oleh: sri ilham lubis direktur pelayanan haji luar negeri ... · organisasi konferensi islam (oki)...

45
1 KEBIJAKAN PELAYANAN DI ARAB SAUDI Oleh: Sri Ilham Lubis Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Disampaikan pada kegiatan koordinasi persiapan penyelenggaraan kesehatan haji tahun 1439H/2018M

Upload: phamquynh

Post on 09-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

1

KEBIJAKAN PELAYANAN DI ARAB SAUDI

Oleh: Sri Ilham Lubis

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri

Disampaikan pada kegiatan koordinasi

persiapan penyelenggaraan kesehatan haji

tahun 1439H/2018M

DASAR HUKUM

1. UU Republik Indonesia No 13 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Ibadah Haji

2. PP No 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU nomor 13 tahun

2008 tentang Penyenggaraan Ibadah Haji;

3. PMA No 80 Tahun 2013 tentang Perubahan kedua atas PMA No.10

Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Agama;

4. Peraturan Menteri Agama RI No. 9 Tahun 2016 tentang

Penyediaan Barang/Jasa dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji di

Arab SAudi;

5. Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Nomor 7 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal

Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler;

6. Ta’limatul Hajj (Peraturan Perhajian Kerajaan Arab Saudi)

Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) 2016

3

Perkembangan IKJHI 2010-2016

81.4583.31

81.3282.69

81.5282.67

83,83

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Tahun IKJHI

2010 81,45

2011 83,31

2012 81,32

2013 82,69

2014 81,52

2015 82,67

2016 83,83

Berdasarkan hasil

survei, IKJHI tahun

2016 sebesar

83,83%, dengan

kriteria

Memuaskan (di

atas standar)

TA’LIMATUL HAJI

4

Taklimatul Haji

Regulasi yang dikeluarkan Kementerian Haji Arab Saudi yang berisi

aturan-aturan dasar penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi

menyangkut:

1. Pengorganisasian,

2. Kewajiban pemangku kepentingan (stake holder) haji di Arab saudi

serta

3. Prosedur dan ketentuan dasar yang harus diikuti oleh kantor

urusan haji/representasi penyelenggara ibadah haji.

Taklimatul Haji diperbaharui setiap tahun dalam MoU (Naskah

Kesepahaman) Persiapan Haji yang ditandatangani oleh Menteri

Haji Arab Saudi dengan Menteri Agama/pihak yang

bertanggungjawab dalam penyelenggaraan ibadah haji dari

negara pengirim jemaah.

STRUKTUR ORGANISASI HAJI ARAB SAUDI

5

LAJNAH AL ‘ULYAMENDAGRI

LAJNAH ALMARKAZIYAHGUB MAKKAH

LANAH TANFIDZIYAHMENTERI HAJI

MAKTAB WUKALA

MUWAHHAD

MUASSASAH THAWWAFAH

MUASSASAH ADILLA

MAKTAB ZAMAZIMAH

NAQABAH AMMAH

LISSAYARAT

MAKTAB-MAKTAB

BATAS WAKTU KEDATANGAN

kedatangan jamaah haji dimulai tanggal 1

dzulqa’dah dan berakhir tanggal 4 dzulhijjah

(cloosing date).

bagi yang menggunakan penerbangan Saudia

diberikan waktu cloosing date tanggal 6 dzulhijjah.

MASA BERLAKU VISA HAJI DAN BATAS KEPULANGAN

Masa berlaku visa haji sampai dengan 15 Muharram

tidak dapat diperpanjang dan tidak diizinkan

memasuki selain kota jedah, mekah dan madinah.

MAKTAB ZAMAZIMAH

- Memberikan air zamzam kepada jamaah

haji di pos-pos penyambutan sebanyak 1

kemasan 0,65 liter saat kedatangan, 1

kemasan 1,5 liter saat keberangkatan

menuju tanah air dan 1 liter untuk setiap

orang setiap hari selama di pemondokan

Mekah

- Menyiapkan air zamzam di masya’ir

- Memantau dan mengawasi pendistribusian

air zamzam.

MoU 1439H/2018M10

Setiap tahun Pemerintah Arab Saudi mengundang Menteri

Agama untuk membahas persiapan Penyelenggaraan Ibadah

Haji Tahun berjalan

MoU Berisikan antara lain:

1. Penetapan Kuota Jemaah Haji Indonesia.

2. Mekanisme Kedatangan dan Keberangkatan Jemaah Haji

Indonesia di Bandara PMAIA Madinah dan KAAIA Jeddah.

3. Jadwal melontar jumrah, mekanisme pembayaran general

service bagi Muassasah dan Naqabah Sayyarat.

4. Peraturan angkutan jemaah haji, perumahan, persyaratan

kesehatan, pemberangkatan dari mina, kedatangan jemaah

haji khusus bimbingan jemaah, dan penjelasan tentang

pengenalan sistem jalur elektronik Haji, dan pembukaan

rekening bank untuk kantor urusan jemaah haji

KUOTA JEMAAH HAJI INDONESIA

TAHUN1439H/2018M11

Sesuai penerapan keputusan menteri luar negeri negara-negara

Organisasi Konferensi Islam (OKI) tahun 1987M tentang

penetapan prosentase jemaah haji, yaitu 1.000 (seribu) jemaah

per 1.000.000 (satu juta) penduduk negara yang terkait, dan

karena keterbatasan luas wilayah Masyair Muqaddasahkhususnya (wilayah) Mina, ketidak mampuan menampung

jemaah haji Baitullah Alharam dalam jumlah besar tanpa

pengaturan dan pembatasan jumlah, dan berdasarkan sensus

resmi jumlah penduduk muslim warga negara Republik

Indonesia tahun 1439H bertepatan tahun 2017M. Kuota Jemaah

haji Indonesia sama seperti pada tahun 1438H/2017M yaitu

sebanyak 221.000 yang diperuntukkan bagi Jemaah regular

204.000 dan Jemaah haji khusus 17.000.

MEKANISME KEDATANGAN DAN

KEBERANGKATAN JEMAAH HAJI INDONESIA DI

ARAB SAUDI

PintuMasuk

• Bandara KAAIA Jeddah 50%

• Bandara PMAIA Madinah 50%

PintuKeluar

• Bandara KAAIA Jeddah 50%

• Bandara PMAIA Madinah 50%

TAHAP

KEDATANGAN

TAHAP

KEBERANGKATAN

RENCANA

PELAYANAN AKOMODASI

JEMAAH HAJI DI ARAB SAUDI

TAHUN 1439H/2018M

13

Kebijakan Penyediaan Akomodasi Regulasi penyediaan mengacu pada Peraturan Menteri Agama Nomor 9 Tahun 2016 tentang Penyediaan Barang/Jasa

Penyelenggaraan Ibadah Haji di Arab Saudi

Penyediaan Akomodasi memenuhi standar kelayakan yang memperhatikan aspek: kesehatan, keamanan,kenyamanan, kemudahan akses

Wilayah Akomodasi terdiri dari 6 wilayah : Misfalah/Nakasyah, Jarwal/Biban, Mahbas Jin, Syisyah, Raudhah, Aziziah

Dengan adanya kebijakan pengenaan PPN sebesar 5%, kenaikan harga BBM dan TDL, trend harga sewa akomodasiberpotensi mengalami kenaikan, sehingga terbuka kemungkinan untuk perluasan wilayah akomodasi dengan tetapmengacu pada standar kualitas, wilayah, harga, jarak serta memperhatikan kemudahan akses transportasi dandistribusi katering

Penyediaan akomodasi disediakan untuk : Jemaah Haji, Petugas Kloter, PPIH Arab Saudi, Layanan Sektor &Kesehatan

Jarak Akomodasi di Makkah Maksimal 4.500 meter, di Madinah 1.000 meter

Sistem sewa Akomodasi di Madinah menggunakan sistem Kombinasi Blocking time dan Full time

Sebagian akomodasi di makkah yang sudah disewa adalah hotel yang sudah di repeat order dan hotel yang sudah disewa multi years (musim jamak)

Penempatan jemaah di Makkah menggunakan kapasitas berdasarkan Tamtir/Taksir

Penempatan jemaah di kamar hotel dipisah antara laki-laki dan perempuan

Layanan Akomodasi meliputi: Tahmil & Tanzil, air minum jemaah, layanan ziarah (Madinah), penggantian sprei, dll14

KRITERIA STANDAR WILAYAH

Mudah dikenali secara umum oleh jemaah haji

Memiliki kemudahan akses transportasi ke masjidilharam/masjid Nabawi

Memiliki rumpun akomodasi ( memiliki kedekatan lokasi denganakomodasi lainnya)

Memiliki kemudahan akses untuk pendistribusian katering

Tidak berada di lingkungan yang kumuh

Tidak berada di lokasi jalan yang sempit

Meminimalisir wilayah akomodasi di Makkah dalam rangkamemudahkan pengawasan dan memaksimalkan pelayananjemaah haji

15

Standar Akomodasi Selain dari 6 wilayah yang ditetapkan, terdapat beberapa wilayah lain di

Makkah yang memiliki gedung-gedung (hotel) baru, namun posisi hotel tersebut

berada di jalanan yang naik, terpisah secara wilayah/rumpun, berada di

perkampungan penduduk (sya’biy). Hal tersebut berpengaruh pada sulitnya

akses transportasi jemaah dan distribusi katering jemaah. (persyaratan

akomodasi harus memenuhi standar wilayah,harga,kualitas,jarak, spesifikasi

rumah)

Terdapat beberapa hotel berada pada jarak yang lebih dari 4.500 m, namun

posisi wilayah tersebut dilewati oleh Bus Shalawat. Wilayah tersebut di

antaranya wilayah Aziziah Janubiah. Pertimbangan lain adalah banyaknya

kapasitas di hotel-hotel tersebut dan harga sewa akomodasi relatif lebih

rendah dari pada wilayah terdekat Masjidil Haram.

16

STANDAR PENYEDIAAN AKOMODASI

Standar Administrasi adalah dokumen yang menjelaskan

mengenai kepemilikan, manajemen, dan spesifikasi

akomodasi.

Standar Wilayah adalah lokasi yang mudah dikenali secara

umum oleh jemaah haji dan memiliki kemudahan akses

transportasi dan distribusi katering

Standar Jarak adalah jarak terjauh dari masjidil harram

Standar Kualitas

Standar Harga

17

Sistem Sewa Akomodasi Madinah

Sistem sewa menggunakan pola kombinasi antara Full Time (musimpenuh) dengan Blocking Time;

Sewa Full time secara penuh memiliki konsekuensi harga yang lebihtinggi dikarenakan ketersediaan hotel yang terbatas di wilayahMarkaziah;

Kelemahan sewa Blocking Time : Sering menjadi kendala prosespemaketan yang berakibat terkendalanya proses pemvisaan,Penempatan jemaah dikendalikan oleh penyedia, Pemecahanpenempatan jemaah tidak terkontrol, Sering menjadi kendalaterpenuhinya sholat arbain (salah satunya perubahan jadwalpenerbangan)

18

PELAYANAN AKOMODASI TERKAIT DENGAN

KESEHATAN

Perilaku :

1. Jemaah tidak menjaga kebersihan kamar, toilet dan area

hotel lainnya

2. Membuang sampah tidak pada tempatnya

3. Merokok di kamar atau lorong hotel

4. Menjemur pakaian di kamar, bukan pada tempat yang

disediakan

5. Memasak makanan di kamar

6. Berebut naik lift dan memaksakan diri naik lift melebihi

kapasitas yang sebenarnya

19

20

Akibat jemaah

memasak di kamar

Jemaah menjemur

pakaian di kamar

KEBUTUHAN KONSUMSI JEMAAH HAJI

IBADAH HAJI (Ibadah Fisik)

Kondisi Fisikyang Sehat &

Bugar

Suplai makanan, buah& Cairan

22

Penambahan volume layanan konsumsi di Makkah dari 25 kali menjadi

sebanyak-banyaknya 40 kali (selama jemaah tinggal di Makkah).

Penyempurnaan dan penyesuaian menu konsumsi di Madinah dan

Makkah.

Mengupayakan penggunaan bumbu-bumbu dan kelengkapan coffe kit

baik teh, kopi, dll dari Indonesia.

Menyiapkan & menambah jumlah tenaga pengawas yang memiliki

kompetensi dibidang katering.

KEBIJAKAN PELAYANAN KONSUMSI JEMAAH HAJI

DI ARAB SAUDI

LINGKUP

PELAYANAN KONSUMSI JEMAAH HAJI

DI ARAB SAUDI TAHUN 1438H/2017M

23

• Pelayanan konsumsi paling banyak 18 kali

• Snack sarapan

• Paket kelengkapan konsumsi

• Minum selamat datang (welcome drink)

MADINAH

• Pelayanan konsumsi direncanakan sebanyak banyak 40 kali

• Makan siang, makan malam dan snack sarapan

MAKKAH

• 1 kali pada masa kedatangan di bus sebelummeninggalkan Jeddah (gel II)

• 1 kali masa kepulangan di plaza bandara ketikajemaah tiba

BANDARA JEDDAH

ARMINA 15 kali makan, 1 kali paket snack Muzdalifah

Paket kelengkapan konsumsi

RENCANA JADWAL LAYANAN KONSUMSI

TAHUN 1439H/2018M

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

DIBE

RI

MA

KAN

SIA

NG

SEB

ANY

AK

12

DIBE

RI

MA

KAN

SIA

NG

SEB

ANY

AK

12

CLO

SIN

G D

AT

E

PE

MU

LA

NG

AN

KE

TA

KE

DA

TA

NG

AN

DI A

RA

B

MAKAN DI JEDDAH

DZULHIJAH

20

18

M1

43

9H

-14

40

H

MUHARRAM 1440H

Ma

suk

Asr

am

a

MAKAN DI MAKKAH

TARWIYAH,

WUKUF,

TASYRIK

MAKAN DI MAKKAH

DZULQA'DAH

JULI SEPTEMBERAGUSTUS

MAKAN DI JEDDAH

MAKAN DI MADINAH MAKAN DI MADINAH

Sarapan pagi snack roti croissant & cup cakePaket tempat kelengkapan minuman-

makanan

PELAYANAN KONSUMSI JEMAAH HAJI

DI MADINAH

26

27

28

29

PENGAWASAN LAYANAN KONSUMSI

1. Pengawasan Di Dapur Perusahaan Katering

a. Pengawasan produksi dilakukan oleh tenaga profesional dari STP Bandung

b. Pengawasan Higiene Sanitasi Makanan berkoordinasi dengan kesehatan(sansur)

2. Pengawasan Distribusi Konsumsi di Hotel

a. Kelayakan makanan, cita rasa, dan gramasi (porsi)

b. Kesesuaian menu, kesesuaian jumlah

c. Penerimaan jumlah makanan yang diberikan kepada jemaah

d. Pengawasan dilakukan oleh pengawas katering sektor

3. Tujuan pengawasan untuk menjamin kualitas dan kuantitas makanan sehingga dapat mencegah timbulnya gangguan kesehatan akibat makanan

PELAYANAN KONSUMSI TERKAIT DENGAN KESEHATAN

30

Kualitas makanan yang disajikan kepada jemaah

Distribusi makanan yang tepat waktu

Perilaku :

1. Jemaah segera mengkonsumsi makanan yang telah didistribusikan

2. Tidak menyimpan makanan untuk dimakan kembali

3. Mencuci tangan sebelum makan

4. Tidak memakan makanan setelah melewati batas waktu konsumsi yang

tertera pada tutup bok, dan lain-lain

Pengangkutan makanan menggunakan peralatan yang sesuai dengan ketentuan

Bahan pangan yang digunakan

Perilaku pekerja yang berhubungan dengan proses produksi dan pengemasan

ANTARKOTA

Peningkatan kualitas transportasi

antarkota perhajian (upgrade) pada

semua rute,sebagaimana yang telah

dilaksanakan pada tahun 2017.

Kebijakan

31

SHALAWAT

Jemaah yang mendapatkan layanan shalawat adalah

yang menempati pemondokan pada wilayah dengan

jarak ≥ 1.500m dari Masjidil Haram

Penyesuaian rasio rata-rata 450 orang per- bus pada

rute non taraddudi dan 1.200 orang per-bus pada

rute taraddudi sebagaimana tahun 2017.

Kebijakan

32

Merk Yutong Tahun Produksi 2016

33

34

PELAYANAN TRANSPORTASI TERKAIT DENGAN

KESEHATAN

Saat jemaah menunggu bus shalawat di

tengah terik matahari dengan suhu yang

tinggi.

Tidak menggunakan masker dan tutup

kepala saat menunggu bus shalawat

Berebut menaiki bus sholawat

Kurang hati-hati pada saat naik tangga bus

35

UPGRADE TENDA ARAFAH

LAMA

BARU

TAMPAK DALAM

UKURAN 5 X 10

1 AIR COOLER

SUDAH CUKUP

PENERANGAN

MENGGUNAKAN

LAMPU LED.

ALAS : KARPET

38

EVAPORATIVE

AIR COOLER

MIST FAN 1. Setiap tenda disediakan

satu unit air cooler dan

dua mistfan serta karpet

dilengkapi dengan

penerangan LED

2. Setiap Maktab disediakan

66 AC dan 60 mistfan

3. Setiap dua maktab

disediakan genset

4. Seluruh AC di Mina diganti

dengan yang baru

5. Penyediaan karpet di

Muzdalifah menjadi 70%

per Maktab 39

PENINGKATAN FASILITAS ARMINA

ARMINA

Air Cooler

Listrik

Tenda

Mistfan

Bahan PVC

Arafah : 30% tenda tidak sepenuhnya

tertutup sehingga Air Cooler dan Mistfan

tidak berfungsi optimal

Generator 300 kVA

Pasokan listrik tercukupiJemaah Haji Furoda

Arafah : 11 Maktab menempatkan jemaah

haji Furoda, yaitu Maktab 07, 14, 21, 24, 27,

32, 36, 37, 46, 56 dan 66.

Mina : 6 Maktab menempatkan jemaah

haji Furoda, yaitu Maktab 14, 27, 36, 37, 46, 70

Arafah dan Mina

Tidak ada permasalahan

listrik

Mistfan di Arafah

Jumlah disediakan 4.122 unit

Tidak berfungsi 11 unit

Air Cooler di Arafah

Jumlah disediakan 4.143 unit

Tidak berfungsi 2 unit

AC di Mina

Tidak ada permasalahan AC

TENDA ARAFAH

Permasalahan:

30% tenda di seluruh Maktab tidak sepenuhnya

tertutup sehingga Air Cooler dan Mistfan tidak

berfungsi optimal

Tindaklanjut:

Melaporkan ke pihak Maktab dan Muassasah

untuk dibuat tertutup dan mereka menyanggupi

untuk diselesaikan, namun sampai dengan hari

kedua di Arafah tidak ada perubahan.

Rekomendasi:

Perlu diperjelas spesifikasi tenda

ANTRIAN TOILET DI MINA

Rekomendasi : Penambahan toilet di Mina

TENDA MINA

Permasalahan:

Space tenda (0,9m2) dirasa terlalu sempit,

sehingga

banyak jemaah haji yang memilih diluar.

Terdapat 6 Maktab yang menempatkan

jemaah haji

Furoda yaitu Maktab 14, 27, 36, 37, 46, 70.

Tindaklanjut:

Melaporkan ke pihak Maktab dan

Muassasah untuk

menempatkan jemaah haji di dalam tenda

lainnya.

Rekomendasi:

Menambah space perjemaah menjadi

minimal 1,2m2

USULAN PENINGKATAN PADA MoU

1439H/2018M

LangkahPerbaikan

Minimal Space di Mina 1,6m2/Jemaah

PenentuanWaktu

maksimalperolehan

informasi danluas tenda dari

muassasah

Dispensasi visa berbayar bagipetugas yang sebelumnya

sudah pernahberhaji

IntegrasiSistem untukkemudahan

dan kecepatanproses

imigrasi di Arab Saudi

Jemaah Haji Furoda tidakditempatkandi Tenda Haji

Indonesia

م ورحمة للاه والسالم عليك

وبركاته