omdoh proposal
DESCRIPTION
Omdoh "Omlet Mie Mencari Jodoh" suatu proposal kewiraushaanTRANSCRIPT
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
“OMDOH (Omlet Mie Mencari Jodoh)”
Dosen Pengajar:
Drs. H. Soeparno, M.T.
Penyusun :
DWI KURNIAWAN
(12050724031)
S1 Teknik Sipil - A
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identifikasi peluang bisnis
Makanan yang merupakan kebutuhan pokok manusia dalam
kehidupannya kini semakin berkembang. Kebutuhan pokok tersebut bukan
hanya makanan berat seperti nasi; bubur; roti; dan makanan pokok lainnya,
tetapi makanan ringan atau yang sering disebut jajan atau snack kini sudah
menjadi hal pokok yang dibutuhkan masyarakat dari berbagai tingkat umur.
Hal ini terbukti dengan adanya banyak produk makanan ringan yang
ditawarkan oleh perusahaan besar maupun kecil dan dipasarkan di warung-
warung, toko-toko, dan juga supermarket.
Di wilayah Kampus Unesa Ketintang dan sekitarnya sendiri, peluang
bisnis sangat terbuka lebar bagi para pelaku bisnis. Dilihat dari banyaknya
mahasiswa yang rata-rata berasal dari luar kota surabaya dan umumnya
berada didaerah provinsi Jawa Timur. Mereka cenderung menyukai jajan
atau makanan ringan untuk dikonsumsi karena bersifat praktis serta dapat
dimakan kapanpun dan dimanapun. Selain itu, banyak toko-toko agen
makanan kecil sehingga memudahkan pelaku usaha untuk mendistribusikan
produknya tanpa harus membuang banyak tenaga untuk menjajakan produk
secara langsung dengan konsumen akhir.
Untuk membuat konsumen lebih leluasa menikmati jajan atau
makanan ringan yang bervariasi, Kami menawarkan produk jajanan atau
makanan ringan “OMDOH” yang Kami beri nama “Omlet Mie Mencari
Jodoh” dengan ditambahkan variasi sayur – sayuran, ayam atau bahan
lainnya. Sehingga, diharapkan konsumen bisa menikmati variasi rasa yang
lezat.
K E W I R A U S A H A A N
B. Penjelasan produk
Pembuatan produk ini tidak begitu sulit, karena bahan mudah
didapatkan dan tidak membutuhkan terlalu banyak proses. Untuk membuat
produk ini Kami membutuhkan bahan utama Mie dan Telur serta bahan
pembantu yang terdiri dari, garam, daun prei, wortel, potongan ayam, dan
sosis. Selain itu, untuk memproduksinya juga membutuhkan peralatan
seperti Wajan/Teflon, panci, saringan mie, mangkok, gunting, pisau, dan
mika plastic, dan steples
C. Latar Belakang Bisnis
Mie merupakan bahan baku makanan yang mudah diperoleh di
warung-warung, toko-toko, dan juga supermarket. Disamping itu, dari segi
pengolahannya juga banyak masakan olahan yang terbuat dari bahan baku
mie. Dalam pemasarannya, khususnya di lingkungan kampus Unesa
Ketintang masih minim sekali penjual yang membuat produk makanan
bahan baku mie. Selain itu, masih sedikitnya para penjual yang memasarkan
jajajan atau makanan ringan di lingkungan kampus. Ini menjadikan peluang
bisnis yang baik guna memenuhi kebutuhan makanan camilan atau jajajan
bagi para mahasiswa yang sedang istirahat di lingkungan kampus
Ketersediaan bahan baku mie yang mudah ditemukan dan
pengolahan yang mudah dikembangkan, membuat “omlet mie” sangat
potensial untuk di pasarkan di kalangan mahasiswa khususnya lingkungan
kampus. Dengan mayoritas kalangan mahasiswa yang sangat menyukai
jajanan atau makanan ringan menjadikan produk olahan “Omdoh” sangat
diminati. Selain itu, terjangkaunya harga dan variasi isi “Omdoh” mampu
memberikan daya tarik bagi konsumen khususnya di kalangan mahasiswa
pada lingkungan kampus. Sehingga, diharapkan kebutuhan konsumen di
kalangan mahasiswa akan jajanan atau makanan ringan bisa lebih diminati
dan disukai. Dengan demikian, peluang usaha dengan bahan baku mie yaitu
“Omdoh” bisa menjadi alternative konsumen bagi penikmat jajajan.
K E W I R A U S A H A A N
D. Tujuan
Tujuan dari didirikannya usaha ini adalah:
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen khususnya penikmat jajanan
atau makanan ringan
Memberikan inovasi baru dalam jajanan atau makanan ringan,
sehingga menjadi alternative para konsumen yang mudah bosan
dengan makanan ringan lainnya
Memperoleh keuntungan yang diharapkan dengan berusaha
menyeimbangkan kualitas rasa dan harga
Membangkitkan jiwa kewirausahaan atau enterpreunership
dikalangan mahasiswa, sehingga mampu memancing mahasiswa lain
untuk turut serta dalam dunia bisnis dan kemandirian
E. Potensi Bisnis
Produk ini memiliki peluang bisnis yang sangat menjanjikan karena
belum banyak penjual atau pedagang toko memproduksi makanan ringan
atau jajanan di lingkungan kampus. Selain itu, dalam pemasarannya masih
minim sekali penjual yang memasarkan langsung di setiap gedung kampus
atau saat istirahat berlangsung
F. Kepemilikan Usaha
1. Susunan Pengurus
Pengurus perusahaan terdiri dari penanam modal aktif dan pasif yang.
Susunan pengurus perusahaan adalah sebagai berikut:
Direktur : DWI KURNIAWAN
Manajer Pemasaran : KURNIAWAN AKRI
K E W I R A U S A H A A N
2. Bidang Usaha
Bidang Usaha : Produk makanan ringan
Jenis Produk : Inovasi Jajanan Mie
Nama Produk : Omlet Mie Mencari Jodoh
Alamat Produksi : Jl. Penjaringan IV/65A Rungkut, Surabaya
G. Rencana Anggaran Biaya
Kebutuhan Bahan
Kebuatahan Alat
No Nama Bahan Jumlah Barang
Satuan Harga Satuan Jumah Harga
1 Mika Plastik 20 Biji Rp 150,- Rp 3.000,-2 Gas 1/8 Pmkaian Rp 1.813,- Rp 1.813,-
Total Pengeluaran Rp 4.813,-
Total Biaya Produksi : Rp 32.990 + Rp 4.813 = Rp 37.803,-
Penghasilan : 20 biji x Rp. 2.500,- = Rp. 50.000,00
Penghasilan bersih : Rp. 50.000 - Rp. 37.803 = Rp. 12.197/hari
K E W I R A U S A H A A N
No Nama Bahan Jumlah Barang
Satuan Harga Satuan Jumah Harga
1 Mie Goreng 5 Biji Rp 2.000,- Rp 10.000,-2 Mie Keriting 5 Biji Rp 400,- Rp 2.000,-3 Telur 5 Butir Rp 1.125 Rp 5.625,-4 Daun Prei 1 Tandan Rp 1.000,- Rp 1.000,-5 Sosis 5 Biji Rp 1.084,- Rp 5.420,-6 Garam 1/2 Sachet Rp 1.500,- Rp 750,-7 Penyedap rasa 1/2 Sachet Rp 300,- Rp 150,-8 Wortel 1/8 Kg Rp 14.000,- Rp 1.750,-9 Saus Cabe 20 Sachet Rp 246,- Rp 4.920,-10 Minyak Goreng 1/8 Kg Rp 11.000 Rp 1.375,-
Total Pengeluaran Rp 32.990,-
BAB II
ANALISIS SWOT
A. Faktor Internal
1) Strenght ( kekuatan )
a) Keunggulan produk
Rasa yang variatif dan harga yang terjangkau mampu memenuhi
kebutuhan konsumen penikmat jajanan atau makanan ringan.
Selain itu, produk “Omlet Mie” bisa sebagai bahan tambahan lauk
pada nasi atau bisa juga sebagai makanan ringan untuk langsung
dimakan.
b) Bahan baku
Ketersediaan bahan baku mie mudah diperoleh di toko-toko,
warung atau supermarket. Selain itu, dalam proses pengolahannya
juga mudah untuk diolah variasi rasa dan praktis dalam
kemasannya
c) Tempat produksi yang strategis memudahkan untuk melakukan
pendistribusian agar sampai ke tangan konsumen
2) Weakness ( Kelemahan )
a) Belum memiliki cukup pengalaman
Pengalaman untuk memulai usaha masih sangat minim dan
merupakan pokok masalah yang harus diatasi
K E W I R A U S A H A A N
B. Faktor Eksternal
1. Opportunities ( Peluang )
a) Banyak konsumen
Produk ini ditujukan pada semua golongan dan tingkat umur
sehingga konsumen produk ini adalah seluruh lapisan masyarakat
b) Pemasaran
Pemasaran produk ini sangat strategis karena dalam tempat
penjualan langsung ke tempat lingkungan kampus sehingga
diharapkan bisa memperoleh hasil maksimal dari segi pemasaran
produk
2. Threat ( Ancaman )
a) Keacuhan konsumen
Terkadang ada orang yang tidak begitu menyukai produk yang
baru dan dirasa aneh, dan lebih menyukai produk yang lama atau
original.
K E W I R A U S A H A A N
BAB III
PERENCANAAN BISNIS
A. Pembiayaan1. Biaya Tetap (fixed cost) per tahun
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
No Nama BarangJumlah Barang
1 Kompor Gas 12 Pisau 13 Teflon/wajan 14 Baskom/mangkok 25 Sotel 16 Panci 17 Gunting 18 Mika plastic 209 Steples 110 Sendok 111 Garpu 112 Piring 1
2. Biaya Variabel (variabel cost) per bulan
No Nama Bahan Jumlah Barang
Satuan Harga Satuan Jumah Harga
1 Mie Goreng 5 Biji Rp 2.000,- Rp 10.000,-2 Mie Keriting 5 Biji Rp 400,- Rp 2.000,-3 Telur 5 Butir Rp 1.125 Rp 5.625,-4 Daun Prei 1 Tandan Rp 1.000,- Rp 1.000,-5 Sosis 5 Biji Rp 1.084,- Rp 5.420,-6 Garam 1/2 Sachet Rp 1.500,- Rp 750,-7 Penyedap rasa 1/2 Sachet Rp 300,- Rp 150,-8 Wortel 1/8 Kg Rp 14.000,- Rp 1.750,-9 Saus Cabe 20 Sachet Rp 246,- Rp 4.920,-10 Minyak Goreng 1/8 Kg Rp 11.000 Rp 1.375,-
K E W I R A U S A H A A N
Total Pengeluaran Rp 32.990,-
3. Biaya Peralatan
No Nama Bahan Jumlah Barang
Satuan Harga Satuan Jumah Harga
1 Mika Plastik 20 Biji Rp 150,- Rp 3.000,-2 Gas 1/8 Pmkaian Rp 1.813,- Rp 1.813,-
Total Pengeluaran Rp 4.813,-
Total Biaya Produksi = Rp 37.803,-Penghasilan : 20 biji x Rp. 2.500,- = Rp. 50.000,00Penghasilan bersih : Rp. 50.000 - Rp. 37.803 = Rp. 12.197/hari
K E W I R A U S A H A A N
BAB IV
STUDI KELAYAKAN
A. Lokasi
Produksi untuk makanan omelet berada di Jalan Penjaringan IV no. 65a
Surabaya.
B. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana dalam pemasaran menggunakan transportasi
sepeda motor untuk keliling menuju kampus dan dipasarkan kepada
mahasiswa
C. Sumber daya manusia
Untuk usaha awal dalam bisnis makanan, kami membutuhkan 1 orang
bagian belanja dan masak, 1 orang bagian pemasaran dipasar Asem dan 1
orang bagian pemasaran . Kami mengambil dari saudara Kami yang sudah
berpengalaman dalam pembuatan omelet sehingga hanya memerlukan sedikit
pelatihan untuk menjadikan omeletmenjadienak dipandang dan dirasa. Selain
itu, Kami akan mengambil dari teman ataupun masyarakat sekitar untuk
menjadi karyawan.
Untuk saat ini, sumber daya manusia sudah ada namun belum mencapai
jumlah yang dibutuhkan. Namun, hal ini sudah menjadi modal ang luar biasa
bagi usaha yang akan Kami rintis.
K E W I R A U S A H A A N
BAB V
REAL BUSINESS PLAN
A. Rencana Manajemen
1. Strategi Pemasaran
Telah banyak jenis jajanan pasar atau hasil olahan rumahan yang
kini beredar di masyarakat. Namun, dari sekian banyaknya produk hasil
lahan yang beredar di pasar tradisional Asem, masih belum ada jajanan
ringan yang langsung dimakan dan diperjualbelikan di pasar tradisional
Asem. Oleh sebab itu, masyarakat harus mengetahui tentang produk yang
akan Kami produksi yang memiliki varian rasa. Untuk itu, Kami telah
menyusun strategi pemasaran. Tahapan-tahapannya sebagai berikut:
a. Pengembangan produk
Omlet Mie memang telah banyak dijumpai di berbagai daerah.
Namun, Kami memberikan produk dengan varian isi rasa yang
berbeda dengan tampilan yang lebih menarik. Varian rasa adalah
inti pemikat dari produk Kami karena dengan rasa yang baru
konsumen cenderung penasaran untuk mencoba. Dalam
pemasarannya kami, memiliki motto yaitu “nikmatnya omdoh pasti
lezat broo”
b. Pengembangan wilayah pemasaran
Area pemasaran utama adalah seluruh lapisan dan golongan
masyarakat. Kami akan memasarkan produk pertama kali ke
teman-teman mahasiswa serta para dosen. Secara bertahap, Kami
juga akan melakukan kerjasama dengan warung, toko-toko, dan
sentra-sentra kue tradisional. Media pemasaran yang Kami
gunakan adalah secara langsung (mulut ke mulut).
K E W I R A U S A H A A N
c. Kegiatan promosi
Promosi masih berkaitan erat dengan pemasaran karena di dalam
pemasaran tersebut ada sebuah kegiatan yang digunakan untuk
mengenalkan serta memikat hati konsumen yang sering disebut
promosi. Kegiatan promosi akan dilakukan secara langsung (mulut
ke mulut), langsung dilakukan dengan menawarkan dan
mengenalkan produk pada lapisan masyarakat disekeliling pasar
yang memiliki toko atau gerai.
d. Pembelian kolektif
Untuk memikat konsumen, Kami memberikan pilihan pada
konsumen untuk membeli produk 1 kotak paket Omlet Mie kami
berikan varian isi rasa lebih sesuai kebutuhan konsumen.
2. Strategi produksi
Usaha Kami memproduksi Omlet Mie sesuai dengan kriteria yang
usaha Kami tetapkan agar kualitas produk tetap terjamin. Usaha Omlet
Mie ini memberikan pilihan kepada konsumen berbagai rasa yang
disukai. Rasa Omlet Mie aneka varian isi rasa yang ditawarkan tentunya
sudah menjadi kesepakatan perusahaan dan memenuhi kriteria usaha.
Proses produksi dilakukan setiap hari selama ada waktu senggang. Hal
ini bukan berarti mengesampingkan usaha ini tapi karena kewajiban
utama Kami sebagai mahasiswa untuk belajar. Namun, dengan usaha
yang dilakukan terus menerus, usaha Kami akan mampu memenuhi
permintaan pasar terhadap produk perusahaan.
3. Strategi pengelolaan SDM
Pengelolaan SDM merupakan hal yang harus dilakukan suatu
perusahaan sehingga produktivitas dapat semakin berkembang dan
kualitas karyawan pun semakin baik.
K E W I R A U S A H A A N
Tahap-tahap pengelolaan SDM yang akan perusahaan gunakan adalah:
a. Seleksi karyawan
Perusahaan menyeleksi karyawan dengan melihat dari
KSA (knowledge, skill, and ability). Contohnya di bidang
pemasaran, perusahaan memilih calon karyawan yang memiliki
pengetahuan tentang cara memasarkan barang serta kemampuan
untuk berbicara dengan baik. Untuk bagian produksi, perusahaan
menyeleksi calon karyawan dari pengetahuannya tentang produksi
produk perusahaan serta kemampuan untuk mengolah bahan
mentah produksi menjadi bahan jadi. Disini perusahaan mengambil
karyawan yang memang masih memiliki status kekeluargaan, dan
masing-masing memiliki pengalaman bekerja sebagai Ibu Rumah
Tangga.
b. Pelatihan karyawan
Karyawan yang telah diseleksi kemudian dilatih dan diberi
motivasi tentang apa tujuan perusahaan memproduksi Inovasi rasa
Omlet Mie ini, sehingga mereka memiliki kesamaan persepsi dan
pemikiran. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kualitas dan
ciri khas yang membedakan produk perusahaan dengan yang lain.
c. Sistem remunerasi yang seimbang dan adil
Pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan hasil
kesepakatan pada saat seleksi. Namun, tidak menutup
kemungkinan perusahaan akan memberikan bonus pada karyawan
yang memiliki produktivitas yang tinggi dan sungguh-sungguh
dalam bekerja
4. Strategi penetapan harga
Kemampuan untuk menentukan harga jual yang tepat akan
sangat menentukan nasib penjualan produk di pasaran. Beberapa hal
K E W I R A U S A H A A N
penting yang diperhatikan oleh perusahaan dalam menetapkan harga
jual di pasaran sebagai bagian dari manajemen harga diantaranya
adalah
a. Strategi pemasaran
Perusahaan mempertimbangkan harga jual dengan perencanaan
strategi pemasaran yang baik karena laba perusahaan akan
terpenuhi dari kemampuan dan strategi pemasaran yang kreatif
b. Kualitas dan inovasi produk
Faktor kualitas dan inovasi produk perusahaan menjadi salah satu
faktor penting yang mempengaruhi usaha Kami dalam menetapkan
harga jual. Sehingga perusahaan Kami akan terus mempertahankan
kualitas produk yang baik dan inovasi produk yang berkelanjutan
c. Harga pesaing
Perusahaan juga melihat harga yang ditawarkan oleh produk Omlet
Mie lain untuk mempertimbangkan penetapan harga.
Untuk menarik konsumen, perusahaan akan menggunakan sistem
multiple price, yaitu apabila konsumen membeli harga dalam
jumlah banyak, maka akan mendapatkan harga yang lebih murah
dari harga standar.
B. Struktur Organisasi
K E W I R A U S A H A A N
DIREKTUR
DWI KURNIAWAN
C. Proses Produksi
Untuk memproduksi Omlet Mie membutuhkan proses-proses sebagai
berikut:
a) Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b) Potong wortel dan daun prei kecil – kecil
c) Siapkan campuran bumbu mie goreng dalam piring
d) Siapkan campuran telur dan daun prei
e) Tambahkan penyedap rasa, mrica bubuk dan garam dalam
campuran telur dan prei
f) Rebus air dalam panci yang disediakan selama 8-10 menit
g) Masukkan potongan wortel kedalam rebusan air selama 2-3 menit
h) Masukkan mie kedalam rebusan air dan wortel selama 5 menit
i) Tiriskan rebusan mie dan wortel dalam saringan
j) Campurkan hasil mie dan wortel dalam adukan Telur dan prei
k) Siapkan wajan/teflon yang telah diberi minyak goreng secukupnya
l) Masukkan adonan mie, wortel, telur dan prei kedalam teflon untuk
siap digoreng
m)Buat adonan omlet berbentuk lingkaran
n) Taburkan sosis diatas omlet
o) Goreng sampai warna kecoklatan selama 2-3 menit
p) Balik omlet mie dan goreng selama 2-3 menit
q) Bagi omlet menjadi 4 bagian
r) Tiriskan omlet mie yang sudah matang
K E W I R A U S A H A A N
KARYAWAN
AMIRRUDDIN
BENDAHARA
HARTO
MANAJER
PEMASARAN
NGADIRAH
s) Omlet mie siap untuk dikemas
Pengemasan ini dilakukan setelah omlet mie sudah dingin dengan memasukkan keripik pisang ke dalam plastik mika kemudian distaples.
K E W I R A U S A H A A N
BAB VIPENUTUP
A. Kesimpulan
Omelet mie ini masih jarang yang menjual di pasaran. Dengan
menawarkan harga yang miring di banding makanan ringan lainnya dan
inovasi makanan mie, diharapkan produk ini akan menarik minat masyarakat
untuk mencoba dan membeli produk kami. Produk ini ditujukan pada semua
lapisan masyarakat. Distribusian produk agar sampai tangan konsumen
dilakukan dengan secara langsung dari produsen ke konsumen serta melalui
penjualan di kios-kios yang tersedia.
B. Saran
Produk Omlet mie ini masih sangat sederhana dan diperlukan inovasi
yang lebih untuk menarik minat konsumen agar tidak jenuh dengan rasa
omlet mie yang ada pada saat ini. Untuk kedepannya, diharapkan inovasi
untuk rasa maupun variasi campuran dari omlet mie sehingga konsumen akan
tetap membeli omlet mie ini.
K E W I R A U S A H A A N
BAB VIILAMPIRAN
7.1 Aliran Cash Flow
No Hari/TanggalNama
Produk
Kebutuhan
Penjualan
Modal (Debet)
Pemasukan (Kredit)
Saldo
1 Senin / 12/10/2015
OMDOH
20 Rp 38.000 Rp 50.000 Rp 12.000
2 Selasa / 13/10/2015
OMDOH
12 Rp 22.800 Rp 30.000 Rp 7.200
3 Kamis / 13/10/2015
OMDOH
16 Rp 30.400 Rp 40.000 Rp 9.600
4 Jum’at / 16/10/2015
OMDOH
16 Rp 30.400 Rp 40.000 Rp 9.600
5 Selasa / 20/10/2015
OMDOH
12 Rp 22.800 Rp 30.000 Rp 7.200
6 Rabu / 21/10/2015
OMDOH
16 Rp 30.400 Rp 37.500 Rp 7.100
7 Kamis / 22/10/2015
OMDOH
12 Rp 22.800 Rp 22.800 Rp 7.200
8 Jum’at / 23/10/2015
OMDOH
12 Rp 22.800 Rp 22.800 Rp 4.700
K E W I R A U S A H A A N
7.2 Dokumentasi Foto
K E W I R A U S A H A A N