oleh m a h n a n nim. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/mahnan 151122113.pdf · ramni )...

90
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA TEKHNOLOGI KOMPUTER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA ARAB SISWA KELAS XI MA NURUL ITTIHAD PERINA KEC. JONGGAT LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 S K R I P S I Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM 2016/2017

Upload: others

Post on 14-Jan-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN

BERBASIS MEDIA TEKHNOLOGI KOMPUTER

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA

ARAB SISWA KELAS XI MA NURUL ITTIHAD PERINA KEC.

JONGGAT LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

S K R I P S I

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

M A H N A N

NIM. 151 1 22 113

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MATARAM

2016/2017

Page 2: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

ii

HALAMAN JUDUL

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN

BERBASIS MEDIA TEKHNOLOGI KOMPUTER

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA

ARAB SISWA KELAS XI MA NURUL ITTIHAD PERINA KEC.

JONGGAT LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

M A H N A N

NIM. 151 1 22 113

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MATARAM

2016/2017

Page 3: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

i

Page 4: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

ii

Page 5: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

iv

Page 6: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

v

MOTTO

ون )يوسف : تعقلم كم ا لعلا انزلنه قرانا عربي (۲انا

“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an dengan berbahasa arab

supaya kalian berfikir ( QS. Yusuf: 2)”

Page 7: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengharapkan keridhoan Allah SWT, skripsi ini saya

persembahkan kepada :

1) Ibundaku (Ayuni) yang senantiasa panjatkan do’a kepada Allah

SWT serta nasehat-nasehatnya yang berarti di setiap langkah

perjuanganku.

2) Ayahandaku (‘Allamuddin) yang menjadi inspirasi dalam setiap

perjuangan serta dukungannya yang berarti hingga aku bias

sampai sekarang ini.

3) Untuk Kakakku tercinta ( Ardi Surahman, Warni, Miarni,

Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi

saudara terbaik bagi mereka.

4) Buat Ustadz H. Muhammad Yusuf yang selalu memberikan

pelajaran berarti disetiap khilafku.

5) Buatt Ustadz Muzakki dan Ustadz H. Ahmad Fauzi yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk mengajarku dengan

sabar dan ikhlas.

6) Buat sahabat terbaikku (Muhammad Juaini) yang selalu ada di

saat suka dan duka dalam menuntut Ilmu dan berkarya.

7) Serta almamamater Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri

Mataram

Page 8: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “Efektifitas Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Media

Tekhnologi Komputer dalam Meningkatkan kemampuan Berbicara Siswa kelas

XI MA Nurul Ittihad Perina Kec. Jonggat Lombok Tengah Tahun Pelajaran

2016/2017”

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para

pembaca untuk lebih sempurnanya skripsi ini dan supaya bermanfaat bagi semua

orang khususnya dalam bidang pendidikan.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Dalam

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Bapak Drs. H. L. Ahmad Busyairi, MA selaku dosen pembimbing I dan

Bapak Muhammad Nurman, M. Pd selaku pembimbing II atas bimbingan,

pengarahan, saran serta dukungan yang berarti kepada penulis selama

penyusunan skripsi.

2. Bapak DR. Dedy Wahyuddin, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

Arab FITK IAIN Mataram yang telah berjasa mengabdi dan berkarya untuk

jurusan Pendidikan Bahasa Arab.

Page 9: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

viii

3. Ibu Dr. Hj Nurul Yaqin, M. Pd selaku Dekan Fakultas FITK IAIN Mataram

beserta staf dan jajaran akademika IAIN Mataram yang telah memberikan

kemudahan kepada penulis dari awal penulisan skripsi ini.

4. Bapak DR. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor IAIN Mataram

5. Bapak Ayip Rosyidi, MA selaku wali dosen yang telah membimbing dan

memberikan pengarahan selama perkuliahan dan proses skripsi ini.

6. Kepada Bapak Ibu Dosen dan serta karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan IAIN Mataram

7. Bapak dan Ibu yang tercinta yang selalu memberikan dukungan serta mendo’akan-

ku untuk meraih semua impianku

8. Kakak tercinta yang senantiasa membantu dan memberikan dukungan dalam

penyelesaian skripsi ini.

9. Semua keluargaku yang memberikan do’anya untuk selalu belajar bisa melewati

penyelesaian skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan kelas D PBA dan sahabat-sahabat yang senantiasa

memberikan motivasi dan dukungannya kepada peneliti dan selalu

menemaniku dalam suka dan duka selama menempuh pendidikan di kampus

IAIN Mataram yang tercinta.

11. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu atas

bantuannya baik moril maupun materil.

Semoga amal kalian semuanya dapat menjadi tabungan untuk diakhirat kelak.

Amin

Mataram, Oktober 2016

Penyusun

Page 10: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

ix

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakanug ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 5

D. Penegasan Istilah ..................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ............. 11

A. Deskripsi Teoritis .................................................................................... 11

B. Kerangka Teori ........................................................................................ 28

C. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 30

A. Desain Penelitian ..................................................................................... 30

B. Populasi dan Sampel ................................................................................ 32

C. Instrumen Penelitian ................................................................................ 34

D. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 34

E. Metode Analisis Data ............................................................................... 39

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................ 40

A. VALIDASI INSTRUMEN ................................................................. 40

B. PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA .................................. 41

C. ANALISIS DATA ............................................................................. 43

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .................................... 52

A. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 52

B. Pembahasan hasil pengujian hipotesis ................................................ 52

Page 11: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

x

x

C. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 53

BAB VI PENUTUP ................................................................................... 62

A. KESIMPULAN .................................................................................. 62

B. SARAN-SARAN ............................................................................... 63

C. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

xi

ABSTRAK

Efektifitas Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Media Tekhnologi Komputer

Terhadap Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswakelas Xi Ma Nurul Ittihad Perina

Jonggat Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017

Oleh:

Mahnan (NIM: 151 122 113), Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Mataram 2017

Bahasa Arab adalah suatu alat komunikasi yang ada di Jazirah Arab dan Asia

Tengah. Bahasa Arab juga merupakan bahasa Al - Quran yakni kalam Allah SWT

dan Hadist. Kemahiran bahasa Arab ada empat kemahiran yaitu kemahiran istima,

berbicara, membaca dan menulis. Dari keempat kemahiran membaca tersebut yang

penulis fokuskan dalam penelitian ini adalah kemahiran Berbicara.

Ada beberapa hal yang perlu dipelajari agar kemahiran berbicara bahasa arab

ini bisa diaplikasikan atau dipraktekkan oleh peserta didik yaitu:

a. Pemahaman kaidah nahwu dan sharaf.

b. Penerapan media yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

c. Kapasitas peserta didik yang menerima pembelajaran.

Selain itu, Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dunia yang mesti dipelajari dan

memiliki aturan – aturan yang sangat mengikat mengenai kaidah-kaidahnya.

Sehingga perlu adanya kreatifitas dalam pembentukan metode-metode untuk

mempelajarinya, dalam hal ini harus disesuaikan dengan waktu dan tempat ketika

melaksanakan proses pembelajaran. Peran tekhnologi computer peneliti yakin akan

perkembangan pembelajaran materi ini.

Kata kunci :Jazirah, Nahwu sharaf, tekhnologi, media.

Page 13: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran mrupakan salah satu faktor yang menentukan

dalam keberhasilan pendidikan. Dalam proses pembelajaran banyak faktor

yang terlibat diantaranya siswa yang belajar maupun guru yang mengajar.

Faktor-faktor yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam mengikuti

proses belajar-mrngajar adalah bahan pelajaran, keuletan dan kerajinan

dalam belajar, sedangkan pada guru adalah materi pelajaran dan strategi

pembelajaran serta metode dan media yang digunakan.

Sudjana da Rivai berpendapat bahwa media pengajaran dapat

mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada akhirnya

dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai.1 Fungsi utama dari media

pengajaran adalah sebagai sumber belajar siswa, artinya media tersebut

berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik individual

maupun kelompok. Dengan demikian akan banyak membantu tugas guru

dalam kegiatan mengajarnya, senada dengan pendapat di atas, Djamarah dan

Zain juga mengatakan bahwa media merupakan sumber belajar yang dapat

mengefektifkan daya serap siswa terhadap bahan pelajaran yang sulit dan

rumit. Bahkan media pembelajaran diakui melahirkan umpan balik yang

baik dari siswa.2

1 Sudjana dan Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,2010), h.2.

2 Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 120

Page 14: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

2

Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang begitu pesat, media

pembelajaran yang berbasis multimedia sangat banyak tersedia di

lingkungan anak-anak baik di rumah maupun di lembaga-lembaga

pendidikan seperti Komputer, Liquid Cristal Display (LCD) dan Modem.

Komputer atau laptop digunakan dalam pembelajran adalah suatu

media interaktif dimana siswa memiliki kesempatan untuk berintraksi dalam

bentuk mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan. Komputer

punya nilai lebih dalam pembelajaran selain dapat menghadirkan siswa

secara teknis dalam bi‟ah bahasa langsung juga berbagai perangkat lunak

Komputer seperti program menggunakan Audio, Video dan Slide Show

dapat dijadikan media instruksional untuk melayani siswa sebagai alat bantu

pelajaran. Perangkat lunak pembelajaran tersebut mempunyai nilai lebih

sebagai alat bantu pelajaran karena dapat berfungsi sebagai media langsung

dalam mendengar dan menyaksikan kerena dapat menampilkan gambar asli,

kontekstual serta dapat menyajikan suara sekaligus.

Sesuai dengan persyaratan kompetensi guru dibidang profesional,

guru haruslah tanggap terhadap perkembangan teknologi dan informasi

yang berkembang. Sejalan dengan tugas guru agar selalu meningkatkan

kecakapan diri dan kualitas baik di bidang penguasaan media pembelajaran

maupun media tekhnis lainnya terutama penguasaan penggunaan media

berbasis komputer ini sehingga meningkatnya kemampuan berbicara bahasa

arab siswa dalam proses belajar mengajar, karena salah satu cara

menggembirakan dalam belajar anak dapat dilakukan dengan menyajikan

Page 15: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

3

materi pembelajaran dengan bantuan media Audio (Alat Bantu pandang

dengar) seperti video dan slide Powerpoint.3 Video merupakan media

aoudiovisual dengan memiliki unsur gerakan dan suara. Pengajar dapat

memilih program-program video yang sesuai dengan materi yang diajarkan,

menyaksikan bersama di ruang kelas dan kemudian membahas serta

mendiskusikannya. Selain digunakan unttuk melihat program-program yang

telah siap pakai, media video juga dapat dimanfaatkan untuk merekam

aktivitas peserta didik yang tengah berlatih menguasai ketemrampilan

interpersonal, kemudian hasil rekaman tersbut dibahas dan dianalisis oleh

sesama rekan belajar dan pengajar. Slide power point, penggunaan slide

dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan suara atau tanpa suara.

Slide tanpa suara pada umumnya digunakan apabila gambar yang satu

dengan dengan gambar yang lain dapat berdiri sendiri, sementara

penjelasannya diberikan langsung oleh pengajar. Lain halnya dengan slide

suara, penyajian dilakukan dengan urutan tertentu disinkronisasi dengan

unsur suara. Walaupun slide suara dapat digunakan untuk proses

pembelajaran dalam ruang kelas secara berkelompok, namun biasannya

slide suara digunakan untuk keperluan pembelajaran secara individual.

Kondisi riel di MA Nurul Ittihad Desa Perina Kecamatan Jonggat

selama ini dihadapkan dengan beberapa permasalahan diantaranya: 1) Guru

sebagian besar belum menggunakan media pembelajaran berbasis

Komputer, 2) Guru di Kelas XI masih menggunakan pendekatan tradisional,

3 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta : Sinar Grafika, 2008) h.2

Page 16: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

4

3) Guru belum melakukan inovasi dalam proses belajar mengajar lebih-lebih

pada pembelajaran bebasis pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan (PAIKEM).

Berdasarkan Survey awal pada saat awal tahun pelajaran

2016/2017dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara belum maksimal

sesuai dengan yang diharapkan, guna mencari solusi yang tepat agar

kemampuan berbicara bahasa arab siswa semakin baik, maka pembelajaran

bahasa arab hendaknya di ajarkan menggunakan media berbasis tekhnologi

komputer. Melihat beberapa alasan yang dapat dikemukakan antara lain (1).

Dekatnya produk-produk tekhnologi berbasis komputer dengan kehidupan

manusia secara umum seperti Smartfhone, WiFi, Software You Tube, Fb,

Messenger, dll. (2). Peminat informasi instant dikalangan siswa yang terus

meningkat. (3). Kurangnya minat siswa untuk belajar bahasa arab dengan

metode klasik. (4). Siswa tidak terbatas ruang dan waktu untuk belajar,

karena dapat mengakses materi tentang bahasa arab kapanpun dan

dimanapun. (5). Siswa dapat mendengarkan langsung penuturan orang arab

asli lewat fitur tekhnologi komputer. (6). Pembelajaran bahasa arab berbasis

Tekhnologi Komputer dapat menyelamatkan generasi muda dari bahaya

tekhnologi terutama situs-situs non moril.

Berangkat dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul : “Efektifitas Pembelajaran Bahasa Arab

Berbasis Teknologi Komputer terhadap Peningkatan Kemampuan Berbicara

Siswa Kelas XI di MA Nurul ittihad Perina Tahun pelajaran 2016/2017.

Page 17: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

5

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas penulis dapat merumuskan

permasalahan sebagai berikut : Apakah pembelajaran berbasis tekhnologi

komputer efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa arab

siswa Kelas XI di MA Nurul Ittihad Perina Tahun Pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan Masalah di atas yang menjadi tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui Efektifitas Pembelajaran Bahasa

Arab Berbasis Teknologi komputer terhadap peningkatan kemampuan

berbicara siswa Kelas XI di MA Nurul Ittihad Perina.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain:

a. Kegunaan Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi

para pengemban pendidikan dan memperkaya hasil penelitian

yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai

peningkatan kemampuan berbicara siswa pada pelajaran Bahasa

Arab.

b. Kegunaan Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu

memberikan informasi khususnya kepada pihak sekolah, dan

guru bidang studi dalam upaya meningkatkan kualitas

Page 18: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

6

pembelajaran dan memberi masukan khususnya untuk

kepentingan pengelolaan pembelajaran. Hasil penelitian ini juga

dapat membuka kesadaran tentang pentingnya melihat kemajuan

zaman yang ikut mempengaruhi semua aspek termasuk kegiatan

belajar mengajar.

D. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kekeliruan interpretasi atau penafsiran pada

pembahasan selanjutnya, maka terlebih dahulu peneliti akan membatasi

masing-masing istilah yang ada dalam judul ini, antara lain :

1. Efektifitas

Menurut Sondang dalam buku Othenk (2008: 4), efektivitas

adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan

sejumlah barang atau temuan dari sebab sebelumnya4.

Efektifitas adalah kata lain dari „Pengaruh‟ dengan definisi

ialah “daya yang datang dari keadaan (kekuasaan dan sbagainya)”5.

Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Efektifitas atau pengaruh

adalah “daya yang ditimbulkan dari sesuatu”6.

Jadi, dari kedua pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan

bahwa Efektifitas merupakan suatu daya atau aktivitas yang timbul

dari sesuatu dan menjadi kesan yang ditimbulkan dari sesuatu yang

mendahuluinya.

4 Literaturbook.blogspot.com 2014/12 akses Minggu 23 Juli 2017 pukul 8:31.

5 Wasito, 1972 h. 216

6 Arikunto, 1993 h. 143

Page 19: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

7

Yang dimaksud dengan Efektifitas dalam penelitian ini adalah

pengaruh progress yang terbentuk dari kemampuan guru dalam

meningkatkan kemampuan berbicara bahasa arab siswa melalui

penerapan pembelajaran berbasis Komputer di MA Nurul Ittihad Desa

Perina.

2. Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata „Ajar‟ yang kemudian menjadi

sebuah kata kerja berupa „Pembelajaran‟. Pembelajaran sebenarnya

merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang hal

tersebut tidak dapat sepenuhnya dijelaskan dengan detail. Adapun

maksud dari pembelajarn secara sederhana adalah produk interaksi

berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam

makna yang lebih kompleks, hakikat dari pembelajaran adalah usaha

sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya

(mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam

rangka mencapai tujuan yang diharapkan. 7

3. Media Berbasis Tekhnologi Komputer

Media berbasis Tekhnologi Komputer adalah media pembawa

pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Sementara itu, Oemar Hamalik mengutip pendapat Bringgs yang

7 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif (Jakarta: Kencana Premada Media

Group, 2010), hlm 17.

Page 20: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

8

berpendapat bahwa media pembelajaran berbasis Komputer adalah

sarana fisik untuk menyampaikan isi materi pembelajaran.8

Jadi, media berbasis tekhnologi komputer dalam pembelajaran

sangat dibutuhkan karena media tersebut berperan untuk memberikan

informasi secara langsung kepada siswa dan memudahkan siswa untuk

memahami materi yang disampaikan oleh guru.

4. Kemampuan Berbicara

Menurut Acep Hermawan, kemampuan atau keterampilan

berbicara adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi

atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat,

keinginan, atau perasaan kepada mitra bicara.9 Dalam makna yang

lebih luas, berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat

didengar dan dilihat, yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan

otot tubuh manusia. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pikiran

dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Sedangkan menurut Henri

Guntur Tarigan, berbicara merupakan kombinasi faktor-faktor fisik,

psikologi, neorologis, semantik, dan linguistik secara luas. Sehingga,

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol

sosial.10

Dengan demikian yang dimaksud dengan kemampuan

berbicara dalam penelitian ini adalah kemampuan mengungkapkan

bunyi-bunyi artikulasi bahasa arab yang mengkombinasikan sejumlah

8 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Sinar Grafika, 2008) hlm. 4.

9 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),

hlm. 135. 10

Henri Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung: Angkasa,

1994), hlm. 15.

Page 21: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

9

faktor fisik, psikologi, semantik, dan linguistik secara luas dan dapat

didengar.

5. Mata Pelajaran Bahasa Arab

Berkenaan dengan pengertian Pelajaran Bahasa Arab terlebih

dulu peneliti menguraikan secara spesifik tentang pentingnya bahasa

arab. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayoritas di dunia

yang dituturkan oleh lebih dari 200.000.000 umat manusia, bahasa ini

digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 negara.11

Dan karena ia

merupakan bahasa kitab suci dan tuntunan agama umat islam sedunia,

maka tentu saja ia merupakan yang paling besar signifikansinya bagi

ratusan juta muslim sedunia, baik yang berkebangsaan Arab maupun

yang bukan Arab.

Di Afrika, bahasa arab ini dituturkan dan menjadi bahasa

pertama di Negara-negara semacam Mauritania, Maroko, Aljazair,

Libiya, Mesir, Sudan dan di semenanjung Arabia merupakan bahasa

resmi Negara Oman, Yaman, Bahrain, Kuwait, Saudi, Qatar, Emirat

Arab, Jordan, Irak, Syiria, Libanon, India Utara, sebagian Turki, Iran,

Portugal, dan Spanyol.12

Selain itu, Bahasa Arab merupakan bahasa yang diabadikan

Allah swt. dalam Al Qur‟an baik sebagai teks asli Al Qur‟an maupun

seruan langsung ayat-ayatnya, sebagaimana bunyi ayat :

“Sesungguhnya Aku turunkan Al Qur‟an itu dalam bahasa arab

11

Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Yogyakrta: Pustaka Pelajar, 2010),

h.1 12

Ibid, h.2

Page 22: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Diskripsi Teoritis

1. Pengertian Media

Sebuah pembelajaran, baik pembelajaran bahasa ataupun lainnya,

akan terasa jemu dan membosankan jika tanpa media pembelajaran. Adanya

media pembelajaran pun tidak akan sempurna jika tidak dilengkapi dengan

metode sebagai sarana pengantar dalam menerapka sebuah media dalam

kegiatan pembelajaran.

Adapun maksud dari media adalah perantara (Washithah) atau

pengantar. Perantara dan pengantar merupakan arti dari kata medium yang

merupakan bahasa latin. Dalam konteks pembelajaran, dapat dikatakan

bahwa media merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar.13

Ulin Nuha dalam bukunya Ragam Motodologi dan Media

Pembelajaran Bahasa Arab juga memaparkan beberapa pendapat para ahli

seperti Wilbur Scharaman yang menyebutkan bahwa media adalah sebuah

tekhnologi pembawa pesan dapat dimanfaatkan untuk keperluan

instruksional. NEA (National Education Association) juga mengatakan

bahwa media adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak, pandang,

maupun dengar. Selain itu, Asosiasi Tekhnologi dan Komunikasi

Pendidikan di Amerika juga memberi batasan berkenaan dengan media,

yaitu segala bentuk dan salurannya yang digunakan oleh seseorang untuk

13

Ulin Nuha, Ragam Metodologi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Diva Press,

2016), hlm. 250.

Page 23: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

11

menyalurkan pesan atau informasi. Dagne juga mengatakan bahwa media

adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsan sebuah kegiatan belajar.14

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat

merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga dapat

mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

2. Macam-macam media

Pada dasarnya, media pembelajaran terdiri atas berbagai ragam dan

bentuk. Media ini dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan bahan

pembuatannya.

a. Media berdasarkan jenisnya

Dilihat dari segi jenisnya, media pembelajaran ada tiga macam ; (1).

Media Audio atau Auditif, adalah media yang bentuk sarana

penyampai, pembawa dan pengantar pesannya ditangkap melalui indra

pendengar. 15

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah terbiasa

menangkap pesan menggunakan indra pendengaran. Misalnay,

mendengarkan televisi, radio, MP3, dan lainnya. (2). Media Visual,

yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Artinya,

media ini terfokus hanya pada panca indra penglihatan. Jenis media

visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slide,

foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. (3). Media Audiovisual, yaitu

14

Ibid., hlm 251. 15

Soetomo, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hlm.

207.

Page 24: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

12

media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Artinya, media ini

didapatkan dari hasil penggabungan antara audio dan visual. Oleh

karena itu, media tersebut tidak hanya mengandalkan indra pendengar,

tetapi juga mengandalkan penglihatan. Media ini adalah yang paling

bagus serta mempunyai kemampuan dan kualitas yang lebih baik.16

3. Media Berbasis Komputer

a. Pengertian media berbasis komputer

Media pembelajaran berbasis Komputer merupakan pembawa pesan

yang canggih, didesain sedemikian rupa yang dapat menampilkan gambar,

suara yang dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jenis-jenis media

canggih seperti itu dilihat dari jenisnya terdiri dari : media audio, media

visual, dan media audiovisual.17

Tidak jauh dari pembahasan sebelumnya,

bahwa media pembelajaran berbasis komputer juga terkait dengan beberapa

macam media berikut ini:

1) Media Audio

Menurut sadmika media audio/auditif ini mengandalkan

kemampuan suara yang digunakan untuk merangsang indra

pendengaran pada waktu proses penyampaian bahan pelajaran.18

Berhubungan dengan pembelajaran bahwa indra pendengaranlah yang

lebih dahulu di manfaatkan oleh para pemula dalam belajar bahasa

kedua.

16

Ulin Nuha, Ragam Metodologi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Diva Press,

2016), hlm. 270-271. 17

Djamrah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,2010), h. 124 18

Http://edukasi.kompasiana.com/2011/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi

dan karakteristiknya/.

Page 25: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

13

Media audio/auditif untuk mengajar, dimaksudkan sebagai bahan

yang mengandung pesan dalam bentuk pita suara atau piring suara yang

dapat merangsang pikiran, dan kemauan siswa untuk menuturkan

sehingga terjadi proses belajar mengajar.

2) Media Visual

Azhar, media visual adalah media yang mengandalkan indera

penglihatan, digunakan untuk membantu indera penglihatan pada saat

menerima mata pelajaran, misalnya: gambar, diagram, chart, peta

(globe), dan slide film.19

Senada dengan pendapat di atas Djamarah

mengemukakan bahwa media visual adalah media yang mengandalkan

indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar-

gambar, slide foto, gambar atau lukisan, dan perfilman. Ada pula media

visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti

film bisu, dan film kartun.20

Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat

ingatan, karena disajikan dalam bentuk gambar, diagram, dan lain-lain.

Media visual juga dapat menimbulkan minat siswa dan dapat

memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

3) Media Audiovisual

Munurut Sadima media audiovisual merupakan gabungan dari

media audio/auditif dan media visual dimana mempunyai unsur suara

19

Azhar Arsyad, media Pembelajaran, h. 91. 20

Djamarah, MediaPembelajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010), h. 8.

Page 26: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

14

dan unsur gambar.21

Audio adalah suatu bahan yang mengandalkan

pendengaran untuk menyampaikan pesan, contohnya : tape rocorder,

CD karaole, pita suara, dan rekaman.

Visual adalah suatu bahan yang mengandalkan penglihatan untuk

menyampaikan pesan contohnya: Gambar, poster, simbol.

Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara

dan unsur gambar. Media ini dibagi ke dalam : audio-visual diam dan

audio-visual gerak. Audio-visual diam merupakan media yang

menampilkan suara dan gambar diam seperti film, bingkai suara (sound

slides), sedangkan audio-visual gerak adalah media yang menampilkan

unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara, you tube dan

vidio cassette.22

Media audio-visual memiliki keuntungann yaitu media

pembelajaran dapat dibuat bergerak susuai alur skenario dalam

pembelajaran diiringi dengan tata suara yang akan memberikan

penjelasan yang mengarah kepada sasaran pembelajaran.

b. Fungsi Media

Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang

konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahakan dalam

realitanya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat

konfleks, maya dan berada di balik realitas. Karena itu, media memiliki

andil untuk menjelaskan hal-hal yang absatrak dan menunjukkan hal-

21

21

Http://edukasi.kompasiana.com/2011/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi

dan karakteristiknya/. 2222

Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h, 124.

Page 27: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

15

hal yang tersembunyi. Ketidak jelasan atau kerumitan bahan ajar dapat

dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam

hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam

mengkomunikasikan materi pelajaran.

Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat

apabila penggunaannya tidak sejalan dengan esensi tujuan pengajaran

yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan

sebagai acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka

media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai

penghalang profesionalisme guru di era baru.

Seberapa pentingnya peran media dalam pengajaran, namun tetap

tidak bisa digeser peran guru, karena media hanya berupa alat bantu

yang memfasilitasi guru dalam pengajatan. Oleh karena itu guru tidak

dibenarkan menghindar dari kewajibannya sebagai pengajar dan

pendidik untuk terampil di hadapan anak didik dengan seluruh

keperibadiannya.

Dalam proses belajar mengajar, fungsi media yakni :

Pengguna media dalam proses belajar bukan merupakan

fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai

alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang

efektif.

Page 28: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

16

Penggunaan media pengajran merupakan bagian integral

dari keseluruhan situasi mengajar, ini berarti bahwa media

pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus

dikembangkan guru.

Media dalam pengajaran, penggunaanya bersifat integral

dengan tujuan dan isi pengajaran.

Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata

sebagai alat hiburan yang digunakan hanya sekedar

melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian

siswa.

Pengunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk

mempercepat proses belajar mengajar dan memabntu siswa

dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.

Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk

mempertinggi mutu belajar mengajar.

Ketika fungsi-fungsi media pengajaran itu diaplikasikan

dalam proses belajar mengajar, maka terlihat perannya sebagai

berikut :

1. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan

terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.

2. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih

lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses

Page 29: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

17

pembelajaran. Paling tidak guru dapat memperoleh media

sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa.

3. Media sebagai sumber belajar bagi siswa. Media sebagai

bahan konkret berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari

para siswa, baik individual maupun kelompok. Kekonkretan

sifat media akan banyak membantu tugas guru dalam

kegiatan belajar mengajar.

Lebih detail lagi fungsi penggunaan media dalam proses

pembelajaran menurut penulis, di antaranya:

1) Menarik perhatian siswa

2) Membantu untuk mempercepat penyampaian materi ajar

secara langsung dalam pembelajaran

3) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalitas

(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan).

4) Mengatasi keterbatasan ruang

5) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif

6) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan

7) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar

8) Meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam

mempraktekkan langsung dari apa yang didengar serta

menumbuhkan gairah belajar.

9) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam

kegiatan pembelajaran

Page 30: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

18

a. Kendala Penggunaan Media Tekhnologi Berbasis Komputer

Pada saat ini, Teknologi berbasis komputer memegang

peranan yang penting dalam berbagai bidang, termasuk dalam

bidang pendidikan. Salah satu penerapan Tekhnologi ini dalam

bidang pendidikan antara lain pemanfaatan sarana multimedia

dan media Internet dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan

sarana multimedia dalam proses pembelajaran diwujudkan

melalui modul-modul pembelajaran yang lebih interaktif dan

menarik minat pembelajar, misalnya penggunaan flash, adanya

penjelasan melalui media suara/ audio dan penambahan fitur-

fitur yang dapat meningkatkan partisipasi aktif dari pembelajar.

Sedangkan dengan pemanfaatan media Internet dalam proses

pembelajaran diharapkan akan mempermudah pembelajar dalam

mendapatkan informasi yang dibutuhkan, sehingga diharapkan

pembelajar akan aktif mencari informasi dan pengetahuan yang

dibutuhkan.

Namun pada kenyataannya, penerapan Tekhnologi

Komputer dalam bidang pendidikan di Indonesia masih dalam

tahap awal dan belum termanfaatkan secara maksimal. Kendala-

kendala penerapan Tekhnologi computer di bidang pendidikan

antara lain disebabkan oleh belum meratanya infrastruktur yang

mendukung penerapan teknologi di seluruh Indonesia dan

Page 31: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

19

adanya ketidaksiapan sumber daya manusia untuk mendukung

penerapan Tekhnologi ini.

Belum meratanya infrastuktur yang mendukung penerapan

Tekhnologi Komputer di bidang pendidikan merupakan

permasalahan awal yang harus segera diselesaikan oleh pihak

yang berwenang, karena tanpa adanya infrastruktur yang

mendukung maka penerapan Tekhnbologi Komputer di bidang

pendidikan hanya akan menjadi impian semata.

Terbukti dari percobaan pelaksanaan ujian nasional

berbasis komputer (UANBK) tahun 2016 tingkat MA dan SMA

khusus di NTB menuai permasalahan yang harus di tindak

lanjuti secara serius, seperti listrik yang mati, jumlah unit yang

kurang, kondisi instalasi yang belum maksimal serta belum bisa

merata di semua lembaga pendidikan Negeri maupun Swasta.

Infrastruktur merupakan komponen yang sangat penting

yang berfungsi sebagai modal awal dan utama dalam penerapan

Tekhnologi Komputer di bidang pendidikan. Pada saat ini,

terdapat kecenderungan bahwa hanya daerah tertentu saja yang

mendapatkan akses Tekhnologi ini terutama wilayah Indonesia

Barat, sedangkan wilayah Indonesia Tengah dan Timur masih

dikatagorikan belum merata termasuk daerah kita di Nusa

Tenggara Barat khususnya pada lembaga pendidikan yang

tersebar di pelosok desa dan dusun. Hal ini dikarenakan masih

Page 32: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

20

banyak daerah yang bahkan untuk memilki akses telepon saja

tidak ada, apalagi untuk akses terhadap Internet. Padahal

sesungguhnya banyak sekali potensi sumber daya manusia

unggul yang dimiliki oleh daerah tersebut. Jika terus

berlangsung seperti ini maka dikhawatirkan bahwa potensi

sumber daya manusia yang dimiliki daerah tersebut akan

terbuang dengan percuma dan tidak dapat dimanfaatkan untuk

kemajuan bangsa Indonesia pada umumnya.

Kendala lainnya yang perlu diselesaikan adalah

ketidaksiapaan sumber daya manusia terutama para pendidik

untuk memanfaatkan Tekhnologi Komputer dalam proses

pembelajaran. Ketidaksiapan ini dikarenakan pola kebiasaan

pembelajaran yang masih belum menganggap penting peranan

Tekhnologi ini dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Mereka cenderung sudah merasa puas akan materi yang telah

diberikan oleh pengajar secara langsung, sehingga menyebabkan

mereka tidak mau/ malas untuk mencari informasi tambahan

yang ada di Internet walaupun sarana dan infrastruktur sudah

mendukung dalam penerapan Tekhnologi komputer. Terkadang

kendala ini jauh lebih susah untuk dipecahkan daripada tidak

adanya infrastruktur yang mendukung Tekhnologi ini, hal ini

karena biasanya lebih susah untuk mengubah pola tingkah laku/

kebiasaan dari seseorang. Oleh karena itu, perlu adanya

Page 33: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

21

kesadaran dari setiap individu pembelajar untuk memanfaatkan

dan menerapkan Tekhnologi komputer dalam metode

pembelajarannya.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut diperlukan

langkah-langkah penyelesaian yang sekaligus berfungsi sebagai

prasyarat keberhasilan penerapan Tekhnologi Komputer dalam

pembelajaran. Menurut Mahmud dalam bukunya yang berjudul

ICT Untuk Sekolah Unggul, terdapat beberapa persyaratan agar

dapat menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi

dan komunikasi, yaitu tersedianya sarana prasarana yang

menunjang pembelajaran berbasis Tekhnologi Komputer.23

Lebih lanjut dijelaskan beberapa persyaratan yang harus

dipenuhi dalam menerapkan pembelajaran berbasis Tekhnologi

komputer adalah:

1) Pembelajar dan Pengajar harus memiliki akses terhadap

teknologi digital dan Internet dalam kelas, sekolah, dan

lembaga pendidikan. Ini berarti sekolah harus memiliki sarana

prasarana yang memadai yang berkaitan dengan teknologi

informasi dan komunikasi, seperti tersedianya

komputer/laptop, jaringan komputer, internet, laboratorium

komputer, peralatan multimedia seperti CD, DVD, Web

Camera dan lain-lain.

23

Menurut Mahmud. ICT Untuk Sekolah Unggul, 2008, h. 13

Page 34: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

22

2) Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan

dukungan kultural bagi pembelajar dan pengajar. Materi-

materi itu dapat berupa materi pembelajaran interaktif yang

berbantuan komputer, seperti CD, DVD Pembelajaran

Interaktif.

3) Pengajar harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam

menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk

membantu pembelajar agar mencapai standar akademik.

4) Harus tersedia anggaran atau dana yang cukup untuk untuk

mengadakan, mengembangkan dan merawat sarana prasarana

Teknologi tersebut.

5) Dan yang tak kalah penting adalah, adanya kemauan dari

semua pihak, dalam hal ini guru dan peserta didik untuk

menerapkan pembelajaran dengan dukungan teknologi

komputer tersebut.24

Teknologi dalam pembelajaran merupakan aplikasi

strategi maupun teknik yang sistemik dan sistematik yang

diambil dari konnsep ilmu perilaku dan ilmu pengetahuan alam

maupun pengetahuan lain dalam memecahkan masalah

pembelajaran. Kata sistemik berarti bahwa segala sesuatu

saling mempengaruhi dengan apa yang ada di lingkungannya.

24

http://staff.blog.ui.ac.id/harrybs/2009/04/22/kendala-penerapan-tik-di-bidang-

pendidikan/17 Desember 2012

Page 35: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

23

Teknologi Komputer merupakan teknologi yang

digunakan untuk memproses, mendapatkan, menyusun,

menyimpan dan memanipulasi data dalam bebagai cara untuk

menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang

relevan, akurat dan tepat dalam proses pembelajaran.

Komputer yang dimaksud ialah media sebagai penjelas

dari apa yang disampaikan oleh guru dalam proses

menyampaikan informasi dan materi pembelajaran.

4. Kemampuan Berbicara

a. Pengertian Kemampuan Berbicara

Menurut Acep Hermawan, kemampuan berbicara

(maharatul kalam) adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-

bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran

berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada mitra

bicara. 25

dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan

suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat, yang

memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia.

Tujuannya adalah untuk menyampaikan pikiran dalam rangka

memenuhi kebutuhannya. Sedangkan menurut Henri Guntur

Tarigan, berbicara merupakan kombinasi faktor-faktor fisik,

psikologi, neourologis, semantik, dan linguistik secara luas.

25

Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2011), hlm. 135.

Page 36: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

24

Sehingga, dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling

penting bagi kontrol sosial.26

Dalam pembelajaran, kemampuan berbicara keterampilan

mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata untuk

mengekspresikan hasil belajar yang sudah di ajarkan guru.

Tanpa kemampuan berbicara, siswa akan terkesan kaku dan

kurang sempurna dalam berbahasa karena berbicara merupakan

tujuan umum mempelajari bahasa. Sebaliknya, dengan adanya

kemampuan berbicara yang baik akan terlihat aktif dan

produktif dalam pengembangan hasil belajar bahasa siswa.

Dengan adanya kemampuan berbicara siswa akan berinteraksi

dengan informasi yang lebih mendalam dari ungkapan-

ungkapan publik, media sosial dll. Sehingga akan membimbing

siswa memperoleh keberhasilan belajar bahasa.

Upaya siswa dalam mencapai keberhasilan belajar tersebut

meliputi: mendengarkan ceramah dengan serius, menjawab

pertanyaan, berpartisifasi aktif dalam diskusi , mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Bahkan tidak jarang siswa

yang memiliki kemampuan berbicara yang tinggi akan

memberikan masukan dalam bentuk gagasan atau usulan kepada

guru atau kepada kelas tentang berbagai kegiatan tambahan

26

Henri Guntur Tarigan, Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung: Angkasa,

1994), hlm. 15.

Page 37: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

25

bahkan tugas tambahan untuk memperluas dan memperdalam

lingkup materi pelajaran yang harus dipelajari.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Meningkatkan

Kemampuan Berbicara Siswa.

Ulin Nuha menjelaskan bahwa berbicara menggunakan

bahasa asing bukanlah hal yng mudah, sebagaimana jika

berbicara menggunakan bahsa ibu. Oleh karena itu, hendaknya

dalam mengajarkan kererampilan berbicara (maharatul kalam)

perlu memperhatikan tekhnik pengajaran yang sesuai dengan

kemampuan anak didik. Diantara mereka ada yang memiliki

kemampuan berbicara bahasa arab yang sangat bagus, ada yang

sederhana, dan ada yang msih sebagai pemula, bahkan ada yang

sama sekali belum bisa.27

Oleh karena itu hendaknya ada

spesifikasi tekhnik yang bisa dipakai oleh pemula, menengah,

dan tingkat tinggi (ahli).

Dari hal-hal di atas menunjukkan tentang adanya proses

yang mesti diterapkan dengan memperhatikan tingkat

pemahaman siswa dalam berbicara bahasa arab.

5. Penerapan Media Besbasis Tekhnologi Komputer dalam Proses

Belajar Mengajar Terhadap Meningkatkan Kemampuan Berbicara

Siswa

27

Ulin Nuha, Ragam Metodologi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Diva

Press,2016), hlm. 90-91.

Page 38: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

26

Media mempunyai kedudukan penting dalam proses belajar

mengajar, tidak hanya sekedar alat bantu mengajar, tetapi merupakan

bagian integral dalam proses belajar mengajar, dalam arti bahwa

kehadirannya mutlak diperlukan untuk membantu siswa belajar.

Belajar tanpa menggunakan media tidak akan bisa efektif dan

siswa akan sulit memahami dengan cepat. Penggunaan media

Tekhnologi Komputer dalam pembelajaran dapat merangsang dan

memberikan motivasi terhadap siswa untuk lebih giat belajar sehingga

mampu berbicara bahsa arab sebagai tujuan pengajaran itu bisa

tercapai.

Hasil penelitian Brown : menunjukkan bahwa (1) penggunaan

gambar dapat membangkitkan gairah belajar dan perhatian siswa; (2)

gambar-gambar yang dipilih dan diadaptasi secara tepat, membantu

siswa memahami dan mengingat isi informasi bahan-bahan verbal

yang menyertainya. Demikian juga hasil penelitian Wilbur Schramm :

menunjukkan bahwa siswa yang telah menikmati suasana belajar

dapat belajar dari medium apa saja, terutama yang berbasis tekhnologi

komputer serta menyesuaikan dengan kebutuhannya.28

Penerapan media Tekhnologi Komputer ditujukan untuk

mengurangi verbalisme (terikat/monoton) agar anak didik mudah

memahami bahan pelajaran yang disajikan dan penggunaannya

disesuaikan dengan pencapaian tujuan.

28

Karti Soeharto, Teknologi Pembelajaran, h. 115

Page 39: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

27

Penggunaan suatu media juga dipengaruhi oleh kesesuaian

dengan metode yang diterapkan oleh guru dan bagaimana karakteristik

siswa, media pengajaran tidak akan efektif jika tidak sesuai dengan

pemanfaatannya.

Besar kecilnya Efektifitas proses intraksi belajar mengajar dari

pengguna meida Tekhologi Komputer bukanlah tergantung dari

banyaknya penggunaan media, akan tetapi tergantung dari ketepatan

penggunanya. Oleh karena itu, penggunaan media Tekhnologi

Komputer yang tepat akan banyak membantu Efektifitas proses

mengajar dalam pencapaian tujuan pengajaran.

Penggunaan media Tekhnologi Komputer yang diterapkan oleh

guru dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa karena media

ini langsung bisa dilihat, didengar dan dipraktekkan oleh siswa

sehingga tujuan pembelajaran bisa terlaksana. Oleh karena itu,

pembelajaran dengan penerapan media Tekhnologi Komputer sangat

berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berbicara bahsa arab

siswa.

B. Kerangka Teori

Dalam Penelitian yang berjudul “Efektifitas Pembelajaran Bahasa

Arab Berbasis Media Teknologi Komputer Terhadap Peningkatan

Kemampuan Berbicara Siswa Kelas XI di MA Nurul Ittihad Perina Tahun

Pelajaran 2016/2017” terdapat dua variabel yang digunakan yaitu

Penerapan Media Berbasis Tekhnologi Komputer (variabel bebas) dan

Page 40: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

28

Kemampuan Berbicara Siswa (variabel terikat). Keterampilan berbicara

siswa merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses belajar, karena

tanpa adanya kemampuan berbicara dalam pembelajaran maka tujuan dari

pembelajaran dari suatu bahasa itu tidak akan sempurna. Namun yang harus

dipahami bahwa kemampuan berbicara siswa tidak akan meningkat kalau

tidak ada pendukung yang kuat dari luar diri siswa yang merupakan objek

pendidikan dalam hal ini tekhnologi berbasis komputer.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana perumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk pertanyaan29

. Senada dengan pendapat di atas Suharsimi juga

mengartikan bahwa yang dimaksud dengan hipotesis adalah jawaban yang

bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai teruji melalui

data yang terkumpul.30

Dari kedua pendapat di atas dapat dipahami bahwa hipotesis

merupakan bagian sementara terhadap suatu pernyataan yang belum

terbukti. Sehubungan dengan uraian di atas, dapat dirumuskan hipotesis

aternatif (Ha) yaitu: Apakah pembelajaran bahasa arab berbasis tekhnologi

komputer efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa Kelas

XI MA Nurul Ittihad tahun pelajaran 2016/2017?. Sedangkan hipotesis nihil

(Ho): Pembelajaran bahasa arab berbasis tekhnologi komputer tidak efektif

dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa Kelas XI MA Nurul

Ittihad tahun pelajaran 2016/2017?.

29

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,

(Bandung; Afabeta, 2006), h.71. 30

Suharsimi Arikuntom Prosedur penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.34.

Page 41: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

29

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang

mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Dengan

demikian, metode penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari

peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian.31

A. Desain Penelitian

Desain (rancangan) penelitian pada dasarnya merupakan keseluruhan

proses pemikiran dan landasan bagi peneliti, karena desain penelitian

merupakan strategi untuk memperoleh data yang valid yang disesuaikan

dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian.

Desain penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan

dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat

digunakan untuk memahami, memcahkan dan mengantisipasi masalah

dalam bidang pendidikan.32

Desain penelitian adalah rencana tentang cara mengumpulkan dan

menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi

dengan penelitian itu.33

31

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi

Aksara, 1998), h. 42. 32

Sugiono, Metodologi Penelitian, h. 6. 33

Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 23.

Page 42: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

30

Dari beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa desain

penelitian itu adalah suatu rencana tentang bagaimana mengumpulkan data

dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis sesuai

dengan tujuan penelitian.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena yang

diperoleh dalam penelitian ini berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan.34

Margono mengartikan penelitian kuantitatif merupakan suatu proses

mengemukakan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai

alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.35

Berdasarkan tujuan dan permasalahan maka penulis menggunakan

desain eksperimen yakni suatu metode sistematis dan logis yang digunakan

untuk mengetahui ada tidaknya efektifitas penerapan pembelajaran berbasis

media Tekhnologi Komputer terhadap peningkatan kemampuan berbicara

siswa Kelas XI di MA Nurul Ittihad tahun pelajaran 2016/2017.

34

Ibid, h. 18. 35

Margono, Metologi Penelitian Pendidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), h. 105

Page 43: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

31

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam memberikan batasan tentang pengertian populasi, para

ahli mengatakan bahwa Populasi adalah jumlah keseluruhan dari

obyek (satuan-satuan) atau individu-individu yang karakteristiknya

hendak diduga, dengan kata lain populasi adalah seluruh data yang

menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup atau yang kita

tentukan.36

Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa populasi

merupakan keseluruhan dari peserta didik yang akan dijadikan sebagai

objek pengumpulan data dalam penelitian yang memiliki karakteristik

hendak diduga dalam mengambil data.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek /

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan.37

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang

mendukung setiap gejala yang akan timbul. Dalam kaitannya dengan

uraian di atas, populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

semua siswa Kelas XI di MA Nurul Ittihad Perina Kecamatan Jonggat

36

Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997), h. 118. 37

Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, (Bandung : Alfa Beta, 2006), h. 89.

Page 44: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

32

tahun Pelajaran 2016/2017yang berjumlah 16 orang siswa, maka

penulis akan lebih menetapkan penelitian ini dengan menggunakan

tehnik populasi.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakternya hendak

diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi

(jumlahnya lebih sedikit dari jumlah populasinya), atau merupakan

sebagaian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Menurut

Margono sampel merupakan sebagian dari populasi, sebagian contoh

yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.38

Sampel ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi.39

Beberapa pendapat di atas ditarik kesimpulan bahwa

sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki satu atau lebih

sama sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari

keseluruhan populasi.

Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan populasi. Selanjutnya jika

seubjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15 %

atau lebih.40

38

Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h. 121. 39

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif (Bandung: Alfa Beta, 2006), h. 90 40

Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

1996), h.120.

Page 45: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

33

Berdasarkan pendapat di atas, maka semua siswa Kelas XI di

MA Nurul Ittihad Tahun Pelajaran 2016/2017akan menjadi populasi

dalam penelitian ini.

C. Instrumen Penelitian

Arikunto mengatakan instrumen penelitian adalah alat atau penelitian

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan

lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan

sistematis sehingga mudah diolah.41

Istrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati.42

Kesimpulannya adalah suatu

alat yang digunakan untuk mengumpulkan data agar lebih mudah diolah dan

dapat mengukur fenomena yang akan diamati..

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

disesuiakan dengan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu

pedoman observasi, wawancara, dan tes.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data mempunyai peran penting dalam suatu

penelitian ilmiah, dikatakan demikian karena bila seseorang peneliti ternyata

keliru atau salah dalam memilih atau menggunakan metodologi, maka data

yang terkumpul tidak akan memberikan gambaran yang tepat mengenai

masalah yang diteliti. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam

41

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, (Bandung: Alfa Beta, 2006), h.90 42

Ibid, h.114

Page 46: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

34

penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode seperti yang akan

diuraikan berikut ini :

1. Metode Observasi

Metode observasi biasanya diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan dengan sistematis terhadap penomena-penomena yang

diselidiki, dalam arti luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas

pada pengamatan yang dilakukan baik langsung maupun tidak

langsung.43

Arikunto menjelaskan bahwa suatu tehnik yang dilakukan

dengan cara menjadikan pengamatan secara teliti serta pencatatan

secara sistematis.44

Dalam penelitian ini observasi yang dimaksud adalah

pengamatan yang berorientasi pada proses belajar mengajar

Pendidikan Bahasa Arab di Kelas XI MA Nurul Ittihad Desa Perina

Kecamatan Jonggat.

2. Metode Interview (Wawancara)

Metode interview (wawancara) adalah cara untuk

mengumpulkan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang

dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan kepada tujuan

penelitian.45

“Interview yang dipandang dengan metode pengumpulan data

dengan jalan tanya jawab sepihak dan berdasarkan pada tujuan

43

Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: Andi Ofset, 2001), h. 136. 44

Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta:Bina Aksara, 1984),h. 30. 45

Marzuki, Metodelogi Research (Yogyakarta; Prasetya Widya Pramata, 2000), h. 62.

Page 47: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

35

penelitian pada umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik

dalam proses tanya jawab itu dan masing-masing pihak dapat

menggunakan saluran-saluran komunikasi secara wajar dan lancar”46

Berdasarkan pendapat di atas, maka interview sebagai metode

penelitian terhadap dua pihak yang masing-masing mempunyai

kedudukan yang berbeda, si peneliti sebagai pihak pertama secara

langsung memperoleh data dari dua pihak, pihak kedua sebagai

interview disebut sebagai jawaban. Di dalam metode intervie atau

wawancara peneliti akan menggunakan pedoman wawancara bebas

dan terpimpin.

Pedoman interview secara bebas dan terpimpin adalah tanya

jawab secara lisan antara peneliti dengan responden (guru) dan

mengajukan pertanyaan dengan cara babas tetapi tidak menyimpang

dari penelitian. Metode ini dipergunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai kemampuan

berbicara dalam belajar Pendidikan Bahasa Arab siswa Kelas XI di

MA Nurul Ittihad Perina Kecamatan Jonggat dan metode ini juga

dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang metode-metode

dan media-media yang digunakan guru Bahasa Arab dalam proses

pembelajaran di MA Nurul Ittihad Perina Kecamatan Jonggat.

46

Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1999), h. 226

Page 48: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

36

3. Tes

Tes merupakan satu cara yang digunakan utnuk mengumpulkan

data penelitian mengenai prestasi belajar siswa, yang nantinya melalui

hasil tes tersebut dapat diketahui tinggi rendahnya kemampuan

berbicara siswa dari hasil pemberian tes tersebut, karena semakin

tinggi kemampuan berbicara maka siswa akan mulai mengasah

pemahaman lewat praktek lisan untuk mencapai keberhasilan dalam

belajar, sehingga dapat diketahui efektifitas pembelajaran Bahasa

Arab berbasis media tekhnologi komputer terhadap meningkatnya

kemampuan berbicara siswa Kelas XI di MA Nurul Ittihad Perina

Tahun Pelajaran 2016/2017dalam kaitannya dengan prestasi belajar

siswa.

Adapun kisi-kisi soal tes kemampuan berbicara adalah sebagai

berikut :

1. Ceritakan secara singkat tentang pariwisata dengan bahasa arab !

2. Buatlah satu ungkapan sederhana yang mencakup fi‟il, fail dan

maf‟ul dengan bahasa arab !

3. Ceritakan secara singkat tentang hobi dengan bahasa arab !

4. Buatlah satu ungkapan dengan salah satu isim istifham

menggunakan bahasa arab!

5. Buatlah satu ungkapan kalimat mengenai pelajaran bahasa arab !

6. Ceritakan tentang demokrasi menggunakan bahasa arab !

7. Ceritakan tentang khilafah menggunakan bahasa arab !

Page 49: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

37

8. Apakah pendapatmu tentang hijab ? sampaikan secara lisan !

9. Bagaimana pendapatmu jika seorang perempuan keluar tanpa

mahram ?

10. Sampaikanlah sebuah pesan singkat menggunakan bahasa arab !

4. Metode Dokumentasi

Dokumen sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa terdiri

atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis

dengan sengaja untuk menyiapkan dan merumuskan keterangan dari

peristiwa tersebut.47

Arikunto menjelaskan bahwa metode dokumentasi adalah cara

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa data,

catatan, surat kabar, transkip, buku-buku, majalah, prasasti, notulen

rapat, agenda dan sebagainya.48

Menurut pengertian di atas dokumen berisi catatan peristiwa,

laporan tertulis atau dari suatu yang telah lalu, metode dokumentasi

dalam penelitian ini adalah data tentang keadaan guru, tata usaha dan

nilai siswa.

47

Winarno, Pengatar Penelitian Ilmiah Dasar, (Bandung: PT Tarsito, 1992), h. 134 48

Arikunto, Dasar-dasar evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Bina Aksara, 1984), h. 236.

Page 50: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

38

E. Metode Analisa Data

Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis dari

data yang diperoleh lewat hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.49

Dalam penelitian ini, digunakan bentuk analisis data eksperimen, yaitu untuk

mengetahui ada atau tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek

selidik. Dengan kata lain, penelitian eksperimen mencoba meneliti ada

tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan

satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan

kelompok yang tidak diberikan perlakuan serta mengacu pada tekhnik

pengumpulan data diatas. Sehingga untuk pengolahan datanya diberlakukan

rumus berikut:

49

www.apyusa.com/2015/10/contoh Tekhnik Analisis Data Eksperimen

Page 51: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

39

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Validasi Instrumen

Suharsimi Arikunto mengatakan "Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahehan sesuatu instrumen.

Suatu instrumen yang valid/sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah."50

Valid

berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid atau sahih apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan, jika data yang dihasilkan dari

sebuah instrumen valid, maka dapat dikatakan instrumen itu valid, karena

dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan

kenyataan atau dengan keadaan yang sesungguhnya. Salah satu instrumen

atau alat ukur yang dijadikan indikator untuk melihat kemampuan berbicara

siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis media tekhnologi computer

kelas XI di MA Nurul Ittihad Desa Perina, Jonggat Lombok Tengah adalah

nilai hasil tes.

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan sikap yang

hati-hati agar tidak ada kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan nama-

nama siswa dan prestasi belajar yang diperoleh masing-masing siswa kelas

XI di MA Nurul Ittihad pada mata pelajaran Pendidikan Bahasa Arab.

50

Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 144-145.

Page 52: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

40

Dalam hal ini peneliti melakukan interview untuk mendapatkan data yang

valid tentang nilai hasil tes pada mata pelajaran Pendidikan Bahasa Arab.

Ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang valid dan tidak ada

keraguan terhadap keabsahan data yang diperoleh.

Validnya instrumen untuk menghasilkan data harus didukung juga

oleh usaha yang dilakukan peneliti. Karena tanpa keseriusan peneliti maka

suatu data diragukan kevalidan/keabsahannya. Jadi sangatlah diperlukan

keseriusan dan usaha agar dapat menghasilkan data yang valid.

Adapun usaha-usaha peneliti dalam melakukan penelitian, untuk

mendapatkan data yang valid antara lain:

1. Peneliti melakukan observasi awal

2. Mencari dokumen tentang keadaan sekolah, sarana dan prasarana,

guru, siswa, pegawai, dan hasil belajar khususnya pada mata pelajaran

Bahasa Arab.

3. Membuat tes dialog untuk mengetahui pemahaman siswa.

4. Menggunakan rumus penelitian yang relevan

5. Mewawancarai pihak-pihak terkait yang dapat dijadikan sumber

informasi/data yang valid.

B. Pengumpulan dan Penyajian Data

Penelitian ini dilaksanakan di MA Nurul Ittihad Desa Perina Kec.

Jonggat Lombok Tengah Tanggal 2 Agustus sampai dengan tanggal 11

Oktober 2016. Penelitian ini dilaksanakan di MA Nurul Ittihad Desa Perina

dengan jumlah siswa 16 orang. Teknik yang dipakai dalam pengumpulan

Page 53: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

41

data dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi, wawancara,

tes dan observasi. Dengan demikian data yang akan disajikan dalam

penelitian ini adalah data yang diperoleh dari keempat metode di atas, dalam

penelitian ini, peneliti mengambil semua siswa yang berjumlah 16 orang

sebagai subjek penelitian. Hal ini didasarkan pada pendapat Suharsimi

Arikunto apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.51

Adapun data nama-nama siswa, yang penulis ambil melalui absensi

siswa kelas XI di MA Nurul Ittihad Desa Perina, dapat dilihat sebagai mana

penulis sajikan dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 2

Nama-nama Siswa Kelas XI yang mengikuti pelajaran Bahasa Arab di

MA Nurul Ittihad Tahun Pelajaran 2016/2017.

No. Nama

L

P

P P

No

. Nama

L

P

1 Anugrah Firman Hadi L 11 Pria Dita Anis Wari P

2 Ariya Efendi L 12 Rahman P

3 Dewi Apriani P 13 Salman Alparizi L

4 Indah Septiani P 14 Suhadak Komala Sari L

5 Masrin Naqsyabandi L 15 Suliani Alda P

6 Miftahussa'adah P 16 Yuli Afriani P

7 Nadia Hasnawati P

8 Nurul Hayati P

51

Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 134.

Page 54: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

42

9 Nuzwatun Adawiyah P

10 Opian Suryatman L

C. Analisis Data

Sebagaimana penulis sebutkan pada bab sebelumnya bahwa dalam

analisa data mengenai efektifitas pembelajaran bahasa arab berbasis media

tekhnologi komputer dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa

kelas XI di MA Nurul Ittihad, analisanya menggunakan rumus t-tes analisis

data eksperimen. Namun sebelum sampai pada pembuktian hipotesis nol

(Ho) yang penulis ajukan dapat diterima atau ditolak, maka terlebih dahulu

dicari mean dan diviasinya agar dapat diambil nilai berupa nilai rata-rata

siswa-siswi yang dijadikan sebagai sampel.

Tabel 3

Tabel Kerja Pengetesan Hipotesis yang tidak dan menggunakan media

komputer dengan Menggunakan "t-tes"

Sebelum Menggunakan Media

Komputer

Sesudah Menggunakan Media Komputer

No Nilai X Nilai (X2) No Nilai X2 Nilai (X2 2 )

1 80 6400 1 80 6400

2 80 6400 2 80 6400

3 70 4900 3 90 8100

4 90 8100 4 90 8100

5 60 3600 5 70 4900

Page 55: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

43

6 70 4900 6 80 6400

7 60 3600 7 70 4900

8 80 6400 8 80 6400

9 70 4900 9 90 8100

10 70 4900 10 80 6400

11 70 4900 11 80 6400

12 70 4900 12 90 8100

13 70 4900 13 80 6400

14 60 3600 14 70 4900

15 80 6400 15 90 8100

16 80 6400 16 80 6400

Jml 1X =1160 21X =1.345.600 Jml 2X = 1300 22X =1.690.000

Untuk lebih jelasnya, peneliti mencoba mengolah data tersebut sesuai dengan

rumus yang ada pada bab III di atas.

= ∑

=

= 72,5

=∑

=

= 81,25

Page 56: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

44

Tabel 4

Tabel Kerja Pengetesan Hipotesis sebelum menggunakan media komputer

dengan Menggunakan "t-tes"

Sebelum Menggunakan Media

Komputer (X1- ) (X1- )2

N

o

Nilai X1 Nilai Rata-rata X1

1 80 72,5 7,5 56,25

2 80 72,5 7,5 56,25

3 70 72,5 -2,5 6,25

4 90 72,5 17,5 264.06

5 60 72,5 -12,5 189.06

6 70 72,5 -2,5 6,25

7 60 72,5 -12,5 189`06

8 80 72,5 7,5 56,25

9 70 72,5 -2,5 6,25

10 70 72,5 -2,5 6,25

11 70 72,5 -2,5 6,25

12 70 72,5 -2,5 6,25

13 70 72,5 -2,5 6,25

14 60 72,5 -12,5 156,25

15 80 72,5 7,5 56,25

16 80 72,5 7,5 56,25

Jml 1X =1160 ∑ ( )

2 =

Page 57: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

45

S1 = ∑∑

=∑

= 58,0075

Dari tabel diatas diperoleh S1 = ∑∑

= 58,0075 maka dapat dihitung varian

sampel 1 sebagai berikut :

S12

= ∑

=

=

= 3,87

Jadi, nilai varian dari sampel 1 adalah 3,87

Tabel 5

Tabel Kerja Pengetesan Hipotesis sesudah menggunakan media komputer

dengan Menggunakan "t-tes"

Sesudah Menggunakan Media

Komputer (X2- ) (X2- )2

N

o

Nilai X2 Nilai Rata-rata X2

1 80 81,87 -1,87 3,5

2 80 81,87 -1,87 3,5

3 90 81,87 8,13 66,10

4 90 81,87 8,13 66,10

5 70 81,87 -11,87 140,90

6 80 81,87 -1,87 3,5

7 70 81,87 -11,87 140,90

8 90 81,87 8,13 66,10

9 80 81,87 -1,87 3,5

Page 58: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

46

10 80 81,87 -1,87 3,5

11 80 81,87 -1,87 3,5

12 80 81,87 -1,87 3,5

13 90 81,87 8,13 66,10

14 90 81,87 8,13 66,10

15 80 81,87 -1,87 3,5

16 80 81,87 -1,87 3,5

Jml 2X = 1310 ∑ ( )

2 = 643,80

S2 = ∑∑

= ∑

= 40,24

S2 = 40,24

Berdasarkan tabel diatas diperoleh S2 = ∑∑

= 40,24. Dengan demikian

dapat dicari nilai varian dari sampel 2 sebagai berikut:

S22

= ∑

=

=

= 42,92

S22 = 42,92

Jadi, varian dari sampel 2 adalah 42,92

Page 59: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

47

Selanjutnya peneliti melakukan pencarian korelasi antara dua sampel dengan

rumus:

r=

√( – ) –

sebelumnya peneliti akan memulai penghitungan nilai koefisien korelasi data

eksperimen dengan menyajikan data terlebih dahulu;

No (X) (Y) X2

Y2

XY

1 80 80 6400 6400 6400

2 80 80 6400 6400 6400

3 70 90 4900 8100 6300

4 90 90 8100 8100 8100

5 60 70 3600 4900 4200

6 70 80 4900 6400 5600

7 60 70 3600 4900 4200

8 80 90 6400 8100 7200

9 70 80 4900 6400 5600

10 70 80 4900 6400 5600

11 70 80 4900 6400 5600

12 70 80 4900 6400 5600

13 70 90 4900 8100 6300

14 60 90 3600 8100 5400

15 80 80 6400 6400 6400

16 80 80 6400 6400 6400

Page 60: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

48

Jml X

=1160 Y = 1310 85200 107900 95300

Rxy = ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑

r=

(√ )

r=

(√ )

r=

r=

= 0,617

Sesuai dengan hasil penganalisaan menggunakan nilai koefisien korelasi antara

dua sampel dengan rumus diatas, maka ditemukan nilai 0,617

Kemudian harga kritik-r korelasi nilai kedua eksperimen dengan jumlah sampel

(N) 16, yang sesuai dengan tabel baku analisis data eksperimen adalah sebagai

berikut :

1. R tabel pada taraf signifikansi 5 % atau taraf kepercayaan 95% adalah

0,468.

2. R tabel pada taraf signifikansi 1% atau taraf kepercayaan 99% adalah 0,590.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan taraf signifikansi 5% atau taraf

kepercayaan 95% dan taraf signifikansi 1% atau taraf kepercayaan 99%.

a. Menguji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan memperhatikan

hipotesis alternative (Ha) dan hipotesis nol (Ho). Adapun bunyi

hipotesis alternatife (Ha) “Apakah ada efektifitas pembelajaran

Page 61: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

49

bahasa arab berbasis media tekhnologi komputer terhadap

peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas XI tahun pelajaran

2016/2017”.

Tetapi apabila diubah menjadi hipotesis nol (Ho), maka

akan berbunyi: “Tidak ada efektifitas pembelajaran bahasa arab

berbasis media tekhnologi komputer terhadap peningkatan

kemampuan berbicara siswa kelas XI tahun pelajaran 2016/2017

Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah:

“Apabila harga angka indeks korelasi r hitung lebih besar dari

harga angka indeks korelasi r table, maka hipotesis alternatif (Ha)

yang diajukan diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Sedangkan

apabila harga angka indeks korelasi r hitung lebih kecil dari harga

angka indeks korelasi r table, maka hipotesis alternatif (Ha) yang

diajukan ditolak dan hipotesis nol (Ho) diterima”.

b. Menarik Kesimpulan

Dari hasil penghitungan di atas menghasilkan r hitung

sebesar 0.617 hasil penghitungan r hitung tersebut kemudian

dikonsultasikan dengan nilai r-tabel pada taraf signifikansi 5% dan

1% dengan nilai N = 16. Pada taraf signifikansi 5% dengan N = 16

didapatkan nilai r-tabel sebesar 0.468, dan pada taraf signifikansi

1% dengan N = 16 didapatkan nilai r-tabel sebesar 0.590. Dengan

demikian r hitung 0,617 lebih besar atau sama dengan dari r-tabel

(s.d 5%), yaitu 0,468 dan lebih besar atau sama dengan (s.d 1%)

Page 62: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

50

sebesar 0,590. Maka berdasarkan analisis di atas menunjukkan

bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r table (0,617 > 0,468

atau 0,617 > 0,590). Jadi hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan

diterima yakni “Ada efektifitas pembelajaran bahasa arab berbasis

media tekhnologi computer dalam meningkatkan kemampuan

berbicara siswa kelas XI MA Nurul Ittihad Perina Kec. Jonggat

Lombok Tengah tahun pelajaran 2016/2017”.

Page 63: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

51

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan memperhatikan hipotesis alternative

(Ha) dan hipotesis nol (Ho). Adapun bunyi hipotesis alternatife (Ha) “Apakah

ada efektifitas pembelajaran bahasa arab berbasis media tekhnologi komputer

terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas XI tahun pelajaran

2016/2017”.

Tetapi apabila diubah menjadi hipotesis nol (Ho), maka akan berbunyi: “Tidak

ada efektifitas pembelajaran bahasa arab berbasis media tekhnologi komputer

terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas XI tahun pelajaran

2016/2017

Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah:

“Apabila harga angka indeks korelasi r hitung lebih besar dari harga angka

indeks korelasi r table, maka hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima

dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Sed angkan apabila harga angka indeks

korelasi r hitung lebih kecil dari harga angka indeks korelasi r table, maka

hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan ditolak dan hipotesis nol (Ho)

diterima”.

B. Pembahasan hasil pengujian hipotesis

Dari hasil penghitungan di atas menghasilkan r hitung sebesar 0.617 hasil

penghitungan r hitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai r-tabel

pada taraf signifikansi 5% dan 1% dengan nilai N = 16. Pada taraf signifikansi

Page 64: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

52

5% dengan N = 16 didapatkan nilai r-tabel sebesar 0.468, dan pada taraf

signifikansi 1% dengan N = 16 didapatkan nilai r-tabel sebesar 0.590. Dengan

demikian r hitung 0,617 lebih besar atau sama dengan dari r-tabel (s.d 5%),

yaitu 0,468 dan lebih besar atau sama dengan (s.d 1%) sebesar 0,590. Maka

berdasarkan analisis di atas menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari

nilai r table (0,617 > 0,468 atau 0,617 > 0,590). Jadi hipotesis alternatif (Ha)

yang diajukan diterima yakni “Ada efektifitas pembelajaran bahasa arab

berbasis media tekhnologi computer dalam meningkatkan kemampuan

berbicara siswa kelas XI MA Nurul Ittihad Perina Kec. Jonggat Lombok

Tengah tahun pelajaran 2016/2017”.

C. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MA Nurul Ittihad Perina

Pondok Pesantren MA Nurul Ittihad Perina pada awalnya

merupakan suatu wadah pembelajaran yang hanya bergelut pada

bidang keagamaan (Diniyyah) yang bersifat non formal yang kegiatan

belajarnya di mulai pada tahun 1982 dan secara resmi didirikan

sebagai pondok pesantren yang dinamakan dengan Pondok Pesantren

Nurul Ittihad yang dipimpin langsung oleh TGH. M. Yusuf, yang

kemudian atas permintaan masyarakat dan didukung banyaknya orang

tua yang memasukkan anaknya untuk mendapatkan pendidikan agama

di Pondok Pesantren Nurul Ittihad Perina Lombok Tengah. Pada

tanggal 16 Mei 2002 Pondok Pesantren Nurul Ittihad Perina

mendidirikan pendidikan formal yaitu Madrasah Aliyah Nurul Ittihad

Page 65: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

53

Perina yang didirikan di atas lahan seluas 35 are guna pengembangan

Pondok Pesantren Nurul Ittihad Perina. MA Nurul Ittihad Perina

dibangun dengan swadaya masyarakat.52

Adapun yang melatar belakangi didirikannya MA Nurul Ittihad

Perina adalah:

a. Pada tahun itu belum ada Madrasah Aliyah yang didirikan di

desa Perina

b. TGH. M. Yusuf melihat banyak anak-anak yang sudah tamat

Madrasah Tsanwiyah, maupun SMP tidak melanjutkan sekolah

ke tempat yang lebih tinggi karena orang tuanya tidak mampu

membiayainya karena keadaan ekonomi.53

Adapun kepala sekolah yang pernah menjabat di MA Nurul

Ittihad Desa Perina diantaranya adalah: Muslim AR, dan Mustahik, S.

Sos.54

Sampai sekarang jabatan kepala sekolah masih dipegang oleh

Bapak Mustahik, S. Sos. Di bawah kepemimpinan Mustahik, S. Sos,

perkembangan MA Nurul Ittihad Desa Perina mulai dibenahi baik dari

segi tenaga pengajar, tenaga kepegawaian, sarana dan prasarana yang

mendukung kegiatan proses belajar mengajar.55

Perkembangan MA Nurul Ittihad Desa Perina semakin

meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan dunia pendidikan

52

TGH. H. M. Yusuf, wawancara, Perina, 2 Agustus 2016 53

Ibid 54

M. Juani, Operator Madrasah. Wawancara, Perina,4 Agustus 2016 55

Ibid

Page 66: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

54

yang semakin menuntut adanya persaingan. Prestasi-prestasi yang

telah diraih MA Nurul Ittihad Desa Perina membuktikan bahwa

sekolah ini bisa bersaing dengan lembaga pendidikan lain yang

setingkat. Terbukti dari tahun ke tahun jumlah siswa yang masuk atau

mendaftar semakin meningkat. Dengan meningkatnya jumlah siswa

dari tahun ke tahun tersebut yang disertai dengan prestasi-prestasi

yang telah dicapai mengindikasikan bahwa perkembangan MA Nurul

Ittihad Desa Perina cukup baik.56

2. Letak Geografis MA Nurul Ittihad Perina

Secara geografis MA Nurul Ittihad Perina cukup strategis karena

berdekatan dengan sarana transportasi. Walaupun sekolah ini berada

di tengah-tengah pemukiman penduduk tetapi tidak menjadi

penghambat dalam menunjang kegiatan pembelajaran.

Adapun batas-batas MA Nurul Ittihad Perina adalah sebagai

berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan rumah penduduk

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan rumah penduduk.

Sebelah Timur : Berbatasan dengan jalan yang menghubungkan

Perina Lauq dan Perina Daye

Sebelah Barat : Berbatasan dengan rumah penduduk.57

3. Visi dan Misi MA Nurul Ittihad Perina

a. Visi MA Nurul Ittihad Perina

56

Ibid 57

Observasi, 2 Agustus 2016

Page 67: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

55

Sebagai bentuk dari tujuan yang ingin dicapai sekolah

maka dibentuklah visi dan misi yang akan dijadikan acuan dan

sekaligus sebagai semboyan bagi sekolah. Adapun visi MA

Nurul Ittihad Perina adalah: “Mewujudkan Lembaga Pendidikan

Islam Yang Kompetitif”.

Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita madrasah

yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi

kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat. 58

b. Misi MA Nurul Ittihad Perina

Untuk mewujudkannya, madrasah menentukan langkah-

langkah strategis yang dinyatakan dalam misi berikut:

1) Berikhtiar menyelenggarakan lembaga pendidikan islam

dengan pendekatan sistem integral (terpadu)

2) Memadukan antara metode kontemporer (Modern) dengan

metode Konfensional (Klasikal)

3) Memadukan unsur-unsur kurikulum pendidikan nasional

maupun kurikulum kementrian agama dengan unsur-unsur

metode kepesantrenan.59

4) Sarana dan Prasarana MA Nurul Ittihad Perina

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan

pendidikan dan proses akademik lainnya maka MA Nurul

Ittihad Perina berupaya dalam penyediaan sarana dan

58

Ibid, 59

Ibid

Page 68: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

56

prasarana. Sebagai lembaga Pendidikan formal, MA Nurul

Ittihad Perina memiliki sarana dan prasarana yang belum

memadai. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki:

Page 69: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

57

Tabel 6

Data sarana dan prasana MA Nurul Ittihad Perina

Tahun Ajaran 2010/2011.60

No Bangunan Jlh Meubler Peralatan Buku

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Ruang Kelas

Ruang Lab

c. IPA

d. IPS

e. Bahasa

Ruang Guru

Ruang TU

Ruang Kepala

Sekolah

Ruang

Perpustakaan

Ruang BP/BK

Ruang UKS

Ruang WC

Garasi

Land voly

Lab. Komputer

Mushalla

6

1

-

-

1

1

1

1

1

-

1

2

1

1

1

1

- Kursi siswa 63 bh

- Meja siswa 58 bh

- Kursi/meja guru

23 bh

- Kursi/meja TU 2

bh

- Papan tulis 3

bh

- Bak sampah 4

bh

- Lemari 9 buah

- Mesin Tik 1 bh

- Bola voly 1 bh

- Bola kaki 1 hh

- Komputer 8 unit

- Pengeras suara 1 bh

- Globe 1 bh

- Land Tenis Meja 1 set

- 500

bh

buku

paket

- 600

bh

buku

fiksi

60

Dokumentasi, dikutip dari: laporan tahunan MA Nurul Ittihad Perina Tahun Ajaran

2015/2016.

Page 70: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

58

4. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi MA Nurul Ittihad Perina Tahun

2016/2017.61

5. Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa MA Nurul Ittihad Perina

Dengan jumlah guru yang cukup memadai yaitu 19 guru tetap,

dan 1 orang pegawai tetap ini sangat menunjang proses kegiatan

belajar mengajar. Adapun nama-nama guru dan pegawai MA Nurul

Ittihad Perina adalah:

61

Observasi tanggal 12 Agustus 2016

Kepala Sekolah

Mustahik, S. Sos

Waka Kesiswaan

Nurmunajjah, SP

Waka Sarana

Suhaidi, S. Ag

Staf Tata Usaha

M a h n a n

Kepala TU/Operator

M. Juaini, S.PdI

Waka Kurikulum

Rahmatullah, S. Pd.

Wali Kelas

Guru Mata Pelajaran

Guru Pembimbing

Tenaga Kependidikan Umum

Waka Humas

Sumaini, S. Ag

Siswa

Page 71: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

59

Tabel 7

Daftar nama-nama guru dan pegawai MA Nurul Ittihad Perina.62

No Nama

L

/

P

Jabatan Ijazah

Terakhir

Mengajar Mata

Pelajaran

1 MUSTAHIK, S.Sos. L Kamad S1

2 NURSIMAN, M.Si. L Guru S2 Sosiologi

3 TGH. M. YUSUF L Guru QA Qur‟an Hadist

4 Ust. H. AHMAD FAUZI L Guru Thss Fiqih

5 Ust. AHMAD MUZAKKI L Guru Thss Bahasa Arab

6 NURUL WAHYUNI, S.Pt. P Guru S1 Kimia

7 SUHAIDI, S.Ag. L Guru S1 Sejarah Umum

8 SUMAINI, S.Ag. P Guru S1 Seni Budaya

9 HIJRATUL HIDAYAH, SS. P Guru S1 Bahasa Inggris

10 M. SYARIF HIDAYATULLOH, S.

Pd.I L Guru S1 Biologi

11 RAHMATULLAH, S. Pd. L Guru S1 Matematika

12 Ust. M. SUJA'I, S.Pd.I L Guru S1 SKI

13 LANIM, S.Pd. P Guru S1 Bahasa Indonesia

14 Ust. MUSLIHIN, S.Pd.I L Guru S1 Akidah Akhlak

15 Ust. RAMDAN L Guru Thss Nahwu Sharaf

16 M. JUAINI, S. Pd.I L Guru S1 TIKOM

17 HAMDAN HAFIZI, S.Pd. L Guru S1 Penjas

18 MARIYA ULFHA, S.Pd. P Guru S1 Geografi

19 AMILI, S.Kom. L Guru S1 Mulok (B. Jepang)

20 MAHNAN L Guru MA TU

Dengan melihat pendidikan terakhir guru diatas menunjukkan

bahwa dari segi kualitas maupun kuantitas para guru tidak diragukan

lagi kemampunnya dalam mengelola kegiatan belajar mengajar.

Disamping itu, jumlah keselurahan siswa MA Nurul Ittihad

Perina Tahun Ajaran 2016/2017 adalah sebagai berikut:

62

Dokumentasi, dikutip dari: laporan bulanan MA Nurul Ittihad Perina Tahun Ajaran

2015/2016.

Page 72: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

60

Tabel 8

Data keadaan siswa MA Nurul Ittihad Perina

Tahun Ajaran 2016/2017.63

No Kelas

Jmlh

R

Laki-

laki

Perempuan Jmlah

1 X 1 5 15 20

2 XI 1 6 10 16

3 XII 1 2 10 12

JUMLAH 3 13 25 48

63

Ibid,

Page 73: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

61

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penghitungan di atas menghasilkan r hitung sebesar 0.617

hasil penghitungan r hitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai

r-tabel pada taraf signifikansi 5% dan 1% dengan nilai N = 16. Pada taraf

signifikansi 5% dengan N = 16 didapatkan nilai r-tabel sebesar 0.468, dan

pada taraf signifikansi 1% dengan N = 16 didapatkan nilai r-tabel sebesar

0.590. Dengan demikian r hitung 0,617 lebih besar atau sama dengan dari r-

tabel (s.d 5%), yaitu 0,468 dan lebih besar atau sama dengan (s.d 1%)

sebesar 0,590. Maka berdasarkan analisis di atas menunjukkan bahwa nilai r

hitung lebih besar dari nilai r table (0,617 > 0,468 atau 0,617 > 0,590). Jadi

hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima yakni “Ada efektifitas

pembelajaran bahasa arab berbasis media tekhnologi computer dalam

meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas XI MA Nurul Ittihad

Perina Kec. Jonggat Lombok Tengah tahun pelajaran 2016/2017”.

Proses pembelajaran mrupakan salah satu faktor yang menentukan

dalam keberhasilan pendidikan. Dalam proses pembelajaran banyak faktor

yang terlibat diantaranya siswa yang belajar maupun guru yang mengajar.

Faktor-faktor yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam mengikuti

proses belajar-mrngajar adalah bahan pelajaran, keuletan dan kerajinan

dalam belajar, sedangkan pada guru adalah materi pelajaran dan strategi

pembelajaran serta metode dan media yang digunakan.

Page 74: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

62

Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang begitu pesat,

media pembelajaran yang berbasis multimedia sangat banyak tersedia di

lingkungan anak-anak baik di rumah maupun di lembaga-lembaga

pendidikan seperti Komputer, Liquid Cristal Display (LCD) dan Modem.

Komputer atau laptop digunakan dalam pembelajran adalah suatu

media interaktif dimana siswa memiliki kesempatan untuk berintraksi dalam

bentuk mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan. Komputer

punya nilai lebih dalam pembelajaran selain dapat menghadirkan siswa

secara teknis dalam bi‟ah bahasa langsung juga berbagai perangkat lunak

Komputer seperti program menggunakan Audio, Video dan Slide Show

dapat dijadikan media instruksional untuk melayani siswa sebagai alat bantu

pelajaran. Perangkat lunak pembelajaran tersebut mempunyai nilai lebih

sebagai alat bantu pelajaran karena dapat berfungsi sebagai media langsung

dalam mendengar dan menyaksikan kerena dapat menampilkan gambar asli,

kontekstual serta dapat menyajikan suara sekaligus.

B. SARAN-SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi pengembangan pengajaran, sehingga dalam penelitian ini

ada beberapa saran yang dapat disampaikan antara lain :

1. Kepada guru dan pembimbing belajar bahasa arab agar selalu

meningkatkan kemampuan penguasaan media berbasis tekhnologi

komputer untuk memperoleh kemajuan dan meningkatkan keterampilan

siswa dalam memahami bahasa arab.

Page 75: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

63

2. Kepada para peneliti, sebagai referensi dan merangsang penelitian yang

sejenis tentang efektifititas pembelajaran bahasa arab berbasis media

tekhnologi computer dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa

Madrasah Aliyah.

Page 76: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

64

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. Media Pembelajaran, Jakarta, PT Raja Grafindo

Persada. 2011.

Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya,

Yogyakarta, Pustaka Pelajar. 2010.

Sadiman, Arief S. (dkk). Media Pendidikan: Pengembangan dan Pemanfaatannya,

Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Prof. Dr, Hamzah B. Uno, M.Pd. Teori & Hj. Nina Lamatenggo, S.E., M.Pd.

Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran Jakarta, PT Bumi Aksara,

2010.

Prof. Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno, M.Pd. Strategi Pembelajaran:

Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Penanaman Konsep Umum &

Konsep Islami, Bandung, PT Rafika Aditama, 2007.

Robert M. Gagne. Prinsip-Prinsip Belajar Untuk Pengajaran, Surabaya, Usaha

Nasional,1988.

Dr. Nanang Hanafiah, M.M.Pd. & Drs. Cucu Suhana, M.M.Pd. Konsep Strategi

Pembelajaran, Bandung, PT Rafika Aditama, 2009.

Drs. Lukman Hakim, M.Pd. Manajemen Pendidikan, Yogyakarta, Genta Press,

2008.

Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, dan R&D. Bandung, Cv. Alfabeta. 2008.

Drs. Tatang M. Amirin. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. 2000.

I.G.A.K. Wardani, dkk. Teknik Menulis Karya Ilmiah, Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008.

Prof. Dr. S. Nasution, MA. Metode Reserch (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi

Aksara. 2000.

Ulin Nuha, Ragam Metodologi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab

Yogyakarta: Diva Press,2016.

Observasi Penelitian

Page 77: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka
Page 78: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

PARA SANTRI DI YAYASAN NURUL ITTIHAD PERINA

ACARA KEBAHASAAN YANG DIIKUTI SEMUA SANTRI, GURU DAN USTADZ DI NURUL ITTIHAD PERINA

Page 79: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

SUASANA BELAJAR MENGUCAPKAN KALIMAT-KALIMAT BERBAHASA ARAB MENGIKUTI PETUNJUK MEDIA

TEKHNOLOGI KOMPUTER

SUASANA KETIKA SANTRI MENYAPA TEMAN DENGAN BAHASA ARAB

Page 80: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

EKSPRESI MENYENANGKAN USAI BELAJAR BAHASA ARAB

MENJADI DEWAN HAKIM DALAM ACARA LOMBA PIDATO BAHASA ARAB ANTAR SANTRI

Page 81: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka
Page 82: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

Data keadaan siswa MA Nurul Ittihad Perina

Tahun Ajaran 2016/2017.

No Kelas Jmlh

R

Laki-

laki Perempuan Jmlah

1 X 1 5 15 20

2 XI 1 6 10 16

3 XII 1 2 10 12

JUMLAH 3 13 25 48

Page 83: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

Nama-nama Siswa Kelas XI yang mengikuti pelajaran Bahasa Arab di MA Nurul Ittihad Tahun

Pelajaran 2016/2017.

No. Nama

L

P

P P

No. Nama

L

P

1 Anugrah Firman Hadi L 11 Pria Dita Anis Wari P

2 Ariya Efendi L 12 Rahman P

3 Dewi Apriani P 13 Salman Alparizi L

4 Indah Septiani P 14 Suhadak Komala Sari L

5 Masrin Naqsyabandi L 15 Suliani Alda P

6 Miftahussa'adah P 16 Yuli Afriani P

7 Nadia Hasnawati P

8 Nurul Hayati P

9 Nuzwatun Adawiyah P

10 Opian Suryatman L

Page 84: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA ARAB

KELAS XI MA NURUL ITTIHAD

1. Ceritakan secara singkat tentang pariwisata dengan bahasa arab !

2. Buatlah satu ungkapan sederhana yang mencakup fi’il, fail dan maf’ul dengan

bahasa arab !

3. Ceritakan secara singkat tentang hobi dengan bahasa arab !

4. Buatlah satu ungkapan dengan salah satu isim istifham menggunakan bahasa

arab!

5. Buatlah satu ungkapan kalimat mengenai pelajaran bahasa arab !

6. Ceritakan tentang demokrasi menggunakan bahasa arab !

7. Ceritakan tentang khilafah menggunakan bahasa arab !

8. Apakah pendapatmu tentang hijab ? sampaikan secara lisan !

9. Bagaimana pendapatmu jika seorang perempuan keluar tanpa mahram ?

10. Sampaikanlah sebuah pesan singkat menggunakan bahasa arab !

Page 85: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

Tabel Kerja Pengetesan Hipotesis yang tidak dan menggunakan media komputer dengan

Menggunakan "t-tes"

Sebelum Menggunakan Media Komputer Sesudah Menggunakan Media Komputer

No Nilai X Nilai (X2) No Nilai X2 Nilai (X2 2 )

1 80 6400 1 80 6400

2 80 6400 2 80 6400

3 70 4900 3 90 8100

4 90 8100 4 90 8100

5 60 3600 5 70 4900

6 70 4900 6 80 6400

7 60 3600 7 70 4900

8 80 6400 8 80 6400

9 70 4900 9 90 8100

10 70 4900 10 80 6400

11 70 4900 11 80 6400

12 70 4900 12 90 8100

13 70 4900 13 80 6400

14 60 3600 14 70 4900

15 80 6400 15 90 8100

16 80 6400 16 80 6400

Jml 1X =1160 21X =1.345.600 Jml 2X = 1300 22X =1.690.000

Page 86: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

Tabel Kerja Pengetesan Hipotesis sebelum menggunakan media komputer dengan Menggunakan "t-

tes"

Sebelum Menggunakan Media

Komputer

(X1- ) (X1- )2 N

o Nilai X1 Nilai Rata-rata X1

1 80 72,5 7,5 56,25

2 80 72,5 7,5 56,25

3 70 72,5 -2,5 6,25

4 90 72,5 17,5 264.06

5 60 72,5 -12,5 189.06

6 70 72,5 -2,5 6,25

7 60 72,5 -12,5 189`06

8 80 72,5 7,5 56,25

9 70 72,5 -2,5 6,25

10 70 72,5 -2,5 6,25

11 70 72,5 -2,5 6,25

12 70 72,5 -2,5 6,25

13 70 72,5 -2,5 6,25

14 60 72,5 -12,5 156,25

15 80 72,5 7,5 56,25

16 80 72,5 7,5 56,25

Jml 1X =1160 ∑ ( ) 2 =

Page 87: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

Tabel Kerja Pengetesan Hipotesis sesudah menggunakan media komputer dengan Menggunakan "t-

tes"

Sesudah Menggunakan Media Komputer

(X2- ) (X2- )2 N

o Nilai X2 Nilai Rata-rata X2

1 80 81,87 -1,87 3,5

2 80 81,87 -1,87 3,5

3 90 81,87 8,13 66,10

4 90 81,87 8,13 66,10

5 70 81,87 -11,87 140,90

6 80 81,87 -1,87 3,5

7 70 81,87 -11,87 140,90

8 90 81,87 8,13 66,10

9 80 81,87 -1,87 3,5

10 80 81,87 -1,87 3,5

11 80 81,87 -1,87 3,5

12 80 81,87 -1,87 3,5

13 90 81,87 8,13 66,10

14 90 81,87 8,13 66,10

15 80 81,87 -1,87 3,5

16 80 81,87 -1,87 3,5

Jml 2X = 1310 ∑ ( )

2 = 643,80

Page 88: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

Struktur Organisasi MA Nurul Ittihad Perina Tahun

2016/2017.1

1 Observasi tanggal 12 Agustus 2016

Kepala Sekolah

Mustahik, S. Sos

Waka Kesiswaan

Nurmunajjah, SP

Waka Sarana

Suhaidi, S. Ag

Staf Tata Usaha

M a h n a n

Kepala TU/Operator

M. Juaini, S.PdI

Waka Kurikulum

Rahmatullah, S. Pd.

Wali Kelas

Guru Mata Pelajaran

Guru Pembimbing

Tenaga Kependidikan Umum

Waka Humas

Sumaini, S. Ag

Siswa

Page 89: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

Daftar nama-nama guru dan pegawai MA Nurul Ittihad Perina.2

No Nama

L

/

P

Jabatan Ijazah

Terakhir

Mengajar Mata

Pelajaran

1 MUSTAHIK, S.Sos. L Kamad S1

2 NURSIMAN, M.Si. L Guru S2 Sosiologi

3 TGH. M. YUSUF L Guru QA Qur’an Hadist

4 Ust. H. AHMAD FAUZI L Guru Thss Fiqih

5 Ust. AHMAD MUZAKKI L Guru Thss Bahasa Arab

6 NURUL WAHYUNI, S.Pt. P Guru S1 Kimia

7 SUHAIDI, S.Ag. L Guru S1 Sejarah Umum

8 SUMAINI, S.Ag. P Guru S1 Seni Budaya

9 HIJRATUL HIDAYAH, SS. P Guru S1 Bahasa Inggris

10 M. SYARIF HIDAYATULLOH, S.

Pd.I

L Guru S1 Biologi

11 RAHMATULLAH, S. Pd. L Guru S1 Matematika

12 Ust. M. SUJA'I, S.Pd.I L Guru S1 SKI

13 LANIM, S.Pd. P Guru S1 Bahasa Indonesia

14 Ust. MUSLIHIN, S.Pd.I L Guru S1 Akidah Akhlak

15 Ust. RAMDAN L Guru Thss Nahwu Sharaf

16 M. JUAINI, S. Pd.I L Guru S1 TIKOM

17 HAMDAN HAFIZI, S.Pd. L Guru S1 Penjas

18 MARIYA ULFHA, S.Pd. P Guru S1 Geografi

2 Dokumentasi, dikutip dari: laporan bulanan MA Nurul Ittihad Perina Tahun Ajaran 2015/2016.

Page 90: Oleh M A H N A N NIM. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/Mahnan 151122113.pdf · Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi saudara terbaik bagi mereka

19 AMILI, S.Kom. L Guru S1 Mulok (B. Jepang)

20 MAHNAN L Guru MA TU