oleh m a h n a n nim. 151 1 22 113etheses.uinmataram.ac.id/1109/1/mahnan 151122113.pdf · ramni )...
TRANSCRIPT
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN
BERBASIS MEDIA TEKHNOLOGI KOMPUTER
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA
ARAB SISWA KELAS XI MA NURUL ITTIHAD PERINA KEC.
JONGGAT LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
S K R I P S I
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
M A H N A N
NIM. 151 1 22 113
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MATARAM
2016/2017
ii
HALAMAN JUDUL
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN
BERBASIS MEDIA TEKHNOLOGI KOMPUTER
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA
ARAB SISWA KELAS XI MA NURUL ITTIHAD PERINA KEC.
JONGGAT LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh
M A H N A N
NIM. 151 1 22 113
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MATARAM
2016/2017
i
ii
iv
v
MOTTO
ون )يوسف : تعقلم كم ا لعلا انزلنه قرانا عربي (۲انا
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an dengan berbahasa arab
supaya kalian berfikir ( QS. Yusuf: 2)”
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengharapkan keridhoan Allah SWT, skripsi ini saya
persembahkan kepada :
1) Ibundaku (Ayuni) yang senantiasa panjatkan do’a kepada Allah
SWT serta nasehat-nasehatnya yang berarti di setiap langkah
perjuanganku.
2) Ayahandaku (‘Allamuddin) yang menjadi inspirasi dalam setiap
perjuangan serta dukungannya yang berarti hingga aku bias
sampai sekarang ini.
3) Untuk Kakakku tercinta ( Ardi Surahman, Warni, Miarni,
Ramni ) yang menjadi motivasi dan inspirasiku untuk menjadi
saudara terbaik bagi mereka.
4) Buat Ustadz H. Muhammad Yusuf yang selalu memberikan
pelajaran berarti disetiap khilafku.
5) Buatt Ustadz Muzakki dan Ustadz H. Ahmad Fauzi yang
senantiasa meluangkan waktunya untuk mengajarku dengan
sabar dan ikhlas.
6) Buat sahabat terbaikku (Muhammad Juaini) yang selalu ada di
saat suka dan duka dalam menuntut Ilmu dan berkarya.
7) Serta almamamater Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Mataram
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Efektifitas Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Media
Tekhnologi Komputer dalam Meningkatkan kemampuan Berbicara Siswa kelas
XI MA Nurul Ittihad Perina Kec. Jonggat Lombok Tengah Tahun Pelajaran
2016/2017”
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca untuk lebih sempurnanya skripsi ini dan supaya bermanfaat bagi semua
orang khususnya dalam bidang pendidikan.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Dalam
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Drs. H. L. Ahmad Busyairi, MA selaku dosen pembimbing I dan
Bapak Muhammad Nurman, M. Pd selaku pembimbing II atas bimbingan,
pengarahan, saran serta dukungan yang berarti kepada penulis selama
penyusunan skripsi.
2. Bapak DR. Dedy Wahyuddin, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa
Arab FITK IAIN Mataram yang telah berjasa mengabdi dan berkarya untuk
jurusan Pendidikan Bahasa Arab.
viii
3. Ibu Dr. Hj Nurul Yaqin, M. Pd selaku Dekan Fakultas FITK IAIN Mataram
beserta staf dan jajaran akademika IAIN Mataram yang telah memberikan
kemudahan kepada penulis dari awal penulisan skripsi ini.
4. Bapak DR. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor IAIN Mataram
5. Bapak Ayip Rosyidi, MA selaku wali dosen yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan selama perkuliahan dan proses skripsi ini.
6. Kepada Bapak Ibu Dosen dan serta karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan IAIN Mataram
7. Bapak dan Ibu yang tercinta yang selalu memberikan dukungan serta mendo’akan-
ku untuk meraih semua impianku
8. Kakak tercinta yang senantiasa membantu dan memberikan dukungan dalam
penyelesaian skripsi ini.
9. Semua keluargaku yang memberikan do’anya untuk selalu belajar bisa melewati
penyelesaian skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat seperjuangan kelas D PBA dan sahabat-sahabat yang senantiasa
memberikan motivasi dan dukungannya kepada peneliti dan selalu
menemaniku dalam suka dan duka selama menempuh pendidikan di kampus
IAIN Mataram yang tercinta.
11. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu atas
bantuannya baik moril maupun materil.
Semoga amal kalian semuanya dapat menjadi tabungan untuk diakhirat kelak.
Amin
Mataram, Oktober 2016
Penyusun
ix
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakanug ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 5
D. Penegasan Istilah ..................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ............. 11
A. Deskripsi Teoritis .................................................................................... 11
B. Kerangka Teori ........................................................................................ 28
C. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 30
A. Desain Penelitian ..................................................................................... 30
B. Populasi dan Sampel ................................................................................ 32
C. Instrumen Penelitian ................................................................................ 34
D. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 34
E. Metode Analisis Data ............................................................................... 39
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................ 40
A. VALIDASI INSTRUMEN ................................................................. 40
B. PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA .................................. 41
C. ANALISIS DATA ............................................................................. 43
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .................................... 52
A. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 52
B. Pembahasan hasil pengujian hipotesis ................................................ 52
x
x
C. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 53
BAB VI PENUTUP ................................................................................... 62
A. KESIMPULAN .................................................................................. 62
B. SARAN-SARAN ............................................................................... 63
C. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
ABSTRAK
Efektifitas Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Media Tekhnologi Komputer
Terhadap Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswakelas Xi Ma Nurul Ittihad Perina
Jonggat Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017
Oleh:
Mahnan (NIM: 151 122 113), Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Mataram 2017
Bahasa Arab adalah suatu alat komunikasi yang ada di Jazirah Arab dan Asia
Tengah. Bahasa Arab juga merupakan bahasa Al - Quran yakni kalam Allah SWT
dan Hadist. Kemahiran bahasa Arab ada empat kemahiran yaitu kemahiran istima,
berbicara, membaca dan menulis. Dari keempat kemahiran membaca tersebut yang
penulis fokuskan dalam penelitian ini adalah kemahiran Berbicara.
Ada beberapa hal yang perlu dipelajari agar kemahiran berbicara bahasa arab
ini bisa diaplikasikan atau dipraktekkan oleh peserta didik yaitu:
a. Pemahaman kaidah nahwu dan sharaf.
b. Penerapan media yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
c. Kapasitas peserta didik yang menerima pembelajaran.
Selain itu, Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dunia yang mesti dipelajari dan
memiliki aturan – aturan yang sangat mengikat mengenai kaidah-kaidahnya.
Sehingga perlu adanya kreatifitas dalam pembentukan metode-metode untuk
mempelajarinya, dalam hal ini harus disesuaikan dengan waktu dan tempat ketika
melaksanakan proses pembelajaran. Peran tekhnologi computer peneliti yakin akan
perkembangan pembelajaran materi ini.
Kata kunci :Jazirah, Nahwu sharaf, tekhnologi, media.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran mrupakan salah satu faktor yang menentukan
dalam keberhasilan pendidikan. Dalam proses pembelajaran banyak faktor
yang terlibat diantaranya siswa yang belajar maupun guru yang mengajar.
Faktor-faktor yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam mengikuti
proses belajar-mrngajar adalah bahan pelajaran, keuletan dan kerajinan
dalam belajar, sedangkan pada guru adalah materi pelajaran dan strategi
pembelajaran serta metode dan media yang digunakan.
Sudjana da Rivai berpendapat bahwa media pengajaran dapat
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada akhirnya
dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai.1 Fungsi utama dari media
pengajaran adalah sebagai sumber belajar siswa, artinya media tersebut
berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik individual
maupun kelompok. Dengan demikian akan banyak membantu tugas guru
dalam kegiatan mengajarnya, senada dengan pendapat di atas, Djamarah dan
Zain juga mengatakan bahwa media merupakan sumber belajar yang dapat
mengefektifkan daya serap siswa terhadap bahan pelajaran yang sulit dan
rumit. Bahkan media pembelajaran diakui melahirkan umpan balik yang
baik dari siswa.2
1 Sudjana dan Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,2010), h.2.
2 Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 120
2
Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang begitu pesat, media
pembelajaran yang berbasis multimedia sangat banyak tersedia di
lingkungan anak-anak baik di rumah maupun di lembaga-lembaga
pendidikan seperti Komputer, Liquid Cristal Display (LCD) dan Modem.
Komputer atau laptop digunakan dalam pembelajran adalah suatu
media interaktif dimana siswa memiliki kesempatan untuk berintraksi dalam
bentuk mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan. Komputer
punya nilai lebih dalam pembelajaran selain dapat menghadirkan siswa
secara teknis dalam bi‟ah bahasa langsung juga berbagai perangkat lunak
Komputer seperti program menggunakan Audio, Video dan Slide Show
dapat dijadikan media instruksional untuk melayani siswa sebagai alat bantu
pelajaran. Perangkat lunak pembelajaran tersebut mempunyai nilai lebih
sebagai alat bantu pelajaran karena dapat berfungsi sebagai media langsung
dalam mendengar dan menyaksikan kerena dapat menampilkan gambar asli,
kontekstual serta dapat menyajikan suara sekaligus.
Sesuai dengan persyaratan kompetensi guru dibidang profesional,
guru haruslah tanggap terhadap perkembangan teknologi dan informasi
yang berkembang. Sejalan dengan tugas guru agar selalu meningkatkan
kecakapan diri dan kualitas baik di bidang penguasaan media pembelajaran
maupun media tekhnis lainnya terutama penguasaan penggunaan media
berbasis komputer ini sehingga meningkatnya kemampuan berbicara bahasa
arab siswa dalam proses belajar mengajar, karena salah satu cara
menggembirakan dalam belajar anak dapat dilakukan dengan menyajikan
3
materi pembelajaran dengan bantuan media Audio (Alat Bantu pandang
dengar) seperti video dan slide Powerpoint.3 Video merupakan media
aoudiovisual dengan memiliki unsur gerakan dan suara. Pengajar dapat
memilih program-program video yang sesuai dengan materi yang diajarkan,
menyaksikan bersama di ruang kelas dan kemudian membahas serta
mendiskusikannya. Selain digunakan unttuk melihat program-program yang
telah siap pakai, media video juga dapat dimanfaatkan untuk merekam
aktivitas peserta didik yang tengah berlatih menguasai ketemrampilan
interpersonal, kemudian hasil rekaman tersbut dibahas dan dianalisis oleh
sesama rekan belajar dan pengajar. Slide power point, penggunaan slide
dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan suara atau tanpa suara.
Slide tanpa suara pada umumnya digunakan apabila gambar yang satu
dengan dengan gambar yang lain dapat berdiri sendiri, sementara
penjelasannya diberikan langsung oleh pengajar. Lain halnya dengan slide
suara, penyajian dilakukan dengan urutan tertentu disinkronisasi dengan
unsur suara. Walaupun slide suara dapat digunakan untuk proses
pembelajaran dalam ruang kelas secara berkelompok, namun biasannya
slide suara digunakan untuk keperluan pembelajaran secara individual.
Kondisi riel di MA Nurul Ittihad Desa Perina Kecamatan Jonggat
selama ini dihadapkan dengan beberapa permasalahan diantaranya: 1) Guru
sebagian besar belum menggunakan media pembelajaran berbasis
Komputer, 2) Guru di Kelas XI masih menggunakan pendekatan tradisional,
3 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta : Sinar Grafika, 2008) h.2
4
3) Guru belum melakukan inovasi dalam proses belajar mengajar lebih-lebih
pada pembelajaran bebasis pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAIKEM).
Berdasarkan Survey awal pada saat awal tahun pelajaran
2016/2017dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara belum maksimal
sesuai dengan yang diharapkan, guna mencari solusi yang tepat agar
kemampuan berbicara bahasa arab siswa semakin baik, maka pembelajaran
bahasa arab hendaknya di ajarkan menggunakan media berbasis tekhnologi
komputer. Melihat beberapa alasan yang dapat dikemukakan antara lain (1).
Dekatnya produk-produk tekhnologi berbasis komputer dengan kehidupan
manusia secara umum seperti Smartfhone, WiFi, Software You Tube, Fb,
Messenger, dll. (2). Peminat informasi instant dikalangan siswa yang terus
meningkat. (3). Kurangnya minat siswa untuk belajar bahasa arab dengan
metode klasik. (4). Siswa tidak terbatas ruang dan waktu untuk belajar,
karena dapat mengakses materi tentang bahasa arab kapanpun dan
dimanapun. (5). Siswa dapat mendengarkan langsung penuturan orang arab
asli lewat fitur tekhnologi komputer. (6). Pembelajaran bahasa arab berbasis
Tekhnologi Komputer dapat menyelamatkan generasi muda dari bahaya
tekhnologi terutama situs-situs non moril.
Berangkat dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul : “Efektifitas Pembelajaran Bahasa Arab
Berbasis Teknologi Komputer terhadap Peningkatan Kemampuan Berbicara
Siswa Kelas XI di MA Nurul ittihad Perina Tahun pelajaran 2016/2017.
5
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas penulis dapat merumuskan
permasalahan sebagai berikut : Apakah pembelajaran berbasis tekhnologi
komputer efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa arab
siswa Kelas XI di MA Nurul Ittihad Perina Tahun Pelajaran 2016/2017?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah di atas yang menjadi tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui Efektifitas Pembelajaran Bahasa
Arab Berbasis Teknologi komputer terhadap peningkatan kemampuan
berbicara siswa Kelas XI di MA Nurul Ittihad Perina.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain:
a. Kegunaan Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi
para pengemban pendidikan dan memperkaya hasil penelitian
yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai
peningkatan kemampuan berbicara siswa pada pelajaran Bahasa
Arab.
b. Kegunaan Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu
memberikan informasi khususnya kepada pihak sekolah, dan
guru bidang studi dalam upaya meningkatkan kualitas
6
pembelajaran dan memberi masukan khususnya untuk
kepentingan pengelolaan pembelajaran. Hasil penelitian ini juga
dapat membuka kesadaran tentang pentingnya melihat kemajuan
zaman yang ikut mempengaruhi semua aspek termasuk kegiatan
belajar mengajar.
D. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kekeliruan interpretasi atau penafsiran pada
pembahasan selanjutnya, maka terlebih dahulu peneliti akan membatasi
masing-masing istilah yang ada dalam judul ini, antara lain :
1. Efektifitas
Menurut Sondang dalam buku Othenk (2008: 4), efektivitas
adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah
tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan
sejumlah barang atau temuan dari sebab sebelumnya4.
Efektifitas adalah kata lain dari „Pengaruh‟ dengan definisi
ialah “daya yang datang dari keadaan (kekuasaan dan sbagainya)”5.
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Efektifitas atau pengaruh
adalah “daya yang ditimbulkan dari sesuatu”6.
Jadi, dari kedua pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa Efektifitas merupakan suatu daya atau aktivitas yang timbul
dari sesuatu dan menjadi kesan yang ditimbulkan dari sesuatu yang
mendahuluinya.
4 Literaturbook.blogspot.com 2014/12 akses Minggu 23 Juli 2017 pukul 8:31.
5 Wasito, 1972 h. 216
6 Arikunto, 1993 h. 143
7
Yang dimaksud dengan Efektifitas dalam penelitian ini adalah
pengaruh progress yang terbentuk dari kemampuan guru dalam
meningkatkan kemampuan berbicara bahasa arab siswa melalui
penerapan pembelajaran berbasis Komputer di MA Nurul Ittihad Desa
Perina.
2. Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata „Ajar‟ yang kemudian menjadi
sebuah kata kerja berupa „Pembelajaran‟. Pembelajaran sebenarnya
merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang hal
tersebut tidak dapat sepenuhnya dijelaskan dengan detail. Adapun
maksud dari pembelajarn secara sederhana adalah produk interaksi
berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam
makna yang lebih kompleks, hakikat dari pembelajaran adalah usaha
sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya
(mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam
rangka mencapai tujuan yang diharapkan. 7
3. Media Berbasis Tekhnologi Komputer
Media berbasis Tekhnologi Komputer adalah media pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Sementara itu, Oemar Hamalik mengutip pendapat Bringgs yang
7 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif (Jakarta: Kencana Premada Media
Group, 2010), hlm 17.
8
berpendapat bahwa media pembelajaran berbasis Komputer adalah
sarana fisik untuk menyampaikan isi materi pembelajaran.8
Jadi, media berbasis tekhnologi komputer dalam pembelajaran
sangat dibutuhkan karena media tersebut berperan untuk memberikan
informasi secara langsung kepada siswa dan memudahkan siswa untuk
memahami materi yang disampaikan oleh guru.
4. Kemampuan Berbicara
Menurut Acep Hermawan, kemampuan atau keterampilan
berbicara adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi
atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat,
keinginan, atau perasaan kepada mitra bicara.9 Dalam makna yang
lebih luas, berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat
didengar dan dilihat, yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan
otot tubuh manusia. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pikiran
dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Sedangkan menurut Henri
Guntur Tarigan, berbicara merupakan kombinasi faktor-faktor fisik,
psikologi, neorologis, semantik, dan linguistik secara luas. Sehingga,
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol
sosial.10
Dengan demikian yang dimaksud dengan kemampuan
berbicara dalam penelitian ini adalah kemampuan mengungkapkan
bunyi-bunyi artikulasi bahasa arab yang mengkombinasikan sejumlah
8 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Sinar Grafika, 2008) hlm. 4.
9 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
hlm. 135. 10
Henri Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung: Angkasa,
1994), hlm. 15.
9
faktor fisik, psikologi, semantik, dan linguistik secara luas dan dapat
didengar.
5. Mata Pelajaran Bahasa Arab
Berkenaan dengan pengertian Pelajaran Bahasa Arab terlebih
dulu peneliti menguraikan secara spesifik tentang pentingnya bahasa
arab. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayoritas di dunia
yang dituturkan oleh lebih dari 200.000.000 umat manusia, bahasa ini
digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 negara.11
Dan karena ia
merupakan bahasa kitab suci dan tuntunan agama umat islam sedunia,
maka tentu saja ia merupakan yang paling besar signifikansinya bagi
ratusan juta muslim sedunia, baik yang berkebangsaan Arab maupun
yang bukan Arab.
Di Afrika, bahasa arab ini dituturkan dan menjadi bahasa
pertama di Negara-negara semacam Mauritania, Maroko, Aljazair,
Libiya, Mesir, Sudan dan di semenanjung Arabia merupakan bahasa
resmi Negara Oman, Yaman, Bahrain, Kuwait, Saudi, Qatar, Emirat
Arab, Jordan, Irak, Syiria, Libanon, India Utara, sebagian Turki, Iran,
Portugal, dan Spanyol.12
Selain itu, Bahasa Arab merupakan bahasa yang diabadikan
Allah swt. dalam Al Qur‟an baik sebagai teks asli Al Qur‟an maupun
seruan langsung ayat-ayatnya, sebagaimana bunyi ayat :
“Sesungguhnya Aku turunkan Al Qur‟an itu dalam bahasa arab
11
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Yogyakrta: Pustaka Pelajar, 2010),
h.1 12
Ibid, h.2
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Diskripsi Teoritis
1. Pengertian Media
Sebuah pembelajaran, baik pembelajaran bahasa ataupun lainnya,
akan terasa jemu dan membosankan jika tanpa media pembelajaran. Adanya
media pembelajaran pun tidak akan sempurna jika tidak dilengkapi dengan
metode sebagai sarana pengantar dalam menerapka sebuah media dalam
kegiatan pembelajaran.
Adapun maksud dari media adalah perantara (Washithah) atau
pengantar. Perantara dan pengantar merupakan arti dari kata medium yang
merupakan bahasa latin. Dalam konteks pembelajaran, dapat dikatakan
bahwa media merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar.13
Ulin Nuha dalam bukunya Ragam Motodologi dan Media
Pembelajaran Bahasa Arab juga memaparkan beberapa pendapat para ahli
seperti Wilbur Scharaman yang menyebutkan bahwa media adalah sebuah
tekhnologi pembawa pesan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
instruksional. NEA (National Education Association) juga mengatakan
bahwa media adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak, pandang,
maupun dengar. Selain itu, Asosiasi Tekhnologi dan Komunikasi
Pendidikan di Amerika juga memberi batasan berkenaan dengan media,
yaitu segala bentuk dan salurannya yang digunakan oleh seseorang untuk
13
Ulin Nuha, Ragam Metodologi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Diva Press,
2016), hlm. 250.
11
menyalurkan pesan atau informasi. Dagne juga mengatakan bahwa media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsan sebuah kegiatan belajar.14
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
2. Macam-macam media
Pada dasarnya, media pembelajaran terdiri atas berbagai ragam dan
bentuk. Media ini dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan bahan
pembuatannya.
a. Media berdasarkan jenisnya
Dilihat dari segi jenisnya, media pembelajaran ada tiga macam ; (1).
Media Audio atau Auditif, adalah media yang bentuk sarana
penyampai, pembawa dan pengantar pesannya ditangkap melalui indra
pendengar. 15
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah terbiasa
menangkap pesan menggunakan indra pendengaran. Misalnay,
mendengarkan televisi, radio, MP3, dan lainnya. (2). Media Visual,
yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Artinya,
media ini terfokus hanya pada panca indra penglihatan. Jenis media
visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slide,
foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. (3). Media Audiovisual, yaitu
14
Ibid., hlm 251. 15
Soetomo, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hlm.
207.
12
media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Artinya, media ini
didapatkan dari hasil penggabungan antara audio dan visual. Oleh
karena itu, media tersebut tidak hanya mengandalkan indra pendengar,
tetapi juga mengandalkan penglihatan. Media ini adalah yang paling
bagus serta mempunyai kemampuan dan kualitas yang lebih baik.16
3. Media Berbasis Komputer
a. Pengertian media berbasis komputer
Media pembelajaran berbasis Komputer merupakan pembawa pesan
yang canggih, didesain sedemikian rupa yang dapat menampilkan gambar,
suara yang dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jenis-jenis media
canggih seperti itu dilihat dari jenisnya terdiri dari : media audio, media
visual, dan media audiovisual.17
Tidak jauh dari pembahasan sebelumnya,
bahwa media pembelajaran berbasis komputer juga terkait dengan beberapa
macam media berikut ini:
1) Media Audio
Menurut sadmika media audio/auditif ini mengandalkan
kemampuan suara yang digunakan untuk merangsang indra
pendengaran pada waktu proses penyampaian bahan pelajaran.18
Berhubungan dengan pembelajaran bahwa indra pendengaranlah yang
lebih dahulu di manfaatkan oleh para pemula dalam belajar bahasa
kedua.
16
Ulin Nuha, Ragam Metodologi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Diva Press,
2016), hlm. 270-271. 17
Djamrah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,2010), h. 124 18
Http://edukasi.kompasiana.com/2011/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi
dan karakteristiknya/.
13
Media audio/auditif untuk mengajar, dimaksudkan sebagai bahan
yang mengandung pesan dalam bentuk pita suara atau piring suara yang
dapat merangsang pikiran, dan kemauan siswa untuk menuturkan
sehingga terjadi proses belajar mengajar.
2) Media Visual
Azhar, media visual adalah media yang mengandalkan indera
penglihatan, digunakan untuk membantu indera penglihatan pada saat
menerima mata pelajaran, misalnya: gambar, diagram, chart, peta
(globe), dan slide film.19
Senada dengan pendapat di atas Djamarah
mengemukakan bahwa media visual adalah media yang mengandalkan
indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar-
gambar, slide foto, gambar atau lukisan, dan perfilman. Ada pula media
visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti
film bisu, dan film kartun.20
Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat
ingatan, karena disajikan dalam bentuk gambar, diagram, dan lain-lain.
Media visual juga dapat menimbulkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
3) Media Audiovisual
Munurut Sadima media audiovisual merupakan gabungan dari
media audio/auditif dan media visual dimana mempunyai unsur suara
19
Azhar Arsyad, media Pembelajaran, h. 91. 20
Djamarah, MediaPembelajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010), h. 8.
14
dan unsur gambar.21
Audio adalah suatu bahan yang mengandalkan
pendengaran untuk menyampaikan pesan, contohnya : tape rocorder,
CD karaole, pita suara, dan rekaman.
Visual adalah suatu bahan yang mengandalkan penglihatan untuk
menyampaikan pesan contohnya: Gambar, poster, simbol.
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar. Media ini dibagi ke dalam : audio-visual diam dan
audio-visual gerak. Audio-visual diam merupakan media yang
menampilkan suara dan gambar diam seperti film, bingkai suara (sound
slides), sedangkan audio-visual gerak adalah media yang menampilkan
unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara, you tube dan
vidio cassette.22
Media audio-visual memiliki keuntungann yaitu media
pembelajaran dapat dibuat bergerak susuai alur skenario dalam
pembelajaran diiringi dengan tata suara yang akan memberikan
penjelasan yang mengarah kepada sasaran pembelajaran.
b. Fungsi Media
Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang
konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahakan dalam
realitanya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat
konfleks, maya dan berada di balik realitas. Karena itu, media memiliki
andil untuk menjelaskan hal-hal yang absatrak dan menunjukkan hal-
21
21
Http://edukasi.kompasiana.com/2011/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi
dan karakteristiknya/. 2222
Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h, 124.
15
hal yang tersembunyi. Ketidak jelasan atau kerumitan bahan ajar dapat
dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam
hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam
mengkomunikasikan materi pelajaran.
Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat
apabila penggunaannya tidak sejalan dengan esensi tujuan pengajaran
yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan
sebagai acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka
media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai
penghalang profesionalisme guru di era baru.
Seberapa pentingnya peran media dalam pengajaran, namun tetap
tidak bisa digeser peran guru, karena media hanya berupa alat bantu
yang memfasilitasi guru dalam pengajatan. Oleh karena itu guru tidak
dibenarkan menghindar dari kewajibannya sebagai pengajar dan
pendidik untuk terampil di hadapan anak didik dengan seluruh
keperibadiannya.
Dalam proses belajar mengajar, fungsi media yakni :
Pengguna media dalam proses belajar bukan merupakan
fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai
alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
efektif.
16
Penggunaan media pengajran merupakan bagian integral
dari keseluruhan situasi mengajar, ini berarti bahwa media
pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus
dikembangkan guru.
Media dalam pengajaran, penggunaanya bersifat integral
dengan tujuan dan isi pengajaran.
Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata
sebagai alat hiburan yang digunakan hanya sekedar
melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian
siswa.
Pengunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses belajar mengajar dan memabntu siswa
dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk
mempertinggi mutu belajar mengajar.
Ketika fungsi-fungsi media pengajaran itu diaplikasikan
dalam proses belajar mengajar, maka terlihat perannya sebagai
berikut :
1. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan
terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.
2. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih
lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses
17
pembelajaran. Paling tidak guru dapat memperoleh media
sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa.
3. Media sebagai sumber belajar bagi siswa. Media sebagai
bahan konkret berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari
para siswa, baik individual maupun kelompok. Kekonkretan
sifat media akan banyak membantu tugas guru dalam
kegiatan belajar mengajar.
Lebih detail lagi fungsi penggunaan media dalam proses
pembelajaran menurut penulis, di antaranya:
1) Menarik perhatian siswa
2) Membantu untuk mempercepat penyampaian materi ajar
secara langsung dalam pembelajaran
3) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalitas
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan).
4) Mengatasi keterbatasan ruang
5) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif
6) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan
7) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar
8) Meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam
mempraktekkan langsung dari apa yang didengar serta
menumbuhkan gairah belajar.
9) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam
kegiatan pembelajaran
18
a. Kendala Penggunaan Media Tekhnologi Berbasis Komputer
Pada saat ini, Teknologi berbasis komputer memegang
peranan yang penting dalam berbagai bidang, termasuk dalam
bidang pendidikan. Salah satu penerapan Tekhnologi ini dalam
bidang pendidikan antara lain pemanfaatan sarana multimedia
dan media Internet dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan
sarana multimedia dalam proses pembelajaran diwujudkan
melalui modul-modul pembelajaran yang lebih interaktif dan
menarik minat pembelajar, misalnya penggunaan flash, adanya
penjelasan melalui media suara/ audio dan penambahan fitur-
fitur yang dapat meningkatkan partisipasi aktif dari pembelajar.
Sedangkan dengan pemanfaatan media Internet dalam proses
pembelajaran diharapkan akan mempermudah pembelajar dalam
mendapatkan informasi yang dibutuhkan, sehingga diharapkan
pembelajar akan aktif mencari informasi dan pengetahuan yang
dibutuhkan.
Namun pada kenyataannya, penerapan Tekhnologi
Komputer dalam bidang pendidikan di Indonesia masih dalam
tahap awal dan belum termanfaatkan secara maksimal. Kendala-
kendala penerapan Tekhnologi computer di bidang pendidikan
antara lain disebabkan oleh belum meratanya infrastruktur yang
mendukung penerapan teknologi di seluruh Indonesia dan
19
adanya ketidaksiapan sumber daya manusia untuk mendukung
penerapan Tekhnologi ini.
Belum meratanya infrastuktur yang mendukung penerapan
Tekhnologi Komputer di bidang pendidikan merupakan
permasalahan awal yang harus segera diselesaikan oleh pihak
yang berwenang, karena tanpa adanya infrastruktur yang
mendukung maka penerapan Tekhnbologi Komputer di bidang
pendidikan hanya akan menjadi impian semata.
Terbukti dari percobaan pelaksanaan ujian nasional
berbasis komputer (UANBK) tahun 2016 tingkat MA dan SMA
khusus di NTB menuai permasalahan yang harus di tindak
lanjuti secara serius, seperti listrik yang mati, jumlah unit yang
kurang, kondisi instalasi yang belum maksimal serta belum bisa
merata di semua lembaga pendidikan Negeri maupun Swasta.
Infrastruktur merupakan komponen yang sangat penting
yang berfungsi sebagai modal awal dan utama dalam penerapan
Tekhnologi Komputer di bidang pendidikan. Pada saat ini,
terdapat kecenderungan bahwa hanya daerah tertentu saja yang
mendapatkan akses Tekhnologi ini terutama wilayah Indonesia
Barat, sedangkan wilayah Indonesia Tengah dan Timur masih
dikatagorikan belum merata termasuk daerah kita di Nusa
Tenggara Barat khususnya pada lembaga pendidikan yang
tersebar di pelosok desa dan dusun. Hal ini dikarenakan masih
20
banyak daerah yang bahkan untuk memilki akses telepon saja
tidak ada, apalagi untuk akses terhadap Internet. Padahal
sesungguhnya banyak sekali potensi sumber daya manusia
unggul yang dimiliki oleh daerah tersebut. Jika terus
berlangsung seperti ini maka dikhawatirkan bahwa potensi
sumber daya manusia yang dimiliki daerah tersebut akan
terbuang dengan percuma dan tidak dapat dimanfaatkan untuk
kemajuan bangsa Indonesia pada umumnya.
Kendala lainnya yang perlu diselesaikan adalah
ketidaksiapaan sumber daya manusia terutama para pendidik
untuk memanfaatkan Tekhnologi Komputer dalam proses
pembelajaran. Ketidaksiapan ini dikarenakan pola kebiasaan
pembelajaran yang masih belum menganggap penting peranan
Tekhnologi ini dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Mereka cenderung sudah merasa puas akan materi yang telah
diberikan oleh pengajar secara langsung, sehingga menyebabkan
mereka tidak mau/ malas untuk mencari informasi tambahan
yang ada di Internet walaupun sarana dan infrastruktur sudah
mendukung dalam penerapan Tekhnologi komputer. Terkadang
kendala ini jauh lebih susah untuk dipecahkan daripada tidak
adanya infrastruktur yang mendukung Tekhnologi ini, hal ini
karena biasanya lebih susah untuk mengubah pola tingkah laku/
kebiasaan dari seseorang. Oleh karena itu, perlu adanya
21
kesadaran dari setiap individu pembelajar untuk memanfaatkan
dan menerapkan Tekhnologi komputer dalam metode
pembelajarannya.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut diperlukan
langkah-langkah penyelesaian yang sekaligus berfungsi sebagai
prasyarat keberhasilan penerapan Tekhnologi Komputer dalam
pembelajaran. Menurut Mahmud dalam bukunya yang berjudul
ICT Untuk Sekolah Unggul, terdapat beberapa persyaratan agar
dapat menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi
dan komunikasi, yaitu tersedianya sarana prasarana yang
menunjang pembelajaran berbasis Tekhnologi Komputer.23
Lebih lanjut dijelaskan beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi dalam menerapkan pembelajaran berbasis Tekhnologi
komputer adalah:
1) Pembelajar dan Pengajar harus memiliki akses terhadap
teknologi digital dan Internet dalam kelas, sekolah, dan
lembaga pendidikan. Ini berarti sekolah harus memiliki sarana
prasarana yang memadai yang berkaitan dengan teknologi
informasi dan komunikasi, seperti tersedianya
komputer/laptop, jaringan komputer, internet, laboratorium
komputer, peralatan multimedia seperti CD, DVD, Web
Camera dan lain-lain.
23
Menurut Mahmud. ICT Untuk Sekolah Unggul, 2008, h. 13
22
2) Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan
dukungan kultural bagi pembelajar dan pengajar. Materi-
materi itu dapat berupa materi pembelajaran interaktif yang
berbantuan komputer, seperti CD, DVD Pembelajaran
Interaktif.
3) Pengajar harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk
membantu pembelajar agar mencapai standar akademik.
4) Harus tersedia anggaran atau dana yang cukup untuk untuk
mengadakan, mengembangkan dan merawat sarana prasarana
Teknologi tersebut.
5) Dan yang tak kalah penting adalah, adanya kemauan dari
semua pihak, dalam hal ini guru dan peserta didik untuk
menerapkan pembelajaran dengan dukungan teknologi
komputer tersebut.24
Teknologi dalam pembelajaran merupakan aplikasi
strategi maupun teknik yang sistemik dan sistematik yang
diambil dari konnsep ilmu perilaku dan ilmu pengetahuan alam
maupun pengetahuan lain dalam memecahkan masalah
pembelajaran. Kata sistemik berarti bahwa segala sesuatu
saling mempengaruhi dengan apa yang ada di lingkungannya.
24
http://staff.blog.ui.ac.id/harrybs/2009/04/22/kendala-penerapan-tik-di-bidang-
pendidikan/17 Desember 2012
23
Teknologi Komputer merupakan teknologi yang
digunakan untuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan dan memanipulasi data dalam bebagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat dalam proses pembelajaran.
Komputer yang dimaksud ialah media sebagai penjelas
dari apa yang disampaikan oleh guru dalam proses
menyampaikan informasi dan materi pembelajaran.
4. Kemampuan Berbicara
a. Pengertian Kemampuan Berbicara
Menurut Acep Hermawan, kemampuan berbicara
(maharatul kalam) adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-
bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran
berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada mitra
bicara. 25
dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan
suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat, yang
memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia.
Tujuannya adalah untuk menyampaikan pikiran dalam rangka
memenuhi kebutuhannya. Sedangkan menurut Henri Guntur
Tarigan, berbicara merupakan kombinasi faktor-faktor fisik,
psikologi, neourologis, semantik, dan linguistik secara luas.
25
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), hlm. 135.
24
Sehingga, dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling
penting bagi kontrol sosial.26
Dalam pembelajaran, kemampuan berbicara keterampilan
mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata untuk
mengekspresikan hasil belajar yang sudah di ajarkan guru.
Tanpa kemampuan berbicara, siswa akan terkesan kaku dan
kurang sempurna dalam berbahasa karena berbicara merupakan
tujuan umum mempelajari bahasa. Sebaliknya, dengan adanya
kemampuan berbicara yang baik akan terlihat aktif dan
produktif dalam pengembangan hasil belajar bahasa siswa.
Dengan adanya kemampuan berbicara siswa akan berinteraksi
dengan informasi yang lebih mendalam dari ungkapan-
ungkapan publik, media sosial dll. Sehingga akan membimbing
siswa memperoleh keberhasilan belajar bahasa.
Upaya siswa dalam mencapai keberhasilan belajar tersebut
meliputi: mendengarkan ceramah dengan serius, menjawab
pertanyaan, berpartisifasi aktif dalam diskusi , mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Bahkan tidak jarang siswa
yang memiliki kemampuan berbicara yang tinggi akan
memberikan masukan dalam bentuk gagasan atau usulan kepada
guru atau kepada kelas tentang berbagai kegiatan tambahan
26
Henri Guntur Tarigan, Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung: Angkasa,
1994), hlm. 15.
25
bahkan tugas tambahan untuk memperluas dan memperdalam
lingkup materi pelajaran yang harus dipelajari.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Meningkatkan
Kemampuan Berbicara Siswa.
Ulin Nuha menjelaskan bahwa berbicara menggunakan
bahasa asing bukanlah hal yng mudah, sebagaimana jika
berbicara menggunakan bahsa ibu. Oleh karena itu, hendaknya
dalam mengajarkan kererampilan berbicara (maharatul kalam)
perlu memperhatikan tekhnik pengajaran yang sesuai dengan
kemampuan anak didik. Diantara mereka ada yang memiliki
kemampuan berbicara bahasa arab yang sangat bagus, ada yang
sederhana, dan ada yang msih sebagai pemula, bahkan ada yang
sama sekali belum bisa.27
Oleh karena itu hendaknya ada
spesifikasi tekhnik yang bisa dipakai oleh pemula, menengah,
dan tingkat tinggi (ahli).
Dari hal-hal di atas menunjukkan tentang adanya proses
yang mesti diterapkan dengan memperhatikan tingkat
pemahaman siswa dalam berbicara bahasa arab.
5. Penerapan Media Besbasis Tekhnologi Komputer dalam Proses
Belajar Mengajar Terhadap Meningkatkan Kemampuan Berbicara
Siswa
27
Ulin Nuha, Ragam Metodologi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Diva
Press,2016), hlm. 90-91.
26
Media mempunyai kedudukan penting dalam proses belajar
mengajar, tidak hanya sekedar alat bantu mengajar, tetapi merupakan
bagian integral dalam proses belajar mengajar, dalam arti bahwa
kehadirannya mutlak diperlukan untuk membantu siswa belajar.
Belajar tanpa menggunakan media tidak akan bisa efektif dan
siswa akan sulit memahami dengan cepat. Penggunaan media
Tekhnologi Komputer dalam pembelajaran dapat merangsang dan
memberikan motivasi terhadap siswa untuk lebih giat belajar sehingga
mampu berbicara bahsa arab sebagai tujuan pengajaran itu bisa
tercapai.
Hasil penelitian Brown : menunjukkan bahwa (1) penggunaan
gambar dapat membangkitkan gairah belajar dan perhatian siswa; (2)
gambar-gambar yang dipilih dan diadaptasi secara tepat, membantu
siswa memahami dan mengingat isi informasi bahan-bahan verbal
yang menyertainya. Demikian juga hasil penelitian Wilbur Schramm :
menunjukkan bahwa siswa yang telah menikmati suasana belajar
dapat belajar dari medium apa saja, terutama yang berbasis tekhnologi
komputer serta menyesuaikan dengan kebutuhannya.28
Penerapan media Tekhnologi Komputer ditujukan untuk
mengurangi verbalisme (terikat/monoton) agar anak didik mudah
memahami bahan pelajaran yang disajikan dan penggunaannya
disesuaikan dengan pencapaian tujuan.
28
Karti Soeharto, Teknologi Pembelajaran, h. 115
27
Penggunaan suatu media juga dipengaruhi oleh kesesuaian
dengan metode yang diterapkan oleh guru dan bagaimana karakteristik
siswa, media pengajaran tidak akan efektif jika tidak sesuai dengan
pemanfaatannya.
Besar kecilnya Efektifitas proses intraksi belajar mengajar dari
pengguna meida Tekhologi Komputer bukanlah tergantung dari
banyaknya penggunaan media, akan tetapi tergantung dari ketepatan
penggunanya. Oleh karena itu, penggunaan media Tekhnologi
Komputer yang tepat akan banyak membantu Efektifitas proses
mengajar dalam pencapaian tujuan pengajaran.
Penggunaan media Tekhnologi Komputer yang diterapkan oleh
guru dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa karena media
ini langsung bisa dilihat, didengar dan dipraktekkan oleh siswa
sehingga tujuan pembelajaran bisa terlaksana. Oleh karena itu,
pembelajaran dengan penerapan media Tekhnologi Komputer sangat
berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berbicara bahsa arab
siswa.
B. Kerangka Teori
Dalam Penelitian yang berjudul “Efektifitas Pembelajaran Bahasa
Arab Berbasis Media Teknologi Komputer Terhadap Peningkatan
Kemampuan Berbicara Siswa Kelas XI di MA Nurul Ittihad Perina Tahun
Pelajaran 2016/2017” terdapat dua variabel yang digunakan yaitu
Penerapan Media Berbasis Tekhnologi Komputer (variabel bebas) dan
28
Kemampuan Berbicara Siswa (variabel terikat). Keterampilan berbicara
siswa merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses belajar, karena
tanpa adanya kemampuan berbicara dalam pembelajaran maka tujuan dari
pembelajaran dari suatu bahasa itu tidak akan sempurna. Namun yang harus
dipahami bahwa kemampuan berbicara siswa tidak akan meningkat kalau
tidak ada pendukung yang kuat dari luar diri siswa yang merupakan objek
pendidikan dalam hal ini tekhnologi berbasis komputer.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana perumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan29
. Senada dengan pendapat di atas Suharsimi juga
mengartikan bahwa yang dimaksud dengan hipotesis adalah jawaban yang
bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai teruji melalui
data yang terkumpul.30
Dari kedua pendapat di atas dapat dipahami bahwa hipotesis
merupakan bagian sementara terhadap suatu pernyataan yang belum
terbukti. Sehubungan dengan uraian di atas, dapat dirumuskan hipotesis
aternatif (Ha) yaitu: Apakah pembelajaran bahasa arab berbasis tekhnologi
komputer efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa Kelas
XI MA Nurul Ittihad tahun pelajaran 2016/2017?. Sedangkan hipotesis nihil
(Ho): Pembelajaran bahasa arab berbasis tekhnologi komputer tidak efektif
dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa Kelas XI MA Nurul
Ittihad tahun pelajaran 2016/2017?.
29
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
(Bandung; Afabeta, 2006), h.71. 30
Suharsimi Arikuntom Prosedur penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.34.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang
mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu
pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Dengan
demikian, metode penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari
peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian.31
A. Desain Penelitian
Desain (rancangan) penelitian pada dasarnya merupakan keseluruhan
proses pemikiran dan landasan bagi peneliti, karena desain penelitian
merupakan strategi untuk memperoleh data yang valid yang disesuaikan
dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian.
Desain penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan
dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat
digunakan untuk memahami, memcahkan dan mengantisipasi masalah
dalam bidang pendidikan.32
Desain penelitian adalah rencana tentang cara mengumpulkan dan
menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi
dengan penelitian itu.33
31
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1998), h. 42. 32
Sugiono, Metodologi Penelitian, h. 6. 33
Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 23.
30
Dari beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa desain
penelitian itu adalah suatu rencana tentang bagaimana mengumpulkan data
dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis sesuai
dengan tujuan penelitian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena yang
diperoleh dalam penelitian ini berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.34
Margono mengartikan penelitian kuantitatif merupakan suatu proses
mengemukakan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai
alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.35
Berdasarkan tujuan dan permasalahan maka penulis menggunakan
desain eksperimen yakni suatu metode sistematis dan logis yang digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya efektifitas penerapan pembelajaran berbasis
media Tekhnologi Komputer terhadap peningkatan kemampuan berbicara
siswa Kelas XI di MA Nurul Ittihad tahun pelajaran 2016/2017.
34
Ibid, h. 18. 35
Margono, Metologi Penelitian Pendidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), h. 105
31
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam memberikan batasan tentang pengertian populasi, para
ahli mengatakan bahwa Populasi adalah jumlah keseluruhan dari
obyek (satuan-satuan) atau individu-individu yang karakteristiknya
hendak diduga, dengan kata lain populasi adalah seluruh data yang
menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup atau yang kita
tentukan.36
Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa populasi
merupakan keseluruhan dari peserta didik yang akan dijadikan sebagai
objek pengumpulan data dalam penelitian yang memiliki karakteristik
hendak diduga dalam mengambil data.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek /
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan.37
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang
mendukung setiap gejala yang akan timbul. Dalam kaitannya dengan
uraian di atas, populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
semua siswa Kelas XI di MA Nurul Ittihad Perina Kecamatan Jonggat
36
Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997), h. 118. 37
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, (Bandung : Alfa Beta, 2006), h. 89.
32
tahun Pelajaran 2016/2017yang berjumlah 16 orang siswa, maka
penulis akan lebih menetapkan penelitian ini dengan menggunakan
tehnik populasi.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakternya hendak
diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi
(jumlahnya lebih sedikit dari jumlah populasinya), atau merupakan
sebagaian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Menurut
Margono sampel merupakan sebagian dari populasi, sebagian contoh
yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.38
Sampel ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi.39
Beberapa pendapat di atas ditarik kesimpulan bahwa
sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki satu atau lebih
sama sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari
keseluruhan populasi.
Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan populasi. Selanjutnya jika
seubjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15 %
atau lebih.40
38
Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h. 121. 39
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif (Bandung: Alfa Beta, 2006), h. 90 40
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1996), h.120.
33
Berdasarkan pendapat di atas, maka semua siswa Kelas XI di
MA Nurul Ittihad Tahun Pelajaran 2016/2017akan menjadi populasi
dalam penelitian ini.
C. Instrumen Penelitian
Arikunto mengatakan instrumen penelitian adalah alat atau penelitian
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah.41
Istrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.42
Kesimpulannya adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengumpulkan data agar lebih mudah diolah dan
dapat mengukur fenomena yang akan diamati..
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
disesuiakan dengan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
pedoman observasi, wawancara, dan tes.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data mempunyai peran penting dalam suatu
penelitian ilmiah, dikatakan demikian karena bila seseorang peneliti ternyata
keliru atau salah dalam memilih atau menggunakan metodologi, maka data
yang terkumpul tidak akan memberikan gambaran yang tepat mengenai
masalah yang diteliti. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam
41
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, (Bandung: Alfa Beta, 2006), h.90 42
Ibid, h.114
34
penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode seperti yang akan
diuraikan berikut ini :
1. Metode Observasi
Metode observasi biasanya diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan dengan sistematis terhadap penomena-penomena yang
diselidiki, dalam arti luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas
pada pengamatan yang dilakukan baik langsung maupun tidak
langsung.43
Arikunto menjelaskan bahwa suatu tehnik yang dilakukan
dengan cara menjadikan pengamatan secara teliti serta pencatatan
secara sistematis.44
Dalam penelitian ini observasi yang dimaksud adalah
pengamatan yang berorientasi pada proses belajar mengajar
Pendidikan Bahasa Arab di Kelas XI MA Nurul Ittihad Desa Perina
Kecamatan Jonggat.
2. Metode Interview (Wawancara)
Metode interview (wawancara) adalah cara untuk
mengumpulkan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang
dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan kepada tujuan
penelitian.45
“Interview yang dipandang dengan metode pengumpulan data
dengan jalan tanya jawab sepihak dan berdasarkan pada tujuan
43
Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: Andi Ofset, 2001), h. 136. 44
Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta:Bina Aksara, 1984),h. 30. 45
Marzuki, Metodelogi Research (Yogyakarta; Prasetya Widya Pramata, 2000), h. 62.
35
penelitian pada umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik
dalam proses tanya jawab itu dan masing-masing pihak dapat
menggunakan saluran-saluran komunikasi secara wajar dan lancar”46
Berdasarkan pendapat di atas, maka interview sebagai metode
penelitian terhadap dua pihak yang masing-masing mempunyai
kedudukan yang berbeda, si peneliti sebagai pihak pertama secara
langsung memperoleh data dari dua pihak, pihak kedua sebagai
interview disebut sebagai jawaban. Di dalam metode intervie atau
wawancara peneliti akan menggunakan pedoman wawancara bebas
dan terpimpin.
Pedoman interview secara bebas dan terpimpin adalah tanya
jawab secara lisan antara peneliti dengan responden (guru) dan
mengajukan pertanyaan dengan cara babas tetapi tidak menyimpang
dari penelitian. Metode ini dipergunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai kemampuan
berbicara dalam belajar Pendidikan Bahasa Arab siswa Kelas XI di
MA Nurul Ittihad Perina Kecamatan Jonggat dan metode ini juga
dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang metode-metode
dan media-media yang digunakan guru Bahasa Arab dalam proses
pembelajaran di MA Nurul Ittihad Perina Kecamatan Jonggat.
46
Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1999), h. 226
36
3. Tes
Tes merupakan satu cara yang digunakan utnuk mengumpulkan
data penelitian mengenai prestasi belajar siswa, yang nantinya melalui
hasil tes tersebut dapat diketahui tinggi rendahnya kemampuan
berbicara siswa dari hasil pemberian tes tersebut, karena semakin
tinggi kemampuan berbicara maka siswa akan mulai mengasah
pemahaman lewat praktek lisan untuk mencapai keberhasilan dalam
belajar, sehingga dapat diketahui efektifitas pembelajaran Bahasa
Arab berbasis media tekhnologi komputer terhadap meningkatnya
kemampuan berbicara siswa Kelas XI di MA Nurul Ittihad Perina
Tahun Pelajaran 2016/2017dalam kaitannya dengan prestasi belajar
siswa.
Adapun kisi-kisi soal tes kemampuan berbicara adalah sebagai
berikut :
1. Ceritakan secara singkat tentang pariwisata dengan bahasa arab !
2. Buatlah satu ungkapan sederhana yang mencakup fi‟il, fail dan
maf‟ul dengan bahasa arab !
3. Ceritakan secara singkat tentang hobi dengan bahasa arab !
4. Buatlah satu ungkapan dengan salah satu isim istifham
menggunakan bahasa arab!
5. Buatlah satu ungkapan kalimat mengenai pelajaran bahasa arab !
6. Ceritakan tentang demokrasi menggunakan bahasa arab !
7. Ceritakan tentang khilafah menggunakan bahasa arab !
37
8. Apakah pendapatmu tentang hijab ? sampaikan secara lisan !
9. Bagaimana pendapatmu jika seorang perempuan keluar tanpa
mahram ?
10. Sampaikanlah sebuah pesan singkat menggunakan bahasa arab !
4. Metode Dokumentasi
Dokumen sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa terdiri
atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis
dengan sengaja untuk menyiapkan dan merumuskan keterangan dari
peristiwa tersebut.47
Arikunto menjelaskan bahwa metode dokumentasi adalah cara
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa data,
catatan, surat kabar, transkip, buku-buku, majalah, prasasti, notulen
rapat, agenda dan sebagainya.48
Menurut pengertian di atas dokumen berisi catatan peristiwa,
laporan tertulis atau dari suatu yang telah lalu, metode dokumentasi
dalam penelitian ini adalah data tentang keadaan guru, tata usaha dan
nilai siswa.
47
Winarno, Pengatar Penelitian Ilmiah Dasar, (Bandung: PT Tarsito, 1992), h. 134 48
Arikunto, Dasar-dasar evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Bina Aksara, 1984), h. 236.
38
E. Metode Analisa Data
Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis dari
data yang diperoleh lewat hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.49
Dalam penelitian ini, digunakan bentuk analisis data eksperimen, yaitu untuk
mengetahui ada atau tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek
selidik. Dengan kata lain, penelitian eksperimen mencoba meneliti ada
tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan
satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan
kelompok yang tidak diberikan perlakuan serta mengacu pada tekhnik
pengumpulan data diatas. Sehingga untuk pengolahan datanya diberlakukan
rumus berikut:
49
www.apyusa.com/2015/10/contoh Tekhnik Analisis Data Eksperimen
39
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Validasi Instrumen
Suharsimi Arikunto mengatakan "Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahehan sesuatu instrumen.
Suatu instrumen yang valid/sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah."50
Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid atau sahih apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan, jika data yang dihasilkan dari
sebuah instrumen valid, maka dapat dikatakan instrumen itu valid, karena
dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan
kenyataan atau dengan keadaan yang sesungguhnya. Salah satu instrumen
atau alat ukur yang dijadikan indikator untuk melihat kemampuan berbicara
siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis media tekhnologi computer
kelas XI di MA Nurul Ittihad Desa Perina, Jonggat Lombok Tengah adalah
nilai hasil tes.
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan sikap yang
hati-hati agar tidak ada kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan nama-
nama siswa dan prestasi belajar yang diperoleh masing-masing siswa kelas
XI di MA Nurul Ittihad pada mata pelajaran Pendidikan Bahasa Arab.
50
Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 144-145.
40
Dalam hal ini peneliti melakukan interview untuk mendapatkan data yang
valid tentang nilai hasil tes pada mata pelajaran Pendidikan Bahasa Arab.
Ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang valid dan tidak ada
keraguan terhadap keabsahan data yang diperoleh.
Validnya instrumen untuk menghasilkan data harus didukung juga
oleh usaha yang dilakukan peneliti. Karena tanpa keseriusan peneliti maka
suatu data diragukan kevalidan/keabsahannya. Jadi sangatlah diperlukan
keseriusan dan usaha agar dapat menghasilkan data yang valid.
Adapun usaha-usaha peneliti dalam melakukan penelitian, untuk
mendapatkan data yang valid antara lain:
1. Peneliti melakukan observasi awal
2. Mencari dokumen tentang keadaan sekolah, sarana dan prasarana,
guru, siswa, pegawai, dan hasil belajar khususnya pada mata pelajaran
Bahasa Arab.
3. Membuat tes dialog untuk mengetahui pemahaman siswa.
4. Menggunakan rumus penelitian yang relevan
5. Mewawancarai pihak-pihak terkait yang dapat dijadikan sumber
informasi/data yang valid.
B. Pengumpulan dan Penyajian Data
Penelitian ini dilaksanakan di MA Nurul Ittihad Desa Perina Kec.
Jonggat Lombok Tengah Tanggal 2 Agustus sampai dengan tanggal 11
Oktober 2016. Penelitian ini dilaksanakan di MA Nurul Ittihad Desa Perina
dengan jumlah siswa 16 orang. Teknik yang dipakai dalam pengumpulan
41
data dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi, wawancara,
tes dan observasi. Dengan demikian data yang akan disajikan dalam
penelitian ini adalah data yang diperoleh dari keempat metode di atas, dalam
penelitian ini, peneliti mengambil semua siswa yang berjumlah 16 orang
sebagai subjek penelitian. Hal ini didasarkan pada pendapat Suharsimi
Arikunto apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.51
Adapun data nama-nama siswa, yang penulis ambil melalui absensi
siswa kelas XI di MA Nurul Ittihad Desa Perina, dapat dilihat sebagai mana
penulis sajikan dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 2
Nama-nama Siswa Kelas XI yang mengikuti pelajaran Bahasa Arab di
MA Nurul Ittihad Tahun Pelajaran 2016/2017.
No. Nama
L
P
P P
No
. Nama
L
P
1 Anugrah Firman Hadi L 11 Pria Dita Anis Wari P
2 Ariya Efendi L 12 Rahman P
3 Dewi Apriani P 13 Salman Alparizi L
4 Indah Septiani P 14 Suhadak Komala Sari L
5 Masrin Naqsyabandi L 15 Suliani Alda P
6 Miftahussa'adah P 16 Yuli Afriani P
7 Nadia Hasnawati P
8 Nurul Hayati P
51
Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 134.
42
9 Nuzwatun Adawiyah P
10 Opian Suryatman L
C. Analisis Data
Sebagaimana penulis sebutkan pada bab sebelumnya bahwa dalam
analisa data mengenai efektifitas pembelajaran bahasa arab berbasis media
tekhnologi komputer dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa
kelas XI di MA Nurul Ittihad, analisanya menggunakan rumus t-tes analisis
data eksperimen. Namun sebelum sampai pada pembuktian hipotesis nol
(Ho) yang penulis ajukan dapat diterima atau ditolak, maka terlebih dahulu
dicari mean dan diviasinya agar dapat diambil nilai berupa nilai rata-rata
siswa-siswi yang dijadikan sebagai sampel.
Tabel 3
Tabel Kerja Pengetesan Hipotesis yang tidak dan menggunakan media
komputer dengan Menggunakan "t-tes"
Sebelum Menggunakan Media
Komputer
Sesudah Menggunakan Media Komputer
No Nilai X Nilai (X2) No Nilai X2 Nilai (X2 2 )
1 80 6400 1 80 6400
2 80 6400 2 80 6400
3 70 4900 3 90 8100
4 90 8100 4 90 8100
5 60 3600 5 70 4900
43
6 70 4900 6 80 6400
7 60 3600 7 70 4900
8 80 6400 8 80 6400
9 70 4900 9 90 8100
10 70 4900 10 80 6400
11 70 4900 11 80 6400
12 70 4900 12 90 8100
13 70 4900 13 80 6400
14 60 3600 14 70 4900
15 80 6400 15 90 8100
16 80 6400 16 80 6400
Jml 1X =1160 21X =1.345.600 Jml 2X = 1300 22X =1.690.000
Untuk lebih jelasnya, peneliti mencoba mengolah data tersebut sesuai dengan
rumus yang ada pada bab III di atas.
= ∑
=
= 72,5
=∑
=
= 81,25
44
Tabel 4
Tabel Kerja Pengetesan Hipotesis sebelum menggunakan media komputer
dengan Menggunakan "t-tes"
Sebelum Menggunakan Media
Komputer (X1- ) (X1- )2
N
o
Nilai X1 Nilai Rata-rata X1
1 80 72,5 7,5 56,25
2 80 72,5 7,5 56,25
3 70 72,5 -2,5 6,25
4 90 72,5 17,5 264.06
5 60 72,5 -12,5 189.06
6 70 72,5 -2,5 6,25
7 60 72,5 -12,5 189`06
8 80 72,5 7,5 56,25
9 70 72,5 -2,5 6,25
10 70 72,5 -2,5 6,25
11 70 72,5 -2,5 6,25
12 70 72,5 -2,5 6,25
13 70 72,5 -2,5 6,25
14 60 72,5 -12,5 156,25
15 80 72,5 7,5 56,25
16 80 72,5 7,5 56,25
Jml 1X =1160 ∑ ( )
2 =
45
S1 = ∑∑
=∑
= 58,0075
Dari tabel diatas diperoleh S1 = ∑∑
= 58,0075 maka dapat dihitung varian
sampel 1 sebagai berikut :
S12
= ∑
=
=
= 3,87
Jadi, nilai varian dari sampel 1 adalah 3,87
Tabel 5
Tabel Kerja Pengetesan Hipotesis sesudah menggunakan media komputer
dengan Menggunakan "t-tes"
Sesudah Menggunakan Media
Komputer (X2- ) (X2- )2
N
o
Nilai X2 Nilai Rata-rata X2
1 80 81,87 -1,87 3,5
2 80 81,87 -1,87 3,5
3 90 81,87 8,13 66,10
4 90 81,87 8,13 66,10
5 70 81,87 -11,87 140,90
6 80 81,87 -1,87 3,5
7 70 81,87 -11,87 140,90
8 90 81,87 8,13 66,10
9 80 81,87 -1,87 3,5
46
10 80 81,87 -1,87 3,5
11 80 81,87 -1,87 3,5
12 80 81,87 -1,87 3,5
13 90 81,87 8,13 66,10
14 90 81,87 8,13 66,10
15 80 81,87 -1,87 3,5
16 80 81,87 -1,87 3,5
Jml 2X = 1310 ∑ ( )
2 = 643,80
S2 = ∑∑
= ∑
= 40,24
S2 = 40,24
Berdasarkan tabel diatas diperoleh S2 = ∑∑
= 40,24. Dengan demikian
dapat dicari nilai varian dari sampel 2 sebagai berikut:
S22
= ∑
=
=
= 42,92
S22 = 42,92
Jadi, varian dari sampel 2 adalah 42,92
47
Selanjutnya peneliti melakukan pencarian korelasi antara dua sampel dengan
rumus:
r=
√( – ) –
sebelumnya peneliti akan memulai penghitungan nilai koefisien korelasi data
eksperimen dengan menyajikan data terlebih dahulu;
No (X) (Y) X2
Y2
XY
1 80 80 6400 6400 6400
2 80 80 6400 6400 6400
3 70 90 4900 8100 6300
4 90 90 8100 8100 8100
5 60 70 3600 4900 4200
6 70 80 4900 6400 5600
7 60 70 3600 4900 4200
8 80 90 6400 8100 7200
9 70 80 4900 6400 5600
10 70 80 4900 6400 5600
11 70 80 4900 6400 5600
12 70 80 4900 6400 5600
13 70 90 4900 8100 6300
14 60 90 3600 8100 5400
15 80 80 6400 6400 6400
16 80 80 6400 6400 6400
48
Jml X
=1160 Y = 1310 85200 107900 95300
Rxy = ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑
r=
(√ )
r=
(√ )
r=
√
r=
= 0,617
Sesuai dengan hasil penganalisaan menggunakan nilai koefisien korelasi antara
dua sampel dengan rumus diatas, maka ditemukan nilai 0,617
Kemudian harga kritik-r korelasi nilai kedua eksperimen dengan jumlah sampel
(N) 16, yang sesuai dengan tabel baku analisis data eksperimen adalah sebagai
berikut :
1. R tabel pada taraf signifikansi 5 % atau taraf kepercayaan 95% adalah
0,468.
2. R tabel pada taraf signifikansi 1% atau taraf kepercayaan 99% adalah 0,590.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan taraf signifikansi 5% atau taraf
kepercayaan 95% dan taraf signifikansi 1% atau taraf kepercayaan 99%.
a. Menguji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan memperhatikan
hipotesis alternative (Ha) dan hipotesis nol (Ho). Adapun bunyi
hipotesis alternatife (Ha) “Apakah ada efektifitas pembelajaran
49
bahasa arab berbasis media tekhnologi komputer terhadap
peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas XI tahun pelajaran
2016/2017”.
Tetapi apabila diubah menjadi hipotesis nol (Ho), maka
akan berbunyi: “Tidak ada efektifitas pembelajaran bahasa arab
berbasis media tekhnologi komputer terhadap peningkatan
kemampuan berbicara siswa kelas XI tahun pelajaran 2016/2017
Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah:
“Apabila harga angka indeks korelasi r hitung lebih besar dari
harga angka indeks korelasi r table, maka hipotesis alternatif (Ha)
yang diajukan diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Sedangkan
apabila harga angka indeks korelasi r hitung lebih kecil dari harga
angka indeks korelasi r table, maka hipotesis alternatif (Ha) yang
diajukan ditolak dan hipotesis nol (Ho) diterima”.
b. Menarik Kesimpulan
Dari hasil penghitungan di atas menghasilkan r hitung
sebesar 0.617 hasil penghitungan r hitung tersebut kemudian
dikonsultasikan dengan nilai r-tabel pada taraf signifikansi 5% dan
1% dengan nilai N = 16. Pada taraf signifikansi 5% dengan N = 16
didapatkan nilai r-tabel sebesar 0.468, dan pada taraf signifikansi
1% dengan N = 16 didapatkan nilai r-tabel sebesar 0.590. Dengan
demikian r hitung 0,617 lebih besar atau sama dengan dari r-tabel
(s.d 5%), yaitu 0,468 dan lebih besar atau sama dengan (s.d 1%)
50
sebesar 0,590. Maka berdasarkan analisis di atas menunjukkan
bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r table (0,617 > 0,468
atau 0,617 > 0,590). Jadi hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan
diterima yakni “Ada efektifitas pembelajaran bahasa arab berbasis
media tekhnologi computer dalam meningkatkan kemampuan
berbicara siswa kelas XI MA Nurul Ittihad Perina Kec. Jonggat
Lombok Tengah tahun pelajaran 2016/2017”.
51
BAB V
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan memperhatikan hipotesis alternative
(Ha) dan hipotesis nol (Ho). Adapun bunyi hipotesis alternatife (Ha) “Apakah
ada efektifitas pembelajaran bahasa arab berbasis media tekhnologi komputer
terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas XI tahun pelajaran
2016/2017”.
Tetapi apabila diubah menjadi hipotesis nol (Ho), maka akan berbunyi: “Tidak
ada efektifitas pembelajaran bahasa arab berbasis media tekhnologi komputer
terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas XI tahun pelajaran
2016/2017
Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah:
“Apabila harga angka indeks korelasi r hitung lebih besar dari harga angka
indeks korelasi r table, maka hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima
dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Sed angkan apabila harga angka indeks
korelasi r hitung lebih kecil dari harga angka indeks korelasi r table, maka
hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan ditolak dan hipotesis nol (Ho)
diterima”.
B. Pembahasan hasil pengujian hipotesis
Dari hasil penghitungan di atas menghasilkan r hitung sebesar 0.617 hasil
penghitungan r hitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai r-tabel
pada taraf signifikansi 5% dan 1% dengan nilai N = 16. Pada taraf signifikansi
52
5% dengan N = 16 didapatkan nilai r-tabel sebesar 0.468, dan pada taraf
signifikansi 1% dengan N = 16 didapatkan nilai r-tabel sebesar 0.590. Dengan
demikian r hitung 0,617 lebih besar atau sama dengan dari r-tabel (s.d 5%),
yaitu 0,468 dan lebih besar atau sama dengan (s.d 1%) sebesar 0,590. Maka
berdasarkan analisis di atas menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari
nilai r table (0,617 > 0,468 atau 0,617 > 0,590). Jadi hipotesis alternatif (Ha)
yang diajukan diterima yakni “Ada efektifitas pembelajaran bahasa arab
berbasis media tekhnologi computer dalam meningkatkan kemampuan
berbicara siswa kelas XI MA Nurul Ittihad Perina Kec. Jonggat Lombok
Tengah tahun pelajaran 2016/2017”.
C. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya MA Nurul Ittihad Perina
Pondok Pesantren MA Nurul Ittihad Perina pada awalnya
merupakan suatu wadah pembelajaran yang hanya bergelut pada
bidang keagamaan (Diniyyah) yang bersifat non formal yang kegiatan
belajarnya di mulai pada tahun 1982 dan secara resmi didirikan
sebagai pondok pesantren yang dinamakan dengan Pondok Pesantren
Nurul Ittihad yang dipimpin langsung oleh TGH. M. Yusuf, yang
kemudian atas permintaan masyarakat dan didukung banyaknya orang
tua yang memasukkan anaknya untuk mendapatkan pendidikan agama
di Pondok Pesantren Nurul Ittihad Perina Lombok Tengah. Pada
tanggal 16 Mei 2002 Pondok Pesantren Nurul Ittihad Perina
mendidirikan pendidikan formal yaitu Madrasah Aliyah Nurul Ittihad
53
Perina yang didirikan di atas lahan seluas 35 are guna pengembangan
Pondok Pesantren Nurul Ittihad Perina. MA Nurul Ittihad Perina
dibangun dengan swadaya masyarakat.52
Adapun yang melatar belakangi didirikannya MA Nurul Ittihad
Perina adalah:
a. Pada tahun itu belum ada Madrasah Aliyah yang didirikan di
desa Perina
b. TGH. M. Yusuf melihat banyak anak-anak yang sudah tamat
Madrasah Tsanwiyah, maupun SMP tidak melanjutkan sekolah
ke tempat yang lebih tinggi karena orang tuanya tidak mampu
membiayainya karena keadaan ekonomi.53
Adapun kepala sekolah yang pernah menjabat di MA Nurul
Ittihad Desa Perina diantaranya adalah: Muslim AR, dan Mustahik, S.
Sos.54
Sampai sekarang jabatan kepala sekolah masih dipegang oleh
Bapak Mustahik, S. Sos. Di bawah kepemimpinan Mustahik, S. Sos,
perkembangan MA Nurul Ittihad Desa Perina mulai dibenahi baik dari
segi tenaga pengajar, tenaga kepegawaian, sarana dan prasarana yang
mendukung kegiatan proses belajar mengajar.55
Perkembangan MA Nurul Ittihad Desa Perina semakin
meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan dunia pendidikan
52
TGH. H. M. Yusuf, wawancara, Perina, 2 Agustus 2016 53
Ibid 54
M. Juani, Operator Madrasah. Wawancara, Perina,4 Agustus 2016 55
Ibid
54
yang semakin menuntut adanya persaingan. Prestasi-prestasi yang
telah diraih MA Nurul Ittihad Desa Perina membuktikan bahwa
sekolah ini bisa bersaing dengan lembaga pendidikan lain yang
setingkat. Terbukti dari tahun ke tahun jumlah siswa yang masuk atau
mendaftar semakin meningkat. Dengan meningkatnya jumlah siswa
dari tahun ke tahun tersebut yang disertai dengan prestasi-prestasi
yang telah dicapai mengindikasikan bahwa perkembangan MA Nurul
Ittihad Desa Perina cukup baik.56
2. Letak Geografis MA Nurul Ittihad Perina
Secara geografis MA Nurul Ittihad Perina cukup strategis karena
berdekatan dengan sarana transportasi. Walaupun sekolah ini berada
di tengah-tengah pemukiman penduduk tetapi tidak menjadi
penghambat dalam menunjang kegiatan pembelajaran.
Adapun batas-batas MA Nurul Ittihad Perina adalah sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan rumah penduduk
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan rumah penduduk.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan jalan yang menghubungkan
Perina Lauq dan Perina Daye
Sebelah Barat : Berbatasan dengan rumah penduduk.57
3. Visi dan Misi MA Nurul Ittihad Perina
a. Visi MA Nurul Ittihad Perina
56
Ibid 57
Observasi, 2 Agustus 2016
55
Sebagai bentuk dari tujuan yang ingin dicapai sekolah
maka dibentuklah visi dan misi yang akan dijadikan acuan dan
sekaligus sebagai semboyan bagi sekolah. Adapun visi MA
Nurul Ittihad Perina adalah: “Mewujudkan Lembaga Pendidikan
Islam Yang Kompetitif”.
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita madrasah
yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi
kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat. 58
b. Misi MA Nurul Ittihad Perina
Untuk mewujudkannya, madrasah menentukan langkah-
langkah strategis yang dinyatakan dalam misi berikut:
1) Berikhtiar menyelenggarakan lembaga pendidikan islam
dengan pendekatan sistem integral (terpadu)
2) Memadukan antara metode kontemporer (Modern) dengan
metode Konfensional (Klasikal)
3) Memadukan unsur-unsur kurikulum pendidikan nasional
maupun kurikulum kementrian agama dengan unsur-unsur
metode kepesantrenan.59
4) Sarana dan Prasarana MA Nurul Ittihad Perina
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan
pendidikan dan proses akademik lainnya maka MA Nurul
Ittihad Perina berupaya dalam penyediaan sarana dan
58
Ibid, 59
Ibid
56
prasarana. Sebagai lembaga Pendidikan formal, MA Nurul
Ittihad Perina memiliki sarana dan prasarana yang belum
memadai. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki:
57
Tabel 6
Data sarana dan prasana MA Nurul Ittihad Perina
Tahun Ajaran 2010/2011.60
No Bangunan Jlh Meubler Peralatan Buku
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Ruang Kelas
Ruang Lab
c. IPA
d. IPS
e. Bahasa
Ruang Guru
Ruang TU
Ruang Kepala
Sekolah
Ruang
Perpustakaan
Ruang BP/BK
Ruang UKS
Ruang WC
Garasi
Land voly
Lab. Komputer
Mushalla
6
1
-
-
1
1
1
1
1
-
1
2
1
1
1
1
- Kursi siswa 63 bh
- Meja siswa 58 bh
- Kursi/meja guru
23 bh
- Kursi/meja TU 2
bh
- Papan tulis 3
bh
- Bak sampah 4
bh
- Lemari 9 buah
- Mesin Tik 1 bh
- Bola voly 1 bh
- Bola kaki 1 hh
- Komputer 8 unit
- Pengeras suara 1 bh
- Globe 1 bh
- Land Tenis Meja 1 set
- 500
bh
buku
paket
- 600
bh
buku
fiksi
60
Dokumentasi, dikutip dari: laporan tahunan MA Nurul Ittihad Perina Tahun Ajaran
2015/2016.
58
4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi MA Nurul Ittihad Perina Tahun
2016/2017.61
5. Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa MA Nurul Ittihad Perina
Dengan jumlah guru yang cukup memadai yaitu 19 guru tetap,
dan 1 orang pegawai tetap ini sangat menunjang proses kegiatan
belajar mengajar. Adapun nama-nama guru dan pegawai MA Nurul
Ittihad Perina adalah:
61
Observasi tanggal 12 Agustus 2016
Kepala Sekolah
Mustahik, S. Sos
Waka Kesiswaan
Nurmunajjah, SP
Waka Sarana
Suhaidi, S. Ag
Staf Tata Usaha
M a h n a n
Kepala TU/Operator
M. Juaini, S.PdI
Waka Kurikulum
Rahmatullah, S. Pd.
Wali Kelas
Guru Mata Pelajaran
Guru Pembimbing
Tenaga Kependidikan Umum
Waka Humas
Sumaini, S. Ag
Siswa
59
Tabel 7
Daftar nama-nama guru dan pegawai MA Nurul Ittihad Perina.62
No Nama
L
/
P
Jabatan Ijazah
Terakhir
Mengajar Mata
Pelajaran
1 MUSTAHIK, S.Sos. L Kamad S1
2 NURSIMAN, M.Si. L Guru S2 Sosiologi
3 TGH. M. YUSUF L Guru QA Qur‟an Hadist
4 Ust. H. AHMAD FAUZI L Guru Thss Fiqih
5 Ust. AHMAD MUZAKKI L Guru Thss Bahasa Arab
6 NURUL WAHYUNI, S.Pt. P Guru S1 Kimia
7 SUHAIDI, S.Ag. L Guru S1 Sejarah Umum
8 SUMAINI, S.Ag. P Guru S1 Seni Budaya
9 HIJRATUL HIDAYAH, SS. P Guru S1 Bahasa Inggris
10 M. SYARIF HIDAYATULLOH, S.
Pd.I L Guru S1 Biologi
11 RAHMATULLAH, S. Pd. L Guru S1 Matematika
12 Ust. M. SUJA'I, S.Pd.I L Guru S1 SKI
13 LANIM, S.Pd. P Guru S1 Bahasa Indonesia
14 Ust. MUSLIHIN, S.Pd.I L Guru S1 Akidah Akhlak
15 Ust. RAMDAN L Guru Thss Nahwu Sharaf
16 M. JUAINI, S. Pd.I L Guru S1 TIKOM
17 HAMDAN HAFIZI, S.Pd. L Guru S1 Penjas
18 MARIYA ULFHA, S.Pd. P Guru S1 Geografi
19 AMILI, S.Kom. L Guru S1 Mulok (B. Jepang)
20 MAHNAN L Guru MA TU
Dengan melihat pendidikan terakhir guru diatas menunjukkan
bahwa dari segi kualitas maupun kuantitas para guru tidak diragukan
lagi kemampunnya dalam mengelola kegiatan belajar mengajar.
Disamping itu, jumlah keselurahan siswa MA Nurul Ittihad
Perina Tahun Ajaran 2016/2017 adalah sebagai berikut:
62
Dokumentasi, dikutip dari: laporan bulanan MA Nurul Ittihad Perina Tahun Ajaran
2015/2016.
60
Tabel 8
Data keadaan siswa MA Nurul Ittihad Perina
Tahun Ajaran 2016/2017.63
No Kelas
Jmlh
R
Laki-
laki
Perempuan Jmlah
1 X 1 5 15 20
2 XI 1 6 10 16
3 XII 1 2 10 12
JUMLAH 3 13 25 48
63
Ibid,
61
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penghitungan di atas menghasilkan r hitung sebesar 0.617
hasil penghitungan r hitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai
r-tabel pada taraf signifikansi 5% dan 1% dengan nilai N = 16. Pada taraf
signifikansi 5% dengan N = 16 didapatkan nilai r-tabel sebesar 0.468, dan
pada taraf signifikansi 1% dengan N = 16 didapatkan nilai r-tabel sebesar
0.590. Dengan demikian r hitung 0,617 lebih besar atau sama dengan dari r-
tabel (s.d 5%), yaitu 0,468 dan lebih besar atau sama dengan (s.d 1%)
sebesar 0,590. Maka berdasarkan analisis di atas menunjukkan bahwa nilai r
hitung lebih besar dari nilai r table (0,617 > 0,468 atau 0,617 > 0,590). Jadi
hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima yakni “Ada efektifitas
pembelajaran bahasa arab berbasis media tekhnologi computer dalam
meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas XI MA Nurul Ittihad
Perina Kec. Jonggat Lombok Tengah tahun pelajaran 2016/2017”.
Proses pembelajaran mrupakan salah satu faktor yang menentukan
dalam keberhasilan pendidikan. Dalam proses pembelajaran banyak faktor
yang terlibat diantaranya siswa yang belajar maupun guru yang mengajar.
Faktor-faktor yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam mengikuti
proses belajar-mrngajar adalah bahan pelajaran, keuletan dan kerajinan
dalam belajar, sedangkan pada guru adalah materi pelajaran dan strategi
pembelajaran serta metode dan media yang digunakan.
62
Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang begitu pesat,
media pembelajaran yang berbasis multimedia sangat banyak tersedia di
lingkungan anak-anak baik di rumah maupun di lembaga-lembaga
pendidikan seperti Komputer, Liquid Cristal Display (LCD) dan Modem.
Komputer atau laptop digunakan dalam pembelajran adalah suatu
media interaktif dimana siswa memiliki kesempatan untuk berintraksi dalam
bentuk mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan. Komputer
punya nilai lebih dalam pembelajaran selain dapat menghadirkan siswa
secara teknis dalam bi‟ah bahasa langsung juga berbagai perangkat lunak
Komputer seperti program menggunakan Audio, Video dan Slide Show
dapat dijadikan media instruksional untuk melayani siswa sebagai alat bantu
pelajaran. Perangkat lunak pembelajaran tersebut mempunyai nilai lebih
sebagai alat bantu pelajaran karena dapat berfungsi sebagai media langsung
dalam mendengar dan menyaksikan kerena dapat menampilkan gambar asli,
kontekstual serta dapat menyajikan suara sekaligus.
B. SARAN-SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi pengembangan pengajaran, sehingga dalam penelitian ini
ada beberapa saran yang dapat disampaikan antara lain :
1. Kepada guru dan pembimbing belajar bahasa arab agar selalu
meningkatkan kemampuan penguasaan media berbasis tekhnologi
komputer untuk memperoleh kemajuan dan meningkatkan keterampilan
siswa dalam memahami bahasa arab.
63
2. Kepada para peneliti, sebagai referensi dan merangsang penelitian yang
sejenis tentang efektifititas pembelajaran bahasa arab berbasis media
tekhnologi computer dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa
Madrasah Aliyah.
64
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. Media Pembelajaran, Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada. 2011.
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar. 2010.
Sadiman, Arief S. (dkk). Media Pendidikan: Pengembangan dan Pemanfaatannya,
Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Prof. Dr, Hamzah B. Uno, M.Pd. Teori & Hj. Nina Lamatenggo, S.E., M.Pd.
Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran Jakarta, PT Bumi Aksara,
2010.
Prof. Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno, M.Pd. Strategi Pembelajaran:
Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Penanaman Konsep Umum &
Konsep Islami, Bandung, PT Rafika Aditama, 2007.
Robert M. Gagne. Prinsip-Prinsip Belajar Untuk Pengajaran, Surabaya, Usaha
Nasional,1988.
Dr. Nanang Hanafiah, M.M.Pd. & Drs. Cucu Suhana, M.M.Pd. Konsep Strategi
Pembelajaran, Bandung, PT Rafika Aditama, 2009.
Drs. Lukman Hakim, M.Pd. Manajemen Pendidikan, Yogyakarta, Genta Press,
2008.
Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan R&D. Bandung, Cv. Alfabeta. 2008.
Drs. Tatang M. Amirin. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2000.
I.G.A.K. Wardani, dkk. Teknik Menulis Karya Ilmiah, Jakarta: Universitas
Terbuka, 2008.
Prof. Dr. S. Nasution, MA. Metode Reserch (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi
Aksara. 2000.
Ulin Nuha, Ragam Metodologi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Yogyakarta: Diva Press,2016.
Observasi Penelitian
PARA SANTRI DI YAYASAN NURUL ITTIHAD PERINA
ACARA KEBAHASAAN YANG DIIKUTI SEMUA SANTRI, GURU DAN USTADZ DI NURUL ITTIHAD PERINA
SUASANA BELAJAR MENGUCAPKAN KALIMAT-KALIMAT BERBAHASA ARAB MENGIKUTI PETUNJUK MEDIA
TEKHNOLOGI KOMPUTER
SUASANA KETIKA SANTRI MENYAPA TEMAN DENGAN BAHASA ARAB
EKSPRESI MENYENANGKAN USAI BELAJAR BAHASA ARAB
MENJADI DEWAN HAKIM DALAM ACARA LOMBA PIDATO BAHASA ARAB ANTAR SANTRI
Data keadaan siswa MA Nurul Ittihad Perina
Tahun Ajaran 2016/2017.
No Kelas Jmlh
R
Laki-
laki Perempuan Jmlah
1 X 1 5 15 20
2 XI 1 6 10 16
3 XII 1 2 10 12
JUMLAH 3 13 25 48
Nama-nama Siswa Kelas XI yang mengikuti pelajaran Bahasa Arab di MA Nurul Ittihad Tahun
Pelajaran 2016/2017.
No. Nama
L
P
P P
No. Nama
L
P
1 Anugrah Firman Hadi L 11 Pria Dita Anis Wari P
2 Ariya Efendi L 12 Rahman P
3 Dewi Apriani P 13 Salman Alparizi L
4 Indah Septiani P 14 Suhadak Komala Sari L
5 Masrin Naqsyabandi L 15 Suliani Alda P
6 Miftahussa'adah P 16 Yuli Afriani P
7 Nadia Hasnawati P
8 Nurul Hayati P
9 Nuzwatun Adawiyah P
10 Opian Suryatman L
KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA ARAB
KELAS XI MA NURUL ITTIHAD
1. Ceritakan secara singkat tentang pariwisata dengan bahasa arab !
2. Buatlah satu ungkapan sederhana yang mencakup fi’il, fail dan maf’ul dengan
bahasa arab !
3. Ceritakan secara singkat tentang hobi dengan bahasa arab !
4. Buatlah satu ungkapan dengan salah satu isim istifham menggunakan bahasa
arab!
5. Buatlah satu ungkapan kalimat mengenai pelajaran bahasa arab !
6. Ceritakan tentang demokrasi menggunakan bahasa arab !
7. Ceritakan tentang khilafah menggunakan bahasa arab !
8. Apakah pendapatmu tentang hijab ? sampaikan secara lisan !
9. Bagaimana pendapatmu jika seorang perempuan keluar tanpa mahram ?
10. Sampaikanlah sebuah pesan singkat menggunakan bahasa arab !
Tabel Kerja Pengetesan Hipotesis yang tidak dan menggunakan media komputer dengan
Menggunakan "t-tes"
Sebelum Menggunakan Media Komputer Sesudah Menggunakan Media Komputer
No Nilai X Nilai (X2) No Nilai X2 Nilai (X2 2 )
1 80 6400 1 80 6400
2 80 6400 2 80 6400
3 70 4900 3 90 8100
4 90 8100 4 90 8100
5 60 3600 5 70 4900
6 70 4900 6 80 6400
7 60 3600 7 70 4900
8 80 6400 8 80 6400
9 70 4900 9 90 8100
10 70 4900 10 80 6400
11 70 4900 11 80 6400
12 70 4900 12 90 8100
13 70 4900 13 80 6400
14 60 3600 14 70 4900
15 80 6400 15 90 8100
16 80 6400 16 80 6400
Jml 1X =1160 21X =1.345.600 Jml 2X = 1300 22X =1.690.000
Tabel Kerja Pengetesan Hipotesis sebelum menggunakan media komputer dengan Menggunakan "t-
tes"
Sebelum Menggunakan Media
Komputer
(X1- ) (X1- )2 N
o Nilai X1 Nilai Rata-rata X1
1 80 72,5 7,5 56,25
2 80 72,5 7,5 56,25
3 70 72,5 -2,5 6,25
4 90 72,5 17,5 264.06
5 60 72,5 -12,5 189.06
6 70 72,5 -2,5 6,25
7 60 72,5 -12,5 189`06
8 80 72,5 7,5 56,25
9 70 72,5 -2,5 6,25
10 70 72,5 -2,5 6,25
11 70 72,5 -2,5 6,25
12 70 72,5 -2,5 6,25
13 70 72,5 -2,5 6,25
14 60 72,5 -12,5 156,25
15 80 72,5 7,5 56,25
16 80 72,5 7,5 56,25
Jml 1X =1160 ∑ ( ) 2 =
Tabel Kerja Pengetesan Hipotesis sesudah menggunakan media komputer dengan Menggunakan "t-
tes"
Sesudah Menggunakan Media Komputer
(X2- ) (X2- )2 N
o Nilai X2 Nilai Rata-rata X2
1 80 81,87 -1,87 3,5
2 80 81,87 -1,87 3,5
3 90 81,87 8,13 66,10
4 90 81,87 8,13 66,10
5 70 81,87 -11,87 140,90
6 80 81,87 -1,87 3,5
7 70 81,87 -11,87 140,90
8 90 81,87 8,13 66,10
9 80 81,87 -1,87 3,5
10 80 81,87 -1,87 3,5
11 80 81,87 -1,87 3,5
12 80 81,87 -1,87 3,5
13 90 81,87 8,13 66,10
14 90 81,87 8,13 66,10
15 80 81,87 -1,87 3,5
16 80 81,87 -1,87 3,5
Jml 2X = 1310 ∑ ( )
2 = 643,80
Struktur Organisasi MA Nurul Ittihad Perina Tahun
2016/2017.1
1 Observasi tanggal 12 Agustus 2016
Kepala Sekolah
Mustahik, S. Sos
Waka Kesiswaan
Nurmunajjah, SP
Waka Sarana
Suhaidi, S. Ag
Staf Tata Usaha
M a h n a n
Kepala TU/Operator
M. Juaini, S.PdI
Waka Kurikulum
Rahmatullah, S. Pd.
Wali Kelas
Guru Mata Pelajaran
Guru Pembimbing
Tenaga Kependidikan Umum
Waka Humas
Sumaini, S. Ag
Siswa
Daftar nama-nama guru dan pegawai MA Nurul Ittihad Perina.2
No Nama
L
/
P
Jabatan Ijazah
Terakhir
Mengajar Mata
Pelajaran
1 MUSTAHIK, S.Sos. L Kamad S1
2 NURSIMAN, M.Si. L Guru S2 Sosiologi
3 TGH. M. YUSUF L Guru QA Qur’an Hadist
4 Ust. H. AHMAD FAUZI L Guru Thss Fiqih
5 Ust. AHMAD MUZAKKI L Guru Thss Bahasa Arab
6 NURUL WAHYUNI, S.Pt. P Guru S1 Kimia
7 SUHAIDI, S.Ag. L Guru S1 Sejarah Umum
8 SUMAINI, S.Ag. P Guru S1 Seni Budaya
9 HIJRATUL HIDAYAH, SS. P Guru S1 Bahasa Inggris
10 M. SYARIF HIDAYATULLOH, S.
Pd.I
L Guru S1 Biologi
11 RAHMATULLAH, S. Pd. L Guru S1 Matematika
12 Ust. M. SUJA'I, S.Pd.I L Guru S1 SKI
13 LANIM, S.Pd. P Guru S1 Bahasa Indonesia
14 Ust. MUSLIHIN, S.Pd.I L Guru S1 Akidah Akhlak
15 Ust. RAMDAN L Guru Thss Nahwu Sharaf
16 M. JUAINI, S. Pd.I L Guru S1 TIKOM
17 HAMDAN HAFIZI, S.Pd. L Guru S1 Penjas
18 MARIYA ULFHA, S.Pd. P Guru S1 Geografi
2 Dokumentasi, dikutip dari: laporan bulanan MA Nurul Ittihad Perina Tahun Ajaran 2015/2016.
19 AMILI, S.Kom. L Guru S1 Mulok (B. Jepang)
20 MAHNAN L Guru MA TU