op amp q
DESCRIPTION
Laporan PraktikumTRANSCRIPT
2.1 Rangkaian OP AMP
Rangkaian Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu
komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai elektronika. OP-AMP pada
dasarnya adalah sebuah differensial amplifier (penguat diffrensial) yang memiliki dua
masukan. Input (masukan) op-amp ada yang dinamakan input inverting dan non-
inverting. Op-Amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka) yang tak
terhingga besarnya. Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu
feedback negatif dan feedback positif dimana feedback negatif pada
Op-Amp memegang perana penting. Secara umum umpan balik positif akan
menghasilkan osilasi sedangkan uman balik negatif menghasilkan penguatan yang
dapat terukur. OP-Amp dapat pula diartikan Operational Amplifier pengertiannya
adalah satu diantara komponen analog lainnya yang paling sering dipakai dlm berbagai
macam aplikasi sebuah rangkaian elektronika. Rangkaian inverter, integrator, non-
inverter, dan differensiator merupakan aplikasi op-amp tersebut yang paling sering
digunakan. Setiap OP-Amp mempunyai dua rangkaian umpan-balik feedback, yaitu
feedback positif dan feedback negatif. Rangkaian feedback negatif pada Op-Amp inilah
sebagai pemegang peran pentingnya, dimana secara umumnya diketahui bahwa umpan
balik positif memberikan hasil osilasi, sedangkan umpan-balik negatif akan
memberikan hasil penguatan yang bisa terukur (Sudaryanto, 2012).
Di dalamnya terdapat sesuatu rangkaian elektronik yang terdiri atas beberapa
transistor,resistor dan diode. Ketika IC jenis ini ditambahkan suatu jenis rangkaian,
masukan dan suatu jenis rangkaian umpan balik. Maka IC ini dapat dipakai untuk
mengerjakan berbagai oprasi matematika, oleh karena itu IC jenis ini dinamakan
penguat operasi atau operasional amplifier atau disingkat OP-AMP (Sudaryanto, 2012).
Fungsi dari Op-Amp sendiri sebagai pengindra dan penguat sinyal masukan baik
DC maupun AC juga sebagai penguat diferensiasi impedansi masukan tinggi. OP-
AMP ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang bermacam-macam atau
dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak linier, dan seringkali disebut sebagai
rangkaian terpadu linier dasar. Penguat opersional atau operational amplifier
merupakan komponen elektronika analog yang berfungsi sebagai amplifier multiguna
dalam bentuk IC dan symbol. Op-Amp banyak dimanfaatkan dalam
peralatan-peralatan elektronik sebagai penguat, sensor dan masih banyak lagi (Ahmad,
2007).
2.2 Rangkaian Inverting
Dalam rangkaian Amplifier pembalik penguat operasional terhubung dengan
umpan balik untuk menghasilkan operasi tertutup. Ada peraturan yang sangat penting
tentang amplifier pembalik yaitu arus tidak lancar mengalir ke terminal masukan dan
V1=V2=0. Ini dikarenakan persimpangan input dan sinyal umpan balik adalah pada
potensi yang sama sebagai masukan positif yang berada pada nol volt (Surjono, 2007)
Gambar 15. Rangkaian Inverting
2.3 Rangkaian Non Inverting
Pada rangkaian Non inverting Amplifier apabila tegangan masukkan bernilai positif
maka tegangan keluaran akan tetap positif, begitupun sebaliknya jika tegangan
masukkan bernilai negatif maka tegangan output akan negatif. Hal ini dikarenakan hasil
perhitungan antara nilai resistor pada Op-Amp yang tidak mengubah sifat tegangan.
Prinsip utama rangkaian penguat non-inverting adalah seperti yang diperlihatkan pada
gambar. Seperti namanya, penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui input
non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan
tegangan inputnya. Untuk menganalisa rangkaian penguat
op-amp non-inverting, caranya sama seperti menganalisa rangkaian inverting (Surjono,
2007).
Gambar 16. Rangkaian non inverting
2.4 Diferensial
Penguat beda (differential amplifier) sering disebut juga penguat diferensial,
biasanya dibuat dengan sistem transistor yang dirangkai secara rangkaian emitter
±biased. Dua buah tipe semikonduktor yang hampir sama, yaitu BJT (Bipolar Junction Transistor)
dan FET (Field Effect Transistor) diperlukan untuk aplikasi pembuatan penguat
diferensial. Semua komponen ini dalam dua rangkaian emitter-biased, yang kedua
komponennya harus memiliki karakteristik yang sesuai. Termasuk sumber tegangan (power
supply) +VCC dan VEE harus mempunyai level amplitudo yang sama besar. Untuk
desain penguat yang multi tingkatnya, dengan mendapatkan penguatan tegangan yang
besar, maka dapat digunakan sebuah rangkaian searah yang langsung antara semua
tingkat dari penguat diferensial tersebut. Impedasi masukan pada OP Amp ideal
harusnya ialah infinite, dengan demikian masukan
di tiap-tiap inputnya sama dengan 0. Contoh pembading praktisnya adalah
OP-Amp LM741 yg mempunyai impedansi masukan Zin sama dengan
106 Ohm. Jelas angka impedansi tersebut masihlah relatif kebesaran hingga arus
masukan OP-Amp LM741 harusnya sangatlah kecil. Terdapat dua peraturan penting
dalam mengerjakan analisa rangkaian OP-Amp didasarkan pada karakteristiknya OP-
Amp Ideal. Golden rule merupakan nama dari aturan tersebut ditulis diberbagai
literatur, yakni Rule 1: “V+” = “V-“ atau juga “V+” – “V-“ = 0 , artinya perbedaan
tegangan diantara masukan V- dan input V+ adalah 0. Rule 2: “I+” = “I-“ = 0 , artinya
arus pada masukan OP-Amp sama dengan nol (Anonima, 2013).
Gambar 17. Rangkaian Deferensial
2.5 IC
Rangkaian op amp ini dikemas dalam bentuk dual in‐line package (DIP). DIP
memiliki tanda bulatan atau strip pada salah satu ujungnya untuk menandai arah yang
benar dari rangkaian. Pada bagian atas DIP biasanya tercetak nomor standar IC.
Perhatikan bahwa penomoran pin dilakukan berlawanan arah jarum jam, dimulai dari
bagian yang dekat dengan tanda bulatan/strip. Pada IC ini terdapat dua pin input, dua
pin power supply, satu pin output, satu pin NC (no connection), dan dua pin offset null.
Pin offset null memungkinkan kita untuk melakukan sedikit pengaturan terhadap arus
internal di dalam IC untuk memaksa tegangan output menjadi nol ketika kedua input
bernilai nol. Pada percobaan kali ini kita tidak akan menggunakan fitur offset null.
Perhatikan bahwa tidak terdapat pin ”ground” pada op amp ini, amp menerima
referensi ground dari rangkaian dan komponen eksternal (Anonima, 2013).
Gambar 18. IC OP AMP
741