oman - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf ·...

32
~tl'.'f ntCI~4J41' ma1llJJ1lL ntel4ikt J"fJI11~ktm 111(fJIIi!ia aJU JW11" tiIiIiIt OMAN M~~-ELIS TA'LI

Upload: vantuong

Post on 11-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

~tl'.'f ntCI~4J41'ma1llJJ1lL ntel4iktJ"fJI11~ktm111(fJIIi!ia aJU JW11" tiIiIiIt

OMANM~~-ELISTA'LI

Page 2: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

KEMENTERIAN AGAMA RIDIREKTORATJENDERAl BIMAS ISLAM

DIREKTORAT PENERANGAN AGAMA ISLAMJI.M.H. Thamrin NO.6 Jakarta

Tahun 2012

MAJELIS TA'lIMPEMBINAAN & KURIKUlUM

DRAFT MODUl

PEDOMAN MAJELIS TA'LIM

Page 3: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

.. Iii

Kedua sebagai wadah lembaga pendidlkan. Majelis ta'lim dapat meningkatkan

kualitas pengetahuan jamaahnya seperti kesehatan, kursus keterampilan. tata boga

(membuat kuelmakanan), tata rias, disamping pengetahuan agama praktis seperti

pengurusan jenazah dan lain-lain.

Pertama sebagai tempat pembelajaran agarna Islam. Pada posisi ini baik guru

maupun jamaah dapat meningkatkan pemahaman ke Islaman secara baik dan benar,

seperti : tauhid, lbadah, akhlak & fiqh dan lain-lain yang bersumber dan AI-Quran, AJ­Hadits dan kitab-kitab ulama yang mu'tamad.

Sejalan dengan perkembangan dan animo Majelis Ta'lim dewasa ini , di mana

secara kwantitatif lebih dan 165.000 MT (data base Emis ) yang tersebar diberbagaitempat dengan sasaran semua lapisan masyarakat tersebut diharapkan dapat terus

meningkatkan peranannya terutama pada empat hal yaitu:

Keberadaan majelis ta'lim semakin diperlukan kehadirannya di tengah-tengah

masyarakat, karena ternyata wadah tersebut sangat efektlf sebagai tempat dan media

pembelajaran, khususnya ilmu-ilmu agama bagi kaum Ibu, kaum Bapak, maupun

pemudaJremaja. Atas kehadiran, kiprah dan fungsi darl Majelis Ta'lim tersebut, maka

pemenntah telah menjadikan majelis ta'lim sebagai bagian dan sub sistem pendidikan

nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Pasal 26Ayat 4 tentang Sistem Pendidikan Nasional: bahwa satusn pendidikan non tonne!terdirl afas lembaga kursus, lembaga pe/atihan, lembaga be/ajar dan majelists'ttm sert» satuan pend/dlkan yang sejenis.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mehmpahkan rahmat

dan taufiq-Nya sehingga buku "Pedoman Majells Ta'lIm" ini dapat diterbitkan.

Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW.

Bismillahirrahmanirrahim

Kata PengantarDirektur Penerangan Agama Islam

Kementrian Agama Republik Indonesia

Page 4: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

iv

~. Hj. Euls Sri Mulyanl, Mpd.IP.195510211979032001

Jakarta, Maret 2012

Dalam rangka meningkatkan peran dan mutu majelis ta'Umdlperlukan petunjuk

praktis baik dalam penataan administrasi maupun pengelolaan operasionalnya. Buku

"Pedoman Majells Ta'lim" ini diharapkan dapat memberikan bimbingan kepada para

guru maupun jamaah dalam hal memfungsikan poin tersebut di atas. Karena itu

kehadiran buku ini, yang diterbitkan oleh Direktorat Penerangan Agama Islam DitjenSimas Islam Kementrian Agama RJ, sudah sepantasnya disarnbut positif oleh kalanganmajelis ta'lim dan disosialisasikan di tengah-tengah masyarakat Semoga kehadiran

buku ini memberi manfaat dan kemudahan dalam melakukan pembelajaran,pembinaan dan pemberdayaan Majelis Ta'lim. Amin

Seluruh komponen tersebut di atas dibangun dalam nuansa dakwah islamiyah

yaitu membawa kepada perubahan yang lebih balk karena didalamnya terbangun

semangat pemberdayaan masyarakat yang kuat, Dengan istilah lain jamaah majelis

ta'lim memlliki aspek-aspek pendidikan yang membawa pada perubahan balk padadimensi kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) maupun psikomotorik (keterampllan).

Keempat majelis ta'lim berfungsi sebagai perekat silaturrahmi antara ulama dan

umara, antar kelompok masyarakat seperti menjalin kerjasama dengan PKK,

Posyandu dan lain-lain. Begitu pula dapat membangun networking dengan instansi

terkait sehlngga makna silaturrahmi tersebut dapat menghasllkan peningkatan kualitas

majelis ta'lim yang lebih baik dalam rangka memperkokoh kekuatan jamaah baik

dimensi lahiriyah maupun bathiniyah, juga dapat membangun ukhuwah Islamiyyah.

Ketiga sebagai wadah pemberdayaan ekonomi dan soslal kemasyarakat.

Majelis Ta'Um berfungsl meningkatkan tarat tndup jamaahnya rnelalui produktifitas

kerja yang sesuai dengan kemampuan masing-masing seperti membuat koperasi,

catering, biro perjalanan hajl/Wisatadan usana-usaha lalnnya.

Page 5: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

v

s.. f.DR H.Abdul Djamll, MAIP.19570414 198203 1 003 1.

Jakarta, Maret 2012

Amien.

Alhamdulitlah, puji dan syukur kita panJatkan kehadirat Allah SWT atas curahan

rahmat dan karuniaNya, sehingga buku "PEDOMAN MAJEUS TA'UM" teJah tesusun

sebagaimana tersaji.

Penyusunan buku ini sangat strategls dan tepat, mengingat begitu besar potensi

Majelis Ta'llm dan perao serta masyarakat dalam melakukan kegiatan dakwah. Kehadiran

dan keberadaan Majelis Ta'lIm Jumlahnya sernakln hari semakin bertambah. Eksistensinya

sudah barang tentu diperlukan upava pembinaan secara komprehenslp dan

berkesinambungan melalui pembinaan dan muatan kurikulum yang sesuai dengan

kebutuhan MajeUs Ta'lim saat inL Dengan terbitnya buku inI, maka proses penataan dan

pembinaan serta KBM di Majelis Ta'lIm akan semakin mudah, lebih tepat sasaran dan

terukur.

Akhirnya kami menyampaikan apresiasl dan penghargaan kepada semua pihak yang

telah bekerja keras dalam menyusun dan menerbitkan buku "PEDOMAN MAJELISTA'UM"

ini. Harapan saya buku tersebut dapat memberikan manfaat dan mendorong kualitas serta

kemandirian MaJelisTa'Um.

Sernoga Allah swr meridhoi kita dan memberikan pahala yang berlipat ganda.

8ismlllahirabmanirrahim

SAMBUTAN

DIREKTUR JENDERAL

BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Page 6: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

11

1010

88

5566

11

2

334

viiiIx

iii

vii

BAB. V. BAHAN DAN MATERI PENGAJARAN

BAB III. PENGERTIAN DAN /lZAS PENYUSUNAN KURIKULUMMAJELIS TA'UMA Pengertian KurikulumB. Asas Penyusunan Kurikulum Majelis Ta'lim

BAB. IV. TUJUAN PENDIDIKAN & PENGAJARAN MAJELIS TA'LlMA Tujuan Pendidlkan Majelis Ta'limB. Tujuan Pengajaran Majelis Ta'lirn

BAB. I PENDAHULUANA Latar Belakang

B. Pengertian Majelis Ta'lim

C. Fungsi dan Tujuan Majelis Ta'llm

D. Dasar HukumE. Tujuan Dan SasaranF. Sistematika

BAB. II. PEMBINMN DAN PRINSIP DASAR PENGELOLAANMAJELIS TA'LlMA Bentuk dan SifatB. Pembinaan Pengurus Majelis Ta'limC. Prinsip-Prinsip Pengeloiaan Majelis Ta'limD. Macam dan Bentuk Majelis Ta'lim

)0> Kata Pengantar Direktur Penerangan Agama Islam

Kementrian Agama. RI

.> Sambutan Dirjen Simas Islam Kementrian Agama. RI

.> Daftar lsi

.> Tim Penyusun

DAFTAR lSI

Page 7: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

viii

19191921

1717

(Kegiatan Belajar Mengajar)B. Pelaksanaan KBM

BAB.IX. EVALUASI

A. Pengertian dan Ruang Ungkup EvaluasiB. Tujuan dan Manfaat EvaluasiC. Alat Ukur Evaluasi

BAB. X. PENUTUP

BAB. VI. METODE PENGAJARAN

A. Metoda Ceramah 13B. Metode Tanya Jawab 13C. Metode Diskusi 14D. Metode Demonstrasi 14E. Metode Pemberian Tugas 14F. Metode Karya Wisata 15

BAB.VII. SARANA DAN SUMBER BELAJAR

A. Sarana Belajar 16B. Sumber Belajar 16

BAB.VIII. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN KBM DI MAJELIS TA'LIM

A. Langkah-Iangkah Persiapan KBM

Page 8: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

ix

Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agarna RI

( Prof. Dr. H. Abdul Jamil, MA )

Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama RI

( Ora. HJ.Euis Sri Mulyani. MPd )

1. Drs. H. Ade Marfuddin, MM

(Dosen UIN ·Syarif Hidayatullah" Jakarta)

2. DR. H. Fuad Thahari, MA

(Dosen UIN ·Syarif Hidayatullah" Jakarta)

3. Ora Hj. Mastanah, MSi

(Dosen UIN "Syarif Hidayatullah' Jakarta)

4. Drs. H. Hasanudin Ibnu Hiban, MA

(Dosen UIN ·Syarif HidayatuJlah" Jakarta)

5. Ora. Hj. Mila Jamilah, MM

(Forum Komunikasi MajeHsTa'lim)

TIM PENYUSUN MATERI

Anggota

Penanggung Jawab

PENGARAH

Page 9: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

Secara Etimologi kata malells ta'lim berasal dar1Bahasa Arab yaitu "majlis"

(islm makan) yang bersal darl kate ja/asa, yaj/isu, julusan yang berarti tempat

duduk, tempat atau rapat, Sedangkan kata "ta'lim" (isim masdar) yang berasal

dan kate 'allma, ya'iamu, ilman yang berarti mengeathui sesuatu, ilmu, dan arti

B. Pengertian Majells Ta'Um

Kesadaran tentang wajibnya menuntut ilmu telah dikongkritkan datarn

bentuk kegiatan nyata dalam masyarakat, yaitu dengan mendirikan kelompok­

kelompok pengajian dilingkungan masyarakat, baik di Masjid, di Mushola,

diperumahan. perkantoran dan tempat lainnya. Atas dasar tersebut, maka

kelompok-kelompok pengajian dan pendalaman keagamaan tersebut telah

menjelma dalam bentuk atau nama yang khas yaitu MAJEUS TA'LIM.

Secara historis didirikannya majelis ta'lim dalam masyarakat didasan oleh

sebuah kesadaran kolektif umat Islam tentang betapa pentingnya menuntut ilmu

agama dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan secara terorganisir. teratur

dan sistematlk. Sebagaimana firman Allah dalam O.S At- Taubah/9:122.terilhami oleh tugas mulia dari setiap Nabi dan Rosul (O,S Af-BaqorohI2:129)dan Sabda Rosulullah SAW yang menyatakan • Menuntul i1muada/ah wajlb bag;setiso muslim dan mus/imat ( HR. Buchor1-Muslim),

Keberadaan Majelis Ta'lim dengan segala aktivitasnya dl Indonesia dapat

dikatakan sebagai fenomena yang unlk, mengapa? selain merupakan produk

dan hasil dari kebudayaan dan peradaban yang telah dicapai oleh umat Islam di

abad modern ini, lembaga ini juga berakar dar1gerakan dakwah yang dilakukan

oleh Rosulullah SAW dahulu. Bahkan Majelis ta'lim telah memberikan makna

tersendiri dalam dakwah dan pengembangan masyarakat serta menjadl salah

satu bentuk dan cara dalam melakukan sosialisasi, internalisasi, ektemalilsasi

ajaran Islam, khususnya untuk kaum ibu-ibu di semua lapisan masyarakat.

A. Latar Belakang

BASI

PENDAHULUAN

Page 10: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

2

5, Sebagaijaringankomunikasi,ukhuwahdanwadahsitaturrahim

4, SebagaiPusatPembinaandanPengembangan

3. SebagaiWadahberkegiatandan berkreativitas

2. SebagaiLembagaPendidikandanKeterampilan

1. Sebagitempat kegiatanBelajar-Mengajar

Seacaragarisbesar fungsidan tujuan dari MajelisTa'lim adalah:

C. Fungsl dan Tujuan Majelis Ta'lim

Potensi dan peran strategis Majelis Ta'lim hendaknyadidukung denganmanajemen yang baik, SDM yang profesronal (ahli dalam bidangnya) dankurikulum yang sistematik dan berkesinambungan. Karena secara realilasbanyak sekali dltemukanmajelis ta'lim yang dikelola apa adanya, SDM yanglemah serta pola pengajarandan pembetajaranyang tidak sistematik,akibatnyaterjadinya ketidakteraturandan tumpang tindih antara ustadzlustadzah yangsatu dengan lainnya dalam penyampaian materl ta'limnya.

Melihat peran yang begitu besar dar! Majelis Ta'lim ini, maka pemerintahmenjadikanMajelisTa'lim sebagaisub sistempendidikannasionalsebagaimanatertuang dalam Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional dan pasal 30 tentang pendidikanKeagamaan.

Majelis Ta'lim sebagai sebuah institusi pendidikan non formal bidangkeagamaan memiliki arti pentlng bagl pengamalan nilai-nilai Islam dlmasyarakat. Hal ini dikarenakan keberadaan majelis ta'lirn menjadi ujungtombakyangberhadapanlangsungpadamasyarakat.

ta'lim adalah "penqaiaran, melatih,". Jadi kata Majelis Ta'lim adalah suatu

tempat (wadah) yang didalamnya terdapat proses belajar mengajar para jamaah

I anggotanya. Sedangkan menurut Terminologi Majelis Ta'lim adalah suatutempat yang digunakan untuk proses belajar mengajar tentang keislamandanmater!lainnyagunamencapaitujuan-tujuanyang telahditetapkan.

Page 11: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

3

3. TerwujudnyaMajelisTa'lim yang dapat menjalankanfunsinyadenganterkendall,terukur,khususnya dalamKBM.

2. Terwujudnya Majelis Ta'lim yang berkualitas dan berdaya gunaditengah-tengahmasyarakatnya.

1. Terwujudnya sebuah panduan kerja yang baku dan komprihensipdalam melaksanakan pembinaan dan kegiatan pembelajaran diMajelisTa'lim.

Tujuanpenyusunanbuku "Pedoman MajeUsTa'lim" yaitu :

C-1. TuJuan

E. TUJUANDANSASARAN

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Naslonal. terutama Pasal 30 tentang Pendidikan Keagamaan

2. Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1989 tentang pelaksanaan Undang­

Undang NO.8Tahun 1.985tentang orqarusasi kemasyarakatan.3. Surat Keputusan Bersarna Mendagri dan Menag No.128 dan No.44A,

tanggai 13 Mei 1982, tentang "Usaha peningkatan kemampuanbaea tullshuruf AI-Qur'an bagi umat Islam dalam rangka peningkatan,penghayatan,dan pengamalanAI-Our'andalamkehidupansehari-hari".

D. DASAR HUKUM

Dengan mempematikan latar belakang di atas, maka Direktur Panars

Kementrian Agama. RI, sebagal regulator dan pembina Majelis Ta'lim, baik

ditingkat pusat maupun daerah, Juga alas peran serta masyarakat yang memiliki

perhatian temadap pemberdayaan dan pengembangan Majelis Ta'lim, telah

melakukan kerjasama untuk menyusun dan menerbitkan sebuah buku tentang

"Pedoman Majelis Ta'lim "

Page 12: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

9. Bab sembiIan Pen u t u P10.Lampiran dan Daftar Pustaka

1. Bab. satu menguraikan tentang;Later Belakang,Dasar Hukurn, Tujuandan SasarandanSistematikapenulisan.

2. Bab dua yang menguraikan tentang Pembinaan dan Prinsip DasarPengelolaanMajelisTa'lim

3. Bab Ugayang menguraikantentang Pengertiandan azas PenyusunanKurikulumMajelisTa'lIm.

4. Bab empat yang menguraikan tentang Tujuan Pendidikan danPengajarandi Majelis Ta'flrn.

5. Bab lima menguraikantentang BahandanMateriKaM di MajelisTa'lim.6. Bab enam, menguraikantentang Mefode Pengajaran,Sarana dan

Sumber Belajar.7. Bab tujuh menguraikantentang Persiapan dan PelaksanaanKBM di

MajelisTa'lim.

8. BabDelapantentang Evaluasi

Sistematikapenulisanbuku"Pedoman Majetis Ta'Iim"terdiri dad:

F. SISTEMATIKA

Sasarandari buku "Pedoman Majells Ta'lim" adalahseluruh pengelolaMajelis Ta'llm, Ustd, Ustz dan Penyuluh agama, dengan demikiankeberadaannya akan semakin tertata, terarah, terkendali dan padagilirannyaakanmelahirkanMTyang profesional.

C-2. Sasarandan Target

4. Majelis Ta'lim yang dapat bersinergi baik dengan pemerintah maupun

dengan lingkungan masyarakat sebagai satu sistem yang utuh.

Page 13: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

5

4. Evaluasi dan pengendallan

3. Gathering

2. Silaturrahim dan orientasi

1. Pelatihan teknis

Pembinaan pemerintah terhadap pengurus Majelis Ta'lim dapat

dilaksanakan melalui:

Pembinaan yang diberikan bersifat:

a. Pengakuan dan legalisasi melalul surat izln operasional

b. Kemltraan atas dasar persamaan vtsi dan misi meliputl pembinaan

bahan modul dan kurikulum pembelajaran.

c. Pengayoman dan perlindungan meliputi pengendalian dan

akreditasi Majelis Ta'lim.

B. Pembinaan pengurus Majelis Ta'lim

2. Sifat

c. Pembinaan kelembagaan mellputi: pemberian izin operaslonat,mekanlsme organisasi, koordinasi dan kemitraan.

a. Pembinaan program meliputi: Perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan Clanpengendalian.

b. Pembinaan pengurus Majelis Ta'lim, meliputl pelatlhan dan

akunta bilitas.

A. Bentuk dan Sifat

1. Bentuk

Pembinaa pemerintah terhadap Majelis Ta'lim merupakan pembinaan

pengayoman, pendayagunaan dan pengendaUan, diberikan daJam

bentuk

BAB II

PEMBINAAN DAN PRINSIP DASAR PENGELOLAAN

MAJELIS TAtLiM

Page 14: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

Sejalan dengan berkembangnyaMajelis Ta'lim dewasa ini, hal ini tidaklepas dari perubahan dan perkembangan zaman, dimana telahmendorong kesadaran dan ghirah keagamaan ditengah-tengahmasyarakat Muslim Indonesia. Untuk itu Majells Ta'lim kini telah hadirdengan beragam bentuk dengan ciri-ciri yang khas sesuai dengankelompok dan latar belakang jema,ahnya. Untuk itu macam-macamMajelisTa'limdapatdibedakan,antara lain:a. Dilihatdari jama,ahnya

1. MT Kaumibu/MuslimahlPerempuan2. MT KaumBapak-Bapak/Laki-Iaki3. MT KaumRemaja/Pemuda4. MT CampuranIbu-IbudanBapak-Bepak5. MTselebritis(kalanganartis)

6

D. Macam dan Bentuk Majelis Ta'lim

1. Bahwa inti Majelis Ta'lim adalah penanaman nilai-nilai agama,karenanyadapat digunakanpendekatan psikologisdalam memahamipotensiyangdimilikipeserta/jema,ah,yaitu melaluipendekatanpotensikognitif ( daya nalar). potensi efektif (daya merasa), potensipsikmotorik(dayamelaksanakankatan) ajaranagama.

2. ParapengelolaMajelisTa'lim hendaknyamahamitentang:Pengertian,sejarah, tujuan, kedudukan, persyaratan, unsur-unsur,jenis, saranaprasarana, waktu penyelenggaraan, pesertaljema'ah,guru/ustd/ustazah, kunkulm. penyajian pelajaran, pembiayaan,kegiatankemasyarakatan,penllaian,dan khitohmajells ta'lim.

3. Setiap Majelis Ta'lim hendaknya memlliki Pedoman PelaksanaanPengajaran atau KBM yang terdiri dari: Kurlkulum,Materi, Matode,Persiapanpengajarandanpenilaian.

4. Setiap Majelis Ta'lim hendaknyamemiliki pedomanpenyelenggaraanadminstrasi yang baik, denganmeJaksanakandasar dan azasa-azasserta prinslp organisai yang lebih sederhana, yaitu: Planing,Organiting.Actuiting danControllng( POAC)

C. Prlnslp-Prlnslp Pengelolaan Majells Ta'llm

Page 15: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

7

C. Dillhat dari tempatnya1 MT Masjid dan Mushola2. MT Per1<antorandan Sekolah3. MT Perhotelan4. MT Pabrik dan Industrl5. MT Komplek Perumahan6. MT Per1<ampungan

b. Dilihat dari Organisasinya

1. MT biasa (tanpa legalitas formal)2. MT berbadan hukum Yayasan3. MT berbentuk Ormas4. MT di bawah Ormas dan Orsospol5. MT di bawah lembaga pernerlntah

Page 16: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

8

Majelis Ta'lim adalah lembaga pendidikan non formal jenis keagamaan.

Oleh karenanya. muatan pengajarannya lebih menekankan aspek agama Islam

dengan mengacu pada sumber utamanya, yaltu AI-Our'an dan As-Sunnah serta

sumber hukum Islam lainnya yang mu'tamad. Sedangkan penyusunan kurikulum

ini, materinya disesuaikan dengan kondisi jamaah majelis ta'lim yang terdiri dariibu-ibu, bapak-bapak dan para pemuda/remaie.

B. Asas Penyusunan Kurikulum Majelis Ta'lim

b. Pengertian modem atau pengertian baru dari kurikulum yaitu "ProgamPendidlkan yang dlrencanakan dan dllaksanakan untuk mencapa;tuJuan-tujuanpendidlkantertentu" (Hendyat Soetopo & Wasty Soemanto,

Oemar Hamalik), dU.

Sedangkan menurut istilah ada 2 pengertJan

a. Pengertian tradisional atau pengertian lama, kurikulum adalah :

1. "Rencana Pefajaran" (Hilda Faba, 1962)

2. ·Sejum/ah mata pefajaran yang harus ditemouh oleh miuia untuk M

memperofeh Ijazahn (Demar Hamalik. 1992)

3. ·Sejumlah courrses atau mata pafajaran yang harus ditempuh - untuk

mancapa; suatu gelar atau Ijazah" (S. Nasution, 1991)

Menurut bahasa Perkataan kurikulum t'cumculum") adalah kata benda

yang berasal dari kata 'cuticutse" (Bahasa Latin). artinya ·Jarak yang nerus

ditempuh o/eh seorang pelari· (Oemar Hamalik - 1995). Kata kerjanya adalah

"cutrere" (Latin) = 'couner (Perancis) = "to tun" (In99ris) = ber/ari (S. Nasution -1991).

A. Pengertian Kurlkulum

BAB III

PENGERTIAN DAN AZAS PENYUSUNAN

KURIKULUM MAJELIS TA'LlM

Page 17: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

9

3. AsasSosioCulturalBangsa Indonesia mayoritas beragama Islam sehingga akar budaya Islam

yang ada pada masyarakat cukup kuat seperti :

a. Tradisi mengaji di surau, masjid dan rumah-rumah.

b. 8erkembangnya majelis ta'lim di masyarakat.

C. Meningkatnya pengamalan nilai-nilai agama Islam di semua kalangan

masyarakat.

2. Aus FilosofisPancasila sebagai Ideologi Negara tidak bertentangan dengan Agama dan

sila pertama darl Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan

demikian menjadi muslim yang taat berarti menladl Pancasilais yang baik.

Dalam hubungan ini, penyusunan Kurikulum Majelis Ta'lim adalah

mengacu pada asa-asa! sebagai berikut:

1. Asas ReUglus

Islam adalah agama dan tatanal'1 hidup yang bersifat universal, untuk itu

konsep mencari ilmu berlaku sepanjang hayat, dari selak lahir hingga ajal

datang. Oleh karenanya, nilai-nilai dan norma-norma a9ama Islam ini wajib

diwariskan kepada setiap umat Islam. (as. 3:19,83-83; 42:13; 66:6; 4:9; dll).

Page 18: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

10

B. Tuluan Pengajaran Majeljs Ta'lim :

1. Jamaah dapat mengaguml, mencintai, dan mengamalkan AI·Qur'an serta

menjadikannya sebagaJbacaan istimewa dan pedoman utama.

2. Jamaah dapat memahami serta mengamalkan Dinullslam dengan segaia

aspeknya dengan benar dan proporsional.

3. Jamaah menjadi muslim yang kaffah.

4. Jamaah bisa melaksanakan ibadah harian yang sesuai dengan kaedah-kaedah keagamaan secara balk dan benar.

5. Jamaah mampu menciptakan hubungan sllaturrahmi dengan balk.

6. Jamaah bisa meningkatkan taraf hidupnya ke arah yang lebih baik.

7. Jamaah memiliki akhlakul karimah, dsb.

A. Tujuan Pendldlkan MajeUs. Ta'UmMajelis Ta'lim sebagai lembaga pendidikan non formal di masyarakat

mempunyai tujuan kelembagaan yaitu menjadikan majelis ta'lim, sebagai:

1. Pusat pembelajaran Islam

2. Pusat konseiing Islam (agama dan keluarga)

3. Pusat pengembangan budaya dan kultur Islam

4. Pusatfabrikasi (pengkaderan) ulamalcendjkiawan

5. Pusat pemberdayaan ekonomi jamaah

6. Lembaga kontrol & motivator di tengah-tengah masyarakat

BAB IV

TUJUAN PENDIDJKAN & PENGAJARAN

MAJELIS TA'UM

Page 19: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

II

NO MATERI POKOK URAIAN MATERI

I BACA lUllS 1. Mengenalkan baca tulisALQUR'AN DANTERJEMAHNYA 2. Mempelajari ilmu Tajwid

3. Cara mudah membaca AI-Our'an

4. Menghafal surat-surat pendek

5. Memaknai bacaan AI Our'an (terjemah)

II AQIDAH 1. Makna iman dan pengaruhnya dalamkehidupan

2. Tauhid sebagai soko guru peradaban3. Karakteristik Aqidah Islam4. Kemusyrikan5. Perkembangan Pemikiran dalam Islam6. Corak pemikiran dalam Islam

III F1QHIBADAH 1. Pengertian fiqh ibadah dan aspeknya2. Thaharah ( bersuci ) dan aspeknya3. Shalat dan aspeknya4. Puasa dan aspeknya5. Zakat dan aspeknya6. Hajl dan aspeknya

IV FIQH MUNAKAHAT 1. Khittlbah ( metamar ) dan aspeknya( PERNIKAHAN ) 2. Nikah dan aspekoya

3. Hadhonah ( menyusui ) dan urgensinya4. Perkawinan beda agama5. Nikah siri dan aspeknya6. Thalaq/cerai dan aspeknya

V FIQH 1. Islam sebagai konsep hidupMUAMALAH/EKONOMI 2. Karakteristik ekonoml IslamISLAM 3. Perilaku ekonomi Islam

4. Jual beli dan aspeknya5. Wakaf dan aspeknya6. Nafkah dan aspeknya7. Hibah dan hadiah8. Jenis-jenis perekonomian Islam9. Mengenal jenis-jenis Perbankan10.Riba dan implikasinya pada perekonomian

BABVBAHAN DAN MATERI KEGIATAN PENGAJARAN

MAJEUS TA'UM

Page 20: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

12

Note:Bahan pengajaran secara tarine; dan slokes; waktu pembelajarsn dilihsf da/am tabelter/ampir

11_Koperasi, asuransi, Gadai yang berbasisSyariah

VI AHLAK 1. Kualltas manusia2. Akhlak dan ruang Ilngkupnya3. Cabang-cabang akhlak4. Kiat membangun insan berakhlak mulia

VII ISLAMDAN 1. Konsep sehat menurut IslamKESEHATAN 2_ Faktor yang mempengaruhi kesehatan

3. 8eberapa penyakit, gejala danpengobatannya

4. 8eberapa hal yang berkaitan denganpenyakit dalam

5. Wanita dan permasalahannya6. Makanan dan kesehatan7. Kesehatan mental8. Kesehatan spiritual9. Islam dan tindak pencegahan10_Sikap preventif, kuratif dan edukatif

VIII MANAJEMEN DAN 1. Hakekat manajemenADMJHISTRASI 2. Perancangan (planning) kegiatan majelisMAJELIS TA'LIM ta'lim

3_ Pengaturan (organizing) majelis ta'lim4. Pelaksanaan (actuating) majelis ta'l1m5. Evaluasi pelaksanaan kegiatan (controlling)

majelis ta'lim6. ManaJemen keuangan majelis ta'lim7. Manajemen Sumber Daya Alam (SDM)

majelis ta'lim8. Pengelolaan administrasi majelis ta'lim9. Pengelolaan kekayaan dan aset majelis

ta'lim10. Pengembangan keriasama (networking)

Page 21: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

13

B. Metode Tanya JawabMetode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian bahan peng.ajaran

me1alui proses tanya jawab. Siapa yang bertanya dan slapa yang

rneniawab, hal ini perlu daitur dengan balk agar KBM berjaJanefektif dan

efisien.

Penerapannya adalah sebagai berikut :

1. Metode ini dapat diterapkan pada saat klasikal awal atau awal

rnernbuka pengajian dengan terlebih dahulu bertanya kepada jamaah.

2. Pola interaksi tanya jawab dapat dilakukan dengan bervariasi :

A,. Metode CeramahMetoda ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan pengajaran dalam

bentuk penuturan atau penerangan lisan oleh guru terhadap para

jamaahnya, praktik penerapannya adalah sebagai berlkut :

1. Dilakukan pada saat KBM klasikaJdi awal mulai pengajian MT

2. Sebalknya didukung oleh alat bantu berupa gambar, baqan atau

sketsa, alat peraga dan alat bantu lainnya

3. Dapal divariasi dengan metode tanya jawab dan pemberian tug(ls.

4. Bahan pengajarannya yang dapat disajikan dengan metode ceramahumumnya adalah bahan pengajaran yang menuntut pemahaman dan

pembentukan sikap, seperti aqidah, fiqh ibadah, akhlak. dsb.

Sejumlah metode yang dapat diterapkan dalam Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) di Majelis Ta'lim adalah sebagai berikut :

Metode pengajaran lalah cara penyampaian bahan pengajaran dalam

kegiatan belaJar mengajar. Dengan demikian, metode pengajaran adalah suatu

cara yang dipilih dan dllakukan guru ketika berinteraksi dengan jamaah dalamupaya menyampaikan behan pengajaran tertentu agar bahan penqajarana

tersebut mudah dicerna. sesuai dengah tujuan pengajaran yang ditargetkan.

METODE PENGAJARAN

BABVI

Page 22: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

14

E. Metode PemberianTugasMetode pemberian tugas adalah suatu cara penyampaian bentuk

pengajaran dalarn bentuk pemberian tugas tertentu dalam rangka

mempercepat tugas pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.

Penerapan metode ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat dilakukan dimana guru memberlkan tugas kepada para satanseorang jamaahnya untuk membaca AI-Qur'an atau yang lainnya.

2. Pemberian tugas dapat berupa petunjuk lisan atau petunjuk tertutis,

D. Metode DemonstrasiMetode demonstari adalah suatu cara penyampaian bahan pengajaran

dalam bentok mempertunjukkan gerakan-gerakan untuk dlsakslkan dan

ditirll olen para jamaahnya. Penerapan metode ini adalah sebagai.berikut :

1. Dapat dilakt.Jkan dalam KBM klasikaJ dipadukan dengan metode

ceramah.

2. Bahan pengajaran yang sesual dengan penggunaan metode Inl lalah :

fiqh ibadah, akhlak, ilmu tajwid, dsb.

Metode ini dapat digunakan dalam merespon kondisi dan berbagai

permasalahan yang dihadapl oleh jema'ah pada lingkungannya.

Metode diskusi adalah suatu metode dalam KBM, dimana jema'ah diberi

kesempatan untuk melakukan pendalaman materi melalui diskusi,

bertanya dan menjawab pertanyaan dengan sesama jema'ah.

C. Metode Diskusi

• Ustadzah bertanya dan jamaah menjawabnya secara perorangan

talu guru memberi pengarahan atau pengembangan sepertunya.

• Jamaah dirangsang untuk bertanya atau rnembuat pertanyaan.

Lalu ustadzahnya memberikan jawaban dengen jelas dan

gamblang.

3. Metode tanya jawab blsa digunakan un.tuksemua bahan pengajlan.

Page 23: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

15

F. Metoda Karya WisataMetode karyawisata atau study tour adalah suatu cara pembelajaran

dalam rangka mengembangkan wawasan, pengalaman, dan penghayatan

para jamaah terbadap bahan pengajaran yang pernah mereka terima,

dengsn jalan mengunjungi obyek wisata tertentu. Dengan demikian, tujuan

dan program karyawisata in! berbeda dengan kunjungan wisata blasa

yang pada umumnya sekedar hiburan atau rekreasi.

Penerapan metode karyawlsatalstudy tour Inl adalah sebagal berikut :

1. DllaksanaKan dalam waktu khusus diluar jam KBM majelis ta'lim atau

pada hari Iibur tertentu.

2. Dalam pelaksanaannya, metode karyawisata Inl ditopang dengan

metode lainnya seperti pemberian lugas, tanya jawab, dsb.

3. Metode perberlan tugas berkaitan erat dengan metoda tanya jawab,

oleh karenanya dapat dipadukan atau diselaraskan, sesuai kebutuhan

atau target yang mau dicapai.

4. Bahan pengajaran yang sesuai untuk metode ini dapat meliputi semua

bahan pengajaran.

Page 24: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

16

B. Sumber Belajar

1. Sumber belajar adalah berbagai sumber rujukan dalam proses

pengajaran dalam rangka interakSi dalam proses pembelajaran yang

daripadanya dapat ditlmba ilmu-i1mu dan pengalaman-pengalaman

yang perlu dimjiiki oleh jamaah majelis ta'llrn,

2. Dilingkungan majelis ta'lim dan sekitarnya sumbemya adalah

perpustakaan, ustadzlah (narasumber majelis ta'hrn) masjid dan alam

sekitamya. Di rumah (tempat tinggal jamaah) sumbernya adalah orang

tua, anak-anak, saudara yang di rumah, TV, radio, kaset, video, CD,

OVO, dsb. Oi tempal-tempat rekreasi adalah berupa museum, tempat­

tempat bersejarah, para pemandu yang bertugas di tempat-tempat

tersebut.

A. SaranaBelajar1. Sarana belajar adalah segala benda atau alat pendukung dalam KBM

agar KBM tersebut berjatan lancar, teratur, efektif dan efisien.

2. Wujudnya adalah berupa buku-buku ~buku pegangan jamaah, buku

tulis, buku pegangan ustadzlah dsb) alat peraga, perangkat elektronik

seperti sound system, tape recorder, terrnasuk kaset (kaset baeaan AI­

Qur'an shalawat dll) dalarn rangka pembuatan materi MT

Proses belajar mengajar di majelis ta'lim akan berjalan dengan baik dan

benar serta efektlf jlka didukung olen sarana dan sumber belajar yang baik.

Adanya kelengkapan sarana belaiar akan memberi k.emudahan bagi ustadzlah

untuk menerapkan metode pengajaran dan program-programny.a.

SARAN A DAN SUMBER BELAJAR

BAB VII

Page 25: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

17

2. Kegiatan PembukaanPembukaan ta'lim diawali dengan kegiatan pembukaan yang terdiri dari

pembacaan tadarus AI-Qur'an bersama-sama, yasin, rawi dan

shalawat nabi.

B. PeJaksanaanKBMPelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Majelis Ta'lim pada

dasarnya meliputi 4 kegiatan yaitu :

1. Pengelolaan KelasPengelolaan kelas adalah pengaturan jama'ah secara keseluruhan

serta sarana dan peralatan yang dlperlukan dalam kegiatan oerejar

mengajar. Pengelolaan kelas ini dapat bervariasi sesuai

per1<embanganyang ada di daJam kelas. Dari pengelolaan kelas ini

pada akhirnya para jamaah dapat dikelompokkan sesuai

perkembangan pengetahuannya.

A. Langkah-Iangkah Perslapan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)Langkah-Iangkah persiapan yang harus dipenuhi oleh seorang ustadzlah

pada garis besarnya terdiri dari persiapan tertulis dan persiapan tidak

tertulis.

1. Persiapan tertullsPersiapan tertulis ialah persiapan pokok-pokok bahasan yang ditulis

terlebih dahulu oleh ustadz/ah sebelum menyampaikannya.

2. Persiapan tidak tertulisPersiapan lahir batin seseorang ustadz/ah dalam suksesnya kegiatan

belajar mengajar, yang meliputi kesiapan mental, kebersihan badan,

kerapian pakaian (menutup aurat) dsb.

PERSIAPAN DAN PELAKSANAANKBM 01 MAJELIS TA'LlM

BAB VIII

Page 26: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

18

4. Kegiatan PenutupKegiatan penutup dllakukan dengan pembacaan do'a penutup oleh

para jamaah dan dilanjutkan dengan musatahah.

3. Kegiatan IntiKegiatan inti dl rnajelis ta'llm diIsi dengan ceramah atau pemberianmateri sesuai dengan bahan ajar dan dilanjutkan dengan tanya jawab.

Page 27: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

19

1. Evaluasi (penilalan) ialah usaha yang dilakukan dalam rangkamemperolehdata tentang 'perkembangan"para jamaah majells ta'limmelaluiprosespembelajaranyangmerekaalami.

2. Ruang lingkupevaluasi bersifatmeyeluruh.yaitu meliputi sernua aspekpendidikan baik kognitif (pengetahuan). afektif (sikap) maupunpsikomotorik(keterampilan).

B. Tujusn dan Manfaat EvaluasiTujuandanmanfaatevaluasimenyangkutsemuapihakyaitusebagaiberikut :1. Bagi Ustadzah

Memperolehbahan masukan untuk mengetahuiperkembanganjamaahdalam pengalamanbelajarnyaserta peningkatankualitas dalam prosesbelajarmengajamya.

2. Bagl JamaahMemberlkan motivasi ke arah peningkatan aktivitas belajarnya sertamendomngjamaahdalammemperbaikiamal ibadahkeseharian.akhlakulkarimah serta meningkatnya kemampuan (potensi) jamaah disegalabidangterutarnabidangkeagamaan.

3. Bag; lingkungan masyarakat sekltarMenciptakanrasa aman pada masyarakatserta meningkatnyanilai-nllaisplrituaIitasmereka dan teresponnyadengan baik beberapa kebutuhanmasyarakat.

C. Alat Ukur EvaluaslAlat evaluasi pada garis besarnya menggunakan2 cara yaitu evaluasidengantes dan non tes :1. Evaluasi dengan tesa) Tes tulis

Para jamaah diberikan soal-soal tertulis dari materi yang telahdiajar1<an.

A. Pengertian dan Ruang Llngkup Evaluasl

EVALUASI

BAB IX

Page 28: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

20

2. Evaluasl Non Tes

a) PenjajaganPenjajagan atau evatuasi reflektif tatah bentuk penilaian dalam rangka

manjajagi kemampuan jamaah sebelum mengikuti proses

pembelajaran berlangsung.

b) Pengamatah (observasl)

Pengamatan adalah suatu bentuk evaluasi non tes berupa

pengamatan langsung terhadap para jamaah.

c) Penylmakan

Penyimakan dilakukan oleh ustadz/ah dengan cara tatap muka

langsung dengan jamaah.

d) WawancaraUstadzlah mengadakan kontak langsung dengan jamaah atau tokoh­

tokoh masyarakat di lingkungan majelis ta'lim.

b) Tes lisan

Para jamaah diberikan kesempatan untuk membaca malafadzkan

baeaan AI-Qur'an, do'a atau yang lainnya balk secara mandiri maupun

bersama-sama.

c) Tes perbuatan

Para jamaah dlberlkan kesempatan untuk mempraktekkan tata cara

sholat yang benar, manasik haji dan materi lain yang menuntut adanya

gerakan atau perbuatan.

Page 29: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

21

Karnisadar, bahwakehadlranbuku lnl jauh dari kata sempurna,untuk ltuselanjutnyadipandangperlu untuk segera disususunbuku pendarnpinq yangdapat djjadikan pegangansebagai bagian yang tidak terpisahkan dan buku"Pedoman Majells Ta'Um" inj, serta ditambahdenganjudul-judul lain yaangdapat menunjangkeberhasilanKBM di setiap Majelis Ta'lim atau buku yangberfugsi sebagai bahan ajar yang siap dipergunakan. Namun demikiandiharapkan buku "Pedoman Majelis Ta'lim" ini dapat dimanfaatkanolehsemuapihak.

Buku "Modul Pembinaandan Pembelajaran MajelisTa'lim ini disusunsedemikian rupa sehingga cukup praktis, sederhana, dan mudah untukdipahami dan dilaksanakan, namun disadari buku tersebut belum bisamenampungsemuaaspekkebutuhanyang diperlukanolehmasyarakatmajelista'nrn, Kehadiran buku ini baru bisa memenuhi sebagian yang dianggappentingdi dalammengelolamajelista'lim.

Setelah diundangkannyaUndang-UndangSistem Pendidikan NasionaiNo.20 Tahun 2003 dimana maielis ta'llm lelah diletapkan sebagai salah satusub sistem pendidikannasionalbidangkeagamaan.hal ini menuntutkita untukmerespon kondisi tersebut. Oleh karenanya diupayakan langkah-Iangkahkongkrit dan sistematik, agar program dan kegiatan di setiap Majelis Ta'limdapat terus berkelanjutan,untuk itu upayayangmendesakuntuksegeradibuatadalahbuku "Pedoman MaJellsTa'lim n

BABX

PENUTUP

Page 30: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

22

Arbaab V : Bairut 1990.16. AI-Zuhally, Wahbah. AI-Fiqh AI-Sunnah. Bairut: Daar AI-

Fikr 1992.

15.

Sabiq, Sayyid. A1-Sunnah.Bairut : Daar AI-Fikr 1992.

Al-Jaz.iri, Abdurrahman. Kitab Fiqh ala Madzahub AI-

Maarif 1985.

12. Cawidu, Harifudin. Konsep Kufur dalam AI-Our'an.

Jakarta : Nulan Bintang 1991.

13. AI-Ghazali. Muhammad. Aiqdah AI-Muslim. Daar AI·

Kutub AI-Islamiyah.

14.

Al-Fauqi, Ismail RajL Tauhid : Bandung Pustaka 1988.

Al-Maududi, Abu A'ia. Prinsip-Prinsip Islam.. Bandung :11.

8. Panduan Kurikulum & Pengajaran TKlTP AI-Our'an

LPPTKA BKPRMI Jakarta Cet. IV Tahun 20Q5.9. Abduh, Syaikh Muhammad. Risalah Tauhid. Jakarta:

Bulan Bintang 1990.10.

Sutopo, Hendyat dan Drs. Wasty Soemanto. Pembinaan

dan Pengembangan Kurikulum dan Pengajaran : Cetakan Ketiga Tahun 1991

terbitan Bumi Aksara.7. Panduan Kurikulum & Pengajaran TKlTP At-our'an

Kanwil Departemen Agama ProvoDKI JakartaTtahun 2003.

6.

1. Kurikulum Majelis Ta'lim Kantor Wilayah

Kementrian Agama Provlnsl DKI Jakarta

2. AI-Our'an dan Terjemahnya ; Mujamrpa AI-Malik Li

Thiba'at AI-Munhaf AI-Syarif Madinah AI-Munawarahl

3. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasionat

4. Hamalik, Dr. Oemar. Kurikulum dan Pengajaran :

Cetakan Pertama Tahun 1995.

5. S. Nasution, Prof. Dr. MA. Kurikulum dan Pengajaran :

Cetakan Pertama Tahun 1989 terbitan Bina Aksara.

OAFTAR PUSTAKA

Page 31: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS

23

KecerdasanSpiritual Dalam Berfikir Integralistikdan Holistik Untuk MemaknaiKehidupan.Bandung:Mian2001

27. Harun Nasutlon, Filsafat dan Mistisme Islam. Jakarta:BulanBintang.

28. Taufiq Pasiak, Revolusi Sain antara 10, EO dan SO.Bandung:Mizan2003.

29. Ahmad Mubarok , Prof, Dr. Jlwa Dalam al-Qur'an.Jakarta:Paramadina2000.

30. Ati Cahayani, Dasar-dasarorganisasi dan Manajemen.Jakarta:Grasindo2003.

Indonesia: Puat PenerbitanPerhimpunan apeetaus Penyakit DalamDepartemenIImuPenyakitDalamFK-UI)

26. Danah Zohar dan Ian Marshal, SO Memanfaatkan

L HausterMD, danJ LonggoMDC. LarryJameson,MDPh.D.23. Seri Penyakit Wamta, Menyiasati Osteoporosis.

PenyusunNaskahJakarta: PenerbitNirmala200324. Media Islamika Jumal Kedokteran dan Keislaman

(FakultasKedokterandan IImuKesehatanUINSyarifHidayatullahJakarta)25. Rani,A. Aziz (ed) dkk, PanduanPelayananMedik oleh

EucjaneBroundwaldMd,AnthonyS. FauciMD,Stephen22.

Semarang: TobaPutra 1978.19. Yurnalis, Udin dan kawan-kawan.Islam Untuk Djsiplin

IImuKedokterandan Kesehatan.Jakarta: DepartemenAgamaRI 1986.20. Sudaryo, Ara W dan BambangFetiyo Hadi. Buku Ajar

IImu Penyakit Dalam Edisi ke IV (ed) : Pusat Penerbitan Departemen IImuPenyakitDalamFK-UI2006.

21. Hil, MCgraw (ed) Denis L Kaster, MD. Manual ofMadicine,Edis!ke 16.

Ahmad, ldrls. FiqhSyafl'i. Jakarta: Karya Indah 1986.Rifa'l, Moh. Terjemah Khulashoh Kifayatul Akhyar I.

17.

18.

Page 32: OMAN - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/pedomanmajelistalim.pdf · DIREKTORATPENERANGAN AGAMA ISLAM JI.M.H.Thamrin NO.6 Jakarta Tahun 2012 MAJELIS