oleh : islahiyatul mukhlishoh 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/pengaruh motivasi...

207
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI BANTEN SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2016

Upload: lynhu

Post on 10-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA

PEGAWAI DI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI BANTEN

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara

OLEH :

ISLAHIYATUL MUKHLISHOH

6661092814

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2016

Page 2: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil
Page 3: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil
Page 4: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil
Page 5: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

ABSTRAK

ISLAHIYATUL MUKHLISHOH. 6661092814. Skripsi. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten. Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang 2016.. Dosen Pembimbing I : Dr. Abdul Apip, M.Pd dan Dosen Pembimbing II: Arenawati, S.Sos, M.Si. Kinerja pemerintah dapat dilihat dari kinerja pegawai atau aparatur pemerintahnya. Motivasi menjadi pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan guna mendapatkan hasil yang terbaik. Permasalahan pada penelitian ini yaitu: pegawai yang tidak disiplin, lingkungan kerja yang kurang nyaman, dan kepemimpinan yang tidak tegas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten. Metode penelitian ini yang digunakan adalah asosiatif. Dengan sampel 250 responden dan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan pengambilan sampel acak berkelompok, dibagi 3 (tiga) kelompok yaitu kelompok Pegawai Negeri Sipil, Tenaga Kerja Sukarela dan Pengamanan Dalam. Hasil nilai motivasi kerja adalah mencapai sebesar 73%, sedangkan nilai kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten mencapai sebesar 76% Dari hasil perhitungan menunjukan bahwa motivasi kerja mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 74,7% dan sisanya 25,3% adalah dipengaruhi oleh faktor lain. Dari perhitungan signifikan, hasil perhitungan didapat bahwa r-hitung sebesar 0,7175 dan r-tabel sebesar 0,1241, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya adalah terdapat pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten. Saran dari penelitian: fasilitas kerja harus memadai, kualitas kinerja pegawai harus ditingkatkan dan kepemimpinan yang harus tegas. Kata kunci : Kinerja Pegawai, Motivasi Kerja.

Page 6: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

ABSTRACT ISLAHIYATUL MUKHLISHOH. 6661092814. Minithesis. Departement of Public Administration, Faculty of Social And Political Science At The University of Sultan Ageng Tirtayasa, Serang 2016. The Influence of Work Motivation On The Performance of The Employees In The Regional Legislative Assembly Banten Province. 1st Advisor Dr. Abdul Apip, M.Pd and 2nd Advisor Arenawati, S.Sos, M.Si Performance of the government can be seen from the performance of civil servants or government apparatus. Motivation can become a vital aspect in terms of employees performance. The problems in this research are: civil servants who are not discipline starting from, the work environment is less comfortable and leadership that are not assertive. This research aims to know how much the influence of work motivation on the performance of the employees in the regional legislative assembly Banten province. This research method used is associative and sample this research is 250 respondents and sampling techniques using propotional cluster random sampling, were divided into 3 (three) groups consisting of Civil Servants, Voluntary Labor and protection in. The result value of work motivation reach of 73%, while the performance of the employees is 76% From the result of the calculation shows that work motivation affect the performance of the employees of 74,7% and the remaining 25,3% is influenced by other factors. From the calculating of the significant result of the calculation of the acquired that r-count of 0,7175 and r-table of 0,1241 then Ho was rejected and Ha accepted. So the conclusion is that there is the influence of work motivation on the performance of the employees in the secretariat Banten Provincial Parliament. Suggestions from the research : facilities in work environment must be adequate, the quality of the performance of the employee must be improved, leadership that must be decisively and wisely. Key Words : Employees Performance, Work Motivation.

Page 7: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

“Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan”

Alhamdulillahirobbil’alamin.. Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan Maha

Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdir-Mu telah Kau jadikan aku

manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani

kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk

meraih cita-cita besarku. Lantunan Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku, menadahkan doa dalam

syukur yang tiada terkira, terima kasihku untuk-Mu. Kupersembahkan sebuah karya

kecil ini untuk Ayahanda dan Ibundaku tercinta, yang tiada pernah hentinya selama

ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan

yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada

didepanku.

Page 8: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

i

KATA PENGANTAR

Asssalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Puja puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan-NYA sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Di Sekretariat DPRD Provinsi Banten”, Shalawat

serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW

yang kita harapkan pertolongan di hari kiamat.

Skripsi ini disusun guna melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana sosial dalam bidang Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang – Banten.

Banyak tantangan yang dihadapi dalam pembuatan skripsi ini, namun

berkat bantuan dari berbagai pihak serta arahan oleh Dosen Pembimbing Bapak

Dr. Abdul Apip, M.Pd dan Ibu Arenawati, S.Sos, M.Si, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik, oleh karenanya penulis mengucapkan

terimakasih yang tak terhingga atas segala bimbingannya.

Dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah

membantu dan memberi dukungan dan motivasi. Oleh karena itu melalui

kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan

mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya khusus kepada Ayahanda

Page 9: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

ii

Drs. H. Ma’mun Yahya, dan Ibunda tercinta Hj. Fathonah yang senantiasa

memberikan dukungan baik moril maupun material serta senantiasa

mengalungkan doa dari dulu hingga saat ini yang tiada hentinya dan untuk adik-

adiku tercinta.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang

telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun

pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Yth. Bapak Prof. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa

2. Yth. Bapak DR. Agus Sjafari, M.Si., Dekan FISIP Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

3. Yth. Ibu Rahmawati, S.Sos.,M.Si., Wakil Dekan I FISIP Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa

4. Yth. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos, M.Si., Wakil Dekan II Fisip

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

5. Yth. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos.,M.Si., Wakil Dekan III FISIP

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

6. Yth. Ibu Listyaningsih, S.Sos.,M.Si., Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

7. Yth. Bapak Riswanda, Ph.D., Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Negara

FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

8. Yth. Ibu Rini Handayani, S.Si. Sebagai Dosen Pembimbing akademik

Page 10: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

iii

9. Kepada yang terhormat seluruh Dosen Program Studi Ilmu Administrasi

Negara yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah dan

pernah memberikan bekal-bekal ilmiah kepada peneliti selama proses

belajar mengajar

10. Pimpinan dan para pegawai Sekretariat DPRD Provinsi Banten, terutama

Sub-Bagian Penyusunan Produk Hukum, Sub-Bagian Tata Usaha dan Sub-

Bagian Aspirasi Masyarakat. Terimakasih atas waktunya dalam membantu

kelancaran penelitian ini.

11. Saudaraku sahabatku Rizkiya Apriani Safitri, Liska Purnamasari, Devvy

Nurvica dan Vera Octavia. Terimakasih untuk selalu mengajarkan

bagaimana cara bahagia yang benar dan saling mengingatkan untuk terus

berusaha menyelesaikan skripsi.

12. Untuk teman-teman di Sekretariat DPRD Provinsi Banten A Iwan Ridwan,

Teh Hj. Anggia, Teh Mutia Juhaningsih, Agus Saptono dan Riyan Septian.

13. Kepada teman-teman kelas F dan G Non Reguler angkatan 2009 Ilmu

Administrasi Negara yang telah menjadi sahabat dan menemani peneliti

selama perkuliahan dikampus.

14. Semua pihak yang telah membantu peneliti hingga selesainya skripsi ini.

Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan

di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi

ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik saran yang membangun

dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan ke

depan. Amin Yaa Rabbal ‘Alamiin

Page 11: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

iv

Serang, Agustus 2016

Islahiyatul Mukhlishoh

Page 12: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

ABSTRAK

ABSTRACT

MOTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

DAFTAR GRAFIK .................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................ 10

1.3 Rumusan dan Batasan Masalah ........................................................... 11

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 11

1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 12

1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................... 13

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori .................................................................................... 19

2.1.1 Motivasi ............................................................................... 19

2.1.1.1 Teori – Teori Motivasi .......................................... 22

2.1.1.2 Jenis – Jenis Motivasi ........................................... 33

2.1.1.3 Alat – Alat Motivasi ............................................. 34

2.1.1.4 Indikator – Indikator Motivasi .............................. 35

Page 13: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

vi

2.1.1.5 Prinsip – Prinsip Motivasi ..................................... 36

2.1.1.6 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi..... 37

2.1.2 Kinerja Pegawai ................................................................... 40

2.1.2.1 Definisi Kinerja ...................................................... 40

2.1.2.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ...... 43

2.1.2.3 Pengukuran Kinerja ................................................ 46

2.1.2.4 Penilaian Kinerja ................................................... 45

2.1.3 Pengaruh Antara Motivasi Terhadap Kinerja ....................... 49

2.2 Kerangka berfikir ................................................................................. 52

2.3 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 53

2.4 Hipotesis penelitian .............................................................................. 54

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ................................................................................ 56

3.2 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ......................... 56

3.2.1 Instrumen Peneltian ............................................................... 56

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................... 59

3.3 Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 60

3.3.1 Jenis Data .......................................................................................... 60

3.3.2 Sumber Data .......................................................................... 60

3.4 Populasi dan Sampel ............................................................................ 61

3.5 Uji Validitas dan Reabilitas ................................................................. 63

3.5.1 Uji Validitas .......................................................................... 63

3.5.2 Uji Reabilitas ......................................................................... 64

3.6 Uji Koefisien Determinasi.................................................................... 66

3.7 Uji Regresi Sederhana .......................................................................... 67

3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................ 67

3.9 Lokasi Penelitian .................................................................................. 68

3.10 Jadwal Penelitan ................................................................................. 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................................................. 70

4.1.1 Sekretariat DPRD Provinsi Banten...................................... 70

Page 14: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

vii

4.1.2 Visi dan Misi Sekretariat DPRD Provinsi Banten ................ 71

4.1.3 Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Banten ....... 74

4.2 Deskripsi Data ..................................................................................... 89

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik ........................................................... 92

4.3.1 Uji Validitas Instrumen ...................................................... 92

4.3.2 Uji Realibilitas ................................................................... 94

4.4 Analisis Data ....................................................................................... 96

4.5 Pengujian Hipotesis ............................................................................ 144

4.6 Interpretasi Hasil Penelitian .............................................................. 148

4.7 Pembahasan ....................................................................................... 152

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 163

5.2 Saran .................................................................................................. 164

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skoring Item Instrument......................................................................... 57

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variable Bebas Motivasi ............................................ 58

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variable Terikat Kinerja Pegawai .............................. 58

Tabel 3.4 Jumlah Pegawai Di Sekretariat Dprd Provinsi Banten ........................ 61

Tabel 3.5 Kriteria Nilai Korelasi ............................................................................ 64

Tabel 3.6 Jadwal Penelitian.................................................................................... 69

Tabel 4.1 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 90

Tabel 4.2 Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia ............................... 90

Tabel 4.3 Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................... 91

Tabel 4.4 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Pegawai ............................. 91

Tabel 4.5 Karateristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ................................. 92

Tabel 4.6 Uji Validitas Motivasi Kerja (X) ........................................................... 93

Tabel 4.7 Uji Validitas Kinerja Pegawai (Y) ......................................................... 94

Tabel 4.8 Uji Realibilitas Motivasi Kerja (X) ........................................................ 95

Tabel 4.9 Uji Realibilitas Kinerja Pegawai (Y) ..................................................... 96

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi ................................................ 145

Tabel 4.11 Kriteria Nilai Korelasi ........................................................................ 145

Tabel 4.12 Nilai Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 145

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana ..................................... 146

Page 16: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teori Hirarki Maslow ......................................................................... 23

Gambar 2.2 Skema Kerangka Berfikir ................................................................... 53

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Banten .................... 76

Page 17: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

x

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Penghasilan Telah Mencukupi Kebutuhan Pangan Keluarga .............. 98

Grafik 4.2 Penghasilan Mencukupi Kebutuhan Papan (Rumah/Tempat Tinggal)

Keluarga ................................................................................................................ 99

Grafik 4.3Ketentuan Cuti Khusus Sesuai Dengan Hak Pegawai ....................... 101

Grafik 4.4 Kesempatan Waktu Istirahat Sesuai Dengan Hak Pegawai ............... 102

Grafik 4.5 Temperatur Udara Dalam Ruangan Terasa Panas ............................. 103

Grafik 4.6 Instansi Memberikan Jaminan Kesehatan ......................................... 105

Grafik 4.7 Instansi Memberikan Tunjangan Pensiun .......................................... 105

Grafik 4.8 Komunikasi Pimpinan Bersifat 2(dua) Arah ..................................... 107

Grafik 4.9 Hubungan Kerja Antar Pimpinan dan Bawahan ................................ 108

Grafik 4.10 Dapat Menjadi Teamwork yang baik ................................................ 109

Grafik 4.11 Pegawai Dapat Menerima Kritik Dengan Baik ............................... 110

Grafik 4.12 Pimpinan Memberikan Reward Kepada Pegawai Yang Berprestasi 111

Grafik 4.13 Hasil Pekerjaan Pegawai Layak Diberi Penghargaan ...................... 113

Grafik 4.14 Instansi Memberikan Kesempatan Kepada Pegawai Untuk

Mendapatkan Jabatan Yang Lebih Tinggi .......................................................... 114

Grafik 4.15 Instansi Memberikan Promosi Pegawai Dengan Jelas .................... 115

Grafik 4.16 Pegawai Dapat Mengembangkan Potensi Diri Secara Optimal Di

Instansi ................................................................................................................ 117

Grafik 4.17 Pegawai Memiliki Peluang dan Kesempatan Untuk Mengembangkan

Keterampilan dan Kemampuan ............................................................................ 118

Grafik 4.18 Pegawai Mampu Menyalurkan Ide Dan Gagasan Dalam Bekerja ... 119

Grafik 4.19 Pegawai Mampu Mengambil Keputusan Dalam Menyelesaikan

Masalah (Problem Solving) ................................................................................. 120

Grafik 4.20 Teman Kerja Selalu Cakap (Mampu) Dalam Setiap Pekerjaan........ 122

Grafik 4.21 Teman Kerja Mampu Mengambil Inisiatif Dalam Bekerja .............. 123

Page 18: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

xi

Grafik 4.22 Setiap Pegawai Diberikan Pelatihan (Training) Sesuai Kebutuhan

Pegawai ............................................................................................................... 124

Grafik 4.23 Rekan Kerja Dapat Menyelesaikan Tugas Dengan Benar Dan Tepat

Waktu .................................................................................................................. 126

Grafik 4.24 Pegawai Bekerja Sesuai Prosedur Dan Jadwal Yang Sudah

Ditentukan ........................................................................................................... 127

Grafik 4.25 Rekan kerja dapat berkembang dengan tugas yang diberikan .......... 128

Grafik 4.26 Rekan Kerja Dapat Mempertanggungjawabkan Tugas Yang

Dibebankan .......................................................................................................... 130

Grafik 4.27 Penempatan Kerja Sudah Sesuai Dengan Latar Belakang Pendidikan

.............................................................................................................................. 131

Grafik 4.28 Beban Kerja Sudah Sesuai Dengan Latar Belakang Pendidikan ...... 132

Grafik 4.29 Teman Kerja Hadir Dan Pulang Tepat Pada Waktunya ................... 134

Grafik 4.30 Teman Kerja Mempunyai Sikap Budaya Malu Dalam Bekerja ...... 135

Grafik 4.31 Teman Kerja Mempunyai Sikap Loyal Terhadap Instansi ............... 136

Grafik 4.32 Sesama Pegawai Dapat Berkomunikasi Dengan Baik...................... 137

Grafik 4.33 Teman Kerja Memiliki Sikap Terbuka Satu Sama Lainnya ............. 139

Grafik 4.34 Pimpinan Memiliki Hubungan Yang Baik dengan Semua Pegawai 140

Grafik 4.35 Pimpinan Selalu Memberikan Arahan Yang Jelas Kepada Seluruh

Pegawai ................................................................................................................ 141

Grafik 4.36 Pimpinan Dapat Mendelegasikan Wewenang Dengan Baik ........... 143

Page 19: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan salah satu sumber daya yang dapat menentukan

keberhasilan suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan instansinya. Sumber

daya manusia merupakan aset penting dan berperan faktor sebagai penggerak

utama dalam pelaksanaan seluruh aktivitas instansi. Dan sumber daya manusia

dalam suatu instansi adalah sekumpulan orang yang bekerja pada organisasi dan

mereka mempunyai karsa, cita dan ras yang berbeda-beda. Sumber daya manusia

masih menjadi sorotan dan tumpuan yang mendasar bagi organisasi untuk tetap

dapat bertahan di era globalisasi. Pencapaian tujuan dipengaruhi oleh kinerja

pegawai organisasi itu sendiri. Ketidakterpenuhan kebutuhan, keinginan dan

harapan, serta lingkungan kerja yang kurang baik dapat melemahkan motivasi

kerja pegawai yang berdampak pada lemahnya kinerja pegawai. Dalam hal ini

motivasi kerja yang tinggi sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi,

karena dengan adanya motivasi kerja dalam diri pegawai dapat menghasilkan

kinerja pegawai yang tinggi dan menimbulkan hasil yang relevan dengan kinerja

yang tinggi.

Dalam hal motivasi, pegawai yang dapat mengembangkan diri dan kreatif

dalam pekerjaannya dapat memotivasi pegawai lain untuk mengembangkan

Page 20: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

2

potensi yang dimiliki setiap individu, saat setiap pegawai termotivasi untuk

mengembangkan diri, maka akan sangat membantu organisasi untuk mencapai

tujuan utama organisasi.

Organisasi sendiri merupakan kumpulan dari beberapa orang yang

berusaha menjalankan tujuan organisasi tersebut dengan sebaik mungkin. Maka

dalam pengembangannya para pelaku organisasi mempunyai peran yang sangat

penting, hal ini sangat mendasari bahwa motivasi terhadap pegawai harus menjadi

perhatian khusus demi terlaksananya tujuan organisasi. Tidak hanya dalam suatu

organisasi pada umumnya, dalam pemerintahan sekalipun perlu dibina tata cara

pengembangan kinerja pegawai yang handal. Contohnya dalam pemerintahan,

banyak program-program yang dilaksanakan atas arahan atasan atau kepala bagian

namun tidak menjadikan kinerja yang baik sebagai prioritas utama. Alhasil

menimbulkan hasil yang kurang maksimal sehingga berdampak pada

ketidaksesuaian antara perintah dan pekerjaan yang dilakukan. Ini juga menjadi

sorotan yang harus diperhatikan pemerintah, mengingat bahwa pemerintah

merupakan asset terbesar masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

Hal diatas dapat disambungkan dengan kegiatan di

organisasi/pemerintahan, aparat atau pegawai dalam suatu organisasi akan

menjalankan pekerjaannya apabila terorganisir dengan baik. Oleh karena itu para

atasan atau ketua organisasi sekalipun harus benar-benar memperhatikan pegawai

dengan baik dengan cara memberikan berbagai arahan dalam melakukan

Page 21: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

3

pekerjaan organisasi demi mewujudkan pegawai yang memiliki kualitas

mumpuni.

Kualitas sumber daya manusia dalam meningkatkan kualitas organisasi

dapat dikendalikan melalui beberapa cara, dan salah satu cara yang banyak

digunakan oleh organisasi adalah melalui penilaian prestasi kerja atau kinerja.

Penilaian prestasi kerja dapat dilakukan sebulan sekali, setahun sekali, atau

bahkan setiap hari. Penilaian terhadap prestasi kerja tersebut memberi jalan bagi

atasan untuk mengetahui masalah-masalah yang timbul pada pegawainya. Hasil

penilaian kinerja tersebut membantu atasan untuk mengetahui bahwa motivasi-

motivasi yang harus digunakan agar kinerja pegawai dapat meningkat dan bekerja

dengan tekun untuk kemajuan organisasi yang bersangkutan. Walaupun didukung

dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa

dukungan sumber daya manusia yang handal kegiatan organisasi tidak akan

terselesaikan dengan baik. Untuk kesekian kalinya hal ini menunjukkan bahwa

sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan

dengan segala kebutuhannya. Sebagai kunci pokok, SDM akan menentukan

keberhasilan pelaksanaan kegiatan organisasi yang dapat terlihat dengan

pengembangan dan peningkatan kinerja pegawainya. Setiap organisasi akan selalu

berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dengan harapan apa yang menjadi

tujuan organisasi akan tercapai. Tujuan organisasi akan dapat dicapai karena

adanya upaya para pelaku SDM yang berada di dalam organisasi tersebut.

Sehingga sumber daya manusia atau pegawai dalam sebuah organisasi menjadi

perhatian penting dalam rangka usaha mencapai keberhasilan organisasi.

Page 22: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

4

Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu

pegawainya.

Tidak heran jika sumber daya manusia juga dipandang sebagai aset

berharga dalam organisasi, juga mempunyai andil yang besar dalam

pengembangan tata kelola organisasi. Setiap organisasi senantiasa selalu berusaha

mengembangan kinerja pegawai dengan harapan apa yang menjadi tujuan

organisasi akan tercapai. Misalnya dengan cara pelatihan, pendidikan, pemberian

kompensasi yang baik, pemberian motivasi, dan menciptakan lingkungan kerja

yang layak.

Dengan memiliki SDM yang unggul, organisasi akan lebih mudah

bersaing dalam dunia bisnis saat ini yang sudah mulai memasuki era globalisasi.

Pada era globalisasi ini persaingan bisnis akan semakin ketat, karena tidak hanya

bersaing dengan produk lokal saja tetapi juga dengan produk mancanegara yang

diimpor ke dalam negeri, persaingan bisnis ini juga berpengaruh pada industri

telekomunikasi.

Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang diharapkan oleh

organisasi agar memberikan andil positif terhadap semua kegiatan organisasi

dalam mencapai tujuannya, setiap pegawai diharapkan memiliki motivasi kerja

yang tinggi sehingga nantinya akan meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi.

Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pihak

manajemen bila mereka menginginkan setiap pegawai dapat memberikan

kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan organisasi. Karena dengan

Page 23: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

5

motivasi, seorang pegawai akan memiliki semangat yang tinggi dalam

melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Tanpa motivasi, seorang

pegawai tidak dapat memenuhi tugasnya sesuai standar atau bahkan

melampaui standar karena apa yang menjadi motif dan motivasinya dalam

bekerja tidak terpenuhi. Sekalipun seorang pegawai memiliki kemampuan

operasional yang baik bila tidak memiliki motivasi dalam bekerja, hasil akhir dari

pekerjaannya tidak akan memuaskan.

Motivasi menjadi pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan guna

mendapatkan hasil yang terbaik. Pegawai yang mempunyai motivasi kerja yang

tinggi akan mempunyai kinerja yang tinggi pula. Motivasi merupakan suatu

kekuatan potensial yang ada didalam diri seorang manusia, yang dapat

dikembangkan sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang

intinya berkisar sekitar materi dan non materi. Yang penting harus diingat adalah

bahwa motivasi pegawai akan saling berbeda, sesuai dengan tingkat pendidikan,

karakteristik, dan kondisi ekonominya. Orang yang semakin terdidik dan semakin

independen secara ekonomi, maka sumber motivasinya pun berbeda, tidak

semata-mata ditentukan oleh sarana motivasi tradisional, seperti otoritas formal

dan insentif, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kebutuhan lain.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi kerja, diantaranya

adalah kompensasi dan pengembangan karir. Kompensasi merupakan segala

sesuatu yang diterima dapat berupa fisik dan harus dihitung kepada seseorang

yang merupakan objek yang dikecualikan dari pajak pendapatan. Sedangkan

Page 24: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

6

pengembangan karir mempengaruhi komitmen organisasi dan kinerja pegawai,

dimana pengembangan karir merupakan pendekatan formal yang dilakukan

organisasi untuk menjamin orang-orang dalam organisasi mempunyai kualifikasi

dan kemampuan serta pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan. Maka apabila

dua kegiatan tersebut sudah dilakukan akan mudah menghasilkan kinerja yang

baik. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau

menjadikan sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan, yang

berlangsung secara sadar.

Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya

tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan seringkali tidak

memperhatikan hal ini, kecuali apabila kondisi kinerja sudah sangat amat buruk.

Terlalu sering pemerintah lengah dalam hal ini, tanpa disadari ini menjadi

penyebab prioritas terjadinya kelemahan di instansi pemerintahan.

Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Penilaian kinerja mempunyai peranan

penting dalam peningkatan motivasi ditempat kerja.Penilaian kinerja ini

(performance appraisal) pada dasarnya merupakan faktor kunci guna

mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien.Di dalam dunia kerja

hampir dapat dipastikan antara manusia yang satu dengan manusia lainnya saling

menumbuhkan motivasi. Oleh karena itu, seorang pimpinan dan manager harus

selalu memberikan motivasi terhadap pegawainya. Cara ini dapat ditempuh

Page 25: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

7

dengan jalan mengetahui dan sekaligus memenuhi semua kebutuhan yang di

inginkan oleh pegawai.(Mangkunegara, 2009).

Pemerintah pusat maupun daerah untuk mencapai tujuan utama kinerjanya,

memerlukan tenaga kerja yang terdidik, terampil, disiplin, tekun, mau bekerja

keras dan setia kepada cita-cita perjuangan bangsa, agar terjadi pergeseran

orientasi yang berawal dari pandangan yang menganggap aspek sumberdaya

manusia sebagai objek pembangunan, berubah kearah pandangan yang

menganggap sumberdaya manusia harus dilihat sebagai subjek yang secara aktif

terlibat dalam proses pembangunan. Pemerintah harus menyediakan media yang

tepat untuk pegawainya mengembangkan diri dan kreatifitasnya untuk dapat aktif

terlibat dalam proses pembangunan. Pegawai yang dapat mengembangkan diri

dan kreatif dalam pekerjaannya dapat memotivasi pegawai lain untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki setiap individu, saat setiap pegawai

termotivasi untuk mengembangkan diri, maka akan sangat membantu pemerintah

menjalankan roda pemerintahannya untuk mencapai tujuan utama pemerintah.

Lokasi untuk penelitian ini adalah di Sekretariat DPRD Provinsi Banten

adalah salah satu instansi pemerinah yang memiliki tugas pokok dan fungsi

menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, menyelenggarakan administrasi

keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, serta

mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan

kemampuan keuangan daerah.

Page 26: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

8

Sekretariat DPRD Provinsi Banten merupakan penggerak dalam

pengembangan provinsi banten yang memiliki beberapa kabupaten dan

kecamatan, tentunya sebaik mungkin Sekretariat DPRD Provinsi Banten akan

berusaha sekuat tenaga dalam melaksanakan kegiatan organisasi demi terciptanya

pertumbuhan dan pengembangan masyarakat. Hal ini menjadi daya tarik kepada

penulis untuk melihat langsung kondisi nyata pergerakan pemerintah banten

dalam melaksanakan kegiatannya.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti lakukan di Sekretariat

DPRD Provinsi Banten, peneliti menemukan beberapa masalah yang menghambat

kinerja pegawai, adapun permasalahan yang terjadi yaitu, Pertama, kehadiran

para pegawai pun bisa dibilang sangat minim, persentasinya pun hanya 60%

dalam 21 hari kerja, ini menyebabkan tidak optimalnya kinerja pegawai, karena

menghambat ketepatan penyelesaian pekerjaan yang ditangguhkan kepada

masing-masing pegawai. Kepala Sub-Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian, H.

Heryana, SE mengemukakan bahwa :

“Disiplin adalah hal yang sangat vital untuk melangsungkan kinerja pegawai agar lebih maksimal, karena dimulai dari disiplin lah semua staf di tuntut untuk melaksanakan tugas, pokok dan isi dengan maksimal. Disiplin itu harus ditanamkan dalam pribadi masing-masing pegawai agar kinerja mereka lebih optimal”. (Wawancara, Senin 15 Agustus 2016, 09.30 WIB. H. Heryana, SE)

Kedua, permasalahan terkait kurang tegasnya pimpinan atau atasan sendiri

untuk menegur atau memberikan sanksi terhadap pegawainya yang tidak

mematuhi peraturan yang ada, namun ada halnya ketika para pegawai diberikan

Surat Peringatan (SP) oleh Bagian Kepegawaian Sekretariat DPRD Provinsi,

Page 27: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

9

seperti halnya itu terlihat biasa saja untuk para pegawai. Dalam kasusnya pun

terdapat beberapa yang benar-benar dikeluarkan oleh pihak Sekretariat DPRD

Provinsi Banten. Tapi, fenomenanya hilang satu tumbuh seribu. Dan banyaknya

pegawai yang tidak mengindahkan peraturan-peraturan yang telah dibuat,

sehingga menimbulkan tidak kondusifnya suasana kerja di Sekretariat DPRD

provinsi Banten ini. Hal ini dikemukakan juga oleh H. Heryana, SE selaku Kepala

Sub-Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian, mengemukakan bahwa :

“Pemberian Surat peringatan (SP) ini dilakukan untuk memberi tahukan kepada seluruh pegawai bahwa setiap hal yang indisipliner akan ditindak dengan tegas, jadi mereka tidak bisa semena-mena dan seenaknya di instansi ini, pada tahun 2015 saja, pegawai yang dikenakan SP hampir dari 60%, ini surat peringatan yang diberikan untuk pertama kali atu surat peringatan pertama” (Wawancara dengan Kepala Sub-Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian, Senin 15 Agustus 2016, 09.30 WIB. H. Heryana, SE)

Ketiga, terlalu banyaknya pegawai non Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS)

di kantor Sekretariat DPRD Provinsi banten, di lihat data Pegawai Negeri Sipil

(PNS) berjumlah 100 Orang, dan Tenaga Sukarela terdapat 549 Orang untuk

tahun 2014. Indikasi ini menyebabkan banyaknya pegawai yang Jobless. Dan

fenomenanya penambahan ini kerap bertambah setiap tahunnya. Hal ini terbukti

dengan pernyataan Kepala Bagian Umum Gunawan Rusminto, AP., M.Si, yang

mengemukakan bahwa :

“Tadinya memang jumlahnya banyak, ada 659 TKS, tetapi setelah kami lakukan sidak kepada mereka ternyata banyak sekali yang jarang ngantor dan jarang ikut apel, jadi kali berhentikan dan ada juga beberapa yang mundur.” (Wawancara dalam Koran Tangsel Pos, diterbitkan, Kamis 04 Februari 2016, Gunawan Rusminto, AP., M.Si)

Page 28: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

10

Keempat, pengelolaan arsip yang kurang baik, terlihat dari penempatan

berkas-berkas tiap tahunnya yang dibiarkan tertumpuk cenderung dibiarkan di

setiap ruangan-ruangan setiap sub-bagian di Sekretariat DPRD Provinsi Banten.

Adanya pandangan seperti ini menunjukan bahwa pegawai tersebut kurang

menyadari akan pentingnya pengelolaan arsip untuk menujang efektivitas suatu

pekerjaan. Mengenai pengelolaan arsip ini di kemukakan oleh Kepala Bagian

Umum Gunawan Rusminto, AP., M.Si :

“Dalam pengelolaan arsip memang hal yang penting, namun di Sekretariat DPRD ini pengelolaannya kurang maksimal, namun ini sebuah tantangan untuk kita agar selalu memperbaiki kinerja kita dalam manajemen arsip dapat maksimal, hal ini disayangkan jika banyaknya kardus-kardus arsip yang bertumpuk disetiap sudut ruangan” (Wawancara, Senin, 31 Juli 2016, 14.00WIB dengan Kepala Bagian Umum Gunawan Rusminto, AP., M.Si)

Kelima, Sekretariat DPRD Provinsi Banten mempunyai beberapa fasilitas

yang terkadang tidak dipelihara keadaanya, seperti Gedung Serba Guna (RSG),

Ruang Lactasi dan beberapa ruangan yang kosong dilantai 3 (Tiga), penataan

gedung/tempat kerja sangat tidak proposional. Hal ini dikemukakan oleh Kepala

Sub-Bagian Rumah Tangga, Hudri, S.Hut :

“Ruangan dan fasilitas kantor harus digunakan dengan bijaksana, dipelihara dengan baik. Tata ruang kantor di Sekretariat DPRD Provinsi Banten memang ada beberapa ruangan yang tidak terpakai, ini akan dikaji segera untuk mengetahui guna dan manfaatnya” (Wawancara, Senin, 31 Juli 2016, 10.15WIB, Kasubag Rumah Tangga, Hudri, S.Hut)

Dan untuk menjamin terlaksananya seluruh tugas-tugas pokok yang sesuai

dengan apa yang telah direncanakan dan disahkan oleh Sekretariat DPRD tersebut

diperlukan kinerja pegawai yang optimal dengan adanya motivasi kerja para

pegawai. Banyaknya cara yang dapat meningkatkan kinerja pegawai pada

Page 29: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

11

Sekretariat DPRD Provinsi Banten yaitu salah satunya dengan melaksanakan

tugas-tugasnya dengan efisien dan efektif, sehingga akan mendapatkan hasil yang

maksimal. Juga pemberian motivasi untuk pegawai sangat dianjurkan agar dapat

diarahkan untuk meningkatkan kualitas kinerjanya.

Menyadari betapa pentingnya motivasi dalam upaya meningkatkan

produktivitas kerja pegawai. Dengan dasar pemikiran tersebut maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Di Sekretariat DPRD Provinsi Banten”

1.2 Identifikasi Masalah

Setiap organisasi menginginkan agar pegawai mau bekerja sesuai

dengan aturan yang berlaku dan produktivitas dalam bekerja, sehingga

organisasi dituntut untuk mampu memberikan motivasi kepada pegawainya

untuk bekerja sesuai aturan dan produktivitas yang dimaksud agar sesuai

dengan yang diharapkan sebelumnya, tapi tidak semua organisasi berhasil

dalam melaksanakan hal tersebut.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat di

identifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Kurang diterapkannya budaya disiplin yang dilakukan oleh pegawai.

Peraturan pegawai yang mengharuskan datang pukul 07.30 WIB, namun

pada kenyataannya banyak pegawai yang datang ke kantor melewati

ketetapan waktu tersebut, dan juga banyak pegawai yang pulang tidak

Page 30: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

12

sesuai waktu yang ditentukan yakni pukul 16.00 WIB, dan menjadi hal

yang biasa jika pegawai tidak masuk kantor tanpa keterangan.

2. Masih kurangnya kesadaran pegawai akan penyelesaian tugas yang

diemban, sehingga banyak tugas yang tidak terselesaikan pada waktunya.

3. Rendahnya ketegasan terhadap para bawahan di sekitar Kantor Sekretariat

DPRD Provinsi Banten, hal ini dapat menghambat kinerja pegawai atas

suatu pekerjaan.

4. Tidak adanya prosedur ataupun pengaturan pengelolaan arsip, sehingga

menimbulkan sulit untuk menemukan kembali arsip dengan cepat.

1.3 Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti ingin lebih

mengetahui pengaruh penerapan motivasi tersebut. Dengan demikian rumusan

masalah penelitian ini adalah :

1. Seberapa besar motivasi kerja di Sekretariat DPRD Provinsi Banten?

2. Seberapa besar kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten?

3. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di

Sekertariat DPRD Provinsi Banten?

1.4 TujuanPenelitian

Tujuan penelitian yang berhubungan dengan skripsi ini bertujuan

mengetahui seberapa besar pengaruh motivasiterhadap kinerja pegawai di

Sekretariat DPRD Provinsi Banten dan Bagaimana kinerja pegawai di Sekretariat

DPRD Provinsi Banten.

Page 31: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

13

1.5 Manfaat Penulisan

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara Teoritis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu

pengetahuan dan karya ilmiah dibidang administrasi khususnya

Manajemen Sumber Daya Manusia.

2. Secara praktis penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah

ataupun lembaga-lembaga lain yang membutuhkan serta menjadikan

penelitian ini sebagai acuan dalam meningkatkan kinerja yang baik pada

pegawai.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang

menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap sesuatu

masalah atau problematika yang muncul dapat ditulis dalam bentuk

uraian paparan, atau poin-poinnya saja.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah akan memperjelas aspek permasalahan yang

muncul dari berkaitan dengan variabel yang akan diteliti, identifikasi

masalah dapat dijadikan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.

Page 32: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

14

1.3 Pembatasan dan Rumusan Masalah

Bagian ini, peneliti mengidentifikasi masalah secara implisit secara

tepat atau aspek yang akan diteliti seperti terpapar dalam latar

belakang masalah dan perbatasan masalah diatas.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian akan mengungkapkan tentang sasaran yang ingin

dicapai dengan dilaksanakannya penelitian terhadap permasalahan

yang sudah dirumuskan sebelumnya.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini akan menjelaskan masnfaat secara teoritis dan

praktis dari di laksanakannya penelitian ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan menjelaskan tentang isi bab per bab.

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Dalam deskripsi teori dijelaskan bahwa didalamnya terdapat opini-

opini dari berbagai sumber yang kemudian disesuaikan dengan

pendapat para ahli mengenai teori-teori yang berkaitan dengan

permasalahan dan variabel penelitian, kemudian menyusunnya

secara teratur dan rapih yang digunakan untuk merumuskan hipotesa.

Dengan mengkaji berbagai teori, maka kita telah memiliki konsep

penelitian yang jelas, dapat menyusun pertanyaan yang rinci untuk

penyelidikan, serta dapat menemukan hubungan antara variabel yang

Page 33: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

15

diteliti. Hasil penelitian lainnya dari kajian teori adalah didapatkan

kerangka konseptual menurut kita, yang didalamnya tergambar

konstruk dari variabel yang akan diukur, selain itu dari kajian teori

akan diturunkan dalam bentuk kisi-kisi instrumen.

2.2 Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir menggambarkan alur pikiran sebagai kelanjutan

dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca,

mengapa peneliti mempunyai anggapan seperti yang dinyatakan

dalam hipotesis. Biasanya untuk memperjelas maksud peneliti

kerangka berfikir dapat dilengkapi dengan sebuah bagan yang

menunjukkan alur pikir peneliti serta kaitan antar variabel yang

diteliti. Bagan tesebut juga dengan nama paradigma atau model

penelitian.

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan

oleh peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber

ilmiah, baik Skripsi, Tesis, Disertasi, atau Jurnal Penelitian.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara atas

permasalahan yang ada, yang diteliti, dan akan diuji kebenarannya.

Hipotesis dirumuskan berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir

rumusan hipotesis yang mendeskripsikan kaitan antar dua variabel

atau lebih.

Page 34: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan metode yang digunakan dalam

penelitian ini.

3.2 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan

jenis alat pengumpulan data yang digunakan. Sedangkan teknik

pengumpulan data menjelaskan teknik pengumpulan data yang

digunakan.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menjelaskan wilayah generalisasi atau proposal penelitian,

penempatan besar sampel, dan teknik pengambilan sampel serta

realisasinya. Ide dasar dari pengambilan sampel adalah bahwa

dengan mengambil bagian-bagian dari populasi, kesimpulan tentang

keseluruhan populasi dapat diperoleh. Teknik sampling yang ada

dilapangan atau objek penelitian.

3.4 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

Instrumen penelitian yang baik tentu saja instrument penelitian yang

valid, sehingga dapat digunakan dalam pengukuran dalam rangka

pengumpulan data.

3.5 Uji Koefisien Determinasi

Untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel X terhadap

variabel Y.

Page 35: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

17

3.6 Uji Regresi Linier Sederhana

Menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama

untuk menelusuri pola hubungan yang belum diketahui dengan

sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variabel independen

mempengaruhi terhadap variabel dependen dalam suatu fenomena

yang kompleks.

3.7 Teknis Analisis Data

Menjelaskan bagaimana peneliti melakukan suatu analisis dari dua

data yang telah diperoleh tadi dan untuk selanjutnya diolah kembali

menjadi data yang benar.

3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi dan jadwal penelitian berisikan mengenai tempat dan waktu

penelitian yang dilaksanakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Deskripsi objek penelitian berisikan tentang lokasi penelitian yang

dilaksanakan.

4.2 Deskripsi Data

Deskripsi data berisikan tentang penjabaran dari data-data yang

sudah didapat.

4.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berisikan pengujian atas hipotesis pertama

dengan data yang ada.

Page 36: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

18

4.4 Pembahasan

Pembahasan berisikan penjabaran lebih lanjut dari hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Menjelaskan tentang kesimpulan dari penelitian yang sudah

diperoleh.

5.2 Saran

Diamana berisikan intisari dari penelitian ini dan saran yang

berisikan masukan-masukan bagi pihak yang berkaitan terhadap

penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 37: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

18

BAB II

DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Dalam penelitian ini diperlukan adanya teori-teori yang akan menjadi

landasan teoritis dan pedoman dalam melaksanakan penelitian. Setelah masalah-

masalah penelitian dirumuskan maka langkah selanjutnya adalah mengembangkan

teori-teori, landasan-landasan, konsep-konsep, generalisasi hasil penelitian yang

dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk melaksanakan penelitian

(Sugiyono, 2009:55). Dengan demikian diharapkan didapat definisi yang jelas

terkait permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, teori yang dimaksud

dijelaskan sebagai berikut:

2.1.1 Motivasi

Motivasi merupakan elemen terpenting dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia (SDM), hal ini dibuktikan dengan kualitas SDM pada

perusahaan yang baik akan sangat membantu dalam kegiatan perusahaan. Jika

motivasi sudah dilaksanakan dengan maksimal maka kegiatan perusahaan akan

dengan mudah dilakukan, maka para pengusaha atau kepala organisasi harus

benar-benar memperhatikan elemen ini.

Page 38: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

19

Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, keinginan,

sebab, atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Motivasi terbentuk dari sikap

pegawai dalam menghadapi situasi kerja di tempat kerja baik itu dinas atau

instansi pemerintah maupun perusahaan. Motivasi merupakan kondisi atau energi

yang menggerakkan diri/pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi

maupun pegawai itu sendiri. Sikap mental pegawai yang pro dan positif terhadap

situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja

maksimal. Motivasi memiliki hubungan dengan lingkungan kerja sehingga untuk

meningkatkan hasil kerja maka motivasi memiliki pengaruh penting terhadap

kinerja pegawai karena berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai

tujuan ditentukan juga oleh motivasi dari pimpinan karena dengan adanya daya

perangsang dari atasan kepada bawahan maka akan membuat pegawai menjadi

lebih tersemangati untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik.

Menurut Manullang dalam bukunya Manajemen Personalia

mengemukakan bahwa :

“Motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan pada seseorang atau diri

sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Jadi motivasi

berarti membangkitkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu

dalam rangka mencapai suatu kepuasan dan tujuan.”

Berikut beberapa definisi mengenai motivasi yang dikutip oleh beberapa

para ahli, diantaranya :

Page 39: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

20

Menurut Veithzal dan Ella Jauvani Sagala (2009:837), bahwa :

“Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yag mempengaruhi

individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.

Sikap dan nilao tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan

kekuatan untuk mendorong individu beringkah laku dalam mencapai

tujuan”

Menurut Stephen P. Robbins (dalam Wibowo, 2003: 156) menyatakan

bahwa :

“Motivasi sebagai proses yang menyebabkan intensitas (intensity), arah

(direction), dan usaha terus menerus (persistence) individu menuju

pencapaian tujuan.”

Menurut Hasibuan (2007:219) menjelaskan bahwa :

“Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan

kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan

terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.”

Sedangkan menurut Sondang P. Siagian (2008:287) mengemukakan :

“Motivasi adalah dorongan umtuk berbuat semaksimal mungkin dalam

melaksankan tugasnya demi mencapai keberhasilan dan tujuan organisasi,

sehingga kepentingan pribadi pegawaipun akan terpelihara pula.”

Page 40: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

21

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi

adalah suatu dorongan dalam diri/seorang pegawai karena adanya ketertarikan,

kemauan, kebutuhan dan tujuan hingga keberhasilan tersebut terpenuhi.

2.1.1.1 Teori – Teori Motivasi

Banyak teori motivasi yang telah dikembangkan oleh beberapa ahli. Dari

teori-teori motivasi yang ada, ada yang lebih menekankan pada apa dan

bagaimana sebenarnya yang memotivasi tenaga kerja, yaitu teori motivasi isi, dan

ada yang memusatkan perhatiaanya pada bagaimana proses motivasi berlangsung,

yaitu teori motivasi proses. Berikut beberapa teori-teori yang dikemukakan para

ahli :

A. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori Hirarki

Kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow.Maslow memandang

kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang

paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan pokok manusia

yang diidentifikasi Maslow dalam urutan kadar pentingnya, menurut Notoatmodjo

(2009) hirarki ini didasarkan pada anggapan bahwa pada saat seseorang telah

memuaskan satu tingkat kebutuhan tertentu, mereka ingin bergeser ke tingkat

yang lebih tinggi. Maslow mengungkapkan teorinya sebagai berikut:

Page 41: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

22

Gambar 2.1 Teori Hirarki Maslow

(Notoatmodjo 2009)

1. Kebutuhan Fisiologis (Basic Needs), kebutuhan yang harus dipuaskan

untuk dapat tetap hidup. Misalnya sandang, pangan, papan dan

kesejahteraan individu.

2. Kebutuhan akan Rasa Aman (Securily Needs), dikaitkan dengan kerja

maka kebutuhan akan keamanan sewaktu bekerja, perasaan aman yang

menyangkut masa depan pegawai.

3. Kebutuhan Afiliasi atau Akseptansi (Social Needs).

a. Kebutuhan akan perasaan diterima di mana ia bekerja

b. Kebutuhan akan perasaan dihormati

c. Kebutuhan untuk bisa berprestasi

d. Kebutuhan untuk bisa ikut serta

Aktualisasi Diri

Kebutuhan Ego/Pengha

rgaan

Kebutuhan Sosial/Afiliasi

Kebutuhan Rasa Aman

Kebutuhan Fisiologis

Page 42: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

23

4. Kebutuhan penghargaan (Esteem Needs), merupakan kepercayaan diri atau

pengakuan dari oranglain. Jenis kebutuhan ini menghasilkan kepuasan

seperti kekuasaan, prestasi, status dan keyakinan akan diri sendiri.

5. Kebutuhan Perwujudan Diri (Self-Actualization) Kebutuhan ini merupakan

kebutuhan paling tinggi, yakni kebutuhan untuk menjadi orang yang

dicita-citakan dan dirasakan mampu mewujudkannya.

Teori ini mengatakan bahwa manusia termotivasi untuk memuaskan 5 (lima)

jenis kebutuhan, yang dapat disusun dalam suatu hirarki. Kebutuhan yang lebih

tinggi baru akan muncul/mendesak apabila kebutuhan yang dibawahnya telah

terpenuhi.

B. Teori Dua Faktor Dari Hezberg

Teori Hezberg dalam Manajemen Sumber Daya Manusia ini berhubungan

dengan masalah kepuasan kerja. Frederick Herzberg mengklaim telah menemukan

penjelasan dua faktor motivasi yaitu:

1. Hygiene Factors adalah rangkaian kondisi yang berhubungan dengan

lingkungan tempat pegawai yang bersangkutan melaksanakan

pekerjaannya atau faktor-faktor ekstrinsik, contoh dari faktor-faktor ini

adalah :

a. Supervisi teknis

b. Supervise antar pribadi

c. Kebijakan dan administrasi perusahaan

d. Kondisi kerja

Page 43: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

24

e. upah

2. Motivation Factors adalah faktor-faktor yang terutama berhubungan

langsung dengan “isi” pekerjaan atau faktor-faktor intrinsik; contoh dari

faktor-faktor ini adalah :

a. Prestasi/keberhasilan

b. Pengakuan

c. Pekerjaan itu sendiri

d. Tanggung jawab

e. Pengembangan diri

Teori Hezberg ini pada hakikatnya sama dengan teori Maslow, faktor

hygine sebenarnya bersifat preventif dan memperhitungkan lingkungan yang

berhubungan dengan kerja, adapun faktor yang dapat memotivasi para karyawan

ialah motivator.

Dari Teori Hezberg ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ( Notoatmodjo,

2009:119) :

a. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan atau memotivasi karyawan

dalam meningkatkan kinerjanya adalah kelompok faktor-faktor

motivasional.

b. Perbaikan gaji, kondisi kerja, kebijakan organisasi dan administrasi

tidak akan menimbulkan kepuasan. Sedangkan faktor yang

menimbulkan kepuasan adalah hasil kerja itu sendiri.

Page 44: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

25

c. Perbaikan faktor hygiene kurang dapat mempengaruhi terhadap sikap

kerja yang positif.

C. Teori Motivasi Alderfer (Alderfer’s ERG Theory)

Perluasan lebih lanjut dari Herzberg dan Maslow datang dari usaha

Clayton Alderfer. (Miftah Thoha, 2010:233). Dia merumuskan suatu model

penggolongan kebutuhan segaris dengan bukti-bukti empiris yang telah ada. Sama

halnya dengan Maslow dan Hezberg, dia merasakan bahwa ada nilai tertentu

dalam menggolongkan kebutuhan-kebutuhan, dan terdapat pula suatu perbedaan

antara kebutuhan-kebutuhan dalam tatanan paling bawah dengan kebutuhan-

kebutuhan pada tatanan paling atas.

Alderfer mengenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan-kebutuhan itu,

yakni :

a. Existence Needs (Kebutuhan Keberadaan) adalah suatu kebutuhan

akan tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah

dari Maslow yaitu meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan

rasa aman serta Hygiene Factors dari Herzberg.

b. Relatedness Needs (Kebutuhan Berhubungan), mencakup kebutuhan

untuk berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan

kebutuhan afiliasi dari Maslow dan hygiene factors dari Herzberg.

c. Growth Needs (Kebutuhan Pertumbuhan) adalah kebutuhan yang

mendorong seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan

produktif terhadap diri sendiri atau lingkungan. Realisasi dari

Page 45: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

26

kebutuhan penghargaan dan perwujudan diri dari Maslow dan

motivation factors dari Herzberg.

D. Teori Motivasi Prestasi McClelland

Tokoh motivasi lain yang mengemukakan bahwa manusia pada hakikatnya

mempunyai kemampuan untuk berprestasi di atas kemampuan orang lain adalah

David C. McClelland, kemampuan seseorang untuk berprestasi ini membuat

McClelland terpesona untuk melakukan serangkain riset empirisnya bersama

assosiasinya di Universitas Harvard Amerika Serikat. Selama lebih dari 20 tahun

bersama timnya McClelland melakukan penelitian tentang desakan untuk

berprestasi ini (Miftah Thoha, 2010:235).

Hasil penelitian McClelland membuat dia lebih percaya bahwa kebutuhan

untuk berprestasi itu adalah suatu yang berbeda dan dapat dibedakan dari

kebutuhan – kebutuhan lainnya.Lebih penting lagi kebutuhan berprestasi ini dapat

diisolasikan dan diuji pada setiap kelompok.

Menurut McClelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi untuk

berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya yang

berprestasi lebih baik dari prestasi kerja orang lain. Ada tiga kebutuhan manusia

ini menurut McClelland (dalam Miftah Thoha, 2009:236), yakni:

a. Kebutuhan untuk berprestasi

b. Kebutuhan untuk berafiliasi

c. Kebutuhan untuk kekuasan

Ketiga kebutuhan ini terbukti merupakan unsur –unsur yang amat penting

dalam menentukan prestasi seseorang dalam bekerja.

Page 46: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

27

Ada beberapa karakteristik dari orang – orang yang berprestasi tinggi,

antara lain :

1. Suka mengambil risiko yang moderat.

Pada umumnya nampak pada permukaan usaha, bahwa orang

berprestasi tinggi risikonya juga besar, tetapi penemuan McClelland

menunjukkan lain. Sebagai ilustrasi McClelland melakukan percobaan

laboratorium.Beberapa partisipan diminta olehnya melempar lingkaran

– lingkaran kawat pada pasak – pasak yang telah dipasang.Pada

umumnya orang – orang tersebut melempar secara acak kadang –

kadang lebih dekat dengan pasak dan kadang – kadang agak jauh.

Orang – orang yang mempunyai kebutuhan untuk berprestasi lebih

tinggi, cara melemparnya akan jauh berbeda dengan cara kebanyakan

orang tersebut. Orang ini akan lebih berhati – hati mengukur jarak. Dia

tidak akan terlalu dekat supaya semua kawat tidak masuk pasak

dengan mudah, dan juga tidak terlalu jauh sehingga kemungkinan

meleset itu besar sekali. Dia ukur jarak sedemikian rupa sedemikian

rupa sehingga kemungkinan masuknya kawat lebih banyak

dibandingkan dengan melesetnya. Orang semacam ini mau berprestasi

dengan suatu risiko yang moderat, tidak terlalu besar risikonya dan

pula tidak terlampau rendah.

2. Memerlukan umpan balik yang segera.

Ciri ini amat dekat dengan karakteristik di atas. Seseorang yang

mempunyai kebutuhan prestasi tinggi, pada umunya lebih menyenangi

Page 47: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

28

akan semau informasi mengenai hasil – hasil yang dikerjakannya.

Informasi yang merupakan umpan balik yang bisa memperbaiki

prestasinya dikemudian hari sangat dibutuhkan oleh orang tersebut.

Informasi itu akan memberikan kepadanya penjelasan bagaiman ia

berusaha mencapai hasil. Sehingga ia tahu kekurangannya yang

nantinya bisa diperbaiki untuk peningkatan prestasi berikutnya.

3. Memperhitungkan keberhasilan

Seseorang yang berprestasi tinggi, pada umumnya hanya

memperhitungkan keberhasilan prestasinya saja dan tidak

memperdulikan penghargaan – penghargaan materi.Ia lebih puas pada

nilai intrinsik dari tugas yang dibebankan kepadanya sehingga

menimbulkan prestasi dan sama sekali tidak mengharapkan hadiah –

hadiah materi atau penghargaan lainnya tas prestasinya tersebut. Kalau

dalam berprestasi kemudian mendapatkan pujian, penghargaan dan

hadiah – hadiah melimpah, hal tersebut bukanlah karena ia

mengharapkan tetapi karena orang lain atau lingkungannya yang akan

menghargainya.

4. Menyatu dengan tugas.

Sekali orang berprestasi tinggi memilih suatu tujuan untuk dicapai,

maka ia cenderung untuk menyatu dengan tugas atau pekerjaannya

sampai ia benar – benar berhasil secara gemilang. Hal ini berarti

bahwa ia bertekad akan mencapai tujuan yang telah dipilihnya dengan

ketekatan hati yang bulat tidak setengah – setengah. Dia tidak bisa

Page 48: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

29

meninggalkan tugas yang baru selesai separuh perjalanan, dan dia

tidak akan puas sebelum tugas pekerjaan tersebut selesai seluruhnya,

dengan memberikan hasil maksimal. Tipe komitmen pada dedikasinya

ini memancar dari kepribadiannya yang teguh, yang kadangkala

mempunyai pengaruh kurang baik terhadap orang yang berhubungan

dengannya. Orang lain merasakan bahwa prestasi ini seringkali tidak

bersahabat. Dia lebih condong berpikir secara realistik mengenai

kemampuannya dan tidak menyenangi orang lain bersam – sama dalam

satu jalan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian jelaslah bahwa

tipe orang yang berprestasi tinggi ini tidak selalu ramah dengan orang

lain.

Empat karakteristik tersebut diatas dikemukakan oleh McClelland

berdasarkan hasil risetnya bertahun – tahun. Adapun Jay Hall bersama

kelompoknya yang dapat dikatakan sebagai orang yang lebih baru dibandingkan

mcclelland melaporkan hasil studinya yang agak menyeluruh tentang gaya

manajer. Dia mengobservasi lebih dari 16.000 manajer dengan membaginya atas

manajer – manajer yang mempunyai prestasi tinggi, menengah, dan rendah.

Berikut ini adalah laporan penemuannya (dalam Thoha, 2010:238-240), yaitu:

1. Manajer yang mempunyai prestasi rendah, dapat diketahui lewat sifat

pandangannya yang pesimis, dan mempunyai sifat dasar tidak percaya

pada kemampuan bawahannya. Adapun manajer yang berprestasi

tinggi menunjukkan sifat yang berlawanan dari yang rendah

Page 49: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

30

prestasinya. Dia selalu optimis dan memandang bawahannya sebagai

potensi yang berguna bagi kelanjutan organisasi

2. Motivasi pribadi manajer itu dapat diproyeksikan pada bawahannya.

Dengan demikian manajer dengan motivasi prestasi yang tinggi selalu

memikirkan aspek – aspek pekerjaan yang memberikan kesempatan

pada bawahan untuk bisa berprestasi. Dia berusaha membicarakan hal

ini pada bawahannya dan berusaha mempolakan dalam struktur

pekerjaan yang menjamin bawahan untuk mencapai prestasi. Adapun

manajer dengan motivasi prestasi yang moderat selalu memikirkan

status simbol. Dan yang termotivasi prestasi rendah senantiasa

memikirkan tentang keamanan. Baik yang moderat maupun rendah

mempunyai cara – cara yang sama dalam memotivasi bawahan.

3. Manajer yang mempunyai motivasi prestasi tinggi siap

mempergunakan, metode partisipasi dengan bawahannya, sementara

itu yang moderat dan rendah tidak mempunyai kemauan untuk

melibatkan bawahan dalam berperan serta pada pembuatan –

pembuatan keputusan.

4. Manajer yang bermotivasi prestasi tinggi cenderung bersikap terbuka

dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan lainnya baik sesama

manajer ataupun dengan bawahannya. Adapun yang moderat selalu

dikuasai oleh perasaan dan ide – idenya sendiri. Sedangkan manajer

Page 50: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

31

yang rendah prestasinya cenderung untuk menghindari berinteraksi

dan berkomunikasi dengan orang lain.

5. Manajer berprestasi tinggi menunjukkan sikapnya mau memikirkan

baik orang – orang yang ada dalam organisasinya maupun

produksinya. Manajer berprestasi moderat mempunyai minat yang

besar untuk memikirkan produksi dan perhatian yang rendah pada

orang – orang. Adapun manajer yang rendah prestasinya selalu

memperhatikan perlindungan diri dan tidak memperdulikan orang –

orang dan produksi.

Beberapa hasil penemuan Hall menunjukkan adanya perbedaan dengan

profil McClelland tentang berprestasi tinggi dan rendah. Suatu contoh, oleh

McClelland disebutkan bahwa orang yang bermotivasi prestasi tinggi cenderung

tidak bersahabat dan tidak menyenangi orang lain. Sementara itu penemuan Hall

menyatakan bahwa orang yang bermotivasi prestasi tinggi cenderung erorientasi

pada orang – orang, mau bersifat terbuka dalam berinteraksi dan berkomunikasi

dengan bawahannya dan mau memikirkan bahwa bawahannya sebagai potensi

yang bermanfaat. Namun demikian, penemuan McClelland yang mengenalkan

motivasi berprestasi ini amat bermanfaat dalam mempelajari motivasi, karena

motivasi untuk berprestasi itu dapat diajarkan untuk mencapai prestasi kelompok

atau organisasi lewat beberapa latihan, yang ternyata memiliki dampak yang

positif terhadap pengembangan organisasi.

2.1.1.2 Jenis-Jenis Motivasi

Page 51: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

32

Didalam organisasi/perusahaan motivasi berperan sangat penting dalam

meningkatkat kinerja pegawai.Tujuan dalam memberikan motivasi kerja

terhadapa pegawai agar pegawai dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan

efisien.Dengan demikian berarti juga mampu memelihara dan meningkatkan

moral, semangat dan gairah kerja. Program dengan cara seperti ini suatu

organisasi dapat mendorong berkembangnya motivasi berprestasi dalam suatu

perusahaan, yang akan memacu tumbuh dan berkembangnya persaingan sehat

antara individu/tim kerja dalam suatu perusahaan. Tetapi dalam individu setiap

manusia tidak semua pegawai termotivasi lewat lingkungan kerjanya yang biasa

disebut dengan motivasi eksternal, tetapi ada juga pegawai yang termotivasi dari

dalam dirinya sendiri (motivasi internal) tanpa ada motivasi khusus yang dia

dapatkan dalam lingkungan kerjanya

1. Motivasi Eksternal

Motivasi eksternal menjelaskan kekuatan yang ada di dalam individu yang

dipengaruhi oleh faktor internal yang dikendalikan oleh manajer, yaitu meliputi

penghargaan, kenaikan pangkat dan tanggung jawab. Motivasi eksternal meliputi

faktor pengendalian oleh manajer yang meliputi hal-hal yang berkaitan dengan

pekerjaan seperti halnya gaji atau upah, keadaan kerja dan kebijaksanaan

perusahaan dan pekerjaan yang mengandung hal-hal seperti penghargaan,

pengembangan dan tanggung jawab. Manajer perlu mengenal motivasi eksternal

untuk mendapatkan tanggapan yang positif dari pegawainya. Tanggapan yang

positif ini menunjukkan bahwa bawahan sedang bekerja demi kemajuan

perusahaan. Manajer dapat menggunakan motivasi eksternal yang positif maupun

Page 52: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

33

negatif. Motivasi positif merupakan penghargaan atas prestasi yang sesuai,

sedangkan motivasi negatif mengenakan sanksi jika prestasi tidak dapat dicapai.

2. Motivasi Internal

Motivasi internal merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri

seseorang. Efek motivasi terhadap kinerja pegawaiakan tercipta jika motivasi

internal ini sudah ada. Motivasi internal berperan penting dalam menciptakan

prestasi kerja yang tinggi dan terus menerus. Banyak perlakuan yang dapat

dilakukan dalam meningkatkan motivasi internal, antara lain memberikan

penghargaan kepada Pegawai yang berprestasi. Memberikan kesempatan

melanjutkan pendidikan serta membuka peluang bagi promosi karir, dan

sebagainya.

2.1.1.3 Alat-Alat Motivasi

Menurut Hasibuan (2008:221) dalam bukunya Organisasi dan Motivasi,

alat-alat motivasi dapat dibagi atas tiga bagian yaitu:

1. Material insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa uang dan

barang yang mempunyai nilai pasar, jadi memberikan kebutuhan

ekonomis. Misalnya kendaraan, rumah dan lain-lain.

2. Nonmaterial insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan kepuasan dan

kebanggaan rohani saja, misalnya medali, piagam, bintang jasa dan

lain-lain.

3. Kombinasi material dan nonmaterial, yaitu alat motivasi yang

diberikan berupa material (uang dan barang) dan nonmaterial (medali

Page 53: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

34

piagam), jadi memenuhi kebutuhan ekonomis dan kepuasaan atau

kebanggaan rohani.

Pendapat diatas menjelaskan bahwa kebutuhan bersifat materi adalah

berupa besarnya upah dan penerimaan-penerimaan lain yang dapat berupa uang,

beras, gula, kopi, atau sembako lainnya. Sedangkan kebutuhan yang bersifat non-

materi adalah kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan yang apabila terpenuhi akan

dapat menimbulkan kepuasan, dan kebutuhan ini bisa juga bersifat materi.

Misalnya rasa bangga, perasaan harga diri, atau lain sebagainya.

2.1.1.4 Indikator-Indikator Motivasi

Menurut Soyandi dan Gamiwa (2007), bahwa motivasi kerja dipengaruhi

oleh kebutuhan fisologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan

penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Kemudian dari faktor-faktor tersebut

diturunkan menjadi indikator-indikator untuk mengetahui tingkat motivasi kerja

pada karywan, yaitu:

1. Kebutuhan fisologis, termasuk: lapar, haus, tempat berteduh,

kebutuhan seks, dan kebutuhan jasmaniah lainnya.

2. Kebutuhan rasa aman, termasuk: jaminan serta perlindungan terhadap

gangguan emosi.

3. Kebutuhan sosial, termasuk: rasa kasih sayang, termasuk rasa

memiliki, rasa menerima, dan persahabatan.

Page 54: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

35

4. Kebutuhan penghargaan, termasuk: penghargaan internal, seperti

harga diri, otonomi, keberhasilan, dan faktor penghargaan eksternal,

seperti status, pengakuan dan perhatian.

5. Kebutuhan aktualisasi diri, termasuk: dorongan untuk mewujudkan

kemampuan seseorang, termasuk pertumbuhan, pemenuhan potensi

dan pemenuhan keinginan diri sendiri.

Motivasi dapat mempengaruhi kinerja, walaupun bukan satu-satunya

faktor yang membentuk kinerja.Masukan individual dan konteks pekerjaan

merupakan dua faktor kunci yang mempengaruhi motivasi.Pegawai mempunyai

kemampuan, pengetahuan kerja, karakteristik sifat, emosi, suasana hati,

keyakinan, dan nilai-nilai pada pekerjaan. Secara keseluruhan konteks pekerjaan

mencakup lingkungan fisik, penyelesaian tugas, pendekatan organisasi pada

rekognisi dan penghargaan, kecukupan dukungan pengawasan dan pelatihan, serta

budaya organisasi.

2.1.1.5 Prinsip-Prinsip Motivasi

Motivasi yang diberikan atasan kepada bawahan tentunya harus

diorganisir dengan baik dan penanganan yang efektif. Mangkunegara (2009:61)

mengemukakan beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai, diantaranya :

1. Prinsip partisipasi, (pegawai perlu diberikan kesempatan ikut

berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh

pimpinan)

2. Prinsip komunikasi, (pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu

yang berhubungan dengan upaya pencapaian tugas dengan jelas)

Page 55: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

36

3. Prinsip mengakui andil bawahan (pemimpin mengakui bahwa

pegawai mempunyai andil di dalam usaha pencapaian tujuan)

4. Prinsip pendelegasian wewenang, (pemimpin yang memberikan

otoritas kepada pegawainya untuk mengambil keputusan terhadap

pekerjaan yang dilakukannya) dan

5. Prinsip memberi perhatian (pemimpin memberikan perhatian terhadap

apa yang diinginkan bawahan).

6. Prinsip-prinsip diatas sebagai acuan peneliti dalam penelitian kali ini,

sehingga diharapkan dapat memperjelas kedudukan dan fungsi dari

motivasi sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

2.1.1.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Sayuti (2007:85) menyebutkan motivasi kerja seseorang di dalam

melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal

Faktor Internal terdiri dari:

1. Kematangan Pribadi

Orang yang bersifat egois dan kemanja-manjaan akan kurang peka

dalam menerima motivasi yang diberikan sehingga agak sulit untuk

dapat bekerjasama dalam membuat motivasi kerja. Oleh karena itu,

kebiasaan yang dibawa sejak kecil sangat mempengaruhi motivasinya.

2. Tingkat Pendidikan

Page 56: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

37

Seorang pegawai yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih

tinggi biasanya akan lebih termotivasi karena sudah mempunyai

wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan pegawai yang lebih

rendah tingkat pendidikannya, demikian juga sebaliknya jika tingkat

pendidikan yang dimiliknya tidak digunakan secara maksimal ataupun

tidak dihargai sebagaimana layaknya oleh manajer maka hal ini akan

membuat pegawai tersebut mempunyai motivasi yang rendah.

3. Keinginan dan Harapan pribadi

Seseorang akan bekerja keras bila ada harapan pribadi yang hendak

diwujudkan menjadi kenyataan

4. Kebutuhan

Kebutuhan biasanya berbanding sejajar dengan motivasi, semakin

besar kebutuhan seseorang untuk dipenuhi maka semakin besar pula

motivasi yang dibutuhkan.

5. Kelelahan dan Kebosanan

Faktor kelelahan dan kebosanan mempengaruhi gairah dan semangat

kerja yang pada gilirannya juga akan mempengaruhi motivasi kerja.

6. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja mempunyai korelasi yang sangat kuat pada tinggi

rendahnya motivasi kerja seseorang.pegawai yang puas terhadap

pekerjaannya akan mempunyai motivasi yang tinggi dan komitmen

yang kuat terhaadap pekerjaannya.

2. Faktor Eksternal

Page 57: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

38

Faktor Eksternal terdiri dari:

1. Kondisi lingkungan kerja

Lingkungan kerja adalah keseluruhan saran dan prasarana kerja yang

ada di sekitar pegawai yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat

mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.

2. Kompensasi yang memadai

Penghargaan nyata yang akan diterima pegawai karena bekerja adalah

bentuk gaji, insentif, dan tunjangan. Satu hal yang terpenting kepada

pegawai adalah memberikan kompensasi kompetitif artinya harus

dekat dengan apa yang diberikan perusahaan yang lain dan apa yang

diyakini oleh pegawai sesuai dengan kapabilitas, pengalaman, dan

kinerjanya.

3. Supervisi yang baik

Pekerjaan yang dilakukan oleh seorang supervisor harus menjadi

sebuah panutan yang baik bagi pegawainya, hal ini sangat diyakini

dapat menentukan tumbuh dan turunnya tingkat motivasi pegawai.

4. Ada Jaminan Karir

Karir adalah rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang

ditempati seseorang dalam hidupnya. Para pegawai mengejar karirnya

untuk dapat memenuhi kebutuhan individu secara mendalam. Seorang

pegawai tidak akan sungkan melakukan sesuatu untuk perusahaan jika

memang ada jaminan karir yang diberikan perushaan kedepannya.

5. Status dan Tanggung Jawab

Page 58: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

39

Status dan kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan dambaan dan

harapan ssetiap pegawai dalam bekerja. Karyawan bukan hanya

mengharapkan kompensasi semata, tetapi pada suatu saat mereka

berharap akan ada kesempatan menduduki jabatan tertentu.

6. Peraturan yang fleksibel

Faktor lain yang diketahui dapat mempengaruhi motivasi pegawai

dalam melakukan kegiatannya adalah peraturan. Bidang-bidang seperti

kelayakan dari kebijakan manajemen, keadilan dari tindakan disipliner,

cara yang digunakan untuk memutuskan hubungan kerja dan peluang

kerja semua akan mempengaruhi cara kerja dan sudut pandang

pegawai.

2.1.2 Kinerja Pegawai

2.1.2.1 Definisi Kinerja

Kinerja merupakan terjemahan dari kata performance (Job Performance),

secara etimologis performance berasal dari kata to perform yang berarti

menampilkan atau melaksanakan.

Menurut Wibowo“ Manajemen Kinerja “ (2011: 4) mengatakan bahwa:

“kinerja adalah merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi dan kepentingan”

Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai

prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam

instansi. Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya

instansi untuk mencapai tujuan.

Page 59: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

40

Instansi umumnya mendasarkan perencanaan tujuan yang hendak dicapai

di masa depan dengan perilaku yang diharapkan dari keseluruhan personel dalam

mewujudkan tujuan tersebut. Tujuan utama penilaian kinerja pegawai adalah

untuk memotivasikan pegawai dalam mencapai sasaran operasi dan dalam

memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut The Scribner-Bantam English Dictionary yang dikutip

Sedarmayanti (2010), kinerja (Performance) berasal dari kata “to perform” yang

mempunyai beberapa arti, sebagai berikut:

1. To do or carry out execute, (melakukan, menjalankan,

melaksanakan).

2. To discharge of fulfil; as a vew, (memenuhi atau menjalankan

kewajiban suatu nazar).

3. To portray as character in a play, (menggambarkan suatu karakter

dalam suatu permainan).

4. To render by the voice or musical instrument, (menggambarkannya

dengan suara atau alat musik).

5. To execute or complete an undertaking, (melaksanakan atau

menyempurnakan tanggung jawab).

6. To act a part in a play, (melakukan suatu kegaitan dalam suatu

permainan).

7. To perform music, (memainkan atau pertunjukan musik).

8. To do what is expected of person or machine, (melakukan sesuatu yang

diharapkan oleh seseorang atau mesin)

Page 60: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

41

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka arti kinerja atau performance

adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang

dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-

masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

Pengertian mengenai kinerja dari beberapa ahli sebagai berikut :

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara dalam Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan (2009:67) :

“Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”

Dan selanjutnya, menurut Malayu S.P Hasibuan (2007:34)

mengemukakan, bahwa :

“Kinerja (Prestasi Kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseoang

dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang

berdasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.”

Menurut Gary Dessler (2007:87) berpendapat :

“Kinerja (prestasi kerja) karyawan adalah prestasi karyawan

dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari karyawan”.

Page 61: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

42

Dan dari pengertian-pengertian diatas bahwa, kinerja dapat disebut dengan

prestasi kerja seseorang yang dikarenakan kinerja sendiri adalah hasil kerja yang

dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan sesuai

tanggung jawab yang diberikan kepada pegawai tersebut.Berdasarkan pengertian

di atas bahwa hasil yang dicapai oleh seorang aparatur menurut ukuran

profesionalisme dalam pekerjaannya diaplikasikan dalam prilaku, kecerdasan dan

kemampuan sesuai dengan peranan, kegiatan dan tugas yang telah ditentukan.

2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kinerja

Faktor-faktor yang memenaruhi kinerja menurut Keith Davis dalam

Anwar Prabu Mangkunegara dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan (2009: 67) adalah :

1. Faktor Kemampuan

Kemampuan seseorang pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ)

dan kemampuan reality (Knowlegde + Skill). Artinya jika pegawai

memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan

sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang

diharapkan.

2. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seseorang pegawai dalam menghadapi

situasi kerja.Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri

pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan kerja, sedangkan sikap

Page 62: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

43

adalah kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha

mencapai prestasi kerja secara maksimal.

Berdasarkan pengertian diatas, aparatur dalam pencapaian kinerja harus

memiliki kemampuan dan motivasi kerja.Kemampuan yang dimiliki aparatur

dapat berupa kecerdasan ataupun bakat. Motivasi yang dimiliki aparatur dilihat

melalui sikap dan situasi kerja yang kondusif, karena hal ini akan berhubungan

dengan pencapaian prestasi kerja atau kinerja pegawai di Sekretariat DPRD

Provinsi Banten.

Sedangkan kinerja merupakan suatu konstruk multidimensial yang

mencakup faktor yang memengaruhinya. Mahmudi (2005:21) mengemukakan

faktor-faktor yan memengaruhi kinerja tersebut adalah :

1. Faktor personal atau individu yaitu meliputi pengetahuan,

keterampilan, skill, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan

komitmen yang di miliki oleh individu .

2. Faktor keterampilan yaitu meliputi: kualitas dalam memberikan

dorongan, semangat arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan

team leader.

3. Faktor team yaitu meliputi: kualitas dukungan semangat diberikan oleh

rekan dalam suatu team. Kepercayaan sesama anggota team,

kekompakan dalam keeratan anggota team.;

Page 63: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

44

4. Faktor sistem yaitu meliputi: sistem kerja fasilitas kerja atau

insfrastruktur yang diberikan oleh organisasi, dan kultur kinerja dalam

organisasi.

5. Faktor konsektual (situasional) yaitu meliputi: tekanan dan perubahan

lingkungan eksternal dan internal.

Adapun Sedarmayanti (2010:377) mengemukakan dalam bukunya

Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen pegawai

Negeri Sipil instrument pengukuran kinerja merupakan alat yang dipakai untuk

mengukur kinerja individu seorang pegawai yang meliputi:

1. Prestasi kerja, yaitu hasil kerja pegawai dalam menjalankan tugas, baik

secara kualitas maupun kuantitas kerja.

2. Keahlian yaitu tingkat kemampuan teknis yang dimiliki oleh pegawai

dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Keahlian ini

bisa dalam bentuk pengetahuan, insiatif, komunikasi dan kerjasama.

3. Perilaku yaitu sikap dan tingkah laku pegawai yang melekat pada

dirinya dan dibawa dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Perilaku

pegawai meliputi kepribadian dalam hal ini disiplin dan tanggung

jawab.

4. Kepemimpinan yaitu aspek kemampuan manajerial dan seni dalam

memberikan pengaruh kepada orang lain untuk mengkoordinasikan

pekerjaan secara cepat dan cepat termasuk pengambilan keputusan dan

penentuan prioritas.

Page 64: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

45

Jadi, teori-teori yang dikemukakan diatas adalah faktor-faktor yang

memengaruhi kinerja banyak berkaitan satu sama lainnya, kinerja tidak akan

mendapatkan goal yang baik ketika hanya difokuskan ke satu faktor, dalam

faktor-faktor ini lah yang memengaruhi kesegala aspek dalam kinerja seorang

pegawai. Dan aspek-aspek yang dinilai kinerja tersebut merupakan penilaian yang

akan menentukan standar pekerjaan dan kinerja dalam suatu organisasi

individu/tim. Standar pekerjaan dan kinerja merupakan identifikasi tugas

pekerjaan, kewajiban, dan elemen kritis yang menggambarkan apa yang harus

dilakukan. Standar kinerja terfokus pada seberapa baik tugas yang dilaksanakan

agar berdaya guna, setiap standar/kriteria harus dinyatakan secara cukup jelas

sehingga pimpinan dan bawahan atau unit kerja mengetahui apa yang diharapkan

dan apakah telah tercapai atau tidak. (eJournal Administrasi Negara Vol 1, No 1,

2013)

2.1.2.3 Pengukuran Kinerja

Adanya beberapa pendapat yang membahas tentang pengukuran kinerja

akan dijadikan dasar untuk menentukan indikator dari variabel kinerja yang telah

dipaparkan di atas. Dua syarat yang harus dipenuhi agar pengukuran kinerja

berjalan efektif yaitu, adanya kriteria kinerja yang dapat diukur secara objektif

dan adanya objektivitas dalam pengukuran. Maka dapat disimpulkan sebagai

standar penilaian adalah pengutaraan dari Mangkunegara.

Menurut Mangkunegara (2001:18) aspek-aspek standar kinerja terdiri dari

aspek kuantitatif dan kualitatif.

1. Aspek Kuantitatif:

Page 65: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

46

a. Proses kerja dan kondisi pekerjaan

b. Waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan

c. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan

d. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja

2. Aspek Kualitatif:

a. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan

b. Tingkat kemampuan dalam pekerjaan

c. Kemampuan dalam menganalisis data/informasi dan kemampuan

menggunakan mesin/peralatan.

2.1.2.4 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (Performance appraisal) menurut marwansyah dalam

manajemen sumber daya manusia adalah sistem formal untuk memeriksa atau

mengkaji dan mengevaluasi kinerja seseorang atau kelompok.Kinerja adalah

pencapaian/prestasi seseorang berkenaan dengan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya. Kinerja dapat pula dipandang sebagai perpaduan dari hasil kerja (apa

yang harus dicapai oleh seseorang) dan kompetensi (bagaimana seseorang

mencapainya)

Penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistimatis dari pekerjaan

pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian adalah proses

penaksiran atau penentuan nilai, kualitas, atau status dari beberapa objek, orang

ataupun sesuatu.

Menurut Handoko (2009:135), mengatakan bahwa penilaian kinerja dapat

digunakan untuk :

Page 66: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

47

1. Perbaikan kinerja, umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan

Pegawai, manajer dan departemen personalia dapat memperbaiki

kegiatan-kegiatan mereka untuk meningkatkan prestasi.

2. Penyesuaian-penyesuaian gaji, evaluasi kinerja membantu para

pengambil keputusan dalam menentukan kenaikan upah, pemberian

bonus dan bentuk gaji lainnya.

3. Keputusan-keputusan penempatan, promosi dan mutasi biasanya

didasarkan atas kinerja masa lalu. Promosi sering merupakan bentuk

penghargaan terhadap kinerja masa lalu.

4. Perencanaan kebutuhan latihan dan pengembangan, kinerja yang jelek

mungkin menunjukkan perlunya latihan. Demikian juga sebaliknya,

kinerja yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus

dikembangkan.

5. Perencanaan dan pengembangan karier, umpan balik prestasi

mengarahkan keputusan-keputusan karier, yaitu tentang jalur karier

tertentu yang harus diteliti.

6. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing, kinerja yang baik atau

buruk adalah mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur

staffing departemen personalia.

7. Melihat ketidak akuratan informasional, kinerja yang jelek mungkin

menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan,

rencana sumber daya manusia atau komponen-komponen lain, seperti

sistim informasi manajemen. Menggantungkan pada informasi yang

Page 67: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

48

tidak akurat dapat menyebabkan keputusan-keputusan personalia yang

tidak tepat.

8. Mendeteksi kesalahan-kesalahan desain pekerjaan, kinerja yang jelek

mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan.

Penilaian prestasi membantu diagnosa kesalahan-kesalahan tersebut.

9. Menjamin kesempatan yang adil, penilaian kinerja yang akurat akan

menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa

deskriminasi.

10. Melihat tantangan-tantangan eksternal, kadang-kadang prestasi

seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar lingkungan kerja,

seperti keluarga, kesehatan dan masalah-masalah pribadi lainnya.

Berdasarkan penilaian kinerja, departemen personalia mungkin dapat

menawarkan bantuan.

Berdasarkan kriteria diatas, maka dapat dikatakan bahwa penilaian kinerja

adalah suatu proses penilaian kinerja pegawai yang dilakukan pimpinan

perusahaan secara sistimatis berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.

Pemimpin perusahaan yang menilai kinerja pegawai, yaitu atasan pegawai

langsung, dan atasan tak langsung.Disamping itu pula, kepala bagian personalia

berhak pula memberikan penilaian prestasi terhadap semua pegawainya sesuai

dengan data yang ada di bagian personalia.

2.1.3 Pengaruh Antara Motivasi Terhadap Kinerja

Menurut hasil penelitian Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2003:202)

dalam manajemen kinerja, membahas bahwa motivasi dapat diperoleh melalui :

Page 68: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

49

1. Needs (kebutuhan)

Kebutuhan menunjujan adanya kekurangan fisiologis dan psikologis

yang menimbulkan perilaku. Teori motivasi berdasarkan hierarki

kebutuhan dikemukanan oleh Abraham Maslow yang menyatakan

bahwa kebutuhan manusia berjnjang dari Physiological, safety, social,

esteem, dan self-actualization. Pegawai dengan kebutuhan berprestasi

tinggi lebih tertarik pada perusahaan yang mempunyai lingkungan

dimana pembayaran diberikan berdasarkan kinerja. Pada akhirnya,

pimpinan harus meniptakan tugas atau tujuan menantang kaena

kebutuhan akan prestasi berhubungan secara positif dengan komitmen

pada tujuan, yang pada gilirannya memengaruhi kinerja.

2. Job Design (Desain Pekerjaan)

Job design adalah mengubah konten dan atau proses pekerjaan

spesifik untuk meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja. Metode

yang dipergunakan untuk desain kerja adalah Scientific management

(manajemen saintifik), job enlargement (perluasan kerja), job rotation

(rotasi kerja) dan job enrichment (pengayaan kerja).

3. Satisfaction (Kepuasan)

Motivasi kerja individual berhubungan dengan kepuasan kerja.

Kepuasan kerja adalah respons bersifat memengaruhi terhadap

berbagai segi pekerjaan. Konsekuensi kepuasan kerja ditunjukan oleh

korelasinya dengan motivasi, pelibatan kerja, organizational citizen

behavior, komitmen organisasi, perasaan stres dan kinerja.

Page 69: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

50

4. Equity (Keadilan)

Equity theory adalah model motivasi yang menjelaskan bagaimana

orang mengejar kejujuran dan keadilan dalam pertukaran sosial, atau

hubungan memberi dan menerima.

5. Expectation (harapan)

Expectancy theory berpandangan bahwa orang yang berprilaku

termotivasi dengan cara yang menghasilkan manfaat yang dihargai.

6. Goal Setting (Penetapan Tujuan)

Tujuan adalah apa yang diusahakan untuk dicapai individu,

merupakan objek atau tujuan dari suatu tindakan. Menurut Locke,

goal setting mempunyai empat mekanisme, yaitu Goal direct

attention, tujuan yang cenderung focus pada suatu perhatian yang

relevan dan penting. Goal regulate effort, bukam hanya tujuan yang

ingin dicapai tetapi memotivasi untuk bertindak, Goals increase

persistence, orang yang tekun cenderung melihat hambatan sebagai

tantangan yang harus diatasi daripada sebagai alasan untuk gagal.

Goals foster strategies and action plans, tujuan dapat membantu

karena tujuan mendorong orang mengembangkan strategi dan rencana

aksi yang memungkinkan mencapai tujuan (Robert Kreitner and

Angelo Kinicki, 2001:251).

Motivasi dapat mempengaruhi kinerja, walaupun bukan satu-satunya

faktor yang membentuk suatu kinerja. Masukan individual dan konteks pekerjaan

yang merupakan dua faktor kunci yang mempengaruhi motivasi. Pegawai

Page 70: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

51

mempunyai kempuan, pengetahuan kerja, disposisi dan sifat, emosi, suasana hati,

keyakinan dan nilai-nilai pada pekerjaan. Konteks pekerjaan mencakup

lingkungan fisik, penyelesaian tugas, pendekatan organisasi pada rekognisi dan

penghargaan, kecukupan dukungan pengawasan dan coaching, serta budaya

organisasi.

2.2 Kerangka Berfikir

Sugiyono (2009:90) mengemukakan bahwa kerangka berfikir merupakan

model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor

yang telah didentifikasikan sebagai masalah yang penting.

Dalam penelitian ini dimana peneliti membahas Bagaimanakah Pengaruh

motivasi terhadap kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten.

Dalam teori motivasi, Maslow mengemukakan teorinya, bahwa:

1. Kebutuhan Fisiologis (Basic Needs), kebutuhan yang harus dipuaskan

untuk dapat tetap hidup. Misalnya sandang, pangan, papan dan

kesejahteraan individu.

2. Kebutuhan akan Rasa Aman (Securily Needs), dikaitkan dengan kerja

maka kebutuhan akan keamanan sewaktu bekerja, perasaan aman yang

menyangkut masa depan Pegawai.

3. Kebutuhan sosialisasi atau afiliasi (Social Needs).

4. Kebutuhan akan penghargaan

5. Kebutuhan aktualisasi diri

Dan teori kinerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari

Sedarmayanti (2010:377) adapun penilaian indikator sebagai berikut :

Page 71: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

52

1. Prestasi kerja, yaitu hasil kerja pegawai dalam menjalankan tugas, baik

secara kualitas maupun kuantitas kerja.

2. Keahlian yaitu tingkat kemampuan teknis yang dimiliki oleh pegawai

dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Keahlian ini

bisa dalam bentuk pengetahuan, insiatif, komunikasi dan kerjasama.

3. Perilaku yaitu sikap dan tingkah laku pegawai yang melekat pada

dirinya dan dibawa dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Perilaku

pegawai meliputi kepribadian dalam hal ini disiplin dan tanggung

jawab.

4. Kepemimpinan yaitu aspek kemampuan manajerial dan seni dalam

memberikan pengaruh kepada orang lain untuk mengkoordinasikan

pekerjaan secara cepat dan cepat termasuk pengambilan keputusan dan

penentuan prioritas.

Gambar 2.2

Skema Kerangka Berfikir

Motivasi Kerja (Teori Maslow)

Variabel X

1. Kebutuhan Fisiologis

2. Kebutuhan Rasa Aman

3. Kebutuhan akan sosialisasi

4. Kebutuhan akan penghargaan

5. Kebutuhan aktualisasi diri

(Notoatmojo, 2009:121)

Kinerja Pegawai

Variabel Y

1. Prestasi Kerja

2. Keahlian

3. Prilaku

4. Kepemimpinan

(Sedarmayanti, 2010:377)

(Sedarmayanti, 2010:377)

Page 72: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

53

2.3 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, senantiasa peneliti mengacu ke beberapa sumber

sebagai bahan referensi. Berikut adalah sumber tersebut :

Dari penelitian yang dilakukan oleh saudara Agung Prihantoro (2012)

dengan judul “Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia melalui Motivasi,

Disiplin, Lingkungan Kerja, dan Komitmen”, menunjukkan bahwasanya motivasi

sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, semakin tinggi motivasi pegawai

maka semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan.

Dan juga dikemukakan Ibriati Kartik Alimuddin (2012) dengan judul

“Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Telkom

Indonesia, Tbk Cabang Makassar”, beliau mengungkapkan bahwa faktor motivasi

secara simultan berpengaruh positif terhadap produktivitas atau kinerja pegawai

PT. Telkom.

Demikian juga diungkapkan oleh Yoga Wardhana (2014), dengan

penelitin yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin

Terhadap Kinerja pada Kantor Kecamatan Cisauk Tangerang” beliau

mengungkapkan adanya pengaruh besar yang dihasilkan dari elemen motivasi

terhadap kinerja pegawai kantor Kecamatan Cisauk Tangerang.

Dari hasil penelitian terdahulu diatas, dapat disimpulkan secara mayoritas

membuktikan bahwasanya Motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai di

Page 73: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

54

suatu instansi/perusahaan.Hal ini sesuai dengan teori Motivasi yang dikemukakan

ahli teori pada umumnya bahwasanya dalam pengembangan kinerja pegawai

terdapat faktor-faktor atau prinsip-prinsip yang mempengaruhi kinerja seperti

motivasi, akuntabilitas, kepastian hukum, dan lain-lain.

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan proposisi yang akan di uji keberlakuannya, atau

merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan dalam penelitian (Bambang

Prasetyo dan Lina, 2005:76). Dalam penelitian ini hipotesis umum yang diajukan

peneliti adalah:

Hipotesis Nol (Ho) : x ≠ y

Tidak terdapat pengaruh antara motivasi terhadap kinerja pegawai di

Sekretariat DPRD Provinsi Banten

Hipotesis Alternatif (Ha) : x = y

Terdapat pengaruh antara Motivasi terhadap kinerja pegawai di Sekretariat

DPRD Provinsi Banten

Jadi, bertitik tolak dari anggapan dasar tersebut diatas, maka penulis

merumuskan hipotesis, “Terdapat pengaruh antara Motivasi terhadap kinerja

pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten”

Page 74: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

56

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan studi kasus yang

dilakukan di Sekretariat DPRD Provinsi Banten. Dan berupaya untuk mencari

pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat DPRD

Provinsi Banten dengan menggunakan metode penelitian yang penulis gunakan

adalah metode penelitian asosiatif, dan bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel atau lebih. Dimana data-data yang diperoleh, penelitian diolah,

dianalisis dan diproses lebih lanjut berdasarkan teori-teori yang telah diperoleh

dan dipelajari sebelumnya oleh penulis. Untuk keperluan pengujian serangkaian

langkah-langkah yang dimulai dari menetapkan teknik pengumpulan data,

penentuan populasi dan sampel, operasional variabel dan membuat teknik

rancangan pengujian hipotesis.

3.2 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrument untuk

mengumpulkan data, instrument digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti. Dengan demikian jumlah instrument tergantung banyaknya variabel yang

diteliti.

Page 75: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

57

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti

dan demikian jumlah instrument yang akan digunakan untuk penelitian akan

tergantung pada jumlah variabel yang diteliti dan diukur dari indikator-indikator

variabel yang diberikan oleh penelitian. Karena instrument penelitian akan

digunakan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat,

maka instrument harus memiliki skala, skala yang digunakan adalah skala Likert

dalam pengukuran jawaban dari para responden. Dengan skala Likert, maka

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian,

indikator tersebut dijadikan acuan dalam menyusun item-item pertanyaan.

Jawaban setiap item intrumen memiliki tingkatan nilai dari sangat positif sampai

sangat negatif.

Untuk keperluan analisis data kuantitatif, maka jawaban dari setiap item

diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skoring Item Instrument

Pertanyaan SS S TS STS Positif 4 3 2 1

Negative 1 2 3 4 (Arikunto, 2006)

Sebagai panduan untuk melakukan penelitian dan dalam rangka pengujian

hipotesis yang diajukan, maka perlu dikemukakan definisi variabel yang

digunakan. Penelitian ini menggunakan Motivasikerja sebagai variabel X (bebas).

Sedangkan Kinerja Pegawai sebagai variabel Y (terikat).

Page 76: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

58

Agar permasalahan yang telah diindentifikasi pada identifikasi masalah

dapat sesuai dengan tujuan penelitian, maka variabel-variabel tersebut

dioperasionalisasikan. Untuk memperjelas gambaran operasional variabel dalam

peneitian ini dapat dilihat berdasarkan pada tabel-tabel dibawah ini.

Tabel 3.2 Operasionalisasi variabel bebas motivasi

Variabel Dimensi Indikator Item

Motivasi

(Variabel X)

(Notoatmodjo,

2009)

1. Kebutuhan

Fisiologi a. Kebutuhan Dasar Pegawai 1- 4

2. Kebutuhan Rasa

Aman

a. Rasa nyaman di tempat bekerja

b. Jaminan keamanan lingkungan kerja

5,

6,7

3. Kebutuhan

Sosialisasi

a. hubungan dengan pimpinan

b.hubungan antar sesama pegawai

8, 9,

10,11

4. Kebutuhan Akan

Penghargaan

a. penghargaan dari pimpinan

b. penghargaan dari instansi

12, 13

14, 15

5. Kebutuhan

Aktualisasi Diri

a. kebutuhan pengembangan potensi dan

skill

b. kemampuan dalam ide dan gagasan

16,17

18,19

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Terikat Kinerja Pegawai

Variabel Dimensi Indikator Item

Kinerja

Pegawai

(Variabel Y)

(Sedarmayanti,

2010)

1.Prestasi Kerja a. Keterampilan dalam bekerja

b. Potensi pengembangan ilmu melalui

pelatihan

c. penyelesaian pekerjaan yang sesuai

dengan waktu

20,21

22

23,24

2. Keahlian a. Kemampuan pegawai

b. Latarbelakang Pendidikan

25,26

27,28

3. Prilaku a. Sikap pegawai dalam bekerja

b. Loyalitas pegawai

29,30

31

Page 77: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

59

c. Hubungan dengan pegawai 32,33

4. Kepemimpinan a. hubungan pimpinan dengan pegawai

b. Partisipasi Pimpinan

34

35,36

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian Lapangan, cara penelitian ini langsung kepada objek untuk

memperoleh data primer, untuk menghimpun data faktual penelitian

ini menggunakan teknik :

a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati

secara langsung objek yang diteliti. Observasi ini dilakukan untuk

melengkapi data yang diperlukan dan sebagai bahan perbandingan

antara teori dan praktik di lapangan.

b. Wawancara, yaitu teknik mengumpulkan data dengan cara tanya

jawab secara langsung kepada pihak-pihak objek penelitian untuk

memberikan penjelasan terkait permasalahan yang diteliti.

c. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

mengajukan beberapa daftar pertanyaan kepada pihak-pihak yang

berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

2. Penelitian Kepustakaan, suatu teknik pengumpulan data dengan cara

membaca catatan kuliah, literatur-literatur yang telah penulis pelajari

yang berhubungan dengan permasalahan pada penelitian ini.

Page 78: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

60

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini data-data yang dibutuhkan yaitu adalah data primer.

Menurut Silalahi (2006) Data primer itu sendiri bisa berasal dari individu,

kelompok fokus ataupun satu kelompok responden. Data primer ini memiliki

kelebihan serta kekurangan, dimana kelebihannya adalah data yang didapatkan ini

akan sesuai dengan tujuan penelitian dari peneliti dan dikumpulkan dengan

prosedur-prosedur yang ditetapkan serta dikontrol oleh peneliti. Sementara

kekurangannya adalah pengumpulan data secara primer ini biasanya akan

menghabiskan banyak biaya serta waktu sehingga menjadi tidak efisien.

3.3.2 Sumber Data

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini tentunya bersumber pada

informan tertentu. Menurut Suharsimi (2006) beliau mengungkapkan yang

dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data apat

diperoleh.

Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan data primer sebagai

rujukan terbentuknya hasil yang dimaksud. Menurut Sugiyono (2007) beliau

mengutarakan bahwa sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Secara garis besar yang menjadi informan atau sumber data

dalam penelitian ini penulis membagi dalam dua bagian, sebagaimana berikut ini :

1. Sumber Primer

Yaitu berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sumber

primer yang penulis maksudkan adalah informan atau sumber data

Page 79: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

61

yang ada dilapangan, yang dapat memberikan informasi atau data-data

secara langsung dan bukan berupa documenter. Dan yang menjadi

sumber primer adalah para pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi

Banten, sebagai subjek penelitian yang dapat memberikan informasi

atau data-data secara langsung berkaitan dengan objek penelitian yang

sedang diteliti.

2. Sumber sekunder

Sumber data sekunder berupa documenter atau sumber-sumber tertulis.

Seperti majalah, buku-buku, koran, laporan penelitian dan sebagainya.

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti.

Penelitian yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya, agar

hasil penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus melakukan sensus.

Namun karena sesuatu hal peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen tadi,

maka yang bisa dilakukannya adalah meneliti sebagian dari keseluruhan elemen

atau unsur tadi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang

terdaftar dan aktif bekerja di Sekretariat DPRD Provinsi Banten.

Tabel 3.4 Jumlah Pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten

No. Pegawai Jumlah

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 100

2. Tenaga Suka Rela (TKS) 549

3. Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) 51

Total 700

Sumber : Sekretariat DPRD Provinsi Banten 2015

Page 80: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

62

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2011:174). Dan penelitian ini menggunakan Propotional cluster random sampling

(Pengambilan sampel acak berkelompok) karena obyek yang diteliti sangat luas

sehingga pengambilan sampel dilakukan secara kelompok bukan secara individu,

sehingga semua kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk digunakan

sebagai sampel. Maka dari teknik sampling ini sampel untuk Pegawai negeri Sipil

(PNS) sebanyak 36 orang, Tenaga Kerja Sukarela (TKS) sebanyak 196 orang dan

untuk Pamdal sebanyak 18 orang, secara keseluruhan sampel ini berjumlah 250

responden.

Sampel 1= Populasi 1 x Total sampel

Total Populasi

Populasi seluruhnya = 700 Orang

Sampel PNS = 100 Orang x 250 Orang

700 Orang

= 35,71 (dibulatkan) 36 Orang

Sampel untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjumlah 36 Orang

Sedangkan untuk sampel Tenaga Kerja Sukarela (TKS) adalah :

Sampel TKS = 549 Orang x 250 Orang

700 Orang

= 196.0 atau 196 Orang

Dan, untuk sampel Pengamanan Dalam (Pamdal) adalah :

Sampel Pamdal = 51 Orang x 250 Orang

700 Orang

= 18,2 atau 18 Orang

Jadi, total keseluruhan sampel pada penelitian ini berjumlah 250 orang.

Page 81: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

63

3.5 Uji Validitas dan Reabilitas

Dalam penelitian ini, hasil pengumpulan data berupa hasil penyebaran

kuesioner kepada pegawai, kemudian akan diolah (melakukan uji statistik) dengan

menggunakan beberapa teknik atau metode uji statistik, antaralain :

a. Validitas

b. Reliabilitas

Dimana uji validitas menggunakan rumus Corelation product moment dan

uji reliabitas ini menggunakan metode Cronbach (Alpha/Reliability analysis).

3.5.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation

yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari

pertanyaan-pertanyaan dengan bantuan software SPSS. Kriteria valid atau tidak

adalah jika korelasi antar skor masing masing butir pertanyaan dengan total skor

mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut

dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing masing butir pertanyaan

dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di atas 0,05 maka butir

pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2011).

Pengujian validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Page 82: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

64

Keterangan:

r = Korelasi produk moment

X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat

Untuk dapat menginterpretasikan besarnya koefisien korelasi antara

variabel independen dengan variabel dependen, penulis menyajikan keeratan

hubungan tersebut dalam bentuk tabel 3.5 berikut ini :

Tabel 3.5 Kriteria Nilai Korelasi

- 1 ≤ r ≤ + 1 Tingkat Keterandalan

0,800 – 1,00 Sangat tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat rendah

Sumber : Arikunto (2006:276)

3.5.2 Uji Realibilitas

Setelah dilakukan pengujian validitas data, kemudian dilanjutkan dengan

pengujian reliabilitas data. Pengujian ini dilakukan untuk menganalisa

data/instrumen penelitian, berupa butir-butir pernyataan (kuesioner), apakah

reliabel atau tidak reliabel. Metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas

data ini menggunaakn Cronbach Alpha. Instrumen penelitian yang reliable berarti

bahwa intrumen tersebut dapat digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek

2222 YYnXXn

YXXYnr

Page 83: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

65

yang sama. Pengujian reliabilitas ini dilakukan terhadap butir-butir pernyataan

(kuesioner) dengan melihat nilai r (alphaReliabilitas merupakan sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena

instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2006: 178). Kriteria

pengujian instrumen dikatakan reliabel apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙pada taraf signifikansi

5%. Jika instrumen reliabel berdasarkan uji coba, maka instrumen tersebut dapat

digunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil perhitungan

diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r. a) pada tabel reliabilitas data.

Pengujian Reliabilitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

2

2

11 11 t

i

SS

KKr

Sedangkan untuk menghitung 2tS dan 2

iS dapat menggunakan rumus sebagai

berikut :

2

22 )(

nX

nXS t

22

nJK

nJK

S sIi

keterangan :

r = rata-rata korelasi antar variabel

K = banyaknya item yang menjadi variabel laten manifes

2tS = harga varians total

2iS = jumlah varians item

Page 84: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

66

IJK = jumlah kuadrat seluruh skor item, dan

IJK = Harga varians item

Untuk memudahkan dalam melakukan perhitungan validitas dan reliabilitas

data yang dilakukan dalam penelitian tugas akhir ini, peneliti menggunakan alat

Bantu Software SPSS 21.0 for windows.

3.6 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,

2011). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R² yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).

Untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel X (Motivasi) dengan

variabel Y (Kinerja Pegawai), kemudian dapat dilakukan dengan cara menghitung

koefisien determinasi, dengan cara mengkuadrankan koefisien yang ditemukan.

Perhitungan koefisien Derterminasi dapat dilakukan sebagai berikut :

%1002 rKD

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

r = Korelasi koefisien produk moment

Page 85: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

67

3.7 Uji Regresi Sederhana

Regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau

lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui

dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen dalam suatu fenomena yang komleks.

Persamaan regresi digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh variabel bebas

(Motivasi kerja) terhadap variabel terikat (Kinerja Pegawai).

Secara umum persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Nilai yang diprediksikan

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X = Nilai variabel independen

3.8 Teknik Analisis Data

Sebelum sampai pada kegiatan analisis data, penulis perlu melakukan

pengolahan data dengan langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut :

a. Seleksi Angket, dimaksud untuk mengetahui apakah responden telah

mengisi angket dengan baik.

b. Klasifikasi Data, kegiatan pengelompokan data yang sudah terkumpul

sesuai dengan problematik agar memudahkan dalam pengolahan data.

c. Penelitian Data, kegiatan penelitian terhadap data yang terkumpul melalui

angket.

Page 86: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

68

d. Tabulasi Data, kegiatan melihat kecenderungan pada tiap-tiap item,

dengan langkah-langkah :

1.Menyediakan jalur-jalur yang sesuai dengan item yang terdapat

dalam angket.

2.Menghitung frekuensi setiap kategori jawaban dari masing-masing

alternatif jawaban.

Setelah data selesai diolah sehingga menghasilkan hasil yang akurat,

selanjutnya dilakukan analisis terhadap data yang telah diolah.

3.9 Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan penulis di Kantor Sekretariat DPRD Provinsi

Banten, yang beralamat di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)

Palima - Serang, Banten.

Page 87: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

69

3.10 Jadwal Penelitian

Tabel 3.6 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

WAKTU

Mei November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

2014 2015 2015 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016

1 Menentukan Judul

2 Observasi Awal

3 Pengajuan Bab I – III

5 Seminar Ujian Proposal

6 Revisi Proposal

7

Pengolahan, Analisis Data, Pembuatan Hasil Penelitian

8 Sidang Skripsi

Page 88: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

70

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sekretariat DPRD Provinsi Banten

Sekretariat DPRD Provinsi Banten berada di Kawasan Pusat Pemerintah

Provinsi Banten (KP3B), yang terletak di Jalan Syech Nawawi Al-Bantani

Palima-Serang, Sekretariat DPRD sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah

Provinsi Banten merupakan unsur pelayanan terhadap pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi DPRD Provinsi Banten yang sehari-hari dilaksanakan oleh para

anggota Dewan dan unsur pendukung kelancaran fungsi dan tugas DPRD dalam

rangka meningkatkan kualitas dan kinerja DPRD. Sekretariat DPRD selaku

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Provinsi Banten menerapkan prinsip-

prinsip efisien, efektif, transparan, akuntabel, partisipatif dan koordinatif dalam

melaksanakan program dan kegiatannya untuk pencapaian visi dan misi

organisasi.

Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD yang di angkat dan

diberhentikan oleh Gubernur dengan persetujuan DPRD. Dalam melaksanakan

tugasnya secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Gubernur melalui Sekertaris Daerah sebagaimana diamanatkan dalam

Page 89: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

71

pasal 3 ayat 2 Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat DPRD Provinsi Banten.

4.1.2 Visi dan Misi Sekretariat DPRD Provinsi Banten

Pembangunan Daerah sebagaimana dituangkan dalam dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten periode 2012-

2017 dititik beratkan pada 3 (tiga) aspek yaitu: 1) Aspek Pelayanan Umum, 2)

Aspek Kesejahteraan Masyarakat, dan 3) Aspek Daya Saing Daerah.

Sekretariat DPRD sebagai perangkat daerah Provinsi Banten merupakan

salah satu pelaku pembangunan yang diharapkan mampu memberikan kontribusi

nyata dalam pencapaian harapan terhadap terwujudnya ”BERSATU

MEWUJUDKAN BANTEN SEJAHTERA BERLANDASKAN IMAN DAN

TAQWA”.

Harapan tersebut merupakan puncak ukuran keberhasilan yang dicita-

citakan dalam penyelenggaraan pembangunan jangka menengah Provinsi Banten

pada periode 2012-2017. Maju dan mandiri diantaranya ditekankan pada

meningkatnya keberdayaan pemerintah daerah, yang dalam penafsirannya

diantaranya dapat artikan sebagai harapan terhadap semakin meningkatnya

kemampuan pelayanan pemerintah daerah pada seluruh lini yang mendukung

kelancaran dan keberhasilan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan.

Page 90: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

72

Sekretariat DPRD Provinsi Banten dituntut untuk mampu mendukung Visi

Pembangunan Banten 2012-2017, melalui penetapan visi kelembagaan sebagai

ukuran keberhasilan (keadaan) yang diinginkan pada akhir periode perencanaan,

yang sejalan dengan isu strategis yang dihadapi, dan sesuai dengan tugas pokok

dan fungsinya, yaitu dukungan terhadap pelaksanaan wewenang dan fungsi DPRD

Provinsi Banten.

Sekretariat DPRD Provinsi Banten menetapkan Visi 2012-2017 sebagai

keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yaitu:

Terwujudnya Dukungan Yang Optimal Terhadap Pelaksanaan Tugas,

Fungsi Dan Wewenang DPRD Provinsi Banten

Berdasarkan pernyataan Visi Sekretariat DPRD Provinsi Banten 2012-

2017 tersebut, puncak ukuran keberhasilan yang dicita-citakan ditekankanPada

terwujudnya ‘pelayanan prima (prime services)’. Prima (prime) menurut The

Meriem Webster Dictionary adalah ‘standing first as in time, rank, significance,

or quality’. Berdasarkan sumber tersebut, prima yang menjadi ukuran

keberhasilan dalam hal ini lebih mengarah pada definisi ‘standing first in quality

and significance’, sehingga kriteria pelayanan prima dalam visi Sekretariat DPRD

Provinsi Banten adalah dukungan yang professional dan berkualitas, yaitu

pelayanan yang didasarkan pada standarisasi pelayanan dari DPRD Provinsi

Banten. Prinsip-prinsip pelayanan yang berkualitas meliputi :

Page 91: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

73

a. Tanggap, mencerminkan pelayanan yang bersifat 2 (dua) arah dengan

tidak bertumpu terhadap sesuatu yang diminta/dibutuhkan (demand)

langsung oleh Anggota DPRD atau Alat Kelengkapan DPRD, tetapi

lebih kepada layanan yang berorientasi pada sesuatu yang dapat

menginisiasi DPRD Provinsi Banten dan dianggap perlu untuk

diprioritaskan oleh DPRD;

b. Tepat, menggambarkan kesesuaian waktu dan kebenaran informasi

atau aspirasi yang disampaikan baik ke dalam maupun keluar pada

lembaga legislatif dari maupun kepada pihak eksekutif dan masyarakat

luas;

c. Proporsional, keseimbangan antara permintaan dengan pemberian

layanan, serta jenis layanan dengan fungsi-fungsi yang

diselenggarakan DPRD Provinsi Banten.

d. Pelayanan yang berarti, yaitu pelayanan yang didasarkan pada

kebutuhan pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan DPRD Provinsi

Banten. Terdapat 3 (tiga) fungsi dasar DPRD yaitu Anggaran,

Legislasi dan Pengawasan. Oleh karena itu, pelayanan harus dapat

mengakomodir seluruh fungsi dasar DPRD Provinsi Banten, sehingga

pelayanan yang diberikan mampu memberikan dampak secara

signifikan terhadap terpenuhinya amanat rakyat melalui pelaksanaan

tugas dan fungsi DPRD Provinsi Banten.

Sesuai dengan harapan “Terwujudnya Dukungan Optimal Terhadap

Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Wewenang DPRD Provinsi Banten”, maka

Page 92: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

74

ditetapkan Misi Sekretariat DPRD Provinsi Banten periode 2012-2017 sebagai

upaya untuk mewujudkan visi, sebagai berikut :

“Meningkatkan Peran dan Fungsi Kelembagaan Sekretariat DPRD

Provinsi Banten”

Dengan tujuan mendorong peningkatan peran DPRD Provinsi Banten

dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dengan dukungan yang optimal dari

Sekretariat DPRD Provinsi Banten. Dan sasaran yang ingin dicapai adalah

pencapaian kinerja yang baik oleh Sekretariat DPRD Provinsi Banten dan DPRD

Provinsi Banten.

4.1.3 Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Banten

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 03 Tahun 2012

tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah, Sekretariat DPRD Provinsi

Banten tersusun menjadi 5 (lima) Bagian dan 15 (lima belas) Sub Bagian yang

terdiri dari :

1. Sekretaris DPRD;

2. Bagian Hukum, yang terdiri dari :

a. Sub Bagian Pengkajian Produk Hukum;

b. Sub Bagian Penyusunan Produk Hukum;

c. Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.

3. Bagian Persidangan, yang terdiri dari :

a. Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan;

Page 93: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

75

b. Sub Bagian Alat Kelengkapan DPRD;

c. Sub Bagian Rapat dan Risalah.

4. Bagian Umum, yang terdiri dari :

a. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Rumah Tangga

c. Sub Bagian Perlengkapan

5. Bagian Keuangan, yang terdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan;

b. Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan;

c. Sub Bagian Perbendaharaan.

6. Bagian Humas dan Protokol, yang terdiri dari :

a. Sub Bagian Protokol;

b. Sub Bagian Informasi dan Publikasi;

c. Sub Bagian Aspirasi Masyarakat.

7. Bagian Kelompok Jabatan Fungsional.

Berdasarkan rentang kendalinya, struktur organisasi Sekretariat

DPRD Provinsi Banten dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 94: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

76

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Banten

.

Sumber : Lampiran PERDA No.03 Tahun 2012

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan mengenai organisasi Sekretariat

DPRD Provinsi Banten sebagai berikut :

1. Berbentuk organisasi lini, dimana garis-garis komando jelas terlihat

pada struktur organisasi. Alur komando dari Sekretaris kepada 5 (lima)

bagian yang ada yaitu Bagian Hukum, Bagian Persidangan, Bagian

Keuangan, dan Bagian Umum, Bagian Humas dan Protokol. Demikian

juga garis komando dari bagian kepada sub bagian yang ada yang rata-

SEKRETARIS DPRD

BAGIAN

HUKUM

BAGIAN

KEUANGAN

BAGIAN

UMUM

SUB BAGIAN

KAJIAN HUKUM DAN TENAGA AHLI DPRD

BAGIAN

PERSIDANGAN

SUB BAGIAN

PENYUSUNAN PRODUK

HUKUM

SUB BAGIAN

DOKUMENTASI & INFORMASI HUKUM

SUB BAGIAN

TATA USAHA PIMPINAN

SUB BAGIAN

ALAT KELENGKAPAN

SUB BAGIAN

RAPAT & RISALAH

SUB BAGIAN

PERENCANAAN

SUB BAGIAN

VERIFIKASI & PEMBUKUAN

SUB BAGIAN

PERBENDAHARAAN

SUB BAGIAN

TATA USAHA

SUB BAGIAN

PERLENGKAPAN

SUB BAGIAN

RUMAH TANGGA

BAGIAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BAGIAN

HUMAS DAN PROTOKOL

SUB BAGIAN

PROTOKOL

SUB BAGIAN

INFORMASI DAN PUBLIKASI

SUB BAGIAN

ASPRASI MASYARAKAT

Page 95: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

77

rata terdiri atas 3 (tiga) sub-bagian. Garis-garis pertanggungjawaban

(accountability line) juga jelas dan mudah dipahami;

2. Dengan menggunakan hasil kajian Henry Mintzberg di bidang teori

organisasi, organisasi Sekretariat Dewan Provinsi Banten merupakan

perpaduan antara machine bureaucracy dengan profesional

bureaucracy. Machine bureaucracy terlihat pada bagian-bagian yang

ada di Sekretariat DPRD Provinsi Banten, sedangkan profesional

bureaucracy terlihat pada keberadaan kelompok jabatan fungsional

yang langsung berada di bawah Sekretaris DPRD;

3. Telah mengakomodir seluruh Tupoksi Sekretariat DPRD Provinsi

Banten, yang seluruhnya merupakan fungsi pelayanan terhadap tugas

dan fungsi DPRD Provinsi Banten sebagai wakil rakyat;

Bagian-bagian yang dibentuk secara garis besar melaksanakan 2 (dua)

fungsi utama Sekretariat DPRD Provinsi Banten, yaitu fungsi fasilitasi tugas-tugas

anggota Dewan sebagai pengemban amanah rakyat dan fungsi pembinaan aparatur

Sekretariat DPRD.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Rincian

Tugas dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten , bahwa

dalam menyelenggarakan tugas pokok Sekretariat, Sekretaris DPRD dibantu oleh

5 (lima) Kepala Bagian dan 15 (lima belas) Kepala Sub Bagian yang memiliki

tugas antara lain sebagai berikut :

Page 96: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

78

1. Kepala Bagian Hukum

Kepala Bagian Hukum mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris

DPRD dalam menyelenggarakan kegiatan penyiapan bahan kajian dalam

penyusunan dan perumusan rancangan produk hukum daerah, dokumentasi dan

informasi hukum, menyiapkan dan mengkoordinasikan tenaga ahli serta fasilitasi

bantuan hukum bagi DPRD, untuk melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bagian

Hukum bantu oleh 3 (tiga) Kepala Sub Bagian yang ada dibawahnya antara lain

sebagai berikut :

a. Kepala Sub Bagian Kajian Hukum dan Tenaga Ahli

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Hukum

melaksanakan pengumpulan bahan kajian hukum dan pengawasan

PERDA dan fasilitasi tenaga ahli DPRD dengan rincian tugas :

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Melaksanakan pengumpulan bahan kajian hukum;

3. Menyelenggarakan fasilitasi Tenaga Ahli DPRD;

4. Melaksanakan kegiatan pengumpulan bahan pelaksanaan

pengawasan PERDA;

5. Menyusun laporan tugas sesuai tugas dan fungsinya.

b. Kepala Sub Bagian Penyusunan Produk Hukum

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Hukum

melaksanakan pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan

produk hukum dengan rincian tugas :

Page 97: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

79

1. Menyusunan rencana kerja Sub Bagian;

2. Melaksanakan penyiapan bahan produk hukum DPRD dan

Sekretariat DPRD;

3. Melaksanakan fasilitasi kegiatan penyusunan dan pembuatan

produk hukum;

4. Melaksanakan fasilitasi penyusunan penetapan pengangkatan

dan pemberhentian Anggota DPRD;

5. Melaksanakan penyusunan Keputusan DPRD dan Keputusan

Sekretaris DPRD;

6. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

c. Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Hukum

melaksanakan pelayanan dan pengadaan dokumentasi dan informasi

hukum dengan rincian tugas:

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Melaksanakan perhimpunan, penyusunan pendokumentasian

produk hukum dan peraturan perundang-undangan;

3. Melaksanakan fasilitasi kegiatan sosialisasi produk hukum

DPRD;

4. Melaksanakan fasilitasi referensi hukum bagi kegiatan Pansus

dan pembahasan produk hukum;

Page 98: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

80

5. Melaksanakan penyelenggaraan perpustakaan untuk

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan

Sekretariat DPRD;

6. Melaksanakan pendokumentasian kegiatan pengawasan DPRD

terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah;

7. Melaksanakan fasilitasi pendokumentasian kegiatan

penyusunan dan pembahasan produk hukum;

8. Melaksanakan fasilitasi informasi hukum bagi Anggota DPRD

dan Sekretariat DPRD;

9. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

2. Kepala Bagian Persidangan

Bagian Persidangan mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris

DPRD dalam memfasilitasi penyelenggaraan rapat, persidangan DPRD serta

penyusunan risalah, untuk melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bagian

Persidangan dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Sub Bagian yang ada dibawahnya antara

lain sebagai berikut :

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Persidangan dalam

memfasilitasi kegiatan Pimpinan DPRD, dengan rincian tugas :

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Melaksanakan fasilitasi kegiatan Pimpinan DPRD;

3. Melaksanakan koordinasi jadwal kegiatan Pimpinan DPRD;

Page 99: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

81

4. Melaksanakan fasilitasi kegiatan Pimpinan DPRD dalam

menerima dan penyampaian Aspirasi Masyarakat;

5. Melaksanakan koordinasi kegiatan Pimpinan DPRD dalam

menerima dan penyampaian aspirasi masyarakat;

6. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

b. Kepala Sub Bagian Alat Kelengkapan DPRD

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Persidangan dalam

memfasilitasi Alat Kelengkapan DPRD dengan rincian tugas:

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Melaksanakan fasilitasi kegiatan Alat Kelengkapan DPRD;

3. Melaksanakan koordinasi jadwal alat kelengkapan DPRD;

4. Melaksanakan pengumpulan, penyusunan dan pengolahan hasil

kegiatan Alat Kelengkapan DPRD;

5. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

c. Kepala Sub Bagian Rapat dan Risalah

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Persidangan

dalam memfasilitasi pelaksanaan rapat dan pembuatan risalah dan

pembuatan risalah, dengan rincian tugas :

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Melaksanakan fasilitasi pelaksanaan rapat DPRD;

3. Membuat notulen pelaksanaan rapat DPRD;

4. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan hasil rapat

DPRD;

Page 100: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

82

5. Melaksanakan penyusunan risalah rapat DPRD;

6. Melaksanakan penyusunan laporan sesuai tugas dan fungsinya.

3. Kepala Bagian Keuangan

Kepala Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok membantu

Sekretaris DPRD dalam melaksanakan penyusunan anggaran, program dan

kegiatan Sekretariat DPRD, pelaksanaan dan pembinaan administrasi dan

perbendaharaan serta melakukan verifikasi dan pembukuan, untuk melaksanakan

tugas pokoknya Kepala Bagian Keuangan dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Sub

Bagian yang ada dibawahnya antara lain sebagai berikut :

a. Kepala Sub Bagian Perencanaan

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Keuangan

dalam melaksanakan perencanaan penyusunan program dan

anggaran dengan rincian tugas :

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Melaksanakan persiapan, penyusunan dan evaluasi dokumen

rencana kerja dan Sekretariat DPRD;

3. Melaksanakan penyiapan bahan program dan kegiatan

Sekretariat DPRD

4. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang

perbendaharaan;

5. Melaksanakan penyusunan, pengendalian dan rekonsiliasi

internal laporan keuangan Sekretariat DPRD;

Page 101: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

83

6. Melaksanakan koordinasi kegiatan penyusunan APBD dan

Perubahan APBD Sekretariat DPRD;

7. Melaksanakan penyusunan dan penghimpunan dokumen

evaluasi program dan kegiatan;

8. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

b. Kepala Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Keuangan dalam

melaksanakan verifikasi dan pembukuan dengan rincian tugas :

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Melaksanakan pemeriksaan, penelaahan dan pengujian

administrasi tanda bukti pengeluaran biaya;

3. Melaksanakan pencatatan pembukuan pengeluaran belanja;

4. Melaksanakan rekonsiliasi internal pengeluaran belanja;

5. Menyusunan laporan sesuai tugas dan fungsinya.

c. Kepala Sub Bagian Perbendaharaan

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Keuangan dalam

melaksanakan Perbendaharaan dengan rincian tugas :

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

perbendaharaan;

3. Menyiapkan bahan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

administrasi perbendaharaan;

Page 102: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

84

4. Menyiapkan Surat Perintah Pembayaran (SPP) UP/GU/TU dan

LS Sekretariat DPRD;

5. Menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM), Uang

Persediaan (UP), Ganti Uang (GU), Tambah Uang (TU) dan

Langsung (LS) Sekretariat DPRD;

6. Melaksanakan penatausahaan administrasi perbendaharaan

Sekretariat DPRD;

7. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

4. Kepala Bagian Umum

Kepala Bagian Umum mempunyai tugas pokok dalam melaksanakan

ketatausahaan, kerasipan, kepegawaian, perlengkapan, pemeliharaan dan

menyelenggarakan urusan rumah tangga Sekretariat DPRD, untuk melaksanakan

tugas pokoknya Kepala Bagian Umum dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Sub Bagian

yang ada dibawahnya antara lain sebagai berikut :

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Umum dalam

melaksanakan ketatausahaan, pengelolaan data dan penataan

administrasi kepegawaian dengan rincian tugas :

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan ketatausahaan;

3. Melaksanakan penyiapan bahan administrasi kepegawaian

meliputi pembinaan disiplin, penyusunan Daftar Urut

Page 103: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

85

Kepangkatan (DUK), kenaikan pangkat, penyelesaian gaji

berkala dan bezeting formasi;

4. Melaksanakan peningkatan kapasitas aparatur Sekretariat

DPRD sperti pengiriman dan penyelenggaraan

pelatihan/bimbingan teknis, seminar, workshop dan lokakarya;

5. Melaksanakan pengolahan, penyajian dan fasilitasi layanan

data pegawai Sekretariat DPRD;

6. Melaksanakan penyiapan dan koordinasi layanan poliklinik;

7. Melaksanakan penyiapan bahan layanan administrasi

perkantoran;

8. Melaksanakan pembinaan pegawai Sekretariat DPRD;

9. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

b. Kepala Sub Bagian Rumah Tangga

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Umum dalam

melaksanakan penyelenggaraan kerumahtanggaan Sekretariat DPRD,

dengan rincian tugas :

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Menyusun penyiapan layanan pendukung kegiatan rapat-rapat

persidangan DPRD dan Sekretariat DPRD;

3. Melaksanakan layanan keperluan rumah tangga DPRD dan

Sekretariat DPRD;

4. Melaksanakan layanan urusan rumah tangga Pimpinan DPRD;

Page 104: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

86

5. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Pengamanan

di gedung DPRD;

6. Melaksanakan pembinaan petugas keamanan dalam gedung

DPRD;

c. Kepala Sub Bagian Perlengkapan

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Umum dalam

melaksanakan administrasi perencanaan, kebutuhan, pengadaan

perlengkapan dan barang Sekretariat DPRD, dengan rincian tugas :

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Melaksanakan penyiapan bahan penataan perlengkapan;

3. Melaksanakan penyiapan bahan dokumen pengadaan

perlengkapan dan barang daerah di lingkungan Sekretariat

DPRD;

4. Melaksanakan pengadaan perlengkapan dan pengadaan barang

daerah dilingkungan Sekretariat DPRD;

5. Melaksanakan pemeliharaan, perawatan dan kebersihan

gedung, taman serta fasilitas lainnya;

6. Melaksanakan pemeliharaan barang, perlengkapan, barang,

sarana dan prasarana milik daerah dilingkungan Sekretariat

DPRD;

7. Melaksanakan pengelolaan administrasi, layanan, pengadaan

dan pemeliharaan kendaraan dinas;

8. Melaksanakan penyiapan dan koordinasi layanan poliklinik;

Page 105: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

87

9. Menyusun laporan sesuai tugas fungsinya.

5. Kepala Bagian Humas dan Protokol

Kepala Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas pokok

membantu Sekretaris DPRD dalam menyelenggarakan dan melakukan koordinasi

layanan penyelenggaraan kehumasan dan keprotokoleran DPRD, untuk

melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bagian Umum dibantu oleh 3 (tiga) Kepala

Sub Bagian yang ada dibawahnya antara lain sebagai berikut:

a. Kepala Sub Bagian Informasi dan Publikasi

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Humas dan

Protokoler dalam melaksanakan penyusunan bahan publikasi dan

dokumentasi dengan rincian tugas :

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Melaksanakan liputan kegiatan DPRD;

3. Melaksanakan penyusunan bahan kehumasan dan layanan

aspirasi;

4. Melaksanakan penghimpunan, penyusunan dan pengolahan

bahan informasi kegiatan DPRD;

5. Melaksanakan pengumpulan dan penyaringan data serta

analisis pemberitaan kegiatan DPRD;

6. Melaksanakan koordinasi kegiatan publikasi dan pemberitaan

kegiatan DPRD;

Page 106: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

88

7. Melaksanakan kerjasama kegiatan kehumasan dengan mitra

(pers);

8. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sub Bagian

Publikasi dan Dokumentasi;

9. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai

pertimbangan pengambilan kebijakan;

10. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait sesuai

tugas pokok dan fungsinya;

11. Melaksanakan pengarsipan dokumentasi kegiatan DPRD;

12. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

b. Kepala Sub Protokol

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Humas dan

Protokol dalam penyusunan bahan keprotokolan, dengan rincian

tugas:

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Melaksanakan kegiatan protokoler Pimpinan dan Anggota

DPRD serta Sekretaris DPRD meliputi pengaturan tata tenpat

dan tata upacara, panduan acara rapat dan persidangan DPRD;

3. Melaksanakan pelayanan protokoler kegiatan DPRD;

4. Melaksanakan koordinasi jadwal kegiatan Alat Kelengkapan

DPRD;

5. Mengkoordinasikan kegiatan keprotokolan;

6. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya;

Page 107: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

89

c. Kepala Sub Bagian Aspirasi Masyarakat

Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Humas dan

Protokol dalam melaksanakan penyusunan bahan layanan aspirasi

masyarakat, dengan rincian tugas :

1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. Melaksanakan penyiapan sarana dan layanan pelaksanaan

kegiatan reses Anggota DPRD;

3. Memfasilitasi penyampaian aspirasi masyarakat kepada

DPRD;

4. Melaksanakan pelayanan dan fasilitasi aspirasi masyarakat;

5. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

Sumber : Website Sekretariat Provinsi Banten 2013

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai Sekretariat DPRD

Provinsi Banten yaitu sebanyak 250 responden, di bawah ini akan di uraikan lebih

lanjut mengenai karateristik responden yang terlibat dalam penelitian yang

peneliti lakukan berdasarkan jenis kelamin, tingkat usia, pendidikan terakhir, jenis

pegawai dan masa kerja.

Page 108: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

90

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 145 58% 2 Perempuan 105 42%

Total 250 100% Sumber : Data Primer yang diolah 2016

Dari tabel diatas, dapat dilihat komposisi jumlah responden berdasarkan

jenis kelamin dari 250 responden, 58% adalah laki-laki atau sebanyak 145

responden dan sisanya sebesar 42% adalah perempuan atau 105 dari total

responden 250.

Tabel 4.2 Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia

No. Usia Jumlah

Frekuensi Persentase 1 20 – 29 122 49% 2 30 – 39 73 29% 3 40 – 49 49 20% 4 >55 6 2%

Total 250 100% Sumber : Data Primer yang diolah 2016

Tabel diatas meninjukan jumlah responden berdasarkan tingkat usia dari

250 responden, hasil pengumpulan data menyatakan pada golongan usia 20-29

tahun sebanyak 122 responden atau 49%, usia 30-39 tahun sebanyak 73 responden

atau sama dengan 29%, untuk usia 40-49 tahun adalah sebanyak 49 responden

atau 20% sedangkan usia diatas 55 tahun sebanyak 2% atau 6 responden.

Page 109: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

91

Tabel 4.3 Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Terakhir Jumlah

Frekuensi Persentase 1 SMU/Sederajat 54 22% 2 Diploma 61 24% 3 S1 113 45% 4 S2 22 9%

Total 250 100% Sumber : Data Primer yang diolah 2016

Tabel diatas menunjukan komposisi jumlah responden berdasarkan

pendidikan terakhir dari 250 responden. Hasil pengumpulan data menyatan bahwa

golongan SMU/Sederajat sebanyak 54 reponden atau 22%, golongan Diploma

sebanyak 61 responden atau 24%, dan untuk S1 sebanyak 113 responden atau

45%, sedangkan untuk golongan S2 sebanyak 22 reponden atau 9%.

Tabel 4.4 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Pegawai

No. Pegawai Jumlah

Frekuensi Persentase 1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 36 14% 2 Tenaga Kerja Sukarela (TKS) 196 78% 3 Petugas Pengaman Dalam (PAMDAL) 18 7%

Total 250 100% Sumber : Data Primer yang diolah 2016

Tabel diatas menunjukan komposisi jumlah responden berdasarkan jenis

pegawai dari 250 responden, untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 14% atau

36 responden, untuk Tenaga Kerja Sukarela (TKS) sebanyak 196 responden atau

78%, dan Petugas Pengaman Dalam (PAMDAL) sebanyak 18 responden atau 7%.

Page 110: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

92

Tabel 4.5 Karateristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

No. Pendidikan Terakhir Jumlah

Frekuensi Persentase 1 < 4 Tahun 149 60% 2 5-8 Tahun 86 34% 3 9-12 Tahun 8 3% 4 13-15 Tahun 7 3%

Total 250 100% Sumber : Data Primer yang diolah 2016

Berdasarkan tabel diatas menunjukan jumlah responden berdasarkan masa

kerja dari 250 responden, dari hasil pengumpulan data, untuk masa kerja kurang

lebih 4 tahun sebanyak 149 responden atau sebesar 60%, dan 5-8 tahun masa kerja

sebanyak 86 responden atau 34%, 9-12 tahun masa kerja sebanyak 8 responden

atau sebesar 3%, sedangkan 13-15 tahun masa kerja sebanyak 7 responden atau

3%.

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

4.3.1 Uji Validitas Instrumen

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation

yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari

pertanyaan-pertanyaan dengan bantuan software SPSS. Kriteria valid atau tidak

adalah jika korelasi antar skor masing masing butir pertanyaan dengan total skor

mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut

dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing masing butir pertanyaan

Page 111: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

93

dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di atas 0,05 maka butir

pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2011).

Tabel 4.6 Uji Validitas Motivasi Kerja (X)

No. Pernyataan Nilai r r Tabel Kesimpulan

1 Pernyataan 1 0,584 0,1241 Valid 2 Pernyataan 2 0,461 0,1241 Valid 3 Pernyataan 3 0,383 0,1241 Valid 4 Pernyataan 4 0,388 0,1241 Valid 5 Pernyataan 5 0,337 0,1241 Valid 6 Pernyataan 6 0,665 0,1241 Valid 7 Pernyataan 7 0,629 0,1241 Valid 8 Pernyataan 8 0,729 0,1241 Valid 9 Pernyataan 9 0,721 0,1241 Valid

10 Pernyataan 10 0,191 0,1241 Valid 11 Pernyataan 11 0,511 0,1241 Valid 12 Pernyataan 12 0.311 0,1241 Valid 13 Pernyataan 13 0,352 0,1241 Valid 14 Pernyataan 14 0,647 0,1241 Valid 15 Pernyataan 15 0,816 0,1241 Valid 16 Pernyataan 16 0,555 0,1241 Valid 17 Pernyataan 17 0.304 0,1241 Valid 18 Pernyataan 18 0,605 0,1241 Valid 19 Pernyataan 19 0,503 0,1241 Valid

Sumber : Data Primer yang diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas, kriteria item atau butir instrument pada variabel

motivasi (X) adalah jika r hitung > r tabel, maka item atau butir instrument

dinyatakan valid, sedangkan jika r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid.

Nilai r tabel di dapat dari penghitungan df= dk-n= 250 - 2= 248 dengan taraf

signifikan 0,05% dan dua arah, maka di dapatlah nilai r tabel sebesar 0,1241.

Page 112: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

94

Tabel 4.7 Uji Validitas Kinerja Pegawai (Y)

No. Pernyataan Nilai r r Tabel Kesimpulan

1 Pernyataan 1 0,877 0,1241 Valid 2 Pernyataan 2 0,956 0,1241 Valid 3 Pernyataan 3 0,549 0,1241 Valid 4 Pernyataan 4 0,866 0,1241 Valid 5 Pernyataan 5 0,951 0,1241 Valid 6 Pernyataan 6 0,720 0,1241 Valid 7 Pernyataan 7 0,847 0,1241 Valid 8 Pernyataan 8 0,760 0,1241 Valid 9 Pernyataan 9 0,738 0,1241 Valid 10 Pernyataan 10 0,876 0,1241 Valid 11 Pernyataan 11 0,788 0,1241 Valid 12 Pernyataan 12 0,876 0,1241 Valid 13 Pernyataan 13 0,525 0,1241 Valid 14 Pernyataan 14 0,797 0,1241 Valid 15 Pernyataan 15 0,424 0,1241 Valid 16 Pernyataan 16 0,494 0,1241 Valid 17 Pernyataan 17 0,499 0,1241 Valid Sumber : Data Primer yang diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas, kriteria item atau butir instrument pada variabel

kinerja (Y) adalah jika r hitung > r tabel, maka item atau butir instrument

dinyatakan valid, sedangkan jika r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid.

Nilai r tabel di dapat dari penghitungan df= dk-n= 250 - 2= 248 dengan taraf

signifikan 0,05% maka di dapatlah nilai r tabel sebesar 0,1241.

4.3.2 Uji Realibilitas

Setelah dilakukan pengujian validitas data, kemudian dilanjutkan dengan

pengujian reliabilitas data. Pengujian ini dilakukan untuk menganalisa

data/instrumen penelitian, berupa butir-butir pernyataan (kuesioner), apakah

reliabel atau tidak reliabel. Metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas

Page 113: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

95

data ini menggunaakn Cronbach Alpha. Instrumen penelitian yang reliable berarti

bahwa intrumen tersebut dapat digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek

yang sama. Pengujian reliabilitas ini dilakukan terhadap butir-butir pernyataan

(kuesioner) dengan melihat nilai r (alpha Reliabilitas merupakan sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2006: 178). Kriteria

pengujian instrumen dikatakan reliabel apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf

signifikansi 5%. Jika instrumen reliabel berdasarkan uji coba, maka instrumen

tersebut dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil perhitungan

uji reliabilitas pada penelitian ini dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Tabel 4.8 Uji Realibilitas Motivasi Kerja(X)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.817 19

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, nilai Cronbach’s Alpha 0,817 > r tabel 0,

1241 menandakan bahwa instrument reliabilitas karena sudah memenuhi batas

0,50 (0,817>0,50) sehingga dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya.

Page 114: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

96

Tabel 4.9 Uji Realibilitas Kinerja (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.951 17

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, nilai Cronbach’s Alpha 0,951 > r tabel 0, 1241

menandakan bahwa instrument reliab karena sudah memenuhi batas 0,50

(0,951>0,50) sehingga dapat digunakan untuk penelitain selanjutnya.

4.4 Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Peneliti mencoba mengukur

Pengaruh motivasi (X) terhadap kinerja pegawai (Y) dengan menggunakan teori

menurut Abraham Maslow digunakan untuk teori motivasi dan teori menurut

Sedarmayanti digunakan untuk kinerja pegawai dalam teorinya terdapat indikator

atau sub indikator yang kemudian diuraikan dalam kuesioner.

Untuk Jumlah Kuisioner yang disebar yaitu sebanyak 250 kuesioner untuk

250 responden (n = 250) yang mana responden ini dibagi dalam beberapa cluster

yaitu kelompok Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 36 responden, untuk

kelompok Tenaga Kerja Sukarela (TKS) sebanyak 196 responden sedangkan

kelompok Petugas Pengamanan Lingkungan Dalam (PAMDAL) sebanyak 18

responden. Skala yang digunakan adalah skala likert, pilihan jawaban dari

kuesioner terdiri dari 4 (empat) item yang memiliki pilihan berbeda tetapi poin

Page 115: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

97

yang digunakan sama antara pernyataan 1 (satu) sampai 36 (tiga puluh enam),

yaitu :

1. Jawaban SS (Sangat Setuju) bernilai 4

2. Jawaban S ( Setuju) bernilai 3

3. Jawaban TS (Tidak Setuju) bernilai 2

4. Jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) bernilai 1

Pemaparan mengenai tanggapan responden atas kuesioner ini akan

digambarkan dalam bentuk tabel disertai penjelasan dan kesimpulan hasil jawaban

dari pernyataan yang diajukan melalui kuesioner kepada responden sebanyak 250

responden yang mana akan di kelompokan lalu diambil kesimpulan, berdasarkan

indikator dalam teori tersebut. Adapun pemaparan jawaban atas kuesioner tersebut

adalah sebagai berikut :

Page 116: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

98

4.4.1 Motivasi Kerja (X)

4.4.1.1 Kebutuhan Fisiologi

4.4.1.1.1 Kebutuhan Dasar Pegawai

Grafik 4.1 Penghasilan Telah Mencukupi Kebutuhan Pangan Keluarga (P1)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik tersebut dapat dinyatakan untuk kelompok Pegawai

Negeri Sipil (PNS) menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden, setuju

sebanyak 24 responden, 0 untuk tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kelompok

Tenaga Kerja Sukarela (TKS) menjawab sangat setuju berjumlah 44 responden,

57 responden yang menjawab setuju, tidak setuju sebanyak 76 responden dan 19

responden menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan untuk kelompok Petugas

Pengaman Dalam (PAMDAL) menjawab sangat setuju sebanyak 2 responden, 6

responden menjawab setuju, 8 responden menjawab tidak setuju dan sangat tidak

setuju sebanyak 2 responden. Perbedaan jawaban yang beragam dari 3 (tiga)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

12

24

0 0

44

57

76

19

2 6 8

2

PNS

TKS

PAMDAL

Page 117: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

99

kelompok tersebut dapat diambil kesimpulan untuk kelompok Pegawai Negeri

Sipil (PNS) penghasilan sudah mencukupi untuk kebutuhan pangan, namun

dilihat dari Kelompok Tenaga Kerja Sukarela (TKS) menjawab banyaknya yang

tidak setuju penghasilan yang di dapat selama bekerja di Sekretariat DPRD

Banten tidak mencukupi untuk kebutuhan pangan, dan untuk kelompok PAMDAL

pun sama seperti Kelompok Tenaga Kerja Sukarela (TKS) yang menjawab tidak

setuju dengan penghasilan yang didapat tidak mencukupi untuk kebutuhan pangan

keluarga. Kebutuhan pangan tiap kelompok berbeda-beda, dan penghasilan

perbulan pun berbeda, maka dari itu Kelompok TKS dan PAMDAL menyatakan

bahwa penghasilan dari hasil kerja di Sekretariat DPRD Provinsi Banten tidak

memenuhi kebutuhan pangan.

Grafik 4.2 Penghasilan Mencukupi Kebutuhan Papan (Rumah/Tempat Tinggal)

Keluarga (P2)

Sumber : hasil penelitian, 2016

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

1

35

0 0 0

101

76

19

0 8 8

2

PNS

TKS

PAMDAL

Page 118: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

100

Pada grafik tersebut dijelaskan untuk kelompok Pegawai Negeri Sipil

(PNS) menjawab sangat setuju sejumlah 1 responden, dan setuju untuk 35

responden, sedangkan tidak ada respoden dari kelompok Pegawai Negeri Sipil

(PNS) yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dan untuk kelompok

Tenaga Kerja Sukarela (TKS) 0 responden untuk jawaban sangat setuju, dan

menjawab setuju sebanyak 101 responden, dan yang menjawab tidak setuju

sebanyak 76 responden, sedangkan untuk 19 responden menjawab sangat tidak

setuju. Dan untuk kelompok PAMDAL menjawab 0 responden untuk jawaban

sangat setuju, dan 8 responden menjawab setuju, 8 responden menjawab tidak

setuju, dan 2 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Dapat dilihat dari

tanggapan mengenai penghasilan untuk kebutuhan papan dari 3 (tiga) kelompok

tersebut menyatakan bahwa kelompok Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan untuk

kelompok Tenaga Kerja Sukarela (TKS) mayoritas menjawab setuju, namun

dapat dilihat ada 76 responden dari kelompok Tenaga Kerja Sukarela (TKS) yang

menjawab tidak setuju dengan penghasilan yang mencukupi untuk kebutuhan

papan, dan untuk Kelompok PAMDAL menyatakan setuju dan tidak setuju

dengan responden yang sama. Perbandingan penghasilan pada kelompok pegawai

di Sekretariat DPRD Provinsi Banten memang dapat dikatakan berbeda,

kelompok PNS mendapatkan penghasilan tetap setiap bulannya, sedangkan

kelompok TKS dan PAMDAL penghasilan setiap bulannya tidak tetap, maka dari

itu kelompok TKS dan PAMDAL mayoritas menjawab tidak terpenuhinya

kebutuhan papan untuk keluargadari penghasilan tersebut.

Page 119: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

101

Grafik 4.3 Ketentuan Cuti Khusus Sesuai Dengan Hak Pegawai (P3)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas menyatakan untuk kelompok PNS untuk

ketentuan cuti khusus menjawab sangat setuju terdapat 6 responden, 25 responden

untuk setuju, 5 responden menjawab tidak setuju, sedangkan 0 responden yang

menjawab sangat tidak setuju. Dan kelompok TKS menjawab sangat setuju

sebanyak 38 responden, setuju sebanyak 82 responden dan 76 yang menjawab

tidak setuju, 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju, untuk kelompok

PAMDAL 2 responden untuk sangat setuju dan 8 responden yang menjawab

setuju dan menjawab tidak setuju sebanyak 8 responden, 0 responden yang

menjawab sangat tidak setuju.

Dapat disimpulkan untuk pernyataan ketentuan cuti khusus ini kelompok PNS

rata-rata menjawab setuju dengan adanya ketentuan cuti khusus adalah hak

pegawai. Dan untuk Kelompok TKS pun mayoritas menjawab setuju untuk

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

6

25

5 0

38

82 76

0 2 8 8

0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 120: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

102

ketentuan khusus tersebut, sedangkan kelompok PAMDAL menjawab rata-rata

setuju dengan adanya ketentuan cuti khusus adalah hak pegawai. Untuk ketentuan

cuti khusus sendiri ada beberapa contoh yang sering dilakukan oleh para pegawai

di lingkungan sekretariat DPRD Banten, yaitu : Cuti melahirkan, Cuti Untuk

Ibadah (Haji, umroh, dan kegiatan keagamaan lainnya), Cuti sakit, cuti

kepentingan lainnya.

Grafik 4.4 Kesempatan Waktu Istirahat Sesuai Dengan Hak Pegawai (P4)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas, untuk kesempatan waktu istirahat sudah sesuai

dengan hak pegawai, maka diketahui pada kelompok PNS menjawab sangat setuju

sebanyak 11 responden, 21 responden menjawab setuju, dan ada 4 responden yang

menjawab tidak setuju. Dan kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak 57

responden, menjawab setuju sebanyak 139 responden, selebihnya kelompok TKS

0 responden untuk pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju, sedangkan untuk

0

20

40

60

80

100

120

140

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

11 21

4 0

57

139

0 0 2

16

0 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 121: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

103

kelompok PAMDAL, menjawab sangat setuju sebanyak 2 responden dan 6

responden menjawab setuju, 0 responden untuk pilihan jawaban tidak setuju dan

sangat tidak setuju. Berdasarkan Grafik diatas, kebutuhan akan kesempatan waktu

istirahat yang cukup sangat diperlukan oleh para pegawai di Sekretariat DPRD

Provinsi Banten. Mayoritas pegawai menyetujui kesempatan waktu istirahat yang

cukup adalah salah satu hak pegawai yang harus terpenuhi.

4.4.1.2 Kebutuhan Rasa Aman

4.4.1.2.1 Rasa Nyaman Di Tempat Bekerja

Grafik 4.5 Temperatur Udara Dalam Ruangan Terasa Panas (P5)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa responden yang sangat

setuju dari kelompok PNS sebesar 12 responden, responden yang menyatakan

setuju sebesar 8 responden, sedangkan untuk jawaban tidak setuju terdapat 4

responden, dan untuk responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 12

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

12 8

4 12

44

95

57

0 2 8 8

0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 122: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

104

responden, dan untuk kelompok TKS menyatakan sangat setuju sebanyak 44

responden, 95 untuk jawaban setuju, 57 responden yang menjawab tidak setuju,

dan 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan untuk kelompok

PAMDAL menjawab sangat setuju sebanyak 2 responden, untuk jawaban setuju

sebanyak 8 responden, dan 8 responden yang menjawab tidak setuju, 0 responden

yang menjawab sangat tidak setuju. Dalam pernyataan ini disebutkan bahwa

temperature udara di ruangan terasa panas, mayoritas kelompok PNS merasakan

panas dengan menyatakan jawaban sangat setuju sebanyak 12 responden,

kelompok TKS menyatakan setuju dengan 95 responden, dan Kelompok

PAMDAL menjawab 8 responden menyatakan temperature udara di ruangan

panas, dan 8 responden lainnya menjawab tidak setuju dengan pernyataan

temperature udara di ruangan terasa panas. Kebutuhan rasa aman di lingkungan

kerja salah satu contohnya adalah ruangan yang nyaman, bersih dan kondusif.

Sedangkan beberapa ruangan yang beberapa central air conditioningnya tidak

maksimal, sehingga beberapa ruangan terasa panas, dan rasa sejuk yang tidak

merata. Faktor penyebab lainnya adalah kurangnya pemeliharaan secara rutin air

conditioning pada beberapa ruangan di Sekretariat DPRD Provinsi Banten, dan ini

menyebabkan kondisi beberapa ruangan yang kurang nyaman.

Page 123: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

105

4.4.1.2.2 Jaminan Keamanan Lingkungan Kerja

Grafik 4.6 Instansi Memberikan Jaminan Kesehatan (P6)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas menanggapi pernyataan jaminan kesehatan di

lingkungan kerja menunjukan kelompok PNS menjawab sangat setuju sebanyak 6

responden, yang menjawab setuju sebanyak 30 responden, dan untuk jawaban

tidak setuju dan sangat tidak setuju 0 responden. Untuk kelompok TKS 82

responden yang menjawab setuju, menjawab tidak setuju sebanyak 114

responden, 0 responden untuk jawaban sangat tidak setuju. Sedangkan kelompok

PAMDAL menjawab 0 responden untuk jawaban sangat setuju, 4 responden yang

menjawab setuju, 12 responden yang menjawab tidak setuju, 0 responden yang

menjawab sangat tidak setuju. Dalam hal jaminan kesehatan ini hanya kelompok

PNS yang mendapatkan jaminan kesehatan dari instansi, sedangkan untuk

kelompok TKS dan PAMDAL tidak mendapatkan jaminan kesehatan tersebut.

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

6

30

0 0 0

82

114

0 2 4 12

0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 124: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

106

Grafik 4.7 Instansi Memberikan Tunjangan Pensiun (P7)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas mengenai tanggapan instansi memberikan

tunjangan pensiun adalah, untuk kelompok PNS yang menjawab sangat setuju

sebanyak 16 responden, dan untuk jawaban setuju sebanyak 20 responden, 0

responden untuk jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dan kelompok TKS

menjawab sangat setuju sebanyak 44 responden, menjawab setuju sebanyak 19

responden, 114 responden menjawab tidak setuju dan 19 responden yang

menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan untuk kelompok PAMDAL yang

menjawab sangat setuju sebanyak 2 responden, untuk yang menjawab setuju

sebanyak 2 orang , dan 12 responden yang menjawab tidak setuju, dan sangat

tidak setuju sebanyak 2 responden. Dalam hal tunjangan pensiun untuk pegawai

hanya kelompok PNS yang mendapatkan tunjangan pensiun tersebut, untuk

kelompok TKS dan PAMDAL tidak mendapatkan tunjangan pensiun.

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidaksetuju

16 20

0 0

44

19

114

19

2 2 12

2

PNS

TKS

PAMDAL

Page 125: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

107

4.4.1.3 Kebutuhan Sosialisasi

4.4.1.3.1 Hubungan Dengan Pimpinan

Grafik 4.8 Komunikasi Pimpinan Bersifat 2(dua) Arah (P8)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik 4.8 diatas menanggapi pernyataan kebutuhan

sosialisasi tentang hubungan dengan pimpinan yang bersifat 2 (Dua) arah. Untuk

kelompok PNS Menjawab sangat setuju sebanyak 7 responden, 24 responden

yang menjawab setuju, 0 responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Kelompok TKS menjawab sangat setuju 0 responden, yang menjawab

setuju sebanyak 170 responden, ada 26 responden yang menjawab tidak setuju, 0

responden untuk jawaban sangat tidak setuju. Sedangkan untuk kelompok

PAMDAL menjawab 0 responden untuk jawaban sangat setuju, 10 responden

yang menjawab setuju, 8 responden yang menjawab tidak setuju dan untuk

jawaban sangat tidak setuju 0 responden. Tanggapan setiap kelompok mengenai

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

7

24

5 0 0

120

76

0 0 10 8

0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 126: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

108

hubungan dengan atasan sangat beragam, hubungan dengan atasan yang bersifat 2

(Dua) arah yang baik adalah yang utama dalam menciptakan lingkungan kerja

yang kondusif.

Grafik 4.9 Hubungan Kerja Antar Pimpinan dan Bawahan (P9)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik 4.9 menanggapi pernyataan kebutuhan sosialisasi

mengenai hubungan kerja antar pimpinan dan pegawai adalah, untuk kelompok

PNS menjawab 8 responden, 28 responden menjawab setuju, 0 responden untuk

jawaban tidak setuju dan sangat setuju. Kelompok TKS menanggapi dengan

menjawab 0 responden untuk jawaban sangat tidak setuju, dan 196 responden

menjawab setuju, 0 responden menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Sedangkan untuk Kelompok PAMDAL menanggapi pernyataan ini dengan

menjawab setuju untuk semua responden. Dalam tanggapan mengenai hubungan

kerja antar pimpinan dan bawahan yang baik, sebagai pegawai memerlukan

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

8

28

0 0 0

196

0 0 0 18

0 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 127: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

109

hubungan kerja yang baik dalam berbagai pihak, agar terjalinnya suasana kerja

yang kondusif. Hubungan yang kuat antar pimpinan dan bawahan akan menjalin

soliditas, dan sedangkan hubungan yang tidak baik akan berdampak terhadap

kinerja pegawai.

4.4.1.3.2 Hubungan Antar Sesama Pegawai

Grafik 4.10 Dapat Menjadi Teamwork yang baik (P10)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik 4.10 mengenai pegawai menjadi teamwork yang baik,

pada kelompok PNS menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden, 24

responden yang menjawab setuju dan 0 responden untuk pilihan jawaban tidak

setuju dan sangat tidak setuju. Untuk kelompok TKS menjawab sangat setuju

sebanyak 76 responden, 101 responden menjawab setuju, 19 responden menjawab

tidak setuju, 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan untuk

kelompok PAMDAL menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden, 8 responden

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

12

24

0 0

76

101

19

0 8 8

2 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 128: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

110

menjawab setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, dan 0 responden yang

menjawab sangat tidak setuju. Dalam membangun teamwork atau kerja sama yang

baik perlu diperhatikan dan diperhitungkan dalam proses pemeilihan siapa saja

yang akan masuk menjadi anggota didalammnya, maka perlu melihat latar

belakang seseorang agar tujuan dalam kerja sama itu dapat maksimal.

Menciptakan suasana kekeluargaan namun tetap professional dan serius, sehingga

rasa kebersamaan tercipta dengan baik.

Grafik 4.11 Pegawai Dapat Menerima Kritik Dengan Baik (P11)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas, tanggapan responden mengenai pegawai dapat

menerima kritik dengan baik. Pada kelompok PNS menjawab 11 responden untuk

pilahan jawaban sangat setuju, 25 responden menjawab setuju, 0 responden

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dan untuk kelompok TKS

menjawab sangat setuju sebanyak 19 responden, 159 responden menjawab setuju,

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

11 25

0 0

19

158

19

0 2 14

2 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 129: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

111

19 responden menjawab tidak setuju, dan yang menjawab sangat tidak setuju 0

responden.sedangkan untuk kelompok PAMDAL menjawab sangat setuju

sebanyak 2 responden, 14 responden menjawab setuju, dan 2 responden

menjawab tidak setuju, 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Pegawai

yang baik adalah mereka yang dapat memakai kritik tersebut menjadi saran yang

membangun guna meningkatkan kinerja mereka sebagai pegawai. Dan kritik

tersebut juga dapat dijadikan sebagai evaluasi diri dan motivasi agar pegawai

mampu memperbaiki kinerja.

4.4.1.4 Kebutuhan Akan Penghargaan

4.4.1.4.1 Penghargaan Dari Pimpinan

Grafik 4.12 Pimpinan Memberikan Reward Kepada Pegawai Yang Berprestasi (P12)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik 4.12 mengenai Penghargaan dari pimpinan dengan

pernyataan pimpinan memberikan reward kepada pegawai yang berprestasi, pada

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

3

29

4 0

19

177

0 0 4 14

0 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 130: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

112

kelompok PNS yang mejawab sangat setuju sebanyak 3 responden, 29 responden

menjawab setuju, dan 4 responden menjawab tidak setuju dan 0 responden

menjawab sangat tidak setuju. Dan kelompok TKS menanggapi mengenai

pimpinan memberikan reward kepada pegawai yang berprestasi adalah 19

menjawab sangat setuju, dan menjawab setuju sebanyak 177 responden, untuk

jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden. Sedangkan

untuk kelompok PAMDAL menjawab sangat setuju sebanyak 4 responden,

menjawab setuju sebanyak 14 responden, untuk jawaban tidak setuju dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 responden. Dalam hal ini hubungan antara pimpinan dan

bawahan akan berjalan dengan baik dan komunikatif, jika kedua pihak dapat

menjalin interaksi dengan baik, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah

membina hubungan baik dengan bawahan, salah satunya dengan memberikan

reward. Bentuk reward tidak selalu dalam bentuk uang, bisa juga dalam bentuk

suatu ucapan verbal yang memotivasi kinerja pegawai. Dan pada kelompok PNS

terdapat pimpinan yang tidak memberikan reward terhadap pegawainya yang

berprestasi, dapat dilihat sebanyak 4 responden yang menyatakan tidak setuju

pada tanggapan pimpinan memberikan reward kepada pegawai yang berprestasi.

Page 131: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

113

Grafik 4.13

Hasil Pekerjaan Pegawai Layak Diberi Penghargaan (P13)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas menunjukan tentang tanggapan pernyataan hasil

pekerjaan pegawai layak diberi penghargaan. Tanggapan kelompok PNS adalah

menjawab sangat setuju sebanyak 7 responden, yang menjawab setuju sebanyak

25 responden, dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden, dan 0

responden untuk jawaban sangat tidak setuju. Dan kelompok TKS menjawab

sangat setuju 57 responden, yang menjawab setuju sebanyak 120 responden, 19

responden menjawab tidak setuju, 0 responden yang menjawab sangat tidak

setuju. Sedangkan kelompok PAMDAL menjawab setuju sebanyak 6 responden,

10 responden menjawab setuju, 2 responden menjawab tidak setuju dan 0

responden yang menanggapi pernyataan ini dengan sangat tidak setuju. Dalam

pegawai layak diberi penghargaan atas hasil kinerjanya oleh pimpinan adalah hal

yang penting dalam mengapresiasi kinerja pegawai. Penghargaan kepada pegawai

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

7

25

4 0

57

120

19

0 6 10

2 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 132: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

114

bisa dalam bentuk pujian, materi dan promosi jabatan atau sebagainya yang

dianggap penghargaan. Apresiasi ini dapat dijadikan motivasi kinerja oleh seorang

pegawai dan loyalitas terhadap instansi.

4.4.1.4.2 Penghargaan dari Instansi

Grafik 4.14 Instansi Memberikan Kesempatan Kepada Pegawai Untuk Mendapatkan

Jabatan Yang Lebih Tinggi (P14)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan dari grafik 4.14 mengenai penghargaan dari Instansi tentang

memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mendapatkan jabatan yang lebih

tinggi. Dan kelompok PNS menjawab sangat setuju sebanyak 2 responden, yang

menjawab setuju sebanyak 27 responden, sebanyak 7 responden menjawab tidak

setuju, dan 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Kelompok TKS

menanggapi dengan menjawab sangat setuju 0 responden, 177 responden yang

menjawab setuju, 19 responden menjawab tidak setuju, 0 responden menjawab

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

2

27

7 0 0

117

19

0 0

16

2 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 133: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

115

sangat tidak setuju. Sedangkan untuk kelompok PAMDAL menjawab sangat

setuju 0 responden, menjawab setuju sebanyak 16 responden, dan menjawab

tidak setuju sebanyak 2 responden, 0 responden untuk jawaban sangat tidak

setuju. Pernyataan mengenai penghargaan dari Instansi tentang memberikan

kesempatan kepada pegawai untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi adalah

suatu penghargaan dari instansi dalam bentuk promosi, dan promosi ini adalah

pengangkatan pegawai pada tingkat kedudukan yang lebih tinggi baik dalam arti

kepangkatan maupun jabatan. Dan ini adalah kebutuhan pegawai untuk

memotivasi diri agar menjadi pegawai dengan kualitas yang baik, sehingga

mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan kinerja yang baik

pula.

Grafik 4.15 Instansi Memberikan Promosi Pegawai Dengan Jelas (P15)

Sumber : hasil penelitian, 2016

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

17

8 11

0

82 76

38

0 6 6 6

0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 134: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

116

Grafik 4.15 menjelaskan tentang tanggapan mengenai instansi

memberikan promosi yang jelas kepada pegawai, maka dengan itu kelompok PNS

menjawab sangat setuju sebanyak 17 responden, 8 responden menjawab setuju,

dan menjawab tidak setuju sebanyak 11 responden, 0 responden menjawab sangat

tidak setuju. Kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak 82 responden, 76

responden menjawab setuju, 38 responden menjawab tidak setuju dan 0 responden

menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan kelompok PAMDAL menjawab 6

responden untuk pilihan sangat setuju, setuju dan tidak setuju, 0 responden untuk

jawaban sangat tidak setuju. Promosi yang diberikan kepada pegawai harus jelas

sesuai dengan kebutuhan instansi, dan promosi untuk pegawai yang berprestasi ini

akan memperbaiki semangat kerja pegawai dan akan menimbulkan motivasi

sehingga diharapkan tercapainya produktivitas yang tinggi, dan juga dapat

menambah suatu kebanggaan pada status sosial yang semakin tinggi.

Page 135: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

117

4.4.1.5 Kebutuhan Aktualisasi Diri

4.4.1.5.1 Kebutuhan Pengembangan Potensi Dan Skill

Grafik 4.16 Pegawai Dapat Mengembangkan Potensi Diri Secara Optimal Di Instansi

(P16)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik 4.16 tanggapan mengenai pegawai dapat

mengembangkan potensi diri secara optimal di instansi, adalah kelompok PNS

menjawab sangat setuju sebanyak 5 responden, 27 responden menjawab setuju,

dan 4 responden yang menjawab tidak setuju, 0 responden menjawab sangat tidak

setuju. Untuk kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak 19 responden,

120 responden menjawab setuju, menjawab tidak setuju sebanyak 57 responden,

dan 0 responden menjawab sangat tidak setuju. Dan kelompok PAMDAL

menjawab sangat setuju sebanyak 2 responden, 10 responden menjawab setuju

dan sisanya menjawab tidak setuju sebanyak 6 responden. Sebagai pegawai tentu

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

5

27

4 0

19

120

57

0 2 10 6

0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 136: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

118

mempunyai kesempatan dan peluang yang luas untuk mengembangkan potensi

diri secara obyektif dan realistis. Pengembangan potensi diri pada pegawai banyak

proses yang dilalui mulai dari rekan kerja, lingkungan keluarga maupun

masyarakat langsung. Dan proses pengembangan potensi diri secara terus menerus

akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap bersaing.

Grafik 4.17

Pegawai Memiliki Peluang dan Kesempatan Untuk Mengembangkan Keterampilan dan Kemampuan (P17)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas mengenai tanggapan pegawai memiliki peluang

dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan, kelompok

PNS menjawab sangat setuju sebanyak 7 responden, 22 responden menjawab

setuju , dan sisanya menjawab tidak setuju sebanyak 7 responden. Kelompok TKS

menjawab sangat setuju sebanyak 38 responden, 158 responden menjawab setuju.

Sedangkan kelompok PAMDAL menjawab sangat setuju sebanyak 4 responden,

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

7

22

7 0

38

158

0 0 4 14

0 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 137: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

119

14 responden menjawab setuju. Pada kebutuhan aktualisasi diri ini, pegawai

mempunyai kebutuhan pengembangan keterampilan dan kemampuannya untuk

memotivasi diri agar kinerjanya maksimal. Agar kemampuan dan keterampilan ini

berkembang diharapkan terdapat pelaksanaan pelatihan-pelatihan untuk para

pegawai, sehingga dapat mengembangkan kebutuhan aktualisasi diri ini dengan

maksimal.

4.4.1.5.2 Kemampuan Dalam Ide Dan Gagasan

Grafik 4.18 Pegawai Mampu Menyalurkan Ide Dan Gagasan Dalam Bekerja (P18)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik 4.18 mengenai pegawai mampu menyalurkan ide dan

gagasan dalam bekerja pada dimensi kebutuhan aktualisasi diri. Tanggapan

kelompok PNS adalah 1 responden menjawab sangat setuju, 31 responden

menjawab setuju dan sisanya menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden. Dan

kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak 38 responden, 120 responden

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

1

31

4 0

38

120

38

0 4 10

4 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 138: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

120

menjawab setuju, sisanya menjawab tidak setuju sebanyak 38 responden.

Sedangkan kelompok PAMDAL menjawab setuju sebanyak 4 responden, 10

responden menjawab setuju sisanya 4 responden menjawab tidak setuju, pada

pilihan sangat tidak setuju tidak ada responden yang memilih dari 3 kelompok

tersebut. Dalam hal penyaluran ide dan gagasan pada saat bekerja adalah salah

satu cara membina kerja sama dalam kelompok agar terkoordinasi dengan tujuan

organisasi, dalam penyaluran ide dan gagasan ini diperlukan komunikasi yang

setepat-tepatnya dan seefektif mungkin, untuk memaksimalkan gagasan dan ide

yang diajukan.

Grafik 4.19

Pegawai Mampu Mengambil Keputusan Dalam Menyelesaikan Masalah (Problem Solving) (P19)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Pada grafik diatas menunjukan tanggapan responden mengenai pegawai

mampu mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah (Problem solving).

0

20

40

60

80

100

120

140

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

1

35

0 0

38

139

19

0 4 12

2 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 139: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

121

Pada kelompok PNS menjawab sangat setuju sebanyak 1 responden, 35 responden

mejawab setuju. pada kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak 38

responden, yang menjawab setuju sebanyak 139 responden, dan sisanya

menjawab tidak setuju sebanyak 19 responden. Dan untuk kelompok PAMDAL

menjawab sangat setuju sebanyak 4 responden, 12 responden menjawab setuju

dan 4 responden menjawab tidak setuju. Dan pada pengambilan keputusan pun

sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari

pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pegawai hendaknya juga merupakan

dikarenakan adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta pada lingkungan

kerja.

Page 140: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

122

4.4.2 Kinerja Pegawai (Y)

4.4.2.1 Prestasi Kerja

4.4.2.1.1 Keterampilan Dalam Bekerja

Grafik 4.20

Teman Kerja Selalu Cakap (Mampu) Dalam Setiap Pekerjaan (P20)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik 4.20 mengenai teman kerja selalu cakap (mampu)

dalam setiap pekerjaan, kelompok PNS menjawab sangat setuju sebanyak 8

responden, 28 responden menjawab setuju, dan untuk pilihan jawaban tidak setuju

dan sangat tidak setuju 0 responden. Kelompok TKS menjawab sangat setuju

sebanyak 120 responden, 38 responden menjawab setuju, dan untuk jawaban

tidak setuju sebanyak 38 responden. Sedangkan Kelompok PAMDAL menjawab

sangat setuju sebanyak 10 responden, 4 responden menjawab setuju, dan

menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden juga. Dalam setiap perusahaan atau

pun pada pemerintahan memerlukan pegawai yang cakap (mampu) dalam setiap

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

8

28

0 0

120

38 38

0 10

4 4 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 141: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

123

pekerjaan. Teman kerja yang mempunyai kualitas dalam bekerja akan mendorong

semangat kerja rekan kerja yang lain, bahkan rekan kerja yang cakap dapat

memaksimalkan teamwork untuk mecapai hasil kinerja yang baik.

Grafik 4.21

Teman Kerja Mampu Mengambil Inisiatif Dalam Bekerja (P21)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Grafik diatas mendeskripsikan dari data kuesioner mengenai teman kerja

yang mampu mengambil inisiatif dalam bekerja. Kelompok PNS menjawab

sangat setuju sebanyak 8 responden, 28 responden menjawab setuju. Pada

kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak 82 responden, 76 responden

menjawab setuju, dan menjawab tidak setuju sebanyak 38 responden. Sedangkan

kelompok PAMDAL menjawab sangat setuju sebanyak 6 responden, setuju

sebanyak 8 responden, 4 responden menjawab tidak setuju. pada halnya teman

kerja yang dapat mengambil atau mengajukan inisiatif dalam bekerja dapat

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

8

28

0 0

82 76

38

0 6 8

4 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 142: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

124

memberikan sisi positif dalam kerja sama team. Kemampuan seorang pegawai

dalam mengambil inisiaitif harus dikembangkan agar meningkatkan kinerja

pegawai dan kinerja organisasi. Rekan kerja di Sekretariat DPRD Provinsi Banten

di nilai dapat mengambil inisiatif dengan baik, dikarenakan banyak kegiatan-

kegiatan untuk memfasilitasi Anggota DPRD Provinsi Banten yang sifatnya

dinamis, maka diharuskan mengambil inisiatif untuk kegiatan yang sering

berubah-ubah jadwalnya.

Grafik 4.22

Setiap Pegawai Diberikan Pelatihan (Training) Sesuai Kebutuhan Pegawai (P22)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas mengenai pegawai yang diberikan pelatihan

(Training) sesuai kebutuhan pegawai, kelompok PNS menjawab sangat setuju

sebanyak 8 responden, 24 responden menjawab setuju, 4 responden menjawab

tidak setuju, 0 responden menjawab sangat tidak setuju. kelompok TKS menjawab

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

8

24

4 0

19

120

57

0 2 12

4 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 143: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

125

sangat setuju sebanyak 19 responden, 120 responden menjawab setuju, dan 57

responden menjawab tidak setuju, 0 responden menjawab sangat tidak setuju.

Sedangkan kelompok PAMDAL menanggapi pernyataan ini dengan menjawab

sangat setuju sebanyak 2 responden, 12 responden menjawab setuju, 4 responden

menjawab tidak setuju, dan 0 responden menjawab sangat tidak setuju.

Pendidikan dan Pelatihan yang diberikan Instansi kepada pegawai adalah salah

satu syarat untuk mendapatkan promosi jabatan yang paling tinggi. Dan pegawai

yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan ini surat tugasnya hanya diturunkan

kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS), pendidikan dan pelatihan ini dilaksanakan di

Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Banten di Pandeglang. dan pelatihan

yang lainnya yaitu kepada PAMDAL, pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada

PAMDAL ini identik pada pelatihan fisik untuk melatih kesigapan, kesiapan dan

kedisiplinan.

Page 144: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

126

Grafik 4.23

Rekan Kerja Dapat Menyelesaikan Tugas Dengan Benar Dan Tepat Waktu (P23)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Pada grafik diatas menjelaskan tanggapan responden mengenai rekan kerja

dapat menyelesaikan tugas dengan benar dan tepat waktu. Kelompok PNS

menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden, sisanya menjawab setuju

sebanyak 24 responden. Kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak 120

responden, 59 responden menjawab setuju, dan menjawab tidak setuju sebanyak

19 responden. Sedangkan kelompok PAMDAL menjawab sangat setuju sebanyak

10 responden, menjawab setuju sebanyak 6 responden, dan sisanya menjawab

tidak setuju sebanyak 2 responden. Mendapatkan rekan kerja yang mampu

berkerja sama dengan baik adalah salah satu nilai positif bagi team dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan. Namum ada pula yang memang tidak semua

rekan kerja dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan benar dan tepat waktu, ini

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

12

24

0 0

120

59

19

0 10 6 2 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 145: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

127

disebabkan kurangnya wawasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga tidak

sedikitnya pegawai yang masih gagap teknologi, sehingga dapat menghambat

kinerja pegawai yang lainnya.

Grafik 4.24

Pegawai Bekerja Sesuai Prosedur Dan Jadwal Yang Sudah Ditentukan (P24)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Pada grafik diatas menjelaskan tanggapan responden mengenai pegawai

bekerja sesuai jadwal dan prosedur yang sudah di tentukan. Kelompok PNS

menjawab sangat setuju sebanyak 16 responden, menjawab setuju sebanyak 20

responden, 0 responden untuk jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dan

kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak 101 responden, 57 responden

menjawab setuju, 38 responden menjawab tidak setuju dan 0 responden yang

menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan untuk jawaban dari kelompok

PAMDAL menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden, 6 responden menjawab

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

16 20

0 0

101

57

38

0 8 6 4 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 146: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

128

setuju dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden. Jadwal dan

prosedur yang sudah ditentukan oleh instansi ataupun pimpinan, akan membuat

kinerja pegawai dapat terarah dengan baik, dan terkoordinasi dengan baik pula.

Dengan adanya jadwal dan prosedur yang sudah ditentukan makan pegawai dapat

membuat perencanaan kerja secara maksimal sehingga dapat menghasilkan

kinerja yang baik. Namun tidak sedikit pula yang bekerja tidak sesuai prosedur,

dan hal yang terjadi adalah terhambatnya pekerjaan yang sedang dikerjakan

dengan rekan kerja yang lain.

4.4.2.2 Keahlian 4.4.2.2.1 Kemampuan Pegawai

Grafik 4.25

Rekan kerja dapat berkembang dengan tugas yang diberikan (P25)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan dari grafik 4.25 mengenai Rekan kerja dapat berkembang

dengan tugas yang diberikan. Dan kelompok PNS menjawab sangat setuju

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

12

24

0 0

82

114

0 0 6 8 4 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 147: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

129

sebanyak 12 responden, yang menjawab setuju sebanyak 24 responden, sebanyak

0 responden menjawab tidak setuju, dan 0 responden yang menjawab sangat tidak

setuju. Kelompok TKS menanggapi dengan menjawab sangat setuju 82

responden, 114 responden yang menjawab setuju, 0 responden menjawab tidak

setuju, 0 responden menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan untuk kelompok

PAMDAL menjawab sangat setuju 6 responden, menjawab setuju sebanyak 8

responden, dan menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden, 0 responden untuk

jawaban sangat tidak setuju. Beban kerja yang diberikan kepada pegawai

bemacam-macam sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya di Bagian masing-

masing. Pegawai yang dapat merespon tugas-tugas yang diberikan dengan cepat

dan dapat mengembangkannya dengan baik adalah salah satu nilai positif

pegawai.

Page 148: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

130

Grafik 4.26

Rekan Kerja Dapat Mempertanggungjawabkan Tugas Yang Dibebankan (P26)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas mengenai rekan kerja yang dapat

mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan. Kelompok PNS menjawab

sangat setuju sebanyak 8 responden, 28 responden menjawab setuju, 0 responden

menjawab tidak setuju, 0 responden menjawab sangat tidak setuju. kelompok TKS

menjawab sangat setuju sebanyak 101 responden, 76 responden menjawab setuju,

dan 19 responden menjawab tidak setuju, 0 responden menjawab sangat tidak

setuju. Sedangkan kelompok PAMDAL menanggapi pernyataan ini dengan

menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden, 8 responden menjawab setuju, 19

responden menjawab tidak setuju, dan 0 responden menjawab sangat tidak setuju.

Rekan kerja yang dapat diandalkan memang salah satunya adalah yang dapat

bertanggungjawab atas beban kerja yang diberikan oleh pimpinan atau sesama

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

8

28

0 0

101

76

19

0 8 8

2 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 149: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

131

rekan kerja lainnya. Di Sekretariat DPRD banyak yang memberi tanggapan bahwa

rekan kerjanya dapat bertanggungjawab atas tugas-tugas yang dibebankan, namun

tidak sedikit pula pegawai yang tidak dapat diandalkan, yang lambat

menyelesaikan tugas, yang tidak memprioritaskan pekerjaanya atau ada yang

memang lebih mengedepankan urusan pribadi saat jam kerja dibanding tugasnya.

4.4.2.2.2 Latar Belakang Pendidikan

Grafik 4.27

Penempatan Kerja Sudah Sesuai Dengan Latar Belakang Pendidikan (P27)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas mengenai penempatan kerja sudah sesuai

dengan latar belakang pendidikan. Kelompok PNS menjawab setuju sebanyak 24

responden, 12 responden menjawab tidak setuju, 0 responden menjawab sangat

tidak setuju. kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak 0 responden, 139

responden menjawab setuju, dan 57 responden menjawab tidak setuju, 0

0

20

40

60

80

100

120

140

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

0

24

12

0 0

139

57

0 0

12 6

0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 150: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

132

responden menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan kelompok PAMDAL

menanggapi pernyataan ini dengan menjawab sangat setuju sebanyak 0

responden, 12 responden menjawab setuju, 6 responden menjawab tidak setuju,

dan 0 responden menjawab sangat tidak setuju. Latar belakang pendidikan

memiliki peran penting dalam keterampilan dan kecakapan seorang pegawai. Di

Sekretariat DPRD penempatan pegawai 60% sudah sesuai dengan latar belakang

pendidikan terakhir, namun tak sedikit pula yang pegawai yang dalam

penempatannya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dalam sebuah

perusahaan atau pemerintahan latar belakang pendidikan seorang pegawai yang

sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya akan memaksimalkan kualitas kinerja

seorang pegawai tersebut.

Grafik 4.28

Beban Kerja Sudah Sesuai Dengan Latar Belakang Pendidikan (P28)

Sumber : hasil penelitian, 2016

0

20

40

60

80

100

120

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

0

32

4 0 0

120

57

19

0 10 6 2

PNS

TKS

PAMDAL

Page 151: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

133

Berdasarkan grafik diatas mengenai beban kerja sudah sesuai dengan latar

belakang pendidikan. Kelompok PNS menjawab sangat setuju sebanyak 0

responden, 32 responden menjawab setuju, 4 responden menjawab tidak setuju, 0

responden menjawab sangat tidak setuju. kelompok TKS menjawab sangat setuju

sebanyak 0 responden, 120 responden menjawab setuju, dan 57 responden

menjawab tidak setuju, 19 responden menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan

kelompok PAMDAL menanggapi pernyataan ini dengan menjawab sangat setuju

sebanyak 0 responden, 10 responden menjawab setuju, 6 responden menjawab

tidak setuju, dan 2 responden menjawab sangat tidak setuju. Beban kerja yang

sesuai dengan latar belakang pendidikan seseorang akan memaksimalkan kinerja

seorang pegawai tersebut, beban kerja yang diberikan kepada pegawai dari

pimpinan sangatlah objektif di sesuaikan dengan kemampuan dan latar belakang

pendidikannya, hal ini dimaksud agar tugas yang diberikan dapat diselesaikan

dengan baik. Di Sekretariat DPRD beban kerja tidak sepenuhnya diberikan sesuai

dengan latar belakang pendidikan, pegawai di Sekretariat DPRD lebih kepada

kondisional di sesuaikan dengan tugas, pokok dan fungsi bagian dan sub-bagian di

lingkungan kerja Sekretariat DPRD Provinsi Banten.

Page 152: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

134

4.2.2.3 Prilaku

4.2.2.3.1 Sikap Pegawai Dalam Bekerja

Grafik 4.29

Teman Kerja Hadir Dan Pulang Tepat Pada Waktunya (P29)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas mengenai teman kerja hadir dan pulang pada

waktunya. Kelompok PNS menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden, 24

responden menjawab setuju, 4 responden menjawab tidak setuju, 0 responden

menjawab sangat tidak setuju. kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak

82 responden, 57 responden menjawab setuju, dan 57 responden menjawab tidak

setuju, 0 responden menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan kelompok

PAMDAL menanggapi pernyataan ini dengan menjawab sangat setuju sebanyak 6

responden, 6 responden menjawab setuju, 6 responden menjawab tidak setuju, dan

0 responden menjawab sangat tidak setuju. Prilaku disiplin seorang pegawai salah

satunya dapat dilihat dari kehadiran dan ketepatan waktu saat datang ketempat

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

8

24

4 0

82

57 57

0 6 6 6

0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 153: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

135

kerja. Beberapa pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten yang datang

terlambat, tidak mengikuti apel pagi yang setiap harinya dilaksanakan. Namun tak

sedikit pula pegawai yang disiplin mematuhi perintah untuk datang tepat waktu

dan pulang pada waktunya.

Grafik 4.30

Teman Kerja Mempunyai Sikap Budaya Malu Dalam Bekerja (P30)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas mengenai teman kerja mempunyai sikap budaya

malu dalam bekerja. Kelompok PNS menjawab sangat setuju sebanyak 4

responden, 20 responden menjawab setuju, 12 responden menjawab tidak setuju,

0 responden menjawab sangat tidak setuju. Kelompok TKS menjawab sangat

setuju sebanyak 0 responden, 38 responden menjawab setuju, dan 158 responden

menjawab tidak setuju, 0 responden menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan

kelompok PAMDAL menanggapi pernyataan ini dengan menjawab sangat setuju

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

4

20 12

0 0

38

158

0 0 8 10

0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 154: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

136

sebanyak 0 responden, 8 responden menjawab setuju, 10 responden menjawab

tidak setuju, dan 0 responden menjawab sangat tidak setuju. Budaya malu harus di

terapkan pada diri pegawai agar dapat mengendalikan diri dari perbuatan-

perbuatan yang merusak nama baik pribadi dan instansi. Dan perbuatan yang

kurang etis harus dihilangkan agar tidak menggangu kegiatan dan suasana dapat

kondusif.

4.2.2.3.2 Loyalitas Pegawai

Grafik 4.31

Teman Kerja Mempunyai Sikap Loyal Terhadap Instansi (P31)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas mengenai teman kerja mempunyai sikap loyal

terhadap instansi, kelompok PNS menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden,

24 responden menjawab setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 0 responden

menjawab sangat tidak setuju. kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

12

24

0 0

82

57 57

0 6 6 6

0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 155: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

137

82 responden, 57 responden menjawab setuju, dan 57 responden menjawab tidak

setuju, 0 responden menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan kelompok

PAMDAL menanggapi pernyataan ini dengan menjawab sangat setuju sebanyak 6

responden, 6 responden menjawab setuju, 6 responden menjawab tidak setuju, dan

0 responden menjawab sangat tidak setuju. Setiap instansi menginginkan adanya

sikap loyal pada pegawainya. Loyalitas merupakan kondisi psikologis yang

mengikat pegawai dan instansi, karena pengertian disini loyalitas pegawai bukan

hanya kesetiaan fisik namun juga dapat dilihat dari seberapa besar fikiran,

perhatian, gagasan dan dedikasinya tercurah untuk instansi tersebut.

4.2.2.3.3 Hubungan Dengan Pegawai

Grafik 4.32

Sesama Pegawai Dapat Berkomunikasi Dengan Baik (P32)

Sumber : hasil penelitian, 2016

0

20

40

60

80

100

120

140

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

8

28

0 0

38

139

19

0 4 12

2 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 156: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

138

Berdasarkan grafik 4.32 diatas mengenai Sesama Pegawai Dapat

Berkomunikasi Dengan Baik. Kelompok PNS menjawab sangat setuju sebanyak 8

responden, 28 responden menjawab setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 0

responden menjawab sangat tidak setuju. Kelompok TKS menjawab sangat setuju

sebanyak 38 responden, 139 responden menjawab setuju, dan 19 responden

menjawab tidak setuju, 0 responden menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan

kelompok PAMDAL menanggapi pernyataan ini dengan menjawab sangat setuju

sebanyak 4 responden, 12 responden menjawab setuju, 2 responden menjawab

tidak setuju, dan 0 responden menjawab sangat tidak setuju. Untuk menjaga

hubungan sesama rekan kerja harus menjauhkan diri, mencegah dan tidak

melakukan hal-hal yang sifatnya provokasi, menghina, saling menjatuhkan sampai

mengintimidasi. Sebuah hubungan yang baik akan memberikan rasa nyaman saat

bekerja, dan suasana kerja pun dapat berjalan efisien dan efektif.

Page 157: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

139

Grafik 4.33

Teman Kerja Memiliki Sikap Terbuka Satu Sama Lainnya (P33)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Pada grafik 4.33 diatas menjelaskan tanggapan responden mengenai teman

kerja yang mempunyai sikap terbuka satu sama lainnya. Kelompok PNS

menjawab sangat setuju sebanyak 4 responden, menjawab setuju sebanyak 28

responden, 4 responden untuk jawaban tidak setuju dan 0 responden menjawab

sangat tidak setuju. Dan kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak 19

responden, 139 responden menjawab setuju, 19 responden menjawab tidak setuju

dan 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan untuk jawaban

dari kelompok PAMDAL menjawab sangat setuju sebanyak 2 responden, 12

responden menjawab setuju dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 4

responden. Salah satu hubungan yang baik sesama rekan kerja adalah sikap

komunikasi yang senantiasa terbuka demi kepentingan bersama. Sikap

0

20

40

60

80

100

120

140

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

4

28

4 0

19

139

19

0 2 12

4 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 158: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

140

keterbukaan satu sama lain ini, baik itu dalam penyelesaian masalah atau

pengambilan keputusan dapat mewujudkan budaya kerja yang harmoni.

4.2.2.4 Kepemimpinan

4.2.2.4.1 Hubungan Pimpinan Dengan Pegawai

Grafik 4.34

Pimpinan Memiliki Hubungan Yang Baik Dengan Semua Pegawai (P34)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Pada grafik 4.34 diatas menjelaskan tanggapan responden pimpinan

memiliki hubungan yang baik dengan semua pegawai. Kelompok PNS menjawab

sangat setuju sebanyak 12 responden, menjawab setuju sebanyak 20 responden, 4

responden untuk jawaban tidak setuju dan 0 responden menjawab sangat tidak

setuju. Dan kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak 19 responden, 139

responden menjawab setuju, 19 responden menjawab tidak setuju dan 0 responden

yang menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan untuk jawaban dari kelompok

PAMDAL menjawab sangat setuju sebanyak 2 responden, 12 responden

0

20

40

60

80

100

120

140

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

12 20

4 0

19

139

19

0 2 12

4 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 159: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

141

menjawab setuju dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden.

Membangun good relations ship antara pimpinan dengan pegawai itu harus

dilakukan oleh seorang pimpinan untuk menciptakan semua hal dengan efektif.

Hubungan yang baik ini akan menghasilkan kepercayaan, loyalitas pegawai dan

keterbukaan satu sama lain, sehingga kebutuhan komunikasi dengan baik ini akan

menciptakan kerja sama yang baik di lingkungan kerja. Pada tanggapan diatas

terdapat beberapa yang mempunya hubungan yang tidak baik dengan

pimpinannya, hal ini akan mengurangi etos kerja pegawai sehingga kinerja

mereka akan buruk.

4.2.2.4.2 Partisipasi Pimpinan

Grafik 4.35

Pimpinan Selalu Memberikan Arahan Yang Jelas Kepada Seluruh Pegawai (P35)

Sumber : hasil penelitian, 2016

0

20

40

60

80

100

120

140

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

8

24

4 0

19

139

19

0 2 12

4 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 160: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

142

Berdasarkan grafik 4.35 diatas menjelaskan tanggapan responden

pimpinan selalu memberikan arahan yang jelas kepada seluruh pegawai.

Kelompok PNS menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden, menjawab setuju

sebanyak 24 responden, 4 responden untuk jawaban tidak setuju dan 0 responden

menjawab sangat tidak setuju. Dan kelompok TKS menjawab sangat setuju

sebanyak 19 responden, 139 responden menjawab setuju, 19 responden menjawab

tidak setuju dan 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan

untuk jawaban dari kelompok PAMDAL menjawab sangat setuju sebanyak 2

responden, 12 responden menjawab setuju dan yang menjawab tidak setuju

sebanyak 4 responden. Seorang pemimpin sudah seharusnya menjadi contoh

yang baik bagi pegawainya. Salah satunya dengan mengajak melakukan sesuatu

yang sudah pernah dikerjakannya dan memang berhasil meningkatkan kinerja

pegawai dalam mendukung pelaksaan berbagai program yang dibuat organisasi.

Dengan demikian, bawahan menjadi yakin sehingga dapat melaksanakan arahan

pimpinan dengan sungguh-sungguh. Di lingkungan kerja Sekretariat DPRD

Provinsi Banten, arahan-arahan yang diberikan kepada pegawai secara global

yaitu pada saat apel pagi dan pelaksanaan briefing setiap bagian-bagian di

Sekretariat DPRD Provinsi Banten. Namun tak sedikit pula pimpinan yang tidak

mencontohkan prilaku yang tidak baik secara personal, hal ini berdampak

menghilangkan rasa segan pegawai terhadap mereka.

Page 161: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

143

Grafik 4.36

Pimpinan Dapat Mendelegasikan Wewenang Dengan Baik (P36)

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan grafik diatas menjelaskan tanggapan responden mengenai

Pimpinan dapat mendelegasikan wewenang dengan baik . Kelompok PNS

menjawab sangat setuju sebanyak 0 responden, menjawab setuju sebanyak 32

responden, 4 responden untuk jawaban tidak setuju dan 0 responden menjawab

sangat tidak setuju. Dan kelompok TKS menjawab sangat setuju sebanyak 19

responden, 139 responden menjawab setuju, 19 responden menjawab tidak setuju

dan 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan untuk jawaban

dari kelompok PAMDAL menjawab sangat setuju sebanyak 2 responden, 12

responden menjawab setuju dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 4

responden. Delegasi merupakan teknik yang harus dikuasai oleh seorang

pimpinan. Selain mendelegasikan tugas kepada pegawai, hal terpenting adalah

0

20

40

60

80

100

120

140

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

0

32

4 0

19

139

19

0 2 12

4 0

PNS

TKS

PAMDAL

Page 162: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

144

membina para pegawai untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Dengan

pendelegasian tugas kepada pegawai dengan baik maka pimpinan mempunyai

banyak waktu untuk memenuhi tanggung jawabnya serta dapat mengembangkan

ketrampilannya, sehingga akan lebih berfungsi bagi organisasi.

4.5 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, makan dijawab melalui hipotesis

yang dihitung dari data yang terkumpul. Pengujian statistik disini dimaksudkan

untuk melakukan pengujian yang telah diduga, dalam pengujian hipotesis

penelitian ini melakukan uji koefisien dan determinasi, uji regresi sederhana.

Pengujian hipotesis yang dimaksud untuk mengetahui tingkat signifikasi dari

hipotesis yang diajukan. Berdasarkan metode penelitian, adapun perhitungan

hipotesis tersebut sebagai berikut :

4.5.1 Uji Koefisien Korelasi Product Moment

Berdasarkan data diatas, penulis memperoleh dua variabel yang dapat

diukur yaitu :

X = Motivasi

Y = Kinerja

Untuk menghitung dua variabel tersebut, penulis menggunakan analisis sebagai

berikut :

Page 163: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

145

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi

Correlations

Motivasi Kinerja

Motivasi Pearson Correlation 1 .864**

Sig. (2-tailed) .000

N 250 250

Kinerja Pearson Correlation .864** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 250 250

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari perhitungan menggunakan SPSS versi 20 dapat diketahui bahwa terdapat

hubungan yang positif sebesar 0,864 antara Motivasi dan Kinerja pegawai untuk dapat

memberikan interprestasi terhadap kuatnya hubungan, maka dapat digunakan pedoman

besar kecilnya angka korelasi menentukan tinggi atau rendahnya hubungan kedua

variabel.

Tabel 4.11 Kriteria Nilai Korelasi

- 1 ≤ r ≤ + 1 Tingkat Keterandalan

0,800 – 1,00 Sangat tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat rendah

Sumber : Arikunto (2006:276)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa koefisien korelasi yang

ditemukan sebesar 0,864. Koefisien korelasi 0,864 termasuk korelasi sangat tinggi, jadi

Page 164: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

146

terdapat hubungan yang sangat tinggi dan signifikan antara variabel X (Motivasi) dan

variabel Y (Kinerja Pegawai).

4.5.2 Analisis Koefisien Determinasi

Untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel X (Motivasi)

terhadap variabel Y (Kinerja Pegawai), dapat dilakukan dengan cara menghitung

koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditentukan,

jadi koefesien determinasinya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12 Nilai Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .864a .747 .746 3.665

a. Predictors: (Constant), Motivasi

b. Dependent Variabel: Kinerja

Kd = r2 x 100%

= ( 0.864)2 x 100%

= 0,7157 x 100%

= 71,57%

koefisien determinan (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variabel dependen. Hasil output SPSS pada table diatas

menunjukan bahwa Rsquare sebesar 0,747 dan nilai koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,864. Hal ini menunjukan pengertian bahwa kinerja pegawai (Y)

Page 165: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

147

dipengaruhi sebesar 71,57% oleh motivasi (X), sedangkan sisanya sebesar

28,43% dipengaruhi oleh faktor lain.

4.5.2 Uji Regresi Sederhana

Regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel

atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum

diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen dalam suatu fenomena yang

kompleks. Persamaan regresi digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh

variabel bebas (Motivasi) terhadap variabel terikat (Kinerja Pegawai).

Secara umum persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Nilai yang diprediksikan a = Konstanta b = Koefisien regresi X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.589 2.397 5.253 .000

Motivasi 1.100 .041 .864 27.047 .000

a. Dependent Variabel: Kinerja

Y

2 = a + bx

Y2 = 12.589+ 1,100X

Page 166: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

148

Keterangan :

X = Motivasi

Y = Kinerja

a = Konstanta sebesar 12,589 artinya jika Motivasi (X) nilainya 0, maka

tingkat kinerja pegawai (Y)

b = koefisien regresi sebesar 1,100, artinya Motivasi (X) nilainya 0, maka

tingkat kinerja pegawai (Y) mengalami peningkatan sebesar 1,100.

4.6 Interpretasi Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel bebas (motivasi kerja) terhadap variabel terikat

(kinerja pegawai). Untuk mengetahui hasil dari penelitian ini, penulis

mengumpulkan data primer yang telah diolah SPSS v.21 for wimdows. Bahwa

besarnya pengaruh motivasi kerja (variabel X) tehadap kinerja pegawai (variabel

Y) adalah r hitung 0,7157 termasuk kategori pengaruh yang tinggi. Jadi, terdapat

pengaruh yang kuat antara motivasi kerja ( variabel X ) terhadap kinerja pegawai (

variabel Y) di Sekretariat DPRD Provinsi Banten.

Rumusan masalah yang penulis tulis dalam skripsi ini yakni, seberapa besar

pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Jawaban dari rumusan masalah

tersebut yaitu bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat dan signifikan antara

motivasi (variabel X) dengan kinerja pegawai (variabel Y) di Sekretariat DPRD

Provinsi Banten. Berdasarkan hasil perhitungan melalui SPSS versi 21

Page 167: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

149

menunjukan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat antara variabel X dengan

variabel Y.

Dalam uji signifikansi korelasi product moment dapat langsung

dihubungkan pada tabel r product moment dengan cara melihat taraf signifikansi

5% pada tabel tersebut dengan n = 250. Jadi r tabel yang didapat adalah 0,1241.

Ketentuannya jika r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel), maka Ha

diterima dan Ho ditolak. Tetapi sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel (r

hitung > r tabel) maka Ha ditolak dan Ho diterima.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa r hitung 0,7175 lebih besar dari

r tabel yang yang nilainya 0,1241, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian mengenai hubungan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di

Sekretariat DPRD Provinsi Banten hubungan keterkaitan atau saling

mempengaruhi.

Maka, kesimpulan terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara

motivasi dengan kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten. Untuk

menghitung apakah ada pengaruh antara variabel independen (X) dengan variabel

(Y) maka menggunakan rumus regresi linier. Dari hasil perhitungan menunjukan

bahwa persamaan regresi linier, yaitu Y: 12,589 + 1,100X, artinya nilai konstanta

sebesar 12,589 artinya jika motivasi (X) nilainya 0, maka tingkat kinerja pegawai

(Y) sebesar 12,589. koefisien regresi sebesar 1,100, artinya Motivasi (X) nilainya

0, maka tingkat kinerja pegawai (Y) mengalami peningkatan sebesar 1,100.

Dapat dikatakan bahwa apabila motivasi kerja tidak berjalan baik maka

kinerja pegawai tidak berhasil sesuai dengan harapan, sebaliknya apabila motivasi

Page 168: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

150

berjalan dengan maksimal maka kinerja pegawai pun akan baik sesuai dengan

semestinya.

Dan untuk menghitung seberapa besar pengaruh variabel X terhadap

variabel Y, berdasarkan hasil hitung bahwa nilai R square besarnya pengaruh

menunjukan bahwa pengaruh antara variabel X dan variabel Y, R square sebesar

0,747 atau 74,7 % yang berarti bahwa variabel independent (Motivasi)

mempengaruhi variabel dependent (kinerja) sebesar 74,7 % dan sisanya 25,3 %

yang ditentukan oleh faktor lain.

Interprestasi data selanjutnya adalah skor ideal intrumen pada variabel

motivasi kerja (X) adalah 4 x 19 x 250 = 19000 Bila setiap butir mendapatkan

nilai paling rendah itu 1, maka hasil yang didapatkan adalah 1 x 19 x 250 =4750).

Skor penelitian adalah jumlah skor pengumpulan data variabel X yaitu 13944.

Maka hasil nilai motivasi kerja di Sekretariat DPRD Provinsi Banten adalah

13944 : 19000 = 0,7338 atau sebesar 73%.

Data tersebut dapat dianalisis berdasarkan scoring jawaban dari responden.

Berdasarkan skor yang telah dihitung diatas ditetapkan maka :

Jumlah jawaban untuk skor 4 (sangat setuju) : 810 x 4 = 3240

Jumlah jawaban untuk skor 3 (setuju) : 2899 x 3 = 8697

Jumlah jawaban untuk skor 2 (tidak setuju) : 966 x 2 = 1932

Jumlah jawaban untuk skor 1 (sangat tidak setuju) : 75 x 1 = 75

Total skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 13944

Skor tertinggi = 19 x 4 x 250 = 19000

Page 169: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

151

Skor terendah = 19 x 1 x 250 = 4750

Secara kontimum dapat digambarkan sebagai berikut :

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

4750 9500 14250 19000

13944

Nilai 13944 termasuk dalam interval kurang baik dan baik, tetapi lebih

mendekati baik.

Lalu, berdasarkan data yang diperoleh dari variabel kinerja pegawai

(variabel Y), nilai tertinggi yaitu 4 x 17 x 250 = 17000 dan nilai terendah 1 x 17 x

250 = 4250. Skor penelitian adalah jumlah skor pengumpulan data variabel Y

yaitu 12982. Maka, hasil nilai kinerja pegawai adalah 12982:17000 = 0.7636 atau

sebesar 76%.

Data tersebut dapat dianalisis berdasarkan scoring jawaban dari responden.

Berdasarkan skor yang telah dihitung diatas ditetapkan maka :

Jumlah jawaban untuk skor 4 (sangat setuju) : 1105 x 4 = 4420

Jumlah jawaban untuk skor 3 (setuju) : 2293 x 3 = 6879

Jumlah jawaban untuk skor 2 (tidak setuju) : 831 x 2 = 1662

Jumlah jawaban untuk skor 1 (sangat tidak setuju) : 21 x 1 = 21

Total skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 12982

Skor tertinggi = 17 x 4 x 250 = 17000

14250

1394

Page 170: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

152

Skor terendah = 17 x 1 x 250 = 4250

Secara kontimum dapat digambarkan sebagai berikut :

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

4250 8500 12750 17000

12982

Jadi, berdasarkan data yang diperoleh dari 250 responden, maka data 12982

terletak pada daerah diantara baik dan sangat baik.

Maka hipotesis yang dinyatakan bahwa terdapat pengaruh antara motivasi

dengan kinerja pegawai dapat diterima atau tidak terdapat perbedaan antara yang

diduga dalam populasi dengan data yang terkumpul dari sampel.

4.7 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat hubungan yang sangat kuat

serta pengaruh antara motivasi kerja (variabel X) terhadap kinerja pegawai

(variabel Y).

Hasil penelitian yang peneliti lakukan di Sekretariat DPRD Provinsi

Banten indikator motivasi kerja yang diantaranya : Kebutuhan fisiologis,

Kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosialisasi, kebutuhan akan penghargaan dan

kebutuhan aktualisasi diri.

Berdasarkan data-data di atas peneliti dapat menganalisis bahwa motivasi

kerja di Sekreatriat DPRD Provinsi Banten memiliki pengaruh yang signifikan

12750

12982

Page 171: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

153

terhadap kinerja pegawai, hal ini dapat dilihat dari adanya saling keterkaitan dan

saling mempengaruhi antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai.

Dari hasil uji coba yang telah peneliti lakukan, maka diketahui bahwa

koefisien korelasi dari penelitian ini adalah 0,864 yang berarti bahwa hubungan

antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai yang berarti korelasinya tinggi.

Dari penelitian yang dilakukan bahwa kinerja pegawai di Sekretariat

DPRD Provinsi Banten sudah sangat maksimal dengan faktor-faktor positif

seperti kebutuhan pegawai yang terpenuhi, penghargaan atas kinerja, hubungan

baik dengan pimpinan, dan faktor lain yang mempengaruhi kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil penelitian lapangan diperoleh skor hasil perhitungan

tiap-tiap dimensi motivasi kerja (X) sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fisiologi yang terdiri dari sub indikator yaitu kebutuhan

dasar pegawai yang didapatkan hasil sebesar 80%. Hasil tersebut

diperoleh dari skor ideal dari indikator kebutuhan fisiologi 4 x 4 x 250

= 4000. Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan

skor riil yang diisi oleh responden yaitu sebesar 3200:4000 = 0,8 x

100% = 80%. Berdasarkan grafik skala penelitian kebutuhan fisiologi

ini hal dasar yang dapat memotivasi kinerja pegawai di Sekretariat

DPRD Provinsi Banten agar maksimal dengan terpenuhinya

kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut.

Page 172: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

154

Secara kontimum dapat digambarkan sebagai berikut :

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

1000 2000 3000 4000

3200

Jadi, Nilai 3200 termasuk dalam interval baik dan sangat baik, tetapi lebih

mendekati baik.

2. Kebutuhan Rasa Aman yang terdiri dari sub indikator yaitu rasa

nyaman ditempat bekerja dan jaminan keamanan lingkungan kerja

yang didapatkan hasil sebesar 74,23%. Hasil tersebut diperoleh dari

skor ideal dari indikator kebutuhan rasa aman 4 x 3 x 250 = 3000.

Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan skor riil

yang diisi oleh responden yaitu sebesar 2227 : 3000 = 0,7423 x 100%

= 74,23%. Berdasarkan grafik skala penelitian rasa aman yang di

rasakan kondusif di lingkungan kerja pun menunjang kinerja mereka

menjadi lebih berkualitas lagi dengan adanya dukungan suasana kerja

yang nyaman, jaminan-jaminan yang terpenuhi. Sehingga rasa aman

ini memotivasi pegawai agar kinerja mereka lebih baik lagi, dan

kebutuhan rasa aman di Sekretariat DPRD Provinsi Banten ada

beberapa kekurangan, salah satunya yaitu temperature udara yang

panas di beberapa ruangan di karenakan kurangnya pemeliharaan air

conditioning ini secara berkala.

3000

3200

Page 173: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

155

Secara kontimum dapat digambarkan sebagai berikut :

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

750 1500 2250 3000

2227

Jadi, Nilai 3200 termasuk dalam interval baik dan sangat baik, tetapi lebih

mendekati baik.

3. Kebutuhan Sosialisasi yang terdiri dari sub indikator yaitu hubungan

dengan pimpinan dan hubungan antar sesama pegawai yang

didapatkan hasil sebesar 78,30%. Hasil tersebut diperoleh dari skor

ideal dari indikator kebutuhan sosialisasi 4 x 4 x 250 = 4000. Setelah

menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan skor riil yang diisi

oleh responden yaitu sebesar 3132 : 4000 = 0,783 x 100% = 78,30%.

Berdasarkan grafik skala penelitian kebutuhan sosialisasi ini berupa

hubungan pegawai yang baik dengan sesama rekan kerja ataupun

dengan pimpinan, di Sekretariat DPRD Provinsi Banten dinilai sangat

baik hubungannya.

1500 2250

2227

Page 174: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

156

Secara kontimum dapat digambarkan sebagai berikut :

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

1000 2000 3000 4000

3132

Jadi, Nilai 3132 termasuk dalam interval baik dan sangat baik, tetapi lebih

mendekati baik.

4. Kebutuhan akan penghargaan yang terdiri dari sub indikator yaitu

penghargaan dari pimpinan dan penghargaan dari instansi yang

didapatkan hasil sebesar 77,20%. Hasil tersebut diperoleh dari skor

ideal dari indikator kebutuhan akan penghargaan 4 x 4 x 250 = 4000.

Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan skor riil

yang diisi oleh responden yaitu sebesar 3088 : 4000 = 0,772 x 100% =

77,20%. Berdasarkan grafik skala penelitian, penghargaan yang

diberikan kepada pegawai adalah salah satu faktor yang membuat

semangat kerja mereka menjadi maksimal, penghargaan itu dapat

dalam bentuk ucapan, bonus ataupun kenaikan pangkat. Penghargaan

pimpinan ataupun instansi kepada pegawai di Sekretariat DPRD

Provinsi Banten sangat baik.

2000 3000

3132

Page 175: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

157

Secara kontimum dapat digambarkan sebagai berikut :

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

1000 2000 3000 4000

3088

Jadi, Nilai 3088 termasuk dalam interval baik dan sangat baik, tetapi lebih

mendekati baik.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri yang terdiri dari sub indikator yaitu

kebutuhan pengembangan potensi dan skill dan kemampuan dalam

ide dan gagasan yang didapatkan hasil sebesar 75,42%. Hasil tersebut

diperoleh dari skor dari indikator kebutuhan aktualisasi diri 4 x 4 x

250 = 4000. Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan

dengan skor riil yang diisi oleh responden yaitu sebesar 3017 : 4000 =

0,7542 x 100% = 75,42%. Berdasarkan grafik skala penelitian,

kebutuhan aktualisasi diri, dari pengembangan potensi dan

kemampuan pegawai dalam memberikan ide dan gagasan adalah

salah satu faktor motivasi yang dapat menunjang kinerja pegawai

dengan maksimal.

2000 3000

3088

Page 176: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

158

Secara kontimum dapat digambarkan sebagai berikut :

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

1000 2000 3000 4000

3017

Jadi, Nilai 3017 termasuk dalam interval baik dan sangat baik, tetapi lebih

mendekati baik.

Adapun hasil penelitian lapangan diperoleh skor hasil perhitungan

tiap-tiap dimensi kinerja pegawai (Y) sebagai berikut :

1. Prestasi Kerja yang terdiri dari sub indikator yaitu keterampilan

dalam bekerja, potensi pengembangan ilmu melalui pelatihan,

penyelesaian pekerjaan yang sesuai dengan waktu yang didapatkan

hasil sebesar 81,36% Hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari

indikator prestasi kerja 4 x 5 x 250 = 5000. Setelah menemukan skor

ideal kemudian dibagikan dengan skor riil yang diisi oleh responden

yaitu sebesar 4068 : 5000 = 0,8136 x 100% = 81,36%. Berdasarkan

grafik skala penelitian, prestasi kerja yang di hasilkan oleh pegawai

banyak faktor pendukungnya, yaitu keterampilan, ketepatan dalam

menyelesaikan tugas dan pengembangan ilmu. Prestasi kerja pegawai

ini akan menghasilkan kinerja yang maksimal guna menunjang

tercapainya tujuan organisasi. Di lingkungan kerja Sekretariat DPRD

Provinsi Banten banyak pegawai yang mempunyai keterampilan dan

dengan cara kerja yang efektif dan efisien.

2000 3000

3017

Page 177: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

159

Secara kontimum dapat digambarkan sebagai berikut :

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

1250 2500 3750 5000

4068

Jadi, Nilai 4068 termasuk dalam interval baik dan sangat baik, tetapi lebih

mendekati sangat baik.

2. Keahlian yang terdiri dari sub indikator yaitu kemampuan pegawai

dan latar belakang pendidikan yang didapatkan hasil sebesar 78,66%.

Hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator keahlian 4 x 4 x

250 = 4000. Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan

dengan skor riil yang diisi oleh responden yaitu sebesar 3008 : 4000 =

0,752 x 100% = 75,20%. Berdasarkan grafik skala penelitian,

keahlian pegawai dalam menyelesaikan tugas-tugas itu sesuai dengan

latar belakang pendidikan agar lebih maksimal dan kompeten

dibidangnya. Latar belakang pendidikan pegawai sesuai dengan

penempatan kerjanya akan membuat rasa nyaman dan lebih

berkembang dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada

mereka. Penempatan pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten

sudah sesuai latar belakang pendidikan dan beban kerja yang

diberikan pada bagian-bagian yang terdapat di lingkungan kerja

Sekretariat DPRD Provinsi Banten.

4068

Page 178: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

160

Secara kontimum dapat digambarkan sebagai berikut :

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

1000 2000 3000 4000

3008

Jadi, Nilai 3008 termasuk dalam interval baik dan sangat baik, tetapi lebih

mendekati baik.

3. Perilaku yang terdiri dari sub indikator yaitu sikap pegawai dalam

bekerja dan loyalitas pegawai yang didapatkan hasil sebesar 72,92%.

Hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator perilaku 4 x 5 x

250 = 5000. Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan

dengan skor riil yang diisi oleh yaitu sebesar 3648 : 5000 = 0,7292 x

100% = 72,92%. Berdasarkan grafik skala penelitian, perilaku yang

baik tercemin dari hal dasar yaitu kedisiplinan dan budaya malu yang

di terapkan pada pribadi pegawai. Namun banyak perilaku pegawai

yang positif yaitu loyalitas pegawai terhadap instansi dan pimpinan,

dapat berkomunikasi dengan baik antara rekan kerja dan pimpinan.

Sikap indisipliner pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten pun

banyak dilakukan, contoh datang terlambat, tidak mengikuti apel, dan

pulang tidak pada waktunya.

2000 3000

3008

Page 179: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

161

Secara kontimum dapat digambarkan sebagai berikut :

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

1250 2500 3750 5000

3648

Jadi, Nilai 3648 termasuk dalam interval kurang baik dan baik, tetapi lebih

mendekati baik.

4. Kepemimpinan yang terdiri dari sub indikator yaitu hubungan

pimpinan dengan pegawai dan partisipasi pimpinan yang didapatkan

hasil sebesar 45,16%. Hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari

indikator kepemimpinan 4 x 3 x 250 = 3000. Setelah menemukan skor

ideal kemudian dibagikan dengan skor riil yang diisi oleh responden

yaitu sebesar 2258 : 3000 = 0,7527 x 100% = 75,27%. Berdasarkan

grafik skala penelitian, kepemimpinan di Sekretariat DPRD Provinsi

Banten masih tergolong sudah baik, namun banyaknya tanggapan-

tanggapan mengenai pimpinan mereka, seperti hubungan yang kurang

baik, teknik pendelegasian pimpinan yang tidak sesuai dengan

kemampuan pegawai, dan juga kurangnya pemberian arahan-arahan

atau motivasi yang mendukung terhadap kinerja pegawai.

2500 3750

3648

Page 180: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

162

Secara kontimum dapat digambarkan sebagai berikut :

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

750 1500 2250 3000

2258

Jadi, Nilai 2258 termasuk dalam interval kurang baik dan baik, tetapi lebih

mendekati baik.

1500 2250

2258

Page 181: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

163

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Provinsi Banten, maka peneliti mengambil kesimpulan yang berdasarkan

penjelasan dan pemaparan bahasan sebelumnya, yaitu:

1. Hasil nilai motivasi (x) kerja di Sekretariat DPRD Provinsi Banten

adalah mencapai sebesar 73%, sedangkan nilai kinerja pegawai (y) di

Sekretariat DPRD Provinsi Banten mencapai sebesar 76%

2. Besarnya pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten

mencapai sebesar 74,7%, hasil ini didapat berdasarkan uji koefisien

determinasi sisanya 25,3% lainya adalah dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Berdasarkan dari hasil perhitungan menunjukan bahwa persamaan

regresi linier, yaitu Y: 12,589 + 1,100X, artinya nilai konstanta sebesar

12,589 artinya jika motivasi (X) nilainya 0, maka tingkat kinerja

pegawai (Y) sebesar 12,589. Koefisien regresi sebesar 1,100, artinya

Motivasi (X) nilainya 0, maka tingkat kinerja pegawai (Y) mengalami

peningkatan sebesar 1,100.

Page 182: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

164

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti

menyampaikan beberapa saran terkait permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mencapai kinerja pegawai yang baik dibutuhkan atau diperlukan

fasilitas yang lebih memadai baik itu sarana kerja dalam ruangan

pegawai, temperatur udara yang baik dan lingkungan kerja yang bersih

dalam menunjang seluruh kinerja pegawai yang berada di Sekretariat

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten.

2. Kinerja pegawai yang berada di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) Provinsi Banten perlu dimaksimalkan dan

memperbaiki kualitas kinerjanya dengan melakukan pelatihan dan

pendidikan pegawai baik itu informal maupun formal.

3. Gaya kepemimpinan di lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten agar lebih di perbaiki

hubungannya dengan semua pegawai dengan memperbanyak koordinasi

yang baik, pendelegasian pegawai dengan tepat, komunikasi yang baik

dengan semua bawahan dan juga memberikan contoh yang baik kepada

semua pegawai di lingkungan kerja Sekretariat DPRD Provinsi Banten.

Page 183: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Manajemen Sumberdaya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya1212

Arikunto, Suharsimi, 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.. Mahmudi, 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Manullang. 2004. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta : Gajah Mada. University Press.

Nazir, Moh, 2009. Metodologi Penelitian. Ghania Indonesia

Notoatmodjo, 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta

Prasetyo, Bambang, dkk. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Robbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi. terj. Diana Angelica. Jakarta : Salemba Empat

Sayuti. 2007,Motivasi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Ghalia. Indonesia, Jakarta.

Sedarmayanti, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. PT Refika Aditama

Siagian, Sondang P, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I, Cetakan KetigaBelas, Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiyono. 2007.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

T.Hani. Handoko. 2009. Manajemen ,Edisi 2 .Yogyakarta : BPFE-UGM Veithzal Rivai, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Dari Teori ke Praktik, Edisi 1, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Page 184: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. PT. Raja Grafindo Parsada: Jakarta.

Sumber Lain :

Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol V, No 3, Desember 2014

eJournal Administrasi Negara Vol. I, No. I 2013 Setdprd.bantenprov.go.id http://tangselpos.co.id/2016/02/04/sk-585-tenaga-non-pns-diperpanjang/

Page 185: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

L A M P I R A N

Page 186: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil
Page 187: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil
Page 188: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil
Page 189: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil
Page 190: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil
Page 191: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil
Page 192: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

DAFTAR PERNYATAAN (KUESIONER)

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

DI SEKRETARIAT DPRD PROVINSI BANTEN

SEKRETARIAD DPRD PROVINSI BANTEN

IDENTITAS RESPONDEN

No : …………………………...

Nama : …………………………...

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Usia : 20-29 tahun 30-39 tahun 40-49 tahun >55 tahun

Pendidikan Terakhir : SMU/Sederajat Diploma (DI/DII/DIII) Sarjana (S1) Pascasarjana (S2)

Pegawai : Pegawai Negeri Sipil (PNS) Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Petugas Pengamanan Dalam (PAMDAL)

Masa Kerja : <4 tahun 5-8 tahun

9-12 tahun 13-15 tahun

Petunjuk Pengisian Kuisioner :

Pilihlah jawaban dibawah ini dengan memberikan tanda checklist () pada kolom yang Bapak/Ibu anggap sesuai. Keterangan kolom sebagai berikut :

oSS : Sangat Setuju oS : Setuju oTS : Tidak Setuju oSTS : Sangat Tidak Setuju

Page 193: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

A. PERNYATAAN TENTANG MOTIVASI KERJA

No Pernyataan Jawaban Responden

SS S TS STS

1. Penghasilan anda telah mencukupi kebutuhan pangan

keluarga

2. Penghasilan anda sudah mencukupi kebutuhan akan papan

(Rumah/tempat tinggal) keluarga

3. Anda mendapatkan ketentuan cuti khusus yang sudah

sesuai dengan hak pegawai

4. Anda mendapatkan kesempatan untuk istirahat yang sudah

sesuai dengan hak pegawai

5. Temperatur udara dalam ruangan anda terasa panas

6. Instansi telah memberikan jaminan kesehatan kepada anda

7. Instansi telah memberikan tunjangan pensiun kepada anda

8. Komunikasi antar pimpinan dengan anda bersifat 2 arah

9. Hubungan kerja antara pimpinan dan anda sudah baik

10. Anda dapat menjadi team work yang baik

11. Anda dapat menerima kritik dan saran dengan baik

12. Pimpinan memberikan reward kepada pegawai yang

berprestasi

13. Hasil pekerjaan anda layak diberi penghargaan

14. Instansi memberikan kesempatan kepada pegawai untuk

mendapatkan jabatan yang lebih tinggi

15. Instansi memberikan promosi pegawai dengan jelas

16. Anda dapat mengembangkan potensi diri secara optimal di

instansi

17. Anda memiliki peluang dan kesempatan untuk

mengembangkan keterampilan dan kemampuan anda

Page 194: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

18. Anda mampu menyalurkan ide dan gagasan dalam bekerja

19. Anda mampu mengambil keputusan dalam menyelesaikan

masalah (problem solving)

B. DAFTAR PERNYATAAN TENTANG KINERJA PEGAWAI

No Pernyataan Jawaban Responden

SS S TS STS

20. Teman kerja anda selalu cakap (mampu) dalam setiap

pekerjaan

21. Teman kerja anda mampu mengambil inisiatif dalam

bekerja

22. Setiap pegawai diberikan pelatihan (training) sesuai

kebutuhan pegawai

23. Rekan kerja anda dapat menyelesaikan tugas dengan benar

dan tepat waktu

24. Pegawai bekerja sesuai prosedur dan jadwal yang sudah

ditentukan

25. Rekan kerja anda dapat berkembang dengan tugas yang

diberikan

26. Rekan kerja anda dapat mempertanggungjawabkan tugas

yang dibebankan

27. Dalam penempatan kerja anda sudah sesuai dengan latar

belakang pendidikan

28. Beban kerja anda sudah sesuai dengan latar belakang

pendidikan

29. Teman kerja anda hadir dan pulang tepat pada waktunya

30. Teman kerja anda mempunyai sikap budaya malu dalam

bekerja

31. Teman kerja anda mempunyai sikap loyal terhadap instansi

Page 195: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

32. Sesama pegawai dapat berkomunikasi dengan baik

33. Teman kerja anda memiliki sikap terbuka satu sama

lainnya

34. Pimpinan memiliki hubungan yang baik dengan semua

pegawai

35. Pimpinan selalu memberikan arahan yang jelas kepada

seluruh pegawai

36. Pimpinan dapat mendelegasikan wewenang dengan baik

Page 196: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

Gambar diatas menunjukan kondisi di salah satu ruang kerja di Sekretariat DPRD Provinsi Banten yang penempatan fasilitas kerja yang kurang baik.

Gambar diatas menunjukan fasilitas di salah satu ruang kerja, dalam ruangan ini kurangnya penyekat diantara meja-meja, maka dari itu ruangan ini terlihat sempit dan kurang rapi.

Page 197: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

Gambar diatas menunjukan manajemen arsip yang kurang baik, dan penempatan barang-barang yang tidak terorganisir.

Gambar diatas menunjukan kurang tepatnya penataan fasilitas kerja, sehingga terlihat tidak rapi.

Page 198: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

Gambar diatas menujukan budaya pegawai yang kurang disiplin, sebelum waktu pulang kerja namun ruang kerja disalahsatu bagian di Sekretariat DPRD Provinsi Banten sudah kosong

Gambar diatas menunjukan manajemen arsip yang kurang baik, dan penempatan barang-barang yang tidak terorganisir.

Page 199: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

VALIDITAS MOTIVASI (X) Correlations

Per1 Per2 Per3 Per4 Per5 Per7 Per8 Per9 Per10 Per11 Per12 Per13 Per14 Per15 Per16 Per17 Per18 Per19 TOTX

Per1 Pearson Correlation 1 .760** -.189

** -.203

** .492

** .737

** .908

** .164

** .054 -.304

** -.173

** -.378

** .185

** .644

** .388

** .113 -.006 -.132

* .584

**

Sig. (2-tailed) .000 .003 .001 .000 .000 .000 .009 .393 .000 .006 .000 .003 .000 .000 .074 .925 .037 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per2 Pearson Correlation .760** 1 -.176

** -.077 .331

** .734

** .746

** .012 .174

** -.244

** -.207

** -.421

** .167

** .388

** .224

** .291

** -.221

** -.111 .461

**

Sig. (2-tailed) .000 .005 .223 .000 .000 .000 .854 .006 .000 .001 .000 .008 .000 .000 .000 .000 .081 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per3 Pearson Correlation -.189** -.176

** 1 .463

** -.129

* -.143

* .040 .595

** .107 .500

** .267

** .681

** .280

** -.053 -.229

** -.389

** .596

** .717

** .383

**

Sig. (2-tailed) .003 .005 .000 .041 .024 .531 .000 .090 .000 .000 .000 .000 .400 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per4 Pearson Correlation -.203** -.077 .463

** 1 -.273

** -.043 -.071 .522

** .281

** .646

** -.072 .387

** .226

** .117 -.003 .302

** .645

** .594

** .388

**

Sig. (2-tailed) .001 .223 .000 .000 .501 .265 .000 .000 .000 .259 .000 .000 .064 .968 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per5 Pearson Correlation .492** .331

** -.129

* -.273

** 1 .394

** .530

** .152

* -.079 -.319

** -.185

** -.359

** .093 .545

** .209

** .185

** -.272

** -.389

** .337

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .041 .000 .000 .000 .016 .211 .000 .003 .000 .141 .000 .001 .003 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per7 Pearson Correlation .737** .734

** -.143

* -.043 .394

** 1 .735

** .344

** .275

** -.042 .128

* -.215

** .124 .642

** .555

** .353

** -.017 -.152

* .665

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .024 .501 .000 .000 .000 .000 .510 .044 .001 .050 .000 .000 .000 .790 .016 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per8 Pearson Correlation .908** .746

** .040 -.071 .530

** .735

** 1 .417

** .176

** -.206

** -.122 -.313

** .101 .543

** .176

** -.059 -.002 -.090 .629

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .531 .265 .000 .000 .000 .005 .001 .054 .000 .110 .000 .005 .355 .976 .156 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per9 Pearson Correlation .164** .012 .595

** .522

** .152

* .344

** .417

** 1 .416

** .614

** .392

** .410

** .287

** .387

** .188

** -.038 .574

** .431

** .721

**

Sig. (2-tailed) .009 .854 .000 .000 .016 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .547 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per10 Pearson Correlation .054 .174** .107 .281

** -.079 .275

** .176

** .416

** 1 .096 .131

* -.210

** -.080 -.106 .206

** -.018 .042 .014 .191

**

Sig. (2-tailed) .393 .006 .090 .000 .211 .000 .005 .000 .130 .038 .001 .206 .096 .001 .781 .511 .832 .002

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per11 Pearson Correlation -.304** -.244

** .500

** .646

** -.319

** -.042 -.206

** .614

** .096 1 .606

** .811

** .587

** .227

** .181

** .226

** .708

** .750

** .511

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .510 .001 .000 .130 .000 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Page 200: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

Per12 Pearson Correlation -.173** -.207

** .267

** -.072 -.185

** .128

* -.122 .392

** .131

* .606

** 1 .652

** .400

** .088 .279

** -.175

** .251

** .351

** .311

**

Sig. (2-tailed) .006 .001 .000 .259 .003 .044 .054 .000 .038 .000 .000 .000 .166 .000 .006 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per13 Pearson Correlation -.378** -.421

** .681

** .387

** -.359

** -.215

** -.313

** .410

** -.210

** .811

** .652

** 1 .527

** .096 .039 -.131

* .723

** .804

** .352

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .129 .539 .038 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per14 Pearson Correlation .185** .167

** .280

** .226

** .093 .124 .101 .287

** -.080 .587

** .400

** .527

** 1 .550

** .448

** .311

** .521

** .590

** .647

**

Sig. (2-tailed) .003 .008 .000 .000 .141 .050 .110 .000 .206 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per15 Pearson Correlation .644** .388

** -.053 .117 .545

** .642

** .543

** .387

** -.106 .227

** .088 .096 .550

** 1 .670

** .509

** .412

** .182

** .816

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .400 .064 .000 .000 .000 .000 .096 .000 .166 .129 .000 .000 .000 .000 .004 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per16 Pearson Correlation .388** .224

** -.229

** -.003 .209

** .555

** .176

** .188

** .206

** .181

** .279

** .039 .448

** .670

** 1 .552

** .280

** .049 .555

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .968 .001 .000 .005 .003 .001 .004 .000 .539 .000 .000 .000 .000 .438 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per17 Pearson Correlation .113 .291** -.389

** .302

** .185

** .353

** -.059 -.038 -.018 .226

** -.175

** -.131

* .311

** .509

** .552

** 1 .068 -.067 .304

**

Sig. (2-tailed) .074 .000 .000 .000 .003 .000 .355 .547 .781 .000 .006 .038 .000 .000 .000 .282 .291 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per18 Pearson Correlation -.006 -.221** .596

** .645

** -.272

** -.017 -.002 .574

** .042 .708

** .251

** .723

** .521

** .412

** .280

** .068 1 .865

** .605

**

Sig. (2-tailed) .925 .000 .000 .000 .000 .790 .976 .000 .511 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .282 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per19 Pearson Correlation -.132* -.111 .717

** .594

** -.389

** -.152

* -.090 .431

** .014 .750

** .351

** .804

** .590

** .182

** .049 -.067 .865

** 1 .503

**

Sig. (2-tailed) .037 .081 .000 .000 .000 .016 .156 .000 .832 .000 .000 .000 .000 .004 .438 .291 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

TOTX Pearson Correlation .584** .461

** .383

** .388

** .337

** .665

** .629

** .721

** .191

** .511

** .311

** .352

** .647

** .816

** .555

** .304

** .605

** .503

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 201: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

Validitas Kinerja (Y) Correlations

Per1 Per2 Per3 Per4 Per4 Per5 Per6 Per7 Per8 Per9 Per10 Per11 Per13 Per14 Per15 Per16 Per17 TOTY

Per1 Pearson Correlation 1 .872** .664

** .749

** .751

** .583

** .841

** .574

** .514

** .700

** .792

** .685

** .527

** .714

** .421

** .222

** .278

** .877

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per2 Pearson Correlation .872** 1 .451

** .791

** .905

** .817

** .852

** .715

** .756

** .928

** .863

** .922

** .387

** .722

** .221

** .244

** .287

** .956

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per3 Pearson Correlation .664** .451

** 1 .378

** .503

** .205

** .568

** .428

** .286

** .161

* .384

** .239

** .351

** .421

** .558

** .283

** .226

** .549

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .011 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per4 Pearson Correlation .749** .791

** .378

** 1 .844

** .615

** .686

** .490

** .503

** .797

** .596

** .773

** .583

** .613

** .264

** .587

** .634

** .866

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per5 Pearson Correlation .751** .905

** .503

** .844

** 1 .704

** .717

** .782

** .823

** .860

** .685

** .875

** .375

** .712

** .288

** .561

** .541

** .951

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per6 Pearson Correlation .583** .817

** .205

** .615

** .704

** 1 .718

** .519

** .522

** .820

** .718

** .795

** .117 .426

** .009 .041 .028 .720

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .065 .000 .892 .519 .663 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per7 Pearson Correlation .841** .852

** .568

** .686

** .717

** .718

** 1 .683

** .406

** .668

** .763

** .648

** .373

** .598

** .500

** .264

** .331

** .847

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per8 Pearson Correlation .574** .715

** .428

** .490

** .782

** .519

** .683

** 1 .741

** .598

** .552

** .584

** .079 .592

** .409

** .492

** .485

** .760

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .214 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per9 Pearson Correlation .514** .756

** .286

** .503

** .823

** .522

** .406

** .741

** 1 .752

** .588

** .784

** .150

* .638

** .050 .304

** .280

** .738

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .018 .000 .432 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per10 Pearson Correlation .700** .928

** .161

* .797

** .860

** .820

** .668

** .598

** .752

** 1 .779

** .976

** .372

** .660

** .031 .264

** .297

** .876

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .011 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .631 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per11 Pearson Correlation .792** .863

** .384

** .596

** .685

** .718

** .763

** .552

** .588

** .779

** 1 .780

** .199

** .445

** .228

** .044 .054 .788

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .493 .398 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Page 202: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

Per12 Pearson Correlation .685** .922

** .239

** .773

** .875

** .795

** .648

** .584

** .784

** .976

** .780

** 1 .404

** .633

** .028 .265

** .254

** .876

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .662 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per13 Pearson Correlation .527** .387

** .351

** .583

** .375

** .117 .373

** .079 .150

* .372

** .199

** .404

** 1 .708

** .444

** .406

** .385

** .525

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .065 .000 .214 .018 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per14 Pearson Correlation .714** .722

** .421

** .613

** .712

** .426

** .598

** .592

** .638

** .660

** .445

** .633

** .708

** 1 .467

** .415

** .437

** .797

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per15 Pearson Correlation .421** .221

** .558

** .264

** .288

** .009 .500

** .409

** .050 .031 .228

** .028 .444

** .467

** 1 .584

** .484

** .424

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .892 .000 .000 .432 .631 .000 .662 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per16 Pearson Correlation .222** .244

** .283

** .587

** .561

** .041 .264

** .492

** .304

** .264

** .044 .265

** .406

** .415

** .584

** 1 .925

** .494

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .519 .000 .000 .000 .000 .493 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

Per17 Pearson Correlation .278** .287

** .226

** .634

** .541

** .028 .331

** .485

** .280

** .297

** .054 .254

** .385

** .437

** .484

** .925

** 1 .499

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .663 .000 .000 .000 .000 .398 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

TOTY Pearson Correlation .877** .956

** .549

** .866

** .951

** .720

** .847

** .760

** .738

** .876

** .788

** .876

** .525

** .797

** .424

** .494

** .499

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 203: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

Uji Realibilitas Motivasi Kerja(X)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.817 18

Uji Realibilitas Kinerja (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.951 17

Page 204: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Correlations

Motivasi Kinerja

Motivasi Pearson Correlation 1 .864**

Sig. (2-tailed) .000

N 250 250

Kinerja Pearson Correlation .864** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 250 250

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 205: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

Nilai Uji Koefisien Determinasi Model Summary

b

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .864a .747 .746 3.665

a. Predictors: (Constant), Motivasi

b. Dependent Variabel: Kinerja

Page 206: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.589 2.397 5.253 .000

Motivasi 1.100 .041 .864 27.047 .000

a. Dependent Variabel: Kinerja

Page 207: OLEH : ISLAHIYATUL MUKHLISHOH 6661092814repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH MOTIVASI KERJA... · Performance of the government can be seen from the performance of civil

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama : Islahiyatul Mukhlishoh Tempat Tanggal Lahir : Serang, 01 Juli 1992 Jenis Kelamin : Perempuan Golongan Darah : A Agama : Islam Pekerjaan : Mahasiswi Alamat : Kp. Cibetik 07/03 Ds. Pengampelan Kec. Walantaka Kota Serang Banten 42183 Alamat Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. TK Darussalam 1997 2. MI Al-Khairiyah Pipitan Serang 1998 – 2003 3. SLTP La Tansa Boarding School 2003 4. MTs Al-Khairiyah Pipitan Serang 2004 – 2006 5. MA Pipitan Serang 2006 – 2009 6. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang 2009

Pengalaman Organisasi

1. DPM FISIP UNTIRTA Fraksi Ilmu Administrasi Negara 2009

2. BEM UNTIRTA 2011 Sekretaris Menteri Hukum Sosial dan Politik