optimalisasi bimbingan pranikah dalam membangun...

101
OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN KESIAPAN MENIKAH PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Studi di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) RADHWA Kabupaten Semarang Tahun 2017) Oleh: AFIF KURNIA ROHMAN NIM. 12010150034 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: duongthien

Post on 05-May-2019

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH

DALAM MEMBANGUN KESIAPAN MENIKAH

PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Studi di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)

RADHWA Kabupaten Semarang Tahun 2017)

Oleh:

AFIF KURNIA ROHMAN

NIM. 12010150034

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT

AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 2: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH

DALAM MEMBANGUN KESIAPAN MENIKAH

PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Studi di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)

RADHWA Kabupaten Semarang Tahun 2017)

Oleh

AFIF KURNIA ROHMAN

NIM. 12010150034

Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri Salatiga sebagai

pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

Salatiga, 10 Juni 2017

Dr. Muna Erawati, M.Si

PEMBIMBING

i

Page 3: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA

ISLAM NEGERI SALATIGA PROGRAM STUDI:

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

Nama : Afif Kurnia Rohman

NIM : 12101050034

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Pendidikan

Tanggal Ujian : 21 Agustus 2017

Judul Tesis : Optimalisasi Bimbingan Pranikah Dalam Membangun

Kesiapan Menikah Perspektif Pendidikan Islam (Studi di

Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) RADHWA

Kabupaten Semarang Tahun 2017)

Panitia Munaqosah Tesis

1. Ketua Penguji : Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag ________________________

2. Sekretaris : Hammam, Ph.D ________________________

3. Penguji I : Dr. Sa’adi, M.Ag. ________________________

4. Penguji II : Noor Malihah, Ph.D ________________________

ii

Page 4: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

PERNYATAAN KEASLIAN

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan hasil karya

sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan tanpa

pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh

orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijazah pada

Institut Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”

Salatiga, 10 Juni 2017

Yang membuat pernyataan,

Afif Kurnia Rohman

iii

Page 5: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

ABSTRAK

“Optimalisasi Bimbingan Pranikah Dalam Membangun Kesiapan Menikah

Perspektif Pendidikan Islam (Studi di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)

RADHWA Kabupaten Semarang Tahun 2017)”. Tesis Program Studi Pendidikan

Agama Islam, Program Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri Salatiga,

pembimbing Dr. Muna Erawati, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan alasan diperlukannya bimbingan

pranikah perspektif pendidikan Islam, proses pelaksanaannya, kendala yang

dihadapi serta solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Metode kualitatif-

deskriptif dengan melakukan wawancara, observasi partisipan, serta dokumentasi.

Data yang disajikan dalam bentuk verbal bukan dalam bentuk angka. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa alasan

perlunya bimbingan pranikah karena sangat bermanfaat dan menguntungkan, yaitu mempersiapkan pengetahuan yang benar dalam membangun keluarga bahagia, memperbaiki pola pikir dan pemahaman syariat menikah, membimbing agar tidak terjerumus dalam dosa zina dan maksiat, menambah keyakinan bahwa Allah akan memudahkan dan menolong pemuda yang berniat menikah untuk menjaga kesucian dirinya, serta membuat pemuda memutuskan untuk segera menikah. Proses pelaksanaan bimbingan pranikah sudah memuat beberapa unsur pendidikan, yaitu dibimbing oleh pendidik yang kompeten dan inspiratif, peserta didik mempunyai kesungguhan belajar yang tinggi, materi bimbingannya unik dan praktis sesuai syariat Islam, serta metode pembelajarannya asyik dan menyenangkan sehingga membuat peserta sangat antusias mengikuti bimbingan sampai selesai. Kendala ketika proses bimbingan adalah pendidik dan peserta didik harus kurang disiplin memanfaatkan waktu yang tersedia, materi tidak tersampaikan secara lebih spesifik dan komprehensif karena keterbatasan waktu, dan metode ceramah yang terlalu lama membuat sebagian peserta agak jenuh sehingga diperlukan variasi metode lain agar peserta tetap senang mengikuti bimbingan. Kendala setelah proses bimbingan adalah peserta didik kesulitan mengaplikasikan materi-materi praktis karena ketakutan dan keraguan yang tiba-tiba muncul kembali, sehingga membutuhkan konsultasi dan coaching

untuk terus memantau serta mengarahkan peserta didik mencapai tujuannya.

iv

Page 6: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

ABSTRACT

“Optimization of Premarital Guidance in Developing the Marriage Readiness:

Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training Institution (LKP)

of RADHWA Semarang Regency in 2017)”. A Thesis of Islamic Education

Department, Graduate Program, State Islamic Institution of Salatiga, supervisor:

Dr. MunaErawati, M. Si.

This study aims to determine the reasons for premarital guidance of

Islamic education perspective, its implementation process, the constraints faced

and solutions to overcome these constraints. The qualitative-descriptive method

was applied by conducting interview, participant observation, and documentation.

The data were presented in verbal form; they did not in the numerical form. Based on the research results and discussion, it can be concluded that the

reason for the need for premarital counseling because it is very useful and profitable, namely preparing the correct knowledge in establishing a happy family, improving the mindset and understanding of marriage, guiding in order to not to conduct an adultery and immoral sin, increasing the belief that God will facilitate and help young men who intend to marry to maintain the purity of themselves, and encouraging young mento decide to get married soon.The process of implementing pre-marital guidance already contained some educational elements, which were guided by the competent and inspirational educator, the participants had a high learning seriousness, unique and practical guidance material based on the Islamic laws, as well as fun and delight learning method that made participants very enthusiastic to follow the guidance until it was finished. Constraints when the process of guidance included educators and learners should be less disciplined to use the available time, the material were not delivered more specifically and comprehensively because of time limits, and the lecturing method was too long that made some participants somewhat felt bored so that variations of other methods were required to keep participants to be happy to follow guidance. Constraints after the guidance process included that students have difficulty to apply practical materials because of fears and doubts that suddenly reappear, therefore, it was required consultation and coaching to keep monitoring and directing participants to achieve their goals.

v

Page 7: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

PRAKATA

Penulis bersyukur kepada Allah Swt. yang telah memberi rahmat, taufik

dan hidayahNya sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis sebagai salah satu

pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan. Sholawat serta salam

semoga tercurahkan atas teladan umat akhir zaman, Rasulullah Muhammmad

Saw. Penulis menyadari dalam proses penulisan tesis ini tidak lepas dari berbagai

hambatan, namun karena bimbingan dan bantuan berbagai pihak, serta ridha dari

Allah Swt, penulisan tesis ini bisa selesai dengan baik. Pada kesempatan ini,

penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Dr. Zakiyuddin, M. Ag. Selaku Direktur Program Pascasarjana IAIN

Salatiga.

3. Dr. Muna Erawati, M. Si. yang telah memberikan bimbingan dalam

menyelesaikan tesis ini.

4. Guru Besar dan Dosen beserta Staf Pascasarjana IAIN Salatiga.

5. Purwanto dan Azizah Muslikhatun selaku pemilik LKP RADHWA.

6. Walyono, S.Pd.I (Trainer) selaku mentor yang selalu membantu saya

dalam menambah ilmu dan amal sholih dalam hidup ini.

7. Ayah, Ibu, Mertua, Istriku tercinta , dan keluarga besar atas doa restu dan

motivasinya.

8. Rekan-rekan yang telah bersedia menjadi teman diskusi dan membantu

kelancaran tesis ini.

vi

Page 8: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih terdapat

kekurangan dalam tesis ini, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan

kritik yang bersifat membangun dari peneliti selanjutnya untuk kesempurnaan

tesis ini.

Ambarawa, 10 Juni 2017

Afif Kurnia Rohman

vii

Page 9: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... iii

ABSTRAK ……………………. ......................................................................... iv

PRAKATA ………………………………….. .................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

C. Signifikansi Penelitian ............................................................................. 4

D. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 5

E. Metode Penelitian ..................................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 12

BAB II ALASAN PERLUNYA BIMBINGAN PRANIKAH

A. Tujuan …………………………………………………………………… 13

B. Keunikan ………………………………………………………............... 16

C. Keuntungan dan Kerugian ……………………………………………… 17

BAB III PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

A. Pendidik dan Peserta Didik……………………………………………… 20

B. Waktu, Tempat dan Sarana Prasarana ....………………………………… 23

C. Kurikulum……….. ………………………………………………………. 24

D. Metode…………………………………………………………………… 28

BAB IV KENDALA DAN SOLUSI DALAM PELAKSANAAN

BIMBINGAN PRANIKAH

A. Kendala dan Solusi Ketika Bimbingan .................................................... 32

viii

Page 10: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

B. Kendala dan Solusi Setelah Bimbingan ……………………………….. 34

C. Perubahan Yang Didapatkan…………………………………………… 37

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................................. 39

B. Saran ......................................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ix

Page 11: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pernikahan adalah kebutuhan individual dan sosial. Kita dapat memastikan

bahwa kebanyakan manusia, pada waktunya akan menjadi suami/ isteri dan

membentuk keluarga. Jika pernikahan dibangun di atas pondasi yang kuat,

maka akan menuai sukses atau juga sebaliknya.1

Oleh karena itu, pasangan

muda disarankan untuk berkonsultasi kepada pasangan dewasa yang lebih

mengetahui dan berpengalaman agar tidak menimbulkan kekecewaan

dikemudian hari, sebagaimana kutipan berikut:

Younger people were more dissatisfied in their marriages than older people. It was there recommended to the young foes to consult counsellors and other people who are well versed in marriages as to what marriage is about and how to achieve satisfactory marriages.

2

Pasangan muda yang telah menikah kebanyakan kecewa dengan

pernikahan mereka dibanding dengan pasangan yang lebih dewasa. Sangat

disarankan bagi pasangan muda untuk berkonsultasi pada penasehat atau

orang-orang yang paham mengenai apa itu pernikahan dan bagaimana cara

meraih kebahagiaan dalam pernikahan. Adanya bimbingan pranikah untuk

memberi bekal pengetahuan, pemahaman dan keterampilan kehidupan rumah

1 M. Shodiq Mustika, Doa dan Zikir Cinta: Mengatasi Problema Cinta dari Pranikah hingga

Rumah Tangga, Tangerang: QultumMedia, 2009, 34. 2 Dabone and Kyeremeh Tawiah, “Effects of Age on Marital Satisfaction of Married People

in Sunyani Munippality”, International Journal of Research In Social Sciences, Volume 3, Nomor

8 (April 2014), 48-57.

1

Page 12: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

2

tangga dengan tujuan mewujudkan keluarga bahagia, serta mengurangi angka

perselisihan dan perceraian.

Kepenghuluan Direktorat Urais dan Binsyar Kementerian Agama

menyatakan bahwa di Indonesia angka perceraian rata-rata secara nasional

mencapai 16-20% di tahun 2009-2016. Tahun 2012 menempati puncak

tertinggi angka perceraian sebanyak 372.557 yang berarti ada 40 perceraian

per jam. Pada tahun 2013, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN) mengatakan bahwa angka perceraian menduduki

peringkat tertinggi di Asia Pasifik. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

menjelaskan perlunya pembekalan pranikah yang lebih terstandardisasi untuk

mengurangi perceraian yang terjadi karena beberapa alasan, diantaranya:

hubungan tidak harmonis, tidak ada tanggung jawab kepada anak, kehadiran

pihak ketiga, dan persoalan ekonomi.3

Counseling and therapy approaches of premarital education have the greatest result of positive change within the relationships of couples that participate. The couples who willingly participate in premarital counseling are more united, defeating divorce odds, and experiencing marital satisfaction.

4

Pendekatan konseling dan terapi dalam pendidikan pranikah memiliki

hasil yang terbesar pada perubahan positif dalam hubungan pasangan yang

mengikutinya. Pasangan yang secara rela mengikuti konseling pranikah maka

3Muchlisa Choiriah, Indonesia Darurat Perceraian, https://

www.merdeka.com/khas/indonesia-darurat- perceraian-tren-perceraian-meningkat-1.html, diakses

pada tanggal 2 Januari 2017, jam 09.24 WIB. 4 Kruenegel-Farr, D., McEnturff, A., Acker, J., Jacobson, A., Kildare, C., & Hawkins, A. J,

“Perceived Relationship Improvement from Premarital and Relationship Education”, Family and Consumer Sciences Research Journal, 42/2 ( 2013), 98-109.

Page 13: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

3

lebih menyatu, mengalah untuk menghindari perceraian, dan merasakan

kepuasan dalam pernikahan.

Keluarga terbentuk melalui proses pernikahan yang sah. Faktanya, tidak

sedikit orang yang sudah mempunyai calon suami/ istri, usianya cukup, sudah

berpenghasilan, namun juga belum mempunyai keberanian untuk segera

menikah dengan alasan belum siap. Diperlukan bimbingan pranikah sebagai

tindakan preventif agar tidak terjadi perselisihan dalam rumah tangga.5

Premarital education programs show initial promise in improving couple communication and preventing deterioration in relationship well-being: however, focusing solely on relationship processes and distress as outcomes in prevention programs overlooks the possibility that these interventions to seek counseling later in their relationship.

6

Kutipan tersebut menyatakan bahwa program pendidikan pranikah

menunjukkan janji awalnya meningkatkan komunikasi pasangan dan

mencegah hubungan menjadi memburuk. Bimbingan pranikah menjadi

penting karena bisa menjadi solusi bagi masyarakat untuk mengatasi ataupun

mengurangi terjadinya krisis pernikahan yang berakhir pada perceraian.

Bimbingan pranikah yang diselenggarakan oleh LKP RADHWA hadir bukan

hanya untuk memberikan tindakan preventif tersebut, melainkan juga untuk

memotivasi, memberikan bekal ilmu pendidikan Islam tentang pernikahan,

serta membangun kesiapan pesertanya agar mempunyai keberanian untuk

segera mengambil keputusan melaksanakan pernikahan.

5Ahmad Zaini, “Membentuk Keluarga Sakinah Melalui Bimbingan dan Konseling

Pernikahan”, Konseling Religi, Volume 6, Nomor 1 (Juni 2015), 89-106. 6

Hannah C. Williamson, et all, “Does Premarital Education Decrease or Increase Couples‟

Later Help-Seeking?”, Journal of Family Psychology (December 2, 2013), Advance Online Publication, Doi: 10.1037/a0034984.

Page 14: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

4

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini difokuskan untuk menemukan kaitan unsur-unsur

pendidikan Islam dalam bimbingan pranikah yang diadakan oleh LKP

RADHWA meliputi tujuan, pendidik, kurikulum, dan metode yang

digunakan. Oleh karena itu, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai

berikut:

1. Mengapa perlu dilaksanakan bimbingan pranikah perspektif pendidikan

Islam?

2. Sejauh mana proses pelaksanaan bimbingan pranikah perspektif

pendidikan Islam?

3. Apa kendala yang dihadapi lembaga dalam pelaksanaan bimbingan dan

solusi dalam menghadapi kendala tersebut?

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menemukan alasan perlunya dilaksanakan bimbingan

pranikah perspektif pendidikan Islam.

b. Untuk menemukan sejauh mana proses pelaksanaan bimbingan

pranikah perspektif pendidikan Islam.

c. Untuk menemukan kendala yang dihadapi lembaga dalam

pelaksanaan bimbingan dan solusi dalam menghadapi kendala

tersebut.

Page 15: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

5

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan

prosedur dan proses pelaksanaan bimbingan pranikah pada

umumnya dan pelaksanaan bimbingan pranikah perspektif

pendidikan Islam di LKP RADHWA pada khususnya.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki prosedur dan

cara-cara bimbingan pranikah di LKP RADHWA dan memberikan

pengetahuan baru dan keterampilan praktis kepada pembaca

mengenai bimbingan pranikah.

D. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Penulis melakukan penelusuran terhadap penelitian-penelitian

yang relevan untuk dijadikan pembanding, antara lain: Zaenal

menyimpulkan bahwa kesehatan jasmani dan rohani sangat penting dalam

menciptakan keharmonisan keluarga. Kesehatan fisik dan non-fisik

selayaknya diperhatikan oleh keluarga muslim.7

Dalam penelitian ini,

penulis akan mengungkap lebih dalam mengenai persiapan mental

berlandaskan pendidikan Islam yang belum dibahas oleh Zainal.

Selanjutnya, Ahmad menjelaskan bahwa bimbingan pranikah perspektif

Islam dapat dilakukan dengan metode hikmah dan nasehat yang baik.

7Zaenal Abidin, “Keluarga Sehat Dalam Perspektif Islam”, Komunika, Volume 6, Nomor 1

(Januari-Juni 2012), 109-116.

Page 16: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

6

Remaja usia nikah hendaknya dibekali keilmuan yang sesuai dengan

kandungan nilai-nilai Islam dalam Al-Qur‟an dan Hadis.8

Penelitian

tersebut menggunakan metode wawancara dan dokumentasi, sedangkan

penelitian ini menambahkan metode observasi partisipan dimana penulis

terlibat langsung.

Selain hal di atas, Enung menginformasikan bahwa implementasi

agama berpengaruh positif dalam menciptakan keluarga sakinah. Ia juga

menuturkan bahwa implementasi agama mampu menghadirkan rasa kasih

sayang, rasa saling suka dan kagum terhadap pasangan, saling berbaik

sangka, serta mampu memecahkan masalah dengan bijaksana.9

Penelitian

tersebut lebih dominan membahas di kajian fiqhnya, sedangkan penelitian

ini lebih dominan membahas pendidikan keimanan guna menyiapkan

mental spiritual.

Tidak kalah menarik, Nur Zahidah mengatakan bahwa elemen

kebahagiaan dalam Islam sebenarnya adalah penyatuan di antara iman dan

amal serta cabang-cabang lain seperti akidah, ilmu, niat, akhlak, sosial,

amanah dan keselamatan fisikal yang akhirnya mencetuskan situasi yang

dinamakan sakinah.10

Perbedaannya, penelitian ini akan mengungkap

tentang kesiapan mengelola rezeki dengan benar, sehingga diharapkan

penyatuan iman, amal, dan harta menjadikan seseorang lebih bahagia di

dunia dan akhirat. Tidak hanya itu, „Aisyah menyatakan bahwa persiapan

8Ahmad Zaini, “Membentuk Keluarga Sakinah”…, 89-105.

9 Enung Asmaya, “Implementasi Agama Mewujudkan Keluarga Sakinah”, Komunika,

Volume 6, Nomor 1 (Januari-Juni 2012), 64-72. 10Nur Zahidah Hj Jaapar &Raihanah Hj Azahari, “The Model of Wellbeing in Family Life

from Islamic Perspective”, Journal of Fiqh, No. 8 (2011), 25-44.

Page 17: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

7

mental psikologis sangat diperlukan untuk memahami karakter, tradisi,

budaya pasangannya, menghargai potensi dan kelebihan pasangannya

serta memahami kekurangan dan kelemahan pasangannya.11

Hal itu

sejalan dengan penelitian ini, namun penulis menambahkan bahwa

persiapan mental ini lebih baik apabila berlandaskan pendidikan Islam.

Berdasarkan laporan penelitian dan jurnal terdahulu yang telah

penulis cantumkan di atas, maka penelitian ini karakteristik

kontennya berbeda dari penelitian sebelumnya. Penulis akan

mengkaji kaitan beberapa unsur pendidikan dalam pelaksanaan

bimbingan pranikah, yaitu tujuan, pendidik, kurikulum, dan metode

yang digunakan oleh LKP RADHWA.

2. Kerangka Teori

Pernikahan yang awet dan lengket bisa tercipta manakala

sudah terbangun kesiapan-kesiapan yang dibutuhkan dalam

berkeluarga, diantaranya: niat dan komitmen yang kuat untuk

mempertahankan pernikahan selama-lamanya, tujuan hidup yang

benar dan selaras yakni kebahagiaan dan ketentraman rumah tangga

yang dilandasi cinta kasih, serta pemahaman agama yang benar agar

selalu mendapat pemeliharaan d an perlindungan-Nya.12

Ketiga hal

tersebut akan mempunyai daya konstruktif yang kuat dalam

11Siti „Aisyah, “Pendidikan Pranikah Bagi Calon Pengantin Menuju Keluarga Sakinah”,

Jurnal Ulumuddin, Volume 4, Nomor 2 (Desember 2014), 45-56. 12

Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi Dengan Islam: Menuju Psikologi Islami, Yogyakarta: Yayasan Insan Kamil, 2005, 203.

Page 18: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

8

membentuk keluarga bahagia yang dalam Islam disebut keluarga

sakinah ketika dilandasi dengan ilmu pendidikan Islam.

Benefit of happy marriages: Emotional Health (In a good marriage,

spouses experience greater accountability and positive supports such

as a shared emotional life, companionship, and practical assistance,

thus decreasing their experience of loneliness and social isolation

anxiety and depression, and involvement in antisocial behaviors)

and Physical Health (In general, research shows that people who

are happily married, live longer, healthier lives than either divorced people or those who are unhappily married).

13

Manfaat pernikahan bahagia: kesehatan emosional (dalam

pernikahan yang baik, pengalaman suami/ istri lebih dapat

dipertanggungjawabkan dan mendukung secara positif seperti kehidupan

emosional bersama, persahabatan, dan bantuan praktis, jadi mampu

mengurangi perasaan mereka mengenai kesepian dan kegelisahan isolasi

sosial dan depresi, dan keterlibatan kebiasaan anti sosial). Kesehatan

psikologi (pada umumnya, penelitian menunjukkan bahwa orang-orang

yang bahagia dalam pernikahannya, hidup lebih lama, hidup yang lebih

sehat daripada orang yang bercerai atau yang tidak bahagia dalam

pernikahannya.

Hakekat pendidikan Islam memandang bahwa manusia

mempunyai nilai positif tentang kecerdasan, daya kreatif, dan

keluhuran budi. Peran pendidikan Islam adalah bagaimana

menjadikan nilai positif ini tumbuh subur dan menguat.14

Salah satu

13 Bertina Cannizzaro, “Love & Marriage- A Proactive Approach to Pre-Marital Education &

Marriage Preparation”, Dominican University of California, Scholarly and Creative Works Conference 2017, 116.

14 Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, 91.

Page 19: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

9

nilai positif itu adalah menyiapkan pernikahan melalui bimbingan

pranikah. Hal ini sejalan dengan tujuan dan kurikulum bimbingan

pranikah ini dalam meningkatkan pengetahuan dan ket erampilan

praktis, serta mengembangkan akhlak dan budi pekerti luhur mereka

yang terlibat dalam pelaksanaannya. Bimbingan pranikah adalah

proses transformasi perilaku dan sikap di dalam kelompok atau unit

sosial terkecil dalam masyarakat terhadap calon mempelai. Persiapan ke

arah perkawinan perlu dilakukan agar mereka yang akan memasukinya

betul-betul siap, baik mental maupun material, terutama dalam

mewujudkan fungsi-fungsi keluarga,15

seperti kutipan dibawah ini:

Premarital education programs are best defined as a knowledge and

skills-based training procedure which aims at providing couples

with information on ways to improve their relationship once they

are married. Premarital education programs are generally effective

in producing immediate and short-term gains in interpersonal skills and overall relationship quality.

16

Program pendidikan pranikah adalah program terbaik sebagai

prosedur pelatihan skill dan pengetahuan dasar yang mana bertujuan

untuk menyediakan informasi kepada pasangan untuk mempererat

hubungan mereka ketika menikah. Program pendidikan pranikah secara

umum efektif dalam meraih pencapaian dalam keahlian dalam hubungan

interpersonal dan hubungan secara keseluruhan secara cepat dan dalam

waktu singkat.

15Mahmudin, “Implementasi Pembekalan Pranikah Dalam membentuk Keluarga Sakinah

Mawaddah Warahmah”, Millah, Volume XV, Nomor 2 (Februari 2016), 299-318. 16

Jason S. Carroll & William J. Doherty, “Evaluating the Effectiveness of Premarital Education: A Review of Outcome Research”, Family Relations, 52/2 ( 2003), 105-118.

Page 20: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

10

Premarital counseling and/or education is a therapeutic couple intervention that occurs with couples who plans to marry. Premarital education is "a skills training procedure which aims at providing couples with information on ways to improve their relationship once they are married".

17

Konseling dan pendidikan pranikah adalah intervensi yang

mengandung unsur-unsur pengobatan yang ditujukan untuk pasangan

yang berencana menikah. Program pendidikan pranikah adalah prosedur

pelatihan skill dan pengetahuan dasar yang mana bertujuan untuk

menyediakan informasi kepada pasangan untuk mempererat hubungan

mereka ketika menikah.

Secara teoritis, pendidikan meliputi beberapa unsur sebagai

berikut: subjek yang dibimbing (peserta didik), orang yang

membimbing (pendidik), interaksi antara peserta didik dengan

pendidik (interaksi edukatif), ke a rah mana bimbingan ditujukan

(tujuan pendidikan), pengaruh yang diberikan dalam bimbingan

(materi/ kurikulum pendidikan), cara yang digunakan dalam

bimbingan (metode pendidikan), serta tempat dimana peristiwa

bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan). 18

Dari beberapa

unsur pendidikan tersebut, penulis meneliti proses pelaksanaan

bimbingan pranikah berdasarkan tujuan, pendidik, materi/

kurikulum dan metode yang digunakan, tentunya untuk

17 Murray, C. E., & Murray, T. L, “Solution-focused Premarital Counseling: Helping Couples

Build a Vision for Their Marriage”, Journal of Marital and Family Therapy, 30/3 (2004), 349-358. 18 Umar Tirtaraharja dan S.L. La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005,

11.

Page 21: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

11

memaksimalkan peran lembaga bimbingan dalam membantu

masyarakat umum. Keempat unsur pendidikan tersebut penting

untuk dijadikan sudut pandang baru dalam menemukan, mengkritisi,

dan mengkaji pelaksanaan bimbingan pranikah di LKP RADHWA

agar semakin lebih baik lagi pelaksanaannya di kemudian hari.

E. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan kualitatif-

deskriptif yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi lebih lengkap

mengenai pelaksanaan bimbingan pranikah perspektif pendidikan Islam.

Informan dalam penelitian ini adalah 105 orang. Peneliti memilih 10

informan dengan teknik purposive sampling19

, yaitu informan yang

mempunyai waktu memadai untuk dimintai informasi, lokasinya berdekatan

dengan peneliti untuk menghemat waktu penelitian, serta informan yang

merepresentasikan keanekaragaman sehingga data yang didapatkan lebih

lengkap.

Pada penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah trainer,

peserta, dan alumni bimbingan pranikah perspektif pendidikan Islam. Adapun

sumber data sekundernya adalah masyarakat sekitar LKP RADHWA.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara

kepada trainer, peserta dan alumni untuk menemukan alasan perlunya

dilaksanakan bimbingan pranikah, sejauh mana proses pelaksanaannya, serta

19 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: ALFABETA,

2012, 219.

Page 22: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

12

kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan bimbingan dan solusi untuk

mengatasi kendala tersebut. Metode observasi partisipan untuk mengetahui

proses bimbingan dan menemukan data secara lebih lengkap. Selain itu,

metode dokumentasi untuk mendapatkan rekaman hasil wawancara untuk

menelaah lebih detail informasi-informasi yang disampaikan oleh informan

dan menelaah informasi yang bersumber pada modul dan kurikulum

bimbingan pranikah itu sendiri.

Untuk menganalisis data, penulis menggunakan metode analisis data

model Miles and Huberman. Aktivitas analisis data ini yaitu data reduction

(memilih data penting, sekaligus membuat kategori), data display

(menyajikan data ke dalam pola), dan conclusion drawing/verification

(menarik kesimpulan dan verifikasi).20

F. Sistematika Penulisan

Dalam pembahasan tesis ini terdiri dari lima bab, yaitu: BAB I

merupakan Pendahuluan, yang terdiri dari Latar belakang, Rumusan

Masalah, Signifikansi Penelitian, T injauan Pustaka, Metode

Penelitian, dan Sistematika Penulisan, BAB II membahas Alasan

Diadakan Bimbingan Pranikah , BAB III membahas tentang Proses

Pelaksanaan Bimbingan Pranikah , BAB IV membahas tentang Kendala

dan Solusi dalam Pelaksanaan Bimbingan Pranikah, dan BAB V merupakan

Penutup yang terdiri dari Simpulan dan Saran.

20

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,…246.

Page 23: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

13

BAB II

ALASAN PERLUNYA BIMBINGAN PRANIKAH

A. Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah suatu usaha atau

kegiatan selesai. Maka pendidikan, karena merupakan suatu usaha dan

kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan,

tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda

yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari

kepribadian seseorang berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya.21

Tujuan pendidikan merupakan masalah sentral dalam proses pendidikan. Hal

itu di sebabkan oleh fungsi-fungsi yang di pikulnya, yaitu untuk mengarahkan

perbuatan mendidik, mengakhiri usaha pendidikan, membatasi lingkup suatu

usaha pendidikan, serta memberi semangat dan mendorong untuk

melaksanakan pendidikan.22

Adapun pendidikan Islam itu sendiri bertujuan untuk membina dan

mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara

menyeluruh23

, untuk membimbing jasmani dan rohani berdasarkan hukum-

hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran

46.

21 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, 29. 22 Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Al-Ma‟arif, 1980, 45- 23 Umiarso & Zamroni, Pendidikan Pembebasan dalam Perspektif Barat dan Timur,

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, 90.

Page 24: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

14

Islam24

, untuk membentuk akhlak mulia, mempersiapkan kehidupan dunia

dan akhirat, persiapan untuk mencari rezeki dan memelihara segi

kemanfaatannya25

, untuk mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan

melaksanakan tugas membina potensi akal, jiwa, serta memiliki ilmu dan

keterampilan untuk mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahannya.26

Selain itu, tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya orang yang

berkepribadian muslim, manusia yang berakhlak mulia. mencetak manusia

yang berbudi pekerti luhur supaya menjadi manusia yang sempurna guna

menghambakan diri kepada Allah.27

Sejalan dengan tujuan pendidikan Islam di atas, bimbingan pranikah

yang diselenggarakan oleh LKP RADHWA28

juga mempunyai tujuan untuk

menambah pengetahuan dan pemahaman yang berkaitan dengan pernikahan

sebagai kontribusi untuk memperbaiki keilmuan dan pola pikir masyarakat:

“Bimbingan ini bertujuan agar semakin banyak anak muda mempunyai persiapan keilmuan untuk menikah, semakin disibukkan dengan aktivitas keagamaan, terbimbing dengan ilmu yang benar sehingga mempunyai keinginan menikah agar terhindar dari kemaksiatan dan dosa. Selain itu, bimbingan ini diadakan karena kami sangat khawatir dengan pergaulan anak muda yang salah, ini sebagai wujud ikhtiar kami untuk berkontribusi membaikkan pergaulan remaja masa kini.”

29

24 Abd. Rahman, Aktualisasi Konsep Dasar Pendidikan Islam: Rekonstruksi Pemikiran

dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam, Yogyakarta: UII Yogyakarta Press, 2001, 34. 25 Sasmsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teorits dan Praktis,

Jakarta: Ciputat Press, 2002, 37. 26 Ahmad Arifi, Politik Pendidikan Islam: Menelusuri Ideologi dan Aktualisasi Pendidikan

Islam di Tengah Arus Globalisasi, Yogyakarta: Teras, 2010, 40-41. 27 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspekif Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

1991, 46. 28 Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) ini berkantor pusat di Jl. Sukoharjo No. 59 RT 02

RW 06 Desa Sumowono Kec. Sumowono Kab. Semarang, Jawa Tengah (Ijin Operasional Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan No. 421.9/2831.A/2016).

29 Wawancara dengan Walyono (Trainer), pada tanggal 13 April 2017.

Page 25: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

15

“Program ini sebagai ikhtiar kami dalam menjalani hidup yang

berrmanfaat bagi banyak orang, membantu dan mempermudah kesulitan orang, dan menyediakan solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi banyak orang, tentunya kami mengusahakan dan melayani semampu kami.”

30

Selain itu, tujuan peserta mengikuti bimbingan pranikah juga untuk

mempersiapkan ilmu sebelum mengamalkan dan mendakwahkan kepada

orang lain, mempersiapkan agar pernikahan bervisi lintas generasi,

memperbaiki pola pikir dan pemahaman syariat menikah, serta menjadi

pedoman yang jelas terkait membangun keluarga dengan cara yang baik dan

benar, seperti yang diungkapkan para peserta berikut ini:

“Menikah bukan sesuatu yang main-main karena ibadah yang mulia, jadi tujuannya untuk mengilmui sebelum mengamalkan segala sesuatu tentang pernikahan, karena jika tidak diilmui akan melahirkan generasi yang juga tidak berilmu yang tentunya sangat membahayakan peradaban manusia, maka saya ingin mengetahui bagaimana cara

membangun keluarga yang baik.”31

“Saya ingin tolabul „ilmi tentang pranikah, sehingga nanti bisa mengajak masyarakat untuk memahami dan mengerti urgensi pentingnya ilmu pranikah.”

32

“Saya ingin memperbaiki pemahaman syariat yang masih salah terkait

ilmu pernikahan dan memperbaiki pola pikir serta menghilangkan keraguan yang membuat saya menunda menikah.”

33

Dari pernyataan di atas, maka dapat diketahui bahwa tujuan bimbingan

pranikah sejalan dengan tujuan pendidikan Islam, sehingga bimbingan ini

terbukti bermanfaat untuk membentuk kepribadian yang baik serta

mempersiapkan bekal ilmu demi tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat.

Meskipun LKP RADHWA merupakan lembaga pendidikan non-formal,

30 Wawancara dengan Purwanto (Pemilik LBP RADHWA), pada tanggal 29 Maret 2017. 31 Wawancara dengan Ienas Taisier Rasyada, pada tanggal 26 Maret 2017. 32 Wawancara dengan Mardella Galih Pratama, pada tanggal 27 April 2017. 33 Wawancara dengan Garnis Puja Listyarani,pada tanggal 15 April 2017.

Page 26: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

16

namun dengan adanya tujuan yang sesuai dengan pendidikan Islam maka

pelaksanaan bimbingan pranikah ini sudah memenuhi salah satu unsur

pendidikan.

B. Keunikan

Islam adalah agama cinta yang menyebarkan ajaran „rahmatan lil

alamin‟ yang mengandung nilai-nilai humanitas berdasarkan cinta, toleransi

dan perdamaian.34

Bimbingan pranikah ini mempunyai keunikan

dibandingkan bimbingan lain yang sejenis, sehingga dakwah Islam tersebar

dengan cara-cara yang penuh cinta dan damai.

Keunikan bimbingan ini antara lain: Diadakan berupa seminar di

Kampus dan berupa program kuliah pranikah sehingga kami bertekad

mendalami keilmuan menikah untuk memotivasi dan menginspirasi peserta

untuk memutuskan segera menikah meskipun masih berusia muda,35

fokus

memperdalam visi menikah sehingga mengakar kuat dalam mengokohkan

pondasi rumah tangga di jalan dakwah dengan mencontoh keluarga nabi-nabi

Allah,36

bisa dilakukan dimana pun dengan majlis kecil atau halaqoh

sehingga bimbingan lebih fleksibel, daya tarik lainnya karena berkonsep

pendidikan kecerdasan nabi (Prophetic Intelligence),37

membedah lebih

dalam tentang materi mengelola rezeki dengan benar, sehingga hanya mau

menikmati rezeki yang halal dan thoyib saja, karena memang rezeki ini

mempengaruhi akhlak anggota keluarga, juga menjadi alasan umum mengapa

34

M. Arfan Mu‟ammar dkk, Studi Islam Perspektif Insider/Outsider, Jogjakarta: IRCiSoD, 2013, 468.

35 Wawancara dengan Walyono (Trainer), pada tanggal 13 April 2017. 36 Wawancara dengan Ienas Taisier Rasyada, pada tanggal 26 Maret 2017. 37 Wawancara dengan Muhammad Solekhan, pada tanggal 14 April 2017.

Page 27: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

17

masih banyak pemuda yang menunda menikah karena kekhawatiran dan pola

pikir tentang rezeki yang masih salah kaprah,38

pemateri sudah menguasai

ilmu public speaking sehingga lebih inspiratif, mencerahkan, dan mempunyai

daya bangkit yang kuat untuk memotivasi peserta agar segera menikah.39

Pernyataan informan tersebut menunjukkan bahwa bimbingan ini

memuat tiga unsur pendidikan yaitu metode yang unik yaitu seminar dan

training, materi pembelajarannya menarik yaitu berkonsep teladan keluarga

nabi, dan pendidiknya mempunyai kompetensi sebagai pembicara yang

inspiratif.

C. Keuntungan dan Kerugian

Dalam program bimbingan pranikah ini, peserta sudah

mempertimbangkan alasan keikutsertaan mereka dikarenakan ada keuntungan

yang didapatkan setelah mengikuti bimbingan ini dan juga kerugian apabila

tidak mengikuti bimbingan ini, diantaranya:

Pertama, keuntungannya akan semakin terasah keilmuan tentang

pranikah dan semakin tahu kebutuhan pemuda untuk menikah, semakin

dalam pemahaman tentang perintah menikah bagi pemuda yang telah baligh/

mampu bereproduksi, pemuda akan mempunyai kesiapan keilmuan yang

matang. Kerugiannya akan semakin banyak pemuda yang moral dan

perilakunya tidak baik, pemuda sering salah jalan dan sering bermaksiat, dan

pemahaman yang salah akan sering diikuti misalnya tentang pacaran.40

38 Wawancara dengan Azizah Muslikhatun, pada tanggal 29 Maret 2017. 39 Wawancara dengan Muhammad Rizal Pratama, pada tanggal 7 Mei 2017. 40 Wawancara dengan Walyono (Trainer), pada tanggal 13 April 2017.

Page 28: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

18

Kedua, keuntungannya menambah wawasan tentang pranikah, ilmu

parenting, dan mampu mempersiapkan diri lebih awal dalam mendalami

konsep menikah yang syar‟ i. Kerugiannya pemuda lebih banyak yang

terjangkit penyakit untuk takut menikah, pasangan yang menikah berniat

hanya sebagai pergantian status dan gengsi terhadap mereka yang sering

menanyakan kapan menikah, sehingga dikhawatirkan menjadi orangtua yang

tidak berilmu serta mendidik anaknya dengan nafsu, serta menjadi

malpraktek pernikahan/ keluarga sehingga tradisi nikah cerai dan KDRT

semakin marak terjadi.41

Ketiga, keuntungannya lebih berhati-hati agar tidak terjerumus dosa

zina, menghadirkan keberkahan ilmu sehingga bisa mengelola keluarga yang

baik yang berdasarkan konsep islam agar hidup bahagia dunia akhirat.

Kerugiannya akan banyak kebingungan di masyarakat dalam mengelola cinta

dan keluarga yang baik, banyak pemuda yang salah dalam mengelola dan

menyalurkan rasa ketertarikannya kepada lawan jenis, banyak yang memulai

keluarga dengan bekal ilmu yang kurang sehingga akan terjadi banyak

masalah di keluarganya.42

Keempat, keuntungannya pola pikir tentang menikah berubah menjadi

lebih positif sehingga mampu menghadapi segala kemungkinan dan takdir di

masa depan dengan kesiapan ilmu yang benar dan kesiapan mental yang

baik. Kerugiannya dikhawatirkan akan banyak pemuda menjalani kehidupan

rumah tangga tanpa ilmu yang benar, bisa-bisa mandeg di tengah jalan/ cerai,

41 Wawancara dengan Muhammad Solekhan, pada tanggal 14 April 2017. 42 Wawancara dengan Mardella Galih Pratama, pada tanggal 27 April 2017.

Page 29: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

19

keluarga menjadi tidak harmonis dan timbul berbagai permasalahan yang

terlihat sepele tetapi berdampak besar menggoyahkan pondasi berkeluarga.43

Dari pernyataan yang diungkapkan informan tersebut, penulis

mengetahui bahwa bimbingan pranikah ini sangat penting untuk

diselenggarakan, mengingat banyak keuntungan yang didapatkan para peserta

dan juga untuk mencegah terjadinya berbagai kerugian seperti yang tercantum

di atas. Hal itu bisa menjadi evaluasi dan masukan positif bagi LKP

RADHWA untuk mencapai tujuannya, mengembangkan kurikulum,

mengkader lebih banyak pendidik, dan memvariasikan metode bimbingan

sehingga di kemudian hari akan menghadirkan keuntungan-keuntungan yang

lebih banyak dan lebih bermanfaat bagi peserta yang telah mengikuti. Selain

itu, kemanfaatan yang dialami para alumninya juga bisa menjadi media

promosi dan testimoni untuk mengajak calon peserta lain menjadi berminat

dan berkeinginan mengikuti bimbingan pranikah ini.

43 Wawancara dengan Agung Wahyu Saputro,pada tanggal 26 April 2017.

Page 30: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

20

BAB III

PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

A. Pendidik dan Peserta Didik

Objek sekaligus subjek pendidikan adalah manusia itu sendiri.44

Pendidik

adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada

peserta didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai

tingkat kedewasaan, mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai

hamba dan khalifah Allah, dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk

sosial dan sebagai makhluk individu yang mandiri.45

Pendidik harus

mempunyai perhatian dan kesenangan, mendorong berfikir, menguasai ilmu

dan mampu mengamalkan. Selain itu, prinsip pengajaran harus sesuai dengan

perkembangan jiwa, kebutuhan masyarakat, tujuan dan cita-cita pendidikan.46

Fungsi dan tugas pendidik dalam pendidikan dapat disimpulkan

menjadi tiga bagian, yaitu: Pertama, sebagai pengajar (instruksional) yang

bertugas merencanakan program pengajaran dan melaksanakam program

yang telah disusun serta mengakhiri dengan pelaksanaan penilaian setelah

program dilakukan. Kedua, sebagai pendidik (educator) yang mengarahkan

peserta didik pada tingkatan kedewasaan dan berkepribadiaan kamil seiring

dengan tujuan Allah menciptakannya. Ketiga, sebagai pemimpin (managerial)

yang memimpin, mengendalikan diri sendiri, peserta didik dan masyarakat

44Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami; Integrasi Jasmani, Rohani, dan Kalbu

Memanusiakan Manusia, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, 9. 45 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2010, 159. 46 Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, Jakarta: Prenada MediaGroup, 2008, 269.

Page 31: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

21

yang terkait , terhadap berbagai masalah yang menyangkut upaya pengarahan,

pengawasan, pengorganisasian, pengontrol, dan partisipasi atas program

pendidikan yang dilakukan.47

Selain itu, nilai lebih yang harus dimiliki oleh seorang pendidik Islam

mencakup tiga hal pokok, yaitu pengetahuan, keterampilan dan kepribadian

yang didasarkan nilai-nilai ajaran Islam.48

Sehingga syarat menjadi pendidik

harusnya mempunyai pengetahuan yang cukup perihal pendidikan

(knowledge), mempunyai keterampilan mendidik (skill), dan mempunyai

sikap jiwa positif terhadap pendidikan (attitude).49

Adapun kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik adalah

kompetensi personal-religius (menyangkut kepribadian agamis, artinya pada

dirinya melekat nilai-nilai lebih yang akan diinternalisasikan kepada peserta

didiknya), kompetensi sosial-religius (menyangkut kepeduliannya terhadap

masalah-masalah sosial selaras dengan ajaran Islam), dan kompetensi

profesional-religius (menyangkut kemampuan untuk menjalankan tugasnya

secara professional dlam arti mampu membuat keputusan keahlian atas

beragamnya kasus serta mampu mempertanggung jawabkan berdasarkan teori

dan wawasan keahliannya dalam perspektif Islam.50

Oleh karena itu,

pembimbing yang melakukan bimbingan pranikah ini adalah orang-orang

yang mempunyai pemahaman ilmu pranikah secara mendalam dan sudah

47 Muhammad Athiyah al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan

Bintang, 1987, 135-136. 48

Ahmad Syar‟I, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2005, 35-36. 49 Khoron Rosyadi, Pendidikan Profetik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, 181-182. 50 Abdul Majid dan Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008, 93.

Page 32: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

22

mempraktekkannya, sehingga kualifikasi pendidik sangat sesuai di

bidangnya.

Pendidik inti dalam program kuliah pranikah ada tiga, yaitu Ustadz

Walyono, Ustadz Heru Abdurrozaq, Ustadz Hanif.51

Selain itu, dalam

pelaksanaan seminar pranikah yang juga menjadi rangkaian program ini,

penyelanggara juga menghadirkan pembicara tamu seperti Ustadz Anis

Siraibah, Ustadz Ari Purbono, dan Ustadz Irfan.52

Berdasarkan pengamatan

penulis, para pendidik tersebut sudah menguasai ilmu public speaking yang

sangat baik, ilmu fiqh munakahatnya mendalam, jiwa sosialnya baik, sudah

mempunyai jam terbang yang tinggi sebagai pembicara nasional, bahkan

salah satu diantaranya telah mengenalkan dirinya sebagai motivator

pendidikan nasional yang telah mengisi pelatihan motivasi dan sejenisnya di

berbagai kota besar di Indonesia. Sehingga dari pernyataan di atas, dapat

diketahui bahwa pendidik di LKP RADHWA sudah memenuhi syarat,

kualifikasi, dan mempunyai kompetensi, sehingga sangat layak untuk

memberikan bimbingan pranikah.

Adapun peserta didik dalam bimbingan ini menurut seluruh informan

yang diwawancarai terdiri dari para mahasiswa dan umum. Mayoritas peserta

mengungkapkan keinginannya untuk segera menikah, namun ada beberapa

hambatan dan ketidaksiapan yang seringkali membuat mereka ragu untuk

menikah muda. Keinginan menikah tersebut menjadikan peserta siap untuk

belajar dan mengikuti bimbingan secara sungguh-sungguh. Hal demikian

51 Wawancara dengan Walyono (Trainer), pada tanggal 13 April 2017. 52 Wawancara dengan Mardella Galih Pratama, pada tanggal 27 April 2017.

Page 33: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

23

menjadikan peserta didik mempunyai kualifikasi yang sesuai sebagai objek

pendidikan. Adanya pendidik dan peserta didik dalam penyelenggaraan

bimbingan ini membuktikan kaitan unsur-unsur pendidikan di lembaga LKP

RADHWA dalam memberikan sumbangan dan kontribusi positif dari kepada

masyarakat sekitarnya yang memang membutuhkan bantuan bimbingan untuk

mempersiapkan pengetahuan yang benar mengenai pernikahan. Pendidik

mempunyai kompetensi di bidang ilmu yang ditekuninya, sedangkan peserta

didik mempunyai kesungguhan belajar yang tinggi sehingga interaksi

keduanya diharapkan dapat melakukan pembelajaran yang lebih optimal dan

maksimal.

B. Waktu, Tempat, dan Sarana Prasarana

Waktu pelaksanaan bimbingan diawali dengan seminar pranikah yang

penyelenggaraannya bekerja sama dengan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)

di Kampus, sehingga dihadiri oleh mahasiswa dan masyarakat umum.

Seminar ini berlangsung dari pukul 08.00 s/d 13.00 WIB dengan kajian yang

diisi oleh beberapa trainer secara bergantian. Selanjutnya, peserta yang

mempunyai komitmen kuat untu menikah sangat dianjurkan untuk mengikuti

kuliah atau bimbingan pranikah yang lebih intens, yaitu selama 6 kali

pertemuan (durasi waktu tiga jam setiap pertemuan).

Tempat pelaksanaan seminar biasanya di Kampus berdasarkan

kesepakatan dengan panitia penyelenggara. Setelah itu, tempat bimbingan

pranikah berada di basecamp LKP RADHWA, namun tidak menutup

kemungkinan juga bertempat di lokasi lain seperti halaman masjid atau rumah

Page 34: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

24

pribadi sesuai kesepakatan antara penyelenggara dan peserta pelatihan

bimbingan.

Sarana dan prasarana yang didapatkan para peserta bimbingan adalah:

Pertama, tempat yang layak dan ruangan yang cukup untuk jumlah peserta,

serta akses yang mudah untuk ditemukan dan dilalui kendaraan. Kedua, LCD

proyektor, sound system, dan laptop untuk membantu mengaudiovisualkan

materi agar lebih menarik perhatian para peserta. Ketiga, fotokopi modul

bimbingan pranikah dan alat tulis untuk mencatat hal-hal penting yang belum

tercantum dalam modul. Terakhir, konsumsi untuk peserta berupa makanan

dan minuman.53

Hal itu menunjukkan bahwa untuk mendukung tujuan

bimbingan, LKP RADHWA menyediakan tempat, waktu, dan sarana

prasarana agar proses pelaksanaan pendidikan mengenai pernikahan berjalan

lancar.

C. Kurikulum

Untuk mencapai visi misi LKP RADHWA54

, penyelenggara

menawarkan beberapa program bimbingan55

, khususnya program bimbingan

pranikah ini, yang tentunya dibutuhkan persiapan kurikulum pembelajaran

yang baik dan menarik. Persiapan yang paling penting adalah persiapan

ruhaniah untuk menata ketundukan pada segala ketentuan Allah Swt,

53 Wawancara dengan Walyono (Trainer), pada tanggal 13 April 2017.

54 Meningkatkan derajat keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan, meningkatkan kecerdasan

dan menyadarkan akan kebutuhan pendidikan di masa mendatang, membudayakan perilaku mulia, membangun mindset untuk terus bertumbuh, dan melayani masyarakat akan kebutuhan bimbingan

akademik yang terjangkau. 55 Bimbingan Belajar SD-SMA, Bimbingan Komputer, Program Training Motivasi ke

Sekolah dan Kampus, Program COSMo trainer, Training For Great Teacher (TFGT), Training For Trainer (TFT), Seminar & Kuliah Pranikah.

Page 35: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

25

persiapan ilmu fiqh, ilmu komunikasi, ilmu parenting, ilmu manajemen, ilmu

kesehatan dan gizi.56

Kurikulum merupakan landasan yang digunakan pendidikan untuk

membimbing peserta didiknya kearah tujuan pendidikan yang diinginkan

melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap mental.57

Fungsi kurikulum dalam pendidikan Islam adalah sebagai alat untuk

mencapai tujuan dan untuk menempuh harapan manusia sesuai dengan tujuan

yang dicita-citakan, menjadi pedoman dan program yang harus dilakukan

oleh subjek dan objek pendidikan, dan standardisasi dalam penilaian kriteria

keberhasilan suatu proses pendidikan, atau sebagai batasan dari program

kegiatan yang akan dijalankan.58

Adapun ciri-ciri khusus kurikulum pendidikan Islam, yaitu: adanya

pembinaan peserta didik untuk bertauhid sehingga semua sumber yang

dirunut berasal dari ajaran Islam, harus disesuaikan dengan fitrah manusia

sebagai makhluk yang memiliki keyakinan kepada Tuhan, materi dengan

landasan Al-Qur`an dan Al-Hadits, mengarahkan minat dan bakat serta

meningkatkan kemampuan akliah peserta didik serta keterampilan yang akan

diterapkan dalam kehidupan konkret, pembinaan akhlak peserta didik

sehingga pergaulannya tidak keluar dari tuntunan Islam, dan relevan dengan

perkembangan zaman bahkan menjadi filter kemajuan ilmu pengetahuan dan

56 Nurul Chomaira, Sindrom Pernikahan, Solo: Tinta Medina, 2012, 47-55. 57 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2013, 126-127. 58 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah, 2010, 172.

Page 36: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

26

teknologi dalam penerapannya didalam kehidupan masyarakat.59

Beberapa

ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam yang telah disebutkan diatas, dapat

dipahami bahwa kurikulum pendidikan Islam menekankan aspek spiritual

tinggi dan akhlak yang mulia.

Berdasarkan observasi partisipan, faktanya bimbingan ini membahas

enam tema besar sebagai kurikulum/ materi yang dipelajari oleh peserta, yaitu

sebagai berikut:

1. Proposal Doa

Pertemuan pertama ini bertujuan untuk membangun pondasi akidah

tentang visi misi menikah. Selain itu, peserta juga dipandu secara

langsung untuk praktek mengisi biodata pribadi secara jujur sebagai

proposal informasi diri yang nantinya bisa dipergunakan untuk saling

tukar menukar informasi kepada calon pasangan sebagai ikhtiar dalam

memperkenalkan diri yang biasa disebut dengan ta‟aruf.

2. Ilmu Bekal Menikah

Pertemuan kedua ini membahas lebih luas mengenai materi yang

berkaitan dengan berkaitan dengan ibadah mahdhoh, ilmu kesehatan

(reproduksi, makanan bergizi, olahraga untuk kebugaran fisik), ilmu

manajemen diri (sabar, syukur, tawakal, ikhlas, dll), ilmu mengelola

rezeki (mengatur keuangan keluarga dengan memperhatikan pemasukan

yang halal dan pengeluaran yang sesuai kebutuhan), dan ilmu sosial (cara

bertetangga dan bermasyarakat).

59 Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam Jilid II, Bandung: Pustaka

Setia, 2010, 182.

Page 37: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

27

3. Fiqh Ta‟aruf, Khitbah, dan Akad Nikah

Pertemuan ketiga ini mempelajari tata cara berkenalan dengan calon

pasangan sesuai syariat, proses lamaran yang mempertemukan dua

keluarga, serta segala hal yang berkaitan dengan sahnya akad nikah.

4. Fiqh Adab Jimak dan Walimah

Pertemuan keempat mengkaji tentang adab dan cara jimak yang sesuai

dengan sunnah nabi, sehingga diharapkan muncul kebahagiaan dan

segera memperoleh anak keturunan yang sholih maupun sholihah. Selain

itu juga mempelajari teknis walimah yang benar sesuai syariat dan tidak

meninggalkan adat setempat, sehingga kolaborasi keduanya menjadikan

walimah menjadi momen untuk mendakwahkan dan mensyiarkan ajaran

Islam kepada para tamu yang hadir dalam resepsi pernikahan tersebut.

5. Harmonisasi Suami Istri

Pertemuan kelima ini mempelajari tentang cara olah rasa dan olah pikir

dalam mengharmoniskan rumah tangga yang baru saja dibangun,

memahami masing-masing hak dan kewajiban sebagai suami maupun

istri, sehingga diharapkan menjadi rumah tangga yang sakinah,

mawadah, warohmah yang bahagia di dunia dan akhirat.

6. Ilmu Mendidik Anak (Quranic Parenting)60

Pertemuan terakhir membahas tata cara mendidik anak sehingga

diharapkan menjadi anak keturunan yang hatinya beriman, otaknya

60

Wawancara dengan Walyono (Trainer), pada tanggal 13 April 2017.

Page 38: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

28

cerdas, akhlaknya baik, serta dapat menjadi tabungan amal sholih bagi

orangtuanya.

Dari hasil pengamatan tersebut, dapat diketahui bahwa materi yang

dipelajari dalam pelaksanaan bimbingan pranikah di LKP RADHWA sangat

sesuai dengan ciri dan fungsi kurikulum pendidikan Islam karena

menekankan pada aspek spiritual, pembinaan jiwa tauhid, serta pembentukan

akhlak mulia yang sesuai dengan kaidah dan ajaran Islam, yakni bersumber

pada Al-Qur‟an dan Hadis.

D. Metode

Selain materi pembelajaran, metode yang relevan juga mempengaruhi

keberhasilan pendidikan. Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang

artinya melalui dan hodos yang artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya

suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.61

Metodologi pendidikan

Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian

tujuan pendidikan Islam.62

Dalam penggunaan metode pendidikan islam yang

perlu dipahami adalah bagaimana seseorang pendidik dapat memahami

relevansinya dengan tujuan utama pendidikan Islam yaitu terbentuknya

pribadi yang beriman yang senantiasa siap sedia mengabdi kepada Allah.

Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar

mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil guna dan

menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran

islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar peserta didik

61 Nur Ubhiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung: CV Pustaka Setia, 1997, 99. 62 Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press,

2002, 41.

Page 39: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

29

secara mantab. Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode pandidikan

Islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada

peserta didik untuk belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja

sama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta didik.

Di samping itu, fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi pada

peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan

peserta didik. Tugas utama metode pendidikan Islam adalah mengadakan

aplikasi prinsip-prinsip psikologis dan pedagogis sebagai kegiatan antar

hubungan pendidikan yang terealisasi melalui penyampaian keterangan dan

pengetahuan agar siswa mengetahui, memahami, menghayati, dan meyakini

materi yang diberikan, serta meningkatkan keterampilan olah pikir.63

Selain

itu, metode pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut

wawasan keilmuan pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al-Qur‟an

dan Hadis.64

Beberapa metode pendidikan Islam yang dianggap penting dan paling

menonjol yaitu: Pertama, metode dialog Qur‟ani dan Nabawi (pendidikan

dengan cara berdiskusi sebagaimana yang digunakan oleh Al-Qur‟an dan

Hadis. Metode ini disebut pula metode khiwar yang meliputi dialog khitabi

dan ta‟abudi (bertanya dan lalu menjawab), dialog deskriptif dan dialog

naratif (menggambarkan dan lalu mencermati), dialog argumentatif

(berdiskusi lalu mengemukakan alasan), dan dialog nabawi (menanamkan

rasa percaya diri, lalu beriman). Kedua, metode Kisah Qur‟ani dan Nabawi

63 Abdullah Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Fajar Inter Pratama Offset, 2008, 167. 64 Nur Ubhiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung: CV Pustaka Setia, 1997, 100.

Page 40: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

30

(cara mendidik dengan mengandalkan cerita dan bahasa, baik lisan maupun

tertulis dengan menyampaikan pesan dari sumber pokok sejarah Islam, yakni

Al-Qur‟an dan Hadis). Ketiga, metode keteladanan (metode meniru yakni

suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan

contoh teladan yang baik kepada peserta didik). Keempat, metode Ibrah dan

Mau‟ izhah (disebut juga metode nasehat yakni suatu metode pendidikan dan

pengajaran dengan cara pendidik memberi motivasi dan inspirasi).65

Dari penjelasan di atas, salah satu metode yang merealisasikan solusi

Islam adalah metode bimbingan dan penyuluhan. Nasehat dan bimbingan

adalah sarana dakwah Islam yang efektif. Keduanya dahulu menjadi tugas

para nabi dan rasul yang diutus Allah Swt, yang kemudian sekarang menjadi

tugas para pewaris nabi dan pengemban dakwah di setiap masa dan tempat.66

Sejalan dengan hal tersebut, bimbingan pranikah juga menggunakan beberapa

metode, diantaranya: Pertama, metode ceramah interaktif (Tausiyah

berkonsep training motivasi, metode ini penuh dengan cerita inspiratif yang

membuat peserta bersemangat, gaya story telling yang disampaikan para

trainer pun bisa mudah dipahami dan menyenangkan sehingga menimbulkan

kesan yang positif). Kedua, metode tanya jawab dan resitasi (penugasan

membuat proposal doa), metode ini mengungkap hal-hal yang ada dalam

benak peserta sehingga pertanyaan yang tersimpan dalam hati bisa

65 Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, Jakarta:

Gema Insani, 1995, 204. 66 Yusuf al-Qardhawi, Konsep Islam: Solusi Utama bagi Umat, Jakarta Selatan: Senayan

Abadi Publishing, 2004, 155.

Page 41: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

31

terungkapkan dan terjawab langsung. Ketiga, metode konsultasi dan coaching

(Pendampingan secara pribadi sampai proses pernikahan terlaksana).67

Dari pernyataan tersebut, dapat ditemukan bahwa penerapan metode

yang digunakan di LKP RADHWA dalam pelaksanaan bimbingan pranikah

sudah sesuai dengan metode-metode yang sering dipakai dalam pendidikan

Islam. Bahkan lembaga ini menambahkan metode baru, yakni metode

konsultasi dan pendampingan pasca kegiatan pembelajaran maupun

bimbingan berlangsung. Keberadaan metode tersebut melengkapi unsur-unsur

pendidikan yang ada di LKP RADHWA, sehingga layak untuk dipertahankan

dan dikembangkan menjadi lebih baik. Materi bimbingannya pun sudah

cukup untuk memenuhi pengetahuan dasar sebelum melangsungkan

pernikahan, meskipun sangat direkomendasikan untuk terus menambah ilmu

lainnya. Adapun metode bimbingannya sudah menarik, namun akan lebih

baik lagi jika divariasikan dan dikolaborasikan dengan metode lainnya.

67 Wawancara dengan Walyono (Trainer), pada tanggal 13 April 2017.

Page 42: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

BAB IV KENDALA DAN

SOLUSI

DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

A. Kendala dan Solusi Ketika Bimbingan

Pikiran menentukan arah sedangkan mental memberikan suntikan energi yang

akan menghasilkan tindakan. Kesiapan mental mampu menumbuhkan

kemauan, obsesi, kuriositas, dan rasa optimis. Selain itu juga bisa melahirkan

efikasi diri, yaitu keyakinan yang kuat untuk sukses dan berhasil.68

Namun,

untuk mencapai keberhasilan selalu ada penghambat dan juga ada solusi

untuk mengatasinya.

Dalam bimbingan ini juga ada hambatan sekaligus solusi untuk

mengatasinya, yaitu: Pertama, keterlambatan peserta (solusinya menyiapkan

waktu lain secara privat), Pembicara berhalangan hadir (solusinya mencari

pengganti yang potensial terhadap materi), peserta yang lupa membawa

modul (solusinya segera print dan copy), kesulitan merekrut peserta

bimbingan karena kesadaran masih lemah (solusinya promosi lewat sosial

media).69

Kedua, sibuknya pemateri dan peserta sehingga pelaksanaan kajian

menjadi kurang rutin (solusinya harus ada MoU terikat agar keduanya sama-

sama tertib dan disiplin terhadap waktu).70

Ketiga, mayoritas peserta

bimbingan adalah mahasiswa sehingga terkadang kesulitan menyesuaikan

68 Dwi Budiyanto, Prophetic Learning, Yogyakarta:Pro-U Media, 2012, 61. 69 Wawancara dengan Walyono (Trainer), pada tanggal 13 April 2017. 70 Wawancara dengan Muhammad Solekhan, pada tanggal 14 April 2017.

32

Page 43: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

33

waktu bimbingan dengan waktu kuliah (Solusinya persiapan teknis acara

menyesuaikan waktu yang tepat agar peserta lebih banyak), Pendanaan masih

kurang untuk menambah fasilitas dan sarana agar lebih baik (solusinya pihak

yang mau mendukung penyelenggaraan bimbingan menggandeng lembaga

lain yang sejalan dengan program ini).71

Keempat, terkadang jam-jam tertentu merasa ngantuk (Solusinya harus

ada sesi istirahat sebentar untuk mengambil air wudhu).72

Kelima, waktu

yang terbatas walaupun sudah 3 jam tetapi terasa cepat sehingga materi

kurang mendalam dan detail sehingga beberapa hal terlewatkan ( solusinya

lebih perdetail materi saja atau menambah waktu pertemuan).73

Keenam, sulit

dalam mencari peserta yang belum sadar akan pentingnya ilmu menikah

(Solusinya mempromosikan di internet dan kampus-kampus, tanggapan

positifnya sangat luar biasa dan UKM-UKM mulai tertarik dan bekerja sama

dengan kami mengadakan seminar pranikah yang berkelanjutan dengan

kuliah pranikah).74

Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa kendala yang erat

kaitannya dengan unsur pendidikan adalah pendidik dan peserta didik harus

lebih disiplin memanfaatkan waktu yang tersedia, materi tidak tersampaikan

secara lebih mendalam karena keterbatasan waktu, dan metode ceramah yang

terlalu lama membuat peserta mengantuk sehingga diperlukan variasi metode

lain agar peserta tetap senang mengikuti bimbingan.

71

Wawancara dengan Mardella Galih Pratama, pada tanggal 27 April 2017. 72 Wawancara dengan Agung Wahyu Saputro, pada tanggal 26 April 2017. 73

Wawancara dengan Muhammad Rizal Pratama, pada tanggal 7 Mei 2017. 74 Wawancara dengan Purwanto (Pemilik LKP RADHWA), pada tanggal 29 Maret 2017.

Page 44: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

34

B. Kendala dan Solusi Setelah Bimbingan

Untuk mencapai tujuan tertentu, pasti ada kendala yang ditemukan dalam

prosesnya. Setiap kendala yang hadir juga pasti ada solusi yang

membersamainya. Kendala yang dihadapi setelah mengikuti bimbingan

pranikah umumnya berasal dari dalam diri yang berkaitan dengan suasana hati

dan faktor personal. Suasana hati mempengaruhi energi emosi yang disebabkan

prasangka berpikir, sehingga pembangkit dan penyeimbang energi batiniah

adalah memuaskan seluruh dorongan jiwa.75

Faktor personal yang menjadi problem adalah kepercayaan bahwa

sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman dan

intuisi, sehingga kepercayaan bisa dibentuk melalui pengetahuan/informasi,

kebutuhan dan kepentingan.76

Adapun solusi dari kendala tersebut bisa

didapatkan para peserta bimbingan ketika sudah hadir perasaan intelektual,

yaitu perasaan yang dialami apabila kita memahami satu kebenaran dengan

pikiran kita, yaitu rasa senang, puas karena bisa mengetahui, serta mampu

mendobrak masalah yang rumit dengan wawasan tiba-tiba.77

Kendala sekaligus solusi yang dialami para peserta maupun alumni

bimbingan pranikah adalah sebagai berikut: Pertama, ketika ada yang serius

nikah dan sudah ada calon tetapi terganjal restu orangtua (kita bantu mediasi

terhadap orangtua yang pemahamannya belum benar) dan ada juga yang sudah

berniat menikah tetapi belum ketemu calonnya (kita bantu mengenalkan

75 Ary Ginanjar Agustian, Emotional Spiritual Quotiont, Jakarta: Penerbit Arga, 2005, 284. 76 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994, 42. 77 Kartini Kartono, Psikologi Umum, Bandung: Mandar Maju, 1996, 92.

Page 45: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

35

dengan peserta/alumni pranikah yang lain).78

Kedua, kemapanan finansial dan

keluarga yang belum merestui karena faktor usia, ilmu yang masih perlu di-

upgrade (Solusinya dengan mulai membangun kesiapan finansial dengan

wirausaha, meyakinkan orangtua, persiapan kualitas diri yang lebih baik lagi,

serta terus memantaskan diri dengan ibadah-ibadah yang membuat Allah ridho

mensegerakan mendatangkan jodoh).79

Ketiga, belum ada mentoring pasca

materi dan pendalaman keilmuan praktis membangun finansial (Solusinya terus

berinteraksi dengan pemateri lain di luar jam bimbingan).80

Keempat, waktunya kurang/terbatas sehingga ada pertanyaan yang belum

terjawab dan terkupas secara mendalam (hendaknya diberi kesempatan

bertanya setelah bimbingan lewat sms atau email kepada pembicara sehingga

lebih leluasa) dan ada materi yang belum dipahami secara baik, ilmu agama

secara keseluruhan merasa belum mumpuni untuk berkeluarga, amanah

orangtua untuk menyelesaikan studi terlebih dahulu (Solusinya mencari

referensi lain seperti buku dan artikel, juga mencari pembimbing di kajian yang

lain, memotivasi diri lebih giat lagi untuk tholabul „ilmi, serta konsisten

meningkatkan amal ibadah, mengejar ridho orangtua sehingga lebih mudah

menikah).81

Kelima, belum dapat meyakinkan orangtua (program mentoring

pasca bimbingan sangat dibutuhkan untuk membantu peserta meluluhkan hati

78 Wawancara dengan Walyono (Trainer), pada tanggal 13 April 2017. 79 Wawancara dengan Ienas Taisier Rasyada, pada tanggal 26 Maret 2017. 80 Wawancara dengan Muhammad Solekhan, pada tanggal 14 April 2017. 81 Wawancara dengan Mardella Galih Pratama, pada tanggal 27 April 2017.

Page 46: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

36

dan membenahi pola pikir orangtua yang terkadang masih kolot

menomorsatukan adat dan gengsi daripada syariat).82

Keenam, Setelah bimbingan atau diskusi tentunya merasa ada ilmu yang

kurang, sehingga membutuhkan ilmu penunjang lainnya yang beraitan dengan

persiapan menikah (solusinya menambah ilmu dengan baca artikel di internet

dan buku-buku tentang bagaimana menjalani pernikahan dan membangun

keluarga yang sakinah dan bahagia. Alhamdulillah menjadi yakin karena

terbukti bahwa rezeki lancar usai menikah, yang penting terus ikhtiar, usaha,

dan berdoa saja).83

Dan yang terakhir, menyamakan waktu yang tepat dengan

trainer. Selain itu ada ilmu lain yang dibutuhkan untuk menyempurnakan

pemahaman dalam mengelola keluarga, sebagai seorang istri tentu

membutuhkan ilmu tentang memasak, manajemen emosi, manajemen

keuangan keluarga, dll (solusinya terus belajar ilmu-ilmu lain dengan cara

membeli dan membaca buku, mengikuti seminar, mengikuti halaqoh, dan

kadang juga baca-baca artikel di internet, terutama di website para pakar

keluarga bahagia).84

Dengan demikian, kendala setelah bimbingan adalah peserta didik

kesulitan mengaplikasikan materi-materi praktis karena ketakutan dan

keraguan yang tiba-tiba muncul, sehingga membutuhkan metode konsultasi

dan coaching untuk terus memantau serta mengarahkan peserta didik mencapai

tujuannya, yaitu berani menikah segera mungkin.

82 Wawancara dengan Agung Wahyu Saputro,pada tanggal 26 April 2017. 83 Wawancara dengan Azizah Muslikhatun, pada tanggal 29 Maret 2017. 84 Wawancara dengan Garnis Puja Listyarani,pada tanggal 15 April 2017.

Page 47: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

37

C. Perubahan Yang Didapatkan

Pendidikan Islam diharapkan dapat mengembangkan kesadaran mental-

spiritual dan moral-etik manusia. Orientasinya untuk pembentukan akhlak

manusia, menekankan pada masalah pembinaan sikap dan pemahaman agama

dalam menghadapi kehidupan.85

Hal itu wajar karena agama menjadi tatanan

yang penuh makna dan sistem simbol yang berguna membentuk moral dan

motivasi yang kuat, melingkupi , dan bertahan lama dalam diri manusia.86

Perubahan yang didapatkan para peserta bimbingan berawal dari perubahan

pola pikir. Mind-setting yaitu proses pengaturan pola pikir, pola sikap, dan

suasana dari sesuatu yang digambarkan serta struktur perasaan seseorang.87

Adapun perubahan positif yang dialami para peserta setelah mengikuti

bimbingan adalah: menjadi lebih siap menikah dan terus ikhtiar menyegerakan

menikah,88

menjadi semakin peduli dengan ilmu pranikah sehingga semakin

semangat mendalaminya, serta semakin bersungguh-sungguh melakukan

persiapan mental, fisik, finansial dan sosial,89

menjadi lebih berhati-hati dalam

menjaga diri dan sikap ketika berinteraksi dengan wanita, mempunyai prinsip

orientasi target hidup ke depan yang lebih mantap, terarah dan tergambar, serta

mempunyai tekad iman yang lebih kuat,90

menjadi lebih mantap menikah

muda, menjadi yakin bahwa rezeki Allah akan mengalir deras setelah

85 Zurqoni & Muhibat, Menggali Islam Membangun Pendidikan, Jogjakarta: AR-RUZZ

Media, 2013, 133. 86 Bryan S.Turner, Relasi Agama & Teori Sosial Kontemporer, Terjemahan Ridwan Muzir,

Jogjakarta: IRCiSoD, 2012, 473. 87

Priatno H. Martokoesoemo, Spiritual Thinking, Bandung: Penerbit Mizania, 2007, 179. 88 Wawancara dengan Ienas Taisier Rasyada, pada tanggal 26 Maret 2017. 89 Wawancara dengan Muhammad Solekhan, pada tanggal 14 April 2017. 90 Wawancara dengan Mardella Galih Pratama, pada tanggal 27 April 2017.

Page 48: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

38

membuktikan menikah muda, dan semakin yakin bahwa kalau berniat baik dan

yakin dengan pertolonganNya pasti Allah akan membantu,91

serta menjadi

sangat hati-hati agar terhindar dari berbuat maksiat. Sekarang merasa bahwa

ilmu tentang mengelola keluarga dan anak memang sangat penting, terutama

dalam menumbuhkan jiwa tauhid kepada Allah. Sekarang apa-apa menjadi

bergantung kepada Allah, sehingga hidup selalu dipermudah dan berkah.92

Perubahan peserta didik yang lebih baik dari sebelum mengikuti

bimbingan membuktikan bahwa tujuan pendidikan di lembaga tersebut

membuahkan hasil. Perubahan positif tersebut bisa dijadikan bahan evaluasi

oleh LKP RADHWA dalam mengembangkan kurikulum materi bimbingan

serta metode yang digunakan, sehingga setiap peserta mendapatkan manfaat

dan keuntungan yang optimal setelah bimbingan.

91 Wawancara dengan Azizah Muslikhatun, pada tanggal 29 Maret 2017. 92 Wawancara dengan Garnis Puja Listyarani,pada tanggal 15 April 2017.

Page 49: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

39

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Alasan perlunya bimbingan pranikah karena sangat bermanfaat dan

menguntungkan, yaitu mempersiapkan pengetahuan yang benar dalam

membangun keluarga bahagia, memperbaiki pola pikir dan pemahaman syariat

menikah, membimbing agar tidak terjerumus dalam dosa zina dan maksiat,

menambah keyakinan bahwa Allah akan memudahkan dan menolong pemuda

yang berniat menikah untuk menjaga kesucian dirinya, serta membuat pemuda

memutuskan untuk segera menikah.

Proses pelaksanaan bimbingan pranikah sudah memuat beberapa unsur

pendidikan, yaitu dibimbing oleh pendidik yang kompeten dan inspiratif,

peserta didik mempunyai kesungguhan belajar yang tinggi, materi

bimbingannya unik dan praktis sesuai syariat Islam, serta metode

pembelajarannya asyik dan menyenangkan sehingga membuat peserta sangat

antusias mengikuti bimbingan sampai selesai.

Kendala ketika proses bimbingan adalah pendidik dan peserta didik

kurang disiplin memanfaatkan waktu yang tersedia, materi tidak tersampaikan

secara lebih spesifik dan komprehensif karena keterbatasan waktu, dan metode

ceramah yang terlalu lama membuat sebagian peserta agak jenuh sehingga

diperlukan variasi metode lain agar peserta tetap senang mengikuti bimbingan.

Kendala setelah proses bimbingan adalah peserta didik kesulitan mengaplikasikan

Page 50: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

40

materi-materi praktis karena ketakutan dan keraguan yang tiba-tiba muncul kembali,

sehingga membutuhkan konsultasi dan coaching untuk terus memantau serta

mengarahkan peserta didik mencapai tujuannya.

B. Saran

Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas dalam tesis ini, penulis

menyadari bahwa penelitian ini mempunyai keterbatasan dan tentunya tidak

sempurna, sehingga penulis merekomendasikan agar peneliti selanjutnya dapat

menyempurnakan dan mengembangkan tema penelitian ini dengan perspektif

ilmu yang lain, sehingga kajian tentang bimbingan pranikah memberikan

pengetahuan baru bagi perkembangan dunia pendidikan.

Page 51: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal, “Keluarga Sehat Dalam Perspektif Islam”, Komunika, Volume 6, Nomor 1 (Januari-Juni 2012): 109-116.

Agustian, Ary Ginanjar. Emotional Spiritual Quotiont. Jakarta: Penerbit Arga,

2005.

„Aisyah, Siti, “Pendidikan Pranikah Bagi Calon Pengantin Menuju Keluarga

Sakinah”, Jurnal Ulumuddin, Volume 4, Nomor 2 (Desember 2014): 45-56.

Al-Abrasyi, Muhammad Athiyah. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta:

Bulan Bintang, 1987.

Al-Qardhawi, Yusuf. Konsep Islam: Solusi Utama bagi Umat. Jakarta Selatan:

Senayan Abadi Publishing, 2004.

An-Nahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan

Masyarakat. Jakarta: Gema Insani, 1995.

Arifi, Ahmad. Politik Pendidikan Islam: Menelusuri Ideologi dan Aktualisasi

Pendidikan Islam di Tengah Arus Globalisasi. Yogyakarta: Teras, 2010.

Armai, Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat

Press, 2002.

Asmaya, Enung, “Implementasi Agama Mewujudkan Keluarga Sakinah”,

Komunika, Volume 6, Nomor 1 (Januari-Juni 2012): 64-72.

Basri, Hasan dan Beni Ahmad Saebani. Ilmu Pendidikan Islam Jilid II. Bandung:

Pustaka Setia, 2010.

Bastaman, Hanna Djumhana. Integrasi Psikologi Dengan Islam: Menuju

Psikologi Islami. Yogyakarta: Yayasan Insan Kamil, 2005.

Budiyanto, Dwi. Prophetic Learning. Yogyakarta:Pro-U Media, 2012.

Cannizzaro, Bertina, “Love & Marriage- A Proactive Approach to Pre-Marital Education & Marriage Preparation”, Dominican University of California, Scholarly and Creative Works Conference (2017): 116.

Carroll, Jason S. & William J. Doherty, “Evaluating the Effectiveness of

Premarital Education: A Review of Outcome Research”, Family Relations 52/2 (2003): 105-118.

Page 52: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Choiriah, Muchlisa. Indonesia Darurat Perceraian. https://www.merdeka.com/

khas/indonesia-darurat-perceraian-tren-perceraian-meningkat-1.html, diakses

pada tanggal 2 Januari 2017, jam 09.24 WIB.

Chomaira, Nurul. Sindrom Pernikahan. Solo: Tinta Medina, 2012.

Dabone and Kyeremeh Tawiah, “Effects of Age on Marital Satisfaction of

Married People in Sunyani Munippality”, International Journal of Research In Social Sciences, Volume 3, Nomor 8 (April 2014): 48-57.

Daradjat, Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Jaapar, Nur Zahidah Hj & Raihanah Hj Azahari, “The Model of Wellbeing in

Family Life from Islamic Perspective”, Journal of Fiqh, Nomor 8 (2011): 25- 44.

Kartono, Kartini dan Jenny Andari. Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam

Islam. Bandung: Mandar Maju, 1989.

Kartono, Kartini. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju, 1996.

Kruenegel-Farr, D., McEnturff, A., Acker, J., Jacobson, A., Kildare, C., & Hawkins, A. J, “Perceived Relationship Improvement from Premarital and Relationship Education”, Family and Consumer Sciences Research Journal 42/2 (2013): 98-109.

Mahmudin, “Implementasi Pembekalan Pranikah Dalam membentuk Keluarga

Sakinah Mawaddah Warahmah”, Millah, Volume XV, Nomor 2 (Februari 2016): 299-318.

Majid, Abdul dan Jusuf Mudzakir. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana,

2008.

Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-Ma‟arif,

1980.

Martokoesoemo, Priatno H. Spiritual Thinking. Bandung: Penerbit Mizania, 2007.

Mu‟ammar, M. Arfan dkk. Studi Islam Perspektif Insider/Outsider. Jogjakarta: IRCiSoD, 2013.

Muchtar, Heri Jauhari. Fikih Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Mujib, Abdullah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Fajar Inter Pratama Offset, 2008.

Page 53: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Murray, C. E., & Murray, T. L, “Solution-focused Premarital Counseling: Helping Couples Build a Vision for Their Marriage”, Journal of Marital and Family Therapy 30/3 (2004): 349-358.

Mustika, M. Shodiq. Doa dan Zikir Cinta: Mengatasi Problema Cinta dari

Pranikah hingga Rumah Tangga. Tangerang: QultumMedia, 2009.

Nata, Abuddin. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Prenada MediaGroup, 2008.

Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana, 2010.

Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teorits dan Praktis. Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Nizar, Samsul. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana, 2013.

Rahman, Abd. Aktualisasi Konsep Dasar Pendidikan Islam: Rekonstruksi

Pemikiran dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: UII

Yogyakarta Press, 2001.

Rajabi, Mahmoud. Horizon Manusia. Jakarta: Al-Huda, 2006.

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994.

Rosyadi, Khoron. Pendidikan Profetik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA, 2012.

Suryani. Hadits Tarbawi: Ananlisis Paedagogis Hadits-Hadits Nabi. Yogyakarta:

Teras, 2012.

Syar‟I, Ahmad. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2005.

Tafsir, Ahmad. Filsafat Pendidikan Islami; Integrasi Jasmani, Rohani, dan

Kalbu Memanusiakan Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1991.

Tirtaraharja, Umar dan S.L. La Sulo. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka

Cipta, 2005.

Turner, Bryan S.. Relasi Agama & Teori Sosial Kontemporer. Terjemahan

Ridwan Muzir. Jogjakarta: IRCiSoD, 2012.

Page 54: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Ubhiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung: CV Pustaka Setia, 1997.

Umar, Bukhari. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah, 2010.

Umiarso & Zamroni. Pendidikan Pembebasan dalam Perspektif Barat dan Timur.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Williamson, Hannah C. et all, “Does Premarital Education Decrease or Increase

Couples‟ Later Help-Seeking?”, Journal of Family Psychology (December 2, 2013), Advance Online Publication, Doi: 10.1037/a0034984.

Zaini, Ahmad, “Membentuk Keluarga Sakinah Melalui Bimbingan dan Konseling

Pernikahan”, Konseling Religi, Volume 6, Nomor 1 (Juni 2015): 89-106.

Zurqoni & Muhibat. Menggali Islam Membangun Pendidikan. Jogjakarta: AR-

RUZZ Media, 2013.

Page 55: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

PEDOMAN WAWANCARA

1. ALASAN DILAKSANAKANNYA BIMBINGAN PRANIKAH

Untuk Trainer, untuk tujuan apa Anda mengadakan bimbingan?

Untuk Peserta, alasan apa yang membuat Anda tertarik untuk

mengikuti bimbingan?

Apa keunikan bimbingan ini dibandingkan dengan bimbingan lain

yang sejenis?

Apa saja keuntungan yang Anda dapatkan dari pelaksanaan

bimbingan?

Apa saja kerugian jika tidak mengikuti bimbingan?

2. PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

Siapa saja pembimbingnya?

Siapa saja peserta bimbingannya?

Apa saja sarana dan prasaranya?

Kapan waktu pelaksanaan bimbingan?

Apa saja materi bimbingannya?

Bagaimana metode bimbingannya?

Apa hasil yang diharapkan setelah diadakannya bimbingan?

3. KENDALA DAN SOLUSI

Apa kendala yang Anda hadapi ketika mengikuti bimbingan dan apa

solusi yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala tersebut?

Apa kendala yang Anda hadapi setelah mengikuti bimbingan dan apa

solusi yang Anda tawarkan untuk mengatasi kendala tersebut?

Apa yang menjadi alasan Anda masih menunda menikah?

Apa perubahan yang Anda dapatkan setelah mengikuti bimbingan?

Apa saran yang ditujukan untuk perbaikan pelaksanaan bimbingan

selanjutnya?

Page 56: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Transkip Wawancara (1)

Nama : Walyono (Trainer)

Lokasi : Bugisan, Ambarawa

Hari/Tanggal : Kamis, 13 April 2017

Pukul : 10.06 WIB

1. ALASAN DILAKSANAKANNYA BIMBINGAN PRANIKAH

Tujuan: agar semakin banyak anak muda punya persiapan keilmuan untuk

menikah, semakin disibukkan dengan aktivitas keagamaan, terbimbing

dengan ilmu yang benar sehingga mempunyai keinginan menikah agar

terhindar dari kemaksiatan dan dosa. Kami mengadakan bimbingan ini karena

sangat khawatir dengan pergaulan anak muda yang salah, ini sebagai wujud

ikhtiar kami untuk berkontribusi membaikkan pergaulan remaja masa kini.

Keunikan: diadakan berupa seminar di kampus-kampus dan berupa program

kuliah pranikah selama 6 kali pertemuan berdurasi 3 jam per pertemuan

karena ada 6 tema besar yang harus dibedah sehingga kami bertekad

mendalami keilmuan menikah dan akan membuat semua peserta maupun

alumni pranikah bertekad untuk memutuskan segera menikah meskipun

masih berusia muda. Keuntungan: kami semakin terasah kelimuan

pranikahnya dan semakin tahu kebutuhan anak-anak muda untuk menikah,

semakin dalam memahami perintah tentang menikah bagi mereka yang telah

baligh/ mampu bereproduksi, mereka benar-benar mempunyai kesiapan

keilmuan. Kerugian: semakin banyak anak muda yang moral dan perilakunya

tidak baik, anak muda sering salah jalan dan sering bermaksiat, pemahaman

yang salah sering diikuti tentang pacaran, dll.

2. PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

Pembimbing Inti: Ustad Walyono, Ustad Heru Abdurrozaq, Ustad Hanif.

Mereka sudah menikah, proses pranikahnya sudah benar, punya pemehaman

ilmu yang mendalam. Target peserta: semua anak muda yang belum menikah,

terutama mahasiswa-mahasiswi yang sudah dewasa sehingga target sangat

tepat. Sarana Prasarana: tempat yang layak dan ruangan yang cukup untuk

jumlah peserta, media proyektor, sound, laptop, modul pranikah, alat tulis,

konsumsi. Materi: Proposal doa tentang niat menikah, bekal menikah (ilmu

ibadah mahdhoh‟ ilmu kesehatan, dll), Fiqih Ta‟aruf-Khitbah-Akad Nikah,

Fiqih Jimak dan Walimah, Harmonisasi Suami Istri, Pendidikan Anak

(Quranic Parenting). Metode: Ceramah Interaktif, Tanya Jawab,

Dialog/Konsultasi, Coaching (Pendampingan sampai nikah). Hasil yang

diharapkan: pertolongan Allah benar-benar hadir terhadap mereka yang

Page 57: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

mempunyai niat dan komitmen yang kuat untuk menjaga kesucian dirinya

melalui menikah, anak muda mampu membangun keluarga sakinah mawadah

rohmah berkah, melahirkan generasi yang ahli ibadah yang otaknya cerdas

hatinya beriman akhlaknya baik sehingga layak melahirkan pemimpin bagi

orang-orang yang bertaqwa.

3. KENDALA DAN SOLUSI

Kendala dan solusi saat bimbingan: keterlambatan peserta (menyiapkan

waktu lain secara privat), pembicara berhalangan hadir (mencari pengganti

yang juga punya potensi terhadap materi), modul yang lupa bawa (segera

print dan copy), waktu yang terbatas (solusi bisa konsultasi lewat media

social secara pribadi) Kendala lain: kesulitan merekrut untuk hadir ikut

bimbingan karena kesadaran masih lemah. Mayoritas peserta bimbingan

adalah mahasiswa sehingga terkadang kesulitan menyesuaikan waktu

bimbingan dengan waktu kuliah mereka. Keterbatasan waktu karena antusias

peserta yang hadir ingin mempelajari materi secara lebih dalam sehingga

ketertarikan ini membuat waktu 3jam punserasa sangat kurang dan terasa

sebentar. Kendala dan solusi setelah bimbingan: saat ada yang serius nikah

dan sudah ada calon tapi terganjal restu orangtua, (kita bantu mediasi

terhadap orangtua yang pemahamannya belum benar) dan ada juga yang

sudah berniat menikah tapi belum ketemu calonnya (kita bantu mengenalkan

dengan peserta/alumni pranikah yang lain). Saya dulu menunda menikah

karena ada kekhawatiran tentang tempat tinggal dan penghasilan, namun

setelah tau ilmu pranikah menjadi mantap untuk menikah tanpameragukan

rezeki dari Allah. Saran: durasi harus ditambah dan lebih sering

menyelenggarakan bimbingan agar keilmuan semakin mendalam, selanjutnya

perlu ada bimbingan keluarga sakinah, Ada bimbingan pendidikan anak, dll.

Memperbanyak pembicara yang berkualitas. Bimbingan lanjutan untuk

kesiapan financial lewat forum ngaji bisnis.

Page 58: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Transkip Wawancara (2)

Nama : Ienas Taisier Rasyada

Lokasi : Pojoksari, Ambarawa

Hari/Tanggal : Minggu, 26 Maret 2017

Pukul : 13.18 WIB

1. ALASAN DILAKSANAKANNYA BIMBINGAN PRANIKAH

Menikah bukan sesuatu yang main-main karena ibadah yang mulia, jadi

tujuannya untuk mengilmui sebelum mengamalkan segala sesuatu tentang

pernikahan, karena jika tidak diilmui akan melahirkan generasi yang juga

tidak berilmu yang tentunya sangat membahayakan peradaban manusia, maka

mari kita mulai dari keluarga kecil terlebih dulu. Keunikan bimbingan adalah

memperdalam visi menikah sehingga mengakar kuat dalam mengokohkan

rumah tangga di jalan dakwah dengan mencontoh keluarga nabi-nabi Allah.

Keuntungan: Tahu bagaimana membangun keluarga yang baik.

2. PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

Pembimbing: punya kompetensi di bidangnya, punya bekal ilmu, serta

terbukti berhasil mempraktekkan ilmu tersebut dalam keluarga mereka.

Peserta: mahasiswa yang ingin segera menikah. Sarana: LCD proyektor untuk

memberikan ilustrasi gambar dan audio. Materi: visi, niat, fiqh pernikahan,

teknis mengkhitbah, akad nikah, ta‟aruf. Rukun nikah harus dipahami betul

agar pernikahan berkah dan sempurna. Proses ketika mencari pasangan

sampai bagaimana mengelola rumah tangga. Metode seperti kajian, tanya

jawab, sharing problem solving. Hasil yang diharapkan: agar banyak orang

tahu bahwa ilmu sebelum amal itu sangat penting, mudah membangun

keluarga dengan bekal ilmu, dan mendidik generasi dengan ilmu pendidikan

islam yang benar

3. KENDALA DAN SOLUSI

Penghambat: keterbatasan waktu sehingga pembahasan materi kurang

mendalam, solusinya waktunya ditambah lebih lama. Kendala: kemapanan

finansial, kendala keluarga yang belum merestui karena faktor usia, ilmu

yang masih perlu di-upgrade, persiapan kualitas diri yang lebih baik lagi.

Solusi: dengan mulai membangun kesiapan financial, meyakinkan orangtua,

terus memantaskan diri dengan ibadah-ibadah yang membuat Allah ridho

mensegerakan mendatangkan jodoh. Perubahan: yang jelas saya menjadi

lebih siap menikah dan terus ikhtiar mensegerakan menikah. Saran: agar

bimbingan terlaksana secara rutin dan intensif, waktunya diperpanjang dan

Page 59: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

lebih lama di setiap pertemuan, dengan materi yang lebih mendalam lagi.

Intensifitas waktu bisa menghasilkan intensifitas ilmu.

Transkip Wawancara (3)

Nama : Muhammad Solekhan

Lokasi : Blotongan, Salatiga

Hari/Tanggal : Jumat, 14 April 2017

Pukul : 08.02 WIB

1. ALASAN DILAKSANAKANNYA BIMBINGAN PRANIKAH

Tujuan: untuk mempersiapkan agar pernikahan bervisi lintas generasi.

Tertarik karena berkonsep nabi, ilmu sebelum amal agar pernikahan lebih

terarah dan berkah. Keunikan: bisa dilakukan dimanapun dengan majlis kecil

atau halaqoh sehingga bimbingan lebih fleksibel. Keuntungan: menambah

wawasan tentang pranikah, ilmu parenting, mengetahui mempersiapkan diri

lebih awal dan mendalami konsep menikah yang syar‟ i. Kerugian: lebih

banyak terjangkitnya penyakit para jomblo untuk takut menikah, pasangan

menikah dengan niat hanya sebagai pergantian status dan gengsi terhadap

mereka yang sering menanyakan kapan menikah sehingga dikhawatirkan

menjadi orangtua yang tak berilmu serta mendidik anaknya dengan nafsu,

serta menjadi malpraktek pernikahan/keluarga sehingga tradisi nikah cerai

dan KDRT semakin marak terjadi.

2. PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

Pembimbing: Ustad Walyono. Peserta: mahasiswa dan peserta umum. Sarana

Prasarana: LCD proyektor, alat tulis, handout materi, ruangan mendukung,

makan besar dan snack. Waktunya pertengahan 2016. Materi: penajaman visi

menikah, potret pasangan dan keluarga dalam quran, hak-hak suami dan istri,

fiqih akad-walimah, parenting masuk surge sekeluarga. Metode: ceramah

tausiyah motivasi plus tanya jawab. Hasil yang diharapkan: pemuda menikah

di usia muda dengan persiapan yang matang sehingga menghadirkan generasi

yang ulama, umaro dan aghniya.

3. KENDALA DAN SOLUSI

Penghambat dan Solusi: sibuknya pemateri dan peserta sehingga kajian

kurang rutin dan juga kesibukan para peserta yang mayoritas mahasiswa,

frekwensi kehadiran peserta tidak menetap, harusnya ada MoU terikat agar

mereka sama-sama tertib. Problem yang dihadapi setelahnya adalah tidak ada

Page 60: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

mentoring pasca materi, keilmuan praktis membangun financial, solusinya

terus berinteraksi dengan pemateri lain di luar jam bimbingan. Alasan

menunda menikah karena merasa awam dan fakir ilmu, belum dapet restu

orangtua, belum matang finansial. Perubahan: semakin peduli dengan ilmu

pranikah sehingga semakin semangat mendalaminya, sehingga semakin

bersungguh-sungguh melakukan persiapan mental, fisik, finansial dan sosial.

Saran: lebih perluas jangkauan, lebih sering/kontinyukan waktu, membuat

peraturan untuk meningkatkan kesungguhan semua orang yang terlibat dalam

bimbingan.

Transkip Wawancara (4)

Nama : Mardella Galih Pratama

Lokasi : Semarang

Hari/Tanggal : Kamis, 27 April 2017

Pukul : 09.00 WIB

1. ALASAN DILAKSANAKANNYA BIMBINGAN PRANIKAH

Tujuan: sebagai wadah atau fasilitas mahasiswa atau masyarakat yang ingin

tolabul „ilmi tentang pranikah, mengajak masyarakat untuk memahami dan

mengerti urgensi pentingnya ilmu pranikah. Tertarik bimbingan karena

merupakan majlis ilmu yang bermanfaat, ingin tidak salah langkah dalam

mengelola cinta di jalan Allah, dan juga ilmu kunci untuk hidup bahagia

membangun keluarga, serta menjadi ladang dakwah untuk membentuk

keluarga yang islami. Keunikan: diadakan dalam bentuk seminar pranikah

yang menarik. Keuntungan: tidak terjerumus banyak dosa, keberkahan ilmu

bisa membuat kita mengelola keluarga yang baik yang berdasarkan konsep

islam sehingga bisa bahagia dunia akhirat. Kerugian: akan banyak

kebingungan di masyarakat dalam mengelola cinta dan keluarga yang baik,

akan banyak pemuda yang salah dalam mengelola dan menyalurkan rasa

ketertarikannya kepada lawan jenis, banyak yang memulai keluarga dengan

bekal ilmu yang kurang sehingga akan terjadi banyak masalah di keluarganya.

2. PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

Pembimbing ada 5: Ustad Walyono, Ustad Anis Siraibah, Ustad Ari Purbono,

Ustad Irfan, dan seorang Ustadzah yang saya lupa namanya. Peserta

mayoritas mahasiswa yang beberapa sudah punya keinginan dan niatan untuk

segera menikah. Sarana Prasaranan: pemateri yang kompeten, durasi materi

yang leluasa, ruangan yang fasilitasnya menunjang, kopian materi, alat tulis,

Page 61: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

konsumsi dan sertifikat. Waktunya diawali dengan seminar pranikah 21 mei

2016, selanjutnya ada bimbingan ada 3 sesi (2 tema tiap sesi)di 29-30 Mei

dan 1 Juni 2016. Tepatnya hari Sabtu-Senin. Materi: Proposal doa keluarga,

ilmu bekal menikah (ilmu ibadah mahdhoh‟ ilmu kesehatan, dll), Fiqih

Ta‟aruf-Khitbah-Akad Nikah, Fiqih Jimak dan Walimah, Sakinah

Bersamamu, Pendidikan Anak (Quranic Parenting). Metode: Ceramah, Tanya

Jawab, Tugas-tugas mengisi proposal doa. Hasil yang diharapkan: menjaga

diri dari pergaulan yang salah dalam mengelola cinta seperti pacaran, punya

pola pikir dan bekal yang baikdalam membentuk keluarga, menghilangkan

keraguan untuk segera menikah.

3. KENDALA DAN SOLUSI

Penghambat dan Solusi: Pendanaan untuk menambah fasilitas dan sarana agar

lebih baik, solusinya pihak yang mau mendukung penyelenggaraan

bimbingan menggandeng lembaga lain yang sejalan dengan program ini,

Waktu yang molor karena peserta atau pembicara yang terlambat hadir

(hendaknya ada peringatan sms untuk hadir tepat waktu). Kendala: waktunya

kurang/terbatas sehingga ada pertanyaan yang belum terjawab dan terkupas

secara mendalam (hendaknya diberi kesempatan bertanya setelah bimbingan

lewat sms, atau email kepada pembicara sehingga lebih leluasa) dan ada

materi yang belum dipahami secara baik, ilmu agama secara keseluruhan

merasa belum mumpuni untuk berkeluarga, amanah orangtua untuk

menyelesaikan studi terlebih dahulu (Solusinya mencari referensi lain seperti

buku dan artikel, juga mencari pembimbing di kajian yang lain, memotivasi

diri lebih giat lagi untuk tolabul ilmi, serta konsisten meningkatkan amal

ibadah, mengejar ridho orangtua sehingga lebih mudah menikah). Saya

menunda nikah karena masih muda dan mengejar titel pendidikan, serta ilmu

agama belum memadahi. Perubahan: lebih menjaga diri dan sikap ketika

berinteraksi dengan wanita, punya prinsip orientasi target hidup ke depan

yang lebih mantap,terarah dan tergambar, punya tekad iman yang lebih kuat.

Sarannya lebih mengajak banyak pihak dalam menyelenggarakan sehingga

informasi mengenai ilmu penting ini menjangkau semua lapisan masyarakat

lebih banyak lagi, menjadi agenda rutin tiap periode untuk mewadahi

kebutuhan khalayak akan pentingnya ilmu pranikah sehingga memperbaiki

moral umat.

Page 62: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Transkip Wawancara (5)

Nama : Afif Kurnia Rohman

Lokasi : Baran, Ambarawa

Hari/Tanggal : Minggu, 8 April 2017

Pukul : 14.05 WIB

1. ALASAN DILAKSANAKANNYA BIMBINGAN PRANIKAH

Tujuan: agar mindset saya berubah menjadi lebih positif menghadapi segala

kemungkinan dan takdir di masa depan dengan kesiapan ilmu yang benar dan

kesiapan mental yang baik. Tertarik karena memang sangat membutuhkan

ilmu ini untuk mengelola keluarga saya nantinya.

2. PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

Saya mengambil bimbingan pranikah secara privat juga kepada pak walyono

karena saya betul beliau sangat paham dan sudah mempraktekkan ilmu keren

ini dan berhasil. Saya mengenal beliau sangat mendalam mempelajari ilmu,

juga penyampaiannya dakwah dengan gaya public speaking yang keren,

menginspirasi, dan yang lebih penting sangat menggerakkan sehingga mudah

dilakukan dengan segera, serta langkah-langkah praktis yang membuat saya

terbimbing dengan sangat baik, lancar, dan akhirnya bisa menikah dalam

waktu cepat. Alhamdulilah Allah permudah jalan saya menemukan jodoh

yang pas, sesuai dengan kemauan dan kebutuhan saya.

3. KENDALA DAN SOLUSI

Seperti yang saya katakana tadi, bahwa kendala saya memutuskan nikah

adalah factor ketakutan baiaya nikah dan juga ribetnya menyatukan dua

keluarga besar. Alhamdulillah semuanya sudah teratasi ketika saya mengubah

pola pikir dan berprasangka baik kepada Allah. Kendala saya juga waktu dulu

adalah sulitnya menundukkan pandangan alias syahwat terus bergejolak,

amalan tahajud dhuha bahkan sudah puasa pun terasa kurang manjur. Saat itu

saya benar-benar berpikir dan menyadari bahwa satu-satunya cara yang

paling manjur ya harus segera menikah. Dan benar, setelah menikah di awal

2017 ini, saya menjadi lebih tenang. Saya yakin bahwa menikah melancarkan

rezeki, menambah ketenangan pikiran dan hati, syahwat sudah tersalurkan

menjadi ibadah, apalagi informasi hamilnya istri membuat saya semakin

menyayangi dan mencintainya. Memang betul, hadirnya cinta itu ketika sudah

menikah. Saran saya semoga bimbingan pranikah akan banyak meregenerasi

kader-kader hebat yang akan menularkan ilmu keren ini kepada mereka yang

Page 63: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

membutuhkan bantuan mensegerakan menikah, Yakin banget sangat

bermanfaat.

Transkip Wawancara (6)

Nama : Agung Wahyu Saputro

Lokasi : Semarang

Hari/Tanggal : Rabu, 26 April 2017

Pukul : 13.18 WIB

1. ALASAN DILAKSANAKANNYA BIMBINGAN PRANIKAH

Tujuan: agar memiliki ilmu dan pedoman saat menikah nanti. Saya tertarik

untuk menambah ilmu tentang menikah dan rumah tangga. Keunikan:

membahas lebih dalam tentang nikah yang ternyata ilmunya “ngeri-ngeri

sedap” untuk dibahas. Selain juga ini berkaitan dengan dunia terlebih akhirat.

Keuntungan: saya mendapatkan ilmu pernikahan yang belum saya ketahui

sebelumnya, sangat bermanfaat banget. Kerugian: sangat berbahaya apabila

menjalani kehidupan rumah tangga tanpa ilmu yang benar, bisa-bisa mandeg

di tengah jalan, keluarga jadi tak harmonis dan timbul berbagai permasalahan

yang kelihatannya sepele tetapi berdampak besar menggoyahkan pondasi

berkeluarga.

2. PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

Pembimbing: Ustad Walyono, beliau sudah sangat faqih dalam ilmu

pernikahan sehingga materi sangat menarik untuk dikaji dan diterapkan.

Peserta: mahasiswa yang belum menikah tetapi punya niatan ingin

merealisasikan menikah dengan segera. Materi: Proposal doa keluarga, Ilmu

bekal pernikahan, Fiqih ta‟aruf dan khitbah, Fiqih akad, Fiqih Walimah, Fiqih

Jima‟ , Sakinah bersamamu, Quranic parenting. Metode: seminar, konsultasi,

hardfile materi, cerita pengalaman paling penting. Hasil yang diharapkan:

siap nikah dengan segala ilmunya.

3. KENDALA DAN SOLUSI

Penghambat dan solusi: terkadang jam-jam tertentu ngantuk, harusnya ada

sesi istirahat sebentar untuk berwudhu. Belum dapat meyakinkan orangtua

(program mentoring pasca bimbingan sangat dibutuhkan untuk membantu

peserta meluluhkan hati dan membenahi pola pikir orangtua yang terkadang

masih kolot menomorsatukan adat dan gengsi daripada syariat.) Saya

menunda nikah karena orangtua belum mempercayai bahwa saya mampu.

Page 64: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Perubahan: lebih paham tentang ilmu pernikahan. Saran: pemateri

diperbanyak dan lebih ditingkatkan kualitas ilmunya agar semakin banyak

memberikan manfaat kepada para pemuda yang ingin menikah.

Transkip Wawancara (7)

Nama : Azizah Muslikhatun

Lokasi : Sawag Gondang, Sumowono

Hari/Tanggal : Rabu, 29 Maret 2017

Pukul : 11.02 WIB

1. ALASAN DILAKSANAKANNYA BIMBINGAN PRANIKAH

Tujuan: Membantu masukan keilmuan kepada peserta bahwa menikah tidak

hanya disiapkan diawalnya saja, tetapi juga memerlukan ilmu yang lebih

mendalam untuk mengelola dan membangun keluarga jangka panjang,

sehingga mampu setia berbahagia di dunia dan akhirat. Keunikan: fokus

program bimbingan adalah tentang materi mengelola rezeki dengan benar,

sehingga hanya mau menikmati rezeki yang halal dan toyib saja, karena

memang rezeki ini mempengaruhi akhlak anggota keluarga. Saya menilai

bahwa anak-anak yang diberikan rezeki halal menjadi baik pergaulannya,

cerdas pikirannya. Keuntungan: mengetahui sekaligus mempersiapkan dari

awal tentang pentingnya rezeki yang halal dan toyib.

2. PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

Kalau saya memang privat diskusi dengan pemateri yang tidak lain juga

masih teman sendiri, yaitu pak walyono yang lebih tahu ilmunya. Setelah itu,

saya merasa bahwa pernikahan saya dengan suami memang dipermudah, ada

saja jalannya, ada saja rezekinya mengalir terus. Merasa sangat ditolong oleh

Allah, padahal saya menikah muda sekitar 2 tahun setelah lulus SMA.

Memang kalau berniat baik dan yakin dengan pertolongan Allah ya akan

dibantu.

3. KENDALA DAN SOLUSI

Kendala: Setelah bimbingan atau diskusi tentunya merasa ada ilmu yang

kurang, sehingga membutuhkan ilmu penunjang laiinya yang beraitan dengan

persiapan menikah (solusinya menambah ilmu dengan baca artikel di internet

dan buku-buku tentang bagaimana menjalani pernikahan dan membangun

keluarga yang sakinah dan bahagia. Alhamdulillah menjadi yakin karena

terbukti bahwa rezeki lancar usai menikah, yang penting terus ikhtiar, usaha,

Page 65: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

dan berdoa saja). Perubahan: membuktikan bahwa janji Allah itu benar

khususnya tentang mencukupi bahkan melebihkan rezeki kepada mereka

yang mau menikah. Sarannya: ke depan lebih diadakan kajian atau bimbingan

yang mendalam tentang konsep pengelolaan rezeki yang benar sehingga

menciptakan keluarga yang harmonis karena rezeki yang baik akan

membaikkan keluarga, sebaliknya rezeki yang buruk akan memburukkan

kondisi keluarga. Saya juga berpesan bahwa ke depan hendaknya ada orang

yang mau meneliti tentang hubungan antara pencarian rezeki halal oleh

orangtua terhadap akhlak anak-anaknya dan kebahagiaan keluarganya.

Transkip Wawancara (8)

Nama : Garnis Puja Listyarani

Lokasi : Pojoksari, Ambarawa

Hari/Tanggal : Sabtu, 15 April 2017

Pukul : 13.19 WIB

1. ALASAN DILAKSANAKANNYA BIMBINGAN PRANIKAH

Saya mengikuti bimbingan pranikah secara privat. Dulu saya punya keinginan

nikah maksimal usia 22 tahun. Itu disebabkan karena pemahaman saya masih

lemah tentang syariat nikah. Tak hanya itu, alasan lain mungkin karena faktor

teman/sahabat. Berteman dengan mereka yang masih hobi senang-senang

menikmati masa muda membuat pola pikir saya mengikuti mereka. Saya

waktu itu masih ingin hidup bebas, belum mau terbebani dengan tanggung

jawab menjadi istri yang kayaknya repot harus mengurus rumah tangga.

Selain itu saya juga mau menemukan jati diri dulusambil menikmati masa

muda. Kerja pun gajinya bisa dinikmati sendiri. Namun setelah ikut kajian

pranikah ini, pola pikir saya berubah total, saya jadi ingin segera

menikahkarena banyak keuntungan setelah menikah, salah satunya adalah

mempunyai imam yang akan terus membimbing dan menemani saya menjadi

lebih baik lagi. Alhamdulillah tepat tangga 19 februari 2017 lalu, Allah

mengijinkan dan mentakdirkan jodoh yang hebat kepada saya. Sekarang saya

menjalani keluarga dengan bekal ilmu yang cukup memadai dan terus akan

belajar meng-upgrade ilmu yang berkaitan dengan keluarga dan anak. Usia

saya hari ini baru 20 tahun lho, Alhamdulillah sudah hamil muda diberikan

amanah oleh Allah, hehe. Bimbingan pranikah sangat bermanfaat banget.

Page 66: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

2. PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

Dibimbing langsung oleh mentor yang kompeten dibidangnya dengan diskusi

dan tanya jawab interaktif, saya juga dibekali file materi yang bisa dibaca-

baca sendiri juga. Hambatan: kadang harus menyesuaikan waktu karena

memang kesibukan mentor dan juga aktifitas saya yang pulang ngajar SDIT

pun sudah sore. Jadi bisanya weekend gitu bimbingannya. Hasil yang saya

harapkan pun benar-benar terjadi. Allah menolong saya dari berbuat maksiat.

Sekarang saya merasa bahwa ilmu tentang mengelola keluarga dan anak

memang sangat penting, terutama dalam menumbuhkan jiwa tauhid kepada

Allah. Apa-apa bergantung kepada Allah. Insyallah, hidup akan dipermudah

dan berkah.

3. KENDALA DAN SOLUSI

Kendala yang saya hadapi ya menyamakan waktu yang tepat. Selain itu ada

ilmu lain yang saya butuhkan untuk menyempurnakan pemahaman saya

dalam mengelola keluarga, sebagai seorang istri tentu membutuhkan ilmu

tentang memasak, manajemen emosi, manajemen keuangan keluarga, dll

(solusinya saya terus belajar ilmu-ilmu lain dengan cara membeli dan

membaca buku, mengikuti seminar, mengikuti halaqoh, dan kadang juga

baca-baca artikel di internet, terutama di website para pakar keluarga

bahagia). Saran saya semoga bimbingan pranikah bisa rutin diadakan, atau

malah ilmunya dibukukan bahkan divideokan secara komplit sehingga akan

lebih banyak orang yang mendapatkan manfaat ilmu ini.

Transkip Wawancara (9)

Nama : Muhammad Rizal Pratama

Lokasi : Semarang

Hari/Tanggal : Minggu, 7 Mei 2017

Pukul : 10.07 WIB

1. ALASAN DILAKSANAKANNYA BIMBINGAN PRANIKAH

Tujuan: untuk mengawasi khususnya mahasiswa agar memiliki ilmu tentang

rumah tangga supaya lebih siap untuk segera berkeluarga. Keunikan: kajian

ini unik dengan metode dan pemateri yang asyik sehingga enjoy,

mencerahkan. Keuntungan: menjadi mempunyai daya bangkit yang kuat

sehingga kami mempunyai memotivasi sangat kuat untuk menyegerakan

menikah. Kerugian: akan semakin galau dan bisa terjerumus dalam maksiat.

Page 67: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

2. PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

Pemateri: Ustad Walyono, Ustad Anif, ustad Ari Purbono, yang satu lagi lupa

namanya. Peserta: kebanyakan dari mahasiswa dan juga ada masyarakat

umum di luar kampus yang mengikuti. Metode: ceramah dan praktek

membuat proposal, tanya jawab interaktif. Materi: ada sekitar 6 tema besar

yang berkaitan dengan menikah. Hasil yang diharapkan adalah peserta

termotivasi untuk menikah dengan bekal ilmu yang baik dan benar.

3. KENDALA DAN SOLUSI

Hambatannya ada di waktu yang terbatas walaupun sudah 3 jam tapi terasa

cepat sehingga materi kurang mendalam dan detail sehingga beberapa hal

terlewatkan(solusinya lebih perdetail materi saja atau waktunya ditambah

agar lebih lama). Kendala lainnya: tempat sering berpindah-pindah yang

terkadang jauh dari tempat tinggal dan membutuhkan waktu dan ongkos

tambahan. Kendala menikah karena factor orangtua dan ekonomi yang belum

mapan, (solusinya berdoa dan terus ikhtiar serta terus berjuang menambah

sumber penghasilan yang bisa meyakinkan orangtua). Saran: saya berharap

ada coaching khusus yang memfasilitasi peserta pasca bimbingan sampai

benar-benar menikah apabila memang mempunyai keinginan yang kuat untuk

menikah.

Transkip Wawancara (10)

Nama : Purwanto (Owner LBP RADHWA)

Lokasi : Sawah Gondang, Sumowono

Hari/Tanggal : Rabu, 29 Maret 2017

Pukul : 09.50 WIB

1. ALASAN DILAKSANAKANNYA BIMBINGAN PRANIKAH

Tahun 2012 didirikan taman baca radhwa, selanjutnya menambah program

bimbingan belajar (Bimbel), terus mengadakan bimbingan computer, program

training motivasi ke sekolah-sekolah, cosmo trainer, training for great teacher

(TFGT), training for trainer (TFT), dan juga bimbingan pranikah. Semua itu

dilakukan sebagai ikhtiar kami dalam menjalani hidup yang berrmanfaat bagi

banyak orang, membantu dan mempermudah kesulitan orang, dan

menyediakan solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi banyak orang,

tentunya kami mengusahan dan melayani semampu kami. Mudah-mudahan

terus berlanjut menambah program bimbingan yang bermanfaat bagi banyak

Page 68: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

orang. Visi misi RADHWA: menciptakan suasana yang mendukung kegiatan

keilmuan pendidikan bagi mereka yang membutuhkan, mengubah lingkungan

menjadi lebih kondusif untuk bermain sambil belajar, sebagai rujukan

keilmuan dan pelatihan yang visioner mengubah masyarakat menjadi lebih

melek ilmu sebelum mengamalkan apapun.

2. PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH

Pelaksanaan menikah yang lebih mengetahui secara detail adalah pak

walyono, beliau dan timnya juga sudah membuat modul pranikah untuk

diajarkan melalui bimbingan. Untuk masalah training, silahkan ketahui lebih

banyak dari beliau karena kami memang sudah bagi tugas. Saya di taman

baca, computer, dan bimbelnya. Beliau yang membuat ide dan melaksanakan

berbagai program trainingnya.

3. KENDALA DAN SOLUSI

Saya dulu menikah setelah termotivasi ilmu pranikah, disamping itu juga

karena faktor usia yang sudah waktunya menikah, sehingga menjadi yakin

kalau nikah itu menambah rezeki, meskipun sempat bingung dengan masalah

pekerjaan yang belum menetap. Awalnya program pranikah memang sulit

dalam mencari peserta yang belum sadar akan pentingnya ilmu menikah.

Mungkin wajar karena kami promosikan program tersebut di masyarakat

yang masih tergolong pedesaan sehingga kesadaran untuk berilmu masih

kurang. Tetapi saat kami proposikan di internet dan kampus-kampus,

atanggapan positifnya sangat lua biasa dan UKM-UKM mulai tertarik dan

bekerja sama dengan kami mengadakan seminar pranikah yang berkelanjutan

dengan kuliah pranikah atau bimbingan pranikah seperti yang anda teliti

sekarang.

Page 69: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training
Page 70: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Lembar Bimbingan Tesis

Page 71: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training
Page 72: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

PROPOSAL DOA

DATA PRIBADI

Foto Terbaru

Nama Lengkap * :

Nama Panggilan* :

Tempat & Tanggal Lahir :

Tinggi Badan & Berat Badan :

Profesi/Pekerjaan :

Status Pernikahan :

Suku :

Nama Ayah* :

Nama Ibu* :

(Foto kondisi normal, Berwarna,

tanpa tambahan efek khusus,

bukan pasfoto/hasil

foto studio, posisi wajah

menghadap lurus ke depan,

tampak wajah secara jelas,

tidak menggunakan riasan dan

Ijin Menikah dari Orang Tua* : Sudah ada/Belum ada (harus dikomunikasikan terlebih dulu ke

ortu/wali)

Alamat Domisili Sekarang* :

Alamat Domisili Asal* :

Nomer Handphone* :

Nomer Whatsapp* :

Alamat Email Aktif* :

Account/Alamat Facebook* :

Account/Alamat Twitter* :

Page 73: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Website/Blog Pribadi* :

(*) = Data-data pribadi yang hanya diketahui oleh moderator/mediator proses ta’aruf, tidak

disampaikan secara lengkap saat proses tukar menukar biodata untuk menjaga privasi pemilik

biodata yang berta’aruf.

RIWAYAT PENDIDIKAN

Nama Sekolah/Perguruan Tinggi dan Jurusannya Masa Pendidikan

SD/MI :

SMP/MTs :

SMA/SMK/MA ;

Perguruan Tinggi :

PENDIDIKAN NONFORMAL

Nama Kegiatan Penyelenggara Keterangan

Page 74: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

CATATAN PRESTASI

Nama Acara Penyelenggara Keterangan

PENGALAMAN KEPANITIAAN

Nama Acara Penyelenggara Jabatan/Posisi

PENGALAMAN ORGANISASI

Nama Organisasi Jabatan/Posisi Masa Keanggotaan

Page 75: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

PENGALAMAN KERJA

Nama Perusahaan/Instansi Jabatan/Posisi Masa Kerja

KEAHLIAN KHUSUS

Keahlian

PROFIL DIRI Deskripsikan secukupnya

Motto hidup

Hobi

Makanan & minuman favorit

Buku bacaan favorit

Tayangan televisi favorit

Page 76: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Tokoh idola (dalam/luar negeri)

Hal-hal yang disukai ( 3 )

Hal-hal yang dibenci ( 3 )

Lima Karakter Positif

Lima Karakter Negatif

Riwayat penyakit & cacat fisik

Pergerakan/jama‟ah yang diikuti

Tarbiyah/Salafi/Hizbut Tahrir/Netral/Lainnya (sebutkan)

PROFIL KELUARGA Deskripsikan selengkap-lengkapnya (nama, usia, domisili, pendidikan,

profesi, karakter, dll.)

Ayah

Ibu

Kakak

Adik

Anak

(diisi bagi yang berstatus duda/janda)

AKTIVITAS DAN KEBIASAAN SEHARI-HARI Deskripsikan selengkap-

Merokok/tidak

Makan & minum

Tidur & istirahat

Ibadah wajib harian

Ibadah sunah harian

Page 77: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Membaca Al Quran & hafalan

Pengajian rutin yang diikuti

Pemanfaatan waktu luang

Sosialisasi dengan tetangga

Kepedulian Terhadap Sesama

Kebiasaan Lain Tuliskan

VISI DAN MISI PERNIKAHAN Deskripsikan selengkap-lengkapnya

Visi Pernikahan

Misi Pernikahan

KRITERIA CALON PASANGAN Tuliskan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi

Kriteria nonfisik (usia, pendidikan, status

pernikahan, domisili, sifat, dll.)

Page 78: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Kriteria fisik

Kriteria dari orang tua (harus dikomunikasikan

ke orang tua/wali)

RENCANA KHITBAH Deskripsikan selengkap-lengkapnya

Tempat Khitbah

Mahar

Prosesi Acara Khitbah

Tamu

Gambaran Umum Acara Khitbah

RENCANA AQAD Deskripsikan selengkap-lengkapnya

Waktu

Tempat

Saksi

Wali / Yang Menikahkan

Kesiapan diri

Tamu

Gambaran Acara Aqad

Page 79: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

RENCANA WALIMAH Deskripsikan selengkap-lengkapnya

Waktu

Tempat

Saksi

Tamu

Kesiapan diri

Konsep Acara

RENCANA PASCA PERNIKAHAN Deskripsikan selengkap-lengkapnya

Kehidupan rumah tangga

Tempat tinggal & domisili

Pekerjaan & karir ke depan

Keturunan & pendidikan anak

Pengelolaan keuangan keluarga

Dakwah di keluarga & lingkungan

Target bersama jangka pendek

Target bersama jangka Menengah

Target bersama jangka Panjang

Page 80: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Kontribusi Kepada Sesama

Page 81: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

INFORMASI TAMBAHAN Tuliskan hal-hal lain yang penting untuk disampaikan

namun belum tercantum informasinya di atas

Page 82: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training
Page 83: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

GAMBAR JEPRETAN KARTU TANDA PENDUDUK

*Insya Allah kerahasiaan terjaga, hanya untuk diketahui moderator/mediator proses ta’aruf sebagai

bahan validasi, tidak disampaikan saat proses tukar menukar biodata untuk menjaga privasi pemilik

Sisipkan gambar jepretan KTP di kolom ini

Demi Allah Yang Maha Mengetahui, saya menyatakan bahwa saya sudah siap

menikah, siap berikhtiar ta’aruf secara syar’i, dan informasi yang saya sampaikan di

biodata ta’aruf ini adalah informasi yang sebenar-benarnya, serta bersedia mengikuti

arahan moderator

Semoga Allah memberi berkah padamu, dan semoga

Allah memberi berkah atasmu,

dan semoga Ia mengumpulkan kalian berdua dalam

kebaikan

Page 84: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

MODUL PRANIKAH

A. PENGANTAR

Merindukan pendamping hidup adalah fitrah setiap insan. Bukan hanya

pria yang menginginkan kehadiran wanita, namun juga sebaliknya. Wanita,

adalah salah satu makhluk Allah yang disebut dalam Al-Qur‟an sebagai

makhluk yang dijadikan indah dalam pandangan manusia. Hal ini menjadi

sebab bagi manusia (red: laki-laki) sehingga tertarik pada wanita. Di sisi yang

lain wanita Allah yang cenderung ingin diayomi atau dilindungi, tentu wajar

berharap pula akan kehadiran seorang laki-laki dalam hidupnya.

Bagi seorang wanita yang masih gadis, saat menanti adalah ujian berat.

Sebagai bunga yang sedang mekar atau yang mungkin telah mekar sekian

lama, seringkali ia terlena dengan tawaran manis si kumbang yang datang

mempesonanya. Sayangnya, kebanyakan kumbang–kumbang itu sekedar ingin

menggoda saja. Malah ada pula yang sekedar ingin menghisap madunya tanpa

mau bertanggung jawab. Na‟udzubillah! Begitulah fakta di masa kini. Realita

fitnah syahwat yang terjadi di mana-mana hingga banyak wanita kehilangan

kehormatannya.

Fitrah wanita yang ingin dilindungi dan diperhatikan inilah yang

kemudian menjadi alasan untuk ia mengharapkan hadirnya seorang laki-laki

agar ia mendapatkan perlindungan, perhatian, dan kasih sayang. Jika fitrah

tersebut difasilitasi dengan cara yang salah, maka yang terjadi adalah

kerusakan demi kerusakan. Wanita adalah perhiasan dunia yang semestinya

mendapatkan perlindungan dengan cara yang benar agar mendatangkan

keberkahan. Dan cara yang tepat adalah dengan menikah.

B. DASAR HUKUM MENIKAH

Menikah adalah bagian dari ibadah, maka dasar hukum yang paling

kuat tentu saja hanya bersandar pada syariat. Dan di dalam syariat ada dua

kandungan, yaitu perintah dan larangan. Setiap yang diperintahkan pasti

Page 85: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

memiliki kebaikan di dalamnya. Begitu pun sebaliknya, setiap yang dilarang

pasti memiliki keburukan di dalamnya.

Berikut dasar hukum menikah yang diambil Dari Al Qur‟an dan Al

Hadits:

1. "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan

orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan

hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah

akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karuniaNya. Dan Allah

Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) :

32).

2. "Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu

mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).

3. ¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,

baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun

dari apa yang tidak mereka ketahui¡¨(Qs. Yaa Siin (36) : 36).

4. Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis

kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian

anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-

baik (Qs. An Nahl (16) : 72).

5. Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu

isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa

tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan

sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat

tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).

6. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian

mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang

lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang

munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada

Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ;

sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah

(9) : 71).

Page 86: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

7. Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah

menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya,

kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang

banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).

8. Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk

wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan

dan reski yang melimpah (yaitu : Surga)(Qs. An Nuur (24) : 26).

9. Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau

empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka

(nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).

10. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi

perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan

suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan

mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka

sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab

(33) : 36).

11. Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda:

"Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan

golonganku!"(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).

12. Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih

sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).

13. Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya

mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan

Abu Dawud).

14. Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya

akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan

orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah

SAW: "Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah,

sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa

kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).

Page 87: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

15. Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya

ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).

16. "Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah (HR. Tirmidzi, Ibnu

Hibban dan Hakim): a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah.

b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya.

c. Pemuda/i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang

haram."

17. "Wahai generasi muda! Bila diantaramu sudah mampu menikah

hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih

terpelihara." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).

18. Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak.

Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang

terbanyak (HR. Abu Dawud).

19. Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan

perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya

jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).

20. Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik

daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu

Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).

21. Rasulullah SAW. bersabda: "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak

menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah." (HR.

Bukhari).

22. Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang,

dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang

memilih hidup membujang (HR. Abu Ya‟ la dan Thabrani).

23. Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih

sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak,

meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).

Page 88: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

C. TUNTUNAN MEMUDAHKAN NIKAH DAN MENYEDERHANAKAN

MAHAR

Berbicara tentang pemuda, tidak bisa dipungkiri bahwa pemuda

biasanya selalu diidentikkan dengan potensi muda yang sangat dinamis. Yang

gelora semangat mereka (khususnya dalam hasrat seksual) amat menggebu-

gebu. Membiarkan potensi seksual yang menggebu-gebu dalam waktu lama

akan mengakibatkan dampak yang berbahaya. Maka sangat logis jika Islam

menganjurkan agar para pemuda jangan terlalu lama hidup melajang. Dengan

kata lain, mempercepat pernikahan bagi para pemuda yang telah sanggup

menikah, sangat dianjurkan Islam.

Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya mengatakan; "Wahai para

pemuda, barangsiapa di antara kalian yang memiliki kemampuan, hendaklah

menikah. Karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga

kemaluan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada pula kaidah masyhur yang dikenal dalam wacana Islam, yang pada

intinya melarang kita melakukan sesuatu dengan cara tergesa-gesa, karena

tergesa-gesa adalah perbuatan setan. Namun ada beberapa hal yang justru

diperintahkan Islam harus disegerakan pelaksanaannya, antara lain adalah

sholat tepat waktu, mengubur jenazah, dan menikah.

Rasulullah berpesan kepada Ali bin Abu Tholib; “Wahai Ali jangan kau

tunda-tunda apa yang menghimpit saudara kita sehingga mereka sanggup

meneteskan air mata. Awalnya adalah karena mereka menunda apa yang harus

disegerakan, mempersulit apa yang seharusnya dimudahkan”.

Kemudian beliau melanjutkan, “Ada tiga perkara jangan ditunda-

tunda, apabila sholat telah tiba waktunya, jenazah apabila telah siap

penguburannya, dan perempuan apabila telah datang laki-laki yang sepadan

meminangnya.” (HR Ahmad)

Dari hadist di atas, pernikahan semestinya disegerakan, dipermudah dan

tentu tidak dikesankan menjadi beban berat bagi para calon yang akan

melaksanakannya. Karena dampak negatif terlalu lamanya hidup membujang

sudah sangat sering kita baca dan lihat di media-media massa, atau bahkan

Page 89: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

kita pernah langsung menyaksikannya. Apalagi di zaman kebebasan media-

media massa menjajakan aurat wanita pada para khalayak.

Namun fakta yang ada di masyarakat, pernikahan terkesan menjadi

barang mewah. Banyak syarat dan tuntutannya. Jika patokan pernikahan

adalah materi, maka biaya pernikahan jangan ditanya. Angka 10 juta rupiah

mungkin bukan apa-apa. Mungkin paradigma pernikahan seperti ini yang

menyebabkan para pemuda dan pemudi saat ini lebih banyak memilih hidup

melajang sambil berpacaran lebih lama untuk memenuhi gelora syahwat yang

mereka miliki. Oleh karena itu, memang sudah sepatutnya kita

mengembalikan masalah yang satu ini secara proporsional, yakni kembali

pada tuntunan dan syariat Islam.

Rasulullah SAW bersabda; "Seorang wanita yang penuh barokah dan

mendapat anugerah Allah „Azza wa Jalla, adalah yang maharnya murah,

mudah menikahinya, dan akhlaqnya baik. Namun sebaliknya, wanita yang

celaka adalah yang mahal maharnya, sulit menikahinya, dan buruk

perangainya."

Dalam hadist lainnya, Rasulullah SAW bersabda: "Wanita yang paling

agung barokahnya, adalah wanita yang paling ringan maharnya." (HR

Ahmad, Al-Hakim, Al-Baihaqi, dengan sanad sahih).

Dari Abi Hatim Al-Muzani berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Jika

datang kepada kalian seseorang (lelaki) yang kalian ridhoi agama dan

akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak wanita kalian), jika tidak maka

akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar”. [Shahih: (shahih

sunan at-Tirmidzi no.886), Sunan at-Tirmidzi (II/274, no.1091)]

Pesan Nabi SAW di atas menegaskan kepada para orang tua untuk tidak

mempersulit proses pernikahan putra-putrinya dengan syarat-syarat tertentu di

luar yang telah di syariatkan oleh Islam. Bila seseorang tak kuat menahan

beban, maka bisa saja melakukan penundaan pernikahan semata karena

masalah ini. Maka sangat dikhawatirkan akan keruhnya niat dan bergesernya

tujuan. Sehingga pernikahan itu kehilangan barokahnya. Naudzubillah.

Page 90: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Sehingga apabila mempersulit pernikahan, yang dikhawatirkan adalah fitnah

di muka bumi dan kerusakan yang besar.

Fitnah dan kerusakan di sini tentunya bisa bermacam-macam

bentuknya. Bisa jadi akan muncul tatanan keluarga yang rapuh yang

berdampak pada perceraian, perselingkuhan, anak-anak broken-home,

kenakalan remaja, dan sebagainya. Semua ini sangat dimungkinkan terjadi,

lantaran masyarakat kian meremehkan nilai-nilai taqwa sebagai standar dan

barometer proses pernikahan.

Singkatnya, tuntunan yang sesuai syariat dan sunnah adalah mudahkan

nikah, murahkan mahar, dan murahkan juga beban biaya untuk walimah

(resepsi) atas mempelai laki-laki. Proses pernikahan mempengaruhi niat.

Proses pernikahan yang sederhana dan mudah insya Allah akan mendekatkan

kepada bersihnya niat, memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan

niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW berpesan: "Jangan

mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya jika laki-laki itu mulia di dunia dan

taqwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali

pernikahannya." (HR Ash-habus Sunan).

Kemudian dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW

menyampaikan "Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor

kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)

D. ALASAN MENIKAH MUDA

1. Menikah adalah perintah dan menikah di usia muda termasuk Sunnah.

Sehingga potensi dosa besar para pemuda berubah menjadi keberkahan

dan tabungan pahala sejak muda.

"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang memiliki

kemampuan, hendaklah menikah. Karena menikah itu lebih

menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.” (HR. Bukhari dan

Muslim)

Page 91: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang

tidak suka, maka ia bukan golonganku!" (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah

r.a.)

2. Saat ini adalah bulan syawal. Dalam sebuah riwayat menjelaskan bahwa

Rasulullah menikahi Aisyah di bulan syawal dan menggauli aisyah juga di

bulan syawal.

3. Menikah bukanlah beban, justru menjadi solusi dari dari kesulitan hidup

yang dialami. Allah yang menjanjikan dan memberikan jaminan solusi

kepada orang yang menikah.

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan

orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan

hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan

memberi kemampuan kepada mereka dengan karuniaNya. Dan Allah

Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24):

32).

4. Dari perspektif psikologi, pernikahan di usia remaja ataupun bahkan masih

di bangku sekolah, itu bukan sebuah penghalang untuk meraih prestasi

yang lebih baik. Usia bukan ukuran utama untuk menentukan kesiapan

mental dan kedewasaan seseorang, sehingga menikah bisa menjadi solusi

alternatif untuk mengatasi kenakalan kaum remaja yang kian tak

terkendali. Menikah di usia dini tidak menghambat studi, bahkan justru

bisa menjadi motivasi untuk meraih puncak prestasi yang lebih cemerlang.

Selain itu, menurut bukti-bukti psikologis, pernikahan dini juga sangat

baik untuk pertumbuhan emosi dan mental, sehingga kita akan lebih

mungkin mencapai kematangan yang puncak. Pernikahan akan

mematangkan seseorang sekaligus memenuhi separuh dari kebutuhan-

kebutuhan psikologis manusia, yang pada gilirannya akan menjadikan

manusia mampu mencapai puncak pertumbuhan kepribadian yang

mengesankan. Dari kacamata psikologi, pernikahan di usia muda adalah

motivator untuk meningkatkan potensi diri dalam segala aspek positif.

Page 92: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

5. Secara Ilmiah, pasangan muda akan lebih bahagia. Menurut “Knot-Yet

Report” dari National Marriage Project 2013, mereka yang menikah pada

usia muda ternyata akan lebih bahagia dibanding orang-orang yang menunda

pernikahan. Dalam penelitian tersebut, orang berusia 20-28 yang mengatakan

mereka “sangat puas dengan hidup” adalah mereka yang menikah.

6. Menurut penelitian yang sudah ada, laki-laki yang menikah muda akan

menghasilkan lebih banyak uang. Data American Community Survey pada

2008-2010 menunjukkan bahwa pria yang menikah di usia 20-an akan

menghasilkan lebih banyak uang dibandingkan mereka yang menikah di usia

30 tahun keatas. Secara umum, pria yang telah menikah memang

menghasilkan lebih banyak uang dibanding mereka yang masih lajang. Hal ini

terjadi karena semangat kerja muncul karena sudah ada keluarga yang harus

dibiayai di rumah. Produktivitas laki-laki yang sudah menikah juga bisa

meningkat karena dia sudah tidak lagi repot memikirkan kebutuhan domestik.

Jika dilihat secara umum, sudah ada istri yang mengurus semua keperluannya.

7. Berjuang dan melatih diri untuk bertanggung jawab lebih awal.

Kebanyakan orang memilih untuk tidak menikah muda karena masih ingin

menikmati hasil kerja mereka untuk diri sendiri dan menghindari kehidupan

rumah tangga. Sedangkan cepat atau lambat, seseorang tidak akan bisa terus

lari dari kehidupan dewasa. Suatu hari, kehidupan rumah tangga juga akan

dihadapi. Dan menikah di usia muda akan membuat lebih dewasa dan

bertanggung jawab terhadap hidup.

8. Jika memang sebagian orang memandang bahwa menikah muda adalah

sesuatu yang kurang pas, sehingga itu dipandang sebagai sesuatu yang

“menyesatkan” generasi muda, maka bisa dikatakan “tersesat menikah

muda itu lebih baik daripada tergelincir menikah di usia tua”. Nikah

muda merupakan perjuangan yang tidak bisa dilakukan sembarang orang.

Melihat banyak pemuda yang pacaran bertahun-tahun tapi haram, daripada

zina lama-lama, akan lebih mulia jika menghindari pacaran dan

menghalalkan hubungan lewat pernikahan.

Page 93: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

9. Pernikahan itu bukan hanya masalah harta dan budaya. Tapi, menikah

adalah masalah keberanian. Justru, proses dan kesungguhan perjuangan

untuk menikah dengan niat yang benar akan mendatangkan pertolongan

Allah dengan rezeki yang tidak disangka-sangka datangnya.

10. Menikah di usia muda ataupun tua selalu memiliki kelebihan dan

kekurangannya. Akan tetapi, banyak orang tak berani menikah karena

alasan belum mapan. Bagi saya, membangun fondasi keHALALan dalam

hubungan cinta lebih MULIA daripada membangun ekonomi bertahun-

tahun, sampai kaya dan mapan tapi tetap saja tidak berani menikah dan

justru malah melestarikan pacaran.

11. Kemapanan dan kenyamanan dalam nahkoda cinta memang beda tipis.

Namun, bagi saya kemapanan itu bisa dicari, tapi kenyamanan itu tak

terbeli. Maka dari itu, prinsip dan motivasi menikah bagi saya adalah

kenyamanan terlebih dahulu, karena kesuksesan dan kemapanan bisa

diperjuangkan bersama-sama, namun keimanan dan taat pada syariah

adalah yang lebih utama. Itulah cita-cita dan makna keluarga sakinah

mawaddah rahmah yang mengutamakan poros cinta kasih dan kemurnian

asmara berdasarkan kepatuhan kepada Sang Pencipta, bukan

ketergantungan terhadap harta.

E. AKIBAT MENUNDA DAN MEMPERSULIT PERNIKAHAN

Sudah terlalu banyak kerusakan demi kerusakan di muka bumi yang

terjadi disebabkan karena tidak mengikuti syariat. Dan bagi mereka yang

berusaha untuk mengikuti syariat, ia akan pun akan mendapatkan syafaat

kelak di akhirat. Maka kita bisa memilih, apakah kita termasuk orang-orang

yang akan mengikuti syariat, atau justru akan menjadi penerus kerusakan-

kerusakan di muka bumi akibat kita hanya memandang dunia berdasarkan

logika manusia yang penuh dengan keterbatasan. Maha Besar Allah yang

berkuasa atas kehidupan dunia.

Page 94: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Berikut adalah beberapa akibat menunda atau mempersulit pernikahan:

Kerusakan dan kehancuran, terutama di kalangan remaja.

Gagal terlaksananya sebuah pernikahan karena dipersulit, yang itu berarti

gagalnya pemenuhan terhadap perintah kebaikan yang harus disegerakan

menurut syariat.

Tertunda lahirnya generasi yang akan meneruskankan risalah Islam.

Tidak tenangnya ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi

ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.

Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban

menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.

Hilangnya barakah pernikahan, keruhnya niat dan bergesernya tujuan

menikah, jika penundaan menikah dilakukan hanya karena persoalan dunia

yang tidak sesuai syariat.

Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat seputar pernikahan adalah sebagai

berikut:

Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang

disandang: Ir, Dr, SE, SH, ST, dsb

Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan

kebanggaan tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi

semata-mata hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri

dengan harapan ridha dari manusia (sanjungan, tidak enak kata orang).

Bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di

dunia dan di akhirat kelak.)

Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.

Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal

justru dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram,

dan semakin semangat menyelesaikan kuliah.

Page 95: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

F. TUJUAN MENIKAH

1. Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.

2. Meraih keberkahan hidup dari hubungan pernikahan.

3. Ketenangan jiwa (sakinah) dengan memelihara kehormatan diri

(menghindarkan diri dari perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).

4. Mendapatkan cinta dan kasih sayang yang benar dan halal.

5. Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan

ikatan kekeluargaan)

6. Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.

7. Lebih dari itu, tujuan yang lebih agung adalah melahirkan generasi

pemimpin, generasi muslim dan mukmin tangguh yang akan menjadi

solusi permasalahan yang ada pada masanya.

G. VISI MISI KELUARGA MUSLIM

VISI: Generasi Rabbani dan Qur‟ani, Pemimpin Dunia, Bersama Hingga

Surga

MISI:

Membangun keluarga yang:

Menegakkan Sholat, mengajarkan Al-Quran, saling mengingatkan

dalam kebenaran dan menetapi dalam kesabaran.

Menjadikan anggota keluarga menjadi penyejuk pandangan mata dan

penentram hati.

Melahirkan generasi pemimpin bagi masyarakat bertaqwa

Melindungi keluarga agar terjaga dari api neraka

Terus berada dalam kebaikan dan bersama hingga ke Surga

“Kalau orang hebat hari ini berpikir 250 tahun ke depan, kita dibiasakan oleh

Islam berpikir sangat jauh; sesudah kematian!”

-Ust. Budi Ashari-

H. RENCANA PASCA PERNIKAHAN

Page 96: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Kehidupan rumah tangga:

Rumah tangga yang selalu mengutamakan ketaatan kepada Allah, yaitu

dengan menegakkan sholat sebagai fondasi dari kehidupan rumah tangga

yang dijalani.

Tempat tinggal dan domisili:

Tahun pertama: Kontrakan dulu nggak apa-apa, pokoknya lepas

dari orangtua dan mertua, latihan mandiri.

Tahun berikutnya: semoga kontrakan sudah terbeli secara cash,

Allah Maha Kaya dan Mengayakan ^^

Pekerjaan dan karir ke depan:

Mengelola Bimbingan Belajar, Penulis, Konsultan Hidup Berkah,

Dosen, Juragan Properti, dll.

Keturunan dan pendidikan anak:

Keturunan dan generasi ulama‟ (luas ilmu) dan aghniya‟ (berlimpah

harta)

Pendidikan yang mendekatkan anak pada Allah. Dikokohkan

pertama kali dari pendidikan di keluarga.

Pengelolaan keuangan keluarga:

Potong 10% untuk zakat, infaq, sedekah

10-20% saving untuk masa depan

10% biaya tak terduga

Sisanya untuk kehidupan sehari-hari

Dakwah di keluarga dan lingkungan:

menjadi teladan kebaikan

mendekati tokoh-tokoh agama di lingkungan setempat

membuat program-program pemberdayaan masyarakat

Target bersama jangka pendek: menguatkan kondisi ekonomi

Target bersama jangka menengah: memberikan pendidikan terbaik bagi

anak-anak

Page 97: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Target bersama jangka panjang: Bangun Panti Asuhan dan/atau Pondok

Tahfidz

I. PENUTUP

"Hai, orang-orang beriman!! Janganlah kamu mengharamkan apa yang

dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas,

karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al

Maidaah (5) : 87).

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan

sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94)

: 5- 6 ).

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya

cintai atas nama Allah. Demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya tuliskan.

Saya sangat berharap Ibunda dan Ayahanda memahami apa yang menjadi

harapan saya demi menaati perintahNya. Atas restu dan doa dari Ibunda serta

Ayahanda, saya ucapkan "Jazakumullah Khairan katsiira".

"Yaa Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau

tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga

tidak ingin aku menyegerakan apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-

apa yang Engkau segerakan.. Yaa allah berilah pahala dalam musibahku kali

ini dan gantikan untukku yang lebih baik darinya. Aamiin"

Page 98: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Bersama pemilik LKP RADHWA (Azizah Muslikhatun)

Taman Baca yang ada di dalam kantor LKP RADHWA

Bimbingan Pranikah di Dusun Candi, Bandungan

DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN

Page 99: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training

Seminar Pranikah dengan pembicara tamu Kang Abay Motivasinger

Bimbingan Keluarga Sakinah di Base-Camp LKP RADHWA

Seminar Smart Parenting di Semarang

Page 100: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training
Page 101: OPTIMALISASI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBANGUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1852/1/TESIS LENGKAP.pdf · Islamic Education Perspective (A Study at Course and Training