operasional tambang dan rehabilitasi

15
KELOMPOK 3 AINUL KAMAL KHAIRANI DELLA ANGGERAINI OPERASIONAL TAMBANG DAN REHABILITASI

Upload: della-anggeraini

Post on 09-Feb-2016

270 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

tahapanoperasional beserta rehabilitasinya

TRANSCRIPT

Page 1: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

KELOMPOK 3

AINUL KAMAL KHAIRANIDELLA ANGGERAINI

OPERASIONAL TAMBANG DAN REHABILITASI

Page 2: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

Pertambangan ialah suatu rangkaian kegiatan mulai dari kegiatan penyelidikan bahan galian sampai dengan pemasaran bahan galian. secara umum tahapan kegiatan pertambangan terdiri dari Penyelidikan Umum (Prospeksi), Eksplorasi, Penambangan, Pengolahan, Pengangkutan, dan Pemasaran.

Page 3: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

TAHAPAN KEGIATAN PERTAMBANGAN

1.  Penyelidikan Umum (Prospeksi)

Prospeksi merupakan kegiatan penyelidikan, pencarian, atau penemuan endapan-endapan mineral berharga. Atau dengan kata lain kegiatan ini bertujuan untuk menemukan keberadaan atau indikasi adanya bahan galian yang akan dapat atau memberikan harapan untuk diselidiki lebih lanjut.

Jika pada tahap prospeksi ini tidak ditemukan adanya cadangan bahan galian yang berprospek untuk diteruskan sampai ke tahapan eksplorasi, maka kegiatan ini harus dihentikan.

Page 4: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

2.  Eksplorasi

Eksplorasi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah prospeksi atau setelah endapan suatu bahan galian ditemukan yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian tentang endapan bahan galian yang meliputi bentuk, ukuran, letak kedudukan, kualitas (kadar) endapan bahan galian serta karakteristik fisik dari endapan bahan galian tersebut.

Page 5: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

3.  Perencanaan Tambang

Perencanaan tambang akan dilakukan apabila sudah ditemukan adanya cadangan bahan galian yang sudah layak untuk ditambang, dengan tingkat cadangan terukur.

Page 6: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

4.  Persiapan/Konstruksi (Development)

Persiapan/konstruksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan fasilitas penambangan sebelum operasi penambangan dilakukan. Pekerjaan tersebut seperti pembuatan akses jalan tambang, pelabuhan, perkantoran, bengkel, mes karyawan, fasilitas komunikasi dan pembangkit listrik untuk keperluan kegiatan penambangan, serta fasilitas pengolahan bahan galian.

Page 7: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

           5. Penambangan (Eksploitasi)

Penambangan adalah kegiatan penggalian terhadap bahan tambang yang kemudian untuk dilakukan pengolahan dan pemasaran. Pada tahap ini kegiatannya terdiri dari pembongkaran/penggalian, pemuatan ke dalam alat angkut, dan pengankutan ke fasilitas pengolahan maupun langsung dipasarkan apabila tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu

Page 8: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

6.  Pengolahan/Metalurgi Bahan galian yang sudah selesai ditambang pada umumnya harus diolah terlebih dahulu di tempat pengolahan. Hal ini disebabkan antar lain oleh tercampurnya pengotor bersama bahan galian

Page 9: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

7.   Pemasaran

Jika bahan galian sudah selesai diolah maka dipasarkan ke tempat konsumen. Antara perusahaan pertambangan dan konsumen terjalin ikatan jual beli kontrak jangka panjang,  dan spot ataupun penjualan sesaat. Pasar kontrak jangka panjang yaitu pasar yang penjualan produknya dengan kontrak jangka panjang misalnya lebih dari satu tahun. Sedangkan penjualan spot, yaitu penjualan sesaat atau satu atau dua kali pengiriman atau order saja.

Page 10: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

8.    Reklamasi

Reklamasi merupakan kegiatan untuk merehabilitasi kembali lingkungan yang telah rusak baik itu akibat penambangan atau kegiatan yang lainnya. Reklamasi  ini dilakukan dengan cara penanaman kembali atau penghijauan suatu kawasan yang rusak akibat kegiatan penambangan tersebut.

Page 11: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

Pengolahan tanah lapisan atasUntuk tanah yang cenderung dispersif atau menghasilkan asam, diperlukan tambahan zat pembantu seperti gipsum atau kapur tohor. Dalam beberapa kasus, mungkin perlu menyuntik dengan mikro-organisme simbiotik seperti pengikat nitrogen dan mikoriza.Pembajakan (ripping) di sepanjang kontur biasanya diperlukan untuk memudahkan penetrasi akar melalui bahan limbah yang terpadatkan, dan untuk mengurangikehilangan bibit.

Page 12: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

Dalam sebagian besar kasus, juga diperlukan pemberian pupuk untuk menggantikan kandungan nutrisi yang hilang selama pengambilan vegetasi dan selama proses penambangan. Penting untuk merencanakan dengan seksama jenis dan metode pemberian nutrisi-makro dan nutrisi-mikro, berdasarkan pada penelitian karakterisasi tanah yang terperinci serta tujuan dan target rehabilitasi.Yang paling umum digunakan adalah pupuk anorganik, namun pupuk organik seperti lumpur selokan atau mulsa vegetasi dapat menjadi alternatif yang hemat asalkan berhati-hati jangan sampai memasukkan gulma dan kandungan logam yang tinggI

Page 13: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

Studi kasus: Alcoa World Alumina AustraliaSaat tanah lapisan atas mengandung sumber bibit asli yang sehat, maka tanah itu harus disimpan untuk digunakan kembali setelah penambangan. Langkah ini bukan hanya memberikan sumber tumbuhan yang murah, tapi juga membantu memastikan bahwa vegetasi dibuat dalam kondisi yang relatif berlimpah, mirip dengan kepadatan sebelum penambangan, dan mendukung pertumbuhan spesies yang bibitnya mungkin sulit didapatkan.Program rehabilitasi tambang bauksit yang dilakukan oleh Alcoa World Alumina Australia di hutan jarrah di sudut beret daya Australia merupakan satu contoh bagus bagaimana konservasi tanah yang mengandung bibit dapat sangat meningkatkan keanekaragaman botani pada komunitas vegetasi pasca-tambang.Setelah vegetasi ditebangi, 150 milimeter tanah teratas yang mengandung sebagian besar kumpulan bibit dan nutrisi tanah, diambil sebelum penambangan dilakukan, dan langsung dikembalikan ke pit yang akan direhabilitasi. Riset menunjukkan bahwa mayoritas spesies tumbuhan asli (72 persen) di area rehabilitasi berasal dari bibit yang tersimpan dalam tanah lapisan atas ini..

Page 14: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

Pentingnya untuk segera mengembalikan tanah lapisan atas segar (baru diambil) telahdibuktikan melalui percobaan yang membandingkan teknik ini dengan tanah yangditimbun terlebih dahulu. Terbukti bahwa gangguan yang terkait denganpengembalian langsung tanah lapisan atas menyebabkan kehilangan kurang dari 50persen bibit yang terkandung dalam kumpulan bibit hutan pra-tambang;sebaliknya sistem penimbunan menyebabkan kehilangan 80 sampai 90 persen.Aspek-aspek lain, seperti kedalaman dari penyebaran ulang tanah lapisan atas, dalammusim apa tanah tersebut diolah dan waktu penebaran bibit, jugs penting. Bibit tidakakan hidup jika ditanam terlalu dalam, dan akan bertahan lebih baik jika tanahnyadipindahkan saat musim kering. Selain itu, pertumbuhan tanaman dari penyemaian ini akan lebih baik jika bibitnya ditanam pada permukaan yang baru saja digali. Dalam jangka waktu 15 bulan, gabungan dari penggunaan kembali tanah lapisan atas yang 'segar' (baru digali), penyemaian, dan penanaman jenis tumbuhan yang berdaya tahan tinggi kini menghasilkan jumlah spesies tumbuhan yang setara dengan yang tercatat pada lahan berukuran sama di hutan yang tidak ditambang.

Page 15: OPERASIONAL  TAMBANG DAN REHABILITASI

SEKIAN ....TERIMA KASIH...