi di tempat kerja sehingga peserta dapat merasakannya secara langsung. Nilai-nilai

dasar profesi yang harus dimiliki oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional

dan berkarakter diantaranya:

1. Akuntabilitas, merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai dalam

menjalankan tugas serta kewenangan;

2. Nasionalisme yaitu pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan

negara, serta sekaligus menghormati bangsa lain;

3. Etika Publik merupakan refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan

atau bagaimana melakukan yang baik/benar.

4. Komitmen Mutu yaitu komitmen terhadap pelayanan kepada masyarakat yang

berorientasi terhadap mutu pelayanan yang prima;

5. Anti Korupsi adalah sifat menjauhkan diri dari kecurangan dalam bentuk gratifikasi

atau tindak kecurangan lain dalm menjalankan tugas dan kewenangan yang dapat

merugikan bangsa dan negara.

Sehubungan dengan kegiatan off campus peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar

CPNS Pemprov Sulawesi Selatan tahun 2019, diharapkan dapat melakukan kegiatan

aktualisasi yang sesuai dengan isu yang terdapat di Satuan Kerja masing-masing untuk

mendukung visi dan misi instansi.

Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Bontang Utara 1 adalah salah satu pelayanan

kesehatan yang membina 4 kelurahan, yakni kelurahan Api-api, kelurahan Bontang Baru,

kelurahan Bontang Kuala, dan Kelurahan Gunung Elai. Puskesmas Bontang utara 1 juga

membina 32 sekolah yang masuk ke dalam wilayah kerja Puskesmas, mulai dari SD, SMP,

dan SMA. Program kegiatan di Puskesmas Bontang Utara 1 yang berkaitan dengan sekolah

adalah pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Sehingga, semua kegiatan yang

melibatkan anak di sekolah masuk kedalam usaha kesehatan sekolah (UKS). Selama ini sudah

banyak kegiatan yang telah berjalan, namun ada beberapa program yang kurang efektif dan

efisien dalam pelaksanaannya sehingga diperlukan upaya perbaikan. Untuk itu, kegiatan

aktualisasi yang saya lakukan adalah mengoptimalkan manajemen UKS di Puskesmas

Bontang Utara 1.

Page 17: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

3

1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari kegiatan ini yaitu untuk menginternalisasi dan

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu berupa Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi sehingga mampu menjadi

kebiasaan dalam bekerja dan akhirnya mampu melaksanakan tugas dan perannya

secara bertanggung jawab professional.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang hendak di capai adalah sebagai berikut:

a. Untuk memahami konsepsi pembelajaran habituasi;

b. Untuk memahami tahapan kegiatan pembelajaran aktualisasi; dan

c. Untuk melaksanakan tahapan pembelajaran aktualisasi:

menyusun rancangan aktualisasi;

mempresentasikan rancangan aktualisasi;

melaksanakan aktualisasi;

menyusun laporan aktualisasi;

mempresentasikan laporan aktualisasi.

1.2.3 Manfaat

1.2.3.4 Manfaat Bagi Peserta

1. Untuk memenuhi persyaratan kelulusan latsar (pelatihan dasar) CPNS 2019

2. Mengaplikasikan langsung teori yang telah dipelajari dalam pelatihan

3. Mendalami/memahami uraian tugas sebagai seorang penyuluh kesehatan.

1.2.3.5 Manfaat Bagi Puskesmas

1 Memberikan kemudahan dalam peningkatan pelayanan kesehatan

masyarakat

2 Menjalankan program yang selama ini belum berjalan

3 Memperbaiki/merapikan data yang selama ini belum tertata.

1.2.3.6 Manfaat Bagi Penyelenggara Kegiatan (LAN)

Sebagai referensi referensi rancangan aktualisasi bagi pelatihan angkatan

berikutnya.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup kegiatan ini meliputi aktualisasi mata pelatihan untuk

pembelajaran agenda Sikap Perilaku Bela Negara, aktualisasi mata pelatihan untuk

Page 18: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

4

pembelajaran agenda Nilai-Nilai Dasar PNS, Aktualisasi mata pelatihan untuk

pembelajaran agenda dan kedudukan peran PNS dalam NKRI. Nilai-Nilai Dasar

profesi PNS hanya terbatas pada lima nilai dasar, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta mata pelatihan untuk agenda

Habituasi yang dilaksanakan di Puskesmas Bontang Utara 1.

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Sejarah Puskesmas Bontang Utara 1

Puskesmas Bontang Utara 1 merupakan pusat kesehatan masyarakat yang terletak di Jl

A Yani RT 13 Kelurahan Api-api, Kecamatan Bontang Utara. Berada di tengah kota Bontang

diantara pemukiman penduduk, Puskesmas Bontang Utara 1 awal mulanya bernama

Puskesmas Bontang Baru.

Kemudian berdasar Peraturan Walikota No. 11 tahun 2010 yang mana merupakan

perubahan atas Peraturan Walikota No. 9 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Bontang. Puskesmas Bontang Baru

berubah nama menjadi Puskesmas Bontang Utara.

Pada tahun 2012 kebijakan pemerintah daerah mengembalikan fungsi kuratif ke

puskesmas yang didasari oleh Peraturan Walikota No. 2 Tahun 2012 tentang Perubahan

Kedua Atas Perwal Bontang No. 9 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT

Puskesmas pada Dimas Kesehatan Kota Bontang, maka terjadi perubahan nama dan wilayah

kerja Puskesmas Bontang Utara, menjadi Puskesmas Bontang Utara 1 dengan wilayah kerja

Kelurahan Bontang Baru, Api-Api, Bontang Kuala dan Gunung Elai. Kebijakan ini

diharapkan akan memperbesar ruang gerak fungsi penyelenggaraan pelayanan kesehatan

Puskesmas yang bersifat preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

Seiring dengan bergantinya konsep pelayanan yang berbasis Kecamatan, maka

wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara 1 menjadi satu kecamatan yang terdiri dari 4

kelurahan. Keadaan geografis dan fisiografi berupa daerah pesisir pantai, rawa dan

pegunungan, dengan sarana transportasi antar desa dan kelurahan sebagian besar berupa darat

yang mudah diakses. Keadaan alam yang sedemikian rupa sangat dipengaruhi oleh iklim yang

terjadi di daerah ini. Hampir sepanjang tahun ada hujan yang turun yang mengakibatkan

keadaan iklim di wilayah ini menjadi basah atau lebih dikenal dengan tropika basah. Keadaan

iklim ini berpengaruh pada pola-pola penyakit setiap tahun.

Page 19: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

5

Keempat kelurahan binaan mempunyai luas wilayah 25,5 (Km²) batas – batas

wilayah:

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kab.Kutai Timur.

b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Makassar.

c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Bontang Selatan.

d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Bontang Barat.

2.2 Visi Puskesmas Bontang Utara 1

“Menjadi Puskesmas yang Bermutu untuk Mewujudkan Masyarakat yang Sehat dan Mandiri”

2.3 Misi Puskesmas Bontang Utara 1

1. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia untuk Mendukung Smart City

2. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dalam Memelihara Lingkungan untuk

Mendukung Green City

3. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Berperilaku Sehat untuk Mendukung Creative City

4. Mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien

Page 20: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

6

2.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Puskesmas Bontang Utara 1 dan rincian tugas jabatan struktural Puskesmas Bontang Utara 1 adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Struktur Organisasi Puskesmas Bontang Utara 1

Page 21: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

7

Struktur Organisasi Puskesmas Bontang Utara 1

Kepala Puskesmas : drg. Erwin Wahyudiono

Kepala Tata Usaha : Asniwati, SKM

Kepala Tim Mutu : Ns. Wina Methania, S.Kep.

PJ Upaya Kesehatan Perorangan : dr. Vivi Mensana

PJ Upaya Kesehatan Masyarakat : Sukma, SKM

PJ Upaya UKM Pengembangan : drg. Suharyanti Suwakbur

TIM MUTU

PJ Mutu UKM : Sukma, SKM

PJ Mutu UKP : drg. Safitri Kusuma Dewi

PJ Mutu Admen : Asniwati, SKM

Sekretaris Mutu : Nurkesmawati, Amd.

Auditor Mutu Internal : Mia Lisfiani, Amd.Kep.

Kepuasan Pelanggan : Vitriyani, SKM

Keselamatan Pasien : Dwi Ekawati, Amd, Kep.

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) : dr. Alvintari Amalia Safitri

Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) : dr. Ibnu Ludi Nugroho

TATA USAHA

Sistem Informasi Puskesmas : Ns. Wina Methania, S.Kep.

Perencanaan : Nila Karmila, SKM

Administrasi Kepegawaian : 1. Ernita Palullungan, Amd

2. Nurkesmawati, Amd.

Adminstrasi Umum : Septi, Amd.

Administrasi Keuangan : 1. Muhammad Irfan, S.Kom

2. Reza Fardani, SE

Kasir : Annas Ali Nurdin, Amd

Bendahara

Bendahara Kapitasi : Nurkesmawati, Amd

Bendahara Penerimaan : Vitriyani, SKM

Bendahara Pengeluaran : Ernita Palullungan, Amd

Rumah Tangga : Septi, Amd.

Pengelola Barang : Septi, Amd

Caraka : Mutia Yunus

Keamanan Lingkungan Fisik : Irwan

Page 22: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

8

Kebersihan : 1. Andi Kartini

2. M.Alfian

Pengemudi Ambulans : Nanang

Verifikator : Annas Ali Nurdin, Amd

Perekam Medik : 1. M.Firdaus Bahar

2. Farida Jafar

3. Kartini

4. Fauzy

5. Lisa

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL DAN PERKESMAS

Promosi Kesehatan (PROMKES) : 1. Sukma, SKM

2. Lisa Fitria Ningrum, SKM

Kesehatan Lingkungan : 1. Joko Sugiyanto, Amd

2. Vitriyani, SKM

KIA&KB : 1. Norlinah, Amd. Keb

2. Nanis Agustyani, Amd. Keb

3. Susi Susanti, Amd. Keb

4. Ririn Miranti, Amd. Keb

Gizi : Norul Fajeriah, Amd Gz

P2P : 1. Ns. Nursari Marlina, S.Kep

2. dr. Alvintari Amalia Safitri

3. Sri Lambangsih, Amd. Kep

4. Dwi Ekawati, Amd. Kep

5. Rin Damayanti, Amd.Kep

6. Siti Ulfah, SKM

Perkesmas : Mia Lisfiani, Amd. Kep.

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN

Kesehatan Jiwa dan Napza : Sufirman, SKM

Yankestradkom : 1. Nurhafni Hirosa, S.Si., Apt

2. Mia Lisfiani, Amd., Kep.

Kesehatan Remaja : Marheni Waluyati, Amd, Kep

Kesehatan Kerja : dr. Ibnu Ludi Nugroho

UKGS : drg. Suharyanti Suwakbur

UKGM : Gones Susanti

Page 23: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

9

Kesehatan Lansia : Sri Lambangsih, Amd. Kep

Kesorga : M. Agus Dahlin, Amd. Farm.

UPAYA KESEHATAN PERORANGAN, KEFARMASIAN

Poli Umum : 1. dr. Alvintari Amalia Safitri

2. dr. Ida Ayu Laksmi

3. Puji Astutik

Poli Umum sore : 1. dr. Ratih Kusumaningrum

2. Ns. Vevriyanti Anjelina, S.Kep.

Poli Anak : 1. dr. Vivi Mensana

2. Ns. Wina Methania, S.Kep.

Poli Tindakan : 1. dr. Ibnu Ludi Nugroho

2. Nurul Aini, Amd. Kep

Poli KIA&KB : 1. Norlinah, Amd. Keb

2. Arniyati, Amd. Keb

3. Aprilia Sarahsika, Amd. Keb

Poli KIA&KB Sore : Nanis Agustyani, Amd. Keb

Kefarmasian Pagi : 1. Nurhafni Hirosa, S.Si, Apt

2. Farida Wahyuningsih

Kefarmasian Sore : 1. Devi Meilasari

2. Kusmiati

Poli Gigi Pagi : 1. drg. Safitri Kusuma Dewi

2. Muhammad Rizal, Amd

Poli Gigi Sore : 1. drg. Haryani Uddin

2. Fani Angela, Amd

Laboratorium Pagi : 1. Novi Marijani, Amd

2. Nirmala Sari, Amd

Laboratorium Sore : Sulfa Mardianingsih, Amd

Klinik Gizi : 1. Norul Fajeriah, Amd. Gz

2. Connie Cahaya, Amd. Gz

Poli Imunisasi : Dwi Ekawati, Amd. Kep

Poli TB & Kusta : Ns. Nursari Marlina, S.Kep.

Page 24: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

10

2.5 Tata Nilai Organisasi

Berdasarkan kesepakatan organisasi, ada 5 Nilai yang menjadi Tata Nilai bagi Puskesmas

Bontang Utara 1, yaitu :

“ JUJUR, TANGGUNG JAWAB,DISIPLIN, KERJASAMA, MENGHARGAI ”

1. Jujur yaitu dalam melaksanakan tugas/ kewajiban sebagai Pimpinan, Penanggung

Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan melaporkan kegiatan dengan

terbuka, transparan dan akuntabel.

2. Tanggung jawab yaitu dalam melaksanakan tugas/ kewajiban sebagai Pimpinan,

Penanggung Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan melaksanakan

kegiatan dengan amanah, penuh kesadaran akan kewajibannya sesuai dengan

perintah dan uraian tugasnya.

3. Disiplin yaitu dalam melaksanakan setiap tugas/ kewajiban sebagai Pimpinan,

Penanggung Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan melaksanakan

tugas dengan tepat waktu, patuh, dan taat terhadap peraturan, tata tertib, dan

prosedur yang berlaku.

4. Kerjasama yaitu setiap tugas/ kewajiban sebagai Pimpinan, Penanggung Jawab,

Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan memiliki kesadaran bahwa untuk

mencapai tujuan kegiatan dan mengutakanan keselamatan pasien membutuhkan

bantuan orang lain (lintas program dan lintas sektor).

5. Menghargai yaitu dalam melaksanakan tugas/ kewajiban sebagai Pimpinan,

Penanggung Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan dalam

melaksanakan tugas harus berfikir positif, memandang penting, memuliakan dan

menghormati setiap peran/ upaya orang lain dan kebutuhan pasien (lintas program

dan lintas sektor)

Page 25: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

11

BAB III

NILAI-NILAI PEMBELAJARAN

3.1 Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil

3.11Akuntabilitas

Akuntabilitas atau ‘accountability’ berasal dari dua kata, yaitu ‘account’ (rekening, laporan,

catatan) dan ‘ability’ (kemampuan). Akuntabilitas bisa diartikan sebagai kemampuan

menunjukkan laporan atau catatan yang dapat dipertanggungjawabkan. Secara umum

akuntabilitas adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk

menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif

atau organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta

keterangan atau pertanggungjawaban.

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme menjelaskan bahwa yang dimaksud

dengan “Asas Akuntabilitas” adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil

akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh sebab itu seseorang yang

mendapatkan amanat harus mempertanggungjawabkannya kepada orang-orang yang

memberinya kepercayaan.

Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai

publik tersebut antara lain adalah:

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflk kepentingan,

antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan

PNS dalam politik praktis;

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik;

d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggara pemerintahan.

Adapun Nilai-nilai yang terkandung dalam Akuntabilitas adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan

Page 26: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

12

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan

memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. Pimpinan

mempromosikan lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan

contoh pada orang lain (lead by example), adanya komitmen yang tinggi dalam

melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk

berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan kinerja

yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan sumber daya, sehingga dengan

adanya saran dan penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi.

2. Transparansi

Tujuan dari adanya transparansi adalah:

a. Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok

internal dan eksternal;

b. Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan

korupsi dalam pengambilan keputusan;

c. Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan;

d. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara

keseluruhan.

3. Integritas

Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi

dan mematuhi semua hukum yang berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan, dan

peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan

kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.

4. Tanggungjawab (Responsibilitas)

Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban

bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan

yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan

yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi dalam responsibilitas perorangan dan

responsibilitas institusi.

5. Keadilan

Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan

dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,

Page 27: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

13

ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan

kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.

6. Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang

akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan

lahirdari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.

7. Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya

keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan

kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga

memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan.

Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai

dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.

8. Kejelasan

Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan

mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan

wewenang dan tanggung jawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas

tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian, fokus

utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab,

misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik

individu maupun organisasi.

9. Konsistensi

Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah

kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya

lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas

anggota organisasi

3.12Nasionalisme

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia

Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Page 28: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

14

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar

bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan

keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;

menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai

bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui

persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama

bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap

tenggang rasa.

Rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yakni rasa yang lahir secara

alamiah karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan

aspirasi perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah

masa kini. Dinamisasi rasa kebangsaan ini dalam mencapai cita-cita bangsa berkembang

menjadi wawasan kebangsaan, yakni pikiran-pikiran yang bersifat nasional dimana suatu

bangsa memiliki cita-cita kehidupan dan tujuan nasional yang jelas. Berdasarkan rasa dan

paham kebangsaan itu, timbul semangat kebangsaan atau semangat patriotisme.

Wawasan kebangsaan mengandung pula tuntutan suatu bangsa untuk

mewujudkan jati diri, serta mengembangkan perilaku sebagai bangsa yang meyakini nilai-

nilai budayanya, yang lahir dan tumbuh sebagai penjelmaan kepribadiannya. Rasa

kebangsaan bukan monopoli suatu bangsa, tetapi ia merupakan perekat yang

mempersatukan dan memberi dasar keberadaan (raison d’entre) bangsa-bangsa di dunia.

Dengan demikian rasa kebangsaan bukanlah sesuatu yang unik yang hanya ada dalam diri

bangsa kita karena hal yang sama juga dialami bangsa-bangsa lain.

Snyder memaknai nasionalisme sebagai satu emosi yang kuat yang telah

mendominasi pikiran dan tindakan politik kebanyakan rakyat sejak revolusi Perancis. Ia

tidak bersifat alamiah, melainkan merupakan satu gejala sejarah, yang timbul sebagai

tanggapan terhadap kondisi politik, ekonomi dan sosial tertentu. Sementara itu Carlton

Hayes, seperti dikutip Snyder membedakan empat arti nasionalisme:

(1) Sebagai proses sejarah aktual, yaitu proses sejarah pembentukan nasionalitas

sebagai unit-unit politik, pembentukan suku dan imperium kelembagaan negara

nasional modern.

(2) Sebagai suatu teori, prinsip atau implikasi ideal dalam proses sejarah aktual.

(3) Nasionalisme menaruh kepedulian terhadap kegiatan-kegitan politik, seperti

kegiatan partai politik tertentu, penggabungan proses historis dan satu teori politik.

Page 29: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

15

(4) Sebagai satu sentimen, yaitu menunjukkan keadaan pikiran di antara satu

nasionalitas.

Sementara itu Benedict Anderson (1996: 6, dlm, Baskara Wardaya, mendefinisikan

nation (bangsa) sebagai “suatu komunitas politis yang dibayangkan dan dibayangkan

sekaligus sebagai sesuatu yang secara inheren terbatas dan berdaulat” (an imagined

political community and imagined as both inherently limited and sovereign”) . Istilah

dibayangkan (imagined) ini penting, menurut Anderson, mengingat bahwa

anggotaanggota dari nasion itu kebanyakan belum pernah bertemu satu sama lain, tetapi

pada saat yang sama di benak mereka hidup suatu bayangan bahwa mereka berada dalam

suatu kesatuan komuniter tertentu. Karena terutama hidup dalam bayangan (dalam arti

positif) manusia yang juga hidup dan berdinamika, nasionalisme di sini dimengerti

sebagai sesuatu yang hidup, yang terus secara dinamis mengalami proses pasang surut,

naik turun. Pandangan yang demikian ini mengandaikan bahwa nasionalisme merupakan

sesuatu yang hidup, yang secara dinamis berkembang serta mencari bentuk-bentuk baru

sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman. Adapun perwujudan sikap yang

terkandung dalam nilai-nilai Nasionalisme tidak lain merupakan nilai yang terkandung

dalam pancasila yang meliputi; Kerja Keras, Disiplin, Tidak Diskriminasi, Taqwa,

Gotong Royong, Demokrasi, Cinta Tanah Air, Rela Berkorban.

3.13Etika Publik

Secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos,

ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan, tempat yang baik. Ethikos berarti susila,

keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang baik. Kata “etika” dibedakan dengan kata

“etik” dan “etiket”. Kata etik erarti kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan

akhlak atau nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Adapun kata etiket berarti tata cara atau adat, sopan santun dan lain sebagainya dalam

masyarakat beradaban dalam memelihara hubungan baik sesama manusia.

Sedangkan secara terminologis etika berarti pengetahuan yang membahas baik-

buruk atau benar-tidaknya tingkah laku dan tindakan manusia serta sekaligus menyoroti

kewajiban-kewajiban manusia. Dalam bahasa Gerik etika diartikan: Ethicos is a body of

moral principles or value. Ethics arti sebenarnya adalah kebiasaan. Namun lambat laun

pengertian etika berubah, seperti sekarang. Etika ialah suatu ilmu yang membicarakan

masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana

Page 30: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

16

yang dapat dinilai buruk dengan memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang

dapat dicerna akal pikiran.

Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi teknik

dan leadership, namun juga kompetensi etika. Tanpa kompetensi etika, pejabat cenderung

menjadi tidak peka, tidak peduli dan diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan

bawah. Etika publik merupakan reflksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai

(kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dll) dipraktikan dalam wujud keprihatinan

dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat atau kebaikan orang lain. Adapun

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni

sebagai berikut:

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik

Indonesia 1945.

3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,

berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat

sistem karir.

3.14Komitmen Mutu

Penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak

bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik.

Apabila setiap lembaga pemerintah dapat memberikan layanan prima kepada masyarakat

maka akan menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani. Sebagaimana

diamanatkan dalam UUD 1945 bahwa layanan untuk kepentingan publik menjadi

tanggung jawab pemerintah. Masyarakat semakin menyadari haknya untuk mendapatkan

Page 31: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

17

layanan terbaik dari aparatur pemerintah. Berikut ini adalah ruang lingkup cakupan

komitmen mutu yang meliputi aspek efektifitas dan efisiensi, inovasi dan komitmen mutu.

a. Konsep Efektivitas dan Efiiensi

Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan

yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas

organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.”

Sementara efiiensi diukur dari ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan

bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau tidak adanya

pemborosan sumberdaya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan

mekanisme yang ke luar alur.

Merujuk kedua defiisi di atas dapat disimpulkan, bahwa karakteristik utama

yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian

target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil

kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efiiensi diukur dari

penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Oleh

karena itu, jika dalam pelaksanaan tugas tidak memperhatikan efektivitas dan efiiensi

maka akan berdampak pada ketidaktercapaian target kerja, menurunkan kredibilitas

institusi tempat bekerja, dan bahkan akan menimbulkan kerugian.

b. Konsep Efektivitas dan Efiiensi

Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan

untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan

bisa dipicu antara lain oleh pergeseran selera pasar, peningkatan harapan dan daya beli

masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan

ekonomi, pengaruh globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Inovasi dapat terjadi pada banyak aspek, misalnya perubahan produk barang/jasa yang

dihasilkan, proses produksi, nilai-nilai kelembagaan, perubahan cara kerja, teknologi

yang digunakan, layanan sistem manajemen, serta mindset orang-orang yang ada di

dalam organisasi.

Gagasan kreatif yang lahir dari hasil pemikiran individu akan mendorong

munculnya berbagai prakarsa, sehingga dapat memperkaya program kerja dan

memunculkan diferensiasi produk/jasa, seiring dengan berkembangnya tuntutan

kebutuhan pelanggan. Demikian juga halnya inovasi dalam layanan publik mestinya

mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap

Page 32: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

18

individu untuk membangun karakter dan mind-set baru sebagai aparatur penyelenggara

pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang

berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

c. Konsep Efektivitas dan Efiiensi

Seperti halnya istilah efektivitas, efiiensi, dan inovasi, istilah mutu sekarang

ini juga menjadi tema sentral yang menjadi target capaian institusi, baik di lingkungan

perusahaan maupun pemerintahan. Sesungguhnya konsep mutu berkembang seiring

dengan berubahnya paradigma organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia, yang

semula lebih berorientasi pada terpenuhinya jumlah (kuantitas) produk sesuai

permintaan, dan kini, ketika aneka ragam hasil produksi telah membanjiri pasar, maka

kepuasan customers lebih dititik beratkan pada aspek mutu (kualitas) produk. Mutu

sudah menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan

menjaga kredibilitas institusi.

Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan kepada

pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan

melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk

mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau

pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain

sebagai pesaing (competitors). Mengingat pentingnya aspek mutu, kini hampir dalam

setiap struktur organisasi, baik di perusahaan maupun institusi pemerintahan,

dimunculkan satu unit kerja yang bertanggung jawab atas penjaminan mutu. Unit

penjaminan mutu berkewajiban mengawal implementasi perencanaan mutu dengan

menetapkan program pengawasan mutu, sekaligus upaya untuk selalu meningkatkan

capaian mutu secara berkelanjutan. Pada era global, orientasi dalam struktur organisasi

pemerintahan bukan semata mata pada penempatan pegawai dalam hierarki birokrasi

yang kaku untuk menjalankan rutinitas, melainkan telah bergeser pada upaya

memberdayakan dan membangkitkan moral kerja melalui pembentukan jejaring

(human networking) yang dinamis, sehingga kinerja lembaga dapat memberi kepuasan

kepada stakeholders. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberian wewenang dan

tanggung jawab yang jelas kepada setiap pegawai, sesuai dengan uraian jabatan (job

description) yang sudah ditetapkan institusi.

3.15Anti Korupsi

Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yakni corruptio atau corruptus yang

disalin ke berbagai bahasa. Misalya di salin ke dalam bahasa inggris menjadi corruption

Page 33: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

19

atau corrupt, dalam bahasa prancis menjadi corruption dan dalam bahasa belanda disalin

menjadi corruptive (korruptie). Agaknya dari bahasa belanda itulah lahir kata korupsi

dalam bahasa Indonesia. Corruptie yang juga disalin menjadi corruptien dalam bahasa

belanda itu mengandung arti perbuatan korup, penyuapan. Secara harfiah istilah tersebut

berarti segala macam perbuatan yang tidak baik, seperti yang dikatakan Andi Hamzah

sebagai kebusukan, keburukan, kejahatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,

penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang menghina atau memfitnah.

Korupsi bukan lagi sebuah kejahatan yang biasa, dalam perkembangannya

korupsi telah terjadi secara sistematis dan meluas. Menimbulkan efek kerugian negara dan

dapat menyengsarakan rakyat. Karena itulah korupsi kini dianggap sebagai kejahatan luar

biasa (extra ordinary crime). Kejahatan korupsi telah disejajarkan dengan tindakan

terorisme. Sebuah kejahatan luar biasa yang menuntut penanganan dan pencegahan yang

luar biasa. Karenanya sebagai sebuh kejahatan yang dikategorikan luar biasa, maka

seluruh lapisan masyarakat harus dibekali pengetahuan tentang bahaya laten korupsi dan

pencegahannya. Korupsi juga dapat memberikan dampak negatif terhadap demokrasi,

bidang ekonomi, dan kesejahteraan umum negara. Adapun dasar hukum pemberantasan

tindak pidana korupsi di Indonesia adalah sebagai berkut:

1. TAP MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang Penyelanggaraan Negara yang Bersih dan

Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Ketetapan ini memiliki posisi

lebih dibandingkan dengan ketetapan MPR lainnya. TAP ini berisi

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelanggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi.

4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK).

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 1999 tentang Tata

Cara Pemeriksaan Kekayaan Penyelenggara Negara.

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 1999 tentang

Persyaratan Tata Cara Pengangkatan serta Pemberhentian Anggota Komisi Pemeriksa.

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 1999 tentang Tata

Cara Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Komisi Pemeriksa.

Page 34: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

20

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara.

KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar

anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi, yakni jujur, peduli, mandiri,

disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

1. Sikap Perilaku Disiplin ASN

a. Pengertian Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Pengertian disiplin dapat dikonotasikan sebagai suatu hukuman, meskipun arti

yang sesungguhnya tidaklah demikian. Disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina”

yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan

tabiat. jadi sifat disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak terhadap

pekerjaan. Sedangkan pengertian Disiplin Pegawai Negeri Sipil menurut Peraturan

Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010 adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk

menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan

perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau

dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

b. Kewajiiban Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010, Pegawai Negeri Sipil

memiliki kewajiban untuk:

1) mengucapkan sumpah/janji PNS;

2) mengucapkan sumpah/janji jabatan;

3) setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;

4) menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;

5) melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh

pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;

6) menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS;

7) mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau

golongan;

8) memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus

dirahasiakan;

9) bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;

Page 35: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

21

10) melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat

membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan,

keuangan, dan materiil;

11) masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;

12) mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;

13) menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya;

14) memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;

15) membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;

16) memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan

17) menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

c. Larangan Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010, Pegawai Negeri Sipil

memiliki kewajiban untuk:

1) menyalahgunakan wewenang;

2) menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan

menggunakan kewenangan orang lain;

3) tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau

lembaga atau organisasi internasional;

4) bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat

asing;

5) memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan

barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik

negara secara tidak sah;

6) melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain

di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan

pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung

merugikan negara;

7) memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara

langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;

8) menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan

dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;

9) bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;

Page 36: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

22

10) melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat

menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga

mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;

11) menghalangi berjalannya tugas kedinasan;

12) memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan

cara:

a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;

b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;

b. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau

c. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;

13) memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara:

a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah

satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau

b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan

calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye

meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada

PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;

14) memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon

Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan

disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk

sesuai peraturan perundang-undangan; dan

15) memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan

cara:

a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah;

b. menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye;

c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah

satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau

d. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan

calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye

meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS

dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.

Page 37: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

23

3.2 Peran dan Kedudukan ASN

3.21Whole Of Goverment

Whole of Government (WoG) sebenarnya bukan sesuatu yang baru di negara-

negara maju, tetapi dewasa ini di berbagai negara berkembang WoG menjadi topik yang

hangat dibicarakan, terutama di Indonesia yang termasuk terlambat dibandingkan negara-

negara di Asia seperti Singapura, Korea Selatan, Thailand dan Malaysia. WoG pada

awalnya disebut sebagai Joined Up Government atau Network Government dan paling

akhir diberi nama Whole of Government (WoG). WoG merupakan respon terhadap gejala-

gejala devolusi struktural, disagregasi, fragmentasi dan single purpose organization

sebagai akibat dari implementasi New Public Management (NPM).

Koordinasi saja ternyata tidak cukup untuk mengatasi wicked problems, sehingga

diperlukan upaya lebih besar lagi yaitu kolaborasi. Perbedaan antara koordinasi dengan

kolaborasi adalah: koordinasi merupakan kerja sama intra dan inter instansi di dalam

suatu jejaring kerja tetapi masing-masing instansi masih memiliki agenda, kepentingan

dan tujuan organisasinya masing-masing, sementara kolaborasi adalah kerja sama intra

dan inter instansi di dalam jejaring kerja berdasarkan satu agenda, kepentingan dan tujuan

bersama. Agenda dan tujuan bersama, kolaborasi, jejaring kerja dan integrasi adalah

faktor determinan bagi terselenggaranya WoG. Inti dari WoG adalah “koordinasi-

kolaborasi secara integratif serta manajemen berbagai tugas dan fungsi-fungsi di dalam

organisasi tanpa adanya kontrol hierarkis di antara sesama partisipan yang ditujukan

untuk memperoleh suatu hasil (outcome) yang tidak dapat dicapai apabila bekerja

sendiri”.

Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan maka WoG

(Whole of Government) didefinisikan sebagai “Suatu model pendekatan integratif

fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit

dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara

lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.

Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-Government.

Pengertian e-Government menurut Bank Dunia adalah: “e-government refers to the use by

government agencies of information technologies (such as Wide Area Network, the

internet, and mobile computing) that havet the ability to transform relations with citizens,

business, and other arms of government”. Terjemahan bebas dari pengertian tersebut

adalah: “penggunaan teknologi IT seperti Wide Area Network, internet dan komputer

bergerak oleh badan-badan atau instansi pemerintah untuk membangun fasilitas akses

Page 38: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

24

dengan rakyat, dunia usaha dan pemerintah lain di dunia. Berdasarkan definisi tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa e-government adalah tata kelola pemerintahan

(governance) yang diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi

IT, agar hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat

berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif. Hasil atau manfaat yang

diperoleh melalui e-government antara lain adalah:

1. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), efisien

dan efektif

2. Hemat anggaran dan tepat waktu

3. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan korupsi akan

banyak berkurang.

4. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat

kesalahan berkurang

5. Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat sehingga kepuasan

publik juga meningkat

3.22Pelayanan Publik

Istilah pelayanan dalam bahasa Inggris adalah “service” A.S. Moenir

mendefinisikan “pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana tingkat pemuasannya hanya dapat

dirasakan oleh orang yang melayani atau dilayani, tergantung kepada kemampuan

penyedia jasa dalam memenuhi harapan pengguna.” Pelayanan pada hakikatnya adalah

serangkaian kegiatan, karena itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan

berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat. Proses yang

dimaksudkan dilakukan sehubungan dengan saling memenuhi kebutuhan antara penerima

dan pemberi pelayanan. Selanjutnya A.S. Moenir (2002: 16) menyatakan bahwa proses

pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah yang dinamakan

pelayanan. Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan untuk

membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.

Dari definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah aktivitas yang dapat

dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi pelayanan yang menggunakan

peralatan berupa organisasi atau lembaga perusahaan. Dalam kamus Bahasa Indonesia

(1990), pelayanan publik dirumuskan sebagai berikut :

a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.

Page 39: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

25

b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang

dan jasa.

c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam

hubungannya dengan pensegahan, diagnosa dan pengobatan suatu gangguan

kesehatan tertentu.

d. Publik berarti orang banyak (umum)

Pengertian publik menurut Inu Kencana Syafi’ie, adalah “Sejumlah manusia yang

memiliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan

baik berdasarkan nilai- nilai norma yang mereka miliki”. Berdasarkan ketentuan Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, diatur bahwa Pelayanan publik

adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas

barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara

pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan kepentingan umum;

kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan;

partisipatif; persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas

dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; ketepatan waktu; dan kecepatan,

kemudahan, dan keterjangkauan. Adapun tujuan dari pelayanan public adalah sebagai

berikut:

a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,

kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan

pelayanan publik;

b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan

asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;

c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan peraturan

perundang-undangan; dan

d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan publik.

3.23Manajemen ASN

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi

pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada

instansi pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah

pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang

Page 40: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

26

profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa

yang disebut dengan sistem merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN

yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan

tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis

kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah

pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh

pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau

diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan

sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap

oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen

PNS meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan Jabatan;

pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan

tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

dan perlindungan.

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Identifikasi Isu

Puskesmas Bontang Utara 1 merupakan Puskesmas yang memiliki visi Menjadi

Puskesmas yang Bermutu untuk Mewujudkan Masyarakat yang Sehat dan Mandiri dan misi

meningkatkan kesadaran masyarakat berperilaku sehat untuk mendukung creative city dan

mengimplementasikan sistem manajemen mutu dan keselamatan pasien. Untuk dapat

mewujudkan visi dan misi tersebut, diperlukan adanya peningkatan sumber daya manusia dan

kualitas manajemen mutu yang baik.

UKS merupakan usaha kesehatan sekolah. Dalam UKS terdapat tiga tujuan utama

yaitu, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pembinaan kantin sehat. Dalam pencapaian

tujuan tersebut, puskesmas Bontang Utara 1 memiliki beberapa kegiatan, diantaranya adalah

penjaringan kesehatan, pembinaan kantin sehat, pemeriksaan angka bebas jentik sekolah

(ABS), dan layanan konsultasi remaja. Saat ini manajemen UKS belum begitu maksimal Dari

Page 41: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

27

32 sekolah di wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara 1, tidak sampai 50% sekolah yang

mengumpul kuesoner penjaringan. Alasannya adalah kuesioner penjaringan diisi oleh orang

tua siswa untuk kelas 1 SD, namun saat diberikan kepada orang tua siswa, banyak yang tidak

kembali. Selain itu juga, guru harus mengumpulkan ke puskesmas sehingga memakan banyak

waktu. Selain itu, salah satu program penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah

belum dilaksanakan, padahal program PHBS sekolah ini penting dilakukan untuk mengetahui

apakah suatu sekolah sudah dikatakan PHB atau belum. Selain daripada hal tersebut,

penataan database kegiatan UKS belum tertata secara rapi. Setiap pemegang program berjalan

sendiri-sendiri. Untuk itu, perlu manajemen UKS yang baik supaya bisa rapi dan tertata.

Program pemberian tablet Fe berisi kegiatan membagikan tablet Fe kepada remaja

putri (rematri) SMP di seluruh wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara 1. Program ini

bertujuan untuk mengurangi anemia pada remaja putri, hingga harapannya nanti ketika dia

dewasa, hamil, dan melahirkan, akan terhindar dari anemia. Ketika ibu hamil terhindar dari

anemia, risiko kejadian stunting pada bayi yang dilahirkan juga akan berkurang. Cakupan

pemberian Fe untuk remaja putri sudah 100%, artinya puskesmas selalu memberikan tablet Fe

dengan jumlah, dan waktu yang tepat. Setiap minggu rematri akan diberi 1 tablet dan harus

diminum. Tetapi jumlah rematri yang telah meminum tablet Fe tidak sampai 50%. Alasannya

adalah tablet Fe membuat mual sehingga rematri malas meminum, selain itu guru juga sering

lupa mengingatkan untuk meminum.

Program posbindu (Pos pembinaan terpadu) remaja adalah adalah program

pemeriksaan kesehatan pada siswa-siswi sekolah menengah atas (SMA) di wilayah kerja

Puskesmas Bontang Utara 1. Program ini bertujuan untuk melakukan screening/ deteksi dini

penyakit tidak menular pada remaja SMA. Pemeriksaan yang dilakukan adalah BB, TB,

Tekanan darah (TD) dan Hb. Selama ini, siswa-siswi yang tergabung di anggota PMR

diberdayakan untuk bisa secara mandiri memeriksa BB, TB, dan Tekanan darah (TD),

sedangkan untuk pemeriksaan HB, yang melakukan adalah petugas Puskesmas. Namun

selama ini, cakupan belum sampai 100% karena masih ada siswa yang tidak hadir pada saat

pemeriksaan. Selain itu juga masih ada sekolah yang tidak mempunyai guru UKS, sehingga

tidak ada yang menghandle di sekolah.

Page 42: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

28

4.2 Deksripsi Keterkaitan Isu

Berikut ini deskripsi keterkaitan isu terhadap teori Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI (Whole of Governtment, Pelayanan Publik,

Manajemen ASN)

Tabel 4.1 Deskripsi Keterkaitan Isu

No Isu Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Whole of Government Pelayanan Publik Manajemen ASN Kondisi Saat ini Kondisi yang diharapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.

Kurangnya

cakupan

pemberian

tablet fe pada

remaja putri

SMP

Merupakan bentuk

kerjasama antara

Puskesmas Bontang

Utara 1 dan sekolah

SMP di wilayah kerja.

Puskesmas Bontang

Utara 1 memberikan

tablet Fe kepada remaja

putri (rematri) di

seluruh SMP di

wilayah kerja

Puskesmas Bontang

Utara 1.

Cakupan kurang.

Masih ada beberapa

remaja putri yang

tidak meminum tablet

fe karena sifatnya

yang membuat mual.

Seluruh remaja putri

(rematri) SMP mau

meminum tablet fe, dan

mengikuti anjuran Guru

tentang tata cara meminum

yang benar sehingga tidak

membuat mual.

2. Kurangnya

cakupan

Kerjasama antara

sekolah dan Puskesmas

Bentuk pemeriksaan

kesehatan (BB, TB, TD,

Masih ada siswa dan

siswi yang belum

Seluruh siswa hadir pada

saat pemeriksaan sehingga

Page 43: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

29

No Isu Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Whole of Government Pelayanan Publik Manajemen ASN Kondisi Saat ini Kondisi yang diharapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

pemeriksaan

kesehatan

posbindu

sekolah

Bontang Utara 1 dan HB) kepada siswa-

siswi SMA di wilayah

kerja Puskesmas Bontang

Utara 1

diperiksa secara

keseluruhan karena

tidak hadir saat

pemeriksaan.

bisa memenuhi target

capaian 100%

3 Kurang

maksimalnya

manajemen

UKS

Merupakan bentuk

Whole of Government

karena adanya

kerjasama antara

Puskesmas dan Sekolah

untuk mewujudkan

generasi yang sehat

Merupakan bentuk

pelayanan publik karena

memiliki sasaran anak

sekolah dan orang tua

murid, serta guru UKS

Merupakan salah satu

bentuk manajemen

ASN karena terkait

penataan, pengelolaan,

tentang pelaporan dan

penyimpanan hasil

kegiatan UKS

Sulitnya koordinasi

dengan guru terkait

pengumpulan laporan

UKS, berdasarkan

keterangan guru,

orang tua murid juga

sulit untuk diminta

mengisi laporan

penjaringan, selain itu,

belum adanya

penilaian PHB di

sekolah, serta belum

tertatanya database

kegiatan UKS di

Puskesmas

Koordinasi antara guru dan

Puskesmas lebih mudah,

proses pengumpulan

laporan lebih mudah,

Penilaian PHBS sekolah

berjalan, dan tertatanya

database kegiatan UKS

Page 44: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

30

4.3 Analisis Isu

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses

analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan

solusi oleh penulis.

Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa:

Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) yang mempertimbangkan tingkat

kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.

1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak

masalah tersebut diselesaikan.

2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap

produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem

atau tidak, dan sebagainya.

3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut

berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Tabel 4.2 Analisis Isu Strategis

No Identifikasi Isu Kriteria B

Peringkat U S G ∑

1

Kurangnya cakupan pemberian tablet

fe pada remaja putri SMP 2 2 4 7 3

2

Kurangnya cakupan pemeriksaan

kesehatan posbindu sekolah 3 3 3 9 2

3 Kurang maksimalnya manajemen

UKS di Puskesmas Bontang Utara 1 3 4 3 10 1

Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum pada tabel 1.2. Analisis Isu

Strategis, ditemukan isu utama yang memenuhi syarat dan ditetapkan isu paling

prioritas yakni kurang maksimalnya manajemen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di

Puskesmas Bontang Utara 1.

Untuk itulah, penulis mengambil isu tersebut untuk mengambil langkah

perbaikan dan peningkatan mutu sekolah dengan meangaktualisasikan nilai-nilai dasar

Page 45: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

31

PNS dengan judul “Optimalisasi Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)”

di Puskesmas Bontang Utara 1.

4.4 Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih

Pada rancangan ini isu yang diangkat adalah kurangnya maksimalnya manajemen

UKS di Puskesmas Bontang Utara 1. Pertimbangan diambilnya isu ini adalah dikarenakan

jumlah anak-anak yang mencapai 30% dari jumlah penduduk dunia. Hal ini perlu mendapat

perhatian karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus dijaga kesehatannya.

Kegiatan yang berkatan dengan penyehatan anak di sekolah adalah Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS). Program UKS sendiri terdapat 3 dimensi yang biasa disebut trias UKS,

diantaranya adalah pelayanan kesehatan anak sekolah, pendidikan kesehatan, dan penyehatan

lingkungan sehat. Program pelayanan kesehatan dalam bentuk penjaringan kesehatan anak

sekolah. Program pendidikan kesehatan biasanya dalam bentuk penyuluhan kesehatan kepada

guru maupun anak sekolah, dan konsultasi kesehatan. Sedangkan penyehatan lingkungan

sehat dalam bentuk pembinaan kantin sehat di sekolah. Setiap dimensi UKS tersebut biasanya

memiliki pemegang program sendiri. Hal ini yang membuat pemegang program berjalan

sendiri-sendiri, sehingga data kegiatan tidak bersatu. Selain itu, masalah lainnya adalah

pendidikan kesehatan yang belum maksimal. Program penilaian perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) di sekolah belum dilakukan sehingga perlu diadakan untuk mengetahui sekolah

mana yang telah menerapkan PHBS yang baik dan benar, sehingga nantinya dapat dilakuka

pembinaan pada sekolah yang belum menerapkan PHBS dengan baik.

Oleh karena itu, menanggapi issu terpilih “Kurang maksimalnya manajemen UKS di

Puskesmas Bontang Utara 1”, Program yang saya usulkan adalah “Optimalisasi Manajemen

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Puskesmas Bontang Utara 1” dengan kegiatan:

1. Membuat sistem Pengisian Laporan UKS dengan Menggunakan Google Form

2. Membuat sistem Pengisian Kuesioner Penjaringan dengan Menggunakan Google

Form

3. Melakukan penilaian PHBS (Perilaku hidup bersih dan sehat) Sekolah Dasar

4. Membuat Database UKS dengan Google Drive

5. Membuat Leaflet dan poster tentang PHBS (Perilaku hidup bersih dan sehat).

Page 46: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

32

4.5 Rancangan Aktualisasi

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja Puskesmas Bontang Utara 1

Visi Organisasi “Menjadi Puskesmas yang Bermutu untuk Mewujudkan Masyarakat yang Sehat dan Mandiri”

Misi Organisasi 1. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia untuk Mendukung Smart City

2. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dalam Memelihara Lingkungan untuk Mendukung Green City

3. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Berperilaku Sehat untuk Mendukung Creative City

4. Mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien

Identifikasi isu 1. Kurangnya cakupan pemberian tablet fe pada remaja putri SMP

2. Kurangnya cakupan pemeriksaan kesehatan posbindu sekolah

3. Kurang maksimalnya manajemen UKS di Puskesmas Bontang Utara 1

Isu yang diangkat Kurang maksimalnya manajemen UKS

Gagasan pemecahan isu Optimalisasi Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Puskesmas Bontang Utara 1

Page 47: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

33

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

1. Membuat Sistem

Pengisian Laporan

UKS dengan

Menggunakan

Google Form

a. Konsultasi dengan

kepala Puskesmas

menceritakan segala

permasalahan dan

usulan

b. Konsultasi dengan

PJ Upaya Kesehatan

Masyarakat (UKM)

c. Mempersiapkan

lembar form yang

sudah baku dan siap

diinput

d. Peng-inputan

Pertanyaan di form

ke dalam google

form (pertanyaan

siap diisi)

e. Menyebarkan link

pengisian di grup

Wa guru UKS.

Terbentuknya

google form

pengisian

laporan

Akuntabilitas

a. Menceritakan kepada

pimpinan dengan

transparan tanpa ada

yang ditutup-tutupi.

b. Menceritakan kepada PJ

UKM tentang

perkembangan program

UKM ini sebagaimana

Pemegang program yang

berintegritas harus

melaporkan perkembangan

programnya kepada PJ

UKM.

c. Form pelaporan

merupakan format dari

Dinas Kesehatan Kota

Bontang yang telah

diambil dari Peraturan

sehingga bisa

dipertanggungjawabkan

d. Penginputan pertanyaan di

google form relevan

dengan perkembangan

zaman di era industri 4.0 i

e. Menyebarkan link di Wa

Pengumpulan laporan

UKS secara online

diharapkan dapat

memudahkan guru dalam

pengisian, sehingga lebih

disiplin dalam

pengumpulan.

Tanggung jawab guru

UKS dalam

mengumpulkan laporan

pun dapat dilaksanakan.

Dengan terbentuknya

google form, diharapkan

dapat mempermudah

proses pengumpulan

dan pelaporan sehingga

dapat meningkatkan

manajemen mutu di

Puskesmas Bontang

Utara 1

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 48: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

34

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

sudah sesuai karena

selama ini semakin banyak

yang menggunakan Wa.

Nasionalisme

a. Berkonsultasi dengan

menceritakan masalah

secara jujur

b. PJ UKM memberi

masukan dan pendapat

c. Form yang digunakan

adalah form dari Dinas

Kesehatan yang sudah

baku dan diberikan kepada

seluruh Puskesmas di

Bontang agar seragam

sehingga tercipta

persatuan.

d. Menggunakan google form

saat menginput merupakan

bentuk cinta kami pada

tanah air karena

mengurangi penggunaan

kertas sehingga

mengurangi penebangan

pohon.

e. Link pengisian disebar di

grup Wa guru UKS.

Namun kami tetap

mengingatkan melalui sms

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 49: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

35

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

guru yg tidak mempunyai

Wa sehingga tercipta

keadilan.

Etika Publik

a. Menemui Kepala

Puskesmas dengan sopan,

dengan mengetuk pintu,

meminta maaf karena

mengganggu, dan meminta

izin untuk berkonsultasi.

b. Berdiskusi dengan PJ

UKM namun tetap

bersikap hormat.

c. Memeriksa form dengan

cermat sebelum

melakukan penginputan

d. Menginput dengan cermat

untuk menghindari

kesalahan

e. Sebelum menyebarkan di

grup guru UKS,

memeriksa kembali secara

cermat dan memastikan

tidak ada kesalahan.

Komitmen Mutu

d. Melakukan pelaporan

dengan google form akan

mempermudah karena

mengurangi biaya fotokopi

kertas, dan mengurangi

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 50: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

36

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

waktu tempuh perjalanan

ke Puskesmas.

e. Menyebarkan link di grup

Wa guru UKS juga lebih

efisien karena mengurangi

pemakaian pulsa.

Anti Korupsi

a. Konsultasi dengan

bercerita secara jujur

kepada atasan

b. Berkonsultasi dengan

bercerita dengan jujur

kepada PJ UKM.

d. Cara penginputan cukup

sederhana, tidak sulit.

e. Menyebarkan link kepada

guru UKS juga cukup

sederhana, tidak

memakan banyak waktu.

2. Membuat Sistem

Pengisian Kuesioner

Penjaringan dengan

Menggunakan

Google Form

a. Konsultasi dengan

kepala Puskesmas

b. Konsultasi dengan

PJ UKM

c. Persiapan lembar

kuesioner

d. Peng-inputan

Pertanyaan di

kuesioner ke dalam

google form

(pertanyaan siap

Terbentuknya

kuesioner

penjaringan

google form

Akuntabilitas

a. Menceritakan kepada

pimpinan dengan

transparan tanpa ada

yang ditutup-tutupi.

b. Menceritakan kepada PJ

UKM tentang

perkembangan program

UKM ini sebagaimana

Pemegang program yang

berintegritas harus

A.

Pengumpulan laporan

UKS secara online

diharapkan dapat

memudahkan guru

dalam pengisian,

sehingga lebih disiplin

dalam pengumpulan.

Selain itu, bagi siswa-

siswi SMA kan

semakin memudahkan

Dengan terbentuknya

google form, diharapkan

dapat mempermudah

proses pengumpulan

dan pelaporan sehingga

dapat meningkatkan

manajemen mutu di

Puskesmas Bontang

Utara 1.

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 51: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

37

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

diisi)

e. Melakukan

Koordinasi dengan

guru UKS untuk

mengumpulkan

orang tua siswa.

f. Sosialisasi kepada

orang tua siswa

mengenai cara

pengisian kuesioner

online.

melaporkan perkembangan

programnya kepada PJ

UKM.

c. Form pelaporan

merupakan format dari

Dinas Kesehatan Kota

Bontang yang telah

diambil dari Peraturan

sehingga bisa

dipertanggungjawabkan

d. Penginputan pertanyaan di

google form relevan

dengan perkembangan

zaman di era industri 4.0

e. Koordinasi dengan

meminta tolong guru UKS

untuk mengumpulkan

orang tua adalah cara yang

sudah sesuai sesuai jika

sekolah yang mengundang,

orang tua pasti datang.

f. Dengan mendatangi

langsung orang tua siswa

dan mengajarkan langsung

cara pengisian, diharapkan

akan lebih terkontrol

dalam pengumpulan.

Nasionalisme

a. Berkonsultasi dengan

menceritakan masalah

karena saat ini hampir

sebagian siswa telah

memiliki gadget. Guru

UKS pun tidak perlu

pergi ke Puskesmas

untuk mengumpulkan.

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 52: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

38

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

secara jujur

b. PJ UKM memberi

masukan dan pendapat

c. Form yang digunakan

adalah form dari Dinas

Kesehatan yang sudah

baku dan diberikan kepada

seluruh Puskesmas di

Bontang agar seragam

sehingga tercipta

persatuan.

d. Menggunakan google form

saat menginput merupakan

bentuk cinta kami pada

tanah air karena

mengurangi penggunaan

kertas sehingga

mengurangi penebangan

pohon.

e. Link pengisian disebar di

grup Wa guru UKS.

Namun kami tetap

mengingatkan melalui sms

guru yg tidak mempunyai

Wa sehingga tercipta

keadilan.

Etika Publik

a. Menemui Kepala

Puskesmas dengan sopan,

dengan mengetuk pintu,

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 53: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

39

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

meminta maaf karena

mengganggu, dan meminta

izin untuk berkonsultasi.

b. Berdiskusi dengan PJ

UKM namun tetap

bersikap hormat.

c. Memeriksa form dengan

cermat sebelum

melakukan penginputan

d. Menginput dengan cermat

untuk menghindari

kesalahan

e. Tercipta kerjasama yang

baik antara pihak

Puskesmas dengan guru

UKS.

f. Selama proses sosialisasi,

orang tua siswa bebas

bertanya dan

mengeluarkan pendapat. Komitmen Mutu

d. Melakukan pelaporan

dengan google form akan

mempermudah karena

mengurangi biaya fotokopi

kertas, dan mengurangi

waktu tempuh perjalanan ke

Puskesmas.

f. Apabila petugas

membimbing langsung akan

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 54: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

40

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

lebih efektif karena para

orang tua murid bebas

bertanya.

Anti Korupsi

a. Konsultasi dengan

bercerita secara jujur

kepada atasan

b. Berkonsultasi dengan

bercerita dengan jujur

kepada PJ UKM.

c. Cara penginputan cukup

sederhana, tidak sulit.

f. Pembimbingan secara

langsung cara pengisian

kuesioner online diharapka

orang tua mengerti dan

lebih mandiri.

3. Melakukan

Penilaian PHBS

Sekolah Dasar

a. Berkonsultasi

dengan PJ Upaya

Kesehatan

Masyarakat (UKM)

b. Menyiapkan form

penilaian PHBS

sekolah 8 indikator

c. Koordinasi dengan

guru UKS bahwa

akan mendatangi

sekolah untuk

melakukan

penilaian

Hasil analisis

observasi

Laporan

pelaksanaan

penyuluhan

dan evaluasi

Dokumentasi

Akuntabilitas

a. Menceritakan rencana

kegiatan secara transparan.

b. Form penilaian mengandung

8 Indikator PHBS dari

kementerian kesehatan

sehingga dapat

dipertanggungjawabkan.

c. Menjelaskan secara

transparan maksud dan

tujuan untuk ke sekolah.

d. Melakukan penilaian sesuai

dengan keadaan yang ada.

Program penilaian

Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS)

berhubungan dengan

tata nilai Puskesmas

Bontang Utara 1 yaitu

tanggung jawab,

dimana penyuluh

kesehatan masyarakat

seharusnya melakukan

penilaian terhadap

Kegiatan ini bertujuan

untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat

(dalam hal ini adalah

siswa-siswi sekolah

dasar) agar

berperilaku hidup

bersih dan sehat agar

nantinya dapat

mewujudkan generasi

sehat.

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 55: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

41

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

d. Melakukan

penilaian 8

indikator PHBS di 1

sekolah

e. Melakukan analisis

hasil penilaian dari

indikator PHBS

terendah.

f. Mengirimkan surat

kepada sekolah

untuk adakan

dilakukan

penyuluhan.

g. Melakukan

penyuluhan dengan

materi berdasarkan

indikator PHBS

terendah.

h. Melakukan evaluasi

dengan kembali

melakukan

penilaian.

e. Melakukan analisis dengan

obyektif dan mengacu pada

peraturan tertentu sehingga

lebih terkontrol.

f. Menginformasikan secara

jelas akan ada kegiatan

penyuluhan PHBS.

g. Melakukan penyuluhan

dengan memberikan pesan-

pesan informatif kesehatan

h. Melakukan evaluasi dengan

kembali penilaian secara

adil.

Nasionalisme

a. PJ UKM memberi

masukan dan pendapat

b. Kerjasama yang baik antara

guru UKS sekolah dan

Puskesmas Bontang utara 1.

c. Tertib terhadap prosedur

dengan memberikan surat

terlebih dahulu sebelum

melakukan penyuluhan.

Etika Publik

a. Berkonsultasi dengan sopan

b. Menyiapkan form dengan

cermat c. Koordinasi tetapi tetap

hormat kepada guru UKS,

apalagi yang lebih tua.

PHBS sekolah.

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 56: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

42

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

d. Menilai sekolah sehat

dengan jujur

e. Menganalisis hasil PHBS

terendah dengan jujur dan

cermat f. Membuat surat dengan kata-

kata yang sopan

g. Memberikan penyuluhan

dengan cara yang baik dan

sopan, karena sasaran

adalah orang tua.

Komitmen Mutu

d. Cukup efektif karena

langsung mendatangi

sekolah untuk menilai PHBS

nya.

Anti korupsi

a. Konsultasi dengan bercerita

secara jujur kepada atasan

b. Berkonsultasi dengan

bercerita dengan jujur

kepada PJ UKM.

d. Bekerja keras dengan

mendatangi sekolah lalu

melakukan penilaian, lalu

penyuluhan, dan evaluasi

kembali.

e. Mengirimkan surat sebelum

melakukan penyuluhan

karena menjalankan sesuai

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 57: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

43

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

prosedur (berintegritas).

f. Peduli dengan mengajarkan

kepada anak-anak PHBS

yang baik sampai paham.

4. Membuat Database

UKS dengan Google

Drive

1. Membuat ruang

untuk database di

google drive

2. Membuat folder

untuk masing-masing

kegiatan

3. Melakukan upload

data siswa di wilayah

kerja Puskesmas

Bontang Utara 1

4. Mengupload hasil

kegiatan lain di

google drive.

5. Melakukan

koordinasi dengan

lintas program yang

berhubungan dengan

sekolah

6. Melakukan

koordinasi dengan

guru UKS melalui

Wa

Database

kegiatan UKS

Akuntabilitas

a. Pembuatan ruang dan

folder d google drive

relevan dengan zaman

sekarang ini yang system

pengumpulan biasanya

dengan via email.

c. Mengupload data siswa

sekolah d wilayah kerja

Puskesmas Bontang Utara

1 sesuai dengan kebutuhan

pemegang program lain,

sehingga tidak perlu

meminta kembali ke

sekolah.

d. Mengupload hasil kegiatan

lain di google drive akan

membuat para guru UKS

mengetahui sehingga lebih

transparan.

e. Lebih transparan karena

pemegang program lain

dapat melihat hasil

kegiatan.

f. Lebih transparan karena

para guru UKS juga bisa

Program ini

berhubungan dengan

tata nilai Puskesmas

Bontang Utara 1 yaitu

kerjasama, dimana

para pemegang program

yang berhubungan

dengan anak sekolah

dan guru UKS saling

disiplin untuk

mengupload hasil

kegiatan/ data siswa

untuk memudahkan

pemegang program lain

terkait kegiatannya.

Program ini diharapkan

dapat memudahkan para

pemegang program lain

apabila membutuhkan

data sekolah. Selain itu,

penataan rapi akan

memudahkan dalam

pencarian terutama saat

survey akreditasi.

Program kegiatan ini

berkaitan dengan misi

Puskesmas Bontang

Utara 1 yang keempat

yaitu

mengimplementasikan

system manajemen

mutu dan keselamatan

pasien.

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 58: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

44

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

melihat laporan hasil

kegiatan di sekolahnya.

Nasionalisme

c. Kerjasama yang baik

antar pemegang program

karena jika membutuhkan

data siswa tidak saling

merepotkan yang lain.

d. Guru UKS menjadi tahu

hasil kegiatan dari

puskesmas di sekolahnya

merupakan tanggung

jawab petugas puskesmas.

e. Bentuk kerjasama antar

pemegang program

f. Bentuk kerjasama dengan

guru UKS.

Etika Publik

d. Pemegang program lain

atau guru bebas mengakses

hasil kegiatan, tetapi yang

berkaitan dengan rahasia

seperti catatan medis tetap

dirahasiakan.

e. Koordinasi dengan

pemegang program lain

dengan sopan.

f. Koordinasi dengan guru

UKS dengan kata-kata

yang sopan.

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 59: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

45

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

Komitmen mutu

a. Merupakan bentuk inovasi

karena sebelumnya tidak

ada dan diharapkan

pembuatan ruang dan

folder kegiatan UKS di

google drive bisa saling

memudahkan pemegang

program saat

membutuhkan sesuatu.

c. Lebih efisien ketika saat

membutuhkan data siswa

tinggal mendownload dari

google drive, tidak

mengganggu pemegang

program lain.

d. Diharapkan dapat

meningkatkan mutu karena semua kegiatan

yang berhubungan dengan

sekolah menjadi tertata

rapi.

e. Diharapkan dapat

meningkatkan kepuasan

guru UKS karena para

guru lebih mudah

mengetahui hasil kegiatan

puskesmas di sekolahnya.

Anti Korupsi

a. Program ini bersifat

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 60: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

46

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

sederhana, namun

diharapkan dapat

memperbaiki penataan

kegiatan UKS.

5. Pembuatan Leaflet

dan Poster tentang

PHBS

1. Menyusun desain

leaflet dan poster

2. Mencetak leaflet dan

poster

3. Membagikan leaflet

kepada siswa pada

saat penyuluhan, dan

memberikan poster

kepada sekolah.

Leaflet dan

poster

Akuntabilitas

a. Membuat leaflet dan

poster yang sesuai

dengan kebutuhan

sekolah

b. Mencetak leaflet dan

poster dengan tetap

mengontrol jumlah

kebutuhan.

c. Memberikan leaflet

kepada siswa dan

poster kepada sekolah

yang berisi pesan

informatif.

Nasionalisme

a. Membuat desain

dengan tulisan

menggunakan bahasa

Indonesia

c. Adil karena semua

sasaran yang mendapat

penyuluhan akan

mendapatkan leaflet

juga, untuk poster,

hanya sekolah yang

Program penilaian

Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS)

berhubungan dengan

tata nilai Puskesmas

Bontang Utara 1 yaitu

tanggung jawab,

dimana penyuluh

kesehatan masyarakat

seharusnya melakukan

penyampaian pesan

informasi kesehatan.

Poster dan leaflet berisi

informasi kesehatan

yang bertujuan untuk

meningkatkan

kesadaran agar

berperilaku hidup

bersih dan sehat, sesuai

misi misi Puskesmas

Bontang Utara 1 yang

ke 3.

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 61: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

47

No

. Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Subtansi

Mata Pelatihan

Keterkaitan dengan

Nilai Organisasi

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

mendapatkan.

Etika Publik

a. Mendesain leaflet dan

poster dengan cermat

c. Melakukan penyuluhan

dengan bahasa yang baik,

dengan kesopanan.

Komitmen Mutu

c. Cukup efektif karena setap

siswa akan mendapatkan

pesan informasi kesehatan

melalui leaflet.

Tabel 4.5 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

No Kegiatan

Bulan September

2019

Bulan

Oktober

2019 Portofolio/ Bukti

Kegiatan

1 2 3 4 5 1 2 3

1. Sistem Pengisian

Laporan UKS dengan

Menggunakan Google

Form

Foto

2. Sistem Pengisian

Kuesioner Penjaringan

dengan Menggunakan

Google Form

Foto/laporan kegiatan

Tabel 4.4 Konsep Rancangan Aktualisasi Setiap Kegiatan

Page 62: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

48

No Kegiatan

Bulan September

2019

Bulan

Oktober

2019 Portofolio/ Bukti

Kegiatan

1 2 3 4 5 1 2 3

3. Penilaian PHBS Sekolah

Sekolah Dasar

Foto/laporan kegiatan

4. Pembuatan Database

UKS dengan Google

Drive

Foto

5 Pembuatan Leaflet dan

Poster tentang PHBS

Leaflet

Keterangan :

A. : Pelaksanaan Kegiatan

Page 63: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

49

BAB V

HASIL KEGIATAN

5.1 Gambaran Umum Kegiatan

Program “Optimalisasi Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)” merupakan

program yang berisi 5 kegiatan. Kegiatan utama dilaksanakan di Puskesmas Bontang Utara 1,

yang terletak di Jl A.Yani RT 13 Kelurahan Api-api. Sedangkan kegiatan yang harus

dilaksanakan di luar gedung Puskesmas berlokasi di sekolah yang berada di wilayah kerja

Puskesmas Bontang 1. Program ini bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi manajemen

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melaui beberapa kegitan seperti pelaporan, pengisian

kuesioner, pelaksanaan kegiatan yang belum berjalan, serta penyimpanan dan pemberian

informasi hasil kegiatan.

Dalam rangka pencapaian program tersebut, dilakukanlah 5 kegiatan sesuai rancangan

aktualisasi. Diantara 5 kegiatan tersebut adalah Membuat Sistem Pengisian Laporan UKS

dengan Menggunakan Google Form, Membuat Sistem Pengisian Kuesioner Penjaringan

dengan Menggunakan Google Form, Melakukan Penilaian PHBS Sekolah Dasar, Membuat

Database UKS dengan Google Drive, dan Pembuatan Leaflet dan Poster tentang PHBS.

Kegiatan pertama adalah pembuatan system pengisian laporan UKS dengan

menggunakan google form. Kegiatan ini dari tahap konsultasi sampai pelaksanaan dilakukan

pada tanggal 14 Oktober 2019- 18 Oktober 2019. Kegiatan dilakukan dirumah dan di gedung

Puskesmas Bontang Utara 1.

Kegiatan kedua adalah membuat system pengisian kuesioner penjaringan dengan

menggunakan google drive. Kegiatan ini dari tahap konsultasi hingga pelaksanaan

berlangsung dari tanggal 23 September 2019-24 Oktober 2019. Kegiatan berlangsung cukup

lama dikarenakan banyak kendala yang terjadi sehingga baru rampung pada tanggal tersebut.

Kegiatan ini berlokasi di beberapa tempat, yakni di rumah, Puskesmas Bontang Utara 1, SDN

008 BU dan MI AR-Riyadh Bontang.

Kegiatan ketiga adalah penilaian PHBS Sekolah dasar. Kegiatan ini dari tahap

konsultasi hingga pelaksanaan kegiatan berlangsung dari tanggal 27 September 2019-24

Oktober 2019. Kegiatan ini berlokasi di Rumah, Puskesmas Bontang Utara 1, dan SDN 010

BU.

Page 64: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

50

Kegiatan keempat adalah Membuat Database UKS dengan Google Drive. Kegiatan

ini dari tahap konsultasi hingga pelaksanaan berlangsung pada tanggal 12 September 2019-25

Oktober 2019. Kegiatan berlokasi di dalam gedung Puskesmas Bontang Utara 1.

Kegiatan kelima adalah pembuatan poster dan leaflet tentang kesehatan sebagai media

promosi kesehatan di sekolah. Kegiatan dilaksanakan dari proses desain hingga percetakan

adalah dari tanggal 9 Oktober 2019-21 Oktober 2019. Lokasi pembuatan adalah di jalan

Juanda, Bukit Indah, Jl, Awang Long, dan Puskesmas Bontang Utara 1.

Dari kelima kegiatan, hampir keseluruhan pelaksanaan dari kelima program tersebut

mundur atau tidak sesuai jadwal, dikarenakan banyak program lain yang harus dilaksanakan

dan tidak bisa ditinggal sehingga kegiatan pelaksanaan aktualisasi harus mundur dari rencana

awal.

5.2 Tahapan Kegiatan, Hasil Kegiatan, Evaluasi, dan Rencana Tindak Lanjut (RTL)

5.2.1 Kegiatan 1: Membuat Sistem Pengisian Laporan UKS dengan Menggunakan

Google Form

Pengertian

Sistem pelaporan UKS dengan menggunakan google form merupakan pelaporan yang

dilakukan kepada guru sekolah per triwulan mengenai kegiatan UKS di sekolahnya secara

online sehingga guru tidak perlu mendatangi Puskesmas.

Tahapan Kegiatan

a. Konsultasi dengan kepala Puskesmas menceritakan segala permasalahan dan usulan

b. Konsultasi dengan PJ Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

c. Mempersiapkan lembar form yang sudah baku dan siap diinput

d. Peng-inputan Pertanyaan di form ke dalam google form (pertanyaan siap diisi)

e. Menyebarkan link pengisian di grup Wa guru UKS.

Page 65: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

51

Hasil Kegiatan

Program aktualisasi pertama adalah Membuat Sistem Pengisian Laporan UKS dengan

Menggunakan Google Form. Tujuan dari

kegiatan ini adalah memudahkan guru UKS

dalam pengumpulan laporan UKS triwulan

karena tidak perlu mendatangi puskesmas

(Komitmen mutu). Pada awal mulanya,

dilakukan konsultasi kepada kepala Puskesmas

mengenai pelaksanaan kegiatan (Etika Publik).

Kepala Puskesmas memberikan pendapat bahwa

system ini bisa dilakukan asalkan pihak sekolah

tetap harus berjaga-jaga ketika ada penilaian sekolah, bisa menyiapkan format dari provinsi

(Nasionalisme). Begitu pula dengan PJ UKM yang memberikan pendapat bahwa selama

kegiatan tersebut bisa efektif untuk menaikkan cakupan, silahkan dicoba (Komitmen mutu

dan Nasionalisme).

Gambar 5.1 Konsultasi dengan Kepala Puskesmas

Gambar 5.2 Konsultasi dengan PJ UKM

Page 66: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

52

Lembar laporan sudah ada dan tinggal dilakukan penginputan. Lembar laporan yang

sudah ada merupakan format dari provinsi yang sudah baku sehingga bisa

dipertanggungjawabkan (Akuntabilitas). Penginputan dilakukan selama kurang lebih 1 jam.

Terdapat 36 komponen pertanyaan yang diinput tanpa ada yang terlewati (Anti Korupsi).

Setelah itu dilakukan penyebaran URL yang berisi format laporan di grup Whatsapp Guru

UKS.

Evaluasi

Dari 19 sekolah yang belum mengumpulkan laporan, sekolah yang telah mengisi laporan

UKS online adalah 3 sekolah.

Gambar 5.2 Konsultasi dengan PJ UKM

Gambar 5.4 Penyebaran URL format pengisian laporan UKS

Page 67: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

53

Kendala:

Masih banyak guru yang tidak merespon grup UKS

Strategi Untuk Mengatasi Kendala:

Dilakukan privat chat pada setiap guru yang belum mengumpulkan agar segera melakukan

pengisian form online.

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

System ini akan digunakan sampai nanti kedepannya ketika ada pertemuan guru UKS di

tengah tahun akan didiskusikan dengan guru kembali.

5.2.2 Kegiatan 2: Membuat Sistem Pengisian Kuesioner Penjaringan dengan

Menggunakan Google Form

Pengertian

Sistem Pengisian Kuesioner Penjaringan dengan Menggunakan Google Form merupakan

pengisian kuesioner penjaringan kesehatan oleh peserta didik baru atau wali murid dengan

menggunakan form online.

Tahapan Kegiatan

1. Konsultasi dengan kepala Puskesmas

2. Konsultasi dengan PJ UKM

3. Persiapan lembar kuesioner

4. Peng-inputan Pertanyaan di kuesioner ke dalam google form (pertanyaan siap diisi)

5. Melakukan Koordinasi dengan guru UKS untuk mengumpulkan orang tua siswa.

6. Sosialisasi kepada orang tua siswa SDN 008 mengenai cara pengisian kuesioner online.

Gambar 5.5 Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas

Page 68: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

54

Hasil Kegiatan

Program aktualisasi kedua adalah Membuat Sistem Pengisian Kuesioner Penjaringan

dengan Menggunakan Google Form. Program ini bertujuan untuk memudahkan pengisian

pengisian kuesioner karena tidak perlu menggunakan kertas, memudahkan guru-guru

karena tidak perlu merekap, dan memudahkan petugas puskesmas karena tidak perlu

menginput data (Komitmen mutu)

Gambar 5.6 Melakukan Konsultasi dengan PJ UKM

Gambar 5.7 Kuesioner Online Penjaringan yang Siap Diisi

Page 69: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

55

Hasil konsultasi dengan Kepala Puskesmas adalah manfaatkan inovasi ini untuk

meningkatkan cakupan penjaringan (Komitmen mutu). Begitu pula dengan PJ UKM yang

memberi saran agar selain orang tua murid, berikan

sosialisasi kepada anak SMA juga karena di era saat

ini, hampir semua anak SMA memiliki gadget

sehingga diharapkan lebih mudah untuk pengisian

kuesioner penjaringan online, pengisian kuesioner

online ini relevan dengan keadaan anak-anak di era

modern ini (Akuntabilitas).

Penginputan pertanyaan di Google formulir

dilakukan kurang lebih 3 jam. Kuesioner yang diinput

terdiri dari 9 tema pertanyaan, yaitu: Identitas diri,

riwayat kesehatan, riwayat imunisasi, informasi

kesehatan keluarga, gaya hidup, kesehatan

reproduksi, modalitas belajar, dominasi otak, dan

SDQ. Semua pertanyaan diinput dengan cermat tanpa

ada yang terlewat (Etika Publik).

Setelah kuesioner rampung, selanjutnya melakukan koordinasi dengan guru UKS

SDN 008 via Wa. Setelah beberapa kali berganti jadwal karena alasan tertentu, dibuatlah

kesepakan bahwa kegiatan dilaksanakan pada tanggal 23 September 2019 (Nasionalisme).

Setelah itu dilakukan sosialisasi mengenai tata cara pengisian kuesioner penjaringan kepada

orang tua murid di SDN 008 BU. Orang tua siswa secara mandiri mengisi kuesioner yang

diberikan walaupun masih banyak yang bertanya

apabila tidak mengerti (Anti korupsi).

Gambar 5.8 Koordinasi dengan Guru

UKS untuk Pengumpulan Orang Tua

Murid

Page 70: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

56

Evaluasi

Kegiatan berjalan dengan lancar, banyak orang tua yang setuju akan pentingnya

kegiatan penjaringan. Orang tua juga banyak yang bertanya terkait pengisian kuesioner.

Namun kegiatan ini terdapat banyak kendala, diantaranya adalah:

a. Kuesioner dalam bentuk hardcopy ternyata telah digandakan oleh guru, sehingga mau

tidak mau harus digunakan untuk membimbing orang tua murid dalam pengisian.

b. Tidak semua guru bersedia untuk mengumpulkan wali murid karena biasanya sulit

c. Berdasarkan penuturan salah satu guru, kuesioner ini dapat digunakan hanya pada orang

tua yang melek teknologi informasi (TI), sehingga orang tua yang belum memahami

tidak akan bisa mengisi kuesioner.

Gambar 5.10 Koordinasi dan pembibingan

guru MI AR-Riyadh untuk pengisian

kuesioner Penjaringan

Gambar 5.9 Sosialisasi Kuesioner Penjaringan

Pada Orang Tua Murid di SDN 008 BU

Gambar 5.11 Sosialisasi Kepada Perwakilan Siswa di 10 SMA di Kota Bontang

Tentang Kegiatan Penjaringan dan Penyebaran Kuesioner di Masing-masing

Sekolah

Page 71: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

57

Strategi Untuk Mengatasi Kendala

a. Telah dilakukan kesepakatan dengan guru UKS bahwa sosialisasi pengisian kuesioner

tetap dilakukan dengan kuesioner hardcopy, dan kuesioner online akan diisi oleh orang

tua murid yag tidak hadir pada saat kegiatan sosialisasi.

b. Karena jumlah yang tidak hadir pada saat sossialisasi di SDN 008 sedikit, oleh karena itu

dilakukan lagi pencarian sekolah yang mau dilakukan sosialisasi. Didapatkan sekolah MI

AR-Riyadh. MI AR-Riyadh tidak bersedia mengumpulkan orang tua karena sulit, namun

guru UKS minta dibimbing untuk pengisiannya lalu para guru yang akan menyebarkan di

grup wali murid. Selain itu, untuk menambah cakupan pengisian, dilakukan juga

sosialisasi kepada 11 perwakilan siswa-siswi SMA di 10 sekolah di wilayah kerja

Puskesmas Bontang Utara 1. Siswa –Siswi ini yang nantinya akan menyebarkan link

kuesioner penjaringan kesehatan kepada teman-temannya yang belum mengisi.

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Dalam jangka waktu 1 tahun kedepan, yang akan dilakukan adalah:

1. Mendiskusikan dengan guru UKS pada saat koordinasi dengan guru UKS yang biasanya

dilaksanakan di pertengahan tahun.

2. Apabila seluruh guru setuju, akan diterapkan pengisian kuesioner online di seluruh

sekolah.

3. Pada saat sudah diterapkan, tidak perlu mengundang orang tua murid untuk sosialisasi

pengisian kuesioner online, hanya dengan membagikan URL kuesioner yang harus diisi.

Namun apabila ada guru yang menginginkan dilakukan sosialisasi, pihak puskesmas

tetap memberikan.

4. Memberikan kuesioner online yang dibagikan di grup guru dan orang tua murid. Namun,

tetap menyiapkan kuesioner dalam bentuk hardcopy untuk wali murid yang tidak

memiliki gadget.

5.2.3 Kegiatan 3: Melakukan Penilaian PHBS Sekolah Dasar

Pengertian

Penilaian PHBS sekolah adalah kegiatan penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) di sekolah. Penilaian yang dilakukan adalah berdasarkan 8 indikator PHBS tatanan

sekolah, diantaranya adalah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengonsumsi

jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga teratur

Page 72: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

58

dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan

dan mengukur tinggi badan secara teratur, dan membuang sampah pada tempatnya. Penilaian

PHBS ini penting untuk mengukur kesiapan sekolah terutama apabila ingin menjadi sekolah

sehat. Setelah penilaian PHBS sekolah rampung, akan dilihat komponen dari skor terendah

dan kemudian akan diberi pembinaan untuk menaikka skor tersebut.

Tahapan Kegiatan

1. Berkonsultasi dengan PJ Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

2. Menyiapkan form penilaian PHBS sekolah 8 indikator

3. Koordinasi dengan guru UKS bahwa akan mendatangi sekolah untuk melakukan penilaian

4. Melakukan penilaian 8 indikator PHBS di 1 sekolah

5. Melakukan analisis hasil penilaian dari indikator PHBS terendah.

6. Sekolah memberikan surat untuk permintaan narasumber penyuluhan.

7. Melakukan penyuluhan dengan materi berdasarkan indikator PHBS terendah.

8. Melakukan evaluasi dengan kembali melakukan penilaian.

Hasil Kegiatan

Program aktualisasi ketiga yaitu penilaian PHBS sekolah, dimana penilaian ini

bertujuan untuk mengetahui kondisi PHBS di sekolah yang nantinya akan diberikan

pembinaan untuk komponen PHBS yang kurang. Berdasarkan konsultasi dengan PJ UKM,

diberi masukan bahwa tidak perlu yang muluk-muluk, yang penting kita mempunyai data

PHBS di sekolah dan melakukan penyuluhan di sekolah sebagai seorang penyuluh kesehatan

(Nasionalisme).

Gambar 5.12 Konsultasi dengan PJ UKM

Page 73: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

59

Setelah itu menyiapkan form penilaian PHBS

untuk dilakukan observasi. Setelah form penilaian siap,

dilakukanlah koordinasi dengan guru UKS sekolah

melalui Wa untuk diminta kesediaannya dilakukan

observasi (Nasionalisme). Penilaian lalu diberikan di

SDN 010 Bontang Utara. Komponen penilaian adalah 8

indikator PHBS tatanan sekolah yaitu: Cuci tangan

dengan sabun dan air mengalir, jajan di kantin sehat,

Memakai jamban sehat, Ukur tinggi badan dan berat

badan rutin, olahraga teratur, membarantas jentik

nyamuk, membuang sampah pada tempatnya dan tidak

merokok di sekolah. Penilaian dilakukan secara jujur

sesuai dengan kondisi yang ada (Akuntabilitas).

Setelah dilakukan penilaian, dilakukanlah analisis hasil.

Skor maksimal dari penilaian adalah 130, sedangkan

SDN 010 memperoleh skor 80 atau 61,53%. Analisis skor dilakukan dengan cermat agar

tidak ada yang terlewat (Etika Publik). Berdasarkan hasil pengukuran, komponen terendah

dari PHBS tersebut adalah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dikarenakan di

Gambar 5.14 Observasi Tempat Sampah di SDN 010

Gambar 5.12 Koordinasi dengan

Guru UKS SDN 010

Gambar 5.13 Observasi Kamar Mandi SDN 010

Page 74: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

60

sekolah sendiri belum mempunyai wastafel untuk mencuci tangan, selain itu, anak-anak

belum pernah dajarkan untuk mencuci tangan yang baik dan benar.

Oleh karena itu, dilakukan kegiatan penyuluhan cuci tangan dengan sabun dan air

mengalir untuk siswa kelas, 2,3,4,5, dan 6. Kelas 2 dan 3 dikumpulkan jadi satu, dan kelas

4,5,6 juga dikumpulkan jadi satu, sehingga dilakukan penyuluhan kepada siswa 2 kali.

Setelah itu, anak-anak dikumpulkan di lapangan untuk praktek cuci tangan. Untuk rencana

kegiatan penyuluhan ini, sesuai prosedur bahwa bukan puskesmas yang memberikan

undangan untuk dilakukan penyuluhan, melainkan sekolah yang seharusnya mengundang

Puskesmas untuk dilakukan penyuluhan, dan pihak puskesmas sebagai narasumber.

Selain penyuluhan dengan anak-anak, dilakukan pula koordinasi kepada guru.

memberitahukan guru akan pentingnya PHBS untuk menuju terbentuknya sekolah sehat. Para

guru juga dimintai komitmen untuk memperbaiki PHBS sekolah dengan segera

menganggarkan pengadaan wastafel, dan untuk sementara menunggu wastafel, akan dibuat

inovasi kran cuci tangan dengan botol bekas (Komitmen mutu). Komitmen ini yang bisa

menaikkan skor penilaian kedua menjadi 94 atau 72,30%

Evaluasi:

Kegiatan berjalan dari pukul 08.30-11.30. Kegiatan dimulai dengan penyuluhan di

kelas 2 dan 3, lalu ke kelas, 4,5, dan 6 yang dijadikan satu. Materi yang diberikan adalah

tentang pentingnya cuci tangan, bagaimana cuci tangan yang baik, kapan kita harus bercuci

tangan, dan apa akibatnya jika tidak cuci tangan. Salah satu guru juga mengikuti jalannya

penyuluhan karena diharapkan setelah adanya penyuluhan ini, sekolah bisa melakukan jadwal

rutin untuk mengumpulkan anak-anak setiap sabtu untuk dilakukan cuci tangan bersama.

Gambar 5.15 Penyuluhan Cuci Tangan di Kelas 2,3, dan 4 SDN 010

Page 75: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

61

Setelah penyuluhan kepada anak-anak selesai, setelah itu dilakukan pembinaan PHBS kepada

para guru . Para guru antusias dan menyambut dengan baik.

Kendala:

1. Saat kegiatan penyuluhan dilaksanakan, turun hujan deras sehingga lapangan yang saat

itu akan digunakan menjadi basah. Sehingga rencana diawal dimana seluruh siswa akan

dikumpulkan di lapangan menjadi batal.

2. Petugas Puskesmas datang terlambat saat kegiatan dikarenakan hujan sehingga tidak

dapat berangkat sendiri, perlu diantar bersama kegiatan lain, sehingga masih harus

menunggu persiapan kegiatan lain seperti posyandu balita, lansia dll.

3. Dikarenakan petugas datang terlambat, siswa-siswi kelas I sudah pulang sehingga tidak

dilakukan penyuluhan.

4. Mic tidak berfungsi dengan baik sedangkan para siswa-siswi kelas 2,3, dan 4 sangat

ramai.

Strategi untuk Mengatasi Kendala

1. Dikarenakan lapangan yang seharusnya digunakan menjadi basah, maka lokasi

penyuluhan dilakukan di 2 kelas. Kelas pertama terdiri dari kelas 2 dan 3 yang digabung,

dan kelas kedua terdiri dari kelas 4,5,6 yang digabung.

2. Langsung memulai kegiatan tanpa berbasa basi terlebih dahulu dikarenakan hari semakin

siang sedangkan anak-anak sudah menunggu lama.

Gambar 5.16 Pembinaan PHBS Tatanan Sekolah

Pada Guru di SDN 010 Gambar 5.17 Pembinaan PHBS Tatanan Sekolah

Pada Guru di SDN 010

Page 76: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

62

3. Untuk kelas 1 tidak diberikan penyuluhan, diharapkan setelah ini guru mempraktekkan

untuk mengajak siswa melakukan cuci tangan bersama di lapangan sekolah secara rutin.

4. Dikarenakan mic tidak berfungsi, harus bekerja dengan keras dengan menyaringkan

suara agar terdengar (Anti korupsi).

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Kegiatan ini akan dilakukan setahun sekali di seluruh sekolah di wilayah kerja Puskesmas

Bontang Utara 1, karena memang kami belum memiliki data PHBS tatanan sekolah sehingga

kegiatan ini perlu dilanjutkan.

5.2.4 Kegiatan 4: Membuat Database UKS dengan Google Drive

Pengertian

Pembuatan database UKS dengan google drive adalah proses pembuatan ruang untuk

penyimpanan data dan informasi dari kegiatan yang bekerjasama dengan sekolah.

Tahapan Kegiatan

1. Membuat ruang untuk database di google

drive

2. Membuat folder untuk masing-masing

kegiatan

3. Melakukan upload data siswa di wilayah kerja

Puskesmas Bontang Utara 1

4. Mengupload hasil kegiatan lain di google

drive.

5. Melakukan koordinasi dengan lintas program

yang berhubungan dengan sekolah

6. Melakukan koordinasi dengan guru UKS

melalui Wa

Hasil Kegiatan

Program kegiatan ketiga adalah pembuatan database UKS dengan google drive.

Kegiatan diawali dengan membuat ruang penyimpanan di google drive. Setelah itu dibuatlah

folder per tahun per jenjang sekolah sehingga menjadi terstruktur dan memudahkan

Gambar 5.18 Koordinasi dengan

Lintas Program Melalui Kegiatan

Minilokakarya Bulanan Puskesmas

Page 77: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

63

(Komitmen mutu). Setelah itu melakukan upload data yang berisi table dan grafik dari hasil

kegiatan Puskesmas Bontang Utara 1 yang berhubungan dengan sekolah. Nantinya para guru

UKS akan bisa mengakses data ini sehingga menjadi transparan (Akuntabilitas).

Tahapan kegiatan selanjutnya adalah melakukan koordinasi/kerjasama dengan guru

UKS dengan meminta email untuk mengundang guru UKS bergabung sehingga bisa melihat

data tersebut (Nasionalisme). Dalam proses koordinasi dalam permintaan alamat email, tak

jarang masih banyak guru yang tidak merespon, namun tetap harus bersabar dan tidak boleh

menagih terus menerus sehingga membuat guru tidak nyaman (Etika Publik). Data yang

diupload untuk di share ke guru UKS adalah data dalam bentuk tabel dan grafik. Proses

kegiatan ini bersifat sederhana, namun diharapkan dapat memberikan manfaat kepada lintas

sektor (Anti Korupsi).

Gambar 5.19 Ruang dalam Google Drive Berdasarkan Tahun

Gambar 5.20 Ruang dalam Google Drive Berdasarkan Jenjang Sekolah

Page 78: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

64

Evaluasi:

Para guru UKS telah memberikan email sehingga sudah tergabung. Namun terdapat beberapa

masukan dari lintas program:

a. Gunakan data penjaringan karena itu sudah banyak bidang yang masuk

b. Jangan memberikan laporan karena laporan tidak bisa sembarangan di share ke lintas

sektor. Berikan saja angka-angka kejadian dari hasil kegiatan kita, seperti grafik.

c. Untuk data siswa cukup meminta langsung karena masih ada pemegang program yang

tidak mempunyai email.

d. Tidak bisa menggunakan data saya karena percuma saya dapat dari guru juga, lebih baik

ambil data yang kegiatannya kita yang melakukan

e. Nanti coba cari tahu tentang barcode disitu akan lebih memudahkan, tidak perlu

menggunakan email tetapi barcode bisa langsung dishare di fb, ig, dll.

Gambar 5.21 Data dari Kegiatan UKS yang Berhubungan dengan Sekolah yang telah Diupload

Page 79: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

65

Kendala:

1. Tidak bisa asal memberikan data/laporan kepada lintas sektor, karena data tersebut

sebagian besar bersifat rahasia.

2. Masih ada guru UKS yang tidak memiliki email sehingga tidak bisa bergabung.

3. Pemegang program yang biasanya membutuhkan data siswa tidak memiliki email

Strategi Menghadapi Kendala:

1. Data yang diberikan kepada lintas sektor (Guru UKS) adalah dalam bentuk angka saja

atau grafik, sedangkan laporan akan dibuat lagi ruang khusus untuk internal Puskesmas

2. Guru UKS yang tidak memiliki email, bersedia datang ke Puskesmas apabila ingin

mendapat data.

3. Memberikan secara langsung bila bertemu

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Untuk kedepannya Data base akan tetap ditata. Untuk guru UKS diberikan laporan yang

hanya berbentuk angka atau grafik saja. Dan akan dicari cara yang lebih mudah lagi agar

semua bisa mengakses walaupun tidak punya email.

Gambar 5.22 Koordinasi dengan Guru UKS untuk Permintaan Alamat Email

Page 80: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

66

5.2.5 Kegiatan 5: Pembuatan Leaflet dan Poster tentang PHBS

Pengertian

Pembuatan leaflet dan poster PHBS adalah proses mendesain dan mencetak leaflet dan poster

tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai media promosi kesehatan untuk

memberikan informasi tentang kesehatan.

Tahapan kegiatan

1. Menyusun desain leaflet dan poster

2. Mencetak leaflet dan poster

3. Membagikan leaflet kepada siswa pada saat penyuluhan, dan memberikan poster kepada

sekolah.

Hasil Kegiatan

Program kegiatan kelima adalah pembuatan desain poster dan leaflet. Langkah

pertama adalah menyusun desain leaflet dan poster. Desain poster dilakukan dimalam hari

selama kurang lebih 3 jam. Poster berisi tentang 8 indikator PHBS tatanan sekolah.

Pembuatan poster dengan tema PHBS diharapkan dapat memberikan pesan informatif akan

kebutuhan SDN 010 BU agar menjadi sekolah sehat (Akuntabilitas). Desain leaflet

dilakukan di malam hari selama kurang lebih 2 jam. Leaflet berisi tentang cuci tangan yang

baik dan waktu tepat untuk cuci tangan. Leaflet dicetak sebanyak 90 lembar. Pembuatan

leaflet dengan tema cuci tangan relevan dengan kebutuhan sekolah yang memerlukan

informasi tentang cuci tangan (Akuntabilitas).

Gambar 5.23 Desain Poster

Page 81: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

67

Desain poster dan leaflet dilakukan secermat mungkin untuk memperkecil kesalahan

agar tidak terjadi pemborosan (Etika publik). Pemilihan basaha dalam pembuatan poster dan

leaflet menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme). Selain itu

diberikan pula 1 poster kepada sekolah yang berisi tentang pentingnya cuci tanan. Dan

terakhir adalah mencetak 3 stiker yang berisi tentang 6 langkah cuci tangan yang nantinya

dapat ditempel diatas wastafel sehingga mudah dihafalkan. Segala desain dan cetak poster,

leaflet dan cetak stiker menggunakan biaya sendiri (Anti korupsi).

Gambar 5.24 Pembagian Leaflet Kepada Anak-

Anak

Gambar 5.26 Stiker yang Siap Dicetak Gambar 5.25 Poster yang Siap

Dicetak

Page 82: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

68

Evaluasi

Kegiatan berjalan dengan lancar, pihak sekolah senang jika kami memberikan poster, leaflet,

dan stiker yang nantinya bisa menjadi media promosi kesehatan di sekolah.

Kendala

1. Untuk desain poster sudah bisa ditempel di ruang UKS, sedangkan stiker belum bisa

ditempel saat ini karena wastafel belum dibuat.

2. Terdapat miss komunikasi dengan percetakan, sehingga stiker yang tercetak berukuran

besar yakni A3, dimana akan sulit di tempel diatas wastafel apabila ukuran stiker terlalu

besar.

Strategi Menghadapi Kendala

1. Penempelan stiker menunggu wastafel jadi

2. Kendala ukuran stiker yang terlalu besar, akan dicoba dulu oleh sekolah setelah wastafel

jadi, apabila tidak cukup akan dilakukan percetakan ulang dengan ukuran yang lebih kecil.

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Mencetak lebih banyak lagi poster, leaflet, dan stiker untuk sekolah lainnya yang akan

berjalan tahun depan.

Gambar 5.26 Leaflet yang Siap Dicetak

Page 83: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

69

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Kegiatan aktualisasi yang telah diimplementasikan di Puskesmas Bontang Utara 1,

penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Kegiatan pertama adalah pembuatan system pengisian laporan UKS dengan

menggunakan google form. Kegiatan ini dari tahap konsultasi sampai pelaksanaan

dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2019- 18 Oktober 2019.

2. Kegiatan kedua adalah membuat system pengisian kuesioner penjaringan dengan

menggunakan google drive. Kegiatan ini dari tahap konsultasi hingga pelaksanaan

berlangsung dari tanggal 23 September 2019-24 Oktober 2019.

3. Kegiatan ketiga adalah penilaian PHBS Sekolah dasar. Kegiatan ini dari tahap

konsultasi hingga pelaksanaan kegiatan berlangsung dari tanggal 27 September 2019-

24 Oktober 2019. Kegiatan ini berlokasi di Rumah, Puskesmas Bontang Utara 1, dan

SDN 010 BU.

4. Kegiatan keempat adalah Membuat Database UKS dengan Google Drive. Kegiatan

ini dari tahap konsultasi hingga pelaksanaan berlangsung pada tanggal 12 September

2019-25 Oktober 2019.

5. Kegiatan kelima adalah pembuatan poster dan leaflet tentang kesehatan sebagai media

promosi kesehatan di sekolah. Kegiatan dilaksanakan dari proses desain hingga

percetakan adalah dari tanggal 9 Oktober 2019-21 Oktober 2019.

6.1.2 Nilai ANEKA yang dapat Dipetik dari Kegiatan Implementasi Aktualisasi

Akuntabilitas: Penataan kembali UKS ini diharapkan dapat membuat segala kegiatan/

program Puskesmas Bontang Utara 1 yang berhubungan dengan menjadi lebih terkontrol.

Nasionalisme: program ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara Puskesmas

Bontang Utara 1 dan sekolah. Puskesmas Bontang Utara 1 dan sekolah akan berjalan

beriringan, saling bersinergi dengan satu tujuan, yaitu menciptakan generasi yang berkualitas.

Page 84: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

70

Etika Publik: Komunikasi yang baik dari Kepala puskesmas, Kepala sekolah, Kelurahan,

dan Kecamatan, mendorong para pemegang program, guru, dan staff untuk lebih erat lagi

dalam pelaksanaan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Komitmen Mutu: Inovasi kegiatan yang berhubungan dengan sekolah, akan terus dilakukan

dan selalu di evaluasi untuk menemukan cara paling efektif untuk menaikkan angka cakupan

pada kegiatan yang berhubungan dengan sekolah.

Anti Korupsi: Segala bentuk kegiatan selalu dipantau setiap bulannya, melalui rapat Upaya

Kesehatan Masyarakat (UKM) sehingga setiap pemegang program akan ditanya progressnya,

dan pemegang program akan menjawab dengan jujur mengenai progress dan

permasalahannya.

6.2 Saran

Sebaiknya kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut karena mengingat beberapa kegiatan

yang proses pelaksanaannya sangat sederhana namun memiliki manfaat bersama.

Pemantauan sebaiknya dilakukan secara rutin agar kegiatan tidak mati suri. Selain itu

diperlukan juga dukungan dari lintas program dan lintas sektor karena beberapa kegiatan

tersebut hampir keseluruhan bekerja sama dengan lintas program dan lintas sektor

Page 85: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

71

Page 86: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

Lampiran 1

Page 87: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN PHBS TATANAN SEKOLAH

Sekolah :

Tanggal Observasi :

A. Mencuci Tangan dengan Sabun dan Air Mengalir

KOMPONEN PHBS KRITERIA BOBOT NILAI (0-4) SKOR NILAI MAKS

Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun

Tersedia sarana cuci tangan dengan air mengalir (wastafel) 2

1

Tersedia sabun di tempat cuci tangan

2

Tempat cuci tangan (wastafel) berfungsi dengan baik

0

Anak-anak mempraktekkan cuci tangan 6 langkah

4

Total Skor:

B. Konsumsi Jajan Sehat di Kantin Sekolah

KOMPONEN PHBS KRITERIA BOBOT NILAI (0-4) SKOR NILAI MAKS

Konsumsi jajan sehat di kantin sekolah Apakah tersedia kantin sekolah

2

4

Apakah makanan yang dijual dikantin sehat

2

Apakah makanan yang dijual sudah tertutup

2

Berapa jarak kantin dengan TPS (tempat pengumpulan sampah sementara)

4

Total Skor:

Page 88: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

C. Menggunakan Jamban Sehat

KOMPONEN PHBS KRITERIA BOBOT NILAI (0-4) SKOR

NILAI MAKS

Menggunakan jamban sehat

Apakah tersedia jamban sehat di sekolah

2 4

Apakah telah dipisah antara toilet laki-laki dan perempuan?

0

Apakah disediakan sabun di dalam toilet?

4

Apakah disediakan tempat sampah di sekitar toilet?

4

Total Skor:

D. Olahraga Rutin

KOMPONEN PHBS KRITERIA BOBOT NILAI (0-4) SKOR

NILAI MAKS

Olahraga rutin Ada kegiatan olahraga minimal seminggu sekali

0.5 4

Total skor

E. Memberantas Jentik Nyamuk

KOMPONEN PHBS KRITERIA BOBOT NILAI (0-4) SKOR NILAI MAKS

Memberantas jentik nyamuk

Apakah Sekolah sudah bebas jentik?

1.5 2

Apakah sekolah melakukan pemeriksaan jentik secara rutin?

4

Apakah ada kegiatan kerja bakti rutin?

4

Total Skor:

F. Tidak Merokok di Lingkungan Sekolah

KOMPONEN PHBS KRITERIA BOBOT NILAI (0-4) SKOR NILAI MAKS

Tidak merokok di lingkungan sekolah

Apakah sudah diberlakukan peraturan dilarang merokok di sekolah?

1.5 0

Page 89: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

Apakah masih sering terlihat orang meokok di lingkungan sekolah?

4

G. Ukur TB BB Secara Rutin

KOMPONEN PHBS KRITERIA BOBOT NILAI (0-4) SKOR NILAI MAKS

Mengukur BB dan TB secara rutin?

Apakah ada pengukuran BB dan TB secara rutin?

0.5 4

H. Membuang Sampah Pada Tempatnya

KOMPONEN PHBS KRITERIA BOBOT NILAI (0-4) SKOR NILAI MAKS

Membuang Sampah pada tempatnya

apakah disediakan tempat sampah di lingkungan sekolah 1

Apakah tempat sampah bersifat terututup

Apakah sampah telah dilipah berdasarkan jenisnya

Apakah dilakukan pengangkutan setiap hari?

Total Nilai:

Panduan Pengisian Kuisioner

1. Komponen PHBS

Komponen PHBS adalah bagian utama yang menjadi pedoman penilaian

2. Kriteria

Kriteria merupakan bagian yang dilakukan pengamatan sesuai dengan aspek yang

tercantum di lembar observasi.

3. Bobot

Bobot merupakan penilaian terhadap setiap aspek dalam lembar observasi. Pemberian

bobot didasarkan pada tingkat besaran pengaruh komponen tersebut terhadap kejadian

penyakit

4. Nilai

Page 90: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

Nilai merupakan angka yang dipilih sesuai kondisi yang ada berdasarkan kriteria yang

dtentukan. Rentang nilai yang diberikan adalah 0-4. Nilai dapat diberikan dalam bentuk

desimal sesuai kondisi yang ada.

5. Menghitung Skor

Skor merupakan perkalian antara bobot dan nilai. Setiap komponen PHBS memiliki aspek.

Nilai maksimal dari setiap aspek adalah sebagai berikut:

a. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun : 30

b. Jajan di kantin sehat : 24

c. Memakai jamban sehat : 32

d. Olahraga rutin : 2

e. Memberantas jentik nyamuk : 18

f. Tidak merokok di lingkungan sekolah : 12

g. Ukur TB BB secara rutin : 2

h. Membuang sampah pada tempatnya :16

Setelah menentukan skor setiap kriteria, langkah selanjutnya adalah menentukan skor

keseluruhan PHBS dengan menjumlahkan skor maksimal di setiap komponen. Skor

maksimal dari keseluruhan PHBS adalah 138

6. Menetapkan hasil penilaian setiap subkomponen

Presentase hasil penilaian yang didapat pada setiap variabel ditentukan dengan rumus:

𝑆𝑘𝑜𝑟

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑠𝑢𝑏𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙× 100 %

7. Menetapkan hasil penilaian PHBS

Hasil penilaian keseluruhan PHBS dilakukan dengan menjumlahkan total skor dari seluruh

komponen PHBS. Presentase hasil penilaian yang didapat pada setiap variabel ditentukan

dengan rumus:

𝑆𝑘𝑜𝑟

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙× 100 %

Sementara itu, Sekolah yang ber PHBS adalah sekolah yang telah mencapai kriteria PHBS

100%

Page 91: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …

Lampiran 3

KOMITMEN GURU UKS SDN 010 BU UNTUK MENJALANKAN KEGIATAN PHBS

Page 92: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …
Page 93: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …
Page 94: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …
Page 95: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …
Page 96: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …
Page 97: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …
Page 98: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …
Page 99: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …
Page 100: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …
Page 101: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …
Page 102: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …
Page 103: OPTIMALISASI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH …