makalah pengolahan sinyal op-amp
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
1/40
LABORATORIUM PRAKTEK
PENGOLAHAN SINYAL
MAKALAH
PENGOLAHAN SINYAL
(OPERATIONAL AMPLIFIER)
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Praktek Pengolahan Sinyal
di Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika
Oleh :
Nama : 1. Ari Erwanda (0613 3032 0197)
2. Echi Astri Febriyanti (0613 3032 0204)
3. K.M. Chandra Bayu Saputra (0613 3032 0208)
4. M. Ajie Prastyo (0613 3032 0210)
Kelas : 3EA
Kelompok : I
Dosen Pembimbing : Dewi Permata Sari. S.T., M.Kom.
NIP : 19761213200032001
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2014-2015
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
2/40
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulishaturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Makalah Praktek
Pengolahan Sinyal mengenai Operational Amplifier di laboratorium
Elektonika ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan yang baik ini penulis ucapkan terimah kasih kepada Ibu
Dewi selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan mahasiswa yang
bersifat membangun agar dalam penyusunan laporan selanjutnya dapat lebih baik
dari sekarang ini.
Hormat kami,
Penulis
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
3/40
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v
BAB I PENGUAT NON-INVERTING ........................................................... 1
1.1 Definisi Penguat Non-Inverting ............................................................ 1
1.2 Contoh Rangkaian Penguat Non-Inverting ........................................... 7
BAB II PENGUAT INVERTING .................................................................... 8
2.1 Pengertian Penguat Inverting ................................................................ 8
2.2 Pengaplikasian Penguat Inverting ......................................................... 12
BAB III SUMMING INVERTING ................................................................. 14
3.1 Pengertian Summing Inverting ............................................................. 14
3.2 Aplikasi Penguat Summing Inverting ................................................... 16
3.2.1 Penguat Summing Inverting pada Audio Mixer ....................... 16
3.2.2 Digital to Analog Converter ...................................................... 17
BAB IV DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC) ............................ 19
4.1 Pengertian DAC .................................................................................... 19
4.2 Jenis-jenis DAC .................................................................................... 20
4.2.1 Binary-weighted DAC .............................................................. 20
4.2.2 R/2R Ladder DAC .................................................................... 21
4.3 Contoh Pengaplikasian DAC ................................................................ 23
BAB V PENGUAT INTEGRATOR ................................................................ 24
5.1 Pengertian Penguat Integrator ............................................................... 24
5.2 Pengaplikasian penguat Integrator ........................................................ 27
BAB VI PENGUAT DIFFERENSIATOR ...................................................... 30
6.1 Difinisi Penguat Differensiator ............................................................. 30
6.2 Bentuk Gelombang Output Differensiator Amplifier ........................... 33
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 35
halaman
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
4/40
iv
DAFTAR TABEL
Tabel
1.
Konversi Digital Ke Analog Rangkaian Binary-weighted ...................... 21
2. Konversi Digital Ke Analog Rangkaian R/2R Ladder ............................ 22
halaman
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
5/40
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.1 Rangkaian Dasar Penguat Non-Inverting ........................................... 1
2.2 Ekuivalen dari Rangkaian Dasar Non-Inverting ................................ 2
1.3 Konfigurasi Op-Amp Non-Inverting .................................................. 4
1.4 Equivalent Potential Divider Network ............................................... 4
1.5 Tegangan Pengikut (Voltage Follower) Non-Inverting ..................... 62.1 Rangkaian Penguat Op-Amp Inverting .............................................. 8
2.2 Penguatan Inverting ............................................................................ 9
2.3 Aliran Arah Arus Penguat Inverting ................................................... 11
2.4 Sinyal Output dari Sinyal Input Penguat Inverting ............................ 12
2.5 Transresistance Amplifier................................................................... 12
3.1 Rangkaian Summing Inverting ........................................................... 14
3.2 Tegangan Output rangkaian Summing Inverting ............................... 16
3.3 Penguat summing inverting pada audio mixer ................................... 16
3.4 Rangkaian Penguat Summing Inverting pada DAC ........................... 17
4.1 Rangkaian Dasar Binary-weighted DAC ........................................... 20
4.2 Rangkaian Dasar R/2R Ladder DAC.................................................. 21
4.3 Rangkaian Ekuivalen R/2R Ladder .................................................... 22
5.1 Rangkaian Integrator .......................................................................... 25
5.2 Contoh Input-Output Sinyal Integrator............................................... 26
5.3 Sinyal Output Ramp Integrator .......................................................... 28
5.4 Output Sinyal Segitiga ........................................................................ 29
6.1 Rangkaian Penguat Differensiator ...................................................... 30
6.2 Macam-macam Bentuk Gelombang Output Penguat Differensiator .. 33
6.3 Peningkatan Penguat Differensiator ................................................... 34
halaman
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
6/40
1
BAB I
PENGUAT NON-INVERTING
1.1 Definisi Penguat Non-Inverting
Penguat non-inverting adalah suatu rangkaian yang fungsinya sebagai
penguatan yang tetap menkondisikan masukan menjadi tetap atau dalam keadaan
semula. Penguat non-inverting ini sebenarnya merupakan konfigurasi dasar dari
penguat Op-Amp (Operational-Amplifier), yaitu dalam aplikasinya pada Op-Amp,input tegangan (Vin) langsung diterapkan pada input non inverting (+) terminal
input yang berarti bahwa gain output amplifier menjadi "positif". Hasil ini berarti
bahwa sinyal output dari penguat non-inverting ini akan "sefase" dengan sinyal
input.
Gambar 1.1Rangkaian Dasar Penguat Non-Inverting
Untuk mengetahui tegangan keluaran dari rangkaian non-inverting ini,
dapat dicari dengan langkah-langkah berikut :
Karena golden rule menyatakan :
V(+) - V(-) = 0
Maka
V(+) = Vin = V(-)
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
7/40
2
Gambar 1.2Ekuivalen dari Rangkaian Dasar Non-Inverting
Tegangan jepit pada R1 adalah :
VR31= Vin
Tegangan jepit pada R2 adalah :
VR2 = Vout V(-) dimana V(-) = Vin maka :
VR2 = Vout - Vin
Sesuai dengan bunyi golden rule pada Op-Amp, besaran arus adalah :
I +) = I -) = 0
Sesuai dengan hukum arus kirchoff rangkaian diatas mempunyai persamaan arus :
I1 = I2 + I(-)
I1 = I2 + 0
Maka :
I1 = I2
=
2 = 2
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
8/40
3
Substitusi persamaan 2 dan 3 pada persamaan , didapatkan :
1 = 2 R1 . Vout Vin = Vin . R2
= .21 = + . 21
= + . Maka dengan demikian dapat di hasilkan besarnya penguatan rangkaian non
inverting adalah :
= + =
Pada rangkaian op-amp yang ditunjukan pada gambar diatas, bahwa inputan
akan langsung dimasukkan pada pin input non-inverting IC Op-Amp. Rangkain ini
dapat digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran yang
tetap sefase dengan masukan. Impedansi masukan dari rangkaian ini berharga
sangat tinggi dengan nilai sekitar 100 MW. Dengan isyarat masukan dikenakan
pada terminal masukan noninverting v(+), besarnya penguatan tegangan tergantung
pada harga R1 dan R2 yang dipasang. Masukan v(+) dapat disebut juga sebagai
Virtual Ground.
Umpan balik dari penguatan non-inverting dicapai dengan menerapkan
sebagian kecil dari sinyal tegangan output yang kembali ke terminal (-) masukan
feedback melalui R R2, yang memproduksi kembali umpan balik negatif.
Konfigurasi loop tertutup ini menghasilkan rangkaian penguat non-inverting
dengan stabilitas yang sangat baik, impedansi masukan yang sangat tinggi, Rin
mendekati tak terhingga, karena tidak ada arus yang mengalir ke terminal masukan
positif, (kondisi ideal) dan impedansi keluaran yang rendah, Rout seperti yang
ditunjukkan di bawah ini.
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
9/40
4
Gambar 1.3Konfigurasi Op-Amp Non-Inverting
Pada gambar bahwa tampak jelas percabangan atau persimpangan disini
merupakan tempat pertemuan, jadi dapat disimpulkan bahwa percabangan
merupakan titik penjumlahan. R dan R2 membentuk jaringan pembagi potensial
sederhana pada penguatan non-inverting dengan gain tegangan dari rangkaian yang
ditentukan oleh rasio R2 dan R seperti yang ditunjukkan di bawah ini :
Gambar 1.4Equivalent Potential Divider Network
Kemudian dengan menggunakan rumus untuk menghitung tegangan output
jaringan pembagi potensial, kita dapat menghitung gain tegangan loop tertutup (Av)
dari Penguat Non-Inverting sebagai berikut:
1 = 2 2+ 1= Tegangan gain, =
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
10/40
5
Kemudian, =
= 1 + 2Kemudian tegangan gain loop tertutup dari Op-Amp non-inverting akan diberikan
sebagai:
Kita bisa melihat dari persamaan di atas, bahwa gain loop tertutup
keseluruhan dari penguat non-inverting akan selalu lebih besar tetapi tidak pernah
kurang dari satu (unity), dan ditentukan oleh rasio nilai-nilai R dan R2.Jika nilai
dari resistor umpan balik R adalah nol, gain dari penguat akan persis sama dengan
satu (unity). Jika resistor R2 adalah nol gain akan mendekati tak terhingga, tetapi
dalam prakteknya akan terbatas pada penguat operasional loop terbuka gain
diferensial, (Ao).
Jika kita membuat resistor umpan balik, R sama dengan nol, (R = 0), dan
resistor R2 sama dengan tak terhingga, (R2 = ), maka rangkaian akan memiliki
keuntungan tetap "1" karena semua tegangan output akan hadir pada terminal
masukan inverting (umpan balik negatif). Hal ini kemudian akan menghasilkan
jenis khusus dari rangkaian penguat non-inverting yang disebut dengan Voltage
Followeratau juga disebut "gain penyangga".
Sinyal input akan terhubung langsung ke input non-inverting Op-Amp
sehingga sinyal output tidak terbalik dan membuat tegangan output sama dengan
tegangan input, Vout = Vin. Hal ini kemudian membuat rangkaian teganganpengikut idealnya sebagai rangkaian Unity Gain Buffer (Gabungan gain
penyangga) karena sifat isolasi.
Keuntungan dari pengikut tegangan gain adalah bahwa hal itu dapat
digunakan ketika pencocokan impedansi atau rangkaian isolasi lebih penting
daripada amplifikasi karena mempertahankan tegangan sinyal. Input impedansi dari
rangkaian pengikut tegangan sangat tinggi, biasanya di atas 1M karena sama
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
11/40
6
dengan masukan tahanan Op-Amp kali gain (Rin x Ao). Juga impedansi output
yang sangat rendah karena kondisi op-amp ideal yang diasumsikan.
Gambar 1.5 Tegangan Pengikut (Voltage Follower) Non-Inverting
Dalam rangkaian konfigurasi non-inverting ini, impedansi masukan Rin
telah meningkat hingga tak terbatas dan impedansi umpan balik R dikurangi
menjadi nol. Output terhubung langsung kembali ke input inverting negatif
sehingga umpan balik adalah 100% dan Vin adalah persis sama dengan Vout
memberikan keuntungan tetap 1 atau kesatuan. Sebagai tegangan input Vin
diterapkan pada masukan non-inverting, lalu gain dari penguat diberikan sebagai:
= = + =
Oleh karena itu Gain, = = +1Karena tidak ada arus yang mengalir ke dalam terminal input non-inverting,
masukan impedansi adalah tidak terbatas (ideal op-amp) dan juga tidak ada arus
mengalir melalui loop umpan balik sehingga setiap nilai resistansi dapat
ditempatkan dalam loop umpan balik tanpa mempengaruhi karakteristik rangkaian
karena tidak ada tegangan yang lolos di atasnya, nol arus, nol drop tegangan, dan
daya nol.
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
12/40
7
1.2 Contoh Rangkaian Penguat Non-Inverting
Beberapa contoh rangkaian penguat non-inverting lainnya adalah sepertigambar berikut.
Ini merupakan penguat non-inverting,
dimana
RA dibuat tak terhingga, sehingga:
Vo = (1 + 0).Vi
Vo = Vi
Keluarannya adalah:
= 1 + 0. + . hal ini karena pada input terdapat
pembagi tegangan.
sehingga:
=
+ .
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
13/40
8
BAB II
PENGUAT INVERTING
2.1 Pengertian Penguat Inverting
Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaiaan elektronika yang
berfungsi untuk memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan. Jadi, ada
tanda minus pada rumus penguatannya. Penguatan inverting amplifier adalah bisa
lebih kecil nilai besaran dari 1. Inverting Amplifier merupakan penerapan daripenguat operasional sebagai penguat sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output
yang memiliki phase yang berkebalikan dengan phase sinyal input. Pada dasarnya
penguat operasional (Op-Amp) memiliki faktor penguatan yang sangat tinggi
(100.000 kali) pada kondisi tanpa rangkaian umpan balik. Dalam inverting
amplifier salah satu fungsi pamasangan resistor umpan balik (feedback) dan resistor
input adalah untuk mengatur faktor penguatan inverting amplifier (penguat
membalik) tersebut. Dengan dipasangnya resistor feedback (RF) dan resistor input
(Rin) maka faktor penguatan dari penguat membalik dapat diatur dari 1 sampai
100.000 kali. Untuk mengetahui atau menguji dari penguat membalik (inverting
amplifier) dapat menggunakan rangkaian dasar penguat membalik menggunakan
penguat operasional (Op-Amp) seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.1Rangkaian Penguat Op-Amp Inverting
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
14/40
9
Dalam rangkaian Op-Amp Penguatan inverting terhubung dengan umpan
balik untuk menghasilkan operasi loop tertutup. Ketika berhadapan dengan Op-
Amp ada dua aturan yang sangat penting untuk diingat tentang penguat inverting,
ini adalah: "Tidak ada arus mengalir ke terminal masukan" dan bahwa "V1 selalu
sama dengan V2". Namun, dalam kenyataanya, kedua aturan ini tidak sepenuhnya
benar.
Hal ini karena persimpangan masukan dan umpan balik sinyal (X) adalah
pada potensi yang sama dengan positif (+) masukan yang nol volt atau GND,
persimpangan adalah "Virtual Earth". Karena cabang GND resistansi masukan dari
penguat adalah sama dengan nilai dari input resistor, Rin dan gain loop tertutup dari
penguat inverting dapat diatur oleh rasio dari dua resistor eksternal.
Kemudian dengan menggunakan dua aturan ini kita dapat memperoleh
persamaan untuk menghitung gain loop tertutup dari penguat pembalik,
menggunakan prinsip-prinsip pertama.
Saat (i) mengalir melalui jalur resistor seperti yang ditunjukkan.
Gambar 2.2Penguatan Inverting
=
+
= =
=
= 1
+1
0 =
0
=
0 0
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
15/40
10
Didapatkan, gain loop tertutup (Av) adalah :
= = =.
Tanda negatif pada persamaan menunjukkan pembalikan sinyal output
terhadap input seperti 1800keluar dari fase. Hal ini disebabkan umpan balik yang
negatif dalam nilai. Persamaan untuk tegangan output Vout juga menunjukkan
bahwa rangkaian linear di alam untuk keuntungan penguat tetap sebagai Vout =
Vin x Gain. Properti ini bisa sangat berguna untuk mengkonversi sinyal sensor
yang lebih kecil untuk tegangan yang jauh lebih besar.
Pada prinsip sebuah penguat operasional (operational amplifier) ideal
memiliki impedansi masukan yang sangat besar hingga dinyatakan sebagai
impedansi masukkan tak terhingga (infinite input impedance). Kondisi penguat
operasional yang memiliki impedansi masukkan tak terhingga tersebut
menyebabkan tidak adanya arus yang melewati masukkan membalik (inverting
input) pada penguat opersional. keadaan tak berarus pada masukkan membaliktersebut membuat tegangan jatuh diantara masukkan membalik dan masukkan tak
membalik bernilai 0Volt. kondisi tersebut menunjukan bahwa tegangan pada
masukkan membalik adalah bernilai 0Volt karena kondisi masukkan tak membalik
(non-inverting input) yang di hubungkan ke ground. kondisi masukkan membalik
(inverting input) yang memiliki tegangan 0Volt tersebut dinyatakan sebagai ground
semu (Virtual Ground).
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
16/40
11
Gambar 2.3Aliran Arah Arus Penguat Inverting
Rumus untuk mendapatkan nilai |Acl| (penguat loop tertuup) :
|| = .Rumus untuk mencari Rout (AL= penguat loop) (Aol= penguat loop terbuka) :
= ; =
Apabila nilai resistansi feedback (Rf) adalah 10KOhm dan resisntansi input
1 KOhm maka secara matematik besarnya faktor penguatan rangkaian penguat
membalik (inverting amplifier) diatas adalah :
= = 101 = 10 Untuk melakukan pengujian rangkaian penguat membalik (inverting
amplifier) maka tegangan sumber (simetris) +10Vdc diberikan ke jalur +Vcc
sedangkan -10Vdc dihubungkan ke jalur -Vcc. Sebagai sinyal input sebaiknya
menggunakan sinyal input sinusoidal dengan range frekuensi audio (20 Hz 20
KHz) agar terlihat jelas perbedaan sinyal input dan output rangkaian penguat
membalik ini yang berbeda phase antar input dan outpunya. Dengan nilai resistansi
dan sumber tegangan seperti disebutkan sebelumnya apabila pada rangkaian
penguat membalik diatas diberikan sinyal input sebesar 0,5 Vpp maka idealnya
tegangan output rangkaian penguat membalik (inverting amplifier) ini adalah.
= 0,5 . 101 =5Dalam bentuk grafik bentuk sinyal output dan sinyal input rangkaian
penguat membalik (inverting amplifier) ini dapat digambarkan sebgai berikut:
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
17/40
12
2.2 Pengaplikasian Penguat Inverting
Aplikasi lain yang berguna dari sebuah penguat inverting adalah bahwa dari
rangkaian Transresistance Amplifier. Sebuah Transresistance Amplifier juga
dikenal sebagai "Transimpedance Amplifier", pada dasarnya adalah arus ke
tegangan converter (arus "dalam" dan tegangan "keluar"). Itu dapat digunakan
dalam aplikasi-daya rendah untuk mengubah arus yang sangat kecil yang dihasilkan
oleh foto-dioda atau perangkat foto-sensor, dll, menjadi tegangan output yang dapat
digunakan yang sebanding dengan arus masukan seperti yang ditunjukkan pada
gambar 2.3
Gambar 2.5 Transresistance Amplifier
Gambar 2.4 Sinyal Output dan Sinyal Input Penguat Inverting
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
18/40
13
Rangkaian pengaktifan cahaya sederhana dI atas, mengubah arus yang
dihasilkan oleh foto-dioda menjadi tegangan. Resistor umpan balik R menetapkan
titik tegangan operasi pada masukan pembalik dan mengendalikan jumlah output.
Tegangan keluaran diberikan sebagai Vout = I s x R. Oleh karena itu, tegangan
output sebanding dengan jumlah arus masukan yang dihasilkan oleh foto-dioda.
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
19/40
14
BAB III
SUMMING INVERTING
3.1 Pengertian Penguat Summing Inverting
Penguat summing inverting adalah suatu rangkaian yang sangat fleksibel
berdasarkan standar konfigurasi inverting Operational Amplifier.Seperti namanya,
"penjumlahan penguat inverting, dapat digunakan untuk menggabungkan tegangan
masukan pada beberapa input ke tegangan output.Pada penguatan inverting yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penguat
inverting memiliki tegangan input tunggal, (Vin) yang diterapkan langsung pada
terminal masukan inverter IC Op-Amp. Jika kita menambahkan resistor masukan
ke input, masing-masing sama nilainya dengan input resistor asli, semua Rin
berakhir dengan rangkaian penguat operasional lain yang disebut, "Summing
Inverting" atau bahkan rangkaian "summing voltage", seperti yang ditunjukkan
pada gambar rangkaian di bawah ini:
Gambar 3.1Rangkaian Summing Inverting
Tegangan output, (Vout) sekarang menjadi sebanding dengan jumlah
tegangan input, V1, V2, V3, dll. Kemudian kita dapat memodifikasi persamaan asli
untuk penguat inverting untuk memperhitungkan masukan baru sehingga:
= + + 3 = [
+
+ 3
]
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
20/40
15
=
= [ + +
3]Namun, jika semua impedansi masukan, (Rin) adalah sama nilainya, maka
persamaan diatas dapat disederhanakan lagi untuk memberikan tegangan output
summing inverting, yaitu:
= + + 3 .Sekarang kita memiliki sebuah rangkaian Op-Amp yang akan memperkuat
setiap tegangan input individul dan menghasilkan sinyal tegangan output yang
sebanding dengan aljabar "SUM" dari tiga masukan individu tegangan V 1,V 2dan
V 3.Kita juga dapat menambahkan lebih banyak masukan jika diperlukan sebagai
resistance setiap masing-masing masukan individu, Rin sebagai satu-satunya
impedansi masukan. Hal ini karena sinyal masukan secara efektif terisolasi satu
sama lain oleh cabang "titik pertemuan" pada masukan inverter dari op-amp.
Sebuah tegangan langsung yang ditambahkan juga dapat diperoleh ketika semua
hambatan yang timbul dari nilai yang sama dan R sama dengan Rin. Scaling
summing Amplifierdapat dilakukan jika tiap resistor masukan "TIDAK" sama.
Maka persamaan harus dimodifikasi untuk:
= + + 3
3Untuk membuat operasi matematik yang sedikit lebih mudah, kita dapat
mengatur ulang rumus di atas untuk membuat resistor umpan balik (RF) dengan
memberikan persamaan tegangan output sebagai berikut :
= + +
33.Hal ini memungkinkan tegangan output yang akan dengan mudah dihitung
jika banyak resistor masukan yang terhubung ke input inverter IC Op-Amp.
Impedansi input dari masing-masing saluran individu adalah nilai resistor masing-
masing input, yaitu, R 1,R 2,R 3... dll
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
21/40
16
Terkadang penguat summing inverting hanya menambahkan resistor
bersama dua atau lebih untuk inoput sinyal tegangan tanpa adanya penguat
tambahan apapun. Dengan meletakkan semua resistensi dari rangkaian di atas untuk
nilai R yang sama, op-amp akan memiliki gain tegangan persatuan dan tegangan
output sama dengan jumlah langsung semua tegangan masukan seperti yang
ditunjukkan:
Gambar 3.2 TeganganOutput rangkaian Summing Inverting
Jika resistor input, R 1,R 2, R 3 dll, semuanya sama dengan unity gain
inverting adder atau gabungan gain summing inverting, maka semua itu akan
terjadi. Namun, jika resistor input memiliki nilai yang berbeda dengan scaling
summing amplifier yang diproduksi akan menampilkan jumlah pelebaran dari
sinyal input.
3.2 Aplikasi Penguat Summing Inverting
3.2.1 Penguat Summing Inverting pada Audio Mixer
Gambar 3.3Penguat summing inverting pada audio mixer
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
22/40
17
Jadi apa yang bisa kita gunakan untuk penguat summing inverting
ini?. Jika resistensi masukan dari penjumlahan penguat terhubung ke
potensiometer masing-masing sinyal masukan, maka dapat dicampur secara
bersama-sama dengan jumlah yang bervariasi. Misalnya, mengukur suhu,
kita bisa menambahkan tegangan offset negatif untuk membuat tegangan
output atau menampilkan membaca "0" pada titik beku atau menghasilkan
audio mixer untuk menambahkan atau menggabungkan bersama-sama
masing-masing bentuk gelombang (suara) dari saluran sumber yang berbeda
(vokal, instrumen, dll) sebelum mengirim semuanya yang kemudian
dikombinasikan untuk penguat audio.
3.2.2 Digital to Analog Converter
Aplikasi lain yang berguna dari penguat summing invertingadalah
sebagai penjumlah digital-to-analog converter. Jika resistor input, Rin pada
penguat summing inverting ganda untuk masing-masing nilai masukan,
misalnya, 1k, 2k, 4k, 8k, 16k, dll, maka tegangan logis digital, baik
tingkat logika "0" atau tingkat logika " 1 "pada input ini akan menghasilkan
output yang merupakan jumlah dari input digital. Perhatikan rangkaian di
bawah ini.
Gambar 3.4Rangkaian Penguat Summing Inverting pada DAC
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
23/40
18
Tentu saja hal ini adalah contoh sederhana. Dalam DAC,
penjumlahan rangkaian penguat ini, jumlah tiap bit yang membentuk input
data, dan dalam contoh ini 4-bit, pada akhirnya akan menentukan hasil
output tegangan sebagai persentase dari tegangan output analog skala
penuh. Juga, akurasi output analog skala penuh ini tergantung pada tingkat
tegangan input bit yang konsisten 0V untuk "0" dan konsisten 5V untuk "1"
serta keakuratan nilai resistansi yang digunakan untuk resistor input, Rin.
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
24/40
19
BAB IV
DIGITAL TO ANALOG
CONVERTER (DAC)
4.1 Pengertian DAC
DAC (Digital to Analog Convertion) adalah perangkat atau rangkaian
elektronika yang berfungsi untuk mengubah suatu isyarat digital (kode-kode biner)
menjadi isyarat analog (tegangan analog) sesuai harga dari isyarat digital tersebut.
DAC (digital to Analog Convertion) dapat dibangun menggunakan penguat
penjumlah inverting dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp) yang diberikan
sinyal input berupa data logika digital (0 dan 1).
Angka biner sebagai angka pecahan. Aplikasi DAC banyak digunakan
sebagai rangkaian pengendali (driver) yang membutuhkan input analog seperti
motor AC maupun DC, tingkat kecerahan pada lampu, Pemanas (Heater) dan
sebagainya. Umumnya DAC digunakan untuk mengendalikan peralatan computer.
Kelebihan yang dimiliki oleh data-data digital dibandingkan dengan sinyal
analog adalah adanya sifat kepastian data atau logika. Data digital hanya dibedakan
menjadi dua macam yaitu logika tinggi 1 dan logika rendah 0. Logika 1
mewakili tegangan 5 volt dan logika rendah mewakili tegangan 0 volt. Contoh
kelebihan sinyal digital dibanding sinyal analog adalah pada penerima televisi atau
radio digital. Dengan menerapkan system digital sinyal yang dipancarkan oleh
stasiun televisi atau radio akan berbentuk data-data 1 dan 0, dengan begitu padasaat proses transmisi atau pengiriman data sinyal yang berubah atau rusak akibat
gangguan transmisi hampir tidak akan mengubah logika dari sinyal tersebut. Tetapi
jika sinyal yang dipancarkan adalah sinyal asli yang berupa sinyal analog maka jika
terjadi kerusakan sedikit saja akibat gangguan transmisi maka sinyal yang akan
diterima adalah sinyal yang telah rusak tersebut
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
25/40
20
4.2 Jenis-jenis DAC
Rangkaian dasar DAC (Digital to Analog Convertion) terdapat 2 tipe yaituBinary-weighted DAC dan R/2R Ladder DAC. Kedua tipe DAC tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
4.2.1 Binary-weighted DAC
Sebuah rangkaian Binary-weighted DAC dapat disusun dari
beberapa Resistor dan Operational Amplifier yang diset sebagai penguat
penjumlah non-inverting seperti gambar berikut.
Gambar 4.1Rangkaian Dasar Binary-weighted DAC
Resistor 20KOhm menjumlahkan arus yang dihasilkan dari
penutupan switch-switch D0 sampai D3. Resistor-resistor ini diberi skala
nilai sedemikian rupa sehingga memenuhi bobot biner (binary-weighted)
dari arus yang selanjutnya akan dijumlahkan oleh penguat penjumlah
inverting IC 741. Apabila sumber tegangan pada penguat penumlah IC 741
tersebut adalah simetris 15Vdc. Maka dengan menutup D0 menyebabkan
tegangan +5Vdc akan diberikan ke penguat penjumlah dengan penguatan
0,2 kali (20K/100K) sehingga diperoleh tegangan output penguat penjumlah
-1Vdc. Penutupan masing-masing switch menyebabkan penggandaan nilai
arus yang dihasilkan dari switch sebelumnya. Nilai konversi dari kombinasi
penutupan switch ditunjukkan pada tabel berikut.
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
26/40
21
Tabel 1: Konversi Digital ke Analog Rangkaian Binary-weighted
D3 D2 D1 D0 Vout(-V)0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 2
0 0 1 1 3
0 1 0 0 4
0 1 0 1 5
0 1 1 0 6
0 1 1 1 7
1 0 0 0 8
1 0 0 1 91 0 1 0 10
1 0 1 1 11
1 1 0 0 12
1 1 0 1 13
1 1 1 0 14
1 1 1 1 15
4.2.2 R/2R Ladder DAC
Metode lain dari konversi Digital to Analog adalah R/2R Ladder.
Metode ini banyak digunakan dalam IC-IC DAC. Pada rangkaian R/2R
Ladder, hanya dua nilai resistor yang diperlukan, yang dapat diaplikasikan
untuk IC DAC dengan resolusi 8, 10 atau 12 bit. Rangkaian R/2R Ladder
dapat dilihat pada gambar dibawah:
Gambar 4.2Rangkaian Dasar R/2R Ladder DAC
Prinsip kerja dari rangkaian R/2R Ladder adalah sebagai berikut :
informasi digital 4 bit masuk ke switch D0 sampai D3. Switch ini
mempunyai kondisi 1 (sekitar 5 V) atau 0 (sekitar 0 V). Dengan
pengaturan switch akan menyebabkan perubahan tegangan yag diberikan ke
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
27/40
22
penguat penjumlah inverting sesuai dengan nilai ekivalen biner-nya.
Sebagai contoh, jika D0 = 0, D1 = 0, D2 = 0 dan D3 = 1, maka R1 akan
paralel dengan R5 menghasilkan 10 k . Selanjutnya 10 k ini seri dengan R6
= 10 k menghasilkan 20 k . 20 k ini paralel dengan R2 menghasilkan 10 k ,
dan seterusnya sampai R7, R3 dan R8. Sehingga diperoleh rangkaian
ekivalennya seperti gambar berikut
Gambar 4.3Rangkaian Ekuivalen R/2R Ladder
Sehingga tegangan output (Vout) analog dari rangkaian R/2R
Ladder DAC diatas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
= 9 . 16 + 8 + 4 + 32 Vout yang dihasilkan dari kombinasi switch ini adalah -5V. Nilai
kombinasi dan hasil konversi rangkaian R/2R Ladder DAC ditunjukkan
pada tabel berikut.
Tabel 2: Konversi Digital ke Analaog Rangkaian R/2R Ladder
D3 D2 D1 D0 Vout(-V)0 0 0 0 0.000
0 0 0 1 0.625
0 0 1 0 1.250
0 0 1 1 1.875
0 1 0 0 2.500
0 1 0 1 3.125
0 1 1 0 3.750
0 1 1 1 4.375
1 0 0 0 5.000
1 0 0 1 5.625
1 0 1 0 6.250
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
28/40
23
1 0 1 1 6.875
1 1 0 0 7.500
1 1 0 1 8.125
1 1 1 0 8.750
1 1 1 1 9.375
4.3 Contoh Pengaplikasian DAC
Ada beberapa aspek DAC, yaitu kesesuaian DAC untuk aplikasi tertentu
ditentukan oleh enam parameter utama: ukuran fisik, konsumsi daya, resolusi ,
kecepatan, ketepatan, dan biaya. Karena kompleksitas dan untuk kebutuhan yang
tepat dan cocok untuk semua komponen, tapi DAC paling spesialis
diimplementasikan sebagaisirkuit terpadu (IC). Digital-to-analog converter dapat
menurunkan sinyal, sehingga DAC memiliki sedikit kesalahan yang signifikan
dalam pengaplikasiannya.
DAC biasanya digunakan dalampemutar musik untuk mengkonversi data
digital stream menjadi sinyal audio analog. Mereka juga digunakan dalamtelevisi
danponsel untuk mengkonversi data video digital menjadi sinyal video analog yang
terhubung ke driver layar untuk menampilkan monokrom atau warna gambar.
Kedua aplikasi menggunakan DAC di ujung-ujung kecepatan / resolusi trade-off.
Audio DAC berkecepatan rendah yang beresolusi tinggi sementara video DAC
memiliki kecepatan tinggi-rendah dengan jenis resolusi menengah. DAC diskrit
biasanya kecepatannya akan sangat tinggi dan kekuatan beresolusi rendah, seperti
yang digunakan dalam sistem radar militer. Alat uji kecepatan yang sangat tinggi,
terutama sampelosiloskop , juga dapat menggunakan DAC diskrit.
https://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Resolution_%28audio%29&usg=ALkJrhiUIAnBajqbbTK_FQWz0YvoO2d7pQhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_components&usg=ALkJrhjtEFzOYlISpueUcfMtDJkyd82UrAhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Integrated_circuits&usg=ALkJrhgmyUxDkB6yQvFrKbonsHIC-i7I2ghttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Digital_audio_player&usg=ALkJrhiPvRCBA8Yw_POyg1Fuu86HGKfwTQhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Television&usg=ALkJrhhcSE8Xm1fFFWeh446PNBOcYr3qOghttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Mobile_phone&usg=ALkJrhir0Gy1dFjbsbpMwBoUMrNypowbjghttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Oscilloscope&usg=ALkJrhicgBbOACvZQAfecnoZoE_WeQ4RTghttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Oscilloscope&usg=ALkJrhicgBbOACvZQAfecnoZoE_WeQ4RTghttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Mobile_phone&usg=ALkJrhir0Gy1dFjbsbpMwBoUMrNypowbjghttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Television&usg=ALkJrhhcSE8Xm1fFFWeh446PNBOcYr3qOghttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Digital_audio_player&usg=ALkJrhiPvRCBA8Yw_POyg1Fuu86HGKfwTQhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Integrated_circuits&usg=ALkJrhgmyUxDkB6yQvFrKbonsHIC-i7I2ghttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_components&usg=ALkJrhjtEFzOYlISpueUcfMtDJkyd82UrAhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Resolution_%28audio%29&usg=ALkJrhiUIAnBajqbbTK_FQWz0YvoO2d7pQ -
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
29/40
24
BAB V
PENGUAT INTEGRATOR
5.1 Pengertian Penguat Integrator
Penguat Integrator merupakan suatu rangkaian penguat yang dapat
melakukan oprasi integrasi matematis pada sinyal masukan. Jika tegangan masukan
adalah DC dan arus masukan dari op-amptidak dapat diabaikan maka tegangan dan
arus ini akan diintegrasikan pada kapasitor C, dan pada keluaran akan tampak
tegangan tambahan yang bertambah linier dengan waktu sampai penguat mencapai
titik maksimum ( Widodo,2002: 117 -118 ).
Op - amp Integrator adalah rangkaian penguat operasional yang melakukan
operasi matematika Integrasi , yaitu kita dapat menyebabkan output untuk
menanggapi perubahan tegangan input dari waktu ke waktu sebagai integrator op -
amp menghasilkan tegangan output yang sebanding dengan integral dari tegangan
input . Dengan kata lain besarnya sinyal output ditentukan oleh lamanya waktu
tegangan masuk pada input sebagai arus melalui besarnya nilai umpan balik atau
pembuangan kapasitor sebagai umpan balik negatif diperlukan terjadi melalui
kapasitor . Ketika langkah tegangan , Vin pertama-tama diterapkan pada masukan
dari sebuah penguat mengintegrasikan muatan kapasitor C yang memiliki
perlawanan sangat sedikit dan bertindak sedikit seperti sebuah sirkuit pendek yang
memungkinkan arus maksimum mengalir melalui resistor input, Rin sebagai
perbedaan potensial antara dua piring . Tidak ada arus yang mengalir pada amplifierinput dan titik X adalah virtual earth yang menghasilkan output nol . Sebagai
impedansi kapasitor pada saat ini sangat rendah , rasio keuntungan Xc / Rin juga
sangat kecil sehingga memberikan gain tegangan keseluruhan kurang dari satu , (
tegangan rangkaian pengikut). Sebagai umpan balik kapasitor C mulai mengisi
karena pengaruh dari tegangan input , Xc impedansi perlahan meningkat seiring
dengan besarnya laju. Besarnya nilai kapasitor sampai pada tingkat yang ditentukan
oleh konstanta waktu RC , ( ) dari jaringan RC seri . Umpan balik negatif memaksa
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
30/40
25
op - amp untuk menghasilkan tegangan output yang memelihara virtual earth
terminal input inverter op - amp .
Pada integrator RC, jika tetapan waktu = RC > T , maka sebelum
kapasitor terisi penuh, tegangan sumber Vs sudah berbalik menjadi negative. Belum
lagi terisi penuh, Vs ( tegangan masukan /tegangan sumber ) sudah berubah tanda,
akibatnya isyarat keluaran akan berupa suatu tegangan yang berbentuk segitiga
(Sutrisno, 1986 : 13). Fungsi dari rangkaian integrator adalah sebagai pengubah
tegangan kotak menjadi tegangan segitiga, atau dapat juga digunakan sebagai
rangkaian filter lulus bawah LPF -low pass filter .Bila digunakan sebagai
pengubah gelombang kotak menjadi segitiga, dimensi konstanta waktu = 10 x T
(periode), dan apabila rangkaian integrator dioperasikan sebagai filter lulus bawah,
maka pemilihan konstanta waktu = 0,01 x T.
Gambar 5.1Rangkaian Integrator
Dari rangkaian diatas, didapatkan proses perhitungannya:
http://3.bp.blogspot.com/-KDi5llGjxgk/Uu7UBJ_goII/AAAAAAAAAgk/kRcYN5wOs5A/s1600/Screenshot_2014-02-01-19-10-19.png -
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
31/40
26
Sehingga persamaan menjadi :
= 1 + = 1 .1= . 2
= . = 1
= 12FRangkaian integrator menghasilkan tegangan keluaran yang merupakan
fungsi integral waktu dari tegangan masukannya. Integrator atau penguat tidak
linier yang berfungsi sebagai operator integrasi secara matematik, keluaran dari
rangkaian ini menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding dengan integrasi
masukannya.
Gambar 5.2Contoh Input-Output Sinyal Integrator
Karena kapasitor dihubungkan antara terminal masukan pembalik op - amp
(yang berada pada potensial ground) dan keluaran op - amp ( yang negatif) ,
tegangan potensial, Vc dikembangkan di kapasitor yang secara perlahan meningkat
menyebabkan arus pengisian menurun sebagai impedansi kapasitor yang meningkat
http://1.bp.blogspot.com/-gAh3-0_t9P8/UmncO4R7ZJI/AAAAAAAABRE/ueYJfS2tA0M/s1600/opamp28.gifhttp://4.bp.blogspot.com/-HYiXUlz65ws/UmncCMajcoI/AAAAAAAABQ8/JTOZy8d-3_o/s1600/opamp27.gif -
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
32/40
27
tersebut. Hal ini menyebabkan rasio Xc / Rin menghasilkan peningkatan linier
tegangan output ramp yang terus meningkat hingga kapasitor terisi penuh . Pada
titik ini kapasitor bertindak sebagai rangkaian terbuka , memblokir lagi aliran arus
DC . Rasio umpan balik kapasitor untuk memasukkan resistor ( Xc / Rin ) kini
menghasilkan keuntungan tak terbatas . Hasil gain tinggi ini ( mirip dengan op -
amp gain loop terbuka ), yaitu bahwa output dari penguat masuk ke titk jenuhnya.
(Saturasi terjadi ketika tegangan output dari penguat ayunan lebih berat ke salah
satu tegangan suplai rel atau yang lain dengan kontrol yang sedikit atau tidak ada
sama sekali). Op-amp Integrator output Sinyal bertingkat di mana tegangan output
(laju perubahan) ditentukan oleh nilai resistor dan kapasitor, konstanta waktu RC.
Dengan mengubah waktu RC nilai konstan , baik dengan mengubah nilai kapasitor
, C atau Resistor , R , waktu di mana dibutuhkan tegangan output untuk mencapai
saturasi juga dapat diubah misalnya.
5.2 Pengaplikasian Rangkaian Integrator
Pengaplikasian rangkaian integrator yaitu dengan op amp LM741 bisa juga
digunakan untuk membuat rangkaian-rangkaian dengan respons frekuensi,
misalnya rangkaian penapis (filter). Salah satu contohnya adalah rangkaian
integrator. Rangkaian dasar sebuah integrator adalah rangkaian op-amp inverting,
hanya saja rangkaian umpan baliknya (feedback) bukan resistor melainkan
menggunakan capasitor C. Rangkain integrator ini merupakan dasar dari low pass
filter. Terlihat dari rumus tersebut secara matematis, penguatan akan semakin kecil
(meredam) jika frekuensi sinyal input semakin besar.
Pada prakteknya, rangkaian feedback integrator mesti diparalel dengan
sebuah resistor dengan nilai misalnya 10 kali nilai R atau satu besaran tertentu yang
diinginkan. Ketika inputnya berupa sinyal dc (frekuensi = 0), kapasitor akan berupa
saklar terbuka. Jika tanpa resistor feedback seketika itu juga outputnya akan saturasi
sebab rangkaian umpan balik op-amp menjadi open loop (penguatan open loop
opamp ideal tidak berhingga atau sangat besar). Nilai resistor feedback sebesar 10R
akan selalu menjamin output offset voltage(offset tegangan keluaran) sebesar 10x
sampai pada suatu frekuensi cutoff tertentu.
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
33/40
28
- Ramp Generator
Jika kita menerapkan sinyal input yang terus berubah-ubah seperti
gelombang persegi ke input dari sebuah Amplifier Integrator maka kapasitor akan
mengisi dan debit dalam akan menanggapi perubahan sinyal input. Sinyal output
yang dihasilkan ini adalah suatu dari gelombang gigi gergaji yang frekuensinya
tergantung pada konstanta waktu RC dari kombinasi resistor/kapasitor. Jenis
rangkaian ini juga dikenal sebagai Generator Ramp dan fungsi transfer yang
ditunjukan pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.3 Sinyal Outout Ramp Integrator
- AC atau Continue Op-amp Integrator
Saat kita mengubah sinyal input gelombang persegi menjadi gelombang
sinus, frekuensi memvariasikan Op-amp Integrator melakukan kurang lebih
layaknya seperti operasi matematik integrator dan mulai berperilaku lebih seperti
aktif "Low Pass Filter", lewat sinyal frekuensi rendah, sementara pelemahan
frekuensi tinggi. Pada 0Hz atau DC, kapasitor bertindak seperti sebuah rangkaian
terbuka menutup tegangan umpan balik sehingga sangat sedikit umpan balik negatif
dari output kembali ke input penguat. Kemudian dengan hanya kapasitor umpan
balik, C, penguat efektif dihubungkan sebagai loop terbuka penguat biasa yang
memiliki gain loop terbuka sangat tinggi sehingga tegangan output jenuh.Rangkaian ini menghubungkan resistensi bernilai tinggi secara paralel
dengan terus menerus pada pengisian dan pemakaian kapasitor. Penambahan
umpan balik resistor R 2 pada kapasitor, C memberikan rangkaian karakteristik
penguat inverting dengan gain loop tertutup terbatas R 2/ R 1.Hasilnya adalah pada
frekuensi yang sangat rendah bertindak sebagai rangkaian integrator standar,
sedangkan pada frekuensi tinggi kapasitor mengalami short out pada resistor
umpan balik, R 2karena efek reaktansi kapasitif mengurangi gain amplifier.
http://2.bp.blogspot.com/-mA4EB8T6e5I/Umncip41CuI/AAAAAAAABRM/TQnbFyO4EE0/s1600/opamp47.gif -
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
34/40
29
- AC Op-amp Integrator dengan DC Gain Control
Gambar 5.4 Output sinyal segitiga
Tidak seperti dc integrator di atas, penguat tegangan output yang pada setiap
saat akan menjadi tak terpisahkan dari bentuk gelombang sehingga ketika persegi
masukan adalah sebuah gelombang sinus, maka output gelombang akan menjadi
segitiga .Untuk sebuah ac integrator , sebuah masukan sinusoida gelombang akan
menghasilkan gelombang sinus yang lain sebagai output yang akan 900out-of-
phasedengan input yang menghasilkan gelombang cosinus .
Lebih jauh lagi , sketika masukan adalah gelombang segitiga , maka output
akan menjadi gelombang sinusoida juga .Hal ini merupakan dasar dari sebuah
Active Low Pass Filter seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
. . , = . . , =
11+2
, = 12
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
35/40
30
BAB VI
PENGUAT DIFFERENSIATOR
6.1 Definisi Penguat Differensiator
Fungsi rangkaian Differensiator adalah untuk menghasilkan tegangan yang
merupakan fungsi dari tegangan input diferensial waktu. Rangkaian differensiator
pada dasarnya sebuah pass filter untuk kondensor yang terdiri dari baris dan resistor
baris. Karena reaktansi kondensor meningkat jika frekuensi jatuh, rangkaian inimenghilangkan komponen frekuensi rendah dari input. Jika ada masukan tingkat
diterapkan untuk diferensiator, tegangan pada kondensor berubah dalam sekejap
sehingga ada tegangan pada resistor berkurang secara eksponensial sesuai dengan
rumus.
Penguat diferensial adalah penguat yang digunakan untuk mencari selisih
dari dua tegangan yang telah dikalikan dengan konstanta tertentu yang ditentukan
oleh nilai resistansi yaitu sebesar Rf/R1untuk R1= R2dan Rf = Rg. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
= ( + )( + )
Sedangkan untuk R1= R2dan Rf= Rgmaka diferensial adalah:
=
Gambar 6.1Rangkaian Penguat Differensiator
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
36/40
31
Penguat diferensial tersebut menggunakan komponen BJT (Bipolar
Junction Transistor) yang identik/sama persis sebagai penguat. Pada penguat
diferensial terdapat dua sinyal masukan (input) yaitu V1 dan V2. Dalam kondisi
ideal, apabila kedua masukan identik (Vid = 0), maka keluaran Vod = 0. Hal ini
disebabkan karena IB1= IB2sehingga IC1= IC2dan IE1= IE2. Karena itu tegangan
keluaran (VC1dan VC2) harganya sama sehingga Vod = 0.
Apabila terdapat perbedaan antara sinyal V1dan V2, maka Vid = V1V2.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya perbedaan antara IB1dan IB2. Dengan begitu
harga IC1berbeda dengan IC2, sehingga harga Vod meningkat sesuai sesuai dengan
besar penguatan Transistor.
Untuk memperbesar penguatan dapat digunakan dua tingkat penguat
diferensial (cascade). Keluaran penguat diferensial dihubungkan dengan masukan
penguat diferensial tingkatan berikutnya. Dengan penguatan total (Ad) yang begitu
besar maka menghasukan hasil kali antara penguatan penguat diferensial pertama
(Vd1) dan penguatan penguat diferensial kedua (Vd2).
Dalam penerapannya, penguat diferensial lebih disukai apabila hanya
memiliki satu keluaran. Jadi yang diguankan adalah tegangan antara satu keluaran
dan bumi (ground). Untuk dapat menghasilkan satu keluaran yang tegangannya
terhadap bumi (ground) sama dengan tegangan antara dua keluaran (Vod), maka
salah satu keluaran dari penguat diferensial tingkat kedua di hubungkan dengan
suatu pengikut emitor (emitter follower).
Untuk memperoleh kinerja yang lebih baik, maka keluaran dari pengikut emiter
dihubungkan dengan suatu konfigurasi yang disebut dengan totem-pole. Dengan
menggunakan konfigurasi ini, maka tegangan keluaran X dapat berayun secara
positif hingga mendekati harga Vcc dan dapat berayun secara negatif hingga
mendekati harga Vee. Karena tegangan node terminal Op-Amp dengan yang di
masukan adalah nol, maka saat ini arus yang mengalir melalui kapasitor adalah
seperti berikut :
= =
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
37/40
32
Muatan listrik pada kapasitor sama dengan kapasitansi tegangan x yang melalalui
kapasitor, yaitu :
= . Tingkat perubahan pada saat pengisian
=
Tapi dQ/dt adalah kapasitor i saat :
= =
= = .
Oleh karena itu output tegangan vout adalah konstan -Rf .C kali turunan dari
input tegangan vin terhadap waktu. Tanda minus menunjukkan pergeseran fasa
sebesar 1800karena masukan sinyal yang terhubung ke terminal dengan masukan
dari Op-Amp.
Penguat differensiator dalam bentuk dasarnya memiliki dua kelemahan
utama dibanding sebelumnya penguat integrator. Salah satunya adalah bahwa hal
itu terdapat ketidakstabilan pada frekuensi tinggi seperti yang disebutkan di atas,
dan yang lainnya adalah bahwa input kapasitif membuatnya sangat rentan terhadap
sinyal noise yang berubah-ubah (tidak beraturan) dan kebisingan dalam rangkaian
sumber yang nantinya akan lebih diperkuat lagi dari sinyal input itu sendiri. Hal ini
karena output sebanding dengan kemiringan tegangan input sehingga beberapa cara
membatasi bandwidth untuk mencapai stabilitas loop tertutup diperlukan.
6.2 Bentuk Gelombang Output Differensiator Amplifier
Jika kita menerapkan sebuah sinyal yang selalu berubah-ubah seperti
gelombang kotak , segitiga atau gelombang sinus untuk sinyal input dari penguatan
differentiator, output yang dihasilkan akan diubah dan yang terakhir adalah bentuk
bergantung pada waktu rc yang konstan dari kombinasi resistor kapasitor.
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
38/40
33
Gambar 6.2Macam-macam Bentuk Gelombang Output Penguat Differensiator
Pada dasarnya satu resistor dan satu kapasitor pada penguat differentsiator keliling
tidak banyak digunakan untuk melakukan fungsi matematika diferensiasi karena
masih terdapatnya dua kesalahan yang telah disebutkan di atas, yaitu
ketidakstabilan dan masih adanya noise. Jadi, untuk mengurangi keseluruhan
loop tertutup keseluruhan rangkaian dari arus berfrekuensi tinggi, maka sebuah
resistor tambahan , rin ditambahkan ke terminal pin masukan seperti yangditunjukkan di bawah ini:
-
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
39/40
34
Gambar 6.3Peningkatan Penguat Differensiator
Penambahan resistor masukan Rin, membatasi differentiators sehingga
mendapatkan peningkatan keuntungan dengan perbandingan R/Rin. Rangkaian
sekarang bertindak seperti penguat differensiator pada frekuensi rendah dan
penguat dengan umpan balik resistif pada frekuensi tinggi memberikan noise
rejectionjauh lebih baik. Redaman tambahan frekuensi yang lebih tinggi dicapai
dengan menghubungkan kapasitor C secara paralel dengan resistor umpan balik,
R. Hal ini kemudian menjadi dasar dari Active High Pass Filter.
https://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://www.electronics-tutorials.ws/filter/filter_6.html&usg=ALkJrhjlk5m3nUQ0jf8UssVBASx53ZeYkwhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://www.electronics-tutorials.ws/filter/filter_6.html&usg=ALkJrhjlk5m3nUQ0jf8UssVBASx53ZeYkw -
8/10/2019 Makalah Pengolahan Sinyal Op-Amp
40/40
DAFTAR PUSTAKA
-
https://adylambe.wordpress.com/2013/05/01/dac-adc/
- http://basukidwiputranto.blogspot.com/2014/02/aplikasi-penguat-
operasional.html
- http://elektronika-dasar.web.id/percobaan/karakteristik-penguat-membalik-
inverting-amplifier/
-
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-
convertion/
- http://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_2.html
-
http://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_3.html
- http://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_4.html
- http://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_7.html
-
http://en.wikipedia.org/wiki/Digital-to-analog_converter
- http://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/penguat-op-amp-inverting-op-amp-
dan-non.html
-
http://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/rangkaian-diferensial-dan-
integrator.html
- http://komputasirobotic.blogspot.com/2013/04/rangkaiaan-op-amp.html
-
http://komputasirobotic.blogspot.com/2013/04/rangkaiaan-op-amp.html
- http://mazgiyo.blogspot.com/2014/05/penguatnon-inverting-dan-
inverting.html
-
http://okheolivhiathiyarara.blogspot.com/2010/10/prinsip-kerja-op-amp.html.- http://rangkaianelektronika2.blogspot.com/2013/10/op-amp-integrator.html
- http://www.rangkaianelektronika.org/rangkaian-summing-inverting.htm
-
http://rizqidiaz.blogspot.com/2012/05/digital-to-analog-converter-dac.html
- http://winna10.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-diferensiator-
dan.html
- http://zonaelektro.net/dac-digital-to-analog-converter/
https://adylambe.wordpress.com/2013/05/01/dac-adc/http://basukidwiputranto.blogspot.com/2014/02/aplikasi-penguat-operasional.htmlhttp://basukidwiputranto.blogspot.com/2014/02/aplikasi-penguat-operasional.htmlhttp://basukidwiputranto.blogspot.com/2014/02/aplikasi-penguat-operasional.htmlhttp://basukidwiputranto.blogspot.com/2014/02/aplikasi-penguat-operasional.htmlhttp://elektronika-dasar.web.id/percobaan/karakteristik-penguat-membalik-inverting-amplifier/http://elektronika-dasar.web.id/percobaan/karakteristik-penguat-membalik-inverting-amplifier/http://elektronika-dasar.web.id/percobaan/karakteristik-penguat-membalik-inverting-amplifier/http://elektronika-dasar.web.id/percobaan/karakteristik-penguat-membalik-inverting-amplifier/http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/http://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_2.htmlhttp://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_3.htmlhttp://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_4.htmlhttp://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_7.htmlhttp://en.wikipedia.org/wiki/Digital-to-analog_converterhttp://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/penguat-op-amp-inverting-op-amp-dan-non.htmlhttp://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/penguat-op-amp-inverting-op-amp-dan-non.htmlhttp://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/penguat-op-amp-inverting-op-amp-dan-non.htmlhttp://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/penguat-op-amp-inverting-op-amp-dan-non.htmlhttp://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/rangkaian-diferensial-dan-integrator.htmlhttp://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/rangkaian-diferensial-dan-integrator.htmlhttp://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/rangkaian-diferensial-dan-integrator.htmlhttp://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/rangkaian-diferensial-dan-integrator.htmlhttp://komputasirobotic.blogspot.com/2013/04/rangkaiaan-op-amp.htmlhttp://komputasirobotic.blogspot.com/2013/04/rangkaiaan-op-amp.htmlhttp://mazgiyo.blogspot.com/2014/05/penguatnon-inverting-dan-inverting.htmlhttp://mazgiyo.blogspot.com/2014/05/penguatnon-inverting-dan-inverting.htmlhttp://mazgiyo.blogspot.com/2014/05/penguatnon-inverting-dan-inverting.htmlhttp://mazgiyo.blogspot.com/2014/05/penguatnon-inverting-dan-inverting.htmlhttp://okheolivhiathiyarara.blogspot.com/2010/10/prinsip-kerja-op-amp.htmlhttp://rangkaianelektronika2.blogspot.com/2013/10/op-amp-integrator.htmlhttp://www.rangkaianelektronika.org/rangkaian-summing-inverting.htmhttp://rizqidiaz.blogspot.com/2012/05/digital-to-analog-converter-dac.htmlhttp://winna10.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-diferensiator-dan.htmlhttp://winna10.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-diferensiator-dan.htmlhttp://winna10.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-diferensiator-dan.htmlhttp://winna10.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-diferensiator-dan.htmlhttp://zonaelektro.net/dac-digital-to-analog-converter/http://zonaelektro.net/dac-digital-to-analog-converter/http://winna10.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-diferensiator-dan.htmlhttp://winna10.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-diferensiator-dan.htmlhttp://rizqidiaz.blogspot.com/2012/05/digital-to-analog-converter-dac.htmlhttp://www.rangkaianelektronika.org/rangkaian-summing-inverting.htmhttp://rangkaianelektronika2.blogspot.com/2013/10/op-amp-integrator.htmlhttp://okheolivhiathiyarara.blogspot.com/2010/10/prinsip-kerja-op-amp.htmlhttp://mazgiyo.blogspot.com/2014/05/penguatnon-inverting-dan-inverting.htmlhttp://mazgiyo.blogspot.com/2014/05/penguatnon-inverting-dan-inverting.htmlhttp://komputasirobotic.blogspot.com/2013/04/rangkaiaan-op-amp.htmlhttp://komputasirobotic.blogspot.com/2013/04/rangkaiaan-op-amp.htmlhttp://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/rangkaian-diferensial-dan-integrator.htmlhttp://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/rangkaian-diferensial-dan-integrator.htmlhttp://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/penguat-op-amp-inverting-op-amp-dan-non.htmlhttp://ilham-kn.blogspot.com/2013/12/penguat-op-amp-inverting-op-amp-dan-non.htmlhttp://en.wikipedia.org/wiki/Digital-to-analog_converterhttp://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_7.htmlhttp://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_4.htmlhttp://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_3.htmlhttp://www.electronics-tutorials.ws/opamp/opamp_2.htmlhttp://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/http://elektronika-dasar.web.id/percobaan/karakteristik-penguat-membalik-inverting-amplifier/http://elektronika-dasar.web.id/percobaan/karakteristik-penguat-membalik-inverting-amplifier/http://basukidwiputranto.blogspot.com/2014/02/aplikasi-penguat-operasional.htmlhttp://basukidwiputranto.blogspot.com/2014/02/aplikasi-penguat-operasional.htmlhttps://adylambe.wordpress.com/2013/05/01/dac-adc/