kementerianagama ri tahun2010simbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/petuntuk teknis... ·...

72

Upload: hoangthu

Post on 30-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KEMENTERIAN AGAMA RIDIREKTORAT JENDERAL

BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAMDIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT

TAHUN 2010

PETUNJUK TEKNISKEGIATAN IBADAH SOSIAL

Kementerian Agama dalarn hal ini Direktorat JenderalBimbingan Masyarakat Islam berkomitmen menyukseskanpembinaan ibadah sosial, meskipun masih mengalamihambatan adanya keterbatasan dana baik dari APBNmaupun penggalangan dana sosial keagamaan, namuntidak menyurutkan tekad seeara berkelanjutan untuk lebihmeningkatkan pembinaan ibadah sosial dan penanamankesalehan sosial sebagai bag ian dari pembangunannasional.

Tidak dapat dipungkiri bahwa penanganan fakir miskinpada dasarnya merupakan tugas kita semua baik sebagaimasyarakat yang berkemampuan maupun pemerintahmemiliki peran yang strategis untuk penanganan danpemberdayaan fakir miskin termasuk di dalamnya yatimpiatu, walaupun selama ini penanganan oleh lernbaqasosial kemasyarakatan keagamaan telah dilakukan akantetapi penanganan tersebut perlu terus ditingkatkan, karenasangat mendukung program pemerintah sebagaipengemban amanat UUD 1945.

Alhamdulillah wa Syukrulillah selalu kami panjatkanseiring telah tersusunnya Buku Petunjuk Teknis KegiatanPembinaan Ibadah Sosial ini, dengan maksud memberikanaeuan dan petunjulcdalam pelaksanaan pembinaan ibadahsosial kepada masyarakat terutama upaya optimalisasipemberdayaan fakir miskin dalam rangka meningkatkankualitas dan kesejahteraan masyarakat.

BismillahirrahmanirrahimKATA PENGANTAR

. Nasrun Haroen, MA~09021988031001

Pada akhirnya kepada semua pihak yang terlibat membantutersusunnya buku ini, kami ucapkan terima kasih. Semogamenjadi 'amal shaleh yang memperoleh ridha dari AllahSWT. Amin Ya Robbal 'Alamin.

Kami menyadari bahwa Petunjuk Teknis KegiatanPembinaan Ibadah Sosial ini masih belum memadai,karenanya perlu penyempurnaan terus menerus, untuk itusaran masukan dan kritik sangat kami harapkan.

ii

BAB IV LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN 27A. Laporan Panitia Pelaksana Kegiatan 27B. Laporan Keuangan Panitia Pelaksana Kegiatan 28C. Laporan Penerimaan Bantuan 28

BAB 111 PROSEDUR BANTUAN 21A. Pembentukan Kelompok Usaha 21B. Persiapan 22C. Pengajuan 23D. Proses Penetapan dan pencairan Bantuan 25

BAB II JENIS PROGRAM KEGIATAN 11A. Pembinaan dan Bimbingan Ibadah Sosial 11B. Strategi 11C. Pengorganisasian 12D. Jenis Kegiatan Pembinaan Ibadah Sosial 13

BAB I PENDAHULUAN 5A. Latar Belakang 5B. Dasar Hukum 7C. Tujuan 8D. Pengertian 9

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGANMASYARAKAT ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNISKEGIATAN IBADAH SOSIAL

DAFTAR lSI. ii

KATA PENGANTAR .

DAFTAR lSI

LAMPIRAN - LAMPIRAN

BAB VI PENUTUP. 33

BAB V MONITORING DAN EVALUASI 31A. Tujuan 31B. Sasaran :........ 31C. Petugas 31D. Instrumen 32E. Penjadwalan 32F.Laporan Hasil Monitoring 32

1

Mengingat 1. KeputusanPresidenNomor42 Tahun2002tentang PedomanPelaksanaanAnggaranPendapatan dan Belanja Negarasebagaimana telah diubah denganKeputusan Presiden Nomor 72 Tahun2004;

2. PeraturanPresidenNomor 10Tahun2005tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkankualitas pembinaan ibadah sosial perluadanya perencanaan program yangterarah, terpadu dan berkelanjutansehingga mencapai hasil yang efektif dantepat sasaran;

b. bahwa dalam upaya mencapai tujuansebagaimana dimaksud pada huruf a diatas dipandang perlu menyusun petunjukteknis kegiatan ibadah sosial.

c. bahwa berdasarkan pertimbangansebagaimana tersebut pada huruf a danbdi atas,makaperluditetapkanKeputusanDirektur Jenderal Bimbingan MasyarakatIslam tentang Petunjuk Teknis KegiatanIbadah Sosial.

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT ISLAMNOMOR: DJ.1I/276 TAHUN 2010

TENTANGPETUNJUK TEKNIS KEGIATAN IBADAH SOSIAL

DIREKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

2

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT ISLAMTENTANG PETUNJUK TEKNIS KEGIATANIBADAH SOSIAL

Pertama Menetapkan Petunjuk Teknis Kegiatan IbadahSosial sebagaimana tercantum dalamLampiran Keputusan ini.

Memperhatikan: Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)Dirjen Bimas Islam Tahun 2010 Nomor0005/025-303.1/-/2010, tanggal 31Desember 2009.

Kementerian Negara Republik Indonesiasebagaimana telah diubah terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008;

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009Tentanq Pembentukan dan OrganisasiKementerian Negara;

4. Keputusan Menteri Agama Nomor 373Tahun 2002 Tentang Struktur Organisasidan Tata Kerja Kantor WilayahKementerian Agama Provinsi dan KantorKementerian Agama Kabupaten/Kotasebagaimana telah diubah denganKeputusan Menteri Agama Nomor 480Tahun 2003;

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun2006 Tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Agama;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun2006 Tentang Visi dan Misi KementerianAgama.

3

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggalditetapkan.

Keempat

Hal-hal yang berkenaan dengan mekanismeyang belum diatur dalam Petunjuk Teknisakan diatur lebih lanjut oleh Kepala WilayahKementerian Agama Provinsi dan KantorKementerian Agama Kabupaten/Kota.

Ketiga

Petunjuk Teknis Kegiatan Ibadah Sosial inidimaksudkan sebagai acuan bagi aparatmaupun masyarakat yang terlibat dalampelaksanaan pembinaan dan bimbinganibadah sosial dan pemberdayaan fakir miskin.

Kedua

5

Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS)tahun 2008, penduduk Indonesia berjumlah 228.004.527jiwa, yang tergolong fakir miskin berjumlah 34,96 jutajiwa atau sekitar 15,42 % dari jumlah penduduk. Sebanyak12,27 juta jiwa tinggal di perkotaan dan 22,19 juta jiwatinggal di pedesaan. Fakta tersebut tentu saja amatmenyedihkan kita bersama, bila kita mengingat mayoritaspenduduk Indonesia adalah umat Islam berjumlah195.500.708 jiwa atau 87,21% dari jumlah pendudukIndonesia, maka tidaklah berlebihan jika berbicarakemiskinan sesungguhnya kita sedang berbicara problemsosial yang dihadapi umat Islam itu sendiri.

Bahwa memajukan kesejahteraan umum merupakansalah satu tujuan nasional negara Republik Indonesia

Krisis multidimensi yang melanda bangsa Indonesia telahmenggoyahkan dan bahkan berpotensi rneruntuhkansendi-sendi ketahanan masyarakat yang telah dibangunselama ini. Situasi sosial, politik, ekonomi, hukum, danbudaya yang kurang kondusif serta berbagai bentukbencana sosial lainnya yang meningkat akhir-akhir initelah berdampak luas bagi krisis iman dan akhlaq/moral,tindakan asusila, kriminal, pengangguran, dan penyakitsosial lainnya yang bermuara pada meningkatnyakemiskinan di Indonesia.

A. Latar Belakang.

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

NO. D.J.1I/276 TAHUN 2010TENTANG

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN IBADAH SOSIALBABI

PENDAHULUAN

6

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama,'berdasarkanPMANomor 3 Tahun2006 tentangSusunanOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama telahmenetapkan adanya Subdit Pembinaan Ibadah Sosialpada Direktorat Pemberdayaan Zakat, Ditjen BimbinganMasyarakat Islam, yang salah satu tugasnya adalahmelaksanakan bimbingan dan pembinaan ibadah sosial.

Pemerintah dalam hal ini harus mengambillangkah yangtepat dan strategis sebagai amanah konstitusi berdasarkanUUD 1945 amandemen ke empat Pasal 34 : (1) Fakirmiskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara olehnegara; (2) Negara mengembangkan sistem jaminansosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakanmasyarakatyang lemahdan tidak rnampu sesuai denganmartabat kemanusiaan; (3) Negara bertanggung jawabataspenyediaanfasilitaspelayanankesehatandan fasilitaspelayanan umum yang layak dan (4) ketentuan lebihlanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalamUndang-undang. Pasal tersebut menjadi landasanoperasional bagi pemerintah untuk memberikan jaminanperlindungan, keamanan, kenyamanan, ketenteramandan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia baikjangka pendek, menengah dan jangka panjang.

yang diamanatkan dalam pembukaan Undang-undangDasar 1945. Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut,bangsa Indonesia senantiasa melaksanakanpembangunan antara lain melalui bidang agama yangmencakup terciptanya suasana kehidupan beragamayang penuh keimanan dan ketakwaan terhadap TuhanYang Maha Esa, meningkatnya akhlaq mulia, kepeduliansosial yang tinggi, terwujudnya kerukunan hidup umatberagama secara dinamis sebagai landasan persatuandan kesatuan banqsa dalam pembangunan nasional.

7

1. Undang-undang Dasar 1945;2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 Tentang

Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial;3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1985 Tentang

OrganisasiKemasyarakatan;

4. Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 TentangPengelolaan Zakat;

5. Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 TentangWakaf;

6. PeraturanPemerintahNomor42 Tahun1981TentangPelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Fakir Miskin;

7. PeraturanPemerintahNomor42 Tahun2006TentangPelaksanaanUndang-undangNomor41 Tahun2004TentangWakaf;

8. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun2002 tentangPedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan8elanja Negara sebagaimana telah diubah dengan

B. Dasar Hukum.

Pelaksanaan ibadah sosial di kalangan masyarakat muslimIndonesia masih belum seimbang bila dibandingkandengan pelaksanaan ibadah mahdhah (ritual). Hal inibisa terlihat dari semakin meningkatnya jumlah jamaah. haji setiap tahunnya, namun belum banyak membawadampak positif bagi perubahan sosial ke arah yang lebihbaik. Masih banyak anak-anak terlantar, remaja putussekolah, fakir miskin atau kaum dhu'afa yang belumdiberdayakan agar dapat mandiri menuju kehidupan yanglayak dan sejahtera. Banyak orang mengejar keshalehanritual, tapi masih mengabaikan keshalehan soslal. Olehkarena itu, diperlukan upaya pembinaan yang terusmenerus untuk mengoptimalkan kegiatan ibadah sosialdi kalangan masyarakat.

8

1. Menyamakan persepsi dan pemahaman mengenaiurgensiibadahsosialdi samping ibadahritual,sehinggaterwujud keserasian di antara keduanya.

2. Meningkatkan kepedulian para aparat maupunmasyarakat dalam pelaksanaan program pembinaanibadah sosial, sehingga dapat meminimalisirpermasalahan sosial masyarakat, terutama masalahdampak kemiskinan.

3. Memberikan petunjuk teknis tentang prosedurpemberian bantuan dalam peningkatan pemberdayaan

C. Tujuan.

Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004;9. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang

Unit Organisasi dan Tugas Eselon I KementerianNegara Republik Indonesia sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun2008;

10. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 TentangPembentukan Organisasi dan Kementerian Negara;

11. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja KantorWilayah Kementerian Agama Provinsi dan KantorKementerian Agama Kabupaten/Kota sebagaimanatelah diubah dengan Keputusan Menteri AgamaNomor 480 Tahun 2003;

12. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 38Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat;

13. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006Tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianAgama;

14. Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2006Tentang Visi dan Misi Kementerian Agama.

9

1. Ibadah sosial adalah ibadah yang tidak ditentukantatacaranya,denganmemanfaatkanpotensidiri berupatenaga, fikiran dan dana dalam upaya mengatasimasalah-masalah sosial kemasyarakatan.

2. Pemberdayaan fakir miskin adalah upaya pemberianmotivasi, pengetahuan, keterampilan dan bantuanmodal untuk meringankan beban fakir miskin agarmemiliki kemampuan berusaha dan meningkakankesejahteraan fisik material dan mental spritual.

3. Fakir adalah sebutan bagi orang yang tidakberpenghasilan atau berpenghasilan kurang darisetengah kebutuhan pokoknya. Sedangkan Miskinadalah sebutan bagi orang yang berpenghasilan diatas orangfakir tetapitidak cukupmemenuhikebutuhanpokok.

4. Pembina IbadahSosial adalahpejabatsetingkateselonIII pada Kantor KementerianAgama Pusat dan Daerahyang karena tugas dan fungsinya membidangipembinaan ibadah sosial.

5. PetugasIbadahSosialadalahKepalaSeksiataupejabatpada Kantor Kementerian Agama Pusat dan Daerahyang karena tugas dan fungsinya membidangipernbinaan ibadah sosial.

6. Pendampingprogramibadahsosialdan kelompokusahafakir miskin adalah Kepala UrusanAgama Kecamatan.

D. Pengertian.

Seberapa pengertianterkait dengan programpembinaanibadahsosial dan pemberdayaanfakir miskinDiljenSimasIslam, antara lain:

fakir miskin mulai dari pengajuan proposal sampaipenyusunan laporan kegiatan danpertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan.

10

7. Bantuan adalah bantuan bersumber dari APBN melaluiDIPA Ditjen Bimas Islam berupa uang, barang, atau

. jasa kepada lembaga, kelompok, atau perorangandalam rangka peningkatan kualitas hidup dan kehidupanberagama Islam.

8. Lembaga adalah lembaga pengelola Anak yatim piatudan fakir miskin baik berupa panti asuhan, maupunnon panti asuhan.

9. Kelompok Usaha Fakir Miskin adalah kumpulan parafakir miskin yang memiliki kegiatan usaha untukmeningkatkan kesejahteraan bersama.

11

1.Memberikan motivasi serta sosialisasi terhadapmasyarakat akan pentingnya pelaksanaan ibadahsosial, disertai pengorganisasiannya.

Untuk melaksanakan kebijaksanaan teknis tersebutditempuh strategi sebagai berikut:

BAB IIPROGRAM PEMBINAAN IBADAH SOSIAL

A. Kebijaksanaan Teknis

Kebijaksanaan teknis terkait dengan pembinaan ibadahsosial, meliputi:

1. Memantapkan manajemen pembinaan ibadah sosialdengan menyempurnakan aspek-aspek regulasi,peraturanperundang-undangan,pedomandan petunjukpelaksanaan ibadah sosial.

2. Mengoptimalkan penggalian dana program kegiatanibadah sosial baik yang bersumber dariAPBN, APBD,maupun dari ZIS sehingga pemanfaatannya dapatmenjangkau segenap kelompok sasaran di berbagaitingkatan.

3. Meningkatkanprofesionalismeoelavanan ibadahsosialmasyarakat terhadap fakir miskin, yatim piatu, lanjutusia, Anak jalanan, dan penyandang masalah sosiallainnya.

4. Meningkatkan dan memperkuat pemberdayaanpenyandang masalah sosial, terutama kaum dhu'afadan fakir miskin menuju ke arah kemandirian.

5. Meningkatkankoordinasidan kerjasama lintassektoraldengan berbagaiinstansiterkait,LSMagamadan duniausaha, baik di tingkat pusat maupun daerah.

B. Strategi

12

1. Pembina Program Ibadah Sosial Tingkat Pusat adalahDirjenBimas Islam(Pembina), DirekturPemberdayaanZakat (Ketua) dan Kasubdit Bina Ibadah Sosial(Sekretaris).

2. PembinaProgramIbadahSosialTingkatProvinsiadalahKepalaKanwilKementerianAgama Provinsi(Pembina),KabidUrais I Kabid Simas Islam(Ketua)dan Kasi Ibsos(Sekretaris).

3. Pembina Program Ibadah Sosial Tingkat Kab/KotaadalahKepalaKementerianAgamaKab/Kota(Pembina)dan Kasi Urais sebagai Ketua, dan salah seorang stafSeksi Urais sebagai Sekretaris.

4. Kepala KUA sebagai Pendamping Program IbadahSosial dan Kelompok Usaha Fakir Miskin di wilayahkerjanya.

5. Penyuluh Agama dan juru dakwah sebagai motivator

C. Pengorganisasian

2. Memberdayakan dana-dana ibadah sosial untukkegiatan yang sifatnya padat karya, produktif danberkesinambungan.

3. Mengadakan pendidikan dan pelatihan bekerjasamadengan instansi terkait baik di pusat maupun di daerahdengan menitikberatkan perlunya tenaga terampilsebagai pembina, petugas, pendamping, ketuakelompok, dan pengelola lembaga yatim piatu.

4. Memberikan bantuan modal kerja I usaha kepada fakirmiskin, anak yatim piatu, remaja putus sekolah dengandisertai pendampingan.

5. Mengajak partisipasi masyarakat dalam upayapemberdayaan ibadah sosial dengan memberikanperan aktif serta keterlibatan seluruh komponenmasyarakat termasuk pelaku usaha.

13

Peserta kegiatan Bimbingan KeagamaanPemberdayaan Fakir Miskin ini adalah para ketuakelompok usaha fakir miskin yang ditunjuk, dandiusulkan oleh Kepala KUA selaku pendampingkelompok usaha fakir miskin.

Tindak lanjut dari kegiatan ini, para peserta akandiberikan bantuanmodal usahasesuai anggaran yangtersedia dalam DIPA,sebagai motivasi pemberdayaanmasyarakat fakir miskin dalam meningkatkan tarafhidupyang lebihbaik,terarahdan berkembangmenjadibesar sehingga mereka tidak bergantung pada oranglain, bahkandiharapkanyang semulasebagaimustahiqkemudian pada tahun-tahunmendatangakan menjadimuzakki sesuai syari'at Islam.

Tujuan kegiatan ini ialah memberi bekal pengetahuan,keterampilan,informasidan arah kebijakanpemerintahdi bidang pembinaanibadahsosial dan pemberdayaanfakir miskin.

1.Bimbingan Keagamaan Pemberdayaan Fakir Miskin.

ProgramBimbinganKeagamaanPemberdayaanFakirMiskin merupakan kegiatan DIPADirektorat JenderalBimbinganMasyarakatIslamKementerianAgamayangdilaksanakandi daerah, dengan kepanitiaanterdiri dariunsur pusat dan daerah.

D. Jenis Kegiatan Pembinaan lbadah Sosial.

Program Ibadah Sosial, sesuai wilayah kerjanya.6. Pengelola panti asuhan Ilembaga yatim piatu, ketua

kelompok fakir miskin, pekerja sosial sebagai mitrakerja Program Ibadah Sosial.

14

Program pembinaan keagamaan petugas ibadah sosialsebagai kegiatan DIPA Direktorat Jenderal BimbinganMasyarakat Islam Kementerian Agama yang dilaksanakandi daerah, dengan tujuan memberi pemahaman, informasidan arah kebijakan pemerintah serta menyatukan langkahdalam mensosialisasikan program kegiatan ibadah sosial.

Mengingat kegiatan ibadah sosial ~asih kurangmemperoleh perhatian, maka diharapkan Kantor WilayahKementerian Agama dapat mengalokasikan dana untukkegiatan pembinaan ibadah sosial baik di tingkat Kantor

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberi pembekalan,informasi, dan kebijakan pemerintah dalam pembinaanibadah sosial dan pemberdayaan fakir miskin kepadapara pendamping kelompok usaha fakir miskin agar dapatmelaksanakan tugas pembimbingan terhadap kelompokdalam menjalankan usahanya sehingga diharapkan lebihberhasil meningkatkan usaha mereka.

Kegiatan pembinaan tersebut diikuti oleh peserta denganprioritas para Kepala KUA selaku pendamping programibadah sosial dan kelompok usaha fakir miskin diwilayahnya.

3. Pembinaan Keagamaan Petugas Ibadah Sosial.

Kegiatan Pembinaan Keagamaan Pendamping KelompokUsaha Fakir Miskin merupakan kegiatan DIPA DirektoratJenderal Bimbingan Masyarakat Islam KementerianAgama yang dilaksanakan di daerah, dengan kepanitiaandan nara sumber yang terdiri dari unsur pusat dan daerah.

2. Pembinaan Keagamaan Pendamping Kelompok UsahaFakir Miskin.

1S

Kegiatan Temu Konsultasi Pembina Ibadah Sosialmerupakan kegiatan koordinasi untukmenyamakanvisi,misi dan persepsi tentang pentingnyapembinaan ibadahsosial, serta langkah-Iangkah yang harus dilakukanbersama baik tingkat pusat maupun tingkat daerah.

PesertaTemu Konsultasi adalah para pejabat pusat dandaerah yang tugas dan fungsinya terkait denganpembinaan ibadah sosial.

5. Temu Konsultasi Pembinaan Ibadah Sosial.

PenyelenggaraankegiatanOrientasiPengelolaLembagaYatim Piatu tersebut diikuti oleh para pengurus lembagayatim piatu yang berada di bawah binaan KenienterianAgama atau pengurus panti asuhan muslim.

4. Orientasi Pengurus Lembaga Yatim Piatu.

KegiatanOrientasiPengelolaLembagaYatimPiatuadalahkegiatanDIPADirektoratJenderal BimbinganMasyarakatIslamKementerianAgama yang dilaksanakandi daerah,dengan tujuan memberi pemahaman, informasidan arahkebijakanpemerintahdalam rangkameningkatkankualitaspengelola lembagayatim piatu baik dari segi manajemenmaupun pelayanan terhadap yatim piatu yang menjadibinaannya.

Wilayah Kementerian Agama Provinsi maupun tingkatKantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Peserta kegiatan pembinaan keagamaan petugasibadah sosial tersebut adalah para Kepala Seksi BinaIbadah Sosial Kanwil Kementerian Agama dan KepalaSeksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian AgamaKabupaten/Kota.

16

Bantuan pemberdayaan fakir miskin ini merupakanpemberian bantuan modal usaha bergulir bagi fakir miskinyang masih memiliki kemampuan jasmani dan rohani

7. Bantuan Pemberdayaan Fakir Miskin.

Kegiatan pembinaan penerima bantuan modal usaha inidimaksudkan sebagai kegiatan untuk melaksanakanmonitoring dan evaluasi (monev) terhadap perkembanganusaha pemberdayaan fakir miskin yang telah dilakukanSub Direktorat Pembinaan Ibadah Sosial DirektoratPemberdayaan Zakat Direktorat jenderal BimbinganMasyarakat Islam melalui pemberian bantuan pada tahunsebelumnya terhadap lembaga pengelola yatim piatu,kelompok, maupun masyarakat penerima bantuan.

a. Menyamakan persepsi pemahaman dan pola pikirpenyelenggaraan pelayanan pembinaan ibadahsosial keagamaan.

b. Mewujudkan keserasian perencanaan, pelaksanaan,evaluasi dan pelaporan dalam rangka optimalisasipembinaan ibadah sosial dan pemberdayaan fakirmiskin

c. Menserasikan koordinasi program kegiatan intra danlintas sektor dalam rangka peningkatan optimalisasikinerja pembina ibadah sosial.

d. Mempertajam sasaran program pembinaan ibadahsosial berdasarkan skala prioritas.

e. Meningkatkan peranan potensi lembaga sosialkeagamaan sebagai pembina ibadah sosial.

6. Pembinaan Penerima Bantuan Modal Usaha.

Tujuan dilaksanakannya Temu Konsultasi ini antara lain:

17

Santuan ini diberikan kepada masyarakat miskin korbanbencana alam sehingga mengakibatkan kegiatan matapencahariannya hancur atau hilang namun merekamasih memiliki kemauan dan kemampuan untukberusaha kembali, baik untuk usaha jualan,pertukangan, perbengkelan dan lain-lain.

b. Bantuan Modal Usaha dan Pengembangan PotensiDiri Bagi Korban Bencana Alam.

Pada tahun berikutnya mereka diharapkan bisamenggulirkan bantuan sebesar yang mereka pernahterima kepada kelompok lain di wilayahnya dengandiketahui oleh Kepala KUA setempat, selakupendamping kelompok usaha fakir miskin.

Mereka diberikan bantuan modal usaha dari anggaranyang tersedia dalam DIPA Ditjen Bimas Islam melaluikelompok-kelompok wirausaha gabungan yang jumlahanggotanya minimal 5 orang termasuk ketua kelompokmeskipun jenis usaha para anggota tersebut tidaksama.

Bantuan modal usaha kelompok wirausaha ini diberikansebagai dana bergulir kepada fakir miskin yang telahmenekuni bidang kewirausahaan tetapi kekuranganmodal dalam mengembangkan kegiatan usahanya.

a. Bantuan Modal Usaha Kelompok Wirausaha FakirMiskin.

dalam berusaha sebagai upaya mempertahankan hidupbagi diri maupun keluarganya, namun ketiadaan materi(modal usaha). Sentuk pemberian bantuan pemberdayaanfakir miskin, meliputi:

18

Bantuan ini diberikan kepada remaja putus sekolah,anak fakir miskin dan yatim piatu secara perorangan

d. Bantuan Biaya Kursus Keterampilan Fakir Miskin.

Pada tahun berikutnya mereka diharapkan bisamenggulirkan bantuan sebesar yang mereka pernahterima kepada kelompok lain di wilayahnya dengandiketahui oleh Kepala KUA setempat, selakupendamping kelompok usaha fakir miskin.

Bantuan ini diberikan kepada fakir miskin yang mendiamidaerah terpencil dan tertinggal dibanding dengan daerahlain. Modal usaha dana bergulir tersebut diberikankepada fakir miskin daerah terpencil dan tertinggalyang dibentuk dalam suatu kelompok usaha gabungandengan jumlah minimal anggota 5 orang termasukketua kelompok meskipun jenis usaha para anggotatersebut tidak sama.

c. Bantuan Modal Usaha Fakir Miskin Daerah Terpencildan Tertinggal.

Pada tahun berikutnya mereka diharapkan bisamenggulirkan bantuan sebesar yang mereka pernahterima kepada kelompok lain di wilayahnya dengandiketahui oleh Kepala KUA setempat, selakupendamping kelompok usaha fakir miskin.

Bantuan modal usaha dana bergulir tersebut diberikandalam pengembangan potensi diri kepada beberapakelompok gabungan usaha yang dibentuk denganjumlah anggota minimal 5 orang termasuk ketuakelompok meskipun jenis usaha para anggota tersebuttidak sama.

19

Bantuan khitanan massal ini diberikan kepada suatulembaga atau yayasan yang bergerak di bidang sosialkemasyarakatan terutama lembaga pengelola anak yatimpiatu dan anak jalanan.

Lembaga atau yayasan penerima bantuan tersebut secaranyata dinilai telah memiliki kemampuan manajerial danpengalaman dalam pengabdiannya menangani danmembina anak yatim piatu dan anak jalanan.

9. Bantuan Pengadaan Peralatan Shalat Fakir Miskin.

Dalarn rangka partisipasi mengurangi beban ekonomiyang dialami masyarakatfakir miskin,maka KementerianAgama dalam hal ini Sub Direktorat Pembinaan IbadahSosialDirektoratPemberdayaanZakat DirektoratJenderalBimbingan Masyarakat Islam setiap tahun dan bertahapmelaksanakan program bantuan berupa pengadaanperalatan shalat dalam bentuk paket yang terdiri darisajadah, sarung, kopiah, baju koko dan mukena dewasauntuk satu keluarga.

Bantuan peralatan shalat untuk fakir miskin inipendistribusiannya dilakukan melalui Kantor WilayahKementerian Agama Provinsi dan selanjutnya diberikankepada yang berhak menerima(fakir miskin) yang sudahterdata.

atau kelompok. Diharapkan agar dengan bantuantersebut mereka bisa mengikuti kursus keterampilansesuai bakat dan minatnya, setelah selesai kursusmemiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mencarinafkah memenuhi kebutuhan hidup yang layak tanpaketergantungan pada orang lain.

8. Bantuan Khitanan Massal Anak Yatim Piatu dan AnakJalanan.

20

Kegiatan penyusunanJpenggandaan/pengadaan buku­buku di bidang pembinaan dan bimbingan ibadah sosialdengan maksud untuk memberikan pedoman, petunjukteknis dan menambah wawasan bagi aparat atau parapejabat dan masyarakat mengenai ibadah sosialPelaksanaan ibadah sosial di tengah-tengah masyarakatsampai saat ini nampaknya belum seimbang denganpelaksanaan ibadah ritual, sehingga perlu dilakukanbimbingandan penyuluhansecara terus menerus,sampaiterwujud keshalehansosial di samping keshalehan ritual.

11.Penyusunan/Penggandaan/Pengadaan Buku IbadahSosial.

Pada dasarnya program pemberian bantuan yang terkaitdengan biaya hidup dan biaya operasional bagi lembagayatim piatu oleh pemerintahdimungkinkantelah dilakukanmelalui Kementerian Sosial, namun untuk lebihmeningkatkan kelangsungan lembaga dan tetap eksismenjalankanmisinyaterutamabimbingandan pembinaankeagamaan (mentaldanakhlaq),maka pemerintahsesuaibidangnyadalam hal iniKementerianAgama memandangperlu untuk memberikanbantuanmeskipun masih sangatminim dan terbatas.

10. Bantuan Operasional Lembaga Yatim Piatu.

Sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat,sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-undangDasar 1945, maka salah satu program pemerintahdalamhal penanganan yatim piatu yang meskipun selama initelah ditangani oleh lembaga sosial kemasyarakatan,namun justru penanganan lembaga sosialkemasyarakatan tersebut sangat mendukung programpemerintah itu sendiri yaitu menyangkut programpenanganan anak yatim piatu, anak terlantar dan anakfakir miskin.

21

1.Melakukan pendataan kelompok usaha/desa binaanfakir miskin sebagai sasaran yang akan diusulkanmemperolehbantuandenganmencariinformasimelaluiRT/RW atau sumber lain yang dibantu oleh aparatdesa/kelurahan, tenaga fungsional penyuluh agamadan lain sebagainya.

2. Melakukan seleksi kelompok usaha fakir miskin calonpenerimabantuanterkait kemampuandan keterampilanyang dimiliki.

3. Menentukan bentuk usaha yang akan dikembangkan,sesuai dengan potensi dan kebutuhan yang ada didaerah yang bersangkutan (modal usaha untukberjualan atau hewan ternak).

4. Menyusun kepengurusankelompokusaha fakir miskin.terdiriataspendamping(KepalaKantorUrusanAgama),ketua kelompok 1 orang dan anggota 4 orang.

5. Memberikan pemahaman pada kelompok usaha fakirmiskin yang sudah dibentuk, dana bantuan yang akandiberikan sebagai bantuan dana bergulir.

6. Melakukanpembinaan,pengawasandan motivasipadakelompok usahafakir miskinyang sudah dibentuk agarbantuan dana bergulir yang diterima tepat guna dan

A. Pembentukan Kelompok Usaha.

Apabila kelompok usaha fakir miskin belum terbentuk,maka Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) selakupendamping kelompok usaha fakir miskin membentukkelompok usaha fakir miskin, dengan tahapan sebagaiberikut:

BAB III

PROSEDUR BANTUAN

22

Pemberian bantuan pemberdayaan fakir miskin bersifat. langsung (LS) oleh Kantor Pelayanan PerbendaharaanNegara (KPPN) melalui bank yang tuniuk kepada nomor

B. Persia pan.

1. Memperkokoh persaudaraan dan menumbuhkansaling percaya dengan sesama.

2. Mewujudkan kerjasama dan semangat salingmembantu.

3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalamusaha bersama.

4. Melatih cara bermusyawarah dan berfikir bersama.5. Mengembangkan sikap sosial dan motivasi untuk

maju.6. Mengembangkan sikap hidup bersahaja dan hemat.7. Belajar menjadi pemimpin dan bertanggung jawab.8. Belajar memutuskan dan merencanakan hidup yang

jelas.9. Mendidik untuk gemar menabung dan

mengembangkan usaha produktif.10. Mempermudah untuk memperoleh pinjaman mudal

usaha.11. Memperluas hubungan dan kesempatan dalam usaha.12. Memberi bimbingan dalam rangka meningkatkan

keimanan dan ketaqwaan.

Pengorganisasian dan atau pembentukan kelompokusaha fakir miskin bertujuan untuk mempermudahpemberian penyuluhan, pembinaan dan bimbinganpemberdayaan fakir miskin, dalam rangka untuk :

berkembang dan pad a akhirnya dapat membantumeningkatkan tarap hidup fakir miskin di wilayahnya.

23

1. Permohonan bantuan pemberdayaan bagikelompok/perorangan usaha fakir miskin:

a. Surat usulan dan proposal yang berkaitan dengan

C. Pengajuan.Calon pemohon penerima bantuan diajukan kepadaDirektur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Cq.Direktur Pemberdayaan Zakat, dengan persyaratansebagai berikut:

1. Pendataan secara akurat permohonan bantuan/calonpenerima bantuan yang akan diusulkan berdasarkankriteria dan bentuk bantuan perorangan/kelompokusaha fakir miskin dan lembaga pengelola yatim piatuatau badan/lembaga sosial keagamaan Islam fakirmiskin lainnya.

2. Verifikasi, yakni melakukan pemeriksaan kelengkapanberkas.

3. Konfirmasi kepada pihak-pihak yang mengetahuikeberadaan lembaga atau calon penerima bantuan.

4. Survey atau visitasi langsung untuk memvalidasi calonpenerima bantuan.

5. Mempelajari kesiapan calon penerima bantuan danmembuat surat permohonan bantuan.

rekening penerima bantuan, berdasarkan program bantuanSubdit Pembinaan Ibadah Sosial Direktorat PemberdayaanZakat Ditjen Bimas Islam yang diajukan sesuai pemetaan,daerah sasaran pilot proyek rintisan desa binaan maupunpermohonan yang diajukan. Untuk itu aparat KementerianAgama di daerah secara berjenjang sesuai tugas danfungsinya melakukan langkah:

24

a. Surat usulan/rekomendasi dari Kepala KanwilKementerian Agama Provinsi.

b. Surat permohonan bantuan dari lembaga pengelolayatim piatu ditujukan kepada Dirjen Simas IslamKementerian Agama Up. Direktur PemberdayaanZakat.

c. Proposaldilengkapisusunanpengurusataususunanpantia (bila bentuk kegiatan), rincian penggunaandana.

d. Foto copy nomor rekening buku tabungan lembagapengelola yatim piatu atau atas nama pengurus.

e. FotocopyNomorPajakWajibPajak(NPWP),jika ada.

2. Persyaratan permohonan bantuan operasionallembaga pengelola yatim piatu:

jenis bantuan dari Kepala Kanwil KementerianAgama Provinsi.

b. Surat Keputusan Kepala Kanwil KementerianAgama tentang penetapan calon penerima bantuan.

c. Foto copy nomor rekening Bank atas namaKelompok usaha/Perorangan penerima bantuan.

d. Kwitansi penerimaan sejumlah dana yang diterimabermeterai Rp 6.000,- yang telah ditandatanganioleh Ketuakelompok/peroranganpenerimabantuan.

e. Berita acara serah terima bantuan.f. Fakir miskin muslim yang memiliki kemampuan

untuk wirausaha dan atau sudah punya usaha.g. Amanah (jujur dan tanggung jawab).h. Sanggup mengembalikan dana berqulir secara cicil

(tergantung bentuk usaha berjualan atau ternak).i. Aktifmengikutikegiatankeagamaan(shalat/pengajian

dan lain-lain).

25

1. Calon penerima bantuan yang sudah diverifikasidiusulkan melalui Kanwil KementerianAgama Provinsikepada Oirektur Pemberdayaan Zakat Oitjen SimasIslam Kementerian Agama sebagai nominasi untukdiproses penerbitanSurat KeputusanOirekturJenderalSimbingan Masyarakat Islam.

2. Bersamaanproses penerbitanSurat Keputusan,makaSubdit Pembinaan Ibadah Sosial membuat SuratPer~fntaan PembayaranOIPA(SPP lembarA), OaftarPermintaan Pembayaran OIPA (Iembar S), SuratPernyataan Pertanggung jawaban DIPAdan ResumeKontrak.

3. Pejabat Pembuat Komitmen mengajukan SuratPermintaanPembayaranOIPA(SPP lembarA) kepadaKuasa Pengguna Anggaran, dilengkapi OaftarPermintaan Pembayaran DIPA (Iembar B) SuratPernyataan Pertanggung jawaban OPA, Foto copynomor rekening penerima bantuan dan SK tentangbantuan.

4. BerdasarkanpengajuanSPPtersebut,KuasaPenggunaAnggaranmenerbitkanSuratPerintahMembayar(SPM)dan mengajukan kepada Kantor PembayaranPerbendaharaan Negara (KPPN).

D. Proses Penetapan dan Pencairan Bantuan.

f. Kwitansi penerimaan sejumlah dana yang diterimabermeterai Rp 6.000,- yang ditandatangani dancap/stempel oleh penerima lembaga pengelolayatim piatu.

g. Serita acara serah terima bantuan lembaga pengelolayatim piatu.

26

5. Berdasarkan Surat Perintah Membayar (SPM) tersebut,Kepala Pembayaran Perbendaharaan Negara (KPPN)menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)kepada salah satu bank yang ditunjuk KPPN.

6. Atas dasar Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D),pimpinan Bank menyalurkan bantuan ke nomor rekeningpenerima bantuan.

27

1. Kata Pengantar.2. Daftar lsi.3. Pendahuluan, berisi latar belakang, dasar hukum,

tujuan, peserta,panitia, nara sumber,materi dan biaya.4. Pelaksanaan kegiatan, berisi persiapan dan

pelaksanaan.5. Penutup, berisi kesimpulan, saran dan rekomendasi.6. Lampiran-Iampiran,berisi jadwal kegiatan,daftar hadir

peserta, SK panitia, makalah narasumber, kurikulumvitae narasumber, biodata peserta dan lain-lain yangdianggap perlu.

Format laporan kegiatan pembinaan dan bimbinganibadah sosial dibuat sebagai berikut:

Panitia pelaksana kegiatan pembinaan dan bimbinganibadah sosial yang ditetapkan berdasarkan KeputusanDirekturJenderal BimbinganMasyarakatIslam,membuatlaporan pelaksanaankegiatanyang disampaikankepadaDirektur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Up.Direktur Pemberdayaan Zakat selaku pejabat pembuatkomitmen. '

A. Laporan Panitia Pelaksana Kegiatan.

SebagaipertanggungjawabanProgramKegiatanPembinaandan Bimbingan Ibadah Sosial, Bantuan PenanggulanganKemiskinan terkait dengan pelaksanaan kegiatan, makadibuat laporan panitiapelaksanakegiatan,laporankeuanganpanitiapelaksanakegiatandan laporanpenerirnaanbantuan.

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

BABIV

28

1. Laporan saat menerima bantuan.

Laporan penerimaan bantuan dibuat oleh pejabat yangmengusulkan bantuan, berdasarkan laporan penerimabantuan baik perorangan/kelompok usaha fakir miskinatau lembagapengelolayatim piatu,penyampaianlaporanatau infomasi penerimaan bantuan pemberdayaan fakirmiskin tersebut meliputi:

C. Laporan Penerimaan Bantuan.

Untuk pelaksanaan pengadaan belanja bahan, satuperusahaan dengan tidak lebih dari Rp 10.000.000,­(sepuluh juta rupiah) dan sebagai kelengkapan prosesadministrasi perusahaan tersebut harus memiliki NomorPokok Wajib Pajak (NPWP), menyiapkan Surat SetoranPajak(SSP)dan faktur PajakStandar.UntukkeseragamanSPJ keuangan dapat dilihat contoh pada (Lampiran I).

Semuabukti pengeluarankeuanganharusditandatanganioleh ketua panitia yang terdiri belanja honor tidak tetap,bahan antara lain-lain (konsumsi, snack, akomodasi,sewa ruangsidang,dokumentasi,publikasidan pelaporan)dan transport.

Panitia pelaksana kegiatan pembinaan dan bimbinganibadah sosial diharuskan membuat laporan (SPJkeuangan) sebagai pertanggungjawaban seluruh biayapelaksanakegiatansesuaidengananggaranyangtersediadalamsetiapkegiatan.Penggunaankeuangandisesuaikandengan platfoundyang sudah dibuat dalam DIPAdengandibuktikan berupa kwitansi dan daftar penerima uang.

B. Laporan Keuangan Panitia Pelaksana Kegiatan.

29

a. Melalui Ketua kelompoknya melaporkan kepadaKepala KUA selaku pendamping kelompok usahapemberdayaan fakir miskin (sebagaimana lampiranIII).

b. Kepala KUA selaku pendamping kelompok usahapemberdayaan fakir miskin memberikan laporantertulis kepada Kepala Kankemenag Kabupaten/Kotaatau petugas yang membidangi pembinaan ibadahsosial.

Selanjutnya hasil pengawasan tersebut diinformasikansecara langsung atau berjenjang:

Penerima bantuan setelah melaksanakan usahanyaharus selalu didampingi dalam kegiatannya dandipantau serta diawasi perkembangannya.

2. Laporan sesudah penerima bantuan melaksanakanusahanya.

Penerima bantuan pemberdayaan fakir miskin baikperorangan/kelompok usaha fakir miskin atau lembagapengelola yatim piatu pada saat menerima bantuansegera menginformasikan baik secara langsung atauberjenjang kepada Kanwil Kementerian Agama selakupejabat yang mengusulkan bantuan, dan selanjutnyadilaporkan ke Direktorat Jenderal Bimbingan MasyarakatIslam cq. Direktur Pemberdayaan Zakat, dilengkapi(kwitansi bermaterai Rp. 6.000,- berita acara, danperjanjian akad, sebagaimana contoh lampiran II).

30

c. Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota atau petugasyang membidangi pembinaan ibadah sosialmerangkum laporan yang telah diterima dan dikirimke Kanwil Kementerian Agama sebagai bahanlaporan pejabat yang mengusulkan bantuan kepadaDirektorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islamcq. Direktur Pemberdayaan Zakat (sebagaimanacontoh lampiran IV).

31

Petugas monitoring dan evaluasi bantuan meliputi:1. Kepala KUA Kecamatan selaku pendamping program

pembinaan ibadah sosial, dan pendamping kelompokusaha fakir miskin di wilayahnya.

C. Petugas.

Sasaran monitoring dan evaluasi meliputi:1.Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;2. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;3. Kantor UrusanAgama;4. Perorangan/Kelompok Usaha Fakir miskin penerima

bantuan;5. Lembaga Pengelola Yatim Piatu dan anak jalanan;6. Badan/lembaga yang menerima bantuan.

B. Sasaran.

Tujuan monitoring dan evaluasi bantuan adalah untuk:1. Menjalankan tugas dan fungsi pengawasan danpengendalian bantuan.

2. Mengetahui apakah bantuan sudah sampai kepadapenerima bantuan sesuai aturan, tepat sasaran, tepatwaktu dan tepat penggunaannya.

3. Melihat perkembangan sejauhmana keberhasilan dankendalayang dihadapiterhadapprogrambantuanyangdiberikan kepada penerima bantuan.

4. Menghimpun data.5. BahanmasukandalammengambilkebijakanDirektorat

Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.

A. Tujuan.

BAB VMONITORING DAN EVALUASI

32

Laporan hasil monitoring dan evaluasi (monev)disarnpaikan kepada Dirjen Bimas Islam up. DirekturPemberdayaanZakat untukdijadikanbahan pengambilankebijakan di bidang pembinaan ibadah sosial danpemberdayaan fakir miskin.

F. Laporan Hasil Monitoring.

Monitoring dan evaluasi dapat dilaksanakan sewaktu­waktu, baik pada saat pembentukan kelompok,penerimaan bantuan, sebelum menyusun laporan, dansesudah penyusunan laporan.

E. Penjadwalan.

Monitoring dan evaluasi akan memperoleh hasil yangoptimal melalui:1. Wawancara2. Daftar isian3. Angket kuesioner4. Kelengkapan penunjang administrasi monitoring dan

evaluasi lain yang diperlukan.

D. Instrumen.

2. Pejabat Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kotayang tugas dan fungsinya membidangi pembinaanibadah sosial;

3. Pejabat Kanwil Kementerian Agama Provinsi yangtugas dan fungsinya membidangi pembinaan ibadahsosial;

4. Pejabatlstaf Direktorat Pemberdayaan Zakat DitjenBimas Islam yang tugas dan fungsinya membidangipembinaan ibadah sosial.

33

Tentunya para petugas khususnya yang membidangipembinaan ibadah sosial dalam menjalankan tugas danfungsinya selaku aparat Kementerian Agama pusat dandaerah dituntut kesungguhanmeningkatkanpengabdiannyadengan menyatukan langkah memberikan pelayanan,bimbingan, pernbinaan dan perlindungan bagi masyarakat

Pelaksanaan pemberdayaan fakir miskin oleh KementerianAgama dalam hal ini Direktorat Jenderal BimbinganMasyarakatIslamtidaksekedarmemberikanbantuanberupamodal usaha, akan tetapi lebih dari itu adalah pembinaanmental spiritual sesuai ajaran agama dengan menanamkanakhlaq yang mulia secara kontinyudan berkesinambungan.

Program pembinaan ibadah sosial merupakan upayapeningkatan kepeduiian umat terhadap masalah-masalahsosial kemasyarakatan, terutama menyangkut masalahkemiskinan,sebabdampakkemiskinanbisa menjerumuskanorang baik menjadi jahat, bahkan dapat menyebabkanpendangkalan aqidah dan kekufuran. Oleh karena itu,pembinaan ibadah sosial di samping diarahkan untukmenggugah kesadaran para aghniya' terhadap kewajibansosialnya, juga diprioritaskan terhadap kegiatanpemberdayaan fakir miskin, yatim piatu, kaum dhu'afa danpenyandangmasalahsosiallainnyaagar dapathidupmandiri,sejahtera lahir dan batin.

PENUTUP

BAB VI

34

. DR. H. Nasaruddin Umar, MAr.195906231985031002(

khususnya umat Islam. Untuk itu dianjurkan para petugasdituntut lebih meningkatkan wawasan, pengalaman danpemahaman serta membaca referensi/bahan dari sumberlain yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatanpembinaan ibadah sosial,

35

1. Kwitansi total biaya kegiatan ditandatangani oleh KetuaPanitia bermeterai Rp 6.000,-ditambah setuju dibayarpejabat pembuat komitmen.

2. Kwitansi dan faktur ATK, ditandatangani penyediabermeterai Rp 6.000,- dan ditarnbah setuju dibayarpejabat pembuat komitmen.

3. Kwitansi, faktur dan berita acara pengadaan undangandan sertifikat, (ditandatangani penyedia bermeterai Rp6.000,- dan ditambah setuju dibayar pejabat pembuatkomitmen.

4. Kwitansi dan faktur foto copy, ditandatangani penyediabermeterai Rp 6.000,- dan ditambah setuju dibayarpejabat pembuat komitmen.

5. Kwitansi,fakturdanberitaacarapengadaanperlengkapanpeserta, ditandatangani penyediabermeterai Rp 6.000,­dan ditambahsetujudibayarpejabatpembuatkomitmen.

6. Kwitansidan fakturdokumentasi,ditandatanganipenyediabermeterai Rp 6.000,- dan ditambah setuju dibayarpejabat pembuat komitmen.

7. Kwitansi dan faktur publikasi, ditandatangani penyediabermeterai Rp 6.000,- dan ditambah setuju dibayarpejabat pembuat komitmen.

8. Kwitansi dan faktur evaluasi dan pelaporan,ditandatangani penyedia bermeterai Rp 6.000,-danditambah setuju dibayar pejabat pembuat komitmen.

9. Kwitansi dan berita acara akomodasi (14 orang x 2 hr),ditandatangani pihak hotel bermeterai Rp 6.000,- danditambah setuju dibayar pejabat pembuat komitmen.

10. Honor yang terkait dengan output kegiatan (panitiakegiatan ... 9 orang) ditandatangi oleh ketua panitia

LAMPIRAN I

DAFTARPERTANGGUNGJAWABAN(SPJ)KEGIATAN

36

ditambah setuju dibayar pejabat pembuat komitmen danbendahara PUMK.

11. Honor yang terkait dengan output kegiatan (moderatorkegiatan ... 6 orang) ditandatangi oleh ketua panitiaditambah setuju dibayar pejabat pembuat komitmen danbendahara PUMK.

12. Belanja barang Non Operasional, uang sidang pesertadaerah lokal (10 orang) ditandatangi oleh ketua panitiaditambah setuju dibayar pejabat pembuat komitmen danbendahara PUMK.

13. Belanja jasa profesl, honor [asa protest pembicara khusus(narasumber) ditandatangi oleh ketua panitia ditambahsetuju dibayar pejabat pembuat komitmen dan bendaharaPUMK.

14. Kwitansi Transport penyelenggaraan dari travel/biroperjalanan, (meterai Rp 6.000,-).

15. 8elanja perjalanan lainnya (peserta kegiatan .. 20 oranguang penginapan + transport) ditandatangi oleh ketuapanitia ditambah setuju dibayar pejabat pembuatkomitmen dan bendahara PUMK.

16. Belanja perjalanan lainnya (panitia daerah kegiatan 4orang) ditandatangi oleh ketua panitia ditambah setujudibayar pejabat pembuat komitmen dan bendaharaPUMK.

17. Belanja perjalanan lainnya (pembicara khusus daerahkegiatan ... 3 orang) ditandatangi oleh ketua panitiaditambah setuju dibayar pejabat pembuat komitmendanbendahara PUMK.

18. Panitia pusat:a. SPPD panitia pusat dan narasumber pusat.b. Perincian perhitungan biaya perjalanan dinas.c. Rincian biaya perjalanan dinas ditandatangi pejabatpembuat komitmen dan bendahara PUMK.d. Daftar pengeluaran rill. e. Ticket kendaraan/pesawatdilengkapi airport tax dan boarding pass.

37

19. Kwitansi penginapan di hotel yang ditandatangani/stempelpihak hotel dan ditambah setuju dibayar pejabat pembuatkomitmen, yang meliputi : a. Panitia pusat dan narasumberpusat. b. Peserta daerah Kabupaten.

20. Daftar kamar yang ditempati peserta.21. Daftar tarif hotel.22. SK panitia.

38

Prof. DR.H. NasrunHaroen, MA.NI~ 195209021988031001

MengetahuiI MenyetujuiPejabatPembuatKomitmen

MeteraiRp6.000,-

. , 20 .Yangmenerima,

I Rp ..

Sudah terima dari : Ketua Panitia Kegiatan di ..UangSejumlah ..Untuk pembayaran : PengadaanATKkegiatan tanggal sid di .

Sebagaimanarincian terlampir.

KWITANSI2.

Prof.DR.H. Nasrun Haroen,MA.NI~ 195209021988031001

MengetahuiI MenyetujuiPejabat PembuatKomitmen

NIP .

Meterai Rp6.000,-

.. , 20 .KepalaBidang .SelakuKetua Panitia,

I Rp ..

Sudah terima dari : DIREKTORATJENDERALBIMBINGANMASYARAKATISLAMUangSejumlah .Untuk pembayaran : Biaya kegiatan padatanggal sid di ..

KWITANSI1.

Contoh Kwitansi Kegiatan

39

Prof. DR.H. NasrunHaroen,MA.NIP. 195209021988031001

Mengetahui/ MenyetujuiPejabatPembuatKomitmen

Meteral Rp6.000,-

.. , 20 ..Yangmenerima,

I Rp .

Sudahterima dari : Ketua PanitiaKegiatan di ..UangSejumlah .Untuk pembayaran : Pengadaanfoto copy kegiatan tanggal. s.d.

...... 20.... dl ..... Sebagaimanarincian terlampir.

KWITANSI4.

Prof.DR.H. Nasrun Haroen,MA.NI~ 195209021988031001

Mengetahui/ MenyetujuiPejabatPembuatKomitmen

Meterai Rp6.000,-

. , 20 .Yangmenerima,

I Rp ..

Sudahterima dari : Ketua PanitiaKegiatan di ..UangSejumlah ..Untuk pembayaran : Pengadaanundangandan sertifikat peserta ..

tanggal. .... s.d ......... 20 .... di ..... Sebagaimanarincian terlampir.

KWITANSI3.

40

Prof. DR.H. Nasrun Haroen,MA.NIP. 195209021988031001

Mengetahui/ MenyetujuiPejabat Pembuat Komitmen

Meterai Rp6.000,-

. , 20 .Yangmenerima,

I Rp ..

Sudahterima dari : Ketua PanitiaKegiatan di ..UangSejumlah .Untuk pembayaran : Pengadaandokumentasi peserta kegiatan tanggal. ..

s.d..... 20.... di ..... Sebagaimanarincian terlampir.

KWITANSI6.

Prof. DR.H. Nasrun Haroen,MA.NIP. 195209021988031001

Mengetahui/ MenyetujuiPejabat Pembuat Komitmen

MeteraiRp 6.000,-

.. , 20 .Yangmenerima,

I Rp ..

Sudahterima dari : Ketua Panitia Kegiatan di ..UangSejumlah .Untuk pembayaran : Pengadaanperlengkapan peserta kegiatan tanggal. .

s.d..... 20.... di ..... Sebagaimanarincian terlampir.

KWITANSI5.

41

Prof. DR. H. NasrunHaroen, MA.NIP 195209021988031001

Mengetahui/ MenyetujuiPejabatPembuatKomitmen

.. , 20 ..Yangmenerima,

I Rp .

Sudah terima dari : Ketua PanitiaKegiatan di ..UangSejumlah ..Untuk pembayaran : Pengadaanakomodasipeserta kegiatan tanggal. s.d.

..... 20 di dengan rincian sebagai berikut : 14 org x 2 harl xRp = Rp """"."""""".

KWITANSI8.

Prof. DR. H. NasrunHaroen, MA.NIP 195209021988031001

Mengetahui/ MenyetujuiPejabatPembuatKomitmen

Meterai Rp 6.000,-

.. , 20 .Yangmenerima,

I Rp .

Sudahterima dari : Ketua PanitiaKegiatan di ..UangSejumlah ..Untuk pembayaran : Pengadaanpublikasi kegiatan tanggal. s.d 20 ..

di ..... Sebagaimanarincian terlampir.

KWITANSI7.

42

Prof.DR.H. NasrunHaroen, MA.NIP. 195209021988031001

Mengetahui/ MenyetujuiPejabatPembuatKomitmen

Meterai Rp6.000,-

. , 20 .Yangmenerima,

I Rp .

Sudahterima dari : Ketua PanitiaKegiatan di ..UangSejumlah .Untuk pembayaran ; Transportasi penyelenggaraankegiatan tanggal. s.d.

.... 20.... di ..... Sebagaimanarincian terlampir.

KWITANSI10.

Prof.DR.H. NasrunHaroen, MA.NI~ 195209021988031001

Mengetahui/ MenyetujuiPejabatPembuatKomitmen

.. , 20 .Yangmenerima,

I Rp .

Sudahterima dari : Ketua PanitiaKegiatan di .UangSejumlah .Untuk pembayaran : Pengadaanevaluasidan pelaporankegiatan tanggal. .

s.d..... 20.... di ..... Sebagaimanarincian terlampir.

KWITANSI9.

43

NIP.

PIHAKPERTAMA,PIHAK KEDUA,

2. Pihak kedua telah menerima hasil pekerjaan terseout dengan baik dan benar.

Nama .Jabatan : Ketua panitia kegiatan di .Alamat ..Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Dengan ini menyatakan :

1. Pada hari ini tanggal terse but di atas pihak pertama telah menyerahkan pekerjaanpengadaan ATK kegiatan tanggal s.d 20 di ..

Pada hari ini tanggal Bulan tahun dua ribu yang Bertanda tangan di bawah int :Nama .Jabatan . . .Alamat . .. .Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

BERITA ACARA PENYERAHAN PEKERJAAN

Hormatkami

Terbilang:

No. Banvakrwa NamaSarang HargaSatuan Jumlah

Jumlah Rp......................

FAKTURNomor .

Hal : .

KepadaYth KetuaPanitia........

CONTOH FAKTUR DAN BERlTA ACARA KEGIATAN

44

NIP.

PIHAK PERTAMA,PIHAK KEDUA,

2, Pihak kedua telah menerlma hasll pekerjaan tersebut dengan balk dan benar,

Nama , , , , .labatan : Ketua panitia kegiatan " di ..Alamat . ", , , " , ,., ,", ","Selanjutoya disebut PIHAK KEDUA

Dengan ini menyatakan :

1. Pada han inl tanggal tersebut di atas pihak pertama telah menyerahkan pekerjaanpengadaan perlengkapan peserta keglatan tanggal s.d. " 20 di ..sebanyak orang x Rp, = Rp ..

Pada hariini ....... tanggal Bulan tahun dua nbu ." yang Bertanda tangan di bawah ini :Nama , , ,', .labatan , ,.. ,' ",.".,' '" , .. ,"'" ,.. ,., .. , "', .. ,', ', , .. " " , "'"Alamat , , , .. ,., .. , , , , ,Selanjutnya dlsebut PIHAK PERTAMA

BERITA ACARA PENYERAHAN PEKERJAAN

NIP.

PIHAK PERTAMA,PIHAK KEDUA,

2, Plhak kedua telah menerima hasil pekerjaan tersebut dengan balk dan benar.

Nama , " ,', .. "' ,', .. " ,',." , " , ', 'labatan : Ketua panltla kegiatan dl ..Alamat . , , , , , , .Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Dengan ini menyatakan :

1. Pada hari ini tanggal tersebut di atas pihak pertama telah menyerahkan pekerjaanpengadaan Undangan dan Sertlfikat kegiatan tanggal s.d 20 di "

Pada han ini ....... tanggal Bulan tahun dua ribu yang Bertanda tangan di bawah ini :Nama .Jabatan . . .Alamat .Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

BERlTA ACARA PENYERAHAN PEKERJAAN

45

NIP.

PIHAKPERTAMA,PIHAKKEDUA,

2.. Pihak kedua teiah menerima hasil pekerjaan tersebut dengan baik dan benar.

Nama ..Jabatan : Ketua penmakegiatan di ..Alamat .Selanjutnya disebut PlHAK KEDUA

Denganini menyatakan :1. Pada hari ini tanggal tersebut di atas pihak pertama telah menyerahkan pekerjaan

pengadaanAkomodasi kegiatan tanggal s.d 2.0 di ..dengan rincian : 14 orang x 2. hari x Rp = Rp ..

Padahari ini ....... tanggal Bulan tahun dua ribu .., yang Bertandatangan di bawah ini :Nama .Jabatan . .. ..Alamat . . ..Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

BERITA ACARA PENVERAHAN PEKERJAAN

-

NIP.

............................................2 .Sekrelaris.

46

NIP.

Ketua Pan Ilia.

6 .

5 _ .

4 .

3

2 _..

6

5

4

3

NO. TANOATANGANMATERIN A M A

2

OAFTAR HAOfR NARASUMBERKEGIATAN ..

PROVINSI 01 TAHUN .TANGGAL 5.0 .

NIP.

.............................. 2 .Sekretaris.

NIP.

Kelua Panitia,

10 .

9 .

8 ..

7 " ..

6 ..

5 .

4 ..

3

2 ..

TANDA TANGAN

Penanggung Jawab

K e t u aSekretaris

Anggola

AJlggola

Anggola

Anggola

Anggota

Anggola

Anggola

JABATANNO. N A M A

2

3

4

5

6

7

8

9

10

DAFTAR HADIR PANITIA KEGIATAN ".PROVINSI 01 TAHUN .

TANGGAL S.D .

47

NIP.NIP.

" " 2 .Sekretaris.Ketua Panitia.

16 ..

18 "..

20 .

22 .. " ..

24 ..

14 " ..", ....

4 .

6 ..

8 " " ..

10 ..

12 " ..

TANDA TANGAN

3 .

5 " .

NO.

123456789 9 ..1011 11 ...1213 13......1415 15 .1617 17 ..1819 19 ..2021 21 .2223 23 ..2425 25 ..a a.._,v V._28 28." .29 29 " .." .t,3_0-'- --' -'- 30_._ .

UTUSANN A M A

DAFTAR HADIR PESERTA KEGIATAN .PROVINSI 01 TAHUN ..

TANGGAL S.D 20 ..

NIP,NIP,

.............................. ,2 .Sekretaris.Ketua Panitia.

6 ..

4 .

2 ..

5 .

123456

3 ..

NO. TANOA TANGANMATERIN A M A

OAFTAR HAOIR MODERATORKEGIATAN .

PROVINSI 01 TAHUN .TANGGAL S.D .

'" s:<II ..z '5. z '~-c ~ «o oz z

~ N ... co '" ~ N ... co« ~. « J2C C

~ '" :z '¬ <II ~ .,Q. Q.., ..~ ~Qj Ql

M '" ,._ en ~ '" '" ~«

Z i!i:> e 0::z: Z« Zws ~~ !::> a

::J:O: X "«W ~ z

~~ ~l:

Z ; :> s~B

..,&:&:~&:/i~~&:~ I: :IE ci ci ci ci ci &-1&'l 0: 0: OC 0: 0:

13 0:-W wC~

I i!III i!.... :IE

:> '" :> ~Q. e- <II.... ~ « ":> « 0: «0- .., « ..,ZUl ~ -c z « ««~ :::;; Q. :::;;Cl> ci.cicici.cid..ci.cic. e, C C a. a. ci ci ci. &-1&1 ",- g_zO ocococo:oc 0:0:0:0: 0: " .. ~ 0: 0: a: 0: a: eoS: _EO 00 E 00

E RiS2 1:' meI- ::J:(') IM

0 2 ~ 0 0~ ci 0: '" a: " '" .,~ ~ -c ;;; -c ~~<Ii >- " '" >- ;;;a: :> '" ~ c:: :> '" ~w z « .0 ZN 0 « .0 z~.... 0: CO E 0 z CO E-c 15 'CD 15 'CDCl " ::J:~ 0 .. ::J:oZ

..j <II:> a. ..j ::J: :> a. N« w 0:'" « "''''~ II) -, ;; o~ -, ;;; Cl~c :> .0 o ::J .0

'" e 0. 0.. a. a. o.ci a. a. 0.. ls ....'" 00. o a. a. ci. a. a. ~I& .... '" 00.0 Z 0:0:0: a: a: 0:a: a: 0: a::W " ctz Z 0:: a: 0: a: a: W '" O:zs <II a. -c <II a.Z ....0:I:

ZCl Z «z '"« « -cI:§::J I- ...,

« « a. 0. 0. 0. 0. 0.1:;;..j 0: 0: 0: 0: 0: ex: NIII WZ a. x " x " " xs « :IE 9, ~ A :g. ~ :Qs ..., z « '" '" ... ... M Me « -sw ....~ «« i3

IIIi= "Z~

« «:IE :e« ::J: « ::J:z « z «

..j ..J:e ~ :IE:> :> ....., '" ..., (ijs: s:

<II .,o '0 ci '0

......NM'¢l()(Q ..... COO) c e-- N '" ... '" <0 '" 0:" "z CO z CO z

48

s: s:2 '" 2 ..

'0. '5.< 2 < 2e I!)

i2 Z~ N ... It> ~ N • It> CO ~ i< ni < niQ Q2 ::: Z : '"~ " ~ ·C

" ..a, e,

~ '"30; "2 M '" ~ M In '" '"::> ~:z:is ii: I!)

~ -'Z 2<c <:::J ~:::Ee ~::I: :z:Ci:~ 0<

oJ'" <'":I: is is

2° S c:: ::>

'" c.a.o.ci.ci.a. ci. w ...,a.a.cicicicicici.ci.ci ci..< ~ C::OCOCc::o::c:: c:: '" c::c::o::o::c::o::c::o::c::c:: 0::< we,a I!) 0w , 2~ ;f. -c ;f.... ~ Q ~:::J 0;0..

... - ~ I!) ~::>'" < z <0:: ...,

« -c ...,z~ ~ ::> ~ <:::;

~o;:::;<", ci.ci.cici.cia. ci. ~ ~ cio..cicicicicici..cici ci. c· g_

~ 0.. i oco::oco::c::o:: 0: Q) .,~0: 0: 0:: oco::c:: 0:: oc 0::0:: 0:: "5 00 2:: E 00~o -> :c~E " ~ <0 ~ EIM

-'0: 0: I'"!:: 0 2~ c::~ 2~<{ • c:: '" -'0.. . x>:: q )5 '" < 0 0: <-" '" z cri :r r '" '" '"c:: III c:: " '" ~ '" ~w 0 < .c zEj 0 .., ..: :l ZN!D 0; 0: 0- ~E 0... z 15 E .", 0'" '0)I!) 0 " ::1:0 < ..J Z I. 0 e :Co

oJ o, . N c:: ::>0. . NZ ..: :z: ::> 0::00 w < 0 0::00~ ..., " o~ :r ...,,,I!) ::> .c 0.. I!) e ::>.0 o~

0:: I!) a.ci.ci.cia.a. ci. ... m ccL 0 I!) z a.ci.cicicicici.a.cia. ci. ..... 29:0 2 Ir((a:::a::a::cr 0: w 0; £l:z z z '" OCOC 0:: 0:: o::oc C::OC 0:: 0:: 0:: wo;2 is I/) 0. 0 is " I/)n. 0.20 Z::I: Z I!)I!) ~ Z2 << <{ 0:: Z::> ..., :§; < << a. a.. a. a. a. 0. 111 '"Z ..J o::oco::o::o::oc ... « ::>~

w N ..., ...0.. x " x X x " Z :::J:::E ~~:9.e:e::2: -c

ffi « IOLO.:::tVC"')(") -'z~ ..., ~~'" ~0 I!)

~w~

00<{ ..::::E:::E :::E-c :z: < ::I:Z < Z <

..J ..J:::E ~ :::E:::J ::> l'i., ..., "s: .c:., '"ci "0 ci "0

.....-NM1f~lD C a: .....NM"'tn<O,....a:JC)~ c2 e Z z ..

CD CD

49

50

NIP .Prof. DR. H. Nasrun Haroen, MANIP. 195209021988031001NIP ..

.. , 2 ..Ketua Panitia,

SETUJU DIBAYARPejabat Pembuat Komitmen.

Bendahara,

.. RupiahRp......Jumlah

TANDA TANGANTRANSPORT YGOITERIMAN A M A

2Rp...Rp .Rp " ..Rp...Rp_Rp.....

JABATANNO.

BELANJAPERJALANAN LAINNYATRANSPORTMODERATORKEGIATAN PROVINSI 01 TAHUN ..

TANGGAL S.D ..

NIP......Prof. DR. H. Nasrun Haroen, MANIP. 195209021988031001NIP ..

Ketua Panitia,""'"'''''''''''''''''''' 2 ..SETUJU DIBAYAR

Pejabal Pembuat Komltmen,Bendahara,

. _ RupiahRp .....Jumlah

2 ..........Rp .

Rp .

Rp .

JABATANNO. TANDA TANGANTRANSPORTYGDITERIMAN A M A

BELANJA PERJALANANLAINNYATRANSPORTNARASUMBERDAERAHKEGIATAN PROVIHSI 01 TAHUN ..

TANGGAL S.D ..

NIP .Prof. DR. H. Nasrun Haroen. MANIP. 195209021988031001NIP ..

Kotua Panitia,.... 2SETUJU DIBAYAR

Pejabat Pembuat Komitman.Bendahara.

Rp ....Jumlah

TANDA TANGANTRANSPORTYGOITERIMAN A M A

.. Rupiah

Rp ..Rp ..Rp ..Rp ..

JABATANNO.

BELANJA PERJALANAN LAINHYA TRANSPORT PANfTlA DAERAHKEGIATAN PROVINSI 01 TAHUN ..."

TANG GAL S.D ..

NIP ..

51

Prof.DR. H. NasrunHaroen.MANIP.195209021988031001NIP .

SETUJU DIBAYAR 2 .Pejabal Pembual Komitmen. Ketua Panitia.

18 ......

12 ..

6 .

2 ..

TANDA TANGANTRANSPORT YGDITERIMA

Rp..... . Rupiah

Rp ..

Rp. 19 ....

Rp. 20 .

Rp. 15.

Rp. 16

Rp. 17 .

Rp .

Rp. 13 ..

Rp. 14

Rp.............. 9 ..........

Rp. 10 ..

Rp. 11 ..

Rp. 5 ..Rp ..

Rp. 7 ..

Rp. 8 .

Rp. 1 .

Rp .

Rp. 3 ..

Rp. 4 .

JABATANNO. N A M A

23

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Jumlah

Bendahara.

BELANJA PERJALANAN LAINNYA TRANSPORT PESERTA

KEGIATAN PROVINSI 01 TAHUN ..

TANGGAL S.D ..

NIP ..

52

Prof. DR. H. NasrunHaraen. MANIP. 195209021988031001

SETUJUDIBAYARPejabal Pernbuat Komitmen.

NIP ..

................. 2 ......Ketua Panitia,Bendahara.

4 ........ "

5 ........6

7 ..........

8 ..........9 ....

10..........

11

12. .......13 ..........

14

15..........

16 ....17 ....

18

19 "" ......20..........

3 ..........

2 ..........

, ..........

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

JUMLAH

2

3

4

UANG UANG JUMLAHNO. N A M A HARlAN3XRp PENGINAPAN1 JUMLAH TRANSPORT YANG TAND" TANGAN

Rp OITERIMA

UANG BELANJA PERJALANAN LAINNYA PESERTA OAERAH KABUPATEN

KEGIATAN PROVINSI ........•......••.•••.....•. 01 TAHUN .

TANGGAL S.O 20 .

53

'j Coret yang tidak peuu

Rp ..Jumlah

NamaJabatan

Rp ..Rp ..Rp ..Rp...

, % Rp... ,,~ •..••,~o Ap.

.....% Rp........% Ap.

PPnBMDPPTarif ..•. 191 .Pajak Penjualan Alas Sarang Mewah

PPN :. 10% x Dasar Pengenaan PajakDasar Pengenaan PajakDlkurangi Uang Muka yang lelah diletlmaDikurangi Potongan Harga

Nama Barong Kena PajakI Jasa Keno PajakNo.Urut

Harga JuaVPenggs.ntianlUang MukafTarmin(Rp.)

Harga JuallPenggantianlUang MukafTermin ")

NPPKP:N.PW.P.

A I a mat

Nama

Pembeli Bafang Kena Pajak / Penerima Jasa Kena Pajak

Tanggal PengukuhanPKP

N.P.W.P.

A I a ma t

Nama

PengusahaKena Pajak

Kodedan Nome, Sari Falclu,Pajak:

FAKTUR PAJAK STANDAR

lemba, ke-I : Unluk Pombo" BKP/Pene,;ma JKPsebagai bukli Pajak Masukan

lembar ke-2 : Untuk Penjual 8KP/Pemberi JKPsebagai bukli Pajak Keluaran

Lembar ke·3 : AlSip I file

LAMPIRAN V

54

Diisl sesuai petunjuk pengisian

RuangValidasi Kantor PenerimaPembayaran

NamaJelas .

Cap dan,tanda tangan

Wajib PajakiPenyetorJakarta, langgal ..

Diterima oleh Kantor Penerima PembayaranTan9gal .

NamaJelas .

Rp .

TerbilanqJumlah PembayaranOJisj dengan fU{lIah penuh

I 1 1 ItDDOtITJtDDOtITJSTp, SKPKB. SKPKBT

Nomor KetelapanDiisi sesuai Nomer Ke!elapan

I Jan1Feb IMar I Apr1Mei Junl JU'l Agsl Sep1Okt I Nov IDesSen !anda Silang pada salah satu kolom bulan IJnrukmasa yang berkenaan

TahunMasa Pajak

Uraian PembayaranKode Jenis SetoranMAPKode Jenis Pajak

12101 1 IDIISllahun tenJf.al\gl\ya pajak

Diis; sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimilikiNamaWP Bendahara PengeluaranDirektoratJenderal BimbinganMasyarakatIslamAlamal : JI. LapanganBanleng BaratNomor 3 - 4 Jakarta

:OD-CDD-CDD-O-DDO-DDONPWP

SAWAH SESAR

LEMBARSURAT SETORAN PAJAK

(S p P)Untuk arslp WP

KEMENTERIAN KEUANGAN RIDIREKTORAT JENDERAL PAJAKKANTOR PELAYANAN PAJAK

55

Prof. DR.H. NasrunHaroen,MA.NIP.195209021988031001Nama, tandatangan & Stem~1

PIHAKPERTAMA,PIHAKKEDUA,

DenganIn! menyatakan :

1. Padahari ini tanggal terseut di atas Pihak Pertama telah menyerahkan pemberian bantuan.......................................................................................... sebesar Rp .( j

2. Pihak Keduatelah menerima pember!an bantuan .sebesar Rp ( ) dengan baikdan benar.

3. Penerimaanpemberian bantuan tersebut akand!gunakan sebagaimanamestinya.

SelanJutnyadisebut PIHAK KEDUA

NamaJabatanAlamat

SelanJutnyadisebut PIHAK PERTAMA

Prof. DR.H. NasrunHaroen,MA.D!rektur PemberdayaanZakat Ditjen Simas IslamJI. Lap. BantengBarat NO.3 - 4 Jakarta Pusat

NamaJabatanAlamat

Pedenert ini ... Tanggal ..... eoren ..... renun duo ribu ... yang bertanda tangan dl bawah int :

BERITA ACARASERAH'TERIMA BANTUAN .

Prof. DR.H. NasrunHaroen,MA.NIP. 195209021988031001

Materai 6000

..................... 2010PenerimaBantuan,

Diajukan Ke KPPNJakarta IVTanggal. ..Bendaharapengeluaran,

Setuju dibayar :Direktur PemberdayaanZakat/PejabatPembuatKomitmen,

I Rp .

Pemberian .

Direktorat JenderalSimbinganMasyarakat IslamSudahterima dariUangsejumienUntuk pembayarabn

KWITANSI

CONTOH LAPORAN BANTUANPERORANGAN/KELOMPOK USAHA FAKIR MISKIN(Kwitansi, Berlta Acara dan Perjanjian AKad)

LAMPlRAN II

56

MengetahuiKepalaKUAKec ........

Matera;6000

PihakPertamaPemberiBantuanKepalaBldang .

PihakKeduaPenerlmaBantuanKelompokFakirMiskin

Perjanjian akad bantuen iru dibuat rangkap2 (dua), Asli diserahkankepadapihak PertamaPember;Bantuandan lembarke dua (2) diserahkankepadapihak KeduaPenerimaBantuan.

....................... 20 .....

Perjanjlanakadbantuanlni ditanda tanganidi......... padatanggal. .... bulan ......... tahundua rlbu ..........

Pasal4Penutup

Pembayaranangsuran oleh pihak Kedua PenerimaBantuan kepada pihak Pertama PembenBantuandilaksanakanpadabulan ....... terhitung sejak penyerahanbantuandanabergulir;mulal dari bulan .........

Pasal3ladwal Angsuran

1. PIHAK PERTAMA, Pemberi Bantuan, menyerahkan bantuan modal bergulir kepada pihakKedua/PenerimaBantuansebesarRp ( ) (disesuaikandenganjumlah bantuan).

2. PIHAKKEDUA, Penerlma Bantuan berkewajiban melakukan pembayaranangsuran atas bantuantersebut di atas setiap bulannyasebesar Rp ( )kepada pihak Pertama Pemberi bantuan melalui Kepala KUAKecamatanatau KepalaKandepagKab/Kota.

1. BesarnyaBantuansebesarRp ( )2. Pembayaran angsuran bulanan dapat dibayarkan kepada KepalaKUAKec. Sebagai petugas

pendamping dan yang bertanggung jawab. Jangkawaktu pengembalianbantuan dana bergullrkelompokfakir miskin selama bulan.

Pasal2lumlah Bantua"

2. .. KetuaKelompokfakir mlskln Desa/Kelurahan dalam hal ini bertlndak dalamjabatannya tersebut seteku Kuasadari kelompok dan dengandemiklan berwenanc untuk dan atasnamaAnggota Kelompok yang berkedudukan di Desa/Kelurahan ...... Kecamatan .....Kabupaten/Kota Provinsi .untuk selanjutnyadisebut PIHAKKEDUA/ PenerimaBantuan.

Pasal 1Syarat Umum Bantuan

1. KepalaBidang dalamhal ini bertindakuntuk dan atas nama DlrektoratPemberdayaanZakatDitjenBimasIslamKementerianAgamaPusatyangberkedudukandi JL.LapanganBanteng Barat 3-4 Jakarta, untuk selanjutnya disebut sebagaiPIHAKPERTAMA/ PemberiBantuan.

Yangbertandatangandi bawah inl :

PERJANlIAN AKAD BANTUAN DANANomor: .

57

MengetahuiKepala. KUAKec ..

Pihak PertamaKetua Kelompok Usaha Fakir Miskin

Pihak Kedua Penerima BantuanAnggota Kelompok Usaha Fakir Miskin

Dengan ini menyatakan :

1. Padahari ini tanggal tersebut di atas Pihak Pertama telah menyerahkan bantuan .(binatangnya disebutkan) untuk pemberdayaan fakir miskin untuk provinsi ..Kabupaten/Kota Kecamatan s.ebanyak ekor.

2. Pihak kedua telah menerima bantuan sebanyak ekor dengan baik dan benar.3. Penerimaan bantuan akan dikelola sebagaimana mestinya.

Nama , .Jabatan : Anggota Kelompok Usaha Fakir MiskinAlamat .Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Nama .Jabatan : Ketua Kelompok usaha Fakir MisKinAlamat .Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Padahari ini tanggal bulan tahun dua ribu .yang bertanda tangan di bawah ini :

BERITA ACARA SERAH TERIMA BANTUAN TERNAK

(Contoh berita acara bantuan yang dibelikan ternak Oleh Ketua Kelompok kepada anggotanya)

58

MengetahuiKaepalaKUAkec..

Materai6000

PihakPertamaPemberiBantuanKetuaKelompokUsahaFakirMiskin

PlhakKeduaPenggunaBantuanAnggotaKelcmpokUsahaFakirMiskin

Pasal4Penutup

1. PerJanjianAkad Bantuanini ditanoatanganldJ padatanggal bulan tahunduaribu.......

2. Olbuat rangkap3(tiga), asli diserahkankepadapihak PertamaPenerimaBantuandan lembar kedua(2)diserahkan kepada plhak KeduaPenggunaBantuanserta lembar ketiga(3) diserahkan kepadaKantorWilayah~epartemenAgamaProvinslsetempat.

Pasal3ladwal Angsuran/guliran

1. Pengembaliangullran oleh plhak KeduaPenggunaBantuankepadapihak PertamaPenerimaBantuandllaksanakanpadasaat setelah ........ beranakterhitung sejek penyerahanbantuan ternak bergulir.

2. Usiaternak yang akan digulirkan adalahtemak yang sudahpantasdan patut dipisahdan induknya.

Pasal 1Syarat Umurn Bantuan

1. BanyaknyaBantuansebanyak ekor2. Wajibmenggulirkandari hasugulirannyakepadaanggotakelompoklain berupa ekor yang

diketahui olehKepalaKUAselakupendamplngkelompok.3. Jangkawaktu pengembalianguliransetelah induknyaberanak.

Pasal2lumlah Bantuan

1. PIHAKPERTAMA.PemberiBantuan, menyerahkanbantuanModalbergulir berupa kepadapihak Kedua/PenerimaBantuansebanyak ekor.

2. P!HAK KEDUA, PenggunaBantuan berkewajiban melakukan pengembalianguliran atas bantuansebagaJmanatersebut dl atas setelah induknya beranakkepadapihak Peltamapenerimabantuanyangdiketahui KepalaKUAKecamatansetempat.

Yangbertandatangandi bawah ini:

1. KetuaKelompokusanaFakirMisklncetamhal ini bertinClakuntuk danatas Penerimabantuanpemberdayaanfakir miskin yangberkedudukandi Kampung Desa Kecamatan.......... Kabupaten/Kota ........ Provinsi untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAKPERTAMNPenerimaoantuan.

2. .. anggotaKelompokfakir miskinKec dalamhallni berttndaxoatarnjabatannyatersebut selaku Penggunabantuandari kelompokuntuk dan atas namaanggotaKelompokUsahaFakirMiskinyang berkedudukandi Kampung Oesa Kecamatan .Kabupaten/Kota Provinsi untuk selanjutnya disebut PIHAKKEDUA/Pengguna bantuan.

(Contoh perjanjian bantuan yang dibelikan ternak oleh Ketua Kelompok kepada anggotanya)

PERJANJIAN AKAD BANTUAN TERNAKNomor: ,.

59

Penutup.Bab ini berisi tentang kesan dan kesan atau saran tentang bantuan untukperbalkan di masa akan datang.

BAB VI

Rincian Biaya.Bab ini berisi tentang urian pemasukan dan pengeluaran biaya.

BAB V

Pelaksanaan.Bab ini berisi tentang pelaksana yang mengerjakan program/kegiatan yangditunjuk untuk melaksanakan kegiatan sesuai karakteristik bantuan yangditerima.

BAB IV

Jumlah Bantuan dan Penggunaannya.Bab ini berisi tentang jumlah bantuan/dana yang diterima serta penggunaanbantuan dar; Oitjen Birnas Islam Departemen Agama.

BAB III

Tujuan.Bab ini berisi tentang tujuan pembuatan laporan dan manfaatnya bagI programyang tengah dikerjakan.

BAB II

Pendahuluan.Bab ini berisi tentang latar belakang diberikannya bantuan dan rencanapenggunaan bantuan.

BAB

Sistimatika laporan Lembaga Pengelola Yatim Piatu

.. 2010Penerima BantuanPimpinan Lembaga....... ,Materai 6000

I Rp ..

Pemberian bantuan bagi lembaga .Kampung/Oesa ..... Kecamatan Kab/Kota Provinsi ..

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat IslamSudah terima dariUang SejumlahUntuk pembayaran

KWITANSI

LAPORAN BANTUAN lEMBAGA PENGELOLA YATIM PIATU( kwitansi dan sistimatika )

60

Ketua Kelompok.2 ......Pengetahui I Mengesahkan :

Pendamping Kelompok.

PENERIMAAN PENGELUARAN MASALAHDANALTERNATIF

NO. URAIAN NILAIRP. TANGGAL URAIAN NILAIRP. PEMECAHAN

-

Nama KelompokJenis UsahaJumlah anggota KelompokAlokasi DanaDesa KelurahanKecamatanKabupaten/KotaProvinsi

LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARANDANAKELOMPOK USAHA FAKIR MISKIN

LAMPIRAN III

61

62

Sumber: Susenas Panel Modul Konsumsl Maret 2008

No. Provinsi Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)Perkolaan Pedesaan Perkotaan+ Pedesaan

1 NAD 266168 229237 2398732 Sumalera Utara 218333 171922 1933213 surnatera Sara! 226343 179755 1957334 Ria u 247923 210519 2293715 Jambi 223527 162434 1822296 Sumatera Selalan 229552 175556 1964527 8engkulu 224081 170878 1896078 Lampung 203685 160734 1723329 Bangka Belitung 250240 242441 24616910 Kepulauan Riau 289541 231580 26223211 Banten 197328 156494 18107612 DKI Jakarta 290268 29026813 Jawa 8arat 190824 155367 ·17621614 Jawa Tengah 184704 152531 16816815 0.1.Yogyakarta 208655 169934 19483016 Jawa Timur 183408 155432 16911217 Bali 190026 158206 17656918 NT8 193241 148998 16753619 NTT 199006 126746 13973120 KalimanatnBarat 179261 150968 15883421 KalimanatnTengah 196354 180671 18600322 KalimanatnSelatan 199416 166676 18026323 KalimanatnTimur 257862 205255 23797924 SulawesiUtara 175628 162433 16816025 SulawesiTengah 196229 160527 16802526 SulawesiSelatan 160220 127938 13833427 SulawesiTenggara 151471 139065 14191928 Sulawesi8arat 156041 141701 14649229 Gorontalo 154987 143584 14715430 Maluku 213969 180087 18893131 Maluku Utara 213505 176757 18767132 Papua Barat 244807 230254 23357033 Papua 264625 213548 22519534 INDONESIA 204896 161831 182636

TabeI4.12.Garis Kemiskinan Menurut Provinsi dan Daerah, Maret 2008

63

Sumber . Susenas Panel Modul Konsurnsi Marel 2008

No. Provinsi Jumlah Penduduk Miskin (000 jiwa) Prosentase Penduduk Miskin ( % )Kola Desa K+D Kota Desa K+D

1 NAD 195,8 763,9 959.7 16,67 26,30 23,53

2 Sumatera Utara 761,7 852.1 1613,8 12,85 12.29 12,55

3 Sumatera Barat 121.3 349.9 477,2 8,30 11,91 10.67

4 R I a u 245.1 321.6 566,7 9,12 12,16 10,63

5 Jambi 120.1 140.2 260.3 13,28 7,43 9.32

6 Sumatere Selatan 541,7 734.9 1249.6 18,87 17,01 17.73

7 Bengkulu 131,8 220.2 352,0 21,95 19,93 20,64

8 Lampung 365,6 1226,0 1591.6 17,85 22.14 20.98

9 Bangka Belitung 36.5 50.2 86.7 7.57 9,52 8,58

10 Kepulauan Riau 69.2 67,1 136.4 8.81 9.60 9.18

11 Banten 371,0 445.7 816.7 6,15 11.18 8.15

12 DKI Jakarta 379,6 .0 379.6 4,29 4.29

13 Jawa Barat 2617,4 2705.0 5322,4 10,88 16.05 13.01

14 Jawa Tengah 2556,5 3633.1 6189.6 16.34 21.96 19.2315 o I Yooyal<arta 324.2 262.1 616.3 14.99 24,32 18,32

16 Jawa Timur 2310.6 4340.6 6651.3 13.15 23.64 18.51

17 Ball 115.1 100.7 215.7 5.70 6,81 6.17

18 NTB 560,4 520.2 10S0.6 29.47 19.73 23.81

19 NTT 119.3 979.1 1098.3 15.50 27,88 25,65

20 Kalimanatn Barat 127.5 381.3 508.S 9.98 11,49 11,07

21 Kalimanatn Tengah 45,3 154.6 200.0 5,81 10.10 8,71

22 Kalimanatn Selatan 81,1 137,8 218.9 5.79 6.97 6,48

23 Katimanatn Timur 110,4 176,1 286.4 5.89 15.47 9,51

24 Sutawesi Utara 72,7 150,9 223.5 7.56 12.04 10.10

25 Sulawesi Tengah 60.9 463.S 524.7 11.47 23.22 20.75

26 Sulawesi Selatan 150.8 880.9 1031.7 6,05 16.79 13.34

27 SulaweSI Tenggara 27,2 408.7 435.9 5.29 23.78 19.53

28 Sulawesi Sarat 48,3 122,8 171.t 14.14 18,03 16.73

29 Gorontalo 27,2 194,1 221.6 9.B7 31.72 2488

30 Maluku 44.7 348.7 391,3 12.97 35.56 29.66

31 Maluku Utara 9.0 96,0 105,1 3.27 14.67 11.28

32 Papua Barat 9,5 237,0 246.5 5.93 43.74 35,12

33 Papua 31,6 701.5 733.1 7.02 45.96 37.08

34 INDONESIA 12768,5 22197.8 34963.3 11.65 18,93 15,42

TabeI4.13.Jumlah dan Prosentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi dan Daerah, Maret 2008

z

~~a::>-u._

~o<t:<t:f-0~~a::<t:

I-~~~-~

<l::Ow

0::CL

<l::I-LLJ -

~IX

-c:::s::::

--l

LLJ

~(/) -

I-;2

r z

-c

f-<t:

(/)0:::

<t:<t:

~n::>-

<l::«

O<t:f-

(/)>-« f+ I-O<t:

-(/)--l

~a::~

Z<l::--l ~

WW<t:

«~<l::

a::mN

(9zIX I-

-~~;2

Ow

IX<l::

CL

0(9Z«

a::ZLLJO::: I

::>--,«

I-CO1->-

~

:::s::::~«(/)

::>COIX<l::

IX--'O~

1-«I-Z

(/)IX :::s::::«

ZLLJLLJ(9

«0~Z

(9Z0-

I-Z:2

«LLJCO

<t:<I:<t:

CO---' I~

n::0-.J

I-CO 1-+

OZCI)

«

1-<1:-~n::<t:

0:::

ww::2

0

a::z<t:

I-

-wG

:::s::::

0Q_<t:

LLJIX0

L_ J

I::2<t:<l:cr

I-~~

L._.<1:<1:(1)a::~Z0<t:<I:1-0<t:[fi<t::?;~~~O(l)W

:::::>Q_n::Z:::::><t:

Cl

64

65

~~«N

-~cn««>­~«ZO«0:::(!)Wo:::lDO~ZW«0..O~

~2~WQ:;o

66

Prof. DR. H. Nasrun Haroen, MA.Drs. H. A. Juraidi, MA.Muhammad Tamyiz1. Nur Uyun, SE.2. Ora. Hj. Netty Susanti Djanan3. H. Mu'ti, S.Sos.4. H. Sutrisna Abdul Majid, SE.5. H. Ismail Sulairnan, M.Ag.6.·Erlinda Adami, SE.7. Dewi Tri Wulandari, SE.

PenqarahKetuaSekretarisAnggota

TIM PENYUSUNPETUNJUK TEKNIS KEGIATAN IBADAH SOSIAL