tugas op-amp jaka

14
OPERATIONAL AMPLIFIER [OP-AMP] PENGUAT OPERASIONAL Disusun oleh : Nama : Jaka Ramadhan NIM : 2013 - 70 - 011 Program Studi : Teknik Sistim Perkapalan Fakultas : Teknik UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON 2014

Upload: jaka-ramadhan

Post on 21-Nov-2015

59 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

science

TRANSCRIPT

  • OPERATIONAL AMPLIFIER [OP-AMP]

    PENGUAT OPERASIONAL

    Disusun oleh :

    Nama : Jaka Ramadhan

    NIM : 2013 - 70 - 011

    Program Studi : Teknik Sistim Perkapalan

    Fakultas : Teknik

    UNIVERSITAS PATTIMURA

    AMBON

    2014

  • 2

    Jaka Ramadhan - TSP - 201370011

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1) Latar Belakang Peralatan elektronik merupakan bagian yang sangat vital bagi kehidupan

    manusai sekarang ini. Mulai untuk komunikasi hingga aktivitas-aktivitas penting

    lainnya. Setiap peralatan menghasilkan daya yang bervariasi sesuai dengan sumber

    daya yang dipakai. Semakin kecil sumberdaya tenaga inputnya maka biasanya akan

    semakin kecil pula daya keluaran atau daya yang dihasilkan. Ketika daya keluaran yang

    dibutuhkan ternyata besar dan hanya daya input yang kecil yang dapat dimasukkan

    maka dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah ini. Pembesaran daya yang kecil

    merupakan salah satu pilihan yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah ini.

    Beberapa alat pembesaran daya dapat digunakan dalam permasalahan ini, salah satunya

    adalah Operational Amplifier (Op-Amp) atau penguat operasional. Alat ini dapat

    melakukan pembesaran daya yang cukup besar sehingga sangat bermanfaat dalam

    mengatasi masalah ini.

    1.2) Rumusan Masalah a.) Apa yang dimaksud dengan Op-Amp dan karakteristik Op-Amp?

    b.) Bagaimanakah cara kerja Op-Amp?

    c.) Seperti apakah pengaplikasiannya dalam peralatan elektronik saat ini?

    1.3) Tujuan a.) Mengetahui apa itu Op-Amp beserta cara kerjanya

    b.) Mengetahui dan memahami pengaplikasiannya pada peralatan elektronik sekarang ini

    c.) Dapat menjelaskan kepada teman sesama mahasiswa tentang Op-Amp

    1.4) Batasan Masalah Pembahasan masalah pada makalah ini saya batasi pada Op-Amp ideal dengan

    karakteristiknya serta pengaplikasiannya secara sederhana pada peralatan elektronik

    sekarang ini.

  • 3

    Jaka Ramadhan - TSP - 201370011

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1) Definisi Op-Amp

    Op-Amp adalah singkatan dari Operational Amplifier. Penguat operasional (Op Amp) adalah

    suatu rangkaian terintegrasi yang berisi beberapa tingkat dan konfigurasi penguat diferensial.

    IC Op-Amp adalah piranti solid-state yang mampu mengindera dan memperkuat sinyal, baik

    sinyal DC maupun sinyal AC. Untuk dapat bekerja dengan baik, penguat operasional

    memerlukan tegangan catu yang simetris yaitu tegangan yang berharga positif (+V) dan

    tegangan yang berharga negatif (-V) terhadap tanah (ground). Berikut ini adalah simbol dari

    penguat operasional:

    Penguat Operasional

    2.2) Tiga Rangkain Dasar

    IC Op-Amp memiliki tiga rangkaian dasar yang khas, yaitu:

    Penguat diferensial impedansi masukan tinggi

    Penguat tegangan penguatan tinggi

    Penguat keluaran impedansi rendah

  • 4

    Jaka Ramadhan - TSP - 201370011

    2.3) Op-Amp Ideal

    Berikut ini adalah karakteristik dari Op-Amp ideal:

    a. Penguatan tegangan lingkar terbuka (open-loop voltage gain) AVOL = -

    b. Tegangan ofset keluaran (output offset voltage) VOO = 0

    c. Hambatan masukan (input resistance) RI =

    d. Hambatan keluaran (output resistance) RO = 0

    e. Lebar pita (band width) BW =

    f. Waktu tanggapan (respon time) = 0 detik

    g. Karakteristik tidak berubah dengan suhu

    Kondisi ideal tersebut hanya merupakan kondisi teoritis tidak mungkin dapat dicapai dalam

    kondisi praktis. Tetapi para pembuat Op-Amp berusaha untuk membuat Op-Amp yang

    memiliki karakteristik mendekati kondisi-kondisi di atas. Karena itu sebuah Op-Amp yang baik

    harus memiliki karakteristik yang mendekati kondisi ideal.

    2.4) Tiga Tahapan pada Op-Amp

    Penguatan pada Op-Amp pada dasarnya terdiri atas tiga tahapan dasar:

    Penguat diferensial dengan impedansi masukan tinggi

    Penguat tegangan berpenguatan tinggi dengan penggeser level (sehingga keluaran dapat

    berayun positif atau negatif)

    Penguat keluaran impedansi rendah.

    2.5) Karakteristik Op-Amp

    Karakteristik Op-amp:

    Impedansi masukan sangat tinggi, sehingga arus masukan praktis dapat diabaikan

    Penguatan loop terbuka amat tinggi

    Impedansi keluaran amat rendah, sehingga keluaran penguat tidak terpengaruh oleh

    pembebanan

  • 5

    Jaka Ramadhan - TSP - 201370011

    2.6) Parameter parameter pada Op-Amp

    Impedansi masukan: tak berhingga

    Impedansi keluaran: nol

    Arus bias masukan: Tidak ada

    Tegangan offset keluaran

    Jika tegangan kedua masukan sama besar seharusnya keluaran adalah nol.

    Tegangan offset keluaran digunakan untuk me-nol-kan tegangan keluaran jika

    tegangan kedua masukan sama besar

    Arus offset masukan: Mencapai 20mA

    Jika arus kedua masukan sama besar seharusnya keluaran adalah nol.

    Arus offset masukan digunakan untuk me-nol-kan tegangan keluaran jika arus kedua

    masukan sama besar

    Tegangan offset masukan

    Jika tegangan kedua masukan sama besar seharusnya keluaran adalah nol.

    Tegangan offset keluaran digunakan untuk me-nol-kan tegangan keluaran jika

    tegangan kedua masukan sama besar

    2.7) Pe-nol-an keluaran dengan offset (Kalibrasi)

  • 6

    Jaka Ramadhan - TSP - 201370011

    Prosedur / urutan kerja penolan tegangan keluaran (kalibrasi op-amp):

    1. Pastikan rangkaian telah dilengkapi dengan komponen, termasuk rangkaian penolan (lihat

    diagram)

    2. Perkecil sinyal masukan sampai nol.

    3. Hubungkan beban pada terminal keluaran.

    4. Masukan catu DC dan tunggu beberapa menit agar rangkaian stabil.

    5. Hubungkan voltmeter yg peka dan sensitive untuk membaca keluaran.

    6. Putar resistor variabel sampai Vout terbaca nol.

    7. Lepaskan setiap komponen tambahan pada masukan dan hubungkan kembali masukan

    masukan sumber

    2.8) Simbol Dasar Op-Amp

    Masukan 1 merupakan masukan membalik.

    Masukan 2 merupakan masukan tak membalik.

    +V dan V merupakan terminal catu daya (tegangan sumber bagi op-amp).

    2.9) Fungsi Op-Amp Idealnya, penguatan op-amp adalah tak hingga, namun kenyataannya penguatan op-

    amp hanya mencapai 200.000 dalam modus loop terbuka.

  • 7

    Jaka Ramadhan - TSP - 201370011

    2.10) Loop Terbuka

    Dalam rangkaian loop terbuka, secara praktis;

    adanya perbedaan tegangan sedikit saja pada masukan masukannya akan menyebabkan

    tegangan keluaran berayun menuju level maksimum catu.

    Modus loop terbuka ini sering digunakan pada:

    Rangkaian pembanding tegangan

    Rangkaian detektor level

    2.11) Loop Tertutup

    Keserbagunaan op-amp dibuktikan dalam penerapannya pada berbagai tipe rangkaian dalam

    modus loop tertutup.

    Pada loop tertutup ini komponen komponen luar digunakan untuk memberikan umpan balik

    keluaran pada masukan membalik.

    Fungsi dari Umpan balik:

    Menstabilkan rangkaian secara umum

    Menurunkannoise(derau)

    Pada loop tertutup Av < penguatan maksimum

    2.12) Skema Loop Tertutup

  • 8

    Jaka Ramadhan - TSP - 201370011

    2.13) Loop Tertutup Penguatan Terkontrol

    Penguatan tertutup harus dapat dikendalikan pada satu nilai tertentu dalam rangkaian

    Loop tertutup dengan penguatan terkontrol ini dapat di buat dengan menambahkan sebuah

    resistor (R in ) pada masukan membalik.

    Penguatan op-amp dapat diatur

    Nilai penguatan ditentukan dengan melalui perbandingan RF terhadap Rin

    Tanda minus ( - ) menunjukkan rangkaian op-amp merupakan konfigurasi membalik

    2.14) Loop Tertutup Penguatan Satu

    Bila RF terhadap Rin sama besar, maka nilai penguatan (Av) adalah 1.

    Hubungan langsung dari keluaran menuju masukan dan tidak adanya Tahanan pada masukan

    akan mengakibatkan penguatan (Av) bernilai 1.

    Loop tertutup penguatan satu ini menggunakan konfigurasi tak membalik (masukan melalui

    input positif (+) ).

    Dalam konfigurasi tak membalik ini, tegangan keluaran sama dengan tegangan masukan dan

    Av= 1 .

    Note: Fungsi yang penting untuk diingat adalah hubungan polaritas masukan terhadap

    keluaran, yaitu:

    Bila masukan membalik lebih positif dari masukan tak membalik, maka keluaran akan

    negatif.

    Bila masukan membalik lebih negative dari masukan tak membalik, maka keluaran

    akan positif.

  • 9

    Jaka Ramadhan - TSP - 201370011

    BAB III

    METODOLOGI PENULISAN

    Metodologi yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode studi literatur.

    Studi literatur ini dilakukan dengan tujuan mencari dan merangkum teori dasar yang

    mendukung analisa masalah. Berbagai literatur dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah

    teruji kebenarannya seperti dari institusi pendidikan, paper nasional, internet dan sebagainya.

    Dalam studi literatur ini ada beberapa hal yang akan dicoba untuk didalami dalam studi

    literatur ini, diantaranya adalah :

    a.) Definisi Op-Amp

    b.) Karakteristik Op-Amp

    c.) Fungsi Op-Amp d.) Loop Terbuka

    e.) Loop Tertutup

    Masing-masing bagian yang coba didalami dijelaskan dengan bahasa yang sederhana,

    singkat dan jelas dengan tujuan supaya pembaca dapat memahami isi makalah ini dengan

    mudah. Pada beberapa bagian yang dijelaskan dilengkapi dengan skema dan visualisasi secara

    dua dimensi untuk membantu pembaca dalam pendeskripsian objek Op-Amp. Setiap bab yang

    dibahas akan dikembangkan sesuai batasan-batasan permasalahan yang dibahas,

    pengembangan ini diharapkan mampu untuk menambah wawasan tentang Op-Amp bagi para

    pembaca.

  • 10

    Jaka Ramadhan - TSP - 201370011

    BAB IV

    ANALISA DAN PEMBAHASAN

    Beberapa simbol dan persamaan matematis yang dapat digunakan dalam penyelesaian

    masalah penguat operasional antara lain:

    Persamaan dasar Op-Amp dapat ditulisakan sebagai berikut:

  • 11

    Jaka Ramadhan - TSP - 201370011

    Beberapa spesifikasi yang berguna dalam penguat operasional antara lain:

    a.) Tegangan offset masukan (Input offset voltage): ketika inputnya bernilai 0V, output

    dari Op-Ams harusnya bernilai nol. Tetapi pada penerapannya terdapat beberapa

    tegangan offset pada saat output. Tegangan offset input diartikan sebagai tegangan yang

    harus diterima diantara dua terminal input ke output yang mendekati nilai nol.

    Khususnya, terdapat pada interval 1 mV sampai 5 mV.

    b.) Arus offset masukan (Input offset current): dua transistor input yang sebenarnya tidak

    terlalu sebanding. Tiap-tiap transistor memiliki perbedaan arus yang kecil. Arus offset

    input berbeda dengan kedua arus input. Khususnya terdapat pada range 20 nA sampai

    60 nA.

    c.) Arus bias masukan (Input bias current): ini adalah nilai rata-rata yang muncul di dalam terminal masukan membalik (inverting input) dan masukan tak membalik (non-

    inverting input) dari sebuah Op-Amp:

    d.) Penyimpangan tegangan offset masukan (Input offset voltage drift): ini adalah rasio

    perubahan dari tegangan input masukan terhadap perubahan temperatur.

    e.) Penyimpangan arus offset masukan (Input offset current drift): ini adalah perubahan

    dari arus offset masukan terhadap perubahan temperatur.

    f.) Hambatan masukan (Input resistance): ini adalah perbedaan hambatan masukan yang

    dapat diukur pada salah satu terminal masukan dengan terminal lainnya yang terhubung

    ke tanah. Hal ini terjadi pada range 100 k sampai 1M.

    g.) Hambatan keluaran (Output resistance): ini adalah hambatan yang diukur diantara

    terminal keluaran pada Op-Amp dan tanah. Hal ini terjadi pada range 40 sampai

    100.

  • 12

    Jaka Ramadhan - TSP - 201370011

    h.) Rasio penolakan mode umum (Common Mode Rejection Ratio (CMRR)): diartikan

    sebaga rasio perbedaan dari tegangan tambahan (AD) sampai tegangan tambahan mode

    umum (ACM) :

    Dimana ACM adalah tegangan tambahan mode umum dan diberikan sebagai:

    Dimana VOCM = tegangan keluaran mode umum

    VCM = tegangan masukan mode umum

    CMRR sering diekspresikan dengan desibels (dB). Pada ruang lingkup praktisnya,

    nilai ACM sangatlat kecil dan nilai AD sangatlah besar maka dari itu nilai dari CMRR

    sangat besar, tetapi bukan tak terhingga.

    i.) Tingkatan tinggi (Slew rate): tingkatan maksimum pada perubahan tegangan output terhadap waktu. Satuan yang digunakan adalah V/s (volt per microsekon).

    j.) Rasio penolakan penyaluran tenaga atau rasio penolakan penyaluran tegangan (Power

    Supply Rejection Ratio (PSRR) or Supply Voltage Rejection Ratio (SVRR)): diartikan

    sebagai perubahan pada sebuah Tegangan offset masukan (Vio) Op-Amp yang

    disebabkan variasi pada penyaluran tegangan.

  • 13

    Jaka Ramadhan - TSP - 201370011

    BAB V

    PENUTUP

    5.1) Kesimpulan

    Op-Amp merupakan alat yang dapat diterapkan dalam peralatan elektronik saat ini

    sebagai alat yang memperbesar daya output dan lain sebagainya demi pemenuhan

    kebutuhan daya yang dibutuhkan oleh alat elektronik tersebut.

    5.2) Saran

    a.) Op-Amp dapat diterapkan tdak hanya pada peralatan elektronik melainkan juga

    dapat diterapkan dalam berbagai mesin kapal laut.

    b.) makalah ini masih jauh dari sebuah kesempurnaan sehingga saya berharap ada

    yang dapat meninjau ulang makalah ini dan bersama-sama memperbaiki

    kesalahannya.

  • 14

    Jaka Ramadhan - TSP - 201370011

    DAFTAR PUSTAKA

    http://en.wikipedia.org/wiki/Operational_amplifier

    http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/electronic/opampvar.html

    http://www.ilmu.8k.com/pengetahuan/opamp.html

    http://rangkaianelektronika.info/penguat-operasional-opamp/